• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Rental Bus Pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Rental Bus Pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya."

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

RENTAL BUS PADA PT. CIPAGANTI

CITRA GRAHA SURABAYA

PROYEK SISTEM INFORMASI

Nama

: EKO HARIADI

NIM

: 09.39010.0056

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM

SURABAYA

STIKOM

(2)

vii

ABSTRAK

Cipaganti Citra Graha adalah perusahaan yang bergerak di sektor riil dengan mengelola beberapa produk jasa yang sangat dibutuhkan demi perkembangan pembangunan di Indonesia. Cipaganti Citra graha telah menjadi inspirasi dan contoh riil dunia kewirausahaan hingga saat ini berkembang menjadi Korporasi Nasional. Seiring dengan perkembangan perekonomian nasional saat ini Cipaganti Rental memiliki cabang di kota-kota besar, hingga saat ini unit yang dimiliki Cipaganti Citra Graha sudah mencapai ratusan unit. Setiap bagian mempunyai transaksi yang cukup padat setiap harinya dan sistem yang ada saat ini masih banyak mengalami kesulitan diantaranya pada saat melakukan transaksi persewaan yang belum terintegrasi dengan baik sehingga mengurangi efisiensi kinerja dan pelayanan.

Sistem informasi rental bus merupakan salah satu solusi yang sangat tepat untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi di Cipaganti Citra Graha. Dengan adanya sistem pencatatan yang terkomputerisasi maka proses pemeliharaan data induk, pengelolaan transaksi dan pembuatan laporan akan menjadi semakin mudah, cepat dan tepat.

Dengan diterapkannya sistem ini pada Cipaganti Citra Graha, maka diharapkan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi. Sistem ini juga diharapkan dapat lebih mempercepat proses pembuatan laporan yang pada akhirnya dapat membantu pihak pengambil keputusan untuk lebih meningkatkan kinerja dan pelayanan yang ada.

Kata kunci: Sistem Informasi Rental Bus, Persewaan, Cipaganti Citra Graha

STIKOM

(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II HASIL SURVEY ... 8

2.1 Gambaran Umum Cipaganti Citra Graha ... 8

2.2 Visi dan Misi PT. Cipaganti Citra Graha ... 11

2.1.1 Visi PT. Cipaganti Citra Graha ... 11

2.1.2 Misi PT. Cipaganti Citra Graha ... 11

STIKOM

(4)

xi

2.3 Struktur Organisasi PT. Cipaganti Citra Graha... 11

2.4 Deskripsi Tugas (Job Description) ... 12

2.5 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 13

2.6 Dokumen Input/Output ... 21

BAB III LANDASAN TEORI... 23

3.1 Sistem Informasi ... 23

3.2 Analisis Sistem ... 24

3.3 Desain Sistem ... 25

3.4 Pengertian Sewa ... 25

3.5 Data dan Informasi ... 27

3.6 Interaksi Manusia dan Komputer ... 27

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM ... 32

4.1 Analisa Sistem ... 32

4.2 Desain Sistem ... 35

4.2.1 Sistem Flow ... 36

4.2.2 Data Flow Diagram... 45

4.2.3 Entity Relationship Diagram ... 53

4.2.4 Struktur File ... 55

4.2.5 Desain Input Output ... 66

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ... 50

5.1 Sistem yang Digunakan... 50

STIKOM

(5)

xii

5.2 Cara Setup Program ... 50

5.3 Penjelasan Pemakaian Program Dekstop ... 92

5.3.1 Form Master... 94

5.3.2 Form Transaksi ... 101

5.3.3 Form Laporan ... 115

BAB VI PENUTUP ... 100

6.1 Kesimpulan ... 100

6.2 Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 130

LAMPIRAN ... 131

STIKOM

(6)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat mempengaruhi berbagai bidang, termasuk salah satunya bidang transportasi di bidang persewaan. Pemanfaatan teknologi pada bidang rental akan sangat membantu dalam peningkatan kualitas pelayanan transportasi, dimana saat ini bidang rental bus dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Pelayanan yang cepat dan tepat bisa didapatkan melalui sistem terkomputerisasi.

PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sector riil dengan mengelolah beberapa produk jasa transportasi terpadu dan sewa bus pariwisata yang sangat dibutuhkan demi perkembangan pembangunan di Indonesia. PT. Cipaganti telah menjadi inspirasi dan contoh riil di dunia kewirausahaan hingga saat ini berkembang menjadi Korporasi Nasional. Seiring dengan perkembangan perekonomian nasional saat ini PT. Cipaganti dalam usaha di bidang persewaan bus memiliki cabang di kota-kota besar hingga saat ini unit yang dimiliki PT. Cipaganti Citra Graha sudah mencapai ratusan unit kendaraan. Setiap bagian mempunyai transaksi yang cukup padat setiap harinya dan sistem yang ada saat ini masih banyak mengalami kesulitan diantaranya pada saat melakukan proses transaksi - transaksi yang belum terintegrasi dengan baik sehingga mengurangi efisiensi kinerja karyawan dan pelayanan yang ada pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya.

STIKOM

(7)

Hambatan yang dialami oleh PT. Cipaganti Citra Graha ini adalah dalam proses pembuatan laporan yang dibutuhkan data dari beberapa tempat, seperti data pemesanan bus, penyewaan bus, penagihan sopir, penagihan bus, pembayaran, pengembalian bus dan penggajian dan lain-lain. Hal ini sering kali memperlambat proses pembuatan laporan. Selain itu jika laporan yang sama harus dibuat lebih dari satu kali, hal ini juga akan membuang waktu yang sia-sia.

Diharapkan dengan adanya sistem rental bus ini dapat memecahkan masalah dan memberikan solusi yang ada pada PT. Cipaganti Citra Graha. Oleh sebab itu agar para pelanggan dapat menikmati layanan yang disediakan dengan baik dan efektif pada proses transaksi pemesanan bus, persewaan bus, penagihan, pembayaran, pengembalian, bus yang selektif berdampak bagi perusahaan kedepanya untuk memperoleh sumber daya yang berkualitas di PT. Citra Graha Surabaya.

Bahwa dari permasalahan di atas dapat disimpulkan dengan adanya sistem rental bus yang baru ini kemungkinan sangat mempengaruhi proses transaksi pemesanan, penagihan, pembayaran, pengembalian bus, penggajian karyawan dan juga pencetakan laporan-laporan yang ada di proses transaksi rental bus agar dapat optimal dan efektif. Dengan adanya sistem yang terintegrasi diharapkan dapat membuat kinerja karyawan di perusahaan khususnya bagian administrasi menjadi lebih efisien dalam melayani customer di PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

STIKOM

(8)

3

1. Bagaimana merancang bangun sistem informasi pemesanan dan penyewaan? 2. Bagaimana merancang bangun sistem informasi penagihan dan pembayaran? 3. Bagaimana merancang bangun sistem informasi pengembalian bus?

4. Bagaimana merancang bangun sistem informasi absensi sopir bus? 5. Bagaimana merancang bangun sistem informasi penggajian bus?

6. Bagaimana merancang bangun sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan data bus, data sopir yang harus dibayar, disewakan, dan dikembalikan di perusahaan secara cepat dan akuratan keadaan kondisi bus.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan`rumusan di atas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan data costumer, bus, sopir, tarif bus, tarif sopir, dan gaji yang dimaksudkan disini adalah maintenance data master(induk). Sehingga bila terjadi perubahan diantara data-data tersebut maka akan mudah dalam menanganinya.

2. Proses pemesanan dilakukan oleh customer kepada Cipaganti Citra Graha berdasarkan kebutuhan customer. Pemesanan dilakukan apabila customer

memerlukan bus untuk memenuhi kebutuhannya.

3. Proses penagihan dilakukan oleh Cipaganti Citra Graha setelah pengembalian bus selama sewa. Penagihan tersebut meliputi biaya sewa, penggunaan jasa sopir termasuk kernet, serta perawatan bus.

4. Proses pembayaran dilakukan customer dengan sistim pembayaran di akhir masa sewa atau waktu pengembalian kepada Cipaganti Citra Graha secara tunai oleh customer, tidak dapat dibayar secara kredit.

STIKOM

(9)

5. Proses Pengembalian dilakukan oleh customer pada Cipaganti Citra Graha setelah masa sewa berakhir.

6. Proses Penggajian dilakukan oleh pihak manajemen Cipaganti Citra Graha kepada sopir dan kernet sebagai upah kerja selama bekerja pada perusahaan. 7. Proses absensi sopir

Proses absensi sopir dilakukan oleh sopir dan kernet sebagai rutinitas harian ketika terdapat jadwal kerja.

8. Presensi sopir hanya pada hari senin hingga sabtu. Hari minggu atau hari libur nasional sopir libur kerja.

1.4 Tujuan

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Merancang bangun sistem informasi pengelolahan data customer, bus, dan sopir serta proses pemesanan dan sewa.

2. Merancang bangun sistem informasi pemesanan dan penyewaan Rental Bus pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya.

3. Merancang bangun sistem informasi penagihan dan pembayaran Rental Bus pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya secara tepat dan akurat.

4. Merancang bangun sistem informasi pengembalian dan penggajian sopir Rental Bus pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya secara tepat dan akurat. 5. Merancang bangun sistem informasi yang menyajikan laporan data induk

(customer, bus, sopir), pemesanan, penagihan bus, yang berdasarkan laporan bus yang dipesan, pembayaran, pengembalian bus, dan penggajian sopir.

STIKOM

(10)

5

1.5 Manfaat

Pada penelitian Sistem Informasi Rental Bus Pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya ini bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagian Kepala cabang/ Manager

Kepala cabang merupakan orang yang diberikan wewenang dan tugas untuk mengelola perusahan tersebut. Adapun keuntungan sitem informasi persewaan bus pada perusahaan yang dikembangkan bagi kepala cabang adalah sebagai berikut:

a. Dapat mengetahui segala proses transaksi di perusahaan secara cepat. b. Dapat mengetahui laporan semua transaksi secara cepat dan akurat. c. Dapat memajukan perusahaan tersebut kedepannya.

2. Bagian Admin

Bagian Admin merupakan bagian yang bertugas untuk mengurusi segala transaksi yang dilakukan di perusahaan tersebut. Adapun keuntungan sistem informasi rental bus bagi bagian Admin adalah sebagai berikut:

a.Dapat mengontrol dan melakukan semua transaksi dengan lebih efisien. b.Dapat mengetahui data-data customer, sopir, bus.

3. Bagian Operasional

Bagian Operasional bertugas mengontrol dan menjalankan semua operasional pada perusahaan tersebut. Adapun keuntungan sistem informasi persewaan bus bagi bagian operasional adalah sebagai berikut:

a.Dapat mengefisienkan waktu dan kinerja yang di lakukan.

b.Dapat mengatur jadwal keberangkatan dan pengembalian unit bus secara tepat dan cepat.

STIKOM

(11)

c.Dapat mengontrol semua jadwal unit bus dan sopir.

d.Dapat Mengontrol Perawatan bus layak berangkat atau tidak, karena mempengaruhi disaat waktu perjalanan jauh atau dekat.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang masalah yang sedang dibahas, maka sistematika penulisan laporan proyek Sistem Informasi Rental Bus ini adalah sebagai berikut:

Bab pertama pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, sedangkan inti dari permasalahan akan digambarkan dalam perumusan masalah, pembatasan masalah menjelaskan batasan-batasan dari sistem yang akan dibuat supaya tidak keluar dari ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, tujuan penelitian berupa harapan dari hasil yang akan dicapai dari rancang bangun sistem tersebut. Bab ini juga membahas tentang manfaat dari sistem bagi Cipaganti Citra Graha .

Bab kedua hasil survei membahas tentang gambaran umum Cipaganti Citra Graha. Yang menguraikan tentang keadaan, lokasi, kondisi, situasi dan hal lain yang berkaitan dengan instansi/lembaga tersebut seperti sejarah berdirinya dan struktur organisasi Cipaganti Citra Graha. Dalam bab ini juga terdapat deskripsi tugas pada setiap struktur organisasi yang ada serta alur sistem yang sedang berjalan.

Bab ketiga landasan teori membahas tentang teori yang terkait dengan permasalahan dan teori yang terkait dengan penyelesaian masalah. Dalam teori yang terkait dengan permasalahan diuraikan tentang pengertian perseroan terbatas dan interaksi manusia dan komputer. Sedangkan dalam teori yang terkait dengan

STIKOM

(12)

7

penyelesaian masalah diuraikan tentang pengertian sistem informasi, analisis sistem dan perancangan sistem.

Bab keempat analisis dan desain sistem membahas tentang prosedur dan langkah-langkah sistematis yang ditempuh dalam menyelesaikan proyek ini yang berisi Dokumen Flow Komputerisasi, Data Flow Diagram (DFD) diantaranya terdapat Context Diagram (CD) dan Diagram Berjenjang (HIPO), Entity Relationship Diagram (ERD), Struktur File, dan Desain Input/Output.

Bab kelima implementasi dan pembahasan membahas tentang sistem yang digunakan untuk mendukung jalannya aplikasi ini yang meliputi hardware maupun software. Selain itu, di dalam bab ini juga menjelaskan tentang cara penggunaan dari aplikasi yaitu cara setup program maupun capture proses jalannya program yang terjadi.

Bab keenam penutup membahas tentang kesimpulan/ringkasan dari bab-bab sebelumnya dan memuat saran-saran yang bisa diterapkan untuk perbaikan dan pengembangan sistem selanjutnya Saran yang diberikan lebih mengacu dalam hal pengembangan sistem, baik dalam pemrograman yang masih dalam cakupan aplikasi desktop, aplikasi web, atau aplikasi mobile.

STIKOM

(13)

8

BAB II

HASIL SURVEY

2.1 Gambaran Umum Cipaganti Citra Graha

1985 Awal Usaha

Keberadaan Cipaganti dimulai dengan dibukanya usaha jual beli mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun 1985 di jalan Cipaganti No.84 Bandung. Perkembangan usaha dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga dapat berkembang dengan memiliki beberapa showroom mobil bekas di jalan Cipaganti, Cihampelas dan jalan Abdul Muis (d/h Pungkur) Bandung.

1991 Divisi Otojasa

Seiring dengan perkembangan perekonomian nasional dan banyaknya perusahaan besar yang melakukan out source untuk kebutuhan kendaraan sebagai sarana transportasi dan operasional perusahaan. Dengan pasar yang sedemikian luas dan pertumbuhan kebutuhan kendaraan sebagai pendukung usaha, maka Cipaganti Motor dikembangkan menjadi Cipaganti Rental yang menyewakan segala jenis dan merk kendaraan, mulai dari kendaraan angkutan barang, penumpang, pernikahan serta paket wisata. Saat ini Cipaganti Rental memiliki cabang di kota-kota besar se-Jabodetabek dan Bandung Priangan.

Pada tahun 2002 dilakukan diversifikasi usaha sejenis dengan target market retail, yaitu Travel & Paket layanan Door to Door dengan jurusan perdana Bandung - Bogor, kemudian Bandung -Jakarta, Bandung- Bandara Soekarno Hatta,Bandung-TasikmalayadanBandung-Cirebon.

STIKOM

(14)

9

Tahun 2006 dengan adanya akses jalan tol Cipularang, terbuka peluang usaha baru dan Cipaganti Otojasa mengembangkan layanan Shuttle Service Point to Point Bandung - Jabodetabek yang terus dikembangkan. Peluang usaha ini sangat besar dan luas sesuai dengan permintaan pasar maka karena itu akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan sarana transportasi antar kota yang aman.

Tahun 2007 adalah pencetusan konsep transportasi terpadu dengan adanya penambahan jasa layanan bus pariwisata, tours & airlines ticketing ditambah layanan dokumen, paket dan kargo memberikan solusi menyeluruh kebutuhan transportasi.

1994 Property

Melihat peluang yang sangat baik pada usaha pembangunan perumahan kelas menengah yang sejak awal tahun 1990 mengalami pertumbuhan yang sangat besar, maka manajemen memutuskan memulai usaha di bidang perumahan. Hal ini diwujudkan dengan mendirikan PT Cipaganti Citra Graha pada tanggal 30 September 1994, dengan lokasi perumahan pertama di jalan Ciwastra Kodya Bandung dengan nama perumahan Cipaganti Graha I.

Pada tahun 1999 membangun lokasi perumahan kedua di Ujung Berung dikenal dengan Cipaganti Graha II. Pada Tahun 2002 membangun perumahan kelas menengah keatas di jalan A.H. Nasution Kodya Bandung dengan nama Cipaganti Dream Land. Pada tahun 2005 membangun perumahan Cipaganti Rahayu Regency di Cipamokolan Soekarno-Hatta Kodya Bandung.

Prospek pembangunan perumahan dengan konsep Cul de Sac dan sistem cluster sangat diminati oleh pembeli. Dengan kebutuhan perumahan kelas

STIKOM

(15)

menengah sebagai sarana tempat tinggal primer bagi banyak keluarga muda serta dukungan suku bunga KPR yang saat ini cukup rendah, tentunya prospek pembangunan dan pemasaran perumahan akan menjadi salah satu andalan usaha Cipaganti.

1995 Divisi Heavy Equipment

Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan industri tekstil dan lainnya di wilayah Bandung Priangan Cipaganti Group menangkap peluang untuk menyewakan Alat Angkat Barang Berat (Forklift dan Crane). Kantor pemasaran pertama dibuka di jalan Gatot Soebroto 94 Bandung.

Seiring dengan permintaan pasar, penambahan unit dan perluasan jenis alat yang disewakan hingga alat berat untuk konstruksi, infrastruktur, pertambangan, perkebunan, pertanian, kehutanan (Excavator, Buldozer, W.Loader, Dump Truck, dll). Maka Pool dan kantor pemasaran dialokasikan ke jalan Soekarno Hatta Gede Bage Bandung.

Dengan potensi sumber daya alam sangat besar yang dimiliki tanah air Kita,serta industri terkait maka prospek usaha alat berat sangat baik dan dapat dikembangkan keseluruh daerah dan kepulauan yang memiliki potensi tersebut. Sejak tahun 2004 PT Cipaganti Citra Graha divisi Alat Berat membuka kantor cabang di Banjarmasin, Batu Licin (Kalimantan Selatan) dan tahun 2005 di Palangkaraya (Kalimantan Tengah), tahun 2007 ini akan dibuka juga cabang di Samarinda (Kalimantan Timur).

STIKOM

(16)

11

2.2 Visi dan Misi PT. Cipaganti Citra Graha

2.1.1 Visi PT. Cipaganti Citra Graha

Menjadi perusahaan tingkat dunia yang menyediakan jasa penyewaan peralatan pembangunan dan transportasi, juga menjadi kontraktor di bidang konstruksi dan pengolahan lahan, serta membangun industri terkait. Sehingga dapat menjadi aset nasional yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Bangsa dan Negara Indonesia

2.1.2 Misi PT. Cipaganti Citra Graha

Menyediakan jasa dan kualitas produk terbaik untuk penyewaan peralatan pembangunan dan jasa kontraktor serta transportasi angkutan darat yang aman, efisien dan menguntungkan yang dijalankan oleh profesional yang kompeten dan bermotivasi tinggi.

2.3 Struktur Organisasi PT. Cipaganti Citra Graha

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Cipaganti Citra Graha

STIKOM

(17)

2.4 Deskripsi Tugas (Job Description)

Dalam setiap instansi baik itu perusahaan, sangat diperlukan kesinambungan dalam melakukan suatu pekerjaan. Pembagian pekerjaan mutlak diterapkan dalam setiap bagian yang ada di suatu instansi agar tidak terjadi kerancuan dalam pelaksanaannya. Berikut ini adalah deskripsi tugas dari tiap-tiap bagian:

1. Direktur

Direktur merupakan penanggung jawab atas segala kegiatan operasional perusahaan, mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkordinasi, mengawasi dan mengevaluasi semua kegiatan yang dilakukan bawahannya

2. Supervisior

Membantu manajer dalam kegiatan pengawasan dan monitoring yang ada dilapangan bagaimana perkembangan perpustakaan serta bertugas untuk memberikan pengarahan dan wawasan pada setiap bagian yang aktifitas kerjanya kurang maksimal.

3. Bagian administrasi

Petugas Administrasi mempunyai tugas mengelola perusahaan dan membantu dan melayani customer dalam kegiatan pencatatan transaksi-transaksi perusahaan meliputi kegiatan pemesanan, pengembalian, penagihan, pembayaran dan penggajian karyawan.

4. Bagian operasional

Bagian operasional bertugas untuk membantu Petugas administrasi dalam setiap kegiatan yang tidak mampu ditangani oleh Petugas sendiri.

STIKOM

(18)

13

5. Bagian gudang

Bagian gudang mempunyai tugas menyiapkan unit bus termasuk sopir dan kernetnya untuk siap melakukan ekspedisi perjalanan.

2.5 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya, dapat dibuat suatu analisis sistem. Analisis sistem yang ada yaitu sebagai berikut:

STIKOM

(19)

A. Dokumen Flow Pemesanan Sewa Bus

DokFlow Pemesanan Sewa Bus

Pelanggan Bagian Admin Bagian Operasional Sopir

Form daftar Bus

Mulai

Form daftar Bus

Ya Tidak

Memilih Bus Sesuai Kebutuhan

Daftar Bus yg di pilih Bus=Lain?

Mengecek Ketersedian Bus di bag. Operasional Kesedian bus

Kosong

Daftar Bus yg di pilih

A

2 2

Membuat Surat Perjanjian Formulir Sewa Bus 1

Membuat Formulir persewaan bus

Fomulir Sewa Bus 1

Tidak Ya BusTersedia ? Melaporkan Kesedian bus Kosong Melaporkan Ketersedian Bus di

garasi

A

2 Perjanjian Sewa Bus

1 Tidak Ya Membayar uang jaminan/Dp Verifikasi = Setuju ? Melakukan Verifikasi sewa Bus

Nota bayar jaminan/ Dp 2 Selesai Membuat Nota pembayaran jaminan/Dp 3 Data Pembayaran Uang Jaminan/Dp Membuat Surat perintah jalan bus Nota bayar jaminan/

Dp 3

Surat Perintah Jalan 2 2

Surat perintah jalan 1 Nota bayar jaminan/

Dp 2 Perjanjian Sewa Bus

1 B

B

Gambar 2.2 Dokumen Flow Pemesanan Sewa Bus

STIKOM

(20)

15

Pada Gambar 2.2 dokumen flow pemesanan sewa bus dimulai dari bagian administrasi memberikan data form daftar bus yang akan disewa oleh pelanggan. Pelanggan akan melihat lihat dan akan memilih bus yang sesuai kebutuhan kemudian data bus yang sudah dipilih akan diberikan kembali kebagian administrasi untuk pengecekan bus yang tersedia di bagian operasional kemudian bagian operasional melakukan pengecekan di dalam garasi bila kondisi bus statusnya masih ada maka kemudian bagian administrasi membuatkan formulir pemesanan sewa bus dan surat perjanjian sewa. Data formulir tersebut akan diberikan ke pelanggan untuk melakukan verifikasi sewa bus jika kondisinya tidak setuju akan selesai dan jika kondisinya setuju maka pelanggan akan melalukan proses pembayaran uang jaminan/Dp. Kemudian bagian administrasi menerima uang jaminan untuk membuatkan nota pembayaran jaminan bus untuk diberikan ke pelanggan kemudian selesai. Kemudian bagian admistrasi memberitahukan kepada bagian operasional bahwa ada pemesanan bus dengan kriteria yang di pesan pelanggan. Bagian operasional lalu membuatkan surat perintah jalan bus untuk diberikan kepada sopir dan bagian sopir mendapatkan surat pemberitahuan pemberangkatan bus yang sesuai pemesan pelanggan.

STIKOM

(21)

B. Dokumen Flow Pembayaran

Dokumen Flow Pembayaran

Pelanggan Bagian Admin

Ya Tidak Bayar sisa sewa Mulai

Nota Sisa Bayar 1 Bukti lunas Bukti lunas Buku keuangan Catat sisa bayar dan cetak bukti lunas Bukti lunas

Data pembayaran Sisa yang akan

dibayarkan Nota Sisa Bayar

1

A

Membuat Nota Sisa Bayar Sewa Surat Tanda Bukti

Nota Sewa

Surat Tanda Bukti Nota Sewa

Mencocokan Surat Tanda Bukti Customer Mulai

Cocok ? A

Daftar Persewaan

Gambar 2.3 Dokumen Flow Pembayaran

Pada Gambar 2.3 dokumen flow pembayaran bus dimulai dari bagian pelanggan memberikan data surat tanda bukti nota sewa ke bagian administrasi. Bagian administrasi akan melakukan proses pengecekan cocok akan membuatkan nota sisa bayar. Nota sisa bayar akan diberikan kepelanggan untuk memalukan proses pembayaran yang dimana sisa pembayaran akan di berikan ke bagian admin kemudian bagian admin melakukan proses pencatatan sisa bayar dan cetak

STIKOM

(22)

17

bukti pelunasan. Bukti pelunasan tersebut akan diberikan pelanggan satu dan administrasi satu untuk dimasukakan dalam buku keuangan.

C. Dokumen Flow Pengembalian

Dokumen Flow Pengembalian Bus

Pelanggan Bagian Admin

Catat pelunas an denda B Data pembayaran Nota pelunasan pembayaran B A Ada keterlambatan? Bayar denda Nota denda Nota denda Hitung denda dan catat dan

cetak keterangan denda Selesai Data pembayaran Buku keuangan Cocok?

Surat Tanda Bukti Sewa Daftar Persewaan Mulai Cek tanda bukti A Cek keterlam batan Surat Tanda Bukti

Sewa

Nota pelunasan pembayaran

Gambar 2.4 Dokumen Flow Pengembalian Bus

Pada Gambar 2.4 dokumen flow pengembalian bus dimulai dari bagian pelanggan memberikan data surat tanda bukti nota sewa ke bagian administrasi. Kemudian bangian admin melakukan pengecekan daftar persewaan kalu cocok lihat proses keterlambatan. Jika tidak ada keterlambatan proses selesai dan kalu ada keterlambatan akan menghitung denda dan mencetak keterangan denda dan di

STIKOM

(23)

catat di buku keuang oleh bagian admin. Pelanggan akan membayar denda keterlambatan di bagian admin lalu admin akan membutakan nota pelunasan denda yang akan de berikan pelanggan.

D. Dokumen Flow Absensi Sopir Bus

DokFlow Absensi Sopir

Sopir Bagian Operasional Bagian Admin

Mulai

Form Absen Sopir

Isi Form Absensi

Form Absensi Sopir yang Di iisi

Form Absensi Yang sudah Di Isi

Rekap data Absensi

Data absensi

Membuat Laporan Absensi

2 Laporan absensi

karyawan 1

Selesai Laporan absensi

karyawan

Gambar 2.5 Dokumen Flow Absensi Sopir

Pada Gambar 2.5 dokumen flow absensi sopir dimulai dari bagian sopir melihat form pengisihan absensi kemudian sopir melakukan proses pengisihan form absensi lalu form pengisian sopir yang sudah terisi diberikan kebagian opersaioanal untuk melakukan proses perekapan data absensi sopir secara manual.

STIKOM

(24)

19

Hasil perekapan data absensi tersebut kemudian bagian operasional akan membuatkan laporan absensi yang dimana laporan data absensi sopir tersebut akan diberikan bagian adminstrasi.

STIKOM

(25)

E. Dokumen Flow Penggajian

DokFlow Penggajian

Sopir Bagian Admin Manajer

Mulai

Perhitung Gaji Sopir Laporan absensi Sopir

Data Sopir

Slip Gaji Sopir

2 Slip Gaji Sopir 1

Membuat laporan Gaji Sopir

2 Laporan Gaji Sopir 1

Laporan Gaji Sopir

Selesai

Gambar 2.6 Dokumen Flow Penggajian Sopir

Pada Gambar 2.6 dokumen flow penggajian sopir dimulai dari bagian admin untuk melakukan proses perhitungan gaji sopir kemudian bagian administrasi melihat hasil dari data laporan absensi sopir dan data sopir yang dimana bagian administrasi akan memberikan slip gaji. Slip gaji tersebut di berikan kepada sopir dan bagian administrasi lalu membuatkan laporan gaji sopir rangkap dua. Laporan slip gaji sopir rangkap satu untuk diberikan kepada manajer sedangkan rangkap duanya akan di arsipkan untuk bagian administrasi.

STIKOM

(26)

21

2.6 Dokumen Input/Output

Berdasarkan hasil dari studi lapangan pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya, terdapat dokumen input dan output yang diperlukan dalam menangani proses yang ada pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya. Dokumen input output yang didapat salah satunya adalah sebagai berikut:

a. Nota Pemesanan

Nota Pemesanan ini digunakan untuk mencatat transaksi pemesanan sewa bus. Petugas bagian administrasi akan menuliskan , nomor pemesanan bus, tanggal pemesanan, tanggal id customer, nama perusahaan, jenis bus, no polisi, no rangka, no mesin, merk, type, tahun dan tanda tangan bagian administrasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Pemesanan Sewa Bus

STIKOM

(27)

b. Bukti Pelunasan Pembayaran sewa bus

Bukti pelunasan pembayaran ini digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran sewa bus. Petugas bagian administrasi akan menuliskan , nomor pemesanan bus, nama perusahaan, jumlah yang dibayar, untuk pembayarn apa, keterangan dan tanda tangan . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Bukti Pembayaran Sewa Bus

STIKOM

(28)

23

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Sistem Informasi

Menurut Mulyanto (2008:197), sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Pengertian sistem menurut Mulyadi (2008:2) adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem adalah suatu kerangka kerja yang sangat terpadu serta mempunyai satu sasaran atau lebih. Informasi berbeda dengan data, data adalah keadaan yang ada dan belum diproses lebih lanjut, sedangkan informasi adalah data-data yang telah diproses dan dibentuk sebagaimana mungkin agar lebih bernilai bagi penggunanya. Maka sistem informasi adalah suatu kerangka kerja dimana sumber daya manusia dan teknologi dikoordinasikan untuk mengubah input (data) menjadi output (informasi) guna mencapai sasaran perusahaan.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa ”sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu” Al-barha bin ladjamudin (2005:10).

STIKOM

(29)

Menurut Notohadiprawiryo (2006:28), Sistem Informasi merupakan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tata cara penggunaannya.

Menurut Lucas (2004:35), Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.

Menurut Baridwan (2001:59), fungsi suatu sistem informasi adalah meningkatkan kesanggupan seorang pengguna membuat keputusan dalam penelitian, perencana, dan pengelolaan.

3.2 Analisis Sistem

Menurut Hartono (2004:129) analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan - permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya. Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Menurut McLeod (2004, 138) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui.

STIKOM

(30)

25

3.3 Desain Sistem

Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan. Kemudian memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Hartono (2004:197) desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

5. Berupa gambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

6. Menyangkut konfigurasi dari komponen – komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

3.4 Pengertian Sewa

Sewa menyewa adalah suatu perjanjian/kesepakatan di mana penyewa harus membayarkan atau memberikan imbalan dari benda atau barang yang dimiliki oleh pemilik barang yang dipinjamkan. Hukum dari sewa menyewa adalah mubah atau diperbolehkan. Dalam sewa menyewa harus ada barang yang disewakan, penyewa, pemberi sewa, imbalan dan kesepakatan antara pemilik barang dan yang menyewa barang. Penyewa dalam mengembalikan barang atau aset yang disewa harus mengembalikan barang secara utuh seperti pertama kali dipinjam tanpa berkurang maupun bertambah, kecuali ada kesepatan lain yang disepakati saat sebelum barang berpindah tangan.

STIKOM

(31)

3.4.1 Landasan Hukum Sewa Menyewa

Perjanjian sewa-menyewa diatur di dalam babVII Buku III KUH Perdata

yang berjudul “Tentang Sewa-Menyewa” yang meliputi pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUH Perdata. Definisi perjanjian sewa-menyewa menurut Pasal 1548 KUH Perdata menyebutkan bahwa: “ Perjanjian sewa-menyewa adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainya kenikmatan dari suatu barang, selama waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga, yang oleh pihak tersebut

belakangan telah disanggupi pembayaran “. Sewa-menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan huurenverhuur dan dalam bahasa Inggris disebut dengan

rent atau hire.

Ciri-ciri dari perjanjian sewa-menyewa:

1. Ada dua pihak yang saling mengikatkan diri Pihak yang pertama adalah pihak yang menyewakan yaitu pihak yang mempunyai barang. Pihak yang kedua adalah pihak penyewa, yaitu pihak yang membutuhkan kenikmatan atas suatu barang. Para pihak dalam perjanjian sewa-menyewa dapat bertindak untuk diri sendiri, kepentingan pihak lain, atau kepentingan badan hukum tertentu. 2. Ada unsur pokok yaitu barang, harga, dan jangka waktu sewa Barang adalah

harta kekayaan yang berupa benda material, baik bergerak maupun tidak bergerak. Harga adalah biaya sewa yang berupa sebagai imbalan atas pemakaian benda sewa. Dalam perjanjian sewa-menyewa pembayaran sewa tidak harus berupa uang tetapi dapat juga mengunakan barang ataupun jasa (pasal 1548 KUH Perdata).

STIKOM

(32)

27

3.5 Data dan Informasi

Data adalah semua fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses oleh suatu sistem informasi, sedangkan informasi adalah data yang telah diatur dan diproses sehingga dapat memiliki arti (Romney, 2000). Informasi dapat berupa dokumen laporan, atau jawaban suatu pertanyaan. Dokumen merupakan catatan transaksi atau data suatu perusahaan atau instansi.

Terdapat enam karakteristik yang membuat informasi menjadi berguna dan berarti:

1. Relevant : informasi adalah relevant bila dapat mengurangi ketidakpastian,

meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dalam membuat prediksi, atau memastikan, membenarkan pikiran mereka.

2. Reliable : informasi adalah reliable bila bebas dari kesalahan atau bisa dan

secara tepat menampilkan kejadian yang atau aktifitas organisasi.

3. Complete : informasi adalah complete bila dapat mencakup aspek-aspek

penting dari kejadian atau aktifitas yang diukurnya.

3.6 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer menurut Wicaksono (2005:3) adalah bidang studi yang mempelajari, manusia, teknologi komputer dan interaksi antara kedua belah pihak, merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya. Adapun karakteristik dari desain antar muka yang memperhatikan usability adalah sebagai berikut:

STIKOM

(33)

1. User centered design

yang menitik beratkan kepada user dan task sejak awal pembuatan desain. 2. Participative design

User diartikan sebagai bagian dari tim desainer, agar terbentuk suatu desain yang mudah dioperasikan.

3. Iterative design

Pembuatan desain, testing hingga penilaiannya dan pendesainan ulang memenuhi spesifikasi usability yang diinginkan.

4. Experimental design

Terdapat testing usability oleh user secara formal pada percobaan awal, simulasi dan evaluasi prototype secara keseluruhan.

5. User supportive design

Melakukan pelatihan, seleksi manual jika diperlukan, seperti bantuan dari

”ahli” disekitarnya, misal:

a. online : spesifikasi bantuan konten desain. b. offline : customer service.

4.

[image:33.595.44.553.162.686.2]

5.

Gambar 3.1 Ilustrasi manusia dan computer (Sumber : Asta, 2008;22)

STIKOM

(34)

29

BAB IV

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Petugas operasional PT. Cipaganti Citra Graha selama ini masih menggunakan microsoft exel, word untuk mencatat semua transaksi yang ada. Karena terbatasnya informasi yang diperoleh, maka adanya sistem informasi persewaan bus sangat dibutuhkan. Sistem informasi persewaan bus ini meliputi sistem maintenance data customer, sopir, bus, sirkulasi transaksi pemesanan, penagihan, pembayaran, pengembalian, absensi sopir dan penggajian. Jadi untuk melakukan pencatatan transaksi petugas operasional hanya perlu memasukkan data-data yang diperlukan dalam suatu basis data dan menyimpannya.

Sistem pencatatan transaksi yang dilakukan dengan menggunakan

microsoft exel, word berlangsung lama dan butuh ketelitian. Oleh karena itu

dibutuhkan sebuah sistem yang praktis dan cepat untuk membantu kegiatan petugas operasional.

Kegiatan petugas operasional yang perlu diperbaiki meliputi prosedur pencatatan data customer, bus, sopir, absensi sopir, transaksi pemesanan, pengembalian serta pembayaran dan penagihan yang lebih efektif.

4.1 Analisa Sistem

Analisis sistem di Cipaganti Citra Graha terdiri dari tiga tahap, yaitu pengumpulan data yang diperlukan melalui survei, permasalahan yang dihadapi pada pemakaian sistem yang lama, dan pemecahan masalah dengan sistem yang baru. Adapun tahap-tahapnya adalah:

STIKOM

(35)

1. Survei

Survei dilakukan pada saat pertama kali datang ke di Cipaganti Citra Graha dengan meminta data pada petugas operasional tentang prosedur pencatatan data customer, bus, sopir, absensi sopir, transaksi pemesanan, pengembalian serta pembayaran dan penagihan yang selama ini dipakai dan mewawancarai petugas tentang jalannya sistem yang sudah ada. Survei juga meliputi penelitian terhadap keadaan kantor Cipaganti Citra Graha. Penelitian yang dilakukan adalah dengan mengamati cara pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas operasional dalam melayani customer yang melakukan transaksi pencatatan data customer, bus, sopir, absensi sopir, transaksi pemesanan, pengembalian serta pembayaran dan penagihan. Sedangkan data yang diberikan oleh petugas operasional meliputi absensi sopir, data pemesanan, laporan-laporan dan data dari sistem lain yang berlaku di Cipaganti Citra Graha Surabaya pada saat itu.

2. Permasalahan yang dihadapi pada pemakaian sistem yang telah ada

Permasalahan yang dihadapi Cipaganti Citra Graha dari pemakaian sistem yang lama adalah sebagai berikut:

a. Dari segi keandalan

Tingkat kesalahan yang terjadi masih sangat tinggi. Sistem pemesanan yang dilakukan dengan mencatat transaksi-transaksi pada buku menyebabkan kemungkinan terjadinya kesalahan menjadi sangat besar. Hal itu juga menyebabkan transaksi pemesanan menjadi lama dan tidak efektif.

b. Dari segi teknologi

Cipaganti Citra Graha masih belum menggunakan sistem yang terintegrasi, pencatatan masih dilakukan pada sebuah buku yang kemudian dicatat

STIKOM

(36)

31

kembali di Microsoft Excel. Hal ini tentu saja membutuhkan waktu yang cukup lama dan menghabiskan banyak tenaga.

c. Dari segi dokumen

Dokumen-dokumen yang ada semakin hari semakin menumpuk sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan menjadi semakin tinggi. Dokumen tersebut terdiri dari dokumen pemesanan, daftar sopir, daftar bus, daftar absensi sopir, dan laporan-laporan.

d. Dari segi laporan

Laporan data customer, data bus, transaksi pemesanan serta laporan lain tidak dapat digunakan sebagai sarana mengambil keputusan. Belum adanya laporan customer yang sudah mengembalikan maupun yang belum mengembalikan bus, laporan absensi sopir per hari masih belum ada mengakibatkan Manajer sulit untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

3. Pemecahan dengan sistem baru

Permasalahan yang ada dapat diatasi dengan sistem yang baru yaitu sistem komputer. Jadi setiap transaksi yang terjadi, data buku yang ada serta data

customer yang ada disimpan dalam suatu database. Laporan yang dibutuhkan

akan ditampilkan secara otomatis tanpa harus membuat secara manual lagi.

4.1.1 Dokumen Flow Manual

Document Flow ini menunjukkan jalannya sistem yang ada pada PT. Cipaganti Citra Graha. Semua kegiatan dilakukan secara manual, tujuannya agar segala proses sirkulasi rental bus dapat berjalan efektif. Adapun entity pada dokumen flow antara lain customer, bagian administrasi, bagian operasional, sopir, direktur.

STIKOM

(37)

A. Dokument Flow Pemesanan Sewa Bus

DokFlow Pemesanan Sewa Bus

Pelanggan Bagian Admin Bagian Operasional Sopir

Form daftar Bus

Mulai

Form daftar Bus

Ya Tidak

Memilih Bus Sesuai Kebutuhan

Daftar Bus yg di pilih Bus=Lain?

Mengecek Ketersedian Bus di bag. Operasional

Kesedian bus Kosong

Daftar Bus yg di pilih

A

2 2

Membuat Surat Perjanjian Formulir Sewa Bus 1

Membuat Formulir persewaan bus

Fomulir Sewa Bus 1

Tidak Ya BusTersedia ? Melaporkan Kesedian bus Kosong Melaporkan Ketersedian Bus di

garasi

A

2 Perjanjian Sewa Bus

1 Tidak Ya Membayar uang jaminan/Dp Verifikasi = Setuju ? Melakukan Verifikasi sewa Bus

Nota bayar jaminan/ Dp 2 Selesai Membuat Nota pembayaran jaminan/Dp 3 Data Pembayaran Uang Jaminan/Dp Membuat Surat perintah jalan bus Nota bayar jaminan/

Dp 3

Surat Perintah Jalan

2 2

Surat perintah jalan 1 Nota bayar jaminan/

Dp 2 Perjanjian Sewa Bus

1 B

B

Gambar 4.1 Dokument Flow Pemesanan Sewa bus

Pada Gambar 4.1 dokumen flow pemesanan sewa bus dimulai dari bagian administrasi memberikan data daftar bus yang akan disewa oleh pelanggan. Pelanggan akan memilih bus yang sesuai kebutuhan kemudian data bus yang sudah dipilih di berikan kebagian administrasi untuk pengecekan bus

STIKOM

(38)

33

yang tersedia di bagian operasional lalu bagian operasional melakukan pengecekan kalau kondisi bus ada kemudian bagian administrasi membuatkan formulir pemesanan sewa bus dan surat perjanjian sewa. Data formulir tersebut akan diberikan ke pelanggan untuk melakukan verifikasi sewa bus jika kondisinya tidak setuju akan selesai dan jika kondisinya setujua maka pelanggan akan melalukan proses pembayaran uang jaminan/Dp. Kemudian bagian administrasi menerima uang jaminan untuk membuatkan nota pembayaran jaminan bus untuk diberikan ke pelanggan kemudian selesai. Bagian operasional lalu membuatkan surat perintah jalan bus untuk diberikan kepada sopir.

B. Dokument Flow Pembayaran

Dokumen Flow Pembayaran

Pelanggan Bagian Admin

Ya Tidak Bayar sisa sewa Mulai

Nota Sisa Bayar 1 Bukti lunas Bukti lunas Buku keuangan Catat sisa bayar dan cetak bukti lunas Bukti lunas

Data pembayaran Sisa yang akan dibayarkan

Nota Sisa Bayar 1

A

Membuat Nota Sisa Bayar Sewa Surat Tanda Bukti

Nota Sewa

Surat Tanda Bukti Nota Sewa

Mencocokan Surat Tanda Bukti Customer Mulai

Cocok ? A

[image:38.595.52.535.160.717.2]

Daftar Persewaan

Gambar 4.2 Dokument Flow Pembayaran

STIKOM

(39)

Pada Gambar 4.2 dokumen flow pembayaran bus dimulai dari bagian pelanggan memberikan data surat tanda bukti nota sewa ke bagian administrasi. Bagian administrasi akan melakukan proses pengecekan cocok akan membuatkan nota sisa bayar. Nota sisa bayar akan diberikan kepelanggan untuk memalukan proses pembayaran yang dimana sisa pembayaran akan di berikan ke bagian admin kemudian bagian admin melakukan proses pencatatan sisa bayar dan cetak bukti pelunasan. Bukti pelunasan tersebut akan diberikan pelanggan satu dan administrasi satu untuk dimasukakan dalam buku keuangan.

C. Dokument Flow Pengembalian

Dokumen Flow Pengembalian Bus

Pelanggan Bagian Admin

Catat pelunas an denda B Data pembayaran Nota pelunasan pembayaran B A Ada keterlambatan? Bayar denda Nota denda Nota denda Hitung denda dan catat dan

cetak keterangan denda Selesai Data pembayaran Buku keuangan Cocok?

Surat Tanda Bukti Sewa Daftar Persewaan Mulai Cek tanda bukti A Cek keterlam batan Surat Tanda Bukti

Sewa

[image:39.595.49.546.170.729.2]

Nota pelunasan pembayaran

Gambar 4.3 Dokument Flow Pengembalian

STIKOM

(40)

35

Pada Gambar 4.3 dokumen flow pengembalian bus dimulai dari bagian pelanggan memberikan data surat tanda bukti nota sewa ke bagian administrasi. Kemudian bangian admin melakukan pengecekan daftar persewaan kalu cocok lihat proses keterlambatan. Jika tidak ada keterlambatan proses selesai dan kalu ada keterlambatan akan menghitung denda dan mencetak keterangan denda dan di catat di buku keuang oleh bagian admin. Pelanggan akan membayar denda keterlambatan di bagian admin lalu admin akan membutakan nota pelunasan denda yang akan de berikan pelanggan.

4.2 Desain Sistem

Sistem flow dibuat dengan mengembangkan dokumen flow lama. Pada sistem flow ini terdapat beberapa perubahan dari sistem yang lama ke dalam sistem yang baru. Proses tersebut juga membutuhkan database yang tepat untuk penyimpanan data. Database yang dibutuhkan antara lain, customer, bus, Sopir, Tarif bus, Tarif sopir, Absensi, Penagihan, Pemesanan, Pembayaran, Pinjam, Login, Gaji, Surat Jalan, Surat Perintah Jalan dan Voucher BBM.

Langkah selanjutnya adalah membuat Context Diagram. External Entity

dan proses-proses yang terjadi pada Context Diagram didapat dari sistem flow yang telah dibuat. Pendesain kemudian menyusun secara lengkap masing-masing proses beserta tabel-tabel yang dibutuhkan pada DFD. Context Diagram yang telah dibuat, digunakan sebagai acuan pembuatan HIPO. File yang terdapat pada DFD digunakan sebagai acuan membuat ERD dan struktur tabel.

Langkah terakhir adalah mendesain input dan output. Diperlukan beberapa pertimbangan dalam mendesain input dan output yang baik yaitu, bagaimana membuat desain yang sederhanatapi memiliki banyak fitur dan mudah

STIKOM

(41)

digunakan. Desain input dan output meliputi form Transaksi, form Menu utama,

form Bantuan, form Sopir, form Bus, form Input Customer, form Input gaji sopir,

form Tarif bus, form Tarif Sopir, form Dokumen bus dan desain

Laporan-laporan.

4.2.1 Sistem Flow

Sistem flow ini menunjukkan jalannya Sistem yang ada di PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya. Semua kegiatan dilakukan secara komputerisasi, tujuannya agar segala proses kegiatan di PT. Cipagani Citra Graha terdapat berjalan dengan efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem yang lama, yaitu sistem proses yang dilakukan manual. Adapun entity pada sistem flow antara lain customer, sopir, administrasi, bagian operasional dan kepala manajer.

STIKOM

(42)

37

F. Sistem Flow Pemesanan Sewa Bus

Sistem Flow Pemesanan Sewa Bus

Customer Bagian Administrasi Bagian Operasional Sopir

Mulai

Id pelanggan (KTP/ Member card)

Id pelanggan (KTP/ Member card)

Mencari Data Customer

Data Customer Di Temukan?

Entry Data Customer baru Tidak

Mencetak daftar bus

Daftar Bus Daftar Bus

Ya

Daftar Bus pilihan Customer

Daftar Bus Dpilihan Customer

Mengecek Ketersedian Bus di bag. Opeasional

Bus Tersedia?

Cetak Formulir Persewaan bus dan Surat

Perjanjian Ya Data Formulir dan

Surat Perjanjian Sewa bus

Selesai

Mencetak Nota pembayaran jaminan/Dp

2 Nota bayar jaminan/

Dp 1 Nota bayar jaminan/

Dp 2

A Tidak

A

Nota bayar jaminan/ Dp 2

2 Surat Perintah Jalan

1 Mencetak Surat Perintah

Jalan

Surat Perintah Jalan 1 Customer

Memberikan Daftar List Bus

Customer

Data Bus

Data Persewaan Data Bus

Data Formulir dan Surat Perjanjian Sewa bus

Data Formulir dan Surat Perjanjian Sewa bus terisi

Data Pembayaran

Data Formulir dan Surat Perjanjian Sewa bus terisi

Data Pembayaran

B

[image:42.595.66.547.104.721.2]

B

Gambar 4.4 Sistem Flow Pemesanan Sewa Bus

STIKOM

(43)

Pada Gambar 4.4 sistem flow pemesanan sewa bus dimulai dari bagian

customer memberikan sebuah identitasnya berupa KTP atau kartu member di

bagian administrasi. Bagian administrasi lalu memcocokkan kartu identitas tersebut apakah ada atau tidak dalam file data customer. Misalnya data customer

tidak ada, maka bagian administrasi akan membuatkan data baru kedalam data base customer. Kemudian kalau data customer ada dalam data base bagian administrasi akan memberikan sebuah daftar bus yang akan disewa. Setelah customer memlih kebutuhan bus yang akan di pilih kemudian daftar bus yang dipilih tersebut akan di berikan kepada bagian administrasi untuk mengecek kesidian bsa kedalam suatu file database bus ada atau tidak. Jika bus tidak tersedia prosesnya selesai jika bus tersedia maka bagian administrasi akan memcetak formulir dan memberikan surat perjanjian kepada customer untuk mengisi semua form yang disediakan oleh bagian administrasi. Setelah form formulir dan surat perjajian terisi dan pembayaran uang jaminan customer akan di berikan kembali ke bagian administrasi untuk melihat kesesuaianya. Kemudian bagian administrasi akan mencetak nota pembayuaran uang jaminan customer. Lalu proses penyewaan tersebut di simpan kedalam sebuah database penyewaan. Kemudian bagian admin membuat nota bayar jaminan dengan rangkap dua yang dimana rangkap satu diberikan kepada customer sebagai bukti dan rangkap duanya diberikan ke bagian operasional untuk membuat surat perintah jalan. Surat perintah jalan tersebut akan diberikan kebagian sopir.

STIKOM

(44)

39

G. Sistem Flow Pembayaran

Sistem Flow Pembayaran

Customer Bagian Administrasi

Mulai

Surat Tanda Bukti Nota bayar Dp

Surat Tanda Bukti Nota bayar Dp

Mencocokan Surat Tanda Bukti Customer

Cocok ? Tidak A

Membuat Nota Sisa bayar Dp

Ya

Nota Sisa Bayar 1 Nota Sisa Bayar

1

Bayar Sisa kekurangan Sewa

Data pembayaran Sisa yang akan

dibayarkan

Catat sisa bayar dan cetak bukti lunas

Mulai

Bukti lunas Bukti lunas Bukti lunas

A

Data Persewaan

Gambar 4.5 Sistem Flow Pembayaran

Pada Gambar 4.5 sistem flow pembayaran sewa bus dimulai dari bagian

customer memberikan sebuah tanda bukti uang jaminan kemudian diberikan ke

bagian administrasi untuk dicocokkan kedalam table data penyewaan. Data tidak cocok maka proses selesai dan data dinyatakan cocok maka bagian admin akan membuatkan nota sisa bayar. Nota sisa bayar akan diberikan ke costomer untuk melunasi kekurangannya. Cutomer memberikan sejumlah uang ke bagian admin untuk bias memdapatkan bukti lunas pembayaran sewa bus.

STIKOM

(45)

H. Sistem Flow Penagihan Bus

Sistem Flow Penagihan Bus

Customer Bagian Administrasi

Mulai

Memberikan Daftar Bus

Daftar Bus

Melakukan pengecekan

data tarif bus Data Tarif bus

Tarif Bus Di Temukan?

Mulai

A

A Tidak

Menyimpan Data Tagihan Bus

Ya

2 Membuat Nota Tagihan

Bus

Nota Tagihan Bus ` 1 Nota Tagihan Bus

` 2

Gambar 4.6 Sistem Flow Penagihan Bus

Pada Gambar 4.6 sistem flow penagihan bus yang dimulai dari bagian

customer memberikan sebuah daftar bus ke bagian administrasi untuk melakukan

pengecekan. Jika data tidak ada proses selesai dan jika pengecekannya ada maka daftar tersebut akan disimpan kedalam file database tarif bus dan akan dibuatkan nota tagihan bus dengan rangkap dua. Nota yang rangkap satu di buat arsip dan rangkap dua di berikan kepada customer.

STIKOM

(46)

41

I. Sistem Flow Penagihan Sopir

Sistem Flow Penagihan Sopir

Customer Bagian Administrasi

Mulai

Memberikan Daftar Sopir

Daftar Sopir

Melakukan pengecekan

data tarif sopir Data Tarif Sopir

Tarif Sopir Di Temukan?

Mulai

A

A Tidak

Menyimpan Data Tagihan Sopir

Ya

2 Membuat Nota Tagihan

Sopir

Nota Tagihan Sopir` 1 Nota Tagihan

Sopir ` 2

Gambar 4.7 Sistem Flow Pengihan Sopir

Pada Gambar 4.7 sistem flow penagihan sopir dimulai dari bagian

customer memberikan sebuah daftar bus ke bagian administrasi untuk melakukan

pengecekan. Jika data tidak ada proses selesai dan jika pengecekannya ada maka daftar tersebut akan disimpan kedalam file database tarif sopir dan akan dibuatkan nota tagihan bus dengan rangkap dua. Nota yang rangkap satu di buat arsip dan rangkap dua di berikan kepada customer.

STIKOM

(47)

J. Sistem Flow Pengembalian

Sistem Flow Pengembalian

Customer Bagian Administrasi

Mulai

Surat Tanda Bukti Sewa

Surat Tanda Bukti Sewa Cocok? Ada keterlambatan? Nota denda Nota denda Data pembayaran Data pembayaran Nota pelunasan pembayaran Nota pelunasan pembayaran ya ya Selesai

Cek dengan data persewaan

Cek keterlambatan

Hitung dan simpan Data Denda Update pelunasan denda Data Persewaan Data Persewaan Data Persewaan Mencetak Nota Denda Data Persewaan Cetak Notta Pelunasan

Gambar 4.8 Sistem Flow Pengembalian Bus

Pada Gambar 4.8 sistem flow pengembalian bus dimulai dari bagian

customer memberikan bukti sewa bus yang akan diberikan ke bagian administrasi

Untuk melakukan pengecekan data persewaan. Jika kondisinya cocok dan tidak ada keterlambatan maka proses selesai. Kemudian proses cocok dengan adanya keterlambatan maka akan di kenakan denda. Kemudian bagian admin memberikan nota denda untuk proses pelunasan pembayaran. Nota pelunasan kemudian diberikan customer.

STIKOM

(48)

43

K. Sistem Flow Penggajian

Sistem Flow Penggajian

Sopir Bagian Administrasi Direktur

Memilih data Sopir Mulai

Simpan data gaji

Slip gaji Sopir

Membuat laporan Gaji Sopir

Laporan gaji Sopir

Laporan gaji Sopir

Selesai

Slip gaji Sopir

Melakukan perhitungan total

gaji Data Sopir

Data Gaji Sopir

Gambar 4.9 Sistem Flow Penggajian

Pada Gambar 4.9 sistem flow penggajian dimulai dari bagian administrasi akan memilih data sopir dilihat dari tabel absensi sopir dan tabel daftar jabatan sopir yang ada pada database sopir. Setelah memilih data sopir dilakukan perhitungan total gaji sopir dan disimpan dalam tabel data gaji sopir. Bagian admin mencetak slip gaji sopir dibuat rangkap 2, yang satu disimpan dan yang satu lagi diberikan kepada sopir beserta gaji sopir. Selanjutnya bagian administrasi akan membuat laporan data gaji sopir, laporan tersebut dibuat rangkap dua, satu untuk bagian admin dan satunya diberikan kepada direktur.

STIKOM

(49)

L. Sistem Flow Absensi

Sistem Flow Absensi Sopir

Sopir Bagian Administrasi Direktur

Mulai

Mulai Input password

Sesuai ? T

Y

Simpan Absensi Sopir

Laporan Absensi Sopir Melakukan

Absensi

Melakukan Pengecekan

Membuat Laoran Absensi

Laporan Absensi Sopir Data Sopir

Absensi Sopir

Gambar 4.10 Sistem Flow Absensi Sopir

Pada Gambar 4.10 sistem flow absensi sopir dimulai dari sopir melakukan absensi dengan menginputkan password dari tabel sopir yang ada pada database. Saat melakukan absensi akan dilakukan pengecekan sesuai atau tidak dengan data tabel yang ada pada database, apabila tidak sesuai maka sopir akan menginputkan password lagi. Jika sesuai disimpan dalam tabel absensi sopir yang ada pada database, selanjutnya akan dibuat laporan absensi rangkap dua, satu sebagai arsip dan satu diserahkan kepada direktur.

STIKOM

(50)

45

4.2.2 Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan perangkat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas.

A. Context Diagram

Context diagram menggambarkan asal data, menunjukan asal data, dan

[image:50.595.43.532.183.728.2]

menunjukan aliran data tersebut. Context diagram sistem informasi rental bus pada PT. Cipaganti Citra Graha Surabaya terdiri dari 5 external entity, yaitu calon pelanggan, sopir, direktur,bagian operasional dan bus.

Gambar 4.11 Context Diagram

Struk_Gaj i D ata_Absensi

Laporan_Abs ens i Laporan_Pengg aj i an

D ata Bus1 N ota si sa Bayar

Surat tanda Bukti N ota Bayar D P D ata Pembayaran

D ata F ormul i r T eri si

N ota pelunas an Pembayaran Surat Tanda Bukti s ewa

N ota bayar dan s urat Perintah Jal an l aporan Persewaan

l aporan keuang an

D ata sopi r D ata Pembayaran Si sa kekurang an D P

Bukti Lunas

D ata F ormul i r D an surat perjanj ian D ata Bus yang D i pi li h

D ata Bus D ata KTP

0

Sis tem Informasi R ental Bus pada PT C i pag anti Group Surabaya

+ Pel ang g an

Sopi r

D i rektur Bag ian Operasi onal Bus

STIKOM

(51)

46 B. HIP O (Hie rarchi cal In pu t Proce ss Ou tpu t) Ga mbar 4.12 a d alah Hi erarchy Input Output da ri sis tem infor masi re ntal bus pa da P T. C ipag anti C it ra Gr aha . F un g si da ri hierarc hy Input Output a da lah membe rika n g ambar an pr oses da n subprose s y ang ada . Untuk lebih jela sn y a dit unjukkan G ambar 4.1 2 . 0

Rancang Bangun Sistem Informasi

Rental Bus Pada PT. Cipaganti Citra Graha

Surabaya

1 2 3 4

1.1 1.2 1.3

2.1 2.2 2.3

Maintenance Persewaan Pelaporan

Bus Customer Sopir

7

Pembayaran Pengembalian

Pendaftaran Pemilihan Bus Pembayaran uang jaminan/Dp 3.1 4.2 Bayar Kekurangan Sewa Bus Cek Bayar Denda 3.1 Cek kekurangan Pembayaran 4.1 Cek Bus 5.2 5.1

Cek Log Hadir Cek Log keluar 1.4 1.5

Penggajian Tarif Bus & Sopir

5

absensi

7.1 7.2 7.3 Laporan

Pemesanan Laporan

Pembayaran PenggajianLaporan 6.2 6.1 Perhitungan Gaji Cetak Slip Gaji 6 absensi

Gambar 4.12 HIPO

STIKOM

(52)

47

C. DFD Level 0 Sistem Informasi Rental Bus pada PT. Cipaganti Citra

Graha Surabaya

Setelah membuat context diagram dari sistem sistem informasi rental bus pada PT. Cipaganti Citra Graha, untuk selanjutnya context diagram tersebut akan dibagi menjadi sub-sub proses yang lebih kecil. Context diagram dapat dilihat pada Gambar 4.13. Dan hasil decompose itu sendiri disebut DFD Level 0, dan DFD Level 0 itu sendiri terdiri dari tiga proses utama yairtu maintenance data master, transaksi, dan pembuatan laporan, selain itu data store yang semuanya itu saling berkaitan. Tiga proses utama itu juga dapat dibagi menjadi sub-sub proses yang lebih kecil, dan sub-sub proses yang kecil itu sendiri masih saling berkaitan antara yang satu sama yang lain. Tak terkecuali dengan external entity dan data

store yang ada.

STIKOM

(53)
[image:53.595.80.553.85.726.2]

Gambar 4.13 DFD Level 0 Sistem Informasi Rental bus [Laporan_Absensi]

[Laporan_Penggajian]

Record Data Absensi

Record Data gaji

Record Data Sopir

[Struk_Gaji] Record Data Gaji

Record Data Absensi Record data Absensi

[Data_Absensi] [Data Pelanggan]

Record_data_Sopir

Dat a bus1 Dat a pelanggan1

Dat a_Persewaan Record_Data_persewaan2 Record_Data_Persewaan1 [Nota bayar dan surat Perint ah Jalan]

Record_Data_persewaaan Record_Data_Pelanggan

Record_Data_Bus

[Bukti Lunas]

[Nota sisa Bayar]

[Data Pembayaran]

[Data Pembayaran Sisa kekurangan DP] [Surat t anda Bukti Nota Bayar DP]

[Nota pelunasan Pembayaran] [Surat T anda Bukt i sewa]

[Data F ormulir Terisi]

[laporan Persewaan] [laporan keuangan]

[Data F ormulir Dan surat perjanjian]

[Data Bus yang Dipilih] [Data Bus] [Data KTP] [Data Bus1] [Data sopir] Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Sopir Direkt ur Direkt ur Bagian Operasional Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Bus 1 Maintenance + 2 Persewaan + 3 Pembayaran + 4 Pengembalian + 7 Pelaporan +

2 Dat a Bus

3 Dat a Pelanggan

4 Dat a persewaan 5 Dat a Sopir

Pelangg ann Direkt ur Direkt ur Sopir Sopir 5 Absensi + 6 Penggajian +

6 Dat a_Absensi

7 Dat a_Gaji

STIKOM

(54)

49

D. DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Data Master

DFD Level 1 ini adalah pengembangan dari sub proses maintenance yang ada pada level 0, untuk lebih jelasnyabisa dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Data Master

E. DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Persewaan

DFD Level 1 ini adalah pengembangan dari sub proses Mengolah Persewaan Bus yang ada pada level 0, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4.15.

[Record Data Sopir] [Data Sopir]

[Record_Data_Bus] [Record_Data_Pelang g an]

[Data Bus1] [[Data Pelangg an]]

Bus 2 Data Bus

3 Data Pelang g an Pelang

g ann

1.2

Maintenance pelang gan

1.3

Maintenance Bus

5 Data Sopir 1.4

Maintenance Sopir Sopir

STIKOM

(55)

Gambar 4.15 DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Persewaan Bus

F. DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Pembayaran

[image:55.595.76.549.77.727.2]

DFD Level 1 ini adalah pengembangan dari sub proses Mengolah Pembayaran Bus yang ada pada level 0, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Pembayaran

[D ata Formul ir D an s urat perj anji an]

D ata Pemi li h Bus D ata Pendaftaran

[D ata Formul ir T eri si ]

[R ecord_D ata_persewaaan] [D ata Bus yang D ipil i h]

[D ata Bus] [D ata bus 1]

[D ata pel angg an1] [D ata KT P]

Pel ang g an

Pel ang g an

Pel ang g an

Pel ang g an

Pel ang g an

4 D ata persewaan 3 D ata Pel ang g an

2 D ata Bus 2.1

Pendaftaran

2.2

Pemi li han Bus

2.3

Isi F ormuli r dan Pembayaran U ang Jaminan

Data kekurang Pembayaran

Rekap Hasil Pelunasan

[Nota bayar dan surat Perintah J alan] [Data Pembayaran Sis a kekurang an DP]

[Bukti Lunas]

[Data Pembayaran]

[Record_Data_Persewaan1] [Surat tanda Bukti Nota Bayar DP]

[Nota sisa Bayar]

Pelang g an

Pelang g an

Pelang g an

Pelang g an

Pelang g an

(56)

51

G. DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Pengembalian

[image:56.595.65.551.156.677.2]

DFD Level 1 ini adalah pengembangan dari sub proses Mengolah Pengembalian Bus yang ada pada level 0, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4.17.

Gambar 4.17 DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Pengembalian

H. DFD Level 1 Sub Proses Mengelolah Absensi

DFD Level 1 ini adalah pengembangan dari sub proses Mengolah Absensi Sopir yang ada pada level 0, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4.18.

Gambar 4.18 DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Pengembalian Data Cek Denda

Rekap data Persewaan [Nota pelunasan Pembayaran]

[Record_Data_persewaan2] [Surat Tanda Bukti sewa]

Pelanggan

Pelanggan

4 Data persewaan 4.1

Cek denda

4.2

Bayar Denda

[Data_Absensi]

[Record data Abs ens i] 4

3

2 1 [Record Data Sopir]

Sopir

6 Data_Abs ens i

5 Data Sopir

5.1

Ceklog mas uk

5.2

Ceklog Keluar

STIKOM

(57)

I. DFD Level 1 Sub Proses Mengelolah Penggajian

DFD Level 1 ini adalah pengembangan dari sub proses Mengolah Absensi Sopir yang ada pada level 0, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4.19.

Gambar 4.19 DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Penggajian

J. DFD Level 1 Sub Proses Mengelolah Pelaporan

[image:57.595.46.538.173.727.2]

DFD Level 1 ini adalah pengembangan dari sub proses Mengolah Persewaan Bus yang ada pada level 0, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4.20.

Gambar 4.20 DFD Level 1 Sub Proses Mengolah Pelaporan

[Record Data Absensi]

[Record Data Gaji]

[Struk_Gaji]

Rec ord Data Gaji 6 Data_Absensi

7 Data_Gaji

Sopir 6.1

Perhitung an Gaji

6.2

Cetak Slip Gaji

[Laporan_Peng g aj ian] [R ecord D ata gaji ] [R ecord D ata Absensi ] [Laporan_Absensi ]

l aporan Keuang an Persewaan [D ata_Pers ewaan]

[laporan Persewaan]

[laporan keuang an] D i rektur

D i rektur

4 D ata persewaan 7.1 Laporan Persewaan 7.2 Laporan Keuang an

7 D ata_Gaj i 6 D ata_Absensi

D i rektur D i rektur

7.3

Laporan Absensi

7.4

Laporan Peng g aj ian

STIKOM

(58)

53

4.2.3 Entity Relationship Diagram

Untuk perancangan basis data sistem informasi rental bus digunakan alat/tools Entity Relational Diagram (ERD). ERD merupakan alat yang sering dipakai untuk penjabaran basis data dari suatu sistem sehingga hubungan antar tabel dapat diketahui dengan jelas. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual

Data Model (CDM) atau secara logik dan Physical Data Model (PDM) atau

secara fisik.

A. CDM (Conceptual Data Model)

[image:58.595.44.512.190.713.2]

Pada Conceptual Data Model yang tertera diatas, terdapattiga belas buah tabel yang saling terintegrasi secara logik. Dua belas tabel terdiri dari delapan tabel master dan empat tabel transaksi. Terlihat pada Gambar 4.21.

Gambar 4.21 Conceptual Data Model Sistem Informasi Rental Bus

dilihat mendapatkan melihat mencetak Memberikan diberikan diberikan diberikan diberikan Melihat Melihat Melakukan Sopi r ID _Sopi r N o_SIM N ama Posi si Org _U ni t T el pon Gol ongan Status_N i kah Jml _Anak

C us tomer ID _C us t N ama_Perus ahaan Alamat T el epon Emai l

T rans aksi Pemes anan ID _T rans Pesan Bus

N OPOL N o_R ang ka N o_Mes in Merk

Gambar

Gambar 3.1 Ilustrasi manusia dan computer
Gambar 4.2 Dokument Flow Pembayaran
Gambar 4.3 Dokument Flow Pengembalian
Gambar 4.4 Sistem Flow Pemesanan Sewa Bus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Colours 1 Mengelola Data Master 2 Melakukan Transaksi 3 Membuat Laporan 1.1 Mengelola Data Master Produk 1.2 Mengelola Data Master Customer 2.1 Melakukan Transaksi Pemesanan

Sistem informasi yang dibuat merupakan suatu sistem yang terpadu, yang merangkaikan berbagai kegiatan BP/BK seperti sistem data – data siswa, sistem

Gambar 4.20 Desain Form Permintaan Barang.. Gambar 4.20 merupakan form permintaan barang yang terdapat pada menu transaksi pada form menu utama, form permintaan

Sistem yang dibangun dapat mempermudah admin dan kepala sie gudang dalam pencatatan administrasi gudang dan pembuatan laporan khusus sesuai dengan kebutuhan kondisi

Jika penjualan kredit, kasir mengecek apakah tunggakan atau pinjaman anggota sudah maksimum, jika iya anggota tidak bisa meminjam lagi jika tidak Kasir entry data

System Flow Penilaian Pencatatan proses penilaian yang terdapat di instansi berawal dari guru mata pelajaran yang dapat langsung input nilai – nilai siswa untuk disimpan

Dari uraian diatas maka definisi Sistem Informasi adalah merupakan sekelompok elemen yang telah terintegrasi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan data yang

Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Penjualan Obat di Apotek Rabbani maka dapat membantu petugas dalam mempercepat pengolahan data seperti pencatatan, pembuatan