• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Ulang Produk Pada Toko Tauko Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Ulang Produk Pada Toko Tauko Medan"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN ULANG PRODUK PADA TOKO TAUKO MEDAN

OLEH

DEKA RAHMANSYAH 060502098

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT sebagai Ilahi Robbi Azza wajalla karena atas berkat dan anugerahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembelian Ulang Produk pada Toko Tauko Medan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang tua saya tercinta, Ayahanda Suwito dan Ibunda Marsini. Terima kasih atas kasih sayang yang tiada henti, pengorbanan, kesabaran serta doa yang tulus dan tidak pernah putus untuk penulis.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, antara lain :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.Ec., Selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, S.E, M.Si., selaku Sekertaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(3)

5. Ibu Dra. Mulykata Sebayang S.E, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan, petunjuk, nasehat dalam proses pembuatan skripsi sampai selesai.

6. Bapak Syafrizal Helmi SE, Msi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang juga telah banyak memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Seluruh Staf Pengajar/ Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

yang telah mendidik, membimbing, dan memberikan ilmu bagi penulis selama masa perkuliahan. Seluruh Pegawai dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

8. Kepada Mami Tercinta penulis Jusmaini is The Best Mom yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doa bagi penulis.

9. Personil THE VERSI BAND, Fans THE VERSI Vers beserta Crew, Rudi Alamsyah, Sihabudin, Prya Rio ( makmur ) Villa Tepas Family dan komunitas Magician Tg.Morawa yang selalu senantiasa memberi dukungan, semangat, motivasi dan doa bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Teman-teman manajemen stambuk manajemen’06 Arno SE, Ganjang SE,

Bous Tommy SE, Adebayor, Yoseph Bangun, bung Alex SE, Nicko Loyo SE, dan teman-teman lainya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

(4)

karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Harapan Penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya, dan penulis khususnya, serta bagi Nusa dan Bangsa.

Medan, 2012 Penulis,

(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Fakotor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Ulang Produk Pada Toko Tauko Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Pelanggan Toko Tauko Medan yang melakukan Kunjungan dari Tahun 2010 sampai tahun 2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, pengamatan langsung (observasi), dan studi dokumentasi. Metode Analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh kepuasan pelanggan, kompetisi bersaing, brand image, dan pengalaman pelanggan terhadap pembelian ulang produk pada Toko Tauko Medan.

Berdasarkan uji F variabel bebas yang terdiri dari kepuasan pelanggan, kompetisi bersaing, brand image, dan pengalaman pelanggan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (pembelian ulang produk). Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara kepuasan pelanggan, kompetisi bersaing, brand image, dan pengalaman pelanggan terhadap pembelian ulang produk pada Toko Tauko Medan merupakan hubungan yang cukup tinggi. brand image merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi pembelian ulang produk pada Toko Tauko Medan.

(6)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of factor-factor for repeat purchases of products on store tauko medan.

This study is a kind of explanatory research. The population in this study is that customers do shop Tauko field visits from year 2010 to 2012. Data collection methods in this study is a questionnaire, direct observation (observation), and study documentation. Methods of data analysis using descrptive method and quantitative methods, namely the multiple linear regression analysis is used to measure the effect of customer satisfaction, competetive competition, brand image and customer experience for repeat purchases of products on store Tauko Medan.

Based on F test of the independent variables consisting of customer satisfaction, competetive competition, brand image and customer experience together has a positive and a significant effect on the dependent variable ( repeat purchase product ). Through testing the correlation coefficiant ( R ) is obtained that the degree of correlation or relationship between customer satisfaction, competetive competition, brand image and customer experience for repeat purchases of products on store Tauko field is high enough relationship. Brand image is the most dominant factor influencing repeat purchase of products on store Tauko Medan.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1.Uraian Teoritis ... 6

2.1.1. Kepuasan Pelanggan ... 6

2.1.2. Harga ... 9

2.1.3. Band Image ... 10

2.1.4. Pengalaman Menggunakan Produk ... 13

2.1.5. Minat Pembelian Ulang ... 14

2.2. Penelitian terdahulu ... 16

2.3. Kerangka Konseptual ... 17

2.4. Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

3.1. Jenis Penelitian ... 19

3.2. Batasan Operasional ... 19

3.3. Definisi Operasional Variabel ... 19

3.4. Skala Pengukuran Variabel ... 23

3.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

3.6. Populasi dan sampel ... 24

3.6.1. Populasi ... 24

3.6.2. Sampel ... 24

3.7. Sumber Data ... 25

3.7.1. Data Primer ... 25

3.7.2. Data Sekunder ... 26

3.8. Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.9. Metode Analisis Data ... 26

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 30

4.1.1. Pengertian Distro ... 30

4.1.2. Sejarah Toko Tauko Medan ... 30

4.2. Hasil Penelitian ... 31

4.2.1. Uji Asumsi Klasik ... 32

4.2.1.1. Pengujian Normalitas ... 32

4.2.1.2. Pengujian Heterokedastisitas ... 42

4.2.1.3. Pengujian Multikolinieritas ... 44

4.2.2. Analisis Data ... 45

4.2.2.1. Analisis Deskriptif ... 45

4.2.2.2. Deskriptif Variabel ... 47

4.2.2.3. Analisis Regresi Berganda ... 53

4.2.3. Pembahasan ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1. 1. Jumlah Pengunjung Toko Tauko Medan ... 4

3. 1. Operasionalisasi Variabel ... 22

3. 2. Instrumen skala Likert ... 23

4. 1. Item Total Statistics ... 34

4. 2. Validitas Insttrumen II ... 35

4. 3. Uji Validitas II ... 37

4. 4. Reliability Statistics ... 37

4. 5. Reliabilitas Instrumen ... 38

4. 6. One Saple Kolgomorov Smirnov ... 41

4. 7. Uji Glejser ... 44

4. 8. Uji Multikolinearitas ... 44

4. 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

4. 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 46

4. 11. Distribusi Jawaban Variabel kepuasan pelanggan ... 48

4. 12. Distribusi Jawaban Variabel kompetisi bersaing ... 49

4. 13. Distribusi Jawaban Variabel Brand Image ... 50

4. 14. Distribusi Jawaban Variabel pengalaman pelanggan ... 51

4. 15. Distribusi Jawaban Variabel minat pembelian ulang ... 52

4. 16. Uji Regresi Berganda ... 53

4. 17. ANOVA ... 55

4. 18. Uji F .. ... 55

4. 19. Uji T .. ... 57

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2. 1. Kerangka Konseptual ... 18

4. 1. Histogram ... 40

4. 2. Normal P-Plot ... 40

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

(12)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Fakotor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Ulang Produk Pada Toko Tauko Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Pelanggan Toko Tauko Medan yang melakukan Kunjungan dari Tahun 2010 sampai tahun 2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, pengamatan langsung (observasi), dan studi dokumentasi. Metode Analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh kepuasan pelanggan, kompetisi bersaing, brand image, dan pengalaman pelanggan terhadap pembelian ulang produk pada Toko Tauko Medan.

Berdasarkan uji F variabel bebas yang terdiri dari kepuasan pelanggan, kompetisi bersaing, brand image, dan pengalaman pelanggan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (pembelian ulang produk). Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara kepuasan pelanggan, kompetisi bersaing, brand image, dan pengalaman pelanggan terhadap pembelian ulang produk pada Toko Tauko Medan merupakan hubungan yang cukup tinggi. brand image merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi pembelian ulang produk pada Toko Tauko Medan.

(13)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of factor-factor for repeat purchases of products on store tauko medan.

This study is a kind of explanatory research. The population in this study is that customers do shop Tauko field visits from year 2010 to 2012. Data collection methods in this study is a questionnaire, direct observation (observation), and study documentation. Methods of data analysis using descrptive method and quantitative methods, namely the multiple linear regression analysis is used to measure the effect of customer satisfaction, competetive competition, brand image and customer experience for repeat purchases of products on store Tauko Medan.

Based on F test of the independent variables consisting of customer satisfaction, competetive competition, brand image and customer experience together has a positive and a significant effect on the dependent variable ( repeat purchase product ). Through testing the correlation coefficiant ( R ) is obtained that the degree of correlation or relationship between customer satisfaction, competetive competition, brand image and customer experience for repeat purchases of products on store Tauko field is high enough relationship. Brand image is the most dominant factor influencing repeat purchase of products on store Tauko Medan.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Busana merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, karena fungsi dasarnya yang melindungi tubuh dan terpenuhinya unsur-unsur kesusilaan, disamping fungsi lain seperti; alat untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan status sosial seseorang. Perkembangan mode yang berlangsung begitu cepat sangat mempengaruhi industri busana di Indonesia. Dampak globalisasi sangat terasa, karena globalisasi menghadirkan peluang, sekaligus resiko dan tantangan. Salah satu karakteristik dari globalisasi dan pasar bebas adalah kompetisi. Untuk dapat memenangkan kompetisi, maka harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, sekaligus menuntut cara berfikir yang baru. Industri busana yang ada di pasaran menawarkan bermacam-macam produk dengan berbagai macam kualitas untuk berbagai macam klaster. Produk fashion yang paling bervariasi adalah busana remaja, hal ini tentu saja sangat berhubungan dengan usia mereka yang penuh dengan cita-cita dan imajinasi, serta ingin tampil beda dengan yang lain. Beberapa gaya dan perilaku remaja serta ucapan-ucapan mereka seringkali menjadi tren, demikian pula cara berpakaian yang unik dan aneh-aneh sering menjadi sumber inspirasi bagi perancang busana.

(15)

penjualan album, merchandise serta pernak-pernik bagi band-band indie yang memasarkan produk mereka secara independen. Distro menjadi semacam counter culture bagi pelaku industri besar serta merupakan alternatif pilihan bagi selera mainstream masyarakat luas.

Distro, pada awalnya diperkenalkan oleh orang-orang yang tumbuh bersama komunitas independen. Mereka ingin membuat suatu usaha street fashion

sendiri yang eksklusif dan mencerminkan lifestyle komunitas tempat mereka berasal. Sesuatu yang masih langka atau jika boleh dikatakan tidak ada pada waktu itu. Ketika itu berbagai macam merk fashion yang kebanyakan bersifat

mass produk atau dengan desain yang kebanyakan menjiplak pada fashion luar. Kalaupun ada street fashion tersebut berasal dari merek luar negeri dengan harga yang luar biasa pula. Maka lahirlah distro-distro lokal dengan konsep eksklusif serta mengetengahkan idealisme komunitas mereka. Misalnya; komunitas

skateboard, surfing, atau musik indie. Pendirian distro tidak bergantung pada faktor-faktor yang berada di luar mereka, seperti modal misalnya, sebagian besar pelopor distro merintis usahanya dari modal kecil dan modal idealisme yang besar dan semangat juang yang tinggi.

(16)

industrialisasi, tetapi seandainya mereka melenceng dari jalur dan memproduk suatu desain secara masal atau menjual produknya pada jalur-jalur yang

mainstream, mereka pun masih dapat menyebut diri sebagai distro. Tetapi konsumen yang smart pasti akan memilah mana distro yang memiliki idealisme serta konsep yang jelas dan mana yang murni bisnis belaka tanpa konsep dan idealisme yang jelas.

Konsumen yang memiliki idealisme serta konsep yang jelas pasti akan menjadi pelanggan setia, hal itu ditandai dengan melakukan pembelian ulang produk distro tersebut. Dalam hal ini, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian ulang, yaitu kepuasan pelanggan, kompetensi bersaing yang tercermin dalam tingkat harga produk, brand image, serta dari pengalaman konsumen sendiri selama menggunakan produk dan jasa tertentu (Nurhayati dan Murti, 2004).

(17)

Para pendiri toko Tauko Medan ini memliki tingkat kecintaan yang sangat tinggi terhadap kota Medan, sehingga desain seluruh produk dari toko Tauko Medan selalu berhubungan dengan kota Medan. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam desain produknya selalu menggunakan bahasa sehari-hari masyarakat Medan. Contoh kalimat-kalimat tersebut seperti “Ini Medan Bung, Mentiko kali, Jogal kali, Aku Dari Medan Terus Ko Mau Apa”.

Toko Tauko Medan ini beralamatkan di jalan Sei Batang Serangan nomor 39/54 A, Medan. Dahulunya Toko Tauko Medan ini berada di Merdeka Walk, setelah 1 tahun kemudian baru pindah ke jalan Sei Batang Serangan nomor 39/54 A. Di toko Tauko Medan ini menjual berbagai jenis barang, diantaranya yaitu baju kaos untuk pria maupun wanita, baju untuk anak-anak usia balita, jacket, boxer, sepatu dan berbagai sovenir seperti gelang, stiker dan dompet. Para konsumen toko Tauko Medan ini adalah semua tingkatan umur, dikarenakan desiannya tidak hanya untuk anak remaja tetapi dapat digunakan untuk berbagai kalangan dan tingkatan usia. Sehingga pangsa pasarnya pun besar, maka kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian ulang pun besar.

Tabel 1.1

Jumlah Pengunjung Toko Tauko Medan

Tahun Jumlah Pengunjung

2010 5.671

2011 6.127

2012 6.435

Total 18233

Sumber : Toko Tauko Medan (2012)

(18)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor kepuasan pelanggan, harga, brand image, pengalaman pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang produk toko Tauko Medan”. 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian permasalahan maka penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui dan menganalisis kepuasan pelanggan, kompetisi bersaing melalui harga, brand image, pengalaman pelanggan berpengaruh terhadap minat pembelian ulang produk pada toko Tauko Medan.

1.4 Manfaat Penelitian a) Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk terus meningkatkan pelayanan yang diberikan agar tercipta kepuasan dan loyalitas konsumen pengguna produk toko Tauko Medan, yang akhirnya berguna bagi tujuan jangka panjang perusahaan.

b) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori dan literatur dari bangku kuliah dalam bidang pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan dan kepuasan pelanggan.

c) Bagi Peneliti selanjutnya

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Kepuasan Pelanggan A. Definisi Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah sebuah tanggapan emosional dalam evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa (Blommer dan Kasper, 2001). Woodside et al. (1999) menyatakan bahwa kepuasanpelanggan dan keseluruhan pelayanan merupakan suatu fungsi dari kualitas pelayanan.

Crosby dalam Nurhayati dan Murti (2004) menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang secara konsisten menyediakan kepuasan pelanggan yang tinggi akan mencurahkan perhatian lebih sedikit untuk menangani pengembalian pekerjaan ulang dan menangani keluhan pelanggan. Biaya untuk mendapatkan pelanggan baru juga akan lebih rendah pada perusahaan yang berhasil mencapai tingkat kepuasan yang tinggi (Fornell, 2002).

(20)

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran.

Terdapat beberapa cara untuk mengukur kepuasan pelanggan, tetapi makalah ini menguraikan satu cara sederhana yang telah digunakan di subsektor peternakan, perdasarkan penilaian petani terhadap dua isu penting yaitu: (1) tingkat kepentingan pelayanan yang diberikan, and (2) kinerja pemberi pelayanan didalam memberikan pelayanannya. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Pada kondisi persaingan sempurna, dimana pelanggan mampu untuk memilih di antara beberapa alternatif pelayanan dan memiliki informasi yang memadai, kepuasan pelanggan merupakan satu determinan kunci dari tingkat permintaan pelayanan dan fungsi/operasionalisasi pemasok. Namun bila hanya satu agen, baik pemerintah maupun sektor swasta, yang merupakan penyedia tunggal pelayanan, maka penggunaan kepuasan pelanggan untuk mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan sering tidak kelihatan..

(21)

memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran. Dalam rangka mengembangkan suatu mekanisme pemberian pelayanan yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, perlu mengetahui hal-hal berikut

1. Mengetahui apa yang pelanggan pikirkan tentang anda, pelayanan anda, dan pesaing anda.

2. Mengukur dan meningkatkan kinerja anda.

3. Mempergunakan kelebihan anda kedalam pemilahan pasar.

4. Memanfaatkan kelemahan anda ke dalam peluang pengembangan sebelum orang lain memulainya.

5. Membangun wahana komunikasi internal sehingga setiap orang tahu apa yang mereka kerjakan.

6. Menunjukkan komitmen anda terhadap kualitas dan pelanggan anda Umpan balik dan informasi merupakan elemen yang penting dalam membangun sistem pemberian pelayanan yang efektif

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Tingkat kepuasan konsumen seringkali dipengaruhi oleh lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan (Lau dan Lee, 2002), diantaranya yaitu:

a. Kualitas Produk

Konsumen akan merasa puas apabila mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

b. Kualitas Pelayanan

(22)

sesuai yang diharapkan, terutama untuk industri jasa. c. Emosional

Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap konsumen tersebut apabila menggunakan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

d. Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai lebih tinggi kepada konsumennya.

e. Biaya

Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.

2.1.2 Harga

Harga merupakan pengungkit keuntungan yang paling kuat dalam bisnis. Kesediaan konsumen untuk membayar dengan harga lebih tinggi berdasarkan pada nilai yang mereka terima. Nilai yang tinggi berarti kesediaan yang lebih tinggi untuk membayar teknik pemasaran bagi pengelolaan yang lebih proaktif. Taktik memenangkan harga merupakan persaingan untuk memenangkan pelanggan. Perusahaan harus dapat memberikan harga yang mendekati harga pesaing ditambah pemberiaan diskon pada jumlah tertentu, sehingga konsumen baru akan tertarik membeli produk dan bagi pelanggan akan melakukan pembelian ulang (Nurhayati dan Murti, 2004).

(23)

meningkatkan diferensiasi produk dan menambah feature produk, yang berarti menambah kegunaan dan manfaat produk yang akan mempengaruhi terhadap minat beli dari pelanggan terhadap produk.

2.1.3 Brand Image

Brand Image atau citra merek adalah gambaran kualitas suatu produk yang ditinjau dari sudut pandang konsumen (Simamora, 2006). Citra merek seringkali mempengaruhi keputusan konsumen untuk loyal terhadap produk dan jasa tertentu, sehingga mampu mempengaruhi keputusan mereka untuk melakukan pembelian ulang (Nurhayati dan Murti, 2004).

Brand image juga berkaitan erat dengan strategi pemposisian produk yang dilakukan oleh perusahaan, yang merupakan penempatan suatu produk atau merek dalam bagian pasar yang diharapkan akan diterima lebih baik dihati konsumen apabila dibandingkan dengan produk- produk pengganti atau merk-merk dari produk sejenis milik pesaing (Simamora, 2006).

Brand image dapat diartikan “the set of beliefs consumers hold about a particular brand” (Kotler, 2002). Maksudnya, “Brand image adalah sejumlah kepercayaan yang dipegang oleh konsumen yang berkaitan dengan merek. Kepercayaan merek membangun citra merek atau brand image”. Setiap pelanggan memiliki kesan tertentu terhadap suatu merek. Kesan dapat timbul setelah calon pelanggan melihat, mendengar, membaca atau merasakan sendiri merek produk baik melalui televisi, radio, maupun media cetak.

(24)

digambarkan melalui asosiasi merek yang ada dalam ingatan pelanggan sebagaimana yang dikatakan Keller, 2003 .hal:3) “Brand image is perceptions about brand as reflected by the brand association held in comsumen memory”.

Menurut Kotler.

Armstrong (2001:225), brand image adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu. Menurut J. Paul Peter dan Jerry C. Olson yang dialihbahasakan oleh Umar (2003,44) mendefinisikan citra merek terdiri dari pengetahuan dan kepercayaan terhadap ciri merek, konsekwensi penggunaan merek, dan pemanfaatan yang tepat, disamping evaluasi, perasaan dan emosi sehubungan dengan suatu merek. Berdasarkan konsep-konsep di atas dapat dirumuskan bahwa citra merek merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan, kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu dan bagaimana konsumen memandang atau mempunyai persepsi tertentu pada suatu merek. Citra adalah gambaran atau konsep tentang sesuatu. Dengan demikian citra itu ada, tapi tidak nyata atau tidak bisa digambarkan secara fisik, karena citra hanya ada dalam pikiran. Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengolahan masa lalu terhadap merek itu.

(25)

oleh Budiyanto (2001, 373 ) Brand Image ( citra merek ) memilki tiga komponen yaitu

1. Karateristik produk suatu merek yang dikenali oleh konsumen. 2. Manfaat yang diterima oleh konsumen dan suatu merek.

3. Keyakinan konsumen mengenai kualitas produk dan suatu merek.

Dari konsep-konsep di atas dapat disimpulkan bahwa citra merek merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan, kepercayaan konsumen terhadap suatu merek tertentu, dan bagaimana konsumen memandang suatu merek. Brand image yang positif akan membuat konsumen menyukai suatu produk dengan merek yang bersangkutan dikemudian hari, sedangkan bagi produsen brand image yang baik akan menghambat kegiatan pemasaran pemasaran pesaing.

Ahli-ahli juga menyatakan citra merek adalah bagaimana masyarakat mangartikan tanda-tanda yang disampaikan oleh merek melalui produk-produk dan pelaksanaan komunikasinya, atau dengan kata lain citra adalah reputasi, sedangkan identitas merek adalah aspirasional; bagaimana merek tersebut akan diterima dalam benak konsumen, yang akan dilakukan melalui produk-produknya dan pelaksanaan komunkasinya tadi. bahwa brand image ada pada konsumen sebagai penerimanya terhadap suatu merek disebabkan oleh produk-produk atau proses komunikasi yaitu identitas merek yang dilakukan perusahaan sebagai pihak pengirim pesan.

Agar brand image dapat terbentuk sesuai atau mendekati brand identity

(26)

memahami dan mengeksploitasi unsur-unsur yang membentuk suatu merek menjadi merek yang memiliki citra yang baik.

Brand image ini diharapkan dapat menghasilkan suatu kualitas yang penting menurut persepsi konsumen. Inilah yang disebut dengan received quality. Hal ini harus didukung oleh kenyataan yang bukan sekedar hal yang di komunikasikan tanpa adanya bukti. Bila pada mulanya sebuah merek hanyalah sebuah nama, logo, atau symbol, tetapi dengan persaingan yang tajam, sebuah merek harus memperjuangkan awarenesnya yang memiliki empat tingkatan, yaitu top of mind, brand recall, brand recognation dan unrecognation brand. Pada akhirnya sebuah merek baru dikatakan mempunyai ekuitas yang kuat bila dapat merebut loyalitas dari pelanggannya. Adapun yang dimaksud dengan

(27)

2.1.4 Pengalaman Menggunakan Produk

Pengalaman terhadap pelayanan adalah segala sesuatu yang dapat dievaluasi oleh konsumen setelah pengkonsumsian (Zeithaml, 2003). Pelanggan membutuhkan pengalaman terhadap suatu produk untuk dapat menjelaskan seberapa puas mereka menggunakannya.

Pengalaman masa lalu individu akan membentuk suatu sikap terhadap produk yang dikonsumsinya. Dengan memiliki pengalaman mengkonsumsi suatu produk, maka individu tersebut akan memiliki harapan berdasarkan pengetahuannya. Selanjutnya pengalaman masa lalunya akan mempengaruhi tindakannya dimasa mendatang (Nurhayati dan Murti, 2004).

2.1.5 Minat Pembelian Ulang

Minat pembelian ulang adalah keinginan dan tindakan konsumen untuk membeli ulang suatu produk, karena adanya kepuasan yang diterima sesuai yang diinginkan dari suatu produk (Nurhayati dan Murti, 2004). Minat pembelian ulang juga dapat berarti kemungkinan untuk menggunakan penyedia jasa yang sama di masa depan yang merupakan perwujudan sikap loyal dan komitmen konsumen terhadap merek (Holloway, 2003).

(28)

Mengingat perubahan-perubahan yang terjadi setiap saat, baik perubahan pada diri pelanggan seperti selera ataupun aspek psikologis, sosial, dan kultural pelanggan yang berdampak pada proses keputusan membeli ulang. Minat pembelian ulang yang di hubungkan dengan laba perusahaan di sisi lain menurut Reichheld dan Sasser dalam Holloway (2003) menunjukkan bahwa sikap loyal konsumen yang salah satunya tercermin melalui minat pembelian ulang, dapat meningkatkan laba perusahaan dari 25% sampai 85%.

Minat beli dengan mengacu pada pendapat Doods dkk (dalam Sutantio 2004,p.252) adalah kemungkinan pembeli berminat untuk membeli suatu produk. Sementara itu Howard (dalam Sutantio 2004, p.256) mengartikan intention to buy sebagai pernyataan yang berkaitan dengan batin yang mencerminkan rencana dari pembeli untuk membeli suatu merek tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Ferdinand dalam salah satu penelitiannya (2002,p.129) menyatakan bahwa indikator minat beli antara lain; (1) minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk, (2) minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain, (3) minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut, preferensi ini dapat berubah bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya, (4) minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

(29)

calon pembeli sudah mempunyai cukup informasi mengenai merek induk dan sudah terbentuk persepsi, apabila persepsi tersebut positif maka calon pembeli tersebut biasanya akan tertarik untuk membeli produk ekstensi yang ditawarkan, terutama apabila mereka melihat bahwa produk ektensi tersebut mempunyai kaitan yang logis dengan produk dari merek induk.

Oleh karena itu minat beli konsumen oleh beberapa peneliti terdahulu sering digunakan sebagai indikator kesuksesan suatu produk di pasar. Dalam penelitiannya Samu (dalam Sutantio 2004,p.253) menunjukkan bahwa salah satu indikator bahwa suatu produk perusahaan sukses atau tidaknya di pasar adalah seberapa jauh tumbuhnya minat beli konsumen terhadap produk tersebut. Sementara itu Mital (dalam Sutantio 2004, p.253) mengatakan bahwa salah satu indikasi sukses tidaknya suatu produk adalah besarnya minat membeli konsumen terhadap produk yang bersangkutan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yudha (2009) , pada skripsi yang berjudul “Analisis faktor–faktor yang mempengaruhi minat pembelian ulang terhadap ponsel merek Nokia”. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ulang dan faktor mana yang paling berpengaruh dan signifikan”. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan statistik (analisis regresi berganda) dan dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa :

(30)

pembelian ulang terhadap produk ponsel merek Nokia.

2. Faktor pengalaman pelanggan berpengaruh paling besar terhadap pembelian ulang produk ponsel merek Nokia

Puspitasari (2010) dengan judul skripsi “Analisis Pengaruh Kualits Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Untuk Mendorong Minat Beli Ulang (Studi pada Pengguna Nokia di Semarang) ”. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan menurunnya tingkat penjualan, pangsa pasar, dan ketidakpuasan pengguna Nokia di Indonesia pada tahun 2010 dengan menguji pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan untuk meningkatkan minat beli ulang.

Dengan menggunakan regresi 2 tahap melalui perangkat lunak SPSS for windows, didapatlah suatu hasil yang menunjukkan bahwa kualitas produk dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan untuk meningkatkan minat beli ulang. Dari ketiga variabel independen, ditunjukkan bahwa kualitas pelayanan memberikan pengaruh yang paling besar. Oleh karena itu, implikasi yang disarankan dalam penelitian ini menghendaki Nokia untuk lebih memperbaiki kualitas pelayanan terlebih dahulu yang kemudian diikuti dengan perbaikan pada kualitas produk, sehingga tercipta kepuasan pelanggan yang tinggi dan minat beli ulang yang tinggi pula.

2.3 Kerangka Konseptual

(31)

yang dilakukan oleh Howard dan Sheth (dalam Heru 1999) memperlihatkan adanya variabel tanggapan (response variabel) yaitu keputusan untuk membeli, dimana konsumen yang puas akan melakukan konsumsi ulang pada waktu yang akan datang dan memberitahukan orang lain atas kinerja produk atau jasa yang dirasakannya.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam latar belakang bahwa penelitian ini berupaya untuk mencari cara menciptakan minat beli ulang konsumen. Dalam penelitian ini diduga bahwa minat beli konsumen dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu; Kepuasan pelanggan, kompetisi bersaing dengan harga, brand image dan pengalaman pelanggan. Selanjutnya gambaran ringkas model yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dilihat di bawah ini.

Kepuasan Pelanggan (X1)

Harga (X2)

Minat Pembelian Ulang (Y)

Brand Image (X3)

[image:31.595.111.500.426.725.2]

Pengalaman Pelanggan (X4) Sumber : Yudha (2009)

(32)

2.4 Hipotesis

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan), penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu atas kepuasan pelanggan (X1), Kompetisi bersaing melalui harga (X2),

Brand image (X3), Pengalaman Pelanggan (X4) berpengaruh terhadap Minat pembelian ulang (Y).

3.2 Batasan Operasional

Penelitian ini mengkhususkan pembahasan mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian ulang produk. Variabel – variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (X) terdiri atas atas Kepuasan pelanggan (X1), Kompetisi bersaing melalui harga (X2), Brand image (X3), Pengalaman Pelanggan (X4).

2. Variabel Dependen (Y) adalah Minat pembelian ulang.

3.3 Definisi Operasional Variabel

(34)

a. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik secara positif atau negatif. Adapun yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah :

1. Kepuasan Pelanggan (X1) adalah evaluasi spesifik terhadap keseluruhan pelayanan yang diberikan, dimana pengukuran atau respon pelanggan dialkukan secara langsung atas pelayanan yang telah diberikan pemberi jasa. Kepuasan pelanggan dinilai berdasarkan pengalaman yang pernah dialami saat proses pemberian pelayanan. 2. Harga (X2) adalah suatu taktik untuk memenangkan persaingan

pelanggan.

3. Brand image (X3) adalah gambaran kualitas suatu produk yang ditinjau dari sudut pandang konsumen.

4. Pengalaman Pelanggan (X4) adalah segala sesuatu yang dapat dievaluasi oleh konsumen setelah pengkonsumsian.

(35)
[image:35.595.99.529.116.736.2]

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Kepuasan Pelanggan (X1)

evaluasi spesifik terhadap keseluruhan pelayanan yang diberikan, dimana

pengukuran atau respon pelanggan dilakukan secara langsung atas pelayanan yang telah diberikan pemberi jasa.

A. Fasilitias fisik,

peralatan, perlengkapan, penampilan pramuniaga B. Pelayanan dan informasi

yang diberikan C. Perhatian pramuniaga

yang mengerti apa yang menjadi keinginan konsumen

Likert

Harga (X2) suatu taktik untuk

memenangkan persaingan pelanggan

A. Tingkat harga B. Harga sesuai kualitas

produk

C. Perbandingan Harga Produk Tauko medan dengan pesaing

Likert

Brand Image (X3)

gambaran kualitas suatu produk yang ditinjau dari sudut pandang konsumen

A. kepercayaan terhadap merek tersebut B. Kebanggaan terhadap

merek tersebut C. Citra produk yang

sesuai kebutuhan konsumen Likert Pengalaman Pelanggan (X4)

segala sesuatu yang dapat dievaluasi oleh konsumen setelah pengkonsumsian

A. Pelayanan yang cepat dan memuaskan

B. Rasa aman dan nyaman selama berbelanja C. Produk yang

mempunyai kualitas dan harga yang terjangkau

Likert

Minat pembelian ulang (Y)

perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek

A. Brand Image

B. Kepuasan Pelanggan C. Pengalaman Pelanggan

Likert

(36)

3.4 Skala Pengukuran Variabel

[image:36.595.151.481.311.432.2]

Variabel dalam penelitian ini yang di ukur adalah variabel kepuasan pelanggan, variabel kompetisi bersaing melalui harga, variabel Brand Image, variabel Pengalaman Pelanggan dan variabel Pengalaman Pelanggan. Sekaran (2006:31) menyatakan bahwa skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik. Variabel-variabel tersebut di ukur dengan menggunakan skala Likert dimana setiap jawaban akan diberi skor.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2004 :86)

Pada penelitian ini, responden diharuskan memilih salah satu dari kelima alternatif jawaban yang tersedia, kemudian setiap jawaban yang akan diberi skor (nilai) tertentu (1,2,3,4 dan 5). Nilai yang diperoleh akan dijumlahkan dan jumlah tersebut menjadi nilai total. Nilai inilah yang akan ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala Likert.

3.5Lokasi dan Waktu Penelitian

(37)

3.6 Populasi dan sampel 3.6.1 Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2006:72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisktik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembeli produk toko Tauko Medan. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 18233 pembeli produk toko Tauko Medan pada bulan Mei tahun 2010 sampai bulan Mei tahun 2012 dan dirata-ratakan jumlah populasi pertahun sebanyak 5681 pengunjung.

3.6.2 Sampel

Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi, peneliti menggunakan metode Slovin (Umar,2004:78), yaitu teknik pengambilan sampel dimana peneliti menentukan sampel dari populasi dengan rumus:

n = 2

1 Ne

N +

n =Number of samples (jumlah sampel)

N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)

e = Error tolerance (Standart Error)

Sehingga jumlah sampel dapat dihitung dengan cara : n = 18233

(38)

n = 99.45

Dalam penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 99 orang.

Metode penelitian sampel menggunakan metode Accidental Sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2006 : 77).

Adapun kriteria responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah : Konsumen yang telah membeli produk pada toko Tauko Medan sebanyak 2 kali atau lebih. Hal ini dikarenakan dengan membeli lebih dari 2 kali adalah pelanggan yang termasuk dalam kategori pembelian ulang.

3.7 Sumber Data

Penelitian yang dilakukan di toko Tauko Medan ini memiliki 2(dua) Sumber, diantaranya adalah :

3.7.1 Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner dan melakukan wawancara (interview).

3.7.2 Data Sekunder

(39)

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga) teknik, yaitu a. Kuesioner

Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden terpilih untuk dijawab, kemudian dari jawaban itu ditentukan skornya dengan menggunakan Skala Likert.

b. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, internet, dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

c. Pengamatan (observation)

Teknik ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap rutinitas di lokasi penelitian

3.9 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penilitian ini adalah : 1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun dan diklasifikasikan sehingga akan memberikan gambaran mengenai suatu keadaan.

2. Metode Analisis Regresi Berganda

(40)

melalui harga, Brand image, Pengalaman Pelanggan) terhadap variabel terikat (minat pembelian ulang) akan digunakan metode analisis regresi berganda. Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 16.0

Model Regresi Berganda yang digunakan adalah : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Keterangan :

Y = Skor dimensi Minat pembelian ulang

a = Konstanta

b1,b2,b3,b4, = Koefisisen Regresi

X1 = Skor dimensi Kepuasan pelanggan

X2 = Skor dimensi Kompetisi bersaing melalui harga

X3 = Skor dimensi Brand image

X4 = Skor dimensi Pengalaman Pelanggan

e = Standart error

3.10 Uji Validitas dan Realibilitas

Penelitian ini mempunyai beberapa pengujian, antara lain : 1) Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

(41)

reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji validitas dan realbilitas dilakukan di distro Gaul Khabe jalan dr. Mansyur dengan Sampel 30 Orang., peneliti menggunakan bantuan program

software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 16.0.

2) Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel

b. Jika r

, maka butir pertanyaan tersebut valid.

hitung negatif atau rhitung < rtabel

c. Nilai r

, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

hitung

Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361.

(42)

Tabel 4.1 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 70.0000 46.069 .564 .880

VAR00002 69.8333 45.109 .558 .880

VAR00003 70.3667 43.482 .632 .877

VAR00004 69.9333 44.961 .514 .882

VAR00005 70.1333 45.361 .572 .879

VAR00006 70.3333 48.023 .310 .888

VAR00007 70.0333 46.861 .450 .884

VAR00008 70.2333 45.702 .596 .879

VAR00009 69.9667 46.309 .507 .882

VAR00010 70.0000 46.483 .572 .880

VAR00011 70.0000 46.483 .572 .880

VAR00012 70.1000 46.162 .604 .879

VAR00013 70.0667 45.651 .429 .886

VAR00014 69.8000 50.648 .430 .890

VAR00015 69.9333 48.823 .465 .884

VAR00016 69.9667 46.309 .507 .882

VAR00017 70.0000 46.483 .572 .880

VAR00018 70.0000 46.483 .572 .880

VAR00019 70.1000 46.162 .604 .879

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (SPSS 16.0, 2012) Interpretasi item total statistic adalah:

(43)

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya item 2 dihapus maka besarnya adalah 45.109 sedangkan jika variabel (butir) item 3 dihapus adalah 43.482 dan seterusnya.

3. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui

[image:43.595.138.505.446.752.2]

validitas pada setiap butir pernyataan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.

Tabel 4.2 Validitas Instrumen II No. Butir

Instrumen

Corrected item total correlation

R tabel Keputusan

1 .564 0,361 Valid

2 .558 0,361 Valid

3 .632 0,361 Valid

4 .514 0,361 Valid

5 .572 0,361 Valid

6 .310 0,361 Tidak Valid

7 .450 0,361 Valid

8 .596 0,361 Valid

9 .507 0,361 Valid

10 .572 0,361 Valid

11 .572 0,361 Valid

12 .604 0,361 Valid

13 .429 0,361 Valid

14 .430 0,361 Valid

(44)

16 .507 0,361 Valid

17 .572 0,361 Valid

18 .572 0,361 Valid

19 .604 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (SPSS 16.0, 2012) Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

1. Jika rhitung > rtable

2. Jika r

, maka pertanyaan dinyatakan valid.

hitung < rtable

3. r

, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

hitung

Penulis melakukan pengujian validitas kembali terlihat pada Tabel 4.2, pernyataan telah valid yaitu nilai Corrected item total correlation harus bernilai lebih besar dari 0,361. Maka variabel 6 dihapus. Sedangkan sisanya pernyataan dalam penelitian dinyatakan valid.

dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.

3) Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel

b. Jika r

maka dinyatakan reliabel.

alpha negatif atau ralpha lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak

(45)
[image:45.595.133.491.145.573.2]

Tabel 4.3 Uji Validitas II

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 70.0000 46.069 .564 .880

VAR00002 69.8333 45.109 .558 .880

VAR00003 70.3667 43.482 .632 .877

VAR00004 69.9333 44.961 .514 .882

VAR00005 70.1333 45.361 .572 .879

VAR00007 70.0333 46.861 .450 .884

VAR00008 70.2333 45.702 .596 .879

VAR00009 69.9667 46.309 .507 .882

VAR00010 70.0000 46.483 .572 .880

VAR00011 70.0000 46.483 .572 .880

VAR00012 70.1000 46.162 .604 .879

VAR00013 70.0667 45.651 .429 .886

VAR00014 69.8000 50.648 .430 .890

VAR00015 69.9333 48.823 .465 .884

VAR00016 69.9667 46.309 .507 .882

VAR00017 70.0000 46.483 .572 .880

VAR00018 70.0000 46.483 .572

VAR00019 70.1000 46.162 .604 .879

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (SPSS 16.0, 2012)

Tabel 4.3. memperlihatkan bahwa semua variabel reliabel karena nilai

[image:45.595.169.484.618.702.2]

Cronbach’s Alpha diatas 0,361.

Tabel 4.4 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.887 18

(46)

dari rtabel (0,841 > 0,80) maka kuisioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat

[image:46.595.137.506.184.563.2]

digunakan untuk penelitian.

Tabel 4.5. Reliabilitas Instrumen No.Butir

Instrumen

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Cronbach's Alpha

Keputusan

1 .880 0.80 Reliabel

2 .880 0.80 Reliabel

3 .877 0.80 Reliabel

4 .882 0.80 Reliabel

5 .879 0.80 Reliabel

7 .884 0.80 Reliabel

8 .879 0.80 Reliabel

9 .882 0.80 Reliabel

10 .880 0.80 Reliabel

11 .880 0.80 Reliabel

12 .879 0.80 Reliabel

13 .886 0.80 Reliabel

14 .890 0.80 Reliabel

15 .884 0.80 Reliabel

16 .882 0.80 Reliabel

17 .880 0.80 Reliabel

18 .880 0.80 Reliabel

19 .879 0.80 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (SPSS 16.0, 2012)

(47)

4) Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara serentak bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap pengaruh yang positif dari variabel bebas terhadap variabel terkait. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah:

Ho : b1, b2, b3, b4 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu berupa Kepuasan pelanggan, Kompetisi bersaing melalui harga, Brand image, Pengalaman Pelanggan terhadap minat pembelian ulang sebagai variabel terikat (Y).

Ha : b1, b2, b3, b4 ≠ 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu berupa Kepuasan pelanggan, Kompetisi bersaing melalui harga, Brand image, Pengalaman Pelanggan terhadap minat pembelian ulang (Y).

Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS 16.0 for Windows. Selanjutnya nilai F hitung akan di

bandingkan dengan F tabel dengan tingkat kesalahan (α=5%) dan derajat

kebebasan (df) = (n-k), (k-1). Kriteria pengambilan keputusan :

(48)

Uji signifikansi parsial (Uji –t) menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.

Ho : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu berupa Kepuasan pelanggan, Kompetisi bersaing melalui harga, Brand image, Pengalaman Pelanggan terhadap minat pembelian ulang sebagai variabel terikat (Y). Ha : bi ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4) yaitu Kepuasan pelanggan, Kompetisi bersaing melalui harga, Brand image, Pengalaman Pelanggan terhadap minat pembelian ulang sebagai variabel terikat (Y).

Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 16.0 for windows. Nilai t hitung selanjutnya akan

dibandingkan dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan

(df) = (n-k).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada CI = 95% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada CI = 95% 6) Koefisien Determinasi (R²)

(49)
(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Pengertian Distro

Distro pada dasarnya adalah tempat untuk menjual kaos, pakaian, tas, sepatu maupunpernak pernik lainnya yang memiliki desain unik. Biasanya produk distro dikeluarkanterbatas atau limited edition sehingga ada kebanggaan tersendiri untuk mengenakan produk distro. Konsep yang cukup kuat dalam desain yang dihubungkan dengan pangsa pasar, jikapasarnya anak muda maka buat desain-desain yang bisa menarik minat mereka untuk membeli produk di distro.

4.1.2 Sejarah Toko Tauko Medan

Usaha fashion distro (distributor outlet) clothing merupakan salah satu unit bisnis yang cukup kencang pertumbuhannya dalam lima tahun terakhir ini. Di berbagai kota di Tanah Air, banyak ditemui distro clothing. Tidak hanya di Pulau Jawa, namun distro clothing juga banyak muncul di sejumlah kota di luar Pula Jawa seperti di Kota Medan.

(51)

tersendiri. Karena desainnya yang benar-benar mencerminkan ciri khas orang Medan, yaitu keras dan tegas.

Semuanya berawal dari keprihatinan, terhadap gaya hidup orang Medan, terutama anak-anak mudanya. Anak muda Medan pada umumnya lebih bangga mengenakan pakaian produk luar negeri. Padahal, itu bukanlah suatu tren yang bagus. Akhirnya, Muhammad Anggia Muchtar, Rinaldy Rizal, Fathraria damanik dan Ramadoni Dwipayana, mendirikan gerai distro clothing Tauko Medan pada Februari 2006.

Toko Tauko Medan ini beralamatkan di jalan Sei Batang Serangan nomor 39/54 A, Medan. Dahulunya Toko Tauko Medan ini berada di Merdeka Walk, setelah 1 tahun kemudian baru pindah ke jalan Sei Batang Serangan nomor 39/54 A. Di toko Tauko Medan ini menjual berbagai jenis barang, diantaranya yaitu baju kaos untuk pria maupun wanita, baju untuk anak-anak usia balita, jacket, boxer, sepatu dan berbagai sovenir seperti gelang, stiker dan dompet. Para konsumen toko Tauko Medan ini adalah semua tingkatan umur, dikarenakan desiannya tidak hanya untuk anak remaja tetapi dapat digunakan untuk berbagai kalangan dan tingkatan usia. Sehingga pangsa pasarnya pun besar, maka kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian ulang pun besar.

4.2 Hasil Penelitian

(52)

penelitian, sedangkan analisis statistik digunakan untuk melihat pengaruh Kepuasan pelanggan, harga, Brand image, Pengalaman Pelangganterhadap minat pembelian ulang Produk Pada Toko Tauko Medan.

4.2.1 Uji Asumsi Klasik 4.2.1.1 Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual penulis menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

Hipotesis:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

(53)
[image:53.595.175.416.185.377.2]

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (SPSS 16.0, 2012)

Gambar 4.1 Histogram

Interpretasi pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (SPSS 16.0, 2012)

[image:53.595.235.395.517.701.2]
(54)

Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data- data (titik-titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan Gambar 4.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data telah memenuhi uji normalitas.

Uji Kolmogorov Smirnov (1 Sample KS) dilakukan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal (Situmorang, dkk, 2008: 59).

Menentukan kriteria keputusan:

1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal.

[image:54.595.149.463.489.688.2]

2. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal.

Tabel 4.6 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (SPSS 16.0, 2012)

Unstandardized Residual

N 99

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .99646731 Most Extreme

Differences

Absolute .078

Positive .078

Negative -.074

Kolmogorov-Smirnov Z .780

(55)

Pengambilan keputusan:

Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0, 577 dan diatas nilai signifikan 5% (0,05), dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.2.2.2 Pengujian Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi.

a. Model grafik Hipotesis:

1) Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi mengalami gangguan heterokedastisitas.

2) Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

b. Model Glejser

Menentukan kriteria keputusan:

(56)
[image:56.595.108.516.101.368.2]

2. Jika nilai signifikan < 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas.

Tabel 4.7 Uji Glejser

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .375 1.142 .329 .743

KepuasanPelanggan -.063 .035 -.200 -1.802 .075

Harga -.049 .069 -.121 -.718 .475

BrandImage .126 .062 .363 2.035 .885

PengalamanPelanggan .026 .142 .020 .181 .857

a. Dependent Variable: absut

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (SPSS 16.0, 2012)

Pada Tabel 4.7 tampak bahwa signifikasi variabel bebas lebih besar dari 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

4.2.2.3 Pengujian Multikolinieritas

(57)

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

KepuasanPelanggan .795 1.257

Harga .346 2.887

BrandImage .310 3.223

PengalamanPelanggan .844 1.185

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (SPSS 16.0, 2012)

Hasil pengujian:

Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) > 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. Jika Tolerance < 0,1 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika Tolerance > 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai VIF < 5 dan Tolerance > 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.

4.2.3 Analisis Data

(58)

4.2.3.1 Analisis Deskriptif 4.2.3.1.1 Deskriptif Responden

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan disajikan sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam Skala Likert untuk menanyakan Apakah faktor kepuasan pelanggan, harga,

brand image, pengalaman pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang produk toko Tauko Medan. Variabel Kepuasan Pelanggan (X1) terdiri dari 5 pertanyaan, variabel harga (X2) terdiri dari 3 pertanyaan, variabel brand image (X3) terdiri dari 4 pertanyaan, variabel pengalaman pelanggan (X4) terdiri dari 2 pertanyaan, variabel minat pembelian ulang terdiri dari 4 pertanyaan. Jumlah seluruh pertanyaan adalah 18 pertanyaan. Responden penelitian adalah pengunjung toko Tauko Medan jalan Sei Batang Serangan nomor 39/54 A, Medan.

4.2.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

[image:58.595.145.481.675.751.2]

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.11:

Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Jumlah

Responden % Total (%) Jenis

Kelamin

Laki-laki 71 71,8%

100%

(59)

Sumber: Hasil pengolahan data primer (2011)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 71 orang dengan persentase sebesar 71,8% dan responden perempuan sebanyak 28 orang dengan persentase sebesar 28,3%. Hal ini menunjukkan bahwa para responden umumnya memiliki jenis kelamin laki-laki.

4.2.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

[image:59.595.118.495.392.491.2]

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.12:

Tabel 4.10 Pekerjaan Responden Pelajar Mahasiswa/i Pegawai

Negeri

Pegawai Swasta

Dan lain-lain

Total

F % F % F % F % F % F %

40 40,40 35 35,35 7 7,07 12 12,12 5 5,05 99 100 Sumber: Hasil pengolahan data primer (2012)

(60)

4.2.3.2 Deskriptif Variabel

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan Apakah faktor kepuasan pelanggan, harga, brand image, pengalaman pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang produk toko Tauko Medan.

Variabel kepuasan pelanggan (X1) terdiri dari 5 pertanyaan, variabel harga (X2) terdiri dari 3 pertanyaan, variabel brand image (X3) terdiri dari 4 pertanyaan, variabel pengalaman pelanggan (X4) terdiri dari 2 pertanyaan, variabel , dan minat pembelian ulang terdiri dari 4 pertanyaan. Jumlah seluruh pertanyaan adalah 18 pertanyaan. Kuesioner pertanyaan ini disebarkan kepada 99 responden.

[image:60.595.115.514.479.612.2]

1. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel kepuasan pelanggan(X1)

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Terhadap kepuasan pelanggan

No SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total Total

F % F % F % F % F % (%) Responden

1 24 24,2 63 63,6 12 12,1 0 0 0 0 100 99 2 24 24,2 57 57,6 16 16,2 2 2 0 0 100 99 3 11 11,1 48 48,5 35 35,4 5 5,1 0 0 100 99 4 20 20,2 53 53,5 25 25,3 1 1 0 0 100 99 5 13 13,1 53 53,5 32 32,3 1 1 0 0 100 99 Sumber : Hasil Pengelohan Data Primer (2012)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa:

(61)

yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

b.) Frekuensi jawaban pernyataan “ Saya puas dengan peralatan yang tersedia di dalam toko” diketahui bahwa 24 orang menyatakan sangat setuju, 57 orang menyatakan setuju, 16 orang menyatakan kurang setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

c.) Frekuensi jawaban responden tentang “ Saya puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pramuniaga” diketahui bahwa 11 orang menyatakan sangat setuju, 48 orang menyatakan setuju, 35 orang menyatakan kurang setuju, 5 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

d.) Frekuensi jawaban responden tentang “ Saya puas dengan informasi yang diberikan pramuniaga” diketahui bahwa 20 orang menyatakan sangat setuju, 53 orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan kurang setuju, 1 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

e.) Frekuensi jawaban responden tentang “ Saya puas dengan perhatian pramuniaga konsumen” diketahui bahwa 13 orang menyatakan sangat setuju, 53 orang menyatakan setuju, 32 orang menyatakan kurang setuju, 1 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

(62)

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel harga (X2)

No SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total Total

F % F % F % F % F % (%) Responden

1 16 16,2 61 61,6 22 22,2 0 0 0 0 100 99 2 11 11,1 58 58,6 30 30,3 0 0 0 0 100 99 3 22 22,2 47 47,5 25 25,3 5 5,1 0 0 100 99 Sumber : Hasil Pengelohan Data Primer (2012)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa:.

a.) Frekuensi jawaban pernyataan “ Tauko Medan menyediakan berbagai produk sesuai dengan harga” diketahui bahwa 16 orang menyatakan sangat setuju, 61 orang menyatakan setuju, 22 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada orang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

b.) Frekuensi jawaban responden tentang “ Harga produk tauko medan sesuai dengan kualitas produknya” diketahui bahwa 11 orang menyatakan sangat setuju, 58 orang menyatakan setuju, 30 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

c.) Frekuensi jawaban responden tentang “ Anda selalu membandingkan harga sebelum membeli produk tauko medan” diketahui bahwa 22 orang menyatakan sangat setuju, 47 orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan kurang setuju, 5 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

(63)

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel brand image (X3)

No SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total Total

F % F % F % F % F % (%) Responden

1 12 12,1 67 67,7 20 20,2 0 0 0 0 100 99 2 15 15,2 64 64,6 20 20,2 0 0 0 0 100 99 3 11 11,1 62 62,6 26 26,3 0 0 0 0 100 99 4 23 23,2 44 44,4 25 25,3 7 7,1 0 0 100 99 Sumber : Hasil Pengelohan Data Primer (2012)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa:

a.) Frekuensi jawaban pernyataan “ Secara Umum anda sudah mengenal produk Tauko Medan” diketahui bahwa 12 orang menyatakan sangat setuju, 67 orang menyatakan setuju, 20 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

b.) Frekuensi jawaban pernyataan “ Anda biasanya menjadikan produk Tauko Medan menjadi pilihan pertama dibandingkan distro yang lain” diketahui bahwa 15 orang menyatakan sangat setuju, 64 orang menyatakan setuju, 20 orang menyatakan kurang setuju, tidak ada menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

[image:63.595.109.519.151.267.2]
(64)

d.) Frekuensi jawaban responden tentang “ Anda percaya dengan kualitas dari produk Tauko Medan” diketahui bahwa 23 orang menyatakan sangat setuju, 44 orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan kurang setuju, 7 yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

4. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel pengalaman pelanggan

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel pengalaman pelanggan (X4)

No SS (5) S (4) KS (3) TS (2) STS (1) Total Total

F % F % F % F % F % (%) Responden

1 12 12,1 87 87,9 0 0 0 0 0 0 100 99 2 40 40,4 59 59,5 0 0 0 0 0 0 100 99 Sumber : Hasil Pengelohan Data Primer (2011)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa:

a.) Frekuensi jawaban pernyataan “ Anda senang selama memakai produk dari Tauko Medan” diketahui bahwa 12 orang menyatakan sangat setuju, 87 orang menyatakan setuju, tidak ada orang menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

b.) Frekuensi jawaban pernyataan “ Anda puas setelah memakai produk Tauko Medan” diketahui bahwa 40 orang menyatakan sangat setuju, 59 orang menyatakan setuju, tidak ada orang menyatakan kurang setuju, tidak ada menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

(65)

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Toko Tauko Medan
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji F diperoleh kesimpulan bahwa variabel kualitas (X1), Harga (X2), Merek (X3), Pelayanan (X4), dan Citra (X5) mempunyai pengaruh secara simultan

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Manajemen Sistem Informasi (X1), Kepuasan Pengguna (X2) dan Budaya Organisasi (X3) sebagai variabel independen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan, namun pada variabel kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan

Berdasarkan dari hasil penelitian, variabel usia (X1), pekerjaan (X2), keadaan ekonomi (X3) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) sedangkan variabel

Bahwa variabel bebas (Modal (X1), Jumlah tenaga kerja (X2), Bahan baku (X3), Teknologi (X4), Pengalaman kerja (X5)) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN ULANG PADA PRODUK TOKO TAUKO MEDAN.. No Responden

Setelah dilakukan penelitian ini, hasil yang diperoleh adalah bahwa keseluruhan variabel produk (X1), harga (X2), tempat (X3) dan Pelayanan (X4) secara

Beberapa variabel di batasi pada variabel brand image X1 Harga X2, Kualitas Layanan X3 terhadap kepercayaan konsumen Y1 sebagai variabel moderating serta Loyalitas Pelanggan Y2 pada