• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Penjejak Posisi Obyek Berbasis Umpanbalik Citra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Penjejak Posisi Obyek Berbasis Umpanbalik Citra"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENJEJAK

POSISI

OBYEK

BERBASIS

UMPAN

BALIK

CITRA

Syahrull,

Andi

Kurniawan'

1,,

J.,rusa, Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan

Ilmu

Komputer, Universitas KomPuter Indonesia

Jl. Dipati Ukur No.1 16, Bandung 40132

Telepon (022) 25-O 41 19, 250337

l,

250 6634, Fax (022) 25337 5 4

sYahrul-sYIGYahoo'

com

Abstrak

Makalah

ini

memaparkan hasil penelitian tentang Perancangan dan Realisasi Sistem Penjejak

(tracking) Posisi

olyek

dengan-Menggunakan Bantuan Pemrosesan Citra. Keberadaan benda

dideteksi

oleh

sensor

visuaL

pengambilan

citra

benda

dilalrukan

dengan mengkondisikan perubahan parameter tertentu terhadap benda yang diamati. Penelitian

ini

bertujuan untuk

-.*U*g,rn

sebuah sistem pendetekiian keberadaan benda dengan menggunakan kamera sebagai ,-.rrro. visual. Metode yang digunakan adalah dengan memanfaatkan pemlosesan citra

(imige

processing)

untuk

melakukan pendeteksian keberadaan benda yang akan disorot dan

diikuii

iase, pointer yang dikendalikan oleh mikrokontroler. Kamera yang terhubung dengan komputer

*.lului

t<aUeiUSg

akan melakukan

captue

pada

bendayaflg

berada

di

sebuah

ffuri.

Citra hasil capture diproses oleh aplikasi image processing menggunakan peruograman

belphi

untuk menjhasilkan

data koord-inat yang akan menentukan keberadaan benda pada

prrit.

Data

koordiiat

akan

dikirimkan ke

mikrokontroler

untuk

menggerakkan laser pointer

i.ng*

menggunakan motor stepper. Ketepatan posisi penjejakan laser pointer terhadap benda

ur.ui

ait""jrli*

oleh

titik

koordinat

X

dan Y yang diperoleh dari hasil pemrosesan citra.

Kata

kunciz Penieiakan, Pemrosesan Citra, Komputer,

Mikrokontroler

1. Pendahuluan

Citra atau gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat

penting

sebagai

bentuk infbrmasi visual.

Data

yang

berupa gambar dapal

memberikan

il.t..uiu

info'rmasi

sekaligus

misalnya warna,

bentuk,

jumlah, dan letak

benda' Teknik

p.*or.r*

citra

ata-u

guriU*

y*g

ti*u

dipergunakan

untuk

melalcukan pemanipulasian

iiiru

ug*

menjadi

gambl

y*g

aiit

ginkan danteknik

ini

dilakukan dengan bantuan komputer

dan su"atu perangkat

lunakyang

diterapkan untuk memperoleh informasi tertentu dari benda

yang diamati.

Sistem

yang

dibangun

ini

berdasarkan pada penggunaan pemrosesan

citra

(image

processing)yang

selanjrtl,u

akan {igunakan untuk mendeteksi perubahan gerak pada suatu

obyek. Perancangan sistem pendeteksi posisi benda.ini menggunakan kamera.webcam yang

difungsikan

sebalai

sensor

visual.

Karina itu

diperlukan suatu cara agar hasil

dari

gambar

y"rg

iit*gkap

oieh kamera webcam dapat diproses kembali oleh komputer untuk dikirimkan

ke

mikrokontroler

g*u

*"nggerakkar

lasei

pointer

menuju ke

posisi-benda berdasarkan

koordinat

X

dan

Y.bari

p.ngotrt*

tersebut, data yang diperoleh kemudian dijadikan acuan untuk melakukan suatu tindakan.
(2)

vol,

13, NO 1, APRrL 2012

Pada

penelitian

ini

dirancang

dan

direalisasikan suatu

alat

banru

untuk

mendeteksi keberadaan/posisi benda atau obyek dengan menggunakan pemrosesan citra 1-ang selanjutnya akan dilacak dan

diikuti

(tracking) oleh penjejak melalui laser pointrzr. Dengan alat bantu ini

diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam melacak suatu obl.ek dan menentukan posisi obyek berdasarkan koordinat

Xy.

2.

Metode Penelitian

Metode penelitan

yang

digunakan

adalah metode perancangan

dan

implemenrasi,

Sistem yang dibangun adalah alat bantu " Sistem Penjejak Posisi Obyik Berbasis pemrosesan

Citra"

Pada perancangan

ini

secara garis besar dikelompokkan dalam dua bagian besar

1,-aitu

pertama perancangan

diagram

blok

sistem dan yang

kedua perancangan masing-masing

rangkaian sub-sistem

untuk

selanjutnya digabungkan

menjadi

rangkai-an

lengkap

,.rru]

diagram blok sistem.

Permasalahan yang akan dibahas dibatasi pada:

a)

Latar belakang

plant

dibuat berwarna putih dengan ukuran 60x40 cm2, sedangkan obyek yang diamati berbentuk lingkaran wama hitam, diameter 5 cm.

b)

Jarak kamera dari

plonl

50 cm, sedangkan

j

arak laser polnter ke

plant

70 cm.

c)

Motor

yang

digunakan

untuk

menggerakan

objek yang diamati

dan

untuk

pergerakan

laser

pointer

adalah

jenis motor

stepper dengan pergerakan setiap stepnya 2,5 mm.

d)

Putaran gerak per step dari motor stepper diatur oleh mekanik gear.

2.1

Pemrosesan

Citra

Citra adalah representasi dari dua dimensi untuk bentuk

fisik

nyata tiga dimensi. Dalam perwujudannya,

citra dibagi menjadi

2

yaitu

citra

diam

(stilt

images)

Jan citra

bergerak

(moving

images).

Citra diam

adalah

citra tunggal

yang

tidak

bergerak. Sedangkan-citra

bergerak adalah rangkaian

citra

diam yang ditampilkan secara sekuensial sehingga memberi kesan padamata

kita

sebagai gambar yang bergerak.

Agar citra

yang mengalanii gangguan mudah diinterpretasi baik oleh manusia maupun mesin, maka citra tersebut pJrlu

aimani[Uasi

menjadi

citra

lain

yang

kualitasnya

lebih

baik

atau disebut

pemrosesan

citra

(image

processing). Karena pengolahan citra dilakukan dalam komputer digital, maka citra yang akan

diolah terlebih dahulu ditransformasikan kedalam bentuk besaran-besaran

diskrit

iada

titik-titik

elemen citra, dan bentuk dari citra

ini

disebut citra digital.[4]

2.2

Komponen

Citra Digital

Setiap citra

digital memiliki

beberapa karakteristik, antara

lain

ukuran

citra,

resolusi,

{an iormlt

nilainya. Umumnya

citra digital

berbentuk persegi panjang yang

memiliki

lebar

dan

tinggi

tertentu. U-kuran

ini

biasanya dinyatakan daiam banyaknya

titik

ataup

ixel

(picture Element), sehingga ukuran citra selalu bernilai bulat.

Ukuran citra dapatjuga dinyatakan dalam ukuran

fisik

dalam satuan panjang (misalnya

mm

atau inch). Dalam

hal

ini

tentu

saja harus ada hubungan antara

titikpenyusunan

citra dengan satuan panjang.

Hal

tersebut dinyatakan dengan resolusi yurrg

-..upakan

ukuran

banyaknya

titik

untuk setiap satuan panjang. Makin besar resolusinya makin banyak

titik

yang terkandung dalam citra dengan ukuran

fisik

yang sama. Hal

ini

memberikan efek penampakan citra menjadi semakin halus.

Syahrul, Andi Kurniawan I JSM STMIK

(3)

@

voL13,No1,APRIL2o12

Format citra

digital

ada bermacam-macam. Karena sebenamya citra merepresentasikan

informasi

tertentu, sedangkan

informasi

tersebut dapat dinyatakan secara bervariasi, maka

citra yang

mewakilinya

dapat muncul dalam berbagai format.

Citra

yang merepresentasikan

informasi

hanya

bersifat biner untuk

membedakan

2

keadaart tertentu

tidak

sama dengan

informasi yang lebih kompleks sehingga memerlukan lebih banyak keadaan yang diwakilinya.

Pada citra

digitat

semua informasi tadi disimpan dalam bentuk angka, sedangkan penampilan angka tersebut biasanya dikaitkan dengan warna.

Citra digital

tersusun atas

titik-titik

yang

biasanya berbentuk persegi panjang atau

bujursangkar

yang

secara beraturan membentuk

baris dan kolom.

Setiap

titik

memiliki

koordinat sesuai posisinya dalam

citra. Koordinat

ini

biasanya dinyatakan dalam bilangan bulat positif, yang dapat dimulai dari 0 atau 1 tergantung pada sistem yang digrurakan [4]

3.

Hasil

Dan Pembahasan

Pada bagian

ini

dibahas realisasi dan hasil pengujian sistem. Realisasi sistem dilalrukan

dengan menggabungkan semua sub-modul

hasil

rancangan

yang telah

dibahas

di

atas,

Pengujian dilakukan berdasarkan prosedur yang sudah baku, misalnya dilakukan pengukuran

atau

uji-coba

terhadap

modul-mudul

yang terpisah (sub-modul).

Baru

setelah semua

sub-modul

sudah sesuai dengan

yang

diharapkan maka dilakukanlah interkoneksi antara

sub-modul lainnya yang pada akhirnya akan membentuk sistem yang lengkap

3.1

Rancangan

Hardware

Sistem

Pembuatan perangkat mekanik yang

terdiri

dari desain

plant itu

sendiri, dudukan objek yang diamati dan digerakan oleh motor secara manual, serta dudukan laser

pointer

yang akarr

menjadi

pengikut

benda

yang diamati.

Sedangkan pembuatan perangkat keras elektronik

terdiri dari

pembuatan rangkaian sistem pengontrol

AT89C5I, driver motor

stepper, dan

rangkaian komunikasi data serial RS232.

Alat

yang

dibangun

dibagi

menjadi beberapa bagian terpisah

yaitu

rangkaian sistem

pengontrol AT89C51, rangkaian transistor sebagai

driver

motor, rangkaian komunikasi data seriat RS232, dan

personal

computer termasuk

di

dalamnya perangkat lunak yang didesain

menggunakan

Delphi.

Kamera webcam berfungsi sebagai sensor

visual untuk

mengambil

citra obyek yang bergerak

di

datam

plant,

dan akan mengirimkan data berupa citra ke PC, di

mana citra tersebut akan diolah menggunakan program

Delphi.

Selanjutnya data yang sudah

diolah

akan

dikirim

ke

mikrokontroler

menggunakan

komunikasi data RS232,

dan

mikrokontroler akan

memberikan

perintah

untuk

menggerakan

laser

pointer yang

akan

mengikuti objek yang bergerak di dalamplant.

Dari

Gambar

1

dapat dijelaskan bahwa

informasi yang

berupa

obyek

citra

diterima

kamera

kemudian informasi tersebut

dikidm

ke

komputer. Setelah

informasi

diterima

maka data informasi yang berupa citra akan dimanipulasi

di

komputer dengan menggunakan

program pengolahan

citra

(image processing)

menjadi

suatu

data yang

berupa koordinat

sumbu

X

dan sumbu

Y.

Untuk

proses selanjutnya, data yang

telah

dimanipulasi komputer

akan

dikirim ke

mikrokontroller AT89C51

menggunakan

komunikasi serial

RS232 untuk

diinisialisasi menjadi instruksi

dat4

sebagai instruksi untuk menjalankan motor stepper yang menggerakan laser

pointer

pengikut benda. Laser

pointer

int bergerak secara otomatis sesuai dengan masukan data yang diterima dari kamera. Pergerakan laser

pointer

iru

adalah ke

kiri-ke kanan dan kiri-ke bawah-kiri-ke atas.
(4)

vol,

13, NO 1, APRrL 2012

&r1t(RsKst{Tft*tHft

La*ar Poinler

'P*n*4ju* yx*g

0l$6$isan Slslx M*lsr

$Bof,r* Skmsiis *sd

H* ril,ltrrrg* A"*t*rg*,r*'

FC

{Serxomal Kqr*rptn* fosnoat Frro**s l,trqSET

lrr(}*snrr,gl.

PLANT

*Ts**Ss{

Qh'fek y.xng $iarnatri S*n llitrpr*k*n *t*h |llrltsr

[image:4.612.59.462.62.346.2] [image:4.612.55.462.491.742.2]

.*n*tra ht"ant*al'

Gambar 1. Diagram

Blok

Rancangan Sistem

A.

Rancangan

Mekanik

Plant

Untuk

bagian rancangan

mekanik

pada

plant

tempat

di

mana

obyek yang

diamati terdapat tiga buah

puli

pada setiap sudut

plant,

dimana

puli

tersebut berfungsi sebagai

jalur

untuk

benang

penarik obyek.

Gambar

plant

untuk

obyek

yang diamati

dapat

dilihat

pada

Gambar 2.

Ba*kgr*und F{nnt

Sr*drdr*n P{*nt

(5)

tss€r

Pc**s Ge# qrp0l3 {${fi!euY)

C$&rOrrtpul I {3dmbu \4

Gcshrrrl {swtlbuY}

|*dln {sir$rrY)

565.&,dr{ji

{$nerx}

Ports

{swr*xr Y}

[image:5.612.145.528.584.759.2]

Po.or {8{n{xi X)

Gambar 3. Mekanik Laser pointer

B. Rancangan

Mekanik

Laser

Pointer

Pada rancangan mekanik laser

pointer

digunakan

motor

stepper sebagai penggeraknya

dan

menggunakan

sistem

gear

to

gear

untuk

menggerakan

laser

pointer.

Dengan

menggunakan

sistem

perbandingaf,L

gedr

pada sistem

ini,

diharapkan pergerakan motor stepper sumbu

X

dan sumbu

Y

perbedaan stepnya tidak terlalu

jauh.

Gambar dudukan laser

pointer dapat dilihat pada Gambar 3.

C. Rancangan

Mekanik

Gear

Pada

rancangan

sistem identifikasi

ini,

mekarrk

gear

dipakai untuk

mengatur pergerakan motor stepper per step nya, perancangan sistem gear to gear yang digunakan pada sistem penggerak laser

pointer

dapat dilihat pada Gambar 4.

Motor Stepper (sumbu X)

G€ar lnput Gear Output

(6)

vol,

13.

\-o

1, APRIL 2012

Gambar 4. Mekanik Gear Motor Stepper Sumbu

I

G**r Sut$r;t

{

(3ss. {}irrsut J

$e*r *(,{$llt ?

Gsar OrnFxt t

$*r*r lepll

T{*ii t{orer

l-as*r Pornlcr Pr:res Gear l*a$er Porntet

Pott 1.aqg

dgunakan unuk

m.otsr stfpBrr:

Gambar 5. Mekanik Gear

Motor

Stepper Sumbu

y

Rancangan sistem

qeor

to

gear

yang ditunjukan pada

Gamb at

4

d,anGambar 5 pada sistem penggerak laser pointeir menggunakin

perbanaing;;

*tu*^

gear inputdengan gear output.

D. Rancangan Sistem

Mikrokontroler

Skematik sistem

mikrokontroler

yang dirancangan ditunjukkan pada Gambar

6.

Jenis ffif:i...ffi:frl,Tf

:;::*o*

adarah

jeniJunipohfi;;

il.ngg,nukan

transistor e012 jenis

Urutan pemberian data padamotor stepper

ini

dapat mengontrol arah putaran dari motor stepper

ini'

Pengaturan kecepatan pada m.otoi stepper -d.apatdilakukan

dengan cara mengatur pemberian delay waktunyu yung terdapat

diprogr#.

-

--r--Gambar 6. Skematik Sistem Mikrokontrol

Syahrul, Andi Kurniawan

[image:6.612.8.573.21.787.2]
(7)

3.2 Rancangan Software Sistem

Rancangan

software sistem

terdiri

atas

software

bagian mikrokontroler

yang

mengendalikan pergerakan

motor

stepper dan software lairurya adalah software yang dibuat

pada komputer

untuk

mengolah

dan

memberikan umpanbalik

hasil

citra

ke

sistem

mikrokontroler.

Komputer mengirimkan input melalui RS232 ke mikrokontroler, kemudian output dari

mikrokontroler akan mengaktifkan driver motor untuk menggerakan motor stepper. Diagram

[image:7.612.98.567.249.724.2]

alir software sistem dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar T,Diagrarn

Alir

Software Sistem Penjejak Benda

lnislalissi Alamat Mamory Sumbu X = 2OH Sumbu Y = 40H

Simpan Oata dl

Data 1 = Rl

Oata 2 = R2

Simpan Dats di

Data 1 = R0

Dats 2 = R2

Syahrul, Andi Kurniawan IJSM STMIK Mikroskil

(8)

i : ..!

Mi'to"rs;*ot,**oru,

3.3 Pengujian Sistem

Pengujian

dilakukan

pada pergerakan laser

pointer yang

digerakkan

pada

sejumlah

motor stepper dan waktu yang ditempuh.

A.

Pengujian

Motor

Stepper

Putaran

motor

stepper

diatur

sesuai

dengan

input data

yang diberikan

oleh

mikrokontroler. Urutan pemberian data pada motor stepper

ini

dapat mengontrol arah putaran ke

kiri

dan ke kanan dengan memberikan data terbalik, urutan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1^

Tabel

1(a). Pengujian

Motor

Stepper Sumbu

X(a)

Putaran

Motor

PORT

P0.0 P0.l P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7

K A

N A N

I I I I 0

I I I I I 0

I I 1 I 0 1 I

I I I 0 1 I

K

I

R

I

I 1 0 I I i

1 I 1 0 I I

I I I 1 I 0 1

I I I I I 0

Pada Tabel 1(a) input data dari mikrokontroler akan menggerakan motor

sumbu

X,

dan port yang digunakan untuk mengendalikan motor stepper sumbu sampai P0.7.

Tabel

1(b) Pengujian

Motor

Stepper Sumbu

Y(b)

Putaran

Motor

PORT

P0.0 P0.l P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7

K

A

N A N

I I 0 I I I 1

1 I 0 I I

1 0 I I 1

0 I I I

K I

R

I

I 0 I 1 1

I I 0 I 1 I I

I 0 I I I

I 1 0 I I 1

[image:8.612.55.456.214.453.2] [image:8.612.23.482.512.808.2]
(9)

Pada Tabel 1(b) input data dari mikrokontroler akan menggerakan motor stepper untuk

sumbu

Y,

dan port yang digunakan untuk mengendalikan motor stepper sumbu

Y

adalah P0.0 sampai P0.3.

B. Pengujian

Waktu

Pergerakan Obyek

Obyek dalam

plant

bergerak sesuai dengan

input

manual dari

push

button yang l<rta

tekan. Obyek dalam

plant

digerakan oleh dua motor stepper yang menggunakan benang dan

puli

sebagai

jalur

dan dudukannya. Pada pengujian

ini,

waktu pergerakan obyek

tidak

stabil yang disebabkan gesekan mekanik.

TabelZ. Waktu Perserakan

0

No Pergerakan

(cm)

Waktu

(detik)

1 I 1,5 6,35

2 8,7 4,42

4,5 2,69

4 6,5 3,53

5 J 1,96

C. Pengujian Pergerakan Laser

Pointer

Pergerakan laser pointer dalam mengikuti obyek diatur dengan menggunakan mekanik

gear,

dalarn pengujian

ini jarak

dalam ukuran

cm

didapatkan

dari

titik

default yang telah ditentukan.

ek

Tab

el 3. Pe Laser

Pointer

Meneikuti

No

Data Dalam Pixel

Pergerakan Dalam cm

Waktu

(detik) Koor

d.x

Koord

.Y

Koord.

x

(cm)

Koord.

Y

(cm)

I 124 191 l6 27 16,19

2 219 182 t2 2t 8,42

J

u4

196 l5 3l 11,44

4 241 188 l6 25 13,06

5 r6r 193 t2 28 10,02

Qlvek

(10)

vol

13,N0

x,APRrL2012

4. Penutup

Sistem

yang diqncang

memperfihatkal bahwa

program

image processing

dapat memproses citra yang d-itangkap oleh kamera dan dapat

r".ngiri*k

an

{atairurit pro..s

untuk

menentukan

koordinat

X

dan koordinat

Y

ke milaokontrolLr

AT89C51

dan menggerakan

motor stepper untuk mengikuti pergerakan obyek yang diamati.

Pengaturan gerakan

motor

stepper lebilr-teratur

i.ng*

bantuan mekanik

gear. Mekanik

geqr yarLg digunakan unJuk motor stepperpengikut bendiberbeda

antara sumbu

X

dan sumbu

Y,

sehingga mengakibatkan pergerakan

keduaLotor

tersebut tidak

sama.

Referensi

[1]' Achmad, Balp.,-

-Firdausy,

Kartika.,

2005,

Tetrnik pengolahan

citra

Digitat

-

-

Menggunakan Delphi,

Andi,

yogyakarta.

[2]' Andi.,

2003,

Panduan

Prattii

Pemrograman

Borland

Detphi 7.01,

edisi

1,

Wahana

Komputer, Semarang.

[3]'

MacKenzie,

I.

Scott.

,

1995, The 8051

Mi*aconfioller.

second,edition, prentice-Hall Inc., USA.

[4]. Munif, Rinaldi.,

2004, pengolahan

citra Digttal

Informatikg

Bandung.

[5]' Nalwan, Paulus., 2a03, Panduan

PraktTs Tetmik

Antarmuka

ion

pemrograman

Milrokontr

ol er AT8 g

c

s,r, Elex Media

Komputindo, . Jakafia.

[6]'

Tompkins,

Willis

J., Vy'ebster,

J.,G.

1988,'

mrryoci"[

sensor

to

the

IBM

Gambar

Gambar 1. Diagram Blok Rancangan Sistem
Gambar 3. Mekanik Laser pointer
Gambar 4. Mekanik Gear Motor Stepper Sumbu I
Gambar T,Diagrarn Alir Software Sistem Penjejak Benda
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sampel penelitian adalah sera yang berasal dari pengunjung rumah sakit yang berobat ke Bagian Anak dan Penyakit Dalam yang telah ditetapkan oleh klinisi sebagai tersangka

Berdasarkan hasi observasi dan wawancara yang dilakukan, bahwa perilaku yang cenderung dimunculkan oleh mahasiswa adalah mahasiswa langsung menyalin referensi yang

mengalami Kemunduran, karena aturan dalam penyusunan organisasi desa yang ada saat ini masih berorietnasi pada konsep organisasi generasi kedua (S

Gambaran umum yang digambarkan pada Gambar 2 adalah desain umum pembuatan sistem pengelompokan pelanggan potensial menggunakan metode k-means untuk promosi paket wisata yang

Menurut beberapa catatan sejarah, kolombus bukan orang Eropa pertama yang tiba di wilayah tersebut sebab telah jadi hal yang valid dalam runutan ilmu sejarah bahwa bangsa Viking

bahwa intensitas nyeri dismenore sebelum pemberian air kelapa hijau rata-rata 5,5 dan setalah pemberian air kelapa hijau intensitas nyeri rata-rata menjadi 4,3

Klaim asuransi merupakan suatu tuntutan atas hak dari pemegang polis atau yang ditunjuk kepada AJB Bumiputera 1912 atas sejumlah pembayaran uang pertanggungan atau nilai

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri untuk melihat adanya kanker payudara pada wanita yang dilakukan dengan posisi tegak menggunakan cermin dengan melihat