• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Sistem Informasi Koperasi Pegawai Pada PT Prosam Plano.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Sistem Informasi Koperasi Pegawai Pada PT Prosam Plano."

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI KOPERASI PEGAWAI PADA PT PROSAM PLANO

Nama : Tisna Soelistyo Budi NIM : 02.41010.0045 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

vii

ABSTRAK

Pengelolahan Data pada Koperasi pegawai PT Prosam Plano dilakukan

secara manual mulai dari transaksi pembelian, penjualan, barang konsinyasi,

simpanan, pinjaman maupun perhitungan laporan keuangan dan perhitungan Sisa

Hasil Usaha. Sehingga permasalahan yang terjadi dibutuhkan waktu untuk pencatatan

transaksi yang terjadi dan sering transaksi yang terjadi tidak sama dengan data yang

ada.

Dengan adanya permasalahan yang dialami koperasi ini, maka dibutuhkan

sebuah sistem yang terkomputerisasi yang dapat mencari dan mencocokkan data-data

yang ada, menampilkan laporan penjualan, laporan pembelian, laporan simpanan dan

laporan pinjaman, laporan keuangan dan sisa hasil usaha, sehingga dengan adanya

sistem terkomputerisasi ini dari data-data fisik yang ada dapat di tampilkan menjadi

sebuah laporan analisa sistem informasi yang dapat membantu manager koperasi

pegawai PT Prosam Plano dalam mengawasi keuangan koperasi tersebut.

Dengan adanya Sistem informasi ini dapat memberikan informasi dapat

memberikan informasi untuk pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada semua

anggota. Dan juga dapat memberikan informasi laporan keuangan untuk manager

dalam mengawasi keuangan koperasi tersebut.

(3)

xi

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1Koperasi ... 6

2.1.1 Azaz-Azaz Koperasi ... 6

2.1.2Manajemen Koperasi ... 7

2.2 Simpan Pinjam ... 7

2.2.1 Simpanan ... 8

2.2.2 Pinjaman ... 9

2.3 Pembelian ... 10

2.4 Harga Perolehan ... 10

2.5 Penjualan ... 11

(4)

xii

2.7 Sisa Hasil Usaha ... 13

2.8 Sistem Informasi ... 15

2.8.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 15

2.8.2 Komponen Sistem Informasi ... 16

2.9 Pengantar Permodelan Visual ... 17

2.10 Data Flow Diagram (DFD) ... 17

2.11 Konsep Dasar Basis Data ... 19

2.11.1 Database ... 19

2.11.2 Sistem Basis Data ... 19

2.11.3 Database Management System... 21

2.12 Microsoft Visual Basic 2005 ... 22

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 24

3.1 Desain Arsitektur ... 25

3.2Prosedur Pengembangan ... 28

3.2.1 Survey dan Studi literatur ... 28

3.2.2 Analisa dan Perancangan Sistem ... 29

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 84

4.1 Impementasi Sistem ... 84

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 84

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 84

4.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi ... 85

4.2.1 Form Login ... 85

(5)

xiii

4.2.3 Form Pendaftaran Anggota ... 87

4.2.4 Form Pendaftaran Supplier ... 88

4.2.5 Form Pendaftaran Perusahaan Konsinyasi ... 89

4.2.6 Form Data Barang ... 90

4.2.7 Form Pembelian Barang ... 91

4.2.8 Form Barang Konsinyasi Masuk ... 93

4.2.9 Form Barang Konsinyasi Keluar ... 94

4.2.10 Form Kasir ... 95

4.2.11 Form History Penjualan ... 96

4.2.12 Form Pengajuan Dan Setoran Simpanan ... 97

4.2.13 Form Penarikan Simpanan ... 98

4.2.14 Form Pengajuan Dan Setoran Deposito ... 99

4.2.15 Form Penarikan Deposito ... 101

4.2.16 Form Pinjaman ... 102

4.2.17 Menu Pembayaran Piutang ... 103

4.2.18 Menu SHU ... 105

4.2.19 Form Laporan ... 107

4.3 Evaluasi Sistem ... 107

BAB V PENUTUP ... 111

5.1 Kesimpulan ... 111

5.2 Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 112

(6)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi pegawai PT Prosam Plano adalah koperasi yang bergerak di

bidang penjualan barang, simpanan dan pinjaman. Koperasi Pegawai ini didirikan

untuk membantu perekonomian pegawai PT Prosam Plano dengan cara menjual

barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang kompetitif dan menyesuaikan

dengan kondisi finansial pegawai PT Prosam Plano yang rata-rata

perekonomiannya menengah ke bawah. Selain itu fasilitas simpan pinjam juga

ditawarkan koperasi ini kepada karyawan PT Prosam Plano. Dengan adanya

koperasi pegawai ini diharapkan bisa meringankan beban ekonomi semua pegawai

PT Prosam Plano dengan memanfaatkan fasilitas dan kemudahan yang ditawarkan

oleh koperasi.

Pada awalnya pengolahan data koperasi pegawai PT Prosam Plano

dilakukan secara manual mulai dari penjualan, pembelian, simpanan, peminjaman,

perhitungan laporan keuangan dan perhitungan Sisa Hasil Usaha.

Pembelian yang terjadi pada koperasi pegawai PT Prosam Plano hanya

mengandalkan nota pembelian sehingga jika ada nota pembelian yang tidak

terdata ataupun hilang bisa mengakibatkan ketidaksesuaian antara data barang

yang tercatat dengan jumlah barang sebenarnya. Selain itu tidak ada pencatatan

pembelian yang sudah dilakukan sehingga manager akan kesulitan dalam

(7)

jual barang. Hal ini mengingat ketetapan harga jual barang mengikuti trend pasar

yang berlaku.

Produk penjualan pada koperasi pegawai PT Prosam Plano ini adalah

penjualan tunai dan penjualan kredit. Untuk penjualan kredit dibutuhkan verifikasi

data kredit yang sudah dilakukan oleh anggota. Baik pada bulan itu atau pada

bulan yang lalu. Data tersebut lalu dicocokkan dengan data angsuran pinjaman

anggota dan juga dengan data maksimal kredit anggota. Saat ini penjualan yang

terjadi pada koperasi pegawai PT Prosam Plano hanya mengandalkan nota

penjualan sehingga jika ada nota yang tidak terdata ataupun hilang maka

mengakibatkan data barang yang ada dengan barang yang ada tidak sama dan

tidak ada pencatatan penjualan yang terjadi.

Untuk melakukan proses pinjaman dan penjualan kredit koperasi pegawai

PT Prosam Plano di liat dari data maksimal piutang per bulan dari tiap anggota.

Data ini dihitung dari gaji pegawai tiap bulan. Selain itu dalam proses pinjam

verifikasi terhadap data pinjaman anggota yang ada. Pada waktu pembayaran

angsuran pinjaman dibutuhkan verifikasi data angsuran pinjaman anggota yang

harus dibayarkan dan kroscek terhadap pembayaran yang sudah dilakukan.

Namun demikian, ada kalanya koperasi tidak bisa memberikan pinjaman kepada

anggota dikarenakan dana untuk pinjaman tidak tersedia.

Produk simpanan pada koperasi pegawai PT Prosam Plano adalah

simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. Pada saat melakukan

pengambilan simpanan sukarela dibutuhkan verifikasi terhadap arsip dan

perhitungan bunga simpanan. Sama halnya dengan simpanan wajib dibutuhkan

(8)

Pada saat perhitungan sisa hasil usaha (SHU) diperlukan verifikasi

terhadap arsip transaksi penjualan, pinjaman dan simpanan yang dilakukan

anggota selama satu tahun.

Dengan adanya permasalahan yang dialami koperasi ini, maka dibutuhkan

sebuah sistem yang terkomputerisasi yang dapat mencari dan mencocokkan

data-data yang ada, menampilkan laporan penjualan, laporan pembelian, laporan

simpanan dan laporan pinjaman, sehingga dengan adanya sistem terkomputerisasi

ini dari data-data fisik yang ada dapat di tampilkan menjadi sebuah laporan

keuangan dan pembagian sisa hasil usaha pada koperasi yang dapat menyajikan

suatu informasi untuk mempermudah manager dalam mengawasi keuangan

koperasi tersebut.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, perumusan

masalah yang ada pada sistem informasi Koperasi Pegawai pada PT Prosam

Plano pada koperasi tersebut adalah :

1. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi laporan keuangan

pada koperasi yang dapat menyajikan suatu informasi untuk mempermudah

manager dalam mengawasi keuangan koperasi tersebut.

2. Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi pembagian sisa hasil

usaha (SHU).

1.3Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dari pembuatan sistem informasi manajemen ini

(9)

Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman VB.NET

2005. Sedangkan untuk database digunakan SQL Server 2005.

1.4Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada, tujuan dari pembuatan sistem

informasi ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan penyajian suatu informasi laporan keuangan untuk mempermudah

manager dalam mengawasi keuangan koperasi tersebut.

2. Melakukan penyajian suatu informasi sisa hasil usaha (SHU).

1.5Sistematika Penulisan

Di dalam penulisan Tugas Akhir ini secara sistematika diatur dan

disusun dalam lima bab, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,

Batasan masalah dan Tujuan, serta Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisikan teori – teori tentang koperasi, manajemen koperasi,

simpan pinjam, pembelian, harga perolehan, penjualan, harga

pokok penjualan, sisa hasil usaha, sistem informasi, data flow

diagram, basis data, microsoft visual basic yang digunakan sebagai

landasan dalam desain dan implementasi sistem.

BAB III : PERANCANGAN SISTEM

Berisikan tentang analisis sistem yang terdiri atas Block Diagram,

(10)

Diagram level 0, Data Flow Diagram Level 1 dan Entity

Relational Diagram.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Berisi tentang kebutuhan perangkat lunak serta perangkat keras

sistem, dan cara untuk mengimplementasikan sistem.

BAB V : PENUTUP

Berisi kesimpulan dari Tugas Akhir, serta saran sehubungan

dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa

(11)

6

LANDASAN TEORI

2.1Koperasi

Menurut Hendrojogi (1998:20), bahwa koperasi merupakan suatu wadah bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah yang dalam rangka usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berusaha meningkatkan tingkat hidup mereka. Dalam paparan Basuki menjelaskan bahwa koperasi diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah Badan Usaha, sehingga dalam hakikatnya dalam undang-undang koperasi dipandang sebagai perusahaan, koperasi merupakan organisasi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya untuk melakukan kegiatan usaha dan menunjang kepentingan ekonomi anggotanya. Sebagai bentuk konsekuensi dari badan usaha, maka koperasi akan berinteraksi dengan masyarakat bisnis.

2.1.1 Prinsip dan Azaz-Azaz Koperasi

Menurut pasal 2 UU No. 25/1992, Koperasi Berlandaskan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.

Menurut Pasal 5 UU No. 25/1992, Prinsip Koperasi adalah 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

(12)

5. Kemandirian

6. Pendidikan koperasi. 7. Kerja sama antar koperasi.

2.1.2 Manajemen Koperasi

Pengertian manajemen dapat merujuk kepada orang / sekelompok orang atau bisa kepada proses. Dalam hal tersebut, manajemen koperasi itu terdiri dari: Rapat Anggota, Pengurus dan Manajer. Ada hubungan timbal balik antara ketiga unsur tersebut, dalam arti bahwa tidak ada satu unsur pun akan bisa bekerja secara efektif tanpa dibantu atau didukung oleh unsur-unsur lainnya.

Menurut Ewell bahwa manajemen dari koperasi itu melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu: Anggota, Pengurus, Manajer, dan Karyawan. Khusus tentang karyawan ini dikatakan bahwa mereka merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan.

2.2 Simpan Pinjam

(13)

2.2.1 Simpanan

Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk membayar beberapa iuran simpanan sebagai berikut:

a. Simpanan Pokok

Iuran ini dibayar sewaktu pertama kali mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran ditentukan pihak koperasi sebesar Rp.50.000,-.

b. Simpanan Wajib

Iuran ini dibayar setiap bulan selama menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran ditentukan oleh pihak koperasi sebesar Rp.5000,- per bulan. c. Simpanan Sukarela

Iuran ini dibayar oleh anggota koperasi secara sukarela atau tidak ada paksaan, dimana besarnya iuran sesuai dengan kemampuan anggotanya (bersifat sukarela).

c. Deposito

Simpanan ini dibayar oleh anggota koperasi secara sukarela atau tidak ada paksaan, dimana besarnya iuran sesuai dengan kemampuan anggotanya (bersifat sukarela). Bunga simpanan yang diberikan anggota telah ditentukan oleh pihak koperasi yaitu sebesar 12 % per tahun dari jumlah simpanan per bulannya dan untuk simpan maksimal.

(14)

2.2.2 Pinjaman

Pemberian kredit pinjaman merupakan jasa atau bisnis yang beresiko, karena kemungkinan kredit yang diberikan tidak dapat tertagih/macet. Sehubungan dengan hal tersebut sudah menjadi keharusan bagi koperasi hanya memberikan pinjaman kepada anggota yang layak dengan menseleksi setiap usulan kredit dan memberikan batas maksimal peminjaman.Adapun persyaratan bagi anggota yang ingin transaksi pinjam yaitu:

a. Setiap anggota koperasi mendapatkan pinjaman dalam bentuk uang maupun barang, khusus untuk pinjaman barang perhitungan besarnya ditentukan berdasarkan nilai harga jualnya.

b. Jumlah maksimal pinjaman yang diberikan kepada anggota ditentukan pihak koperasi, dimana besarnya yaitu 40% dari gaji anggota.

c. Jangka waktu pinjaman tergantung dari berapa lama angsuran (kesepakatan bersama pihak koperasi), sedangkan bunga pinjaman juga ditentukan berdasarkan kebijakan pihak koperasi yaitu 15 % dari pinjaman dengan sistem bunga flat.

(15)

2.3Pembelian

Pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa dengan maksud dipergunakan sendiri atau untuk dijual lagi dengan atau tanpa diproses lebih lanjut sebelumnya.

Pembelian dapat dilihat dari dua sisi, yang pertama dari sisi penjual yang membeli barang atau bahan baku ke supplier, dan yang kedua dari sisi penjual yang dibeli barangnya oleh seorang konsumen. Kedua tipe pembelian tersebut tetap saja merupakan sebuah pembelian, hanya saja pada tipe yang pertama, si penjual berubah menjadi seorang konsumen dari supplier yang berperan sebagai seorang penjual; sedangkan pada tipe yang kedua merupakan sebuah pembelian pada umumnya, yaitu antara seorang penjual dan konsumen atau pembeli.

Jadi inti dari pembelian adalah sebuah proses kejadian dimana sebuah barang yang ditawarkan oleh penjual dibeli dengan uang atau ditukar dengan barang lainnya oleh seorang konsumen yang sudah memilih barang tersebut dan melakukan proses penawaran.

Di dalam AD/ART koperasi PT.Prosam Plano telah ditentukan bahwa pembelian yang terjadi dilakukan oleh bagian pembelian, dan bagian pembelian melakukan pembelian barang kepada supplier pada saat stok barang mencapai batas minimal barang.

2.4Harga Perolehan

(16)

nilai terkait dengan sesuatu yang dinilai, yaitu proses pengadaan barang sampai barang tersebut mempunyai nilai. Adapun hal yang terkait dengan harga pokok barang jadi adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan barang yang diperjual belikan dalam pengadaan barang, penjual dapat membeli barang jadi atau dengan membuat sendiri. Hal ini sangat berpengaruh dalam menghitung harga pokok barang yang akan diperjual belikan.

b. Diskon dari pemasok dalam pembelian barang ini dimungkinkan pemasok memberikan potongan harga atau diskon atas pembelian barang.

2.5Penjualan

Menurut Winardi (1985) penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda.

Penjualan pada Koperasi Prosam Plano yang disebut dengan customer order adalah sebuah proses dimana seorang customer datang pada sebuah tempat transaksi untuk meminta jasa layanan dari sebuah perusahaan, yang pada akhirnya perusahaan akan melaksanakan sebuah proses dan menghasilkan suatu barang ataupun juga jasa dan kemudian akan diserahkan kepada customer, dan customer akan membayar sejumlah uang yang sebanding dengan jasa yang telah dilakukan oleh perusahaan.

(17)

Persediaan 1 Januari 2010 ……….. Rp. 26.000,- Pembelian 5 Januari 2010 ……. Rp. 27.000,-

Pembelian 10 Maret 2010 ……. Rp. 30.000,- +

Harga Pokok Pembelian ……… Rp. 57.000,- + Harga Pokok Barang yang tersedia untuk dijual …. Rp. 83.000,- Persediaan Akhir 31 Desember 2010 ……….. Rp. 21.000,-

- Harga Pokok Penjualan ... Rp. 62.000,-

Di dalam AD/ART koperasi PT.Prosam Plano telah ditentukan bahwa ada dua penjualan yang terjadi, yaitu penjualan kredit dan penjualan tunai. Dimana penjualan kredit anggota dibayar dengan melakukan pemotongan dari gaji pegawai.

2.6 Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan adalah persediaan awal ditambah dengan harga pokok barang yang dibeli dan dikurangi harga pokok persediaan akhir.

Di dalam AD/ART koperasi PT.Prosam Plano telah ditentukan bahwa perhitungan harga pokok penjualan dengan metode FIFO (First In First Out).

Dalam perhitungan harga pokok penjualan dengan metode FIFO, harus diketahui persediaan barang pada awal tahun, berapa jumlah barang yang dibeli dan berapa jumlah barang yang terjual.

(18)

2.7 Sisa Hasil Usaha

Menurut pasal 45 ayat (1) UU No. 25/1992, SHU adalah sebagai berikut : Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

Menurut Soemarso.S.R (2003) Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah Pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun dikurangi penyusutan dan beban – beban dari tahun buku yang bersangkutan. Pada hakikatnya SHU koperasi sama dengan laba untuk perusahaan yang lain.

Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 mengatakan bahwa “Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa

usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

Sedangkan menurut Soemarso.S.R (2003) SHU setelah dikurangi untuk dana cadangan dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing – masing anggota. Disamping itu, SHU juga digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi sesuai dengan rapat anggota.

Di dalam AD/ART koperasi pegawai PT.Prosam Plano telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut: Cadangan koperasi 60%, jasa anggota 40%.

(19)

Penjualan ………. Rp. 75.900,- Harga Pokok Penjualan ……… Rp. 62.000,-

-

Sisa Hasil Usaha Kotor……… Rp. 13.900 Beban Usaha ………... Rp. 0,- Pendapatan Lain ………... Rp. 1.500,- Biaya Lain – Lain ... Rp. 0,-

Sisa Hasil Usaha ... Rp. 15.400,- simpanan anggota dan Jasa Penjualan sebesar 20% yang dihitung dari pembelian yang dilakukan oleh anggota baik penjualan tunai maupun penjualan kredit.

Di dalam AD/ART koperasi pegawai PT.Prosam Plano telah ditentukan pembagian SHU untuk tiap – tiap anggota dibagikan pada akhir periode tahun Sisa Hasil Usaha dengan melihat semua transaksi Penjualan untuk Jasa Penjualan dan Jasa Modal dari simpanan.

Tabel 2.2 ContohPerhitungan Sisa Hasil Usaha

Dari Tabel 2.2 dapat diliat Sisa Hasil Usaha dari koperasi sebesar 15.400,-, dari Sisa Hasil Usaha tersebut telah ditentukan pembagiannya sebesar 60 % untuk cadangan koperasi, 20 % jasa modal anggota dan 20% jasa penjualan, hasil dari perhitungan tersebut dapat diliat didalam tabel 2.3.

(20)

Sisa Hasil Usaha ... Rp.15.400

Cadangan Koperasi = 60% X Rp.15.400,- = Rp. 9.240,-

Jasa Modal Anggota = 20% X Rp.15.400,- Jasa Modal Anggota = Rp.3080,-

Jasa Penjualan Anggota = 20% X Rp.15.400,- Jasa Penjualan Anggota = Rp.3080,-

anggota dibagi dengan total penjualan dan dikalikan dengan jasa penjualan anggota. Total Sisa Hasil Usaha yang didapatkan per anggota di dapatkan dari Jasa modal ditambah dengan jasa penjualan.

Tabel 2.3 Perhitungan Pembagian Sisa Hasil Usaha

Tabel 2.4 Perhitungan Pembagian Sisa Hasil Usaha per Anggota

Anggota Penjualan Simpanan Jasa

Modal

Jasa Penjualan

Total

A Rp.66.000,- Rp. 50.000,- Rp. 770,- Rp. 2.678,- Rp. 3.448,- B Rp. 9.900,- Rp. 50.000,- Rp. 770,- Rp. 402,- Rp. 1.172,- C 0 Rp. 50.000,- Rp. 770,- 0 Rp. 770,- D 0 Rp. 50.000,- Rp. 770,- 0 Rp. 770,-

Total Rp.75.000,- Rp.200.000,- Rp.3.080,- Rp.3.080,-

2.8 Sistem Informasi

2.8.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

(21)

Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem informasi secara umum memiliki tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan, kemudian memprosesnya dengan penggabungan unsur data dan akhirnya memperoleh informasi. Sistem informasi berbasis komputer adalah suatu sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang memanfaatkan teknologi komputer dalam pengelolaan dan penyediaan informasi guna mendukung operasional manajemen maupun pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

2.8.2 Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi terdiri dari :

a. Blok masukan, mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

b. Blok model, terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok keluaran, berupa informasi yang berkualitas.

(22)

e. Blok basis data, merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

f. Blok kendali, Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.9 Pengantar Permodelan Visual

Permodelan visual adalah suatu cara berpikir tentang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar dunia nyata. Model berguna untuk memahami persoalan, mengkomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek ( customer, ahli dibidangnya, analis, designer, dll ), memodelkan perusahaan, menyiapkan dokumentasi, merancang program, dan merancang basis data.

2.10 Data Flow Diagram (DFD)

Penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.

(23)

a. Eksternal Entity

Suatu Eksternal Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 3.1 merupakan simbol entitas dalam DFD dalam model Gane dan Sarson.

Gambar 2.1 Simbol Eksternal Entity

b. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 3.2 merupakan simbol Data Flow.

Gambar 2.2 Simbol Data Flow

c. Process

Suatu Proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 3.3 merupakan simbul Process.

(24)

d. Data Store

Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data. Gambar 3.4 merupakan simbol file penyimpanan/data store.

Gambar 2.4 Simbol Data Store

2.11 Konsep Dasar Basis Data

2.11.1 Database

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).

2.11.2 Sistem Basis Data

(25)

organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah: 1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

(26)

3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

2.11.3 Database Management System

Menurut Marlinda (2004:1), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang

diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Data Definition

(27)

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

2.12 Microsoft Visual Basic 2005

(28)

Pencapaian teknik ini dimungkinkan dengan cara mengubah teknik pengompilasian dan pengeksekusi program. Jika pada masa lalu sebuah program/aplikasi yang telah dibuat akan dikompilasi menjadi sebuah file yang dapat dieksekusi langsung ( sistem operasi dapat menerjemahkan kompilasi file menjadi bahasa mesin ), maka pada berbasis Teknologi .NET, program akan dikompilasi menjadi Microsoft Intermediate Language (MSIL), selanjutnya MSIL akan dikompilasi oleh .NET Compiler menjadi bahasa mesin sesuai dengan sistem operasi dan spesifikasi yang terdapat pada hardware.

(29)

24

PERANCANGAN SISTEM

Penyusunan suatu sistem informasi yang dilakukan oleh komputer

membutuhkan persiapan operasional maupun sumber daya yang memadai dan

tidak hanya asal-asalan, sehingga akan meyebabkan kesalahan yang berakibat

fatal dalam penyusunan sistem tersebut. Oleh karena itu, dalam merancang sistem

informasi tersebut, penulis berpedoman pada 7 poin dalam System Development Life Cycle (SDLC), yaitu:

1. Identifikasi masalah, peluang dan tujuan

Pada tahap ini apa yang sedang dilakukan dalam bisnis harus dapat

ditemukan oleh analis. Orang-orang yang terlibat antara lain: user, analis dan

manajer sistem yang bertugas untuk mengkoordinasi proyek. Output dari tahap ini adalah laporan yang fleaksible berisikan definisi masalah dan ringkasan tujuan.

2. Penentuan syarat

Pada tahap ini ditentukan perangkat-perangkat apa saja yang digunakan,

memeriksa data mentah, dan prototyping. Tahap ini membentuk gambaran mengenai organisasi dan tujuan-tujuan yang dimiliki seorang analis.

Orang-orang yang terlibat pada tahap ini yaitu: analis dan pemakai, serta manajer.

3. Analisa kebutuhan sistem

Penggunaan diagram aliran data untuk menyusun daftar input, proses, dan

output fungsi bisnis dalam bentuk grafik terstruktur dan kamus data berisi

(30)

4. Perancangan sistem yang direkomendasikan

Merancang prosedur data-entry dan menggunakan teknik-teknik, bentuk dan perancangan layar tertentu untuk menjamin efektifitas input sistem informasi

dan merancang file-file atau basis data.

5. Pengembangan dan pendokumentasian perangkat lunak

Pada tahap ini analis bekerja sama dengan programmer untuk mengembangkan perangkat lunak. Analis bersama programmer juga

mengembangkan dokumentasi perangkat lunak yang efektif.

Pendokumentasian ini dapat berupa Frequently Asked Question (FAQ), help

maupun manual.

3.1 Desain Arsitektur

Tugas akhir ini berupa rancangan dan pembuatan aplikasi, dimana akan

dibuat suatu rancang bangun sistem sistem informasi Koperasi Pegawai pada PT

Prosam Plano yang dapat mengintegrasikan bagian pembelian, bagian simpan

pinjam, kasir dan manager sehingga dapat mempercepat pertukaran data dan dapat

meningkatkan mutu layanan terhadap anggota. Sistem yang saat ini sedang

berjalan di Koperasi Pegawai PT Prosam Plano ditunjukkan dengan blok diagram

(31)
(32)

Block diagram tersebut menampilkan beberapa proses yang ada dalam

Sistem Informasi Koperasi Pegawai. Digambarkan dalam block diagram tersebut,

tidak semua proses dilakukan secara komputerisasi. Demikian juga data yang

diolah di Sistem Informasi ini nantinya adalah data elektronik dan data manual

berupa nota, bon, kuitansi atau formulir.

Secara umum, block diagram di atas terdiri dari 6 blok proses. Blok

pertama adalah blok registrasi yang terdiri dari proses Registrasi Anggota,

Registrasi Supplier dan Registrasi Perusahaan Konsinyasi. Blok kedua diisi oleh

proses Pembelian Barang. Blok ketiga terdiri dari proses Simpanan dan Input Data

Simpanan, proses Penjualan Kredit dan Pinjaman dan proses Penjualan Tunai.

Blok keempat adalah proses Pembayaran Piutang Karyawan. Blok kelima berisi

satu proses yaitu Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU). Blok yang terakhir yaitu

blok keenam adalah tentang laporan yaitu proses Pembuatan Laporan.

Masing-masing proses pada tiap blok mengeluarkan output yang

sebagian digunakan oleh proses lain. Seperti proses registrasi yang mengeluarkan

Data Anggota, Data Supplier, Data Perusahaan Konsinyasi dan Data Barang

Konsinyasi yang dipergunakan pada proses seperti Penjualan Kredit dan

Pinjaman, Perhitungan Sisa Hasil Usaha, Pembelian Barang dan Penjualan Tunai.

Semua proses menggunakan output dari blok ini.

Pembelian Barang adalah proses dimana koperasi membeli barang dari

supplier (kulak). Blok ketiga mengolah keuangan koperasi. Baik itu pemasukan

yang berasal dari penjualan barang tunai dan kredit, maupun simpan pinjam. Pada

proses Simpanan dan Input Data Simpanan dan Penjualan Kredit dan Pinjaman

(33)

Pembayaran Piutang Karyawan merupakan proses pemotongan gaji

karyawan akibat dari tanggungan karyawan yang berupa penjualan kredit dan

pinjaman. Jumlah gaji yang dipotong sesuai dengan jumlah cicilan perbulan yang

disetujui oleh karyawan pada awal pengajuan.

Proses Perhitungan Sisa Hasil Usaha adalah proses yang berlaku pada

semua koperasi di Indonesia sesuai dengan azaz koperasi itu sendiri. Perhitungan

ini berdasarkan antara lain data Penjualan Barang, data Simpanan dan Pinjaman

Anggota dan Operasional Koperasi. Output dari proses ini adalah Sisa Hasil

Usaha.

Proses yang terakhir adalah Pembuatan Laporan. Proses ini mencetak

semua laporan yang diperlukan oleh manager seperti Laporan SHU, Laporan

Simpanan Anggota, Laporan Pinjaman Anggota, Laporan Pembelian Barang,

laporan Penjualan Tunai, Laporan Penjualan Kredit. Laporan Barang Konsinyasi,

Laporan Penarikan Simpanan, Laporan Pembayaran Penjualan Kredit, Laporan

Pembayaran Pinjaman, Laporan Deposito Anggota, Laporan Pembayaran Barang

konsinyasi.

3.2 Prosedur Pengembangan

3.2.1 Survey dan Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari berbagai buku, jurnal,

karya ilmiah, dan sumber-sumber lain terutama yang berhubungan dengan

koperasi, penjualan, pembelian, simpan pinjam, dan SHU. Selain itu juga

dilakukan survey, wawancara, dalam hal ini kepada pihak Koperasi Pegawai

(34)

3.2.2 Analisa dan Perancangan Sistem

Perancangan sistem menggunakan beberapa bahasa pemodelan untuk

mempermudah analisa terhadap sistem. Pemodelan sistem yang digunakan adalah

Dokumen Flow, Sistem Flow, Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram. Dalam Bab ini juga disertakan struktur tabel dari sistem yang akan diterapkan.

I. Dokumen Flow

A. Dokumen Flow Pembelian Barang

Gambar 3.2. merupakan Dokumen Flow Pembelian Barang, dimana

sebelum melakukan pembelian kepada supplier, bagian pembelian melakukan

Gambar 3.2 Dokumen Flow Pembelian Barang

(35)

proses permintaan pembelian dan kemudian manager menyetujui data permintaan

pembelian, setelah itu bagian pembelian mengirimkan dokumen permintaan

pembelian kepada supplier, supplier mengirimkan barang dan dokumen

pembeliaan kepada bagian pembelian, setelah itu bagian pembelian membuat

laporan pembelian untuk diberikan kepada manager.

B. Dokumen Flow Penentuan Harga Jual

Dokumen Flow Penentuan Harga jual

Manager

Start

1 Laporan Pembelian

Data Barang

Penentuan Harga Jual

Harga Jual Barang

End

Gambar 3.3. merupakan Dokumen Flow Penentuan Harga Jual, dimana

manager setelah menerima laporan pembelian, manager melakukan proses

penentuan harga jual.

(36)

C. Dokumen Flow Barang Konsinyasi Masuk

Gambar 3.4. merupakan Dokumen Flow Barang Konsinyasi Masuk,

perusahaan konsinyasi mengisi data barang konsinyasi dan meneyerahkan barang

kepada bagian penjualan dan simpan pinjam, bagian penjualan dan simpan pinjam

melakukan pengecekan barang dan melakukan proses pembuatan nota barang

konsinyasi dan penentuan harga jual, bagian penjualan dan simpan pinjam

melakukan proses pembuatan laporan barang konsinyasi masuk untuk di berikan

kepada manager.

(37)

D. Dokumen Flow Penjualan Tunai

Gambar 3.5. merupakan Dokumen Flow Penjualan tunai, anggota

mengisi form data beli yang kemudian bagian penjualan dan simpan pinjam

melakukan proses cek barang, setelah barang ada maka bagian penjualan dan

simpan pinjam melakukan proses buat nota penjualan tunai dan proses update data

barang, nota penjualan tunai dibuat dua rangkap dimana yang satu diberikan

kepada anggota dan yang satu di arsip, setelah itu bagian penjualan dan simpan

pinjam melakukan proses pembuatan laporan penjualan tunai untuk diberikan

kepada manager.

(38)

E. Dokumen Flow Penjualan Kredit

Gambar 3.6. merupakan Dokumen Flow Penjualan kredit, anggota

mengisi form data beli yang kemudian bagian penjualan dan simpan pinjam

melakukan proses cek data maksimal piutang dan setelah itu cek barang, setelah

barang ada maka bagian penjualan dan simpan pinjam melakukan proses buat nota

penjualan kredit, update data maksimal piutang dan proses update data barang,

nota penjualan kredit dibuat dua rangkap dimana yang satu diberikan kepada

anggota dan yang satu di arsip, setelah itu bagian penjualan dan simpan pinjam

melakukan proses pembuatan laporan penjualan kredit untuk diberikan kepada

manager.

(39)

F. Dokumen Flow Pinjaman

Gambar 3.7. merupakan Dokumen Flow Pinjaman, anggota mengisi

form data pinjaman yang kemudian bagian penjualan dan simpan pinjam

melakukan proses hitung cicilan dan bunga, stelah itu melakuakan proses cek data

maksimal piutang jika cicilan pembayaran tidak melebohi batas maksimal pituang

maka bagian penjualan dan simpan pinjam melakukan proses buat nota pinjaman,

update data maksimal piutang dan proses update data barang, nota pinjaman

dibuat dua rangkap dimana yang satu diberikan kepada anggota dan yang satu di

arsip, setelah itu bagian penjualan dan simpan pinjam melakukan proses

pembuatan laporan pinjaman anggota untuk diberikan kepada manager.

(40)

G. Dokumen Flow Pembayaran Piutang Anggota

Gambar 3.8. merupakan Dokumen Flow Pembayaran Piutang Anggota,

dimana dari laporan penjualan kredit dan laporan pinjaman anggota bagian

penjualan dan simpan pinjam melakukan proses jumlah piutang anggota, data

piutang anggota dikirimkan ke pegawaian PT.Prosam Plano dimana PT.Prosam

Plano melakukan bayar piutang dari pemotongan gaji anggota, bagian penjualan

dan simpan pinjam membuat proses buat nota pembayaran piutang untuk

diberikan kepada bagian PT.Prosam Plano dan juga melakukan proses pembuatan

laporan pembayaran piutang, dimana laporan pembayaran piutang untuk manager.

(41)

H. Dokumen Flow Barang Konsinyasi Keluar

Gambar 3.9. merupakan Dokumen Flow Barang Konsinyasi Keluar,

dimana perusahaan konsinyasi mengajukan dokumen bukti barang masuk, bagian

penjualan dan simpan pinjam melakukan proses cek data, setelah data benar maka

bagian penjualan dan simpan pinjam melakukan proses buat bukti barang

konsinyasi keluar dan pembayaran barang. Bukti konsinyasi keluar dan barang

diberikan kepada konsinyasi beserta pembayarannya. Bagian penjualan dan

simpan pinjam juga melakukan proses update data barang konsinyasi dan

membuat laporan barang konsinyasi keluar untuk manager.

(42)

I. Dokumen Flow Setoran Deposito

Gambar 3.10. merupakan Dokumen Flow Setoran Deposito, anggota

menyerahkan form data setoran deposito dan uang, bagian penjualan dan simpan

pinjam melakukan proses hitung deposito dan bunga, setelah itu melakukan

proses buat nota setoran deposito untuk diberikan kepada anggota sebagai bukti

pengambilan deposito, setelah itu bagian penjualan dan simpan pinjam melakukan

proses buat laporan setoran deposito untuk diberikan kepada manager.

(43)

J. Dokumen Flow Pengambilan Deposito

Gambar 3.11. merupakan Dokumen Flow Pengambilan Deposito,

anggota menyerahkan form nota setoran deposito, bagian penjualan dan simpan

pinjam melakukan proses cek setoran deposito dan jangka waktu, setelah cocok,

maka bagian penjualan dan simpan pinjam melakukan proses buat nota

pengambilan deposito yang kemudian diserahkan kepada anggota beserta uang

depositonya. Bagian penjualan dan simpan pinjam melakukan proses buat laporan

pengambilan deposito untuk diberikan kepada manager.

(44)

K. Dokumen Flow Setoran Simpanan

Gambar 3.12. merupakan Dokumen Flow Setoran Simpanan, anggota

menyerahkan form data setoran simpanan, bagian penjualan dan simpan pinjam

melakukan proses cek jenis setoran, jika jenis setoran simpanan pokok maka

melakukan proses cek simpanan pokok dan melakukan proses buat nota simpanan

pokok dan update simpanan pokok, jika jenis setoran simpanan wajib maka

melakukan proses cek simpanan wajib dan melakukan proses buat nota simpanan

wajib dan update simpanan wajib, jika jenis setoran simpanan sukarela maka

melakukan proses buat nota simpanan sukarela. Bagian penjualan dan simpan

(45)

pinjam melakukan proses buat laporan setoran simpanan untuk diberikan kepada

manager.

L. Dokumen Flow Pengambilan Simpanan Sukarela

Gambar 3.13. merupakan Dokumen Flow Pengambilan Simpanan

Sukarela, anggota menyerahkan form nota Simpanan sukarela, bagian penjualan

dan simpan pinjam melakukan proses cek data, setelah cocok, maka bagian

penjualan dan simpan pinjam melakukan proses buat nota penarikan simpanan

sukarela yang kemudian diserahkan kepada anggota beserta uang. Bagian

penjualan dan simpan pinjam melakukan proses buat laporan penarikan simpanan

sukarela deposito untuk diberikan kepada manager.

(46)

M.Dokumen Flow Perhitungan SHU

Gambar 3.14. merupakan Dokumen Flow perhitungan SHU, manager

melakukan proses perhitungan SHU dari laporan pembelian, laporan penjualan

tunai, laporan penjualan kredit, laporan konsinyasi keluar, laporan pinjaman

anggota dan laporan pengambilan deposito yang ada. Dari data SHU manager

melakukan proses pembayaran anggota dimana dari SHU yang ada 40%

dibagikan kepada anggota dari hasil setoran simpanan yang ada dan penjualan

yang terjadi.

(47)

II. Sistem Flow

A. Sistem Flow Pembelian Barang dan Penentuan Harga Jual

Gambar 3.15. merupakan Sistem Flow Pembelian Barang dan Penentuan

Harga Jual, dimana manager mendapatkan rekomendasi pembelian, sistem akan

membuatkan permintaan pembelian dan akan dikirimkan kepada supplier.

Supplier mengirimkan data pembelian barang dan barang dan akan diproses oleh

sistem untuk penentuan harga jual dan sistem juga akan mengupdate data barang

dan sistem akan memproses data pembelian barang, bila manager ingin mencetak

data pembelian maka bisa langsung dicetak data pembelian yang ada didalam

sistem.

(48)

B. Sistem Flow Barang Konsinyasi Masuk

Gambar 3.16. merupakan Sistem Flow Barang Konsinyasi Masuk,

dimana pada saat perusahaan konsinyasi ingin memasukkan barang maka

dilakukan input data barang konsinyasi masuk, setelah itu sistem akan melakukan

proses penentuan harga jual barang konsinyasi, buat nota konsinyasi masuk dan

update data barang konsinyasi dan simpan transaksi barang konsinyasi masuk,

perusahaan konsinyasi akan mendapatkan bukti konsinyasi masuk. Manager bisa

mecetak barang konsinyasi masuk yang terjadi.

(49)

C. Sistem Flow Penjualan Tunai

Gambar 3.17 merupakan Sistem Flow Penjualan Tunai, anggota

melakukan proses input data penjualan barang, dan sistem akan melakukan proses

update data barang dan penjualan tunai dan buat cetak nota penjualan tunai.

Manager bisa mencetak penjualan tunai yang terjadi.

D. Sistem Flow Penjualan Kredit

Gambar 3.18 merupakan Sistem Flow Penjualan Kredit, anggota

melakukan proses input data penjualan barang, sistem akan melakukan proses cek

batas maksimal piutang anggota, bila piutang tercukupi maka sistem akan update

Gambar 3.17 Sistem Flow Penjualan Tunai

(50)

data barang, penjualan kredit dan buat cetak nota penjualan tunai. Manager bisa

mencetak penjualan kredit yang terjadi.

E. Sistem Flow Pinjaman

Gambar 3.19 merupakan Sistem Flow Pinjaman, anggota melakukan

proses input data pinjaman. Sistem akan memproses hitung pembayaran pinjaman

cetak nota pinjaman data dan update data pinjaman. Manager bisa mencetak

transaksi pinjaman yang terjadi.

F. Sistem Flow Pembayaran Piutang Anggota

Gambar 3.19 Sistem Flow Pinjaman

(51)

Gambar 3.20 merupakan Sistem Flow Pembayaran Piutang Anggota,

Sistem akan melakukan proses penagihan kredit dan pinjaman dari tabel penjualan

kredit dan pinjaman kemudian data piutang anggota dikirmkan kepegawaian

PT.Prosam Plano, Kepegawaian PT.Prosam Plano Melakukan Proses Pembayaran

dan sistem akan melakukan proses buat Nota pembayaran Piutang dan update data

piutang yang dibayarkan . Manager bisa mencetak transaksi pembayaran piutang

yang terjadi.

G. Sistem Flow Barang Konsinyasi Keluar

Gambar 3.21 merupakan Sistem Flow Barang Konsinyasi Keluar,

perusahaan menunjukkan bukti konsinyasi masuk kepada petugas kemudian

petugas mencocokkkan data yang ada, bila data cocok maka sistem akan

melakukan proses pembuatan bukti konsinyasi keluar dan pembayaran, update

data barang konsinyasi dan input data konsinyasi keluar. Manager bisa mencetak

transaksi barang konsinyasi keluar yang terjadi.

(52)

H. Sistem Flow Setoran Deposito

Gambar 3.22 merupakan Sistem Flow Setoran Deposito, petugas

menginputkan setoran deposito dari anggota, sistem akan memproses perhitungan

bunga, buat nota setoran deposito dan simpan transaksi deposito. Manager bisa

mencetak transaksi setoran deposito yang terjadi.

I. Sistem Flow Pengambilan Deposito

Gambar 3.22 Sistem Flow Setoran Deposito

(53)

Gambar 3.23 merupakan Sistem Flow pengambilan Deposito, anggota

membawa nota setoran deposito untuk ditunjukkan kepada petugas, dimana

petugas menginputkan nota setoran deposito, sistem akan mencari data setoran

deposito tersebut, bila jangka waktu pengambilan telah sesuai maka sistem akan

memproses buat nota penarikan deposito dan simpan transaksi pengambilan

deposito. Manager bisa mencetak transaksi pengambilan deposito yang terjadi.

J. Sistem Flow Setoran Simpanan

Gambar 3.24 merupakan Sistem Flow Setoran simpanan, petugas

menginputkan setoran deposito dari anggota, sistem akan mengecek jenis

simpanan yang terjadi, setelah itu sistem akan menginput data simpanan dan

membuat nota setoran simpanan. Manager bisa mencetak transaksi setoran

simpanan yang terjadi.

(54)

K. Sistem Flow Penarikan Simpanan Sukarela

Gambar 3.25 merupakan Sistem Flow penarikan simpanan

sukarela,anggota membawa bukti simpanan sukarela dan petugas menginputkan

kode simpanan, bila data ada maka sistem akan mengecek jangka waktu

pengambilan, bila sudah jangka waktu pengambilan maka sistem akan mencetak

nota penarikan simpanan sukarela. Manager bisa mencetak transaksi penarikan

simpanan sukarela yang terjadi yang terjadi.

L. Sistem Flow Perhitungan SHU

Gambar 3.25 Sistem Flow Penarikan Simpanan Sukarela

(55)

Gambar 3.26 merupakan Sistem Flow Perhitungan SHU, dimana

manager menginputkan tahun perhitungan SHU, manager bisa mencetak Laporan

SHU, sedangkan sistem akan memproses SHU untuk Anggota dan akan disimpan

ditabel Master SHU.

III. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi di Bukti Barang Konsinyasi Keluar dan barang

Pembayaran Piutang Anggota

Sistem Informasi Koperasi Pegawai PT Prosam Plano

+

(56)

Terdapat 5 entitas yang berhubungan langsung dengan sistem informasi

ini yaitu Petugas Pembelian, Manager, Anggota, Admin Simpan Pinjam,

Perusahaan Konsinyasi dan Kepegawaian PT. Prosam Plano. Context Diagram ini

menggambarkan secara umum bagaimana sistem ini nantinya melalu aliran data

yang masuk dan keluar.

2. Data Flow Diagram Level 0

Laporan Penarikan Deposito

[Bukti Barang Konsinyasi Keluar dan barang] [Bukti Barang Masuk]

[Data Pembelian Barang] Data Pinjaman

Data Penjualan Kredit

6trn_pinjaman 7trn_penjualanKredit

8

(57)

Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ini mendesrkipsikan gambaran sistem

secara lebih detil. Context diagram dipecah menjadi 12 proses yaitu Registrasi

Anggota, Registrasi Supplier, Registrasi Perusahaan Konsinyasi, Pembelian

Barang, Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP), Simpanan Anggota,

Penjualan Kredit dan Pinjaman, Penjualan Tunai, Pencatatan Barang Konsinyasi,

Pembayaran Piutang Karyawan, Deposito, Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU)

dan Pembuatan Laporan.

Pada DFD Level 0 juga nampak Data Store atau Penyimpan Data yang berjumlah 18 yaitu mst_anggota, mst_supplier, mst_pershKonsinyasi,

mst_barang, mst_barangKonsinyasi, trn_barang_konsinyasi keluar, mst_SHU,

trn_pembayaranKredit, trn_pembayaranPinjaman, trn_pembelian,

trn_penjualanKredit, trn_penjualanTunai, trn_pinjaman, mst_karyawan_koperasi,

trn_barangkonsinyasi_keluar, trn_penarikan_deposito, trn_deposito dan

trn_simpanan.

3. Data Flow Diagram Level 1

Data Flow Diagram (DFD) Level 1 adalah pemecahan proses yang

ditampilkan pada DFD Level 0 menjadi beberapa sub proses. Tidak semua proses

pada DFD Level 0 bisa dipecah. Berikut adalah DFD Level 1 dari beberapa proses

(58)

a. Subproses Registrasi Anggota

Registrasi anggota mempunyai dua sub proses yaitu Pencocokan Data

dan Penyimpanan Data Anggota. Data Pegawai yang hendak didaftarkan menjadi

anggota akan dicek kebenarannya di proses Pencocokan Data. Jika benar adalah

pegawai PT. Prosam Plano, maka data pegawai tersebut akan disimpan sebagai

anggota di proses Penyimpanan Data Anggota dan Anggota mendapatkan Kartu

Anggota.

b. Subproses Pembelian Barang

[Data Penjualan Kredit]

Gambar 3.29 Data Flow Diagram Level 1 Proses Registrasi Angota

(59)

Proses Pembelian Barang tergantung pada persetujuan rekomendasi

pembelian dari Manager dan diajukan oleh bagian Pembelian. Jika rekomendasi

pembelian disetujui, maka bagian pembelian akan melakukan pembelian barang

kepada supplier tertentu.

Ketika barang dari supplier sudah tiba, maka dilakukan pencatatan

barang pada proses Pencatatan Barang Masuk, setelah itu data barang di simpan di

mst_barang dan data pembelian di simpan trn_pembelian.

c. SubprosesPenjualan Kredit dan Pinjaman

[Persetujuan Rekomendasi Pinjam]

Peminjam dan pemohon penjualan kredit harus merupakan anggota dari

koperasi. Proses verifikasi ini dilakukan pada proses Cek Anggota. Jika benar

merupakan anggota koperasi, maka data anggota tersebut akan dibawa ke proses

Pelolosan Permohonan untuk diurus peminjaman atau penjualan kreditnya.

Gambar 3.31 Data Flow Diagram Level 1 Proses Penjualan Kredit dan

(60)

Pada proses Pelolosan Permohonan dilakukan rekomendasi pinjaman

kepada manager, apabila manager menyetujui maka data pinjaman di simpan di

trn_pinjaman atau data penjualan kredit disimpan di trn_penjualan_kredit dan

melakukan simpan stok barang.

d. Subproses Pencatatan Barang Konsinyasi

Data Barang Konsinyasi masuk

[Barang konsinyasi Keluar] Barang Konsinyasi Masuk

[Data Barang Konsinyasi Masuk] [Pembayaran Barang Konsinyasi] Data Perusahaan Konsinyasi

[Bukti Barang Konsinyasi Keluar dan barang] Perusahaan

Barang konsinyasi adalah barang titipan dari seseorang atau perusahaan

tertentu. Barang konsinyasi dijual oleh koperasi dengan mengambil keuntungan

sekian persen dari harga yang diajukan penitip. Barang konsinyasi tidak dikulak

melainkan menunggu perusahaan konsinyasi memasukkan barang titipannya.

Barang konsinyasi yang masuk dicatat pada proses Pencatatan barang

Konsinyasi Masuk, pada proses tersebut untuk mencocokkan data perusahaan

Gambar 3.32 Data Flow Diagram Level 1 Proses Pencatatan Barang

(61)

konsinyasi dengan data dari table mst_perusahaan konsinyasi, setelah data

perusahaan ada maka barang yang masuk akan dibuatkan Bukti Barang Masuk

dan akan disimpan didalam trn_barangkonsinyasi_masuk untuk barang konisnyasi

masuk dan disimpan kedalam data barang konsinyasi.

Dalam jangka waktu tertentu setelah dititipkan, perusahaan tersebut akan

mengambil barang yang tersisa beserta uang hasil penjualannya. Proses tersebut

ada pada Proses Pencatatan Barang Konsinyasi Keluar. Perusahaan Konsinyasi

memberikan bukti barang masuk kepada koperasi untuk di cocokkan dengan data

yang ada, kemudian perusahaan konsiyasi akan menerima Bukti Pembayaran dan

Bukti Barang Keluar dan data akan disimpan di trn_barangkonsinyasi_keluar.

e. Subproses Pembayaran Piutang Anggota

[Data Piutang]

(62)

Piutang anggota terdiri dari dua macam, Kredit dan Pinjaman. Kredit

didapatkan dari penjualan kredit yang dilakukan anggota sedangkan pinjaman

berasal dari pinjaman yang diajukan anggota.

Kedua piutang ini dibayarkan melalui pemotongan gaji oleh bagian

Kepegawaian PT. Prosam Plano. Setiap bulan koperasi menagih kepada bagian

Kepegawaian tersebut untuk dipotongkan gajinya dan dibayarkan kepada koperasi

guna melunasi hutang anggota. Anggota akan mendapatkan nota pembayaran

kredit ataupun nota pembayaran pinjaman, dan data pembayaran kredit akan

disimpan di trn_pembayaran_kredit atau data pembayaran pinjaman akan

disimpan di trn_pembayaran_pinjaman.

Didalam Data Flow Diagram Level 1 proses deposito terdapat dua proses

yaitu setoran deposito dan pengambilan deposito.

(63)

Anggota yang menyetorkan deposito maka akan mendapatkan Nota

setoran deposito, nota setoran deposito ini digunakan untuk pengambilan

deposito.

Pada Saat Pengambilan Deposito, Anggota menyerahkan Nota setoran

deposito kemudian di lakukan pengecekan di proses pengambilan deposito, bila

data cocok maka Anggota mendapatkan Nota Penarikan Deposito beserta uang,

dan data penarikan deposito di simpan di trn_penarikan_deposito.

g. Subproses Perhitungan Sisa Hasil Usaha

[Bunga deposito]

Pembagiannya dilakukan di akhir tahun. Jumlah yang diterima masing-masing

anggota berbeda satu sama lain. Tergantung kontribusinya terhadap koperasi.

Kontribusi anggota dihitung dari pinjaman, simpanan, penjualan kredit dan

penjualan tunai yang dilakukang anggota.

Setelah dilakukan perhitungan SHU maka data SHU diberikan kepada

proses Pembagian ke anggota untuk dihitung data SHU yangg dibagikan kepada

(64)

tiap – tiap anggota dan data SHU disimpan di mst_SHU, anggota akan

mendapatkan SHU.

4. Data Flow Diagram Level 2

Beberapa proses pada DFD Level 1 memerlukan penjabaran yang lebih

mendalam. Beberapa proses pada DFD Level 1 dijabarkan lagi menjadi sub proses

yang lebih kecil. Berikut ini adalah proses yang ada pada DFD Level 2 adalah

a subproses Pelolosan Permohonan.

[Barang konsinyasi terjual]

Permohonan Kredit atau permohonan pinjaman harus memenuhi syarat

batas maksimal kredit/pinjam. Total keduanya dalam satu bulan harus kurang dari

atau sama dengan 40 % dari total gaji per bulan. Untuk itu perlu diadakan cek

maksimal kredit. Jika Jumlah keduanya kurang dari atau sama dengan 40 % dari

total gaji, maka permohonan tersebut bisa diberikan.

(65)

b subproses Setoran Deposito

Setoran deposito yang dilakukan oleh anggota dihitung dengan bunga

12% per tahun, dimana untuk jangka waktu deposito selama 6bulan. Data setoran

dan perhitungannya tersimpan dalam table trn_deposito.

IV. Entity Relational Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) dari Sistem Informasi Koperasi Pegawai PT. Prosam Plano yang terdiri dari Conceptual Data Model (CDM) dan

Physical Data Model (PDM) dijelaskan pada gambar 3.38 dan gambar 3.39 berikut ini.

1. Conceptual Data Model (CDM)

Gambar 3.38 berikut ini merupakan Conceptual Data Model pada Sistem Informasi Koperasi Pegawai PT. Prosam Plano. Terdapat 20 tabel yang digunakan

dalam aplikasi ini.

(66)

Ref_2841

2. Physical Data Model (PDM)

Gambar 3.39 berikut ini merupakan Physical Data Model Sistem Informasi Koperasi Pegawai PT. Prosam Plano. PDM merepresentasikan

tabel-tabel yang digunakan dalam Sistem Informasi Absensi beserta dengan tipe data

dan panjang masing-masing tipe data tersebut.

(67)

ID _DE POSIT O = ID_DEPOSITO ID _AN GGOT A = ID_ANGGOT A

ID _KR EDIT = ID_KRE DIT ID_SIMPANAN = ID_S IMPANAN

ID_BA RANGKON = ID_BARA NGKON ID _PE RSHKON = ID_PERSH KON

ID_BA RANGKON = ID_BARA NGKON ID_PE RSHKON = ID_PERSHKON

ID_SUPPLIER = ID_SUP PLIER ID _ANGGOTA = ID_ANGGOT A

ID _AN GGOT A = ID_ANGGOT A

ID_AN GGOT A = ID_ANGGOT A

ID_PINJAMAN = ID_PINJ AMAN

ID _AN GGOT A = ID_ANGGOT A

ID _AN GGOT A = ID_ANGGOT A

ID _AN GGOTA = ID_ANGGOT A ID_AN GGOT A = ID_ANGGOT A

ID_PE RSHKON = ID_PERSH KON ID _KA RYAWAN = ID_KARYAW AN

ID_PE MBELIAN = ID_PE MBELIAN ID _BA RANG = ID_BARANG

ID _BA RANGKON = ID_BARA NGKON ID _PE NJU ALANT UNAI = ID_PENJUALANT UNAI

ID _BA RANG = ID_BARANG ID _PE NJUALANTUNAI = ID_PENJUALANTUNAI

ID _BA RANG = ID_BARANG

ID _KR EDIT = ID_KRE DIT

ID _SU PPLIER = ID_SUP PLIER ID _BA RANG = ID_BARANG MST_ANGGOTA

V. Struktur Tabel Database

Tabel – tabel yang digunakan dalam sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Nama Tabel : MST_KARYAWAN

Primary Key : ID_KARYAWAN

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data karyawan

(68)

Tabel 3.1 Struktur Tabel MST_KARYAWAN

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_KARYAWAN Varchar 10 Primary Key

NAMA_KARYAWAN Varchar 50

ALAMAT_KARYAWAN Varchar 50

TELP_KARYAWAN Varchar 15

DEPARTEMEN Varchar 30

JABATAN Varchar 20

Foreign Key : ID_KARYAWAN

Fungsi : Menyimpan data anggota

Tabel 3.2 Struktur Tabel MST_ANGGOTA

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_ANGGOTA Varchar 10 Primary Key

ID_KARYAWAN Varchar 50 Foreign Key

TGL_DAFTAR Date

TGL_KADALUARSA Date Tgl masa

keanggotaan habis

3. Nama Tabel : MST_BARANG

Primary Key : ID_BARANG

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data barang

Tabel 3.3 Struktur Tabel MST_BARANG

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_BARANG Varchar 10 Primary Key

(69)

HARGA_BARANG Numeric 9

STOK_BARANG Numeric 3

STOK_MINIMAL Numeric 3

HARGA_JUAL_BARANG Numeric 9

GRUP Varchar 30

SATUAN Varchar 5

BERAT Varchar 3

4. Nama Tabel : MST_BARANGKONSINYASI

Primary Key : ID_BARANGKON

Foreign Key : ID_PERSHKON

Fungsi : Menyimpan data barang konsinyasi

Tabel 3.4 Struktur Tabel MST_BARANGKONSINYASI

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_BARANGKON Varchar 10 Primary Key

ID_PERSHKON Varchar 10 Foreign Key

NAMA_BARANGKON Varchar 50

HARGA_BARANGKON Numeric 9

STOK_BARANGKON Numeric 3

STOK_MINIMALKON Numeric 3

HARGA_JUAL_BARANGKON Numeric 9

GRUP Varchar 30

SATUAN Varchar 5

BERAT Varchar 3

5. Nama Tabel : MST_SUPPLIER

Primary Key : ID_SUPPLIER

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data supplier

Tabel 3.5 Struktur Tabel MST_SUPPLIER

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_SUPPLIER Varchar 10 Primary Key

NAMA_SUPPLIER Varchar 50

NAMA_PEMILIKSUP Varchar 50

(70)

KOTA Varchar 20

TELP_SUPPLIER Varchar 15

6. Nama Tabel : MST_PERSHKON

Primary Key : ID_PERSHKON

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data perusahaan konsinyasi

Tabel 3.6 Struktur Tabel MST_PERSHKON

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_PERSHKON Varchar 10 Primary Key

NAMA_PERSHKON Varchar 50

NAMA_PEMILIK PERSHKON Varchar 50

ALAMAT_ PERSHKON Varchar 50

KOTA_ PERSHKON Varchar 20

TELP_ PERSHKON Varchar 15

7. Nama Tabel : MST_SHU

Primary Key : ID_SHU

Foreign Key : ID_ANGGOTA

Fungsi : Menyimpan data pembayaran SHU

Tabel 3.7 Struktur Tabel MST_SHU

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_SHU Varchar 13 Primary Key

ID_ANGGOTA Varchar 10 Foreign Key

JML_SHU Numeric 9

TGL_PEMBAYARAN Date

PERIODE Numeric 4

8. Nama Tabel : TRN_SIMPANAN

Primary Key : ID_SIMPANAN

(71)

Fungsi : Menyimpan data simpanan anggota

Tabel 3.8 Struktur Tabel TRN_SIMPANAN

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_SIMPANAN Varchar 13 Primary Key

ID_ANGGOTA Varchar 10 Foreign Key

JUMLAH_SIMPANAN Numeric 10

TGL_SETOR Date

TGL_AMBIL Date

9. Nama Tabel : TRN_PENARIKANSIMPANAN

Primary Key : ID_PENARIKAN SIMPANAN

Foreign Key : ID_SIMPANAN

Fungsi : Menyimpan data penarikan simpanan anggota

Tabel 3.9 Struktur Tabel TRN_PENARIKANSIMPANAN

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_PENARIKANSIMPANAN Varchar 13 Primary Key

ID_SIMPANAN Varchar 13 Foreign Key

TGL_PENARIKANSIMPANAN Date

10. Nama Tabel : TRN_PINJAMAN

Primary Key : ID_PINJAMAN

Foreign Key : ID_ANGGOTA

Fungsi : Menyimpan data pinjaman anggota

Tabel 3.10 Struktur Tabel TRN_PINJAMAN

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_PINJAMAN Varchar 13 Primary Key

ID_ANGGOTA Varchar 10 Foreign Key

JUMLAH_PINJAMAN Numeric 10

JANGKA_PINJAMAN Numeric 2

(72)

TGL_PINJAM Date

11. Nama Tabel : TRN_PEMBAYARANPINJAMAN

Primary Key : ID_PEMBAYARANPINJAMAN

Foreign Key : ID_PINJAMAN; ID_ANGGOTA

Fungsi : Menyimpan data pembayaran pinjaman anggota

Tabel 3.11 Struktur Tabel TRN_PEMBAYARANPINJAMAN

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_PEMBAYARANPINJAMAN Varchar 13 Primary Key

ID_PINJAMAN Varchar 13 Foreign Key

ID_ANGGOTA Varchar 10 Foreign Key

TGL_PEMBAYARANPINJAMAN Date

JML_PEMBAYARANPINJAMAN Numeric 10

KETERANGAN Varchar 10 Penanda

cicilan pembayaran kesekian

12. Nama Tabel : TRN_PEMBAYARANKREDIT

Primary Key : ID_PEMBAYARANKREDIT

Foreign Key : ID_KREDIT; ID_ANGGOTA

Fungsi : Menyimpan data pembayaran penjualan kredit

Tabel 3.12 Struktur Tabel TRN_PEMBAYARANKREDIT

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

ID_PEMBAYARANKREDIT Varchar 13 Primary Key

ID_KREDIT Varchar 13 Foreign Key

ID_ANGGOTA Varchar 10 Foreign Key

TGL_PEMBAYARANKREDIT Date

JUMLAH_PEMBAYARANKREDIT Numeric 10

Gambar

Gambar 3.1 Block Diagram
Gambar 3.2 Dokumen Flow Pembelian Barang
Gambar 3.4 Dokumen Flow Barang Konsinyasi Masuk
Gambar 3.6 Dokumen Flow Penjualan Kredit
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel efektifitas penerapan standar akuntansi dalam penelitian berisi pernyataan-pernyataan yang bersifat positif, dimana pilihan sangat setuju akan menunjukkan

Secara kualitatif, metode ini didasarkan pada pengertian tentang koreksi Bouguer dan koreksi medan dimana jika rapat massa yang digunakan sesuai dengan rapat massa permukaan,

Usulan sudah diterima Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Subdit Ketenagaan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum keberangkatan ke luar negeri. Untuk mengantisipasi

Untuk membuat sistem pengaman Brankas Bank dengan menggunakan SMS dan GPS yang berbasis Android maka langkah yang dikerjakan yaitu membuat blok diagram sistem, rangkaian

Dalam versi terbaru, versi 7.0, komponen dalam IIS pun kini telah dimodularkan sehingga hanya komponen yang dibutuhkan saja yang akan diinstalasikan oleh Windows, sehingga

Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran (Sugiyono, 2008: 244). Hal ini harus dicapai dengan

Algoritma Fuzzy c-Means dapat diimplementasikan untuk membentuk cluster berdasarkan data transaksi hasil preprocessing dimana jumlah cluster optimal yang

Harus, setiap saat, laju aliran uap melalui katup kurang dari tingkat kondensasi (mungkin katup terlalu kecil), tekanan uap dan laju perpindahan panas dalam penukar panas akan