• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TERPAAN IKLAN SAMPOERNA A MILD VERSI GO AHEAD BAYANGAN DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI (Studi Pada Komunitas Motor Vario Owner Club Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TERPAAN IKLAN SAMPOERNA A MILD VERSI GO AHEAD BAYANGAN DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI (Studi Pada Komunitas Motor Vario Owner Club Malang)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TERPAAN IKLAN SAMPOERNA A MILD VERSI

GO AHEAD

BAYANGAN DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI

(Studi Pada Komunitas Motor Vario Owner Club Malang)

S K R I P S I

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

SELVI LINDARTO

Nim: 07220237

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN ORSINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

:Selvi Lindarto

Tempat,tanggal Lahir

:Madiun, 30 Oktober 1988

Nim

:07220237

Fakultas

:Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan

:Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

PENGARUH TERPAAN IKLAN SAMPOERNA A MILD VERSI GO AHEAD

BAYANGAN DI TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI (Studi Pada

Komunitas Motor Vario Onwer Club Malang)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi)orang lain, baik sebagai ataupun seluruhnya,

kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan kententuan

yang berlaku.

Malang, 3 Agustus 2011

YangMenyatakan,

(5)
(6)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi’robbil alamin

Ya Allah…Terima Kasih atas segala yang engkau berikan padaku hingga detik

ini. Tak henti-hentinya Saya mengucapkan syukur kepadaMu…Terima kasih

Ya Allah…Kini Selvi punya gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI….

Dimana Aku Telah berjuang keras untuk mendapatkan gelar ini tetapi akhirnya

perjuangan ini tidak sia- sia Amien….amien….Selvi mendapatkannya. Ini lha

karunia Allah SWT yang begitu hebat yang Selvi Dapat

Ayah…Ibu …Selvi LULUS..Skripsi ini Kupersembahkan buat kalian berdua

yang selalu mendukung selvi kapan pun. Maafin kalau selama ini selvi kurang

banyak membantu dirumah dan selalu merepotkan..hahahahhahahahaha

Makasih Ayah…Ibu Muach…Muach……LOVE YOU

Buat kakakku Tercinta Lisa Lindarto, S.E termakasih karena telah bayank

membantu dalam Skripsiku ini...Cium Sayang Dari adekmu ini.

Buat, BAyu teRimakasih udah setia menunggu, menemaniku,memberikan

Dukungannya dan doanya dengan tulus Love U

Buat,Anak –anak kost pink Kak Lina,Ticka,Imel,Vian,Riesma Yang Selalu

bikin aku gak Kesepian, yang selalu memberikan dukungan, ilmu dan

pengalaman,dan Ngertiin aku kalo aku lagi strees gara-gara skripsi…Semoga

kalian SeMua Cepat Nyusul YA Amien…….

BUat, anak –anak Omah kREAtif fitri,Alfi,Palen,Fuad,Ahok Terima kAsih

Banyak karena kalian Telah menjadi Motivasi Ku Dalam Berbgi Ilmu

pengeTahuan Dalam SkriPsiku Ini Dan SElvi juga Maksih Atas Doa,Ucapan

Semangat Dukungannya yang sangat Bermanfaat buat Selvi

Buat, Temen –Temen IKOM angkatan 2007 Makasih yo Rek…Dukungan dan

Semangatnya….yang Belumm lulus Ayoo Ndang Nyusul.Biar Kita Sama-sama

Lulus Cihuyyyyy Dan Semunya yang Udah Bantu Dan bEri DukunGan Buat

Selvi yang gak bisaaaa sebutin Satu per Satu…..TERIMA KASIH BANYAK

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirohim,

Alhamdulilah, segala puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang

Maha Pengasih dan Maha pemberi junjungan serta suri tauladan Nabi Muhammad

SAW. Karena dengan ijin beliaulah, skripsi dengan judul Pengaruh Terpaan Iklan

Sampoerna A Mild Versi Go Ahead Bayangan Di Televisi Terhadap Keputusan

Membeli (Studi Pada Komunitas Motor Vario Owner Club Malang) dapat

terselesaikan.

Skripsi ini meneliti tentang adakah pengaruh antara terpaan iklan Sampoerna A

Mild versi Go Ahead bayangan di televisi terhadap keputusan membeli oleh

Komunitas motor Vario

Owner Club

Malang dan seberapa besar pengaruh antara

terpaan iklan Sampoerna A Mild versi Go Ahead bayangan di televisi terhadap

keputusan membeli oleh Komunitas motor Vario

Owner Club

Malang. Penelitian ini

berupa penelitian

explanatory research.

Penulisan Skripsi ini diajukan kepada Jurusan Ilmu Komunikasi fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang sebagai persyaratan

untuk mendapatkan gelar sarjana (S-1). Mengingat perjuangan dalam mengerjakan

skripsi ini, dengan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu baik secara lansung maupun tidak langsung. Ucapan

Terima kasih ini, penulis sampaikan kepada:

1.

Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap selaku Rektor di UMM yang

telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

2.

Bapak Dr. Wahyudi Winarjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Ibu Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku Jurusan Ilmu

Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

(8)

ilmu pengetahuan yang peneliti butuhkan dalam menyelesaikan

ini.

5.

Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si selaku pembimbing II

yang telah sabar dan meluangkan waktunya untuk pembimbing

peneliti serta memberi masukan-masukan ilmu pengetahuan

yang sangat berarti bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

6.

Bapak Himawan Susanto, S.Sos selaku dosen wali Ilmu

Komunikasi Kelas C angkatan 2007

7.

Anak-anak Komunitas Motor Owner Club malang selaku

Informan dalam skripsi ini yang telah meluangkan waktu dan

segala bentuk dukungan yang diberikan kepada peneliti dan

menyelesaikan skripsi ini.

8.

Seluruh Dosen dan Semua Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Jurusan Ilmu komunikasi.

9.

Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis menyusun Skripsi ini sehingga dapat

terselesaikan.

Penulis sadar bahwa apa yang telah dikemukakan dalam skripsi ini

telah terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu Penulis menerima kritik

dan saran yang membangun dari pembaca dimana dapat dijadikan sebagai

bahan untuk menyempurkan lagi penelitian yang terkait dengan Pengaruh

Terpan Iklan terhadap keputusan membeli yang akan datang, serta

menambah ilmu pengetahuan bagi penulis.

Malang, Agustus 2011

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….

i

LEMBAR PERSETUJUAN ...

ii

LEMBAR PENGESAHAN ...

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ...

iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ...

v

ABSTRAKSI ...

vi

ABSTRCT ...

viii

LEMBAR PERSEMBAHAN ...

x

KATA PENGANTAR ...

xi

DAFTAR ISI ...

xiii

DAFTAR TABEL ...

xvi

DAFTAR GAMBAR ...

xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...

xx

BAB I

: PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ...

1

B.

Rumusan Masalah ...

8

C.

Tujuan Penelitian ...

9

D.

Kegunaan Penelitian ...

9

E.

Tinjauan Pustaka ...

10

E.1

Periklanan ...

10

1.

Pengertian Periklanan ...

10

2.

Tujuan Periklanan ...

13

E.2

Pengertian Terpaan Iklan ...

15

E.3

Iklan Sebagai Kegiatan Komunikasi ...

16

E.4

Pesan Iklan ...

18

(10)

E.7

Keputusan Pembelian ...

30

1.

Pengertian Keputusan Pembelian ...

30

2.

Tahap-tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian 31

E.8

Pengaruh Pesan Periklanan Terhadap Pengambilan Keputusan

Pembelian ...

38

E.9

Teori AIDDA ...

40

F.

Hipotesis ...

41

G.

Definisi Konseptual ...

42

H.

Definisi Operasional ...

43

I.

Metode Penelitian ...

44

I.1

Pendekatan Penelitian ...

44

I.2

Metode ...

45

I.3

Tipe Penelitian ...

45

J.

Tempat Penelitian ...

46

K.

Populasi dan Sampel ...

46

K.1

Populasi ...

46

K.2

Penentuan Jumlah Sampel ...

47

K.3

Teknik Pengambilan Sampel ...

48

L.

Teknik Pengumpulan Data ...

49

L.1

Angket atau

Quetioner

...

49

L.2

Dokumentasi ...

50

M.

Teknik Analisis Data ...

51

1.

Uji Validitas ...

52

2.

Uji Reliabilitas ...

53

3.

Uji Hipotesis ...

54

BAB II

: GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A.

Gambaran Umum Obyek Penelitian ...

55

A.1

Sejarah Singkat Vario

Owner Club

Malang ...

56

(11)

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A.

Identitas Responden ...

77

1.

Responden Dilihat Berdasarkan Jenis Kelamin ...

78

2.

Responden Dilihat Berdasarkan Tingkat Usia ...

78

3.

Responden Dilihat Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...

79

4.

Responden Dilihat Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...

80

B.

Terpaan Iklan Rokok Sampoerna A Mild Bagi Responden ...

81

C.

Keputusan Responden Terhadap Pembelian ...

95

D.

Pengaruh Antara Terpaan Iklan Sampoerna A Mild Versi

Go

Ahead

bayangan di Televisi Terhadap Keputusan Membeli Pada

Komunitas motor Vario Owner Club Malang ...

109

D.1

Uji Validitas ...

109

D.2

Uji Reliabilitas ...

110

E.

Analisis Regresi ...

112

BAB IV :

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan ...

115

B.

Saran ...

116

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 2.1 Interpretasi Iklan A Mild versi Go Ahead Bayangan ...

71

Tabel 3.1 Jenis Kelamin Responden ...

78

Tabel 3.2 Tingkat Usia Responden ...

79

Tabel 3.3 Tingkat Pendidikan Responden ...

80

Tabel 3.4 Pekerjaan Responden ...

81

Tabel 3.5 Seringnya Responden Melihat Tayangan Iklan A Mild Versi

Go Ahead Bayangan ...

82

Tabel 3.6 Ketertarikan Responden Terhadap Tayangan Iklan A Mild

Versi Go Ahead Bayangan ...

83

Tabel 3.7 Pengaruh Frekuensi Penayangan Iklan A Mild Versi Go

Ahead Bayangan Terhadap Pembelian ...

85

Tabel 3.8 Pemahaman Responden Terhadap Isi Pesan ...

86

Tabel 3.9 Pemahaman Konsumen Terhadap Bahasa iklan A Mild

versi Go Ahead Bayangan ...

87

Tabel 3.10 Ketertarikan Responden Terhadap Model atau Tokoh Iklan

A Mild Versi Go Ahead Bayangan ...

89

Tabel 3.11 Pemahaman Konsumen Terhadap Alur Cerita Iklan A Mild

versi Go Ahead Bayangan ...

90

Tabel 3.12 Ketertarikan Responden Terhadap Macam Profesi Dalam

Iklan A Mild Versi Go Ahead Bayangan ...

91

Tabel 3.13 Ketertarikan Responden Terhadap Model Pria dan Wanita

Dalam Iklan A Mild Versi Go Ahead Bayangan ...

92

Tabel 3.14 Ketertarikan Responden Terhadap Musik Pada Tayangan

Iklan A Mild versi Go Ahead Bayangan ...

94

(13)

Tabel 3.16 Kesan Positif Tayangan Iklan A Mild versi Go Ahead

Bayangan Terhadap Keputusan Pembelian ...

97

Tabel 3.17 Merek Produk Rokok Sampoerna A Mild Mempengaruhi

Keputusan Pembelian ...

98

Tabel 3.18 Tingkat Keputusan Responden Dalam Merek Yang Mudah

Diingat, Dibaca dan Diucapkan ...

100

Tabel 3.19 Tingkat Keputusan Responden Dalam Pembelian Dalam

Kualitas Produk ...

102

Tabel 3.20 Tingkat Keputusan Pembelian Responden Terhadap

Pemilihan Bahan Yang Berkualitas ...

103

Tabel 3.21 Tingkat Keputusan Responden Terhadap Harga Produk

Yang Ditawarkan ...

104

Tabel 3.22 Tingkat Keputusan Responden Terhadap Harga Yang

Terjangkau ...

106

Tabel 3.23 Tingkat Keputusan Responden Berdasarkan Keyakinan

Memilih Produk Terbaik ...

107

Tabel 3.24 Tingkat Keputusan Responden Berdasarkan Pembelian

Produk Rokok Dilakukan Secara Sadar Dan Melalui

Penilaian Yang Rasional ...

108

Tabel 3.25 Uji Validitas Variabel ...

110

Tabel 3.26 Nilai alpha variabel X ...

111

Tabel 3.27 Nilai alpha variabel Y ...

111

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar 1.1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ...

32

Gambar 2.1 Suasana Kota………..

63

Gambar 2.2 Pria Membuka Tirai………

63

Gambar 2.3 Orang Hitam Meregankan Tubuh Didekat Kasur...

63

Gambar 2.4 Pria mengusap pipi ...

63

Gambar 2.5 Pria Keluar apartemen diikuti bayangan ...

64

Gambar 2.6 Pria berjalan ditrotoan dan orang hitam mengikutinya

sambil tersenyum-senyum ...

64

Gambar 2.7 Tampak

beberapa

orang

berdiri

ditrotoan

dan

bayangannya ...

64

Gambar 2.8 Tampak beberapa orang didalam bus dan bayangannya ....

64

Gambar 2.9 Orang – orang yang sedang pemanasan dikolam renang

bersama orang hitam masing – masing………...

65

Gambar 2.10 Pria gemuk dengan penutup kepala………...

65

Gambar 2.11

Orang hitam yang terlihat lebih proposional dibandingkan

dengan pria gemuk……….

65

Gambar 2.11 Orang hitam mengajak pria gemuk………..

65

Gambar 2.13 Pria mengitip si gadis, lalu orang hitam muncul

disamping pria………..

66

Gambar 2.14 Orang hitam gadis sedang memfotokopi wajahnya……..

66

Gambar 2.15 Pria Rambut Gimbal……….. 66

Gambar 2.16 Pria Rambut Gimbal Memompa Balon Orang Hitam

Sedang Tiduran Dikursi ...

66

Gambar 2.17 Wajah Pria Gemuk.. ...

67

Gambar 2.18 Orang Hitam Melompat Terlebih Dahulu ...

67

(15)

Gambar 2.20 Pria Gemuk Melompat Kedalam Kolam Renang ...

67

Gambar 2.21 Masuk Kedalam Air ...

68

Gambar 2.22 Pria Gemuk Menunjukan Muka Heran ...

68

Gambar 2.23 Pria Gemuk Menjadi Takjub Dan Berubah lagi Menjadi

lagi Menjadi ...

68

Gambar 2.24 Orang Hitam Pria Dan Wanita Sedang makan Bersama...

68

Gambar 2.25 Pria Melirik Wanita ...

69

Gambar 2.26 Wanita Tersipu ...

69

Gambar 2.27 Pria Tampak Optimis ...

69

Gambar 2.28 Mereka Saling Mendekat Dan Mulai

Berbincang-bincang ...

69

Gambar 2.29 Segerombol Orang Beserta Orang Hitam Berlari Kearah

Bibir Pantai ...

70

Gambar 2.30 Pria tersebut Mengikuti Orang hitam yang juga

Segerombolan Orang ...

70

Gambar 2.31 Pria tersebut berlari dan merentangkan tangannya

Sambil Memegang Kasur Balon Ditangan Kananya

Orang – orang yang berlari kearah matahari terbenam

dan muncul tag line iklan ...

70

Gambar 2.32 Merokok dapat menyebakan kanker, serangan jantung.,

Impotensi dan gangguan kehamilan dan jantung………..

70

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Kuesioner ... ...

Summarize

...

Frequencies

...

Correlation

...

Reliability

...

Regression

...

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2000.

Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa

. Cetakan

Keempat. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Amirullah. 2002.

Perilaku Konsumen.

Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit

Graha Ilmu. Yogyakarta.

Azwar, Saifuddin. 2007.

Metode Penelitian

. Edisi Pertama. Cetakan Kedelapan.

Penerbit Pustaka Pelaja. Yogyakarta.

Hasan Ali, 2008,

Marketing

, Cetakan 1, MedPress, Yogyakarta

Jogiyanto. 2004.

Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman

. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong Gary. 2001.

Prinsip-prinsip Pemasaran

. Jilid 2. Edisi

Kedelapan, Alih Bahasa : Damos Sihombing, Penerbit Erlangga, Jakarta

Kotler Philip. 2002.

Manajemen Pemasaran Edisi Milenium 2

. Penerbit PT.

Prenhallindo. Jakarta.

Kountor Ronny. 2004.

Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis

. Cetakan

2. PPM. Jakarta Pusat.

Lupiyoadi, Rambat, dan Hamdani, A. 2008,

Manajemen Pemasaran Jasa

, Edisi 2,

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat. 2001.

Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik

. Edisi

Pertama. Salemba Empat, Jakarta.

Sanusi, Anwar 2003,

Metodologi Penelitian Praktis Untuk Ilmu Sosial dan Ekonomi

,

Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Buntara Media, Malang.

Sigit, Soehardi.

2002.

Pemasaran Praktis (Practical Management)

. Edisi Ketiga.

Cetakan Kedua. BPFE. Yogyakarta.

Simamora, Henry. 2000.

Manajemen Pemasaran Internasional

. Jilid II. Cetakan

Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Simamora Bilson. 2001.

Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan

Profitable

.

Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

(18)

Sugiyono. 2002.

Metode Penelitian Bisnis

.

Cetakan Keempat. Penerbit CV.

Alfabeta. Bandung.

Sumarwan Ujang. 2003.

Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran

. Cetakan Pertama. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Sutisna. 2002.

Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran

. Cetakan Kedua. PT.

Remaja Rosdakarya. Bandung.

Swastha, Basu, Dharmmesta, dan Handoko T., Hani, (2008),

Manajemen Pemasaran,

Analisis Perilaku Konsumen,

Edisi Pertama, Cetakan Keempat, BPFE,

Yogyakarta.

Swastha Basu. DH. 2002.

Azas-azas Marketing

. Edisi 3. Cetakan Kelima. Penerbit

Liberty. Yogyakarta.

Tandjung, Widjaja Jenu, (2004),

Marketing Management Pendekatan Pada

Nilai-nilai Pelanggan

, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Bayumedia, Malang Jawa

Timur.

Umar, Husein. 2008.

Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis

. Edisi Kedua.

PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Widayat, (2004),

Metode Penelitian Pemasaran

(

Aplikasi Software SPSS

), Edisi

Pertama, Cetakan Pertama, UMM Press, Malang.

Widayat dan Amirullah. 2002.

Riset Bisnis

. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Graha

Ilmu. Yogyakarta.

Yunathan, Helmi. 2010.

Pengaruh Terpaan Iklan SMS Premium Ramalan Nasib Di

Televisi Terhadap Tindakan Mengirim Sms

(

Studi pada warga RW.01 Desa

Wonocoyo Kecamatan Panggul Trenggalek

).

Non buku :

Pakpahan, Deddy, H.

Harian Bisnis Indonesia

. Periode 15 Oktober 2008. Memahami

Posisi Sulit Iklan Rokok.

http://abstrakuniversitaspetra.com

: diakses tanggal 28 Juni 2011.

http://aidiblogsome.com

: diakses pada Mei 2011.

(19)

http://www.jurnaliklan.co.id

: diakses pada Juni 2011.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24174/5/Chapter%201.pdf

diakses

pada Maret 2011.

http://usu.ac.id

: diakses pada Mei 2011.

http://youtube.com

diakses pada Juli 2011.

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Iklan merupakan bentuk komunikasi yang sungguh-sungguh dapat

merasuk dalam satu atau banyak lapisan dan anggota masyarakat. Televisi

sebagai salah satu bentuk media untuk beriklan, hal ini dikarenakan televisi

dipandang lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan mempengaruhi

masyarakat apabila dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat

kabar, majalah dan sebagainya). Televisi menjadi media untuk beriklan,

sehingga kuat untuk mempersuasi orang lain. Kelebihan yang dimiliki televisi

sebagai salah satu media periklanan adalah kesan televisi yang realistik, hal ini

dikarenakan sifat televisi yang audio visual dan merupakan kombinasi warna-

warna, suara serta gerakan, sehingga membuat iklan-klan televisi nampak

begitu hidup dan nyata.

Media televisi sebagai media utama mempunyai pengaruh kuat

terhadap kehidupan manusia, baik pengaruh positif atau negatif. Pengaruh yang

positif tersebut, seperti fungsi menyebarkan informasi (to inform) dan fungsi

mendidik (to educate), dapat benar-benar dimanfaatkan, sedangkan fungsi

menghibur (to entertain) dan mempengaruhi (to influence) jangan sampai

merusak tata nilai. Bahwa televisi menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan

(21)

pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan para

penonton, ini adalah hal yang wajar. Jadi apabila ada hal-hal yang

mengakibatkan penonton terharu, terpesona, atau latah, bukanlah sesuatu yang

istimewa, sebab salah satu pengaruh psikologis dari televisi seakan-akan

menghipnotis penonton, sehingga mereka seolah-olah hanyut dalam

keterlibatan pada kisah atau peristiwa yang dihidangkan televisi. Bahwa

televisi gampang beradaptasi, memungkinkan adanya kombinasi suara, warna,

dan gerakan. Sebagai media visual utama, Televisi menggunakan teknik

bercerita dengan gambar. Citra-citra visual melompati proses logika otak dan

langsung disampaikan ke pusat emosi otak, menciptakan dampak emosi kuat

yang menjadi karakteristik televisi dan film.

Merokok adalah masalah kebiasaan. Merokok sudah dianggap hal

biasa dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai salah satu ritual kegiatan hidup

atau hanya untuk sebuah gengsi. Gulungan tembakau itu telah menjadi peran

penting dalam pergaulan yang sedikit banyak di antara kita tidak bisa

menampiknya. Bahaya kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan

kehamilan pada janin pun tak menyurutkan perilaku merokok. Tak ayal para

perokok itu membutuhkan lebih dari dua sampai tiga kali usaha sebelum

benar-benar berhenti. Alih-alih berhenti, perokok aktif itu pun menjadi perokok berat.

Produk rokok Sampoerna A Mild merupakan produk rokok yang

sudah dikenal oleh masyarakat luas. Merek Sampoerna A Mild menjadi suatu

jaminan bahwa produk rokok tersebut merupakan produk rokok rendah nikotin

(22)

terjamin mutunya sehingga dapat menjadi suatu alasan atau pertimbangan bagi

konsumen untuk membeli produk rokok tersebut. Di samping itu kemasan

produk rokok Sampoerna A Mild dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat

praktis dan menarik. Untuk faktor harga, maka harga yang ditetapkan untuk

produk rokok Sampoerna A Mild tidak terlalu mahal dan masih terjangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat.

Adanya iklan di berbagai media dengan menampilkan bentuk dan

format yang menarik dan kreatif dapat memberikan informasi kepada calon

konsumen sehingga dapat digunakan sebagai sarana untuk mempengaruhi

konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan. Dari berbagai macam

media yang ada, banyak pengiklan yang memandang televisi sebagai media

yang paling efektif untuk menyampaikan informasi. Iklan yang ditayangkan

dengan menggunakan jasa televisi sangat beragam, diantaranya adalah iklan

rokok AMild. Dalam periklanan terdapat terpaan iklan yang merupakan bentuk

perwujudan pesan dan informasi yang hendak disampaikan kepada konsumen.

Setelah memastikan siapa target pasar sasaran dan menetapkan sasaran yang

ingin dicapai, suatu perusahaan akan dapat mendesain terpaan iklan yang

efektif. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui agar terpaan iklan

efektif, maka produsen rokok Sampoerna A Mild dalam merancang iklan agar

mempengaruhi persepsi konsumen yang pada akhirnya dapat berpengaruh

terhadap keputusan pembelian terhadap produk rokok tersebut.

Iklan Sampoerna A Mild dapat memberi pengaruh terhadap pembelian

(23)

dapat menjual barangnya, sedangkan disisi lain konsumen tidak memiliki

informasi yang memadai mengenai produk-produk barang dan jasa yang

tersedia di pasar. Khusus media televisi sangat efektif menjadi tempat untuk

iklan dan promosi. Televisi dapat menjangkau khalayak yang luas dalam waktu

yang tidak terlalu lama. Iklan televisi merupakan sebuah karya budaya yang

mampu menyuguhkan tontonan yang atraktif, fantastis dan impresif dengan

rekayasa audio-visualnya. Penyajiannya yang informatif dan persuasif menjadi

tontonan menarik. Sebab, selain menyuguhkan aneka ragam kebutuhan yang

dinamis, juga menunjukkan akrobatik peragaan yang mengundang selera

masyarakat. Berbagai warna kehidupan ditawarkan oleh “tipuan atau trik-trik”

gambar yang tersaji. Yang tanpa disadari telah menggiring terpaan iklan yang

disaksikan oleh media televisi. Iklan televisi telah menjadi kekuatan yang

memiliki daya ransang (stimulus) yang tinggi dengan menawarkan aneka

ragam kebutuhan. Dengan kata lain, iklan televisi mampu mengarahkan

penontonnya memberikan respons secara suka rela, dan pada akhirnya ia

memiliki andil yang kuat dalam pembentukan lingkungan atau perilaku

manusia untuk bersikap hedonis. Pengaruh iklan terhadap khalayak umumnya

dapat menambah pengetahuan dan memberikan informasi, sedangkan pada

khususnya setelah melihat tayangan iklan tersebut dapat diharapkan khalayak

secara langsung dapat terpengaruh sehingga dapat mengerti isi pesan yang

terdapat pada iklan tersebut, dan akhirnya dapat memberikan respon yang

positif karena seringnya iklan tersebut ditanyangkan secara berulang-ulang

(24)

kontroversi seperti tindakan seorang berubah karena memperoleh terpaan iklan

tertentu. Akibatnya secara kompultif terpaan iklan dapat terjadi sepanjang

kehidupan seseorang dan berperan untuk peneguhan nilai-nilai baru,

memodifikasi serta membuang nilai-nilai lama. Iklan telah mempengaruhi

manusia untuk memilih apa saja mulai dari kebutuhan barang maupun jasa.

Banyak sekali iklan rokok A Mild dalam berbagai versi yang sudah

beredar dewasa ini dan dari beberapa iklan yang telah mendewasa ini A Mild

selalu mempunyai ide-ide kreatif untuk mempromosikan produknya tersebut

melalui iklan yang selalu mempunyai tag line yang unik disetiap kemuculannya

beberapa contoh revolusi iklan A MILD.“Tanya Kenapa”, A Mild begitu tajam

mengangkat berbagai isu publik ke dalam iklannya. Dalam penelitian ini,

peneliti akan meneliti salah satu iklan komersil rokok yaitu Iklan Sampoerna A

Mild versi Go Ahead bayangan orang hitam, iklan ini mempunyai daya tarik

tersendiri.

Iklan rokok Sampoerna A Mild versi Go Ahead bayangan ini dapat

dilihat di media massa khususnya televisi, karena dengan banyaknya stasiun

televise di Indonesia iklan ini ditanyangan dibeberapa stasiun televise

antaranya Indosiar, RCTI, ANTV, Global TV, Trans7, Trans TV, SCTV,

MNC TV, TV One dan yang lainnya. Seperti diungkapkan oleh Schram bahwa

televise menjadi sarana yang sangat efektif untuk mempropagandakan hasil

produksi dalam mencari keuntugan secara materi dalam kemasan iklan.

Semakin menyuburkan produksi iklan di tanah air, dan menjadikan iklan

(25)

Selain itu dalam waktu penayanganya iklan rokok sampoerna A mild

versi Go ahead bayangan ini sangat banyak ditayangkan pada malam hari

pukul 23.00-24.00 wib dengan durasi 15 detik dan frekuensi penayangan dalam

setiap minggu bisa sampai 3 sampai 5 kali tanyang.

Penelitian ini dilakukan pada komunitas motor Vario owner Club

Malang mengingat dunia otomotif adalah dunia yang menarik dan penuh

dinamika, tidak hanya dari perkembangan teknologi kendaraan bermotornya

saja tetapi juga dari pelaku otomotif itu sendiri. Dari para pecinta otomotif

inilah seringkali terbentuknya sebuah klub atau komunitas otomotif. Dari

komunitas ini pula kadang bisa muncul suatu kebiasaan, salah satunya adalah

kebiasaan merokok. Faktor terbesar dari kebiasaan merokok dipengaruhi oleh

faktor sosial atau lingkungan, dimana karakter seseorang banyak dibentuk oleh

lingkungan sekitar, baik dari keluarga, tetangga, ataupun teman pergaulannya.

Bersosialisasi merupakan cara utama pada anak-anak dan remaja untuk

mencari jati diri mereka. Dengan melihat apa yang dilakukan orang lain dan

kadang kala mencoba untuk meniru apa yang dilakukan orang lain. Hal itu

merupakan suatu proses yang terjadi pada remaja untuk mencari jati diri dan

belajar menjalani hidup bersosial. Namun sangat disayangkan, tidak hanya

kebiasaan yang baik saja yang ditiru melainkan juga

kebiasaan-kebiasaan buruk, termasuk kebiasaan-kebiasaan merokok. Jika seseorang yang bukan

perokok, hidup atau berkerja bersama dengan seorang perokok, secara otomatis

(26)

merokok, mungkin juga sebaliknya yang perokok mengurangi konsumsi rokok.

Baik disadari maupun tidak disadari, adaptasi tersebut dilakukan untuk

berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berusaha untuk diterima di

lingkungan sosialnya, terlebih lagi untuk usia remaja. Hal ini seperti terdapat

dalam kutipan http/cairudin-generasicerdas.blogspot.com bahwa:

“Sekarang ini jumlah perokok didunia semakin bertambah, bahkan

didominasi oleh kawula muda, dominasi ini terjadi karena mereka menganggap

dengan merokok maka mereka akan terlihat keren, cool dsb. Apalagi dari

anggapan bahwa rokok sebagai obat penyembuh, lambang persahabatan dan

persaudaraan, rokok kemudian berkembang menjadi simbol kejantanan pria”.

Bahkan sebagian besar masyarakat tidak bisa lepas dari kebiasaan merokok,

apalagi kaum bikers, tidak merokok malah dianggap aneh.

Pernyataan lain dikemukakan dalam Harian Bisnis Indonesia (Oktober

2008) bahwa: Banyak orang mengemukakan alasannya mengapa ia merokok,

karena mereka tidak mau tersisih dari lingkaran pergaulan. Hal ini sering kita

jumpai di kalangan remaja. Seorang remaja yang tidak merokok disebut

“kuper” alias kurang pergaulan. Atau ada pula yang menyebutnya

“kampungan”, entah apa relevansi kampungan dengan tidak merokok. Merasa

harga dirinya terancam, mereka bergegas mencoba-yang berarti juga

menyesuaikan diri dengan lingkara pergaulan satu dua batang rokok dihisap

dan lama-kelamaan terlena.

Dalam teorinya biasanya motor Vario (matic) identik dengan jenis

(27)

digas dan direm saja dan larinyapun kencang. Namun untuk yang masuk dalam

komunitas motor Vario, mayoritasnya adalah kamu laki-laki mengingat sering

melakukan kegiatan kumpul-kumpul bareng dan tur lintas pulau.

Selama ini media televisi adalah media paling mahal yang dianggap

paling ‘efektif” dalam menjangkau konsumen karena jangkauannya yang luas

dan dalam bentuk audio video yang menarik. Di berbagai media lain, biaya

pemasangan lebih murah, namun jangkauan relatif lebih sempit. Sehingga

media iklan yang dipilih sebagai bahan dalam penelitian ini adalah media

televisi. Untuk itulah penelitian ini mengambil judul: Pengaruh Terpaan Iklan

Sampoerna A Mild Versi Go Ahead bayangan di Televisi Terhadap Keputusan

Membeli (Studi Pada Komunitas motor Vario Owner Club Malang).

B.Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh antara terpaan iklan Sampoerna A Mild versi Go Ahead

bayangan di televisi terhadap keputusan membeli rokok Sampoerna A Mild

oleh Komunitas motor Vario Owner Club Malang?

2. Seberapa besar pengaruh antara terpaan iklan Sampoerna A Mild versi Go

Ahead bayangan di televisi terhadap keputusan membeli rokok Sampoerna

(28)

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dan agar penelitian ini

menjadi lebih terarah secara jelas maka perlu ditetapkan tujuannya adalah:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh terpaan iklan Sampoerna A Mild versi

Go Ahead bayangan di televisi terhadap keputusan membeli rokok

Sampoerna A Mild oleh Komunitas motor Vario Owner Club Malang.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh terpaan iklan Sampoerna A Mild

versi Go Ahead bayangan di televisi terhadap keputusan membeli rokok

Sampoerna A Mild oleh Komunitas motor Vario Owner Club Malang.

D.Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang diwujudkan dalam bentuk penulisan skripsi

ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan

pertimbangan bagi pihak perusahaan terutama untuk mengetahui pengaruh

terpaan iklan Sampoerna A Mild Versi Go Ahead bayangan di televisi

terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild.

2. Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menambah dan

mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah, serta

untuk melatih berpikir secara logis dan mampu menulis serta

mengintegrasikan teori-teori.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi peneliti

(29)

E.Tinjauan Pustaka

E.1 Periklanan

1. Pengertian Periklanan

Periklanan sebagai salah satu usaha atau sarana untuk

mengkomunikasikan suatu produk kepada konsumen. Melalui

komunikasi pemasaran yang ada, konsumen dapat memperoleh

informasi tentang produk dan harga, serta tersedianya produk yang

ditawarkan. Pengertian periklanan menurut Alma (2000:139):

“Periklanan merupakan penyampaian pesan-pesan penjualan yang

diarahkan kepada masyarakat melalui cara-cara yang persuasif yang

bertujuan menjual barang, jasa atau ide”. Definisi periklanan dapat

dikemukakan sebagai berikut:

Menurut Hasan (2008:376): Iklan merupakan setiap bentuk

penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang-barang atau jasa yang

dibayar oleh sponsor yang telah diidentifikasi. Dengan demikian

bahwa periklanan:

1. Merupakan alat komunikasi pemasaran produk maupun

jasa yang dibayar oleh sponsor khusus dengan cara

mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, jasa

secara nonpersonal.

2. Rancangan pesan secara khusus dan disampaikan

melalui sarana media (pers, radio, televisi, dan lain-lain)

(30)

3. Kegiatan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi dan pengendalian-pengawasan iklan.

Iklan menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2008:120):

Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal

(impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan barang

dan jasa. Peranan periklanan dalam pemasaran adalah untuk

membangun kesadaran (awarenes) terhadap keberadaan produk yang

ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang barang yang

ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau

menggunakan produk tersebut, dan membedakan diri dari perusahaan

satu dengan perusahaan lain.

Secara lebih lengkap Sigit (2002:55) mendefinisikan

periklanan atau yang sering disebut dengan advertising sebagai

berikut: Cara penyajian dengan cetakan, tulisan, kata-kata,

gambar-gambar, atau menggunakan orang, produk, atau jasa yang dilakukan

oleh suatu lembaga (perusahaan) dengan maksud untuk

mempengaruhi dan meningkatkan penjualan, meningkatkan

pemakaian, atau untuk memperoleh suara, dukungan atau pendapat.

Secara lebih lengkap menurut Sutisna (2002:275-276),

bahwasannya definisi standar dari periklanan biasanya mengandung

enam elemen.

a. Pertama, periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar,

(31)

masyarakat, biasanya menggunakan ruang khusus yang gratis, atau

walaupun harus membayar tapi dengan jumlah yang sedikit.

b. Kedua, selain pesan yang harus disampaikan harus dibayar, dalam

iklan juga terjadi proses identifikasi sponsor. Iklan bukan hanya

menampilkan pesan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan,

tapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen sadar

mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan

itu.

c. Maksud utama kebanyakan iklan adalah untuk membujuk atau

mempengaruhi konsumen untuk melakukan sesuatu. Dalam iklan,

pesan dirancang sedemikian rupa agar bisa membujuk atau

mempengaruhi konsumen.

d. Keempat, periklanan memerlukan elemen media massa sebagai

media penyampaian pesan. Media massa merupakan sarana untuk

menyampaikan pesan kepada audiens sasaran.

e. Penggunaan media massa ini menjadikan periklanan dikategorikan

sebagai komunikasi massal, sehingga periklanan mempunyai sifat

bukan pribadi (non personal).

Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

periklanan adalah suatu cara komunikasi yang disampaikan untuk

menarik perhatian atau untuk mempengaruhi konsumen potensional

(32)

maupun gambar atau menggunakan orang, produk atau jasa melalui

sebuah media periklanan.

2. Tujuan Periklanan

Tujuan periklanan (advertising objectives) adalah tugas

komunikasi tertentu yang harus dilakukan dengan audiens sasaran

tertentu selama periode waktu yang tertentu. “Tujuan periklanan dapat

digolongkan menurut keperluan utamanya apakah memberi informasi,

membujuk, atau mengingatkan” (Kotler dan Armstrong, 2001:154).

Sebenarnya, apakah tujuan utama periklanan? Jawabannya

sangat sederhana yaitu untuk menjual. Dewasa ini iklan memegang

peranan yang sangat penting sehingga, terkadang suatu perusahaan

menghadapi pilihan: beriklan atau mati. Di sini kita dapat melihat betapa

pentingnya manfaat suatu iklan (Tandjung, 2004:83).

Secara lebih sederhana dikemukakan bahwa: “Tujuan utama

advertensi ialah untuk meningkatkan penjualan/pemakaian” (Sigit,

2002:55). Pendapat tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya

periklanan bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan

mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan.

Bagi konsumen iklan dapat membantu dan memberikan informasi kepada

konsumen mengenai suatu produk.

Pendapat yang lain dikemukakan oleh Kotler dan Keller

(33)

komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus diperoleh pada

audiens tertentu dalam kurun waktu tertentu. Tujuan iklan dapat

digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan,

membujuk, mengingatkan, atau memperkuat.

Hal senada dikemukakan Simamora (2001:305) yang

menyatakan bahwa ada tiga sasaran utama periklanan yaitu: ”Untuk

memberitahukan (to inform), membujuk (to persuade) dan mengingat (to

remind)”. Berdasarkan sasaran utama tersebut, maka Simamora

(2001:306-307) membagi iklan menjadi tiga golongan, yaitu:

a. Iklan informatif, yaitu iklan yang diarahkan untuk memperkenalkan

suatu kategori produk baru. Iklan begini biasanya berusaha

menciptakan permintaan primer.

b. Iklan persuasif adalah iklan yang diarahkan untuk membujuk

konsumen agar memilih merk tertentu. Iklan begini biasanya muncul

pada suasana persaingan, dimana setiap merek berusaha menciptakan

permintaan selektif. Untuk menarik konsumen, kadang-kadang

perusahaan membandingkan produknya dari produk lain. Misalnya

obat nyamuk HIT yang mengklaim tidak ada yang lebih bagus dari

HIT, tetapi yang lebih mahal banyak.

c. Iklan mengingatkan yang penting untuk produk yang telah dewasa.

Iklan ini ditujukan kepada pembeli atau calon pembeli (prospek)

(34)

yang menguatkan (reinforcement advertising) yang menyakinkan

konsumen bahwa keputusan mereka untuk membeli adalah benar.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa

pada dasarnya tujuan pengiklanan adalah komunikasi yang efektif dalam

rangka mengubah sikap dan perilaku konsumen. Namun begitu terdapat

tiga tujuan utama periklanan yaitu memberitahukan, mempengaruhi dan

mengingatkan.

E.2 Pengertian Terpaan Iklan

Iklan merupakan salah satu faktor kebudayaan penting yang

mencetak dan merefleksikan kehidupan kita saat ini. Terpaan iklan

merupakan keadaan khalayak terkena oleh pesan-pesan yang disebarkan oleh

media massa. Dari konsep di atas didapatkan definisi konseptual dari terpaan

iklan adalah terjadinya perubahan pendapat, sikap, dan perilaku khalayak

sebagai manifestasi dari tanggapan terhadap informasi yang diberikan oleh

media massa (Yunathan, 2010). Pengertian terpaan dalam penelitian ini

adalah suatu keadaan dimana khalayak sasaran terkena pesan komunikasi

yang terdapat di suatu media massa.

Terpaan iklan merupakan suatu proses dimana terjadi respon

kognitif atau pemikiran ketika mereka membaca, melihat atau mendengar

komunikasi tersebut. Iklan merupakan salah satu cara yang digunakan oleh

perusahaan untuk melakukan komunikasi kepada publiknya. Melalui iklan,

perusahaan dapat mengkomunikasikan, memberi informasi serta

(35)

masyarakat. Banyak media yang dapat digunakan untuk beriklan, salah

satunya melalui televisi karena televisi merupakan media komunikasi yang

efektif dengan keunggulannya dalam bentuk audio dan visual, dibanding

media lain yang hanya audio saja atau visual saja.

Jadi pengertian terpaan iklan televisi rokok Sampoerna A Mild

dalam penelitian ini adalah suatu keadaan dimana khalayak sasaran, dalam

hal ini Komunitas Vario Owner Club Malang terkena pesan komunikasi

iklan Sampoerna A Mild yang berdampak bagi pengetahuan, sikap dan

tingkah laku yang disampaikan melalui perantara media elektronik, yang

dapat memancarkan suara dan gambar yaitu televisi.

Terdapat dua model berbeda yang muncul dari respon terhadap

iklan. Pertama, menyimpulkan bahwa khalayak harus diterpa oleh iklan

beberapa kali agar sebuah iklan dapat efektif (frekuensi). Faktor yang

kedua berhubungan dengan terpaan yang melibatkan sikap konsumen

terhadap siklus yang panjang terhadap iklan yang sama (intensitas).

E.3 Iklan Sebagai Kegiatan Komunikasi

Tujuan periklanan umumnya mengadung misi komunikasi.

Periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk

menarik kesadaran, menanamkan informasi mengembangkan sikap atau

mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan

(36)

Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan

konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman

konsumen, serta kekuasaan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.

Sedangkan iklan merupakan komunikasi yang komplek dengan tujuan

untuk mendorong ke berbagai jenis dampak seperti pemikiran konsumen,

perasaan dan tindakan. Iklan juga merupakan suatu jenis komunikasi

pemasaran yang digunakan pemasar untuk menjangkau dan

menyampaikan pesan pada pelanggan. Dengan kata lain, jika orang

tersebut bereaksi sesuai dengan yang diharapkan pemasang iklan maka

iklan tersebut bisa dikatakan efektif. Menurut Laswell, proses komunikasi

terdiri dari 5 unsur utama, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan

dan efek (Mulyana.2001).

Definisi komunikasi menurut Carl I. Hovland (Setiadi, 2008:239)

komunikasi adalah proses dimana seseorang individu (komunikator)

mengoperkan perangsang (biasanya lambang-lambang bahasa) untuk

merubah tingkah laku individu-individu yang lain (komunikan).

Himpunan peraturan dan etika periklanan Indonesia menjelaskan

perusahan menggunakan periklanan dengan tujuan melakukan komunikasi

secara persuasif kepada masyarakat yang menjadi target. Periklanan

merupakan sebuah komunikasi yang selalu membawa dampak terhadap

perilaku khalayak. Periklanan merupakan kegiatan yang terkait pada dua

(37)

periklanan merupakan proses atau kegiatan pihak-pihak sponsor

(pemasang iklan), media massa, dan agen periklanan (Suhandang, 2005).

Dalam komunikasi persuasif (persuasi) ini yang dikehendaki

justru perubahan perilaku, kenyakinan dan sikap yang lebih mantap

seolah-olah perubahan tersebut bukan atas kehendak komunikan sendiri.

(Setiadi.2008:244).

E.4 Pesan Iklan

Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari konsumen,

pihak pemasar selanjutnya mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya

pesan setidaknya harus dapat menarik perhatian konsumen. Namun pada

kenyataannya hanya sedikit pesan yang mampu membawa konsumen

melakukan semua tahap mulai dari adanya minat sampai tahap pembelian.

Sutisna (2002:278) mengemukakan bahwa: Untuk menampilkan pesan

iklan yang mampu membujuk, mampu membangkitkan dan

mempertahankan ingatan konsumen akan produk yang ditawarkan,

memerlukan daya tarik bagi audiens sasaran. Daya tarik iklan sangat

penting karena akan meningkatkan keberhasilan komunikasi dengan

audiens.

Dalam mendesain pesan iklan terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan. Menurut Simamora (2001:290-292) bahwa: Ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain pesan yang efektif, yaitu

(38)

menyampaikannya (struktur pesan), dan bagaimana menjabarkan pesan ke

dalam simbol-simbol (format pesan) serta menyeleksi sumber pesan.

1. Isi Pesan

Isi pesan perlu didesain agar menarik. Ada tiga jenis daya tarik pesan

yang bisa digunakan, yaitu daya tarik rasional, daya tarik emosional,

dan daya tarik moral. Daya tarik rasional adalah segala hal yang secara

logis membuktikan kelebihan atau manfaat produk. Daya tarik

emosional adalah usaha untuk membangkitkan emosi positif atau

negatif yang dapat memotivasi pembelian. Emosi tersebut dapat berupa

perasaan bersalah, rasa takut dan rasa malu, yang membuat orang-orang

merasa memerlukan atau menghentikan. Selain emosi negatif (rasa

takut, bersalah, dan malu) seperti di atas, dapat juga digunakan emosi

positif seperti cinta, humor, kebanggaan dan kesenangan. Daya tarik

moral berkaitan dengan apa yang benar, apa yang tepat atau apa yang

seharusnya.

2. Struktur Pesan

Ada tiga isu yang berkaitan dengan struktur pesan. Pertama, apakah

mengambil kesimpulan atau kesimpulan diserahkan kepada audiens?

Kebanyakan pesan mengambil keputusan sendiri. Kedua, apakah

menampilkan argumen satu sisi, yaitu hanya menyebutkan

kelebihan-kelebihan produk, ataukah argumen dua sisi, yaitu menyebutkan

kekurangan-kekurangan produk selain kelebihan-kelebihannya.

(39)

yang berlebihan menyebutkan kelebihan-kelebihannya sehingga

konsumen kecewa setelah membeli. Argumen dua sisi jarang

digunakan, walaupun dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan.

Ketiga isu yang berkaitan dengan penempatan argumen paling kuat,

apakah di bagian awal, di bagian tengah atau di bagian akhir. Kalau di

awal, dapat diperoleh perhatian yang kuat, namun terjadi anti klimaks

pada bagian akhir.

3. Format Pesan

Dalam promosi tercetak, format menyangkut lay out, yaitu penempatan

head line, copy, ilustrasi, dan warna. Dalam promosi audio (yang bisa

didengar), format menyangkut pemilihan kata, bunyi dan suara. Dalam

promosi melalui media audio visual, format menyangkut headline,

warna, copy, ilustrasi, suara, bunyi, dan pemilihan kata. Semua itu harus

diatur.

4. Menyeleksi Sumber Pesan

Dampak yang ditimbulkan pesan pada penerima juga dipengaruhi oleh

pandangan penerima terhadap pengirim pesan (sender). Pesan yang

disampaikan oleh orang yang kredibilitasnya tinggi tentu lebih

berdampak dibanding kalau pengirimnya orang yang tidak dikenal.

Itulah sebabnya dalam iklan, misalnya, bintang iklannya kebanyakan

(40)

Dalam menentukan sumber pesan, atau orang yang menyampaikan

pesan, ada tiga faktor yang penting diperhatikan, yaitu keahlian, dapat

dipercaya, dan disukai.

Lebih lanjut Kotler (2002:633-637) menyatakan bahwa:

“Memformulasikan pesan memerlukan pemecahan atas empat masalah:

apa yang akan dikatakan isi pesan, bagaimana mengatakannya secara logis

(struktur pesan), bagaimana mengatakannya secara simbolis (format

pesan) dan siapa yang seharusnya mengatakannya (sumber pesan)”.

1. Isi pesan

Isi pesan perlu didesain agar menarik. Dalam menentukan isi

pesan yang terbaik, manajemen mencari daya tarik, tema, ide atau

usulan penjualan yang unik. Dengan kata lain komunikator harus

mencari tahu daya tarik atau tema apa yang akan menghasilkan respon

yang dikehendaki. Ada tiga jenis daya tarik pesan yang dapat digunakan

yaitu daya tarik rasional, daya tarik emosional dan daya tarik moral.

Menurut Simamora (2001:290) bahwa: “Daya tarik rasional

adalah segala hal yang secara logis membuktikan kelebihan atau

manfaat produk.” Daya tarik rasional membangkitkan minat seseorang.

Daya tarik rasional menunjukkan bahwa produk tersebut akan

menghasilkan manfaat seperti yang dikatakan. Contohnya adalah pesan

yang menunjukkan mutu, nilai ekonomis, manfaat atau kinerja suatu

(41)

Daya tarik emosional menurut Simamora (2001:291) adalah:

“Usaha untuk membangkitkan emosi positif atau negatif yang dapat

memotivasi pembelian.” Daya tarik emosional mencoba

membangkitkan emosi positif atau negatif yang akan memotivasi

pembelian. Komunikator dapat menggunakan daya tarik emosional

positif seperti cinta, rasa bangga, keceriaan dan humor. Komunikator

juga dapat menggunakan daya tarik emosional negatif seperti rasa takut,

rasa bersalah, dan rasa malu yang dapat mendorong orang melakukan

hal-hal yang seharusnya mereka lakukan.

Daya tarik moral diarahkan pada perasaan audiens tentang apa

yang benar dan tepat. Menurut Simamora (2001:291) bahwa: “Daya

tarik moral berkaitan dengan apa yang benar, apa yang tepat atau apa

yang seharusnya.” Daya tarik moral sering digunakan untuk mendorong

orang mendukung masalah-masalah sosial, seperti lingkungan hidup

yang lebih bersih, hubungan antar ras yang lebih baik, persamaan hak

bagi wanita dan bantuan bagi orang yang berkekurangan.

2. Struktur pesan

Efektivitas suatu pesan tergantung pada struktur dan isi pesan.

Beberapa hasil penelitian awal lebih mendukung pembuatan

kesimpulan bagi audiens daripada membiarkan audiens menarik

kesimpulannya sendiri. Namun, penelitian yang lebih baru

(42)

pertanyaan dan membiarkan para pembaca dan pemirsa menarik

kesimpulan mereka sendiri.

Orang mungkin beranggapan bahwa penyajian sepihak (

one-sided presentations) yang memuji keunggulan-keunggulan suatu

produk akan lebih efektif dibandingkan dengan argumen dua pihak

(two-sided arguments) yang juga menunjukkan kekurangan produk.

Namun pesan dua pihak tersebut mungkin akan lebih tepat dalam situasi

tertentu, terutama jika kesan negatif harus diatasi.

3. Format pesan

Komunikator harus mengembangkan format pesan yang kuat.

Dalam iklan tercetak, komunikator harus memutuskan judul, kata-kata,

ilustrasi, dan warna. Jika pesan disampaikan melalui radio, maka

komunikator harus dengan teliti memilih kata, mutu suara, dan

vokalisasi. “Suara” orang yang mempromosikan mobil bekas harus

berbeda dengan suara yang mengiklankan Cadillac baru. Jika pesan

disampaikan melalui televisi atau langsung secara pribadi, maka semua

unsur tadi serta bahasa tubuh (isyarat nonverbal) harus direncanakan

dahulu. Penyaji harus memperhatikan ekspresi wajah, gerak isyarat,

pakaian, postur dan gaya rambut. Jika pesan disampaikan melalui

produk atau kemasannya, maka komunikator harus memperhatikan

warna, tekstur, aroma, ukuran dan bentuk. Warna memainkan peran

(43)

4. Sumber pesan

Pesan yang disampaikan oleh sumber yang menarik atau

terkenal akan lebih menarik perhatian dan mudah diingat. Itulah

sebabnya mengapa pengiklan sering menggunakan orang-orang terkenal

sebagai juru bicara atau sebagai sumber pesan. Berkaitan dengan

sumber pesan maka menurut Simamora (2001:293) bahwa: Dampak

yang ditimbulkan pesan pada penerima juga dipengaruhi oleh

pandangan penerima terhadap pengirim pesan (sender). Pesan yang

disampaikan oleh orang yang kredibilitasnya tinggi tentu lebih

berdampak dibanding kalau pengirimnya orang yang tidak dikenal.

Itulah sebabnya dalam iklan, misalnya bintang iklannya kebanyakan

orang-orang yang terkenal.

Penggunaan orang-orang terkenal akan efektif jika mereka

dapat melambangkan atribut produk yang utama. Tetapi yang sama

pentingnya adalah kredibilitas model iklan tersebut sebagai sumber

pesan. Pesan yang disampaikan oleh sumber yang sangat terpercaya

akan lebih persuasif. Faktor-faktor apa yang melandasi kredibilitas

sumber? Tiga faktor yang paling sering diidentifikasi adalah keahlian,

kelayakan untuk dipercaya, dan kemampuan untuk disukai.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil suatu simpulan

bahwa sebuah pesan harus menyelesaikan pemecahan atas empat masalah:

(44)

logis (struktur pesan), bagaimana mengatakannya secara simbolis (format

pesan) dan siapa yang seharusnya mengatakannya (sumber pesan).

E.5 Elemen Iklan

Untuk mengetahui apakah iklan suatu produk sesuai dengan

keinginan atau dapat menarik perhatian masyarakat maka diperlukan

elemen-elemen iklan sebagai berikut:

a. Elemen heard word/suara

Maksudnya adalah kata-kata yang terdengar dalam iklan yang dapat

membuat audiens semakin mengerti akan maksud pesan iklan yang

disampaikan.

b. Elemen Musik

Maksudnya adalah ilustrasi musik yang terdapat dalam tayangan iklan

termasuk iringan musik maupun lagu yang disampaikan.

c. Elemen seen words

Maksudnya adalah kata-kata yang terlihat pada tanyangan iklan untuk

menjelaskan maksud tanyangan tersebut. Kata-kata yang digunakan

harus mendukung manfaat produk yang dikomunkasikan dalam

periklanan dan juga dapat mempengaruhi benak pemirsa.

d. Elemen picture/gambar

Maksudnya adalah gambar atau tanyangan iklan meliputi obyek yang

(45)

e. Elemen Colour

Maksudnya adalah komposisi atau keserasian warna gambar serta

pengaturan cahaya yang terdapat dalam tampilan tanyangan iklan.

f. Elemen movement

Maksudnya adalah gerakan yang ada terlihat pada tanyangan iklan yang

dapat mempengaruhi emosi seseorang untuk larut di dalamnya meliputi

fragmen cerita dari adegan yang ditampilkan.

E.6 Pemilihan Media

Dalam mengadakan periklanan, manajemen dihadapkan pada

masalah pemilihan media yang akan dipakai. Masalah ini sangat penting

karena tidak semua media yang ada selalu cocok untuk digunakan. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media yang akan

digunakan untuk periklanan adalah: 1) tujuan periklanan, 2) sirkulasi

media, 3) keperluan berita, 4) waktu dan lokasi dimana keputusan membeli

dibuat, 5) biaya advertensi, 6) kerjasama dan bantuan promosi yang

ditawarkan oleh media, 7) karakteristik media, dan 8) kebaikan serta

keburukan media.

a. Tujuan Periklanan

Dari beberapa tujuan periklanan yang ada, misalnya perusahaan

mengutamakan kecepatan sampainya berita kepada masyarakat atau

(46)

b. Sirkulasi Media

Sirkulasi media yang akan dipakai harus sesuai atau seluas pola

distribusi produknya, baik distribusi secara geografis maupun distribusi

pada segmen pasar yang dituju. Apabila ditribusi produknya hanya

meliputi daerah lokal saja, maka iklan yang diperlukan cukup dipasang

pada media yang memiliki sirkulasi di daerah lokal tersebut. Dari segi

lain, untuk produk-produk yang dipasarkan pada segmen pasar tertentu,

misalnya produk untuk wanita, dapat diiklankan melalui majalah

kewanitaan.

c. Keperluan Berita

Ada beberapa produk yang dalam periklanannya perlu disertai dengan

gambar, tidak hanya tulisan melulu. Jadi, berita yang harus disampaikan

dirangkai dengan gambar, misalnya iklan untuk mobil, rumah, almari

es, mesin jahit dan sebagainya.

d. Waktu dan Lokasi Dimana Keputusan Membeli Dibuat

Faktor waktu dan tempat dimana keputusan membeli dibuat juga

memberikan pengaruh dalam pemilihan media yang akan digunakan.

Sering terjadi bahwa setelah seseorang melihat sebuah iklan, kemudian

dalam jangka waktu pendek mengambil keputusan untuk membeli.

Perlu juga diperhatikan bahwa keputusan yang diambil tidak selalu

terjadi dirumah, tetapi dapat terjadi di jalan, di kantor, atau di tempat

(47)

e. Biaya Advertensi

Pertimbangan biaya ini dihubungkan dengan jumlah dana yang tersedia

dan sirkulasi media yang akan digunakan. Makin luas sirkulasi media

tersebut, semakin tinggi pula biaya pemasangan iklannya. Namun

tingginya biaya tersebut diimbangi dengan makin banyaknya jumlah

pembaca atau pendengar yang dapat dicapai. Sehingga dapat

diharapkan jumlah pembelinya akan semakin besar.

f. Kerjasama dan Bantuann Promosi yang Ditawarkan oleh Media

Pada umumnya manajemen lebih condong untuk memilih media yang

bersedia mengadakan kerjasama yang baik dan memberikan bantuan

promosi yang lebih besar. Kerjasama tersebut dapat dilakukan secara

terus menerus dengan memberikan kesempatan pembayaran biaya

advertensi kepada perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama.

g. Karakteristik Media, dan

Untuk mengambil keputusan tentang media yang akan dipilih, perlu

dipertimbangkan karakteristiknya.

h. Kebaikan serta Keburukan Media

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media adalah

faktor kebaikan dan keburukan dari media yang akan dipergunakan.

Adapun menurut Swastha (2002:253-256) kebaikan-kebaikan serta

beberapa keburukan media-media yang ada adalah sebagai berikut:

1) Surat kabar

(48)

- Sangat fleksibel

- Dapat dinikmati lebih lama

Keburukan: - Mudah diabaikan

- Cepat basi

2) Majalah

Kebaikan: - Dapat dinikmati lebih lama

-Pembacanya lebih selektif

-Dapat mengemukakan gambar yang menarik

Keburukan: - Biayanya relatif tinggi

-Fleksibilitas rendah

3) Televisi

Kebaikan: - Dapat dinikmati oleh siapa saja

-Waktu dan acara siarannya sudah tertentu

-Dapat memberikan kombinasi antara suara dengan

gambar yang bergerak

Keburukan: - Biayanya relatif tinggi

-Hanya dapat dinikmati sebentar

-Kurang fleksibel

4) Radio

Kebaikan: - Biayanya relatif rendah

-Dapat diterima oleh siapa saja

(49)

Keburukan:

-Waktunya terbatas

-Tidak dapat mengemukakan gambar

-Pendengar sering kurang mendengarkan secara penuh

karena sambil melakukan pekerjaan lain.

E.7 Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan Pembelian

Semua kegiatan yang dilakukan perusahaan melalui pemasaran

diharapkan dapat mempengaruhi konsumen sehingga sampai pada

keputusan pembelian. Keputusan pembelian dapat diartikan sebagai

keputusan konsumen untuk membeli produk dengan didasari oleh

adanya niat untuk melakukan pembelian.

Keputusan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh

setiap orang, dalam setiap waktu dan di segala tempat, keputusan

tersebut termasuk keputusan yang menyangkut kegiatan individu.

Keputusan pembelian merupakan analisis mengatasi permasalahan.

Menurut Sumarwan (2003:289) mendefinisikan suatu keputusan

sebagai: ”Pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan

alternatif”.

Berdasarkan pengertian dari Lupiyoadi (2001:134) keputusan

pembelian itu sendiri diartikan sebagai: ”Suatu keputusan konsumen

untuk membeli atau menggunakan jasa tertentu yang ditawarkan dengan

(50)

Sehubungan dengan keputusan pembelian Sutisna (2002:15)

mengemukakan bahwa: “Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk

melakukan pembedaan suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas

pemenuhan kebutuhan dan keinginan”. Dapat dikatakan bahwa

pengambilan keputusan konsumen merupakan suatu proses dimana

konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan

memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Amirullah (2002:61-62) mengungkapkan bahwa yang

dimaksud dengan pengambilan keputusan konsumen adalah: ”Suatu

proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk

mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu

diantaranya”.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa proses

keputusan pembelian dimulai jauh sebelum terjadinya kegiatan

pembelian dan mempunyai kelanjutan yang panjang setelah pembelian

dilakukan. Pemasar harus meneliti konsumen untuk keinginan dan

kebutuhan yang timbul, apa yang menyebabkan rasa kebutuhan itu dan

bagaimana rasa kebutuhan itu mengarah pada obyek tertentu.

2. Tahap-tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen

merupakan keputusan konsumen untuk membeli produk dengan

(51)

beberapa tahap. Keputusan pembelian diawali dengan perumusan

beraneka alternatif tindakan dalam menggarap situasi yang dihadapi

serta penetapan pilihan yang tepat antara beberapa alternatif yang

tersedia. Setelah diadakan pengevaluasian mengenai keefektifan

masing-masing untuk mencapai sasaran para pengambil keputusan,

sehingga dapat dikemukakan bahwa keputusan pembelian yang

dilakukan konsumen merupakan suatu proses. Keputusan pembelian

yang tampak hanyalah satu tahap dari keseluruhan proses pengambilan

keputusan pembelian oleh konsumen. Untuk lebih jelasnya proses

[image:51.612.206.465.411.688.2]

keputusan pembelian dapat dilihat pada gambar berikut ini:

GAMBAR 1.1

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

Sumber : Sutisna, (2002), Perilaku Konsumen dan Komunikasi

Pemasaran, Cetakan Kedua, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,

Pengenalan masalah/kebutuhan dan keinginan

Evaluasi pasca pembelian Pilihan atas merek produk untuk dibeli Pencarian berbagai informasi

Evaluasi berbagai alternatif

(52)

Penjelasan mengenai proses atau tahap-tahap dalam

pengambilan keputusan oleh konsumen dapat dilihat seperti di

bawah ini:

a. Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian

suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan

kebutuhan dan keinginan.

b. Konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk

yang diinginkannya. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan

dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan

produk yang diinginkan.

c. Dari berbagai informasi yang diperoleh konsumen melakukan seleksi

atas alternatif-alternatif yang tersedia. Proses seleksi inilah yang

disebut sebagai tahap evaluasi informasi.

d. Dengan menggunakan berbagai kriteria yang ada dalam benak

konsumen, salah satu merek produk dipilih untuk dibeli. Bagi

konsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi terhadap produk

yang diinginkannya, proses pengambilan keputusan akan

mempertimbangkan berbagai hal.

e. Dengan dibelinya merek produk tertentu, proses evaluasi belum

berakhir karena konsumen akan melakukan evaluasi pasca

pembelian (post purchase evaluation). Proses evaluasi ini akan

menentukan apakah konsumen merasa puas atau tidak atas

(53)

kemungkinan untuk melakukan pembelian kembali pada masa depan

akan terjadi, sementara itu jika konsumen tidak puas atas keputusan

pembeliannya, dia akan mencari kembali berbagai informasi produk

yang dibutuhkannya. Proses itu akan terus berulang sampai

konsumen merasa terpuaskan atas keputusan pembelian produknya.

Penjelasan di atas sesuai dengan pendapat Amirullah (2002:65)

yang menyatakan bahwa: ”Proses pengambilan keputusan konsumen

meliputi lima tahap utama, yaitu pemahaman adanya masalah,

pencarian alternatif pemecahan, evaluasi alternatif, pembelian,

penggunaan pasca pembelian dan evaluasi ulang alternatif yang

dipilih”. Definisi yang lainnya diungkapkan oleh Alma (2002:58-59)

yang menyatakan bahwa tahap-tahap proses pengambilan keputusan

membeli terdiri dari:

a. Menyadari adanya sesuatu barang yang dibutuhkan

b. Identifikasi alternatif

c. Menilai alternatif

d. Keputusan membeli

e. Perilaku sesudah membeli

Adapun penjelasan masing-masing poin tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Menyadari adanya sesuatu barang yang dibutuhkan. Setelah

menyadari adanya kebutuhan, maka ia akan membeli, misalnya

(54)

pada saat bersamaan, mungkin muncul pula kebutuhan akan sandal,

ikat pinggang, pakaian dan lain sebagainya. Oleh sebab itu perlu

dibuat alternatif.

b. Identifikasi alternatif, dengan mempertimbangkan apa barang yang

betul-betul diperlukan, berapa banyak uang yang tersedia, apakah

sudah memiliki pengetahuan tentang barang yang akan dibeli dan

berapa banyak informasi yang ia peroleh tentang barang tersebut dan

sebagainya.

c. Menilai Alternatif, disini mungkin pula dinilai barang dari merek

mana yang lebih baik, bagaimana kekuatan, keuntungan, manfaatnya

dan sebagainya. Jika perlu minta pertimbangan keluarga atau

klub-klub yang ia masuki.

d. Keputusan Membeli. Setelah melakukan penilaian, maka diambillah

keputusan membeli, atau tidak membeli. Jika keputusan membeli,

maka perlu ditetapkan toko mana, akan dibeli berapa, jumlah uang

yang tersedia, merek apa, buatan mana, warna, tipe, besarnya.

e. Perilaku sesudah membeli. Setelah membeli maka akan timbul

semacam perilaku lain pada individu. Hal ini sangat dipengaruhi

oleh apakah ia merasa puas atau tidak dengan barang yang dibelinya.

Jika ia puas, tentu ia gembira, sebaliknya jika tidak puas, maka

perilakunya akan sangat berhati-hati untuk masa yang akan datang,

mungkin ia akan merubah sikap, terhadap merek, toko, dimana ia

(55)

Dharmmesta dan Handoko (2008:106-111) mengatakan bahwa

proses keputusan membeli terdiri dari lima tahap yang menggambarkan

calon pembeli, yaitu:

a. Menganalisa keinginan dan kebutuhan

Tujuan untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang

belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui

maka konsumen akan segera memenuhi atau bisa melakukan

penundaan dalam pemenuhannya. Dari tahap inilah proses

pembelian dilakukan.

b. Pencarian informasi dari sumber-sumber yang ada

Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau

eksternal. Pencarian informasi pasif mungkin hanya dengan

membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan

khusus dalam pikirannya tentang gambaran produk yang

diinginkannya. Pencarian informasi intern tentang sumber-sumber

pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh

perorangan, yang terutama berasal dari pelopor opini. Sedangkan

informasi ekstern dapat berasal dari media massa dan

sumber-sumber informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan.

c. Penilaian dan pemilihan (seleksi) terhadap alternatif pembelian

Dalam penilaian dan pemilihan (seleksi) terhadap alternatif

(56)

dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian

berdasarkan

Gambar

GAMBAR 1.1 PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

Referensi

Dokumen terkait

Further, the Sinarmas Group, and/or its officers, directors and employees, including persons, without limitation, involved in the preparation or is suance of this material may, to

These may involve risks and uncertainties, and may cause actual results and development to differ substantially from those expressed or implied in the statements.. The company does

“Proses nasionalisasi yang terjadi telah menyebabkan pengabaian terhadap keberadaan kebudayaan yang beragam, baik berupa budaya materi yang begitu kaya di

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji adanya hubungan yang linier antara kadar dari sulfametoksazol dalam matriks tablet yang ditetapkan secara densitometri dengan

Hipersomnia mungkin merupakan akibat dari penyakit mental, penyakit organik (termasuk obat-obatan) atau idiopatik. Gangguan ini merupakan kebalikan dari insomnia. Seringkali

masyarakat dalam hal panduan mitigasi bencana, berita artikel & event mitigasi dan layanan interaksi Lapor Bencana & Tanya Bencana serta memberikan peta

Pembangunan BCP harus diselaraskan dengan IT Disaster Recovery Plan (IT DRP). b) Service Design, merupakan perancangan layanan servis TI yang bermanfaat pada bisnis utama yang