• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sekretaris Terhadap Koordinasi Kerja Kepala Balai Riset Dan Standardisasi Industri Medan (Baristand)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Sekretaris Terhadap Koordinasi Kerja Kepala Balai Riset Dan Standardisasi Industri Medan (Baristand)"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN SEKRETARIS TERHADAP KOORDINASI KERJA

KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI

INDUSTRI MEDAN (BARISTAND)

OLEH:

RAHMI BAYYINAH

122103070

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : RAHMI BAYYINAH

NIM : 122103070

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN SEKRETARIS TERHADAP

KOORDINASI KERJA KEPALA BALAI RISET

DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN

(BARISTAND)

Tanggal, Juni 2015

KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM)

Nip. 19741012 200003 2 003

Tanggal, Juni 2015

DEKAN

(3)

NIM : 122103070

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN SEKRETARIS TERHADAP

KOORDINASI KERJA KEPALA BALAI RISET DAN

STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN(BARISTAND)

Medan, Juni 2015

Menyetujui

Pembimbing

(4)

i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Penulisan Tugas Akhir guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam

menyelesaikan Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis,

Bapak tersayang Misudjono dan Ibu tercinta Lestari, yang telah membesarkan,

mendidik dan memberikan dukungan moril dan materil serta limpahan kasih

sayang yang tulus yang tak pernah sirna dimakan usia. Bakti penulis untukmu dan

doa yang tak ternilai mulai dari penulis belajar hingga dapat menyelesaikan

pendidikan di Program Studi D III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Peranan Sekretaris Terhadap

Koordinasi Kerja Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan

(BARISTAND)”

Dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari tugas akhir

ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun

sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan tugas akhir ini.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih

dengan sepenuh dan setulus hati kepada semua pihak yang turut membantu dan

mendukung penulis baik langsung maupun tidak langsung kepada:

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Plt. Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua Program

Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

(5)

ii

4. Ibu Magdalena Linda L.Sibarani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Lucy Ana M.S selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan dorongan kepada penulis

dalam penulisan Tugas Akhir.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis mendapatkan

informasi dan urusan kampus.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri

Medan (BARISTAND) yang berinteraksi langsung maupun tidak langsung

dengan penulis. Terkhusus Ibu Dra. Purwanti dan Bapak Misudjono yang

telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

8. Kedua orang tua tercinta, Bapak Misudjono dan Ibu Lestari, yang selalu

memberikan doa, dukungan dan motivasi yang tiada hentinya dan terima kasih

juga kepada kakak dan abang penulis Ratih Lia Utari, Rangga Prawira dan

Ibnu Chatsir dan keponaan penulis yang paling penulis sayang Athar Kamil

Harahap yang selalu memberi semangat kepada penulis selama masa

Penulisan Tugas Akhir.

9. Seluruh teman-teman khususnya stambuk 2012 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu, terima kasih atas pertemanan yang tidak akan penulis

(6)

iii

Akhir kata, besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis dan pembacanya. Semoga Tuhan Yang Maha

Esa selalu melimpahkan Rahmat dan HidayahNya.

Medan, Juni 2015

(7)

iv

E. Peranan Sekretaris Terhadap Koordinasi Kerja Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri... 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 41

B. Saran... 42

(8)

v

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Balai Riset dan Standardisasi 9 Industri Medan (BARISTAND)

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran sekretaris adalah membantu kelancaran kegiatan pimpinan terutama

kegiatan administrasi. Hal ini cukup sederhana dalam kalimat, tetapi dalam

prakteknya cukup berat. Pada setiap pekerjaan atasan yang berhubungan dengan

kegiatan mencapai tujuan perusahaan, seorang sekretaris harus mampu membantu

pimpinan. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan sekretaris adalah membuat

pimpinan kantor atau perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efisien dan

efektif. Seorang sekretaris tidak hanya berperanan terhadap pimpinan, melainkan

terhadap bawahan juga. Seorang sekretaris harus mampu sebagai mediator antara

bawahan atau karyawan dengan pimpinan dan membantu atau memfasilitasi

bawahan ketika hendak bertemu dengan pimpinan. Seorang sekretaris harus

mampu berkomunikasi dan bekerjasama dalam organisasi, artinya diperlukan

human relation. Peran sekretaris dalam human relation sangat penting.Tidak saja

dalam pengertian hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan, tetapi juga

termasuk hubungan informal atau hubungan kemanusiaan antara pimpinan dan

bawahan dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif.

Untuk menciptakan koordinasi kerja perlu wadah yang merupakan alat

pemersatu yaitu struktur organisasi. Di dalam struktur organisasi terdapat garis

(11)

tanggung jawab setiap bagian. Pembagian ini menciptakan kebutuhan koordinasi

antara aktivitas – aktivitas yang akan dilakukan.

Berdasarkan uraian ini, penulis ingin melihat dan mengetahui peran dan

komunikasi terhadap koordinasi dalam menunjang kelancaran pekerjaan kantor.

Untuk itu penulis mengambil judul Tugas Akhir ini adalah “ Peranan Sekretaris

Terhadap Koordinasi Kerja Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan

(BARISTAND)”.

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan masalah yang diteliti penulis maka rumusan masalah yang

dimaksud adalah bagaimana Peranan Sekretaris Terhadap Koordinasi Kerja

Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (BARISTAND) ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk

mengetahui Peranan Sekretaris Terhadap Koordinasi Kerja Kepala Balai Riset dan

Standardisasi Industri Medan (BARISTAND).

Adapun manfaat penelitian antara lain:

1. Bagi Kantor/Perusahaan

Sebagai masukan untuk perbaikan Peran Sekretaris terhadap Koordinasi

(12)

3

2. Bagi Penulis

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penulis tentang

bagaimana Peran Sekretaris terhadap Koordinasi Kerja yang baik.

3. Bagi Pihak yang Berkepentingan

Sebagai bahan untuk menambah pengawasan dan pengetahuan pembaca.

D. Metode Penelitian

Penelitian diartikan sebagai kegiatan pengumpulan data untuk menemukan

kebenaran secara ilmiah dalam penulisan Tugas Akhir ini.

1. Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data penulis melakukan observasi pada kantor

Baristand Industri Medan Jalan Sisingamangaraja No. 24 Medan.

2. Jenis Data

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari

lapangan yaitu kantor Baristand Industri Medan menyangkut

interview atau wawancara dan observasi atau penelitian lapangan.

b. Data Sekunder

Data Sekunder yang diambil dari buku literature

tulisan-tulisan serta hasil-hasil kuliah yang berhubungan dengan topik

(13)

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu

sebagai berikut:

a. Interview (wawancara) yaitu merupakan teknik pengumpulan data

dengan mewawancarai langsung (responden).

b. Observation (penelitian lapangan) yaitu merupakan teknik

pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan di

lapangan.

4. Metode Analisis

a. Metode Deskriptif, yaitu cara menganalisis, menafsirkan,

mengklasifikasi, dan menginterpretasi data sehingga dapat

memberikan gambaran mengenai keadaan permasalahan yang

diteliti.

b. Metode Deduktif, yaitu bagaimana cara mengambil kesimpulan

yang berlaku umum berdasarkan teori yang diterima secara umum

sebagai suatu kebenaran.

E. Sistematika Penelitian dan Jadwal Penelitian

Untuk pengumpulan dan penyusunan laporan tugas akhir ini, penelitian

dilakukan pada Balai Riset Standarisasi dan Industri (Baristand) di Jalan

Sisingamangaraja nomor 24 Medan, lebih tepatnya di depan makam pahlawan, di

samping Jalan Armada.

Persiapan Tugas Akhir di mulai dari tanggal 17 April 2015, sejak

(14)

5

Pada tahap pengumpulan data penulis melakukan observasi/survei yang

dilaksanakan pada tanggal 31 Maret – 07 April 2015. Pada tahap ini penulis

melakukan wawancara pada bagian Sekretariat Balai Riset Standarisasi dan

Industri Medan mengenai topik yang akan di bahas. Setelah melakukan

observasi/survei, penulis akan memulai penulisan laporan yang akan dikemas

dalam bentuk Tugas Akhir.

Dalam penulisan, penulis akan dibimbing oleh Dosen Pembimbing agar

penulisan Tugas Akhir sesuai dengan judul dan materi pembahasan.

Untuk lebih jelasnya jadwal penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 :

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Depresiasi Tugas Akhir

NO KEGIATAN

April Mei

III IV V I II III

1 Persiapan

2 Pengumpulan

Data

3 Penulisan

Sumber : Penulis (2015)

F. Sistematika Pembahasan

Tugas Akhir ini di bagi atas 4 (empat) bab dan tiap bab dibagi atas

(15)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penelitian dan Sistematika

Pembahasan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Bab ini berisikan Sejarah singkat Balai Riset Standarisasi dan

Industri Medan, Struktur Organisasi, Job Description, Jaringan Kegiatan, Kinerja

Kegiatan terkini, dan Rencana Kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan

penulis pada bagian Sekretariat Balai Riset Standarisasi dan Industri Medan yang

berkaitan dengan fungsi surat sebagai alat komunikasi dan informasi formal.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan Kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil

penelitian yang dilakukan di bagian Sekretariat Balai Riset Standarisasi dan

(16)

7 BAB II

PROFIL KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI

MEDAN (BARISTAND)

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (Baristand Industri Medan)

pada awalnya bernama Balai Industri yang berdiri pada tanggal 15 April 1964

dengan status perwakilan Balai Penelitian Kimia Bogor. Berdasarkan Keputusan

Menteri Perindustrian No. 183/M/SK/73 tanggal 27 Maret 1973 status Balai

Penelitian Kimia Medan ditetapkan berdiri sendiri dan bertanggung jawab kepada

Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Jakarta. Berdasarkan Keputusan

Menteri Perindustrian No.357/M/SK/8/1980 tanggal 26 Agustrus 1986 Balai

Penelitian Kimia Medan berubah nama menjadi Balai Penelitian dan

Pengembangan Medan. Kemudian terjadi penggabungan antara Proyek Penelitian

Logam Medan dan Proyek Penelitian Tekstil Medan, juga Balai Penelitian dan

Pengembangan Perindustrian Medan berdasarkan keputusan Menteri

Perindustrian dan Perdagangan No. 348/Kep/101/1996. Dengan surat Keputusan

Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 784/MTP/KEP/2002 pada tanggal 29

November 2002 nama Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Medan diubah

(17)

2. Struktur Organisasi

Pembuatan struktur organisasi dalam suatu perusahaan mutlak harus

dilakukan oleh pimpinan perusahaan agar aktivitas personil perusahaan tidak

tumpang tindih (over lapping ). Struktur organisasi yang telah dibuat akan

membantu memberikan pengertian yang jelas dengan pembagian tugas yang ada

dalam perusahaan itu dan setiap pekerja mengetahui dari mana sumber perintah

dan kepada siapa seseorang itu bertanggung jawab.

Dengan adanya struktur organisasi diharapkan tercapainya suatu

koordinasi yang efektif di antara unit-unit maupun bagian – bagian dalam

organisasi yang digunakan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan

agar pendayagunaan sumber daya yang ada dapat optimal.

Struktur organisasi pada BARISTAND merupakan stuktur organisasi garis

dan staf, yang mencerminkan tanggung jawab dan wewenang secara vertikal serta

(18)

9

Berikut ini struktur organisasi pada BARISTAND :

Sumber : BARISTAND (2015)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Balai Industri Medan (BARISTAND)

3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi lembaga litbang terkemuka dan profesional yang dapat

(19)

Misi

1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta rekayasa di bidang

mesin dan peralatan.

2. Peningkatan Jasa Pelayanan Teknis.

3. Mendorong penerapan Standart Nasional.

4. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dan penanggulangan

pencemaran industri.

5. Pengembangan kompetensi bidang teknologi proses dan produk.

6. Meningkatkan pelayanan ketata usahaan untuk mendukung TUPOKSI.

4. Arti Logo Perusahaan

Sumber : BARISTAND (2015)

Gambar 2.2

Makna Logo Kementrian Perindustrian

Bentuk logogram terinspirasi dari gabunga stilasi daun, dengan sirkuit

yang terdapat di dalam daun yang menghubungkan komponen elektronik satu

(20)

11

5(lima) asas Negara Indonesia dan 5(lima) nilai inti (core value) Kementrian

Perindustrian yang Integritas, Profesionalisme, Inovatif, Produktif, dan

Kompetitif.

Kementrian Perindustrian diharapkan juga berperan dalam :

1. Peningkatan kesejahteraan rakyat.

2. Penciptaan lapangan kerja.

3. Peningkatan daya saing industri

4. Kepedulian lingkungan.

5. Pengembangan inovasi pada pembangunan industri nasional.

Bentuk huruf (typeface) yang bold dan dinamis merefleksikan kekuatan

dan semangat dari Kementerian Perindustrian sebagai organisasi yang modern dan

menjangkau seluruh masyarakat industri. Sedangkan warna biru pada huruf

Kementerian Perindustrian menggambarkan pentingnya peran tekhnologi dalam

pembangunan industri nasional.

Makna Warna Logo Kementerian Perindustrian

1. Warna Merah Oranye melambangkan : Dinamis dan bijaksana.

2. Warna Hijau melambangan : Pertumbuhan, kesejahteraan dan berwawasan

lingkungan.

3. Warna Biru melambangkan : Percaya diri, kemandirian dan teknologi.

(21)

12

INDUSTRI MEDAN (BARISTAND)

A. Pengertian dan Peranan Sekretaris

Kedudukan seorang sekretaris dalam perusahaan atau organisasi semakin

penting disebabkan perkembangan zaman yang semakin pesat dengan

permasalahan yang kompleks. Tugas- tugas pimpinan sering terganggu karena

kurang memperhatikan hal- hal yang bersifat rinci, yang sesungguhnya

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan tugas pimpinan, pimpinan

dituntun untuk dapat mengetahui dengan cepat situasi dan kondisi perusahaan.

Agar pimpinan dapat bekerja dengan jabatannya sebagai orang yang

menentukan berhasil tidaknya perusahaan, perlu dibantu seseorang yang di sebut

sekretaris. Oleh sebab itu, seorang sekretaris harus mempunyai dedikasi yang

tinggi untuk mengabdi kepada pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Begitu

pentingnya peranan seorang sekretaris, mungkin pimpinan akan kewalahan dalam

mengelola instansi yang dipimpinnya. Oleh karna itu, dapat dikatakan bahwa

sekretaris merupakan tangan kanan atau orang kepercayaan dalam membantu

tugas-tugas pimpinan.

a. Pengertian Sekretaris

Kata sekretaris berasal dari bahasa Latin yaitu Secretum yang artinya

(22)

13

Perancis, Secretary dalam bahasa Inggris, dan akhirnya menjadi kata Secretaries

dalam bahasa Belanda. Jadi sekretaris adalah orang, pegawai, atau karyawan yang

diberi tugas dan pekerjaan berhubungan dengan masalah rahasia negara atau

perusahaan. (Wursanto, 2006:1)

Berdasarkan asal kata sekretaris, maka sekretaris merupakan orang yang

memegang rahasia. Misalnya, membuat surat yang bersifat rahasia, menyimpan

serta memelihara surat fungsi sekretaris adalah untuk meringankan dan

mempelancarkan tugas-tugas pimpinan.

Beberapa pendapat tentang sekretaris (Gemilang, 2013:15) :

a. Menurut Braum dan Ramon

Sekretaris adalah seorang pembantu dari seorang kepala atau pimpinan

yang menerima pendiktean, menerima tamu, memeriksa, atau mengingatkan

pimpinannya mengenai kewajibanyayang resmi atau perjanjiannya, dan

melakukan banyak kewajiban lainnya yang berhubungan guna meningkatkan

efektivitas dari pimpinannya mengenai kewajiban lainnya yang berhubungan

untuk meningkatkan efektivitas pimpinannya.

b. Menurut Gie

Sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya menyelenggarakan

urusan surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat penting atau

organisasi.

c. Menurut Wursanto

Mengatakan bahwa sekretaris adalah seorang pegawai yang bertugas

(23)

Sekretaris dapat dibedakan menjadi beberapa macam, tergantung dari

sudut peninjauannya (Ratnawati dan Sunarto, 2006: 4), yang terdiri dari tiga aspek

yaitu :

1. Berdasarkan luas lingkup tanggung jawab :

A. Sekretaris Organisasi

Yaitu seorang yang memimpin suatu sekretariat dari suatu perusahaan atau

sekretaris dari suatu instansi pemerintah tertentu. Sekretaris ini juga memiliki

wewenang untuk membuat rencana organisasi, membuat keputusan, pengarah,

melakukan koordinasi atas pelayanan administrasi, mengadakan pengawasan,

melakukan penyempurnaan organisasi dan tata kerja, dan melakukan hal – hal

yang perlu kemajuan organisasi.

Dalam tugasnya, seorang sekretaris, kecuali melakukan perintah dan

instruksi pimpinan, juga secara aktif membantu pimpinan menjalankan tugasnya

sebagai manajer, karna dia juga memiliki wewenang dalam fungsi manjemen

demi tercapainya tujuan dan cita- cita organisasi secara keseluruhan.

Contoh : Sekretaris Jenderal, Sekretaris Wilayah Daerah, Sekretaris Perusahaan,

dan lain-lain.

B. Sekretaris Pribadi

Sekretaris Pribadi terdiri dari 2 (dua) macam yaitu :

1. Sekretaris Pribadi (Private/Personal secretary)

Yaitu seseorang yang mengerjakan kegiatan kantor, untuk membantu

orang tertentu yang bersifat pribadi. Sekretaris dalam pengertian ini bukan

(24)

15

perorangan untuk membantu menangani pekerjaan dan urusan pribadi orang yang

mengerjakannya. Tempat kerjanya dapat dikantor yang terpisah dari rumah

tinggal orang yang memperkejakan, tetapi juga dapat di salah satu ruang di rumah

tinggalnya.

Contoh : seorang sekretaris seorang bintang film, seorang tokoh

masyarakat,seorang penulis novel, dan lain- lain.

2. Sekretaris Pimpinan

Yaitu seorang pembantu pimpinan yang bertugas mengerjakan tugas

perusahaan, diangkat dan digaji oleh organisasi atau perusahaan yang

bersangkutan. Sekretaris pimpinan bukanlah karyawan pimpinan yang dibantunya

melainkan karyawan perusahaan, organisasi, atau yayasan yang mengangkat dan

menggajinya. Dia melaksanakan pekerjaan perusahaan yang termasuk dalam tugas

pimpinan yang dibantu dan bertanggung jawab kepadanya.

Contoh : sekretaris presiden direktur, sekretaris direktur dan lain-lain

Karena membatu seorang pimpinan, sekretaris pimpinan sering juga disebut

sekretaris pribadi.

2. Berdasarkan kemampuan dan pengalaman bekerja :

a. Sekretaris Junior

Yaitu sekretaris yang baru memulai kariernya sebagai sekretaris. Karena

masih belum mempunyai banyak pengalaman dalam melaksanakan pekerjaanya

maka sekretaris junior biasanya masih memerlukan bimbingan dan harus banyak

belajar. Karna keterbatasan masa, pengalaman, dan kemampuan kerja itu,

(25)

sekretaris junior misalnya menemui tamu, menjaga telepon, mencatat pesan,

mengagendakan suat masuk dan surat keluar, dan sebagainya.

b. Sekretaris Senior

Yaitu sekretaris yang sudah mempunyai kemampuan bekerja dengan baik,

dapat bekerja sendiri dan mempunyai cukup pengalaman bekerja. Oleh karna itu,

sekretaris senior juga dapat dianggap sudah mampu mandiri, tidak selalu

memerlukan bimbingan dan dapat menangani tugas buat segala permasalahan

dengan baik.

Tugas sekretaris senior mencakup segala pekerjaan yang dituntut oleh

pribadi (dalam hal sekretaris pribadi bukan pimpinan ) beserta segala urusannya

atau oleh tugas dan tanggung jawab pimpinan yang dibantunya (dalam hal

sekretaris pribadi pimpinan).

3. Berdasarkan Spesialisasi (Bidang Khusus dalam Pekerjaan):

a. Sekretaris Bidang

Yaitu sekretaris yang membantu pimpinan dan mendapat bidang tugas

tertentu, misalnya bidang hukum, medis, teknik. Dengan demikian, sekretaris

bidang mendapat lingkup perhatian dan pemikairan atas pekerjaan tertentu. Untuk

menangani, mengurus, mengelola bidang yang diserahkan, seorang sekretaris

bidang perlu juga memiliki pengetahuan dan kecakepan kerja sebagai seorang

sekretaris pada umumnya. Jadi, sekretaris bidang adalah petugas yang menjadi

(26)

17

2.Peranan Sekretaris

Peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan (status). Apabila

seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, dia

menjalankan suatu peranan. Perbedaan antar kedudukan dengan peranan adalah

untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkankan

karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. (Soekanto,

2009:212-213).

Dalam hal sekretaris, peran yang dipegangnya berporos pada kedudukan

atau statusnya dalam lembaga : perusahaan, organisasi, yayasan tempat dia

bekerja. Dalam setiap lembaga: perusahaan, organisasi, yayasan terdapat dua

kegiatan utama.

Pertama, kegiatan yang langsung berhubungan dengan usaha mencapai

tujuan lembaga. Dalam lembaga, usaha kegiatan langsung mencakup kegiatan

produksi, dengan membuat produk yang hendak disampaikan kepada masyarakat,

distribusi dengan memasarkan produk, dan pembiayaan dengan mendapatkan

modal, membiayai produksi dan distribusi, serta mengurus uang yang masuk bagi

perusahaan.

Kedua, kegiatan yang mendukung kegiatan perusahaan mencapai

tujuannya. Untuk kegiatan ini diperlukan para petugas di bidang personalia,

pembukuan, penelitian dan pengembangan, perkantoran, hukum, pemeliharaan

dan lain- lain.

Pimpinan yang dibantu sekretaris dapat berfungsi dalam kegiatan pertama

(27)

itu ada pada kegiatan lembaga utama yang pertama atau kedua, peran sekretaris

adalah peran pendukung (supportive). Tujuan langsung pelaksanaan peran

sekretaris adalah tercapainnya tujuan lembaga, karna pelaksanaan tugas pimpinan

yang dibantunya bertujuan membantu lembaga mencapai tujuannya.

Ada beberapa peranan sekretaris dalam membantu pelaksanaan tugas –

tugas pimpinan, antar lain sebagai berikut (Gie, 2000) :

a. Pusat informasi

Sebagai pusat informasi sekretaris di dalam kantor paling tidak harus

mengetahui bagian yang ditangani sendiri , sebagai contoh : mengenai surat –

surat, laporan dan berkas- berkas yang berkaitan dengan pemasaran. Sekretaris

sebagai pusat informasi mempunyai peranan sebagai berikut :

1. Peran strategi

Yaitu peran yang diharapkan dapat memberikan pengaruh positif pada

status dan performance perusahaan secara jangka panjang sehingga tercapai

melalui kelancaran arus informasi baik dari dalam maupun dari luar perusahaan,

misalnya sebagai penjaga rahasia perusahaan.

2. Peran Teknis

Yaitu peran yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pimpinan .

aktivitas sekretaris yang menyalurkan informasi kepada pimpinan secara jelas dan

akurat akan sangat membantu dan memfasilitasi pimpinan untuk menjalankan

(28)

19

3. Peran Pendukung

Yaitu peran yang diharapkan dapat memberikan pengaruh positif kepada

anggota organisasi lainnya yang dapat dicapai dengan pendistribusian informasi.

b. Penerima Telepon

Sebagai seorang penerima telepon sekretaris harus dapat mengetahui cara

berkomunikasi dengan baik dan mengerti percakapan yang dilakukan dan dapat

menerima pesan yang disampaikan oleh si penelepon dengan baik.

c. Perantara dan Penghubung

Yaitu bahwa sekretaris merupakan penghubung atau perantara antara

pimpinan dan pegawai lainnya ataupun sebaliknya antara pimpinan dengan pihak

luar instansi sehingga diperluka komunikasi yang baik antara sekretaris dan

pimpinan serta pegawai lainnya dan dituntut harus mengetahui cara mengetahui

cara berkomunikasi dengan baik dan benar dengan semua pihak demi pencapaian

tujuan perusahaan.

Pada kantor Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan

menjabat sebagai officer III/ Specialist II Kesekretariatan dan sebagai

Administrator Kesekretariatan. Peranan yang sekaligus merupakan tanggung

jawabnya antara lain.

1. Menganalisa dan mempersiapkan data untuk penyusunan konsep rencana

kerja dan anggaran bidang administrasi umum.

2. Menganalisa dan melaksanakan penerimaan dan pencatatan surat

(29)

3. Menganalisa dan melaksanakan pedoman Tata Laksana Surat dan

Kearsipan.

4. Menganalisa dan melaksanakan pengelolaan sistem kearsipan dan

pemeliharaan arsip.

5. Menganalisa dan melaksanakan administrasi penyelesaian tagihan

pengiriman surat / dokumen, surat kabar dan jamuan.

6. Menganalisa dan melaksanakan kegiatan keprotokolan untuk acara

seremonial di perusahaan.

Selain itu sekretaris di satuan / unit kerja kesekretariatan pada kantor

BARISTAND juga memiliki perana lain yaitu sebagai pusat informasi, penerima

telepon, dan sebagai perantara atau penghubung saluran komunikasi dan

pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan

pimpinan, dan sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam

memenuhi fungsi, tugas dan tanggung jawab.

B. Syarat dan Tugas Sekretaris

1. Syarat – syarat Sekretaris Perusahaan

Seorang sekretaris yang profesional harus mempunyai syarat-syarat

tertentu yang harus dipenuhi dengan kurang baik, karna jika tidak maka

pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretariatannya akan berjalan dengan kurang

baik.

Untuk memperluas pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan, maka

(30)

21

yang akan terjadi dan apa yang biasa dihadapi, serta bagaimana cara mengatasinya

dengan cepat dan tepat. Berusaha mengetahui apa yang dilakukan oleh pimpinan

pada waktu yang lalu dan mempelajari kebijaksanaan umum dan dalam pedoman

tata kerja sebagai informasi tentang latar belakang yang harus diketahui.

Mengingat tugas sekretaris cukup kompleks, sehingga memerlukan

kreativitas yang cukup tinggi, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi

untuk seorang sekretaris yang dapat dianggap cakap, mampu dan tepat dalam

bidangnya.

Syarat kemampuan kerja, yang harus dimiliki oleh sekretaris belum dapat

seketika dimiliki pada waktu sekretaris mulai bekerja. Sekretaris yang baru

bekerja, pada umumnya sering membuat kesalahan, oleh sebab itu harus

mempelajari dan memahami keadaan perusahaan tempatnya bekerja, di samping

harus membina ketelitian dari sekretaris itu sendiri.

Syarat jabatan sekretaris adalah jabatan profesional yang bisa di

kembangkan. (Rosidah dan Ambar Teguh Sulistiyani, 2012:11)

Pada dasarnya, syarat untuk menjadi sekretaris adalah sebagai berikut (Gemilang,

2013:19-21)

1. Berpendidikan sekurang- kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

(SLTA) ditambah pendidikan sekretaris.

2. Mempunyai kemampuan kerja sebagai sekretaris, maksudnya adalah

terampil dalam hal mengetik, korespondensi, penguasaan berbagai mesin

(31)

3. Memahami cukup pengetahuan umum. Yang dimaksud pengetahuan

umum adalah pengetahuan mengenai lingkungan kehidupan, budaya

(kultur) dan peradaban yang cukup tinggi untuk dapat mengikuti

percakapan (konversasi) orang – orang intelektual modern. Misalnya :

a. Organisasi dan manajemen perusahaan.

b. Masalah niaga dan lain- lain.

4. Menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa Inggris, dan

bahsa asing lainnya yang diperlukan dalam menunjang kelancaran

pelaksanaan tugas.

5. Memiliki kepribadian sebagai sekretaris yaitu sifat sifat yang harus

dimiliki oleh seorang sekretaris, seperti sifat yang penyabar, simpatik,

bijaksana, berpenampilan baik dan menarik, ramah, pandai bergaul, dapat

dipercaya serta memegang teguh rahasia, dan lain – lain.

6. Syarat praktek yaitu kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari- hari

seperti menerima tamu, menerima telepon, dan membuat agenda

pertemuan kantor atau perusahaan.

Sebelum seorang diangkat sebagai sekretaris , orang tersebut harus

mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman dalam berbagai pekerjaan dan

tata usaha kantor, maka dengan demikian orang itu harus mencoba menangani

pekerjaan dan tanggung jawabnya yang belum begitu luas, misalnya satu bulan

sebagai resepsionis, beberapa minggu lagi sebagai teleponis, beberapa bulan di

(32)

23

membiasakan diri dalam berbagai macam pekerjaan bisnis rutin yang nantinya

diperlukan untuk menjalankan pekerjaan sekretaris secara sukses.

Sedangkan syarat untuk menjadi seorang sekretaris dapat dibedakan

menjadi dua macam (Wursanto, 2006:22) yaitu :

1) Syarat syarat Umum

Syarat – syarat umum yaitu syarat – syarat yang berhubungan dengan

sikap kepribadian, sikap tingkah laku, kecakapan pribadi.

A. Sikap Kepribadian

Sikap kepribadian yang dimiliki oleh seorang sekretaris, yaitu sikap yang

berhubunga dengan :

1. Sifat – sifat mental, ialah kemampuan seorang dalam menghadapi berbagai

persoalan dan berbagai macam tantangan dalam melaksanakan tugasnya.

Untuk itu diperlukan suatu sikap yang konkret dan positif. Sikap yang

diperlukan antara lain ketelitian, penuh inisiatif dan kreativitas, serta

kemampuan menyesuaikan diri.

2. Kemampuan berbicara, yaitu mengemukakan ide- ide kepada pihak lain

dengan menggunakan bahasa yang dapat diterima dan dimengerti.

3. Perbendaharaan bahasa. Untuk berbicara dengan baik, diperlukan

pembendaharaan bahasa yang cukup. Pergunakan kata-kata yang tepat

dalam berbicara. Kata- kata dan istilah teknis sesuai dengan sifat dan tugas

(33)

4. Tidak gugup. Untuk menghindari rasa gugug, biasakan diri untuk bergaul

dengan siapa pun, serta berani mengemukakan pendapat dalam keadaan

dan situasi apapun.

5. Kesehatan yang baik akan mempengaruhi prestasi kerja serta mampu

membangkitkan gairah atau semangat yang tinggi. Oleh karna itu syarat

kesehatan menjadi salah satu yang harus dipenuhi oleh setiap calon

pelamar/pegawai.

6. Seorang sekretaris di dalam melaksanakan tugasnya harus selalu

menunjukkan sikap simpati terhadap siapapun serta harus berpenampilan

baik.

B. Sikap dan Tingkah laku

Tugas sekretaris selalu berhubungan dengan orang lain ( para pegawai

perusahaan, para pejabat perusahaan, dan pejabat – pejabat lain dari luar

perusahaan) yang berhubungan dengan pimpinannya. Mengingat tugas sekretaris

banyak berhubungan dengan pihak lain, maka ia harus memiliki kepribadian yang

baik. Kepribadian seorang tecermin pada sikap dan tingkah laku. Sikap dan

tingkah laku yang dapat mencerminkan kepribadian antara lain (Wursanto,

2006:22) :

1) Sopan dan ramah

2) Dapat dipercaya

3) Dapat bekerjasama

4) Setia

(34)

25

6) Penuh perhatian

7) Baik hati

8) Bijaksana

9) Penuh inisiatif

10)objektif

C. kecakapan pribadi

seorang sekretaris selain dituntut untuk memenuhi syarat – syarat seperti

diuraikan dia atas juga, juga dituntut untuk memiliki suatu kecakapan pribadi.

Kecakapan pribadi yang diperlukan seorang sekretaris antara lain :

1. Panjang akal : hal tersebut berarti bahwa dalam keadaan apapun, dan

bagaimana pun dibawah tekanan pihak manapun harus selalu dapat

mengatasi persoalan – persoalan yang di hadapi.

2. Ambisi : keinginan untuk maju dan sukses. Ambisi merupakan dorongan

untuk membangkitkan kreativitas dalam bekerja.

3. Inisiatif : prakarsa. Jangan bekerja hanya krena ada perintah dari atasan.

4. Kearsipan dan kebersihan dalam melaksanakan tugas.

5. Memiliki perasaan tenggang rasa dengan sesama pegawai dari tingkat

manapun.

6. Loyalitas kepada perusahaan / instansi yang bersangkutan.

2) Syarat – syarat Khusus

Syarat syarat khusus adalah syarat – syarat yang berkaitan denga skill atau

(35)

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang

sekretaris (Gie, 2000) yaitu :

1. Kemampuan menangani telepon

2. Kemampuan menangani tamu

3. Kemampuan mengelola kas kecil

4. Kemampuan menagani alat tulis dan perlengkapan kantor

5. Kemampuan menangani dikte

6. Kemampuan mengatur pertemuan/rapat

7. Kemampuan mengatur perjalanan dinas

8. Kemampuan mengeloal dokumen

9. Kemampuan menangani telepon

10.Kemampuan menangani kegiatan humas dan keprotokolan

Adapun persyaratan/ spesifikasi jabatan sekretaris ( Officer III/Specialist II

Kesekretariatan) pada kantor BARISTAND adalah :

1. Persyaratan pendidikan formal dan pengalaman :

a. S1/S2 (fresh graduate).

b. D3, dengan pengalaman minimal 5(lima) tahun di fungsi yang

relevan.

c. D2/D1, dengan pengalaman minimal 7(tujuh) tahun di fungsi yang

relevan.

d. SLTA Sederajat, dengan pengalaman 5(lima) tahun di fungsi yang

(36)

27

2. Pelatihan minimal yang dibutuhkan :

a. Tata Laksana Surat dan Kearsiapan.

b. Keprotokolan.

c. Kesekretariatan.

d. Etika Komunikasi.

e. Statistik.

2.Tugas – tugas Sekretaris

Tugas sekretaris dari masa ke masa semakin berkembang, pada mulanya

sekretaris adalah petugas yang diberi kepercayaan untuk menyimpan rahasia.

Kemudian tugas sekretaris bertambah yakni menangani surat – surat pejabat

pimpinan yang meliputi surat – surat pribadi atau surat rahasia. Selanjutnya tugas

sekretaris ini diperluas sebagai tata usaha lainnya, seperti: menerima dan

menjawab telepon, memelihara dokumen, menyususn jadwal rapat, menyusun

acara sehari- hari pimpinan, dan sebagainya.

Sekretaris bukan hanya pembantu yang mengerjakan salah satu tugas tata

usaha rutin seperti mengetik misalnya, tapi sekretaris mempunyai kewajiban dan

tanggung jawab untuk dapat meringankan tugas pimpinan yang dibantunya dalam

(37)

Adapun tugas – tugas sekretaris adalah (Hendarto, 2004:7) :

1. Tugas Rutin

Yaitu tugas – tugas umum yang hampir setiap hari dihadapi tanpa

menunggu instruksi khusus dari pimpinan atau tanpa menunggu waktu sudah

harus dilaksanakan sesuai dengan yang telah diterapkan dalam uraian tugasnya.

Tugas rutin meliputi :

a. Menyusun/ membuat surat (korespondensi )

b. Menata arsip

c. Mengurus dan mengendalikan surat

d. Menerima dan melayani tamu serta bertamu

e. Menerima dan melayani telepon serta menelepon

f. Mengatur jadwal acara kegiatan pimpinan

g. Menyiapkan pembuatan laporan, dan lain- lain

2. Tugas Khusus

Yaitu tugas yang tidak selalu setiap hari dilaksanakan oleh sekretaris,

tetapi hanya dilaksanakan oleh sekretaris bila ada instruksi khusus dari pimpinan.

Jadi yang dimaksud dengan tugas disini adalah pekerjaan yang hanya kadang –

kadang dihadapi akan tetapi harus dilaksanakan sebaik- baiknya. Tugas khusus

meliputi :

a. Menyiapkan rapat dan membuat notulen rapat

(38)

29

c. Mengonsep surat perjanjian kerja sama dengan relasinya atau inspirasi

luar

d. Membuat agenda kegiatan pimpinan

e. Pembelian kado atau cinderamata

3. Tugas Kreatif

Yaitu tugas atau prakarsa sendiri, yakni tanpa diminta atau diperintah oleh

pimpinan. Tugas tersebut merupakan hasil pertimbangan sekretaris tentang perlu

tidaknya sesuatu dikerjakan, sehingga dapat membantu meringankan beban

pekerjaan pimpinan. Oleh karena itu sekretaris perlu mengembangkan inisiatifnya.

Sekretaris mengembangkan inisiatif dengan :

a. Menguasai tata dan cara kerja yang sudah berlaku ditempat kerja dan

berusaha melihat kebaikan, kelancaran dan hasilnya.

b. Menanyakan apakah pada tata dan cara kerja itu ada yang dianggap kurang

dan perlu disempurnakan.

c. Bila tata dan cara yang perlu disempurnakan hanya menyangkut diri dan

kerja pribadi sekretaris sendiri, sekretaris dapat mencari cara untuk

menyempurnakannya.

d. Bila tata dan cara kerja yang perlu disempurnakan menyangkut orang/

pihak lain, sekretaris perlu membicarakannya dengan pihak – pihak yang

bersangkutan. Dari pembicaraan itu, sekretaris dapat menarik kesimpulan

apakah penyempurnaan perlu atau tidak, dan bila perlu harus dipikirkan

(39)

Pada dasarnya, tugasnya yang bersifat kreatif meliputi :

a. Membuat perencanaan kerja

b. Mempelajari pengetahuan tentang baru kas kecil

c. Pemantapan kepribadian

d. Efisiensi kerja

e. Pengembangan diri sekretaris

f. Menyiapkan perabot kantor, perlengkapan dan alat – alat penting bagi

sekretaris

g. Memahami peraturan / keadaan perusahaan tempat ia bekerja, dan lain

– lain

Sedangkan tugas – tugas sekretaris pada kantor Kepala Balai Riset dan

Standardisasi Industri Medan (BARISTAND) meliputi :

1. Tugas Rutin

Tugas rutin sekretaris biasanya sudah ditentukan dalam uraian tugas atau

gambaran tugas (job description) prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.

Tugas rutin sekretaris pada kantor BARISTAND mencakup pembuatan surat –

surat keluar, pengurusan surat –surat masuk) sesuai dengan program dan

, menerima dan mengirim surat, menerima telepon, mengirim faxmile , menyususn

acara kegiatan pimpinan, menyiapkan rapat pimpinan, membuat laporan, serta

menyimpan dan mengatur arsip sesuai dengan sistem kearsipan yang telah

(40)

31

2. Tugas Khusus (Tugas Pelaksanaan Instruksi)

Tugas khusus adalah tugas yang diberikan langsung oleh pimpinan, karena

pimpinan tidak memiliki waktu untuk mengerjakan sendiri atau karna ada

pekerjaan lain yang lebih penting sehigga pekerjaan tersebut diserahkan kepada

sekretaris untuk diselesaikan. Kadang – kadang pimpinan menganggap pada

bidang – bidang tertentu sekretaris lebih menguasai sehingga ia memberi

kepercayaan kepada sekretaris untuk menyelesaikannya.

Tugas khusus sekretaris pada kantor BARISTAND antara lain adalah

mengatur acara pertemuan bisnis pimpinan, mengatur perjalanan dinas pimpinan,

mengatur korespondensi pribadi atau rahasia, membuat atau menyelenggarakan

perjanjian pimpinan dan mencatatnya, mencari dan memilih sovenir untuk para

relasi, menyiapkan agenda rapat dan membuat notulen rapat, dan sebagainya.

3. Tugas Kreatif

Tugas kreatif merupakan tugas yang dilaksanakan atau inisiatif sendiri,

tanpa diminta, disuruh atau diperitah oleh pimpinannya. Sekretaris pada kantor

BARISTAND melakukan pekerjaan atas pertimbangan sekretaris itu sendiri, perlu

atau tidak perlunya sesuatu di kerjakan guna membantu pimpinan dan

meringankan beban pekerjaan pimpinannya.

Tugas – tugas kreatif ini misalnya :

1. Menyusun daftar nama rekanan atau pelanggan, lengkap dengan alamatnya

sehingga sewaktu – waktu rekanan atau pelanggan itu dapat dihubungi

(41)

2. Membuat daftar nama- nama tamu yang sering berkunjung untuk

keperluan negosiasi dengan pimpinan sehingga sekretaris dapat

membedakan antara tamu rutin dengan tamu insidentil, yaitu tamu yang

perlu melakukan janji terlebih dahulu dan tamu yang tidak perlu

melakukannya.

3. Membuat tabel atau grafik tentang hasil (produksi, pemasaran) sehingga

pimpinan dapat dengan mudah dan cepat membaca data- data yang

diperlukan.

C. Sekretaris dan Lingkungan Kerja

Lingkunagn kerja sekretaris dapat dikelompokkan dalam lingkungan

ekstern dan lingkungan intern. Adapun yang termasuk dalam lingkungan ekstern

adalah : mitra perusahaan, tamu, keluarga pimpinan. Sedangkan yang termasuk

lingkungan intern adalah : pimpinan, rekan kerja, dan semua yang ada dalam

perusahaan tempat sekretaris bekerja (Gemilang, 2003).

Dalam menghadapi lingkungan ekstern, sekretaris akan mencerminkan

keberadaan perusahaan. Seorang sekretaris yang mampu bersikap profesional

dalam bekerja dan berperilaku dan memberikan kesan yang baik tentang

perusahaan tempat ia bekerja. Dan pada akhirnya diharapkan pula hal tersebut

dapat meningkatkan hubungan baik di antara perusahaan dan relasi.

Di dalam lingkungan perusahaan tentu saja sekretaris yang paling sering

berhubungan dengan pimpinan. Dengan demikian sekretaris mempunyai

(42)

33

lain. Hal inilah yang sering membuat para pegawai lainnya ada yang merasa iri

hati terlebih lagi apabila sekretaris diberi fasilitas lebih dan gaji yang lebh tinggi

daripada pegawai lainnya.

Ada beberapa tipe rekan kerja sekretaris yang terdapat dalam suatu

perusahaan (Gie, 2000) :

a. Rekan yang selalu bersikap sinis

b. Rekan yang terang- terangan bersikap memusuhi

c. Rekan yang tidak acuh kepada kita

d. Rekan yang terlalu ramah

e. Rekan yang kedudukannya lebih tinggi atau lebih rendah dari kita

Cara untuk meningkatkan hubungan sekretaris dengan lingkungan kerja :

1. Tunjukkan penghargaan terhadap orang lain. Berkomunikasilah secara

langsung dan hindari gosip.

2. Dapat menerima kritik.

3. Terbuka terhadap saran.

4. Susun rapat dengan departemen secara teratur.

5. Bersiaplah untuk berbagi bidang kerja.

6. Bersikaplah profesional dalam berbicara dan bersikap.

7. Berpakaian rapi dan sopan.

8. Berpikirlah sebelum berbicara.

9. Sambutlah pendatang baru sebagai bagian dari tim.

(43)

Sekretaris pada kantor BARISTAND dalam menghadapi lingkungan kerja

baik eksternal maupun internal selalu berusaha untuk menciptakan hubungan baik.

Di dalam lingkungan perusahaan, sekretaris mempunyai hubungan yang baik

dengan rekan- rekan sekerjanya, ini tentu saja mendukung pelaksanaan tugas –

tugas sekretaris, sehingga walaupun ada masalah biasanya bisa diselesaikan

secepat mungkin. Demikian pula dengan para relasi atau mitra usaha sebagai tamu

di perusahaan.

D. Arti Penting Koordinasi

Tujuan manajemen dapat dicapai jika semua anggota kelompok

mempunyai kesediaan untuk bekerja sama dan kegiatan mereka dapat dikoordinir

dengan baik. Dengan kata lain prinsip yang harus menjadi landasan dari semua

usaha kerja sama adalah koordinasi.

Beberapa pendapat tentang pengertian koordinasi :

Menurut Brench dalam Hasibuan (2007 : 85 ).

Memberikan pengertian koordinasi adalah mengimbangi dan

menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok

dengan masing – masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan

keselarasan yang semestinya di antara para anffota itu sendiri.

Menurut Handoko (2000 : 195 )

Memberikan pengertian koordinasi adalah suatu proses pengintegrasian

(44)

35

(departement atau bidang – bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai

tujuan organisasi secara efisien.

Prinsip koordinasi berhubungan dengan tugas untuk mempersatukan usaha

agar sasaran dan tujuan dapat dicapai dengan hasil yang baik. Mempersatukan

usaha-usaha kearah sasaran tertentu dapat dicapai dengan melaksanakan fungsi

planing, organizing, actuating, controlling. Dengan melaksanakan koordinasi

melalui fungsi-fungsi manajemen tersebut akan diperoleh hasil yang semaksimal

mungkin untuk mencapai tujuan organisasi. Koordinasi adalah usaha

mengarahkan kegiatan dari seluruh unit – unit organisasi agar tertuju untuk

memberikan sumbangan maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi secara

keseluruhan. Dengan adanya koordinasi akan terdapat keselarasan aktivitas di

antara unit – unit organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.

Terdapat 4 (empat) cara utama dalam memelihara koordinasi, (Ndara,

2003) yaitu :

1. Mengangkat seorang, suatu tim atau panitia koordinator yang khusus

bertugas melakukan kegiatan koordinasi seperti memberi penjelasan –

penjelasan atau bimbingan – bimbingan kepala unit – unit yang

dikoordinasikan.

2. Pimpinan atau atasan mengadakan pertemuan – pertemuan informal

dengan bawahannya dalam pemberian bimbinan konsultasi dan

pengarahannya.

3. Mengadakan pertemuan- pertemuan resmi antara unsur – unsur atau unit –

(45)

diadakan pertukaran pikiran dari pihak – pihak yang bersangkutan dengan

tujuan mereka, dan akan berjalan seiring dengan bergandengan tangan

dalam mencapai tujuan.

4. Membuat buku pedoman yang menjelaskan tugas dari masing- masing

orang atau kelompok satu sama lain. Buku pedoman diberikan kepada

setiap unit untuk dipedomani dalam pelaksanaan tugas

Koordinasi dapat dibagi dalam 2 (dua) golongan besar (Hasibuan,

2007:86-87) yaitu :

1. Koordinasi Intern

a. Koordinasi horizontal : yaitu koordinasi antara departemen-departemen

atau antara bagian – bagian yang mempunyai tingkat atau level authority

yang sama dalam mencapai tujuan instansi secara keseluruhan.

b. Koordinasi Vertikal : yaitu koordinasi antar bagian – bagian di dala suatu

instansi yang mempunyai level of authorityl yang berbeda.

Pada kantor BARISTAND terdapat koordinasi ekstern yaitu koordinasi

yang berisi pertemuan – pertemuan atau rapat bulanan. Kepala BARISTAND

mengkoordinasikan apa-apa saja yang harus dipersiapkan pada rapat

tersebut/kepada staf-stafnya.

2. Koordinasi Ekstern

Koordinasi diluar bidang instansi yang merupakan integrasi daripada

tindakan – tindakan instansi lainnya dengan faktor – faktor lingkungan instansi

(46)

37

teknologi, peraturan pemerintah, perekonomian nasional dan sebagainya

(Sarwoto: 2000 : 70)

Apabila dalam organisasi dilakukan koordinasi maka ada beberapa

manfaat yang dapat dipetik yaitu (Handoko, 2000) :

a. Dapat menimbulkan kesadaran diantara karyawan untuk saling membantu

satu sama lain.

b. Dapat dihindarkan kemungkinan terjadinya kekembaran.

c. Dapat menjamin kesatuan tindakan.

d. Dapat dihindarkan perasaan bahwa bagiannyalah merupakan yang paling

penting.

e. Dapat dihindarkan kemungkinan terjadinya kekosongan pekerjaan

terhadap suatu kegiatan.

f. Dapat dihindarkan kemungkinan rebutan fasilitas.

g. Dapat dihindarkan perasaan bahwa bagiannyalah merupakan yang paling

penting.

h. Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan lepas satu sama lain antara

bagian – bagian yang satu dengan yang lain.

Prinsip – prinsip koordinasi membantu dalam pelaksanaan koordinasi dan

merupakan suatu petunjuk. Ada 3 (tiga) prinsip atau pedoman dala melasanakan

koordinasi yaitu (Sarwoto, 2000) :

a. Prinsip direct contact. Dalam hal ini koordinasi harus dicapai melalui

(47)

bagian penjualan akan menawarkan barang – barang yang sesuai dengan

kepentingan konsumen.

b. Prinsip yang menekankan pentingnya pencapaian koordinasi terhadap

permulaan. Koordinasi tahap pemulaan maksudnya adalah koordinasi pada

perencanaan dan pengambilan keputusan. Sebab apabila rencana- rencana

tiap –tiap bagian atau departemen sudah dilaksanakan tanpa dilakukan

koordinasi sebelumnya, maka sulit untuk mempersatukan dan menentukan

waktu sebaik- baiknya.

c. Prinsip –prinsip yang menentukan bahwa semua faktor dalam suatu waktu

adalah saling berhubungan. Misalnya barang – barang yang berada

dibagian marketing research di pengaruhi oleh sikap orang-orang yang

berada dibagian produksi dan keuangan.

Prinsip ini menunjukkan bahwa cara untuk mencapai koordinasi sebagian

besar adalah secara horizontal tidak secar vertical. Adanya kerjasama diantara

orang-orang adalah akibat daripada saling pengertian mengenai tugas-tugas.

Koordinasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain (Sarwoto, 2000) :

1. Mengadakan pertemuan formal antara para penjabat

2. Membuat buku pedoman organisasi, buku pedoman tata kerja dan buku

pedoman kumpulan peraturan

3. Membuat edaran berantai kepada para pejabat yang diperlukan

4. Mengangkat koordinator

5. Membuat penyebaran kartu pada para pejabat yang diperlukan

(48)

39

7. Membuat kode

8. Berhubungan malalui alat penghubung

9. Membuat tanda – tanda. (Ndraha, 2003)

E. Peranan Sekretaris terhadap Koordinasi Kerja Kepala Balai Riset

dan Standardisasi Industri Medan (BARISTAND)

Pada dasarnya koordinasi dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatan

manajemen yang menekankan pentingnya hubungan antara manusia dan

lingkungan instansi atau organisasi. Koordinasi berhubungan dengan tugas untuk

mempersatukan usaha agar dapat dicapai suatu tujuan dengan hasil yang baik.

BARISTAND dalam menyelenggarakan kegiatan sehari – hari menciptakan iklim

yang serasi melalui suatu kerjasama yang baik dengan menyelaraskan hubungan –

hubungan secara timbal balik dari semua tingkatan organisasi.

Dalam mencapai koordinasi BARISTAND melaksanakan 2(dua) jenis

koordinasi yaitu :

1. Koordinasi Horizontal

Adalah koordinasi antara bagian-bagian yang mempunyai tujuan (level of

authority) yang sama. Koordinasi horizontal dapat kita lihat antara bidang dan

antar seksi misalya antara Bidang Pemerintah dan Keuangan dan Perlengkapan.

Misalnya pembuatan surat tugas oleh Sekretaris Badan yang ditunjukan kepada

masing-masing Kepala Bidang untuk memeriksa Instansi-instansi/ Dinas- dinas

(49)

stafnya untuk membuat dan membagikan surat. Dan staf yang lainnya

menyiapkan segal keperluan untuk melakukan pemerikasaan.

2. Koordinasi Vertikal

Adalah koordinasi antara bagian –bagian daidalam suatu organisasi yang

mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepala Balai Riset dan Standardisasi

Industri Medan (BARISTAND) dipimpin dan dikendalikan oleh seorang kepala

badan dan dibantu oleh Sekretaris BARISTAND serta bagian – bagian lainnya.

Masing- masing Kepala Bagian dan Kepala Seksi berperran untuk

mengkoordinir segala kegiatan pada bidang yang dipimpinnya. Para Kepala

Bagian atau Seksi memperoleh wewenang dari Kepala Bali Riset dan

Standardisasi Industri Medan (BARISTAND) sehingga semua kepala bagian

hanya bertanggung jawab kepada Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri

Medan (BARISTAND).

Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan yang dilakuka pada

BARISTAND, monitoring dilakukan dengan cara – cara sebagai berikut :

a. Rapat pimpinan (rapim), rapat antar bidang – bidang dan unit pelaksanaan

teknis, rapat pimpinan ini dilakukan sekali dalam sebulan dan membuat

target perencanaan untuk bukan yang akan datang.

b. Rapat- rapat antar bidang, biasanya dilakukan antara 2 (dua) bidang atau

(50)

41 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan penjelasan pada bab-bab terdahulu, maka

penulis mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (BARISTAND)

merupakan salah satu Lembaga Penelitian yang bergerak di bidang jasa

Laboratorium yang bersifat Nasional.

2. Sekretaris pada perusahaan ini mempunyai peranan yang sangat penting

dalam membantu pimpinan, yakni sebagai pemberi informasi, penerima

telepon, dan penghubung atau perantara pimpinan dan pegawai atau pun

sebaliknya serta antara pimpinan dengan pihak luar perusahaan.

Pelaksanaan peran sekretaris sudah dilaksanakan dengan baik, ini terbukti

dari kemampuan sekretaris membagi waktu dan tugas yang diberikan

pimpinan juga keefektifan sekretaris dalam melaksanakan tugas dan

kewajiban itu dengan baik sehingga dapat memajukan pencapaian tujuan

perusahaan dan dapat memperbaiki kinerja perusahaan.

3. Penyelenggaraan kerjasama, koordinasi, monitoring, evaluasi, pengawasan

serta pemeriksaan instansi-instansi, sesuai dengan ketentuan dan standart

(51)

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Kepala Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (BARISTAND)

merupakan salah satu Lembaga Penelitian yang bergerak di bidang jasa

Laboratorium yang bersifat Nasional.

2. Seorang sekretaris harus dapat membagi waktu untuk kefektifan tugasnya

sebagai sekretaris agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan

sekretaris juga harus dapat berkomunikasi dengan baik agar tercipta

hubungan yang baik dengan seluruh mitra kerja.

3. Pelaksanaan sistem koordinasi telah berjalan dengan baik sesuai dengan

kebutuhan instansi oleh sebab itu hendaknya dipertahankan dan

(52)

43

DAFTAR PUSTAKA

Gie, The Liang. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Liberty, Yogyakarta.

Gemilang, Jingga. 2003. Jangan Jadi Sekretaris Sebelum Baca Buku Ini. Araska, Yogyakarta.

Hasibuan,Melayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia.Cetakan Kesembilan. Bumi Aksara, Jakarta.

Hendarto, Hartiti. 2008. Menjadi Sekretaris Profesional. PPM, Yogyakarta.

Ndara, Taliziduhu. 2003. Kybernology. Jakarta.

Ratnawati, Eti. Sunarto. 2006. Sekretaris Profesional. Yogyakarta: AMUS.

Sarwoto. 2000. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sulistiyani, Rosidah. Ambar, Teguh. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Soekanto, Soejono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers, Yogyakarta.

T. Hani Handoko. 2000. Manajemen. BPFE, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Depresiasi Tugas Akhir
Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-3/W22, 2011 ISPRS Conference PIA 2011, 5-7 October, Munich, Germany...

Musik merupakan bahasa universal. Melalui musik orang dapat mengekspresikan perasaan. Musik tersusun atas kata, nada, dan melodi. Semua terangkum menjadi satu. Bahasa musik

This method is based on high precision point correspondence finding of fringe projection sensors using phase values in two perpendicular directions and epipolar geometry

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-3/W22, 2011 ISPRS Conference PIA 2011, 5-7 October, Munich, Germany...

Sebagai generasi penerus bangsa, peserta didik harus memiliki pandangan yang mendalam dan luas tentang Peristiwa 1965 yang berpengaruh besar bagi.. perjalanan berbangsa

[r]

[r]