Produktivitas Karkas dan Mutu Daging Sapi Bali di Timor Barat Nusa Tenggara Timur
Teks penuh
Gambar
![Tabel 1 Penampilan produksi dan reproduksi sapi Bali di Nusa Tenggara Timur](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/713372.454423/23.595.113.508.147.326/tabel-penampilan-produksi-reproduksi-bali-nusa-tenggara-timur.webp)
![Tabel 2 Persentase karkas dan kualitas daging sapi Bali](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/713372.454423/25.595.106.516.539.736/tabel-persentase-karkas-kualitas-daging-sapi-bali.webp)
![Gambar 1.](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/713372.454423/47.595.119.511.191.391/gambar.webp)
![Tabel 3 Rataan produktivitas karkas sapi Bali](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/713372.454423/48.595.98.511.465.715/tabel-rataan-produktivitas-karkas-sapi-bali.webp)
Dokumen terkait
Pengaruh interaksi antara bangsa dengan kategori bobot potong hanya berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap persentase karkas, dengan persentase karkas tertinggi pada domba
Hasil penelitian menunjukkan bobot potong, bobot karkas, bobot dada, dan bobot punggung pada umur 8 minggu sangat nyata (P<0.01) lebih kecil dari pada 10 dan 12 minggu,
Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot potong, bobot tubuh kosong, dan bobot komponen non karkas domba garut bertelinga rumpung lebih besar
Pemberian bungkil biji jarak tanpa difermentasi sangat nyata (P<0,01) menurunkan bobot potong, bobot karkas, bobot dada, bobot sayap, bobot punggung, bobot paha atas, dan
Rendahnya bobot badan dan ukuran tubuh sapi Bali di Kabupaten TTU (Tabel 7) dan di Timor Barat umumnya pada jenis kelamin dan umur yang sama dibanding di daerah lain yaitu diduga
Pengaruh interaksi antara bangsa dengan kategori bobot potong hanya berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap persentase karkas, dengan persentase karkas tertinggi pada domba
Hasil penelitian menunjukkan bobot potong, bobot karkas, bobot dada, dan bobot punggung pada umur 8 minggu sangat nyata (P<0.01) lebih kecil dari pada 10 dan 12 minggu,
Bobot dan persentase lemak subkutan serta bobot lemak intermuskular semakin meningkat (P < 0,05) dengan semakin meningkatnya bobot potong, tetapi persentase lemak