• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN SOSIAL DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA PENYANDANG TUNA RUNGU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN SOSIAL DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA PENYANDANG TUNA RUNGU"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN SOSIAL DENGAN HARGA DIRI

PADA REMAJA PENYANDANG TUNA RUNGU

Oleh: Fenny Apriyawati.N ( 04810096 )

Psychology

Dibuat: 2009-04-08 , dengan 7 file(s).

Keywords: Penyesuaian Sosial, Harga Diri, Remaja Tuna Rungu

ABSTRAKSI

Setiap manusia lahir dalam keadaan fitrah. Namun, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan secara genetis terkadang mengalami hambatan, baik itu hambatan

pertumbuhan dan perkembangan manusia yang bersifat genetis seperti cacat tubuh, retardasi mental dan gangguan psikologi lainnya. Bagi remaja penyandang tuna rungu hal ini dapat menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis saja, akan tetapi juga menyangkut masalah penyesuaian sosial dan harga diri.

Penyesuaian sosial bagi remaja tuna rungu dalam kehidupannya adalah semata-mata untuk menyesuaikan diri agar dapat meningkatkan harga dirinya, serta mendapat dorongan dari orang lain atau lingkungannya. Apabila remaja tuna rungu tidak mampu melakukan penyesuaian sosial dengan baik maka akan mengalami hambatan atau konflik dalam setiap langkahnya dalam berhubungan dengan orang lain, kurang mampu menyesuaikan diri dan merasa dirinya tidak berharga. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan penyesuaian sosial dengan harga diri pada remaja penyandang tuna rungu.

Penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyesuaian sosial dengan harga diri pada remaja penyandang tuna rungu. Populasi dalam penelitian ini adalah penyandang tuna rungu yang berada di SMPLB (Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa) dan SMALB (Sekolah Menengah Atas Luar Biasa) Eka Mandiri. Adapun sampel penelitan berjumlah 45 subjek. Teknik sampling yang dipakai adalah teknik sampel total. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 2 skala yaitu skala penyesuaian sosial dan skala harga diri. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment dari Karl Pearson..

Berdasarkan hasil analisis data tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan (r =0,752: p = 0,000) antara penyesuaian sosial dengan harga diri. Hal ini berarti bahwa makin baik penyesuaian sosialnya maka makin tinggi harga dirinya. Sebaliknya makin buruk penyesuaian soaialnya maka makin rendah harga dirinya. Adapun koefisien determinan variabel (r2) penyesuaian sosial terhadap harga diri adalah sebesar 0,566. Dengan demikian sumbangan efektif dari penyesuaian sosial terhadap harga diri sebesar 56,6% sedangkan sisanya sebesar 43,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

ABSTRACT

Every people were burn in natural condition. But, as long as growing and development genetically experience problem, both growing and development problem that have

(2)

increase their self esteem, along with accept support from others and environment. If deaf adolescent may not do social adjustment well so they will experience constraint and problems in their relationship with others, it is able to adjust self and feel they are valued. Therefore, this study is carried out to know correlation social adjustment and self esteem to deaf adolescent.

This study is correlation study which have goal to know correlation among social adjustment and self esteem to deaf adolescent. The population are deaf adolescent in SMPLB (Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/Junior High School) and SMALB (Sekolah Menengah Atas Luar Biasa/Senior High School) of Eka Mandiri. The samples are 45 subjects. The sampling technique is total samples technique. The data collecting methods in this study use 2 scale that social adjustment scale and self esteem scale. The data analysis method is used in this study is product moment correlation by Karl Pearson.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pembelajaran kewirausahaan dapat dilakukan pendidik dengan cara: 1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan

Data primer meliputi sosial ekonomi keluarga (besar keluarga, pendapatan per kapita, pekerjaan orang tua dan pendidikan orang tua) karakteristik anak baduta

segala karya yang indah (gambar atau lukisan atau pahatan atau ukiran atau segala jenis seni visual) harus berhubungan dengan figur-figur atau tokoh-tokoh penting atau

Dalam pandangannya, perempuan diidentik dengan sosok yang lemah, halus dan emosional. Pandangan ini telah memposisikan perempuan sebagai mahkluk yang seolah-olah harus dilindungi

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kesalahan yang muncul saat siswa menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan linear satu

Dengan adanya tes psikologi, psikolog olahraga berusaha untuk mengkuantifikasikan atribut psikologis menjadi teramati ( observable ) dan terukur ( measureable ) sehingga

Variabel independen kedua adalah FOWN yang merupakan persentase kepemilikan saham oleh asing memiliki nilai minimal 0% untuk sebanyak 42 perusahaan, nilai maksimal 0,9615

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2015 1... Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2015