SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU YANG MEMILIKI
BALITA DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
TAHUN 2010
Oleh :
Cut Hesty Maulina
051000108
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU YANG MEMILIKI
BALITA DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh :
Cut Hesty Maulina
051000108
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU YANG MEMILIKI BALITA DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN
2010
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh:
CUT HESTY MAULINA NIM. 051000108
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 15 Juni 2010 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji Penguji I
Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH drh. Rasmaliah, M.Kes
NIP. 194904171979021001 NIP. 195908181985032002
Penguji II Penguji III
dr. Achsan Harahap, MPH Drs. Jemadi, M.Kes
NIP. 130318031 NIP. 196404041992031005
Medan, Juni 2010
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Dekan,
ABSTRAK
Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin. Berdasarkan data dari Puskesmas Pembantu Tanjung Rejo, cakupan K1 di Kelurahan Tanjung Rejo adalah sebesar 90% dan cakupan K4 adalah sebesar 90%. Data ini belum mencapai target nasional yaitu 95%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. Penelitian ini bersifat analitis dengan desain cross sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki balita. Jumlah sampel yang diperlukan yaitu 96 orang.
Dari hasil penelitian didapatkan proporsi pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap 32,3% dan yang lengkap 67,7%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat 4 variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan yaitu umur ibu (p=0,002), paritas (p=0,023), pengetahuan(p=0,001), dan faktor keterjangkauan(p=0,005). Sementara variabel yang tidak berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan adalah pendidikan ibu (p=0,971), pekerjaan ibu (p=0,916), dan dukungan keluarga (p=0,625).
Hasil analisis multivariat di peroleh persamaan Y = -7,908 + 1,595X1 + 1,968 X2 + 1,278 X3. Variabel tersebut adalah umur ibu, pengetahuan ibu dan faktor keterjangkauan.
Diharapkan kepada petugas Puskesmas Pembantu Tanjung rejo agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang perlunya pemeriksaan kehamilan baik kepada ibu hamil maupun keluarganya untuk meningkatkan kesadaran ibu dan keluarga. Peneliti lain diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian ini di tempat yang berbeda untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.
ABSTRACT
Maternal Mortality is a mojor issue faced by developing country. Frequent antenatal care will decrease the death and deformity for both mother and the born child. Based on the data from Tanjung Rejo Citizen Health Care, the scope of K1 in Tanjung Rejo district reaches 90 % and 90 % for scope of K4. The data has not beenreaching the national target of 95%.
This research is aiming at analyzing the factor that relates to comprehensive antenatal care through mothers that has infant under five years old in Tanjung Rejo district, Medan Sunggal in 2010 with analytical of cross sectional design. Population is mothers which has infant under five years old. The amount of sample required is 96. As the resulted, the incomplete proportion of antenatal care reaches 32,3% and the complete one reaches 67,7%. Bivariat analysis resulted shows that there are four variables that had association connection and meant statistically which are mother’s age (p=0,005), parity (p=0,039), knowledge(p=0,002),affordable factory (p=0,011). Therefore, variables that had not association and meant statistically are mother’s education (p=0,971), mother’s work (p=0,916), and family’s support (p=0,625). Multivariate analysis resulted the equation Y = -7,908 + 1,595X1 + 1,968 X2 + 1,278 X3. Those variables are mother’s age, knowledge and affordable factory.
It is hoped for the oficial of Tanjung Rejo Citizen Health Care increasing the extensión of the needs to do antenatal care for pregnant mother and family. Another reseachers is hoped to continue this research in the different are ato find out which factor is the most dominant in relating to antenatal care comprehensiveness.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS
Nama : Cut Hesty Maulina
Tempat/Tanggal Lahir : Lhokseumawe/ 27 November 1986
Agama : Islam
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Nama Ayah : H. T. Hasballah (alm)
Nama Ibu : Hj. Cut Saumi Afrida
Alamat : Jl. Mega no 39 Kelurahan Tjg Rejo Kecamatan Medan
Sunggal, Medan
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 1993 - 1999 : Taman Muda I Tamansiswa Arun
2. Tahun 1999 – 2002 : SLTPS Yapena Arun
3. Tahun 2002 – 2005 : SMU Negeri 1 Medan
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu Yang Memiliki Balita Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010” telah dapat penulis selesaikan.
Penulisan akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa, penulisan maupun pembahasanna, oleh sebab itu penulis senantiasa mengharapkan kritikan, saran dan pandangan yang bersifat membangun dari semua pihak yang dapat membantu dalam penulisan penelitian selanjutnya.
Dengan terwujudnya penulisan akhir ini, maka dengan penuh keikhlasan, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Medan.
2. Bapak prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH selaku Ketua Departemen Epidemiologi FKM USU dan dosen pembimbing 1 atas bimbingan dalam mengerjakan skripsi ini.
3. Ibu drh. Rasmaliah, M.Kes selaku dosen pembimbing II atas bimbingan dalam mengerjakan skripsi ini.
4. Bapak dr. Achsan Harahap, MPH selaku dosen penguji I atas bimbingan dalam mengerjakan skripsi ini
5. Bapak drs. Jemadi, M.Kes selaku dosen penguji II dan dosen pembimbing akademik atas bimbingan dalam mengerjakan skripsi ini.
8. Orangtua tercinta, ayahanda (alm. H. T. Hasballah), ibunda (Hj. Cut Saumi
Afrida), kakanda dr. Cut Syafriana dan adinda T. M. Haiqal serta seluruh keluarga besar Timor 11 atas doa, semangat, dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
9. Sahabat-sahabatku Essy, Icha, Donny, Daniel ,Nadya, Kak Noni, dan Nabila yang selalu memberikan semangat, dukungan, doa, maupun bantuan kepada penulis.
10.Teman-teman sonepid Dessy, Asny, Nduma, Ester, Christine, Melvida, Mena, Erik, Sandro, Hendra, Desnal, Kak Novel, dan bang Doni.
11.Teman-teman IPTR USU atas bantuan moril baik dukungan, motivasi, dan semangat kepada penulis.
12.Teman-teman mahasiswa peminatan epidemiologi FKM USU dan rekan-rekan stambuk 2005 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas perhatian dan kebersamaannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Medan, Juni 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Pengertian Kehamilan ... 7
2.2 Tanda dan Gejala Awal Kehamilan ... 8
2.3 Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan ... 9
2.4 Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal care) ... 10
2.5 Tujuan Pemeriksaan Kehamilan ... 12
2.6 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan ... 12
2.7 Kegiatan Pemeriksaan Kehamilan ... 13
2.8 Pelayanan dasar ... 17
2.9 Alasan ibu tidak memeriksakan kehamilan Menurut Depkes RI ... 18
2.10Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 19
2.10.1. Umur ... 19
2.10.2. Pendidikan Ibu... 20
2.10.3. Pekerjaan ... 21
2.10.4. Paritas ... 21
2.10.5. Pengetahuan ... 22
2.10.6. Dukungan Keluarga ... 23
2.10.7. Faktor Keterjangkauan ... 23
BAB 3 KERANGKA KONSEP ... 24
3.1. Kerangka Konsep ... 24
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 29
4.1. Jenis Penelitian ... 29
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
4.2.1 Lokasi Penelitian ... 29
4.2.2 Waktu Penelitian ... 29
4.3. Populasi dan Sampel ... 29
4.3.1 Populasi... 29
4.3.2 Sampel ... 30
4.4. Metode Pengambilan Sampel ... 30
4.5.Metode Pengumpulan Data ... 31
4.5.1 Data Primer ... 31
4.5.2 Data Sekunder ... 31
4.6 Teknik Analisis Data ... 31
BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 34
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 34
5.1.1. Geografis ... 34
5.1.2. Demografi ... 34
5.1.3. Sarana Dan Prasarana ... 35
5.2. Analisis Univariat ... 37
5.2.1. Karakteristik Responden ... 37
5.2.2. Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 39
5.2.3. Sosiodemografi ... 40
5.3. Analisis Bivariat ... 41
5.3.1. Hubungan Umur Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan... 42
5.3.2. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 43
5.3.3. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan... 44
5.3.4. Hubungan Paritas dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan... 45
5.3.5. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 46
5.3.6. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 47
5.3.7. Hubungan Faktor Keterjangkauan dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 48
BAB 6 PEMBAHASAN ... 51
6.1.Analisis Univariat ... 51
6.1.1. Karakteristik Responden ... 51
a. Berdasarkan Umur ... 51
b. Berdasarkan Agama ... 52
c. Berdasarkan Suku ... 52
d. Berdasarkan Pendidikan Ibu ... 53
e. Berdasarkan Pekerjaan Ibu ... 54
f. Berdasarkan Paritas... 55
6.1.2. Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 56
6.1.3. Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan sosiodemografi ... 57
a. Menurut Umur ... 57
b. Menurut Agama ... 58
c. Menurut Suku ... 59
d. Menurut Pendidikan Ibu ... 60
e. Menurut Pekerjaan Ibu ... 61
6.2. Analisis Bivariat ... 62
6.2.1. Hubungan Umur Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 62
6.2.2. Hubungan Pendidikan ibu dengan Kelengkapan pemeriksaan Kehamilan ... 64
6.2.3. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 65
6.2.4. Hubungan Paritas dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 66
6.2.5. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 68
6.2.6. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 70
6.2.7. Hubungan Faktor Keterjangkauan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan ... 71
6.3. Analisis Multivariat... 73
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
7.1. Kesimpulan ... 75
7.2. Saran ... 76
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009 ... 35 Tabel 5.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Tanjung
Rejo Tahun 2009 ... 35 Tabel 5.3. Distribusi Sarana Kesehatan di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009 ... 35 Tabel 5.4. Distribusi Sarana Pendidikan di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009 ... 36 Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Responden di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan
Medan Sunggal Tahun 2010. ... 37 Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu yang
Memiliki Balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010... 39 Tabel 5.7. Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Sosiodemografi di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal
Tahun 2010... 40 Tabel 5.8. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Umur
Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 42 Tabel 5.9. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Pendidikan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010... 43 Tabel 5.10. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Pekerjaan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010... 44 Tabel 5.11. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Paritas di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. ... 45 Tabel 5.12. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Tabel 5.13. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Dukungan Keluarga di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. ... 47 Tabel 5.14. Tabulasi Silang Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Faktor Keterjangkauan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 48 Tabel 5.15. Identifikasi Variabel Dominan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan
Pada Ibu yang Memiliki Balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 49 Tabel 5.16. Variabel Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.1. Diagram Bar Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 51 Gambar 6.2. Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Agama di
Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 52 Gambar 6.3. Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Suku di
Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 52 Gambar 6.4. Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 53 Gambar 6.5. Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 54 Gambar 6.6. Diagram Pie Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas di
Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 55 Gambar 6.7. Diagram Pie Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu
yang Memiliki Balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 56 Gambar 6.8. Diagram Bar Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan
Berdasarkan Umur di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 57 Gambar 6.9. Diagram Bar Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan
Berdasarkan Agama di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 58 Gambar 6.10. Diagram Bar Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan
Berdasarkan Suku di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 59 Gambar 6.11. Diagram Pie Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan
Gambar 6.12. Diagram Pie Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan
Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 61 Gambar 6.13. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Umur
Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 62 Gambar 6.14. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Pendidikan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 64 Gambar 6.15. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Pekerjaan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 65 Gambar 6.16. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Paritas
di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 66 Gambar 6.17. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Pengetahuan Ibu di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 68 Gambar 6.18. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan
Dukungan Keluarga di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010 ... 70 Gambar 6.19. Diagram Bar Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Faktor
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Kuesioner LAMPIRAN 2 : Master Data
LAMPIRAN 3 : Output
LAMPIRAN 4 : Surat Izin Melakukan Penelitian
ABSTRAK
Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin. Berdasarkan data dari Puskesmas Pembantu Tanjung Rejo, cakupan K1 di Kelurahan Tanjung Rejo adalah sebesar 90% dan cakupan K4 adalah sebesar 90%. Data ini belum mencapai target nasional yaitu 95%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. Penelitian ini bersifat analitis dengan desain cross sectional. Populasi adalah ibu yang memiliki balita. Jumlah sampel yang diperlukan yaitu 96 orang.
Dari hasil penelitian didapatkan proporsi pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap 32,3% dan yang lengkap 67,7%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat 4 variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan yaitu umur ibu (p=0,002), paritas (p=0,023), pengetahuan(p=0,001), dan faktor keterjangkauan(p=0,005). Sementara variabel yang tidak berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan adalah pendidikan ibu (p=0,971), pekerjaan ibu (p=0,916), dan dukungan keluarga (p=0,625).
Hasil analisis multivariat di peroleh persamaan Y = -7,908 + 1,595X1 + 1,968 X2 + 1,278 X3. Variabel tersebut adalah umur ibu, pengetahuan ibu dan faktor keterjangkauan.
Diharapkan kepada petugas Puskesmas Pembantu Tanjung rejo agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang perlunya pemeriksaan kehamilan baik kepada ibu hamil maupun keluarganya untuk meningkatkan kesadaran ibu dan keluarga. Peneliti lain diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian ini di tempat yang berbeda untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.
ABSTRACT
Maternal Mortality is a mojor issue faced by developing country. Frequent antenatal care will decrease the death and deformity for both mother and the born child. Based on the data from Tanjung Rejo Citizen Health Care, the scope of K1 in Tanjung Rejo district reaches 90 % and 90 % for scope of K4. The data has not beenreaching the national target of 95%.
This research is aiming at analyzing the factor that relates to comprehensive antenatal care through mothers that has infant under five years old in Tanjung Rejo district, Medan Sunggal in 2010 with analytical of cross sectional design. Population is mothers which has infant under five years old. The amount of sample required is 96. As the resulted, the incomplete proportion of antenatal care reaches 32,3% and the complete one reaches 67,7%. Bivariat analysis resulted shows that there are four variables that had association connection and meant statistically which are mother’s age (p=0,005), parity (p=0,039), knowledge(p=0,002),affordable factory (p=0,011). Therefore, variables that had not association and meant statistically are mother’s education (p=0,971), mother’s work (p=0,916), and family’s support (p=0,625). Multivariate analysis resulted the equation Y = -7,908 + 1,595X1 + 1,968 X2 + 1,278 X3. Those variables are mother’s age, knowledge and affordable factory.
It is hoped for the oficial of Tanjung Rejo Citizen Health Care increasing the extensión of the needs to do antenatal care for pregnant mother and family. Another reseachers is hoped to continue this research in the different are ato find out which factor is the most dominant in relating to antenatal care comprehensiveness.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan nasional dilaksanakan pada segala bidang, dan salah satu bidang
yang tak kalah pentingnya dari bidang lain adalah bidang kesehatan. Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kamauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.1
Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara berkembang. Ini berarti
kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan
kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. 2
Menurut WHO pada tahun 2000 Maternal Mortality Rate (MMR) di dunia 400
per 100.000 kelahiran hidup, MMR di negara berkembang 440 per 100.000 kelahiran
hidup sedangkan di negara maju hanya 20 per kelahiran hidup. MMR di Asia 330 per
100.000 kelahiran hidup, Asia Timur 55 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 520
per 100.000 kelahiran hidup, Asia Tenggara 210 per 100.000 kelahiran hidup dan Asia
Barat 190 per 100.000 kelahiran hidup.3
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) Indonesia masih
tertinggi di Asia. Tahun 2002 kematian ibu melahirkan mencapai 307 per 100.000
kelahiran. Angka ini 65 kali kematian ibu di Singapura, 9,5 kali dari Malaysia. Bahkan
2,5 kali lipat dari Filipina. Begitu juga dengan AKB Indonesia pada tahun 2002
sebesar 45 per 1000 kelahiran hidup.4
Menurut WHO tahun 2005, penyebab kematian ibu di dunia adalah pendarahan
25%, infeksi 14%, abortus ilegal 13%, eklampsia 12%, partus tak maju 8%, penyebab
langsung lainnya 8%, dan penyebab tak langsung 20%.Sementara itu, penyebab AKB
adalah asfiksia (kesulitan bernapas), imaturitas, hipotermia (kedinginan) dan infeksi.
Kesehatan ibu yang tidak baik dan penyakit ibu yang tidak diobati dengan benar juga
dapat menyebabkan bayi lahir prematur dan Berat Bayi Lahir rendah (BBLR). Jumlah
BBLR di Indonesia diperkirakan mencapai 350 ribu bayi setiap tahunnya.5
Millenium Development Goals (MDGs) yang dirumuskan pada September
2000 memiliki 8 tujuan, yaitu mengentaskan kemiskinan ekstrim dan kelaparan,
mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendukung kesetaraan gender dan
memberdayakan perempuan, mengurangi tingkat kematian anak, meningkatkan
kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, memastikan
kelestarian lingkungan, mengembangkan kemitraan untuk pembangunan.6
Salah satu tujuan yang tertera pada Millenium Development Goals (MDGs)
adalah meningkatkan kesehatan ibu. Targetnya adalah menurunkan angka kematian
ibu sebesar tiga per empatnya dari tahun 1990-2015. Target MDGs adalah AKI
menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup.7
Upaya penyelamatan ibu dan bayi yang dilakukan WHO yaitu dengan
mengembangkan konsep “Four Pillars of Safe Motherhood” yaitu Keluarga
Berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman, pelayanan obstetrik
esensial.8
Salah satu upaya Departemen Kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI
(MPS) di Indonesia 2001-2010 yang menyebutkan bahwa dalam konteks rencana
pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, maka visi MPS adalah
“Kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta bayi yang dilahirkan
hidup sehat”9
Pengawasan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan
ditujukan untuk menyiapkan baik fisik maupun mental ibu di dalam masa kehamilan
dan kelahiran serta menemukan kelainan dalam kehamilan dalam waktu dini sehingga
dapat diobati secepatnya. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat
menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin.10
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan telah
berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat. Kinerja sistem kesehatan telah
menunjukkan hasil yang baik, antara lain ditunjukkan dengan peningkatan status
kesehatan yaitu: penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 46 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 1997 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Angka
Kematian Ibu (AKI) juga mengalami penurunan dari 334 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 1995 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.11
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang
telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit
empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali pada triwulan pertama,sekali pada
triwulan dua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Angka ini dapat
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2008, didapat ibu
hamil yang memeriksakan kehamilan sebanyak 84,5%. Pemeriksaan yang paling
sering dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan tekanan darah (97,1%) dan
penimbangan berat badan ibu (94,8%). Sedangkan jenis pemeriksaan kehamilan yang
jarang dilakukan pada ibu hamil, adalah pemeriksaan hemoglobin (33,8%) dan
pemeriksaan urine (36,4%).14
Dalam catatan cakupan K4 di Provinsi Sumatera Utara menunjukkan tahun
2004 sebesar 63,64 %, tahun 2005 sebesar 67,76 %, tahun 2006 sebesar 80,48 % dan
tahun 2007 sebesar 77,95%. Bila dibanding dengan target Nasional 95%, Provinsi
Sumatera Utara sampai dengan saat ini belum mencapai target tersebut.12
Berdasarkan data dari Puskesmas pembantu Tanjung Rejo cakupan K1 di
Kelurahan Tanjung Rejo sebesar 90% dan k4 sebesar 90%.15 Data ini belum mencapai
target nasional yaitu 95%.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
analisis kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di
Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2010.
1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahui faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan
kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kelengkapan
pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo
Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.
1.3.2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui prevalens rate kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada
ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan
Sunggal tahun 2010.
b. Untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan kelengkapan pemeriksaan
kehamilan.
c. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan kelengkapan pemeriksaan
kehamilan.
d. Untuk mengetahui hubungan pekerjaan ibu dengan kelengkapan pemeriksaan
kehamilan.
e. Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kelengkapan pemeriksaan
kehamilan.
f. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kelengkapan
pemeriksaan kehamilan.
g. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kelengkapan
h. Untuk mengetahui hubungan faktor keterjangkauan (waktu dan biaya) dengan
kelengkapan pemeriksaan kehamilan.
i. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan
kelengkapan pemeriksaan kehamilan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan
Medan Sunggal tahun 2010.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai Bahan masukan bagi Puskesmas Pembantu Tanjung Rejo Kelurahan
Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.
1.4.2. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian
selanjutnya .
1.4.3. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah
diperoleh selama perkuliahan di FKM-USU dan juga sebagai salah satu syarat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kehamilan 10
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada
manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi
terakhir sampai melahirkan.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus,
agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun
janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya
normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.
Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak,
dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung
menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah
keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu,
misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia, dan infeksi.
Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat
2.2. Tanda dan Gejala Awal Kehamilan10
Tanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang
mengalami gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian,
atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini. Namun, tanda yang pasti dari
kehamilan adalah terlambatnya periode menstruasi. Selain itu didapatkan tanda-tanda
lain yaitu :
2.2.1. Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan.
Tanda ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah konsepsi (pembuahan).
Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi, payudara seorang wanita hamil akan
mengalami perubahan untuk persiapan produksi ASI yang dipengaruhi oleh
hormon estrogen dan progesteron.
2.2.2. Mual pagi hari (morning sickness) umum terjadi pada triwulan pertama.
Meskipun disebut morning sickness, namun mual dan muntah dapat terjadi
kapan saja selama kehamilan. Penyebab mual dan muntah ini adalah perubahan
hormonal yang dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan
muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil.
2.2.3. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan adalah gejala kehamilan yang
disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula
darah yang rendah.
2.2.4. Sakit kepala pada umumnya muncul pada minggu ke-6 kehamilan yang
2.2.5. Konstipasi (sulit BAB) terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang
menyebabkan kontraksi usus menjadi lebih pelan dan makanan lebih lambat
melalui saluran pencernaan.
2.2.6. Perubahan mood karena pengaruh hormon.
2.2.7. Bercak perdarahan. Terjadi ketika telur yang sudah dibuahi berimplantasi
(melekat) ke dinding rahim sekitar 10-14 hari setelah fertilisasi (pembuahan).
Tipe perdarahan umumnya sedikit, bercak bulat, berwarna lebih cerah dari
darah haid, dan tidak berlangsung lama.
2.3. Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan10
2.3.1. Asam folat. Asam folat yang dikonsumsi sebelum hamil dan selama kehamilan
melindungi dari gangguan saraf pada janin (anensefali, spina bifida). Wanita
hamil disarankan mengkonsumsi asam folat 400 μg/hari selama 12 minggu kehamilan karena kebutuhan asam folat tidak dapat dipenuhi hanya dari
makanan.
2.3.2. Zat besi. Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja
mengangkut oksigen di dalam darah. Selama kehamilan, suplai darah
meningkat untuk memberikan nutrisi ke janin. Suplemen besi yang dibutuhkan
adalah 30 – 50 mg/hari dan disarankan pada wanita hamil dengan hemoglobin
< 10 atau 10,5 g/dl pada akhir kehamilan. Selain suplemen, zat besi juga
terkandung pada daging, telur, kacang, sayuran hijau, gandum, dan
dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk untuk meningkatkan
penyerapan.
2.3.3. Kalsium. Kalsium penting di dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil
dan pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1.200
mg untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Kalsium sebaiknya dikonsumsi
ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah yang kaya vitamin C untuk
meningkatkan penyerapan.
2.4. Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal care)
Antenatal care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan
ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Pelayanan antenatal
atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang di berikan
oleh tenaga profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu
bidan dan perawat bidan. Untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya
dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya
hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal. Bidan melakukan pemeriksaan
klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan memberi KIE (Komunikasi, Informasi,
Edukasi) kepada ibu hamil, suami dan keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan
masalahnya.16
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan
Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali dengan distribusi pemberian pelayanan
minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada
triwulan ketiga umur kehamilan.13
Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur sangat
penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas kesehatan dan ibu hamil,
suami, keluarga dan masyarakat, mengenai :
2.4.1. Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan kehamilan,
pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah
lahir.
2.4.2. Aspek psikologi, agar dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya ibu
hamil mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi keselamatan
diri dan bayinya.
2.4.3. Aspek sosial ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada umumnya
tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemia, penyakit menahun. Ibu resiko
tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan dari keluarga miskin
membutuhkan dukungan biaya dan transportasi untuk rujukan ke rumah sakit.
Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan sesuai standar 7T yaitu 17:
a. (Timbang) berat badan
b. Ukur (Tekanan) darah
c. Ukur (Tinggi) fundus uteri
d. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)
f. Tes terhadap penyakit menular sexual
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
2.5. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan18,19
Tujuannya adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan
anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak
yang sehat.
Dengan pemeriksaan kehamilan dapat mengenali dan menangani faktor resiko
yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas, mengobati
penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin, menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas anak, memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari, keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi, dan juga mengembalikan
kesehatan ibu saat akhir kala nifas.
2.6. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan
yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan
kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang
datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi
petugas kesehatan di rumahnya atau di posyandu.20
Adapun jadwal pemeriksaan kehamilan adalah9:
2.6.1. Minimal 1 kali pada trimester I (sebelum 14 minggu)
2.6.3. Minimal 2 kali pada trimester III. (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu
ke-36).
Menurut depkes RI (2002) pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan
antenatal dibagi atas21 :
a. Kunjungan pertama (K1)
Meliputi : (1). Identitas /biodata, (2). Riwayat kehamilan, (3). Riwayat
kebidanan, (4). Riwayat kesehatan, (5). Riwayat sosial ekonomi, (6).
pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, (7). Penyuluhan dan
konsultasi.
b. Kunjungan keempat(K4)
Meliputi : (1). Anamnesa keluhan/masalah, (2). Pemeriksaan kehamilan dan
pelayanan kesehatan, (3). Pemeriksaan psikologis, (4). Pemeriksaan
laboratorium bila ada indikasi/diperlukan, (5). Diagnosa akhir (kehamilan
normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan resiko
tinggi), (6). Sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan).
2.7. Kegiatan Pemeriksaan Kehamilan
Untuk menegakkan kehamilan dengan komplikasi pada ibu dan janin adalah
dengan cara :21,22
2.7.1. Anamnesis
Kegiatan anamnesis merupakan kegiatan yang perlu dilakukan dalam setiap
kegiatan perawatan kehamilan. Anamnesis berupa pertanyaan terarah yang
yang dimilikinya. Pelaksanaan pelayanan antenatal perlu mengetahui makna
dan tujuan dari setiap pertanyaan yang diajukan.
Pertanyaan yang diajukan dalam anamnesis adalah :
a. Keluhan utama
Keluhan utama adalah hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang
dirasakan dan dikemukan oleh ibu hamil kepada pemeriksa.
b. Identitas ibu.
Identitas yang ditanyakan adalah nama ibu, nama suami, alamat
lengkap.
c. Hal-hal yang berkaitan dengan fungsi reproduktif.
Pertanyaan ini meliputi hal-hal yang mungkin berkaitan dengan faktor
resiko, yaitu umur ibu, paritas, Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
lama haid, siklus haid dan jenis kontrasepsi yang digunakan (kalau ibu
tersebut peserta KB).
d. Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang.
Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang yaitu berhubungan
dengan gerakan janin, hal-hal yang dirasakan akibat perkembangan
kehamilan dan penyimpangan dari normal (keadaan patologis).
2.7.2. Pemeriksaan fisik diagnostik
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan lanjutan dari anamnesis. Pemeriksaan
a. Berat badan, Lingkar Lengan Atas (LLA) dan tinggi badan.
Berat ibu semasa hamil harus bertambah rata-rata 0,3-0,5 Kg per
minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan
selama hamil muda ± 1 Kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III)
masing-masing bertambah 5 Kg. Pada akhir kehamilan berat badan
meningkat, maka perlu difikirkan adanya resiko (bengkak, kehamilan
kembar, anak besar).
b. Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh.
Tekanan darah tinggi pada kehamilan merupakan resiko. Tekanan darah
dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah
meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih diatas normal, dan/atau
diastolic 15 mmHg atau lebih diatas normal, kelainan ini dapat berlanjut
menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak ditangani dengan tepat.
Nadi yang normal adalah 80/menit. Bila nadi lebih dari 120/ menit,
maka hal ini menujukkan adanya kelainan. Sesak nafas ditandai dengan
frekwensi pernafasan yang meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa
lelah. Bila hal ini timbul setelah melakukan kerja fisik (berjalan, tugas
sehari-hari), maka kemungkinan terdapat penyakit jantung. Suhu tubuh
ibu hamil lebih dari 37,50c dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam
kehamilan. Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan harus
c. Adanya cacat tubuh
Cacat tubuh misalnya cacat tulang belakang yang berpengaruh terhadap
kehamilan/persalinan, seperti kifosis, lordosis dan scoliosis, perlu
diperhatikan karena mungkin menyebabkan gangguan pertumbuhan
janin atau kesulitan dalam persalinan.
2.7.3. Pemeriksaan obstetrik
Meliputi pemeriksaan luar, pemeriksaan panggul dalam (pelvimetri), dan
pemeriksaan diagnostik penunjang.
a. Pemeriksaan luar
Dilakukan dengan perabaan perut. Tujuannya adalah untuk
memperkirakan umur kehamilan, taksiran berat janin terhadap umur
kehamilan, letak janin, turunnya bagian terendah janin dan detak
jantung janin.
b. Pemeriksaan panggul dalam (pelvimentri)
Pemeriksaan panggul dalam biasanya dilakukan sekali dalam kehamilan
untuk mengetahui panggul sempit, pintu atas penggul, pintu bawah
panggul, dan kelainan bentuk panggul. Biasanya dilakukan pada
kehamilan 8 bulan atau lebih.
c. Pemeriksaan diagnostik penunjang
Pemeriksaan diagnostik penunjang yang penting dalam pemeriksaan
c.1. Pemeriksaan Hb, pemeriksaan ini untuk menentukan kadar
hemoglobin, dan derajat anemia (bila ada).
c.2. Pemeriksaan urin. Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya
protein dan glukosa dalam urin.
c.3. Lain-lain bila diperlukan.
2.8. Pelayanan dasar21
Ditingkat pelayanan dasar, pemeriksaan kehamilan hendaknya memenuhi tiga
persyaratan pokok :
2.8.1. Aspek medis, yang meliputi diagnosis kehamilan, penemuan kelainan secara
dini dan pemberian terapi sesuai diagnosis.
2.8.2. Penyuluhan, komunikasi dan motivasi ibu hamil, antara lain mengenai
penjagaan kesehatan diri dan janinnya, pengenalan tanda-tanda bahaya dan
faktor resiko yang dimilikinya, dan pencarian pertolongan yang memadai
secara tepat waktu.
2.8.3. Rujukan
Ibu hamil dengan resiko tinggi harus dirujuk ke tempat pelayanan yang
mempunyai fasilitas yang lengkap.
2.9. Alasan ibu tidak memeriksakan kehamilan menurut Depkes RI 23
2.9.1. Ibu sering kali tidak berhak memutuskan sesuatu, karena hal itu suami atau
mertua, sementara mereka tidak mengetahui perlunya memeriksakan kehamilan
2.9.2. Fasilitas untuk pelayanan antenatal tidak memadai, tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, tidak memungkinkan kerahasiaan, harus menunggu lama atau
perlakuan petugas yang kurang memuaskan.
2.9.3. Beberapa ibu tidak mengatahui mereka harus memeriksakan kehamilannya.
2.9.4. Transportasi yang sulit, baik bagi ibu untuk memeriksakan kehamilan maupun
bagi bidan untuk mendatangi mereka.
2.9.5. Kurangnya dukungan tradisi dan keluarga yang mengizinkan seorang wanita
meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya.
2.9.6. Takhayul dan keraguan untuk memeriksakan kehamilan kepada petugas
kesehatan (terlebih pula jika petugasnya laki-laki).
2.9.7. Ketidakpercayaan dan ketidaksenangan pada tenaga kesehatan secara umum
beberapa anggota masyarakat tidak mempercayai semua petugas kesehatan
pemerintah.
2.9.8. Ibu dan anggota keluarganya tidak mampu membayar atau tidak mempunyai
waktu untuk memeriksaakan kehamilan.
2.10 Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan
Menurut penelitian Wibowo di Bogor tahun 1992 yang dikutip oleh Murniati,
ditemukan bahwa terdapat 6 variabel penentu yang berhubungan secara bermakna
dengan pemanfaatan pelayanan antenatal, yaitu: faktor akses terhadap pelayanan
(jarak, tempat, waktu), faktor sosial ibu hamil ( pendidikan, pengetahuan, sikap),
faktor keadaan ekonomi keluarga, faktor reproduksi ibu hamil (paritas, jarak
2.10.1. Umur
Umur mempunyai pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan ibu. Usia yang
kemungkinan tidak resiko tinggi pada saat kehamilan dan persalinan yaitu umur 20-35
tahun, karena pada usia tersebut rahim sudah siap menerima kehamilan, mental sudah
matang dan sudah mampu merawat bayi dan dirinya. Sedangkan umur < 20 tahun dan
> 35 tahun merupakan umur yang resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan.
Dengan demikian diketahui bahwa umur ibu pada saat melahirkan turut berpengaruh
terhadap morbiditas dan mortalitas ibu maupun anak yang dilahirkan.25
Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya belum
siap untuk menerima kehamilan dan cenderung kurang perhatian terhadap
kehamilannya. Ibu yang berumur 20-35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya sudah
siap untuk menerima dan diharapkan untuk memerhatikan kehamilannya. Ibu yang
berumur lebih dari 35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya fungsinya sudah menurun
dan kesehatan tubuh ibu tidak sebaik saat berumur 20-35 tahun.26
Menurut penelitian di Surabaya desain cross sectional yang dilakukan Heriati
tahun 2008 menemukan sebanyak 83,3% kelompok umur ibu beresiko tinggi (< 20
tahun dan > 35 tahun) memeriksakan kehamilannya. 27
Menurut penelitian Ari Mugiarti di Kecamatan Batealit Jepara tahun 2008
dengan desain cross sectional, ada hubungan antara umur dengan pemeriksaan
2.10.2. Pendidikan Ibu
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk
bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang
berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang
yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru.29
Demikian halnya dengan ibu yang berpendidikan tinggi akan memeriksakan
kehamilannya secara teratur demi menjaga keadaan kesehatan dirinya dan anak dalam
kandungannya.
Sesuai dengan penelitian di Surabaya dengan desain cross sectional yang
dilakukan Heriati tahun 2008 menemukan sebanyak 75% ibu dengan tingkat
pendidikan tinggi memeriksakan kehamilannya.27
Menurut penelitian Rizki Anna Lestari tahun 2006 di Tegal dengan desain
cross sectional, ada hubungan antara pendidikan dengan pemeriksaan kehamilan (p=
0,006).30
2.10.3. Pekerjaan
Bila seorang ibu ikut membantu penghasilan dalam rumah tangga maka pada
saat hamil mereka lebih banyak mengeluarkan tenaga dan pikiran maka efeknya dapat
berpengaruh pada pemeriksaan kehamilan. Pekerjaan sangat menentukan terhadap
seseorang untuk berbuat sesuatu kegiatan. Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan
ibu. Dengan banyak kesibukan maka ibu kadang-kadang lupa untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan tepat waktu. Namun pekerjaan bukanlah penghambat dalam
kesehatan maka ia akan berusaha untuk melakukan tindakan dalam hal ini
memeriksakan kehamilannya.21
2.10.4. Paritas
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian
maternal. Paritas tinggi(>dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi.
Lebih tinggi paritas maka lebih tinggi resiko komplikasi dan kematian maternal.
Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan
resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan KB.25
Menurut penelitian Sadik pada tahun 1996 yang dikutip oleh Henri
Perangin-angin, Ibu hamil yang mempunyai anak kurang dari 3 orang memeriksakan
kehamilannya sekitar 58,9% sedangkan Ibu hamil yang mempunyai anak 3 orang atau
lebih memeriksakan kehamilannya 35,6%. Jadi ibu hamil dengan jumlah anak lebih
sedikit cenderung akan lebih baik dalam memeriksakan kehamilannya daripada Ibu
hamil dengan jumlah anak lebih banyak.31
2.10.5. Pengetahuan32
Menurut Bloom yang dikutip dalam Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah
hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera
yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pengetahuan seseorang
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara langsung (wawancara) atau melalui pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan tertulis
atau angket.
Pengetahuan disini yang dimaksud adalah pengetahuan ibu mengenai
kehamilan. Bila pengetahuan mereka sudah baik terhadap perawatan kandungan maka
kepatuhan seseorang untuk memeriksakan kehamilannya juga akan dapat terjaga.
Apabila pengetahuan belum sepenuhnya dimiliki maka untuk mengikuti anjuran untuk
memeriksakan kehamilannya kurang dapat terwujud.
Sesuai dengan penelitian di Surabaya dengan desain cross sectional yang
dilakukan Heriati tahun 2008 menemukan sebanyak 56,9% ibu dengan pengetahuan
baik memeriksakan kehamilannya.27
Menurut penelitian Murniati di Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2007,
ada hubungan antara pengetahuan dengan pemeriksaan kehamilan dengan nilai p =
0,01 (p<0,05).24
2.10.6. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga merupakan sistem pendukung utama untuk memberikan
perawatan langsung pada setiap keadaan sehat ataupun sakit. Kepala keluarga adalah
seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas
kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang dianggap atau ditunjuk sebagai
kapala rumah tangga.33
Adapun dukungan keluarga yang dimaksud disini adalah dukungan yang
diberikan baik dalam moril maupun materil kepada anggota keluarga yang hamil
seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan
dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih
bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.34
Menurut penelitian dengan desain cross sectional yang dilakukan Heriati di
Surabaya tahun 2008, sebanyak 54,5 % ibu yang mendapat dukungan keluarga
memeriksakan kehamilannya.27
2.10.7. Faktor Keterjangkauan
Menurut penelitian Murniati tahun 2007 di Kabupaten Aceh Tenggara,
keterjangkauan terhadap pelayanan antenatal mempunyai hubungan yang bermakna
BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Dari teori dan beberapa penelitian terdahulu di susun kerangka teori yang
merupakan alur pikir peneliti, faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan
pemeriksaan kehamilan seperti terlihat di bawah ini :
Variabel independent : Variabel dependent :
*Tidak diuji
3.2. Definisi operasional
3.2.1. Responden adalah ibu yang memiliki balita yang berdomisili di Kelurahan
Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.
3.2.2. Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan adalah jumlah kunjungan ibu hamil ke
pelayanan pemeriksaan kehamilan dengan jumlah kunjungan minimal 4 kali
selama hamil, 1 kali pada trisemester 1, 1 kali pada trisemester 2 dan 2 kali
pada trisemester 3. 1. Sosiodemografi
Umur Ibu Agama* Suku*
Pendidikan ibu Pekerjaan ibu Paritas
2. Pengetahuan ibu 3. Dukungan keluarga 4. Faktor keterjangkauan
Kelengkapan pemeriksaan kehamilan dibedakan atas :
1. Tidak lengkap, jika responden tidak memeriksakan kehamilan sesuai standar minimal.
2. Lengkap, jika responden jumlah kunjungan minimal 4 kali selama hamil, 1 kali pada trisemester 1, 1 kali pada trisemester 2 dan 2 kali pada trisemester 3.
3.2.3. Umur ibu adalah usia ibu pada saat kehamilan balita termuda, dikategorikan
menjadi :
1. < 20 tahun. 2. 20-35 tahun. 3. > 35 tahun.
Umur ibu diukur dengan menggunakan skala ordinal yang dibedakan atas :
1. Risiko tinggi : < 20 tahun dan > 35 tahun 2. Risiko rendah : 20-35 tahun
3.2.4. Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh responden pada saat wawancara
dilakukan, diketegorikan menjadi :
1. Islam 2. Protestan 3. Katolik 4. Budha 5. Hindu
3.2.5. Suku adalah keterangan mengenai etnis responden, dikategorikan menjadi :
1. Jawa 2. Batak 3. Melayu 4. Tionghoa 5. Lainnya
3.2.6. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang telah dicapai
1. Tidak sekolah/tidak tamat SD 2. SD
3. SMP 4. SMA
5. Akademik/PT
Tingkat pendidikan diukur dengan menggunakan skala ordinal yang dibedakan
atas :
1. Rendah : Tidak sekolah , SD dan SLTP.
2. Tinggi : SLTA dan Akademik/Perguruan Tinggi.
3.2.7. Pekerjaan adalah aktivitas/kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari oleh ibu
pada saat dilakukan wawancara, yang dibagi atas :
1. PNS 2. Wiraswasta
3. Buruh, karyawan, pegawai 4. Pedagang
5. Ibu rumah tangga
Tingkat pendidikan diukur dengan menggunakan skala ordinal yang
dibedakan atas :
1. Bekerja :PNS, wiraswasta, buruh, karyawan, pegawai, pedagang 2. Tidak bekerja :Ibu rumah tangga
3.2.8. Paritas adalah jumlah kelahiran hidup baik tunggal maupun kembar yang pernah
dialami ibu sampai persalinan saat penelitian dilakukan, dikategorikan menjadi:
3.2.9. Pengetahuan adalah tingkat pemahaman responden mengenai kehamilan.
Untuk mengukur pengetahuan responden maka skala pengukuran digunakan
sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan sebanyak 8 yang akan di
jawab responden dengan memberikan skor jawaban sebagai berikut :
1. Tahu diberi skor 1. 2. Tidak tahu diberi skor 0.
Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi adalah 8 dan terendah 0.
Berdasarkan skoring maka pengetahuan responden di bedakan atas :
1. Kurang, jika responden mendapatkan skor < 4. 2. Baik, jika responden mendapatkan skor ≥ 4.
3.2.10.Dukungan keluarga adalah keikutsertaan keluarga khususnya suami dalam
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan.
Untuk mengukur dukungan keluarga responden maka skala pengukuran
digunakan sistem skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan sebanyak 2
buah yang akan dijawab responden yaitu sebagai berikut :
a. Jika jawaban A diberi skor 2. b. Jika jawaban B diberi skor 1. c. Jika jawaban C diberi skor 0.
Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi adalah 4 dan terendah 0.
Berdasarkan skoring maka dukungan keluarga dibedakan atas :
3.2.11.Faktor keterjangkauan adalah jangkauan/kemampuan yang dimiliki responden
untuk memperoleh layanan kesehatan baik secara waktu dan biaya.
a. Segi waktu, adalah waktu yang diperlukan ibu untuk pergi ke tempat
pemeriksaan kehamilan, dibagi menjadi :
A. ≤ 15 menit B. > 15 menit
b. Segi biaya, didasarkan pada pengeluaran dari responden untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan, dibagi menjadi :
A. ≤ Rp 4000 B. > Rp 4000
Untuk mengukur keterjangkauan maka skala pengukuran digunakan sistem
skoring dan pembobotan. Jumlah pertanyaan sebanyak 2 buah yang akan
dijawab responden sebagai berikut :
a. Jika jawaban A diberi skor 2. b. Jika jawaban B diberi skor 1.
Berdasarkan jumlah pertanyaan maka skor tertinggi adalah 4 dan terendah 2.
Berdasarkan skoring maka dukungan keluarga dibedakan atas :
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat analitis dengan desain cross sectional.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan
Sunggal, dengan pertimbangan bahwa di Kelurahan Tanjung Rejo cakupan
pemeriksaan kehamilan masih belum mencapai target nasional. Selain itu belum
adanya penelitian mengenai kelengkapan pemeriksaan kehamilan di Kelurahan
Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal.
4.2.2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari 2010 sampai dengan
Juni 2010.
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi
Populasi adalah ibu yang memiliki balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan
4.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita di Kelurahan
Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal. Kehamilan yang dilihat adalah kehamilan
balita termuda.
Rumus ukuran sampel minimal untuk menaksir proporsi populasi digunakan
rumus Slovin yaitu35 :
e : nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel)
Maka besar sampel adalah :
2
Jadi besar sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 92 ibu.
4.4. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Yaitu berdasarkan
lingkungan I dan II dengan pertimbangan lingkungan tersebut memiliki jumlah ibu
yang memiliki balita sebesar 96 jiwa dengan jumlah balita sebesar 117 orang dan
tergabung dalam 1 posyandu yang memenuhi jumlah sampel minimal. Selain itu di
lingkungan tersebut dekat dengan sarana pemeriksaaan kehamilan. Penduduknya
mempunyai karakteristik yang sama dengan penduduk di lingkungan lainnya dari segi
pekerjaan, tingkat pendidikan, sosial ekonomi.
4.5. Metode Pengumpulan Data
4.5.1. Data Primer
Untuk pengumpulan data primer diperoleh melalui wawancara dengan
menggunakan kuesioner yang meliputi: umur, agama, suku, pendidikan, pekerjaan,
paritas, pengetahuan, dukungan keluarga serta keterjangkauan ke pelayanan kesehatan
berdasarkan waktu dan biaya.
4.5.2. Data Sekunder
Untuk data sekunder didapatkan dari Kantor Kelurahan berupa data demografi
meliputi jumlah penduduk, jumlah ibu yang memiliki balita, pekerjaan dan pendidikan
serta data geografi meliputi luas wilayah dan batas-batas wilayah.
4.6. Teknik Analisis Data
Data yang sudah terkumpul di olah secara manual dan dilanjutkan dengan
melalui tahapan editing, coding, entry data dan cleaning. Jenis analisis yang dilakukan
adalah:
4.6.1. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekwensi atau
besarnya proporsi berdasarkan sosiodemografi (umur ibu, agama, suku,
pendidikan, pekerjaan, paritas), berdasarkan pengetahuan, dukungan keluarga,
dan faktor keterjangkauan.
4.6.2. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independent (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan
keluarga, faktor keterjangkauan) dan variabel dependent (kelengkapan
pemeriksaan kehamilan) dengan menghitung Ratio Prevalens. Untuk
mengetahui ada tidaknya kemaknaan dilakukan analisis uji Chi-Square dengan
tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).
Pengukuran Ratio Prevalens dilakukan dengan menggunakan rumus :36
RP = A/(A+B) : C/(C+D)
Keterangan :
A/(A+B) = Proporsi (prevalens) subjek yang mempunyai faktor resiko yang
tidak lengkap memeriksakan kehamilannya.
C/(C+D) = Proporsi (prevalens) subjek yang tidak mempunyai faktor resiko
4.6.3. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel
independent (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan
keluarga, faktor keterjangkauan) dan variabel dependent (kelengkapan
pemeriksaan kehamilan) yang mempunyai kemaknaan statistik pada analisis
bivariat, melalui analisis regresi logistik berganda (Multiple Logistic
Regression) untuk mencari faktor yang paling dominan pada beberapa variabel
yang dilakukan secara bersama-sama terhadap kelengkapan pemeriksaan
kehamilan. Tahapan analisis multivariat yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut:37
a. Melakukan pemilihan variabel yang potensial untuk dimasukkan dalam
model. Variabel yang dipilih atau yang dianggap berpengaruh terhadap
kelengkapan pemeriksaan kehamilan adalah variabel yang mempunyai
nilai p<0,25.
b. Penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pemeriksaan
kehamilan, variabel yang akan dimasukkan adalah variabel yang
mempunyai nilai p<0,05.
Analisis regresi logistik berganda dilakukan dengan memasukkan secara
serentak variabel independen menurut kriteria kemaknaan statistik tertentu (p < 0,25).
Variabel independen tersebut akan dikeluarkan kembali secara bertahap (Backward
BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian38
5.1.1. Geografis
Kelurahan Tanjung Rejo terletak di Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan
dengan luas wilayah 350 ha dan memiliki 24 lingkungan.
Batas-batas wilayah Kelurahan Tanjung Rejo adalah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sei Sikambing B.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Asam Kumbang dan Kelurahan
Tanjung Sari.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sunggal.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Padang Bulan Selayang I.
5.1.2. Demografi
Jumlah penduduk Kelurahan Tanjung Rejo sebanyak 42.512 jiwa yang terdiri
dari laki-laki sebanyak 20.619 jiwa (48,5%) dan perempuan sebanyak 21.893 jiwa
(51,5%). Secara rinci data kependudukan menurut umur dan jenis kelamin di
Tabel 5.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009
No Golongan Umur (Tahun) Total
f %
1 0-5 4.643 10,9
2 6-12 7.698 18,1
3 13-17 8.183 19,2
4 18-25 6.468 15,2
5 26-55 8.363 19,7
6 >55 7.157 16,9
Total 42.512 100
Tabel 5.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009
No Jenis Kelamin Total
f %
1 Laki-Laki 20.619 48,5
2 Perempuan 21.893 51,5
Total 42.512 100
5.1.3. SARANA DAN PRASARANA
a. Sarana Kesehatan
Kelurahan Tanjung Rejo memiliki beberapa sarana kesehatan. Jumlah sarana
Tabel 5.3. Distribusi Sarana Kesehatan di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009
No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Praktek dokter 15
2 Pustu 1
3 Poliklinik 1
4 Posyandu 20
5 Apotik 4
Jumlah 41
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana kesehatan yang paling
banyak adalah posyandu yaitu masing-masing sebanyak 20 unit dan yang paling
sedikit adalah Pustu dan Poliklinik masing-masing 1 unit.
b. Sarana Pendidikan
Kelurahan Tanjung Rejo memiliki beberapa sarana pendidikan. Jumlah sarana
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.4 :
Tabel 5.4. Distribusi Sarana Pendidikan di Kelurahan Tanjung Rejo Tahun 2009
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 Taman Kanak-kanak 1
2 Sekolah Dasar (SD) Negeri 7
3 Sekolah Dasar (SD) Swasta 4
4 SLTP Swasta 2
5 SMK Swasta 1
6 Tsanawiyah 2
7 Perguruan Tinggi Swasta 1
Jumlah 18
Berdasarkan Tabel 5.4. di atas dapat diketahui bahwa tersedia sarana
Swasta 4 unit, SLTP Swasta 2 unit, SLTA Swasta 1 unit, SMK swasta 1 unit,
Tsanawiyah 1 unit dan Perguruan Tinggi swasta 1 unit.
5.2. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi
dari variabel independen yang berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan
kehamilan Pada ibu yang memiliki balita. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka
5.2.1. Karakteristik Responden
Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Responden di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010. (N = 96)
Sosiodemografi f %
Pendidikan Ibu :
Tidak Sekolah/tidak tamat SD SD
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta
Buruh, Karyawan,Pegawai Pedagang
Ibu Rumah Tangga/Tidak Bekerja
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa karakteristik responden
berdasarkan umur ibu adalah ibu yang berumur 32-35 tahun yaitu sebanyak 23 orang
(24%). Suku ibu yang terbanyak adalah suku Jawa yaitu sebanyak 38 orang ibu
(39,6%). Berdasarkan agama yaitu sebanyak 82 orang (85,4%) beragama Islam.
Pendidikan ibu yang terbanyak adalah ibu yang mempunyai pendidikan SLTA yaitu 39
orang (40,6%). Berdasarkan pekerjaan ibu yang terbanyak adalah ibu yang mempunyai
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga atau tidak bekerja yaitu 78 orang (81,2%).
Berdasarkan paritas yang terbanyak adalah paritas ≥3 orang sebanyak 52 orang ( 54,2%).
5.2.2. Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan
Proporsi kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang memiliki balita
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu yang Memiliki Balita di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.
No Kelengkapan Pemeriksaan
Kehamilan
f %
1 2
Tidak Lengkap Lengkap
31 65
32,3 67,7
Total 96 100
Berdasarkan tabel 5.6. dapat diketahui bahwa proporsi ibu yang tidak lengkap
Kecamatan Medan Sunggal tahun 2010 berdasarkan hasil survei dalam 1 bulan
terakhir dari hasil penelitian sebesar 32,3%.
5.2.3. Sosiodemografi
Tabel 5.7. Proporsi Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan Sosiodemografi di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2010.
Sosiodemografi Tidak Lengkap Lengkap Total
f % f % f %
Pendidikan Ibu :
Tidak Sekolah/tidak tamat SD SD Pekerjaan Ibu :
Wiraswasta
Buruh, Karyawan,Pegawai Pedagang
Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa proporsi kelengkapan
pemeriksaan kehamilan terbesar ada pada ibu berumur 28-31 tahun sebesar 80%,
76,9% ibu yang beragama Protestan, 75% ibu bersuku Batak, Sebesar 100% ibu yang
tidak sekolah/tidak tamat SD dan 100% yang memiliki pendidikan akademik/PT,
100% yang bekerja sebagai buruh, karyawan, atau pegawai.
5.3. Analisis Bivariat
Untuk menjawab tujuan penelitian yaitu menganalisis faktor-faktor yang
berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan maka digunakan analisis
Chi-Square atau Exact Fisher apabila nilai expected (nilai harapan) yang kurang dari 5