• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konflik Peran Ganda, Kompensasi, Motivasi, Terhadap Kinerja Karyawan Wanita Pada Hotel Niagara Parapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konflik Peran Ganda, Kompensasi, Motivasi, Terhadap Kinerja Karyawan Wanita Pada Hotel Niagara Parapat"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

KUISIONER PENELITIAN

PENELITIAN : PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN WANITA

HOTEL NIAGARA PARAPAT Dengan hormat,

Ditengah kesibukan Ibu pada saat bertugas , perkenankan saya memohon kesediaan untuk meluangkan sedikit waktu guna mengisi kusioner ini. Saya mahasiswa program Sarjana Manajemen Universitas Sumatera Utara , sedang melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN WANITA HOTEL NIAGARA PARAPAT”

Untuk melengkapi penelitian ini, saya membutuhkan informasi mengenai pengaruh Konflik Peran Ganda ,Kompensasi dan Motivasi terhadap kinerja karyawan wanita, Oleh karena itu, Saya harapkan bantuan dan keikhlasan Ibu dalam memberikan jawaban atas semua pertanyaan dengan jujur sesuai dengan hati nurani Ibu masing-masing. Jawaban yang Ibu berikan tidak akan berpengaruh negatif terhadap karir ibu melainkan jawaban yang diberikan secara objektif dapat dijadikan bahan masukan bagi pimpinan Hotel Niagara Parapat untuk merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Hotel Niagara Hotel.

Atas bantuan dan kesedian Ibu untuk mengisi kuisioner ini saya sampaikan terimakasih.

Medan ,September 2016

(2)

I. DATA RESPONDEN

1. II. PETUNJUK MENJAWAB Usia :………

2. Pendidikan terakhir :……… 3. Lama Bekerja :……… 4. Jumlah Anak : ……… 5. Jabatan : ……….. 6. Lama Menikah : ……….

1. Mohon dengan hormat untuk menjawab semua pertanyaan sesuai dengan pendapat Ibu, dengan cara memberi tanda lingkar (√) pada kotak yang paling sesuai dengan pendapat Ibu.

2. Jika jawaban ternyata awalnya keliru, maka tanda rumput (√ ) yang keliru tersebut akan dicoret (x) dan jawaban yang dianggap paling sesuai kembali akan diberi tanda rumput ( √ ).

3. Berikut ini disajikan pernyataan dengan empat kemungkinan pilihan:

STS = Sangat Tidak Setuju (1) TS = Tidak Setuju (2) KS = Kurang Setuju ( 3 ) S = Setuju (4)

SS = Sangat Setuju (5)

Bacalah setiap pertanyaan yang diamaksud dengan hati-hati, kemudian pilihlah salah satu pilihan yang paling sesuai dengan kondisi dan keadaan Ibu ditempat kerja.

Contoh:

Saya menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu

1 2 3 4 5

STS TS KS SS SS

(3)

Variabel Kinerja

No Pernyataan Pilihan Jawaban

I Aspek Kuantitatif 1 2 3 4 5

STS TS KS S SS

1. Saya mampu melakukan pekerjaan dengan tepat waktu

1 2 3 4 5

2. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang ditargetkan Manajemen Hotel

1 2 3 4 5

3. Hampir tidak ada kesalahan dalam menyelesaikan tugas

1 2 3 4 5

Aspek Kualitatif

4. Saya mampu melayani kebutuhan Tamu melebihi harapan Hotel

1 2 3 4 5

5. Saya mampu merespon dengan cepat sehingga tamu puas

1 2 3 4 5

6. Saya mampu berkomunikasi baik

dengan tamu domestik dan mancanegara

1 2 3 4 5

Sikap

7. Saya selalu menolong teman kerja yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tugas

1 2 3 4 5

8. Saya melakukan tugas dengan jujur sesuai perintah dengan tidak melakukan tindakan lain yang dapat merugikan Hotel

1 2 3 4 5

9. Saya mampu bekerja sama dengan rekan kerja saya

(4)

Variabel Koflik Peran Ganda

No Pernyataan Pilihan Jawaban

I Pekerjaan- Keluarga 1 2 3 4 5

STS TS KS S SS

Pekerjaan – Keluarga

1. Banyaknya pekerjaan membuat saya terburu-buru dan tidak maksimal menyiapkan kebutuhan sehari-hari

1 2 3 4 5

2. Banyaknya tuntutan tugas ditempat kerja membuat saya kurang optimal memperhatikan kebutuhan keluarga

1 2 3 4 5

3. Waktu bekerja lebih banyak daripada waktu bersama dengan keluarga.

1 2 3 4 5

4. Pekerjaan membuat saya Sibuk sehinnga kurang memiliki komunikasi yang baik dengan keluarga

1 2 3 4 5

Keluarga – Pekerjaan

5. Konsentrasi kerja terganngu karena Memikirkan anak dirumah maupun disekolah sehingga tidak dapat bekerja optimal

1 2 3 4 5

6. Apabila ada masalah dengan keluarga terutama suami akan mempengaruhi konsentrasi dan menggangu pekerjaan di Hotel

1 2 3 4 5

7. Banyaknya pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan membuat konsentrasi dalam mengerjakan tugas terganggu.

1 2 3 4 5

8. Karena banyaknya tuntutan kerja dirumah sehinnga mudah emosi di Hotel

Variabel Kompensasi

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Kompensasi Lansung

1 2 3 4 5

STS TS KS S SS

1. Gaji yang saya terima mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari saya dan keluarga

1 2 3 4 5

2. Bonus yang saya terima sesuai dengan beban kerja

1 2 3 4 5

(5)

4. Uang service yang diberikan tiap bulan selalu tepat waktu

1 2 3 4 5

Kompensasi Tidak Langsung

5. Asuransi kesehatan yang saya terima mampu memenuhi hidup saya

1 2 3 4 5

6. Saya merasa puas dengan besarnya tunjangan hari raya yang saya terima

1 2 3 4 5

7. Seragam kerja membuat saya merasa bangga bekerja di Hotel tempat saya bekerja

1 2 3 4 5

Variabel Motivasi

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Motivasi eksternal

1 2 3 4 5

STS TS KS S SS

1 Saya merasa nyaman dengan lingkungan pekerjaan di Hotel ini

1 2 3 4 5

2 Saya memiliki atasan yang selalu memberi arahan untuk selalu bekerja efektif dan efisien

1 2 3 4 5

3 Adanya saling menghormati antar sesama rekan kerja

1 2 3 4 5

4 Semua rekan kerja saya sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaanya

1 2 3 4 5

5 Kebijakan yang ada di Hotel lebih berpihak kepada karyawan

Motivasi internal

6 Pekerjaan yang saya kerjakan menyenangkan

1 2 3 4 5

7 Pekerjaan yang saya kerjakan sesuai dengan keahlian saya

1 2 3 4 5

8 Saya melakukan pekerjaan menantang yang menimbulkan motivasi untuk berprestasi secara sportif.

1 2 3 4 5

(6)

Lampiran

Konflik peran ganda

(7)
(8)
(9)

4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 4 4 5 4 4 5 5 36

4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 5 4 5 4 4 4 4 35

5 5 5 4 5 4 3 3 34

4 5 5 5 4 4 5 4 36

4 5 4 5 4 3 5 4 34

4 3 4 3 4 3 3 4 28

4 4 4 3 2 3 4 3 27

4 3 3 4 3 4 5 3 29

5 4 4 4 4 3 4 4 32

5 4 4 4 4 4 4 4 33

5 4 5 4 4 4 5 4 35

4 3 3 4 3 3 4 4 28

4 4 4 5 4 4 5 4 34

4 4 4 3 4 3 3 3 28

4 4 4 3 4 4 4 3 30

3 4 3 3 4 4 3 3 27

4 3 4 3 3 4 4 4 29

4 4 4 3 4 3 3 3 28

5 4 4 4 5 4 4 4 34

(10)

Lampiran 2

Tabel 1.1

Deskripsi Jawaban Konflik Peran Ganda (X1)

Tabel 1.2

Deskripsi Jawaban Kompensasi (X2) Pernyataan

Frekuensi Konflik Peran Ganda (X1)

(11)

Tabel 1.3

Deskripsi Jawaban Motivasi (X3)

Tabel 1.4

Deskripsi Jawaban Kinerja (Y)

(12)

b. Pendekatan Grafik

c. Pendekatan Statistik Kolmogorov-Smirn

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 33

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1.98238886

Most Extreme Differences

Absolute .168

Positive .110

Negative -.168

Kolmogorov-Smirnov Z .963

Asymp. Sig. (2-tailed) .312

(13)

d. Pendekatan Grafik (Scatter Plot)

e.

f. Pendekatan Statistik (Uji Glejser)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .230 4.069 .057 .955

PeranGanda .002 .111 .005 .022 .982

Kompensasi -.033 .121 -.057 -.271 .788

Motivasi .070 .098 .141 .709 .484

a. Dependent Variable: absut

g. Uji Multikoloneritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 3.907 6.093 .641 .526

PeranGanda .478 .166 .456 2.883 .007 .745 1.342

Kompensasi .388 .182 .334 2.138 .041 .767 1.304

Motivasi .883 .147 .368 2.165 .001 .850 1.177

(14)

h. Analisis Linear Berganda

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasi, PeranGanda

J. Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

a. Dependent Variable: Kinerja

K. Uji Determinan (R²) Model Summary

(15)

Daftar pustaka

Amsrong , Michael da Baron. (2004 ). Performance management. , Institute of Personal dan development, New york

Anafarta. 2011. Deskripsi tentang Konflik Peran Ganda - Ibu Bekerja. Jurnal Psikodinamik. Vol

7,No. 1, hal 99-128

Augusty Ferdinand. 2009. “Metode Penelitian Manajemen” .Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Clayton .Aldefer.( 1996 ) Exictence, relationship, and growth .Organizational behavior, Pretince hall.New York .

Frone, M R; Russell, M; Cooper, M L. (1992). Antecedents and Outcomes of Work-Family Conflict: Testing a Model of The Work-Family Interface . Journal of Applie Psychology, Vol.77, No.1, p:65-78.

Ghozali,Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang.Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasibuan, SP, M. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Cetakan kesepuluh. Jakarta: Bumi Aksara.

Jacinta R.F. “Wanita Bekerja”.http://www.e-psikologi.com , 28 Mei 2008.

Jimad, Habibullah. “Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Komitmen Organisasi Terhadap KinerjaKaryawan Hotel ”.Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 6 No.3. 2010.

Kussudyarsana, dan Soepatini.2008. Pengaruh Karir Objektif pada Wanita terhadap Konflik Keluarga-Pekerjaan, Kasus Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta.Jurnal Penelitian Humaniora. Vol 9 No.2, hal 128-145

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia “”. Bandung, PT. Refika Aditama, 2012.

Netemeyer, R.G, dkk. 1996. Development and Validation of Work Family Conflict and Work. Journal Applied Psychology. Vol 81 (400-410)

Robert L , Mathis dan Jhon.H Jackson,. “Manajemen SDM”. Jakarta: Salemba Empat. 2009.

Robert L, Mathis dan , Jhon H Jackson,.” Manajemen Sumber Daya Manusia”. BukuII. Jakarta: Salemba Empat. 2011

Rivai, Veithzal. “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik”.Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004.

Riniwati, Harsuko MP, “ Mendongkrak Motivasi dan Kinerja “ : Pendekatan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia “. UB Press : Malang.

Sugiyono. “Statitiska Untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta. 2009.

Sedarmayanti, 2010, Sumber Daya Manusia dan Produktifitas kerja, Bandung, Penerbit Bandar Maju

Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kelima. Bandung: Rafika Aditama.

Sugiyono 2009.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikounto. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktik. Edisi revisi : Rineka cipta Jakarta.

(16)

USU ( 2016 ) Buku pedoman akademik FEB USU. MEDAN. USU

Veithzal , Rivai dan Deddy Mulyadi. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku OrganisasiEdisi Ketiga.Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Veithzal, Rivai 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan :Dari Teori kePraktek.Jakarta : Rajawali Pers

Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Jurnal

Abbott, J., Cieri, H.D., & Iverson, R.D., 1998. Costing turnover: Implication of work/family conflict atmanagement level. Asia Pasific Journal of Human Resource, Vol.36 No1, hal. 25-43.

Ahmad, Sariati and Skitmore, Martin. 2003. Work-family conflict: a Singaporean workers. SingaporeManagement Review 25(1):pp.35-52

Ciabatari, Teresa,Ph.d. 2000. Single Mother, social capital, and work-family conflict.SSRN journal ofphyscology.pdf

Edhi Prasetyo dan Wahyuddin.2003. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja TerhadapProduktivitas Kerja Karyawan Riyadi Palace Hotel di Surakarta.Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Solo. Indriyani, A. 2009. Pengaruh konflik peran ganda dan stress kerja terhadap kinerja perawat rumahsakit(studi pada rumah sakit Roemani Muhammadiyah Semarang), Tesis, Program Studi Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Hal.1-123.

Kinnunen, U. & Mauno, S. 1998. Antecedents and outcomes of work-family conflict: Among employed women and man in Finland. Journal of Human Relations.Vol. 51 :157-177

Poelmans,Steven. 2001. “A Quality Study of Work-Family Conflict in Managerial Couples”. Universityof Navarra, Barcelona, Spain.

Arinta, Imelda L dan Azwar, Saifuddin.1993. Peran Jenis Androgini dan Konflik Peran Ganda PadaIbu Bekerja. Jurnal Psikologi, No.2, 20-30.

Undang – undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan beserta penjelasannyA

Website

Badan Pusat Statistik. 2010. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia.Jakarta: Badan Pusat Statistik.

angkatan kerjawanita , 2014) Badan Pusat Statistik2014.

UNDIP ( nd) Bab 1 pendahuluan. Diakses tanggal 9 dan 16 April 2016 dari eprints.undip.ac.id/26210/1/Bab_1_Skripsi_Final.doc

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.Menurut Sugiyono(2012:7) penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah atau rekayasa manusia.

Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 8) yaitu : metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif berarti data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan .

3.3Batasan Operasional

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas : 1. Variabel terikat (dependent variable)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y). 2. Variabel bebas (independent variable)

Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1. Konflik peran ganda (x1)

(18)

3.4Definisi Variabel Penelitian

Definisi variabel adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Pengertian variablepenelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi

1. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Hakekat sebuah masalah, mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model, Arikunto ( 2010 : 159 ).

2. Variabel bebas (independent variable)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negative, Arikunto (2010 :159). 3.5Operasionalisasi Variabel

Defenisi Dimensi Indikator Skala

1. suatu peran dimana dalam kondisi yang cukup ekstrim, kehadiran dua atau lebih harapan peran atau tekanan akan sangat bertolak belakang

sehingga peran yang lain tidak dapat dijalankan oleh karyawan wanita di Hotel Niagara Parapat

1. Konflik pekerjaan – keluarga

1. Tekanan kerja ( karyawan ) 2. tuntutan tugas.

3. Kurangnya kebersamaan dengan keluarga

4. Sibuk dengan pekerjaan

Likert 2. Konflik

keluarga – pekerjaan

1. Tekanan sebagai orang tua.( ibu )

2. Tekanan perkawinan.( istri) 3. Kurangnya keterlibatan sebagai istri.

4. Kurangnya keterlibatan sebagai orang tua

2.

Kompens asi ( X2 )

Segala bentuk imbalan atas jasa berupa uang atau bukan uang yang

diberikan oleh pihak Hotel Niagara kepada karyawan

1. Financial lansung

1. Gaji mampu memenuhi kebutuhan.

2. Bonus yang diberikan sesuai dengan kinerja.

(19)

wanita sebagai balas jasa

1. Tunjangan makan 2. Asuransi kesehatan 3. Tunjangan hari raya, 4. Seragam karyawan wanita di Hotel Niagara Parapat

melakukan suatu

perbuatan mencapai untuk mencapai tujuan yang di harapkan oleh pihak Hotel Niagara Parapat

1. Motivasi eksternal

1. Kondisi kerja yang baik 2. Supervise yang baik 3. Rekan kerja yang solid 2. Pekerjaan yang sesuai

keahlian

3. Pekerjaan yang menantang

4. Kinerja peran perorangan dan atau dengan memperlihatkan

1. Ketepatan waktu yang dipergunakan dalam menyelesaikan pekerjaan 2. Menyelesaikan tugas-tugas

sesuai dengan target yag telat ditentukan

3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan tugas

Sumber :Kussudyarsana (2008: 132), Sedarmayanti (2011:239) , Rivai (2008:457), Mangkunegara (2009:67) ( diolah ).

3.6.Populasi Dan Penentuan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61).

3.6.2 Sampel

(20)

penentuan sampel, berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh tujuan penelitian tertentu dimana sampel yang dipilih dengan menggunakan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian yang dikembangkan Arikunto (2010 : 183 ).

Dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Seluruh karyawan wanita Hotel Niagara Parapat . 2. Sudah menikah

3. Sudah mempunyai anak

3.7 Jenis Dan Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari sumber berikut :

a. Data primer, yakni data yang diperoleh secara langsung dari responden yang dipilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire) , observasi dan melakukan wawancara (interview).

b. Data sekunder, yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal penelitian, dan situs internet yang mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data didalam penelitian ini adalah:

Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan untk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, terpercaya Arikunto (2010 : 192 ) . Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.8.1 Kuesioner

(21)

dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada karyawan wanita yang sudah menikah di Hotel Niagara Parapat .

2. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono,2008:194), didalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan yang dapat memberikan informasi mengenai fenomena masalah yang terjadi di lapangan.

3.8.2 Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan peneliti untuk memperoleh informasidigunakan untuk menilai seseorang misalnya untuk mencari data tentang variabel peneliti Arikunto (2010:198) . Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan karyawan Hotel Niagara Parapat untuk memperoleh data mengenai gambaran umum tentang hotel , tingkat absensi karyawan, tingkat beban kerja wanita, data tingkat hunian kamar hotel, dan keluhan tamu hotel.

3.8.3 Observasi

(22)

3.9 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian tentang Hubungan Konflik peran ganda, kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpul data.Data dikumpulkan melalui kuisioner kemudian dilakukan skala pengukuran dan pemberian skor.Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, daan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (sugiono,2013: 86)

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

Sangat setuju ( SS ) 5

Setuju ( S) 4

Kurang setju ( KS ) 3

Tidak setuju ( TS ) 2

Sangat tidak setuju ( STS ) 1

Sumber : Sugiyono (2013:89) 3.10Uji validitas dan Uji reliabilitas 3.10.1 Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis tidak dapat ditolak atau valid Ghozali,( 2011:52-53).

Ketentuan penilaian validitas dengan kriteria sebagai berikut.

(23)

0.600 ≤ rxy ≤ 0.799 : valid tinggi

0.400 ≤ rxy ≤ 0.599 : valid cukup

0.200 ≤ rxy ≤ 0.399 : valid rendah

0.0 rxy ≤ 0.199 : valid sangat rendah

Rxy ≤ 0.000 : tidak valid

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22 for windows.

Tabel 3.3 Hasil uji validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Sumber: Pengolahan SPSS (2016)

(24)

3.10.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah knsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, (2011: 47).Uji reliabilitas digunakan koefisien Conbrach Alpha (α). Suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliable jika memberikan Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 (Nunnally dalam Ghozali (2011:48).

Tabel 3.4 Hasil UjiReliabilitas

Sumber: Pengolahan SPSS (2016)

Hasil pengujian reliabilitas terhadap instrumen menghasilkan angka cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 yaitu sebesar 0,956, reliabilitas angket pada variabel ini adalah berada pada level yang sangat tinggi yakni 0,81 - 1,00. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan item pernyataan kuesioner dalam penelitian ini adalah reliable dan layak untuk digunakan dalam penelitian ini.

3.11Teknik Analisis Data 3.11.1 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan adalah uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(25)

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali,(2011:105). Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/ Tolerance. Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan nilai VIF lebih dari 10 Ghozali,( 2011: 106).

2. Uji Heteroskedasitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdasitas atau tidak heteroskesdatisitas Ghozali, ( 2011:139).

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak.Uji F dan uji t mengasumsikanbahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik, Ghozali, (2011: 160).

3.12Teknik Analisis Data

(26)

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskriptifkan data karakteristik responden berdasarkan, usia, dan pendidikan terakhir, jumlah anak, lama menikah, masa kerja .Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai nilai variabel penelitian.Analisis deskriptif ditunjukkan melalui data presentase.

3.11.2 Analisis Regresi Linier Berganda

` Analisis regresi berganda merupakan teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisia pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dimana :

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + ҽ Keterangan:

Y : Kinerja a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi untuk X1 b2 : Koefisien regresi untuk X2 b3 :Koefisien regresi untuk X3 X1 : Konflik Peran Ganda X2 : Kompensasi

X3 : Motivasi ҽ : Nilai residu

3.12 Pengujian Hipotesis

(27)

3.12.1 Koefisien Determinasi ( R ).

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel indipenden mamberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen , Ghozali ( 2011 : 97).

2.13.2 Uji Signifikan Parsial ( t )

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variable penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali, 2011:98-99).

2.13.3 Uji Secara Simultan ( F )

(28)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Seiring dengan program pemerintah tahun 1989 yang saat itu sedang giat-giatnya melaksanakan dan menggalakkan sektor pariwisata, maka tergugahlah pengusaha muda Leman Boediman untuk membangun usaha di bidang jasa akomodasi dan rekreasi di Kabupaten Simalungun, tepatnya di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Simpangan Bolon Parapat yang bersebelahan dengan Sally Golf, di atas bukit yang tingginya 138m dari atas permukaan Danau Toba.

Niagara berasal dari nama salah satu air terjun terbesar di Amerika, dan Hotel Niagara mempunyai nama lengkap yaitu Surya Niagara Indah Hotel, di bangun pada tahun 1990. Sebelum Hotel Niagara didirikan, lokasi tersebut hanyalah merupakan tanah berbukit dan jurang yang ditumbuhi semak belukar, dan jalan menuju Hotel niagara yang sekarang lebih dikenal dengan Jalan Pembangunan hanyalah merupakan jalan setapak bagi penduduk untuk menuju ke lokasi tersebut.

Jalan Pembangunan yang di buat dengan membelah bukit, yang menghubungkan Jalan pendidikan dengan Jalan Merdeka, digunakan sebagai jalan masuk ke Hotel Niagara, kemudian dibangun juga jalan keluar dari sisi lain Hotel. Jalan keluar itu bertujuan untuk lebih memudahkan kendaraan yang menuju atau keluar dari lokasi Hotel Niagara pada saat musim liburan tiba.

4.1.3 Pengklasifikasian dan Lokasi Hotel Niagara

(29)

Lokasi Hotel Niagara sangat strategis, jauh dari keramaian dan letaknya di atas bukit yang memiliki udara sejuk dengan suhu berkisar 18-22̊ C. Suhu udara yang sejuk cocok bagi wisatawan untuk melepas penat dari kesibukan yang dialami sehari-hari serta lokasi Hotel Niagara yang terletak di atas bukit dan jauh dari keramaian dapat membuat wisatawan merasa nyaman karena tidak terganggu oleh suara-suara dari kendaraan yang melintas.

1. Pengklasifikasian Berdasarkan Plan

a. European Planyaitu harga kamar saja.

b. American Planyaitu harga kamar dan makanan.

c. Modified Plan yaitu harga kamar ditambah breakfast dan ditambah dengan hargamakanan berikutnya.

d. Full American Plan yaitu harga kamar ditambah dengan breakfast, lunch, dan dinner.

e. Floating American Plan yaitu harga kamar ditambah breakfast, lunch, dinner, dan ekstra meals.

2. Pengklasifikasian Berdasarkan Luas Lahan a. Luas pertanahan : 21 Ha

b. Luas bangunan : 4 Ha

c. Luas agro/perumahan : 17 Ha

4.1.3 Fasilitas yang Dimiliki

Jumlah kamar yang dimiliki Hotel Niagara adalah sebanyak 179 kamar, yang terdiri dari:

(30)

1. Dua bungalow : 8 kamar

Adapun fasilitas yang ada di bungalow adalah mini bar dan memiliki ruang untuk memasak atau kitchen dan memiliki ruang tamu yang luas, biasanya untuk tamu yang berkeluarga.

2. Standar : 30 kamar

a. Standar biasa : 25 kamar

Di Hotel Niagara, kamar standar disebut juga dengan motel, motel ini terdiri dari 3 lantai dan semua kamar yang ada di motel ini saling berhadap-hadapan atau disebut juga dengan Adjoining Room, dan letak dari motel ini berada di luar daripada main building, yang menghadap ke lapangan basket.

b. Standar 3 beds : 2 kamar

Yang dimaksud dengan standar 3 beds ini adalah di dalam kamar terdapat 3 buah tempat tidur, dan begitu juga dengan standar 4 beds dan 5 beds, dan letak dari kamar standar 3 beds, 4 beds, dan 5 beds ini juga berada di motel, serta fasilitas yang ada di dalam kamar sama

c. Standar 4 beds : 2 kamar d. Standar 5 beds : 1 kamar 3. Superior : 32 kamar

Kamar Superior adalah kamar yang menghadap lapangan parkir, dan semua kamar saling berhadap-hadapan dan disebut juga Connecting Room, letak dari kamar superior ini di lantai 5 dan lantai 6 atau blok lima dan blok .enam, dua lantai dari lobby.

4. Superior 3 beds

(31)

5. Kamar Deluxe

Kamar yang menghadap danau atau yang disebut juga dengan Cabana Room, dan letak dari kamar deluxe ini berada pada lantai 5 atau blok lima, dan kamar deluxe ini juga mempunyai kamar yang Connecting dan juga Adjoining Room.

6. Super Deluxe

Kamar yang menghadap kolam renang dan juga danau dan letak dari kamar deluxe ini berada pada lantai satu.

7. Kamar suite

Kamar yang paling mahal yang ada dalam hotel ini kecuali bungalow, dan kamar suite ini berada pada lantai lima dan enam, yang mempunyai nomor kamar 500, 526, 600 dan 626.

8. Rumah adat superior

Kamar yang dibangun dengan bentuk rumah adat tradisional batak, yang mana terdapat empat buah kamar, dan letak 4. Superior 3 beds : 2 kamar 5. Deluxe : 58 kamar 6. Super Deluxe : 17 kamar 7. Suite : 4 kamar 8. Rumah Adat Superior : 10 kamar

dari rumah adat superior ini di luar main building dan menghadap ke lapangan tenis. 9. Rumah adat deluxe

Sama halnya dengan rumah adat superior, hanya saja rumah adat deluxe menghadap ke pegunungan dan di dalam rumah adat deluxe terdapat enam buah kamar. 9. Rumah Adat Deluxe : 18 kamar

4.1.4 Bagian Kepegawaian

(32)

Tabel 4.1

Divisi dan Jumlah Karyawan Niagara Hotel Parapat

DIVISI JUMLAH

KARYAWAN

Personalia 12

Front Office 14

House Keeping 65

Duty Manager, Asst.Duty Manager +General Secretary 4

Departement Food and Beverage 65

Departement Engineering 10

Departemen Renovasi 8

Departement Accounting 6

TOTAL 184

1. Personal Departement

Yang meliputi beberapa bagian yaitu: a. Personal Manager

b. Chief Security c. Employeed Relation d. Security

2. Front Office (FO) Departement

Yang meliputi beberapa bagian yaitu: a. Front Office (FO) Manager

b. Front Office (FO) Supervisor c. Reception

3. House Keeping (HK) Departement a. House Keeping (HK) Manager b. Chief Garden yaitu Gardener

(33)

4. Food and Beverage (FB) Departement a. Food and Beverage Manager

b. Food and Beverage Supervisor yaitu Head Waiters/ss, Captain, Cashier, Waiters/ss, Barman, Bush c. Chief Cook yaitu Cook, Cook Helper, Bucher, Dish

Washer

5. Maintenance Departement

Yang meliputi beberapa bagian yaitu:

Top management yang tedapat pada Niagara Hotel Parapat adalah:

a. Maintenance manager b. Maintenance

6. Renovasi Departement a. Renovasi Manager b. Painter

c. Builder

7. Accounting Departement a. Accounting Manager b. Accounting Supervisor c. Store Keeper

Top management yang tedapat pada Niagara Hotel Parapat adalah:

1. Pemilik : Leman Boediman

2. Direktur Utama : Leman Boediman 3. Direktur : Agussaman Boediman 4. General Manager : Cahyo Pramono

5. Personalia Manager : Bunen Perangin-angin

6. Front Office manager : Janti Sinaga dan M. Rizal Siregar 7. House Keeping Manager : Mahadi Malau

8. Duty Manager : Halomoan Manurung

(34)

11.Maintenance Manager : Sunardi

(35)

4.1.3 Struktur Organisasi Hotel Niagara Parapat

CHIEF GARDENN SUPERVISOR CHIEF LAUNDRY

(36)

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskriptifkan data karakteristik responden berdasarkan usia, bagian, pendidikan terakhir dan masa kerja. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai nilai variabel penelitian yang ditunjukkan melalui data presentase.

4.1.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Dari kuesioner yang disebarkan diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik responden. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase ( %)

20-25 15,15

25-30 8 24,24

30-35 12 36,36

35-40 3 9,10

40-45 3 9,09

>45 2 6,06

Total 100

Sumber : Data Diolah ( 2016 )

(37)

bekerja, mereka juga harus mengurus anak yang menjadi tuntuan mereka sebagai seorang ibu.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir

Pendidikan Jumlah Persentase ( %)

SMP 5 15,15

SMA / SMK 18 54,54

DIPLOMA 7 21,21

S1 3 9,10

Total 33 100

Sumber : Data Diolah ( 2016 )

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir pada Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden dengan pendidikan terakhir SMA adalah yang paling dominan berjumlah 18 orang (54,54%) . Responden dengan tingkat pendidikan SMA lebih dominan karena secara umum hanya pada bagian tertentu, Hotel menetapkan batas minimal tingkat pendidikan karyawan, sehingga tingkat pendidikan SMA dianggap cocok , berguna dengan pekerjaan yang dibebankan. Pekerjaan yang dilakukan seperti mempersiapkan kamar untuk tamu,membersihkan kamar,menyajikan makan dan kebutuhan tamu ( waiter/ waitress), menata bunga-bunga segar indoor /outdoor.

(38)

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Bekerja

Masa kerja Jumlah Persentase ( % )

Karakteristik responden berdasarkan masa bekerja pada Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa responden dengan masa bekerja 5-10 tahun adalah yang paling dominan berjumlah 16 orang (48,49 % ) merupakan masa kerja yang paling dominan . Hal ini karena tingkat perputaran karyawan tidak tinggi, sehingga Hotel jarang membuka lowongan kerja dan cenderung mempertahankan karyawan yang sudah ada dari pada merekrut karyawan baru,kecuali jika terjadi kekurangan personil atau pengembangan usaha. Karyawan juga memiliki loyalitas terhadap Hotel sehingga cenderung bertahan karena pihak Hotel sangat mengapresiasi karyawan yang lama bekerja dan dianggap lebih berpengalaman.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak

Jumlah anak Jumlah Persentase ( % )

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jumlah anak paling dominan adalah 18 orang responden (54,54 % ) memiliki jumlah anak 0-3 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 18 orang karyawan wanita hal ini dikarenakan karyawan wanita rata-rata baru saja menikah dan mempunyai anak yang masih sekolah dan balita .

(39)

keperluan keluarga.Karyawan wanita termotivasi bekerja walaupun harus mengeluarkan tenaga ekstra yang lebih sebagai seorang ibu dan seorang istri dirumah.Karyawan wanita masih fokus dengan pekerjaan sehingga banyak dari mereka yang menunda untuk memiliki banyak anak.

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menikah

Lama menikah Jumlah Persentase ( % )

<5 tahun 13 39,39

5-10 tahun 11 33,33

10-15 tahun 4 12,14

15-20 tahun 2 6,06

20-25 tahun 2 6,06

>25 tahun 1 3,03

Total 33 100

Sumber : Data Diolah ( 2016 )

(40)

4.1.2.2 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Variabel Konflik Peran Ganda

Tabel 4.7

Frekuensi Jawaban Responden tentang Konflik Peran Ganda( x1 )

Sumber:Pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, terlihat bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap butir pernyataan yaitu:

1. Untuk pernyataan “banyaknya pekerjaan” mayoritas responden menjawab setuju , hal ini menunjukan banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan ditempat kerja, sehingga membuat mereka mengalami keterbatasan waktu

No Pernyataan

Frekuensi Konflik Peran Ganda (X1)

Tot

1 Banyaknya pekerjaan membuat saya terburu-buru dan tidak maksimal menyiapkan kebutuhan sehari-hari

0 0 0 0 3 9.1 25 75.8 5 15.2 100 4,06

2 Banyaknya tuntutan tugas ditempat kerja membuat saya kurang optimal memperhatikan kebutuhan keluarga

0 0 0 0 7 21.2 20 60.6 6 18.2 100 3,97

3 Waktu bekerja lebih banyak daripada waktu bersama dengan keluarga

0 0 0 0 4 12.1 28 84.4 1 3 100 3,91

4 Pekerjaan membuat saya Sibuk sehinnga kurang memiliki komunikasi yang baik dengan keluarga

0 0 0 0 5 15.2 22 66.7 6 18.2 100 4,03

5 Konsentrasi kerja terganngu karena Memikirkan anak dirumah maupun disekolah sehingga tidak dapat bekerja optimal

0 0 1 3 5 15.2 21 63.6 6 18.2 100 3,97

6 Apabila ada masalah dengan keluarga terutama suami akan mempengaruhi konsentrasi dan menggangu pekerjaan di Hotel

0 0 0 0 4 12.1 26 78.8 3 9.1 100 3,97

7 Banyaknya pekerjaan rumah tangga yang harus diselesaikan membuat konsentrasi dalam mengerjakan tugas terganggu

0 0 0 0 4 12.1 26 78.8 3 9.1 100 3,97

8 Karena banyaknya tuntutan kerja dirumah sehinnga mudah emosi di Hotel

0 0 0 0 4 12.1 25 75.8 4 12.1 100 4,00

(41)

yang dimiliki saat dirumah dan tidak menyiapkan kebutuhan sehari-hariuntuk keluarga dan suami, seperti menyiapakan makanan dan kebutuhan lainnya.Akan tetapi sedikit dari responden menjawab kurang setuju karena dengan banyaknya pekerjaan akan membuat mereka lebih bersemangat , dan mersa tertantang untuk memdapatkan penghargaan dari Hotel.

2. Untuk pernyataan” banyaknya tuntutan tugas “mayoritas responden menjawab Setuju , hal ini menunjukan banyaknya tuntutan tugas ditempat mereka bekerja membuat karyawan wanita kurang optimal memperhatikan anak dan suami. Tuntutan tugas seperti harus mengerjakan pekerjaaan tepat waktu dan maksimal sehingga karyawan sering mengalami stress yang dibawa kerumah dan mengganggu perannya sebagi ibu.Akan tetapi sedikit dari responden menjawab kurang setuju karnea bagi mereka tuntutan tugas akan membuat prestasi kerja mereka naik dan disukai oleh pimpinan dan akan mendorong pihak Hotel untuk menambahkan bonus yang akan mereka terima.

(42)

responden merasa kurang setuju dikarenakan menurut karyawan tersebut bahwa waktu bekerja banyak justru akan menambah jumlah penghasilan mereka yang dapat digunakan sebagai penghasilan tambahan dalam rumah tangga dan membantu suami.

4. Untuk pernyataan “ Sibuk dengan pekerjaan “mayoritas responden menjawab Setuju hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan membuat karyawan wanita sibuk sehingga kurang memiliki komunikasi yang baik dan interaksi yang kurang dekat dengan keluarga, jarang menelepon anak dan suami disel-sela jam bekerja karena memang tidak diperbolehkan untuk menggunakan telepon,handphone dijam kerja .

5. Untuk Pernyataan “Tekanan Sebagai Orang Tua” mayoritas responden menjawab Setuju, hal ini menunjukkan konsentrasi bekerja karyawan wanita terganggu karena memikirkan anak dirumah maupun disekolah.Beban yang ditanggung bisa berupa beban pekerjaan di Hotel sehinggga tidak dapat membantu anak dan menangani kenakalan anak dirumah dan disekolah. Akan tetapi sedikit dari responden menjawab kurang setuju dalam membantu anak dan menangani kenakalan anak dapat dibagi dengan suami dan bekerja sama dengan pihak sekolah ataupun guru dari anak-anak mereka.

(43)

penuh ketika sedang bersama keluarga. Akan tetapi sedikit dari responden menjawab kurang setuju. Hal ini dikarenakan responden merasa mampu menyeimbangan dan berlaku profesional saat bekerja dan dapat memisahkan antara kehidupan pekerjaan dan kehidupan perkawinan mereka.

7. Untuk Pernyataan “ Kurangnya Keterlibatan sebagai Istri “mayoritas responden menjawab Setuju. Hal ini dikarenakan suami mereka merasa pekerjaan yang dilakukan menjadikankaryawan lelah saat pulang ke rumah dan tidak bisa melakukan tugas nya sebagai istri secara maksimal, suami yang tidak mendukung pekerjaan mereka cenderung lebih sering menyalahkan peran nya sebagai istri dan lebih memicu timbulnya konflik. Akan tetapi sedikit responden merasa kurang setuju dengan pernyataan suami yang tidak mendukung pekerjaan responden. Hal ini dikarenakan suami mereka mendukung untuk bekerja karena merasa bahwa istri yang bekerja dapat memiliki penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang selalu meningkat

(44)

teguran dan keluhan yang diberikan suami atas peran dan tugasnya sebagai istri mengindikasikan bahwa keterlibatan mereka sebagai istri dan ibu dirumah dirasa sudah maksimal.

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui rata-rata jawaban responden terhadap variabel konflik peran ganda.Agar lebih mempermudah penilaian rata-rata tersebut, maka perlu dibuat interval. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000:47) adalah sebagai berikut :

Panjang Kelas Interval = Rentang

Banyak Kelas Interval

Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah : Panjang Kelas Interval =

Nilai

5−1

5 = 0,8 Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Konflik Peran Ganda (�1)

Keterangan

1,00-1,79 Sangat rendah

1,80-2,59 Rendah

2,60-3,39 Sedang

3,40-4,19 Tinggi

4,20-5,00 Sangat tinggi

Sumber : Sudjana (2000:47)

(45)

karena selain bekerja wanita juga berperan sebagai ibu dari anak-anaknya dan juga sebagai istri.

Hal ini sangat dirasakan oleh ibu muda dan seorang ibu yang memiliki anak di usia sekolah dasar dikarenakan banyaknya kebutuhan dan keharusan yang harus dia penuhi disaat sebelum dan sesudah anak-anaknya pulang. Kewajiban sebagai ibu dan istri dan juga sebagai wanita bekerja terkadang membuat para wanita jenuh saat bekerja karena kelelahan. Hal ini tetap dijalani wanita demi pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga yang semakin meningkat, karena menurut mereka jika suami saja yang bekerja tidak akan mampu memenuhi kebutuhan keluarga.

(46)

1.1.2.3Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Variabel Kompensasi

Tabel 4.8

Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kompensasi (2)

Sumber : Pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, terlihat bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap butir pernyataan yaitu:

1. Untuk Pernyataan “ Gaji mampu memenuhi kebutuhan “mayoritas responden menjawab setuju dengan persentase jawaban 81,8 %, hal ini menunjukan gaji yang diterima karyawan wanita mampu mememuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan keluarga, gaji sudah mampu mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarga , gaji yang diterima sudah mampu membuat karyawan wanita termotivasi untuk bekerja lebih giat. Gaji salah satu motivasi penting untuk meningkatkan kinerja dan kesetiaan karyawan

Pernyataan sesuai dengan beban kerja

0 0 0 0 5 15.2 25 75.8 3 9.1 100 3.94

3 Bonus yang saya terima sesuai dengan prestasi kerja saya

0 0 0 0 3 9.1 28 84.8 2 6.1 100 3.97

4 Uang service yang diberikan tiap bulan selalu tepat waktu

0 0 0 0 4 21,1 24 72,7 5 12.1 100 3.91

5 Asuransi kesehatan yang

saya terima mampu memenuhi hidup saya

0 0 0 0 3 9.1 27 81.8 3 9.2 100 4.00

6 Saya merasa puas dengan besarnya tunjangan hari raya yang saya terima

0 0 0 0 3 9.1 28 84.8 2 6.1 100 3.97

7 Tunjangan Makan yang mampu membantu memenuhi Hidup saya

0 0 0 0 6 18.2 24 72.7 3 9.1 100 3.91

8 Seragam kerja membuat saya merasa bangga bekerja di Hotel tempat saya bekerja

0 0 0 0 7 12,2 22 66,7 4 15.2 100 4.03

(47)

pada Hotel. dan sebagian jawaban responden lain yaitu sebanyak 12,1 % Kurang setuju denagan gaji yang diterima hal ini dapat menunjukkan bahwa gaji yang mereka terima kurang membuat mereka puas, gaji kurang untuk memenuhi hidup mereka sehingga kurang mendorong karyawan untuk menunjukkan prestasi dan meningkatkan kinerja .

2. Untuk Pernyataan” bonus yang diberikan sesuai dengan beban kerja “mayoritas responden menjawab Setuju dengan persentase jawaban 75,8%, hal ini menunjukan bahwa karyawan wanita setuju dengan bonus yang diterima sesuai dengan prestasi kerja mereka . Hotel memberikan kepada karyawan bonus sesuai dengan beban kerja , sesuai dengan apa yang dikerjakan karyawan, karena karyawan yang bekerja dengan dengan performa terbaik dengan pertimbangan bahwa bila kinerja baik, maka keuntungan yang didapat Hotel akan semakin besar dan perusahaan bisa memberikan bonus kepada karyawan. dan 15,2 % menjawab Kurang setuju atas bonus yang diterimahal ini menunjukan bahwa karyawan wanita kurang setuju dengan bonus yang diterima sesuai dengan prestasi kerja mereka, bonus yang merka terima kurang membuat merka puas, bonus yang mereka terima tidak sebanding dengan bouns yang diberikan oleh pihak Hotel. dan 9,1 % sangat setuju dengan Bonus yang diterima 3. Untuk Pernyataan “ Bonus yang diberikan sesuai dengan Prestasi

(48)

sebagai hadiah untuk karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik, dan 9,1 % responden menjawab kurang setuju dengan bonus yang diberikan sesuai dengan prestasi kerja, karyawan kurang setuju dengan bonus karena Hotel memberi bonus kurang memuaskan an tidak berdasarkan kesepakatan karyawan dengan karyawan. 6,1 % menjawab sangat setuju dengan bonus sesuai dengan prestasi kerja mereka.

4. Untuk Pernyataan “ Uang Service yang diberikan tiap bulan tepat waktu “responden menjawab setuju dengan persentase jawaban 66,7,7 % . Hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita setuju dengan uang sevice yang diberikan tiap bulan selalu tepat waktu, dan 21,2 % responden menjawab kurang setuju dengan uang service yang diberika tepat waktu . Hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita kurang setuju dengan pemberian uang service tepat waktu , karena karyawan wanita sering mengalamiketerlambatan pemberian uang service dari hotel dengan alasan yang kurang jelas dari phak Hotel . uang service yang mereka terima lumayan besar sehingga jika terlambat sangat merugikan karyawan wanita .

(49)

sebagian karyawan mendapat tunjangan dalam bentuk uang, dan sebagian untuk bagian pengawas dan assisten manajer mendapat tunjangan makan secara lansung di Hotel ( meal allowance ).

6. Untuk Pernyataan “Asuransi Kesehatan “mayoritas responden menjawab Setuju dengan persentase jawaban 84,8 % , hal ini menunjukkan asuransi kesehatan yang mereka terima mamapu membantu mereka. Adanya jaminan perlindungan yaitu biaya rawat jalan dan biaya rawat inap asuransi kesehatan yang diterima mampu mengcover kesehatan mereka dan , asuransi kesehatan dari Hotel membuat mereka berpikir membiasakan diri menabung secara disiplin dengan jangka waktu lama, akan menjadi sangat berarti saat mereka mengalami gangguan kesehatan yang menyebabkan keugian tiba-tiba.

7. Untuk Pernyataan” Tunjangan Hari raya “mayoritas responden menjawab Setuju dengan persentase jawaban72,7 % , hal ini menunjukkan bahwa mereka puas dengan besarnya tunjangan hari raya yang yang diberikan Hotel, karyawan menganggap tunjangan hari raya yang mereka terima dapat membantu kebutuhan saat hari raya besar akan datang sepeti Hari Natal . Seperti membeli baju anak- anak , tambahan untuk membuat ole-ole ( makanan ) di hari raya.

(50)

menganggap seragam kerja berguna agar tidak menyulitkan tamu dan pihak manajemen Hotel yang membedakan mereka. Seragam kerja dianggap memberikan kesan professional dan juga bisa dijadikan sarana promosi bagi Hotel.

Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa jawaban responden mayoritas mengenai kompensasi menjawab Setujudengan rata-rata 3,98 termasuk dalam kategori “ tinggi “.Hal ini berarti rata-rata karyawan wanita setuju yang berarti bahwa sebagian besar karyawan setuju dengan pernyataan mengenai kompensasi . Hal ini menunjukkan karyawan setuju bahwa Hotel Niagara Parapat memberikan kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung bagi karyawan wanita.

(51)

4.1.2.4 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Variabel Motivasi Tabel 4.10

Frekuensi Jawaban Responden tentang Motivasi (X3)

Sumber : Pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.10 diatas, terlihat bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap butir pernyataan yaitu:

1. Untuk Pernyataan ” Kondisi Kerja Yang Terbaik “ mayoritas responden menjawab Setuju 78,8 % , hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita merasa kondisi kerja merka nyaman, arti nyaman bagi mereka adalah dapat mendukung karyawan untuk dapat menjalankan aktivitas mereka dengan baik, yang dapat mempengaruhi kinerja , keselamatan, dan Pernyataan

1 Saya merasa nyaman dengan lingkungan pekerjaan di Hotel ini

0 0 0 0 3 9.1 26 78.8 4 12.1 100 4.03

2 Saya memiliki atasan yang selalu memberi arahan untuk selalu bekerja efektif dan efisien

0 0 0 0 9 27.3 20 60.6 4 12.1 100 3.85

3 Adanya saling menghormati antar sesama rekan kerja

0 0 0 0 10 30.3 17 51.5 8 18.2 100 3.88

6 Pekerjaan yang saya kerjakan menyenangkan

0 0 0 0 6 18.2 23 69.7 4 12.1 100 3.94

7 Pekerjaan yang saya kerjakan sesuai dengan keahlian saya

0 0 0 0 3 9.1 25 75.8 5 15.2 100 4.06

8 Saya melakukan pekerjaan menantang yang

menimbulkan motivasi untuk berprestasi secara sportif

0 0 0 0 9 27.3 21 63.6 3 9.1 100 3.82

(52)

kemanan kerja, dan kebersihan. kurang setuju 9,17 % hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita merasa kurang nyaman dengan lingkungan kerja mereka , 12,1 % sangat setuju hal ini Karyawan wanita merasa nyaman dengan lingkungan pekerjaan Hotel.

2. Untuk Pernyataan “ Supervisi yang baik “mayoritas responden menjawab setuju 60,6 %, hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita merasa mempunyai atasan yang baik atasan yang mampu mengarahkan karyawan agar bekerja dengan baik , dan memiliki hubungan yang baik dan komunikasi yang baik namun tak sedikit juga karyawan menjawab kurang setuju 27,3 % dengan atasan mereka dikarenakan atasan dianggap sering marah-marah dan dan kurang berinteraksi dengan bawahan ,jarang melakukan obrolan ringan dengan karyawan. Sangat setuju 12,1% hal ini karyawan wanita memiliki atasan yang selalu memberi arahan untuk selalu bekerja efektif dan efisien.

(53)

Sangat Setuju 12,1% , Hal ini menunjukkan karyawan wanita menganggap bahwa adanyasaling menghormati antar sesama rekan kerja.

4. Untuk pernyataan “ Rekan kerja yang bertanggung jawab “ mayoritas responden menjawab Setuju 60,6 % hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita merasa mempunyai rekan kerja yang bertanggung jawab , bertanggung jawab dalam artian melakukan apa yang diucapkan yang memang harus dikerjakan, memiliki jiwa melayani, menjadi pendengar yang baik bagi tamu , atsan terlebih bagi rekan kerja seperti masukan, ide teguran maupun sanggahanyang menunjukkan perbedan, karena dengan bertanggung jawab pekerjaan akan cepat diselesaikan , mempunyai rekan kerja yang bertanggung jawab membuat karyawan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi Hotel dan tentunya kinerja akan meningkat dan merasa puas. Kurang setuju 27,3 %, hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita menganggap rekan kerja mereka kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaaanya. Sangat setuju12,1 %, hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita menganggap semua rekan kerja mereka sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaaanya.

(54)

hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita menganggap kebijakan yang ada di Hotel lebih berpihak kepada karyawan.

6. Untuk Pernyataan ” Pekerjaan Yang Menyenangkan “mayoritas responden menjawab setuju 69,7 % hal ini karyawan wanita menganggap pekerjaan yang menyenangkan yang bebas dari tekanan dan paksaan, disamping mudah atau tidak rumit melaksanakannya. Namun pekerjaan yang berat dan komplek juga akan menyenangkan, jika dikerjakan dalam suasana kerja yang saling bantu membantu dan tolong menolong atau dalam suasana kerjasama yang efektif dan efisien, tapi karyawan wanita kurang setuju 18,2% hal ini menunjukkan bahawa masih ada wanita yang kurang nyaman dengan pekerjaanya , masaih ada pekerjaan dilakukan dibawah tekanan , dan pekerjaan yang dianggap berat Sangat setuju 12,1 %, Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan wanita adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan.

7. Untuk Pernyataan ” Pekerjaan Yang sesuai keahlian “mayoritas responden menjawab setuju 75,8 %,hal ini karyawan wanita menganggap pekerjaan yang mereka sesuai dengan keahlian karena mereka rata-rata tamatan SMK pariwisata dan Diploma perhotelan sehingga mereka mampu mengerjakan yang khusus untuk perhotelan, melayani tamu, keahlian dalam berkomunikasi yang baik dengan tamu dan Kurang setuju 9,%, sangat setuju 15,2 %, Hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita mengerjakan pekerjaan mereka sangat sesuai dengan keahlian mereka. 8. Untuk Pernyataan ” Pekerjaan Yang menantang “mayoritas karyawan

(55)

kerja tidak saja timbul karena pekerjaan yang menyenangkan, tetapi juga yang menantang untuk mencapai suatu prestasi, sebagai sukses yang diinginkan oleh karyawan wanita Kurang setuju 27,3%, sangat setuju 9,1%.Dengan kata lain pekerjaan yang menantang cenderung akan menimbulkan motivasi berprestasi melalui kemampuan berkompentisi secara sehat dalam arti jujur dan sportif, sejalan dengan kemampuan bekerjasama yang efektif dan efisien

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden terhadap motivasi mayoritas menjawab Setuju , dengan rata-rata 3,89 termasuk dalam kategori “ tinggi “.Hal ini berarti rata-rata karyawan wanita setuju bahwarata-rata karyawan wanita setuju bahwa motivasi yang didapat baik itu motivasi internal berupa lingkungan kerja yang nyaman, atasan yang baik memberi arahan, dan rekan kerja . Motivasieksternal yaitu pekerjaan yang bagaimana yang dikerjakan dapat mempengaruhi karyawan wanita untuk lebih termotivasi dalam bekerja danmeningkatkan kinerja karyawan wanita .

(56)

4.1.2.5 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden terhadap Variabel Kinerja Tabel 4.12

Frekuensi Jawaban Responden tentang Kinerja( Y)

Sumber : Pengolahan SPSS (2016)

1. Untuk Pernyataan ” Ketepatan Waktu “ mayoritas responden menjawab Setuju 66,7 % , hal ini karyawan wanita menganggap mereka mengerjakan pekerjaan sudah tepat waktu seperti pada room maid tepat waktu dalam membersihkan kamar tamu, kerapian dan kenyaman tamu yang akan

Pernyataan 1 Saya mampu melakukan

pekerjaan dengan tepat

4 Saya mampu melayani kebutuhan Tamu melebihi harapan Hotel

0 0 0 0 8 24.2 20 60.6 5 15.2 100 3.91

5 Saya mampu merespon dengan cepat sehingga

7 Saya selalu menolong teman kerja yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas

0 0 0 0 8 24.2 19 57.6 6 18.2 100 3.94

(57)

menginap tanpa harus ada waktu menunggu bagi tamu yang akan menginap. Segera melapor jika ada halangan dalam bekerja agar , melaporkan pekerjaan yang belm selesai pada atasan agar bisa dilanjutkan shif berikutnya. memperhatikan kesehatan tamu adalah hal yang penting bagi Hotel agar segera melapor ke tata graha jika menjumpai pasien yang sakit, atau segera melapor jika dan ada yang mencurigakan seperti pencuri atau skipper . Kurang setuju 9,1% , sangat setuju 24,2 % hal Ketepatan waktu yang dipergunakan dalam menyelesaikan pekerjaan Karyawan wanita mampu melakukan pekerjaan dengan tepat waktu.

2. Untuk Pernyataan ” Tugas sesuai Target “ mayoritas responden menjawab Setuju 66,7 % , hal ini karyawan wanita menganggap pekerjaaan yang mereka kerjakan telah sesuai target jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya, jika pekerjaan yang ditargetkan selesai bisa dilaporkan kepada atasan agar bisa dilanjutkan shif berikutnya. Kurang setuju 21,2 % , sangat setuju 12,1% hal ini karyawan wanita mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target manajemen Hotel.

(58)

sangat setuju 12,1 % hal ini karyawan wanita hampir tidak ada kesalahan dalam menyelesaikan tugas.

4. Untuk Pernyataan ” kemampuan melayani “ mayoritas responden menjawab setuju 60,6 % hal ini karyawan wanita mampu melayani keinginan tamu , sigap dalam melayani kebutuhan tamu tanpa melakukan kesalahan dan ketidak nyamanan tamu, kurang setuju 24,2 % sebagian karyawan wanita menjawab kurang setuku hal ini menunjukkan bahwasannya masih ada karyawan yang belum mampu melayani kebutuhan tamu sesuai dengan kebijakn Hotel , sangat setuju 15,2 % hal ini karyawan wanita sangat mampu melayani kebutuhan tamu melebihi harapan hotel

5. Untuk Pernyataan ” Mengevaluasi Keluhan “ mayoritas responden menjawab Setuju 72,7 % hal ini karyawan wanita dan pihak Hotel melakukan tindakan yang dilakukan dengan perbaikan atau klarifikasi dari tamu dengan sasarannya adalah mengurangi dan menghindari kekecewaan tamu. Hotel biasanya memilih penyediaan saluran telepon khusus bagi tamu untuk berkomunukasi secara langsung dengan pihak Hotel dimana pelanggan bisa memperoleh informasi atau memyampaikan keluhan( komplain ), Kurang setuju 12,1 %, sangat setuju 12,1 % hal ini Karyawan wanita mampu merespon cepat sehinnga tamu hotel merasa puas.

(59)

karyawan wanita yang kebanyakan dituntut untuk berbahasa ingris karena tamu Hotel sering adalah tamu mancanegara sangat setuju 6,1% hal ini Karyawan wanita sangat mampu berkomunikasi baik dengan tamu domestik dan mancanegara

7. Untuk Pernyataan ” Suka menolong “ mayoritas responden menjawab setuju 57,6 % , hal ini karyawan wanita memberikan apa yang rekankerja, atasan dan tamu butuhkan , menimbulkan rasa empati dan peduli, dan memahami pribadi rekan kerja dengan ikut membantu pekerjaan rekan kerja yang belum selesai walaupun shif / jam kerja nya sudah habis. Banyak dari karyawan wanita kurang setuju 24,2 % dengan suka menolong ini diakibatkan sehabis mereka bekerja harus segera pulang kerumah untuk membantu suami dan menemui anak mereka sehingga waktunya tidak ada untuk menolong pekerjaan sesame rekankerja , sangat setuju 18,2 % hal ini Karyawan wanita selalu menolong teman kerja yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas

(60)

denganjujur sesuai perintah dengan tidak melakukan tindakan lain yang dapat merugikan Hotel.

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden terhadap kinerja mayoritas menjawab setuju, damn rata-rata jawaban 3,95 yang sudah termasuk tinggi . Rata-rata karyawan wanita setuju bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan tepat waktu , mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang ditargetkan , dalam melayani tamu sesuai dengan harapan manajemen Hotel.

Dari hasil kinerja karyawan wanita pasti mendapat prestasi dan penghargaan dari pihak Hotel, sehingga karyawan wanita harus memberikan kontribusi maksimal. Kinerja karyawan wanita dapat tercapai jika adanya sistem kerja yang fleksibel , dan pihak Hotel harus selalu menggali tingkat keterampilan karyawan, kompetensi yang dimiliki, tingkat usaha yang dilakukan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.

4.1.3 Analisis Uji Asumsi Klasik

Analisis uji asumsi klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas Data, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Multikolinearitas.

4.1.3.1 Uji Normalitas Data a. Pendekatan Histogram

(61)

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program 22 Windows ( 2016 )

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Dengan Pendekatan Histogram

Uji Normalitas Data dengan pendekatan Histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.

b. Pendekatan Grafik

(62)

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program 22 Windows ( 2016 )

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Dengan Pendekatan Grafik

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa scatterplot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal.Hal ini menunjukkan bahwa residual peneliti normal.Namun, untuk lebih memastikan bahwa disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji kolmogorov-smirnov (K-S).

c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov ( K – S )

(63)

Tabel 4.14

Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program 22 Windows ( 2016 )

Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,321 dan di atas nilai signifikan (0,05), dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. Nilai kolmogorov-smirnov Z adalah 0,963 dan lebih kecil dari 1,97 yang berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain, data berdistribusi normal.

1.1.3.2Uji Heterokedastisitas (Scatter Plot)

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah sebuah grup memiliki varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians tidak sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas.

Pada Tabel 4.8 terlihat variabel independen (Kedisiplinan Kerja, Kompetensi, dan Pengawasan) yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas X1(0.002),X2 (0.033) X3 (0.070) diatas tingkat kepercayaan 5 % (0.05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 33

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1.98238886

Most Extreme Differences

Absolute .168

Positive .110

Negative -.168

Kolmogorov-Smirnov Z .963

Asymp. Sig. (2-tailed) .312

a. Test distribution is Normal.

(64)

a. Model Pendekatan Grafik Kriteria keputusan:

1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas.

2. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program 22 Windows ( 2016)

Gambar 4.4

Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

(65)

b. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi linear bergandamengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen.Jika variabel independen signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.15

Uji Regresi Linear Berganda

Sumber : Hasil pengolahan data melalui program 22 Windows ( 2016 )

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa model regresi untuk persamaan yaitu terlihat pada kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b1konflik peran ganda sebesar 0,478 dan nilai b2 variabel kompensasi sebesar 0,388 dan nilai b3variabel motivasi sebesar 0,883 sedangkan konstanta (a) adalah sebesar 3.907 maka diperoleh model dari persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut:

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Interpretasi model:

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 3.907 6.093 .641 .526

PeranGanda .478 .166 .456 2.883 .007

Kompensasi .388 .182 .334 2.138 .041

Motivasi .883 .147 .368 2.165 .001

Referensi

Dokumen terkait

(4) Stres kerja memediasi pengaruh konflik peran ganda secara parsial terhadap kinerja wanita berperan ganda, serta dibuktikan dengan uji F bahwa konflik peran ganda dan stres

konflik peran ganda terhadap kinerja wanita berperan ganda sebesar 53,5% yang. di tunjukan R 2

Analisis Konflik Peran Ganda (Work- Family Conflict) Terhadap Kinerja Karyawan Wanita Pada PT Nyonya Meneer Semarang Dengan Stres Kerja Sebagai Variabel

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan positif antara konflik peran ganda dengan stres kerja pada wanita. Kata Kunci : Konflik Peran Ganda,

Ketidakmampuan wanita karir dalam menyelesaikan konflik peran ganda tersebut dapat menyebabkan mereka menampilkan sikap kerja yang negatif misalnya kurang motivasi dalam

Dengan hasil tersebut, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini tidak dapat diterima yaitu konflik peran ganda tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Dari hasil ketiga wawancara bahwa konflik peran ganda dan gender ada nya pegaruh melalui konflik peran ganda dan gender terhadap kinerja karyawan keseluruhan yang dapat

Hal ini juga dapat dilihat pada kinerja perawat wanita di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka yang menunjukkan kinerja tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa konflik peran ganda tidak