• Tidak ada hasil yang ditemukan

. Produksi Embrio Secara In Vitro Menggunakan Semen Beku Sapi Simmental (Bos Taurus) Dan Brahman (Bos Indicus).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan ". Produksi Embrio Secara In Vitro Menggunakan Semen Beku Sapi Simmental (Bos Taurus) Dan Brahman (Bos Indicus)."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1 Kualitas oosit hasil koleksi dari ovarium: A) Oosit A, memiliki ooplasma yang homogen dan adanya sel-sel kumulus oophorus yang mengelilingi oosit secara penuh; B) Oosit B; memiliki ooplasma homogen, namun hanya sebagian oosit yang dikelilingi sel-
Tabel 1 Tingkat produksi embrio hasil fertilisasi in vitro menggunakan semen sapi simmental dan brahman
Tabel 2 Tingkat produksi embrio hasil fertilisasi in vitro pada musim kemarau dan penghujan menggunakan semen sapi brahman

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa spermatozoa sexing hasil pemisahan gradien BSA mempunyai kemampuan fertilisasi dan mendukung perkembangan awal embrio in vitro yang sama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan perkembangan dan stadium pembelahan embrio yang diproduksi secara in vitro tidak menunjukkan perbedaan yang nyata

Kualitas Semen Beku Sapi Brahman dengan Dosis Krioprotektan Gliserol yang Berbeda dalam Bahan Pengencer Tris Sitrat Kuning Telur.. Applied Veterinary Andrology and

Semakin menigkatnya umur sapi Simmental mengakibatkan peningkatan volume semen, akan tetapi terjadi penurunan persentase motilitas individu dan konsentrasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas semen segar dan potensi produksi semen beku beberapa sapi pejantan madura relatif berbeda pada musim hujan dan musim kemarau.. Sapi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan perkembangan dan stadium pembelahan embrio yang diproduksi secara in vitro tidak menunjukkan perbedaan yang nyata

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan perkembangan dan stadium pembelahan embrio yang diproduksi secara in vitro tidak menunjukkan perbedaan yang nyata

(1993) pada embrio kambing rnenghasilkan perkembangan embrio sampai tahap morula/blastosis sebesar 25,5.%. Perbedaan yang tidak s i g n i f h antara ketiga kriteria