PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS,
RENTABILITAS, PERTUMBUHAN EPS DAN
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA
SAHAM EMITEN PROPERTY AND REAL ESTATE
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
TESIS
Oleh
Y
YUULLIIFFAATTIILLAAOOLLII 087180025/Akt
SE
K O L A
H
P
A
S
C
A S A R JA
NA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS,
RENTABILITAS, PERTUMBUHAN EPS DAN
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA
SAHAM EMITEN PROPERTY AND REAL ESTATE
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
TESIS
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
dalam Program Studi Akuntansi
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
Y
YUULLIIFFAATTIILLAAOOLLII 087180025/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2009
Judul Tesis : PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS, PERTUMBUHAN EPS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN PROPERTY AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Nama Mahasiswa : Yulifati Laoli
Nomor Pokok : 087180025
Program Studi : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak) (Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak)
Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Direktur,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak) (Prof. Dr. T. Chairun Nisa B, M.Sc)
Telah diuji pada
Tanggal : 10 September 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak
Anggota : 1. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak
2. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak
3. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak
4. Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang berjudul :
”PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS, PERTUMBUHAN EPS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP
HARGA SAHAM EMITEN PROPERTY AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”
Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan
secara benar dan jelas.
Medan, 17 Agustus 2009
YYUULLIIFFAATTIILLAAOOLLII
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Pertumbuhan Earning per Share (EPS), Pertumbuhan Perusahaan (TATO) terhadap Harga Saham Emiten Property dan Real Estate yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Obyek yang diambil sebagai sampel
berjumlah 38 (tiga puluh delapan) emiten property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari 45 emiten dengan periode penelitian antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2007. Sampel diambil dengan metode purposive dengan kriteria perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan secara terus menerus dan tidak di delisting. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression).
Hasil analisis menunjukkan bahwa Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Pertumbuhan Earning per Share (EPS), Pertumbuhan Perusahaan (TATO) berpengaruh terhadap Harga Saham secara simultan. Secara parsial menunjukkan hanya variabel likuiditas dengan proksi current ratio (X1) dan pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan TATO dengan variasi yang terjelaskan yang
dinyatakan dalam Adjusted R2 sebesar 29,9 % sedangkan sisanya sebesar 70,1 %
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara beberapa faktor fundamental perusahaan yang paling dominan mempengaruhi harga saham pada emiten property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah current ratio dan
TATO. Dengan demikian bagi investor dan manajer keuangan dalam analisis
fundamentalnya dapat mempertimbangkan variabel tersebut sebagai alat pertimbangannya dalam memperoleh return saham yang maksimum.
Kata kunci : Harga Saham, Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Pertumbuhan
Earning per Share (EPS), Pertumbuhan Perusahaan (TATO).
ABSTRACT
This Research aim to know explain the Infuence of Liquidity, Solvability, Rentability, Earning per Share Growth dan Firm Growth to the Stock Price of Real Estate and Property Company in Indonesia Stock Exchange. Sampel used is company which is merged into Real Estate and Property Company listed in BEJ of during period 2004 - 2007, sampel used amount to 38 from 45 of emiten. Sampel takes with by Purposive sampling method with criterion always prepared the financial statement and not listed of Indonesia Stock Exchange. Model the analysis used in this research is Multiple Regression Analysis Method.
Analysis result indicate that from some element of firm fundamental factor influence of stock return in Real Estate and Property Company listed are Liquidity, Solvability, Rentability, Earning per Share Growth dan Firm Growth to the Stock Price simultanly there are the influence significant to the profitability represented by stock Return. Partially show only current ratio (X1) and TATO (X5) variable with explained by variation the expressed in Adjusted R2 equal to 29,9 % is while the rest equal to 70,1 % influenced by other variable which is not explained by this research model.
Research result pursuant to hypothesis test indicate that between some element fundamental factors is most dominant influence the stock of Return in Real Estate and Property Company of listed in Indonesia Stock Exchange is current ratio (X1) and TATO (X5). Thereby for finance manager and investor have to can and listen carefully to see changes that happened in company especially for fundamental analysis as well as for investor in doing decision of invesment require to consider for maximum gain from rate of return taken.
KATA PENGANTAR
Segala puji yang tidak terhingga kepada yang Maha Kuasa atas kurnia-Nya,
sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini berjudul “PENGARUH
LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS, PERTUMBUHAN EPS
DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM
EMITEN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI)” yang dikaji dengan beberapa pendekatan/analisis sebagai aplikasi
pengetahuan yang didapat oleh penulis selama mengikuti perkuliahan pada Sekolah
Pascasarjana Ekonomi Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan.
Pada kesempatan ini tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan, terutama kepada :
1. Bapak Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A.(K), selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. T. Chairun Nisa B, M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, Selaku Ketua Program Studi
Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan.
4. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, selaku pembimbing I, yang
telah banyak membantu/membimbing saya dalam penyelesaian Tesis ini.
5. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si,Ak selaku pembimbing II, yang telah
banyak membantu/membimbing saya dalam penyelesaian Tesis ini.
6. Bapak/Ibu Dosen Penguji, Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, Dra. Tapi Anda Sari
Lubis, M.Si, Ak dan Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak yang telah banyak
memberikan masukan dalam penyelesaian tesis ini.
Dengan segala kerendahan hati, Penulis memohon maaf kepada
Bapak/Ibu Dosen serta segenap Civitas Akademika Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara maupun rekan-rekan.
Medan, 17 Agustus 2009
Yulifati Laoli 087180025/Akt
RIWAYAT HIDUP
2. Tempat/Tanggal lahir : Hiligodu/Nias, 16 Juli 1963
3. Pekerjaan : PNS Dosen Politeknik Negeri Medan
4. Agama : Kristen
5. Orang tua - Ayah : Haogododo Laoli (Alm)
- Ibu : Siti Minah Zendrato (Alm)
6. Isteri : Dra. Veronica R. Daely, SH
7. Anak : Yonadhab Pranata Cokroaminoto Laoli
8. Alamat : Jl. Flamboyan VII No. 34 Tanjung Selamat Medan
9. Pendidikan
a. SD Negeri : SD Negeri Simanaere Bawodesolo
– Gunung Sitoli – Nias 1975.
b. SLTP Negeri : SMEP Negeri Gunung Sitoli, Nias – 1975
c. SMU Negeri : SMEA Negeri – Sibolga – Tapanuli Tengah 1982
d. Universitas/Fakultas :
• FE USU – Diploma III Akuntansi 1987
• STIE Nusa Bangsa (S1) Akuntansi 1990
• FH USU (S1) Ilmu Hukum 1999
• Sekolah Pascasarjana (S2) Magister Ilmu Hukum (M. Hum) USU Medan
2002.
• Sekolah Pascasarjana (S2) Magister Sains (M.Si) Akuntansi Ilmu
Ekonomi USU 2009.
DAFTAR ISI
2.1.3. Rasio Solvabilitas... 14
2.1.4. Rasio Rentabilitas ... 15
2.1.5. Pertumbuhan Earning Per Share (EPS)... 16
2.1.6. Pertumbuhan Perusahaan ... 20
2.1.7. Harga Saham ... 21
2.2. Review Penelitian Terdahulu (Theoretical Mapping)... 22
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 26
3.1. Kerangka Konseptual ……….... 26
BAB IV METODE PENELITIAN... 30
4.6 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel... 33
4.7 Model dan Teknik Analisis Data ... 36
5.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 45
5.2.4. Uji Autokorelasi ... 46
5.3. Hasil Analisis Data ... 48
5.4. Pengujian Hipotesis ... 51
5.4.1. Uji Signifikansi Simultan ... 51
5.4.2. Uji Signifikansi Parsial ... 52
5.5. Pembahasan Hasil Penelitian... 54
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
6.1. Kesimpulan ... 60
6.2. Keterbatasan Penelitian... 60
6.3. Saran ………... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu... 25
4.1 Sampel Penelitian ……….... 32
4.2 Operasionalisasi Variabel ……… 36
5.1 Statistik Deskriptif……… 41
5.2 Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test… 43 5.3 Uji Multikolinieritas ………. 45
5.4 Nilai Durbin Watson ………….………... 47
5.5 Analisis Hasil Regresi…...……… 48
5.6 Model Summary……… 51
5.7 Hasil Regresi Uji F……… 52
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
3.1 Kerangka Konsep……… 26
5.1 Grafik Normal P-Plot……….. 44
5.2 Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)……...………… 46
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1 Tabulasi Data
2 Data Tahun 2004
3 Data Tahun 2005
4 Data Tahun 2006
5 Data Tahun 2007
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Pertumbuhan Earning per Share (EPS), Pertumbuhan Perusahaan (TATO) terhadap Harga Saham Emiten Property dan Real Estate yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Obyek yang diambil sebagai sampel
berjumlah 38 (tiga puluh delapan) emiten property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari 45 emiten dengan periode penelitian antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2007. Sampel diambil dengan metode purposive dengan kriteria perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan secara terus menerus dan tidak di delisting. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression).
Hasil analisis menunjukkan bahwa Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Pertumbuhan Earning per Share (EPS), Pertumbuhan Perusahaan (TATO) berpengaruh terhadap Harga Saham secara simultan. Secara parsial menunjukkan hanya variabel likuiditas dengan proksi current ratio (X1) dan pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan TATO dengan variasi yang terjelaskan yang
dinyatakan dalam Adjusted R2 sebesar 29,9 % sedangkan sisanya sebesar 70,1 %
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara beberapa faktor fundamental perusahaan yang paling dominan mempengaruhi harga saham pada emiten property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah current ratio dan
TATO. Dengan demikian bagi investor dan manajer keuangan dalam analisis
fundamentalnya dapat mempertimbangkan variabel tersebut sebagai alat pertimbangannya dalam memperoleh return saham yang maksimum.
Kata kunci : Harga Saham, Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Pertumbuhan
Earning per Share (EPS), Pertumbuhan Perusahaan (TATO).
ABSTRACT
This Research aim to know explain the Infuence of Liquidity, Solvability, Rentability, Earning per Share Growth dan Firm Growth to the Stock Price of Real Estate and Property Company in Indonesia Stock Exchange. Sampel used is company which is merged into Real Estate and Property Company listed in BEJ of during period 2004 - 2007, sampel used amount to 38 from 45 of emiten. Sampel takes with by Purposive sampling method with criterion always prepared the financial statement and not listed of Indonesia Stock Exchange. Model the analysis used in this research is Multiple Regression Analysis Method.
Analysis result indicate that from some element of firm fundamental factor influence of stock return in Real Estate and Property Company listed are Liquidity, Solvability, Rentability, Earning per Share Growth dan Firm Growth to the Stock Price simultanly there are the influence significant to the profitability represented by stock Return. Partially show only current ratio (X1) and TATO (X5) variable with explained by variation the expressed in Adjusted R2 equal to 29,9 % is while the rest equal to 70,1 % influenced by other variable which is not explained by this research model.
Research result pursuant to hypothesis test indicate that between some element fundamental factors is most dominant influence the stock of Return in Real Estate and Property Company of listed in Indonesia Stock Exchange is current ratio (X1) and TATO (X5). Thereby for finance manager and investor have to can and listen carefully to see changes that happened in company especially for fundamental analysis as well as for investor in doing decision of invesment require to consider for maximum gain from rate of return taken.
KATA PENGANTAR
Segala puji yang tidak terhingga kepada yang Maha Kuasa atas kurnia-Nya,
sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini berjudul “PENGARUH
LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS, PERTUMBUHAN EPS
DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM
EMITEN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI)” yang dikaji dengan beberapa pendekatan/analisis sebagai aplikasi
pengetahuan yang didapat oleh penulis selama mengikuti perkuliahan pada Sekolah
Pascasarjana Ekonomi Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan.
Pada kesempatan ini tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan, terutama kepada :
7. Bapak Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A.(K), selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
8. Ibu Prof. Dr. T. Chairun Nisa B, M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
9. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, Selaku Ketua Program Studi
Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan.
10.Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, selaku pembimbing I, yang
telah banyak membantu/membimbing saya dalam penyelesaian Tesis ini.
11.Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si,Ak selaku pembimbing II, yang telah
banyak membantu/membimbing saya dalam penyelesaian Tesis ini.
12.Bapak/Ibu Dosen Penguji, Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, Dra. Tapi Anda Sari
Lubis, M.Si, Ak dan Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak yang telah banyak
memberikan masukan dalam penyelesaian tesis ini.
Dengan segala kerendahan hati, Penulis memohon maaf kepada
Bapak/Ibu Dosen serta segenap Civitas Akademika Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara maupun rekan-rekan.
Medan, 17 Agustus 2009
RIWAYAT HIDUP
1. N a m a : Yulifati Laoli
2. Tempat/Tanggal lahir : Hiligodu/Nias, 16 Juli 1963
3. Pekerjaan : PNS Dosen Politeknik Negeri Medan
4. Agama : Kristen
5. Orang tua - Ayah : Haogododo Laoli (Alm)
- Ibu : Siti Minah Zendrato (Alm)
6. Isteri : Dra. Veronica R. Daely, SH
7. Anak : Yonadhab Pranata Cokroaminoto Laoli
8. Alamat : Jl. Flamboyan VII No. 34 Tanjung Selamat Medan
9. Pendidikan
a. SD Negeri : SD Negeri Simanaere Bawodesolo
– Gunung Sitoli – Nias 1975.
b. SLTP Negeri : SMEP Negeri Gunung Sitoli, Nias – 1975
c. SMU Negeri : SMEA Negeri – Sibolga – Tapanuli Tengah 1982
d. Universitas/Fakultas :
• FE USU – Diploma III Akuntansi 1987
• STIE Nusa Bangsa (S1) Akuntansi 1990
• FH USU (S1) Ilmu Hukum 1999
• Sekolah Pascasarjana (S2) Magister Ilmu Hukum (M. Hum) USU Medan
2002.
• Sekolah Pascasarjana (S2) Magister Sains (M.Si) Akuntansi Ilmu
Ekonomi USU 2009.
DAFTAR ISI
2.1.3. Rasio Solvabilitas... 14
2.1.4. Rasio Rentabilitas ... 15
2.1.5. Pertumbuhan Earning Per Share (EPS)... 16
2.1.6. Pertumbuhan Perusahaan ... 20
2.1.7. Harga Saham ... 21
2.2. Review Penelitian Terdahulu (Theoretical Mapping)... 22
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 26
3.1. Kerangka Konseptual ……….... 26
BAB IV METODE PENELITIAN... 30 4.6 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel... 33 4.7 Model dan Teknik Analisis Data ... 36 5.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 45 5.2.4. Uji Autokorelasi ... 46 5.3. Hasil Analisis Data ... 48 5.4. Pengujian Hipotesis ... 51 5.4.1. Uji Signifikansi Simultan ... 51 5.4.2. Uji Signifikansi Parsial ... 52 5.5. Pembahasan Hasil Penelitian... 54
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
6.1. Kesimpulan ... 60 6.2. Keterbatasan Penelitian... 60 6.3. Saran ………... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu... 25
4.1 Sampel Penelitian ……….... 32
4.2 Operasionalisasi Variabel ……… 36
5.1 Statistik Deskriptif……… 41
5.2 Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test… 43
5.3 Uji Multikolinieritas ………. 45
5.4 Nilai Durbin Watson ………….………... 47
5.5 Analisis Hasil Regresi…...……… 48
5.6 Model Summary……… 51
5.7 Hasil Regresi Uji F……… 52
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
3.1 Kerangka Konsep……… 26
5.1 Grafik Normal P-Plot……….. 44
5.2 Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot)……...………… 46
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1 Tabulasi Data
2 Data Tahun 2004
3 Data Tahun 2005
4 Data Tahun 2006
5 Data Tahun 2007
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tujuan investor yang menginvestasikan dananya di pasar modal
adalah untuk memperoleh imbalan atau pendapatan dari dana yang
diinvestasikan. Bagi investor yang menginvestasikan dananya pada saham
suatu perusahaan bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang berupa
dividen atau capital gain. Dividen adalah pendapatan yang diperoleh setiap
periode selama saham masih dimiliki, sedangkan capital gain adalah
pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi daripada
harga belinya, pendapatan ini baru diperoleh jika saham dijual. Bagi investor
yang bertujuan mendapatkan capital gain juga memerlukan informasi tentang
dividen, karena dividen merupakan salah satu faktor penting yang dapat
memepengaruhi harga saham. Oleh karena itu perusahaan yang sudah go
public mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi mengenai kinerja
kepada investor dalam bentuk laporan keuangan dan pengumuman
besarnya dividen yang dibayarkan.
Dalam laba yang maksimal, perusahaan dihadapkan pada masalah
adanya pertukaran (trade off) antara faktor likuiditas dan profitabilitas. Jika
perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar,
kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk
Yulifati Laoli : Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Pertumbuhan Eps Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Harga Saham Emiten Property And Real Estate Di Bursa Efek Indonesia (BEI), 2009
memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya berdampak
pada menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika perusahaan ingin
memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat
likuiditas perusahaan. Makin tinggi likuiditas, maka makin baiklah posisi
perusahaan di mata kreditur. Oleh karena terdapat kemungkinan yang lebih
besar bahwa perusahaan akan dapat membayar kewajibannya tepat pada
waktunya. Di lain pihak ditinjau dari segi sudut pemegang saham, likuiditas
yang tinggi tak selalu menguntungkan karena berpeluang menimbulkan
dana-dana yang menganggur yang sebenarnya dapat digunakan untuk
berinvestasi dalam proyek-proyek yang menguntungkan perusahaan
(Tunggal,1995 : 157).
Pembagian dividen sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku investor
yang lebih memilih dividen tinggi yang mengakibatkan retained earning
menjadi rendah. Investor beranggapan bahwa dividen yang diterima saat ini
lebih berharga dibandingkan capital gain yang diperoleh dikemudian hari.
Penelitian yang dilakukan Soetjipto (1997) dalam Krisnamurti (2002) tentang
pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham di Bursa Efek
Jakarta, menyimpulkan umumnya pengumuman dividen tidak mempunyai
pengaruh terhadap harga saham.
Ketika memutuskan untuk melakukan pembagian dividen kas,
ROI, cash ratio, current ratio, debt to total asset, earning per share (EPS)
dan cash dividend pay out ratio.
Bagi pemegang saham semakin besar ROI menunjukkan kinerja
perusahaan yang semakin baik, sehingga wajar jika pemegang saham
mengharapkan pembagian dividen kas jika ROI meningkat. Demikian juga
apabila cash ratio, current ratio dan earning per share (EPS) meningkat,
maka pemegang saham mempunyai harapan bahwa perusahaan akan
mempunyai kemampuan untuk membagi dividen kas. Sebalikya jika debt to
total asset perusahaan emiten meningkat, maka pemegang saham tidak
mengharapkan perusahaan membagikan dividen kas. Dilihat dari segi
dividend payout ratio, pemegang saham akan melihatnya sebagai signal
mengenai kemungkinan besarnya dividen kas yang akan dibagikan dimasa
yang akan datang.
Di lain pihak bagi perusahaan emiten, pertimbangan yang digunakan
untuk memutuskan pembagian dividen kas tidak semudah itu. Perusahaan
emiten akan mempunyai banyak pertimbangan yang kadang kala
bertentangan dengan harapan dari pemegang saham. Ketika terjadi
pertentangan seperti ini, segala teori yang berkaitan dengan pembagian
dividen kas seakan-akan menjadi tidak berguna, karena keputusan akhir
untuk membagi dividen kas berada sepenuhnya di tangan manajemen
perusahaan emiten, khususnya RUPS.
Total Assets Turn Over (TATO) merupakan pengukuran atas
pertumbuhan perusahaan. TATO merupakan proksi dari Investment
Opportunity Set (IOS). IOS yang memiliki level yang tinggi cenderung untuk
membagikan deviden yang rendah serta IOS yang memiliki level rendah
akan membagikan deviden yang tinggi sehingga investor akan melihat
perusahaan yang memiliki IOS rendah karena akan memberikan deviden
yang tinggi dan akan menaikkan harga saham dan tentunya akan
memberikan capital gains yang besar sebagaimana diteliti oleh I Ketut Jati
(2003).
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk
meneliti dengan judul : pengaruh likuiditas, solvabilitas, rentabilitas,
pertumbuhan earning per share (EPS), pertumbuhan perusahaan (TATO)
terhadap Harga Saham Emiten Property dan Real Estate yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diteliti penelitian ini adalah :
”Apakah terdapat pengaruh likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, pertumbuhan
Earning Per Share (EPS), pertumbuhan perusahaan (TATO) secara simultan
dan parsial terhadap harga saham Emiten Property dan Real Estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)” ?
Tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui pengaruh likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, pertumbuhan
Earning Per Share (EPS) dan pertumbuhan perusahaan (TATO) secara
simultan dan parsial terhadap harga saham Emiten Property dan Real Estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan kotribusi bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu Akuntansi
Keuangan dan Pasar Modal.
2. Sebagai informasi (tambahan) bagi para investor yang melibatkan diri di
pasar modal khususnya dalam hal mengambil keputusan kapan akan
berinvestasi dan kapan tidak berinvestasi.
3. Sebagai bahan informasi bagi para emiten saham untuk
mempertahankan harga sahamnya agar tetap eksis dalam pandangan
para investor atau calon investor .
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dengan
masalah yang sama dan variabel yang berbeda yaitu berkaitan dengan
faktor-faktor lain yang berkaitan dengan pergerakan harga saham.
1.5. Originalitas
Penelitian ini merupakan pengembangan dan penggabungan dari dari
Dewi Krisnamurti (2002) dengan judul pengaruh pembayaran dividen
terhadap kinerja perusahaan dan pergerakan harga saham. Variabel yang
digunakan dalam penelitian tersebut adalah Dividend Payout Ratio, EPS,
Kurs Dollar dan Harga Saham. Hasil menunjukkan variabel Dividend Payout
Ratio, EPS, Kurs Dollar berpengaruh terhadap Harga Saham. Selain itu
Santoso (2001) meneliti dengan judul Pengaruh rasio profitabilitas terhadap
harga saham dengan menggunakan variabel GPM, NPM, ROI, ROE, Profit
margin terhadap harga saham. Hasil menunjukkan variabel NPM dan ROE
berpengaruh terhadap harga saham.
Siwi (2005) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh efisiensi
modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas terhadap profitabilitas pada
perusahaan property dan real estate yang go publik dibursa efek Jakarta
pada tahun 1998–2002. Rasio-rasio yang digunakan adalah rasio working
capital turnover (WCT), current ratio, debt to equity ratio(DTA) dan return on
investment (ROI). Sampel yang digunakan sebanyak 37 perusahaan
property dan real estate yang sudah listing dari tahun 1998-2002. Dalam
penelitiannya Siwi (2005) menggunakan analisis regresi berganda linier yang
hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel efisiensi modal
kerja (working capital turnover) dan solvabilitas (total debt to total capital
assets) yang mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas (return on
investment) sedangkan variabel likuiditas (current ratio) tidak mempunyai
simultan semua variabel berpengaruh terhadap profitabilitas. Dalam
penelitian ini yang membedakan dengan penelitian Siwi (2005) terletak pada
sampel dari perusahaan yang digunakan. Penelitian ini menggunakan
property dan real estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2007 dengan
sampel sebanyak 38 perusahaan.
Faurani (2004) malakukan penelitian tentang analisis pengaruh modal
kerja terhadap profitabilitas dan rentabilitas pada Koperasi Dharma Wanita
“Mandalika” Mataram Nusa Tenggara Barat. Dalam penelitian ini
menggunakan rasio-rasio profitabilitas (profit margin on sales ratio),
rentabilitas (profit margin ratio), modal kerja (working capital). Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode statistik deskriptif, metode statistik inferensial dan metode analisa
korelasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja tidak begitu
berpengaruh terhadap profitabilitas dan rentabilitas pada Koperasi Mandalika
akan tetapi dapat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Dani (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh likuiditas,
leverage dan efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas (studi kasus pada
PT Modern Toolsindo Bekasi). Rasio keuangan yang digunakan adalah
Current Ratio, Debt to Equyity Ratio (DER), Working Capital Turnover (WCT)
dan Return On Invesment. Alat analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Menggunakan 1 sampel perusahaan dengan
menganalisis neraca dan laporan laba rugi tahun 1997-2002. Dalam
penelitiannya Dani (2003) menggunakan analisis regresi linier berganda
yang hasilnya menunjukkan bahwa secara simultan faktor likuiditas, leverage
dan efisiensi modal kerja terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat profitabilitas PT Modern Toolsindo. Sedangkan secara
parsial hanya variabel leverage yang tidak berpengaruh positif terhadap
variabel profitabilitas. Dalam penelitian ini yang membedakan dengan
penelitian Dani (2003) terletak pada rasio-rasio yang digunakan. Dalam
penelitian ini rasio-rasio yang digunakan yaitu Working Capital Turnover
(WCT), Total Debt to Total Asset (TDTA), Current Ratio dan Return On
Invesment (ROI). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dani (2003)
menggunakan rasio yang sama dengan penelitian ini kecuali pada variabel
solvabilitas, pada variabel solvabilitas penelitian ini menggunakan rasio Debt
to Earning Ratio (DER).
Jati (2003) yang meneliti relevansi nilai Devidend Yield dan Price
Earning Ratio dengan moderasi investment opportunity set (TATO) dalam
penilaian harga saham di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan
tidak ditemukan perbedaan relevansi nilai deviden yield dan price earning
ratio dengan nilai saham.
Penggabungan dalam hal ini terlihat dari variabel yang diteliti, dimana
variabel likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, pertumbuhan EPS dan
pertumbuhan perusahaan yang juga sangat mempengaruhi naik turunnya
harga saham. Variabel pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan
TATO (Total Assets Turn Over) juga dipertimbangkan sebagai variabel
dalam penelitian ini untuk melihat pengaruhnya terhadap harga saham.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Rasio Keuangan
Rasio memberikan gambaran tentang suatu hubungan atau
perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan
dengan menggunakan alat analisa apabila rasio ini akan dapat memberikan
gambaran tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan. Menurut Riyanto (2000,50) menyatakan : perusahaan harus
memperhatikan keseimbangan antara tujuan likuiditas dan rentabilitas
perusahaan. Sehingga kemampuan membayar hutang dan kemampuan
menghasilkan laba dalam perusahaan dapat direalisasikan tergantung pada
laba, aktiva dan modal mana yang akan dibandingkan apakah dari hasil
usaha netto (laba ditahan) sesudah pajak.
Menurut Munawir (2002 : 68) juga membagi analisa rasio ke dalam
beberapa bagian berdasarkan sumber datanya yaitu :
a. Rasio-rasio neraca (balance sheet ratios)
Rasio-rasio neraca adalah semua rasio yang semua
datanya diambil dari atau bersumber dari neraca.
Rasio-rasio laporan rugi laba adalah semua rasio yang
semua datanya diambil dari atau bersumber dari laporan
rugi laba.
c. Rasio-rasio antar laporan (inter statement ratios)
Rasio-rasio antar laporan adalah semua rasio yang
beberapa bagian datanya diambil dari neraca dan bagian
yang lain bersumber dari laporan rugi laba.
9
Menurut Bernsten (2001:75) membagi angka-angka keuangan ke
dalam beberapa bagian yaitu :
a. Rasio-rasio untuk menilai liquiditas
b. Rasio-rasio untuk menilai struktur modal dan solvabilitas
c. Return on Investement Ratios
d. Rasio untuk menilai hasil produksi
e. Rasio-rasio untuk menilai penggunaan aktiva tetap yaitu
rasio perimbangan antara penjualan dengan kas,
persediaan, midal kerja, aktiva tetap dan aktiva-aktiva lain.
Sedangkan Riyanto (2000:54) mengklasifikasikan angka-angka rasio
keuangan beberapa bagian yaitu :
Rasio Likuiditas
1) Current ratio
2) Cash Ratio
3) Acid Test Ratio
4) Working Capital to total assets ratio
Rasio keuntungan
1) gross profit margin
2) Operating income rasio
3) Operating rasio
4) Net profit margin
5) Earnings power to total investment
6) Net earning power rasio
7) Rate of return for the owners
a. Rasio Likuiditas
1) Current ratio
Formula current ratio sebagai berikut :
Jumlah aktiva lancar
Current ratio = x 100 %
Jumlah hutang lancar
2) Cash Ratio
Formula cash ratio sebagai berikut :
Jumlah kas dan efek
Cash ratio = x 100 %
Jumlah hutang lancar
3) Acid Test Ratio
Aktiva lancar-Persediaan
Acid test ratio = x 100 %
Jumlah hutang lancer
4) Working Capital to total assets ratio
Formula Working Capital to total assets ratio sebagai berikut :
Total asset
Capital to total asset ratio = x 100 %
Jumlah hutang
b. Rasio Profitabilitas (Keuntungan)
1) Profit Margin
Formula Profit Marginsebagai berikut :
Laba Operasi
Profit margin = x 100 %
Pendapatan Operasi
2) Return On Investment (ROI)
Formula Return On Investment (ROI)sebagai berikut :
Laba Bersih
ROI = x 100 % Aktiva Rata-Rata
3) Rasio Operasional (Operating Ratio)
Formula Rasio Operasional (Operating Ratio)sebagai berikut :
Beban Operasi
OR = x 100 %
Pendapatan Operasi
2.1.2 Rasio Likuiditas
Likuiditas (Riyanto, 2000 : 67) adalah berhubungan dengan masalah
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang
segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat likuid) yang dimiliki
oleh suatu perusahaan pada suatu saat merupakan kekuatan membayar dari
perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai
kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi segala kewajiban
finansialnya yang segera harus dipenuhi atau dengan kata lain perusahaan
tersebut belum tentu memiliki kemampuan membayar.
Kemampuan membayar baru terdapat pada perusahaan apabila
kekuatan membyar-nya adalah demikian besarnya sehingga dapat
memenuhi semua kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi.
Dengan demikian maka kemampuan membayar itu dapat diketahui setelah
membandingkan kekuatan membayar-nya di satu pihak dengan
kewajiban-kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi di lain pihak.
Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar sedemikian
besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang
segera harus dipenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah likuid,
dan sebaliknya yang tidak mempunyai kemampuan membayar adalah
illikuid.
Sedangkan menurut Munawir (2002:66) likuiditas adalah menunjukkan
yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan pada saat ditagih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendeknya yang segera harus dipenuhi.
Untuk menilai likuiditas perusahaan terdapat beberapa rasio yang
dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menilai posisi likuiditas
perusahaan, yaitu :
1. Current Ratio, diperoleh dari aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar.
2. Quick Ratio, diperoleh dari aktiva lancar dikurangi persediaan dibagi
dengan hutang lancar.
Proksi variabel likuiditas menggunakan current ratio karena variabel
tersebut dapat mewakili tingkat likuiditas perusahaan yang diukur dari
perbandingan aktiva lancar dibanding hutang lancar. Perbandingan tersebut
berpengaruh besar terhadap perusahaan karena aktiva lancar dapat
mewakili likuiditas perusahaan dibanding kas dan setara dengan kas.
2.1.3. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan
sekiranya saat ini dilikuidasikan (Riyanto, 2000 : 68). Pengertian solvabilitas
dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar semua
utang-utangnya (baik jangka pendek dan jangka panjang). Sedangkan
menurut Munawir (2002: 32) solvabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.
Pengertian solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk
membayar semua utang-utangnya baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
Solvabilitas dapat diukur dengan rasio antara lain :
1. Debt to Equity Ratio
Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri
perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Diformulasikan
dari total hutang dibagi modal sendiri dikali 100%.
2. Debt to Total Assets
Menunjukkan beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana
yang dibelanjai dengan utang atau seberapa bagian dari aktiva yang
digunakan untuk menjamin utang. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang
rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan
terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi diformulasikan dari total
hutang dibagi dengan aktiva dikali 100%.
Proksi variabel solvabilitas menggunakan Total Debt to Total Assets
dibelanjai dengan utang atau seberapa bagian dari aktiva yang digunakan
untuk menjamin utang. Perbandingan tersebut berpengaruh besar terhadap
perusahaan karena total kewajiban terhadap total assets dapat mewakili
solvabilitas perusahaan dibanding dengan membandingkan dengan total
ekuitas perusahaan.
2.1.4 Rasio Rentabilitas
Rentabilitas atau profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
menghasilkan laba selama periode tertentu (Munawir, 2000:71). Rentabilitas
merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan modal
yang ditanamkan. Jadi dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan
rentabilitas adalah perbandingan antara laba dengan modal yang
menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan
kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktiva secara
produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui
dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode
dengan jumlah modal perusahaan tersebut.
Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba
yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disuatu pihak dengan jumlah modal
sendiri yang menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas modal sendiri adalah
kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja
didalamnya untuk menghasilkan keuntungan (Riyanto, 2000 : 69). Rumus
yang digunakan laba bersih dibagi dengan modal sendiri.
Proksi variabel rentabilitas menggunakan Return on Equity karena
variabel tersebut melihat kemampuan perusahaan menggunakan aktiva
secara produktif. Perbandingan tersebut berpengaruh besar terhadap
perusahaan karena dapat melihat kemampuan perusahaan mendapatkan
laba terhadap total ekuitas perusahaan dibanding menggunakan ukuran ROI
yang memperhitungkan laba bersih terhadap aktiva rata-rata perusahaan.
Menurut beberapa literatur ROI dapat ditutupi kelemahannya dengan
Economic Value Added (EVA).
2.1.5 Pertumbuhan Earning Per Share (EPS)
EPS diartikan sebagai pencapaian laba per lembar saham, analisis
laba dari sudut pandang pemilik dipusatkan pada laba per lembar saham
dalam sutu perusahaan. Rasio ini secara sederhana melibatkan pembagian
laba bersih untuk saham biasa dengan jumlah rata-rata saham biasa yang
beredar. Laba per lembar saham adalah suatu ukuran dimana baik
manajemen maupun pemegang saham menaruh perhatian yang besar. Itu
digunakan secara luas dalam penafsiran nilai saham biasa dan sering
merupakan basis untuk menetapkan tujuan serta sasaran spesifik
Earning Per Share (EPS) menggambarkan laba bersih perusahaan
yang diterima oleh setiap saham. Tapi yang jadi masalah adalah bagaimana
menghitung EPS jika perusahaan memiliki instrumen konversi yang
sewaktu-waktu dapat ditukar menjadi saham. (www.e-samuel.com.2000).
Apabila emiten hanya mengeluarkan saham biasa (common stock)
untuk permodalan sahamnya, maka perhitungan EPS akan menjadi sangat
sederhana, yaitu:
EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham Beredar
Masalah timbul jika emiten mengeluarkan berbagai instrumen
konversi, yang dapat berupa convertible preferred share (saham preferen
konversi), convertible bond (obligasi konversi), stock option dan warrant.
Instrumen-instrumen ini walaupun tidak semua merupakan instrumen
kepemilikan (equity instrument) tapi sewaktu-waktu dapat ditukar menjadi
saham biasa, sehingga dapat mempengaruhi besarnya laba bersih per
saham.
Price Earning Ratio / PER
Price earning ratio /PER adalah rasio price yang dihitung dengan
membagi harga saham saat ini dengan Earning Per Share (EPS), EPS
sendiri merupakan rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan yang
diperoleh investor atau pemegang saham per saham. Semakin tinggi nilai
EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar
laba yang disediakan untuk pemegang saham.
Net Profit EPS =
Jumlah saham
Harga Saham PER =
EPS
PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali. Bagi
para investor semakin kecil PER suatu saham semakin bagus karena saham
tersebut termasuk murah.
Basic EPS
Untuk EPS yang hanya memperhitungkan saham biasa, digunakan
Basic EPS dengan formula:
Basic EPS = (Laba Bersih - Deviden Preferen)/Jumlah Saham Biasa
Berdasarkan Rata-rata Tertimbang.
Maksud jumlah saham biasa berdasarkan rata-rata tertimbang
(weighted average common share ) adalah jika emiten mengeluarkan saham
biasa beberapa kali dalam periode 1 tahun, maka jumlah sahamnya harus
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa = 100 juta + (50 juta x 0.5) =
125 juta. Maka, EPS = Rp 25 miliar / 125 juta lembar = Rp 200
Fully Dilluted EPS
Untuk perusahaan yang memiliki seluruh instrumen konversi,
perhitungan EPS perlu menggunakan Fully Diluted EPS. Perhitungannya
mengasumsikan bahwa pemegang instrumen konversi telah menukarkan
instrumen konversi menjadi saham biasa. Rumusnya:
Diluted EPS = [Laba bersih - Dividen pref. + Dividen untuk convertible
pref.+ (Beban bunga convertible debt x (1-t))] / [ Jumlah saham biasa
berdasarkan rata-rata tertimbang + saham dari instrumen konversi + Saham
dari konversi option dan warrant.
Dimana t = tingkat pajak (tax rate) yang dikenakan untuk beban bunga
Contoh: emiten PT ABC memiliki saham biasa 200 juta lembar dan warran
100 juta lembar dengan rasio konversi 2:1 (3 lembar warran dapat dikonversi
menjadi 1 lembar saham biasa). Maka jumlah saham yang digunakan
sebagai pembagi adalah sebesar: 200 juta + (100 juta / 2) = 250 juta lembar.
Menurut Ou dan Penman (1989: 383), “the term ‘growth’ is often used
vaguely or with a variety of meanings. People talk of ‘growth firms’ and of
paying more for a growth firm but their meaning is not always clear.
Sometimes the term is used to mean growth in sales, sometimes growth in
earnings and sometimes growth in assets.” Dari definisi diatas bahwa
pertumbuhan perusahaan adalah pertumbuhan penjualan pertumbuhan laba
ataupun pertumbuhan assets.
Menurut Keown et al. (2001:136), rasio pertumbuhan (growth ratio)
yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan
ekonomi secara umum”. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan untuk melihat
tingkat pertumbuhan perusahaan yaitu :
1. analisis tingkat pertumbuhan ini harus dipisahkan antara pertumbuhan
riil dari pertumbuhan nominal karena faktor inflasi.
2. untuk mencari pertumbuhan selama periode tertentu, dengan membagi
periode terakhir dengan periode pertama kemudian dengan bantuan
tabel dapat dicari persentase pertumbuhan.
Rasio pertumbuhan dapat dihitung melalui beberapa rasio yaitu rasio
pertumbuhan penjualan, rasio pertumbuhan laba setelah pajak, rasio
pertumbuhan laba per lembar saham, rasio pertumbuhan dividen per lembar
saham, rasio pertumbuhan harga pasar per lembar saham.
2.1.6. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan berdasarkan harga merupakan proksi yang
menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan
dalam harga pasar. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan
harga-harga saham, dan perusahaan-perusahaan yang tumbuh akan
memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang
dimiliki perusahaan (assets in place). Salah satu bentuk pertumbuhan
perusahaan adalah tergambar dari Total Assets Turn Over (TATO) yang
didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva
yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan. Rasio yang telah digunakan dalam
beberapa penelitian yang berkaitan dengan proksi pasar adalah sebagai
berikut :
Penjualan x 100 % Total Aktiva
Ukuran pertumb uhan perusahaan menggunakan TATO dianggap
lebih mewakili nilai sebuah perusahaan dibanding menggunakan ukuran
yang lain seperti Tobin Q ratio karena pertimbangan variabel independen
yang digunakan adalah harga saham. Bila digunakan Tobin Q ratio berarti
menghubungkan unsur yang sama yaitu harga saham sebagai komponen
perhitungannya.
2.1.7 Harga Saham
Harga saham adalah suatu saham yang mempunyai ciri untuk
memperjualbelikan di bursa efek yang diukur dengan nilai mata uang (harga)
dimana harga saham tersebut akan ditentukan antara kekuatan demand dan
supply.
Analisa terhadap nilai saham merupakan langkah mendasar yang
harus dilakukan oleh investor sebelum melakukan investasi. Ada dua model
yang lazim dipergunakan dalam menganalisa saham, yaitu model
fundamental dan model teknikal (Keown et al, 2001 : 56). Model
fundamental, mencoba memperkirakan harga saham dimasa mendatang
melalui dua cara (Husnan, 1998:285), yakni: pertama melakukan estimasi
nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di waktu
mendatang, dan kedua menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut
sehingga diperoleh taksiran harga saham. Karena itu untuk melakukan
evaluasi dan proyeksi terhadap harga saham, diperlukan informasi tentang
kinerja fundamental keuangan perusahaan (Pujiyanto, 2002:96).
Banyak teori dan studi empiris yang mendukung pernyataan bahwa
terdapat pengaruh faktor-faktor fundamental, utamanya pengaruh EPS dan
tingkat DPR terhadap harga saham. Informasi tentang laba perusahaan
sangat diperlukan dalam melakukan penilaian terhadap saham. Laporan
keuangan seperti laba perusahaan harus dipakai sebagai sumber informasi
utama bilamana hendak melakukan analisis yang akurat terhadap harga
saham. Ketika laba meningkat, maka harga saham cenderung naik
sedangkan ketika laba menurun, harga saham juga ikut menurun.
Siwi dalam Meythi (2005) melakukan penelitian tentang analisis
pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas terhadap
profitabilitas pada perusahaan property dan real estate yang go publik
dibursa efek Jakarta pada tahun 1998–2002. Rasio-rasio yang digunakan
adalah rasio working capital turnover (WCT), current ratio, debt to equity
ratio(DTA) dan return on investment (ROI). Sampel yang digunakan
sebanyak 37 perusahaan property dan real estate yang sudah listing dari
tahun 1998-2002. Dalam penelitiannya Siwi (2005) menggunakan analisis
regresi berganda linier yang hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial
hanya variabel efisiensi modal kerja (working capital turnover) dan
solvabilitas (total debt to total capital assets) yang mempunyai pengaruh
terhadap profitabilitas (return on investment) sedangkan variabel likuiditas
(current ratio) tidak mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas (return on
investment). Sedangkan secara simultan semua variabel berpengaruh
terhadap profitabilitas. Dalam penelitian ini yang membedakan dengan
penelitian Siwi (2005) terletak pada sampel dari perusahaan yang digunakan.
Penelitian ini menggunakan property dan real estate di Bursa Efek Jakarta
tahun 2004-2007 dengan sampel sebanyak 34 perusahaan.
Faurani dalam Hamzah (2007) malakukan penelitian tentang analisis
pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dan rentabilitas pada Koperasi
Dharma Wanita “Mandalika” Mataram Nusa Tenggara Barat. Dalam
penelitian ini menggunakan rasio-rasio profitabilitas (profit margin on sales
ratio), rentabilitas (profit margin ratio), modal kerja (profit margin ratio).
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode statistik deskriptif, metode statistik inferensial dan
metode analisa korelasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja tidak
begitu berpengaruh terhadap profitabilitas dan rentabilitas pada Koperasi
Mandalika akan tetapi dapat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Dani (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh likuiditas,
leverage dan efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas (studi kasus pada
PT Modern Toolsindo Bekasi). Rasio keuangan yang digunakan adalah
Current Ratio, Debt to Equyity Ratio (DER), Working Capital Turnover (WCT)
dan Return On Invesment. Alat analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda. Menggunakan 1 sampel perusahaan dengan
menganalisis neraca dan laporan laba rugi tahun 1997-2002. Dalam
penelitiannya Dani (2003) menggunakan analisis regresi linier berganda
yang hasilnya menunjukkan bahwa secara simultan faktor likuiditas, leverage
dan efisiensi modal kerja terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat profitabilitas PT Modern Toolsindo. Sedangkan secara
parsial hanya variabel leverage yang tidak berpengaruh positif terhadap
variabel profitabilitas. Dalam penelitian ini yang membedakan dengan
penelitian ini rasio-rasio yang digunakan yaitu Working Capital Turnover
(WCT), Debt to Total Asset (DTA), Current Ratio dan Return On Invesment
(ROI). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dani (2003) menggunakan
rasio yang sama dengan penelitian ini kecuali pada variabel solvabilitas,
pada variabel solvabilitas penelitian ini menggunakan rasio Debt to Earning
Ratio (DER).
Jati (2003) yang meneliti relevansi nilai Devidend Yield dan Price
Earning Ratio dengan moderasi investment opportunity set (TATO) dalam
penilaian harga saham di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan
tidak ditemukan perbedaan relevansi nilai deviden yield dan price earning
ratio dengan nilai saham.
Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Siwi real estate yang go publik dibursa efek Jakarta pada tahun 1998–2002
working capital turnover (WCT),
current ratio, debt to equity ratio(DTA) dan return on investment (ROI).
Variabel efisiensi modal kerja (working capital turnover) dan solvabilitas (total debt to total capital assets) yang mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas (return on investment) sedangkan variabel likuiditas (current ratio) tidak mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas (return on investment).
Profitabilitas (profit margin on sales ratio), rentabilitas (profit margin ratio), modal kerja (profit margin ratio)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa VARIABEL modal kerja tidak begitu berpengaruh terhadap profitabilitas dan rentabilitas pada Koperasi Mandalika.
Dani pada PT Modern Toolsindo Bekasi).
Current Ratio, Debt to Equyity Ratio
(DER), Working Capital Turnover
(WCT) dan Return On Invesment
Secara simultan faktor likuiditas, leverage dan efisiensi modal kerja terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas PT Modern Toolsindo. Sedangkan secara parsial hanya variabel leverage yang tidak berpengaruh positif terhadap variabel profitabilitas.
DPR, EPS dan Kurs Dollar berpengaruh terhadap Harga Saham. Laba: Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta
Current Ratio (CR), Quick Ratio
(QR), Debt Ratio (DR), Equity to Total Assets (ETA), Equity to Ttotal Liabilities (ETL), Equity to Fixed Asset (EFA), Profit Margin (PM),
Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover
(ITO), Average Collection Period
(ACP), Fixed Assets Turnover
(FAT), dan Total Assets Turnover
(TAT).
Semua rasio keuangan yaitu, profit growth (PG), menunjukkan bahwa return on assets (ROA) yang paling baik memprediksi pertumbuhan laba
I Ketut Jati (2003)
Relevansi nilai Devidend Yield dan Price Earning Ratio dengan moderasi investment opportunity set (TATO) dalam penilaian harga saham di Bursa Efek Jakarta
1. Deviden Yield 2. Price Earning ratio 3. TATO
Tidak ditemukan perbedaan relevansi nilai deviden yield dan price earning ratio
dengan nilai saham dengan TATO sebagai pemoderasi.
Current Ratio (CR), Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Income to Sales
(NIS), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO), Total Assets
Turnover (TATO), dan Sales to Current Liabilities (SCL)
Secara simultan, rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian mampu memprediksi laba satu tahun yang akan datang, sedangkan secara parsial, rasio ITO, TATO), NIS, dan SCL dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang
Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
6. Harga Saham
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Adapaun kerangka konsep terdapat pada Gambar 2.1 berikut :
LIKUIDITAS (X1)
SOLVABILITAS (X2)
RENTABILITAS (X3)
PERTUMBUHAN EPS (X4)
HARGA SAHAM (Y)
PERTUMBUHAN PERUSAHAN/
TATO (X5)
Gambar : 2.1. Kerangka Konsep
Analisa yang dilakukan terhadap laporan keuangan akan
mengarahkan kepada penarikan kesimpulan tentang kondisi keuangan
perusahaan. Dalam hal ini, peneliti ingin melihat kemampuan perusahaan
dalam melakukan pembayaran terhadap kemampuan perusahaan dalam
melakukan pembayaran terhadap kewajiban jangka pendeknya dan melihat
Dalam penentuan kebijakan modal kerja yang efisien, perusahaan
dihadapkan pada masalah adanya pertukaran (trade off) antara faktor
likuiditas dan profitabilitas (Van Horne, 2005: 217). Jika perusahaan
memutuskan menetapkan modal kerja dalam jumlah yang besar,
kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun kesempatan untuk
memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya berdampak
pada menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika perusahaan ingin
memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat
likuiditas perusahaan. Makin tinggi likuiditas, maka makin baiklah posisi
perusahaan di mata kreditur. Oleh karena terdapat kemungkinan yang lebih
besar bahwa perusahaan akan dapat membayar kewajibannya tepat pada
waktunya. Di lain pihak ditinjau dari segi sudut pemegang saham, likuiditas
yang tinggi tak selalu menguntungkan karena berpeluang menimbulkan
dana-dana yang menganggur yang sebenarnya dapat digunakan untuk
berinvestasi dalam proyek-proyek yang menguntungkan perusahaan
(Tunggal,1995 : 157).
Selain masalah tersebut di atas perusahaan juga dihadapkan pada
masalah penentuan sumber dana. Jika perusahaan menggunakan lebih
banyak hutang dibanding modal sendiri maka tingkat solvabilitas akan
menurun karena beban bunga yang harus di tanggung juga meningkat. Hal
ini akan berdampak terhadap menurunnya profitabilitas.
Pada dasarnya, jika perusahaan meningkatkan jumlah utang sebagai
sumber dananya hal tersebut dapat meningkatkan risiko keuangan. Jika
perusahaan tidak dapat mengelola dana yang diperoleh dari utang secara
produktif, hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang negatif dan
berdampak terhadap menurunnya profitabilitas perusahaan. Sebaliknya jika
utang tersebut dapat dikelola dengan baik dan digunakan untuk proyek
investasi yang produktif, hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang
positif dan berdampak terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.
Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to total
asset. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari aktiva yang digunakan
untuk menjamin utang. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah
karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan terhadap
kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi. Di sisi lain, pemegang saham
akan menginginkan leverage yang lebih besar karena akan dapat
meningkatkan laba yang diharapkan.
Rasio lain yang juga berada dalam kinerja profitabilitas perusahaan
adalah Earning per Share (EPS), dimana EPS dapat digunakan untuk
menentukan keuntungan per lembar saham. Pendekatan ini didasarkan hasil
yang diharapkan pada perkiraan laba per lembar saham di masa yang akan
datang, sehingga dapat diketahui berapa lama investasi saham akan
menjadi dasar penetapan tujuan perusahaan dan juga sebagai dasar
pertimbangan calon investor dalam mengambil keputusan, memiliki banyak
faktor yang mempengaruhi. Variabel-variabel yang mempengaruhi EPS
diperoleh dari penguraian EPS kedalam penentu-penentu dasarnya yang
berasal dari rasio profitabilitas dan rasio-rasio yang berkaitan dengan
kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya. Jadi asumsinya adalah
tingginya akan EPS sebagai indikasi tingginya harga saham dan sebaliknya
rendahnya EPS sebagai indikasi turunnya harga saham perusahaan.
Studi dari Purnomo (1998) dan Topkis (1998) dalam Rosyadi (2002)
sampai pada suatu kesimpulan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh
positif signifikan terhadap harga saham. Selain itu juga semakin tinggi TATO,
maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk
menghasilkan penjualan dan laba perusahaan juga dapat meningkat.
3.2
Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, tinjauan teoritis dan kerangka konsep
diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
”Terdapat pengaruh likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, pertumbuhan Earning
Per Share (EPS) dan pertumbuhan perusahaan secara simultan dan parsial
terhadap harga saham Emiten Property dan Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif yang bertujuan
untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya atau
extended replication.
Metode penelitian ini bersifat korelasional yang menjelaskan pengaruh
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, EPS dan TATO terhadap harga saham
merupakan data time series. Dengan demikian penelitian ini
menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian
yang sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya dan mencoba
menganalisa untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang
diperoleh.
4.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2004 sampai 2007, dan ruang
lingkup penelitian ini adalah laporan keuangan yang memenuhi kriteria
variabel penelitian dan tetap dipublikasikan selama tahun pengamatan.
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun
pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu
mengenai sekelompok obyek yang lengkap dan jelas (Supranto, 2004 : 88).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
kelompok Property dan Real Estate yang sudah go public di Bursa Efek
Indonesia periode waktu 2004-2007 sebanyak 45 (empat puluh lima) emiten
dimana data diperoleh dari sumber data sekunder. Sumber data sekunder
adalah data-data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau
tangan kedua (Supranto, 2004:89). Populasi dalam penelitian ini seluruh
perusahan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI sebanyak 45
(empat puluh lima) emiten.
30
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan
dianggap dapat menggambarkan populasinya (Supranto, 2004 : 96). Teknik
penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
purposive sampling. Teknik ini ditentukan untuk memilih anggota sampel
secara khusus berdasarkan tujuan penelitian dan kesesuaian kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan oleh peneliti.
1. Emiten termasuk klasifikasi jenis usaha property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
2. Emiten telah menyampaikan laporan keuangan tahun 2004 sampai tahun
2007 yang telah diaudit. Tahun buku berakhir pada tanggal 31 Desember
dan melakukan penjualan pada tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007.
Adapun emiten yang terpilih sebagai sampel penelitian sebaanyak 38
Tabel 4.1 : Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan
1 PT. Bhunawanatala Indah Permai Tbk
Sumber : Indonesia Capital Market Directory 2008.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ini adalah metode dokumentasi. Metode
dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan kepada subjek penelitian (Suhartono, 1999). Metode ini dilakukan
dengan mencatat atau mengumpulkan data-data yang tercantum pada
Indonesian Capital Market Directory yang berupa data laporan keuangan
perusahaan-perusahaan yang tergabung di dalam industri Property dan Real
Estate yang listing di BEI tahun 2004-2007.
4.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data
laporan keuangan perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Jakarta tahun 2004-2007 yang diperoleh dari pihak kedua atau
tangan kedua.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat pada
Indonesian Capital Market Directory yang diterbitkan oleh Bursa Efek
Jakarta, JSX Statistics, laporan hasil penelitian ilmiah dan jurnal penelitian
ilmiah.