• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penerbitan Polis Asuransi Kebakaran Pada PT. Jasaraharja Putera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Penerbitan Polis Asuransi Kebakaran Pada PT. Jasaraharja Putera"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Pada pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ini penulis memilih PT. Asuransi

Jasaraharja Putera Cabang Bandung. Peranan sebuah perusahaan asuransi

kerugian dianggap penting karena secara tidak langsung dapat mengganti

ketidakpastian ekonomi. Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Di jaman modern ini, peranan sebuah perusahaan asuransi kerugian

dianggap penting karena secara tidak langsung dapat mengganti ketidakpastian

ekonomi. Perusahaan asuransi menyiapkan dirinya untuk melayani kebutuhan

masyarakat, agar kehidupannya tidak putus dan dapat berlangsung terus, dengan

(2)

Karena peranan asuransi semakin berkembang, maka penulis tertarik

untuk mengetahui lebih jauh bagaimana mekanisme perusahaan asuransi. Penulis

memilih PT. Asuransi Jasaraharja Putera Cabang Bandung sebagai tempat kerja

praktek sekaligus tempat menimba pengalaman. Perusahaan ini telah dikenal

sejak lama sebagai perusahaan asuransi.

Dalam kesempatan kerja praktek ini, penulis ditempatkan di Bagian Ritel

/ Underwriting, Bagian ini memegang peranan cukup penting dalam pembuatan

polis, penulis mengkhususkan menelaah pelaksanaan pembuatan polis sesuai

dengan tugas divisi dimana penulis ditempatkan. Itulah sebabnya judul laporan

ini yaitu PROSEDUR PENERBITAN POLIS ASURANSI KEBAKARAN PADA PT. ASURANSI JASARAHARJA PUTERA CABANG BANDUNG .

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Perkembangan perusahaan asuransi dewasa ini menarik minat penulis

untuk mengetahui lebih jauh bagaimana mekanisme perusahaan asuransi. Penulis

memilih PT. Jasaraharja Putera Bandung yang bertujuan untuk :

1. Mengetahui prosedur penerbitan polis asuransi kebakaran di PT. Asuransi

Jasaraharja Putera Bandung.

2. Mengetahui hambatan dalam penerbitan polis asuransi kebakaran di PT.

Asuransi Jasaraharja Putera Bandung serta penanggulangannya.

1.3. Kegunaan Kerja Praktek

(3)

1. Kegunaan teoritis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi

peneliti khususnya tentang Prosedur Penerbitan Polis Asuransi Kebakaran di PT.

Asuransi Jasaraharja Putera Cabang Bandung.

b. Bagi Peneliti selanjutnya

Sebagai bahan referensi dalam menyelesaikan laporan Kerja Praktek dan

laporan ini diharapkan dapat berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan

informasi dasar sebagai sarana untuk dijadikan latihan kerja selanjutnya.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan informasi maupun saran

khususnya mengenai prosedur penerbitan polis asuransi kebakaran di PT.

Asuransi Jasaraharja Putera Cabang Bandung.

1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

PT. Asuransi Jasaraharja Putera beralamat di Jalan Soekarno Hatta No.

689 A, Gedung Jasa Raharja Lt. III Bandung, mempunyai lokasi yang sangat

strategis karena terletak di pusat kota, sehingga mudah dicapai oleh para

(4)

Pelaksanaan Kerja Praktek ini dimulai tanggal 02 Agustus 2010 dan

berakhir pada tanggal 03 September 2010. Kerja praktek dilaksanakan pada hari

Senin, Rabu, dan Jum`at sesuai kebijakan perusahaan, jam kerja dimulai pukul

08.00 WIB dan berakhir pukul 15.00 WIB. Sedangkan waktu istirahat pukul

(5)

1

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa

pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Milik Belanda oleh

Pemerintah RI. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.3 tahun 1960, jo

Pengumuman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI

No.12631/BUM II tanggal 9 Februari 1960, terdapat 8 (delapan) perusahaan

asuransi yang ditetapkan sebagai Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN)

dan sekaligus diadakan pengelompokan dan penggunaan nama perusahaan

sebagai berikut :

Fa. Blom & Van Der Aa, Fa. Bekouw & Mijnssen, Fa. Sluyters & co,

setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu bernama PAKN Ika

Bhakti.

NV. Assurantie Maatschappij Djakarta, NV. Assurantie Kantoor

Langeveldt-Schroder, setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu,

dengan nama PAKN Ika Dharma.

NV. Assurantie Kantoor OWJ Schlencker, NV. Kantoor Asuransi "Kali

Besar", setelah dinasionalisasi digabungkan menjadi satu, dengan nama

(6)

2

PT. Maskapai Asuransi Arah Baru setelah dinasionalisasi diberi nama

PAKN Ika Sakti.

Perkembangan organisasi perusahaan tidak terhenti sampai disitu saja,

karena dengan adanya pengumuman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan

Pengawasan RI No. 294293/BUM II tanggal 31 Desember 1960, keempat

perusahaan tersebut di atas digabung dalam satu Perusahaan Asuransi Kerugian

Negara (PAKN) "Ika Karya." Selanjutnya PAKN Ika Karya berubah nama

menjadi Perusahaan Negara Asuransi Kerugian (PNAK) Eka Karya.

Berdasarkan PP No.8 tahun 1965 dengan melebur seluruh kekayaan,

pegawai dan segala hutang piutang PNAK Eka Karya, mulai 1 Januari 1965

dibentuk Badan Hukum baru dengan nama 'Perusahaan Negara Asuransi Kerugian

Jasa Raharja" dengan tugas khusus mengelola pelaksanaan Undang-Undang (UU)

No.33 dan Undang-Undang (UU) No.34 tahun 1964. Penunjukkan PNAK Jasa

Raharja sebagai pengelola kedua Undang-Undang tersebut ditetapkan berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI

(7)

3

Pada tahun 1970, PNAK Jasa Raharja diubah statusnya menjadi

Perusahaan Umum (Perum) Jasa Raharja. Perubahan status ini dituangkan dalam

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.

Kep.750/KMK/IV/II/1970 tanggal 18 November 1970, yang merupakan tindak

lanjut dikeluarkannya UU. No.9 tahun 1969 tentang Bentuk- Bentuk Badan Usaha

Negara.

Pada tahun 1978 yaitu berdasarkan PP No.34 tahun 1978 dan melalui Surat

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia yang selalu diperpanjang pada

setiap tahun dan terakhir No. 523/KMK/013/1989, selain mengelola pelaksanaan

UU. No.33 dan UU. No. 34 tahun 1964, Jasa Raharja diberi tugas baru

menerbitkan surat jaminan dalam bentuk Surety Bond. Kemudian sebagai upaya

pengemban rasa tanggung jawab sosial kepada masyarakat khususnya bagi

mereka yang belum memperoleh perlindungan dalam lingkup UU No.33 dan UU

No.34 tahun 1964, maka dikembangkan pula usaha Asuransi Aneka.

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, mengingat usaha yang

ditangani oleh Perum Jasa Raharja semakin bertambah luas, maka pada tahun

1980 berdasarkan pp No.39 tahun 1980 tanggal 6 November 1980, status Jasa

Raharja diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT

(8)

4

Asuransi Kerugian Jasa Raharja, yang kemudian pendiriannya dikukuhkan

dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH No.49 tahun 1981 tanggal 28 Februari

1981, yang telah beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Akte Notaris

Imas Fatimah, SH No.59 tanggal 19 Maret 1998 berikut perbaikannya dengan

Akta No.63 tanggal 17 Juni 1998 dibuat dihadapan notaris yang sama.

Pada tahun 1994, sejalan dengan diterbitkan UU No.2 tahun 1992 tentang

Usaha Perasuransian, yang antara lain mengharuskan bahwa Perusahaan Asuransi

yang telah menyelenggarakan program asuransi sosial dilarang menjalankan

asuransi lain selain program asuransi sosial, maka terhitung mulai tanggal 1

Januari 1994 Jasa Raharja melepaskan usaha non wajib dan surety bond dan

kembali menjalankan program asuransi sosial yaitu mengelola pelaksanaan UU.

No.33 tahun 1964 dan UU. No.34 tahun 1964.

2.2. Visi dan Misi PT. Jasaraharja Putera Cabang Bandung

VISI

Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan

penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan

(9)

5

MISI

Catur Bakti Ekakarsa Jasa Raharja:

1. Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan

pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

2. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai

penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan

Usaha Milik Negara.

3. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan

agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan

Perusahaan.

4. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya

bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

2.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibuat oleh perusahaan dengan maksud agar kordinasi

dari masing masing bagian atau divisi berjalan dengan lancar, selain itu untuk

memudahkan pengendalian. Dengan demikian kesatuan aktivitas perusahaan akan

(10)

6

Setiap organisasi atau badan usaha mempunyai bentuk struktur organisasi

atau Susunan Manajemen yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan setiap badan

usaha mempunyai tujuan serta kondisi usaha yang berbeda-beda.

Susunan manajemen PT. Asuransi Jasaraharja Putera adalah sebagai

berikut :

a. Dewan Komisaris (Commissioner)

Komisaris Utama

3 Komisaris

b. Dewan Direksi

Direktur Utama

Direktur Oprasional

Direktur Keuangan

Direktur Umum

c. Kepala Divisi

Divisi Klaim

Divisi Keuangan

Divisi Surety Bond

(11)

7

Divisi SDM

Divisi Teknik

Divisi SPI

d. Kepala Bagian

Akseptasi II

Humas dan Hukum

EDP

SPI

Akuntansi

Asuransi

Umum

e. Kantor Cabang

Kepala Cabang

Wakil Kepala Cabang

Kasie Asuransi

Kasie Keuangan

Kasie Klaim

(12)

8

[image:12.611.135.509.182.375.2]

Gambar 2.1. Struktur Organisasi

Pada PT. Jasaraharja Putera Cabang Bandung

Sumber : PT. Jasaraharja Putera Cabang Bandung.

2.4. Deskripsi Jabatan

Jabatan Kepala Cabang

Tugas Pokok :

a. Memimpin penyusunan rencana / program kerja dan anggaran untuk unit

(13)

9

b. Membuat judul pelaksanaan kegiatan (action plan) atasa rencana / program

kerja yang disusunnya.

c. Memimpin, memotivasi dan membina pegawai bawahannya.

Merencanakan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia,

mengamankan alat / sarana fisik dan uang di dalam unit kerja yang

dipimpinnya.

d. Melakukan kerja sama dengan unit-unit kerja yang lain di dalam

perusahaan.

e. Membina hubungan baik dengan instansi / pihak ektern perusahaan yang

berhubungan dengan bidang kegiatan unit kerjanya.

f. Mengendalikan seluruh pelaksanaan kegiatan didalam unit kerja yang

dipimpinnya.

g. Memberikan saran-saran kepada direksi mengenai penyempurnaan system

dan prosedur kerja di dalam bidangnya.

h. Mengusulkan pengembangan keahlian / pengetahuan pegawai di dalam

(14)

10

i. Memastikan terusnya laporan kegiatan seluruh unit kerja yang

dipimpinnya.

Jabatan Wakil Kepala Cabang

Tugas Pokok :

a. Memimpin menyusun rencana / program kerja dan anggaran untuk unit

kerja yang dipimpinnya.

b. Memimpin, Memotivasi dan membina pegawai bawahannya.

c. Merencanakan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia,

mengamankan alat / sarana fisik dan uang di dalam unit kerja yang

dipimpinnya.

d. Melakukan kerjasama dengan unit-unit kerja yang lain di dalam

perusahaan.

e. Membina hubungan baik dengan instansi / pihak ektern perusahaan yang

berhubungan dengan bidang kegiatan unit kerjanya.

f. Mengendalikan seluruh pelaksanaan kegiatan didalam unit kerja yang

(15)

11

g. Memberikan saran-saran kepada direksi mengenai penyempurnaan system

dan prosedur kerja di dalam bidangnya.

h. Mengusulkan pengembangan keahlian / pengetahuan pegawai di dalam

unit kerja yang dipimpinnya.

i. Memastikan terusnya laporan kegiatan seluruh unit kerja yang

dipimpinnya.

Kepala Seksi Asuransi

a. Merencanakan dan mengusulkan secara kualitatif Sumber Daya Manusia,

peralatan dan sarana fisik untuk kebutuhan unit kerja yang dipimpinnya

kepada atasan langsung.

b. Memimpin / Memotivasi serta membina pegawai bawahannya.

c. Mengusulkan mengembangkan keahlian / pengetahuan pegawai di dalam

unit kerja yang dipimpinnya.

d. Membina dan mengembangkan Sumber Daya Manusia, mengamankan

(16)

12

e. Membantu kelancaran kerja atasan dan melakukan kerja sama yang baik

dengan unit-unit kerja yang lain di lingkungan kantor cabang.

f. Mengendalikan seluruh pelaksanaan kegiatan di dalam unit kerja yang

dipimpinnya.

g. Menyusun laporan kegiatan seluruh unit kerja yang dipimpinnya.

h. Memberikan saran-saran kepada atasan langsung mengenai

penyempurnaan dan atau upaya menanggulangi kemungkinan adanya

resiko atas system dan prosedur kerja di dalam unit kerjanya.

Kepala Seksi Surety Bond

Tugas Pokok :

a. Merencanakan dan mengusulkan secara kualitatif Sumber Daya Manusia,

peralatan dan sarana fisik untuk kebutuhan unit kerja yang dipimpinnya

kepada atasan langsung.

b. Memimpin / Memotivasi serta membina pegawai bawahannya

c. Mengusulkan mengembangkan keahlian / pengetahuan pegawai di dalam

(17)

13

d. Membina dan mengembangkan Sumber Daya Manusia, mengamankan

alat / sarana fisik dan uang di dalam unit kerja yang dipimpinnya.

e. Membantu kelancaran kerja atasan dan melakukan kerja sama yang baik

dengan unit-unit kerja yang lain di lingkungan kantor cabang.

f. Mengendalikan seluruh pelaksanaan kegiatan di dalam unit kerja yang

dipimpinnya.

g. Menyusun laporan kegiatan seluruh unit kerja yang dipimpinnya.

h. Memberikan saran-saran kepada atasan langsung mengenai

penyempurnaan dan atau upaya menanggulangi kemungkinan adanya

resiko atas system dan prosedur kerja di dalam unit kerjanya.

Kepala Seksi Klaim

Tugas Pokok :

a. Memelihara kelancaran dan ketertiban pelaksanaan kerja serta

terwujudnya pembinaan / pengembangan SDM dan pengamanan alat /

(18)

14

b. Memimpin menyusun rencana / program kerja dan anggaran untuk unit

kerja yang dipimpinnya.

c. Melaksanakan penanganan / pelayanan dan penyelesaian pembayaran atas

pengajuan klaim asuransi kerugian, asuransi aneka dan surety bond di

kantor cabang yang cepat dan tepat.

d. Mengendalikan seluruh pelaksanaan kegiatan di dalam unit kerja yang

dipimpinnya.

e. Memberikan saran-saran kepada atasan langsung mengenai

penyempurnaan system dan prosedur kerja di dalam unit kerjanya.

f. Mengusulkan mengembangkan keahlian dan pengetahuan pegawai di

dalam unit kerja yang dipimpinnya.

g. Memastikan terus laporan kegiatan seluruh unit kerja yang dipimpinnya.

Kepala Seksi Keuangan Tugas Pokok :

a. Memelihara kelancaran pelaksanaan serta pengamanan SDM di dalam

lingkungannya.

(19)

15

c. Mengamankan uang dan kertas berharga milik perusahaan.

d. Mencatat semua penerimaan dan pengeluaran baik melalui Kas / Bank ke

dalam buku pembantu pengendalian Kas dan Bank.

e. Membuat daftar pemakaian Cek dan Giro serta mengentri data-data harian

Kas / Bank.

2.5. Aspek Kegiatan Perusahaan

Aspek Produksi

Aktivitas produksi PT. Jasaraharja Putera berdasarkan permintaan polis

asuransi dari customer / nasabah baik kelompok maupun perorangan, yang

kelompok biasanya ada kerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta dan

sekolah-sekolah di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Di cabang Bandung pada sector Asuransi Kecelakaan Diri dapat

mengumpulkan premi Rp. 100.000.000,- perbulannya.

Aspek Pemasaran

Pemasaran merupakan hal yang penting dalam setiap perusahaan untuk

meningkatkan volume penjualan kegiatan usaha PT. Jasaraharja Putera,

khususnya dalam pelaksanaan pemasarannya di prioritaskan kepada bisnis

(20)

16

badan sertifikasi TUV Nord Indonesia untuk JP-ASPRI dan sertifikat dan

JP-ASTOR, sertifikat ISO 9001 : 2000 dari AJA Registars untuk JP-ASPRI dan

sertifikat ISO 9001 : 2000 dari SAI GLOBAL disamping sertifikat ISO juga

mendapatkan RATING SINGLE A STABLE OUTLOK pengakuan salah satu

asuransi terbaik dari Bank, selain produk unggulan diatas PT. Jasaraharja Putera

juga mempunyai produk lainnya seperti:

a. Asuransi pengangkutan barang

Melalui laut

Melalui darat

Melalui udara

b. Asuransi rangka kapal laut (Marine Hull)

c. Asuransi Pesawat Udara (Aviation)

d. Asuransi Rekayasa Teknik (Engineering)

e. Asuransi Aneka

Asuransi Kebongkaran

Asuransi Uang Diperjalanan

Asuransi Uang Dalam Kas

Asuransi Uang Di Kasir

Asuransi Tanggung Gugat

Customs Bond

(21)

17

f. Asuransi Contactor All Risk (CAR)

g. Asuransi Erection All Risk (EAR)

PT. Jasaraharja Putera memperoleh dukungan resuransi dari

perusahaan-perusahaan reasuransi dalam maupun luar negri diantaranya:

a. PT. REINDO (Reasuransi Nasional Indonesia)

b. PT. NASRE (Nasional Reasuransi Indonesia)

c. PT. TUGURE (Tugu Reasuransi Indonesia)

d. SWISSRE (Swiss Reinsurance Company, Zurich-Swiss)

e. PT. MAREIN (Maskapai Reasuransi Indonesia)

f. KGI (Korea Guarantee & Insurance Soeul-Korea)

Aspek Keuangan

Dana yang digunakan untuk seluruh kegiatan perusahaan adalah

menggunakan modal sendiri dari pemegang saham, yang terdiri dari:

a. PT. JASA RAHARJA (PERSERO) 60%

b. DANA PENSIUN JASARAHARJA 30%

(22)

22 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Selama melaksanakan kerja praktek di PT Asuransi Jasaraharja Putera,

penulis ditempatkan di bagian seksi Ritel / Underwriting. Unit ini bertugas untuk

dari mulai pengisian SPPA (Surat Permohonan Penutupan Asuransi) nomor

polis bagi calon tertanggung, sampai pembuatan laporan.

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kegiatan di unit Ritel / Underwriting, penulis

melakukan kegiatan kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan yang berhubungan dengan buku register.

2. Kegiatan yang berhubungan dengan SPPA (surat permohonan penutupan

asuransi).

3. Kegiatan yang berhubungan dengan polis asuransi kebakaran.

4. Kegiatan yang berhubungan dengan computer / program asuransi

kebakaran.

5. Membantu kelancaran perkembangan organisasi perusahaan secara

(23)

23

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Kontrak asuransi dikenal dengan sebutan Polis Asuransi yang diatur

dalam Undang Undang Hukum Dagang yang pada dasarnya mencakup hal

hal sebagai berikut :

a. Hari diadakannya penutupan asuransi

b. Nama tertanggung

c. Obyek pertanggungan

d. Nilai pertanggungan

e. Premi asuransi

f. Waktu mulai dan berakhirnya pertanggungan

g. Resiko yang dijamin

a. Persyaratan persyaratan / kondisi lain

Prosedur Penerbitan Polis Asuransi Kebakaran di PT. Asuransi

Jasaraharja Putera Cabang Bandung :

Pada sebagian besar perusahaan asuransi atau lembaga asuransi untuk

mendapatkan nasabah ( calon pengambil asuransi ) itu biasanya melalui agen

atau kerjasama dengan dealer mobil dengan mengirimkan formulir formulir

(24)

24

Formulir formulir ini, kemudian didaftarkan di dalam register

permintaan, agar penyelesaiannya tepat pada waktunya. Kemudian diteruskan

kepada bagian bagian yang bersangkutan untuk dikerjakan. Penyelesaian ini

tergantung dari sifat permintaan asuransi sebab untuk keperluan penyelesaian

suatu asuransi harus diambil beberapa tindakan persiapan dan harus diperiksa

beberapa surat. Sudah tentu untuk pertama kalinya harus diperiksa apakah syarat

syarat formal yang ditetapkan oleh perusahaan telah dipenuhi semuanya.

Kemudian di dalam banyak hal keadaan materiil, harus diperiksa oleh

seorang inspektur di tempat yang bersangkutan. Dan juga harus didapatkan

berbagai informasi mengenai moralitas dari si pemohon.

Pada beberapa orang dari perusahaan asuransi kerugian sering terjadi

persetujuan persetujuan untuk mengetahui semua permintaan yang ditolak.

Seperti yang biasa terjadi pada asuransi sakit, asuransi kecelakaan, asuransi

mobil dan pada asuransi kebakaran. Pemberitahuan pemberitahuan tentang

permintaan ini dipandang perlu untuk mencegah perusahaan asuransi mengalami

kerugian karena berhadapan dengan calon tertanggung yang bermental jelek.

Untuk itu cabang cabang asuransi sebelumnya harus mengecek daftar hitam

(25)

25

Sesudah permohonan tadi secara lengkap dan diteliti secara cermat

barulah surat polis dibuat. Bersamaan dengan itu dibuat pula pembukuan bagi

agen yang bersangkutan dengan salinan salinan untuk bagian pembukuan dan

rekening Koran. Jika hal itu mengenai pos pos berjalan maka bersamaan

dengan itu dibuat pula kwitansi dan surat surat penagihan berkala, sambil

menyuruh membuat plat address yang diperlukan untuk hal tersebut. Salinan

polis ( bila perlu seluruh berkas polis ) harus diteruskan kepada orang orang

yang diserahi untuk mengikuti control-administrasi yang diperlukan untuk

pengawasan.

Hal ini biasanya diatur melalui system kartu, dimana untuk setiap polis

disediakan satu lembar, yang berisi jenis asuransi, nama orang yang

mempertanggungkan, nama dari agen yang bersangkutan, jumlah uang premi,

jumlah provisi dan hari jatuh. Kartu kartu tersebut disimpan untuk cabang

utama dan untuk agen. Tanggal jatuh bila perlu diberi tanda dengan tanda tanda

tertentu pada pinggir atas dari kartu yang bersangkutan.

Demikian juga jumlah asuransi perlu diketahui, karena itu jumlah

tersebut perlu di catat dalam kartu. Berhubung kartu kartu tadi disusun menurut

agen masing masing maka jika dikehendaki perlu ada keserasian mengenai

penerimaan uang premi dan jumlah kerugian bagi masing masing agen.

Rekapitulasi dari semua kartu kartu yang ada di cabang cabang menunjukkan

(26)

26

setiap cabang. Jumlah jumlah tersebut dipandang penting untuk menentukan

kebijaksanaan perusahaan lebih lanjut.

3.3.1. Pelaksanaan Penerbitan Polis Asuransi Kebakaran Di PT. Asuransi Jasaraharja Putera Antara Lain Sebagai Berikut :

a. Pengisian Formulir Surat Permintaan Pertanggungan Kebakaran (SPPK) Pengisian Formulir yang dilakukan oleh calon pemegang polis berisi data

data berupa nama, alamat, penggunaan bangunan ( okupasi ), keterangan batas

bangunan, dan hal lain yang penting untuk diketahui. Formulir SPPK bisa di

dapat calon tertanggung melalui e-mail, atau datang langsung ke kantor Asuransi

Jasaraharja Putera.

b. Penerimaan Surat Permintaan Pertanggungan Kebakaran ( SPPK )

Formulir yang telah diisi oleh calon pemegang polis dikelola oleh bagian

Ritel / Underwriting, Surat Permintaan Pertanggungan Kebakaran ( SPPK ) yang

telah disetujui atau diakseptasi oleh Kasi Ritel / Underwriting kemudian diterima

oleh Kepala atau Wakil Cabang untuk kemudian dilanjutkan oleh Kasi

Administrasi, Kasi Administrasi memberikan pada bagian underwriter untuk

diproses dalam komputer yang terlebih dahulu dihitung rate nya yang

(27)

27

c. Pencatatan Polis dan Kwitansi

Surat Permintaan Pertanggungan Kebakaran yang telah diproses dan

diakseptasi oleh Kepala dan Wakil Cabang kemudian diberikan pada Unit Ritel /

Underwriting untuk dimasukan dalam komputer, Kasi Ritel / Underwriting

berhubungan dengan Unit Administrasi untuk mencetak nomor polis yang akan

diberikan pada calon tertanggung, nomor polis beserta kuitansi kemudian dicetak

dan kembali diakseptasi oleh Kepala dan Wakil Cabang.

d. Pencetakan Kartu Data Tertanggung

Setelah polis dan kwitansi dicatat dalam buku regist polis maka langkah

selanjutnya adalah mencatat atau mengetik data tertanggung dalam kartu data

tertanggung. Fungsi dari kartu ini adalah untuk memudahkan ditemukan kembali

bila suatu waktu si tertanggung akan mengajukan klaim atau akan

memperpanjang asuransi untuk tahun berikutnya. Kartu Data tertanggung

disimpan oleh Unit Ritel / Underwriting.

Setelah selesai polis diproses kemudian diberikan kepada Kepala Sie

Ritel / Underwriting untuk diperiksa. Polis yang telah ditanda tangani Kepala /

Wakil Kepala Cabang diberikan pada Bagian Arsip untuk dipisah pisahkan.

Pemisahan ini dilakukan untuk diberikan pada unit unit lain yang terkait.

(28)

28

Polis dan kwitansi asli dimasukkan dalam map yang dibalut dengan

amplop untuk dikirimkan kepada pemegang polis. Sedangkan duplikat dan

salinan polis diberikan kepada Bagian Pembukuan, Kantor Pusat dan sebagai

arsip.

PT. Asuransi Jasaraharja Putera menggolongkan kegiatan asuransinya

dalam 3 golongan pokok, yaitu :

1. Bidang Asuransi Jiwa ( Life Insurance )

Jenis asuransi jiwa terbagi 3 macam ;

Asuransi Jiwa Perorangan ( Ordinary Life )

Asuransi Jiwa Kumpulan ( Group Insurance )

Asuransi Jiwa Rakyat ( Industrial Insurance )

2. Bidang Asuransi Kerugian ( Non Life Insurance)

Asuransi kerugian lazimnya digolongkan sebagai berikut :

Asuransi Pengangkutan ( Marine Insurance )

Asuransi bukan Pengangkutan ( Non Marine Insurance )

Yang mencakup asuransi kecelakaan lainnya seperti:

a. Asuransi Kebakaran

b. Asuransi Kendaraan Bermotor

c. Asuransi Engineering

(29)

29

3.3.2. Hambatan Dalam Penerbitan Polis Asuransi Kebakaran Serta Upaya Penanggulangannya

Hambatan kadang ditemui dalam penerbitan polis, untuk penerbitan polis

pertama kalinya harus diperiksa apakah syarat syarat formal yang ditetapkan

oleh perusahaan telah dipenuhi semuanya. . Pemohon kadang tidak melengkapi

semua ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yang membuat beberapa

unit yang terlibat terhambat pekerjaannya.

Pada beberapa kasus dari perusahaan asuransi kerugian sering terjadi

penolakan atas permohonan pembuatan polis. Beberapa cabang dari perusahaan

asuransi sering terjadi persetujuan persetujuan untuk mangetahui semua

permintaan yang ditolak. Seperti yang biasa terjadi pada asuransi sakit, asuransi

kecelakaan, asuransi mobil dan pada asuransi kebakaran. Pemberitahuan

pemberitahuan tentang permintaan ini dipandang perlu untuk mencegah

perusahaan asuransi mengalami kerugian karena berhadapan dengan calon

tertanggung yang bermental jelek. Untuk itu cabang cabang asuransi

sebelumnya harus mengecek daftar hitam yang dimiliki oleh tiap tiap

(30)

30 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah di bahas penulis dalam bab bab

sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan menarik suatu kesimpulan dan

saran saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan khususnya maupun bagi

mereka yang membacanya.

Adapun kesimpulan yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai

berikut :

1. Pelaksanaan tekhnis penerbitan polis adalah :

Pengisian Formulir Surat Permintaan Pertanggungan Kebakaran ( SPPK ) oleh

pemohon.

a. Penerimaan Surat Permintaan Pertanggungan Kebakaran ( SPPK ) yang

dikelola oleh Unit Marketing.

b. Pencatatan Polis dan Kwitansi oleh Unit Administrasi dan Marketing.

c. Pencetakan Kartu Data Tertanggung yang disimpan oleh Unit Marketing

d. Pengetikan Jaket. Jaket adalah semacam map atau sampul polis yang

berisi syarat syarat bagi para pemegang polis atau tertanggung. Dalam

(31)

31

Jaket dibuat hanya untuk polis baru. Setelah selesai polis diproses kemudian

diberikan kepada Kepala Sie Marketing untuk diperiksa. Polis yang telah

ditanda tangani Kepala / Wakil Kepala Cabang diberikan pada Bagian Arsip

untuk dipisah pisahkan. Pemisahan ini dilakukan untuk diberikan pada unit

unit lain yang terkait. Pemegang polis dan Kantor Pusat Asuransi di

Jakarta. Polis dan kwitansi asli serta jaket dimasukkan dalam map yang

dibalut dengan amplop untuk dikirimkan kepada pemegang polis.

Sedangkan duplikat dan salinan polis diberikan kepada Bagian Pembukuan,

Kantor Pusat dan sebagai arsip.

2. Prosedur penerbitan polis Asuransi Kebakaran dimulai dari pendaftaran

formulir SPPK di dalam register permintaan yang kemudian diteruskan

kepada bagian bagian yang bersangkutan untuk dikerjakan. Sesudah

permohonan dilengkapi barulah surat polis dibuat. Bersamaan dengan itu

dibuat pula pembukuan dan kwitansi surat surat penagihan berkala, sambil

membuat plat address yang diperlukan untuk hal tersebut. Salinan polis ( bila

perlu seluruh berkas polis ) harus diteruskan kepada orang orang yang

diserahi untuk mengikuti control-administrasi yang diperlukan untuk

(32)

32

dimana untuk setiap polis disediakan satu lembar, yang berisi jenis asuransi,

nama orang yang mempertanggungkan, nama dari agen yang bersangkutan,

jumlah uang premi, jumlah provisi dan hari jatuh.

a. Hambatan dalam pembuatan polis asuransi kebakaran adalah pemohon

yang tidak melengkapi berkas persyaratan atau penolakan atas

permohonan asuransi. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan

memeriksa kembali berkas yang dikirim oleh pemohon sebelum polis

dibuat, sedangkan untuk penolakan permohonan, untuk mencegah

perusahaan asuransi mengalami kerugian karena berhadapan dengan

calon tertanggung yang bermental jelek, tiap tiap cabang asuransi

sebelumnya harus mengecek daftar hitam yang dimiliki oleh tiap tiap

(33)

33

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan kesimpulan di atas, maka pada bagian ini

penulis akan mencoba mengemukakan beberapa saran yang diharapkan ada

manfaatnya untuk meningkatkan aktifitas kerja di PT. Asuransi Jasaraharja

Putera yaitu :

1. Berkas yang dikirim oleh pemohon asuransi kebakaran sebelumnya harus

diteliti secara cermat untuk memeriksa kelengkapannya, sehingga unit

yang terlibat dalam pembuatan polis asuransi kebakaran tidak terhambat

pekerjaannya.

2. Untuk mencegah berhadapan dengan calon tertanggung yang bermental

jelek, cabang asuransi sebelumnya harus mengecek orang orang yang

masuk kategori daftar hitam yang dimiliki oleh tiap tiap perusahaan

asuransi.

Demikian beberapa kesimpulan dan saran dari penulis. Semoga saran ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan khususnya bagi PT.

(34)

PROSEDUR PENERBITAN POLIS ASURANSI

KEBAKARAN PADA PT. JASARAHARJA PUTERA

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang D3

Program Studi Manajemen Pemasaran

Oleh:

Nama

: Rika Kartini

Nim

: 21408007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(35)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr. wb.

Tiada kata yang indah untuk bersyukur kecuali ucapan Hamdallah, segala

puji bagi Allah SWT atas segala karunia dan Ridho-Nya dan juga Utusan-Nya

yaitu Rasullah SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang

berjudul :

Prosedur Penerbitan Polis Asuransi Kebakaran Pada PT. Jasaraharja Cabang Bandung .

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari partisipasi dan bimbingan

semua pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen

Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Elvira Azis, SE., M.T. selaku selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya guna membimbing, memberi pengarahan dan

(36)

iii

5. Ibu Elvira Azis, SE., M.T. selaku Koordinator Kerja Praktek, Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia,

yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

ini dengan baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi

yang telah memberikan Ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

7. Seluruh staff dan karyawan PT. Asuransi Jasaraharja Putera Cabang

Bandung, khususnya Divisi Ritel / Underwriting.

8. Ayahanda yang sedang bahagia di alam sana serta Ibunda tercinta yang

telah memberikan dorongan semangat, biaya dan khususnya atas do a

yang telah mengiringi selama laporan ini ditulis. Tidak lupa untuk

Kakakku Wahyu Zaelany, dan Budi Suryaman, SE. yang telah banyak

membantu, serta terima kasih atas do a dan supportnya.

9. Keluarga besar Mardin, H.K. Terima Kasih atas dukungan, perhatian dan

nasihatnya.

10.Yang tercinta suamiku Yerrie Ferliansyah, SE. yang telah banyak

memberikan bantuan baik materi maupun non-materi, motivasi dan do a

(37)

iv

11.Untuk teman-teman MP-1, Lanny, Nela, Ginar dan Geng Chengozz

makasih untuk masukannya, dan semua teman yang tidak dapat disebutkan

disini, yang telah memberikan dukungan dan perhatian kepada penulis.

12.Untuk semua teman-teman satu angkatan 2008 di Jurusan Manajemen

Pemasaran.

Dengan penuh rasa terima kasih penulis berharap semoga segala

kebaikan-kebaikannya akan mendapat balasan dari Allah SWT, dan semoga tulisan ini

dapat bermanfaat bagi pembaca atau penulis yang lain di masa yang akan datang.

Bandung, Desember 2010

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah hasil belajar akuntansi yang diajar

Dimaksudkan evaluasi disini adalah mengetahui sejauh mana langkah konseling yang telah dilakukan telah mencapai hasilnya. Dapat dilihat pada perkembangan selanjutnya

Sebelum pemasangan instalasi plumbing, fixture-fixture dan peralatan lain, Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh barang-barang yang akan dipasang dan atau brosur-brosurya

Nilai Book Value yang tinggi akan menjamin keamanan investasi pada perusahaan, jika harga pasar saham lebih tinggi dari pada nilai Book Value , maka hal ini

Di sisi lain, hasil penelitian yang mengindikasikan dominansi pengaruh power eksternal dibandingkan power profesional terhadap penerapan sistem pengendalian administratif

Pada tugas akhir ini akan dirancang suatu software untuk mendeteksi penyakit kelainan jantung PACs mengunakan RR interval dan algoritma QRS Detection Pan and

Meskipun secara parsial persepsi harga tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian namun penilaian terhadap harga serta kualitas dari suatu

Dalam hal ini yang menjadi kajian peneliti adalah yang berkaitan dengan objek jaminan fidusia yang disita oleh Negara akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan debitur