• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU WIRAUSAHA PEDAGANG WARUNG MAKANAN KAKI LIMA DI KOTA TIMIKA, KABUPATEN MIMIKA, PAPUA, TAHUN 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU WIRAUSAHA PEDAGANG WARUNG MAKANAN KAKI LIMA DI KOTA TIMIKA, KABUPATEN MIMIKA, PAPUA, TAHUN 2014."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 Kabupaten Mimika yang beribukota di Timika, terletak antara

134°31’-138°31’ Bujur Timur dan 4°60’-5°18’ Lintang Selatan. Memiliki luas wilayah

19.592 km² atau 4,75 persen dari luas wilayah Provinsi Papua. Kabupaten ini

memiliki 12 Distrik atau Kecamatan. Distrik-distrik tersebut yaitu Mimika Barat,

Mimika Barat Jauh, Mimika Barat Tengah, Mimika Timur, Mimika Timur

Tengah, Mimika Timur Jauh, Mimika Baru, Kuala Kencana, Tembagapura,

Agimuga, Jila dan Jita. (Badan Pusat Statistik Kabupaten Mimika, 2013)

Kota Timika sangat strategis dan mempunyai daerah Pertambangan,

sehingga menjadi wilayah persinggahan dan lapangan pekerjaan, serta memiliki

peluang untuk dikembangkan sektor perdagangan. Kedudukan Kota Timika

berada pada jalur Perusahaan tambang emas PT. Freeport Indonesia yang

mendukung pertumbuhan ekonomi. Kondisi yang stategis itu maka banyak

pendatang dari daerah-daerah lainnya untuk membuka usaha ataupun berkerja di

Kota Timika.

Pada gambar 1.1 menunjukkan jumlah tenaga kerja yang bergerak di

sektor industri dalam lima tahun terakhir mengalami fluktuasi. Tenaga kerja

paling banyak pada tahun 2008 dan paling sedikit pada tahun 2011. Diakaibatkan

(2)

0 2 0 4 0 6 0 8 0 10 0

20 07 200 8 2 00 9 20 10 2 01 1

indust ri hasil pert anian dan ke hut anan

indust ri logam dan mesin

indust ri ane ka 0

5 0 100 150

20 07 20 08 2 00 9 201 0 2 01 1

pedagang pada tahun 2008. Pada tahun 2011 mengalami penurunan drastis

diakibatkan karena adanya perpindahan penduduk ke luar kota timika.

Sumber : Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM Kabupaten Mimika.

Gambar 1.1

Jumlah Tenaga Kerja Industri Di Kabupaten Mimika 2007-2011 Pada Gambar 1.2 tahun 2011, jumlah tenaga kerja yang bergerak di sektor

industri sebanyak 106 orang. Dari ketiga jenis industri yang telah diklasifikasikan

oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM, di tahun 2011

industri aneka menyerap tenaga kerja yang paling besar yaitu sebanyak 80 orang

atau 75,47 persen. Untuk sektor industri hasil pertanian dan kehutanan jumlah

tenaga kerjanya sebanyak 18 orang atau 16,98 persen. Sedangkan untuk sektor

industri logam dan mesin jumlah tenaga kerjanya sebanyak 8 orang atau 7,55

persen.

Sumber : Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM Kabupaten Mimika.

Gambar 1.2

(3)

Gambar 1.3 menunjukan tahun 2011 nilai investasi mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan nilai investasi tahun 2010. Kenaikan

tersebut sebesar 10,56 persen. Apabila dilihat masing-masing sektor, jumlah

investasi paling besar terjadi pada industri aneka yang mencapai Rp.

2.580.500.000,- atau 75,70 persen dari keseluruhan nilai investasi. Nilai investasi

untuk sektor industri logam dan mesin sebesar Rp. 82.600.000,- atau 2,43 persen.

Nilai investasi ini mengalami penurunan sebesar 94,23 persen dibandingkan

dengan nilai investasi pada tahun 2010. Sedangkan nilai investasi di industri hasil

pertanian dan kehutanan sebesar Rp. 745.500.000,- atau mengalami peningkatan

sebesar 58,52 persen jika dibandingkan dengan nilai investasi pada tahun 2010.

Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Mimika.

Gambar 1.3

Nilai Investasi Industri Di Kabupaten Mimika 2007-2011 (Ribu Rupiah) Gambar 1.4 menjelaskan nilai rata-rata bahan baku industri di Kabupaten

Mimika pada tahun 2011 sebesar Rp. 1.500.000,-. Nilai ini mengalami

peningkatan sebesar 14,33 persen jika dibandingkan dengan tahun 2010. Salah

satu usaha yang sudah lama tumbuh serta berkembang pesat dengan

perkembangan Kota Timika, yaitu pedagang kaki lima. Keberadaan pedagang 0

500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000

2007 2008 2009 2010 2011

indust ri aneka

indust ri logam dan besi

(4)

kaki lima di Kota Timika berdasarkan hak masyarakat dalam rangka memenuhi

kebutuhan hidup dan pedagang kaki lima yang merupakan usaha ekonomi

kerakyatan yang perlu pembinaan dan penataan dalam melaksanakan usahanya.

Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Mimika.

Gambar 1.4

Nilai Bahan Baku Industri di Kabupaten Mimika

Tabel 1.1 dibawah terlihat bahwa Pedagang kaki lima Kota Timika

berjumlah 1.160 usaha. Jenis makanan yang paling berkembang di Kota Timika

adalah Warung Makan pedagang kaki lima. Hal ini sesuai dengan jenis makanan

yang berbeda-beda, maka Kota Timika padat akan Warung Makan di berbagai

tempat bahkan di pinggiran jalan. Di Kota Timika terdapat beberapa pembagian

daerah pedagang kaki lima. Pola sebaran pedagang kaki lima di beberapa daerah

tidak merata, dimana terdapat 10 daerah yang merupakan konsentrasi pedagang

kaki lima, yaitu: Distrik SP 2, Distrik SP 3, Distrik Kuala Kencana, Kota Timika,

(5)

Tabel 1.1

Banyaknya Perusahaan/Usaha Menurut Lokasi Usaha Di Kabupaten Mimika 2006

Lokasi Usaha Jumlah Usaha

Keliling 1.253

Usaha Kaki Lima 1.160

Pangkalan Ojek 3.133

Los / Koridor 265

Bangunan Khusus Usaha 4.772

Bangunan Campuran 2.483

Sumber : BPS Kab. Mimika, 2006.

Pedagang warung makan tentunya memiliki perilaku tertentu dalam

berwirausaha yang menarik untuk diteliti. Perilaku tersebut menarik untuk diteliti

karena motivasi berwirausaha pedagang warung makan kaki lima dapat dikatakan

memiliki motivasi yang sangat besar untuk berwirausaha. Terlihat dari waktu

yang seharusnya digunakan untuk beristirahat mereka gunakan untuk mencari

uang. Pedagang memulai usaha dari pagi jam 6 sampai malam jam 10, bahkan ada

yang sampai jam 3 subuh. Dengan berbagai macam usia yang bekerja sebagai

pedagang ini, baik itu muda maupun tua. Oleh karena itu, perlu adanya kajian

tentang karakteristik dan perilaku wirausaha pedagang warung makan di Kota

Timika.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang disampaikan diatas maka rumusan

masalah yang diangkat adalah:

1) Bagaimanakah karakteristik individu dan usaha pedagang warung makan

(6)

2) Bagaimanakah perilaku wirausaha pedagang warung makan kaki lima di

Kota Timika?

3) Bagaimanakah hubungan antara karakteristik pedagang warung makan

dengan perilaku wirausaha pedagang warung makan kaki lima di Kota

Timika?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian yang hendak dicapai adalah:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik individu dan usaha

pedagang warung makan kaki lima Kota Timika.

2) Untuk mengetahui dan menganalisis perilaku wirausaha pedagang warung

makan kaki lima di Kota Timika.

3) Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara karakteristik

pedagang warung makan dengan perilaku wirausaha pedagang warung

makan kaki lima di Kota Timika.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1) Pemerintah Kabupaten Mimika, menjadi bahan masukan dalam

menentukan strategi pembinaan usaha kecil, khususnya pedagang kaki

lima di Kota Timika.

2) Pedagang warung makan kaki lima di Kota Timika, sebagai bahan

(7)

3) Peneliti / Pembaca, sebagai bahan referensi dan pembanding penelitian

yang terkait dengan penelitian ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam bagian ini disajikan rencana sistematika penulisan dari skripsi,

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, serta

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai landasan terori konseptual dan studi

riset yang terkait.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai data dan sumber data, alat analisis

dan batasan operasional yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari

hasil riset.

BAB V PENUTUP

Gambar

Gambar 1.1Jumlah Tenaga Kerja Industri Di Kabupaten Mimika 2007-2011
Gambar 1.3Nilai Investasi Industri Di Kabupaten Mimika 2007-2011 (Ribu Rupiah)
Gambar 1.4Nilai Bahan Baku Industri di Kabupaten Mimika
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas pada SMA Negeri 4 Cimahi penulis memilih software yang akan digunakan yaitu menggunakan Microsoft

Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan penambahan genjer pada bakso ikan gabus tidak berpengaruh nyata ( p <0,05) terhadap nilai kekenyalan bakso

Dari analisis korelasi tanaman durian Kancil terdapat hubungan yang negatif antara C/N rasio dengan jumlah flush yang diperoleh angka sebesar r = -0,72, jika terjadi penurunan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa fungsi bintang terdapat tiga menurut periwayatan, yakni sebagai navigasi atau arah petunjuk perjalanan dalam ilmu pengetahuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui aplikasi Market Basket Analysis dari data transaksi dengan menggunakan teknik asosiatif; (2) Mengidentifikasi

Berdasarkan dari kuisioner pada tabel 2 tersebut dapat dinyatakan bahwa dengan adanya sistem pendukung keputusan penentuan warga miskin dapat membantu kegiatan di kelurahan

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis performansi MIMO 2x2 yang dikombinasikan dengan OFDMA pada radio over fiber terhadap beberapa parameter diantaranya : Signal

Indikasi terapi bedah sendiri dikerjakan bila secara klinis maupun neurologis tidak ada perbaikan atau cenderung memburuk dengan pemberian medikamentosa OAT fase