• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 107 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 107 Medan"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

APOTEK KIMIA FARMA 107 MEDAN

JULITA, S. Si. 063202015

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2007

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA 107 MEDAN

Disusun Oleh : JULITA, S. Si . NIM : 063202015

Apotek Kimia Farma No. 107 Pembimbing,

Muhardiman, S. Si, Apt.

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

(3)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur alhamdulillah kepada ALLAH Swt. karena atas

berkah, rahmah, taufiq, hidayah dan inayah-Nya dapat menyelesaikan Praktek Kerja

Profesi (PKP) Apoteker di Apotek Kimia Farma No 107 Medan. Laporan ini ditulis

berdasarkan teori dan hasil pengamatan selama melakukan PKP di Apotek Kimia

Farma No. 107 Medan.

Selama melaksanakan Praktek Kerja Profesi penulis telah banyak menerima

bantuan dari berbagai pihak berupa bimbingan, arahan dan masukan. Ucapan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, ingin penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Drs. Hendra Farma Johar, M.Si., Apt., selaku Manajer Bisnis PT. Kimia

Farma Apotek Medan, Bapak Muhardiman, S. Si, Apt., selaku Pembimbing

dan Manajer Apotek Pelayanan Kimia Farma No. 107 Medan beserta staf yang

telah membantu penulis selama Latihan Kerja Propesi di Apotek Kimia Farma

No. 107 Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Bapak Drs. Wiryanto, M.S, Apt., selaku koordinator Program Pendidikan

Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan di

bidang Farmasi, khususnya pengetahuan perapotekan. Semoga laporan ini berguna bagi

semua pihak.

Medan, September 2007

(4)

DAFTAR ISI

1.2.1.3. Laboratorium klinik dan klinik kesehatan .. 5

1.2.2. Anak Perusahaan... 6

2.2.4. Pasar Kompetisi Monopolistik... 11

2.3 Jenis Pemasaran ... 11

2.4 Persaingan Dalam Pasar ... 12

2.5 Orientasi Perusahaan Ke Arah Pasar ... 13

2.5.1. Kebutuhan Pelanggan ... 13

2.5.2. Nilai Bagi Pelanggan ... 13

(5)

2.5.4. Kebutuhan mempertahankan pelanggan ... 14

2.6 Informasi Pasar ... 14

2.6.1. Sistem Informasi Pemasaran ... 15

2.6.2. Pengembangan Produk ... 15

2.6.3. Penentuan Harga (Pricing) ... 15

2.6.4. Promosi ... 16

2.6.5. Riset Pemasaran ... 17

2.7 Strategi Perang Pemasaran ... 17

2.7.1. Prinsip Perang Pemasaran ... 18

BAB III PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI 3.1 Resep ... 21

3.2 Swamedikasi ... 37

BAB IV PEMBAHASAN ... 44

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Spesialite Obat Resep 1... 22

Tabel 3.2 Spesialite Obat Resep 2 ... 26

Tabel 3.3 Spesialite Obat Resep 3 ... 29

Tabel 3.4 Spesialite Obat Resep 4 ... 32

Tabel 3.5 Spesialite Obat Resep 5 ... 35

Tabel 3.6 Spesialite Obat Swamedikasi 1 ... 37

Tabel 3.7 Spesialite Obat Swamedikasi 2 ... 37

Tabel 3.8 Spesialite Obat Swamedikasi 3 ... 38

Tabel 3.9 Spesialite Obat Swamedikasi 4 ... 39

Tabel 3.10 Spesialite Obat Swamedikasi 5 ... 39

Tabel 3.11 Spesialite Obat Swamedikasi 6 ... 40

Tabel 3.12 Spesialite Obat Swamedikasi 7 ... 41

Tabel 3.13 Spesialite Obat Swamedikasi 8 ... 42

Tabel 3.14 Spesialite Obat Swamedikasi 9 ... 42

(7)

BAB I

KIMIA FARMA

1.1 Sejarah Kimia Farma

Kimia Farma berasal dari perusahaan Belanda yang dikuasai dan diambil

oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958. Melalui penguasa perang,

dibentuk badan pusat penguasaan di masing-masing departemen dan di

lingkungan Departemen Kesehatan yang disebut Badan Pusat Penguasaan

Perusahaan “Pharmasi Belanda”, disingkat BAPHAR.

Tugas BAPHAR adalah menguasai dan menyelenggarakan manajemen

agar perusahaan yang dikuasai dapat menyelenggarakan fungsinya dengan baik.

Di bawah ini akan dipaparkan sejarah berdirinya PT. Kimia Farma.

o Tahun 1958 Republik Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No. 86

tentang nasionalisasi Perusahaan Farmasi Belanda di antaranya NV.

RATHKAMT & Co. Tahun 1817.

o Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 tahun 1959 merupakan peraturan

pelaksanaan dari Undang-Undang tersebut, yang dimaksud perusahaan

untuk Belanda adalah perusahaan yang seluruh atau sebagian merupakan

milik perseorangan milik warga Belanda dan bertempat di wilayah

Republik Indonesia.

o Berdasarkan PP No. 69 tahun 1961 maka dibentuk Badan Pimpinan

(8)

o Berdasarkan PP No. 81 tahun 1961 maka Perusahaan Negara Pharmasi

Radja Farma didirikan. Perusahaan ini merupakan peleburan dari

Perusahaan Farmasi Belanda, diantaranya NV. RATHKAMT & Co.

o Berdasarkan PP No. 79 tahun 1961 maka Perusahaan Negara Pharmasi

Nurani Pharma didirikan, merupakan peleburan Perusahaan Farmasi

Belanda termasuk diantaranya J. VAN GORKOM & Co.

o Berdasarkan PP No. 84 tahun 1961 maka Perusahaan Negara Pharmasi

Nakula Farma didirikan, merupakan peleburan Perusahaan Farmasi

Belanda termasuk diantaranya NV. Bavosta.

o Berdasarkan PP No. 85 tahun 1961 maka Perusahaan Negara Pharmasi

dan alat kesehatan Bhineka Kinafarma didirikan, yang merupakan

peleburan Perusahaan Farmasi Belanda termasuk diantaranya NV.

Bandungsche Kinine Fabrik dan NV. Yodium Ondernening Watudakon.

o Berdasarkan Surat Keputusan Menteri kesehatan No. 131-Kab-Bch

tanggal 29 April 1968 dibentuk panitia khusus pembentukan Persero

Farmasi dengan tugas mempersiapkan pembentukan satu perusahaan

persero yang merupakan peleburan dari BPU atau PN farmasi di

lingkungan Departemen Kesehatan. Selain itu berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 3 tahun 1969 maka didirikan Perusahaan Negara Farmasi

Bhineka Kimia Farma, disingkat PN farmasi Kimia Farma, yang

merupakan peleburan dari beberapa Perusahaan Negara Farmasi.

o Berdasarkan PP No. 16 tahun 1971 maka Perusahaan Negara Farmasi

(9)

16 agustus 1971 dengan akta notaris Soelaeman Ardja Sasmita, SH No.

18 dengan modal dasar 4,5 milyar, dan unit usaha meliputi :

- Industri Farmasi (Formulasi dan Manufaktur) di Jakarta, Bandung,

Medan, Semarang dan Mojokerto.

- Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan alat kesehatan.

- Apotek.

o Tanggal 10 - 18 Mei 2001 Perseroan menyelenggarakan paparan publik

dalam rangka memenuhi kewajiban untuk menjadi perusahaan pabrik di 4

kota, yaitu : Jakarta, Surabaya, Semarang dan Bandung.

o Tanggal 20 – 22 Juni 2001 Perseroan menyelenggarakan penawaran saham

kepada masyarakat.

o Tanggal 4 Juli 2001 Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek

Jakarta dan Surabaya sebagai perusahaan publik.

o Tanggal 4 Januari 2003 dibentuk dua anak perusahaan yaitu PT. Kimia

Farma Apotek dan PT. Kimia Farma Trading and Distribution.

1.2 Bisnis Kimia Farma 1.2.1 Holding

1.2.1.1 PT. Kimia Farma Tbk

Dibentuk : 16 Agustus 1971

Jalur Usaha : Pelayanan Kesehatan

Sebagai perusahaan publik sekaligus Badan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), Kimia Farma berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola

perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana

(10)

PT. Kimia Farma Tbk merupakan pelayanan sebuah perusahaan kesehatan

yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu: industri, marketing, ritel,

laboratorium klinik dan klinik kesehatan.

Budaya perusahaan mengandung tiga nilai utama :

1. Profesionalisme

Profesionalisme merupakan nilai intelektual yang terwujud dalam bekerja

lebih giat, cerdik dan kreatif serta jeli mengamati dan memanfaatkan

peluang bisnis. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

untuk diterapkan secara profesional dalam melaksanakan tugas menjadi

komitmen untuk mencapai hasil tersebut.

2. Integritas

Totalitas dalam berkarya adalah budaya kerja kami, integritas merupakan

nilai spiritual yang mempunyai makna kepercayaan, menekankan integritas

sebagai landasan utama dalam menerapkan totalitas kerja dengan didukung

ketulusan hati dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi

kesehatan masyarakat.

3. Kerja Sama

Kerja sama merupakan nilai emosional yang melandasi semangat kerja sama

melalui keterbukaan dan kepercayaan, serta mensinergikan kemampuan tiap

individu untuk saling melengkapi dalam membangun tim yang tangguh

untuk mencapai sukses.

1.2.1.2 Pabrik (Industri Farmasi)

Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang

dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional,

yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas

produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang

punggung dari segmen industri.

Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirop

kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini

merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari

(11)

telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan

ISO-9001.

Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunanya,

rifampisin, obat asli indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Unit

produksi ini telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung juga

memproduksi tablet, sirop, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga

Berencana. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat yang

Baik (CPOB) dan ISO-9002.

Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak nabati

(bedak). Untuk menjamin kualitas produksi, unit ini secara konsisten menerapkan

sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh sertifikat Cara

Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-FDA Approval.

Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang

mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodium dan

garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet

besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak ”Yodiol” yang merupakan obat

pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas

produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop, dan

cairan obat luar/dalam. Unit ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat

yang Baik (CPOB), ISO-9002 dan ISO-14001.

Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk

memasok kebutuhan obat di wilayah sumatera. Produk yang dihasilkan oleh

pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik

(CPOB), ISO-4002 dan ISO-14001 ini meliputi tablet, krim, kapsul lunak, salep,

sirop dan cairan obat luar/dalam.

1.2.1.3 Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan

Sejak tahun 2004 Kimia Farma mencanangkan perubahan arah bisnis dari

perusahaan farmasi menjadi perusahaan pelayanaan kesehatan. Perubahan

paradigma ini untuk mengantisipasi munculnya kesadaran baru di masyarakat,

dari mengobati pengakit dan mengelola penyakit menjadi mencegah penyakit dan

mengelola kesehatan. Oleh sebab itu Kimia Farma melakukan pengembangan

(12)

Menangkap peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya arti kesehatan, pembentukan unit usaha baru ini terutama ditujukan

untuk memberikan layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik dan Pemeriksaan

Mikrobiologi Industri. Layanan yang diberikan, yaitu: Pemeriksaan Atas

Permintaan Sendiri (APS), Pemeriksaan Atas Permintaan Dokter (APD), Medical

Check Up, pemeriksaan mikrobiologi industri dan pemeriksan rujukan.

Sebagai salah satu upaya mewujudkan visi perusahaan menjadi

Healthcare Company, maka Kimia Farma merintis Infrastruktur bisnisnya

memasuki usaha jaringan penyedia layanan kesehatan (klinik kesehatan) yang

terpadu dan terintegrasi dengan membangun sistem informasi yang mendukung.

Klinik Kesehatan Kimia Farma dengan konsep one stop healthcare

services menyediakan layanan klinik dokter yang didukung dengan layanan

pemeriksan kesehatan (laboratorium), layanan farmasi (apotek) dan layanan

pendukung lainnya.

Jasa layanan kesehatan yang akan diberikan meliputi konsultasi,

pemeriksaan kesehatan dan pengobatan layanan medical check up dan untuk

perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan kesehatan

dan pengelolaan medical record untuk karyawan.

Layanan tersebut diatas juga akan diupgrade sesuai dangan kebutuhan

konsumen melalui layanan care service. Klinik Kimia Farma ke depan dihadirkan

oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan.

1.2.2 Anak Perusahaan

1.2.2.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution.

Dibentuk : 4 Januari 2003.

Jalur usaha : Distribusi Obat dan Alat Kesehatan.

PT. Kimia Farma Trading & Distribution, sebagai anak perusahaan dari

PT. Kimia Farma (persero) Tbk. Kimia Farma Traiding & Distribution (KFTD)

sebelumnya merupakan divisi yang bergerak dibidang yang sama, yaitu

perdagangan dan distribusi. Oleh karena itu pengalamannya bukan baru satu

tahun, tetapi sama dengan umur PT. Kimia Farma (Persero) Tbk sendiri. Hampir

sepanjang sejarahnya sejak sebagai Divisi PBF, perusahaan lebih menonjol dalam

(13)

institusi baik melalui tender atau langsung, lebih dominan dari pada penjualan

reguler, yang mencerminkan kepada bisnis distribusi.

Disamping itu dimasa yang lalu, divisi/SBU PBF ini terfokus lebih

banyak menyalurkan atau menjadi keagenan dari produk perusahaan induk, yaitu

produk Kimia Farma sebagai satu satunya prinsipal. Setelah lahir menjadi anak

perusahaan, serta melihat kondisi kedepan, perusahaan telah bertekad untuk

merubah visi, tidak lagi hanya menyalurkan produk dari perusahaan induk, tetapi

akan menyalurkan produk-produk prinsipal lain. Oleh karena nya perusahaan

telah merubah visinya akan menjadi perusahaan distributor pilihan utama bagi

prinsipal. Visi ini mengandung arti kedepan perusahaan akan lebih fokus kepada

penjualan reguler, tanpa meninggalkan penjualan kepada institusi/tender dan

menjadi perusahaan distribusi multi prinsipal.

Jalur Usaha :

1. Jasa pelayanan distribusi produk Prinsipal Kimia Farma dan prinsipal

Non Kimia Farma serta Non Prinsipal terdiri dari: Consumer Health

Product (OTC Chemical, OTC Herbal, kosmetik, body care, food

supplement), ethical, generik, lisensi, narkotika, kontrasepsi, bahan baku,

alat kesehatan dan consumer goods.

2. Jasa Perdagangan atau Trading

PT. Kimia Farma Trading & Distribution, memiliki 41 cabang yang

mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, baik yang diproduksi

sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga. Dalam operasionalnya

didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien

serta armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi untuk

mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh Indonesia.

1.2.2.2 PT. Kimia Farma Apotek

Dibentuk : 4 Januari 2003.

Jalur Usaha : Farmasi.

a. Visi PT. Kimia Farma Apotek

Menjadikan apotek di Medan berdaya saing di pasar global

(14)

1. Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan sediaan farmasi, alat

kesehatan lainnya, yang berkualitas dan bernilai tambah untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat.

2. Mengembangkan bisnis farmasi dan jasa kesehatan lainnya untuk

meningkatkan nilai apotek saham tanpa meninggalkan prinsip Good

Corporate Governance.

3. Mengembangkan SDM untuk meningkatkan kompetensi dan komitmen

serta berperan aktif dalam pengembangan perapotekan nasional.

PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 320 Apotek yang tersebar

diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan

penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.

Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep

dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktik dokter, optik, dan

pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia

Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat

melayani informasi obat dengan baik.

Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi perusahaan

dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang

memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.

PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh

Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam

upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan

konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.

Apotek Kimia Farma yang ada di Indonesia :

No. Provinsi No. Provinsi

(15)

10. Jawa Tengah 25. Sulawesi Tengah

11. Jawa Timur 26. Sulawesi Tenggara

12. Kalimantan Barat 27. Sulawesi Utara

13. Kalimantan Selatan 28. Sumatera Barat

14. Kalimantan Tengah 29. Sumatera Selatan

15. Kalimantan Timur 30. Sumatera Utara

1.3 Store Manager Apotek Kimia Farma

Apotek Kimia Farma Medan memiliki 23 store yang tersebar diseluruh

sumatera yaitu :

1. Kimia Farma pelengkap 2 R.S. Inalum

2. Kimia Farma pelengkap 14 R.S. Pirngadi

3. Kimia Farma 27 Palang merah Medan

4. Kimia Farma 28 Belawan

5. Kimia Farma 29 P. Siantar

6. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi

7. Kimia Farma pelengkap 41 R.S. Tebing Tinggi

8. Kimia Farma 39 Sei Kambing Medan

9. Kimia Farma 41 Kaban Jahe

10.Kimia Farma 54 R.S. Rantau Prapat

11.Kimia Farma 84 Tanjung Balai

12.Kimia Farma 85 P. Siantar

13. Kimia Farma 90 Kisaran

14.Kimia Farma 106 Aksara Medan

15.Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C Medan

16.Kimia Farma 160 Setia Budi Medan

17.Kimia Farma 162 Pematang Siantar

18.Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan

19.Kimia Farma Basri Medan

20.Kimia Farma Namso P. Siantar

21. Kimia Farma 09 Padang Sidimpuan

22.Kimia Farma 98 Rantau Prapat

(16)

BAB II

MANAJEMEN PEMASARAN

2.1 Definisi Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial (yang didalamnya berupa individu dan kelompok) untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan (need) dan inginkan (want) dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dengan pihak lain.

Sesuai dengan definisi American Marketing Assoiation (AMA) tahun

1985, Manajemen Pemasaran dapat dijelaskan sebagai suatu proses merencanakan

dan melaksanakan konsep tertentu dari produk, harga, promosi dan distribusi, baik

gagasan, barang dan jasa dalam menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan

individual maupun organisasi. Pada defenisi tersebut, AMA mulai

memperkenalkan konsep bauran pemasaran (marketing mix) yang disingkat 4P

(Price, Product, Place, dan Promotion) sebagai suatu keputusan taktis organisasi

dalam memasarkan produknya.

Defenisi di atas kemudian direvisi pada tahun 2004 menjadi, ”Pemasaran

adalah organisasi fungsional dan suatu proses untuk menciptakan,

mengomunisasikan, dan menghantarkan value kepada konsumen dan untuk

memanajemen hubungan kostemer sehingga menguntungkan organisasi dan

stakeholdernya”.

2.2 Pasar Konsumen

2.2.1 Persaingan Sempurna

Persaingan sempurna ditandai dengan banyaknya perusahaan yang

bermain dipasar, di mana ”kue pasar” mereka masing-masing relatif kecil

dibandingkan keseluruhan pasar yang ada. Model persaingan ini tidak mempunyai

market power untuk menentukan harga yang memberikan margin tinggi.

Contohnya adalah produk pertanian yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari,

(17)

2.2.2 Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik ditandai dengan hanya ada satu produsen yang melayani

kebutuhan seluruh pasar sehingga powernya dalam penentuan harga sangatlah besar.

PLN dan PDAM adalah contoh perusahaan yang bermain pada pasar jenis ini.

2.2.3 Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah pasar di mana ada beberapa perusahaan besar yang

mendominasi pasar sehingga dengan model kartel mereka mampu mendikte harga

pasar sesuai dengan kapasitasnya.

2.2.4 Persaingan Kompetisi Monopolistik

Sebenarnya serupa dengan persaingan sempurna, yaitu perusahaan yang bermain di

pasar cukup banyak, tetapi masing-masing dari mereka mempunyai sedikit perbedaan

(diferensiasi) dibanding yang lain sebagai suatu strategi bersaing. Dengan demikian

maka masing-masing perusahaan mempunyai power terhadap harga yang dibebankan

terhadap produk. Contoh model persaingan ini adalah customer goods, fast food

restaurant dan jasa trasportasi. Beras khusus penderita diabetes adalah contoh

produk yang punya diferensiasi dibandingkan sekedar beras komoditas.

2.3 Jenis Pemasaran

1. Pemasaran Entrepreneurial

Kebanyakan perusahaan dimulai oleh para individu yang hidup dari

kecerdikannya. Mereka memvisualisasikan suatu peluang dan mengetuk

setiap pintu untuk mendapatkan perhatian, Jim Koch, pendiri Boston Beer

(18)

bar guna mempengaruhi bertender untuk menjualnya dengan menambahkan

pada daftar menu.

2. Pemasaran Yang Terumuskan

Ketika perusahaan-perusahaan kecil mencapai kesuksesan mereka tidak

bisa beralih kearah pemasaran yang lebih terumus. Contoh Boston Beer

baru-baru ini terpaksa mengeluarkan lebih dari $15 juta untuk iklan televisi,

dan mempekerjakan 175 tenaga panjual dan juga memiliki departemen

marketing research.

3. Pemasaran Interpreneurial

Banyak perusahaan besar terjebak dalam pemasaran yang terumuskan,

membaca dengan rajin angka-angka Nielsen terakhir, mengamati laporan

riset, berupaya mengamati perkembangan pola hubungan dengan dealer dan

pesan-pesan iklan pesaing. Perusahaan-perusahaan itu tidak lagi banyak

memiliki kreativitas dan kegairahan seperti yang dimiliki oleh para pemasar

gerilya tahap pertama atau tahap enterpreneurial di mana mereka

bersentuhan langsung dengan konsumen.

2.4 Persaingan Dalam Pasar

1. Persaingan Merek

Sebuah perusahaan memandang perusahaan lain yang menawarkan produk

atau jasa pada STP yang sama pada pesaingnya.

2. Persaingan Industri

Perusahaan memandang semua perusahaan yang menghasilkan produk

sejenis sebagai pesaing.

3. Persaingan Fungsi

Perusahaan memandang semua yang memproduksi suatu produk dengan

fungsi yang sama sebagai pesaing, termasuk produksubstitusinya.

4. Persaingan Generik

Perusahaan memandang semua perusahaan yang bersaing dalam

mendapatkan uang konsumen akan dianggap sebagai pesaing.

(19)

Dalam mengembangkan konsep perusahaan, perusahaan mempunyai beberapa

orientasi yang menjadi titik berat bagi produk atau jasa yang ditawarkannya, yaitu :

1. Konsep Produksi

Konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan

murah

2. Konsep Produk

Konsumen akan menyukai produk-produk yang mengeluarkan ciri paling

bermutu, berkinerja, inovatif.

3. Konsep Penjualan

Diperlukan promosi dan penjualan yang agresif untuk menarik konsumen.

4. Konsep Pemasaran

Menjadi lebih efektif dibandingkan pesaing dalam menciptakan,

menyerahkan, mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran

yang terpilih.

2.5.1 Kebutuhan Pelanggan

Dalam ilmu peasaran, seorang pemasar harus memahami konsep yang disebut

dengan NEED dan WANT. Need didefinisikan sebagai kebutuhan seseorang akan

sesuatu yang bersifat fisik material maupun mental. Sedangkan want merupakan

keinginan yang diturunkan dari kebutuhan tersebut berdasarkan kultur personal

maupun keterbatasan yang dimiliki personal. Dengan demikian maka bila kebutuhan

(need) kita adalah sarapan pagi, maka keinginan (want) tiap orang di tiap daerah bisa

jadi berbeda. Ada yang suka bubur ayam, ada yang suka roti mentega, dan ada yang

suka nasi pecal.

Dalam hal yang berhubungan dengan kebutuhan, maka kebutuhan

pelanggan dapat dibedakan menjadi:

1. Kebutuhan yang dinyatakan (menginginkan mobil yang tidak mahal).

2. Kebutuhan riil (menginginkan biaya operasional yang rendah, bukan

(20)

3. Kebutuhan yang tidak dinyatakan (mengharapkan pelayanan).

4. Kebutuhan untuk kesenagan yang bersifat kejutan (menginginkan hadiah).

5. Kebutuhan rahasia (ingin dilihat punya kelebihan, cerdas dll).

2.5.2 Nilai Bagi Pelanggan

Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai pelanggan total terhadap

nilai pelanggan. Nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat dari produk

atau jasa. Biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan oleh

pelanggan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang

produk. Nilai bagi pelanggan akan dipuaskan oleh produsen melalui diferensiasi

produknya, utamanya pada produk yang berada pada katagori persaingan

kompetisi monopolistik..

Perusahan yang berada pada persingan kompetisi monopolistik melakukan

dua strategi untuk menarik konsumen agar tertarik membeli produknya. Pertama,

dengan membelajakan biaya iklan yang cukup tinggi dengan menekankan pada

diferensiasi produknya dibandingkan pesaing terdekatnya sebagai mana pada

iklan fast food restauran. Kedua dengan mengintroduksikan produk baru yang

diiklankan sebagai produk yang berbeda dengan sebelumnya secara lebih sering,

dimana seringkali strategi ini diistilahkan dengan niche marketing ataupun

kombinasinya dengan green marketing.

2.5.3 Menarik Dan Mempertahankan Pelanggan

mempertahankan pelanggan sangat diperlukan oleh perusahaan, dengan

memberikan kepuasan yang lebih dibanding harapan pelanggan, maka konsumen

akan merasa puas sehingga kemungkinan untuk membeli produk perusahaan itu

lagi semakin besar. Meskipun demikian, pemuasan kebutuhan tersebut harus

membandingkan biaya yang hilang. Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan

iklan, surat perkenalan, pameran dan lain-lain, sesuai dengan target pasar yang

dibidik.

2.5.4 Kebutuhan Mempertahankan Pelanggan

Kunci bagi retensi pelanggan adalah kepuasan pelangan, pelanggan

dinyatakan puas apabila:

- Setia lebih lama

(21)

- Mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produknya.

- Memberikan perhatian lebih kecil pada produk pesaing, dan kurang

mempertimbangkan harga.

- Menawarkan gagasan jasa atau produk kepada perusahaan.

- Biaya pemasaran lebih kecil.

2.6 Informasi Pasar

Informasi adalah hasil pengolahan dari suatu kabar, berita, yang didapat dari sumber

langsung atau melalui sumber antara, seperti media, yang akhirnya menjadi suatu

bentuk tulisan atau maupun yang dapat dimengerti, dipercaya dan sesuai dengan

kebutuhan. Menurut Kotler, perang dalam pemasaran lebih merupakan perang

berdasarkan informasi dari pada berdasarkan kekuatan penjualan. Dengan demikian

maka perusahaan yang mempunyai kekuatan untuk mengumpulkan informasi, baik

pesaingmaupun konsumen, adalah mereka yang mampu memenangkan perang

pemasaran

2.6.1 Sistem Informasi Pemasaran

Ruang lingkup pemasaran dalam Sistem Informasi Pemasaran merupakan perpaduan

konsep pemasaran tradisional dengan konsep pemasaran total. Secara tradisional

konsep pemasaran hanya berkaitan dengan fungsi atau kegiatan mendapatkan barang

dari produsen dan mendistribusikan ke konsumen akhir. Sejak tahun 1950 fungsi

pemasaran telah berkembang lebih luas dari pada sekedar mendistribusikan hasil

produksi.

2.6.2 Pengembangan Produk

Pengembangan produk adalah subsistem informasi pemasaran yang kedua berkaitan

dengan aktivitas sebelum produksi. Fungsi pengembangan produk berusaha

(22)

produk secara umum, yang selanjutnya dikembangkan menjadi disain dan spesifikasi

produk secara lebih detail.

Tanggung jawab bagian pengembangan produksi adalah memberikan

informasi tentang legalitas, hak paten, produk pesaing, performansi, tampilan

keandalan, benefit untuk konsumen, dan benefit untuk perusahaan dari produk

yang diusulkan. Meskipun sebagian besar imformasi dari bagian pengembangan

produk diperoleh dari sumber eksternal.

2.6.3 Penentuan Harga (Pricing)

Peranan bagian pricing adalah menetapkan harga yang sesuai untuk masing-masing

produk yang dibuat oleh perusahaan. Dalam ilmu mikro ekonomi, haraga ditentukan

oleh pasar (marketplace), bukan ditentukan oleh penjual (seller). Harga produk dalam

ilmu mikro ekonomi dipengaruhi oleh :

1. Keseimbangan antara jumlah suplai barang dan jumlah permintaan

terhadap barang tersebut. Hal ini dinyatakan dalam hukum

permintaan-penawaran (Supply Demand) : ”makin banyak barang yang tersedia di pasar

maka harga barang cenderung semakin rendah apabila jumlah

permintaannya tetap (dan faktor-faktor penentu lainnya tidak berubah)”

2. Struktur pasar di mana barang tersebut berkompetisi. Produk yang berada

pada pasar persaingan sempurna (misal : sembako) sangat dipengaruhi oleh

hukum supply demand sementara produk yang berada pada struktur pasar

kompetisi monopolistik, oligopoli dan monopoli akan tergantung pada

elastisitasproduk.

3. Elastisitas produk yang dijual. Barang yang permintaannya cenderung

tetap, meskipun harga produk dinaikkan (produk nonelastis), maka lebih

mudah untuk menyesuaikan harga sehingga sesuai kenaikan komponen

produksi dibandingkan dengan produk yang bersifat elastis.

(23)

Proses yang digunakan untuk menentukan harga produk biasa dilakukan

secara sederhana dengan menambahkan persentase dari biaya produksi atau

dengan cara menstimulasikan berbagai variasi harga untuk berbagai fungsi

permintaan (demand function). Apapun cara yang dipilih untuk menentukan harga

produk, output dari fungsi pricing akan sangat penting untuk bagian promosi dan

bagian keuangan.

2.6.4 Promosi

Promosi produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu

fungsi yang penting dalam pemasaran. Aktivitas promosi merupakan aktivitas

kreatif seperti commersial art, script writing, radio and television production, dll.

Aktivitas promosi ini harus dikendalikan secara efisien dan efektif. Mekanisme

pengendalian fungsi promosi bisa dilakukan melalui anggaran promosi dan iklan

yang direncanakan dengan seksama dengan membandingkan data-data standar

atau biaya promosi aktual.

2.6.5 Riset Pemasaran

Riset pemasaran adalah perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data

yang sistematis serta temuan-temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu

yang dihadapi perusahaan. Aktivitas tersebut bisa didapat dari lembaga riser

pemasaran atau punya departemen sendiri.

Salah satu kontribusi penting pada konsep pemasaran total adalah gagasan

bahwa aktivitas pemasaran memiliki peran yang sama penting sebelum kegiatan

produksi maupun setelah kegiatan produksi. Dengan kata lain, departemen

pemasaran tidak hanya menjual apa yang dihasilkan departemen produksi, tetapi

juga membantu menentukan apa yang seharusnya dibuat oleh departemen

produksi, atau produk apa yang sebaiknya diproduksi. Riset pemasaran

memberikan masukan tentang kebutuhan konsumen, preferensi konsumen, dan

perilaku konsumen yang berkaitan dengan produk apa yang harus direncanakan

(24)

2.7 Strategi Perang Pemasaran

Arti pemasaran yang sebenarnya sekarang ini tidak lagi melayani para pelanggan,

tetapi mengintai, mengikuti, dan menyerang para pesaing. Singkatnya pemasaran

adalah perang, di mana musuhnya adalah pesaing dan pelanggan adalah arena yang

harus dimenangkan.

Pemasaran Menuruut Pendapat Para Ahli :

Philips Kotler dari Northwestern University, pemasaran adalah ”kegiatan

manusia yang diarahkan pada pemasaran kebutuhan dan keinginan melalui proses

pertukaran”.

Menurut E. Jerome McCarthy dari Michigan State University, pemasaran adalah

”presentasi dari berbagai kegiatan yang mencari pencapaian sasaran organisasi

dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien, dan mengatur arus

barang dan juga pemuas kebutuhan dari produsen ke pelanggan atau klien”.

Menurut Mr. Howard, Pemasaran adalah Proses :

1. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.

2. Konseptualisasi kebutuhan tersebut dalam bentuk kapasitas perusahaan

untuk memproduksi.

3. Mengomunisasikan konseptualisasi itu pada hukum kekuatan yang sesuai

di dalam perusahaan.

4. Konseptualisasi keluaran (output) berikutnya dalam bentuk

mengomunisasikan konseptualisasi ke pelanggan.

5. Mengomunikasikan konseptualisasi itu ke pelanggan.

2.7.1 Prinsip Perang Pemasaran

a. Prinsip Perang Defensif

Prinsip dasar perang pemasaran bertahan (defensif) ada tiga jenis, masing-masing mudah untuk dipelajari, tetapi sulit untuk diterapkan. Jika anda ingin bermain prima dalam betahan, anda sudah barang tentu mempelajari setiap prinsip tersebut secara terperinci :

Prinsip Defensif no 1 :

Hanya pemimpin pasar saja yang harus mempertimbangkan bermain bertahan.

(25)

Strategi betahan terbaik adalah hasrat untuk menyerang diri sendiri, dengan perkataan lain posisi dengan

mengintroduksi produk atau jasa baru sebagai pengganti yang usang di pasar saat ini, dan selalu berjalan maju sehingga pesaing sulit mengejarnya.

Prinsip Defensif no 3 :

Gerakan-gerakan pesaing yang kuat harus ditahan, menjiplak gerakan pesaing.

b. Prinsip Perang Ofensif

Pada kenyataanya strategi ofnsif (menyerang) persis sama dengan strategi defensif (bertahan), kecuali pengertiannya sendiri yang memang berlawanan. Keduanya begitu erat berkaitan, sehingga sulit untuk dipisahkan. Pemimpin pasar harus memainkan perang bertahan, bukan menyerang. Permainan menyerang hanya diperuntukkan bagi perusahaan no 2 atau 3 dibidangnya. Mereka ini merupakan perusahaan yang cukup kuat untuk melancarkan serangan ofensif yang terus-menerus terhadap pemimpin pasar.

Ada tiga prinsip menyerang, yaitu :

Prinsip Menyerang 1 :

Pertimbangan pokoknya adalah kekuatan posisi pemimpin pasar. Posisi no

2 atau 3 yang gencar melakukan hal ini.

Prinsip Menyerang 2 :

Temukan satu kelemahan pada kekuatan pemimpin pasar dan lancarkan

serangan pada titik kelemahan itu.

Prinsip Menyerang 3 :

Lancarkan serangan pada front yang sesempit mungkin. Lebih baik dengan

menggunakan hanya satu produk tunggal. Penggunaan ini produk penuh terlalu

mahal dan lebih baik memimpin pasar yang mampu melakukannya.

c. Prinsip Perang Melambung

Bagi kebanyakan menejer pemasaran, strategi bertahan dan menyerang merupakan hal yang biasa dilakukan. Pemimpin pasar bermain bertahan, yang lain menyerang. Serangan melambung (flanking) tampak seperti konsep militer. Sebenarnya tidak demikian, konsep tersebut inovatif dalam perang pemasaran.

Prinsip melambung 1 :

Suatu gerakan melambung yang baik harus diarahkan pada wilayah yang tidak

diperebutkan. Anda tidak akan menerjunkan pasukan payung di posisi senapan

musuh.

Prinsip Melambung 2 :

Kejutan taktis harus merupakan elemen penting dalam perencanaannya.

Sifat dasar serangan melambung adalah unsur kejutan. Atas dasar pemikiran ini

serangan melambung berbeda dengan perang menyerang ataupun perang bertahan,

yang sifat dan arah serangannya dapat lebih diperkirakan, suatu hal yang penuh

resiko, hidup atau mati.

(26)

Terus mengejar sama kritisnya dengan penyerangan itu sendiri. Ini berarti

terus menyerang walau begitu banyak perusahaan yang menghentikan

penyerangannya begitu dia unggul. Setelah mencapai target mereka selanjutnya

memindahkan sumberdayanya ke sasaran atau bagian lain, itulah yang salah.

Gerakan melambung yang khas :

- Melambung dengan harga rendah.

- Melambung dengan harga tinggi.

- Melambung dengan ukuran kecil.

- Melambung dengan ukuran besar.

d. Prinsip Perang Gerilya

Dinegeri Cina, Kuba, hingga Vietnam, sejarah telah mengajarkan kepada kita tentang kekuatan gerakan gerilya. Demikian juga di bidang bisnis, gerilya memiliki cadangan keunggulan taktis yang memungkinkan perusahaan kecil dapat tumbuh subur di tanah milik perusahaan raksasa. Ukuran barang tentu relatif, perusahaan mobil paling kecil di Amerika (American Motors), tentu lebih besar dari pada perusahaan silet terbesar (Gillette), namun American Motor harus bergerilya dan Gillette harus bertahan.

Prinsip Gerilya 1 :

Temukan segmen pasar yang cukup kecil untuk dipertahankan.

Prinsip Gerilya 2 :

Betapapun anda menjadi sukses, jangan bertindak seperti pemimpin pasar.

Prinsip Gerilya 3 :

Bersiaplah untuk mundur pada saat-saat ktitis.

Pilihan sasaran gerilya :

- Gerilya geografis.

- Gerilya demografis.

- Gerilya industri.

- Gerilya produk.

- Gerilya tingkat atas.

- Gerilya mengembangkan sekutu.

- Gerilya berada dimana-mana.

(27)

BAB III

PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI

(28)

Resep 1

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep yaitu Liflox ®, Lergia dan

Cetalmic ®, maka pasien diduga mengalami infeksi saluran pernafasan.

2. Spesialite Obat Pada Resep

Tabel 3. 1 Spesialite obat untuk pasien M. Malim

No. Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat

Ofloksasin 400 mg

K Antibiotika

Loratadine 100 mg

K Mengatasi

Asam mefenamat 500 mg

K Analgetika

3. Rasionalitas Komposisi Resep

Resep rasional karena semua obat ditujukan pada pengobatan infeksi pada

saluran pernafasan.

4. Pelayanan Informasi a. Liflox ®

1. Kegunaan : Anti infeksi saluran pernafasan.

2. Bentuk obat : Tablet

3. Cara pemakaian : 2 kali sehari ½ tablet

(29)

• Obat diminum tiap 12 jam.

• Obat harus diminum sampai habis untuk mencegah terjadinya resistensi

obat.

• Hati-hati pada penderita dengan fungsi ginjal menurun.

• Bila timbul reaksi hipersensitif dan gejala yang menyerupai syok,

pengobatan dihentikan.

Obat dijauhkan dari jangkauan anak-anak.

Keterangan :

Suatu fluorokinolon yang memiliki spektrum antibakteri luas. Ofloksasin

bekerja dengan menghambat sub unit A dari enzim DNA girase bakteri. Interaksi ini

mengakibatkan penghambatan replikasi DNA.

b. Lergia ®

5. Kegunaan : Mengatasi gejala alergi pada saluran pernafasan

6. Bentuk obat : Tablet

7. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet

8. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Obat diminum tiap 12 jam.

• Hati-hati penggunaan pada penderita disfungsi hati

• Hati-hati pada penderita dengan fungsi ginjal menurun.

• Jangan mengemudikan kendaraan dan menjalankan mesin selama

menggunakan obat ini

Keterangan :

Loratadin merupakan antihistamin yang bekerja dengan menyekat reseptor

Histamin H1 sehingga dapat digunakan dalam pengobatan gejala rinitis alergi yang

disebabkan oleh pelepasan histamin..

c. Colergis®

1. Kegunaan : Mengatasi gejala alergi.

2. Bentuk obat : Tablet

3. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

(30)

• Jangan mengemudikan kenderaan atau menjalankan mesin selama menggunakan obat ini.

• Hati-hati penggunaan pada penderita gagal jantung, tukak peptik,

hipertensi.

• Tidak dianjurkan pada wanita hamil.

• Pada pengobatan jangka panjang, hindari penghentian obat secara tiba-tiba

karena dapat menimbulkan gejala putus obat.

Keterangan :

Suatu kortikosteroid oral dengan masa kerja panjang, serta

deksklorpheniramine maleat, suatu antihistamin oral yang bekerja dengan menghambat

(31)
(32)

Resep 2

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep yaitu Captopril® dan Divask®, maka pasien diduga mengalami hipertensi.

2. Spesialite Obat Pada Resep

Tabel 3. 2 Spesialite obat untuk pasien Titik Berutu

No Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat

3. Rasionalitas Komposisi Resep

Resep rasional karena semua obat sudah ditujukan pada pengobatan hipertensi.

4. Pelayanan Informasi a. Captopril®

1. Kegunaan : Menurunkan tekanan darah.

2. Bentuk obat : Tablet

3. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Obat diminum sesudah makan.

• Obat diminum secara teratur. Jika terlupa satu tablet, obat diminum

secepatnya.

• Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal.

(33)

Keterangan :

Captopril® mengandung ramipril, merupakan penghambat Angiotensin

Converting Enzyme (ACE) generasi kedua. Captopril bekerja sebagai vasodilator dan

menurunkan resistensi perifer dengan menghambat kerja angiotensin converting enzym

(ACE), yang berperan dalam perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II.

Angiotensin II menyebabkan sintesis dan sekresi aldosteron, sehingga meningkatkan

tekanan darah melalui vasokonstriksi.

b. Divask®

5. Kegunaan : Menurunkan tekanan darah.

6. Bentuk obat : Tablet

7. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet

8. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Obat diminum sesudah makan.

• Obat diminum secara teratur. Jika terlupa satu tablet, obat diminum

secepatnya.

• Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal.

• Tekanan darah diperiksa secara teratur.

Keterangan :

Amlodipin adalah inhibitor influks kalsium atau antagonis ion kalsium dan

menghambat influks ion-ion kalsium transmembran kedalam jantung dan otot polos.

Mekanisme kerja antihipertensi amlodipin karena efek relaksasi secara langsung pada

(34)
(35)

R/ Hemobion No. XXX S 1 dd tab 1

R/ Gravimin DHA caps No. XXX S 1 dd tab 1

Pro : Ny. Yati

Umur : Dewasa

1. Kasus

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep yaitu Hemobion®, Gravimin

DHA ®, maka dapat disimpulkan pasien sedang hamil.

2. Spesialite Obat Pada Resep

Tabel 3. 3 Spesialite obat untuk pasien Ny. Yati

No. Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat

Fe fumarate 360 mg, Asam folat 1,5 mg, As.folat, Fe Fumarat,

Ca laktat

B Suplemen nutrisi pra dan pasca

melahirkan, mengatasi gangguan kehamilan.

3. Rasionalitas Komposisi Resep

Resep rasional, karena semua obat merupakan suplemen vitamin dan nutrisi

untuk pra dan pasca melahirkan dan mengatasi gangguan kehamilan.

4. Pelayanan Informasi a. Hemobion ®

1. Kegunaan : Antianemia

2. Bentuk obat : Kapsul

(36)

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.

• Kemungkinan timbulnya faeces berwarna hitam.

Keterangan :

Hemobion ® merupakan antianemia untuk membantu kondisi ibu-ibu hamil

yang kekurangan Fe dalam masa kehamilannya.

b. Gravimin DHA®

1. Kegunaan : Suplemen nutrisi pra dan pasca melahirkan

2. Bentuk obat : Kaplet

3. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kaplet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.

• Obat ini dapat menyebabkan fases berwarna hitam.

• Obat disimpan ditempat sejuk, terlindung dari cahaya.

Keterangan :

Gravimin DHA® merupakan suplemen untuk membantu memenuhi kebutuhan

(37)
(38)

R/ Gastran tab No. XVI S 3 dd tab 1 R/ Cimetidin tab XVI

S 3 dd tab 1

Pro : Agus Umar Dani

Umur : Dewasa

1. Kasus

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep yaitu Gastran®, dan

Cimetidin®, maka pasien diduga menderita penyakit maag (gastritis).

2. Spesialite Obat Pada Resep

Tabel 3. 4 Spesialite obat untuk pasien Agus Umar Dani

No Nama Obat Produk Lain Generik Gol Khasiat

3. Rasionalitas Komposisi Resep

Resep rasional karena semua obat ditujukan untuk mengobati penyakit

maag (gastritis).

4. Pelayanan Informasi a. Gastran®

1. Kegunaan : Ulkus peptikum dan hiperasiditas lambung.

2. Bentuk obat : Tablet

3. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Obat diminum 2 jam sesudah makan.

Obat diminum setiap 12 jam.

• Obat diminum secara teratur. Jika terlupa satu tablet, obat diminum

(39)

Tidak digunakan lebih dari 2 minggu.

Keterangan :

Gastran® merupakan antasid yang bekerja menetralkan asam lambung dan

menginaktifkan pepsin, sehingga nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan

pepsin berkurang.

a. Cimetidin

1. Kegunaan : Tukak duodenum dan radang lambung

2. Bentuk obat : Tablet

3. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Obat diminum sesudah makan.

• Obat diminum secara teratur. Jika terlupa satu tablet, obat diminum

(40)
(41)

R / Transamin cap VI

Berdasarkan komposisi obat dalam resep, dapat diambil kesimpulan

bahwa pasien menderita pendarahan.

2. Spesialite Obat Pada Resep

Tabel 3. 5 Spesialite Obat Pada Resep Dedek Nama Obat

(Pabrik)

Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

Transamin®

3. Rasionalitas Resep

Resep diatas rasional, dimana komposis obat dalam resep diberikan untuk

penderita yang mengalami pendarahan setelah melahirkan.

4. Pelaksanaan Informasi 1. Transamin

1. Kegunaan : Untuk mengobati pendarahan pada organ genital

2. Bentuk obat : Kapsul

3. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet

4. Hal-hal yang diinformasikan:

• Gunakan obat sesuai dengan dosis yang diberikan

• Efek samping yang ditimbulkan seperti gangguan pencernaan dan sakit

(42)

• Dapat meningkatkan resiko pembekuan darah dengan kontrasepsi oral yang mengandung estrogen

Keterangan:

Keadaan fibrinolitik dapat dikontrol dengan pemberian asam traneksamat.

Merupakan zat sintetik dan menghambat aktivasi plasminogen. Efek samping

yang potensial adalah trombosis intra vaskular

2. Methergin

1. Kegunaan : Untuk mengobati pendarahan pada uterus

2. Bentuk obat : Tablet

3. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet

4. Hal-hal yang diinformasikan:

• Gunakan obat sesuai dengan dosis yang diberikan

• Efek samping yang ditimbulkan seperti mual, muntah, sakit perut, nyeri

(43)

3.2 Swamedikasi Swamedikasi 1

Seorang ibu mengeluh sesak nafas karena asma. Berdasarkan keluhan

tersebut, maka obat yang diberikan adalah Neo Napacin.

I. Spesialite Obat

Tabel 3. 6 Spesialite Obat Swamedikasi 1

No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Neo Napacin (Konimex)

Tiap tablet:

Efedrin HCl 12,5 mg Theofillin 130 mg

Prinasma

2. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Terapi pemeliharaan pada asma bronkial

2. Bentuk obat : Tablet

3. Aturan pakai : 3 kali sehari 1 tablet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• Obat dapat diminum pada saat makan untuk mengurangi rasa tidak

nyaman pada gastro intestinal

• Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui

• Hati-hati penggunaan pada penderita usia lanjut.

Swamedikasi 2

Seorang Ibu mengalami batuk kering. Berdasarkan keluhan pasien, maka

obat yang dianjurkan adalah Woods’ Peppermint Antitusive® sirup.

1. Spesialite Obat

Tabel 3. 7 Spesialite Obat Swamedikasi 2

Nama Obat Produk Lain Komposisi

Go

l

(44)

Woods’

2. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Meredakan batuk tidak berdahak yang disertai alergi.

2. Bentuk obat : Sirup

3. Cara pemakaian : 3 kali sehari 10 ml

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Obat diminum setiap 8 jam sesudah makan.

• Bila setelah 3 hari gejala batuk tidak berkurang, segera hubungi dokter.

• Obat ini dapat menimbulkan rasa kantuk dan pusing.

Swamedikasi 3

Seorang remaja putri datang ke apotek, Ia mengeluh sakit di bagian perut

karena haid. Berdasarkan keluhan tersebut, obat yang diberikan adalah Feminax.

1. Spesialite Obat

Tabel 3. 8 Spesialite Obat Swamedikasi 3

No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Feminax (Konimex)

Tiap tablet:

Parasetamol 500 mg Ekstrak Hyosiamin 19 mg

- B Mengatasi

nyeri pada saat haid

2. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Mengatasi nyeri pada saat haid

2. Bentuk obat : Tablet

3. Aturan pakai : 3 kali sehari 1 tablet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• Obat dapat diminum pada saat makan atau sesudah makan

• Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan hati dan ginjal

(45)

• Bila rasa sakit bertahan lebih dari 5 hari dan atau bila timbul kemerahan pada kulit, segera hubungi dokter.

Swamedikasi 4

Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan timbul bercak-bercak

putih di punggung dan terasa gatal bila berkeringat. Berdasarkan keluhan tersebut,

obat yang diberikan adalah Fungiderm cream.

1. Spesialite Obat

Tabel 3. 9 Spesialite Obat Swamedikasi 4

No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Fungiderm (Konimex)

Klotrimazol 1% Canesten (Bayer), Erphmazol (Erlim

2. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Pengobatan topikal pada kandidiasis, pitiriasis versikolor

dan tinea pedis.

2. Bentuk obat : Krim

3. Cara pakai : Oleskan tipis pada bagian yang sakit 3 kali sehari.

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• Hindari kontak dengan mata dan membran mukosa.

• Hanya untuk pemakaian luar.

• Gunakan obat ini secukupnya sehingga menutupi daerah yang

terinfeksi dan gosoklah pelan-pelan.

• Hubungi dokter bila timbul gejala-gejala iritasi kulit, seperti rasa

terbakar dan kulit memerah

(46)

Seorang pria dewasa mengeluh demam yang disertai sakit kepala. Dari

keluhan pasien tersebut, maka obat yang diberikan adalah Bodrex®.

1. Spesialite Obat

Tabel 3. 10 Spesialite Obat Swamedikasi 5 Nama Obat

2. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Analgetika dan antipiretik.

2. Bentuk obat : Tablet

3. Cara pemakaian : 3kali sehari 1 tablet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Obat diminum pada saat makan atau sesudah makan..

• Hati-hati penggunaaan pada penderita gagal hati dan ginjal.

• Bila rasa sakit bertahan lebih dari 5 hari dan demam tidak turun selama

2 hari atau bila timbul kemerahan pada kulit, segera hubungi dokter.

Swamedikasi 6

Seorang Bapak mengeluh sakit kepala, demam, bersin-bersin dan hidung

tersumbat. Pasien diduga mengalami flu, maka obat yang diberikan adalah

Decolgen® tablet.

1. Spesialite Obat

Tabel 3. 11 Spesialite Obat Swamedikasi 6

Nama Obat Produk Lain Komposisi

(47)

® (Tempo Scan

2. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Meredakan gejala flu seperti sakit kepala, demam,

bersin-bersin dan hidung tersumbat

2. Bentuk obat : Tablet

3. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Obat diminum setiap 8 jam sesudah makan.

• Air hangat diminum sekurang-kurangnya 8 gelas sehari.

• Bila dalam 3 hari gejala flu tidak berkurang, segera hubungi dokter.

• Penggunaan obat dihentikan jika terjadi susah tidur, jantung berdebar

dan pusing.

• Obat ini dapat menimbulkan rasa kantuk.

• Hati-hati penggunaan obat pada penderita gangguan fungsi hati dan

ginjal.

Swamedikasi 7

Seorang wanita dewasa ingin minum obat cacing untuk mencegah dan

mengobati kemungkinan terinfeksi oleh cacing. Berdasarkan hal tersebut, obat

yang diberikan adalah Combantrin.

1. Spesialite Obat

Tabel 3. 12 Spesialite Obat Swamedikasi 7

No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

Pirantel base 250 mg

(48)

2. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh cacing.

2. Bentuk obat : Tablet

3. Aturan pakai : 1 kali sehari 2 tablet untuk sekali pengobatan

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• Tidak boleh diberikan pada wanita hamil

• Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati.

Jagalah kebersihan makanan dan lingkungan

Swamedikasi 8

Seorang ibu datang ke apotek mengeluh nyeri, bengkak dan memar pada

betisnya. Obat yang dianjurkan adalah Thrombophob® Gel.

1. Spesialite Obat

Tabel 3. 13 Spesialite Obat Swamedikasi 8 Nama obat Produk lain Komposisi

Gol

T Mengatasi flebitis,

memar, bengkak.

2.Pelayanan informasi

1. Kegunaan : Mencegah pembekuan darah, menurunkan ketegangan

otot- otot pembuluh darah, menyembuhkan bengkak dan meredakan rasa

nyeri.

2. Bentuk obat : Gel

3. Cara pemakaian : 2 kali sehari, dioleskan tipis pada kulit

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Gel dioleskan setiap 12 jam pada kulit.

Kulit sebaiknya dibersihkan dulu, sebelum obat dioleskan.

Obat ini tidak boleh dipakai dengan cara menggosok atau memijat.

Jika memar bertambah parah, segera hubungi dokter

(49)

Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan diare. Berdasarkan

keluhan tersebut, obat yang diberikan adalah Neo Enterostop.

1. Spesialite Obat

Tabel 3. 14 Spesialite Obat Swamedikasi 9

No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

2. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Mengobati simptomatik diare non spesifik

2. Bentuk obat : Tablet

3. Aturan pakai : 2 tablet tiap kali buang air besar (maksimal 12 tablet

sehari)

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• Jangan digunakan lebih dari 2 hari atau pada keadaan demam tinggi

• Jauhkan dari jangkauan anak-anak

• Minumlah oralit untuk mencegah dehidrasi dan mengganti kehilangan

ion-ion selama diare.

Swamedikasi 10

Seorang pemuda datang ke apotek dengan keluhan mual, nyeri lambung

dan perasaan penuh pada lambung. Pasien diduga mengalami dispepsia, maka

obat yang dianjurkan adalah Magasida® suspensi.

1.Spesialite Obat

Tabel 3.15 Spesialite Obat Swamedikasi 10

Nama obat Produk lain Komposisi

G

ol

Khasiat

(50)

(Kimia Farma) Dexanta® (Dexa

Medica), Mylanta®

(Pfizer)

Al-Mg Hidroksida Gel Kering 461 mg. Simetikon 50 mg

hiperasiditas lambung, gastritis, ulkus peptik, kembung.

2. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan

kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung dan kembung.

2. Bentuk obat : Suspensi

3. Cara pemakaian : 3 kali sehari 10 ml

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

Obat diminum 1 jam sebelum makan setiap 8 jam.

Obat dikocok dahulu, sebelum diminum.

(51)

BAB IV PEMBAHASAN

Apotek Kimia Farma No. 107 terletak di Jalan Gatot Subroto No. 72 C

Medan. Lokasi apotek Kimia Farma No. 107 termasuk strategis karena terletak di

tepi jalan raya yang ramai, dilalui banyak sarana transportasi, dekat dengan pusat

perbelanjaan, mempunyai tempat parkir yang cukup luas dan aman. Selain itu,

terdapat daerah pemukiman penduduk yang cukup padat dengan tingkat

pendapatan sebagian besar masyarakat kelas menengah dan kelas bawah, serta

sebagian kecil masyarakat kelas atas.

Di apotek Kimia Farma No. 107 terdapat tempat praktek dokter. Dalam

radius kurang dari 1 km terdapat rumah sakit, klinik, praktek dokter spesialis,

praktek dokter umum dan apotek swasta.

Berdasarkan letak yang strategis itu, dapat memberikan keuntungan bagi

apotek baik dari jumlah resep yang masuk maupun dari penjualan obat bebas.

Pemasaran lebih mengutamakan kepuasan pelanggan. Dalam konsep

pemasaran, terjadinya sebuah transaksi memang sesuatu yang diharapkan. Akan

tetapi, pemasaran mengajarkan agat kita tidak berhenti sampai di sana. Transaksi

adalah sebagian jalan untuk memuaskan konsumen. Perusahaan perlu terus

menerus menciptakan, menjaga, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.

Perusahaan dapat mengawalinya dengan mencari tahu kebutuhan dan

keinginan konsumen. Hal ini dilakukan dengan riset pasar untuk memperoleh

informasi pasar, khususnya konsumen, yaitu tentang kebiasaan, keinginan dan

gaya hidup yang mempengaruhi pola belanja mereka. Kemudian menyediakan

produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan itu dan pada akhirnya

diharapkan perusahaan memperoleh laba dari konsumen yang membeli dalam

jumlah banyak dan terus menerus.

Apotek menyediakan barang tidak hanya berdasarkan pareto, tetapi juga

berdasarkan pola penyakit yang sedang berkembang pada saat itu yang dapat

dilihat dari resep dokter yang masuk, produk yang diiklankan di media cetak dan

elektronik. Informasi tentang pasar yang paling mudah dilihat adalah dari data

internal apotek yang dapat dilihat dari data base komputer. Data internal memuat

(52)

belanja oleh konsumen setiap harinya dan produk apa saja yang dibeli. Dengan

demikian apotek dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen, sehingga

akan memperbesar omzet penjualan dan menambah konsumen.

Tugas dan fungsi bagian pelayanan adalah melakukan penjualan

dengan harga yang telah ditetapkan, melayani konsumen dengan ramah/santun,

memberikan informasi dan solusi kepada konsumen serta membina hubungan

yang baik dengan pelanggan. Faktor pelayanan dapat mempengaruhi harga jual

produk menjadi tinggi. Selain karena memerlukan biaya tambahan dengan adanya

pelayanan yang diberikan, juga karena produk yang dijual atau citra apotek

menghendaki adanya pelayanan.

Pelaksanaan fungsi bagian pelayanan di Apotek Kimia Farma sudah baik.

Di mana obat dijual dengan harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Harga

barang dihitung dengan menggunakan sistem komputer. Pelayanan yang diberikan

oleh karyawan bersahabat, menyenangkan, sopan, dan sigap melayani konsumen

dalam memberikan informasi dan solusi mengenai obat yang dibeli. Pada keadaan

tertentu, Apotek Kimia Farma menyediakan pelayanan untuk mengantarkan obat

ke rumah sakit atau ke rumah konsumen yang berada di kota Medan.

Sebuah perusahaan perlu membentuk citranya di mata masyarakat. Hal

ini erat kaitannya dengan persepsi konsumen terhadap produk perusahaan.

Implikasinya bagi pemasaran adalah bagaimana memaparkan citra tersebut secara

khas dan berbeda, sehingga mampu membuat konsumen mengingat produk,

perbedaan dan keunggulan yang dimiliki perusahaan. Di antara faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi citra perusahaan di mata masyarakat yaitu, pelayanan yang

prima dan komunikatif, serta outlet yang bagus dan menarik .

Apotek Kimia Farma sudah memiliki citra tersendiri di mata masyarakat,

yaitu lokasi apotek yang strategis, pelayanan yang baik, barang yang terjamin

mutu dan kualitasnya karena dipesan dari PBF yang resmi, suasana apotek yang

menarik dan mendorong konsumen untuk kembali membeli ke Apotek Kimia

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Lokasi Apotek Kimia Farma No. 107 termasuk strategis karena terletak di

tepi jalan raya, dilalui banyak sarana transportasi, dekat dengan pusat

perbelanjaan, rumah sakit, klinik, dan praktek dokter, dan Apotek Kimia

Farma sudah memiliki citra tersendiri dimasyarakat.

2. Apotek Kimia Farma dalam melaksanakan kegiatannya berorientasi

pemasaran dengan cara mencari tahu kebutuhab dan keinginan konsumen.

3. Apotek Kimia Farma menyediakan produk berdasarkan resep dokter yang

masuk, produk yang diiklankan dan data internal apotek yang dapat dilihat

dari data base komputer.

4. Pelayanan yang dilakukan di Apotek Kimia Farma sudah baik, mencakup

pelayanan atas resep dokter dan pelayanan swamedikasi.

5.2 Saran

Sebaiknya di Apotek Kimia Farma no. 107 menyediakan ruangan khusus

konseling untuk Apoteker agar Apoteker dapat melakukan konseling dengan

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, A, dkk, (2006), MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi VI

2006/2007, PT. InfoMaster Lisensi CMPMedica, Jakarta. 46

Hakim, A, dkk, (2006), Manajemen Pemasaran untuk Engineering, Penerbit

Andi, Yogyakarta.

Mycek, Mary. J, dkk, (2001), Farmakologi: Ulasan Bergambar, Edisi II, PT.

Widya Medika, Jakarta.

Tjay,T.H & Rahardja, K, (2002), Obat-Obat Penting, Edisi V, Cetakan II, PT.

Gramedia, Jakarta.

Winotopradjoko, M, dkk (2006), Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume III,

Gambar

Tabel 3. 1 Spesialite obat untuk pasien M. Malim
Tabel 3. 2 Spesialite obat untuk pasien Titik Berutu
Tabel 3. 3 Spesialite obat untuk pasien Ny. Yati
Tabel 3. 4 Spesialite obat untuk pasien Agus Umar Dani
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sri Lita Tarigan : Peranan struktur organisasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan..., 2000 USU Repository © 2008.... Sri Lita Tarigan : Peranan struktur organisasi

Stakeholders Performance Planning Measurement and Analysis Performance Reporting & Reviews Management Team Assist the Executive Committee in  providing strategic

• Kaya nga, ayon kay Rizal, ang kababaihan ng Pilipinas ay binulag, iginapos, at iniyuko ng mang-aalipin upang patuloy ang pagka-alipin ng kanyang bayan. • Tunay ngang ang

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “ Perbedaan motivasi berobat pada penderita TB paru pada wilayah

Berdasarkan hasil uji korelasi bivariat antara variabel bebas tingkat stres dan variabel terikat nilai SDLR dengan metode Spearman diperoleh nilai signifikansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi yang hendak meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh pendidikan kesehatan Pertolongan Pertama

Hal ini terlihat bahwa t hitung t tabel yaitu 2,62 2,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode

aliran sungai (Metode F.J. Mock) dari tahun 1999 sampai dengan 2013 pada Pos AWLR Belencong diperoleh besarnya debit yang dihasilkan oleh Model Mock lebih kecil

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya keterampilan membaca siswa kelas I di SDN 1 Taman Sari, disebabkan pembelajaran masih terpusat pada guru dan siswa kurang tertarik