The Design Process
Yohanes Oktavianus Siagian,0906517994
Kita seringkali takjub melihat berbagai karya interior,baik secara langsung maupun
melalui foto. Terkadang sulit untuk membayangkan bagaimana berbagai element itu
dapat tertata dengan begitu baik dan menghasilkan kesan indah dan menyenangkan.
Inilah yang menjadi kekuatan utama dari seorang interior designer.
Pada awal perkembangannya di abad 19, tidak ada pelatihan formal untuk menjadi
seorang desainer.Para desainer belajar dengan cara magang pada desainer lain
maupun dengan belajar secara otodidak. Cara ini terus berlanjut hingga pada
pertengahan abad 19 mulai muncul berbagai sekolah yang mengajarkan desain di
Ecole des Beatux Arts di Paris.
Metode yang digunakan dalam pelatihan di Beatux Arts ini menekankan pada
penyelesaian masalah oleh para muridnya. Para murid bekerja menciptakan desain
dari sebuah masalah yang diberikan dengan bimbingan para instruktur yang
kemudian dinilai oleh para profesional. Teknik pengajaran seperti ini yang kemudian
diterapkan di banyak sekolah-sekolah desain di seluruh dunia.
Metode pengajaran seperti itu memang cukup berhasil namun pada kenyataanya
hanyalah mencakup 15-20 % dari apa yang akan dihadapi oleh seorang desainer
interior dalam dunia kerja. Ketika masih belajar,para murid tidak melakukan interaksi
dengan kliennya pada saat mengembangkan desain sehingga desain yang muncul
adalah dari pemikiran si murid sendiri. Selain itu tugas seorang murid berakhir
dengan presentasi dan respons dari para pengujinya sedangkan dalam dunia kerja
seorang desainer seringkali ikut dalam proses eksekusi desainnya menjadi nyata.
Proses yang terjadi dalam dunia desain cukup banyak haruslah dilakukan secara
1.Awal Proyek -Membuat kontak
dengan klien -Menentukan jangkauan
proyek
-Menentukan jadwal dan biaya
-Menentukan perlu tidaknya konsultan
spesialis
-Menentukan kontrak antara klien dengan
desainer
-Menjadwalkan kerja desain
-Menentukan ruang yang diurus 1.Awal Proyek
-Membuat kontak dengan klien -Menentukan jangkauan
proyek
-Menentukan jadwal dan biaya
-Menentukan perlu tidaknya konsultan
spesialis
-Menentukan kontrak antara klien dengan
desainer
-Menjadwalkan kerja desain
-Menentukan ruang yang diurus
2.Merencanakan
-Memperoleh atau menyiapkan survey ruang
-Melakukan wawancara dan mengumpulkan data
mengenai keperluan -Mengembangkan program persiapan/awal -Mendiskusikan program
awal dengan klien -Menyiapkan program
final
-Memperoleh persetujuan desain dari klien -Mengembangkan alokasi
ruang
-Menyiapkan studi hal yang berdekatan 2.Merencanakan
-Memperoleh atau menyiapkan survey ruang
-Melakukan wawancara dan mengumpulkan data
mengenai keperluan -Mengembangkan program persiapan/awal -Mendiskusikan program
awal dengan klien -Menyiapkan program
final
-Memperoleh persetujuan desain dari klien -Mengembangkan alokasi
ruang
-Menyiapkan studi hal yang berdekatan
3.Tahap persiapan
-Mengembangkan desain awal -Mendiskusikan desain awal dengan
klien -Merevisi dan mematangkan desain
awal -Memperoleh persetujuan desain
dari klien 3.Tahap persiapan
-Mengembangkan desain awal -Mendiskusikan desain awal dengan
klien -Merevisi dan mematangkan desain
awal -Memperoleh persetujuan desain
dari klien
4.Pengembangan desain
-Mengembangkan desain secara mendetail -Memilih material -Menentukan barang yang
akan dibeli -Memilih warna dan
finishing
-Memperkirakan biaya -Mempersiapkan desain
akhir
-Mempersiapkan dana secara mendetail
-Mempersiapkan presentasi
-Membuat presentasi ke klien
-Mendiskusikan biaya dengan klien -Melakukan revisi jika
diperlukan
-Memperoleh persetujuan klien
4.Pengembangan desain
-Mengembangkan desain secara mendetail -Memilih material -Menentukan barang yang
akan dibeli -Memilih warna dan
finishing
-Memperkirakan biaya -Mempersiapkan desain
akhir
-Mempersiapkan dana secara mendetail
-Mempersiapkan presentasi
-Membuat presentasi ke klien
-Mendiskusikan biaya dengan klien -Melakukan revisi jika
diperlukan
-Memperoleh persetujuan klien
5.Menyiapkan gambar kerja
-Mempersiapkan gambar konstuksi
-Mempersiapkan gambar detail
-Mempersiapkan perincian -Membuat perkiraan biaya
dan memperoleh penawaran -Membuat jadwal
konstruksi dan pemasangan -Memilih kontaktor -Mempersiapkan dan membeli barang pesanan 5.Menyiapkan gambar
kerja
-Mempersiapkan gambar konstuksi
-Mempersiapkan gambar detail
-Mempersiapkan perincian -Membuat perkiraan biaya
dan memperoleh penawaran -Membuat jadwal
konstruksi dan pemasangan -Memilih kontaktor -Mempersiapkan dan membeli barang pesanan
6.Pengawasan
-Mengawasi konstruksi -Mengkordinir
konstruksi -Mengawasi pemasangan dan
penyelesaian -Mendaftarkan kerusakan dan kesalahan dan mengawasi perbaikan
-Mengawasi perpindahan 6.Pengawasan -Mengawasi konstruksi
-Mengkordinir konstruksi -Mengawasi pemasangan dan
penyelesaian -Mendaftarkan kerusakan dan kesalahan dan mengawasi perbaikan
-Mengawasi perpindahan
7.Paska Penyelesaian
-Membuat pengaturan
dan penggantian jika diperlukan
-Mempersiapka n evaluasi
paska perpindahan
7.Paska Penyelesaian
-Membuat pengaturan
dan penggantian jika diperlukan
-Mempersiapka n evaluasi
paska perpindahan yang mungkin memerlukan perhatian lebih pada satu proyek namun tidak perlu
dalam proyek lainnya.
Berikut adalah proses desain yang terjadi,sebagian diantaranya telah kita lakukan
Faktor manusia dan tanggung jawab sosial.
Sebuah desain adalah mengenai rekayasa dan penciptaan objek dan tempat yang
bisa memuaskan orang yang menggunakannya. Seorang desainer seringkali
menciptakan desain berdasarkan pengetahuannya saja untuk menciptakan
rancangan yang cocok untuk banyak orang. Seorang desainer seringkali terfokus
pada konsep dari bentuk sehingga faktor manusia sebagai penggunanya justru
terlupakan. Desain-desain yang ada saat ini pun banyak yang hanya menekankan
pada fungsionalitas dari bangunan sehingga malah menjadi tidak nyaman bagi
penggunanya.
Untuk membuat sebuah desain yang baik diperlukan pemahaman mengenai
penggunanya secara mendetail. Selain itu desainer harus bisa mengetahui keperluan
dari kliennya, untuk itulah diperlukan partisipasi dari pengguna dalam proses desain
sehingga terjadi komuniksai dan interaksi. Kita juga dapat menggunakan data
berdasarkan riset seperti mengenai ergonomis dan antropometrik namun mungkin
saja data tersebut tidak sesuai dengan keperluan kita. Memperkerjakan seorang
konsultan juga dapat menjadi pilihan untuk memahami faktor manusia seperti
psikolog, sosiolog, atau ahli ergonomi.Beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan
adalah mengenai keselamatan, perlindungan, risiko kesehatan, kebisingan, dan
kebutuhan khusus pengguna.
Tanggung jawab sosial kita adalah salah satu masalah lain yang seringkali
terlupakan.Kita sering lupa bahwa setiap desain memberikan dampak tidak hanya
terhadap pemakainya tetapi juga berbagai hal-hal lain.Seorang desainer biasanya
juga dihadapkan terhadap pertentangan antara kualitas dengan
keuntungan.Proyek-proyek yang ada terkadang dikerjakan dengan kualitas rendah untuk mengejar
Faktor lingkungan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh seorang
desainer.Sadar atau tidak ,setiap desain yang kita buat adalah “pengrusakan”
terhadap lingkungan.Beberapa isu lingkungan yang berhubungan dengan desainer
interior antara lain
-Penggunaan lahan
-Pemakaian energi
-Pemakaian air
-Pemilihan material
-Pembuangan sampah
-Pemakaian ulang
Kita tenntunya tidak boleh menutup mata terhadap keadaan ini mengingat kondisi
bumi yang semakin parah, apalagi desainer interior dituding menjadi salah satu
pelaku terbesar penyebab terjadinya pemanasan global.Itulah tanggung jawab sosial