• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinetika Kimia. Abdul Wahid Surhim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kinetika Kimia. Abdul Wahid Surhim"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Kinetika Kimia

Abdul Wahid Surhim

(2)

Kerangka Pembelajaran

• Laju Reaksi

• Hukum Laju dan Orde Reaksi

• Hukum Laju Terintegrasi untuk Reaksi Orde Pertama

• Setengah Reaksi Orde Pertama • Reaksi Orde Kedua

• Laju Reaksi dan Suhu; Persamaan Arrhenius • Menggunakan Persamaan Arrhenius

(3)

Laju Reaksi

• LAJU REAKSI

– Seberapa cepat reaktan atau produk berubah per satuan waktu

• Satuan: M/detik atau (mol/L)/detik

• Gunakan tanda minus (-) untuk laju kehilangan reaktan ) ( ) ( waktu i konsentras Laju   

(4)

Laju Reaksi

• Laju relatif pembentukan produk dan konsumsi reaktan tergantung pada koefisien persamaan yang disetarakan

• Perlu ditentukan produk atau reaktan ketika menyatakan sebuah persamaan laju reaksi • Perubahan laju sesuai dengan reaksi yang

berjalan

– Tentukan waktunya

– Laju reaksi menurun sebanding dengan habisnya reaktan

(5)

Perubahan Laju Reaksi

Waktu C rA A   

(6)

Contoh

• Ditemukan bahwa laju pembentukan N2 yang mengikuti reaksi

4 NH3 (g) + 3 O2 (g)  2 N2 (g) + 6 H2 O (g)

adalah 0.52 Ms-1 pada waktu tertentu. • Berapa laju penghilangan NH3?

0.52 mol N2 L  s  4 mol NH3 2 mol N2 1.04 mol NH3 L  s

(7)

Hukum Laju dan Orde Reaksi (1)

• Hukum Laju

– menyatakan ketergantungan laju reaksi pada konsentrasi

• Persamaan yang menceritakan berapa lajunya tergantung pada konsentrasi tiap reaktan

• Untuk reaksi a A + b B  produk, hukum lajunya adalah

k = konstanta proporsionalitas yang disebut konstanta laju

     

m n k t A B A -= Rate   

(8)

Hukum Laju dan Orde Reaksi (1)

• Orde Reaksi – ditentukan oleh harga pangkatnya • Harga pangkat pada hukum laju HARUS

ditentukan melalui eksperimen; TIDAK DAPAT disimpulkan dari stoikiometri reaksi (tidak ada hubungan)

• Orde kesuluruhan reaksi = m + n

Rate = - 

 

A

tk A

 

m

B

(9)

Makna Orde Laju Reaksi

• Biasanya ordenya berupa bilangan bulat kecil, akan tetapi bisa juga negatif, nol, bahkan pecahan

• Pangkat = 1; lajunya tergantung secara linear pada

konsentrasi reaktan yang berhubungan

• Pangkat = 0; lajunya bebas dari konsentrasi reaktan

yang berhubungan

• Pangkat < 1; lajunya turun jika konsentrasi reaktan

yang berhubungan naik

Rate = - 

 

A

tk A

 

(10)

Menentukan Laju Reaksi Secara

Eksperimen

• Laju reaksi ditentukan dengan mengukur laju awal reaksi sebagai fungsi kumpulan konsentrasi awal yang berbeda-beda

• Penggunaan laju awal reaksi adalah untuk menghindari komplikasi dengan reaksi balik

– Hanya mengukur reaksi kearah maju

– Hanya reaktan dan katalis yang muncul dalam hukum laju

(11)

Prosedurnya

1. Disain pasangan eksperimen untuk

menginvestigasi pengaruh konsentrasi awal dari reaktan tunggal pada laju awal perubahan

2. Jika penggandaan sebuah reaktan, lajunya juga dua kali lipat, maka reaksi orde 1 pada reaktan tersebut

3. Jika penggandaannya, lajunya sesuai dengan faktor 22 = 4, maka orde 2

(12)

Penentuan k

• Harganya merupakan sifat dari reaksi • Tergantung pada suhu

• Tidak bergantung pada konsentrasi

• Satuannya bergantung pada jumlah konsentrasi dalam hukum laju dan pada nilai pangkatnya

(13)

Contoh

2 NO (g) + 2 H2 (g)  N2 (g) + 2 H2O (g) orde 1 terhadap H2 dan orde 2 pada NO

• Tulis hukum lajunya

• Berapa keseluruhan orde reaksinya?

• Berapa perubahan laju reaksi jika konsentrasi H2 digandakan sedangkan NO dijaga tetap?

• Berapa perubahan laju reaksi jika konsentrasi NO dipotong setengahnya sedangkan H2 dijaga

(14)

Jawaban

a) Laju = [H2][NO]2

b) Orde keseluruhan = 1 + 2 = 3

c) Jika [H2] digandakan dan [NO] tetap, maka reaksinya akan digandakan: (2)1 = 2

d) Jika [NO] dipotong setengahnya, maka reaksinya menjadi ¼: (1/2)2 = ¼

(15)

Latihan

[NO]I [H2]I Rate (Ms-1) 0.15 0.15 8.54  10-6 0.30 0.15 3.42  10-6 0.45 0.15 2.00  10-6 0.15 0.30 1.71  10-5 0.15 0.45 2.56  10-5

Berapa laju reaksinya? Berapa harga

k

?

(16)

Hukum Laju Terintegrasi untuk Reaksi Orde Pertama A A kC dt dC kt A A kt A A A A A A A A A A A A e C C e C C kt C C kt C C C kt C C c c C C C t                     0 0 0 0 0 0 0 0 ln ln ln ln ln ln 0 ln : 0 Pada c kt C kdt C dC A A A ln ln      

(17)

Menentukan

k

(Orde 1)

0

ln

ln

C

A

kt

C

A t ln CA ln CA0 Slope =

k

(18)

Contoh

• Reaksi sukrosa dengan air membentuk glukosa

C12H

22

O

11

+ H

2

O

2 C

6

H

12

O

6

• Reaksi ini orde 1 terhadap sukrosa. Tentukan

k

jika reaksinya memerlukan waktu 9.70 jam untuk

menurunkan konsentrasi sukrosa dari 0.00375 M

ke 0.00252 M. Tentukan waktu yang diperlukan

(19)

Jawaban

• 80% sempurna = 0.800 x 0.00375 = 3.00x10-3 • Sisa sukrosanya = 0.00375 – 3.00x10-3 = 7.50x10-4 t / C C ln k kt C C ln A A A A            0 0 1 2 10 10 4 70 9 00375 0 00252 0          / . . x h . . ln k h . x . / . x . ln t 4 10 10 39 3 00375 0 10 50 7 4 2           

(20)

Setengah Reaksi Orde Pertama

• Setengah reaksi (t1/2): waktu yang diperlukan

reaksi untuk mencapai setengah dari harga mula-mula •

C

A = ½

C

A0 k / C C / ln t kt C C ln A A / A A            0 0 2 1 0 2 1 k

t1/2  0.693 Untuk orde 1 hanya

(21)

Contoh

• Berapa setengah reaksi dari reaksi sukrosa

pada contoh sebelumnya?

h

x

k

t

16

.

9

10

10

.

4

693

.

0

693

.

0

2 2 / 1

(22)

Reaksi Orde Kedua

2 A A kC dt dC 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 : 0 Pada 1 A A A A A A A A A A A C kt C C kt C C c c C C C t c t k C dt k C dC                           kt C C C kt C C C C kt C C C C C kt C A A A A A A A A A A A A A 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1          

(23)

Menentukan

k

(Orde 2)

t 1/CA 1/CA0 Slope =

k

0

1

1

A A

C

kt

C

(24)

Setengah Reaksi Orde 2

0 1 1 A A C kt C   2 / 1 0 0 0 2 / 1 0 1 2 1 2 / 1 1 kt C C C kt CA   AAA  2 / 1 0 1 kt CA  0 2 / 1 1 A kC t

(25)

Example

The reaction

2 NOBr (

g

)  2 NO (

g

) + Br2 (

g

)

is a second order reaction with respect to NOBr. The rate constant for this reaction is

k

= 0.810 M-1s-1 when the reaction is carried out at a temperature of 10o C. If the initial concentration of NOBr = 7.5  10-3 M, how much NOBr will be left after a reaction time of 10 minutes? Determine the half-life of this reaction.

(26)

Jawaban

1 NOBr  t  (0.810 M-1 s-1) (600 s) 1 7.5  103 M ; 1 NOBr  t  6.19 102 M-1; NOBr t 1.6 10 3 M t1/ 2  1 0.810 M-1  s1(7.5 103 M)  160 s

(27)

Perbedaan Laju Reaksi Orde 0, 1

dan 2

Kriteria Orde 0 Orde 1 Orde 2

Persamaan Laju Reaksi

Laju = -k Laju = -k.[A] Laju = -k.[A]2

Sifat Laju Reaksi Konstan Proporsional terhadap

konsentrasi

Kuadratik

Satuan k mol/(L.min.) 1/min. L/(mol.min.)

Persamaan Garis [A] = -kt + [A0] ln[A] = -kt + ln[A0] 1/[A] = kt + 1/[A0] Setengah Reaksi t1/2 = [A0]/(2k) t1/2 = 0.693/k t1/2 = 1/k[A0]

(28)

Latihan

• The following data was collected for the general reaction:

D (g) + K (s)  E (l) + 2 A (g)

• Determine the order of the reaction and the rate

constant. Determine the amount of time required for the reaction to reach 50% completion and the amount of

time required for the reaction to reach 95% completion.

Time (s) 0 100 200 300 400 [D] 0.175 0.151 0.132 0.118 0.106

(29)

Mekanisme Reaksi

• Mekanisme Reaksi

– Urutan kejadian molekuler, atau tahapan reaksi, yang menggambarkan jalur dari reaktan menuju produk

• Tahapan reaksi melibatkan pemutusan ikatan kimia dan/atau pembuatan ikatan baru

• Dengan mengetahui mekanisme reaksi kita dapat mengendalikan reaksi yang diketahui dan

(30)

Tahapan Elementer

• Tahapan Elementer: Gambaran kejadian molekuler secara individual (tumbukan molekul secara individual)

• Menggambarkan mekanisme reaksi

• Terklasifikasikan pada basis molekularitasnya

– Molekularitas: jumlah molekul sisi reaktan dari persamaan kimia

– Reaksi unimolekuler: reaksi elementer yang melibatkan molekul reaktan tunggal

– Reaksi bimolekuler: reaksi elementer yang dihasilkan dari tumbukan energetik antara dua molekul reaktan

– Reaksi termolekuler: melibatkan tiga atom atau melekul  jarang

(31)

Reaksi Antara

• Reaksi antara

– Spesies yang dibentuk dalam satu tahap dari mekanisme reaksi dan habis pada tahapan berikutnya

• Tidak muncul lagi pada reaksi bersih dari

keseluruhan reaksi

• Yang hadir hanyalah yang tercatat dalam

reaksi elementer

(32)

Hukum Laju dan Mekanisme

Reaksi

• Hukum laju dari reaksi keseluruhan ditentukan dari eksperimen

• Hukum laju dari reaksi elementer ditentukan dari molekularitasnya

– Berisi konsentrasi tiap reaktan pangkat koefisiennya pada persamaan kimia untuk reaksi elementer

– HANYA diterapkan pada reaksi elementer bukan reaksi keseluruhan

– Laju dari reaksi unimolekuler adalah orde 1 pada konsentrasi molekul reaktan

(33)

Hukum Laju Keseluruhan Reaksi

• Secara eksperimen tergantung mekanisme reaksi • Pada tahap elementer tunggal:

– Hukum laju eksperimental = hukum laju tahapan elementer

• Pada dua atau lebih tahapan

– Tahapan yang dipilih adalah yang paling lambat (teori kemacetan)

• Keseluruhan reaksi dapat terjadi tidak lebih cepat dari pada kecepatan dari tahapan yang menentukan laju tersebut

(34)

Dua Kriteria

• Dua kriteria untuk mekanisme reaksi yang

dapat diterima

1. Tahapan-tahapan elementer harus

dijumlah untuk memberikan reaksi

menyeluruh

2. Mekanismenya harus konsisten dengan

laju reaksi yang diobservasi untuk reaksi

keseluruhan

(35)

Prosedur

• Prosedur untuk menetapkan sebuah mekanisme reaksi

1. Tentukan hukum laju keseluruhan secara eksperimen

2. Temukan rangkaian tahapan-tahapan elementer

3. Perkirakan hukum lajunya berdasarkan mekanisme reaksinya

• Mudah untuk menyanggah sebuah mekanisme; mustahil untuk “membuktikan” sebuah mekanisme

(36)

Contoh

Z2  2 Z

2 Z + 3 H2O  2 ZH3 + 3/2 O2 2 ZH3 + 4 O2  2HZO3 + 2H2O

a) Determine the overall reaction.

b) Identify the reaction intermediates and determine the molecularity of each step.

c) Determine the rate law if the second step is the rate determining step

(37)

Jawaban

• Z2  2 Z 1 H2O 2 Z + 3 H2O  2 ZH3 + 3/2 O2 2 ZH3 + 4 O2  2HZO3 + 2H2O 5/2 O2 Overall reaction: Z2 + H2O + 5/2 O2  2HZO3

(38)

• The reaction intermediates are those species in the

reaction mechanism that are not included in the overall reaction: Z, ZH3.

The molecularity of the 1st step = 1 (unimolecular) The molecularity of the 2nd step = 5

The molecularity of the 3rd step = 6. Rate law =

k

[Z]2[H2O]3

(39)

Model Tumbukan; Energi Aktivasi

Konsentrasi dan tumbukan molekul. Molekul merah harus menumbuk molekul biru agar terjadi reaksi. (a) Molekul merah tunggal menggerakkan 10 molekul

biru dan bertumbukan dengan 2 dari molekul biru tersebut per detik. (b) Dengan penggandaan molekul biru, tumbukan menjadi 4 molekul per detik

(40)

Tumbukan Efektif dan Tidak

Efektif

(41)

Laju Reaksi dan Suhu;

Persamaan Arrhenius

• Laju Reaksi =

p f

Z[A][B]

dengan

– Faktor STERIK (p): fraksi tumbukan yang memiliki orientasi yang tepat

– Z adalah konstanta yang berhubungan dengan frekuensi tumbukan – Fraction, – k: feEa / RT RT E pZe pfZ k    a /

(42)

Diagram Energi Reaksi

• Energi aktivasi = 134 kJ

• Reaktan ada di titik A • H = -226 kJ

• Energi aktivasi untuk reaksi balik = 134 + 226 = 360 kJ

• Produk ada di titik B • Di titik C terdapat

kompleks teraktivasi

A

C

(43)

Pengaruh Suhu

Fraksi tumbukan yang efektif naik karena naiknya suhu  laju reaksi naik

(44)

Menggunakan Persamaan Arrhenius

k

Ae

Ea RT

RT

E

A

k

ln

a

ln

(45)

Persamaan Dua-Titik

(46)
(47)
(48)

Katalis

KATALIS: zat yang mempercepat laju reaksi tanpa dikonsumsi olehnya

k

Ae

Ea RT RT E cat cat

Ae

k

cat cat a

E

k

k

E

(49)

Katalis Heterogen

• Katalis Heterogen: katalis yang berbeda fasa dengan campuran reaksi

(50)
(51)

Katalis Homogen

• Katalis Homogen: katalis yang sama fasanya dengan campuran reaksi (reaktan)

• Contoh: dekomposisi hidrogen peroksida yang lambat tanpa katalis

(52)

Enzim

• Enzim adalah molekul protein yang tinggi massa molarnya

• Enzim bisa berfungsi sebagai katalis

Enzim dalam kentang mengkatalisasi

dekomposisi larutan hidrogen peroksida, sebagaimana ditunjukkan oleh gelembung-gelembung oksigen

Gambar

Diagram Energi Reaksi

Referensi

Dokumen terkait

 Hukum laju reaksi sebagai hubungan antara laju reaksi, tetapan laju reaksi, dan konsentrasi yang dipangkatkan dengan bilangan eskponensial yang disebut orde reaksi

• Reaksi di mana kecepatan reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan.. orde nol, hitung nilai Ko dan t1/2 obat

Prinsip percobaan kinetika reaksi redoks yaitu ditentukannya orde reaksi dan ketetapan laju reaksi yang didasarkan pada reaksi redoks yang terjadi antara ion peroksida

 b) Tetapan laju adalah tetapan perbandingan antara laju reaksi dan hasi kali konsentrasi spesi yang mempengaruhi laju reaksi. Tetapan laju juga merupakan

Laju reaksi Pada dasarnya, laju reaksi menyatakan tentang kelajuan dari menurunya jumlah konsentrasi dari reaktan dan menyatakan menigkatnya konsentrasi dari produk pada suatu reaksi

2 Laju reaksi adalah laju berkurangnya konsentrasi reaktan atau laju bertambahnya konsentrasi produk dalam satu satuan waktu.. laju bertambahnya konsentrasi NO dalam satu satuan

 Orde Reaksi Total Satu Orde reaksi satu menunjukkan bahwa laju reaksi hanya dipengaruhi oleh konsentrasi satu reaktan saja, meskipun reaksi tersebut memiliki dua reaktan.. Pada

Untuk mempelajari efek konsentrasi, reaksi dekomposisi reaktan tunggal A digunakan sebagai ilustrasi: Dengan asumsi reaksi kebalikan produk kembali menjadi A sangat lambat, maka