• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis perubahan ruang terbuka hijau dan strategi pengembangannya di Kota Bandar Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis perubahan ruang terbuka hijau dan strategi pengembangannya di Kota Bandar Lampung"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

  Tabel Laporan
Tabel 1.   Panjang Gelombang Kanal-Kanal Sensor TM dan Fungsi Aplikasinya
Gambar 4.  Kerangka Pemikiran
Gambar 5.  Tahapan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kecamatan Poso kota hasil Prediksi jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen pada tahun 2032. Berdasarkan kebutuhan luas RTH di wilayah perkotaan, arahan penambhan RTH

Dapat disimpulkan bahwa luas RTH dikecamatan Serengan belum memenuhi jumlah yang di tentukan UU Nomor 26 Tahun 2007 sedangkan Hasil dari analisis Kesesuaian Ruang

Selisih Luasan RTH Publik Kebutuhan dengan Eksisting Kota Balikpapan Setelah dilakukan perhitungan terkait kebutuhan RTH publik di Kota Balikpapan dan dibandingkan dengan

Analisis kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan kepadatan penduduk dan luas wilayah dapat dihitung melalui standar kebutuhan luas RTH (Ruang Terbuka Hijau); yaitu sebesar 30%

Selain standar tersebut di atas, kebutuhan RTH secara umum dapat diperhitungkan berdasar Undang-Undang Tata Ruang Nomor 26 Tahun 2007, yang mensyaratkan luas RTH minimal 30 %

05/PRT/M/2008 menjelaskan bahwa penyediaan RTH berdasarkan luas wilayah adalah sebagai berikut: (1) ruang terbuka hijau di perkotaan terdiri dari RTH publik dan

Kebutuhan luas RTH publik Kota Jambi berdasarkan kebutuhan oksigen yang searah dengan pertumbuhan penduduk pada tahun 2035 adalah 4.169,91 ha.. Kata kunci: analisis kebutuhan, Kota

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau RTH Kota Balikpapan berdasarkan pendekatan kebutuhan oksigen, dengan sasaran penelitian yaitu