• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Penelantaran Anak Dari Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penerapan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Penelantaran Anak Dari Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan perundang- undangan yang lebih mengacu pada bahan hukum primer berupa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Jika kita ketahui bahwa seorang anak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, mendapatkan suatu perlindungan hukum terhadap hak-hak mereka yang di

Menurut Erna Dewi, senada dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) faktor penghambat dalam penegakan hukum pidana terhadap pelaku penelantaran anak dari segi

Dengan demikian, harus dipahami bahwa meskipun telah ada pearaturan mengenai tindak pidana perdagangan anak yang mana diatur dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014

Penegakan hukum pidana terhadap pelaku yang mempekerjakan anak berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak di Kota Pekanbaru masih

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Penelantaran Oleh Orang Tua Menurut Undang Undang Nomor 39 Tentang Hak Asasi Manusia, dimana Anak adalah setiap manusia yang

Kesimpulan Upaya perlindungan hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap korban perdagangan anak sudah diatur dan dijamin dalam sistem perundang- undangan nasional Indonesia pada UUD 1945

ABSTRAK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN PENCABULAN MENURUT NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK JERY ANDRIAN