• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun sistem pakar memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang bangun sistem pakar memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R"

Copied!
369
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FEBRIYANSYAH 105093003031

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FEBRIYANSYAH 105093003031

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(3)

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Muhammad Febriansyah 105093003031

Menyetujui,

a.n Pembimbing I,

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008

Pembimbing II,

Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com NIP. 19741129 200801 1 006

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul ”Rancang Bangun Sistem Pakar Memodifikasi Sepeda Motor

Suzuki Satria 120R” yang ditulis oleh Muhammad Febriansyah , NIM 105093003031 telah

diuji dan dinyatakan Lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2010. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui,

Penguji I, Penguji II,

Zainul Arham, M.Si 19740730 200710 1002

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2008

An. Pembimbing I Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2008

Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com NIP. 19741129 200801 1 006

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1001

A.n Ketua Program Studi Sistem Informasi Sekretaris Program Studi Sistem Informasi

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR ASLI

KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU

KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 21 Januari 2011

(6)

ABSTRAK

MUHAMMAD FEBRIANSYAH – 105093003031Rancang bangun sistem pakar

memodifikasi sepeda motor Suzuki satria 120R, dibimbing oleh A’ANG SUBIYAKTOdan

DITDIT N. UTAMA

Pada era globalisasi, Teknologi Informasi mengalami perkembangan yang pesat dalam segala bidang. Sistem pakar merupakan bagian dari Teknologi Informasi yang berbasis komputer. Salah satu bidang aplikasi yang telah diimplementasikan secara meluas ke dalam Sistem Pakar adalah proses pendiagnosaan. Dalam penulisan skripsi ini akan dirancang sebuah Sistem Pakar yang akan digunakan untuk mendiagnosa spesifikasi mesin untuk menghasilkan kesimpulan modifikasi juga keterangan modifikasi pada sepeda motor khususnya Suzuki Satria 120R. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi, hampir semua sisi kehidupan tak terlepas dari komputerisasi termasuk dunia mekanik khususnya kendaraan bermotor roda dua. Untuk kendaraan bermotor roda dua kemajuan teknologinya sangat cepat sekali, hanya dalam selang beberapa bulan saja setiap produsen motor mengeluarkan sebuah motor dengan teknologi dan inovasi-inovasi terbaru dengan merubah body menjadi lebih futuristic dan meningkatkan kapasitas mesin menjadi lebih besar. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kapasitas mesin atau biasa disebut dengan istilah modifikasi mesin, modifikasi mesin biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlanjur membeli motor dengan kapasitas mesin yang masih kecil dan ingin memiliki motor yang kapasitas mesinnya besar tanpa harus membeli motor yang baru, atau sekedar hobi saja. Paling banyak modifikasi mesin dilakukan oleh anak-anak muda yang hobi sport otomotif , namun pengetahuan yang kurang mengenai modifikasi mesin dapat menyebabkan kinerja mesin menurun dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, dengan demikian diharapkan dengan adanya Sistem Pakar untuk memodifikasi mesin sepeda motor Suzuki Satria 120R ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam hal memodifikasi sepeda motor, baik bagi pengguna ataupun pemilik dengan maksud tidak menghilangkan ketergantungan pada pakarnya. Dalam pengembangan sistem ini,

penulis menggunakan metodologi pengembangan SDLC (System Development Life Cycle).

Secara garis besar, teknik penelusuran masalah yang statis, menggunakan Best First Search

sebagai teknik penelusuran, dan PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL digunakan

sebagai database. sistem ini meliputi konsultasi antara sistem dan user untuk mendapatkan

solusi yang dibutuhkan oleh userdalam memodifikasi sepeda motornya.

Kata kunci : Sistem pakar, modifikasi, Sepeda motor Suzuki 120R, System

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Skirpsi ini. Laporan Skripsi ini dibuat dengan judul “Rancang

Bangun Sistem Pakar Memodofikasi Sepeda Motor Suzuki Satria 120R ” disusun untuk

memenuhi syarat dalam menyelesaikan S1 pada Program Studi Sistem Informasi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan kali ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada banyak pihak yang memberikan bantuan baik berupa

moril maupun materil. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesarnya –

besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2. Bapak Aang Subiyakto M.Kom, selaku Ketua Program Studi dan dosen pembimbing

I, terima kasih atas kesabarannya dan nasihat – nasihat membangun kepada penulis.

Terima kasih juga kepada Ibu Nur Aeni hidayah, MMSi, selaku Sekretaris Program

Studi.

3. Bapak Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com, selaku dosen pembimbing II, juga atas

kesabaran dan nasihat-nasihat dalam membimbing penulis.

4. Kepada pihak-pihak Bengkel Kribo yang telah meluangkan waktunya buat penulis

dalam pembuatan aplikasi sistem pakar untum memodifikasi sepeda motor Suzuki

satria 120r.

5. Ibu dan Bapak tercinta, terima kasih atas do’a, kasih sayang, kesabaran dan juga

(8)

Adek-adekku yang selalu bertingkah lucu yang dapat menghilangkan penat,dan semua

keluarga dan saudara – saudaraku, Thanks All.

Tak ada kesempurnaan di muka bumi ini, demikian pula adanya dengan penyusunan

laporan ini. Penulis menyadari masih ada kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan,

baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu, Penulis mengharapkan kritik dan

sarannya dari para pembaca dan pihak lain untuk penulisan laporan selanjutnya yang lebih

baik.

Akhir kata, semoga laporan Skirpsi ini dapat sedikit memberi wancana bagi para

pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya. Amin.

Jakarta, Januari 2011

(9)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Sampul... ii

Halaman Persetujuan Pembimbing ... iii

Halaman Pengesahan Skripsi... iv

Halaman Pernyataan ... v

Abstrak... ... vi

Kata Pengantar... vii

Daftar Isi….. ... ix

Daftar Tabel….. ... xii

Daftar Gambar….. ... xiii

Daftar Simbol…... xv

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Ruang Lingkup ... 4

1.5 Tujuan ... 4

1.6 Manfaat ... 5

1.7 Metodologi Penelitian ... 5

1.7.1 Metodologi Pengumpulan Data... 5

1.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 6

1.8 Sistematika Penulisan... 7

BAB II Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 8

2.1.1 Definisi Sistem ... 8

2.1.2 Karateristik Sistem... 8

2.1.3 Definisi Informasi... 11

2.1.3.1 Siklus Informasi ... 11

2.1.3.2 Kualitas Informasi... 12

(10)

2.1.3 Definisi Sistem Informasi ... 13

2.2 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellingence) ... 13

2.3 Sistem Pakar ... 17

2.3.1 Definisi Sistem Pakar... 17

2.3.2 Ciri-ciri Sistem Pakar... 19

2.3.3 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 19

2.3.4 Komponen Sistem Pakar... 20

2.3.5 Faktor Manusia dalam Sistem Pakar ... 26

2.3.6 Peranan Sistem Pakar... 28

2.3.7 Keuntungan Sistem Pakar ... 29

2.3.8 Keuntungan Sistem Pakar bagi Perusahaan ... 30

2.3.9 Perbandingan Sistem Pakar dan Sistem Konvesional .. 31

2.3.10 Perbedaan Sistem Pakar dan SPK ... 32

2.3.11 Teknik Representasi Pengetahuan ... 32

2.3.12 Akusisi Pengetahuan... 33

2.4 Domain Permasalahan Sepeda Motor Suzuki 120R ... 37

2.5 Metodologi Pengembangan Sistem... 38

2.5.1 Pendekatan Terstruktur ... 39

2.5.2 System Development Life Cycle(SDLC) ... 42

2.6 Flowchart... 44

2.7 Data Flow Diagram(DFD)... 45

2.8 Balancingdalam DFD... 46

2.9 Elemen Dasar dari Data Flow Diagram... 47

2.9.1 Kesatuan Luar (External Entity)... 47

2.9.2 Arus Data (Data Flow) ... 47

2.9.3 Proses (Process) ... 48

2.9.4 Simpanan Data (Data Store) ... 50

2.10 Basis Data (Database)... 50

2.10.1 Konsep Dasar Basis Data ... 50

2.10.2 DBMS (Database Management System)... 52

2.10.2.1 Komponen Utama DBMS ... 52

2.10.2.2 Keuntungan Penggunaan DBMS ... 52

2.10.3 Struktur Sistem Database/Basis Data... 53

(11)

2.10.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 54

2.10.5.1 Elemen ERD ... 54

2.10.6 Normalisasi... 59

2.11 PHP ... 60

2.12 MySQL... 61

BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 63

3.2 Metodologi Pengembangan Sistem... 65

3.3 Kerangka Penelitian ... 68

BAB IV Analisis dan Pembahasan 4.1 Analisis... 69

4.1.1 Deteksi Masalah ... 69

4.1.2 Penelitian/Investigasi Awal... 70

4.1.3 Analisa Kebutuhan Sistem ... 70

4.2 Desain... 72

4.2.1 Pohon Keputusan... 72

4.2.2 Kaidah Produksi ... 72

4.2.3 Perancangan Masukan ... 73

4.2.3.1 PerancanganAlgoritma dan FlowchartSistem 73 4.2.3.2 Perancangan Data Flow Diagram(DFD) ... 117

4.2.4 Perancangan File... 130

4.2.4.1 Perancangan Database... 131

4.2.4.1.1 Struktur Database... 131

4.2.4.1.2 Kamus Data... 133

4.2.4.1.3 Daftar Tabel DatabaseMotor... 133

4.2.4.2 Perancangan Mesin Inferensi... 136

4.2.4 Perancangan Keluaran ... 136

4.3 Implementasi... 145

4.3.1 Tampilan Sistem ... 146

4.3.2 Fitur Sistem ... 158

(12)

BAB V Penutup

5.1 Simpulan... 161

5.2 Saran... 162

Daftar Pustaka... 163

Lampiran-lampiran... 166

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Studi Literatur ... 18

Tabel 2.2 Perbedaan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar ... 31

Tabel 2.3 Perbedaan Sistem Pakar dan Sistem Pengambil Keputusan ... 32

Tabel 4.1 Tabel Admin... 133

Tabel 4.2 Tabel Arahan ... 134

Tabel 4.3 Tabel Istilah... 134

Tabel 4.4 Tabel Jawaban ... 134

Tabel 4.5 Tabel Pertanyaan ... 135

Tabel 4.6 Tabel Solusi... 135

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi... 12

Gambar 2.2 Depth-First Search... 24

Gambar 2.3 Breadth-First Search... 25

Gambar 2.4 Best-First Search... 25

Gambar 2.5 Menggunakan Logika untuk Proses Penalaran... 37

Gambar 2.6 Kesatuan Luar... 47

Gambar 2.7 Aliran Data ... 48

Gambar 2.8 Proses ... 49

Gambar 2.9 Aliran Data ... 50

Gambar 2.10 Entitas (Entity) ... 55

Gambar 2.11 Atribut (Attribute) ... 55

(14)

Gambar 2.13Binary Relation... 57

Gambar 2.14Unary Relation... 57

Gambar 2.15N-Nary Relation... 57

Gambar 4.1FlowchartSistem Pakar ... 73

Gambar 4.2FlowchartProgram ... 74

Gambar 4.3FlowchartProgram (Lanjut.2)... 75

Gambar 4.4FlowchartProgram (Lanjut.3)... 76

Gambar 4.5FlowchartProgram (Lanjut.4)... 77

Gambar 4.6FlowchartProgram (Lanjut.5)... 78

Gambar 4.7 FlowchartProgram (Lanjut.6)... 79

Gambar 4.8FlowchartProgram (Lanjut.7)... 80

Gambar 4.9FlowchartProgram (Lanjut.8)... 81

Gambar 4.10FlowchartProgram (Lanjut.9)... 82

Gambar 4.11FlowchartProgram (Lanjut.10)... 83

Gambar 4.12FlowchartProgram (Lanjut.11)... 84

Gambar 4.13FlowchartProgram (Lanjut.12)... 85

Gambar 4.14FlowchartProgram (Lanjut.1)... 86

Gambar 4.15FlowchartProgram (Lanjut.13)... 87

Gambar 4.16FlowchartProgram (Lanjut.14)... 88

Gambar 4.17FlowchartProgram (Lanjut.15)... 89

Gambar 4.18FlowchartProgram (Lanjut.16)... 90

Gambar 4.19FlowchartProgram (Lanjut.17)... 91

Gambar 4.20FlowchartProgram (Lanjut.18)... 92

Gambar 4.21FlowchartProgram (Lanjut.19)... 93

Gambar 4.22FlowchartProgram (Lanjut.20)... 94

Gambar 4.23FlowchartProgram (Lanjut.21)... 95

Gambar 4.24FlowchartProgram (Lanjut.22)... 96

Gambar 4.25FlowchartProgram (Lanjut.23)... 97

Gambar 4.26 Diagram Konteks ... 117

Gambar 4.27 Diagram Nol ... 119

Gambar 4.28 Diagram Detail Proses 1.0... 122

Gambar 4.29 Diagram Detail Proses 2.0... 123

Gambar 4.30 Diagram Detail Proses 3.0... 124

(15)

Gambar 4.32 Diagram Detail Proses 5.0... 126

Gambar 4.33 Entity Relationship Diagram... 131

Gambar 4.34 Transformasi ER ke LS ... 132

Gambar 4.35 Logical Record Structure... 132

Gambar 4.36 Tampilan Halaman Sesi Konsultasi ... 137

Gambar 4.37 Tampilan Halaman Daftar Istilah ... 138

Gambar 4.38 Tampilan Halaman Spesifikasi ... 139

Gambar 4.39 Tampilan Halaman Tentang Kami... 140

Gambar 4.40 Tampilan Halaman Login Admin ... 141

Gambar 4.41 Tampilan UpdateDaftar Pertanyaan... 142

Gambar 4.42 Tampilan UpdateSolusi... 143

Gambar 4.43 Tampilan Halaman UpdateDaftar Istilah ... 144

Gambar 4.44 Tampilan Halaman UpdateAdmin ... 145

Gambar 4.45 HalamanHome... 146

Gambar 4.46 Halaman Konsultasi ... 147

Gambar 4.47 Halaman Daftar Istilah ... 148

Gambar 4.48 HalamanLogin... 149

Gambar 4.49 HalamanUpdateAdmin... 150

Gambar 4.50 Halaman Tambah Admin ... 151

Gambar 4.51 HalamanUpdateSolusi... 152

Gambar 4.52 Halaman Tambah Solusi ... 153

Gambar 4.53 HalamanUpdatePertanyaan ... 154

Gambar 4.54 Halaman Tambah Pertanyaan... 155

Gambar 4.55 Halaman Tampil Istilah... 156

(16)

DAFTAR SIMBOL

1. Flow Direction Symbols

No Simbol Nama Simbol Uraian

1. Simbol arus/ flow Untuk menyatakan jalannya suatu proses

2. Simbol

Communication Link

Untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data/informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.

3. Simbol Connector Untuk menyatakan sambungan

dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama.

4. Simpanan offline Untuk menyatakan sambungan

dalam satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembaran berbeda.

(17)

2. Processing Symbols

No Simbol Nama Simbol Uraian

1. Simbol offline

connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar berbeda.

2. Simbol manual Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual).

3. Simbol

decision/logika

Untuk menunjukkan sautu kondisi tertentu yang akan menghasilkan 2 kemungkinan jawaban, ya/tidak.

4. Simbol predefined

process

Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.

5. Simbol terminal Untuk menyatakan permulaan

atau akhir program.

6. Simbol keying

operation

(18)

7. Simbol off-line storage

Untuk menyatakan bahwa data dalam simbol ini disimpan ke dalam media tertentu.

8. Simbol manual

input

Untuk memasukan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.

Sumber:Ladjamudin, 2005

3. Input-output symbols

No Simbol Nama Simbol Uraian

1. Simbol input-output Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.

2. Simbol punched

card

Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu.

3. Simbol

magnetic-tape unit

Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output

disimpan ke pita magnetic.

4. Simbol disk storage Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke

disk.

5. Simbol document Untuk mencetak laporan ke

printer.

6. Simbol display Untuk menyatakan peraltan output yang digunakan berupa layar.

(19)

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FEBRIYANSYAH 105093003031

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(20)

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FEBRIYANSYAH 105093003031

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(21)
(22)
(23)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

ABSTRAK

(24)

MUHAMMAD FEBRIANSYAH – 105093003031 Rancang bangun sistem

pakar memodifikasi sepeda motor Suzuki satria 120R, dibimbing oleh A’ANG

SUBIYAKTOdan DITDIT N. UTAMA

Pada era globalisasi, Teknologi Informasi mengalami perkembangan yang pesat dalam segala bidang. Sistem pakar merupakan bagian dari Teknologi Informasi yang berbasis komputer. Salah satu bidang aplikasi yang telah diimplementasikan secara meluas ke dalam Sistem Pakar adalah proses diagnosis. Seiring dengan melonjakkan penggunaan sepeda motor yang tiap tahunnya rata-rata mengalami kenaikan 8,1 juta tiap tahunnya maka dalam penulisan skripsi ini akan dirancang sebuah Sistem Pakar yang akan digunakan untuk mendiagnosa spesifikasi mesin untuk menghasilkan kesimpulan modifikasi juga keterangan modifikasi pada sepeda motor khususnya Suzuki Satria 120R. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi, hampir semua sisi kehidupan tak terlepas dari komputerisasi termasuk dunia mekanik khususnya kendaraan bermotor roda dua. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kapasitas mesin atau biasa disebut dengan istilah modifikasi mesin, modifikasi mesin biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlanjur membeli motor dengan kapasitas mesin yang masih kecil dan ingin memiliki motor yang kapasitas mesinnya besar tanpa harus membeli motor yang baru, atau sekedar hobi saja. Paling banyak modifikasi mesin dilakukan oleh anak-anak muda yang hobi sport otomotif , namun pengetahuan yang kurang mengenai modifikasi mesin dapat menyebabkan kinerja mesin menurun dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, dengan demikian diharapkan dengan adanya Sistem Pakar untuk memodifikasi mesin sepeda motor Suzuki Satria 120R ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam hal memodifikasi sepeda motor, baik bagi pengguna ataupun pemilik dengan maksud tidak menghilangkan ketergantungan pada pakarnya. Dalam pengembangan sistem ini, penulis

menggunakan metodologi pengembangan SDLC (System Development Life

Cycle). Secara garis besar, teknik penelusuran masalah yang statis, menggunakan

Best First Search sebagai teknik penelusuran, dan PHP sebagai bahasa

pemrograman dan MySQL digunakan sebagai database. sistem ini meliputi

konsultasi antara sistem dan user untuk mendapatkan solusi yang dibutuhkan oleh

user dalam memodifikasi sepeda motornya. Berdasarkan kuisioner terhadap user

sistem ini didapat rata-rata 93 % puas terhadap aplikasi ini.

Kata kunci : Sistem pakar, modifikasi, Sepeda motor Suzuki 120R, System

Development Life Cycle.

(25)

Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Skirpsi ini. Laporan Skripsi ini dibuat dengan

judul “Rancang Bangun Sistem Pakar Memodofikasi Sepeda Motor Suzuki Satria

120R ” disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan S1 pada Program

Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

banyak pihak yang memberikan bantuan baik berupa moril maupun materil.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesarnya – besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi.

2. Bapak Aang Subiyakto M.Kom, selaku Ketua Program Studi dan dosen

pembimbing I, terima kasih atas kesabarannya dan nasihat – nasihat

membangun kepada penulis. Terima kasih juga kepada Ibu Nur Aeni

hidayah, MMSi, selaku Sekretaris Program Studi.

3. Bapak Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com, selaku dosen pembimbing II,

juga atas kesabaran dan nasihat-nasihat dalam membimbing penulis.

4. Kepada pihak-pihak Bengkel Kribo yang telah meluangkan waktunya buat

penulis dalam pembuatan aplikasi sistem pakar untum memodifikasi

sepeda motor Suzuki satria 120r.

5. Ibu dan Bapak tercinta, terima kasih atas do’a, kasih sayang, kesabaran

(26)

membalasnya. Adek-adekku yang selalu bertingkah lucu yang dapat

menghilangkan penat,dan semua keluarga dan saudara – saudaraku,

Thanks All.

Tak ada kesempurnaan di muka bumi ini, demikian pula adanya dengan

penyusunan laporan ini. Penulis menyadari masih ada kekurangan dan masih jauh

dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu,

Penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca dan pihak lain untuk

penulisan laporan selanjutnya yang lebih baik.

Akhir kata, semoga laporan Skirpsi ini dapat sedikit memberi wancana

bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya. Amin.

Jakarta, Juni 2011

Muhammad Febriyansyah

DAFTAR ISI

(27)

Halaman Sampul ... ii

Halaman Persetujuan Pembimbing... iii

Halaman Pengesahan Skripsi ... iv

Halaman Pernyataan ... v

Abstrak... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi…... ix

Daftar Tabel…... xii

Daftar Gambar….. ... xiii

Daftar Simbol….. ... xv

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Ruang Lingkup ... 4

1.5 Tujuan ... 5

1.6 Manfaat ... 5

1.7 Metodologi Penelitian... 6

1.7.1 Metodologi Pengumpulan Data ... 6

1.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 6

1.8 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II Landasan Teori

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 9

2.1.1 Definisi Sistem ... 9

2.1.2 Karateristik Sistem ... 9

2.1.3 Definisi Informasi ... 12

2.1.3.1 Siklus Informasi... 12

2.1.3.2 Kualitas Informasi ... 13

2.1.3.3 Nilai Informasi ... 14

(28)

2.2 Sistem Pakar... 14

2.2.1 Definisi Sistem Pakar ... 14

2.2.2 Ciri-ciri Sistem Pakar ... 17

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 17

2.2.4 Komponen Sistem Pakar ... 19

2.2.5 Faktor Manusia dalam Sistem Pakar ... 24

2.2.6 Peranan Sistem Pakar ... 26

2.2.7 Keuntungan Sistem Pakar... 27

2.2.8 Keuntungan Sistem Pakar bagi Perusahaan... 28

2.2.9 Perbandingan Sistem Pakar dan Sistem Konvesional .. 29

2.2.10 Perbedaan Sistem Pakar dan SPK ... 30

2.2.11 Teknik Representasi Pengetahuan... 30

2.2.12 Akusisi Pengetahuan ... 31

2.3 Domain Permasalahan Sepeda Motor Suzuki 120R... 35

2.4 Metodologi Pengembangan Sistem ... 36

2.4.1 Pendekatan Terstruktur... 37

2.4.2 System Development Life Cycle(SDLC)... 40

2.5 Flowchart... 42 2.6 Data Flow Diagram(DFD) ... 43 2.7 Balancingdalam DFD ... 44

2.8 Elemen Dasar dari Data Flow Diagram... 45

2.8.1 Kesatuan Luar (External Entity) ... 45

2.8.2 Arus Data (Data Flow)... 45

2.8.3 Proses (Process) ... 46

2.8.4 Simpanan Data (Data Store)... 48

2.9 Basis Data (Database) ... 48

2.9.1 Konsep Dasar Basis Data... 48

2.9.2 DBMS (Database Management System)... 50

2.9.2.1 Komponen Utama DBMS ... 50

2.9.2.2 Keuntungan Penggunaan DBMS... 50

2.9.3 Struktur Sistem Database/Basis Data ... 51

(29)

2.9.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 52 2.9.5.1 Elemen ERD... 52

2.9.6 Normalisasi ... 57

2.10 PHP ... 58

2.11 MySQL ... 59

BAB III Metodologi Penelitian

3.1 Metodologi Pengumpulan Data... 61

3.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 63

3.3 Kerangka Penelitian... 66

BAB IV Analisis dan Pembahasan

4.1 Analisis ... 67

4.1.1 Deteksi Masalah ... 67

4.1.2 Penelitian/Investigasi Awal ... 68

4.1.3 Analisa Kebutuhan Sistem... 68

4.2 Desain ... 70

4.2.1 Pohon Keputusan ... 70

4.2.2 Kaidah Produksi ... 70

4.2.3 Perancangan Masukan ... 71

4.2.3.1 PerancanganAlgoritma dan FlowchartSistem 71

4.2.3.2 Perancangan Data Flow Diagram(DFD)... 115

4.2.4 Perancangan File ... 128

4.2.4.1 Perancangan Database... 129

4.2.4.1.1 Struktur Database... 129

4.2.4.1.2 Kamus Data ... 131

4.2.4.1.3 Daftar Tabel DatabaseMotor... 131

4.2.4.2 Perancangan Mesin Inferensi ... 134

4.2.4 Perancangan Keluaran ... 134

4.3 Implementasi ... 143

4.3.1 Tampilan Sistem... 144

(30)

4.3.3 Tes Data (Testing) ... 156

BAB V Penutup

5.1 Simpulan ... 159

5.2 Saran ... 160

Daftar Pustaka ... 161

Lampiran-lampiran ... 164

DAFTAR TABEL

(31)

Tabel 2.2 Perbedaan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar ... 31

Tabel 2.3 Perbedaan Sistem Pakar dan Sistem Pengambil Keputusan... 32

Tabel 4.1 Tabel Admin ... 133

Tabel 4.2 Tabel Arahan... 134

Tabel 4.3 Tabel Istilah ... 134

Tabel 4.4 Tabel Jawaban... 134

Tabel 4.5 Tabel Pertanyaan... 135

Tabel 4.6 Tabel Solusi ... 135

Tabel 4.7 Tabel Uji coba pemakai oleh pakar ... 135

DAFTAR GAMBAR

(32)

Gambar 2.2 Depth-First Search... 24 Gambar 2.3 Breadth-First Search... 25 Gambar 2.4 Best-First Search... 25 Gambar 2.5 Menggunakan Logika untuk Proses Penalaran ... 37

Gambar 2.6 Kesatuan Luar ... 47

Gambar 2.7 Aliran Data ... 48

Gambar 2.8 Proses ... 49

Gambar 2.9 Aliran Data... 50

Gambar 2.10 Entitas (Entity)... 55 Gambar 2.11 Atribut (Attribute)... 55 Gambar 2.12 Relasi (Relation)... 56 Gambar 2.13 Binary Relation... 57 Gambar 2.14Unary Relation... 57 Gambar 2.15N-Nary Relation... 57

Gambar 4.1FlowchartSistem Pakar... 73

Gambar 4.2FlowchartProgram... 74

Gambar 4.3FlowchartProgram (Lanjut.2) ... 75

Gambar 4.4FlowchartProgram (Lanjut.3) ... 76

Gambar 4.5FlowchartProgram (Lanjut.4) ... 77

Gambar 4.6FlowchartProgram (Lanjut.5) ... 78

Gambar 4.7 FlowchartProgram (Lanjut.6) ... 79

Gambar 4.8FlowchartProgram (Lanjut.7) ... 80

Gambar 4.9FlowchartProgram (Lanjut.8) ... 81

Gambar 4.10FlowchartProgram (Lanjut.9) ... 82

Gambar 4.11FlowchartProgram (Lanjut.10) ... 83

Gambar 4.12FlowchartProgram (Lanjut.11) ... 84

Gambar 4.13FlowchartProgram (Lanjut.12) ... 85

Gambar 4.14FlowchartProgram (Lanjut.1) ... 86

Gambar 4.15FlowchartProgram (Lanjut.13) ... 87

Gambar 4.16FlowchartProgram (Lanjut.14) ... 88

Gambar 4.17FlowchartProgram (Lanjut.15) ... 89

(33)

Gambar 4.19FlowchartProgram (Lanjut.17) ... 91

Gambar 4.20FlowchartProgram (Lanjut.18) ... 92

Gambar 4.21FlowchartProgram (Lanjut.19) ... 93

Gambar 4.22FlowchartProgram (Lanjut.20) ... 94

Gambar 4.23FlowchartProgram (Lanjut.21) ... 95

Gambar 4.24FlowchartProgram (Lanjut.22) ... 96

Gambar 4.25FlowchartProgram (Lanjut.23) ... 97

Gambar 4.26 Diagram Konteks... 117

Gambar 4.27 Diagram Nol... 119

Gambar 4.28 Diagram Detail Proses 1.0 ... 122

Gambar 4.29 Diagram Detail Proses 2.0 ... 123

Gambar 4.30 Diagram Detail Proses 3.0 ... 124

Gambar 4.31 Diagram Detail Proses 4.0 ... 125

Gambar 4.32 Diagram Detail Proses 5.0 ... 126

Gambar 4.33 Entity Relationship Diagram... 131

Gambar 4.34 Transformasi ER ke LS... 132

Gambar 4.35 Logical Record Structure... 132

Gambar 4.36 Tampilan Halaman Sesi Konsultasi... 137

Gambar 4.37 Tampilan Halaman Daftar Istilah ... 138

Gambar 4.38 Tampilan Halaman Spesifikasi... 139

Gambar 4.39 Tampilan Halaman Tentang Kami ... 140

Gambar 4.40 Tampilan Halaman Login Admin... 141

Gambar 4.41 Tampilan UpdateDaftar Pertanyaan ... 142

Gambar 4.42 Tampilan UpdateSolusi ... 143

Gambar 4.43 Tampilan Halaman UpdateDaftar Istilah... 144

Gambar 4.44 Tampilan Halaman UpdateAdmin... 145

Gambar 4.45 HalamanHome... 146 Gambar 4.46 Halaman Konsultasi... 147

Gambar 4.47 Halaman Daftar Istilah... 148

Gambar 4.48 HalamanLogin... 149

Gambar 4.49 HalamanUpdateAdmin ... 150

(34)

Gambar 4.51 HalamanUpdateSolusi ... 152 Gambar 4.52 Halaman Tambah Solusi ... 153

Gambar 4.53 HalamanUpdatePertanyaan... 154

Gambar 4.54 Halaman Tambah Pertanyaan... 155

Gambar 4.55 Halaman Tampil Istilah ... 156

Gambar 4.56 Halaman Tambah Istilah ... 157

DAFTAR SIMBOL

(35)

No Simbol Nama Simbol Uraian

1. Simbol arus/ flow Untuk menyatakan jalannya

suatu proses

2. Simbol

Communication Link

Untuk menyatakan bahwa

adanya transisi suatu

data/informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.

3. Simbol Connector Untuk menyatakan sambungan

dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama.

4. Simpanan offline Untuk menyatakan sambungan

dalam satu proses ke proses

lainnya dalam

halaman/lembaran berbeda.

Sumber:Ladjamudin, 2005

(36)

No Simbol Nama Simbol Uraian

1. Simbol offline

connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar berbeda.

2. Simbol manual Untuk menyatakan suatu

tindakan (proses) yang tidak

dilakukan oleh komputer

(manual).

3. Simbol

decision/logika

Untuk menunjukkan sautu

kondisi tertentu yang akan menghasilkan 2 kemungkinan jawaban, ya/tidak.

4. Simbol predefined

process

Untuk menyatakan penyediaan

tempat penyimpanan suatu

pengolahan untuk memberi

harga awal.

5. Simbol terminal Untuk menyatakan permulaan

atau akhir program.

6. Simbol keying

operation

Untuk menyatakan segala Janis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard.

7. Simbol off-line

storage

Untuk menyatakan bahwa data dalam simbol ini disimpan ke dalam media tertentu.

8. Simbol manual

input

Untuk memasukan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.

Sumber:Ladjamudin, 2005

(37)

No Simbol Nama Simbol Uraian

1. Simbol

input-output

Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.

2. Simbol punched

card

Untuk menyatakan input

berasal dari kartu atau output

ditulis ke kartu.

3. Simbol

magnetic-tape unit

Untuk menyatakan input

berasal dari pita magnetic atau

output disimpan ke pita

magnetic.

4. Simbol disk

storage

Untuk menyatakan input

berasal dari disk atau output

disimpan ke disk.

5. Simbol document Untuk mencetak laporan ke

printer.

6. Simbol display Untuk menyatakan peraltan

output yang digunakan berupa layar.

Sumber:Ladjamudin, 2005

(38)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Expert System/Sistem Pakar telah mengalami perkembangan yang pesat dalam ilmu komputer (Nugraha, 2006). Hal ini dapat dilihat dari semakin luasnya

penggunaan sistem pakar dalam berbagai bidang aplikasi, terutama yang selama

ini diketahui sistem pakar menjalankan fungsi-fungsi pada dunia kesehatan,

industri, dan bidang lainnya.

Di antara perkembangannya sistem pakar merupakan salah satu bidang

yang menarik untuk dikembangkan. Dengan adanya perkembangan tersebut dan

adanya kebutuhan yang dapat membantu orang lain, maka di kesempatan kali ini

dicoba untuk membuat sistem pakar yang berkaitan dengan masalah dalam

memodifikasi sepeda motor (Nugraha, 2006).

(39)

Kendaraan sepeda motor merupakan suatu alat transportasi yang banyak

digunakan masyarakat pada umumnya (Wijaya, 2008). Pertumbuhan kendaraan

roda dua atau sepeda motor di Indonesia dalam enam tahun belakangan ini sangat

fantastis. Data 2005 menunjukkan, jumlah motor melonjak mencapai 33,193 juta

unit. Pada 2006 jumlahnya diperkirakan mencapai 35 juta unit atau 70 persen dari

populasi seluruh jumlah kendaraan. Pada 2007 dan 2008 diperkirakan mendekati

angka 40 juta unit atau 75 persen dari total kendaraan (jawapos 10 Maret 2009).

Suzuki 120R adalah salah satu jenis sepeda motor yang banyak digunakan

oleh masyarakat pada umumnya dan khususnya kalangan remaja. Sepeda Motor

Suzuki 120R adalah sepeda motor 2 Tak keluaran pabrikan Suzuki yang banyak

digunakan oleh remaja untuk unjuk kebolehan dalam performa dan kecepatan

sepeda motornya.

Sepeda motor yang ada sekarang ini performanya masih dirasakan sangat

kurang, walaupun banyak sepeda motor yang mempunyai CC tinggi tapi untuk

kecepatan masih kurang dibandingkan dengan motor yang sudah dimodifikasi.

Keterbatasan orang tentang memodifikasi sepeda motor masih sagatlah kurang

tapi banyak bengkel-bengkel yang menyediakan jasa untuk memodifikasi sepeda

motor yang kita miliki.

Kemudian keterbatasan dana adalah masalah yang paling utama dalam

melakukan modifikasi sepeda motor. Kapasitas mesin yang besar sekarang ini

banyak diminati oleh masyarakat, namun bagaimana dengan masyarakat yang

sudah terlanjur membeli motor dengan kapasitas mesin yang masih kecil

(40)

mesin yang besar tanpa harus membeli yang baru? Biasanya, mereka mencoba

memodifikasi kendaraan roda dua mereka di bengkel-bengkel sepeda motor atau

mencoba memodifikasi sendiri kendaraan mereka. Biasanya, sepeda motor yang

sudah dimodifikasi mesinnya rawan akan kerusakan dan membuat pemakaian

bahan bakar menjadi lebih boros dikarenakan kurangnya pengetahuan mekanik

atau pemilik sepeda motor mengenai modifikasi mesin, sehingga bukannya

meningkatkan kinerja mesin tetapi malah menurunkan kinerja mesin. Pengetahuan

yang cukup mengenai memodifikasi mesin tidak akan menimbulkan kerusakan

pada sepeda motor. Oleh karena itu pemilihan judul “Rancang Bangun Sistem

Pakar untuk Memodifikasi Sepeda Motor Suzuki Satria 120R”, adalah

perwujudan untuk membantu mengaplikasikan pengetahuan manusia ke dalam

suatu sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang

dihadapi di antaranya, sebagai berikut:

1. Bagaimana menerapkan daya expert seorang pakar ke dalam suatu sistem

komputer?

2. Bagaimana caranya membantu pengguna motor Suzuki 120R dalam

memodifikasi sepeda motornya?

3. Bagaimana membangun sistem yang dapat dengan mudah digunakan oleh

pengguna (user) sekali pun tanpa kehadiran langsung seorang pakar?

(41)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka batasan masalah yang akan

dibahas adalah sebagai berikut:

1. Pembahasan hanya pada pembuatan sistem Pakar untuk Memodifikasi

Sepeda Motor Suzuki 120R.

2. Upgrade hanya meliputi bagian-bagian mesin, karburator, pengapian, dan

knalpot

3. Penelrusuan dalam pengambilan keputusan mesin pakar bersifat statis

4. Teknik penelusuran yang digunakan dalam metode pencarian sistem pakar

ini adalah metode penelusuran Best First Search.

5. Tahapan implementasi, dilakukan pembuatan program yang diterapkan

dengan bahasa pemograman php dan database MySQL, serta dilakukan

testingblack box.

1.4 Ruang Lingkup

Penelitian skripsi ini dilaksanakan pada:

Waktu : April 2009 – September 2009

Tempat : Bengkel Motor Kribo

(42)

1.5 Tujuan

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Melakukan analisis dan perancangan sistem pakar (expert system) dengan

metodologi terstruktur dengan model pengembangan SDLC (System

Development Life Cycle) (Ladjamudin, 2005).

2. Membuat sistem pakar yang digunakan oleh pengguna sepeda motor

Suzuki 120R dalam memodifikasi mesin sepeda motornya.

1.6 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam merancang dan membangun

Sistem Pakar.

2. Memahami konsep rancang bangun sistem pakar memodifikasi Sepeda

Motor Suzuki Satria 120R.

3. Menjadi dokumentasi yang dapat digunakan untuk pengembangan

software ini dikemudian hari.

4. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya di bidang sistem

(43)

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metodologi pengumpulan data yang akan dilakukan dalam proses

pembuatan skripsi ini meliputi beberapa metode, yaitu:

1. Metode studi pustaka

Mengumpulkan berbagai macam referensi dan melakukan penelitian

dengan mencari bahan berupa literatur dari buku-buku yang berhubungan

dengan penelitian serta mencari karya-karya ilmiah yang dapat membantu

penelitian, baik di perpustakaan maupun melalui paper-paper yang ada di

internet, yang akan menjadi acuan dalam analisa dan pengembangan

aplikasi sistem yang akan dibangun.

2. Metode Wawancara.

Melakukan wawancara di tempat penelitian untuk mendapatkan gambaran

yang jelas mengenai sistem yang akan dibuat dan dibutuhkan.

3. Metode Observasi

Mengumpulkan data dan informasi dengan cara meninjau dan mengamati

secara langsung kegiatan yang terjadi di lapangan.

1.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang akan dilakukan dalam merancang

dan membangun sebuah sistem pakar (expert system), dengan menggunakan

metodologi terstruktur dengan model pengembangan SDLC (System Development

Life Cycle) (Ladjamudin, 2005), yang secara garis besar terbagi tiga kegiatan

(44)

Desain, yaitu untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. Pada tahapan ini juga di desain metode

penalaran dan model dari sistem. Metode penalaran yang digunakan untuk

menginferensi (menalarkan) suatu kesimpulan, menggunakan model forward

chaining (Hartati dan Iswanti, 2008), sedangkan teknik penelusuran yang

digunakan adalah teknik best first search (Hartati dan Iswanti, 2008); (3)

Implementasi, pada tahap ini bertujuan untuk melakukan kegiatan yang

sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangun atau di kembangkan.

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun garis besar penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang alasan pemilihan judul, latar belakang,

rumusan masalah, batasan masalah, ruang lingkup, tujuan,

manfaat dan metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II: Landasan Teori

Bab ini berisikan penjelasan teori-teori dan konsep yang terkait

dengan pengembangan sistem yang akan dirancang, yaitu yang

berkaitan dengan teori kecerdasan tiruan, sistem pakar, dan

komponen-komponennya serta tahapan-tahapannya, mesin

inferensi metode pencarian, antar muka pemakai, dan

(45)

BAB III: Metodologi Penelitian

Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan aplikasi yang meliputi

perancangan sistem, Metodologi Pengumpulan yang terdiri dari

metode wawancara, metode observasi, dan metode pustaka.

BAB IV: Pembahasan

Bab ini berisi tentang Perancangan dan Implementasi dari aplikasi

yang dibuat beserta pengujian aplikasi.

BAB IV: Simpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang simpulan dan saran yang diambil dari

(46)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Definisi sistem

Definisi dari sebuah sistem mempunyai peranan penting dalam pendekatan

untuk mempelajari sebuah sistem. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan

dari elemen-elemen, komponen-komponen, dan sub-sub sistem merupakan

definisi yang luas (Jogiyanto, 2005). Menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah

kumpulan elemen–elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian–bagian yang saling

berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau

maksud, tujuan dan sasaran yang sama.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu

(Jogiyanto, 2005), yaitu:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sistem

atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun

kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau

(47)

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtments)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan

luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka

akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan (Input)

Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

(48)

(signal input). Maintanance inputadalah energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal inputadalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer,

program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan

komputernya dan data adalah signal inputuntuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau ke sistem yang lebih besar.

Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran

yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan

informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

input menjadi output.

8. Sasaran Sistem(Objectives) atau Tujuan Sistem (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak

(49)

2.1.3 Definisi Informasi

Informasi adalah bahan pokok dalam pemberitaan, informasi bukan hanya

fakta/kenyataan melainkan lebih luas lagi tentang proses dan penggunaan

informasi itu sendiri. Informasi ini harus bergerak, mudah dimengerti, utuh, dan

bulat. Menurut Jogiyanto (2005) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil

keputusan saat ini atau mendatang. Adapun nilai dari suatu informasi (Value of

information) ditentukan oleh dua hal, yaitu:

1. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.

2. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila informasi tersebut tidak dinilai

dengan nilai uang tetapi ditaksir dengan nilai efektifnya.

2.1.3.1 Siklus Informasi

Data yang melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian

menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah

data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat

suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch

disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya

(50)

Sumber: Jogiyanto, 2005

Gambar 2.1 Siklus informasi

2.1.3.2 Kualitas Informasi

Adapun kualitas dari suatu informasi ditentukan oleh karakteristik–

karakteristik sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

1. Akurat.

Suatu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan.

2. Tepat waktu.

Suatu informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat.

Infornasi yang using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi

merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan.

Suatu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Keputusan Tindakan Hasil

Tindakan

Penerima Data

Input Output

(51)

2.1.3.3 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu sistem dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa

informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan

untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk

menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya

untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya

oleh satu pihak didalam perusahaan (Jogiyanto, 2005).

2.1.4 Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan

jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal

kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan

eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk

pengambilan keputusan yang cerdik (Jogiyanto, 2005).

2.2 Sistem Pakar

2.2.1 Definisi Sistem Pakar

Sistem Pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan

(52)

biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut

(Kusrini, 2006)

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah

penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang

diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua

hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses

pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Sistem pakar

merupakan suatu sistem informasi yang menangkap dan menggunakan

pengetahuan serta metodologi pengambilan keputusan yang digunakan oleh

seorang atau beberapa orang ahli dalam bidang keahlian tertentu. Sistem pakar

berlaku seperti seorang pakar pada bidangnya berisi fakta-fakta dan heuristik

untuk memecahkan masalah tertentu.

Dalam Al-qur’an seseorang/sekelompok orang yang pandai meneliti dan

melakasanakan pengetahuannya disebut ulil albab. Ciri-ciri dari mereka antara

lain disebutkan dalam surat Ali-Imran (3) 190-191: “ Sesungguhnya dalam

penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang berzikir (mengingat) Allah sambil berdiri, atau duduk atau berbaring, dan mereka yang berpikir tentang kejadian langit dan bumi ...”. Muhammad Quthb dalam bukunya Manhaj At-Tarbiyah Al-Islamiyah mengomentari ayat Ali 'Imran, bahwa ayat tersebut

merupakan metodologi yang sempurna bagi penalaran dan pengamatan Islam

terhadap alam. Dalam ayat tersebut manusia diminta untuk berfikir terhadap alam

dan menerapkan pengetahuan kepada penciptaan teknologi yang bermanfaat bagi

(53)

Sistem pakar didasarkan pada sistem pengetahuan, sehingga

memungkinkan komputer dapat berfikir dan mengambil keputusan atau

kesimpulan dari sekumpulan kaidah. Sistem pakar mempunyai keuntungan

dibandingkan dengan seorang pakar yaitu kepakarannya dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat tanpa kehadiran sang pakar, mencakup keseluruhan dari kepakaran

tersebut dan sistematis, memungkinkan untuk menangani masalah yang kompleks

dengan lebih cepat, kepakarannya tetap dapat dimanfaatkan walau pakarnya telah

tidak dapat bekerja, membantu kejelasan dan pemahaman secara efektif untuk

suatu bidang kepakaran dan memungkinkan untuk membuat pengetahuan terpadu

atas bidang-bidang tertentu yang relevan.

Berdasarkan studi hasil penelitian sejenis (Tabel 2.1.) perbandingan dari

tabel diatas, maka akan dirancang suatu sistem berbasis web dan memiliki fitur

daftar istilah untuk menerangkan istilah-istilah dalam sistem yang mungkin tidak

dimengerti oleh user. Dalam sistem pakar ini akan ditambahkan pula fitur

chatting, sehingga userdapat berkomunikasi langsung dengan pakar apabila tidak

terdapat solusi yang diinginkan. Dengan adanya fitur chattingmemudahkan pakar

untuk mengembangkan pengetahuan dalam sistem pakar yang telah dibuat.

Tabel 2.1 Studi Literatur

No. Judul Penelitian Kelebihan Kekurangan

1 Mendeteksi kerusakan sepeda motor honda

astrea prima

menggunakan sistem pakar (Adhitya, 2004)

Dapat mendeteksi kerusakan pada sepeda motor Honda Astrea, bagi lembaga-lembaga yang bergerak di bidang

Mendeteksi analisa penyakit jantung, dengan cara klarifikasi berdasarkan pemeriksaan fisik pasien.

(54)

analisis sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan motor diesel pada mobil (Prawira, 2006)

mesin diesel pada mobil dan memberikan solusi serta petunjuk untuk mengatasinya.

berbasis web. Belum adanya fitur dari daftar istilah.

2.2.2 Ciri-ciri Sistem Pakar

Secara umum sistem pakar mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain

(Kusrini, 2006):

1. Terbatas pada bidang yang spesifik.

2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau

tidak pasti.

3. Dapat mengemukakan rangkaian alas an yang diberikannya dengan cara

yang dapat pahami.

4. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.

5. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.

6. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.

7. Output tergantung dari dialog antar user.

8. Knowledge basedan inference engineterpisah.

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis komputer yang

menggunakan pengetahuan pakar untuk mencapai performa keputusan tingkat

tinggi dalam domain personal yang sempit. MYCIN yang dikembangkan Stanford

University pada awal tahun 1980-an untuk diagnosis medis, secara umum

dianggap sebagai sistem pakar yang paling terkenal. Aplikasi lain dalam

(55)

juga telah popular disebagaian besar organisasi berukuran besar dan menengah

sebagai alat utama untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas (Turban, 2005).

Konsep dasar dari sistem pakar mencakup beberapa persoalan mendasar,

antara lain apa yang dimaksud dengan keahlian, siapa yang disebut pakar,

bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan bagaimana sistem bekerja (Turban,

2005). Berikut adalah deskripsi inti dari bagian-bagian tersebut.

1. Pakar

Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman

dan metodologi khusus, serta kemampuan untuk menerapakan bakat ini

dalam dalam memberi nasihat dan memecahkan persoalan (Turban, 2005).

Tugas dari pakar adalah menyediakan pengetahuan tentang bagaimana

melaksanakan tugas yang akan dijalankan oleh sistem berbasis

pengetahuan.

2. Kepakaran

Kepakaran adalah pengetahuan ekstensif yang spesifik terhadap tugas

yang dimiliki pakar (Turban, 2005). Tingkat kepakaran menentukan

performa dari suatu keputusan. Kepakaran sering dicapai dari pelatihan,

(56)

2.2.4 Komponen Sistem Pakar

Sistem pakar memiliki komponen-komponen sebagai berikut (Sri Hartati

Dan Sari Iswanti, 2008):

1. Antarmuka Pengguna (User Interface)

Sistem pakar menggantikan seorang pakar dalam suatu situasi tertentu,

maka sistem harus menyediakan pendukung yang diperlukan oleh pemakai

yang tidak memahami masalah teknis. Sistem pakar juga menyediakan

komunikasi antara sistem dan pemakainya, yang disebut sebagai antar

muka. Antar muka yang efektif dan ramah pengguna (user-friendly)

penting sekali terutama bagi pemakai yang tidak ahli dalam bidang yang

diterapkan pada sistem pakar.

2. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu

pada tingkatan pakar dalam format tertentu. Pengetahuan ini diperoleh dari

akumulasi pengetahuan pakar dan sumber-sumber pengetahuan lainnya.

Basis pengetahuan bersifat dinamis, bisa berkembang dari waktu ke

waktu.

3. Memori Kerja

Merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang

diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. Fakta-fakta inilah yang

nantinya akan diolah oleh mesin inferensi berdasarkan pengetahuan yang

disimpan dalam basis pengetahuan untuk menentukan suatu keputusan

(57)

4. Fasilitas Penjelasan

Proses menentukan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi selama

sesi konsultasi mencerminkan proses penalaran seorang pakar. Karena

pemakai terkadang bukanlah ahli dalam bidang tersebut, maka dibuatlah

fasilitas penjelasan.

5. Fasilitas Akusisi Pengetahuan

Pengetahuan pada sistem pakar dapat ditambahkan kapan saja

pengetahuan baru diperoleh atau saat pengetahuan yang sudah ada tidak

berlaku lagi. Hal ini dilakukan sehingga pemakai akan menggunakan

sistem pakar yang komplit dan sesuai dengan perkembangan.

6. Mesin Inferensi

Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar, berupa perangkat lunak

yang melakukan tugas inferensi penalaran sistem pakar, biasa dikatakan

sebagai mesin pemikir (thinking machine). Pada prinsipnya mesin

inferensi inilah yang akan mencari solusi dari suatu permasalahan. Mesin

inferensi memulai pelacakan dengan mencocokan kaidah dalam basis

pengetahuan dengan fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Ada dua

teknik pelacakan, yaitu (Turban, 1995):

a) Forward Chaining

Merupakan proses data yang mulai berjalan ketika informasi

tertentu diletakan oleh pengguna. Tanda-tanda atau kunci-kunci

keberhasilan akan terkumpul dengan sendirinya ketika mengarah

(58)

Dalam pelacakan ini, aturan diuji satu demi satu dalam urutan

tertentu. Sistem pakar bertujuan untuk mengecek bagian dari

aturan tersebut, apakah kondisinya salah atau benar. Jika

kondisinya benar, aturan itu dijalankan dan aturan berikutnya diuji.

Saat kondisinya salah atau aturannya tidak diketahui, aturan

tersebut tidak akan dijalankan, kemudian aturan berikutnya yang

akan diuji.

b) Backward Chaining

Backward chaining merupakan strategi pencarian arah tujuan. Dimulai dari tujuan dan bekerja dari arah belakang atau hasil.

Prosesnya dimulai dari hipotesis kemudian pencarian dimulai

untuk menentukan dan membuktikan fakta-fakta pendukung yang

diperlukan. Proses akan berakhir dengan penerimaan atau

penolakan hipotesis.

Dalam pelacakan ini, akan dipilih satu aturan dari kesimpulan dan

menganggapnya sebagai masalah yang harus diselesaikan. Setelah

masalah tersebut diselesaikan, akan dipilih salah satu sub masallah

untuk dievaluasi dan sub masalah yang terpilih itu kemudian

menajadi sub masalah baru.

Sebagai contoh diberikan dua acuan, misalnya: suatu saat anda

ingin menuju ke jambi dari Surabaya, dimana tidak ada

penerbangan langsung antara kedua kota tersebut. Maka untuk itu

anda berusaha menemukan rantai penerbangan sehingga anda

(59)

dapat mengakhirnya dengan penerbangan ke jambi. Hal ini dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Anda dapat memulainya dengan mencari penerbangan yang

menuju jambi dan menandai kota dimana asal penerbangan.

Kemudian temukan penerbangan yang menuju kota tersebut

dan temukan kota asal penerbangannya surabya. Kontrol

kerja pelacakan ini berdasarkan tujuan, artinya kita bekerja

mundur, yang disebut backward chaining.

b. Anda memulai dengan daftar semua penrbangan yang

meninggalkan Surabaya dan menandai semua kota tujuan.

Kemudian mencari semua penerbanga dari kota tersebut

dan menandai juga kota tujuan. Ulangi proses sampai

ditemukan kota jambi. Control kerja proses ini maju mulai

dari asal menuju tujuan artinya bekerja kedepan, yang

disebut forward chaining.

Kedua teknik inferensi digunakan oleh tiga macam metodologi

penelusuran (searching), yaitu:

1) Metodologi Depth-First Search

Adalah teknik pencarian ke dalam. Teknik ini memeriksa semua node

dari root-node ke level berikutnya dan berikutnya secara berurutan.

Proses ini berakhir saat ditemukannya node solusi.

Gambar sederhana dari teknik pelacakan depth-first search akan di

(60)

Sumber: Turban, 1995

Gambar 2.2 Depth-first Search

2) Metodologi Breadth-First Search

Teknik pelacakan ini menguji semua node, dimulai dari root-node dan

node setiap level diuji sehingga semunya selesai sebelum pindah ke

level berikut.

Iustrasi breadth-first levelsearch dapat dilihat pada gambar 2.3:

Sumber: Turban, 1995

Gambar 2.3Breadth-First Search

3) Metodologi Best-First Search

Metodologi Best First Search yaitu penelusuran yang bekerja

berdasarkan kombinasi dari kedua metodologi sebelumnya, yaitu

(61)

Sumber: Turban, 1995

Gambar 2.4 Best-First Search

7. Fasilitas Penjelasan (explanation facility).

Fasilitas penjelasan biasanya hanya ada pada beberapa sistem pakar.

Fasilitas penjelasan berguna dalam memberikan penjelasan kepada

pengguna mengapa komputer meminta suatu informasi tertentu dari

pengguna dan dasar apa yang digunakan komputer sehingga dapat

menyimpulkan suatu kondisi.

2.2.5 Faktor Manusia dalam Sistem Pakar

Untuk memahami perancangan sistem pakar, perlu dipahami mengenai

siapa saja yang berinteraksi dengan sistem. Mereka adalah (Hartati dan Iswanti,

2008):

1. Pakar (expert)

Pakar adalah seorang individu yang memiliki pengetahuan khusus,

pemahaman, pengalaman, dan metodologi – metodologi yang digunkan

untuk memecahkan masalah persoalan dalam bidang tertentu.

Seorang pakar memiliki kemampuan kepakaran, yaitu:

a. Dapat mengenali dan merumuskan suatu masalah

(62)

c. Menjelaskan solusi dari suatu masalah

d. Restrukturisasi pengetahuan

e. Belajar dari pengalaman

f. Memahami batas pengetahuan

Selain itu, pakar juga memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan

pengetahuannya dan memberikan saran serta memecahkan masalah pada

domain tertentu.

2. Pembuat Pengetahuan (Knowledge engineer)

Pembuat pengetahuan memiliki tugas utama menerjemahkan dan

mempresentasikan pengetahuan yang diperoleh dari seorang pakar, baik

berupa pengalaman pakar dalam menyelesaikan masalah maupun sumber

terdokumentasi lainnya ke dalam bentuk yang bisa diterima oleh sistem

pakar. Dalam hal ini Pembuat Pengetahuan (Knowledge engineer)

menginpretasikan, dan merepresentasikan pengetahuan yang diperoleh

dalam bentuk jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

pada pakar, atau pemahaman penggambaran analogis, sistematis,

konseptual yang diperoleh dari membaca beberapa dokumen cetak seperti

text book, jurnal, makalah, dan sebagainya.

3. Pembuat Sistem (System engineer)

Pembangun sistem adalah orang yang bertugas untuk merancang antar

muka pemakai sistem pakar, merancang pengetahuan yang sudah

diterjemahkan oleh pembangun pengetahuan ke dalam bentuk yang sesuai

dan dapat diterima oleh sistem pakar dan mengimplementasikannya ke

(63)

bertanggung jawab apabila sistem pakar yang akan diintegrasikan dengan

sistem komputerisasi lain.

4. Pengguna (User)

Seseorang yang berkonsultasi dengan sistem untuk mendapatkan saran

yang disediakan oleh pakar.

2.2.6 Peranan Sistem Pakar

Berdasarkan pengertian tadi maka secara umum sistem pakar menyediakan

kepakaran untuk memperbaiki kemampuan dan kualitas. Meningkatkan

produktivitas, promosi secara serentak, mnyimpan pngetahuan, mempergunakan

sumber daya manusia secara lebih baik, dan membantu pemasaran produk-produk

baru atau produk-produk lebib baik.

Peranan sistem pakar dapat diidentifikiasikan sebagai berikut:

1. Menggantikan seorang pakar secara penuh

Sebagai ahli yang bekerja secara otomatis, sistem pakar menganalisa

situasi, membuat keputusan, dan langsung mengerjakan atau

memerintahkan orang untuk melaksanakan. Semua biasa dilaksanakan

secara otomatis. Sebagai contoh: sistem pakar dapar langsung

melaksanakan proses kimia, membaca sensor, atau bahkan dapat

memerintah para teknisi untuk mengganti bagian mesin yang rusak.

2. Sebagai kolega

Sistem pakar dalam mendapatkan solusi dibantu oleh seorang pakr

Gambar

Tabel 2.1 Studi Literatur................................................................................
Tabel 2.2 Perbedaan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar .........................   31
Gambar 2.2 Depth-First Search .....................................................................
Gambar 4.51 Halaman Update Solusi ............................................................
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, penyebab lain ketidaktepatan tersebut adalah permintaan produk yang mengandung pola data musiman karena permintaannya masih dipengaruhi oleh musim

Anak dapat menceritakan kembali cerita yang telah dibacakan oleh guru, menyebutkan judul buku cerita dan nama tokoh dalam buku, tindakan yang dilaksanakan

Maksudnya adalah wanita yang berlenggak-lenggok ketika berjalan dengan menarik pakaiannya, akan datang pada hari kiamat dalam keadaan hitam dan gelap, bagaikan

Pembuatan tanaman didasarkan pada perencanaan yang dituangkan dalam rancangan teknis rehabilitasi hutan konservasi yang disusun sesuai dengan rancangan teknis pembuatan

Dans ce paragraphe, des connecteurs ont été effacés. Certains servent à jalonner le cours du raisonnement. D’autres manifestent de la présence de liens logiques. Essayez de

Pada tanggal 29 September 2017, sampel lumpur dari Floodway Upper Sunter dan Kanal Banjir Barat telah diambil untuk dianalisis di laboratorium untuk memeriksa

comprehending English texts are descriptive text, narrative text and recount text which covered of finding main idea, finding factual information, finding meaning of difficult words,

Sekalipun demikian, NI tidak akan memiliki kewajiban berdasarkan Bagian ini atas setiap tuntutan terkait atau yang ditimbulkan dari (a) modifikasi Pelanggan atas Perangkat Keras,