• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model bimbingan korban kekerasan seksual terhadap anak dalam perspektif Islam di yayasan Pulih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model bimbingan korban kekerasan seksual terhadap anak dalam perspektif Islam di yayasan Pulih"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

I. Pendahuluan: Relevansi Model Bimbingan Korban Kekerasan Seksual terhadap Anak dalam Perspektif Islam di Yayasan Pulih dengan Tujuan Pendidikan

Skripsi ini meneliti model bimbingan korban kekerasan seksual anak di Yayasan Pulih, Jakarta, dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini relevan dengan tujuan pendidikan tinggi karena mengungkap praktik nyata bimbingan berbasis Islam dalam konteks sosial yang sensitif. Hasil penelitian dapat memberikan wawasan bagi pengembangan kurikulum dan pelatihan bagi para konselor dan pekerja sosial yang menangani kasus serupa. Kajian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang pendekatan konseling yang efektif dan etis, serta memperkaya literatur akademik di bidang bimbingan dan penyuluhan Islam.

1.1 Latar Belakang Masalah dan Perumusan Masalah

Skripsi ini berangkat dari realitas tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia. Penulis merumuskan dua masalah utama: (a) bagaimana model bimbingan korban kekerasan seksual anak dalam perspektif Islam di Yayasan Pulih?; dan (b) faktor penghambat dan pendukung dalam penanganan korban kekerasan seksual anak di Yayasan Pulih? Kedua rumusan masalah ini sangat relevan secara pedagogis karena menyoroti pentingnya mengembangkan model bimbingan yang efektif dan memahami konteks sosial budaya serta tantangan dalam implementasinya. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif bagi mahasiswa yang mempelajari isu-isu perlindungan anak.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui model bimbingan korban kekerasan seksual anak di Yayasan Pulih dan faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Secara akademis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan penulis dan pembaca tentang bimbingan Islam. Secara praktis, penelitian ini diharapkan berkontribusi pada pengembangan praktik terbaik dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak. Dari sisi pedagogis, tujuan dan manfaat ini menekankan pentingnya penelitian terapan yang dapat langsung diimplementasikan untuk meningkatkan kesejahteraan anak. Data penelitian dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dan diskusi di kelas.

1.3 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dengan pembimbing di Yayasan Pulih, dan studi dokumentasi. Relevansi metodologi ini terletak pada kemampuannya untuk menggali pemahaman mendalam tentang model bimbingan yang digunakan, serta konteks sosial dan budaya yang mempengaruhinya. Pendekatan kualitatif memberikan ruang bagi mahasiswa untuk memahami proses pengumpulan dan analisis data yang kompleks, sekaligus melatih kemampuan berpikir kritis dan interpretatif.

II. Tinjauan Teori: Kerangka Konseptual Bimbingan dalam Perspektif Islam dan Kekerasan Seksual terhadap Anak

Bab ini membahas teori bimbingan, khususnya dalam perspektif Islam, dan teori kekerasan seksual terhadap anak. Tinjauan pustaka ini penting karena memberikan landasan teoritis bagi analisis data. Pembahasan mencakup definisi bimbingan, tujuan bimbingan, model bimbingan, definisi kekerasan seksual, bentuk-bentuk kekerasan seksual, penyebab kekerasan seksual, dan dampak kekerasan seksual terhadap anak. Secara pedagogis, bab ini memberikan landasan teoretis yang kokoh untuk memahami kompleksitas isu kekerasan seksual terhadap anak serta prinsip-prinsip bimbingan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

2.1 Pengertian dan Tujuan Bimbingan dalam Perspektif Islam

Bagian ini mendefinisikan bimbingan berdasarkan berbagai sumber, dengan penekanan pada pendekatan Islam. Diuraikan tujuan bimbingan dalam konteks pengembangan potensi individu sesuai ajaran Islam, yaitu mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat. Secara pedagogis, bagian ini penting karena menunjukkan penerapan nilai-nilai Islam dalam praktik konseling, sehingga mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsip etika dan moralitas yang harus dipegang.

2.2 Kekerasan Seksual terhadap Anak: Definisi, Bentuk, Penyebab, dan Dampak

Bagian ini membahas berbagai definisi kekerasan seksual terhadap anak, bentuk-bentuk kekerasan seksual, faktor-faktor penyebabnya, dan dampak psikologis dan fisik pada korban. Secara pedagogis, pemahaman yang komprehensif tentang kekerasan seksual terhadap anak sangat penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan empati dan kesadaran terhadap isu-isu perlindungan anak. Bagian ini juga menyediakan dasar bagi mahasiswa untuk menganalisis dampak kekerasan dan mengembangkan strategi intervensi yang efektif.

2.3 Anak dalam Perspektif Islam

Bagian ini membahas pandangan Islam tentang anak sebagai amanah Allah yang membutuhkan perlindungan dan pendidikan. Hal ini memberikan kerangka nilai bagi model bimbingan yang dibahas dalam skripsi. Secara pedagogis, bagian ini memberikan landasan etis dan moral bagi praktik bimbingan yang berorientasi pada kepentingan terbaik anak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.

III. Gambaran Umum Yayasan Pulih: Konteks Implementasi Model Bimbingan

Bab ini memberikan gambaran umum tentang Yayasan Pulih, sebagai konteks implementasi model bimbingan yang diteliti. Deskripsi ini meliputi sejarah berdirinya, visi dan misi, prinsip dasar, layanan yang diberikan, dan struktur organisasi. Secara pedagogis, memahami konteks sangat penting karena model bimbingan tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial dan kultural di mana ia diimplementasikan. Hal ini mengajarkan mahasiswa untuk mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi efektivitas intervensi.

IV. Temuan Data dan Analisis: Model Bimbingan, Faktor Pendukung dan Penghambat

Bab ini menyajikan temuan data dan analisis mengenai model bimbingan korban kekerasan seksual anak di Yayasan Pulih. Analisis data difokuskan pada model bimbingan tatap muka langsung dengan pendekatan direktif, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilan bimbingan. Bab ini penting secara pedagogis karena menunjukkan proses pengumpulan dan analisis data kualitatif, serta cara menarik kesimpulan berdasarkan bukti empiris. Mahasiswa dapat belajar untuk menginterpretasi data kualitatif dan menghubungkan temuan dengan kerangka teoritis.

4.1 Model Bimbingan Korban Kekerasan Seksual terhadap Anak di Yayasan Pulih

Bagian ini memaparkan secara detail model bimbingan yang diterapkan di Yayasan Pulih, dengan penekanan pada aspek-aspek yang relevan dengan perspektif Islam. Penelitian ini akan mengeksplorasi metode-metode yang digunakan, seperti bercerita, bermain, menggambar, dan pendekatan lain yang memberikan ruang bagi pemulihan trauma korban. Secara pedagogis, bagian ini menunjukkan bagaimana teori bimbingan dapat diimplementasikan dalam praktik nyata, dan bagaimana nilai-nilai Islam dapat diintegrasikan dalam proses pemulihan.

4.2 Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Bimbingan

Bagian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilan bimbingan. Faktor pendukung dapat berupa kesiapan pembimbing, suasana aman dan nyaman, adanya media pembelajaran, dan lain-lain. Faktor penghambat dapat berupa emosi korban yang tidak stabil, miskomunikasi antara pembimbing dan korban, kurangnya motivasi dari orang terdekat, dan lain-lain. Secara pedagogis, analisis faktor-faktor ini menunjukkan pentingnya memperhatikan konteks sosial dan psikologis korban dalam perencanaan dan implementasi intervensi.

V. Penutup: Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan penelitian dan saran-saran untuk pengembangan model bimbingan korban kekerasan seksual terhadap anak di masa mendatang. Secara pedagogis, bagian ini mengajarkan mahasiswa untuk menyimpulkan temuan penelitian dan mengajukan rekomendasi yang berbasis bukti. Saran-saran yang diajukan dapat bermanfaat bagi lembaga-lembaga yang berkaitan dengan perlindungan anak dan pengembangan kurikulum di perguruan tinggi.

Gambar

gambar-gambar porno, film dan VCD porno yang banyak beredar di
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Tabel 4.1 Bentuk-bentuk Kekerasan  yang ada di Yayasan Pulih.
GambarinidiambilsaatpenulismelakukanobservasikeYayasanPulih,inimerupakan

Referensi

Dokumen terkait

PENDAMPINGAN TERHADAP ANAK YANG MENJADI SAKSI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA.. Diajukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sosial ekonomi keluarga terhadap korban kekerasan seksual pada anak dampingan Yayasan Pusaka Indonesia.. Metode penelitian

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN KORBAN TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL YANG MENGALAMI BLAMING THE VICTIM DITINJAU DARI PERSPEKTIF VIKTIMOLOGI.. Penulisan

Terkait dengan permasalahan anak sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga dan keberadaan bimbingan dan konseling Islam, Lembaga.. Rehabilitasi Mental Yayasan Jawor menjadi salah

Dari uraian penanganan perempuan korban kekerasan seksual di Pusat Pelayanan Terpadu Kota Semarang, penulis dapat menyimpulkan bahwa Pusat Pelayanan Terpadu

karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Komunikasi Terapeutik dalam Pendampingan Anak Korban Kekerasan Seksual (Studi Kasus

LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK) DALAM MELINDUNGI ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DALAM.. LINGKUNGAN KELUARGA

Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pertama pengaturan tentang perlindungan terhadap kekerasan yang terjadi pada anak korban kekerasan seksual