• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas II Proses Industri Kimia 2 Pengend

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tugas II Proses Industri Kimia 2 Pengend"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas II

Proses Industri Kimia 2

“Pengendalian Proses Kimia”

Sangga Hadi Pratama

14/367126/TK/42362

Program S1

Departemen Teknik Kimia

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

(2)
(3)

Topik: “Pengaruh perubahan tekanan, suhu, rasio

pereaksi, faktor tumbukan, perubahan konsentrasi, dan

katalisator terhadap proses kimia”

Dalam pengendalian proses kimia, aspek yang diperhatikan antara lain laju reaksi kimia, kesetimbangan reaksi kimia, panas reaksi kimia, dan energi aktivasi. Di dalam makalah ini akan dibahas terlebih dahulu mengenai bagaimana laju dari suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa hal seperti konsentrasi reaktan dan suhu.

A. Laju Reaksi Kimia

Dari hasil percobaan ternyata laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan, luas permukaan, temperatur, dan katalis (James E. Brady, 1990).

1. Konsentrasi pereaksi

Pada umumnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat, akan lebih sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar.

2. Luas Permukaan

Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau bersentuhan. Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran. Bidang batas campuran inilah yang dimaksud dengan bidang sentuh. Dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi akan berlangsung lebih cepat.

3. Temperatur

(4)

Pada umumnya reaksi kimia akan berlangsung dua kali lebih cepat, apabila suhu dinaikkan 10 oC. Jika dimisalkan laju reaksi pada saat t1°C = v1 dan laju reaksi setelah dinaikkan

suhunya t2°C = v2, maka laju reaksi setelah dinaikkan suhunya atau v2 tersebut dapat dirumuskan sebagai:

V2=2

t

10x V1

4. Katalis

Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis adalah menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena zatzat yang bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.

B. Teori Tumbukan dan Energi Aktivasi

Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan yang efektif antara partikelpartikel zat yang bereaksi.Tumbukan efektif adalah tumbukan yang mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi (James E. Brady, 1990).

Contoh tumbukan yang menghasilkan reaksi dan tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi antara molekul hidrogen (H2) dan molekul iodin (I2), dapat dilihat pada gambar 3.4.

H2(g) + I2(g) → 2 HI(g)

Sebelum suatu tumbukan terjadi, partikel-partikel memerlukan suatu energi minimum yang dikenal sebagai energi pengaktifan atau energi aktivasi (Ea). Energi pengaktifan atau energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Sebagai contoh adalah reaksi antara hidrogen (H2) dengan oksigen (O2) menghasilkan air, dapat

(5)

Persamaan Laju Reaksi

1. Persamaan Laju Reaksi

Umumnya reaksi kimia dapat berlangsung cepat jika konsentrasi zat-zat yang bereaksi (reaktan) diperbesar (James E. Brady, 1990).

Secara umum pada reaksi: xA + yB → pC + qD

persamaan laju reaksi dapat ditulis sebagai:

y=k

[

A

]

x . [B]y

(6)

pereaksi yang mempunyaiorde reaksi 0, ½, atau bahkan negatif.Beberapa contoh reaksi beserta rumus laju reaksi dan orde reaksinya dapatdilihat pada tabel 3.1.

2. Makna Orde Reaksi

Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi. Beberapa orde reaksi yang umum terdapat dalam persamaan reaksi kimia beserta maknanya sebagai berikut.

a. Reaksi Orde Nol

Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol, jika besarnya laju reaksi tersebut tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. Artinya, seberapapun peningkatan konsentrasi pereaksi

tidak akan mempengaruhi besarnya laju reaksi. Secara grafik, reaksi yang mempunyai orde nol dapat dilihat pada gambar 3.9.

b. Reaksi Orde Satu

(7)

c. Reaksi Orde Dua

Suatu reaksi dikatakan mempunyai orde dua, apabila besarnya laju reaksi merupakan

pangkat dua dari peningkatan konsentrasi pereaksinya. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksi akan meningkat sebesar (2)2 atau 4 kali semula. Apabila konsentrasi pereaksi dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksi akan menjadi (3)2 atau 9 kali semula. Secara grafik, reaksi orde dua dapat digambarkan pada gambar 3.11.

d. Reaksi Orde Negatif

Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde negatif, apabila besarnya laju reaksi berbanding terbalik dengan konsentrasi pereaksi. Artinya, apabila konsentrasi pereaksi dinaikkan atau diperbesar, maka laju reaksi akan menjadi lebih kecil.

3. Menentukan Persamaan Laju Reaksi

(8)

C o n t o h

Reaksi gas bromin dengan gas nitrogen oksida sesuai dengan persamaan reaksi: 2 NO(g) + Br(g) → 2 NOBr(g)

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut.

Tentukan:

a. orde reaksi terhadap NO d. orde reaksi total b. orde reaksi terhadap Br2 e. harga tetapan reaksi k

(9)

C. Jenis-jenis Katalis

Berdasarkan wujudnya, katalis dapat dibedakan menjadi katalis homogen dan katalis heterogen (James E. Brady, 1990).

a. Katalis Homogen

Katalis homogen adalah katalis yang dapat bercampur secara homogen dengan zat pereaksinya karena mempunyai wujud yang sama.

Contoh:

b. Katalis Heterogen

Katalis heterogen adalah katalis yang tidak dapat bercampur secara homogen dengan pereaksinya karena wujudnya berbeda.

Contoh:

Katalis berwujud padat, sedang pereaksi berwujud gas.

(10)

Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis. Contoh:

CH3COOH yang dihasilkan dari reaksi metil asetat dengan air merupakan autokatalis reaksi tersebut.

CH3COOCH3(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + CH3OH(aq) Dengan terbentuknya CH3COOH, reaksi menjadi bertambah cepat.

d. Biokatalis

Biokatalis adalah katalis yang bekerja pada proses metabolisme, yaitu enzim. Contoh:

Enzim hidrolase mempercepat pemecahan bahan makanan melalui reaksi hidrolisis.

e. Inhibitor

Inhibitor adalah zat yang kerjanya memperlambat reaksi atau menghentikan reaksi. Contoh:

I2 atau CO bersifat inhibitor bagi reaksi: 2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l)

f. Racun Katalis

Racun katalis adalah inhibitor yang dalam jumlah sangat sedikit dapat mengurangi atau menghambat kerja katalis.

Contoh:

CO2, CS2, atau H2S merupakan racun katalis pada reaksi:

D. Hubungan antara Katalis dengan Energi Pengaktifan

Dalam suatu reaksi, peran katalis adalah untuk menurunkan energi aktivasi dengan jalan mengubahmekanisme reaksi, yaitu dengan jalan menambah tahaptahap reaksi. Katalis ikut serta dalam suatu tahap reaksi, akan tetapi pada akhir reaksi katalis terbentuk kembali (James E. Brady, 1990).

(11)

Dengan adanya katalis ini, energi aktivasi menjadi lebih rendah, sehingga persentase partikel yang mempunyai energi lebih besar dari energi aktivasi. Hal ini mengakibatkan tumbukan efektif menjadi lebih sering terjadi, sehingga reaksi berjalan lebih cepat.

E. Perhitungan Pengendalian Proses

Untuk lebih mempermudah pemahaman, digunakan salah satu soal dari UTS Tahun 2012/2013 berikut ini:

Pada reaksi

Diketahui pada suhu 1000K tekanan 5 atm perbandingan mol CH4 : H2O = 1 : 1, konversi CH4 = 29%

a. Apabila perbandingan pereaksi CH4 : H2O digunakan berturut-turut sebesar 3:1, 2:1, 1:2 dan 1:3, berapa konversi H2O pada kesetimbangan?

b. Apabila perbandingan pereaksi CH4 : H2O sebesar 1:1, kemudian tekanan digunakan berturut-turut sebesar 3 atm, 1 atm, 1/3 atm, dan 1/5 atm, berapa konversi CH4 dan konversi H2O pada kesetimbangan?

(Petunjuk: hitung nilai K kesetimbangan pada 1000K, 5 atm CH4:H2O = 1:1)

Jawaban:

Kondisi A (Perbandingan mol yang diubah)

P 5 atm

Konvers

i 29%

CH4 H2O CO H2 Total

Awal

(mol) 1 1 0 0 2.00

Reaksi

(mol) 0.29 0.29 0.29 0.87 1.74 Akhir

(12)

Fraksi

mol 0.2752 0.2752 0.1124 0.3372 1.0000 Nilai K = 1.4228 SEBAGAI PATOKAN

Konvers

i 38.72% PALING TINGGI

CH4 H2O CO H2 Total

Awal

(mol) 1 3 0 0 4.00

(13)
(14)

mol 0.1110 0.1110 0.2766 0.8297 3 Nilai K = 1.4230

Selisih

nilai K 0.0002

-P 0.20 atm

Konvers

i 78.95% HASIL TERTINGGI

CH4 H2O CO H2 Total

Awal

(mol) 1 1 0 0 2.00

Reaksi

(mol) 0.7895 0.7895 0.7895 2.3684 4.74 Akhir

(mol) 0.2105 0.2105 0.7895 2.3684 3.58 Fraksi

mol 0.0816 0.0816 0.3060 0.9180 1.3872 Nilai K = 1.4221

Selisih

Referensi

Dokumen terkait

Berapakah laju reaksi pada temperatur yang sama, bila konsentrasi HI dikurangi menjadi 0,010 M, diketahui orde reaksi sama dengan

Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar konsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin

Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia umumnya dinyatakan sebagai konsentrasi molar atau molaritas (M), dengan demikian maka laju reaksi menyatakan berkurangnya konsentrasi pereaksi

• Reaksi di mana kecepatan reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan.. orde nol, hitung nilai Ko dan t1/2 obat

Untuk reaksi heterogen, yakni reaksi yang melibatkan zat-zat pereaksi dengan wujud berbeda, laju reaksi dipengaruhi oleh permukaan sentuh.Semakin besar luas

Oleh karena konstanta laju reaksi dan orde reaksi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan, maka persamaan laju reaksi juga hanya dapat ditentukan dari

 Orde Reaksi Total Satu Orde reaksi satu menunjukkan bahwa laju reaksi hanya dipengaruhi oleh konsentrasi satu reaktan saja, meskipun reaksi tersebut memiliki dua reaktan.. Pada

Berapakah satuan untuk masing-masing hal berikut jika konsentrasi dinyatakan dalam mol per liter dan waktu dalam detik a Laju suatu reaksi kimia b konstanta laju untuk hukum laju orde