PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR
KOMPETENSI MENERAPKAN KESELAMATAN
KESEHATANKERJA (K3) YANG DIAJAR DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DAN MODEL
PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISIONS (STAD) PADASISWA KELAS X
SMK NEGERI 2 GUNUNGSITOLI
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
OLEH :
SURYA DARMA HERYANTO GEA NIM. 5101121016
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
LEMBAR PERSEMBAHAN
Aku Persembahkan Untuk Kedua Orang Tua Ku, Abang, Kakak ku
Segala Puji Dan Syukur Ku Panjatkan Kepada Mu Tuhan, Karena Kebaikan, Berkat Dan Karunia
Yang Kau Berikan Sehingga Aku Dapat Menyelesaikan Kuliah Ku. Semua Ini Bukan Karena
Kehebatan Ku Tapi Karena Kebaikan Dan Anugerah Dari Mu Tuhan
Untuk Ayah Dan Ibu Ku, Inilah Kado Kecil Yang Dapat Anak Mu Pesembahkan Untuk
Sedikit Menghibur Hatimu Yang Telah Aku Susahkan, Aku Tahu Banyak Yang Telah Kalian
Korbankan Demi Memenuhi Kebutuhan Ku Dan Aku Tahu Kalian Tidak Pernah Merasa
Lelah Demi Memenuhi Kebutuhan Ku. Aku Hanya Bisa Mengucapkan Banyak Terimakasih
Kepada Ayah Dan Ibu, Hanya Tuhan Lah Yang Membalas Kemuliaan Hati Kalian
Untuk Abang Dan Kakak Ku Yang Juga Telah Banyak Memberikan Dukungan Kepada Ku,
Terimakasih Atas Kebaikan, Perhatian, Bantuan Dan Kasih Sayang Yang Kalian Berikan
Kepada Ku
Semoga Engkau Tuhan Selalu Mengingatkan Ku Atas Pengorbanan Kedua Orang Tua Ku,
Abang Dan Kakak Ku Dan Semoga Engkau Membukakan Jalan Kesuksesan Untuk Ku, Agar
Aku Bisa Membalas Pengorbanan Kedua Orang Tuaku, Abang Dan Kakak Ku Agar Aku Bisa
Membahagiakan Mereka
Biarlah Kuasa Tuhan Yesus Kristus Senantiasa Bersama Kita Semua
Amin. . .
“ Dan Apa Saja Yang Kamu Minta Dalam Doa Dengan Penuh Kepercayaan, Kamu Akan Menerimanya ”
i
ABSTRACT
Surya Darma Heryanto Gea. Identy Card Student Number NIM. 5101121016 : The Different Students Value At Compition Standard To Apply The Safety And The Healthy Work (K3) Which Learnt By Role Playing And Stdent TeamsAchievement Divisions (STAD) Sample In Study Modul To First Senior High School At SMK N 2 InGunungsitoli In 2014/2015. Minithesis To Obtain Dokter and us degree. Technic Faculty Of stete Oniversity Of Medan. 2016.
The purpose of this research is to know the different student study value which learnt by role playing and student teams achievement divisions sample on the consentration materials of safety and helthy work in first senior high school low vehicle technic in SMK N 2 in gunungsitoli in 2014/2015. The sample of this research is the student in first senior high school at the skill low vehicle technic in SMK N 2 GUNUNGSITOLI. The choosen is getting from X TKRI 1 consist of 30 student as the experiment class and the control class isXTKR 2 consist of 25 students. This research useTrue Experimental Designwith desain Posttest-Only Control Design method. The technic from collecting data able to get with use objective test. To do normalitation experiment data is using Lilieforstest on
significant (α) is 0.05. The normalitation posttest test safety and healthy work
with role playing method get Lcount (0.14) < Ltabel (0.161) on normally category, the normalitation posttest test safety and healthy work with student teams achievemen divisionsget Lcount (0.15) < Ltabel (0.173) on normally category. Homogenitas posttest test from sample group student safe and healthy work from both of them Fcount (1,29) < Ftabel (2.15) wherever all of the varians are homogeny. Because of that the conclusion of the sample student group of safe and healthy workhave same varians (homogeny). This research value show that there is a different significant toward the value student from experiment class and control class on safety and socialitationapplication methodlearningrole playingfor the teacher of SMK Negeri 2 Gunungsitolito supportthe value study student especially on the value of safety and healthy work (K3).
ii
ABSTRAK
Surya Darma Heryanto Gea. NIM. 5101121016: Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Role Playing Dan Model Pembelajaran Student Teams Achivement Divisions (STAD) Pada Siswa Kelas X SMK N 2 Gunungsitoli Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaanhasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaranrole playing dan model pembelajaran student teams achievement divisionspada mata pelajaran keselamatan kesehatan kerja kelas X teknik kendaraan ringan SMK Negeri 2 Gunungsitoli Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian teknik kendaraan ringan SMK Negeri 2 Gunungsitoli. Pemilihan didapat kelas X TKR1 yang terdiri atas 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol kelas XTKR 2 yang terdiri atas 25 siswa.Metode penelitian yang digunakan adalah True Experimental Design dengan desain Posttest-Only Control Design. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test objektif. Untuk menguji
normalitas data digunakan uji Liliefors pada taraf signifikan (α) sebesar 0.05. Uji normalitas posttest keselamatan kesehatan kerja dengan model pembelajaran role playing diperoleh Lhitung (0.14) < Ltabel(0.161) pada kategori normal, uji normalitas posttest Keselamatan Kesehatan Kerja dengan model pembelajaran student teams achievemen divisions diperoleh Lhitung(0.15) < Ltabel(0.173)pada ketegori normal. Uji homogenitas posttest kelompok sampel siswa keselamatan kesehatan kerja dari kedua kelas Fhitung(1,29) < Ftabel(2.15) dimana seluruh varians adalah homogen. Sehingga dapat disimpulkan kelompok sampel siswa keselamatan kesehatan kerja dari kedua kelas memiliki kesamaan varians (Homogen). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pembelajaran keselamatan kesehatan kerja. Hal ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan cara uji t dua pihak dimana diperolehthitung = 2.20 sedangkan ttabel = 1.69, thitung > ttabel berarti Ha diterima dan Hoditolak. Jika terdapat perbedaan berarti terdapat pengaruh model pembelajaran role playing terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran keselamatan kesehatan kerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi penerapan model pembelajaran role playing pada guru SMK Negeri 2 Gunungsitoli guna mendukung hasil siswa belajar khususnya hasil belajar keselamatan kesehatan kerja (K3).
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya serta melimpahkan pengetahuan dan memberikan kesempatan kepada penulis, sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Terwujudnya skripsi ini merupakan usaha maksimal yang telah di lakukan, dan penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak mengalami kendala, walaupun demikian dapat diatasi berkat bantuan dan pertolongan Tuhan melalui berbagai pihak.
Sesuai dengan pepatah yang berbunyi “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan, sekaligus selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T, selaku sekretaris Jurusan Teknik Mesin. 3. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik. 5. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan
8. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
iii
10. Kepala Sekolah, Guru, Staff pengajar dan tata usaha di lingkungan SMK Negeri 2 Gunungsitoli.
11. Ayahanda Talifao Gea dan Ibunda Atiria Telaumbanua, yang menjadi inspirasi dan selalu mendukung dengan doa, moril dan material selama penulis menyelesaikan studi.
12. Abang Syukur Selamat Gea, Saribudi Gea, S.Ag, Mediaro Zendrato, Oktarisman Zega, Agustus Nazara yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi selama penulis menyelesaikan studi.
13. Kakak Dimeriwati Gea, Juniwati Gea, Emisati Gea, Rebwan Juni Gea, Mariniati Zendrato, yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi selama penulis menyelesaikan studi.
14. Adik Putri Adiratna Harefa yang selalu memberikan motivasi dengan setia dan penuh perhatian mendorong penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 15. Saudara Jeliswan Berkat Iman Jaya Gea, SE, MM, Yasannudin Ziliwu, S.Pd,
Harapan Jaya Harefa, Wiberman Harefa, Herman Linus Harefa dan seluruh teman-teman Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan serta semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah menyemangati dan mendoakan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya, hanya doa yang dapat penulis persembahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga laporan penelitian ini akan bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Medan, Maret 2016 Penulis
iv
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah... 6
D. RumusanMasalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A. KerangkaTeoris ... 8
1. Model Pembelajaran... 8
2. Model Pembelajaranrole Playing ... 8
2.1 TujuanPenggunaan Model Role playing ... 10
2.2 Prosedur Atau Langkah-LangkahModel Role playing ... 11
2.3 Kelebihan dan kelemahan Model Role playing ... 14
2.4 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Model Role playing ... 18
3. Model PembelajaranSutudent Teams Achievemen Divisions ... 19
3.1 TeknikPelaksanaan Model PembelajaranSutudent Teams Achievemen Divisions ... 19
3.2 Kelebihan Dan Kelemahan Model Model PembelajaranSutudent Teams Achievemen Divisions ... 20
4. BelajarDan Pembelajaran ... 21
v
B. Penelitian Yang Relevan ... 29
C. KerangkaBerpikir ... 31
D. HipotesisPenelitian ... 32
BAB III. METODE PENELITIAN ... 34
A. DesainPenelitian ... 34
B. DefinisiOperasiVariabelPenelitian ... 36
1. DefenisiOperasional ... 36
2. VariabelPenelitian ... 37
C. Populasi Dan SampelPenelitia ... 37
D. InstrumenPenelitian... 39
E. UjiCobaInstrumenPenelitian ... 40
1. ValiditasTes... 41
2. ReabilitasTes ... 43
3. Tingkat KesukaranTes ... 45
4. Daya Beda ... 47
F. Pelaksanaan Penelitian ... 49
G. TeknikAnalisis Data ... 51
1. MenentukanNilai Rata-Rata Dan Simpanagan Baku ... 50
2. UjiNormalitas ... 52
3. UjiHomogenitas ... 53
4. UjiHipotesis ... 54
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 56
A. DeskripsiHasilPenelitian ... 56
1. HasilBelajarSiswadenganMenggunakan Model PembelajaranRole Playing ... 56
2. HasilBelajarSiswaDenganMenggunakanPembelajaran Student Teams Achievement Divisions ... 58
B. UjiPersyaratanAnalisis ... 60
1. UjiNormalitas ... 61
vi
3. UjiHipotesis ... 62
C. PembahasanHasilPenelitian ... 63
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
vii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Standarkompetensidankompetensidasarkeselamatankesehatankerja
………... ... 29
Tabel 2. RancanganPenelitian... ... 35
Tabel 3. SampelPenelitian…...………... .... 39
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar... ... 40
Tabel 5 Uji Validitas Tes………... ... 42
Tabel 6. UjiReabilitas... ... 45
Tabel 7. KategoriDerajatKesukaranTes... 46
Tabel 8. HasilDerajatKesukaranTes ... 47
Tabel 9. HasilDaya Beda Tes... ... 49
Tabel 10.Ringkasan data belajarsiswaKelasEksperimen... ... 57
Tabel 11 Data Frekuensi Hasil Belajar Menggunakan Model Role Playing ... 57
Tabel 12. RingkasanHasilBelajarKelasKontrol... ... 59
Tabel 13. Data FrekuensiHasilBelajarSiswa Model Student Team Achievement Divisions... ... 59
Tabel 14. RingkasanPerhitunganUjiNormalitas Data Posttest ... 61
Tabel 15. ...Uji HomogenitasPosttesstHasilBelajarKeselamatanKesehatanKerja... ... ... 61
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.Silabus ... 70
Lampiran 2.RencanaPelaksanaanPembelajaran ... 74
Lampiran 3.MateriPembelajaran ... 86
Lampiran 4.TesHasilBelajarAlatukurpresisi ... 94
Lampiran 5.Validitas Tes, Reabilitas Tes, Taraf Kesukaran Tes, Daya Pembeda Tes ... 84
Lampiran 6.Perhitungan uji validitas ... 105
Lampiran 7.PerhitunganRealibitas Post Test ... 108
Lampiran 8.PerhitunganDaya Beda Soal ... 110
Lampiran 9.Perhitungan Tingkat Kesukaran ... 112
Lampiran 10.PerhitunganNilai Rata-Rata ... 114
Lampiran 11.UjiNormalitasKelasPenelitian ... 120
Lampiran 12.UjiHomogenitas ... 123
Lampiran13.UjiHipotesis ... 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai
usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas
sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan
kemampuan individual sehingga tercapai pola hidup pribadi sosial yang
memuaskan. Pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan
kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak yang sedang
mengalami perkembangan untuk mengalami kedewasaannya. Dalam hal ini
kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaan sistematis terhadap seluruh
komponen pendidikan seperti peningkatan kualitas, kurikulum yang
disempurnakan, sumber belajar, sarana dan prasarana yang memadai dan
kebijakan pemerintah setempat. Sesuai dengan Pasal 1 Undang-Undang RI Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara (Darmaningtyas, 2004: 235).
2
Proses pendidikan bertujuan untuk merubah tingkah laku dan sikap siswa
dengan tujuan kognitif, afektif dan psikomotor. Proses ini merupakan komponen
yang sangat penting dalam sistem pendidikan. Pada system pendidikan yang
hanya mengembangkan salah satu ranah yaitu kognitif, afektif, atau bahkan ranah
psikomotor saja tidak akan dapat menghasilkan lulusan yang profesional. Dengan
tingginya ranah kognitif dan psikomotorik seseorang tanpa dibekali dengan ranah
afektif (sikap) maka siswa tidak akan mampu memanfaatkan kemampuannya
dengan optimal.
Ketiga aspek tersebut saling berkaitan antara satu samalainnya. Tujuan
pendidikan menjadi dasar dalam mendesain metode pembelajaran yang digunakan
agar pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat optimal. Dalam hal
meningkatkan kreatifitas, keterampilan dan etos kerja yang profesional yang
paling berperan adalah pendidikan kejuruan, bentuknya adalah sekolah menengah
kejuruan (SMK). SMK ini bertujuan untuk mencetak lulusan-lulusan yang siap
kerja di dunia kerja.Selain itu SMK sebagai jenjang pendidikan yang berfungsi
mencetak tenaga kerja harus mengutamakan mutu, untuk itu mutu pendidikan di
SMK harus terus ditingkatkan. Peningkatan mutu pendidikan dapat terwujud jika
proses pembelajaran diselenggarakan secara efektif, artinya proses pembelajaran
dapat berjalan secara lancar, terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Kendatipun demikian masih terdapat berbagai macam faktor yang menjadi
penyebab kegagalan tercapainya suatu tujuan pendidikan.
Berdasarakan obsevasi yang telah di lakukan di kelas X SMK NEGERI 2
3
menerapkan kesehatan keselamatan kerja (K3) yang diajar dengan model
pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak tercapai, berdasarkan sumber yang
diperoleh dari guru mata diklat keselamatan kesehatan kerja (k3) dan pengamatan
peneliti ditemukan beberapa masalah yaitu: (1) siswa lebih banyak menunjukkan
sifat pasif dalam mengikuti pelajaran; (2) Dari jumlah 30 siswa pada kelas X Tkr,
hanya 18 orang (60%) yang lulus dengan di atas KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) sedangkan 12 orang (40%) belum memenuhi KKM sesuai dengan yang
ditetapkan SMK Negeri 2 Gunungsitoli yakni 70.
Hal ini disebabkan oleh motode mengajar kesehatan keselamatan kerja
(k3) yang disajikan kurang tepat sehingga kurang menarik minat siswa untuk
belajar kesehatan keselamatan kerja (k3). Berdasarkan hasil hasil angket, dan
wawancara dengan beberapa orang siswa di SMK Negeri 2 Gunungsitoli di
ketahui bahwa motode mengajar yang sering dilakukan adalah ceramah, mencatat,
mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa
menjadi kurang aktif dalam belajar.
Pada kenyataannya, siswa menginginkan guru mengajar dengan model
yang lebih bervariasi sehingga siswa dapat belajar dengan suasana yang
menyenangkan dan mengasikkan. Siswa juga mengharapkan suasana kelas yang
lebih rileks dan tidak kaku. Maka itu, menurut Glasser (1998), berkenaan dengan
kompetensi guru, ada empat hal yang harus dikuasai guru, yaitu menguasai bahan
pelajaran, mampu mendiagnosis tingkah laku siswa, mampu melaksanakan proses
pembelajaran dan mampu mengevaluasi hasil belajar siswa. sehingga kegiatan
4
Untuk mengatasi masalah di atas perlu diupayakan pemecahannya, yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat
meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat bekerja sama dengan
teman dengan memecahkan suatu permasalahan, dan kegembiraan siswa dengan
sendirinya diharapkan dapat meningkatakan hasi belajar siswa.
Adapun model pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan
dapat meningkatakan kemampuan siswa dalam proses belajar adalah model
pembelajaran role playing, dimana model pembelajaran ini dapat mempermudah
siswa memahami materi yang diajarkan melalui sistem penyajian bahan dengan
cara memperlihatkan peragaan baik dalam bentuk uraian maupun kenyataan.
Semuanya berbentuk tingkah laku dalam hubungan sosio yang kemudian diminta
beberapa siswa untuk memerankannya. Model ini sangat cocok diterapkan pada
mata pelajaran keselamatan kesehatan kerja (k3) karena dalam mata pelajaran
keselamatan kesehatan kerja (k3) banyak materi yang harus di perankan
(diperagakan). Seperti yang dikatakan sudjana (2003) mengatakan bahwa role
playing adalah untuk merangsang peserta didik dan menemukan kesempatan
bersama tentang ketepatan, kekurangan dan pengembangan peran-peran yang
dialami dan diamati. Lebih lanjut Hamzah B.Uno (2004), mengatakan bahwa
model pembelajaran role playing adalah membantu siswa menemukan makna diri
(jati diri) di dunia sosial dan memecahkan dilemma dengan bantuan kelompok.
Model pembelajaran role playing ini juga dapat membuat siswa aktif dalam
mengikuti pelajaran, serta dapat mengkaitkan setiap materi atau topik
5
selain menarik, juga akan dirasakan sangat dibutuhkan oleh setiap siswa karena
apa yang dipelajari dirasakan langsung manfaatnya.
Upaya yang diakukan untuk mengatasi kendala dalam penelitian ini
adalah dengan melibatkan guru bidang studi pada saat proses pembelajaran
berlangsung, sehingga siswa dapat lebih terarah, menginformasikan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran kepadan siswa dapat lebih terarah dengan model
pembelajaran role playing, dan melakukan persiapan yang matang dalam
menerapkan model pembelajaran role playing.
Atas dasar penjelasan tersebut diatas maka peneliti mengajukan judul
penelitian:” perbedaan hasil belajar siswa pada standar kompetensi menerapkan
keselamatan kesehatan kerja (K3) yang diajar dengan model pembelajaran role
playing dan model pembelajaran student teams-achievement division (STAD) pada
siswa kelas X SMK Negeri 2 Gunungsitoli Tahun Ajaran 2015/2016.
B. Identifikasi Masalah
Berbagai kendala yang berhasil diidentifikasi dari latar belakang di atas,
yang dihadapi pada pelaksanaan pembelajaran selama ini antara lain :
1. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran keselamatan, kesehatan kerja (k3)
masih rendah.
2. Metode pembelajaran kurang bervariasi.
3. Kurangnya minat siswa dalam mengukuti pelajaran keselamatan, kesehatan
kerja (k3).
4. Kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
6
6. Bagaimana fasilitas keselamatan, kesehatan kerja yang ada di sekolah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan beberapa pernyataan yang timbul dalam identifikasi
masalah, peneliti membatasi masalah pada:
1. Metode mengajar yang diterapkan oleh guru dikelas role playing dan student
teams achievement divisions (STAD).
2. Masalah hasil belajar Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) berupa data,
dengan hasil belajar posttest yang diperoleh siswa Di Kelas X Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Gunungsitoli.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, batasan masalah maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah ada perbedaan hasil belajar yang berarti siswa yang di ajarkan
dengan model pembelajaran role playing dan model pembelajaran student
teams achievemet divisions (STAD) pada kompetensi dasar
keamanan,keselamatan dan kesehatan kerja Di SMK Negeri 2 Gunungsitoli
2015/2016?.”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan model pembelajaran role playing dan model pembelajaran
student teams achievement divisions (stad) pada materi Pengenalan bahaya pada
7
pengaman/alat pelindung diri kerja Di Kelas X SMK Negeri 2 Gunungsitoli
Tahun Ajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat di jadikan sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru permesinan dalam
melaksanakan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran role
playing untuk nantinya diterapkan dilapangan.
2. Bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran role playing Di kelas X SMK Negeri 2 Gunungsitoli.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada pembelajaran keselamatan kesehatan kerja kelas X
Program Keahlian Teknik Teknik Kendaraan Ringan SMK NEGERI 2
Gunungsitoli Tahun Ajaran 2016/2017 yang diajar dengan model pembelajaran
Role Playing lebih tinggi dari pada yang diajar dengan model pembelajaran
Student Teams Achievement Divisions, ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa
yang menggunakan model pembelajaran Role Playing memiliki rata-rata 18,7
dan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Student Teams
Achievement Divisions memiliki rata-rata 16,6.
2. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran Role Playing dengan hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions pada
pembelajaran keselamatan kesehatan kerja kelas X Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK NEGERI 2 Gunungsitoli Patra Tahun Ajaran
2016/2017, ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran Role Playing dan Student Teams Achievement
Divisions pada mata pelajaran keselamatan kesehatan kerja (k3).
67
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Agar kiranya guru mata pelajaran Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
menerapkan model pembelajaran Role Playing pada kegiatan belajar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai pembelajaran Role
Playing hendaknya penelitiannya lebih bervariasi serta lebih menarik, dan
penelitian ini kiranya dapat membantu agar ke depanya model pembelajaran
68
DAFTAR PUSTAKA
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Imas kurniasih. (2015). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Cv.Solusi
distribusi : Kata pena.
Dahar, Ratnawilis. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.
DimyatidanMudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rinekacipta.
Hamalik, Oemar. (2008). Perencanaan Pengajara Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi aksara.
Hidayati. (2011). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Melaksanakan Prosedur Pengelasan, Pematrian, Pemotongan Dengan Panas Dan Pemanasan Yang Diajar Dengan Metode Branstoming Dan Pendidikan Dan Pembelajaran. Jatinegara, Jakarta: Ina Publikatama.
Uno, H.B., Panjaitan, K. (2004). Model Pembelajaran. Gorontalo: Nurul Jannah.
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabeta
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Th. Katman. (2010). Modul Penerapan Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Tempat Kerja.Gelora Aksara Pratama.
Tim Penyusun Fakultas Teknik. (2013). Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Percetakan UNIMED.
Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media.
69
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Sumadi Suryabrata. (1984). Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.
Syaiful Sagala. (2008). Konsep dan makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Trianto. (2007). Mendesain Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Cet. I.