• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha Toko Emas Sriwijaya Di Gunung Sitoli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha Toko Emas Sriwijaya Di Gunung Sitoli"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

USAHA TOKO EMAS SRIWIJAYA

DI GUNUNG SITOLI

OLEH:

DONAL BAKRI TANJUNG

070502032

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan keberhasilan usaha pada toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli, dan analisis variabel keberhasilan usaha yang terdiri dari 4 (empat) variabel yaitu faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen dan faktor keuangan terhadap informan dari pihak toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli dengan informan dari pihak pelanggan toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli.

Informan dalam penelitian ini adalah pemilik toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli, para karyawan toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli yang berjumlah 2 (dua) karyawan serta pelanggan toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli yang berjumlah 6 (enam) pelanggan toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli.

Dari hasil analisis variabel yang kurang memiliki kesusaian diantaranya variabel faktor organisasi dan manajemen serta variabel faktor keuangan. Dimana variabel faktor organisasi dan manajemen yang kurang kesesuaian terletak dalam indikator kepentingan pribadi pada toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli dan variabel keuangan yang kurang kesesuaian terletak dalam indikator kelayakan potensi usaha pada toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli yang kurang kesesuaian terletak dalam indikator pemahaman dalam kebutuhan pelanggan. Sedangkan variabel faktor pemasaran dan faktor produksi mendapat jawaban yang sesuai.

(3)

ABSTRACT

The research is tittled “The Effect of Communication Competency, Emotional Intelegency and Organizational Culture towards Employee Performance Of Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara”. The objective would be to know the effect of Communication Competency, Emotional Intelegency and Organizational Culture towards Employee Performance Of Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara.

This reseach is an explanatory research type were using multiple linear regression, hypothesis test consists of simultaneous test and partial test, and coefficient of determination (R2) test. The calculation of data analysis was used SPSS 17.0 software for Windows. The data that used were primer and secondary. This research were used the 56 respondents which determinate by simple random sampling.

The result of this research by multiple linear regression test shows that the communication competency, emotional intelegency and organizational culture have positive and significant effect on employee performance Of Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara. And based on partial test showed that the organizational culture variable has dominant effect towards employee performance of Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara.

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji saya panjatkan bagi Allah Yang Maha Esa, Dzat yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. serta shalawat dan salam kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Strata 1 (S-1) Ekonomi Manajemen.

Penulis khusus mempersembahkan skripsi ini teruntuk Ayahanda Dekrina Guci dan Ibunda Asmita Tanjung yang menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan pendidikan. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kalian.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Ec selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(5)

6. Ibu Frida Ramadini SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Setri Hiyanti, M.Si selaku Dosen Pembaca Nilai yang telah yang telah banyak memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. 8. Abang Taufik Taufik Affandi Koto selaku pemilik toko emas Sriwijaya

serta bang adi dan bang aad selaku karyawan toko emas Sriwijaya yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data untuk penyusunan skripsi ini.

9. Abang saya Hardi Mawan Nof Tanjung dan dan adik-adik saya Hengki Sardi Tanjung, Rahmad Tanjung serta Anissa Della Sartika Tanjung. Terima kasih atas do’a dan dukungannya.

10.Untuk sahabat saya yang lainnya Rio, Agus, Hasan, Frendy, Irwansyah, Iky, Fauzi, Rudi, Virginia, Lani, Cendika, Khania, Iis, Ayu, Imel, Risda, Rahma, Indah, Iksan, serta seluruh mahasiswa Manajemen stambuk 2007 lainnya. Serta untuk teman-teman saya di Keperawatan USU Melati, Rianti, Adek, Rini, Wina dan yang lainnya. Terima kasih atas bantuan, do’a serta dukungannya selama ini.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta memberikan balasan kebaikan kepada seluruh pihak yang telah bersedia membantu penyelesaian skripsi ini. Amin Ya Rabbal Alamin.

Medan, April 2012 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah... 4

1.3. Tujuan Penelitian... 4

1.4. Manfaat Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis... 6

2.1.1. Wirausaha... 6

2.1.2. Kewirausahaan... 7

2.1.3. Usaha Keluarga... 10

2.1.4. Keberhasilan Usaha... 13

2.1.5.Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga... 14

2.2. Penelitian Terdahulu... 16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian... 17

3.2. TempatDan WaktuPenelitian... 17

3.3. Batasan Operasional…... 17

3.4. Definisi Operasional Variabel... 18

3.5. Informan penelitian... 21

3.6. Jenis Data... 21

3.7. Teknik Pengumpulan Data... 21

3.8. Prosedur Pengumpulan Data... 23

3.8.1 Pra-Depth Interview ... 23

3.8.2 Pada Saat Depth Interview... 24

3.8.3 Pasca Depth Interview……... 26

3.9. Uji Keabsahan Dan Metode Triangulasi…... 26

3.10. Teknik Analisis.………...…... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Organisasi... 28

4.1.1. Struktur Perusahaan……... 29

(7)

4.1.3. Pasar sasaran……... 30

4.2. Hasil Penelitian... 31

4.2.1. Karakteristik informan………... 31

4.2.2. Pembahasan hasil wawancara pemilik toko…... 32

4.2.2.1. Persepsi pihak pemilik tentang faktor pemasaran.... 32

4.2.2.2. Persepsi pihak pemilik tentang faktor produksi ... 34

4.2.2.3. Persepsi pihak pemilik tentang faktor Organisasi dan Manajemen... 37

4.2.2.5. Persepsi pihak pemilik tentang faktor Keuangan... 39

4.2.3 Pembahasan hasil wawancara karyawan dan pelangan toko... 41

4.3. Analisis wawanca pihak pemilik, karyawan dan pelanggan…………... 44

4.3.1. Analisis faktor Pemasaran ……..………... 44

4.3.2. Analisis faktor Produksi………... 44

4.3.3. Analisis faktor organisasi dan manajemen ………... 44

4.3.4. Analisis faktor keuangan…..………... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 46

5.2. Saran... 47

DAFTAR PUSTAKA... 48

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 2.1: Ciri dan Watak Seorang Wirausaha... 7

Tabel 2.2: Perbedaan Wirausaha Keluarga Dengan Non Wirausaha Keluarga... 12

Tabel 3.1: Definisi Operasional Variabel... 20

Tabel 4.1: Karakteristik Informan………... 31

Tabel 4.2: Matrik jawaban pemilik tentang faktor pemasaran……... 32

Tabel 4.3: Matrik jawaban pemilik tentang faktor produksi ……... 35

Tabel 4.4: Matrik jawaban pemilik tentang faktor Organisasi & Manajemen37 Tabel 4.5: Matrik jawaban pemilik tentang faktor Keuangan ……... 40

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

(10)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan keberhasilan usaha pada toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli, dan analisis variabel keberhasilan usaha yang terdiri dari 4 (empat) variabel yaitu faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen dan faktor keuangan terhadap informan dari pihak toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli dengan informan dari pihak pelanggan toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli.

Informan dalam penelitian ini adalah pemilik toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli, para karyawan toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli yang berjumlah 2 (dua) karyawan serta pelanggan toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli yang berjumlah 6 (enam) pelanggan toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli.

Dari hasil analisis variabel yang kurang memiliki kesusaian diantaranya variabel faktor organisasi dan manajemen serta variabel faktor keuangan. Dimana variabel faktor organisasi dan manajemen yang kurang kesesuaian terletak dalam indikator kepentingan pribadi pada toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli dan variabel keuangan yang kurang kesesuaian terletak dalam indikator kelayakan potensi usaha pada toko emas Sriwijaya di Gunung Sitoli yang kurang kesesuaian terletak dalam indikator pemahaman dalam kebutuhan pelanggan. Sedangkan variabel faktor pemasaran dan faktor produksi mendapat jawaban yang sesuai.

(11)

ABSTRACT

The research is tittled “The Effect of Communication Competency, Emotional Intelegency and Organizational Culture towards Employee Performance Of Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara”. The objective would be to know the effect of Communication Competency, Emotional Intelegency and Organizational Culture towards Employee Performance Of Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara.

This reseach is an explanatory research type were using multiple linear regression, hypothesis test consists of simultaneous test and partial test, and coefficient of determination (R2) test. The calculation of data analysis was used SPSS 17.0 software for Windows. The data that used were primer and secondary. This research were used the 56 respondents which determinate by simple random sampling.

The result of this research by multiple linear regression test shows that the communication competency, emotional intelegency and organizational culture have positive and significant effect on employee performance Of Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara. And based on partial test showed that the organizational culture variable has dominant effect towards employee performance of Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara.

(12)

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar belakang

Krisis multidimensi yang terjadi pada tahun 1997-1998 menunjukkan

bahwa usaha kecil telah terbukti mampu mempertahankan kelangsungan

usahanya, bahkan memainkan fungsi penyelamatan dibeberapa sub-sektor

kegiatan, misalnya penyediaan kebutuhan pokok rakyat melalui produksi maupun

normalisasi distribusi. Bukti tersebut menumbuhkan optimisme baru bagi

sebagian besar orang yang menguasai untuk memulai usaha baru sebagai

pemulihan ekonominya sendiri yang secara tidak langsung mempengaruhi

perekonomian negara.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam menghadapi perkembangan

ekonomisaat ini peranan wirausaha tidak diragukan lagi. Karena tumbuh tidaknya

perekonomian di suatu negara bergantung pada kehadiran dan keaktifan para

wirausaha. Wirausaha yang dimaksud adalah para pengusaha yang mandiri yang

memiliki kebebasan dalam memilih karir sesuai dengan bidang usaha yang

diminatinya serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Manajemen perusahaan keluarga mempunyai banyak keunggulan, ada

berbagai alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi dalam keluarga antara lain

adanya patrimonial manajemen, yang berarti berbisnis dengan keluarga atau

perlakukan orang lain seperti keluarga sendiri. Mempunyai modal virtual, yang

berati memiliki kecerdasan dan modal intelektual yang tinggi. Mempunyai modal

(13)

birokrasi. Dan yang terakkhir, keputusan bisa di ambil secara cepat. (Majalah

Family Busines, Edisi 9 Tahun 2004)

Bisnis keluarga merupakan salah satu implementasi dari kewirusahaan.

Fenomena dalam bisnis keluarga adalah pendiri mempunyai fokus pada usaha

keras agar bisnis dapat berkembang dan bertahan.Pada perkembangannyaketika

peusahaan mulai tumbuh menjadi lebih besar dan kuat, generasi kedua termaksud

saudara dan keponakan mulai masuk menjadi dynasti of family (penerus bisnis

keluarga). Di Indonesia mayoritas pendiri menginginkan agar anak-anak mereka

masuk ke dalam bisnis dan respon dari anggota keluarga pun menginginkan

bekerja dalam bisnis tersebut.Hal ini beralasan karena tingkat penganguran yang

demikian tinggi peluang kerja di luar perusahaan keluarga masih cukup sulit.

Dewasa ini banyak wirausaha-wirausaha yang telah berhasil dengan

bisnisnya dan mewariskan bisnisnya itu kepada anak-anaknya atau generasi

berikutnya. Oleh karena itu banyak peran-peran seperti orang tua sebagai pendiri,

peran antar saudara, peran pasangan dari wirausaha yang akan dimainkan oleh

setiap anggota keluarga dan mereka bekerja sama untuk memajukan bisnis

keluarga dan kemudian mewariskan usaha keluarga kepada generasi berikutnya.

Peran adalah seperangkat pola prilaku yang diharapkan pada seseorang yang

menduduki posisi tertentu dalam suatu unit sosial (Robbins, 2008).

Langkah-langkah yang harus dicermati generasi baru yang masuk ke

dalam perusahaan keluarganya adalah harus memahami nilai perusahaannya itu

apa. Serta dapat menerapkan nilai-nilai itu, meski caranya berbeda. Harus mampu

(14)

membangun jaringan yang kuat, meski tidak sehebat ayah atau kakeknya. Dan

jangan lupa terus lakukan pengembangan bisnis, karena inti bisnis konglomerasi

adalah ekspansi. (Dewanti, 2008)

Toko emas Sriwijaya merupakan bisnis keluarga yang sedang berkembang

di Kecamatan Gunung sitoli, Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara.Sejak

dirintis oleh bapak Dasril Koto pada tahun 1973 bisnis ini telah mengalami

kemajuan. Saat ini bisnis keluaga yang dimilikinya sudah diwariskan kepada

anak-anaknya. Toko Emas Sriwijaya di jalankan oleh anak pertama dari keturunan

bapak Dasril Koto dan ibu Hernawati Harefa.

Keberhasilan dalam usaha bukanlah mudah. Keuntungan, jumlah

penjualan dan pertumbuhan usaha merupakan hal yang penting dan signifikan

dalam mencapai keberhasilan (Dalimunthe, 2003). Setiap anggota keluarga harus

mengetahui hal-hal tersebut. Untuk pencapaian tujuan diperlukan partisipasi setiap

anggota keluarga dalam menjalankan bisnis keluarga, sehingga tercapailah tujuan

akhir dari suatu usaha yaitu keberhasilan usaha.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui

faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha sehingga peneliti memutuskan

untuk membuat penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan

(15)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah

penelitian sabagai berikut: “Apakah faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan

Toko Emas SriwijayaGunung Sitoli?”

1.3. Tujuan penelitian

Tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah untuk “Mengetahui dan

menganalisis faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha Toko Emas

Sriwijaya Gunung Sitoli”

1.4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut :

a. Bagi pelaku usaha

Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para

Wirausahawan dalam mendirikan usaha keluarga dan sebagai bahan

masukan kepada wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya

menerapkan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha.

b. Bagi peneliti

Memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala

berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya yang berkaitan

dengan mendirikan usaha.

c. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1. Wirausaha

Lambing dan keulh (2000) dalam bukunya menyebutkan pendapatnya dari

timmons, seorang professor kewirausahaan tentang pengertian dari wirausaha

yaitu : Wirausaha adalah orang yang pertama kali melakukan atau

mengembangkan suatu usaha. Di Indonesia, wirausaha tidak hanya diasosiasikan

dengan pendiri atau pemilik secara sendiri, tetapi pada kenyataannya banyak

wirausaha yang berdiri secara keluarga meneruskan usaha yang sudah ada.

Menurut Scarborough dan Zimmerer (2005) wirausaha adalah seseorang

yang menciptakan suatu bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian

demi mencapai pertumbuhan dan keuntungan dengan cara mengudentifikasi

peluang serta menggabungkan sumber daya yang diperlukan unutk

mendirikannya.

Menurut Drucker (Susanto, 2002), mengemukakan ciri-ciri dari seorang

wirausaha :

1. Bekerja keras

2. Berupaya menghasilkan satu cara yang baik

3. Dorongan untuk berprestrasi

4. Mampu mengorganisasikan

5. Bertanggung jawab

(17)

7. Orientasi pada imbalan

8. Mempertahakan pada kualitas

Alma (2005) juga mengemukakan ciri-ciri wirausaha sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ciri dan Watak Seorang Wirausaha

Ciri-ciri Watak

Percaya diri a. kepercayaan (keteguhan)

b. ketidak tergantungan, kepribadian mantap

c. Optimisme

Berorientasi tugas a. kebutuhan atau harus akan berprestasi b. berorientasi pada laba atau hasil c. tekun dan tabah

d. tekat, kerja keras, motivasi e. energi

f. penuh insiatif

Pengambilan resiko a. mampu mengambil resiko b. suka pada tantangan

Kepemimpinan a. mampu memimpin

b. dapat bergaul dengan orang lain c. menanggapi saran dan kritik

Keorisinilan a. inovatif

b. kreatif

Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda. (Kasmir, 2006). Berdasarkan intruksi Presiden Republik

Indonesia No. 4 Tahun 1995, tanggal 30 juni 1995 mengemukakan :

kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seorang dalam

(18)

ha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,

menerapkan daya kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan

efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh

keuntungan yang lebih besar.

Menurut Hisrick dan Peters (Susanto, 2002), umumnya kewirausahaan

mempunyai sikap yaitu:

1. Pengambilan inisiatif atau prakarsa

2. Pengorganisasian dan upaya menggerakkan mekanisme sosial serta

ekonomi untuk mengubah sumber daya atau keadaaan menjadi lebih baik.

3. Keberanian dalam menerima resiko.

Keuntungan dan kerugian kewirausahaan menurut Lambing, peggy dan Kuehl

dalam bukunya Entrepreneurship (2000), mengemukakan :

a. Keuntungan kewirausahaan

1. Autonomy

Yaitu kebebasan untuk membuat keputusan bisnis dan perasaan puas

untuk menjadi bos dalam perusahaannya.

2. Challenge of start-up / feeling of achievement

Untuk sebagian besar wirausaha, tantangan untuk memulai usaha adalah

sesuatu yang menyegarkan. Kesempatan untuk menggubah konsepbisnis

ke bisnis yang menggutungkan merupakan kebanggaan dan tanggung

(19)

3. Financial control

Wirausaha biasanya mempunyai modal sendiri yang independen, dan ini

sering menjadi anggapan bahwa wirausaha biasanya adalah orang-orang

yang kaya, tidak semua wirausaha semata-mata mencari kekayaaan tetapi

mereka lebih menekan kontrol akan situasi keuangan perusahaan.

b. Kerugiaan kewirausahaan

1. Personal sacrifices

Pada awal beroperasinya perusahaan, wirausaha seringkali bekerja dengan

ekstrim yaitu bekerja sepanjang hari mencapai 6 atau 7 hari penuh dalam

seminggu, tidak ada waktu berekreasi dan berkumpul dengan keluarga.

Keadaan seperti ini dapat menyebabkan wirausaha menjadi stres, dengan

pengorbanan pribadi ini wirausaha tersebut inilah yang membuat usahanya

berhasil dan sukses.

2. Burden of responsibility / jack of all trade

Wirausaha mempunyai beban tanggung jawab yang lebih berat

dibandingkan dengan karyawan perusahaan. Karyawan biasanya dapat

membagi informasi dengan sesama pekerja lainnya dan mempunyai rasa

persahabatan, tapi wirausaha kesepian berada di puncak kekuasaan.

Pekerja mempunya spesalisasi didalam pekerjaannya, tetapi

wirausahaharus mengatur dan memahami sesama fungsi didalam

(20)

3. Little margin for error

Wirausaha harus mempunyai perhitungan yang tepat tentang lokasi, modal

yang akan ditanam dan sebagainya dengan tingkat torelansi kesalahan

yang sangat kecil.

2.1.3. Usaha Keluarga

Lambing dan Kuehl dalam bukunya : “ enterpreneurship” (2000)

mendefinisikan wirausaha keluarga yaitu usaha keluarga adalah usaha yang

mayoritas modal dan pengawasannya adalah anggota keluarga dimana dua atau

lebih anggota keluarga terlibat secara langsung didalamnya dan biasanya usaha

keluarga didasarkan pada perasaan, pemeliharaan dan keamanan tetapi bisnis

berkisar seputar produktifitas, prestasi dan keuntungan. Bisnis keluarga adalah

sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara tidak langsung terlibat

didalam menjalankan bisnis keluarga sangat diperlukan untuk mencapai

kesuksesan yang akan dicapai oleh keluarga tersebut agar bisnis dapat terus

diwariskan pada generasi berikutnya.

Bisnis keluarga memiliki kelebihan dari bisnis yang lain dimana keluarga

berbagi susah dan duka bersama dengan membangun perusahaan. Mengatasi

masalah dan memcahkan masalah dari waktu ke waktu secara bersama baik

didalam perusahaan maupun diluar urusan bisnis.

Dalam bisnis keluarga ada rasa saling percaya yang tinggi terhadap

anggota keluarga, suasana kerja lebih menyenangkan, komitmen kerja yang tinggi

dari anggota keluarga yang menyebabkan lebih cepatnya pencapaina tujuan

(21)

terciptanya budaya korporasi yang sama di antara anggota keluarga, hingga

pengelolaan perusahaan berjalan lancar.

Sumber keuangan, pada umumnya perusahaan didanai secara konservatif

atau berasal dari dana pribadi. Biasanya pengelolaan keuangan perusahaan

dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti, sebab menyangkut kehidupan

keluarganya. Pengupahan karyawan disesuaikan dengan performance

masing-masing karyawan, bukan berdasarkan lama kerja atau pertalian darah. Ini

mendorong karyawan untuk bekerja kratif, produktif dan efektif.

Menurut John L. Ward (Susanto, 2002), yang diperoleh dari berbagai

penelitian terhadap banyak wirausaha keluarga, ada tiga hal yang harus di ketahui

oleh wirusaha keluarga adalah:

1. Sukses bukanlah suatu kebetulan, kemakmuran dicapai setelah memalui

beberapa generasi yang bekerja yang keras.

2. Perusahaan keluarga yang sukses adalah perencanaan yang di lakukan

dengan sangat hati-hati. Mereka merencanakan masa depat usaha mereka

dan masa depan keluarga mereka.

3. Melalui perencanaan, mereka mengantisipasi isu yang biasanya dihadapi

oleh bisnis mereka. Mereka mebuat kebijakan untuk mengatasi isu

tersebut, serta mengasuh naluri untuk kepentingan usaha dan keluarga

(22)

Tabel 2.2

Perbedaan Wirausaha Keluarga Dengan Non Wirausaha Keluarga No Kategori Wirausaha keluarga Wirausaha non keluarga 1 Kepemilikan 100% dimiliki oleh

keluarga

Pemegang saham

2 Pengawasan Oleh keluarga Badan komisaris

3 Motivasi Pada kepuasan pemilik Pada kepuasan pemegang saham

4 Pembuatan Cepat, berdasarkan

intuisi, sukses atau gagal merupakan tanggung jawab

Dipertimbangkan dengan sangat hati-hati, suksesatau gagal merupakan tanggung

jawab profesional, berorientasi pada proses

bukan hasil

5 Pendelegasian Tidak jelas Jelas tetapi sering kali terlalu birokratis

6 Jam kerja Tidak terbatas Terbatas 7 Kepemimpinan Paternalistik, regenalisai

didasarkan pada dukungan keluarga dan

prestasi

Keuntungan keterlibatan anggota keluarga didalam bisnis menurut

Longenecker (2001) :

1. Kuatnya ikatan persaudaraan didalam bisnis keluarga.

2. Perusahaan dapat menggunakan tema keluarga bersangkutan didalam

periklanan dan membuatnya berbeda dari persaingan.

3. Anggota keluarga mau menggorbankan pendapatnya untuk keperluan

(23)

2.1.4. Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha yaitu keuntungan, jumlah penjualan dan pertumbuhan

usaha mempunyai hubungan signifikan terhadap keberhasialan usaha

(Dalimunthe, 2003).

1. Keuntungan usaha

Keuntungan usaha adalah hasil yang diperoleh dari penjualan sebuah

produk. Keuntungan akan tercapai apabila harga pokok produksi telah

tercapai

2. Jumlah penjualan

Jumlah penjualan merupakan total penjualan produk atau jasa. Jumlah

enjualan meningkat apabila barang yang tersedia habis terjual.

3. Pertumbuhan usaha

Pertumbuhan usaha adalah peningkatan aktivitas usaha pada periode

tertentu. Pertumbuhan ini diikuti dengan meningkatnya laba, pelanggan

serta nama baik.

Membangun usaha agar berhasil tidak cukup hanya dengan naluri dan

insting, tetapi harus dilandasi perencan dan perhitungan yang matang. Dalam

membangun strategi bisnis, perlu mencari dan mengukuhkan keunggulan melalui

profesionalismu. Profesionalism berarti memiliki kecakapan, integritas tinggi,

mempunyai moral yang baik, mempunyai etika dan mempunyai komitmen

(24)

Isi komitmen adalah jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja keras dan

prestasi. Bekerja secara profesional menjamin adanya kompetisi untuk

memberikan yang terbaik bagi keberhasilan usaha.

Keberhasilan usaha juga akan tercapai bila mampu menjaga keseimbangan

dan memadukan secara tepat antara strategi bisnis dan budaya organisasi. Juga

harus didukung komitmen karyawan terhadap tujuan organisasi, serta semua

kompetisi semua karyawan pada setiap jenjang jabatan.

2.1.5. Faktor- Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga

Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya

secara langsung terlibat kepemilikian, jabatan dan fungsi. Keberhasilan tidak akan

tercapai tanpa adanya kerja keras dan pengorbanan tenaga dan pikiran.

Faktor-faktor yang mendorong kesuksesan dalam menjalankan usaha

keluarga antara lain:

a. Faktor pemasaran adalah faktor keseluruhan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Faktor pemasaran mencakup produk yang berkualitas, harga

yang sesuai dengan kualitas produk, lokasi yang strategis, tenaga kerja yang

terlatih, promosi memalui media dan proses pendeskripsian produk kepada

konsumen yang disampaikan dengan jelas.

b. Faktor produksi adalah suatu bagian yag ada di dalam perusahaan yang

bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam

penyelenggaraan produksi. Dengan mengatur kegiatan ini maka diharapkan

proses produksi akan berjalan dengan lancar dan hasil produksi pun akan

(25)

sesuai dengan tugasnya, memperhitungkan dan menganalisis modal kerja,

memiliki visi dan misi sesuai dengan tujuan perusahaan, tempat usaha

letaknya dekat dengan bahan mentah, kegiatan promosi produk merupakan

kegiatan yang wajib dilakukan.

c. Faktor organisasi dan manajemen merupakan faktor yang mencakup struktur

organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk

melaksanakan kegiatan operasional usaha, gaji/ upah/ fasilitas lain yang

diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja. Faktor organisasi dan

manajemen meliputi dilakukannnya pengambilan keputusan yang lebih

demokratis dan partisipatif terhadap masalah yang bersangkutan dengan

lingkungan organisasi, terdapatnya pembagian kerja, gaji/ upah yang baik,

adanya kedisiplinan, menomorduakan kepentingan pribadi terhadap

kepentingan umum, rekan kerja yang kompak, penghargaan terhadap pekerja

yang dijalankan, tanggung jawab akhir terletak pada atasan, kondisi kerja

yang aman, nyaman, dan menarik, pimpinan yang adil dan bijaksana, garis

kewenangan seperti tergambar pada struktur organisasi, terdapat keadilan

dalam usaha.

d. Faktor keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan

usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana

tersebut. Faktor keuangan meliputi melakukan penilaian atas kelayakan

potensi usaha, menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba

(26)

perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha, memperhitungan kebutuhan

modal

2.2. Penelitian Terdahulu

Suar juharah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Peran Dan

Hubungan Keluarga Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Emas Sinar

Agung Medan pada tahun 2003”, diperoleh kesimpulan variabel peran dan

hubungan keluarga yang paling dominan terhadap keberhasilan usaha pada toko

emas Sinar Agung Medan adalah Variabel kerjasama dan persaingan antara

saudara kandung.

Misna Erika melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Peran Dalam

Hubungan Keluarga Terhadap Keberhasilan Bisnis Keluarga (Studi Kasus

Pada Toko Ima Brownies Dan Juden’s Bakery pada tahun 2005)”. Diperoleh

kesimpulan variabel peran dalam hubungan keluarga yang paling dominan

terhadap keberhasilan bisnis keluarga pada Toko Ima Brownies Dan Juden’s

(27)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif kualitatif, yang merupakan

pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai

status terakhir dari subjek penelitian. ( Kuncoro, 2009 ).

Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan membuat

pencanderaan/lukisan/deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi

atau daerah tertentu secara sistematik, faktual, dan teliti (Ginting dan Syafrizal ,

2008)

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Toko Emas Sriwijaya yang terletak di

Jalan Sirao No.56 Gunung Sitoli. Waktu penelitian dilakukan pada Bulan Januari

sampai dengan Februari 2012.

3.3. Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis

permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mendorong

keberhasilan dalam menjalankan usaha Toko Emas Sriwijaya yang terletak di

Jalan Sirao No.56 Gunung Sitoli. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah

faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen, dan faktor

(28)

3.4. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah:

e. Faktor pemasaran adalah faktor keseluruhan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Faktor pemasaran mencakup produk yang berkualitas, harga

yang sesuai dengan kualitas produk, lokasi yang strategis, tenaga kerja yang

terlatih, promosi memalui media dan proses pendeskripsian produk kepada

konsumen yang disampaikan dengan jelas.

f. Faktor produksi adalah suatu bagian yag ada di dalam perusahaan yang

bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam

penyelenggaraan produksi. Dengan mengatur kegiatan ini maka diharapkan

proses produksi akan berjalan dengan lancar dan hasil produksi pun akan

bermutu tinggi. Faktor rencana produksi meliputi tenaga kerja memiliki

keahlian yang sesuai dengan tugasnya, memperhitungkan dan menganalisis

modal kerja, memiliki visi dan misi sesuai dengan tujuan perusahaan, tempat

usaha letaknya dekat dengan bahan mentah, kegiatan promosi produk

merupakan kegiatan yang wajib dilakukan.

g. Faktor organisasi dan manajemen merupakan faktor yang mencakup struktur

organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk

melaksanakan kegiatan operasional usaha, gaji/ upah/ fasilitas lain yang

diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja. Faktor rencana organisasi

dan manajemen meliputi dilakukannnya pengambilan keputusan yang lebih

demokratis dan partisipatif terhadap masalah yang bersangkutan dengan

(29)

adanya kedisiplinan, menomorduakan kepentingan pribadi terhadap

kepentingan umum, rekan kerja yang kompak, penghargaan terhadap pekerja

yang dijalankan, tanggung jawab akhir terletak pada atasan, kondisi kerja

yang aman, nyaman, dan menarik, pimpinan yang adil dan bijaksana, garis

kewenangan seperti tergambar pada struktur organisasi, terdapat keadilan

dalam usaha.

h. Faktor keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan

usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana

tersebut. Faktor rencana keuangan meliputi melakukan penilaian atas

kelayakan potensi usaha, menganalisis kemampuan proyek untuk

mendapatkan laba yang di rencanakan atau diharapkan, menganalisis

kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha, memperhitungan

kebutuhan modal.

i. Keberhasilan usaha yaitu keuntungan, jumlah penjualan dan pertumbuhan

usaha mempunyai hubungan signifikan terhadap keberhasialan usaha

(30)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

VARIABEL INDIKATOR SKALA UKUR

Faktor Pemasaran

1.Produk (Product) yang berkualitas

Triangulasi 2.Harga (Price) sesuai dengan kualitas

3.Lokasi (Place) yang strategis 4.Tenaga kerja (People) yang terlatih 5.Promosi (Promotion) melalui media 6.Proses (Process) pendeskripsian

produk kepada konsumen harus jelas

Faktor Produksi

1. Tenaga kerja memiliki keahlian (Skill) yang sesuai dengan tugasnya

Triangulasi 2. Memperhitungkan dan menganalisis

modal kerja (Money)

3. Memiliki visi dan misi sesuai dengan tujuan perusahaan (Mindset)

4. Tempat usaha letaknya dekat dengan bahan mentah (Material)

5. Kegiatan promosi produk merupakan kegiatan yang wajib (Market)

Faktor Organisasi dan Manajemen

1. Dilakukannnya pengambilan keputusan yang lebih demokratis terhadap masalah yang bersangkutan

Triangulasi 2. Terdapatnya pembagian kerja

3. Gaji/ upah yang baik 4. Adanya kedisiplinan

5. Menomorduakan kepentingan pribadi 6. Rekan kerja yang kompak

7. Penghargaan terhadap pekerja yang dijalankan

8. Tanggung jawab akhir terletak pada atasan

9. Kondisi kerja yang aman dan nyaman 10. Pimpinan yang adil dan bijaksana 11. Garis kewenangan seperti tergambar

pada struktur organisasi

12. Terdapat keadilan dalam usaha

Faktor Keuangan

1. Menilai kelayakan potensi usaha

Triangulasi 2. Kemampuan proyek untuk

mendapatkan laba yang di rencanakan atau diharapkan 3. Kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha

(31)

3.5. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini terdiri dari individu-individu yang berkaitan

langsung dengan toko Emas Sriwijaya yang terdiri dari pemilik toko Emas

Sriwijaya, karyawan toko Emas Sriwijaya dan beberapa konsumen yang akan

dijadikan responden.

3.6. Jenis Data

Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan dua jenis data

untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari responden

terpilih pada lokasi penelitian. Data primer di peroleh dengan wawancara

terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan

mempeajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan situs internet

untuk mendukung penelitian.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

a. Pengamatan (observation)

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung pada subjek yang akan diteliti di lokasi penelitian, dalam hal ini

pengamatan dilakukan pada Toko Emas Sriwijaya yang terletak di Jalan Sirao

(32)

b. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Dalam hal ini wawancara

dilakukan dengan pemilik Toko Emas Sriwijaya yang terletak di Jalan Sirao

No.56 Gunung Sitoli.

c. Wawancara mendalam(Indepth interview)

Wawancara mendalam (Indepth iterview) digunakan untuk mewawancari

pemirsa dan informan guna memperoleh data dan informasi mengenai masalah

penelitian

d. Daftar pertanyaan (questionnaire)

Daftar pernyataan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

e. Studi dokumentasi

studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui buku, jurnal, dan internet

(33)

3.8. Prosedur Pengumpulan Data

3.8.1 Pra-Depth Interview

Peneliti memulai depth interview dengan menggunakan

langkah-langkah seperti yang disarankan oleh Mulyana (2003) ,yaitu:

1. Menemukan subjek penelitian

Untuk menemukan orang yang akan dijadikan subjek penelitian, peneliti

harus terjun ke lapangan untuk menemukan orang yang layak untuk

diwawancara. Sejalan dengan proses ini, peneliti dapat meminta rujukan

mengenai siapa lagi orang yang mempunyai pengalaman atau karakteristik

serupa.

2. Menentukan jumlah responden

Dalam metode depth interview tidak ada kriteria baku mengenai berapa

jumlah responden yang harus diwawancarai. Sebagai aturan umum,

peneliti berhenti melakukan wawancara sampai data menjadi jenuh.

3. Variasi responden

Pertimbangan dalam pemilihan sampel ini adalah bahwa sampel sebaiknya

bervariasi, dilihat dari ciri demografisnya, sehingga hasil penelitian tidak

menyimpang karena faktor-faktor sosio-ekonomi, gender, atau kepribadian

yang tidak relevan, akan diperkaya oleh orang-orang yang berlainan dalam

(34)

3.8.2. Pada Saat Depth Interview

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peneliti saat

melakukan depth interview, yaitu :

1. Memulai wawancara

Wawancara dimulai dengan basa-basi ketimuran, namun tetap

proporsional dan secukupnya, apalagi bila responden adalah orang penting

dan hanya memiliki waktu yang terbatas.

2. Mengajukan pertanyaan

a. Untuk memperoleh data secermat mungkin, digunakan tape recorder.

Namun, sebelum menggunakan tape recorder, terlebih dahulu

meminta izin kepada responden. Hal ini mungkin terjadi adalah

responden menjadi gugup ketika menyadari jawabannya direkam,

namun biasanya hal ini tidak berlangsung lama, dan kegugupan itu

mencair seiring dengan jalannya wawancara. Keuntungan peneliti bila

menggunakan tape recorder adalah (1) peneliti dapat lebih

berkonsentrasi penuh terhadap informasi yang diberikan responden

karena tidak harus mencatat ataupun menulis seluruh informasi yang

terucap, dan (2) data menjadi lebih lengkap dan akurat

b. Pertanyaan dalam depth interview cenderung dimulai dengan kata

tanya bersifat terbuka, seperti ‘bagaimana’, ‘apakah’, dan ‘mengapa’.

c. Peneliti harus dapat membawa wawancara ini menjadi sebuah

‘percakapan informal’, sehingga peneliti dapat menggali apa yang

(35)

yang akrab dan informal. Pertanyaan bahkan dapat diajukan dalam

bahasa daerah, bila diyakini responden akan bersikap lebih terbuka.

3. Pedoman penyelenggaraan wawancara

Beberapa pedoman yang perlu diketahui dalam

menyelenggarakan wawancara, yaitu:

a. Penyusunan isi wawancara yang efektif, dengan berusaha

menempatkan pesan utama pada awal pembicaraan.

b. Sikap dan ekspresi vokal yang tepat.

c. Saling membuka diri.

d. Sesuaikan penggunaan alat peraga dengan kondisi saat wawancara.

e. Memperhitungkan kepentingan dan perspektif penelitian.

4. Mengakhiri depth interview

Beberapa pedoman yang perlu diketahui dalam mengakhiri

wawancara, yaitu:

a. Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pribadi (seperti tempat dan

tanggal lahir, usia, riwayat pendidikan, penghasilan, dan

sebagainya) diajukan pada akhir wawancara. Hal ini berkebalikan

dengan pertanyaan dalam survei yang umumnya menempatkan

pertanyaan-pertanyaan pribadi ini diawal wawancara. Tujuan

teknik ini adalah menghindarkan responden dari keharusan

memberikan jawaban yang bersifat pribadi, yang mungkin

(36)

jawaban atas pertanyaan berikutnya, atau bahkan secara mendadak

dan sepihak membatalkan wawancara.

b. Pada akhir wawancara, peneliti sebaiknya meminta alamat, nomor

telepon, ataupun email responden. Tujuannya adalah agar

memudahkan peneliti untuk menghubungi responden bila

membutuhkan data tambahan.

3.8.3. Pasca Depth Interview

Peneliti menyalin hasil wawancara ke dalam bentuk tulisan

dan memilah-milahnya berdasarkan kategorinya yang relevan,

seperti model, hipotesis, atau kerangka teori yang sedang

dibangun.

3.9. Uji Keabsahan Dan Metode Triangulasi

Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastian bahwa yang

berukur benar- benar merupakan variabel yang ingin di ukur. Keabsahan ini juga

dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya

adalah dengan proses triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Pada penelitian ini yang digunakan adalah

metode triangulasi data dimana menggunakan berbagai sumber data seperti

dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai

lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Yang

menjadi objek yang akan diteliti ialah pemilik Toko Emas Sriwijaya, karyawan,

(37)

3.10. Teknik Analisis

Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam (depth interview), maka

analisis data dilakukan setelah terlebih dahulu editing data, mengorganisir data

sesuai dengan variabel penelitian kemudian dilakukan analisis.

Analisis data penelitian ini menggunakan analisis isi (Content Analysis),

yaitu menguraikan jawaban-jawaban berdasarkan fakta, dan dibuat matrik-matrik

yang menjelaskan pengkategorisasian terhadap hasil yang ditemukan di lapangan

(38)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Toko Emas Sriwijaya berlokasi pada jalan sirao no.56 Gunung Sitoli.

Toko Emas Sriwijaya didirikan oleh bapak Dasril koto pada tahun 1973, dan

sekarang di jalankan oleh anak pertama dari keturunan bapak Dasril Koto dan ibu

Hernawati Harefa. Dimana tempat usaha sekaligus tempat tinggal keluarga

tersebut bersatu (RUKO), dimana lantai pertama dijadikan sebagai tempat

berjualan, sedangkan lantai kedua dan ketiga dijadikan ruang tamu dan tempat

beristirahat. Pemilik mengelola sendiri perusahaan bersama dengan bersama

karyawannya yang berjumlah 2 orang. Disini pemilik bertugas sebagai pegawas

barang jualannya dan memberikan kerja kepada karyawannya bila mana ada

pesanan yang ingin di buat oleh pelangan. Toko emas sriwijaya mempunyai target

pasar nya yaitu pegawai negeri sipil, para pedagang ataupun para petani yang

ingin menyimpan dana mereka dalam bentuk emas ataupun logam mulia.

Toko emas Sriwijaya yang terletak pada jalan sirao terletak di pusat pasar

kota gunung sitoli tersebut. Usaha tersebut bergerak pada bidang jual beli logam

mulia (perak, emas, maupun emas putih). Selain itu, toko emas Sriwijya juga

menerima pembuatan logam mulia tersebut dalam bentuk kalung, gelang, cincin

maupun anting-anting. Toko emas Sriwijaya sudah memiliki pelangan tetap

karena toko emas Sriwijaya selalu menjaga kualitas dan kuantitas dari barang

(39)

di sana, hal itu dapat dilihat dari hasil wawancara saya dengan pemilik sekaligus

dari pengamatan peneliti di toko emas sriwijaya.

4.1.1. Struktur organisasi

Gambar 4.1

Struktur Perusahaan Toko Emas Sriwijaya Sumber : Toko emas Sriwijaya, diolah peneliti (2012)

4.1.2. Uraian tugas

Tugas dan tanggung jawab masing-masing satuan organisasi

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pemilik atau Pimpinan Adapun tugas dan tanggung jawab dari pimpinan

adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab dalam mengelola keseluruhan jasa toko emas

miliknya.

b. Melakukan perekrutan karyawan yang akan di pekerjakan.

c. Mengawasi pemakaian peralatan yang digunakan untuk jasa

pembuatan barang pesanan.

2. Karyawan adapun tugasnya adalah sebagai berikut :

a. Mengerjakan pembuatan barang yang disuruh pemilik agar pesanan

pelanggan cepat terselaikan.

b. Mencuci atau membersihkan emas yang udah pudar agar terlihat lebih

bagus.

PEMILIK

(40)

c. Melaporkan kegiatan operasional karyawan kepada pemilik toko .

d. Melaporkan kerusakan-kerusakan bila peralatan yang digunakan rusak

atau tidak berfungi.

4.1.3. Pasar sasaran

Suatu perusahaan dalam memasarkan produk dan jasa terlebih

dahulu menetapkan pasar sasaran untuk produk dan jasanya tersebut.

Perusahaan akan sulit untuk melayani dan memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen pada pasar yang sangat luas secara keseluruhan.

Konsumen yang ada pada pasar yang luas akan mempunyai kebutuhan dan

keinginan yang beragam pula. Apalagi perusahaan akan kalah bersaing

dengan perusahaan lainnya apabila beroperasi pada seluruh segmen pasar.

Toko emas Sriwijaya telah memiliki pelangan tetap yang yang

royal terhadap produk yang diberikan pemilik terhadap para pelangannya.

Di samping itu adat pernikahan yang terdapat pada suku Nias itu sendiri

setiap acara pernikahan pihak perempuan wajib memakai perhiasan emas

dari ujung kepala hingga ujung kaki sehingga emas di suku Nias tersebut

sudah menjadi tradisi yang wajib di patuhi oleh setiap acara pernikahan

(41)

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristik Informan

Informan dalam penelitian ini berjumlah 9 orang, yang terdiri dari

1 orang pemilik toko, 2 orang karyawan toko dan 6 orang dari pihak

pelangan, dengan karakteristik informan sebagai berikut.

Tabel 4.1 Karakteristik Informan

Informan Nama Jenis Kelamin Umur

Pemilik

Sumber : toko emas Sriwijaya, diolah peneliti (2012)

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan sebagian besar informan

berjenis kelamin laki-laki (5 orang) dan sisanya orang perempuan, berusia 20

tahun keatas.

Pemilik toko Emas Srwijaya dilihat dari tugas dan fungsinya menjadi

seseorang yang bertanggung jawab terhadap Toko Emas Sriwijaya tersebut. Para

karyawan Toko Emas Sriwijaya berperan sebagai bawahan Pemilik toko Emas

(42)

kepuasan bagi para pelanggan. Para pelanggan merupakan individu-individu yang

pernah berbelanja di Toko Emas Sriwijaya Gunungsitoli.

4.2.2 Pembahasan hasil wawancara pemilik toko

4.2.2.1 Persepsi pihak pemilik tentang faktor pemasaran

Peneliti melihat faktor pemasaran merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan usaha. Peneliti menggunakan 6 (enam)

indikator dalam 9 (sembilan) pertanyaan untuk mengetahui apakah pemilik

usaha yang diwawancara berpendapat bahwa faktor pemasaran seperti

produk yang berkualitas, harga yang terjangkau, lokasi yang strategis,

tenaga kerja yang terlatih, promosi, dan proses pendeskripsian produk

merupakan beberapa elemen dari faktor pemasaran yang merupakan faktor

keberhasilan dalam menjalankan usaha toko emas Sriwijaya.

Tabel 4.2 Matrik jawaban pemilik tentang faktor pemasaran

Pertanyaan

Faktor Pemasaran

1. Menurut Anda, desain produk yang bagaimana yang akan menarik

perhatian konsumen?

Penjelasan : menurut saya desain produk uang menarik perhatian konsumen di

sana adalah bentuk ukiran dan koin emas yang di jadikan untuk perkawinan adat.

2. Menurut Anda, apakah harga yang sudah di tetapkan sudah tepat?

Penjelasan : Harga sudah tepat karna harga sudah di sesuaikan dengan harga

(43)

3. Menurut Anda, apakah keunggulan harga merupakan kunci dalam

memegang persaingan?

Penjelasan : Benar karna menyesuaikan denagn harga pasar para konsumen

menjadi sangat di untungkan.

4. Apakah Anda setuju bahwa penentuan harga dengan pertimbangan mutu

produk adalah untuk memberikan kesan bahwa produk yang ditawarkan

memiliki kualitas yang tinggi?

Penjelasan : Setuju, itu tergantung atas pesanan pelangan. Semakin baik kualitas

yang akan di beli pelangan semakin baik juga mutu produk yang akan di berikan.

5. Apakah penentuan lokasi Anda sudah tepat sasaran?

Penjelasan : Sudah tepat sasaran sebab lokasi sangat menentukan keberhasilan

dalam berdagang.

6. Apakah promosi merupakan upaya khusus Anda untuk meningkatkan

penjualan ?

Penjelasan : Tidak mesti sebab di daerah tempat berjualan sudah sangat di kenal

masyarakat

7. Apa yang Anda lakukan sebagai tindakan promosi usaha Anda ?

(44)

8. Apakah konsep pemasaran yang kreatif dan inovatif akan meningkatkan

daya tarik produk anda?

Penjelasan : iya, konsep pemasaran yang kreatif akan meningkatkan daya tarik.

9. Apakah Anda memberikan layanan pemesanan produk tempahan?

Penjelasan : iya, sebab itu keunggulan dari toko yang saya miliki.

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, maka peneliti melihat bahwa faktor

pemasaran yang terbaik adalah pertanyaan nomor 9 (Sembilan). Peneliti melihat

dalam pertanyaan tersebut yang berisi “apakah Anda memberikan layanan

pemesanan produk tempahan?” di respon baik oleh pemilik tersebut dengan

jawaban “iya, sebab itu merupakan keunggulan dari toko yang saya miliki”.

Pertanyaan tersebut di kuat kan oleh 3 orang pelanggan yang mendukung

keberhasilan usaha pada toko emas Sriwijaya terletak pada faktor pemasarannya.

4.2.2.2 Persepsi pihak pemilik tentang faktor produksi

Peneliti melihat faktor produksi merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan usaha. Dalam hal ini ada 5 (lima) indikator

dalam 6 (enam) pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk

mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai berpendapat

bahwa faktor produksi seperti tenaga kerja yang ahli, memperhitungkan

modal kerja, visi dan misi sesuai dengan tujuan, tempat yang dekat dengan

(45)

elemen dari faktor pemasaran yang merupakan faktor keberhasilan dalam

menjalankan usaha toko emas Sriwijaya.

Tabel 4.3 Matrik jawaban pemilik tentang faktor produksi

Faktor Produksi

10. Apakah karyawan Anda memiliki keahlian yang sesuai dengan

pekerjaannya dalam usaha Anda?

Penjelasan : iya, mereka memiliki keahlian dalam bidang mereka masing-masing

sehingga pekerjaan lebih efektif dan efisien di lakukan.

11. Apakah Anda melakukan penyeleksian terhadap penerimaan karyawan?

Penjelasan : tidak, sebab karyawan yang saya pekerjakan sudah bekerja di toko

emas yang lain terlebih dahulu sehingga kemampuan karyawan tersebut telah ada

terlebih dahulu.

12. Apakah Anda memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal kerja

bagi usaha Anda?

Penjelasan : iya saya memperhitungkannya.

13. Apakah Anda telah mempersiapkan visi dan misi untuk meraih

tujuan-tujuan yang ingin diraih usaha Anda?

Penjelasan : visi dan misi tidak kami catat dengan detail yang jelas tujuan dari

(46)

14. Apakah visi yang efektif mampu memberikan inspirasi, sehingga dapat

mendorong karyawan untuk melakukan yang terbaik bagi usaha Anda?

Penjelasan : sepertinya iya.

15. Apa saja promosi yang Anda lakukan untuk menarik dan mempertahankan

pelanggan?

Penjelasan : Menyediakan semua kebutuhan yang di inginkan pelanggan dengan

memberikan yang terbaik.

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, maka peneliti melihat bahwa faktor produksi

yang terbaik adalah pertanyaan nomor 15 (lima belas). Peneliti melihat dalam

pertanyaan tersebut yang berisi “Apa saja promosi yang Anda lakukan untuk

menarik dan mempertahankan pelanggan?” di respon baik oleh pemilik tersebut

dengan jawaban “Menyediakan semua kebutuhan yang di inginkan pelanggan

dengan memberikan yang terbaik.”. Pertanyaan tersebut di kuat kan oleh 2 orang

karyawan dan 3 orang pelanggan yang mendukung keberhasilan usaha pada toko

(47)

4.2.2.3 Persepsi pihak pemilik tentang faktor Organisasi dan Manajemen

Peneliti melihat faktor organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Dalam hal ini ada 12 (duabelas)

indikator dalam 10 (sepuluh) pertanyaan yang akan digunakan sebagai

petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai

berpendapat bahwa faktor organisasi dan manajemen seperti pengambilan

keputusan yang demokratis, pembagian kerja, gaji atau upah yang baik,

adanya kediplinan, rekan kerja yang baik, penghargaan terhadap pekerjaan,

tanggung jawab akhir terletak pada atasan, kondisi kerja yang aman dan

nyaman, pimpinan yang adil, garis kewenangan dan keadilan dalam usaha

merupakan beberapa elemen dari faktor organisasi dan manajemen yang

merupakan faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha toko emas

Sriwijaya.

Tabel 4.4 Matrik jawaban pemilik tentang

faktor Organisasi dan Manajemen

Faktor Organisasi dan Manajemen

16. Apakah dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan,

dilakukan secara demokratis dan partisipatif?

Penjelasan : iya, pemecahan masalah di lakukan secara demokratif dan

partisipatif tapi pengambilan keputusan mutlak dari saya.

17. Bagaimana pembagian kerja dalam usaha Anda?

(48)

18. Bagaimana penetapan gaji pada usaha Anda?

Penjelasan : Gaji di berikan setiap hari dan kalo hari sabtu gaji di beri sebanyak 2

kali yaitu gaji untuk hari minggu juga

19. Bagaimana Anda menerapkan kedisplinan yang konsisten di dalam usaha

anda?

Penjelasan : Yaitu dengan cara masuk kerja jam 8 pagi istirahat jam 12 siang

masuk jam 1 siang lagi dan pulang jam 5 sore

20. Apakah Anda lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada

kepentingan bersama?

Penjelasan : Mengutamakan kepentingan bersama

21. Apakah Anda menerapkan kerja sama dan kekompakan dalam usaha Anda?

Penjelasan : iya, sebab dengan kerja sama pekerjaan kami lebih mudah

diselesaikan

22. Apakah Anda memberikan insentif kepada karyawan yang beprestasi dalam

pekerjaannya?

Penjelasan : iya, intensif saya berikan setiap akhir minggu dimana besarnya

(49)

23. Apakah Pimpinan sepenuhnya berada pada satu orang saja?

Penjelasan : iya, pimpinan sepenuhnya saya yang mengatur

24. Bagaimana Anda menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman dan

menarik untuk karyawan Anda?

Penjelasan : Dengan cara disiplin dan professional kerja

25. Apakah Sikap adil dan bijaksana sangat penting dalam kepemimpinan

Anda dalam menjalankan usaha ini?

Penjelasan : iya, sikap adil sangat penting dalam kepemimpinan usaha saya.

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, maka peneliti melihat bahwa faktor

organisasi dan Manajemen yang terbaik adalah pertanyaan nomor 20 (dua puluh).

Peneliti melihat dalam pertanyaan tersebut yang berisi “Apakah Anda lebih

mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama?” di respon

baik oleh pemilik tersebut dengan jawaban “Mengutamakan kepentingan

bersama”. Tetapi tidak ada karyawan maupun pelanggan yang mengemukan

bahwa faktor organisasi dan manajemen menjadi faktor keberhasilan usaha pada

toko emas Sriwijaya.

4.2.2.4 Persepsi pihak pemilik tentang faktor Keuangan

Peneliti melihat faktor keuangan merupakan salah satu faktor yang

(50)

dalam 5 (lima) pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk

mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai berpendapat

bahwa faktor keuangan seperti kelayakan potensi usaha, kemampuan

mendapatkan laba, kemampuan perkembangan kegiatan usaha dan kebutuhan

modal merupakan beberapa elemen dari faktor keuangan yang merupakan

faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha toko emas Sriwijaya.

Tabel 4.5 Matrik jawaban pemilik tentang faktor Keuangan

Faktor Keuangan

26. Apakah Anda telah melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha

Anda sebelum Anda menginvestasikan uang dan waktu untuk

mendirikannya?

Penjelasan : Sudah sebab usaha tersebut sudah turun temurun

27. Apakah Anda menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba

yang direncanakan?

Penjelasan : itu tergantung dari harga pasaran dunia.

28. Apakah Anda membuat rincian pengeluaran dan pendapatan usaha Anda

Penjelasan : iya, saya membuat rincian pengeluaran dan pendapatan saya tapi

tidak sedetail perusahaan besar yang membukannya.

29. Apakah Anda menganalisis kemampuan perkembangan pelaksanaan

(51)

Penjelasan : tidak, saya tidak membuat laporan keuangan. Saya hanya membuat

cacatan-cacatan kecil untuk meningatkan saya.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, maka peneliti melihat bahwa faktor keuangan

yang terbaik adalah pertanyaan nomor 26 (dua enam). Peneliti melihat dalam

pertanyaan tersebut yang berisi “Apakah Anda telah melakukan penilaian atas

kelayakan potensi usaha Anda sebelum Anda menginvestasikan uang dan waktu

untuk mendirikannya?” di respon baik oleh pemilik tersebut dengan jawaban

“Sudah sebab usaha tersebut sudah turun temurun”. Tetapi tidak ada karyawan

maupun pelanggan yang mengemukan bahwa faktor organisasi dan manajemen

(52)

4.2.3 Pembahasan hasil wawancara karyawan dan pelangan toko

Dari hasil wawancara langsung peneliti kepada pengawai dan pelanggan

toko emas Sriwijaya tentang faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan toko Emas Sriwijaya maka peneliti mendapatkan data yang dapat di

lihat sebagai berikut :

Tabel 4.6 Matrik jawaban karyawan dan pelangan toko

Informan Nama Hasil wawancara

Karyawan I Adi Faktor produksi

Karyawan II Aad Faktor produksi

Pelanggan 1 Rahmad Faktor produksi

Pelanggan 2 Anton Faktor produksi

Pelanggan 3 Serly Faktor pemasaran

Pelanggan 4 Nia Faktor pemasaran

Pelanggan 5 Ida Faktor produksi

Pelanggan 6 Tati Faktor pemasaran

Sumber : toko emas Sriwijaya diolah peneliti (2012)

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas menunjukkan sebagian besar informan

memilih faktor produksi sebanyak (5 orang) sebgai faktor yang paling berpegaruh

terhadap keberhailan usaha pada toko emas Sriwijaya. Sebgaian informan

memilih faktor pemasaran sebanyak (3 orang) sebagai faktor yang mendukung

terhadap keberhasilan usaha pada toko emas Sriwijaya.

Peneliti mendapatkan data tersebut dengan cara menanyakan langsung

(53)

Sriwijaya. Karna keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti untuk menanyakan

faktor yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada toko Emas

Sriwijaya maka peneliti hanya menanyakan kepada karyawan dan juga pelanggan

sebagai berikut : “ Menurut Anda apa yang menjadi faktor yang sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada toko Emas Sriwijaya ini? Apakah

dari faktor pemasaran, faktor produksi, faktor manajemen dan organisasi ataupun

faktor keuangan?”

Berbagai jawaban yang di dapat dari karyawan maupun pelanggan toko

emas Sriwijaya antara lain : karyawan 1 (satu) maupun karyawan 2 (dua) dan

pelanggan 1 (satu), pelanggan 2 (dua), maupun pelanggan ke 5 (lima) menjawab

faktor produksi menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam keberhasilan usaha

ada toko emas Sriwijaya. Sedangkan pelanggan ke 3 (tiga), pelanggan ke 4

(empat) dan pelanggan ke 6 (enam) memilih faktor pemasaran yang menjadi

faktor yang paling berpengaruh dalam keberhasilan usaha pada toko emas

(54)

4.3 Analisis wawanca pihak pemilik, karyawan dan pelanggan

4.3.1 Analisis faktor Pemasaran

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan pada toko emas Sriwijaya maka

secara umum pemilik menyetujui bahwa faktor keberhasilan usaha toko Emas

Sriwijaya terletak pada faktor pemasaran. Sedangkan hasil penelitian pada pihak

karyawan maupun konsumen dapat di ketahui bahwa sebagian kecil karyawan

maupun pelanggan menjelaskan bahwa faktor pemasaran menjadi faktor

keberhasilan usaha pada toko emas Sriwijaya sedangkan sebagian besarnya

menjelaskan bahwa faktor keberhasilan usaha bukan terletak pada faktor

pemasarannya.

4.3.2 Analisis faktor produksi

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan pada toko emas Sriwijaya maka

secara umum pemilik menyetujui bahwa faktor keberhasilan usaha toko Emas

Sriwijaya terletak pada faktor produksi. Sedangkan hasil penelitian pada pihak

karyawan maupun konsumen dapat di ketahui bahwa sebagian besar karyawan

maupun pelanggan menjelaskan bahwa faktor produksi menjadi faktor

keberhasilan usaha pada toko emas Sriwijaya sedangkan sebagian kecilnya

menjelaskan bahwa faktor keberhasilan usaha bukan terletak pada faktor

produksinya.

4.3.3 Analisis faktor organisasi dan manajemen

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan pada toko emas Sriwijaya maka

secara umum pemilik menyetujui bahwa faktor keberhasilan usaha toko Emas

(55)

penelitian pada pihak karyawan maupun konsumen dapat di ketahui bahwa

sebagian kecil karyawan maupun pelanggan menjelaskan bahwa faktor pemasaran

menjadi faktor keberhasilan usaha pada toko emas Sriwijaya sedangkan sebagian

besarnya menjelaskan bahwa faktor keberhasilan usaha bukan terletak pada faktor

organisasi dan manajemennya.

4.3.4 Analisis faktor keuangan

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan pada toko emas Sriwijaya maka

secara umum pemilik menyetujui bahwa faktor keberhasilan usaha toko emas

Sriwijaya terletak pada faktor keuangan. Sedangkan hasil penelitian pada pihak

karyawan maupun konsumen dapat di ketahui bahwa sebagian kecil karyawan

maupun pelanggan menjelaskan bahwa faktor pemasaran menjadi faktor

keberhasilan usaha pada toko emas Sriwijaya sedangkan sebagian besarnya

menjelaskan bahwa faktor keberhasilan usaha bukan terletak pada faktor

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Faktor –faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha toko emas Sriwijaya

terdiri atas : faktor produksi, faktor pemasaran, faktor manajemen dan

organisasi serta faktor keuangan.

2. Faktor produksi merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam

keberhasilan menjalakan usaha toko emas Sriwijaya. Usaha toko emas

Sriwijaya memberikan layanan produk tempahan.

3. Faktor pemasaran merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam

menjalankan usaha toko emas Sriwijaya. Usaha toko emas Sriwijaya mampu

menarik dan mempertahankan dengan cara pomosi yang mereka lakukan.

4. Faktor organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor keberhasilan

dalam menjalankan usaha toko emas Sriwijaya. Usaha toko emas Sriwijaya

lebih menggutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan

pribadi.

5. Faktor keuangan merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam

menjalankan usaha toko emas Sriwijaya. Usaha toko emas Sriwijaya

melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha yang pemilik lakukan

(57)

5.2. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diuraikan maka saran-saran yang dapat

diberikan oleh penelitian ini yaitu:

1. Faktor yang paling berpengaruh dalam penelitian ini terletak pada

faktor produksinya, oleh sebab itu pemilik harus mampu

mempertahankan keunggulan yang menjadi ciri khas produk toko

Emas Sriwijaya

2. Perlu dilakukan inovasi terbaru dalam mengembangkan produk

3. Perlunya mempertahankan loyalitas pelanggan agar selalu

menggunakan produk yang selalu di tawarkan dengan cara menjadikan

pelanggan sebagai sahabat.

4. Pihak toko emas juga harus mampu melakukan promosi-promosi untuk

menarik hati konsumen berbelanja.

5. Peneliti lain diharapkan dapat mencari faktor lain yang mempengaruhi

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Alma buchari H, 2005. Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung. BUKU :

Anoraga, Pandji. 1992. Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Bugin, Burhan, 2008. Penelitian Kualitatif, Komunikasi Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta : Penerbit Prenada Media Group.

Ebert, Ronald J. And Griffin Risky W., 2000. Business Essentials, New Jersey : Prentice Hall Inc.

Ginting, Paham & Syafrizal Helmi Situmorang.2008.Filsafat Ilmu dan Metode Riset,Medan : USU Press

Kasmir. 2006. Kewirausahaan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga

Longenecker, Justin G. Moore Carlon W dan Petty, William J. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil, Jakarta, PT. Salemba Empat.

Lambing, Peggy and Khuel. Charles, R., 2000. Enterpreneurship, New Jersey : Prentice Hal Inc.

Meredith, Geoffrey G. 2000. Kewirausahaan, Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Mulyana, Debby. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, Darma Putra, dkk. 2001. Pengembangan Wirausaha Baru, Yayasan Humaniora & Asian Community Trust (ACT), Medan

Robins P. Stephen, 2008. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Prenhallindo, Jakarta.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Bandung. Alfabeta.

(59)

Suryana, 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta, PT. Salemba Empat.

Zimmerer, Thomas W dan Scarborough Norman M. 2002. Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Jakarta : PT. Salemba Empat.

Dalimunthe, Ritha F., 2003. Pengaruh Karakteristik Individu Kewirausahaan. Gaya Kempemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun dan Bordir di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau, Universitas Airlangga, (Tidak dipublikasikan).

SKRIPSI :

Jurah, Suar. 2003. Analisis Peran Dan Hubungan Keluarga Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Toko Emas Sinar Agung Medan. Medan: Perpustakaan Ekonomi USU. (Tidak dipublikasikan).

Gambar

Tabel 2.1 Ciri dan Watak Seorang Wirausaha
Tabel 2.2
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Gambar 4.1 Struktur Perusahaan Toko Emas Sriwijaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan elemen keusahawanan yang dimaksudkan ialah menerapkan elemen-elemen yang boleh membawa murid mempunyai tingkah laku, cara berfikir, boleh menguruskan projek asas

Bentuk penting dalam unsur belajar dalam tipe belajar oleh tanda ini adalah adanya gerakan reflek. Tanda dalam pengertian ini berbentuk bunyi atau hasil

Oleh karena itu, besarnya dividen yang dibagikan di masa yang akan datang kepada para pemegang saham oleh masing- masing perusahaan berbeda dari tahun ke tahun sesuai

Sekretariat DPRD Kota Bandar Lampung akan mengadakan proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa melalui metode Pelelangan sederhana,adapun paket yang akan dilelang

Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Leptospirosis di Wliayah Puskesmas Bandarharjo Semarang Tahun 2013 Deviana Maharani 2013 Kota Semarang Case Control

[r]

[r]

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga