• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kepercayaan Terhadap Pengobatan Medis Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Kepercayaan Terhadap Pengobatan Medis Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP PENGOBATAN

MEDIS PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

TAHUN 2012

Oleh :

GOLD SUNDAY PALM TAMPUBOLON

090100099

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL :

TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP PENGOBATAN MEDIS PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012

NAMA : GOLD SUNDAY PALM TAMPUBOLON

NIM : 090100099

__________________________________________________________________

Pembimbing Penguji I

(dr.Iqbal Pahlevi,Sp.BA) (dr.Syafrizal Nasution, Sp.PD)

NIP. 19730721 200912 1 001 NIP. 19680502 500003 1 001

Penguji II

(dr.Murniati Manik, M.Sc.,Sp.KK)

NIP. 19530719 198003 2 001

Medan, Januari 2013

Dekan

Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

Prof.dr.Gontar Alamsyah Siregar,Sp.PD-KGEH

(3)

ABSTRAK

Latar Belakang: Kanker payudara merupakan kanker yang paling tinggi insidensinya di dunia maupun di Indonesia. Meskipun program deteksi dini kanker payudara telah dikerjakan cukup lama, kebanyakan pasien kanker datang pada stadium lanjut. Padahal angka harapan hidup pasien dengan stadium lanjut sangat rendah. Rendahnya tingkat kepercayaan pasien terhadap pengobatan medis dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan terhadap pengobatan medis pada pasien kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012.

Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian survey deskriptif. Subjek penelitian ini adalah data hasil wawancara dengan kuesioner terhadap 59 orang penderita kanker payudara yang datang ke Poliklinik Bedah Onkologi RSUP Haji Adam Malik Medan. Tingkat kepercayaan diukur dengan 9 butir pernyataan yang menggambarkan dimensi trust dengan skala Likert. Data diolah secara deskriptif dan dengan metode tabulasi silang

Hasil: Dari penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas pasien kanker payudara memiliki tingkat kepercayaan sedang (50,8%), sebanyak 28,8% tingkat kepercayaan tinggi dan 20,3% memiliki tingkat kepercayaan rendah. Tingkat kepercayaan yang lebih tinggi didapati pada pasien berumur di atas 50 tahun, tinggal di kotamadya, bersuku Batak, beragama Kristen Protestan, tamat Perguruan Tinggi, pasien yang bekerja, pasien yang memiliki Askes dan stadium I dan IV. Pasien yang tamat SMP, pasien yang tidak bekerja dan pasien dengan stadium III memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah

Kesimpulan: Pasien kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik mayoritas memiliki tingkat kepercayaan yang sedang.

(4)

ABSTRACT

Background: Breast cancer is the most common cancer in the world nor in Indonesia. Although, early detection program has been done for long time, still, most of patient with breast cancer come with late stadium. Besides, life-expectation rate of breast cancer with late stadium is low. Low level of trust to medical aids can be one of the cause.

Objection: This research was purposed to describe trust level to medical treatment in patients with breast cancer in Haji Adam Malik General Hospital on year 2012

Method: This research was descriptive surveyal research. Subjects were data from interview based on questionaire to 59 breast cancer patients who had come to Policlinic of Oncology Surgical Haji Adam Malik General Hospital Medan. Trust level was measured with 9 valid and reliable items which contains trust dimension with Likert-scale. Data was processed descriptively and with cross-tabulation.

Result: We found that most of the patient with breast cancer have middle trust level (50,8%), 28,8% with high trust level and 20,3% low trust level. Higher trust level was found in patients who have age above 50 years, lives in municipality, Batak’s tribe, Christians, college graduated, jobness, patients with Askes and clinical Stadium I and IV. Patients who only graduated from junior high school, jobless and having clinical stadium III have lower trust level.

Conclusion: Patients with breast cancer on Haji Adam Malik General Hospital have mostly middle trust level.

(5)

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang telah diberikan-Nya kepada saya sehingga Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat diselesaikan dengan baik. Saya berharap penelitian yang berjudul “Tingkat Kepercayaan Terhadap Pengobatan Medis Pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012” dapat menjadi suatu penelitian yang berguna bagi masyarakat pada umumnya dan tenaga kesehatan pada khususnya.

Kiranya Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi langkah awal untuk menunaikan amanat Tri Dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Besar harapan agar kiranya penelitian ini memiliki manfaat dan memiliki kapabilitas dalam menemukan berbagai hal yang terjadi di masyarakat terkhusus dalam bidang medis.

Saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Secara khusus saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. dr.Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak dr. Iqbal Pahlevi, Sp.BA sebagai dosen pembimbing yang mendampingi penulis dalam menyiapkan proposal penelitian ini.

3. Bapak dr. Syafrizal Nasution, Sp.PD sebagai dosen penguji I 4. Ibu dr. Murniati Manik, M.Sc., Sp.KK sebagai dosen penguji II

5. Staf Medis dan Administrasi di Poliklinik Bedah Onkologi RSUP Haji Adam Malik Medan yang berkenan memberikan izin dan data yang diperlukan dalam penelitian ini.

(6)

7. Saudara kandung saya Friska Tampubolon, Longser Tampubolon, Hilde Rosa Tampubolon, dan Harnold Tampubolon yang tetap saling mendukung terkhusus dalam hal pendidikan.

8. Yayasan Medica Carita Foundation yang telah memberikan banyak masukan melalui dewan juri, dan

9. Rekan-rekan mahasiswa FK USU 2009 terkhusus kepada Ulfah Mashfufah, Ferdinando Baeha, dan Habibie Lubis yang terlibat memberikan masukan dan kritikan dalam penelitian ini.

Saya sebagai peneliti pemula menyadari masih banyak kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Untuk itu, dengan rendah hati saya meminta kritik dan saran untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.

Gold Sunday Palm Tampubolon

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Persetujuan……… i

Kata Pengantar………. ii

Daftar Isi……… iv

Daftar Tabel……….. vi

Daftar Gambar………. vii

Daftar Singkatan……...………... viii

BAB 1 PENDAHULUAN………... 1

1.1.Latar Belakang………. 1

1.2.Rumusan Masalah……… 3

1.3.Tujuan Penelitian………. 3

1.4.Manfaat Penelitian………... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………. 5

2.1.Kepercayaan………. 5

2.1.1.Definisi Kepercayaan………... 5

2.1.2.Kepercayaan Terhadap Pengobatan Medis…………. 5

2.1.3.Faktor-faktor Pembentuk Kepercayaan (Trust) Pasien terhadap Pengobatan Medis ……….. 6

2.1.3.Dimensi Trust (Kepercayaan).……….. 7

2.1.4.Pengukuran Tingkat Trust (Kepercayaan)……… 8

2.2.Pengobatan Medis………. 8

2.2.1.Definisi Pengobatan Medis……….. 8

(8)

2.3.Kanker Payudara……… 9

2.3.1.Definisi Kanker Payudara………. 9

2.3.2.Epidemiologi Kanker Payudara……… 10

2.3.3.Faktor Risiko Kanker Payudara……… 10

2.3.4.Gejala Klinis Kanker Payudara………. 11

2.3.5.Deteksi Dini Kanker Payudara………. 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL……… 13

3.1.Kerangka Konsep Penelitian………. 13

3.2.Definisi Operasional……….. 13

BAB 4 METODE PENELITIAN……… 17

4.1.Jenis Penelitian……….. 17

4.2.Waktu dan Tempat Penelitian……… 17

4.2.1.Waktu Penelitian……….. 17

4.2.2.Tempat Penelitian………. 17

4.3.Populasi dan Sampel……….. 17

4.3.1.Populasi………... 17

4.3.2.Sampel……….. 17

4.4.Teknik Pengumpulan Data………. 19

4.5.Pengolahan dan Analisa Data………. 20

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN………. 21

5.1.Hasil Penelitian……….... 21

5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian……… 21

5.1.2.Deskripsi Karakteristik Responden……… 22

5.1.3.Hasil Analisa Data……….. 24

(9)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN………. 34

6.1.Kesimpulan……….. 34

6.2.Saran……… 34

DAFTAR PUSTAKA………. 35

LAMPIRAN

1. Lembar Penjelasan Menjadi Responden Penelitian

2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) 3. Lembar Kuesioner

4. Master Data

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 4.1. Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas…... 19

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden………. 22 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepercayaan

Responden Terhadap Pengobatan Medis………. 24 Tabel 5.3. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan

Responden Menurut Usia………. 25 Tabel 5.4. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan

Responden Menurut Daerah Tempat Tinggal…. 25 Tabel 5.5. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan

Responden Menurut Suku Bangsa……… 26 Tabel 5.6 Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan

Responden Menurut Agama………. 27 Tabel 5.7. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan

Responden Menurut Tingkat Pendidikan……… 28 Tabel 5.8. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan

Responden Menurut Pekerjaan……… 29 Tabel 5.9. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan

Responden Menurut Status Pernikahan……….. 30 Tabel 5.10. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan

Responden Menurut Jenis Asuransi……… 31 Tabel 5.11. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(12)

DAFTAR SINGKATAN

AJCC American Joint Committee on Cancer

IARC International Agency for Research Cancer

KGB Kelenjar Getah Bening

RSUD Rumah Sakit Umum Daerah

RSUP Rumah Sakit Umum Pusat

SADARI PerikSA PayuDAra SendiRI

SARANIS PemerikSAan SeCAra KliNIS

SD Sekolah Dasar

SMA Sekolah Menengah Atas

(13)

ABSTRAK

Latar Belakang: Kanker payudara merupakan kanker yang paling tinggi insidensinya di dunia maupun di Indonesia. Meskipun program deteksi dini kanker payudara telah dikerjakan cukup lama, kebanyakan pasien kanker datang pada stadium lanjut. Padahal angka harapan hidup pasien dengan stadium lanjut sangat rendah. Rendahnya tingkat kepercayaan pasien terhadap pengobatan medis dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan terhadap pengobatan medis pada pasien kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012.

Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian survey deskriptif. Subjek penelitian ini adalah data hasil wawancara dengan kuesioner terhadap 59 orang penderita kanker payudara yang datang ke Poliklinik Bedah Onkologi RSUP Haji Adam Malik Medan. Tingkat kepercayaan diukur dengan 9 butir pernyataan yang menggambarkan dimensi trust dengan skala Likert. Data diolah secara deskriptif dan dengan metode tabulasi silang

Hasil: Dari penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas pasien kanker payudara memiliki tingkat kepercayaan sedang (50,8%), sebanyak 28,8% tingkat kepercayaan tinggi dan 20,3% memiliki tingkat kepercayaan rendah. Tingkat kepercayaan yang lebih tinggi didapati pada pasien berumur di atas 50 tahun, tinggal di kotamadya, bersuku Batak, beragama Kristen Protestan, tamat Perguruan Tinggi, pasien yang bekerja, pasien yang memiliki Askes dan stadium I dan IV. Pasien yang tamat SMP, pasien yang tidak bekerja dan pasien dengan stadium III memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah

Kesimpulan: Pasien kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik mayoritas memiliki tingkat kepercayaan yang sedang.

(14)

ABSTRACT

Background: Breast cancer is the most common cancer in the world nor in Indonesia. Although, early detection program has been done for long time, still, most of patient with breast cancer come with late stadium. Besides, life-expectation rate of breast cancer with late stadium is low. Low level of trust to medical aids can be one of the cause.

Objection: This research was purposed to describe trust level to medical treatment in patients with breast cancer in Haji Adam Malik General Hospital on year 2012

Method: This research was descriptive surveyal research. Subjects were data from interview based on questionaire to 59 breast cancer patients who had come to Policlinic of Oncology Surgical Haji Adam Malik General Hospital Medan. Trust level was measured with 9 valid and reliable items which contains trust dimension with Likert-scale. Data was processed descriptively and with cross-tabulation.

Result: We found that most of the patient with breast cancer have middle trust level (50,8%), 28,8% with high trust level and 20,3% low trust level. Higher trust level was found in patients who have age above 50 years, lives in municipality, Batak’s tribe, Christians, college graduated, jobness, patients with Askes and clinical Stadium I and IV. Patients who only graduated from junior high school, jobless and having clinical stadium III have lower trust level.

Conclusion: Patients with breast cancer on Haji Adam Malik General Hospital have mostly middle trust level.

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sejak masuk dan berkembangnya ilmu kedokteran di Nusantara pada sekitar abad ke-19, bangsa Indonesia selalu berbenah dengan pembentukan pendidikan dan modernisasi pelayanan medis untuk membangun kesehatan fisik dan mental penduduk Indonesia. Namun, pesatnya perkembangan ilmu dan pelayanan medis belum tentu diikuti dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan medis.

Kepercayaan merupakan hal yang sangat penting untuk diciptakan di antara pasien dengan dokter yang merupakan salah satu tenaga paramedis. Menurut Hanafiah (2009) setiap pasien perlu untuk yakin pada dokternya dan yakin sembuh. Bila pasien tidak percaya lagi akan kemampuan dokternya dalam menangani penyakitnya, maka sang pasien ataupun sang dokter dapat memutuskan kontrak terapeutik yang ada di antara dokter-pasien. Tidak adanya kepercayaan atau tingkat kepercayaan yang rendah akan mempersulit proses pengobatan yang seharusnya dilakukan. Hal ini tentu merugikan semua pihak baik pasien maupun tenaga medis.

(16)

Sebagaimana penyakit merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, setiap orang pasti mengalami sakit dan akan mencari pengobatan untuk mengatasi penyakitnya (Sarwono, 2007). Sedikit banyak, tingkat kepercayaan memiliki andil dalam faktor-faktor yang mendorong pasien penderita kanker payudara untuk mencari pengobatan secara medis.

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit keganasan yang paling sering muncul pada wanita. International Agency for Research Cancer (IARC, 2008) menyatakan bahwa kanker payudara merupakan urutan pertama dari seluruh kanker pada perempuan dengan insidens rate 38 per 100.000 perempuan dengan tingkat kematian 14% per tahun dari seluruh kanker pada perempuan di dunia. Di Indonesia sendiri kanker payudara juga menempati urutan tertinggi dengan insidens rate 36 per 100.000 perempuan dengan tingkat kematian 18,6% (IARC, 2008).

Di Rumah Sakit Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional, kanker payudara juga menduduki peringkat pertama dari kanker pada perempuan. Sekitar 85% pasien kanker datang dengan stadium lanjut (Rumah Sakit Dharmais, 2010) Angka ketahanan hidup lima tahun (five years survival rate) penderita kanker payudara berdasarkan analisis di Rumah Sakit Dharmais sendiri adalah 72% pada stadium dini dan 12% pada stadium lanjut (Wahyuni, 2002).

Hasil penelitian Balasubraniam (2009) menyatakan bahwa terdapat 222 kasus kanker payudara yang dirawat inap di RSUP H.Adam Malik Medan di sepanjang tahun 2009. Sedangkan hasil penelitian Lumban Gaol pada tahun 2010 menyatakan bahwa di RSUD dr.Pirngadi Medan terdapat 148 kasus kanker payudara yang dirawat inap sepanjang tahun 2007-2008.

(17)

untuk kanker payudara telah banyak berkembang mulai dari ultrasonografi hingga mammografi (Tambunan, 1995).

Meskipun upaya deteksi dini kanker payudara telah berusaha digalakkan, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kebanyakan penderita kanker payudara datang setelah stadium lanjut. Menurut Sukardja (2000), perihal yang mempengaruhi keterlambatan deteksi kanker antara lain keterlambatan pasien, keterlambatan dokter, dan keterlambatan rumah sakit. Salah satu faktor keterlambatan pasien yang bisa mungkin terjadi adalah sikap pasien terhadap pengobatan medis. Sebagaimana kepercayaan merupakan bagian dari afektif (sikap), maka kepercayaan pasien yang rendah terhadap pengobatan medis dapat mempengaruhi keterlambatan deteksi kanker payudara.

Masih minimnya penelitian yang membahas tentang tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat di Sumatera Utara pada khususnya membuat peneliti ingin mengaji lebih lanjut tentang tingkat kepercayaan terhadap pengobatan medis ditinjau dari sudut pandang penderita kanker payudara.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana tingkat kepercayaan terhadap pengobatan medis pada pasien kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012?”

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

(18)

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi pasien kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012.

b. Untuk mengetahui distribusi tingkat kepercayaan pasien kanker payudara di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2012 terhadap terhadap pengobatan medis menurut karakteristik sosiodemografinya.

1.4Manfaat Penelitian

a. Untuk memberikan informasi kepada profesional di bidang medis dan masyarakat mengenai tingkat kepercayaan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis.

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Kepercayaan

2.1.1 Definisi Kepercayaan

Kepercayaan (trust) merupakan kesediaan (willingness) individu untuk mengantungkan dirinya pada pihak lain yang terlibat pertukaran karena individu mempunyai keyakinan (confidence) terhadap pihak lain(Moorman,1993 dalam Darsono, 2008). Sedangkan Krech (1962, dalam Sarwono, 1997) menyatakan bahwa kepercayaan merupakan gambaran sikap untuk menerima suatu pernyataan atau pendirian tanpa menunjukkan sikap pro atau kontra. Kepercayaan lebih mudah untuk tumbuh di antara orang-orang yang memiliki kapentingan dan tujuan yang sama, sehingga lebih mudah untuk mengubah kepercayaan individu daripada mengubah kepercayaan suatu kelompok.

Kepercayaan merupakan bagian dari sikap. Sikap terdiri dari aspek kognitif, afektif dan konasi. Kepercayaan adalah aspek yang dibentuk dalam kognitif (Azwar, 2007). Sikap itu sendiri merupakan suatu perilaku pasif yang tidak kasat mata, namun tetap akan mempengaruhi perilaku aktif yang kasat mata (Sarwono, 1997). Dengan adanya kepercayaan, seorang individu akan bersedia mengambil risiko yang mungkin terjadi dalam hubungannya dengan pihak lain (Mayer, 1995). Ketergantungan pada pihak lain selalu terlibat dengan tingkat kepercayaan.

2.1.2 Kepercayaan Terhadap Pengobatan Medis

(20)

Koehn (2000) menyatakan bahwa para profesional termasuk profesi di bidang medis dipercaya oleh pasien karena pasien percaya bahwa paramedis merupakan orang-orang yang ahli di bidangnya dan juga percaya bahwa paramedis akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien. Hal yang sama juga diungkapkan Fukuyama (2002) bahwa kaum yang paling dapat dipercaya dalam pembuatan suatu kontrak adalah kaum profesionalnya termasuk dokter dan paramedis yang lainnya. Masyarakat akan lebih percaya kepada paramedis jika mereka mengetahui tenaga profesional bidang medis memiliki kode etik sendiri dan memiliki standar profesi medis.

Kaum profesi medis seharusnya menjadi tempat terpercaya untuk mencari pengobatan. Secara implisit Fukuyama (2002) juga menyatakan bahwa hal yang bisa mengurangi tingkat kepercayaan pada kaum profesional adalah persaingan antar kaum profesional itu sendiri. Menurunnya kepercayaan terhadap pengobatan medis kemungkinan disebabkan adanya profesi yang lain yang bergerak di bidang pengobatan yang bersifat menyaingi pengobatan medis tersebut seperti pengobatan alternatif. Terlepas dari seberapa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan medis, masyarakat akan tetap melakukan pencarian pengobatan karena pasien tidak bisa menolong dirinya sendiri (Koehn, 2000).

2.1.3 Faktor-faktor Pembentuk Kepercayaan (Trust) Pasien terhadap Pengobatan Medis

Kepercayaan merupakan suatu bentuk ekspektasi terhadap masa depan. Ekspektasinya dapat berupa harapan, advokasi, kompetensi, hasil yang baik dan sebagainya.Kepercayaan dipengaruhi oleh banyak hal. Beberapa faktor yang telah diulas dalam beberapa penelitian sebelumnya antara lain :

a. Tingkat pengetahuan mengenai suatu institusi kesehatan (Goold, 2006).

b. Pengalaman di masa lalu (Goold, 2006; Tarrant, 2008).

(21)

e. Jenis kelamin dokter, pasien cenderung lebih percaya kepada seorang dokter wanita (Kayaniyil, 2009).

f. Tingkat pendidikan dan etnokultural walau tidak terlalu signifikan (Tarrant, 2010).

g. Umur, pasien dengan umur di bawah 29 tahun dan di atas 70 tahun memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap dokter (Thom, 2002).

h. Etnis, pasien kulit hitam lebih rendah tingkat kepercayaannya dibanding pasien kulit putih di Amerika (Nguyen, 2009).

2.1.3 Dimensi Trust (Kepercayaan)

Untuk menentukan trust level tidak dapat hanya menanyakan apakah individu percaya atau tidak percaya kepada pihak lain. Kepercayaan merupakan manifestasi dari berbagai persepsi yang berkembang dalam pemikiran manusia. Persepsi tersebut dikelompokkan dalam beberapa dimensi. Dimensi merupakan komponen-komponen yang diukur dari suatu objek(Arikunto, 2000).

Menurut Robbins (2002), dimensi trust terdiri dari lima bagian, yaitu :

a. Integrity, yakni individu yakin bahwa pihak lain akan berlaku jujur dan berlaku sebenarnya.

b. Competence, yakni memiliki pengetahuan dan keahlian teknik interpersonal.

c. Consistency, yakni reliabilitas, prediktibilitas dan keputusan tepat dari individu dalam menghadapi situasi tertentu.

d. Loyalty, yakni kemauan untuk melindungi nama baik orang lain.

e. Opennes, yakni seseorang yang percaya memiliki kemauan untuk berbagi ide, pemikiran, dan perasaan kepada pihak lain.

Sedangkan menurut Mayer (1995) dimensi kepercayaan (trust) antara lain :

(22)

b. Kebaikan hati (benevolence), yakni kemauan untuk memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara satu pihak dan pihak lainnya.

c. Integritas (integrity), mengacu pada perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan faktualitasnya.

2.1.5 Pengukuran Trust (Kepercayaan)

Pengukuran tingkat kepercayaan merupakan bagian dari psikometri. Psikometri merupakan cara yang lebih berkualitas dalam mengukur tingkat kepercayaan. Responden diberikan beberapa item pernyataan, kemudian meminta tanggapan responden dengan skala sikap yang salah satunya adalah skala Likert(Azwar, 2007). Cara lain adalah dengan memberikan responden pertanyaan dan menafsirkan ke dalam skala-Likert dari jawaban yang diberikan responden (Mainous III, 2006).

Setiap skala diberikan nilai, biasanya nilai paling tinggi pada poin ‘setuju’ dan nilai lebih rendah pada poin yang ‘tidak setuju’. Total nilai yang lebih tinggi akan menggambarkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi (Arikunto, 2000).

2.2Pengobatan Medis

2.2.1 Definisi Pengobatan Medis

Mengacu kepada Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, dan tenaga keteknisian medis.

(23)

Maka pengobatan medis adalah pengobatan yang dilakukan oleh sarana kesehatan yang memiliki unsur tenaga medis di dalamnya yaitu dokter atau dokter gigi.

2.2.2 Sejarah dan Perkembangan Pengobatan Medis di Indonesia

Ilmu kedokteran telah lama berkembang mulai dari zaman Hipokrates hingga munculnya kedokteran modern (kedokteran ilmiah) saat Robert Koch menemukan kuman TBC pada tahun 1850. Sejak penemuan tersebut, ilmu kedokteran lebih berkembang ke arah riset mengenai sebab-sebab penyakit dan para dokter memberi pengobatan berdasarkan ilmu dan pengetahuan kedokteran.

Di Indonesia ilmu kedokteran modern berkembang setelah Belanda terpaksa menanggulangi wabah cacar pada abad ke-19 dengan didirikannya Sekolah Juru Cacar, lalu didirikan Sekolah Dokter Jawa, lalu Sekolah Tinggi Ilmu Kedokteran (STOVIA) di Jakarta (Sciortino, 1999). Perlahan ilmu kedokteran modern mulai diterima masyarakat walau pengobatan tradisional belum sepenuhnya terganti.Setelah Indonesia merdeka, Indonesia berbenah dengan membuka fakultas-fakultas kedokteran dan sekolah-sekolah kesehatan. Pemerintah Indonesia juga meningkatkan pengobatan modern dengan membentuk berbagai undang-undang dan peraturan-peraturan untuk dijadikan aspek legal dan landasan pengobatan medis. Seiring dengan itu, Indonesia mulai memutakhirkan ilmunya dengan mengikuti perkembangan kedokteran modern di dunia (Hanafiah, 2009).

2.3Kanker Payudara

2.3.1 Definisi Kanker Payudara

(24)

2.3.2 Epidemiologi Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit keganasan yang paling sering muncul pada wanita. International Agency for Research Cancer (IARC, 2008) menyatakan bahwa kanker payudara merupakan urutan pertama dari seluruh kanker pada perempuan dengan insidens rate 38 per 100.000 perempuan dengan tingkat kematian 14% per tahun dari seluruh kanker pada perempuan di dunia. Di Indonesia sendiri kanker payudara juga menempati urutan tertinggi dengan insidens rate 36 per 100.000 perempuan dengan tingkat kematian 18,6% (IARC, 2008).

Di Rumah Sakit Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional, kanker payudara juga menduduki peringkat pertama dari kanker pada perempuan.Sekitar 85% pasien kanker datang dengan stadium lanjut (Rumah Sakit Dharmais, 2010). Angka ketahanan hidup lima tahun (five years survival rate) penderita kanker payudara berdasarkan analisis di Rumah Sakit Dharmais sendiri adalah 72% pada stadium dini dan 12% pada stadium lanjut (Wahyuni, 2002).

Hasil penelitian Balasubraniam (2009) menyatakan bahwa terdapat 222 kasus kanker payudara yang dirawat inap di RSUP H.Adam Malik Medan di sepanjang tahun 2009. Sedangkan hasil penelitian Lumban Gaol pada tahun 2010 menyatakan bahwa di RSUD dr.Pirngadi Medan terdapat 148 kasus kanker payudara yang dirawat inap sepanjang tahun 2007-2008.

2.3.3 Faktor Risiko Kanker Payudara

Penyebab pasti kanker payudara hingga saat ini belum diketahui, namun ada beberapa faktor risiko yang secara statistik dapat meningkatkan insidensi kanker payudara.

a. Umur

(25)

b. Riwayat Keluarga

Orang dengan riwayat keluarga mengidap kanker payudara lebih rentan mendapat kanker payudara dengan Odds Ratio sebesar 1,64 (Hadjisavvas, 2010).

c. Faktor reproduktif

Usia menarche dini merupakan salah satu risiko kanker payudara. d. Oral kontrasepsi

Penggunaan oral kontrasepsi meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara pada wanita dengan IRR (Incidence Rate Ratio)sebesar 1,65(Rosenberg, 2010).

e. Terapi hormonal

Tingginya kadar hormon seks dalam darah merupakan prediktor terhadap terjadinya kanker payudara (Key, 2011).

f. Obesitas

Wanita dengan obesitas berisiko sebesar 1,35-1,39 mendapat kanker payudara dibandingkan indeks massa tubuh normal (Boggs, 2010).

2.3.4 Gejala Klinis Kanker Payudara

Gejala pada mamma pada kanker payudara adalah (Sjamsuhidajat, 2010) : a. Cawak kulit

b. Cawak kulit dengan retraksi puting dan areola ke arah kranial. c. Kulit jeruk dan inversi putting.

d. Tampak benjolan e. Kemerahan lokal

f. Pengerutan atau pengecilan mammae g. Tukak

(26)

2.3.5 Deteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi dini kanker payudara merupakan segala upaya yang dilakukan untuk menemukan kanker payudara stadium dini (stadium I dan stadium II) dan dilakukan penanganan secara medis dan profesional untuk mendapatkan hasil kuratif dan harapan hidup yang panjang (Tambunan, 1995).

Upaya yang dilakukan dalam deteksi dini antara lain (Tambunan, 1995) : a. SADARI

SADARI merupakan singkatan dari Pemeriksaan Payudara Sendiri. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh tiap orang secara mandiri berupa inspeksi dengan bantuan cermin dan palpasi payudara secara rutin tiap bulan atau setelah menstruasi.

b. SARANIS

SARANIS merupakan singkatan dari Pemeriksaan Payudara secara Klinis. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga medis, yakni dokter. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kulit, putting dan areola, tumor, kelenjar getah bening aksila, dan metastasis. Pemeriksaan secara klinis dapat dibantu dengan pemeriksaan melalui ultrasonografi dan mammografi serta biopsi jaringan.

c. Diagnosa

(27)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka, maka konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kep

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Keterangan :

Alat ukur

3.2Definisi Operasional

1. Tingkat Kepercayaan adalah skala keyakinan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis. Tingkat kepercayaan diukur dengan menggunakan wawancara. Alat ukur merupakan kuesioner dengan pernyataan yang menggambarkan dimensi trust sebanyak 9 butir pernyataan dengan 5 tingkatan skala sikap (skala Likert) yaitu :

• Sangat Setuju : diberi skor 4

2. Daerah Tempat Tinggal

3. Suku Bangsa 4. Agama

5. Status Pendidikan 6. Status Perkawinan 7. Pekerjaan

8. Stadium klinis 9. Jenis Asuransi

Tingkat Kepercayaan

(28)

• Sangat Tidak Setuju : diberi skor 0

Kategori :

• Tingkat kepercayaan tinggi (total skor lebih dari >24)

• Tingkat kepercayaan sedang (total skor 13-24)

• Tingkat kepercayaan rendah (total skor < 13)

Skala pengukuran adalah skala ordinal.

2. Pasien Kanker Payudara adalah pasien berobat jalan yang telah didiagnosis oleh dokter sebagai kanker payudara. Alat ukur merupakan pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dengan korfirmasi hasil diagnosis pada rekam medis. Hasil ukur adalah menderita kanker payudara dan tidak menderita kanker payudara. Skala pengukuran adalah skala nominal.

3. Pengobatan medis adalah proses diagnosa hingga terapi yang dilakukan oleh tenaga medis yaitu dokter (Pemerintah RI No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan)

4. Umur adalah lama waktu perjalanan hidup pasien sejak dilahirkan sampai sekarang yang dinyatakan dalam satuan tahun. Umur dibagi dalam dua kategori, yaitu 30-50 tahun, dan >50 tahun. Kategori didasarkan pada tingkat kedewasaan berdasarkan umur menurut WHO (Notoatmodjo, 2003). Data diperoleh dari wawancara. Skala pengukuran adalah skala interval.

5. Daerah Tempat Tinggal adalah wilayah domisili responden yang diklasifikasikan oleh menteri dalam negeri Indonesia sebagai daerah tingkat II. Data diperoleh dari wawancara. Daerah tempat tinggal dibagi atas kotamadya dan kabupaten. Skala pengukuran adalah skala nominal.

(29)

7. Status pendidikan adalah riwayat pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh oleh penderita kanker payudara. Status pendidikan dibagi dalam :

• Tidak Sekolah

• Sekolah Dasar (SD)

• Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat

• Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat

• Perguruan Tinggi/Sederajat

Skala pengukuran adalah skala ordinal.

8. Status pernikahan adalah riwayat pernikahan aktual penderita. Data diperoleh dari wawancara. Status perkawinan dibagi atas:

• Belum menikah

• Menikah

• Janda

Skala pengukuran adalah skala nominal.

9. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh penderita dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Data diperoleh dari wawancara. Bentuk-bentuk pekerjaan digolongkan dalam :

• Tidak bekerja

• Ibu Rumah Tangga

• Petani

• Wirausahawan/wirausahawati

• Guru/Dosen

• Tenaga kesehatan

• Pegawai Negeri Sipil (Non-dosen, guru, tenaga kesehatan)

• Pegawai Swasta (Non-dosen, guru, tenaga kesehatan)

• Lain-lain

Skala pengukuran adalah skala nominal.

(30)

wawancara dengan konfirmasi hasil diagnosis dokter rumah sakit. Gambaran stadium klinis digolongkan atas :

• Stadium I

• Stadium II (Stadium IIA & IIB)

• Stadium III (Stadium IIIA, IIIB & IIIC)

• Stadium IV

Skala pengukuran adalah skala interval.

11.Jenis asuransi adalah jenis sistem pembiayaan kesehatan pasien yang melibatkan pihak ketiga dalam proses penjaminan kesehatannya. Data diperoleh melalui wawancara. Jenis asuransi digolongkan atas :

• Askes

• Jamkesmas/JPKM

• Asuransi tenaga kerja

• Asuransi terencana

• Tanpa asuransi

(31)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu melakukan pengambilan data hanya satu kali saja pada sampel. Jenis penelitian ini dipilih agar data tingkat kepercayaan yang diambil merupakan data sewaktu dan tidak diintervensi faktor-faktor lain.

4.2Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan pada bulan Agustus hingga September tahun 2012.

4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Poliklinik Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan. Tempat dipilih karena merupakan rumah sakit pusat rujukan untuk daerah Sumatera bagian Utara.

4.3Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien penderita kanker payudara yang rawat jalan di Poliklinik Bedah Onkologi RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012.

4.3.2 Sampel

(32)

semua subyek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam pemilihan sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi.

Besar perhitungan sampel dihitung dengan menggunakan simple random sampling data nominal dengan rumus :

z

α2

.P.Q

n =

d

2

dengan n merupakan besar sampel yang dibutuhkan, zα adalah tingkat kepercayaan, p adalah proporsi, q adalah nilai 1-p, d adalah effect size.

Diharapkan penelitian dengan interval kepercayaan 95%. Dengan menganggap proporsi P adalah 0,2 maka nilai Q adalah 0,8. Besar perbedaan yang diharapkan dan memiliki nilai aplikatif penting adalah sebesar 10%.

Maka dengan memasukkan nilai-nilai tersebut ke rumus akan didapatkan : n =

d2 zα2.P.Q

n =

0,102

1,962.(0,2).(0,8)

n = 61,4

n = 61 orang (setelah dibulatkan)

maka, untuk penelitian ini dibutuhkan minimal 61 orang responden. Dalam pelaksanaan penelitian didapatkan 68 orang responden yang mengikuti penelitian, namun hanya 59 orang yang menjadi subjek penelitian sesuai dengan karakteristik inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi untuk sampel penelitian adalah :

• Pasien kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan

• Bersedia mengikuti penelitian

Kriteria eksklusi dari sampel penelitian adalah :

(33)

4.4Teknik Pengumpulan Data

Data tingkat kepercayaan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner dengan 9 butir pernyataan dengan menggunakan skala Likert (Sangat Setuju – Sangat Tidak Setuju). Data sosiodemografi berupa umur, suku bangsa, agama, riwayat pendidikan terakhir, status pernikahan, pekerjaan, jenis asuransi, dan stadium klinis penderita kanker payudara.

Kuesioner sebelumnya telah diuji coba terhadap 10 responden untuk uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menggunakan Pearson’s product moments yakni butir pernyataan dianggap valid bila memiliki nilai r > 0.632. Uji reliabilitas menggunakan sistem Alpa Cronbach, yakni butir pernyataan kuesioner dianggap reliabel jika nilai Alpa Cronbach > 0.632.

Tabel 4.1. Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Nomor Pernyataan

Total Pearson Correlation

Status Alpha Status

Dimensi 1 0.704 Valid 0.940 Reliabel

Trust 2 0.792 Valid Reliabel

3 0.925 Valid Reliabel

4 0.799 Valid Reliabel

5 0.722 Valid Reliabel

6 0.910 Valid Reliabel

7 0.823 Valid Reliabel

8 0.867 Valid Reliabel

9 0.867 Valid Reliabel

(34)

4.5Pengolahan dan Analisa Data

(35)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di bagian RSUP Haji Adam Malik, Medan. Data diambil melalui wawancara terhadap pasien kanker kanker payudara yang berobat jalan di Poliklinik Bedah Onkologi yang terletak di gedung poliklinik lantai tiga rumah sakit, setelah mendapat izin dari bagian Litbang.

RSUP H. Adam Malik merupakan sebuah Rumah Sakit Kelas A sesuai SK Menkes No.335/Menkes/SK/VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai SK Menkes No.502/Menkes/SK/IX/1991 yang memiliki visi sebagai pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan, juga merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara, D.I. Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Lokasinya dibangun di atas tanah seluas ± 10Ha dan terletak di Jalan Bunga Lau No.17 Km.12, Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden merupakan pasien kanker payudara yang datang berobat jalan dan yang konsultasi di Poliklinik Bedah Onkologi RSUP H. Adam Malik Medan pada tanggal 8 Agustus 2012 sampai 7 September 2012 yang bersedia ikut dalam penelitian. Responden yang mengikuti penelitian ada 68 orang, tetapi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi secara lengkap hanya 59 orang.

(36)

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden

Karakteristik Jumlah (orang) %

Usia

30-50 tahun 31 52,5

>50 tahun 28 47,5

Daerah Tempat Tinggal

Kabupaten 26 44,1

Kristen Protestan 17 28,8

Katolik 1 1,7

(37)

Askes 31 52,5

Jamkesmas 16 27,1

Stadium Klinis

Stadium I 8 13,6

Stadium II 10 16,9

Stadium III 17 28,8

Stadium IV 24 40,7

5.1.3 Hasil Analisa Data

Setelah data dikumpulkan dan diolah, didapat data yang disajikan dalam bentuk distribusi tabel yang menggambarkan tingkat kepercayaan pasien kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2012 terhadap pengobatan medis.

a. Tingkat Kepercayaan Responden terhadap Pengobatan Medis

Responden dikategorikan mempunyai tingkat kepercayaan rendah apabila mendapat skor kurang dari 13, sedang apabila skor 13-24, dan tinggi apabila skor lebih dari 24. Dari hasil penelitian, didapati 20,3% (n=12) dari jumlah responden mempunyai tingkat kepercayaan yang rendah, 50,8% (n=30) mempunyai tingkat kepercayaan sedang, dan 28,8% (n=17) yang mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi. Nilai mean tingkat kepercayaan adalah 20,24 (SD = 7,067).

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepercayaan Responden Terhadap Pengobatan Medis

Tingkat Kepercayaan Frekuensi %

Rendah 12 20,3

Sedang 30 50,8

Tinggi 17 28,8

(38)

b. Tingkat Kepercayaan Responden menurut Usia Responden

Distribusi tingkat kepercayaan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis menurut usia responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan Responden Menurut Usia

Kepercayaan Usia Responden

30-50 >50

Rendah 8 (25,8%) 4 (14,3%)

Sedang 16 (51,6%) 14 (50,0%)

Tinggi 7 (22,6%) 10 (35,7%)

Jumlah 31 (100%) 28 (100%)

Mean 19,10 21,50

Berdasarkan tabel 5.3. diatas, didapati bahwa responden dengan rentang usia 30-50 tahun lebih banyak memiliki tingkat kepercayaan rendah (25,8%) dibandingkan dengan usia lebih dari 50 tahun (14,3%). Lebih banyak responden dengan rentang usia lebih dari 50 tahun yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi (35,7%) dibandingkan usia 30-50 tahun (22,6%).

Pada nilai mean nilai tingkat kepercayaan didapati bahwa responden dengan usia >50 tahun memiliki rerata tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dari usia 30-50 tahun.

c. Tingkat Kepercayaan Responden menurut Daerah Tempat Tingggal Responden

(39)

Tabel 5.4. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan Responden Menurut Daerah Tempat Tinggal

Kepercayaan Daerah Tempat Tinggal

Kabupaten Kotamadya

Rendah 8 (30,8%) 4 (12,1%)

Sedang 13 (50,0%) 17 (51,5%)

Tinggi 5 (19,2%) 12 (36,4%)

Jumlah 26 (100%) 33 (100%)

Mean 18,50 21,61

Berdasarkan tabel 5.4. diatas, didapati bahwa responden yang tinggal di kabupaten lebih banyak memiliki tingkat kepercayaan rendah (30,8%) dibandingkan dengan yang tinggal di kotamadya (12,1%). Responden yang tinggal di kabupaten lebih sedikit yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi (19,2%) dibandingkan dengan yang tinggal di kotamadya (36,4%). Pada nilai mean nilai tingkat kepercayaan didapati bahwa responden yang tinggal di kotamadya memiliki rerata tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dari responden yang tinggal di kabupaten.

d. Tingkat Kepercayaan Responden menurut Suku Bangsa Responden

Distribusi tingkat kepercayaan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis menurut suku bangsa responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.5. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan Responden Menurut Suku Bangsa

Kepercayaan Suku Bangsa

Jawa Batak Padang Aceh

Rendah 4 (28,6 %) 7 (20,6 %) 0 (0 %) 1 (14,3 %)

(40)

Tinggi 3 (21,4 %) 12 (35,3 %) 0 (0 %) 2 (28,6 %)

Jumlah 14 (100%) 34 (100%) 4 (100%) 7 (100%)

Mean 18,70 21,18 20,00 20,14

Berdasarkan tabel 5.5. diatas, didapati bahwa responden dengan tingkat kepercayaan rendah paling banyak adalah dengan latar belakang suku Jawa (28,6%). Responden dengan tingkat kepercayaan tinggi paling banyak adalah suku Batak (35,3%).

Pada nilai mean nilai tingkat kepercayaan didapati bahwa responden dengan suku Batak memiliki rerata tingkat kepercayaan yang paling tinggi (21,18) dan rerata tingkat kepercayaan paling rendah pada responden bersuku Jawa (18,70).

e. Tingkat Kepercayaan Responden menurut Agama Responden

Distribusi tingkat kepercayaan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis menurut agama responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.6. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan Responden Menurut Agama

Kepercayaan

Agama

Islam Kristen

Protestan

Katolik

Rendah 11 (26,8 %) 1 (5,9 %) 0 (0 %)

Sedang 21 (51,2 %) 8 (47,1 %) 1 (100 %)

Tinggi 9 (22,0 %) 8 (47,1 %) 0 (0 %)

Jumlah 41 (100 %) 17 (100 %) 1 (100 %)

Mean 18,83 23,71 19,00

(41)

dengan tingkat kepercayaan tinggi dengan latar belakang agama Islam adalah sebanyak 9 orang (22,0%), agama Kristen Protestan 8 orang (47,1%).

Pada nilai mean nilai tingkat kepercayaan didapati bahwa responden dengan agama Kristen Protestan memiliki rerata tingkat kepercayaan yang paling tinggi (21,18).

f. Tingkat Kepercayaan Responden menurut Pendidikan Terakhir Responden

Distribusi tingkat kepercayaan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis menurut pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.7. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Kepercayaan

Berdasarkan tabel 5.8. diatas, didapati bahwa responden dengan tingkat kepercayaan rendah yang paling banyak adalah responden yang tamat SMP 6 orang (46,2%). Responden dengan tingkat kepercayaan tinggi yang paling banyak adalah responden yang tamat PT (38,5%).

(42)

g. Tingkat Kepercayaan Responden menurut Pekerjaan Responden

Distribusi tingkat kepercayaan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis menurut pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.8. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan Responden Menurut Pekerjaan

Karyawan Wirausahawan

Rendah 2

Berdasarkan tabel 5.9. diatas, didapati bahwa responden dengan tingkat kepercayaan rendah yang paling banyak adalah responden yang tidak bekerja (25,0%) dan ibu rumah tangga (27,3%). Responden dengan tingkat kepercayaan tinggi yang paling banyak adalah petani 2 orang (100%), guru/dosen 4 orang (36,4%), tenaga kesehatan 1 orang (100%).

(43)

h. Tingkat Kepercayaan Responden menurut Status Pernikahan Responden

Distribusi tingkat kepercayaan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis menurut status pernikahan responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.9. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan Responden Menurut Status Pernikahan

Kepercayaan

Status Pernikahan Belum

Menikah

Menikah Janda

Rendah 1 (25,0 %) 10 (20,4 %) 1 (16,7 %)

Sedang 2 (50,0 %) 25 (51,0 %) 3 (50,0 %)

Tinggi 1 (25,0 %) 14 (28,6 %) 2 (33,3 %)

Jumlah 4 (100 %) 49 (100 %) 6 (100 %)

Mean 21,50 20,27 19,17

Berdasarkan tabel 5.10. diatas, didapati bahwa responden dengan tingkat kepercayaan rendah paling banyak adalah responden dengan status belum menikah (25,0%). Responden dengan tingkat kepercayaan tinggi yang paling banyak adalah menikah (28,6%) dan janda (33,3%).

Pada nilai mean nilai tingkat kepercayaan didapati bahwa responden yang belum memiliki rerata tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.

i. Tingkat Kepercayaan Responden menurut Jenis Asuransi Responden

Distribusi tingkat kepercayaan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis menurut jenis asuransi responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.10. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan Responden Menurut Jenis Asuransi

Kepercayaan

Jenis Asuransi Tanpa

Asuransi

Askes Jamkesmas

(44)

Sedang 7 (58,3 %) 19 (61,3 %) 4 (25,0 %)

Tinggi 2 (16,7 %) 9 (29,0 %) 6 (37,5 %)

Jumlah 12 (100 %) 31 (100 %) 16 (100 %)

Mean 19,92 21,77 17,5

Berdasarkan tabel 5.11. diatas, didapati bahwa responden dengan tingkat kepercayaan rendah paling banyak adalah responden dengan status tanpa asuransi (25,0%) dan Jamkesmas (37,5%). Responden dengan tingkat kepercayaan tinggi paling banyak adalah responden yang memiliki Askes (29,0%) dan Jamkesmas (37,5%).

Pada nilai mean nilai tingkat kepercayaan didapati bahwa responden yang memiliki Askes memiliki rerata tingkat kepercayaan yang paling tinggi (21,77) dan rerata tingkat kepercayaan yang peling rendah pada pasien jamkesmas.

j. Tingkat Kepercayaan Responden menurut Stadium Klinis Responden

Distribusi tingkat kepercayaan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis menurut stadium klinis responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.12. Distribusi Frekuesi Tingkat Kepercayaan Responden Menurut Stadium Klinis

Kepercayaan

Stadium Klinis

Stadium I Stadium II Stadium III

Stadium IV

Rendah 0 (0 %) 1 (10,0 %) 8 (47,1 %) 3 (12,5 %) Sedang 7 (87,5 %) 6 (60,0 %) 4 (23,5 %) 13 (54,2 %)

Tinggi 1 (12,5 %) 3 (30,0 %) 5 (29,4 %) 8 (33,3 %)

Jumlah 8 (100 %) 10 (100 %) 17 (100 %) 24 (100 %)

(45)

Berdasarkan tabel 5.12. diatas, didapati bahwa responden dengan tingkat kepercayaan rendah adalah responden dengan stadium III (47,1%). Responden dengan memiliki tingkat kepercayaan tinggi paling banyak adalah responden dengan stadium klinis stadium II (30,0%) dan stadium IV (33,3%).

Pada nilai mean nilai tingkat kepercayaan didapati bahwa responden yang dengan stadium IV memiliki rerata tingkat kepercayaan yang paling tinggi (21,35) dan paling rendah pada responden stadium III (17,12).

5.2Pembahasan

Didapati 50,8% responden memiliki tingkat kepercayaan sedang, dan sisanya terbagi 20,3% yang memiliki tingkat kepercayaan rendah, sisanya 28,8% memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Rerata nilai tingkat kepercayaan adalah 20,24 yang berarti rata-rata pasien kanker payudara memiliki tingkat kepercayaan sedang. Ini mungkin disebabkan seringnya pasien berkunjung ke rumah sakit untuk konsultasi dan kemoterapi kanker. Padahal pasien pada umumnya ingin mendapatkan hasil yang signifikan dalam waktu yang cepat, sehingga kebanyakan responden memiliki tingkat kepercayaan sedang. Hal ini mirip dengan penelitian Tarrant, et.al (2010) yang menunjukkan bahwa jumlah tingkat kepercayaan meningkat seiring bertambahnya interaksi namun menurun bila ekspektasi pasien tidak terpenuhi.

Tingkat kepercayaan pasien berusia lebih dari 50 tahun juga lebih tinggi dari pasien yang beumur 30–50 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian Kurniasih (2010) yang menunjukkan bahwa umur berhubungan dengan tingkat kepercayaan pasien dalam tindakan medis. Thom,dkk (2002) juga menemukan bahwa pasien dengan umur lebih dari 60 tahun memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dari pasien dengan umur di bawah 50 tahun .

(46)

memiliki tingkat kepercayaan rendah lebih banyak berdomisili di daerah kabupaten. Hal ini mungkin disebabkan bahwa di daerah perkotaan lebih banyak tersedia tenaga medis, sehingga edukasi lebih banyak terjadi di perkotaan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa pasien yang tinggal di perkotaan memiliki lebih banyak kenalan terhadap tenaga medis (Goold, 2006).

Rerata tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terdapat pada responden beragama Kristen Protestan dan suku Batak. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Goold, dkk (2006) juga tidak bisa menarik kesimpulan yang spesifik dari pengaruh etnis terhadap tingkat kepercayaan.

Didapati tingkat kepercayaan yang lebih rendah pada responden dengan tingkat pendidikan tamat SMP, sedangkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi didapati pada responden yang tamat PT. Hal ini sejalan dengan penelitian Kurniasih (2010) yang juga tidak menemukan hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kepercayaan pasien.

Rerata tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terdapat pada responden yang bekerja sebagai tenaga kesehatan dan petani. Sementara rerata tingkat kepercayaan yang paling rendah didapati pada karyawan dan responden yang tidak bekerja. Pasien yang tidak bekerja rata-rata memiliki tingkat kepercayaan yang rendah dan tidak ada (0%) yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini berbeda dengan hasil yang didapatkan oleh Haywood, dkk (2010) dalam penelitiannya dengan responden pasien anemia sel sabit, bahwa pasien dengan yang tidak bekerja justru memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap profesi medis.

(47)

Pasien tanpa asuransi dan yang memiliki jamkesmas memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah dan juga tinggi. Namun, rerata tingkat kepercayaan yang rendah terdapat pada responden dengan jamkesmas dan yang paling tinggi pada reponden dengan askes. Hubungan jenis asuransi dengan tingkat kepercayaan juga tidak bisa dibuktikan Goold, dkk (2006) yang mendapatkan tidak ada hasil yang bermakna.

(48)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Pasien kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik pada umumnya memiliki tingkat kepercayaan sedang, yaitu tingkat kepercayaan tidak tinggi dan juga tidak rendah.

2. Pasien berumur lebih dari 50 tahun, tinggal di kotamadya, bersuku Batak, beragama Kristen Protestan, tamat Perguruan Tinggi, pasien yang bekerja, pasien yang memiliki Askes dan stadium I dan IV memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.

3. Pasien yang tamat SMP, pasien yang tidak bekerja dan pasien dengan stadium III memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah.

6.2. Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis,dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin berguna bagi masyarakat, tenaga kesehatan, maupun untuk penelitian selanjutnya. Adapun saran tersebut, yaitu:

1. Tenaga medis dapat menilai tingkat kepercayaan pasien dengan memperhatikan latar belakang sosiodemografi dan melakukan edukasi pada pasien yang tingkat kepercayaan rendah.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Mustafa M. 2008. Sindrom Depresif Pada Penderita Kanker Payudara. Universitas Sumatera Utara. Available from:

2012]

Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, Saifuddin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Balasubramaniam, B. 2010.Prevalensi Kanker Payudara pada Wanita di RSUP H. Adam Malik Medan pada Tahun 2009. Universitas Sumatera Utara. Available from [Accesed 31 Mei 2012]

Boggs, D.A., Palmer, J.R., Wise, L.A., et.al. 2010. Fruit and Vegetable Intake in Relation to Risk of Breast Cancer in the Black Women's Health Study.

Am J Epidemiol.172:1268–1279 Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

Darsono, L.I. 2010. Hubungan Perceived Service Quality dan Loyalitas: Peran Trust dan Satisfaction sebagai Mediator. Jurnal Bisnis Perspektif 2(1): 43-57 Available from:

Fukuyama, F. 2002. Trust: Kebajikan Sosial dan Penciptaan Kemakmuran. Yogyakarta: Qalam

(50)

[Accesed 3 Mei 2012]

Hadjisavvas, A., Loizidou, M.A., Middleton, N., et.al. 2010. An investigation of breast cancer risk factors in Cyprus: a case control study. BMC Cancer.

10:447 Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

Hanafiah, M.J., Amir, A. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan.Edisi 4.Jakarta: EGC

Haywood, C., Lanzkon, S., Ratanawongsa, N., et.al. 2010. The Association of Provider Communication with Trust among Adults with Sickle Cell Disease. J Gen Intern Med 25(6):543–8. DOI: 10.1007/s11606-009-1247-7

International Agency for Research on Cancer. 2008. Globocan 2008: Fast Stats

Indonesia. Available from:

2012]

Kao, A.C., Green, D.C., Zaslavsky, A.M., et.al. 1998. The relationship between method of physician payment and patient trust. JAMA 280

(19):1708-1714. Available from:

Kayaniyil, S., Gravely-Witte, S., Stewart, D.E., et.al. 2009. Degree and correlates of patient trust in their cardiologist. J Eval Clin Pract. 15 (4):634-640. Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

(51)

1208–1218 Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

Key, T.J, et.al. 2011. Circulating sex hormones and breast cancer risk factors in postmenopausal women: reanalysis of 13 studies. British Journal of Cancer.105:709–722 Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

Koehn, Daryl. 2000. Landasan Etika Profesi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Kurniasih, D. 2010. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepercayaan Pasien dalam Tindakan Medis di Semarang Eye Center

(SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. FKM UNDIP. Available from: http://eprints.undip.ac.id/10486/

Lumban-Gaol, N.Y. 2010. Karakteristik Penderita Kanker Payudara yang Dirawat Inap di RSUD dr.Pirngadi Medan Tahun 2007-2008.

Universitas Sumatera Utara. Available from:

[Accesed 20 Mei 2012]

2012]

Mainous III, Arch G., Smith, Daniel W., Geesey, Mark E., et.al.2006 Development of a Measure to Assess Patient Trust in Medical Researchers. Annals Of Family Medicine 4(3):247-252 Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

Mayer, R. C., Davis, J. H., & Schoorman, F. D. 1995. An Integrative Model Of Organizational Trust. Academy of Management Review. 20: 709-734.

(52)

1233–1239. Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan

Robbins, P. Stephen. 2002. Prinsip-prinsipPerilaku Organisasi Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga

Rosenberg, L., Boggs, D.A., Wise, L.A., et.al. 2010. Oral contraceptive use and estrogen/progesterone receptor negative breast cancer among African-American women. Cancer Epidemiol Biomarkers.19(8): 2073–2079

Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

Rumah Sakit Dharmais. 2010. Kanker Payudara. Available from:

Mei 2012]

Sarwono, Solita. 1997. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sciortino, Rosalia. 1999. Menuju Kesehatan Madani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sjamsuhidajat, R. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EGC

Sukardja. 2000. Onkologi Klinik. Surabaya: Airlangga University Press

Tambunan, Gani W. 1995. Diagnosis dan Tatalaksana Sepuluh Jenis Kanker Terbanyak di Indonesia. Jakarta: EGC

(53)

Gen Pract. 58: 780–783 Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

Tarrant, Carolyn., Dixon-Woods, Mary., Colman, Andrew M. et.al. 2010. Continuity and Trust in Primary Health Care: A Qualitative Study Informed by Game Theory. Annals Of Famili Medicine. 8(5):440-446. Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

Thom, D.H., Kravitz, Richard L., Bell, Robert A., et.al. 2002. Patient Trust in Physician: Relationship to Patient Requests. Family Practice. 19(5):476-483 Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

Thom, D.H., Wong, S.T., Guzman, D., et.al. 2011. Physician Trust in the Patient: Development and Validation of a New Measure. Annal of Family Medicine 9(2): 148-154. Available from:

[Accesed 3 Mei 2012]

(54)

LEMBAR PENJELASAN UNTUK PENELITIAN

TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP PENGOBATAN MEDIS

PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012

Bapak/Ibu/Sdr/I yang terhormat,

Saya sedang meneliti Tingkat Kepercayaan Pasien Kanker Payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Terhadap Pengobatan Medis. Sebagaimana Bapak/Ibu/Sdr/I ketahui banyak kejadian kanker payudara dengan stadium yang lanjut, padahal gerakan deteksi dini kanker payudara sudah dikerjakan cukup lama. Jadi saya ingin meneliti tingkat kepercayaan pasien kanker payudara terhadap pengobatan medis.

Pada penelitian saya ini, tingkat kepercayaan dinilai dengan cara Bapak/ibu/Sdr/I mengisi kuesioner yang saya berikan. Tingkat kepercayaan diperoleh setelah Bapak/Ibu/Sdr/I mengisi kuesioner yang saya berikan. Dalam kuesioner yang saya berikan tidak ada jawaban yang salah, jadi Bapak/Ibu/Sdr/i dapat mengisinya sesuai dengan kondisi Anda pada saat ini dengan sejujurnya.

Penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan maupun tekanan dari siapa pun. Seandainya Bapak/Ibu/Sdr/I menolak untuk ikut dalam penelitian ini, maka tidak

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak/Ibu/Sdr/I yang terpilih untuk dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian ini. Jika dalam penelitian tersebut terdapat hal yang kurang jelas sehubungan dengan penelitian ini, Bapak/ibu/Sdr/I dapat menghubungi saya: Gold Sunday Palm Tampubolon, Fakultas Kedokteran USU, telepon genggam 081398336909. Terima kasih.

akan ada sanksi apapun dan Bapak/Ibu/Sdr/I tidak akan kehilangan hak sebagai pasien. Identitas Anda tidak akan dipublikasikan dan akan dirahasiakan.

Medan, 7 Agustus 2012 Hormat saya

Gold Sunday Palm Tampubolon NIM. 090100099

(55)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: nama :

jenis kelamin : umur : pekerjaan : alamat :

setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian “Tingkat Kepercayaan Terhadap Pengobatan Medis Pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2012”, dan setelah mendapat kesempatan tanya-jawab tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia diikutkan dalam penelitian tersebut.

Medan,……….2012 Yang Menyatakan,

(56)

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP PENGOBATAN MEDIS PASIEN KANKER PAYUDARA

DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012

Kode Responden :

Petunjuk :

a. Isilah pada titik-titik yang tersedia

b. Berilah tanda cek (√) pada kotak yang tersedia

Identitas Responden :

1. Nama : ………

2. Usia

< 20 tahun 20-30 tahun 31-50 tahun > 50 tahun

3. Daerah Tempat Tinggal

Pedesaan Perkotaan

4. Suku Bangsa

(57)

5. Agama :

Islam

Kristen Protestan Katolik

Hindu Buddha Kong Hu Cu Lainnya

6. Pendidikan Terakhir :

Tidak Tamat SD Tamat SD/Sederajat Tamat SMP/Sederajat Tamat SMA/Sederajat Tamat PT/Diploma/Sederajat

7. Pekerjaan : ……….

Tidak bekerja Ibu Rumah Tangga Petani

Guru/Dosen Tenaga kesehatan

Pegawai Negeri Sipil (Non dosen,guru, tenaga kesehatan) Pegawai/Karyawan Swasta (Non dosen, guru, tenaga kesehatan) Wirausahawan/wirausahawati

Pelajar/Mahasiswa Lainnya

8. Status Perkawinan :

Belum Menikah Menikah

(58)

9. Jenis Asuransi

Tanpa asuransi Askes

Jamkesmas/JPKM Asuransi tenaga kerja Asuransi terencana

10.Stadium Klinis Kanker Payudara

Stadium I

Stadium II (A dan B) Stadium III (A, B, dan C) Stadium IV

(59)

Petunjuk:

Setiap pernyataan di bawah merupakan gambaran pendapat responden. Tidak ada jawaban yang benar dan salah dalam kuesioner berikut.

Berilah tanda cek (√) pada kotak yang tersedia sesuai dengan sikap responden.

STS = Sangat Tidak Setuju

1 Setiap dokter menjunjung tinggi etika profesi dalam melakukan pekerjaannya.

2 Pengobatan yang terbaik adalah pengobatan yang dihasilkan dengan pendidikan formal.

3 Dokter/rumahsakit akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasiennya.

4 Dokter/rumahsakit memiliki kemampuan dalam membantu Saya menangani penyakit Saya.

5 Dokter/rumahsakit memiliki kemauan untuk menangani penyakit saya.

6 Dokter telah mendiagnosa penyakit saya dengan benar.

7 Dana yang saya keluarkan untuk rumahsakit/ dokter sesuai dengan yang saya perhitungkan.

8 Saya akan menaati anjuran dokter untuk kesembuhan saya.

(60)

MASTER DATA PENELITIAN

TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP PENGOBATAN MEDIS PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012

(61)

18 4 2 4 1 3 2 2 2 4 3 1 2 3 2 2 0 3 2 18 2

19 4 1 1 1 3 2 2 2 4 1 2 1 1 1 1 1 1 3 12 1

20 3 1 1 2 4 2 3 1 3 1 0 2 2 2 3 1 3 0 14 2

21 3 2 2 1 3 2 2 1 3 0 2 0 2 1 0 1 3 2 11 1

22 4 2 1 1 3 2 2 1 1 4 2 4 3 2 2 2 3 2 24 2

23 4 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 19 2

24 3 2 2 2 4 2 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 28 3

25 3 2 3 1 5 4 2 2 4 2 3 2 2 2 2 1 3 2 19 2

26 3 1 2 1 4 2 2 3 3 0 1 0 1 0 0 1 1 0 4 1

27 4 1 2 1 3 2 2 1 3 1 1 2 0 2 3 1 2 0 12 1

28 4 1 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 3 3 19 2

29 3 2 1 1 4 2 2 3 3 0 0 1 2 2 2 2 2 1 12 1

30 3 2 2 1 4 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 3

31 4 2 3 1 2 2 2 3 1 2 3 2 1 2 2 1 3 3 19 2

32 3 2 3 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 21 2

33 4 2 1 1 2 2 2 1 1 4 2 3 3 2 3 3 2 2 24 2

34 3 1 2 1 2 9 1 1 4 1 3 2 3 3 2 2 3 3 22 2

35 3 1 2 1 4 7 1 1 3 1 2 1 0 3 2 0 1 2 12 1

36 3 2 3 1 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 3 1 3 3 21 2

37 3 1 2 2 4 4 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 2 24 2

38 4 2 2 2 2 2 3 3 1 4 4 4 3 3 3 2 3 3 29 3

39 3 1 1 1 4 1 1 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 23 2

40 3 2 2 2 4 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3

41 3 2 2 1 5 6 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 24 2

(62)

43 3 2 1 1 4 4 2 2 1 2 2 2 3 2 2 0 3 3 19 2

44 3 2 1 1 3 2 2 3 3 1 1 0 1 0 0 0 0 0 3 1

45 3 1 1 1 3 2 2 3 4 1 1 0 2 1 1 0 1 1 8 1

46 4 1 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 26 3

47 3 2 2 2 4 4 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 20 2

48 4 1 2 1 4 1 2 2 4 0 1 1 2 2 2 0 2 2 12 1

49 4 2 2 1 5 4 2 2 4 4 2 4 4 3 3 2 3 3 28 3

50 4 1 2 1 5 4 2 2 4 2 4 2 3 3 3 3 3 2 25 3

51 4 1 1 1 5 1 2 2 4 1 1 3 1 2 2 2 2 2 16 2

52 3 2 2 1 5 6 2 2 4 3 2 2 2 2 2 1 3 2 19 2

53 3 2 1 1 1 2 2 3 3 3 0 1 1 1 1 2 4 3 16 2

54 3 2 1 1 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 27 3

55 4 1 4 1 5 4 2 2 4 2 1 3 3 1 2 3 3 3 21 2

56 4 2 2 2 4 2 2 2 4 0 3 3 3 2 2 2 3 3 21 2

57 3 1 2 2 5 3 2 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 32 3

58 3 1 2 1 3 2 2 1 1 1 3 2 1 3 3 3 3 1 20 2

(63)

Keterangan :

Skala Usia (tahun) : 1. < 20 tahun 2. 30-50 tahun 3. >50 tahun Daerah Tempat Tinggal

1. Pedesaan

2. Kristen Protestan 3. Katolik 5. Tamat PT/Diploma Status Pernikahan

1. Belum Menikah 2. Menikah

3. Janda

Jenis asuransi

1. Tanpa Asuransi 2. Askes

3. Jamkesmas/JPKM 4. Asuransi Tenaga Kerja 5. Asuransi Terencana Stadium Klinis Kanker Payudara

1. Stadium I 2. Stadium II 3. Stadium III 4. Stadium IV

p1,p2,p3 dan seterusnya adalah nomor butir pernyataan dalam kuesioner. Tingkat Kepercayaan

(64)

Correlations

Gambar

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 4.1. Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kepercayaan Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kant or Pusat Tat a Usaha Universit as Gadjah M ada, Bulaksumur Universit as Gadjah M ada mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/ Jasa Dana DIPA unt uk pelaksanaan kegiat an t

Harapan peneliti selanjutnya adalah dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca baik itu pengetahuan tentang adat dan kebudayaan yang ada di Kecamatan Paloh

Model-Model Pengajaran dan Pem belajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigm atis, J ogjakarta: Pustaka Pelajar.. Ibrahim dan Nana

Penelitian siklisasi lateks karet alam dengan katalis asam sulfat ini dilakukan untuk mengetahui kinetika reaksi siklisasi lateks karet alam dan nilai konstanta

Tabel 3 menunjukkan dua komponen volume ion dalam Kristal alkil halide utama : volume sampai dengan n-1 kulit ,Vn.Volume meningkat dengan periode dan anion

StudiTeknikInformatikaFakultasTeknologi InformasiUniversitas Kristen SatyaWacana. 2) Menerapkanteori yang sudahdiperolehselama di bangkukuliahkedalambentukperancangan receiver

Inilah salah satu alasan dan prinsip penulis untuk mengkreasikan sebuah karya Penulisan Ilmiah yang sederhanaSuatu Penulisan Ilmiah akan dianggap interaktif apabila memiliki

DPA - SKPD 2.2 Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. DPA - SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen