• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAKAN HAND STAND ROLL MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V (LIMA) SDN 3 BAGELEN GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAKAN HAND STAND ROLL MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V (LIMA) SDN 3 BAGELEN GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAKAN HAND STAND ROLL MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA

KELAS V (LIMA) SDN 3 BAGELEN GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh: H A N D O Y O

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar berdiri dengan tangan guling kedepanHand Stand Roll pada Siswa Kelas V SDN 3 Bagelen Gedongtataan dengan menggunakan alat bantu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action Research). Subjek yang diteliti adalah siswa Kelas V di SDN 3 Bagelen Gedongtataan yang berjumlah 36 Siswa, terdiri dari 20 pria dan wanita 16 Teknik pengumpulan data

dilaksanakan melalui observasi dan menggunakan instrument penilaian tes gerak dasar Hand Stand Roll serta analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar pada setiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat bantu berupa teman dan Tongkat Kayu, dapat meningkatkan keterampilan gerak dasarHand Stand Roll pada Siswa Kelas V SDN 3 Bagelen Gedongtataan.

(2)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAKANHAND STAND ROLL MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V (LIMA)

SD NEGERI 3 BAGELEN GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh: H A N D O Y O

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Penjaskes Strata I Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas... 21

2. Gambar 2. Pelaksanaan Siklus I ... 26

3. Gambar 3. Pelaksanaan Siklus II ... 29

4. Gambar 4. Pelaksanaan Siklus III ... 32

5. Gambar 5. Grafik Batang Perbandingan Prosentase Ketuntasan Belajar Pada Tes Awal, Siklus I, Siklus II, Siklus III ... 40

6. Gambar 6. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Tes Awal ... 41

7. Gambar 7. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Siklus I ... 42

8. Gambar 8. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Siklus II ... 43

9. Gambar 9. Grafik Batang Perbandingan Siswa Yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Siklus III ... 44

10. Gambar 10. RPP Siklus I ... 64

11. Gambar 11. RPP Siklus II ... 69

12. Gambar 12. RPP Siklus III ... 74

13. Gambar 13. Kegiatan PTK Siklus I ... 81

14. Gambar 25. Kegiatan PTK Siklus II ... 87

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Tabel ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

I. Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

II. Tinjauan Pustaka... 8

A. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 8

B. Belajar Gerak ... 9

C. Tahapan Belajar Gerak ... 12

D. Senam ... 15

E. Senam Artistik ... 16

F. Kerangka Pikir ... 17

G. Hipotesis Tindakan ... 18

III. Metodologi Penelitian ... 20

A. Metode Penelitian ... 20

B. Variabel Penelitian ... 22

C. Pelaksanaan Penelitian ... 23

D. Setting Penelitian ... 24

E. Rencana Tindakan ... 24

F. Subjek Penelitian ... 32

G. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

H. Instrumen Penelitian ... 34

I. Teknik Analisis... 36

IV. Hasil dan Pembahasan ... 37

A. Hasil Penelitian ... 37

B. Pembahasan ... 50

V. Simpulan dan Saran ... 53

A. Simpulan... 53

B. Saran ... 53

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Langkah-Langkah Perhitungan Hasil Penelitian... 55

2. Lampiran 2. Hasil Prosentasi Ketuntasan Belajar Siswa ... 57

3. Lampiran 3. Hasil Tes Awal ... 58

4. Lampiran 4. Hasil Tes Siklus I ... 59

5. Lampiran 5. Hasil Tes Siklus II ... 60

6. Lampiran 6. Hasil Tes Siklus III ... 61

7. Lampiran 7. RPP Siklus I ... 62

8. Lampiran 8. RPP Siklus II ... 67

9. Lampiran 9. RPP Siklus III ... 72

10. Lampiran 10. Surat Izin Penelitian ... 78

11. Lampiran 11. Surat Keterangan Penelitian ... 79

(6)

DAFTAR TABEL TABEL

1. Tabel 1. Jadwal Penelitian ... 23

2. Tabel 2. Observasi Kegiatan Siswa ... 27

3. Tabel 3. Format Analisis Penilaian Tes Gerak Dasar Hand Stand Roll ... 35

4. Tabel 4. Deskripsi Hasil PTK Keterampilan Gerak Dasar Hand Stand Roll ... 37

5. Tabel 5. Analisis Hasil Tes Awal Hand Stand Roll ... 39

6. Tabel 6. Analisis Hasil Tes Siklus I Hand Stand Roll ... 40

7. Tabel 7. Analisis Hasil Tes Siklus II Hand Stand Roll ... 41

8. Tabel 8. Analisis Hasil Tes Siklus III Hand Stand Roll ... 42

9. Tabel 9. Analisis Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I ... 43

10. Tabel 10. Analisis Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II ... 45

11. Tabel 11. Analisis Rekapitulasi Hasil Tes Siklus III ... 47

12. Tabel 12. Deskripsi Efektivitas Pembelajaran Pada Setiap Siklus ... 49

13. Tabel 13. Hasil Prosentasi Ketuntasan Belajar Siswa ... 57

14. Tabel 14. Hasil Tes Awal Gerak Dasar Hand Stand Roll ... 58

15. Tabel 15. Hasil Tes Siklus I... 59

16. Tabel 16. Hasil Tes Siklus II ... 60

(7)

MOTTO

Belajarlah dari kekurangan yang kita miliki pasti kita

akan meraih sukses

(8)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji : Drs. Suranto, M.Kes ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

(9)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertanda di bawah ini:

Nama : Handoyo

NPM : 1013108010

Tempat Tanggal Lahir: Tegalsari, 07 Oktober 1962

Alamat : Jln. Tamtama Dusun 4 Desa Bagelen

Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran

Dengan inimenyatakan bahwa Skripsi dengan Judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan

Gerakan Hand Stand Roll Menggunakan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3

Bagelen Gedongtataan Tahun Pelajaran 2011/2012” adalah benar hasil karya penulis,

berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dan bukan hasil jiplakan hasil karya orang lain.

Adapun bagina- bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir ini saya kutip dari hasil karya

orang lain dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma dan etika penulisan ilmiah.

Dan jika dikemudian ternyata ada hal-hal yang melanggar dari ketentuan akademik

universitas maka saya bersedia bertanggung jawab dan disanksi sesuai peraturan yang

berlaku.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila ternyata tidak benar, saya

bersedia menerima sanksi.

(10)

\

PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur penulis panjatkan keharibaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Segalanya, yang telah memberiku Rahmat, Nikmat dan Anugerah yang tak terhingga serta

kesehatan dan umur yang panjang sehingga penulis mampu mempersembahkan karya terbaik

ini.

Kepada Ibu dan Ayahanda yang sangat Penulis sayangi dan kagumi …

Istriku tercinta, Maryani yang selalu mensport dan memberi kasih sayang dan perhatian serta

semangat …

Putra-Putriku Handrian Agus Setioko

Dwi Agung Prastiyo

Ajeng Andarini

Yang selalu menjadi tumpuan harapan dan keberhasilan penulis sehingga mampu

(11)

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerakan Hand Stand Roll menggunakan alat bantu pada siswa kelas V SD Negeri 3 Bagelen Gedongtataan Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : HANDOYO

No. Pokok Mahasiswa : 1013108010

Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP. 19510507 198103 1 002

Dosen Pembimbing

Drs. Suranto, M.Kes

(12)

Handoyo

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tegalsari Gadingrejo, pada tanggal 07 Oktober 1962, anak kedua dari 6

bersaudara pasangan Bapak Marsono dan Ibu Kalyah.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar Negeri 1 Tegalsari

Gadingrejo, tamat tahun 1975, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Gadingrejo, tamat tahun

1979, kemudian melanjutkan ke Sekolah Guru Olahraga (SGO) dan tamat pada tahun 1982.

Penulis tercatat sebagai lulusan sekolah Guru Olahraga Negeri Tanjung Karang di Pringsewu.

Penulis kemudian melamar sebagai Guru Olahraga pada jenjang Sekolah Dasar dan diterima

pada tahun itu juga sebagai PNS Golongan II/a.

Pada tahun 1999, penulis melanjutkan kuliah dan diterima sebagai Mahasiswa pada

Universitas Terbuka (UT) UPBJJ-Jakarta di Bandar Lampung dan tamat pada tahun 2001

pada Diploma II (Dua) dengan mendapatkan gelar A.Ma.Pd.

(13)

i

SANWACANA Assalamua’laikum Wr. Wb.

Rasa syukur yang tiada terhingga Kehadirat Allah SWT yang tiada bosan-bosannya mencurahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat teriring salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabiyullah Rosullulloh Muhammad SAW dan sangat mulia disisi Allah, yang memberi Rahmat kepada seluruh alam.

Skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerakan Hand Stand Roll Menggunakan Alat Bantu Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Bagelen Gedongtataan Tahun Pelajaran 2011/2012” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Perguruan Tinggi Universitas Lampung.

Pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung

2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan (IP) FKIP Universitas Lampung

3. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung

4. Bapak Drs. Suranto, M.Kes selaku Pembimbing yang telah memberi bimbingan, pengarahan, motivasi dan kepercayaan kepada penulis

5. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd selaku Penguji Utama yang telah memberikan perbaikan dan pengarahan dalam penulisan skripsi penulis

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi

7. Kepala SDN 3 Bagelen Gedongtataan yang telah memberi izin untuk melaksanakan Penelitian pada siswa kelas V tahun pelajaran 2011/2012 8. Siswa-siswi Kelas V di SDN 3 Bagelen Gedongtataan tahun pelajaran

2011/2012

9. Istriku tercinta Maryani yang selalu setia menemani dan menyemangati sampai terselesaikannya skripsi ini

(14)

2

Akhir kata, penulis sadar bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna, tetapi penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 2012

Penulis

(15)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk

meningkatkan kualitas manusia dan untuk bersaing dalam membangun taraf

hidup bangsa dan negara. Pada Negara-negara yang masih berkembang,

pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena baik tidaknya hasil

pendidikan tersebut akan dapat berpengaruh pada maju atau tidaknya suatu

bangsa dan Negara.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup, dengan kata lain dimulai dari sejak dini hingga akhir hayat.

Pendidikan adalah semua kegiatan dan usaha dari generasi tua untuk

mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya dan

keterampilannya kepada generasi muda baik sengaja maupun tidak disengaja.

Salah satu upaya untuk mewujudkan kualitas manusia tersebut adalah melalui

Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek

(16)

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan sebagai pendidikan gerak dan pendidikan melalui

gerak memiliki aspek-aspek gerak yang ingin dicapai. Adapun klasifikasi aspek tersebut

meliputi: teknik keterampilan dasar bermain dan olahraga; aktivitas pengembangan; uji

diri, senam; aktivitas ritmik; aquatik (aktivitas air); dan pendidikan luar kelas(out door).

Materi Pendidikan Jasmani Sekolah dasar (SD), untuk aspek keterampilan dasar senam

lantai dan termasuk diantaranya mempraktikkan gerak dasar Hand Stand Roll salah

satunya Hand Stand Roll berdasarkan konsep gerak yang benar serta nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya. Ini berarti siswa harus mampu mempraktikkan gerak dasar

Hand Stand Roll .

Berdasarkan observasi peneliti selama pembeJajaran berlangsung, dapat dilihat bahwa

SDN 3 Bagelen memiliki ukuran lapangan yang tidak luas atau memadai jika ingin

melakukan senam lantai sehingga membatasi ruang gerak siswa dalam belajar, demikian

juga dengan fasilitas seperti matras dan aula senam. Dari hasil pengamatan peneliti,

rata-rata nilai siswa belum mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan kompetensi materi

Hand Stand Roll . Dari 30 siswa yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 65 hanya 2

orang siswa, sedangkan yang mendapat nilai kurang dari 65 berjumlah 28 siswa,

Sedangkan pembelajaran dikatakan berhasil jika lebih dari 50% siswa telah mencapai

ketuntasan belajar atau nilai rata- rata 65.

Peneliti mengidentifikasi rendahnya rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah pada

kemampuan melakukan gerak dasar Hand Stand Roll yang benar. Siswa masih

asal-asalan dalam melakukan gerakHand Stand Roll , padahal guru telah mendemonstrasikan

contoh gerakan yang benar. Minimnya sarana dan prasarana ataupun modifikasi yang

(17)

melaksanakan tugas gerak dengan benar. Akibatnya siswa kurang terlatih dalam

mempraktikkan gerak dasar senam lantai, terutama pada gerakanHand Stand Roll .

Untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan di atas maka guru perlu mengadakan

perbaikan dalam metode atau model pembelajaran dengan memodifikasi hal-hal yang

dianggap perlu guna menimbulkan minat dalam senam. Dengan tertariknya siswa

melakukan senam lantai, maka gerak dasar yang perlu dikuasai dalam senam lantai akan

mulai dikenal oleh siswa. Semakin banyaknya jam olahraga senam atau semakin

seringnya siswa melakukan aktivitas Hand Stand Roll maka kemampuannya semakin

bertambah. Pentingnya menyediakan atau membuat atau memperbanyak alat-alat

sederhana dan memodifikasi dari segala aspek senam akan mempermudah guru untuk

menarik minat siswa sehingga siswa ikut berpartisipasi atau bergerak dalam situasi yang

menarik dan gembira tanpa kehilangan arti Pendidikan Jasmani itu sendiri. Dengan

demikian proses pembelajaran dapat berjalan efektif sesuai dengan tujuan yang

diharapkan.

Dalam pelaksanaannya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman

belajar, melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai

tujuan pendidikan.

Mata pelajaran pendidikan jasmani pada materi senam lantai merupakan salah satu wadah

atau sarana kegiatan siswa dalam mengembangkan dan meningkatkan kegiatan olahraga

khususnya keterampilan melakukan berbagai macam gerakan dalam senam lantai.

Melakukan berbagai macam gerakan dalam senam lantai dapat meningkatkan kebugaran

(18)

dan sportif serta menanamkan nilai-nilai intelektual, sosial, emosional dan percaya diri

serta berani.

Senam dalam bahasa asingnya adalah “Gymnastics” asal kata dariGymnosyang artinya

telanjang, karena pada zaman yunani purba mereka yang melakukan kegiatan ini tanpa

memakai pakaian, dalam bahasa Belanda Gimnastick.

Hand Stand Roll merupakan salah satu dari berbagai macam gerakan senam lantai.

Gerakan ini adalah merupakan pengembangan dari gerakan guling kedepan, akan tetapi

sebelum melakukan guling kedepan atau roll depan terlebih dahulu melakukan gerakan

berdiri dengan kedua tanganHand stand, pada telapak tangan itulah yang menjadi titik

tumpu, posisi kaki tegak lurus vertical sejajar dengan badan dan kedua tangan, kemudian

dilanjutkan guling kedepan, maka jadilah rangkaian gerak yaitu: berdiri dengan tangan

guling kedepan yang dalam bahasa inggrisnya adalah:Hand Stand Roll

GerakanHand Stand Roll sangat membutuhkan kekuatan kedua tangan, keseimbangan,

kelenturan dan kelentukan, maka diperlukan koordinasi gerakan yang baik pula.

BerangkaiHand Stand Roll adalah melakukan gerakan berangkat yang didahului dengan

awalan melangkah kedepan 2-3 langkah, dilanjutkan dengan ayunan kaki kanan atau kiri,

bersamaan dengan mengayunnya kedua tangan dari atas kebawah/lantai untuk

meletakkan kedua telapak tangan diatas lantai/matras, sehingga posisi badan jadi terbalik,

karena kedua telapak tangan menjadi pusat titik tumpu badan, sedangkan badan dan kaki

tegak lurus keatas vertical 900yang kemudian dilanjutkan berguling kedepan dengan

terlebih dahulu merendahkan badan dengan cara membengkokkan kedua siku tangan,

(19)

belakang atau tengkuk yang menyentuh lantai atau matras, baru kemudian punggung,

pinggang atau pinggul dan kaki sehingga dapat jongkok dan kemudian berdiri kembali.

Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar pada umumnya siswa khususnya

dikemampuan melakukan gerakanHand Stand Roll , belum menguasai atau kurang

mendapatkan hasil belajar yang maksimal pada siswa kelas 5 (lima).

Berdasarkan dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan

Kelas ini dengan Judul“Upaya Meningkatkan KeterampilanGerakan Hand Stand Roll

Dengan Menggunakan Alat Bantu Pada Siswa-Siswi Kelas V (Lima) SDN 3 Bagelen

Gedongtataan”

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Masih banyak siswa yang tidak dapat melakukan Gerakan Hand Stand Roll dengan

benar

2. Masih banyak siswa yang belum menguasai teknik dasar dalam melakukan gerakan

berdiri dengan tangan guling kedepan (Hand Stand Roll ).

3. Siswa masih takut melakukan Gerakan Hand Stand Roll tanpa menggunakan alat

bantu

C. BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah tersebut yang ingin peneliti kemukakan adalah: Ingin

mengetahui apakah dengan menggunakan alat bantu ada peningkatan pembelajaran

(20)

D. RUMUSAN MASALAH

Datang dari identifikasi masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah dengan menggunakan alat bantu dapat meningkatkan pembelajaran berdiri

dengan tangan guling kedepanHand Stand Roll pada siswa kelas V SDN 3 Bagelen

Gedongtataan?

2. Seberapa besar peningkatan pembelajaran berdiri dengan tangan guling kedepan

Hand Stand Roll pada siswa kelas V SDN 3 Bagelen Gedongtataan setelah

menggunakan alat bantu ?

E. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk memperbaiki sikap awal pada Gerakan Hand Stand Roll.

2. Untuk memperbaiki sikap tolakan kaki dan ayunan tangan padaHand Stand Roll.

3. Untuk memperbaiki sikap pelaksanaan Gerakan Hand Stand Roll.

4. Untuk memperbaiki sikap akhir pada Gerakan Hand Stand Roll.

F. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui apakah ada peningkatan pembelajaranHand Stand Roll pada

siswa kelas V SDN 3 Bagelen Gedongtataan.

2. Bagi Siswa

Sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatan kemampuan senam

ketangkasan khususnya pada gerakanHand Stand Roll .

3. Bagi Guru Pendidikan Jasmani

Sebagai bahan rujukan untuk melatih kemampuan senam ketangkasan khususnya

(21)

4. Bagi Program Studi

(22)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan

sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan,

kecerdasan dan pembentukan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam

rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.

Kurikulum Pendidikan Jasmani tahun 2004 yang dijelaskan dalam Samsudin

(2008: 10) bahwa Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran

melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran

jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku

hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.

Dalam proses belajar Pendidikan Jasmani lingkungan belajar harus diatur

secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh

ranah, baik jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap siswa.

Pengalaman yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa

manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman,

(23)

Menurut Muhajir (2007: 8) bahwa Pendidikan Jasmani merupakan media untuk

mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan

dan penalaran, penghayatan nilai-nilai

(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang

pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Jadi dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani

merupakan proses pendidikan melalui aktivitas gerak yang direncanakan secara

sistematik guna meningkatkan individu menyangkut tiga aspek:kognitif, afektif dan

psikomotor. Disinilah pentingnya Pendidikan Jasmani, karena menyediakan ruang untuk

belajar menjelajahi lingkungan kemudian mencoba kegiatan yang sesuai minat anak dan

menggali potensi dirinya.

B. Belajar Gerak

Belajar adalah suatu perubahan yang relatif pemanen dalam suatu kecenderungan tingkah

laku sebagai hasil dari praktik atau latihan. (Nana Sujana, 1991: 5). Menurut Thorndike

dalam Arma Abdulllah dan Agus Manadji (1994: 162) belajar adalah asosiasi antara

kesan yang diperoleh alat indera (stimulus) dan impuls untuk berbuat (respons). Ada tiga

aspek penting dalam belajar, yaitu hukum kesiapan, hukum latihan dan hukum pengaruh.

a. Hukum kesiapan

Berarti bahwa individu akan belajar jauh lebih efektif dan cepat bila ia telah siap atau

matang untuk belajar dan seandainya ada kebutuhan yang dirasakan. Ini berarti dalam

aktivitas Pendidikan Jasmani guru seharusnyalah dapat menentukan materi-materi

yang tepat dan mampu dilakukan oleh anak. Guru harus memberikan pemahaman

mengapa manusia bergerak dan cara melakukan gerakan secara aman, efisien dan

(24)

b. Hukum latihan

Jika seseorang ingin memperoleh hasil yang lebih baik, maka ia harus berlatih.

Sebagai hasil dari latihan yang terus-menerus akan diperoleh kekuatan, tetapi sebagai

hasil tidak berlatih akan memperoleh kelemahan. Kegiatan belajar dalam pendidikan

diperoleh dengan melakukan. Melakukan berulang-ulang tidak berarti mendapatkan

kesegaran atau keterampilan yang lebih baik. Melalui pengulangan yang dilandasi

dengan konsep yang jelas ten tang apa yang harus dikerjakan dan dilakukan secara

teratur akan menghasilkan kemajuan dalam pencapaian tujuan yang dikehendaki. Ini

berarti guru harus menerapkan latihan atau pengulangan dengan penambahan beban

agar meningkatnya kesegaran jasmani anak, dengan memperhatikan pula fase

pertumbuhan dan perkembangan anak.

c. Hukum pengaruh

Bahwa seseorang individu akan lebih mungkin untuk mengulangi

pengalaman-pengalaman yang memuaskan daripada pengalaman-pengalaman-pengalaman-pengalaman yang mengganggu.

Hukum ini seperti yang berlaku pada Pendidikan Jasmani mengandung arti bahwa

setiap usaha seharusnya diupayakan untuk menyediakan situasi-situasi agar siswa

mengalami keberhasilan serta mempunyai pengalaman yang menyenangkan dan

memuaskan. Guru harus merencanakan model-model pembelajaran yang menarik

dan menyenangkan, akan lebih baik jika disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan

perkembangan anak, pada usia remaja, anak akan menyukai permainan, bermain

dengan kelompok-kelompok dan menunjukkan prestasinya sehingga mendapat

pengakuan diri dari orang lain.

Menurut Lutan (1988) belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang relatif

(25)

dapat diamati melalui penampilannya. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar

memiliki pengertian yang luas,-bisa berupa keterampilan fisik, verbal, intelektual,

maupun sikap. Menurut Bloom dalam Lutan (1988: 102) perubahan tingkah laku

sebagai hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam 3 ranah, yaitu: a)kognitif, b)

afektif, c)psikomotor.

Menurut Schmidt dalam Lutan (1988: 102) belajar motorik adalah seperangkat proses

yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah

perubahan permanen dalam perilaku gerak. Lebih lanjut Schmidt dalam Lutan (1988:

102) menyatakan bahwa belajar gerak mempunyai beberapa ciri, yaitu: a) merupakan

rangkaian proses, b) menghasilkan kemampuan untuk merespon, c) tidak dapat

diamati secara langsung, bersifat relatif permanen, d) sebagai hasil latihan, e) bisa

menimbulkan efek negatif. Tugas utama dari belajar gerak adalah penerimaan segala

informasi yang relevan tentang gerakan-gerakan yang dipelajari, kemudian mengolah

dan menyusun informasi tersebut memungkinkan suatu realisasi secara optimal.

C. Tahapan Belajar Gerak

Menurut Lutan (1988:101) belajar motorik dapat menghasilkan perubahan yang relatif

permanen, yaitu perubahan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama.

Dalam menyempurnakan suatu keterampilan motorik ada tiga tahapan yaitu:

1. TahapKognitif

Merupakan tahap awal dalam belajar motorik, dalam tahap ini seseorang harus

memahami mengenai hakikat kegiatan yang dilakukan dan juga harus memperoleh

gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual mengenai tugas gerakan atau

model teknik yang aian dipelajari agar dapat membuat rencana pelaksanaan yang

(26)

gerak, pertama kali yang harus dilakukan adalah memberikan informasi untuk

menanamkan konsep-konsep tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa dengan

benar dan baik. Setelah siswa memperoleh informasi tentang apa, mengapa, dan

bagaimana cara melakukan aktifitas gerak yang akan dipelajari, diharapkan di dalam

benak siswa telah terbentuk motor-plan, yaitu keterampilan intelektual dalam

merencanakan cara melakukan keterampilan gerak. Apabila tahap kognitif ini tidak

mendapakan perhatian oleh guru dalam proses belajar gerak, maka sulit bagi guru

untuk menghasilkan anak yang terampil mempraktikkan aktivitas gerak yang menjadi

prasyarat tahap belajar berikutnya.

2. TahapAsosiatif/Fiksasi

Pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan melalui adanya praktek secara

teratur agar perubahan prilaku gerak menjadi permanen. Selama latihan harus adanya

semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah.

Pola gerakan sudah sampai pada taraf merangkaikan urutan-urutan gerakan yang

didapatkan secara keseluruhan dan harus dilakukan secara berulang-ulang sehingga

penguasaan terhadap gerakan semakin meningkat Apabila siswa telah melakukan

latihan keterampilan dengan benar dan baik, dan dilakukan secara berulang baik di

sekolah maupun di luar sekolah, maka pada akhir tahap ini siswa diharapkan telah

memiliki keterampilan yang memadai.

3. TahapOtomatis

Setelah melakukan latihan gerakan dalam jangka waktu yang relatif lama, maka akan

memasuki tahap otomatis atau dapat melakukan aktivitas secara terampil, artinya

siswa dapat merespon secara cepat dan tepat terhadap apa yang ditugaskan oleh guru

(27)

tersebut telah terjadi kondisi reflek bersyarat, yaitu terjadinya pengerahan tenaga

mendekati pola gerak reflek yang sangat efisien dan hanya akan melibatkan unsur

motor unit yang benar-benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan. Pada tahap

ini kontrol terhadap penampilan gerakan semakin tepat dan konsisten, siswa telah

dapat mengerjakan tugas gerak tanpa berpikir lagi terhadap apa yang akan dan sedang

dilakukan dengan hasil yang baik dan benar.

Untuk mempelajari gerak maka guru Pendidikan Jasmani perlu memperhatikan

hal-hal sebagai berikut :

1. Kesiapan belajar. Bahwa pembelajaran harus mempertimbangkan hukum

kesiapan. Anak yang lebih siap akan lebih unggul dalam menerima pembelajaran.

(Arma Abdullah, 1994)

2. Menurut Lutan (1988) dalam mempelajari gerak faktor kesempatan belajar

merupakan hal yang penting. Pemberian kesempatan yang ciikup banyak bagi

anak sejak usia dini untuk bergerak atau melakukan aktivitas jasmani dalam

mengeksporasi lingkungannya sangat penting. Bukan saja untuk perkembangan

yang normal kelak setelah dewasa, tapi juga untuk perkembangan mental yang

sehat. Jadi penting bagi orangtua atau guru untuk memberikan kesempatan anak

belajar melalui gerak.

3. Kesempatan latihan. Anak harus diberi waktu untuk latihan sebanyak yang

diperlukan untuk menguasai. Semakin banyak kesempatan berlatih, semakin

banyak pengalaman gerak yang anak lakukan dan dapatkan. Meskipun demikian,

kualitas latihan jauh lebih penting ketimbang kuantitasnya. (Arma Abdullah,

1994)

4. Model yang baik. Dalam mempelajari motorik, meniru suatu model memainkan

(28)

mencontoh yang baik. Model yang ada harus merupakan replika dari

gerakan-gerakan yang dilakukan dalam olahraga tersebut.

5. Bimbingan. Untuk dapat meniru suatu model dengan betul, anak membutuhkan

bimbingan. Bimbingan juga membantu anak membetulkan sesuatu kesalahan

sebelum kesalahan tersebut terlanjur dipelajari dengan baik sehingga sulit

dibetulkan kembali. Bimbingan dalam hal ini merupakan umpan balik.

6. Motivasi. Besar kecilnya semangat usaha seseorang tergantung pada besar

kecilnya motivasi yang dimilikinya.

D. Senam

Menurut Hidayat (1995: 27) kata Gymnastick tersebut dipakai untuk menunjukkan

kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan

dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini bisa terjadi karena pada waktu itu

teknologi pembuatan bahan memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur

mengikuti gerak pemakainya.

Menurut Hidayat (1995), senam adalah suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk

dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan

tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan

nilai-nilai mental spiritual.

Menurut Werner (1994), senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai,

atau pada alat, yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelenturan,

kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh.

Pada zaman modern ini perkembangan olahraga senam banyak sekali macamnya, oleh

(29)

Internationale de Gymnastiqueatau disingkat FIG, yang diindonesiakan menjadi Federasi

Senam Internasional. Menurut FIG, senam dibagi menjadi 6 kelompok:

1. Senam Artistik(Artistic Gymnastics)

2. Senam Ritmik Sportif(Sportif Rhytmic Gymnastics)

3. Senam Akrobatik(Acrobatic Gymnastics)

4. Senam Aerobick Sport(Sport Aerobic)

5. Senam Trampolin(Trampolinning)

6. Senam Umum(General Gymnastics)

E. Senam Artistik

1. Nomor Artistik Putra

a. Senam lantai(Flora Exercite)

b. Kuda lompat(Voulting Horse)

c. Kuda pelana(Pommeld Horse)

d. Palang sejajar(Pararel Bars)

e. Palang Tunggal(Horisontal Bars)

f. Gelang-gelang(Ring)

2. Nomor Artistik Putri

1. Senam lantai(Floor Exercise)

2. Kuda lompat(Voulting Horse)

3. Balok Titian/Keseimbangan(Balance Beam)

4. Palang bertingkat(Uneven Bars)

F. Kerangka Pikir

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa itu sendiri tidak terlepas dari peranan guru dalam

(30)

dan siswa. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan sangat membantu dalam

tercapainya efektivitas suatu pembelajaran. Peneliti menekankan pemilihan bantuan

pembelajaran dengan penggunaan alat bantu berupa teman dan Tongkat Kayu dengan

harapan penggunaan metode, teknik maupun model pembelajaran yang tepat akan

tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Hand Stand Roll merupakan salah satu materi pelajaran Pendidikan Jasmani yang

dipelajari dan dipraktikkan pada siswa sekolah dasar. Dengan dasar gerakan yang

memberikan kesenangan tersendiri bagi anak murid. Agar tercapainya tujuan

pembelajaran Pendidikan Jasmani yaitu siswa mampu mempraktikkan gerak dasar hand

stand guling kedepanrolldengan baik dan benar maka pembelajaran harus dibuat

semenarik mungkin dengan pemanfaatan alat-alat yang efektif sehingga dapat membantu

siswa dalam belajarHand Stand Roll .

Saat pembelajaranhand standdanrolldepan guru menemukan kendala untuk

memodifikasi pembelajaran agar lebih menarik atau tidak monoton. Siswa lebih tertarik

jika langsung melakukan gerakan sedangkan siswa kemampuannya masih kurang

sehingga jika bergerak tidak maksimal. Maka dengan inilah peneliti merasa perlu

menempuh pendekatan baru dengan menerapkan serta memanfaatkan media atau alat

bantu pembelajaran yang belum dipergunakan saat proses pembelajaran sehingga anak

dapat berinteraksi secara efektif dengan lingkungan belajar yang khusus.

Dalam penelitian ini peneliti melihat bahwa menggunakan alat bantu modifikasi yang

unik dan menarik untuk mengajarkan konsep gerak pada diri siswa dapat membantu dan

juga memotifasi siswa untuk mengikuti pembelajaranHand Stand Roll . Penggunaan

(31)

sehingga pada akhirnya siswa akan melakukan tugas gerak dengan konsep mendalam

dan tercapailah efektifitas pembelajaran karena siswa telah mencapai ketuntasan belajar.

G. Hipotesis Tindakan

Menurut Kunandar (2009:89) bahwa hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis

perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis memuat

tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Adapun

rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:

“Dengan penggunaan modifikasi berupa teman dan Tongkat Kayu dapat meningkatkan

(32)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti

untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat,

maupun bagi peneliti sendiri.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan karena penelitian ini dilakukan

dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan

kelas(Class Room Action Research)CAR dari namanya sudah menunjukkaan

isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang

dilakukan di kelas atau lapangan.

Suharsimi (2002:58), menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi

dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas, sebagai berikut:

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

(33)

2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan;

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran

yang sama dari seorang guru;

(Suharsimi Arikunto, 2007:73), mengemukakan prinsip PTK, yaitu :

a. Tidak mengganggu proses pembelajaran;

b. Harus dipersiapkan dengan rinci dan matang;

c. Tindakan harus konsisten dengan rancangan;

d. Masalah benar-benar ada dan dihadapi oleh guru;

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus

yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan dan tahap

refleksi. Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalui putaran spiral adalah

penelitian yang melalui siklus-siklus berikut:

Gambar 1 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas. (Hopkins, 1993) dalam Buku (Muhajir:1997)

Keterangan gambar di atas : a. Perencanaan(Planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh

siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap perencanaan ini

(34)

dan juga instrumen untuk merekam data mengenai proses hasil tindakan. Pada

perencanaan ini juga dilaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk

menguji keterlaksanaan rancangan. Dalam penelitian tindakan, masing-masing

berdiri sebagai peneliti meskipun ketika menyusun rencana dilakukan

bersama-sama.

b. Tindakan(Action)

Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

c. Observasi

Observasiadalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dalam suatu

tindakan.

d. Refleksi

Refleksimerupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian menurut Suharsimi (1998:99). Sedangkan menurut Ibnu penelitian dapat

diartikan sebagai objek pengamatan yang menjadi titik perbedaan dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini ditetapkan dua macam variabel.

Adapun variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Modifikasi Alat Bantu.

2. Variabel Terikat (Y)

(35)

C. Pelaksanaan Penelitian

Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sebanyak tiga siklus. Pada setiap

siklusnya diambil data atau penilaian dengan menggunakan instrument penilaian yang

telah disiapkan sebelumnya, pertemuan dilaksanakan tes pendemonstrasian kemudian di

antara setiap siklusnyapenelitimelaksanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap

siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan

tindak lanjut dari siklus penelitian sebelumnya. Sebelum memasuki pelaksanaan

penelitian siswa diberikan tes awal melakukan gerakanHand Stand Roll tanpa

menggunakan alat bantu dan dinilai dengan menggunakan instrument penelitian yang

telah dipersiapkan sebelumnya.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

Kegiatan Minggu Ke

Nama Sekolah : SDN 3 Bagelen Gedongtataan

Alamat : SDN 3 Bagelen, Jln. Satria No. 42 Desa Bagelen

Kec. Gedongtataan Kab. Pesawaran

2. Pelaksanaan Penelitian

Lamapenelitian yang dilakukan adalah 1 (satu) bulan (Selama bulan …………...

2012, 9 (sembilan) kali pertemuan, Perminggu 2 kali pertemuan.

3. Subjek Penelitian

(36)

4. Objek Penelitian

Adalah mengamati peningkatan pembelajaran Gerakan Hand Stand Roll dan

menggunakan alat bantu.

E. RENCANA TINDAKAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus, 9 (sembilan) kali pertemuan, pada

setiap siklus dilaksanakan 3 (tiga) kali pertemuan, yang masing-masing siklusnya terdiri

dari tahap perencanaan Planing, tahap tindakan (Action), dan tahap Pengamatan

Observasi dan refleksi atau pengulangan gerakan yang telah dilakukan/dipelajari

 Siklus pertama menggunakan alat bantu seorang teman untuk memegang kedua kaki

saathand stand

 Siklus 2 (kedua) menggunakan alat bantu Tongkat Bambu atau tangkai sapu dari kayu

dipegangi 2 (dua) orang teman kiri dan kanan

 Siklus ke-3 (tiga) tidak menggunakan alat bantu apapun, siswa langsung melakukan

Hand Stand Roll .

1. Siklus Pertama a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan

yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan peralatan senam untuk proses pembelajaran, seperti matras.

3. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada silkus pertama,

yaitu alat bantu menggunakan teman untuk memegang kedua kaki pada

saat posisi tegak lurus vertikal.

2. Menyiapkan alat untuk dokumentasi kamera.

(37)

a. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sap.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan dilakukan

pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, tolakkan, pelaksanaan dan

sikap akhir.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh teknik melakukanHand Stand Roll yang

benar, dari mulai sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir dengan

menggunakan alat bantu teman.

Pelaksanaan Pada Siklus 1 :

a. Sikap awal: Posisi badan tegap, Buka kaki selebar bahu, posisi tangan di

samping badan, Pandangan ke arah depan

b. Pelaksanaan: Berjalan 3-5 langkah menuju matras, ayunkan, kaki keatas lurus,

badan melayang di udara dengan posisi badan, kaki dan tangan dalam

keadaan lurus, keatas vertikal, titik tumpu berada pada kedua telapak tangan

yang menempel diatas matras, berhenti sejenak dilanjutkan gerakan berguling

kedepan dengan bantuan teman.

c. Sikap Akhir : Sikap akhir jongkok dengan kedua lutut ditekuk, kembali ke

posisi awal berdiri tegap, kedua tangan lurus ke arah atas.

Gambar 2. Siswa melakukan gerakan Hand Stand Roll Dibantu Teman

(38)

5. Setelah melakukan pengulangan sebanyak 5 kali, kemudian di ambil data (nilai)

dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya.

b. Observasi:

Setelah tindakan dilakukan pengamatan, mengoreksi dan mengevaluasi dari hasil

siklus pertama.

Tabel 2 Tabel Observasi Kegiatan Siswa

No Kegiatan Penilaian

Baik Cukup Kurang

1. Disiplin siswa saat memulai pelajaran

2. Keseriusan siswa memperhatikan materi yang diberikan oleh peneliti

3. Antusias/aktif siswa melaksanakan tugas gerak yang diberikan oleh peneliti

4. Interaksi antara peneliti dan siswa dalam proses pembelajaran

5.

Kemampuan siswa untuk

mempraktikkan konsep gerak dasar Hand Stand Roll yang diberikan peneliti

c. Refleksi:

1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan di diskusikan dengan guru Pendidikan

Jasmani.

2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua.

3. Setelah di diskusikan maka tindakan pada siklus kedua adalah menggunakan

alat bantu mistar kayu, yang berbentuk papan tipis yang berukuran panjang 120

cm. Tongkat Kayu yang digunakan berjumlah 1 buah pada posisi horizontal

(39)

2. Siklus Kedua a. Rencana:

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang

kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.

2. Menyiapkan peralatan senam untuk proses pembelajaran, seperti matras.

3. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus kedua, yaitu

alat bantu menggunakan Tongkat Kayu yang berbentuk Bulat yang

berukuran panjang 120 cm. Tongkat Kayu yang digunakan berjumlah

1 buah, dalam posisi horizontal dipegangi teman, sehingga pada saat

melakukan dengan ketinggian 130 cm dan panjang tongkat 120 cm.

4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi kamera.

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus ketiga.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sap.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan

dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, tolakkan,

pelaksanaan dan sikap akhir.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh teknik melakukan Hand Stand Roll

yang benar, dari mulai sikap awalan, tolakan, pelaksanaan, dan sikap

akhir dengan menggunakan alat bantu Mistar kayu.

Pelaksanaan Pada Siklus 2 :

a. Sikap awal: Posisi badan tegap, Buka kaki selebar bahu, posisi

(40)

b. Pelaksanaan: Berjalan 3-5 langkah menuju matras, Tolakkan dan

ayunkan kaki keatas lurus, Badan melayang keatas dengan posisi

tegak lurus vertikal, kaki dan tangan dalam keadaan lurus, dengan

titik tumpu berada pada telapak tangan di atas matras, berhenti

beberapa saat dilanjutkan dengan gerakan guling depan. Dengan

bantuan tongkat kayu.

c. Sikap Akhir: Sikap akhir jongkok dengan kedua lutut ditekuk,

kembali ke posisi awal berdiri tegap, kedua tangan lurus ke arah atas.

Gambar 3. Siswa melakukan gerakan Hand Stand Roll Dibantu dengan Tongkat Kayu dipegangi teman

4. Setiap siswa melakukan gerakan lompat harimau sebanyak 5 kali

pengulangan.

5. Setelah melakukan pengulangan sebanyak 5 kali, kemudian di ambil data

dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya.

c. Observasi:

Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu

pengulangan dan dinilai atau di evaluasi dengan menggunakan instrument

yang telah di persiapkan.

(41)

1. Data hasil observasi di simpulkan dan di diskusikan kepada guru bidang

study penjaskes.

2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus ketiga,

3. Setelah didiskusiksn, disimpulkan tindakan pada siklus ketiga adalah

tidak menggunakan alat bantu.

3. Siklus Ketiga a. Rencana:

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan

yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan peralatan senam untuk proses pembelajaran, seperti matras.

3. Menyiapkan alat untuk dokumentasi kamera.

4. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus ketiga.

b. Tindakan:

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sap.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan

dilakukan pada siklus Ketiga, yaitu sikap awalan, pelaksanaan dan sikap

akhir, gerak lanjutan.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh teknik melakukan Hand Stand Roll

yang benar, dari mulai sikap awalan, tolakan di atas Karpet,pelaksanaan,

dan sikap akhir tidak dengan menggunakan alat bantu.

Pelaksanaan Pada Siklus 3 :

a. Sikap awal: Posisi badan tegap, Buka kaki selebar bahu, posisi tangan di

samping badan, Pandangan ke arah depan.

b. Pelaksanaan: Berjalan 3-5 langkah menuju matras, Tolakkan dan

(42)

kaki dan tangan dalam keadaan lurus, vertikal, Letakkan dengan titik

tumpu berada pada kedua telapak tangan yang menempel di atas matras,

berhenti beberapa saat dan dilanjutkan dengan gerakan guling depan.

tidak dengan alat bantu atau tanpa bantuan.

c. Sikap Akhir: Sikap akhir jongkok dengan kedua lutut ditekuk, kembali ke

posisi awal berdiri tegap, kedua tangan lurus ke arahatas.

Gambar 4. Siswa melakukan gerakan Hand Stand Roll Tanpa Alat Bantu

4. Setiap siswa melakukan pengulangan sebanyak 5 kali.

5. Kemudian di ambil data dengan menggunakan instrumen yang telah di

persiapkan sebelumnya.

c. Observasi

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu pengulangan

kemudian dinilai atau di evaluasi dengan menggunakan instrument yang telah

dipersiapkan.

d. Refleksi

Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes senam lantai pada teknik Hand

(43)

melalui refleksi dan hasil siklus ketiga telah mencapai ketuntasan pembelajaran

dengan demikian maka penelitian ini pun dapat dihentikan pada siklus ketiga.

F. Subyek Penelitian

Untuk memperoleh data suatu penelitian diperlukan suatu sumber data yang terdiri suatu

subyek penelitian, seperti yang diterangkan Suharsimi (1991:102): Subyek penelitian

adalah keseluruhan obyek penyelidikan yaitu berisi seluruh siswa" subyek dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 3 Bagelen yang berjumlah 36 siswa.

G. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Di Lapangan SDN 3 Bagelen

2. Di Teras SDN 3 Bagelen

3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, sebelum melakukan penelitian, terlebih

dahulu siswa melakukan tes awal gerakanHand Stand Roll dengan menggunakan

instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, untuk menentukan alat bantu modifikasi

yang akan digunakan pada setiap siklusnya dan urutan alat yang digunakan pada setiap

siklusnya. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan.

Masing-masing siklus dilakukan dua kali pertemuan dengan menggunakan modifikasi

alat bantu yang berbeda-beda. Setiap siklus diberikan penjelasan dan contoh melakukan

gerak dasarHand Stand Roll yang benar, lalu siswa melakukan gerakan yang telah di

contohkan, di akhir pertemuan pada setiap siklus dievaluasi bersama para siswa dan guru

penjas, dan di akhir pertemuan kedua pada setiap siklus, siswa dites dengan

menggunakan instrumen penilaianHand Stand Roll yang telah dipersiapkan, lalu data

(44)

H. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (Penelitian

Tindakan Kelas) di setiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham dalam Muhajir

(1997:58).

Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dikatakan valid

bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah

yang dihadapi.

Alat itu berupa indikator-indikator serta alat bantu yang digunakan dalam proses

penelitian berupa teman, dan Tongkat Kayu . Serta penilaian keterampilan gerakan

Hand Stand Roll .

Alat ini berupa indikator penilian keterampilan gerak dasar Hand Stand Roll . Untuk

menetapkan skala penilaian, dibuat rentang nilai dari 1 sampai dengan 3. Angka 1 : Jika

siswa tidak melakukan gerakan dengan benar, angka 2 : Jika siswa melakukan gerakan

mendekati benar dan angka 3 : Jika siswa melakukan gerakan dengan benar.

Tabel 3 : Format Analisis Penilaian Tes Gerak DasarHand Stand Roll LEMBAR PENILAIAN

Nama : ………

Kelas : ………

Materi : ………

No Indikator Kriteria Gerak Deskriptor Nilai

1 2 3

1. Persiapan

1. Posisi badan tegak berdiri

(45)

3. Pandangan mata kearah depan/matras

2. Pelaksanaan

1. Berjalan 3-5 langkah menuju matras

2. Ayunkan kaki kedepan, bersamaan dengan kedua tangan menjulur kearah depan

3. Posisi Badan berbalik, kaki berada diatas, sedang tangan dibawah sebagai titik tumpu pada matras

4. Posisi badan tegak lurus vertikal, berhenti sesaat dilanjutkan gerakan berguling kedepan

3. Sikap Akhir

1. Secepatnya menggulingkan badan kedepan dengan tengkuk terlebih dahulu menyentuh matras

2. Posisi jongkok dengan kedua lutut ditekuk tangan mengulur kedepan

3. Kembali ke posisi awal berdiri, dengan kedua tangan disamping badan

Mukholid, Agus. 2004.Pendidikan Jasmani

Keterangan:

1 = Jika siswa tidak melakukan gerakan dengan benar

2 = Jika siswa melakukan gerakan mendekati benar

3 = Jika siswa melakukan gerakan dengan benar

I. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data di analisis

melalui tabulasi, persentase dan normatif menggunakan rumus sebagai berikut :

P = x 100% (Subagio dalam Fajar, 2005:36)

Keterangan:

P : Prosentase keberhasilan

f : Jumlah yang melakukan benar

(46)

Siswa yang dikatakan tuntas apabila:

1. Ketuntasan belajar telah mencapai nilai > 65 atau persentase ketercapaian 65% secara

perorangan (KKM SDN 3 Bagelen)

2. Ketuntasan belajar klasikal di capai bila kelas tersebut telah terdapat 85% siswa yang

telah mendapat nilai > 65

Dalam penelitian ini dikatakan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa, jika jumlah

siswa yang tuntas belajar pada siklus pertama lebih sedikit dari pada sesudah siklus

kedua dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada tindakan siklus dan seterusnya, atau

(47)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:

“Dengan penggunaan modifikasi alat bantu teman dan Tongkat Kayu dapat

meningkatkan keterampilan gerak dasarHand Stand Roll pada siswa Kelas V SD Negeri

3 Bagelen Gedongtataan Tahun Pelajaran 2011/2012".

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

1. Pada pembelajaranHand Stand Roll dapat digunakan alat bantu berupa teman, guru

dan Tongkat Kayu untuk mengefektifitaskan pembelajaran di kelas serta

meningkatkan gerak dasar siswa.

2. Hasil penelitian pada siklus ketiga menunjukkan bahwa masih ada siswa yang belum

mencapai ketuntasan belajar, hal ini dapat diteiiti kembaii guna memperoleh

modifikasi alat yang lebih tepat lagi dalam meningkatkan prosentase ketuntasan

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Arma dan Manadji, Agus. 1994.Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas.PT Bumi Aksara. Jakarta.

Bahagia, Yoyo. 1999/2000.Pengembangan Media Pengajaran Penjas.Depdiknas Dirjen pendidikan dasar dan menengah. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2004.Kurikulum Pendidikan Jasmani.Jakarta.

Hananto, Tri dan Tim Penjas SD. 2007.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas V.Yudistira. Jakarta.

Jubaidi Ade. 2010.Bentuk Metode Senam Arstistik.Unila. Bandar Lampung.

Lutan, Rusli. 1988.Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.

Muhajir. 2007.Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.PT Erlangga. Bandung.

_____.2008.Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani.Yudistira. Jakarta.

Samsudin. 2008.Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP/MTs.Litera. Jakarta.

Mahendra Agus. 2002.Pembelajaran Senam Disekolah Dasar.Kemdiknas. Jakarta.

Sujana,Nana. 1991.Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran.Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Spiral Penelitian Tindakan Kelas........................................ 21
Gambar 1 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas. (Hopkins, 1993) dalam
Tabel 1. Jadwal Penelitian
Gambar 2. Siswa melakukan gerakan Hand Stand Roll   Dibantu Teman
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

diberikan pada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan; (g) memilih metode pembelajaran yang dapat mendukung sifat materi dan tujuan pembelajaran; (h)

(1) menyandarkan pada pemahaman makna; (2) pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa; (3) siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran; (4) pembelajaran dikaitkan

Garment sebuah Industri konveksi penjahitan kain batik. Data Sekunder adalah data yang diperoleh sesuai dengan penelitian ini. Data sekunder yang berkaitan dengan penelitian

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN.. ABSTRAK

The result of this research show that there are the influence of quality of financial accountability and implementation of ethical conduct simultaneously on the effectiveness

Yang telah memberikan Ridho – Nya sehingga karya ini yang berjudul “ANGKA KEJADIAN PENDERITA DEMAM TIFOID PADA KELOMPOK USIA ANAK DI RSUD ABDUL WAHAB

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan digunakannya proses pendampingan oleh pendamping, mengetahui bagaimana proses komunikasi terapeutik antara