RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD FEBRIYANSYAH 105093003031
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD FEBRIYANSYAH 105093003031
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Muhammad Febriansyah 105093003031
Menyetujui,
a.n Pembimbing I,
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008
Pembimbing II,
Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com NIP. 19741129 200801 1 006
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul ”Rancang Bangun Sistem Pakar Memodifikasi Sepeda Motor
Suzuki Satria 120R” yang ditulis oleh Muhammad Febriansyah , NIM 105093003031 telah
diuji dan dinyatakan Lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2010. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui,
Penguji I, Penguji II,
Zainul Arham, M.Si 19740730 200710 1002
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2008
An. Pembimbing I Pembimbing II
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2008
Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com NIP. 19741129 200801 1 006
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1001
A.n Ketua Program Studi Sistem Informasi Sekretaris Program Studi Sistem Informasi
LEMBAR PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR ASLI
KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU
KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 21 Januari 2011
ABSTRAK
MUHAMMAD FEBRIANSYAH – 105093003031Rancang bangun sistem pakar
memodifikasi sepeda motor Suzuki satria 120R, dibimbing oleh A’ANG SUBIYAKTOdan
DITDIT N. UTAMA
Pada era globalisasi, Teknologi Informasi mengalami perkembangan yang pesat dalam segala bidang. Sistem pakar merupakan bagian dari Teknologi Informasi yang berbasis komputer. Salah satu bidang aplikasi yang telah diimplementasikan secara meluas ke dalam Sistem Pakar adalah proses pendiagnosaan. Dalam penulisan skripsi ini akan dirancang sebuah Sistem Pakar yang akan digunakan untuk mendiagnosa spesifikasi mesin untuk menghasilkan kesimpulan modifikasi juga keterangan modifikasi pada sepeda motor khususnya Suzuki Satria 120R. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi, hampir semua sisi kehidupan tak terlepas dari komputerisasi termasuk dunia mekanik khususnya kendaraan bermotor roda dua. Untuk kendaraan bermotor roda dua kemajuan teknologinya sangat cepat sekali, hanya dalam selang beberapa bulan saja setiap produsen motor mengeluarkan sebuah motor dengan teknologi dan inovasi-inovasi terbaru dengan merubah body menjadi lebih futuristic dan meningkatkan kapasitas mesin menjadi lebih besar. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kapasitas mesin atau biasa disebut dengan istilah modifikasi mesin, modifikasi mesin biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlanjur membeli motor dengan kapasitas mesin yang masih kecil dan ingin memiliki motor yang kapasitas mesinnya besar tanpa harus membeli motor yang baru, atau sekedar hobi saja. Paling banyak modifikasi mesin dilakukan oleh anak-anak muda yang hobi sport otomotif , namun pengetahuan yang kurang mengenai modifikasi mesin dapat menyebabkan kinerja mesin menurun dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, dengan demikian diharapkan dengan adanya Sistem Pakar untuk memodifikasi mesin sepeda motor Suzuki Satria 120R ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam hal memodifikasi sepeda motor, baik bagi pengguna ataupun pemilik dengan maksud tidak menghilangkan ketergantungan pada pakarnya. Dalam pengembangan sistem ini,
penulis menggunakan metodologi pengembangan SDLC (System Development Life Cycle).
Secara garis besar, teknik penelusuran masalah yang statis, menggunakan Best First Search
sebagai teknik penelusuran, dan PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL digunakan
sebagai database. sistem ini meliputi konsultasi antara sistem dan user untuk mendapatkan
solusi yang dibutuhkan oleh userdalam memodifikasi sepeda motornya.
Kata kunci : Sistem pakar, modifikasi, Sepeda motor Suzuki 120R, System
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Skirpsi ini. Laporan Skripsi ini dibuat dengan judul “Rancang
Bangun Sistem Pakar Memodofikasi Sepeda Motor Suzuki Satria 120R ” disusun untuk
memenuhi syarat dalam menyelesaikan S1 pada Program Studi Sistem Informasi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan kali ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada banyak pihak yang memberikan bantuan baik berupa
moril maupun materil. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesarnya –
besarnya kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
2. Bapak Aang Subiyakto M.Kom, selaku Ketua Program Studi dan dosen pembimbing
I, terima kasih atas kesabarannya dan nasihat – nasihat membangun kepada penulis.
Terima kasih juga kepada Ibu Nur Aeni hidayah, MMSi, selaku Sekretaris Program
Studi.
3. Bapak Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com, selaku dosen pembimbing II, juga atas
kesabaran dan nasihat-nasihat dalam membimbing penulis.
4. Kepada pihak-pihak Bengkel Kribo yang telah meluangkan waktunya buat penulis
dalam pembuatan aplikasi sistem pakar untum memodifikasi sepeda motor Suzuki
satria 120r.
5. Ibu dan Bapak tercinta, terima kasih atas do’a, kasih sayang, kesabaran dan juga
Adek-adekku yang selalu bertingkah lucu yang dapat menghilangkan penat,dan semua
keluarga dan saudara – saudaraku, Thanks All.
Tak ada kesempurnaan di muka bumi ini, demikian pula adanya dengan penyusunan
laporan ini. Penulis menyadari masih ada kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu, Penulis mengharapkan kritik dan
sarannya dari para pembaca dan pihak lain untuk penulisan laporan selanjutnya yang lebih
baik.
Akhir kata, semoga laporan Skirpsi ini dapat sedikit memberi wancana bagi para
pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya. Amin.
Jakarta, Januari 2011
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Sampul... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ... iii
Halaman Pengesahan Skripsi... iv
Halaman Pernyataan ... v
Abstrak... ... vi
Kata Pengantar... vii
Daftar Isi….. ... ix
Daftar Tabel….. ... xii
Daftar Gambar….. ... xiii
Daftar Simbol…... xv
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Ruang Lingkup ... 4
1.5 Tujuan ... 4
1.6 Manfaat ... 5
1.7 Metodologi Penelitian ... 5
1.7.1 Metodologi Pengumpulan Data... 5
1.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 6
1.8 Sistematika Penulisan... 7
BAB II Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 8
2.1.1 Definisi Sistem ... 8
2.1.2 Karateristik Sistem... 8
2.1.3 Definisi Informasi... 11
2.1.3.1 Siklus Informasi ... 11
2.1.3.2 Kualitas Informasi... 12
2.1.3 Definisi Sistem Informasi ... 13
2.2 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellingence) ... 13
2.3 Sistem Pakar ... 17
2.3.1 Definisi Sistem Pakar... 17
2.3.2 Ciri-ciri Sistem Pakar... 19
2.3.3 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 19
2.3.4 Komponen Sistem Pakar... 20
2.3.5 Faktor Manusia dalam Sistem Pakar ... 26
2.3.6 Peranan Sistem Pakar... 28
2.3.7 Keuntungan Sistem Pakar ... 29
2.3.8 Keuntungan Sistem Pakar bagi Perusahaan ... 30
2.3.9 Perbandingan Sistem Pakar dan Sistem Konvesional .. 31
2.3.10 Perbedaan Sistem Pakar dan SPK ... 32
2.3.11 Teknik Representasi Pengetahuan ... 32
2.3.12 Akusisi Pengetahuan... 33
2.4 Domain Permasalahan Sepeda Motor Suzuki 120R ... 37
2.5 Metodologi Pengembangan Sistem... 38
2.5.1 Pendekatan Terstruktur ... 39
2.5.2 System Development Life Cycle(SDLC) ... 42
2.6 Flowchart... 44
2.7 Data Flow Diagram(DFD)... 45
2.8 Balancingdalam DFD... 46
2.9 Elemen Dasar dari Data Flow Diagram... 47
2.9.1 Kesatuan Luar (External Entity)... 47
2.9.2 Arus Data (Data Flow) ... 47
2.9.3 Proses (Process) ... 48
2.9.4 Simpanan Data (Data Store) ... 50
2.10 Basis Data (Database)... 50
2.10.1 Konsep Dasar Basis Data ... 50
2.10.2 DBMS (Database Management System)... 52
2.10.2.1 Komponen Utama DBMS ... 52
2.10.2.2 Keuntungan Penggunaan DBMS ... 52
2.10.3 Struktur Sistem Database/Basis Data... 53
2.10.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 54
2.10.5.1 Elemen ERD ... 54
2.10.6 Normalisasi... 59
2.11 PHP ... 60
2.12 MySQL... 61
BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 63
3.2 Metodologi Pengembangan Sistem... 65
3.3 Kerangka Penelitian ... 68
BAB IV Analisis dan Pembahasan 4.1 Analisis... 69
4.1.1 Deteksi Masalah ... 69
4.1.2 Penelitian/Investigasi Awal... 70
4.1.3 Analisa Kebutuhan Sistem ... 70
4.2 Desain... 72
4.2.1 Pohon Keputusan... 72
4.2.2 Kaidah Produksi ... 72
4.2.3 Perancangan Masukan ... 73
4.2.3.1 PerancanganAlgoritma dan FlowchartSistem 73 4.2.3.2 Perancangan Data Flow Diagram(DFD) ... 117
4.2.4 Perancangan File... 130
4.2.4.1 Perancangan Database... 131
4.2.4.1.1 Struktur Database... 131
4.2.4.1.2 Kamus Data... 133
4.2.4.1.3 Daftar Tabel DatabaseMotor... 133
4.2.4.2 Perancangan Mesin Inferensi... 136
4.2.4 Perancangan Keluaran ... 136
4.3 Implementasi... 145
4.3.1 Tampilan Sistem ... 146
4.3.2 Fitur Sistem ... 158
BAB V Penutup
5.1 Simpulan... 161
5.2 Saran... 162
Daftar Pustaka... 163
Lampiran-lampiran... 166
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Studi Literatur ... 18Tabel 2.2 Perbedaan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar ... 31
Tabel 2.3 Perbedaan Sistem Pakar dan Sistem Pengambil Keputusan ... 32
Tabel 4.1 Tabel Admin... 133
Tabel 4.2 Tabel Arahan ... 134
Tabel 4.3 Tabel Istilah... 134
Tabel 4.4 Tabel Jawaban ... 134
Tabel 4.5 Tabel Pertanyaan ... 135
Tabel 4.6 Tabel Solusi... 135
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Informasi... 12
Gambar 2.2 Depth-First Search... 24
Gambar 2.3 Breadth-First Search... 25
Gambar 2.4 Best-First Search... 25
Gambar 2.5 Menggunakan Logika untuk Proses Penalaran... 37
Gambar 2.6 Kesatuan Luar... 47
Gambar 2.7 Aliran Data ... 48
Gambar 2.8 Proses ... 49
Gambar 2.9 Aliran Data ... 50
Gambar 2.10 Entitas (Entity) ... 55
Gambar 2.11 Atribut (Attribute) ... 55
Gambar 2.13Binary Relation... 57
Gambar 2.14Unary Relation... 57
Gambar 2.15N-Nary Relation... 57
Gambar 4.1FlowchartSistem Pakar ... 73
Gambar 4.2FlowchartProgram ... 74
Gambar 4.3FlowchartProgram (Lanjut.2)... 75
Gambar 4.4FlowchartProgram (Lanjut.3)... 76
Gambar 4.5FlowchartProgram (Lanjut.4)... 77
Gambar 4.6FlowchartProgram (Lanjut.5)... 78
Gambar 4.7 FlowchartProgram (Lanjut.6)... 79
Gambar 4.8FlowchartProgram (Lanjut.7)... 80
Gambar 4.9FlowchartProgram (Lanjut.8)... 81
Gambar 4.10FlowchartProgram (Lanjut.9)... 82
Gambar 4.11FlowchartProgram (Lanjut.10)... 83
Gambar 4.12FlowchartProgram (Lanjut.11)... 84
Gambar 4.13FlowchartProgram (Lanjut.12)... 85
Gambar 4.14FlowchartProgram (Lanjut.1)... 86
Gambar 4.15FlowchartProgram (Lanjut.13)... 87
Gambar 4.16FlowchartProgram (Lanjut.14)... 88
Gambar 4.17FlowchartProgram (Lanjut.15)... 89
Gambar 4.18FlowchartProgram (Lanjut.16)... 90
Gambar 4.19FlowchartProgram (Lanjut.17)... 91
Gambar 4.20FlowchartProgram (Lanjut.18)... 92
Gambar 4.21FlowchartProgram (Lanjut.19)... 93
Gambar 4.22FlowchartProgram (Lanjut.20)... 94
Gambar 4.23FlowchartProgram (Lanjut.21)... 95
Gambar 4.24FlowchartProgram (Lanjut.22)... 96
Gambar 4.25FlowchartProgram (Lanjut.23)... 97
Gambar 4.26 Diagram Konteks ... 117
Gambar 4.27 Diagram Nol ... 119
Gambar 4.28 Diagram Detail Proses 1.0... 122
Gambar 4.29 Diagram Detail Proses 2.0... 123
Gambar 4.30 Diagram Detail Proses 3.0... 124
Gambar 4.32 Diagram Detail Proses 5.0... 126
Gambar 4.33 Entity Relationship Diagram... 131
Gambar 4.34 Transformasi ER ke LS ... 132
Gambar 4.35 Logical Record Structure... 132
Gambar 4.36 Tampilan Halaman Sesi Konsultasi ... 137
Gambar 4.37 Tampilan Halaman Daftar Istilah ... 138
Gambar 4.38 Tampilan Halaman Spesifikasi ... 139
Gambar 4.39 Tampilan Halaman Tentang Kami... 140
Gambar 4.40 Tampilan Halaman Login Admin ... 141
Gambar 4.41 Tampilan UpdateDaftar Pertanyaan... 142
Gambar 4.42 Tampilan UpdateSolusi... 143
Gambar 4.43 Tampilan Halaman UpdateDaftar Istilah ... 144
Gambar 4.44 Tampilan Halaman UpdateAdmin ... 145
Gambar 4.45 HalamanHome... 146
Gambar 4.46 Halaman Konsultasi ... 147
Gambar 4.47 Halaman Daftar Istilah ... 148
Gambar 4.48 HalamanLogin... 149
Gambar 4.49 HalamanUpdateAdmin... 150
Gambar 4.50 Halaman Tambah Admin ... 151
Gambar 4.51 HalamanUpdateSolusi... 152
Gambar 4.52 Halaman Tambah Solusi ... 153
Gambar 4.53 HalamanUpdatePertanyaan ... 154
Gambar 4.54 Halaman Tambah Pertanyaan... 155
Gambar 4.55 Halaman Tampil Istilah... 156
DAFTAR SIMBOL
1. Flow Direction Symbols
No Simbol Nama Simbol Uraian
1. Simbol arus/ flow Untuk menyatakan jalannya suatu proses
2. Simbol
Communication Link
Untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data/informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.
3. Simbol Connector Untuk menyatakan sambungan
dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama.
4. Simpanan offline Untuk menyatakan sambungan
dalam satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembaran berbeda.
2. Processing Symbols
No Simbol Nama Simbol Uraian
1. Simbol offline
connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar berbeda.
2. Simbol manual Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual).
3. Simbol
decision/logika
Untuk menunjukkan sautu kondisi tertentu yang akan menghasilkan 2 kemungkinan jawaban, ya/tidak.
4. Simbol predefined
process
Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.
5. Simbol terminal Untuk menyatakan permulaan
atau akhir program.
6. Simbol keying
operation
7. Simbol off-line storage
Untuk menyatakan bahwa data dalam simbol ini disimpan ke dalam media tertentu.
8. Simbol manual
input
Untuk memasukan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.
Sumber:Ladjamudin, 2005
3. Input-output symbols
No Simbol Nama Simbol Uraian
1. Simbol input-output Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
2. Simbol punched
card
Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu.
3. Simbol
magnetic-tape unit
Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output
disimpan ke pita magnetic.
4. Simbol disk storage Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke
disk.
5. Simbol document Untuk mencetak laporan ke
printer.
6. Simbol display Untuk menyatakan peraltan output yang digunakan berupa layar.
RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD FEBRIYANSYAH 105093003031
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD FEBRIYANSYAH 105093003031
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI
BENAR-BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
ABSTRAK
MUHAMMAD FEBRIANSYAH – 105093003031 Rancang bangun sistem
pakar memodifikasi sepeda motor Suzuki satria 120R, dibimbing oleh A’ANG
SUBIYAKTOdan DITDIT N. UTAMA
Pada era globalisasi, Teknologi Informasi mengalami perkembangan yang pesat dalam segala bidang. Sistem pakar merupakan bagian dari Teknologi Informasi yang berbasis komputer. Salah satu bidang aplikasi yang telah diimplementasikan secara meluas ke dalam Sistem Pakar adalah proses diagnosis. Seiring dengan melonjakkan penggunaan sepeda motor yang tiap tahunnya rata-rata mengalami kenaikan 8,1 juta tiap tahunnya maka dalam penulisan skripsi ini akan dirancang sebuah Sistem Pakar yang akan digunakan untuk mendiagnosa spesifikasi mesin untuk menghasilkan kesimpulan modifikasi juga keterangan modifikasi pada sepeda motor khususnya Suzuki Satria 120R. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi, hampir semua sisi kehidupan tak terlepas dari komputerisasi termasuk dunia mekanik khususnya kendaraan bermotor roda dua. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kapasitas mesin atau biasa disebut dengan istilah modifikasi mesin, modifikasi mesin biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlanjur membeli motor dengan kapasitas mesin yang masih kecil dan ingin memiliki motor yang kapasitas mesinnya besar tanpa harus membeli motor yang baru, atau sekedar hobi saja. Paling banyak modifikasi mesin dilakukan oleh anak-anak muda yang hobi sport otomotif , namun pengetahuan yang kurang mengenai modifikasi mesin dapat menyebabkan kinerja mesin menurun dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, dengan demikian diharapkan dengan adanya Sistem Pakar untuk memodifikasi mesin sepeda motor Suzuki Satria 120R ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam hal memodifikasi sepeda motor, baik bagi pengguna ataupun pemilik dengan maksud tidak menghilangkan ketergantungan pada pakarnya. Dalam pengembangan sistem ini, penulis
menggunakan metodologi pengembangan SDLC (System Development Life
Cycle). Secara garis besar, teknik penelusuran masalah yang statis, menggunakan
Best First Search sebagai teknik penelusuran, dan PHP sebagai bahasa
pemrograman dan MySQL digunakan sebagai database. sistem ini meliputi
konsultasi antara sistem dan user untuk mendapatkan solusi yang dibutuhkan oleh
user dalam memodifikasi sepeda motornya. Berdasarkan kuisioner terhadap user
sistem ini didapat rata-rata 93 % puas terhadap aplikasi ini.
Kata kunci : Sistem pakar, modifikasi, Sepeda motor Suzuki 120R, System
Development Life Cycle.
Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Skirpsi ini. Laporan Skripsi ini dibuat dengan
judul “Rancang Bangun Sistem Pakar Memodofikasi Sepeda Motor Suzuki Satria
120R ” disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan S1 pada Program
Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
banyak pihak yang memberikan bantuan baik berupa moril maupun materil.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesarnya – besarnya kepada:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
2. Bapak Aang Subiyakto M.Kom, selaku Ketua Program Studi dan dosen
pembimbing I, terima kasih atas kesabarannya dan nasihat – nasihat
membangun kepada penulis. Terima kasih juga kepada Ibu Nur Aeni
hidayah, MMSi, selaku Sekretaris Program Studi.
3. Bapak Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com, selaku dosen pembimbing II,
juga atas kesabaran dan nasihat-nasihat dalam membimbing penulis.
4. Kepada pihak-pihak Bengkel Kribo yang telah meluangkan waktunya buat
penulis dalam pembuatan aplikasi sistem pakar untum memodifikasi
sepeda motor Suzuki satria 120r.
5. Ibu dan Bapak tercinta, terima kasih atas do’a, kasih sayang, kesabaran
membalasnya. Adek-adekku yang selalu bertingkah lucu yang dapat
menghilangkan penat,dan semua keluarga dan saudara – saudaraku,
Thanks All.
Tak ada kesempurnaan di muka bumi ini, demikian pula adanya dengan
penyusunan laporan ini. Penulis menyadari masih ada kekurangan dan masih jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu,
Penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca dan pihak lain untuk
penulisan laporan selanjutnya yang lebih baik.
Akhir kata, semoga laporan Skirpsi ini dapat sedikit memberi wancana
bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya. Amin.
Jakarta, Juni 2011
Muhammad Febriyansyah
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing... iii
Halaman Pengesahan Skripsi ... iv
Halaman Pernyataan ... v
Abstrak... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi…... ix
Daftar Tabel…... xii
Daftar Gambar….. ... xiii
Daftar Simbol….. ... xv
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Ruang Lingkup ... 4
1.5 Tujuan ... 5
1.6 Manfaat ... 5
1.7 Metodologi Penelitian... 6
1.7.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 6
1.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 6
1.8 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 9
2.1.1 Definisi Sistem ... 9
2.1.2 Karateristik Sistem ... 9
2.1.3 Definisi Informasi ... 12
2.1.3.1 Siklus Informasi... 12
2.1.3.2 Kualitas Informasi ... 13
2.1.3.3 Nilai Informasi ... 14
2.2 Sistem Pakar... 14
2.2.1 Definisi Sistem Pakar ... 14
2.2.2 Ciri-ciri Sistem Pakar ... 17
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 17
2.2.4 Komponen Sistem Pakar ... 19
2.2.5 Faktor Manusia dalam Sistem Pakar ... 24
2.2.6 Peranan Sistem Pakar ... 26
2.2.7 Keuntungan Sistem Pakar... 27
2.2.8 Keuntungan Sistem Pakar bagi Perusahaan... 28
2.2.9 Perbandingan Sistem Pakar dan Sistem Konvesional .. 29
2.2.10 Perbedaan Sistem Pakar dan SPK ... 30
2.2.11 Teknik Representasi Pengetahuan... 30
2.2.12 Akusisi Pengetahuan ... 31
2.3 Domain Permasalahan Sepeda Motor Suzuki 120R... 35
2.4 Metodologi Pengembangan Sistem ... 36
2.4.1 Pendekatan Terstruktur... 37
2.4.2 System Development Life Cycle(SDLC)... 40
2.5 Flowchart... 42 2.6 Data Flow Diagram(DFD) ... 43 2.7 Balancingdalam DFD ... 44
2.8 Elemen Dasar dari Data Flow Diagram... 45
2.8.1 Kesatuan Luar (External Entity) ... 45
2.8.2 Arus Data (Data Flow)... 45
2.8.3 Proses (Process) ... 46
2.8.4 Simpanan Data (Data Store)... 48
2.9 Basis Data (Database) ... 48
2.9.1 Konsep Dasar Basis Data... 48
2.9.2 DBMS (Database Management System)... 50
2.9.2.1 Komponen Utama DBMS ... 50
2.9.2.2 Keuntungan Penggunaan DBMS... 50
2.9.3 Struktur Sistem Database/Basis Data ... 51
2.9.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 52 2.9.5.1 Elemen ERD... 52
2.9.6 Normalisasi ... 57
2.10 PHP ... 58
2.11 MySQL ... 59
BAB III Metodologi Penelitian
3.1 Metodologi Pengumpulan Data... 61
3.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 63
3.3 Kerangka Penelitian... 66
BAB IV Analisis dan Pembahasan
4.1 Analisis ... 67
4.1.1 Deteksi Masalah ... 67
4.1.2 Penelitian/Investigasi Awal ... 68
4.1.3 Analisa Kebutuhan Sistem... 68
4.2 Desain ... 70
4.2.1 Pohon Keputusan ... 70
4.2.2 Kaidah Produksi ... 70
4.2.3 Perancangan Masukan ... 71
4.2.3.1 PerancanganAlgoritma dan FlowchartSistem 71
4.2.3.2 Perancangan Data Flow Diagram(DFD)... 115
4.2.4 Perancangan File ... 128
4.2.4.1 Perancangan Database... 129
4.2.4.1.1 Struktur Database... 129
4.2.4.1.2 Kamus Data ... 131
4.2.4.1.3 Daftar Tabel DatabaseMotor... 131
4.2.4.2 Perancangan Mesin Inferensi ... 134
4.2.4 Perancangan Keluaran ... 134
4.3 Implementasi ... 143
4.3.1 Tampilan Sistem... 144
4.3.3 Tes Data (Testing) ... 156
BAB V Penutup
5.1 Simpulan ... 159
5.2 Saran ... 160
Daftar Pustaka ... 161
Lampiran-lampiran ... 164
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Perbedaan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar ... 31
Tabel 2.3 Perbedaan Sistem Pakar dan Sistem Pengambil Keputusan... 32
Tabel 4.1 Tabel Admin ... 133
Tabel 4.2 Tabel Arahan... 134
Tabel 4.3 Tabel Istilah ... 134
Tabel 4.4 Tabel Jawaban... 134
Tabel 4.5 Tabel Pertanyaan... 135
Tabel 4.6 Tabel Solusi ... 135
Tabel 4.7 Tabel Uji coba pemakai oleh pakar ... 135
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Depth-First Search... 24 Gambar 2.3 Breadth-First Search... 25 Gambar 2.4 Best-First Search... 25 Gambar 2.5 Menggunakan Logika untuk Proses Penalaran ... 37
Gambar 2.6 Kesatuan Luar ... 47
Gambar 2.7 Aliran Data ... 48
Gambar 2.8 Proses ... 49
Gambar 2.9 Aliran Data... 50
Gambar 2.10 Entitas (Entity)... 55 Gambar 2.11 Atribut (Attribute)... 55 Gambar 2.12 Relasi (Relation)... 56 Gambar 2.13 Binary Relation... 57 Gambar 2.14Unary Relation... 57 Gambar 2.15N-Nary Relation... 57
Gambar 4.1FlowchartSistem Pakar... 73
Gambar 4.2FlowchartProgram... 74
Gambar 4.3FlowchartProgram (Lanjut.2) ... 75
Gambar 4.4FlowchartProgram (Lanjut.3) ... 76
Gambar 4.5FlowchartProgram (Lanjut.4) ... 77
Gambar 4.6FlowchartProgram (Lanjut.5) ... 78
Gambar 4.7 FlowchartProgram (Lanjut.6) ... 79
Gambar 4.8FlowchartProgram (Lanjut.7) ... 80
Gambar 4.9FlowchartProgram (Lanjut.8) ... 81
Gambar 4.10FlowchartProgram (Lanjut.9) ... 82
Gambar 4.11FlowchartProgram (Lanjut.10) ... 83
Gambar 4.12FlowchartProgram (Lanjut.11) ... 84
Gambar 4.13FlowchartProgram (Lanjut.12) ... 85
Gambar 4.14FlowchartProgram (Lanjut.1) ... 86
Gambar 4.15FlowchartProgram (Lanjut.13) ... 87
Gambar 4.16FlowchartProgram (Lanjut.14) ... 88
Gambar 4.17FlowchartProgram (Lanjut.15) ... 89
Gambar 4.19FlowchartProgram (Lanjut.17) ... 91
Gambar 4.20FlowchartProgram (Lanjut.18) ... 92
Gambar 4.21FlowchartProgram (Lanjut.19) ... 93
Gambar 4.22FlowchartProgram (Lanjut.20) ... 94
Gambar 4.23FlowchartProgram (Lanjut.21) ... 95
Gambar 4.24FlowchartProgram (Lanjut.22) ... 96
Gambar 4.25FlowchartProgram (Lanjut.23) ... 97
Gambar 4.26 Diagram Konteks... 117
Gambar 4.27 Diagram Nol... 119
Gambar 4.28 Diagram Detail Proses 1.0 ... 122
Gambar 4.29 Diagram Detail Proses 2.0 ... 123
Gambar 4.30 Diagram Detail Proses 3.0 ... 124
Gambar 4.31 Diagram Detail Proses 4.0 ... 125
Gambar 4.32 Diagram Detail Proses 5.0 ... 126
Gambar 4.33 Entity Relationship Diagram... 131
Gambar 4.34 Transformasi ER ke LS... 132
Gambar 4.35 Logical Record Structure... 132
Gambar 4.36 Tampilan Halaman Sesi Konsultasi... 137
Gambar 4.37 Tampilan Halaman Daftar Istilah ... 138
Gambar 4.38 Tampilan Halaman Spesifikasi... 139
Gambar 4.39 Tampilan Halaman Tentang Kami ... 140
Gambar 4.40 Tampilan Halaman Login Admin... 141
Gambar 4.41 Tampilan UpdateDaftar Pertanyaan ... 142
Gambar 4.42 Tampilan UpdateSolusi ... 143
Gambar 4.43 Tampilan Halaman UpdateDaftar Istilah... 144
Gambar 4.44 Tampilan Halaman UpdateAdmin... 145
Gambar 4.45 HalamanHome... 146 Gambar 4.46 Halaman Konsultasi... 147
Gambar 4.47 Halaman Daftar Istilah... 148
Gambar 4.48 HalamanLogin... 149
Gambar 4.49 HalamanUpdateAdmin ... 150
Gambar 4.51 HalamanUpdateSolusi ... 152 Gambar 4.52 Halaman Tambah Solusi ... 153
Gambar 4.53 HalamanUpdatePertanyaan... 154
Gambar 4.54 Halaman Tambah Pertanyaan... 155
Gambar 4.55 Halaman Tampil Istilah ... 156
Gambar 4.56 Halaman Tambah Istilah ... 157
DAFTAR SIMBOL
No Simbol Nama Simbol Uraian
1. Simbol arus/ flow Untuk menyatakan jalannya
suatu proses
2. Simbol
Communication Link
Untuk menyatakan bahwa
adanya transisi suatu
data/informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.
3. Simbol Connector Untuk menyatakan sambungan
dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama.
4. Simpanan offline Untuk menyatakan sambungan
dalam satu proses ke proses
lainnya dalam
halaman/lembaran berbeda.
Sumber:Ladjamudin, 2005
No Simbol Nama Simbol Uraian
1. Simbol offline
connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar berbeda.
2. Simbol manual Untuk menyatakan suatu
tindakan (proses) yang tidak
dilakukan oleh komputer
(manual).
3. Simbol
decision/logika
Untuk menunjukkan sautu
kondisi tertentu yang akan menghasilkan 2 kemungkinan jawaban, ya/tidak.
4. Simbol predefined
process
Untuk menyatakan penyediaan
tempat penyimpanan suatu
pengolahan untuk memberi
harga awal.
5. Simbol terminal Untuk menyatakan permulaan
atau akhir program.
6. Simbol keying
operation
Untuk menyatakan segala Janis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard.
7. Simbol off-line
storage
Untuk menyatakan bahwa data dalam simbol ini disimpan ke dalam media tertentu.
8. Simbol manual
input
Untuk memasukan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.
Sumber:Ladjamudin, 2005
No Simbol Nama Simbol Uraian
1. Simbol
input-output
Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
2. Simbol punched
card
Untuk menyatakan input
berasal dari kartu atau output
ditulis ke kartu.
3. Simbol
magnetic-tape unit
Untuk menyatakan input
berasal dari pita magnetic atau
output disimpan ke pita
magnetic.
4. Simbol disk
storage
Untuk menyatakan input
berasal dari disk atau output
disimpan ke disk.
5. Simbol document Untuk mencetak laporan ke
printer.
6. Simbol display Untuk menyatakan peraltan
output yang digunakan berupa layar.
Sumber:Ladjamudin, 2005
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Expert System/Sistem Pakar telah mengalami perkembangan yang pesat dalam ilmu komputer (Nugraha, 2006). Hal ini dapat dilihat dari semakin luasnya
penggunaan sistem pakar dalam berbagai bidang aplikasi, terutama yang selama
ini diketahui sistem pakar menjalankan fungsi-fungsi pada dunia kesehatan,
industri, dan bidang lainnya.
Di antara perkembangannya sistem pakar merupakan salah satu bidang
yang menarik untuk dikembangkan. Dengan adanya perkembangan tersebut dan
adanya kebutuhan yang dapat membantu orang lain, maka di kesempatan kali ini
dicoba untuk membuat sistem pakar yang berkaitan dengan masalah dalam
memodifikasi sepeda motor (Nugraha, 2006).
Kendaraan sepeda motor merupakan suatu alat transportasi yang banyak
digunakan masyarakat pada umumnya (Wijaya, 2008). Pertumbuhan kendaraan
roda dua atau sepeda motor di Indonesia dalam enam tahun belakangan ini sangat
fantastis. Data 2005 menunjukkan, jumlah motor melonjak mencapai 33,193 juta
unit. Pada 2006 jumlahnya diperkirakan mencapai 35 juta unit atau 70 persen dari
populasi seluruh jumlah kendaraan. Pada 2007 dan 2008 diperkirakan mendekati
angka 40 juta unit atau 75 persen dari total kendaraan (jawapos 10 Maret 2009).
Suzuki 120R adalah salah satu jenis sepeda motor yang banyak digunakan
oleh masyarakat pada umumnya dan khususnya kalangan remaja. Sepeda Motor
Suzuki 120R adalah sepeda motor 2 Tak keluaran pabrikan Suzuki yang banyak
digunakan oleh remaja untuk unjuk kebolehan dalam performa dan kecepatan
sepeda motornya.
Sepeda motor yang ada sekarang ini performanya masih dirasakan sangat
kurang, walaupun banyak sepeda motor yang mempunyai CC tinggi tapi untuk
kecepatan masih kurang dibandingkan dengan motor yang sudah dimodifikasi.
Keterbatasan orang tentang memodifikasi sepeda motor masih sagatlah kurang
tapi banyak bengkel-bengkel yang menyediakan jasa untuk memodifikasi sepeda
motor yang kita miliki.
Kemudian keterbatasan dana adalah masalah yang paling utama dalam
melakukan modifikasi sepeda motor. Kapasitas mesin yang besar sekarang ini
banyak diminati oleh masyarakat, namun bagaimana dengan masyarakat yang
sudah terlanjur membeli motor dengan kapasitas mesin yang masih kecil
mesin yang besar tanpa harus membeli yang baru? Biasanya, mereka mencoba
memodifikasi kendaraan roda dua mereka di bengkel-bengkel sepeda motor atau
mencoba memodifikasi sendiri kendaraan mereka. Biasanya, sepeda motor yang
sudah dimodifikasi mesinnya rawan akan kerusakan dan membuat pemakaian
bahan bakar menjadi lebih boros dikarenakan kurangnya pengetahuan mekanik
atau pemilik sepeda motor mengenai modifikasi mesin, sehingga bukannya
meningkatkan kinerja mesin tetapi malah menurunkan kinerja mesin. Pengetahuan
yang cukup mengenai memodifikasi mesin tidak akan menimbulkan kerusakan
pada sepeda motor. Oleh karena itu pemilihan judul “Rancang Bangun Sistem
Pakar untuk Memodifikasi Sepeda Motor Suzuki Satria 120R”, adalah
perwujudan untuk membantu mengaplikasikan pengetahuan manusia ke dalam
suatu sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang
dihadapi di antaranya, sebagai berikut:
1. Bagaimana menerapkan daya expert seorang pakar ke dalam suatu sistem
komputer?
2. Bagaimana caranya membantu pengguna motor Suzuki 120R dalam
memodifikasi sepeda motornya?
3. Bagaimana membangun sistem yang dapat dengan mudah digunakan oleh
pengguna (user) sekali pun tanpa kehadiran langsung seorang pakar?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka batasan masalah yang akan
dibahas adalah sebagai berikut:
1. Pembahasan hanya pada pembuatan sistem Pakar untuk Memodifikasi
Sepeda Motor Suzuki 120R.
2. Upgrade hanya meliputi bagian-bagian mesin, karburator, pengapian, dan
knalpot
3. Penelrusuan dalam pengambilan keputusan mesin pakar bersifat statis
4. Teknik penelusuran yang digunakan dalam metode pencarian sistem pakar
ini adalah metode penelusuran Best First Search.
5. Tahapan implementasi, dilakukan pembuatan program yang diterapkan
dengan bahasa pemograman php dan database MySQL, serta dilakukan
testingblack box.
1.4 Ruang Lingkup
Penelitian skripsi ini dilaksanakan pada:
Waktu : April 2009 – September 2009
Tempat : Bengkel Motor Kribo
1.5 Tujuan
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Melakukan analisis dan perancangan sistem pakar (expert system) dengan
metodologi terstruktur dengan model pengembangan SDLC (System
Development Life Cycle) (Ladjamudin, 2005).
2. Membuat sistem pakar yang digunakan oleh pengguna sepeda motor
Suzuki 120R dalam memodifikasi mesin sepeda motornya.
1.6 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:
1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam merancang dan membangun
Sistem Pakar.
2. Memahami konsep rancang bangun sistem pakar memodifikasi Sepeda
Motor Suzuki Satria 120R.
3. Menjadi dokumentasi yang dapat digunakan untuk pengembangan
software ini dikemudian hari.
4. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya di bidang sistem
1.7 Metodologi Penelitian
1.7.1 Metode Pengumpulan Data
Metodologi pengumpulan data yang akan dilakukan dalam proses
pembuatan skripsi ini meliputi beberapa metode, yaitu:
1. Metode studi pustaka
Mengumpulkan berbagai macam referensi dan melakukan penelitian
dengan mencari bahan berupa literatur dari buku-buku yang berhubungan
dengan penelitian serta mencari karya-karya ilmiah yang dapat membantu
penelitian, baik di perpustakaan maupun melalui paper-paper yang ada di
internet, yang akan menjadi acuan dalam analisa dan pengembangan
aplikasi sistem yang akan dibangun.
2. Metode Wawancara.
Melakukan wawancara di tempat penelitian untuk mendapatkan gambaran
yang jelas mengenai sistem yang akan dibuat dan dibutuhkan.
3. Metode Observasi
Mengumpulkan data dan informasi dengan cara meninjau dan mengamati
secara langsung kegiatan yang terjadi di lapangan.
1.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem yang akan dilakukan dalam merancang
dan membangun sebuah sistem pakar (expert system), dengan menggunakan
metodologi terstruktur dengan model pengembangan SDLC (System Development
Life Cycle) (Ladjamudin, 2005), yang secara garis besar terbagi tiga kegiatan
Desain, yaitu untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. Pada tahapan ini juga di desain metode
penalaran dan model dari sistem. Metode penalaran yang digunakan untuk
menginferensi (menalarkan) suatu kesimpulan, menggunakan model forward
chaining (Hartati dan Iswanti, 2008), sedangkan teknik penelusuran yang
digunakan adalah teknik best first search (Hartati dan Iswanti, 2008); (3)
Implementasi, pada tahap ini bertujuan untuk melakukan kegiatan yang
sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangun atau di kembangkan.
1.8 Sistematika Penulisan
Adapun garis besar penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang alasan pemilihan judul, latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, ruang lingkup, tujuan,
manfaat dan metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II: Landasan Teori
Bab ini berisikan penjelasan teori-teori dan konsep yang terkait
dengan pengembangan sistem yang akan dirancang, yaitu yang
berkaitan dengan teori kecerdasan tiruan, sistem pakar, dan
komponen-komponennya serta tahapan-tahapannya, mesin
inferensi metode pencarian, antar muka pemakai, dan
BAB III: Metodologi Penelitian
Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan aplikasi yang meliputi
perancangan sistem, Metodologi Pengumpulan yang terdiri dari
metode wawancara, metode observasi, dan metode pustaka.
BAB IV: Pembahasan
Bab ini berisi tentang Perancangan dan Implementasi dari aplikasi
yang dibuat beserta pengujian aplikasi.
BAB IV: Simpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang simpulan dan saran yang diambil dari
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Definisi sistem
Definisi dari sebuah sistem mempunyai peranan penting dalam pendekatan
untuk mempelajari sebuah sistem. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan
dari elemen-elemen, komponen-komponen, dan sub-sub sistem merupakan
definisi yang luas (Jogiyanto, 2005). Menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah
kumpulan elemen–elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian–bagian yang saling
berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau
maksud, tujuan dan sasaran yang sama.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu
(Jogiyanto, 2005), yaitu:
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtments)
Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan
luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka
akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran
(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.
5. Masukan (Input)
Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
(signal input). Maintanance inputadalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal inputadalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer,
program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal inputuntuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran (Output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau ke sistem yang lebih besar.
Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran
yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan
informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
input menjadi output.
8. Sasaran Sistem(Objectives) atau Tujuan Sistem (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
2.1.3 Definisi Informasi
Informasi adalah bahan pokok dalam pemberitaan, informasi bukan hanya
fakta/kenyataan melainkan lebih luas lagi tentang proses dan penggunaan
informasi itu sendiri. Informasi ini harus bergerak, mudah dimengerti, utuh, dan
bulat. Menurut Jogiyanto (2005) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil
keputusan saat ini atau mendatang. Adapun nilai dari suatu informasi (Value of
information) ditentukan oleh dua hal, yaitu:
1. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
2. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila informasi tersebut tidak dinilai
dengan nilai uang tetapi ditaksir dengan nilai efektifnya.
2.1.3.1 Siklus Informasi
Data yang melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,
yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah
data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat
suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch
disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya
Sumber: Jogiyanto, 2005
Gambar 2.1 Siklus informasi
2.1.3.2 Kualitas Informasi
Adapun kualitas dari suatu informasi ditentukan oleh karakteristik–
karakteristik sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):
1. Akurat.
Suatu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan.
2. Tepat waktu.
Suatu informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat.
Infornasi yang using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan.
Suatu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Keputusan Tindakan Hasil
Tindakan
Penerima Data
Input Output
2.1.3.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu sistem dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa
informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan
untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk
menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya
untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya
oleh satu pihak didalam perusahaan (Jogiyanto, 2005).
2.1.4 Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan yang cerdik (Jogiyanto, 2005).
2.2 Sistem Pakar
2.2.1 Definisi Sistem Pakar
Sistem Pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan
biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut
(Kusrini, 2006)
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah
penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang
diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua
hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses
pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Sistem pakar
merupakan suatu sistem informasi yang menangkap dan menggunakan
pengetahuan serta metodologi pengambilan keputusan yang digunakan oleh
seorang atau beberapa orang ahli dalam bidang keahlian tertentu. Sistem pakar
berlaku seperti seorang pakar pada bidangnya berisi fakta-fakta dan heuristik
untuk memecahkan masalah tertentu.
Dalam Al-qur’an seseorang/sekelompok orang yang pandai meneliti dan
melakasanakan pengetahuannya disebut ulil albab. Ciri-ciri dari mereka antara
lain disebutkan dalam surat Ali-Imran (3) 190-191: “ Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang berzikir (mengingat) Allah sambil berdiri, atau duduk atau berbaring, dan mereka yang berpikir tentang kejadian langit dan bumi ...”. Muhammad Quthb dalam bukunya Manhaj At-Tarbiyah Al-Islamiyah mengomentari ayat Ali 'Imran, bahwa ayat tersebut
merupakan metodologi yang sempurna bagi penalaran dan pengamatan Islam
terhadap alam. Dalam ayat tersebut manusia diminta untuk berfikir terhadap alam
dan menerapkan pengetahuan kepada penciptaan teknologi yang bermanfaat bagi
Sistem pakar didasarkan pada sistem pengetahuan, sehingga
memungkinkan komputer dapat berfikir dan mengambil keputusan atau
kesimpulan dari sekumpulan kaidah. Sistem pakar mempunyai keuntungan
dibandingkan dengan seorang pakar yaitu kepakarannya dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat tanpa kehadiran sang pakar, mencakup keseluruhan dari kepakaran
tersebut dan sistematis, memungkinkan untuk menangani masalah yang kompleks
dengan lebih cepat, kepakarannya tetap dapat dimanfaatkan walau pakarnya telah
tidak dapat bekerja, membantu kejelasan dan pemahaman secara efektif untuk
suatu bidang kepakaran dan memungkinkan untuk membuat pengetahuan terpadu
atas bidang-bidang tertentu yang relevan.
Berdasarkan studi hasil penelitian sejenis (Tabel 2.1.) perbandingan dari
tabel diatas, maka akan dirancang suatu sistem berbasis web dan memiliki fitur
daftar istilah untuk menerangkan istilah-istilah dalam sistem yang mungkin tidak
dimengerti oleh user. Dalam sistem pakar ini akan ditambahkan pula fitur
chatting, sehingga userdapat berkomunikasi langsung dengan pakar apabila tidak
terdapat solusi yang diinginkan. Dengan adanya fitur chattingmemudahkan pakar
untuk mengembangkan pengetahuan dalam sistem pakar yang telah dibuat.
Tabel 2.1 Studi Literatur
No. Judul Penelitian Kelebihan Kekurangan
1 Mendeteksi kerusakan sepeda motor honda
astrea prima
menggunakan sistem pakar (Adhitya, 2004)
Dapat mendeteksi kerusakan pada sepeda motor Honda Astrea, bagi lembaga-lembaga yang bergerak di bidang
Mendeteksi analisa penyakit jantung, dengan cara klarifikasi berdasarkan pemeriksaan fisik pasien.
analisis sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan motor diesel pada mobil (Prawira, 2006)
mesin diesel pada mobil dan memberikan solusi serta petunjuk untuk mengatasinya.
berbasis web. Belum adanya fitur dari daftar istilah.
2.2.2 Ciri-ciri Sistem Pakar
Secara umum sistem pakar mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain
(Kusrini, 2006):
1. Terbatas pada bidang yang spesifik.
2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau
tidak pasti.
3. Dapat mengemukakan rangkaian alas an yang diberikannya dengan cara
yang dapat pahami.
4. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.
5. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.
6. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.
7. Output tergantung dari dialog antar user.
8. Knowledge basedan inference engineterpisah.
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis komputer yang
menggunakan pengetahuan pakar untuk mencapai performa keputusan tingkat
tinggi dalam domain personal yang sempit. MYCIN yang dikembangkan Stanford
University pada awal tahun 1980-an untuk diagnosis medis, secara umum
dianggap sebagai sistem pakar yang paling terkenal. Aplikasi lain dalam
juga telah popular disebagaian besar organisasi berukuran besar dan menengah
sebagai alat utama untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas (Turban, 2005).
Konsep dasar dari sistem pakar mencakup beberapa persoalan mendasar,
antara lain apa yang dimaksud dengan keahlian, siapa yang disebut pakar,
bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan bagaimana sistem bekerja (Turban,
2005). Berikut adalah deskripsi inti dari bagian-bagian tersebut.
1. Pakar
Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman
dan metodologi khusus, serta kemampuan untuk menerapakan bakat ini
dalam dalam memberi nasihat dan memecahkan persoalan (Turban, 2005).
Tugas dari pakar adalah menyediakan pengetahuan tentang bagaimana
melaksanakan tugas yang akan dijalankan oleh sistem berbasis
pengetahuan.
2. Kepakaran
Kepakaran adalah pengetahuan ekstensif yang spesifik terhadap tugas
yang dimiliki pakar (Turban, 2005). Tingkat kepakaran menentukan
performa dari suatu keputusan. Kepakaran sering dicapai dari pelatihan,
2.2.4 Komponen Sistem Pakar
Sistem pakar memiliki komponen-komponen sebagai berikut (Sri Hartati
Dan Sari Iswanti, 2008):
1. Antarmuka Pengguna (User Interface)
Sistem pakar menggantikan seorang pakar dalam suatu situasi tertentu,
maka sistem harus menyediakan pendukung yang diperlukan oleh pemakai
yang tidak memahami masalah teknis. Sistem pakar juga menyediakan
komunikasi antara sistem dan pemakainya, yang disebut sebagai antar
muka. Antar muka yang efektif dan ramah pengguna (user-friendly)
penting sekali terutama bagi pemakai yang tidak ahli dalam bidang yang
diterapkan pada sistem pakar.
2. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu
pada tingkatan pakar dalam format tertentu. Pengetahuan ini diperoleh dari
akumulasi pengetahuan pakar dan sumber-sumber pengetahuan lainnya.
Basis pengetahuan bersifat dinamis, bisa berkembang dari waktu ke
waktu.
3. Memori Kerja
Merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang
diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. Fakta-fakta inilah yang
nantinya akan diolah oleh mesin inferensi berdasarkan pengetahuan yang
disimpan dalam basis pengetahuan untuk menentukan suatu keputusan
4. Fasilitas Penjelasan
Proses menentukan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi selama
sesi konsultasi mencerminkan proses penalaran seorang pakar. Karena
pemakai terkadang bukanlah ahli dalam bidang tersebut, maka dibuatlah
fasilitas penjelasan.
5. Fasilitas Akusisi Pengetahuan
Pengetahuan pada sistem pakar dapat ditambahkan kapan saja
pengetahuan baru diperoleh atau saat pengetahuan yang sudah ada tidak
berlaku lagi. Hal ini dilakukan sehingga pemakai akan menggunakan
sistem pakar yang komplit dan sesuai dengan perkembangan.
6. Mesin Inferensi
Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar, berupa perangkat lunak
yang melakukan tugas inferensi penalaran sistem pakar, biasa dikatakan
sebagai mesin pemikir (thinking machine). Pada prinsipnya mesin
inferensi inilah yang akan mencari solusi dari suatu permasalahan. Mesin
inferensi memulai pelacakan dengan mencocokan kaidah dalam basis
pengetahuan dengan fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Ada dua
teknik pelacakan, yaitu (Turban, 1995):
a) Forward Chaining
Merupakan proses data yang mulai berjalan ketika informasi
tertentu diletakan oleh pengguna. Tanda-tanda atau kunci-kunci
keberhasilan akan terkumpul dengan sendirinya ketika mengarah
Dalam pelacakan ini, aturan diuji satu demi satu dalam urutan
tertentu. Sistem pakar bertujuan untuk mengecek bagian dari
aturan tersebut, apakah kondisinya salah atau benar. Jika
kondisinya benar, aturan itu dijalankan dan aturan berikutnya diuji.
Saat kondisinya salah atau aturannya tidak diketahui, aturan
tersebut tidak akan dijalankan, kemudian aturan berikutnya yang
akan diuji.
b) Backward Chaining
Backward chaining merupakan strategi pencarian arah tujuan. Dimulai dari tujuan dan bekerja dari arah belakang atau hasil.
Prosesnya dimulai dari hipotesis kemudian pencarian dimulai
untuk menentukan dan membuktikan fakta-fakta pendukung yang
diperlukan. Proses akan berakhir dengan penerimaan atau
penolakan hipotesis.
Dalam pelacakan ini, akan dipilih satu aturan dari kesimpulan dan
menganggapnya sebagai masalah yang harus diselesaikan. Setelah
masalah tersebut diselesaikan, akan dipilih salah satu sub masallah
untuk dievaluasi dan sub masalah yang terpilih itu kemudian
menajadi sub masalah baru.
Sebagai contoh diberikan dua acuan, misalnya: suatu saat anda
ingin menuju ke jambi dari Surabaya, dimana tidak ada
penerbangan langsung antara kedua kota tersebut. Maka untuk itu
anda berusaha menemukan rantai penerbangan sehingga anda
dapat mengakhirnya dengan penerbangan ke jambi. Hal ini dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Anda dapat memulainya dengan mencari penerbangan yang
menuju jambi dan menandai kota dimana asal penerbangan.
Kemudian temukan penerbangan yang menuju kota tersebut
dan temukan kota asal penerbangannya surabya. Kontrol
kerja pelacakan ini berdasarkan tujuan, artinya kita bekerja
mundur, yang disebut backward chaining.
b. Anda memulai dengan daftar semua penrbangan yang
meninggalkan Surabaya dan menandai semua kota tujuan.
Kemudian mencari semua penerbanga dari kota tersebut
dan menandai juga kota tujuan. Ulangi proses sampai
ditemukan kota jambi. Control kerja proses ini maju mulai
dari asal menuju tujuan artinya bekerja kedepan, yang
disebut forward chaining.
Kedua teknik inferensi digunakan oleh tiga macam metodologi
penelusuran (searching), yaitu:
1) Metodologi Depth-First Search
Adalah teknik pencarian ke dalam. Teknik ini memeriksa semua node
dari root-node ke level berikutnya dan berikutnya secara berurutan.
Proses ini berakhir saat ditemukannya node solusi.
Gambar sederhana dari teknik pelacakan depth-first search akan di
Sumber: Turban, 1995
Gambar 2.2 Depth-first Search
2) Metodologi Breadth-First Search
Teknik pelacakan ini menguji semua node, dimulai dari root-node dan
node setiap level diuji sehingga semunya selesai sebelum pindah ke
level berikut.
Iustrasi breadth-first levelsearch dapat dilihat pada gambar 2.3:
Sumber: Turban, 1995
Gambar 2.3Breadth-First Search
3) Metodologi Best-First Search
Metodologi Best First Search yaitu penelusuran yang bekerja
berdasarkan kombinasi dari kedua metodologi sebelumnya, yaitu
Sumber: Turban, 1995
Gambar 2.4 Best-First Search
7. Fasilitas Penjelasan (explanation facility).
Fasilitas penjelasan biasanya hanya ada pada beberapa sistem pakar.
Fasilitas penjelasan berguna dalam memberikan penjelasan kepada
pengguna mengapa komputer meminta suatu informasi tertentu dari
pengguna dan dasar apa yang digunakan komputer sehingga dapat
menyimpulkan suatu kondisi.
2.2.5 Faktor Manusia dalam Sistem Pakar
Untuk memahami perancangan sistem pakar, perlu dipahami mengenai
siapa saja yang berinteraksi dengan sistem. Mereka adalah (Hartati dan Iswanti,
2008):
1. Pakar (expert)
Pakar adalah seorang individu yang memiliki pengetahuan khusus,
pemahaman, pengalaman, dan metodologi – metodologi yang digunkan
untuk memecahkan masalah persoalan dalam bidang tertentu.
Seorang pakar memiliki kemampuan kepakaran, yaitu:
a. Dapat mengenali dan merumuskan suatu masalah
c. Menjelaskan solusi dari suatu masalah
d. Restrukturisasi pengetahuan
e. Belajar dari pengalaman
f. Memahami batas pengetahuan
Selain itu, pakar juga memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan
pengetahuannya dan memberikan saran serta memecahkan masalah pada
domain tertentu.
2. Pembuat Pengetahuan (Knowledge engineer)
Pembuat pengetahuan memiliki tugas utama menerjemahkan dan
mempresentasikan pengetahuan yang diperoleh dari seorang pakar, baik
berupa pengalaman pakar dalam menyelesaikan masalah maupun sumber
terdokumentasi lainnya ke dalam bentuk yang bisa diterima oleh sistem
pakar. Dalam hal ini Pembuat Pengetahuan (Knowledge engineer)
menginpretasikan, dan merepresentasikan pengetahuan yang diperoleh
dalam bentuk jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
pada pakar, atau pemahaman penggambaran analogis, sistematis,
konseptual yang diperoleh dari membaca beberapa dokumen cetak seperti
text book, jurnal, makalah, dan sebagainya.
3. Pembuat Sistem (System engineer)
Pembangun sistem adalah orang yang bertugas untuk merancang antar
muka pemakai sistem pakar, merancang pengetahuan yang sudah
diterjemahkan oleh pembangun pengetahuan ke dalam bentuk yang sesuai
dan dapat diterima oleh sistem pakar dan mengimplementasikannya ke
bertanggung jawab apabila sistem pakar yang akan diintegrasikan dengan
sistem komputerisasi lain.
4. Pengguna (User)
Seseorang yang berkonsultasi dengan sistem untuk mendapatkan saran
yang disediakan oleh pakar.
2.2.6 Peranan Sistem Pakar
Berdasarkan pengertian tadi maka secara umum sistem pakar menyediakan
kepakaran untuk memperbaiki kemampuan dan kualitas. Meningkatkan
produktivitas, promosi secara serentak, mnyimpan pngetahuan, mempergunakan
sumber daya manusia secara lebih baik, dan membantu pemasaran produk-produk
baru atau produk-produk lebib baik.
Peranan sistem pakar dapat diidentifikiasikan sebagai berikut:
1. Menggantikan seorang pakar secara penuh
Sebagai ahli yang bekerja secara otomatis, sistem pakar menganalisa
situasi, membuat keputusan, dan langsung mengerjakan atau
memerintahkan orang untuk melaksanakan. Semua biasa dilaksanakan
secara otomatis. Sebagai contoh: sistem pakar dapar langsung
melaksanakan proses kimia, membaca sensor, atau bahkan dapat
memerintah para teknisi untuk mengganti bagian mesin yang rusak.
2. Sebagai kolega
Sistem pakar dalam mendapatkan solusi dibantu oleh seorang pakr