SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
HADI HARTADI
10108132
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
Assalamu’alailkum Wr, Wb
Alhamdulillahirrobbil’alamiin, Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulisan
tugas akhir ini dapat penulis selesaikan dengan judul “Supply Chain
Management di PT Pupuk Kujang”.
Selain itu tidak lupa pula penulis sampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materil, yaitu kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Alm. Haruman Soemadipoera dan
Ibunda Sukarsih yang senantiasa memberi dukungan doa, semangat hingga
materiil kepada penulis selama menyusun skripsi ini.
2. Kedelapan saudara penulis, Mas Ari Agustian, Teh Eli Herlistia, Bang Rudi
Ana, Teh Dede Hartati Rahmalia, A’Bambang Herlambang, Teh Iis, A’Anton Herdianto dan Teh Wiwin yang senantiasa memberi dukungan doa, semangat
kepada penulis selama menyusun skripsi ini.
3. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto M.Sc. selaku rektor UNIKOM.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Denny Kurniadie M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer UNIKOM.
5. Bapak Irawan Afrianto S.T., M.T. selaku ketua program studi teknik
informatika.
6. Ibu Utami Dewi W., S.Kom., M.Kom. selaku pembimbing, penguji 1
seminar, penguji 2 sidang dalam penulisan skripsi ini.
7. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku penguji 2 seminar dan penguji 1
sidang skripsi.
8. Ibu Sufaatin S.T., M.Kom. selaku penguji 3 sidang skripsi.
9. Ibu Monika Indriani selaku pembimbing dari PT Pupuk Kujang yang menjadi
iv
membantu melancarkan proses penelitian.
11. Pujaan hati, belahan jiwa Sri Nursaidah yang selalu mendampingi penulis
dalam menyusun skripsi ini.
12. Teman-teman grup pejuang skripsi Sahdan Sugema, Hashfialdi E. P., Destian
Tidar, Doni Sutawijaya, Sihabudin Ahmad dan Muhammad Valery Hamzah.
13. Teman-teman mahasiswa yang menjadi teman sharing dalam penulisan tugas
akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pengetahuan
bagi semua, baik bagi penulis maupun pembaca. Akhir kata semoga tugas akhir
ini dapat bermanfaat bagi semua. Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
Bandung, 27 Februari 2016
v
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR SIMBOL ... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan... 3
1.4. Batasan Masalah ... 3
1.5. Metodologi Penelitian ... 5
1.6. Sistematika Penulisan ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1. Tinjauan Pustaka ... 9
2.1.1. Profil Perusahaan ... 9
2.1.2. Visi dan Misi Perusahaan... 10
2.1.3. Sejarah Perusahaan ... 11
2.1.4. Struktur Organisasi ... 15
2.1.5. Deskripsi Pekerjaan ... 16
2.1.5.1. Direktur Utama ... 16
2.1.5.2. Direktur Produksi, Teknik & Pengembangan ... 17
2.1.5.3. Direktur Sumber Daya Manusia & Umum ... 17
2.1.5.4. Direktur Komersil ... 18
2.1.5.5. Kompartemen Produksi ... 19
2.1.5.6. Kompartemen Pemeliharaan ... 19
vi
2.1.5.9. Kompartemen Logistik & Umum ... 19
2.1.5.10.Kompartemen Administrasi Keuangan ... 19
2.1.5.11.Kompartemen Pemasaran ... 20
2.1.5.12.Departemen Hubungan Masyarakat ... 20
2.1.5.13.Departemen Hukum & Administrasi Perusahaan ... 20
2.1.5.14.Departemen Pengamanan... 21
2.1.5.15.Departemen Program Kemitraan & Bina Lingkungan ... 21
2.1.5.16.Departemen Pengawas Operasional ... 22
2.1.5.17.Departemen Pengawas Keuangan ... 22
2.1.5.18.Departemen Manajemen Resiko ... 22
2.1.5.19.Departemen Produksi 1A ... 23
2.1.5.20.Departemen Produksi 1B ... 23
2.1.5.21.Departemen Pengawas Proses... 24
2.1.5.22.Departemen Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan Hidup ... 24
2.1.5.23.Departemen Perencanaan & Pemeliharaan Lapangan ... 25
2.1.5.24.Departemen Pemeliharaan Listrik & Instrumen ... 26
2.1.5.25.Departemen Peralatan & Pabrikasi ... 26
2.1.5.26.Departemen Inspeksi ... 27
2.1.5.27.Departemen Pengembangan ... 27
2.1.5.28.Departemen Rancang Bangun... 27
2.1.5.29.Departemen Teknologi Informasi & Komunikasi ... 28
2.1.5.30.Departemen Riset ... 28
2.1.5.31.Departemen Perencanaan & Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 29
2.1.5.32.Departemen Pengelolaan Sumber Daya Manusia ... 29
2.1.5.33.Departemen Kesehatan ... 30
2.1.5.34.Departemen Manajemen ... 30
2.1.5.35.Departemen Pengadaan ... 30
2.1.5.36.Departemen Pelayanan Jasa ... 31
2.1.5.37.Departemen Pelayanan Umum ... 31
vii
2.1.5.40.Departemen Keuangan ... 32
2.1.5.41.Departemen Akuntansi... 33
2.1.5.42.Departemen Perencanaan & Promosi ... 33
2.1.5.43.Departemen Sarana Penjualan ... 34
2.1.5.44.Departemen Penjualan PSO ... 34
2.1.5.45.Departemen Penjualan Non PSO ... 35
2.1.5.46.Departemen Sarana Riset Pupuk Organik ... 35
2.1.5.47.Bagian Pengadaan Bahan Baku & Penolong ... 36
2.1.5.48.Bagian Pengadaan Suku Cadang ... 36
2.1.5.49.Bagian Pengadaan Umum & Consumable ... 36
2.1.5.50.Bagian Pengadaan Jasa Teknik ... 36
2.1.5.51.Bagian Jasa Sipil Kawasan ... 36
2.1.5.52.Bagian Jasa Sipil Pabrik... 36
2.1.5.53.Bagian Rumah Tangga ... 36
2.1.5.54.Bagian Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan ... 37
2.1.5.55.Bagian Transport ... 37
2.1.5.56.Bagian Perencanaan & Pengendalian Material ... 37
2.1.5.57.Bagian Gudang Material ... 37
2.1.5.58.Bagian Usaha Patungan ... 37
2.1.5.59.Bagian Strategi Korporasi ... 37
2.1.5.60.Sekertariat Perusahaan ... 37
2.1.5.61.Satuan Pengawasan Intern ... 38
2.1.5.62.Kantor Perwakilan Pupuk Kujang Jakarta ... 38
2.2. Landasan teori ... 38
2.2.1. Manajemen Logistik (ML) ... 38
2.2.2. Supply Chain Manajemen (SCM) ... 39
2.2.3. Basis Data ... 44
2.2.4. Sistem Basis data ... 46
2.2.5. DataBase Management System (DBMS)... 47
viii
2.2.8. Data Flow Diagram (DFD) ... 48
2.2.9. Hypertext markup Language (HTML)... 49
2.2.10. Hypertext Preprocessor (PHP) ... 50
2.2.11. JavaScript ... 50
2.2.12. Cascading Style Sheet (CSS) ... 51
2.2.13. MySQL ... 52
2.2.14. Explorer Apache MySQL PHP PHPMyAdmin (XAMMP) ... 52
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 53
3.1. Analisis Sistem ... 53
3.1.1. Analisis Masalah ... 53
3.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 53
3.1.2.1. Prosedur Pemesanan Bahan Baku ... 54
3.1.2.2. Prosedur Produksi Persediaan Pupuk ... 56
3.1.2.3. Prosedur Pendistribusian Pupuk PSO ... 57
3.1.3. Analisis Aturan Bisnis ... 58
3.1.3.1. Analisis Aturan Bisnis yang Sedang Berjalan ... 59
3.1.3.2. Analisis Aturan Bisnis yang Akan Diusulkan ... 59
3.1.4. Model Rantai Pasok pada PT Pupuk Kujang ... 60
3.1.5. Analisis Supply Chain Management (SCM) pada PT Pupuk Kujang .... 63
3.1.5.1 Metode Peramalan Single Exponential Smoothing ... 64
3.1.5.2 Analisis Monitoring Persediaan Produk dan Bahan Baku Pupuk NPK . 73 3.1.5.3 Analisis Penjadwalan Produksi ... 75
3.1.5.4 Analisis Pendistribusian Pengiriman ... 76
3.1.6. Analisis kebutuhan Non Fungsional ... 81
3.1.6.1. Analisis Perangkat Keras ... 81
3.1.6.2. Analisis Perangkat Lunak ... 82
3.1.6.3. Analisis Pengguna (User) ... 82
3.1.6.4. Analisis Jaringan ... 85
3.1.6.5. Analisis Pengkodean ... 94
ix
3.1.7.1. Diagram Konteks ... 96
3.1.7.2. Data Flow Diagram (DFD) ... 97
3.1.7.2.1. DFD Level 1 ... 97
3.1.7.2.2. DFD Level 2 Proses 2 Pengelolaan Data Master ... 98
3.1.7.2.3. DFD Level 2 Proses 3 Pengelolaan Data Pemesanan ... 100
3.1.7.2.4. DFD Level 2 Proses 4 Pengelolaan Data Perencanaan... 101
3.1.7.2.5. DFD Level 2 Proses 5 Pengelolaan Data Pembelian ... 102
3.1.7.2.6. DFD Level 2 Proses 6 Pengelolaan Data Penagihan ... 103
3.1.7.2.7. DFD Level 2 Proses 7 Pengelolaan Data Stok Produksi ... 104
3.1.7.2.8. DFD Level 2 Proses 8 Pengelolaan Data Penjualan ... 105
3.1.7.2.9. DFD Level 2 Proses 9 Pengelolaan Data Pengangkutan ... 106
3.1.7.2.10. DFD Level 3 Proses 2.1 Pengelolaan Data Jabatan ... 107
3.1.7.2.11. DFD Level 3 Proses 2.2 Pengelolaan Data Bagian ... 108
3.1.7.2.12. DFD Level 3 Proses 2.3 Pengelolaan Data Pegawai ... 109
3.1.7.2.13. DFD Level 3 Proses 2.4 Pengelolaan Data Bahan Baku ... 110
3.1.7.2.14. DFD Level 3 Proses 2.5 Pengelolaan Data Produk Pupuk ... 111
3.1.7.2.15. DFD Level 3 Proses 2.6 Pengelolaan Data Pengiriman ... 112
3.1.7.2.16. DFD Level 3 Proses 2.7 Pengelolaan Data Kendaraan ... 113
3.1.7.2.17. DFD Level 3 Proses 2.8 Pengelolaan Data Supplier ... 114
3.1.7.2.18. DFD Level 3 Proses 3.1 Pengelolaan Data Pemesanan ... 115
3.1.7.2.19. DFD Level 3 Proses 3.2 Pengelolaan Data Detail Pemesanan ... 116
3.1.7.2.20. DFD Level 3 Proses 3.3 Pengelolaan Data V Pemesanan ... 117
3.1.7.2.21. DFD Level 3 Proses 3.4 Pengelolaan Data V Detail Pemesanan .... 118
3.1.7.2.22. DFD Level 3 Proses 4.1 Pengelolaan Data Pemesanan Perencanaan119 3.1.7.2.23. DFD Level 3 Proses 4.2 Pengelolaan Data Perencanaan... 120
3.1.7.2.24. DFD Level 3 Proses 4.3 Pengelolaan Data Detail Perencanaan ... 121
3.1.7.2.25. DFD Level 3 Proses 5.1 Pengelolaan Data Pembelian ... 122
3.1.7.2.26. DFD Level 3 Proses 5.2 Pengelolaan Data Detail Pembelian ... 123
x
3.1.7.2.30. DFD Level 3 Proses 7.2 Pengelolaan Data Verifikasi Produksi... 127
3.1.7.2.31. DFD Level 3 Proses 8.1 Pengelolaan Data Penjualan PSO ... 128
3.1.7.2.32. DFD Level 3 Proses 8.2 Pengelolaan Data Penjualan Non PSO ... 129
3.1.7.2.33. DFD Level 3 Proses 9.1 Pengelolaan Data Pengangkutan ... 130
3.1.7.2.34. DFD Level 3 Proses 9.2 Pengelolaan Data V Pengangkutan ... 131
3.1.7.2.35. DFD Level 4 Proses 6.2.1 Pengelolaan Data Pengiriman PSO ... 132
3.1.7.2.36. DFD Level 4 Proses 6.2.2 Pengelolaan Data Pengiriman Non PSO 133 3.1.7.2.37. DFD Level 4 Proses 8.1.1 Pengelolaan Data Penjualan PSO ... 134
3.1.7.2.38. DFD Level 4 Proses 8.1.2 Pengelolaan Data Detail Penjualan PSO 135 3.1.7.2.39. DFD Level 4 Proses 8.2.1 Pengelolaan Data Penjualan Non PSO ... 136
3.1.7.2.40. DFD Level 4 Proses 8.2.2 Pengelolaan Data D Penjualan Non PSO 137 3.1.8. Spesifikasi Proses ... 138
3.1.9. Kamus Data ... 176
3.2. Perancangan Sistem ... 186
3.2.1. Perancangan Conceptual Data Model (CDM) ... 186
3.2.2. Perancangan Struktur Tabel ... 187
3.2.2.1. Tabel Jabatan ... 187
3.2.2.2. Tabel Bagian ... 188
3.2.2.3. Tabel Pegawai ... 188
3.2.2.4. Tabel Pemesanan_BB ... 188
3.2.2.5. Tabel Detail_Pemesanan_BB ... 188
3.2.2.6. Tabel Stok_BB ... 189
3.2.2.7. Tabel Perencanaan_BB ... 189
3.2.2.8. Tabel Detail_Perencanaan_BB ... 189
3.2.2.9. Tabel Supplier ... 189
3.2.2.10.Tabel Pembelian_BB ... 190
3.2.2.11.Tabel Detail_Pembelian_BB ... 190
3.2.2.12.Tabel Produksi ... 190
3.2.2.13.Tabel Produk_Pupuk ... 191
xi
3.2.2.16.Tabel Pengiriman ... 192
3.2.2.17.Tabel Kendaraan ... 192
3.2.2.18.Tabel Pengangkutan ... 192
3.2.2.19.Tabel Hapus_Data ... 192
3.2.3. Perancangan Struktur Menu ... 193
3.2.3.1. Perancangan Struktur Menu PSDM ... 193
3.2.3.2. Perancangan Struktur Menu Kompartemen Produksi ... 194
3.2.3.3. Perancangan Struktur Menu Gudang Material ... 195
3.2.3.4. Perancangan Struktur Menu Perencanaan Pengendalian Material ... 196
3.2.3.5. Perancangan Struktur Menu Pengadaan ... 197
3.2.3.6. Perancangan Struktur Menu Akuntansi ... 198
3.2.3.7. Perancangan Struktur Menu Produksi ... 199
3.2.3.8. Perancangan Struktur Menu Gudang Lini 2 ... 200
3.2.3.9. Perancangan Struktur Menu Penjualan PSO ... 201
3.2.3.10.Perancangan Struktur Menu Sarana Penjualan... 202
3.2.3.11.Perancangan Struktur Menu Pengawas Operasional ... 203
3.2.4. Perancangan Antar Muka ... 204
3.2.4.1. Perancangan Antar Muka Login ... 204
3.2.4.2. Perancangan Antar Muka untuk PSDM ... 205
3.2.4.3. Perancangan Antar Muka untuk Kompartemen Produksi ... 210
3.2.4.4. Perancangan Antar Muka untuk Gudang Material ... 213
3.2.4.5. Perancangan Antar Muka untuk Perencanaan Pengendalian Material . 216 3.2.4.6. Perancangan Antar Muka untuk Pengadaan ... 220
3.2.4.7. Perancangan Antar Muka untuk Akuntansi ... 225
3.2.4.8. Perancangan Antar Muka untuk Produksi ... 226
3.2.4.9. Perancangan Antar Muka untuk Gudang Lini 2 ... 230
3.2.4.10.Perancangan Antar Muka untuk Penjualan PSO ... 232
3.2.4.12.Perancangan Antar Muka untuk Sarana Penjualan ... 236
3.2.4.13.Perancangan Antar Muka untuk Pengawas Operasional ... 240
xii
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 259
4.1. Implementasi ... 259
4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras ... 259
4.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak ... 259
4.1.3. Implementasi Basis Data... 260
4.1.4. Implementasi Antar Muka ... 268
4.2. Pengujian... 269
4.2.1. Rencana Pengujian Blackbox ... 270
4.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian Blackbox ... 271
4.2.2.1. Pengujian Login ... 271
4.2.2.2. Tambah Bagian ... 272
4.2.2.3. Ubah Bagian... 273
4.2.2.4. Tambah Jabatan ... 274
4.2.2.5. Ubah Jabatan ... 275
4.2.2.6. Tambah Pegawai ... 275
4.2.2.7. Ubah Pegawai ... 277
4.2.2.8. Tambah Bahan Baku ... 278
4.2.2.9. Ubah Bahan Baku ... 279
4.2.2.10.Tambah Produk ... 280
4.2.2.11.Ubah Produk ... 281
4.2.2.12.Tambah Target Produksi ... 282
4.2.2.13.Ubah Target Produksi ... 283
4.2.2.14.Tambah Gudang ... 283
4.2.2.15.Ubah Gudang ... 285
4.2.2.16.Tambah Kendaraan ... 286
4.2.2.17.Ubah Kendaraan... 287
4.2.3. Kesimpulan Pengujian Blackbox ... 288
4.2.4. Pengujian Beta ... 288
xiii
5.1. Kesimpulan ... 295
5.2. Saran ... 295
xxv
[1] Medialine PT Pupuk Kujang (2013). PT Pupuk Kujang. Diakses tanggal 2 Agustus 2015 dari http://pupuk-indonesia.com/id/profile-pupuk-indonesia/group/anak-perusahaan/pt-pupuk-kujang
[2] Medialine PT Pupuk Kujang (2013). Visi dan Misi. Diakses tanggal 2 Agustus 2015 dari http://pupuk-indonesia.com/id/profile-pupuk-indonesia/visi-dan-misi
[3] Medialine PT Pupuk Kujang (2013). Riwayat Singkat Perusahaan. Diakses tanggal 2 Agustus 2015 dari http://www.pupuk-kujang.co.id/profile/riwayat-singkat-perusahaan
[4] Tunggal, A. W. 2011. Dasar-Dasar Integrated Supply Chain Management. Jakarta:
Harvarindo.
[5 ] Siahaya, Willem. 2013. Sukses Supply Chain Management Akses Demand Chain
Management. Jakarta: In Media.
[6] Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika.
[7] Rosa, A. S. & Shalahuddin, M. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
[8] Kristanto, A. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava
Media.
[9] Sianipar, R.H. 2015. HTML5 & CSS3. Bandung: Informatika.
[10] Sidik, B. 2012. Pemrograman Web PHP. Bandung: Informatika.
[11] Sidik, B. 2011. JavaScript. Bandung: Informatika.
[12] Leo, S. 2013. Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: Penerbit Erlangga
[13] Wahyuni, Y. A. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Wahyuni, Y. A.
[14] Wahana Totalita. 2014. Production Planning and Inventory Control. Bandung: Wahana
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPT Pupuk Kujang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak sebagai penghasil produksi pupuk dengan target
pengiriman Provinsi Jawa Barat. PT Pupuk Kujang berdiri pada tanggal 9 Juni 1975
sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pupuk Kujang dituntut pemerintah
untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasokan pupuk bersubsidi bagi para petani
demi suksesnya tujuan pemerintah untuk mensejahterakan sektor swasembada
pangan. Dalam kegiatan penjualannya PT Pupuk Kujang menjual produk membagi
dua kegiatan yaitu Public Service Obligation (PSO) dan Non Public Service
Obligation (Non PSO). Public Service Obligation (PSO) atau lebih dikenal dengan
kegiatan pemenuhan barang bersubsidi ini lebih diperioritaskan dibandingkan Non
Public Service Obligation (Non PSO) atau lebih dikenal dengan kegiatan pemenuhan barang komersial. PT Pupuk Kujang harus memproduksi dan
mendistribusikan hasil pupuk dalam jumlah besar yang nantinya akan masuk
kedalam stok gudang sebelum disalurkan kepada konsumen baik itu yang
bersubsidi maupun komersial.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak M. Iqbal yang menjabat sebagai
Supt. Perencanaan Pengendalian Material di PT Pupuk Kujang, beliau memaparkan
tentang kegiatan yang dilakukan pada PT Pupuk Kujang terkait permasalahan
pengadaan melakukan pembelian bahan baku pada supplier yang jumlah
pemesanannya diatur oleh bagian perencanaan pengendalian material (ppm). Dalam
menentukan jumlah bahan baku yang harus dibeli oleh pengadaan kepada supplier,
bagian perencanaan pengendalian material (ppm) mengalami kesulitan karena
adanya ketidakpastian pemesanan yang dilakukan produksi dalam pemakaian
bahan baku. PT Pupuk Kujang lebih merekomendasikan stok bahan baku dalam
jumlah besar dari pada harus kekurangan pasokan bahan baku yang dapat
mengakibatkan kegiatan produksi terhenti. namun pada kenyataannya bahan baku
yang disimpan terlalu banyak pun dapat menimbulkan penurunan kualitas produk
daya tampung gudang material yang tidak memiliki kapasitas besar. bagian
pengadaan membeli bahan baku kepada supplier hingga bahan baku diterima oleh
gudang material memerlukan waktu tujuh sampai empatbelas hari dikarenakan
bahan baku yang dipesan diimpor langsung dari luar negeri hal ini menyebabkan
bila bahan baku kosong pada gudang material maka proses produksi pembuatan
pupuk terpaksa terhenti.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Aviv A. Fadhil yang menjabat
sebagai Supt. Penjualan PSO di PT Pupuk Kujang, beliau memaparkan tentang
kegiatan yang dilakukan perusahaan, PT Pupuk Kujang menerima pesanan pupuk
dari pemerintah distan provinsi melalui permentan dan permendag. Dimana
permendag dan permentan ini berisi tentang kebutuhan pupuk para petani setiap
kabupaten yang telah menyusun rencana kebutuhan pupuknya melalui bimbingan
penyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah distan kabupaten untuk dihimpun guna
kebutuhan pupuk wilayah jawa barat. PT Pupuk Kujang harus mendistribusikan
pupuknya kesetiap kabupaten sesuai permintaan pupuk yang ada pada kebutuhan
pupuk permentan. Dalam kegiatan pendistribusiannya PT Pupuk Kujang memiliki
gudang penyimpanan pupuk yang biasa disebut gudang lini 3 terdapat disetiap
kabupaten sesuai permintaan permentan. PT Pupuk Kujang memiliki 22 gudang lini
3 diprovinsi jawa barat. Kegiatan pendistribusiannya dilakukan setiap hari kerja
dengan dua kali pengiriman dalam sehari yaitu pagi dan sore. Kegiatan
pendistribusian dilakukan oleh departemen penjualan pso dalam pendistribusiannya
dipengaruhi jumlah pupuk yang ditargetkan bulanan, jarak tempuh dari PT Pupuk
Kujang ke gudang lini 3 cabang kabupaten dan jumlah kendaraan yang dipakai
dalam pengiriman masih dirasa kurang efektif. PT Pupuk Kujang pada sarana
penjualan memiliki 5 unit truk dengan kapasitas 25 ton dan waktu yang diperlukan
satu hari pengiriman dengan jarak gudang lini 3 terjauh dari PT Pupuk Kujang.
Terkadang kegiatan produksi yang tidak mampu memenuhi pemesanan produk
pupuk dalam jumlah besar pun manjadi faktor penyebab keterlambatan distribusi.
hal ini dipengaruhi jika produksi mengalami kerusakan pada mesin produksi,
perbaikan mesin produksi atau pun kekurangan bahan baku yang mengharuskan
Dengan ditemukannya permasalahan-permasalahan pada PT Pupuk Kujang,
maka penyusun tertarik untuk mengangkat tema sistem informasi supply chain
management (SCM) ini menjadi solusi bagi perusahaan dan objek penelitian dalam
penyusunan tugas akhir skripsi tersebut dengan judul “Supply Chain Management
di PT Pupuk Kujang”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan sub bab 1.1. Latar Belakang, masalah yang dihadapai PT Pupuk
Kujang dapat diambil rumusan masalah bagaimana membangun suatu sistem
informasi supply chain management di PT Pupuk Kujang.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan tugas akhir skripsi ini adalah untuk membangun
sistem informasi Supply Chain Management di PT Pupuk Kujang.
Tujuan yang ingin dicapai dalam membangun Supply Chain Management di
PT Pupuk Kujang adalah :
1. Mempermudah Kepala Perencanaan Pengendalian Material (PPM) agar
mampu menentukan pembelian bahan baku yang harus dibeli oleh bagian
pengadaan agar kegiatan produksi terus berlanjut.
2. Mempermudah Kepala Penjualan PSO dalam menentukan pendistribusian
produk pupuk ke gudang lini 3 kesetiap kabupaten sesuai dengan target
pemesanan yang ditentukan oleh permentan.
1.4. Batasan Masalah
Pada dasarnya permasalahan dalam pembangunan sistem informasi ini sangat
luas cakupannya, akan tetapi adanya pembatasan masalah agar penyusunan lebih
terarah yaitu sebagai berikut :
1. Melihat karakteristik yang terjadi diperusahaan strategi Supply Chain
Management perusahaan menggunakan pendekatan push karena
kegiatan penjualannyaberdasarkan produk pupuk yang telah diatur oleh
2. Supply Chain Management yang dibangun tidak meliputi Supplier, Departemen Keuangan, Departemen Penjualan Non PSO, Agen dan
Retail hal ini dikarenakan PT Pupuk Kujang telah memiliki sistem
informasi yg mampu menangi masalah yang ada disetiap departemen
tersebut dengan Aplikasi IFS rekomendasi BUMN.
3. Sistem Informasi Supply Chain Management di PT Pupuk kujang yang
akan dibangun meliputi PSDM, Kompartemen Produksi, Produksi,
Gudang Material, Perencanaan Pengendalian Material (PPM),
Pengadaan, Akuntansi, Gudang Lini 2, Departemen Penjualan PSO,
Departemen Sarana Penjualan dan Pengawas Operasional hal ini
dikarenakan Aplikasi IFS rekomendasi dari BUMN tidak mampu
menanggulangi permasalahan yang dihadapi.
4. Perhitungan material kebutuhan hanya sebatas bahan baku untuk
kebutuhan pembuatan produk pupuk npk saja.
5. Bahan baku yang digunakan untuk membuat produk pupuk npk yaitu:
KCl, DAP dan CLEY.
6. Sistem yang akan dibangun dan digunakan pada bagian perencanaan
pengendalian material (ppm) meliputi metode peramalan, peramalan ini
digunakan untuk meramalkan pemesanan bahan baku periode
sebelumnya untuk memesan bahan baku periode selanjutnya dengan
menggunakan single exponential smoothing dikarenakan berdasarkan
analisis data pemesanan bahan baku dari bulan januari hingga bulan
desember tahun 2010 pola pergerakan data tidak teratur.
7. Sistem yang akan dibangun dan digunakan pada bagian perencanaan
pengendalian material (ppm) meliputi pengendalian material bahan baku
atau pengendalian persediaan bahan baku. pengendalian ini dilakukan
untuk memantau bahan baku agar tidak terjadi kekurangan atau
kehabisan stok bahan baku pada gudang material. pengendalian
persediaan bahan baku dilakukan dengan Safety Stock untuk mengetahui
8. Pendistribusian produk pupuk pada penjualan pso dengan melakukan
kegiatan penjadwalan distribusi produk pupuk dengan menentukan
kapasitas kiriman truk dengan muatan 25 ton dengan target permintaan
permentan dan ke 27 gudang lini 3 sebagai tujuan pengiriman.
9. Proses yang terdapat dalam sistem informasi supply chain management
di PT Pupuk Kujang meliputi proses pemesanan bahan baku, peramalan
bahan baku, pengendalian bahan baku, pembelian bahan baku,
penerimaan bahan baku, penagihan bahan baku, produksi produk pupuk,
pendistribusian produk pupuk.
10. Bahasa pemrograman dalam pembangunan aplikasi menggunakan PHP
berbasis web.
11. Aplikasi menggunakan DBMS (DataBase Management System)
MySQL.
12. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan
analisis terstruktur dan alat / tools yang digunakan adalah Flow Map,
Entity Relationship Diagram (ERD), Data Flow Diagram (DFD), Conceptual Data Model (CDM).
1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir skripsi
ini adalah metodologi yang mengikuti alur yang dilakukan penyusun dalam
membangun sistem informasi supply chain management di PT Pupuk Kujang.
Pengumpulan Data Studi Lapangan
Studi Pustaka Wawancara Observasi
Pengumpulan data-data yang berkaitan dengan penelitian dari buku-buku, jurnal-jurnal, internet dan paper yang berkaitan dengan supply chain management
Analisis dan Perancangan Sistem Analisis Sistem
Perancangan Sistem
- Perancangan Conseptual Data Model
- Perancangan Struktur Tabel - Perancangan Struktur Menu - Perancangan Antarmuka - Jaringan Semantik - Perancangan Prosedural - Analisis Masalah
- Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
- Analisis Aturan Bisnis - Analisis Supply Chain Management
- Analisis Kebutuhan Non Fungsional
- Analisis Kebutuhan
Fungsional MANAGEMENT DI SUPPLY CHAIN PT PUPUK KUJANG
Gambar 1.1 Tahapan Metodologi Penelitian
Tahapan-tahapan metodologi penelitian diambil sebagai acuan dalam
penyusunan tugas akhir skripsi dan berikut adalah penjelasanya:
1. Pengumpulan Data : Pada tahapan ini penyusun mengumpulkan data
dengan mendatangi PT Pupuk Kujang dan melakukan pertemuan dengan
pihak terkait. Dalam pengumpulan data penyusun melakukan dua tahapan
lanjutan yaitu dengan studi lapangan melakukan wawancara dan observasi
keadaan PT Pupuk Kujang dengan kedua narasumber Bapak M. Iqbal yang
menjabat sebagai Supt. Perencanaan Pengendalian Material dan Bapak
Aviv A. Fadhil yang menjabat sebagai Supt. Penjualan PSO. Yang kedua
yaitu dengan melakukan studi pustaka dimana penyusun mengumpulkan
data dari penelitian, berbagai literatur, buku-buku, jurnal ilmiah, paper dan
situs internet yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
2. Analisis dan Perancangan Sistem : Pada tahapan ini dilakukan analisis
sistem dan perancangan sistem guna pembangunan perangkat lunak yang
3. Supply Chain Management di PT Pupuk Kujang : Pada tahapan ini
merupakan tahapan akhir dari penelitian.
1.6. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara umum mengenai isi laporan tugas akhir
maka sistematika penulisan dari laporan ini disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai setiap isi yang ada pada masing-masing
pokok permasalahan yang ada pada perusahaan, seperti latar belakang masalah,
rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang garis besar profil perusahaan, struktur organisasi dari
perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta berisi tentang teori-teori yang
digunakan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi yang akan dibuat.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil analisis terhadap sistem yang sedang
berjalan untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan sistem yang akan dibangun
agar menjadi lebih baik. Menjalankan tentang perancangan sistem secara
keseluruhan berdasarkan hasil analisis.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini membahas implementasi dari tahapan analisis dan perancangan sistem
kedalam perangkat lunak (dalam bentuk bahasa pemrograman), beberapa
implementasi yang akan dijelaskan adalah implementasi perangkat keras,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang ulasan kesimpulan yang berkaitan dengan keseluruhan
isi laporan dan beberapa saran dalam pengembangan, agar aplikasi yang telah
9
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka merupakan uraian mengenai tempat penelitian perusahaan yang
dilakukan di PT Pupuk Kujang Cikampek. Tinjauan Pustaka ini meliputi Profil
Perusahaan,Visi dan Misi Perusahaan, Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan dan
Deskripsi Pekerjaan.
2.1.1. Profil Perusahaan
PT Pupuk Kujang resmi bediri pada tanggal 9 juni 1975 yang beralamat di jalan
Jendral Ahmad Yani No. 39, Kecamatan Cikampek, 41373, Kabupaten Karawang, Provinsi
Jawa Barat dengan bidang usaha memproduksi dan memasarkan pupuk urea, pupuk npk dan
industri kimia. PT Pupuk Kujang memliki dua unit pabrik pupuk urea dengan kapasitas
produksi 1.140.000 ton per tahun dan amoniak 660.000 ton per tahun. Dengan kepemilikan
sahamnya adalah 99,99% PT Pupuk Indonesia (Persero) dan 0,01% Yayasan Kesejahteraan
Warga PT Pupuk Kujang.[1]
Surat Ijin Usaha Perdagang (SIUP) Besar
Nomor SIUP Besar : 503/3037/14/PB/III/BPMPT/2015.PG
Nomor NPWP : 1.000.519.7-051.000
Modal dan Kekayaan : Rp. 3.871.575.050.583,15
Nama Penanggung Jawab : Ir. Bambang TjahJono, SE, MBAT
Kelembagaan : PENYALUR/JASA
Kegiatan Usaha (KBLI) : 47763
Jenis Barang/Jasa Utama : PUPUK UREA, AMONIAK, NPK,
MEKANIKAL, ELEKTRIKAL, PERPIPAAN,
ALAT SUKU CADANG INSTALASI /
KONTRUKSI, PERALATAN PABRIK, BAHAN
KIMIA, JASA PEMELIHARAAN, PERBAIKAN
PABRIK DAN JASA PENYEWAAN ALAT-
ALAT BERAT, PUPUK ORGANIK, PUPUK
ANORGANIK, ALAT PERTANIAN, OBAT-
PETERNAKAN DAN PELAYANAN
KESEHATAN.
Komisaris Utama : Hari Priyono
Komisaris : Noer Sutrino,
Winarno Tohir,
Parluhutan Hutahaean,
Djafarudin Lexy S,
Maulana Yusuf Singedekane.
Dewan Direksi
Direktur Utama : Ir. Bambang Tjahjono, SE, MMBAT
Direktur Produksi,
Teknik dan Pengembangan : Ir. Dana Sudjana, MM
Direktur Sumber Daya
Manusia & Umum : Ir. Ade Suryanti, MM
Direktur Komersil : Drs. Illiana Arifiandi, Ak.MM
PT Pupuk Kujang Head Office
Alamat : Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 39, Cikampek
41373, Karawang.
Nomor Telepon : (0264) 314336-340, 313451-452, 316123, 316141,
317007.
Nomor Fax : (0264) 314235, 314335.
E-Mail : info@pupuk-kujang.co.id
Website : http://www.pupuk-kujang.co.id
Kantor Perwakilan Jakarta
Alamat : Gedung Pusri, Lt 2 & 3 Jalan Taman Anggrek
Kemanggisan Jaya Jakarta 11480.
Nomor Telepon : (021) 5204225, 5204227
Nomor Fax : (021) 5204233
2.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan PT Pupuk Kujang sebagai berikut: untuk menjadi perusahaan
Misi Perusahaan PT Pupuk Kujang sebagai berikut:
1. Mengembangkan bisnis utama dibidang pupuk, kimia dan energi beserta
Infrastrukturnya.[2]
2. Mengembangkan usaha yang mendukung ketahanan pangan.[2]
3. Mengembangkan portofolio investasi untuk meningkatkan nilai tambah
perusahaan.[2]
4. Menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas dan berdaya saing.[2]
2.1.3. Sejarah Perusahaan
PT Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 dengan dana US$ 260 juta
merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta, serta Penyertaan Modal
Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta. Pinjaman kepada Pemerintah Iran telah
dilunasi tahun 1989. Pembangunan pabrik Pupuk Kujang pertama yang kemudian diberi nama
Pabrik Kujang 1A dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun
amoniak pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor utama Kellogg Overseas Corporation
(USA) dan Toyo Engineering Corporation (Japan). Pembangunan Pabrik Kujang 1A ini
berhasil dibangun selama 36 bulan dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada
tanggal 12 Desember 1978. PT Pupuk Kujang merupakan anak perusahaan dari BUMN Pupuk
di Indonesia yaitu PT Pupuk Indonesia Holding Company. Salah satu rencana yang sudah
dilaksanakan adalah penggantian reaktor urea pada tahun 2001 dan pembangunan Pabrik
Kujang 1B.[3]
Sejalan dengan perkembangannya di usia pabrik yang semakin tua, membawa
konsekuensi kepada pembebanan biaya pemeliharaan yang semakin tinggi dan down time yang
semakin meningkat pula. Penanggulangan masalah tersebut memerlukan dana yang besar
terutama untuk replacement dan rekondisi beberapa peralatan inti. Untuk mengantisipasi
masalah tersebut PT Pupuk Kujang telah menyusun action plan sehingga kesinambungan usaha
dapat terus berjalan. Salah satu rencana yang sudah dilaksanakan adalah penggantian reaktor
urea pada tahun 2001 dan pembangunan Pabrik Kujang 1B. Pembangunan Pabrik Kujang 1B
dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amonia dilaksanakan
oleh kontraktor utama Toyo Engineering Corporation (TEC) Japan dan didukung oleh 2 (dua)
kontraktor dalam negeri yaitu PT Rekayasa Industri dan PT Inti Karya Persada Teknik.
Pembangunan Pabrik Kujang 1B ditempuh dalam waktu 36 bulan, dimulai tanggal 1 Oktober
Kujang, pendanaan proyek ini diperoleh dari pinjaman Japan Bank for International
Cooperation (JBIC) sebesar JPY 27.048.700.000. Peresmian Pabrik Kujang 1B dilakukan oleh
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 3 April 2006.[3]
Pada tanggal 4 Januari 2011, PT Pupuk Kujang melakukan Kredit Refinancing
pembangunan pabrik Kujang 1B melalui proses Take Over oleh 4 perbankan nasional. Hal ini
merupakan langkah untuk menghindari fluktuasi utang luar negeri atas mata uang asing, yen
serta merupakan arahan dari para pemegang saham serta implementasi dari Surat Kementerian
BUMN no. S-33/MBU/2008 tentang Pengelolaan Pinjaman & Dana Dalam Valuta Asing.[3]
Dengan Kredit Refinancing ini, PT Pupuk Kujang meminjam uang sebesar Rp 1,9
triliun kepada 4 bank nasional yaitu Bank BRI, BNI, Mandiri, dan BCA. Uang tersebut
digunakan untuk membeli yen dan membayar utang kepada JBIC. Rencana pembayaran PT
Pupuk Kujang kepada 4 perbankan nasional akan dilakukan dalam jangka waktu 8 tahun mulai
2012 hingga 2019.[3]
Bahan baku utama dalam pembuatan urea adalah gas bumi, air dan udara. Ketiga
bahan baku tersebut diolah sehingga menghasilkan amonia dan akhirnya menjadi urea.
Penyediaan gas bumi berasal dari Pertamina dan Perusahaan Gas Swasta lainnya yang diambil
dari sumber lepas pantai laut Jawa, sedangkan air baku diambil dari Perum Jasa Tirta II
Jatiluhur-Purwakarta.[3]
Untuk memanfaatkan ekses operasional Pabrik Pupuk Kujang maka dibangunlah
beberapa anak Perusahaan yang merupakan Joint Venture dengan pihak swasta dalam negeri
maupun luar negeri. Saat ini PT Pupuk Kujang mempunyai 5 (lima) anak perusahaan yang
merupakan perusahaan patungan dengan pihak swasta yaitu : PT Sintas Kurama Perdana yang
memproduksi Asam Formiat, PT Multi Nitrotama Kimia yang memproduksi Ammonium
Nitrat dan Asam Nitrat, PT Peroksida Indonesia Pratama memproduksi Hydrogen Peroksida,
PT Kujang Sud-Chemie Catalysts yang memproduksi Katalis, dan yang terakhir adalah PT
Kawasan Industri Kujang Cikampek yang mengelola lahan di Kawasan PT Pupuk Kujang.[3]
Mengingat biaya produksi pupuk urea masih lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi
(HET), maka Pemerintah memberikan subsidi melalui Peraturan Menteri Keuangan No.
122/KMK.02/2006 tanggal 7 Desember 2006, tentang Tata Cara Perhitungan dan Pembayaran
subsidi harga tersebut besaran subsidi dari Pemerintah terhadap industri pupuk adalah seluruh
biaya produksi termasuk harga bahan baku utama yaitu gas alam ditambah margin 10 % dan
biaya distribusi dikurangi dengan Harga Eceran Tertinggi.[3]
Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No. 17/MDAG/PER/6/2011, tentang
Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi, dan Surat Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja
(Persero) No. U-909/A00000.UM/2011 tanggal 11 Agustus 2011 bahwa terhitung mulai
tanggal 1 September 2011, seluruh Provinsi Jawa Barat menjadi daerah tanggung jawab PT
Pupuk Kujang. Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional harus ditunjang dengan pasokan
pupuk yang memadai.[3]
Posisi strategis Perusahaan yang terletak di Provinsi Jawa Barat dan berdekatan
dengan Ibu Kota DKI Jakarta menjadi salah satu tantangan tersendiri, mengingat Jawa Barat
sebagai lumbung padi nasional harus ditunjang dengan pasokan pupuk yang memadai sehingga
Ketahanan Pangan Nasional dapat terjamin.[3]
Mengenai harga jual, Harga Eceran Tertinggi pupuk urea bersubsidi berdasarkan pada
Peraturan Menteri Pertanian No. 87/Permentan/SR.130/12/2011 adalah Rp 1.800/Kg.
Sedangkan ammonia, yang merupakan kelebihan dari produksi ammonia yang diproses
menjadi urea, sebagian besar disalurkan ke PT Multi Nitrotama Kimia serta sebagian lagi
dipasarkan ke wilayah Jawa Barat, Jawa Timur dan diekspor dalam partai kecil (small
cargo).[3]
Sesuai dengan arahan dari Surat Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Kementerian Pertanian No. 712/SR.130/B.5/8/2011 tanggal 23 Agustus 2011 perihal
Pewarnaan pupuk Urea Bersubsidi, PT Pupuk Kujang per tanggal 1 Januari 2012 warna pupuk
urea bersubsidi menjadi berwarna merah jambu (pink). Tujuannya agar pengawasan pupuk
tersebut bisa lebih mudah. Pewarna pupuk yang digunakan dalam proses ini menggunakan
bahan-bahan Food-edible-grade atau aman untuk dikonsumsi, tidak beracun bagi tanaman,
tidak mengubah kandungan zat hara yang ada pada pupuk, serta sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI).[3] Kegiatan-kegiatan yang dijalankan PT Pupuk Kujang adalah:
1. Produksi: Mengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi bahan- bahan pokok
yang diperlukan dalam pembuatan pupuk, terutama pupuk urea dan bahan kimia
lainnya, serta mengolah bahan pokok tersebut menjadi berbagai jenis pupuk dan
2. Perdagangan:Menyelenggarakan kegiatan distribusi dan perdagangan, baik dalam
maupun luar negeri yang berhubungan dengan produk-produk tersebut diatas dan
produk- produk lainnya serta kegiatan impor barang yang antara lain berupa bahan
baku dan penolong/pembantu, peralatan produksi dan bahan kimia lainnya.[3]
3. Pemberian Jasa: Melaksanakan studi penelitian, pengembangan, desain
engineering, pengantongan, konstruksi, manajemen, pengoperasian pabrik,
pabrikan/reparasi, pemeliharaan, konsultasi (kecuali konsultasi bidang hukum) dan
jasa teknis lainnya dalam sektor industri pupuk dan industri kimia lainnya.[3]
4. Usaha Lainnya: Menjalankan kegiatan-kegiatan usaha dalam bidang angkutan,
ekspedisi dan pergudangan serta kegiatan lainnya yang merupakan sarana dan
perlengkapan guna kelancaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan usaha tersebut.[3]
2.1.4. Struktur Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 047/SK/DU/X/2013 Tanggal 22
Oktober 2013, Struktur Organisasi yang terdapat di PT Pupuk Kujang dan berlaku hingga saat
ini dapat dilihat pada gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Pupuk Kujang.
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR PRODUKSI TEKNIK
& PENGEMBANGAN
DIREKTUR SUMBER DAYA
MANUSIA & UMUM TEKNIK & PENGEMBANGAN
KOMPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KOMPARTEMEN LOGISTIK &
UMUM PUPUK KUJANG
JAKARTA
DEPARTEMEN PROGRAM KEMITRAAN &
BINA
LISTRIK & INSTRUMEN DEPARTEMEN PERALATAN & FABRIKASI INFORMASI & KOMUNIKASI
DEPARTEMEN RISET
DEPARTEMEN PERENCANAAN & PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DEPARTEMEN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
BAGIAN USAHA PATUNGAN SARANA RISET PUPUK ORGANIK
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Pupuk Kujang
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 047/SK/DU/X/2013 Tanggal 22
terdapat di PT Pupuk Kujang dan berlaku hingga saat ini dapat dilihat pada gambar 2.2 Struktur
Organisasi Kompartemen Logistik dan Umum.
BAGIAN PENGADAAN BAHAN BAKU &
PENOLONG
BAGIAN JASA SIPIL KAWASAN
BAGIAN JASA SIPIL PABRIK
BAGIAN PENGADAAN JASA TEKNIK
BAGIAN RUMAH TANGGA LOGISTIK &
UMUM
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kompartemen Logistik & Umum 2.1.5. Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi Pekerjaan memaparkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dipenuhi dan dapat
mempertanggung jawabkan hasil kerjanya terhadap perusahaan. Deskripsi pekerjaan yang
diemban bila dilakukan secara disiplin mampu meningkatkan citra baik terhadap perusahaan.
Berikut adalah deskripsi pekerjaan sesuai struktur oranisasi yang diterapkan pada perusahaan
PT Pupuk Kujang.
2.1.5.1. Direktur Utama
Direktur Utama merupakan jabatan tertinggi yang ditunjuk dan memberi laporan
kepada Dewan Direksi dalam sebuah perusahaan. Direktur utama biasa disebur dengan CEO
(Chief Executive Officer). Tugas direktur utama secara umum adalah sabagai koordinator,
komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor. Dalam menjalankan
tugasnya, direktur utama melibatkan manajemen dan karyawan perusahaan. Sebagai seorang
direktur utama, tugas direktur utama juga memberi saran pada dewan direktur, menggerakkan
perubahan dalam perusahaan serta berperan dalam memotivasi karyawan. Wewenang direktur
1. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
2. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
3. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan.
4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan.
5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar
perusahaan.
6. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
7. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan diperusahaan, mulai bidang
administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
8. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
Tanggung jawab direktur utama:
1. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan
2. Memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan.
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan laporan pada
pemegang saham.
2.1.5.2. Direktur Produksi, Teknik & Pengembangan
Tugas pokok Direktur Produksi, Teknik & Pengembangan:
1. Meninjau usulan Rencana Kerja dan anggaran Perusahaan RKAP dari seluruh
kompartemen produksi, kompartemen pemeliharaan dan kompartemen teknik
& pengembangan.
2. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut produksi.
3. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh kompartemen
produksi, kompartemen pemeliharaan dan kompartemen teknik &
pengembangan.
4. Melakukan koordinasi strategis antar kompartemen
5. Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga/instansi terkait baik dalam
maupun dari luar negeri untuk menjalankan strategi Produksi.
6. Memberikan masukan kepada Direktur Utama dalam memutuskan hal-hal yang
2.1.5.3. Direktur Sumber Daya Manusia & Umum
Tugas pokok Direktur Sumber Daya Manusia & Umum:
1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man
power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan
dan pengembangan pegawai.
3. Mengkoordinasikan perumusan sistem dan kebijakan imbal jasa pegawai
dengan mempertimbangkan "internal / external equity".
4. Bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan organisasi Perusahaan.
5. Menyelenggarakan Sistem Informasi SDM dalam suatu data base Kepegawaian.
6. Tersusunnya Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi
program Pendidikan dan Latihan (Diklat)
7. Tersusunnya program penelusuran bakat dan pembinaan kepribadian pegawai.
8. Tersedianya kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi
peraturan bagi perkembangan Perusahaan
9. Menindaklanjuti hasil penilaian kinerja seluruh Pegawai.
10. Dilaksanakannya pengembangan yang berkelanjutan terhadap Sasaran mutu
Unit Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang mengacu kepada Kebijakan
Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
2.1.5.4. Direktur Komersil
Tugas pokok Direktur Komersil:
1. Meninjau usulan Rencana Kerja dan anggaran Perusahaan RKAP dari seluruh
kompartemen administrasi keuangan dan kompartemen pemasaran.
2. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut kegiatan
komersil.
3. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh kompartemen
administrasi keuangan dan kompartemen pemasaran.
4. Melakukan koordinasi strategis antar kompartemen.
5. Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga/instansi terkait baik dalam
maupun dari luar negeri untuk menjalankan strategi komersil.
6. Memberikan masukan kepada Direktur Utama dalam memutuskan hal-hal yang
2.1.5.5. Kompartemen Produksi
Bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan produksi, melakukan koordinasi
trategis antara departemen-departemen yang terkait pada kegiatan produksi, memonitoring
kegiatan produksi sehingga dapat tercapainya sasaran kualitas yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien.
2.1.5.6. Kompartemen Pemeliharaan
Bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan pemeliharaan, melakukan koordinasi
trategis antara departemen-departemen yang terkait pada kegiatan pemeliharaan,
memonitoring kegiatan pemeliharaan sehingga dapat tercapainya sasaran kualitas yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien.
2.1.5.7. Kompartemen Teknik & Pengembangan
Bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan taknik dan pengembangan, melakukan
koordinasi trategis antara departemen-departemen yang terkait pada kegiatan taknik dan
pengembangan, memonitoring kegiatan taknik dan pengembangan sehingga dapat tercapainya
sasaran kualitas yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2.1.5.8. Kompartemen Sumbar Daya Manusia
Bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan sumber daya manusia, melakukan
koordinasi trategis antara departemen-departemen yang terkait pada kegiatan sumber daya
manusia, memonitoring kegiatan sumber daya manusia sehingga dapat tercapainya sasaran
kualitas yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2.1.5.9. Kompartemen Logistik & Umum
Bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan logistik dan umum, melakukan
koordinasi trategis antara departemen-departemen yang terkait pada kegiatan logistik dan
umum, memonitoring kegiatan logistik dan umum sehingga dapat tercapainya sasaran kualitas
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2.1.5.10. Kompartemen Administrasi Keuangan
Bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan administrasi keuangan, melakukan
koordinasi trategis antara departemen-departemen yang terkait pada kegiatan administrasi
keuangan, memonitoring kegiatan administrasi keuangan sehingga dapat tercapainya sasaran
2.1.5.11. Kompartemen Pemasaran
Bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan pemasaran, melakukan koordinasi
trategis antara departemen-departemen yang terkait pada kegiatan pemasaran, memonitoring
kegiatan pemasaran sehingga dapat tercapainya sasaran kualitas yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien.
2.1.5.12. Departemen Hubungan Masyarakat
1. Merencanakan dan menerapkan kebijakan sistem kehumasan dan protokoler yang
selaras dengan kebijakan perusahaan.
2. Memantau dan melakukan evaluasi serta meng-update informasi perusahaan.
3. Menyampaikan informasi rencana kegiatan dan perkembangan perusahaan
kepada karyawan, masyarakat maupun instansi pemerintah.
4. Merencanakan, menjaga dan mengembangkan hubungan baik dengan wartawan,
tokoh masyarakat, LSM serta instansi lain yang berhubungan dengan kegiatan
perusahaan baik tingkat pusat maupun daerah.
5. Mengkonfirmasi dan mengagendakan jadwal pertemuan direksi dengan instansi
terkait seperti DPR, Bupati, Gubernur dll.
2.1.5.13. Departemen Hukum & Administrasi Perusahaan
1. Mengkoordinasikan kegiatan bagian hukum dan bagian administrasi perusahaan
sesuai kebijakan perusahaan dan aturan yang berlaku.
2. Memberikan bantuan hukum berupa pendampingan pemeriksaan oleh aparat
penegak hukum dan konsultan hukum.
3. Menyiapkan dan mengevaluasi dokumen strategis dan mengelola sistem
kearsipan perusahaan serta kompilasi bahan laporan bulanan unit kerja untuk
disampaikan ke departemen akuntansi sebagai bahan laporan bulanan
perusahaan.
4. Memantau dan mengevaluasi serta membuat kesimpulan terhadap perkembangan
peraturan undang-undang yang berlaku.
5. Menyampaikan pendapat hukum mengenai kegiatan perusahaan yang strategis
dan menyiapkan perjanjian atau dokumen hukum lainnya berdasarkan permintaan
user sesuai dengan prosedur yang berlaku.
6. Merencanakan kebutuhan sarana ATK dan cetakan serta peralatan kantor untuk
2.1.5.14. Departemen Pengamanan
1. Mengkoordinasikan kegiatan pengamanan kawasan pupuk kujang secara terpadu
untuk mencegah, menjaga dan mengatasi gangguan yang disebabkan oleh
berbagai penyebab baik dari dalam maupun dari luar sesuai dengan prosedur
SP-PK-44 dan SP-PK-21.
2. Menyiapkan dan merumuskan serta menerapkan sistem manajemen pengamanan
terpadu yang meliputi kawasan pupuk kujang (ring 1, ring 2 dan ring 3) dan
kawasan industri kujang cikampek.
3. Mengkoordinir kegiatan satuan jaga, penggalangan, penyelidikan dan propam.
4. Menjamin tersedianya sarana dan prasarana sistem pengamanan untuk
mendukung kegiatan satuan jaga, penyelidikan, penggalangan dan propam yang
efektif.
5. Memonitor, mengevaluasi rencana penerapan sistem pengamanan terpadu.
6. Melakukan koordinasi dan konsolidasi dibidang pengamanan dengan anggota
TNI, POLRI, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan LSM untuk
mencegah terjadinya gangguan kemanan diseluruh kawasan pupuk kujang dan
kawasan industri kujang cikampek.
2.1.5.15. Departemen Program Kemitraan & Bina Lingkungan
1. Melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah daerah dan kantor meneg
BUMN dalam rangka pembinaan dan penyaluran kepada mitra bina sesuai
dengan kebutuhan.
2. Menyiapkan rencana kerja anggaran program kemitraan dan bina lingkungan
termasuk rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan operasional
biro PKBL untuk efektivitas penyaluran diatas 91% dari dana tersedia dengan
score 3. Kolektibilitas pengembalian diatas 71% dengan score 3, dan penyaluran
bina lingkunagan maksimal 80% dari dana BUMN pembina.
3. Menjaga likuiditas keuangan program kemitraan dan bina lingkungan perusahaan
sesuai dengan kaedah-kaedah keuangan.
4. Menyiapkan laporan keuangan program kemitraan dan bina lingkungan sebagai
bahan rapat dewan komisaris, pemegang saham dan meneg BUMN yang
meliputi: laporan polisi keuangan PKBL, laporan aktivitas PKBL, laporan arus
2.1.5.16. Departemen Pengawasan Operasional
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemeriksaan bidang pengawasan operasional sesuai
PKPT dalam kewanangannya sebagai wakil dan penanggung jawab audit.
2. Merencanakan pemeriksaan khusus sesuai penugasan Direksi atau KA. SPI yang
menyangkut tingkat kerahasiaan yang tinggi.
3. Menyiapkan laporan kinerja SPI dibidang pengawasan operasional setiap bulan
untuk bahan pelaporan KA. SPI kepada komite audit.
4. Menyiapkan Laporan Pemeriksaan Hasil Audit Ekxtern (KAP dan BPK)
khususnya yang berhubungan dengan keuangan untuk disampaikan kepada
pemegang saham, komisaris dan komite audit.
5. Menerbitkan laporan hasil pemeriksaan pada objek operasional yang meliputi
pabrik dan non pabrik.
2.1.5.17. Departemen Pengawasan Keuangan
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemeriksaan bidang pengawasan keuangan sesuai
program kerja pengawasan tahunan (PKPT) dalam kewenangannya sebagai wakil
penanggung jawab audit.
2. Merencanakan pemeriksaan khusus sesuai penugasan Direksi atau KA SPI yang
menyangkut tingkat kerahasiaan yang tinggi.
3. Menyiapkan laporan kinerja SPI dibidang pengawasan keuangan setiap bulan
untuk bahan pelaporan KA SPI kepada komite audit.
4. Menyiapkan laporan pemeriksaan hasil audit ekstern (KAP dan BPK) khususnya
yang berhubungan dengan keuangan untuk disampaikan kepada pemegang
saham, komisaris dan komite audit.
5. Menerbitkan laporan hasil pemeriksaan pada objek keuangan, resiko strategis dan
teknologi informasi.
2.1.5.18. Departemen Manajemen Resiko
1. Memastikan penerapan tata kelola perusahaan berjalan dengan baik dengan
mendukung terpenuhinya seluruh parameter GCG secara optimal.
2. Memastikan proses pengkinian pedoman dan prosedur perusahaan terlaksana
dengan baik dengan mempertimbangkan faktor resiko, kepatuhan, efektifitas dan
efisiensi.
3. Memastikan terlaksananya seluruh proses asesmen resiko korporasi beserta
4. Memastikan terlaksananya seluruh proses asesmen resiko operasional beserta
monitoring mitigasinya.
5. Memastikan pelaporan profil resiko perusahaan dan program GCG tersampaikan
secara benar dan tepat waktu.
6. Memastikan budaya GCG dan resiko tumbuh secara berkelanjutan.
7. Memastikan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi sistem informasi
penunjang GCG dan manajemen resiko terlaksana dengan baik.
2.1.5.19. Departemen Produksi 1A
1. Mengkoordinir operasional produksi pabrik kujang 1A untuk mencapai target
produksi ammonia, urea, gas H2 dan gas CO sesuai dengan sasaran dan target
RKAP yang telah ditetapkan.
2. Melakukan koordinasi dan bertanggung jawab terhadap pasokan produk gas CO
ke PT. SKP, gas H2 ke PT. PIP, ammonia cair ke PT.MNK dan pengisian
ammonia cair ke tangki dan botol untuk penjualan diunit ammonia filling station.
3. Menjaga kelangsungan operasi (on stream factor) dan tingkat produktivitas
(production & capacity factor).
4. Mengambil keputusan untuk menjalankan atau menghentikan produksi,
menurunkan atau menaikan laju produksi atas dasar kondisi, efisiensi, kemanan
dan keselamatan pabrik dan personil didalamnya.
5. Mengkoordinir penerapan manajemen ISO integrasi, menjaga kondisi lingkungan
tetap baik, serta melaksanakan safety enforcement dan program P2K3 sesuai
dengan ketentun yang berlaku.
6. Mengawasi keberhasilan pencapaian usaha unit kerja yang ada dibawah
pimpinannya sesuai dengan rencana kerja divisi produk 1A yang telah ditetapkan.
2.1.5.20. Departemen Produksi 1B
1. Mengkoordinir operasional produksi pabrik kujang 1B untuk mencapai target
produksi ammonia, urea, gas H2, gas CO, NPK dan Organik sesuai dengan
sasaran dan target RKAP yang telah ditetapkan.
2. Menjaga kelangsungan operasi (on stream factor) dan tingkat produktivitas
(production & capacity factor).
3. Mengambil keputusan untuk menjalankan atau menghentikan produksi,
menurunkan atau menaikan laju produksi atas dasar kondisi, efisiensi, keamanan
4. Menjalankan operasional pabrik untuk mencapai target produksi sesuai rencana
kerja yang telah ditetapkan.
5. Mengkoordinir penerapan manajemen ISO integrasi, menjaga kondisi lingkungan
tetap baik, serta melaksanakan safety enforcement dan program P2K3 sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
6. Melakukan koordinasi dengan departemen pemasaran, biro SDM dan unit kerja
pendukung lainya dalam penanganan proses pengantongan, serta penyimpanan
pupuk baik didalam gudang maupun diluar gudang.
2.1.5.21. Departemen Pengawasan Proses
1. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja & anggaran biaya untuk mencapai
target produksi ammonia, urea, gas H2 dan gas CO serta NPK dan organik sesuai
dengan sasaran dan target RKAP yang telah ditetapkan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan studi dan kaji ulang proses operasi pabrik untuk
meningkatkan efisiensi dan kehandalan operasi serta keselamatan pabrik.
3. Merencanakan dan merumuskan kegiatan pengawasan proses operasi pabrik
sehingga tingkat produktivitas produksi (production & capacity factor) pabrik
dapat terpelihara dengan baik.
4. Menentukan spesifikasi bahan baku dan bahan penolong yang dipergunakan,
serta mengevaluasi kebenaran pengawasan mutu bahan dan hasil penelitian dalam
bidang laboratorium dan proses produksi.
5. Memeriksa seluruh hasil pengawasan dan merekomendasikan pengaturan kondisi
operasi pabrik/unit produksi, bila perlu menyarankan untuk mematikan operasi
pabrik atas dasar evaluasi kondisi pabrik dan rencana rekayasa keteknikan.
6. Memeriksa efisiensi pemakaian sumber daya (mutu, waktu, material, alat kerja
dan tenaga kerja) dan memonitor pemanfaatan anggarannya dalam pelaksanaan
tindakan pengawasan operasi pabrik.
2.1.5.22. Departemen Keselamatan, Kesehatan Kerja &Lingkungan Hidup
1. Mengkoordinir kegiatan keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan hidup
untuk mempertahankan kecelakaan nihil dengan menciptakan lingkungan kerja
aman dan pencapaian peringkat hijau sesuai dengan sasaran dan target RKAP
yang telah ditetapkan.
2. Merencanakan program K3 internal dan eksternal serta P2K3 perusahaan dan
3. Menyiapkan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan apabila terjadi
perubahan mendasar diperusahaan yang dapat mengakibatkan dampak terhadap
lingkungan.
4. Menerbitkan rekomendasi atas pengelolaan limbah padat, cair dan emisi gas.
5. Mempertanggungjawabkan (bertanggung jawab atas) pelaksanaan program
sistem manajemen K3 dan sistem manajemen ISO 14001 diperusahaan.
6. Memberikan izin keluar file truck untuk penangulangan kebakaran sesuai jarak
tempat kejadin dengan mengacu pada prosedur PS-PK-K3LH-11.
2.1.5.23. Departemen Perencanaan & Pemeliharaan Lapangan
1. Mengkoordinir kegiatan perencanaan pemeliharaan rutin, perencanaan perbaikan
tahunan dan pemeliharaan mekanik untuk kelangsungan operasi dengan
merencanakan pemeliharaan rutin, perencanaan perbaikan tahunan dan
pemeliharaan mekanik untuk memelihara tingkat kehandalan peralatan sesuai
dengan sasaran dan target RKAP yang telah ditetapkan.
2. Merencanakan dan merumuskan kegiatan preventif, korektif, overhaul,
modifikasi dan perbaikan tahunan serta kebutuhan materialdan peralatan kerja
untuk seluruh pemeliharaan lapangan sesuai dengan prosedur yang berlaku,
sehingga pabrik dapat melakukan kegiatan operasi dalam kondisi baik.
3. Menyiapkan rencana kerja dan anggaran biaya perbaikan tahunan pabrik.
4. Mengevaluasi dan menyetujui permintaan perbaikan peralatan pabrik, alat kerja,
material rutin / perta.
5. Menganalisa dan mengevaluasi kehandalan hasil pemeliharaan dan perawatan
peralatan pabrik dapa bidang mekanikal.
6. Memeriksa dan menyetujui permintaan perbaikan peralatan pabrik atau alat kerja
serta rencana dan pelaksanaan modifikasi peralatan pabrik khususnya bidang
mekanikal.
2.1.5.24. Departemen Pemeliharaan Listrik & Instrumen
1. Mengkoordinir kegiatan pemeliharaan listrik dan instrumen untuk kelangsungan
operasi dengan memelihara tingkat kehandalan peralatan listrik dan instrumen
sesuai dengan sasaran dan target RKAP yang telah ditetapkan.
2. Merencanakan dan merumuskan kegiatan preventif, korektif, overhaul,
prosedur yang berlaku, sehingga pabrik dapat melakukan kegiatan operasi dalam
kondisi baik.
3. Menganalisa dan mengevaluasi keandalan hasil pemeliharaan dan perawatan
peralatan pabrik pada bidang kelistrikan dan instrumen.
4. Merencanakan dan mendayagunakan kebutuhan material, alat kerja dan tenaga
kerja dalam melaksanakan tindakan perencanaan dan pemeliharaan pabrik
khususnya bidang listrik dan instrumen.
5. Memeriksa dan menyetujui permintaan perbaikan peralatan pabrik atau alat kerja
serta rencana danpelaksanaan modifikasi peralatan pabrik khususnya bidang
listrik dan instrumen.
6. Mengkoordinir penerapan manajemen ISO integrasi, menjaga kondisi lingkungan
tetap baik, serta melaksanakan Safety Enforcement dan program P2K3 sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2.1.5.25. Departemen Peralatan & Pabrikasi
1. Mengkoordinir kegiatan peralatan dan fabrikasi untuk supporting kegiatan
pemeliharaan lapangan sesuai dengan sasaran dan target RKAP yang telah
ditetapkan
2. Mengelola dan mengkoordinasi kegiatan perbengkelan, fabrikasi dan alat-alat
konstruksi untuk tindak pemeliharaan preventif, perbaikan prediktif, perbaikan
tahunan, rekondisi/modifikasi peralatan mekanikal sedemikian rupa, agar
memenuhi persyaratan keselamatan, mutu dan waktu yang telah ditentukan.
3. Menganalisa dan mengevaluasi kehandalan hasil perbengkelan dan fabrikasi serta
kesiapan alat-alat konstruksi.
4. Melakukan evaluasi pemakaian tenaga kerja lepas disetiap proyek yang akan
dikerjakan dan semua pekerjaan didepartemen peralatan dan fabrikasi.
5. Merencanakan dan mendayagunakan kebutuhan material, alat kerja dan tenaga
kerja dalam kegiatan perbengkelan, fabrikasi dan alat-alat konstruksi.
2.1.5.26. Departemen Inspeksi
1. Mengkoordinasikan kegiatan studi dan kaji ulang inspeksi alat-alat putar dan
statis ntuk meningkatkan efisiensi dan kehandalan operasi serta keselamatan
pabrik.
2. Merencanakan tindakan pemeriksaan atas alat-alat putar dan statis seluruh pabrik
3. Merencanakan tindakan pemeriksaan atas penerimaan barang dan jasa serta hasil
pabrikasi.
4. Mereview dan mengevaluasi peralatan-peralatan pabrik yang kritis.
5. Mengevaluasi dan mengeluarkan usulan rencana perbaikan tahunan (PERTA)
untuk beberapa peralatan pabrik yang dianggap kurang baik atau rusak.
6. Melakukan kerjasama teknis maupun non-teknis dengan pihak luar dalam
masalah perawatan dan perbaikan alat-alat pabrik serta menyetujui usulan surat
permintaan perbaikan peralatan pabrik ke pihak luar.
7. Memeriksa seluruh hasil pemeriksaan dan merekomendasikan pengaturan
kondisi peralatan pabrik, bila perlu menyarankan untuk mematikan operasi pabrik
atas dasar evaluasi kondisi pabrik.
2.1.5.27. Departemen Pengambangan
1. Mengkoordinasikan pertemuan-pertemuan dengan unit kerja yang terkait dalam
rangka mencapai satu keputusan atau tujuan perusahaan yang berhubungan
dengan usaha pengembangan.
2. Menyusun corporate plan PT Pupuk Kujang untuk periode 5 tahun mendatang.
3. Membuat studi pengembangan serta studi kelayakan rencana pengembangan
usaha atau produk baru.
4. Membuat evaluasi pemilihan teknologi dan konstruksi serta mempersiapkan
dokumen tender dan kontak pembangunan fisik.
5. Mempersiapkan perpanjangan jual kontrak gas pabrik K1A dan K1B.
6. Pengurusan ijin pendanaan proyek pemerintah yang dikelola oleh perusahaan dan
mengadakan kontak dengan pihak luar untuk memperoleh informasi yang
berkaitan dengan rencana pembangunan perusahaan.
7. Mengkonsultasikan pekerjaan pengembangan kepada orang atau badan yang
sudah ahli.
2.1.5.28. Departemen Rancang Bangun
1. Melakukan analisa, evaluasi spesifikasi serta rekomendasi peralatan pabrik.
2. Melaksanakan kegiatan engineering pabrik dan non pabrik sesuai program
perusahaan.
3. Memonitoring pekerjaan modifikasi peralatan pebrik dan pekerjaan di kawasan
perusahaan.
4. Memonitoring Pengendalian dokumen engineering yang berada dilingkungan
5. Melengkapi standar-standar engineering dan material, program-program
engineering, drawing dan buku-buku referensi engineering, desain dan drafting.
2.1.5.29. Departemen Teknologi Informasi & Komunikasi
1. Mengevaluasi pengajuan pengembangan sistem informasi manajemen baik untuk
hardware, instalasi LAN, sistem maupun program aplikasi.
2. Merencanakan dan menentukan kebijakan penerapan sistem informasi
manajemen yang berbasis komputer.
3. Memastikan semua aplikasi terpasang , terawat dan termanfaatkan secara optimal
dengan tidak melanggat ketentuan atau perundang-undangan yang berlaku.
4. Mengusulkan kebutuhan sumber daya yang meliputi hardware, software,
brainware dan legalware untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
5. Mengevaluasi, mengembangkan dan memastikan penerapan sistem teknologi
informasi perusahaan menjadi efektif dan tepat sasaran.
2.1.5.30. Departemen Riset
1. Mengkoordinasikan pertemuan-pertemuan dengan unit kerja yang terkait dalam
rangka mencapai satu keputusan atau tujuan perusahaan yang berhubungan
dengan usaha pengembangan produk.
2. Menyusun riset plan PT Pupuk Kujang dan membuat studi pengembangan produk
serta studi kelayakan rencana pengembangan produk baru.
3. Mempersiapkan MoU dan perjanjian kerjasama dengan lembaga pemerintah atau
non pemerintah, lembaga penelitian dan lembaga pendidikan untuk bekerjasama
melakukan suatu penelitian atau pengembangan produk.
4. Membuat evaluasi pemilihan teknologi dan diversifikasi produk.
5. Kontak dengan pihak luar untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
rencana penelitian dan pengembangan produk.
6. Mengkonsultasikan pekerjaan pengembangan produk kepada orang atau badan
yang sudah ahli.
2.1.5.31. Departemen Perencanaan & Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Menyiapkan dan mengendalikan rencana kerja dan anggaran pelatihan agar lebih
efektif dan efisien.
2. Merencanakan dan merumuskan sistem manajemen SDM Pupuk Kujang dengan
pokok bahasan meliputi : kajian organisasi (struktur, job desk dan analisa beban
kerja), sistem rekruitmen dan seleksi karyawan, peracangan dan pengembangan