Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Disusun oleh:
NATASHA ANISSA NIM: 1112051000114
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S.Kom.I) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan
jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Ciputat 19 Agustus 2016
i
NATASHA ANISSA 1112051000114. STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI JAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA LEMBAGA RRI JAKARTA. Di bawah bimbingan: Dr.Armawati Arbi,M.Si.
Sebagai sebuah lembaga media radio yang menyandang nama negara penulis ingin mengetahui apa dan bagaimana strategi yang digunakan oleh public relations RRI Jakarta dalam mempertahankan citra lembaganya. Selain itu, penulis ingin menjadikan skripsi ini sebagai referensi skripsi strategi public relations pada media publik karena melihat minimnya mahasiswa yang mengangkat media publik sebagai objek penelitiannya.
Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjawab rumusan masalah. Adapun rumusan masalah yang pertama adalah apa saja strategi yang digunakan seorang public relations RRI Jakarta dalam melaksanakan citra lembaga? kedua adalah bagaimana strategi public relations RRI Jakarta dalam mempertahankan citra lembaga radio nasional untuk memajukan RRI Jakarta?
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode yang digunakan adalah multi method antara lain instrument, observasi langsung, partisipan, dokumen berupa profil perusahaan, data penghargaan, data event, dan wawancara dengan kepala radio RRI Jakarta dan lembaga pengembangan usaha.
Hasil penelitian berdasarkan konsep strategi Rosady Ruslan yaitu strategi membeli RRI Jakarta untuk mendapatkan pendengar agar berpartisipasi pada setiap event, strategi penekanan/kekuasaan digunakan pada tata berbahasa Indonesia yang baik saat siaran, strategi membujuk untuk menarik masyarakat dan pendengar setia RRI Jakarta untuk memeriahkan event yang diadakan dan strategi pengampunan/merangkul untuk mengajak bekerjasama radio-radio swasta di Jakarta untuk menyiarkan siaran yang mendidik serta menjalin hubungan yang baik dengan lembaga-lembaga di luar RRI Jakarta. Adapun jenis citra oleh Frank Jefkins yang difokuskan pada citra lembaga dilihat dari jumlah kerjasama RRI Jakarta dengan lembaga pemerintahan maupun lembaga swasta, karakater dari setiap programa RRI Jakarta dan image RRI Jakarta dengan pencitraan lewat isi siaran dan promosi-promosi terbaru RRI Jakarta yang sudah dikenal masyarakat dari dulu sebagai radio nasional yang mengangkat berita berdasarkan fakta, melibatkan peran publik untuk berpartisipasi dalam siaran.
ii
judul ”Strategi Public Relations RRI Jakarta Dalam Mempertahankan Citra Lembaga RRI Jakarta” dapat terselesaikan.
Penulis menyadari skripsi ini bukanlah suatu yang istimewa, namun
demikian tanpa bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini akan terasa sangat
sulit untuk diselesaikan. Oleh sebab itu ucapan terima kasih yang tulus penulis
sampaikan kepada:
1. Dr.Arief Subhan, M.A selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Suparto, Ph.D selaku Wakil Dekan I, Dr.Roudhonah,
M.A selaku Wakil Dekan II, Dr.Suhaemi, M.A selaku Wakil Dekan
III.
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Drs. Masran,MA dan
Fita Faturohmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
3. Dr. Andi Faisal Bakti, Ph.D selaku pembimbing Akademik yang telah
senantiasa rela memberikan waktunya dan memberikan saran kepada
peneliti.
4. Dra.Armawati Arbi, M.Si selaku dosen pembimbing dari peneliti atas
tuntunannya dalam membimbing dan berdiskusi dengan peneliti untuk
proses penyelesaian skripsi.
5. Keluarga besar tercinta Alm.H.Moch Basin dan Hj.Asbahwati terima
kasih atas segala doa dan kasih sayang yang tulus yang tak terhingga
kepada penulis.
6. Kedua orang tua saya H.Surya Malem Ginting dan Hj.Seni Asiati atas
dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. H.Herman Zuhdi, M.Si selaku kepala stasiun RRI Jakarta yang sudah
memberi izin kepada penulis untuk wawancara guna melengkapi
kekurangan data dan informasi di RRI Jakarta beserta jajarannya yang
ada di bagian lembaga pengembangan dan usaha yang sudah
iii
9. Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
10.Sahabat seperjuangan dalam menggapai gelar sarjana OHANA, yaitu
Dinda Tiara Alfianti,Mutia Sholeha,Noni Wilda Sari, Nurul Latifah
dan Savinatunnajah, seluruh sahabat KPI D dan KPI FIDKOM 2012
serta keluarga KKN Cetar 2015.
11.Kepada para idola Kpop dan juga teman-teman penggemar Kpop saya
yang selalu menghibur dan memberi saya inspirasi dikala lelah serta
memberi saya semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
untuk perbaikan di masa yang akan datang, meskipun demikian penulis
tetap berharap karya ini dapat memberi manfaat bagi yang membacanya.
Jakarta, 19 Agustus 2016
iv
KATA PENGANTAR ………..ii
DAFTAR ISI ………iv
DAFTAR TABEL ………vi
DAFTAR GAMBAR ………...vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………...1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ……….4
C. Tujuan Penelitian ………...4
D. Manfaat Penelitian ………...5
E. Tinjauan Pustaka ………....5
F. Kerangka Konsep ………...…7
G. Tahapan Penelitian ……….8
H. Metodologi Penelitian ……….9
I. Sistematika Penulisan ………10
BAB II KAJIAN TEORI A. Strategi Public Relations………11
B. Public Relations……….12
C. Citra ………13
D. Perbedaan Radio ……….14
E. Dakwah Profesional ………17
BAB III PROFIL RRI JAKARTA A. Sejarah Berdirinya RRI ……….. 20
B. Profil RRI Jakarta ………... 25
C. Tarif Iklan RRI Jakarta ………... 25
D. Visi dan Misi RRI Jakarta ………... 28
E. Program Siaran RRI Jakarta ……… 29
F. Penghargaan-Penghargaan RRI Jakarta ……….. 35
G. Struktur Organisasi RRI Jakarta ……….. 36
H. Sarana dan Prasarana RRI Jakarta ………... 37
v
B. Citra Lembaga RRI Jakarta ……….58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………...79
B. Saran – saran ……….80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
Tabel Halaman
Tabel 2.1 perbedaan radio ………15
Tabel 3.1 tarif iklan pro 1 ……….25
Tabel 3.2 tarif iklan pro 2 ……….26
Tabel 3.3 tarif iklan pro 3 ……….27
Tabel 3.4 tarif iklan pro 4 ……….27
Tabel 3.5 profil pro 1 ………30
Tabel 3.6 profil pro 2 ………31
Tabel 3.7 profil pro 3 ………32
Tabel 3.8 profil pro 4 ………34
Tabel 3.9 bagan struktur RRI Jakarta ………...36
Tabel 3.10 teknik studio continuity………37
Tabel 3.11 teknik studio produksi ………38
Tabel 3.12 teknik audio ………39
Tabel 3.13 peralatan multimedia ………..40
Tabel 3.14 perangkat distribusi ………41
Tabel 4.1 eventbulan Januari ………...58
Tabel 4.2 eventbulan Februari ……….59
Tabel 4.3 eventbulan Maret ……….60
Tabel 4.4 eventbulan April ………..61
Tabel 4.5 eventbulan Mei ………63
Tabel 4.6 imageRRI Jakarta ………65
Tabel 4.7 rundownpro 2 ………...70
vii
Halaman
1. Foto wawancara dengan kepala radio RRI Jakarta ………89
2. Foto wawancara penyiar ……….90
3. Foto studio & acara hari lansia 2016 ………..91
4. Foto bersama lansia produktif & penerima kaki palsu ………...92
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah
satu dampak positif dari berkembangnya teknologi adalah semakin mudahnya
masyarakat dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan berbagai pilihan
media.
Perkembangan teknologi tidak hanya pada media cetak, media televisi dan
radio pun berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Televisi
dan radio swasta sudah tak terhitung jumlahnya di Indonesia. Pada perkembangan
zaman digitalisasi, berdampak dan berpengaruh dalam perkembangan radio.
Sebelumnya radio adalah andalan masyarakat untuk mengetahui berbagai
informasi. Radio adalah media audio yang dekat dengan rakyat. Radio Republik
Indonesia (RRI) adalah radio pemerintah yang menjadi andalan pada saat itu. RRI
jugalah yang menyiarkan tentang kemerdekaan Indonesia dan pidato Presiden RI.
Begitu berperannya RRI dalam percaturan politik dan peradapan masyarakat
Indonesia, RRI menjadi corong untuk kebangkitan bangsa Indonesia.
Kini zaman telah berubah, banyak radio-radio swasta yang mampu menyiarkan
informasi dan masyarakat Indonesia dapat memilih siaran radio yang digemari.
Beragam cara dilakukan oleh radio-radio swasta untuk menjaring para pendengarnya.
Bagaimana dengan RRI? Pertanyaan tersebut setidaknya menjadi menarik karena RRI
satu-satuya radio milik pemerintah Indonesia di tengah persaingan radio-radio swasta
Berangkat dari keingitahuan tentang persaingan dalam menjaring pendengar
radio, maka penulis ingin menggali lebih dalam mengenai strategi RRI di tengah
gempuran radio-radio swasta. Penulis yakin ada hal yang baru dan inovatif dari RRI
dalam hal ini oleh public relations untuk melakukan publikasi agar apa yang
disuguhkan memuaskan pelanggannya. Tentu saja ada perbedaan antara public
relations non-pemerintah dengan public relations. Perbedaan tersebut adalah public
relations pemerintah lebih menekankan pada service public atau demi melakukan
pelayanan umum1.
Public relations mempunyai dua fungsi utama yakni fungsi internal dan fungsi
eksternal, dimana seorang public relations harus mampu menjalankan kedua fungsi
tersebut untuk mendapatkan pengertian dari publiknya. public relations merupakan
fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan oleh lembaga
atau perusahaan dengan keterbukaan yang terus menerus diupayakan dan dengan
mencermati terjadinya integrasi antara organisasi dengan publik internal, eksternal
dan kelompok publiknya2.
Seorang public relations harus memiliki integritas, seperti yang sudah diketahui
bahwa integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang
utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan,
1
Rosady Ruslan,Public Relations dan Komunikasi,(Jakarta,PT. Rajagrafindo Persada,2003),h.341
2 Maria Assumpta Rumanti,
kejujuran dan sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam
kehidupan bernegara3.
Radio memiliki kelebihan dibandingkan media visual lain. Radio memiliki
banyak kemudahan yaitu dapat didengarkan dimanapun dan kapanpun dengan cara
apapun. Namun, radio pula memiliki kekurangan yaitu tidak dapat diulang kembali.
Berbeda halnya dengan media televisi yang bisa dilihat ulang kembali dan juga media
cetak yang bisa dibalik kembali halaman sebelumnya. Radio pula satu-satunya media
yang dekat dengan pendengarnya, hal itu diakui karena hampir disetiap program,
radio selalu melibatkan pendengar untuk memeriahkan program acara. Pendengar
dapat terlibat langsung dengan acara tersebut.
Citra adalah tujuan utama pada suatu perusahaan dan sekaligus merupakan
reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat
(kehumasan) atau public relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible)
dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil
penilaian baik dan buruk. Seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun
negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas
pada umumnya.
Dalam skripsi ini penulis menggunakan jenis citra yang dikemukakan oleh
Frank Jefkins yaitu citra perusahaan (corporate image). Alasan penulis memfokuskan
pada citra itu karena sebagai radio milik negara penulis ingin mencari tahu apa saja
strategi RRI Jakarta dalam menjalin kerja sama dalam mengadakan setiap event off
3
air maupun on air yang diselenggarakan oleh RRI Jakarta dalam memajukan RRI
Jakarta dalam mempertahankan citra lembaga.
Citra lembaga adalah citra dimana masyarakat dapat langsung mengenali
perusahaan tersebut dari citranya, dengan citra lembaga juga menjelaskan baik
buruknya suatu perusahaan. Sebagai perusahaan media milik negara RRI selalu
menjaga citra lembaganya dan itu terbukti dari pamor RRI yang tidak pernah jelek di
mata masyarakat Indonesia. Dalam skripsi ini penulis meneliti tentang RRI Jakarta
dan memfokuskan pada strategi apa saja yang diterapkan seorang public relations
RRI Jakarta dalam menjaga citra lembaganya untuk memajukan RRI Jakarta.
Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis akan mendeskripsikan strategi apa
saja yang digunakan seorang public relations RRI Stasiun Jakarta dalam menjaga
citra lembaga radio nasional untuk memajukan RRI Jakarta dengan judul ‘Strategi
Public RelationsRRI Jakarta Dalam Mempertahankan Citra Lembaga RRI Jakarta’
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Batasan masalah yang diambil oleh peneliti berdasarkan latar belakang diatas
yaitu tentang strategi yang digunakan seorang public relations RRI Stasiun Jakarta
dalam menjaga citra lembaga radio nasional untuk memajukan RRI Jakarta.
Dengan melihat latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian
ini adalah :
1. Apa saja strategi yang digunakan seorang public relations RRI Jakarta
dalam melaksanakan citra lembaga?
2. Apa saja faktor dari strategi RRI Jakarta dalam mempertahankan citra
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan di teliti, maka penelitian ini mempunyai
tujuan untuk :
1. Menguraikan strategi apa saja yang digunakan seorang public relations RRI
Jakarta.
2. Mengetahui faktor dan strategi RRI Jakarta dalam mempertahankan citra
lembaganya.
D. Manfaat Penelitian
Secara teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi keilmuan yang terkait dalam
membangun ilmu komunikasi, khususnya yang terkait dengan pengetahuan
berbagai strategi seorang public relations dalam menjaga citra sebuah radio.
Secara praktis
1. Bagi RRI Jakarta menerapkan strategi public relations dalam
mempertahankan citra lembaganya.
2. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
bahan referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
E. Tinjauan Pustaka
Penyusunan skripsi ini didasarkan dari beberapa penelitian yang telah
dilakukan, yaitu:
1. Skripsi pertama menjelaskan dari setiap macam strategi yang disambungkan
dengan strategi public relations 106,2 Bens radio. Persamaan dengan skripsi
lembaga perusahaan. Perbedaannya adalah objek penelitian yang penulis
angkat adalah RRI Jakarta4
2. Skripsi kedua mendapatkan hasil tentang format RRI Meulaboh dalam
menjalankan fungsinya sebagai media massa. Memiliki kesamaan objek
penelitian yaitu RRI hanya berbeda daerah, memiliki perbedaan konsep
penelitian.5
3. Skripsi yang ketiga mendapatkan hasil penelitian bahwa strategi public
relations PT.Unilever,Tbk meliputi komitmen jangka panjang terhadap
pembangnan yang berkelanjutan dan praktek-praktek bisnis yang
bertanggung jawab. Memiliki kesamaan konsep penelitian tentang strategi
public relations dan perbedaan objek penelitian.6
4. Skripsi yang keempat mendapatkan hasil penelitian bahwa kerjasama
sesama anggota penyiar sudah berjalan dengan baik,hal ini ditunjukan
dengan adanya saling mengisi atau menggantikan jika suatu saat ada
seorang penyiar yang berhalangan,Kemampuan pimpinan dalam
mengkoordinir bawahan sudah berjalan dengan baik hal ini ditunjukan
dengan adanya rapat-rapat sebelum melaksanakan program.7 Persamaan
dengan skripsi ini adalah hasil kerjasama dan perbedaan adalah objek
penelitian.
4 Tri Lestari, Strategi Public Relations 106,2 FM Bens Radio Dalam Memelihara Citra
Perusahaan
5
Hamdani,Peran Komunikasi Media Massa (RRI) Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Bagi Masyarakat (Studi Kasus Masyarakat di Kecamatan Johan Pahlawan)
6
Lintang Triani Wibowo, Strategi public relations PT.Unilever Indonesia, Tbk Dalam
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Wujud Pelestarian Lingkungan (Studi Kasus Tentang Trash and Fashion dalam CSR di PT.Unilever Indonesia,Tbk)
7 Reindra Alsalputra
F. Kerangka konsep
•Segenap olah siar tidak untuk mencari
keuntungan komersil
•Muncul dari komunitas karena kebutuhan setempat
•Bottom up aspirasi dari bawah
•Bottom up aspirasi dari bawah
Strategi public relations
Rosady Ruslan
Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi
(Konsepsi dan Aplikasi)
Jenis-jenis Citra
Frank Jefkins
Citra cermin: Kesan yang diyakini oleh perusahaan.
Citra kini: Kesan yang diperoleh dari orang lain tentang perusahaan/organisasi.
Citra keinginan: Kesan yang memang diharapkan terjadi oleh perusahaan.
Citra perusahaan: Kesan yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya sehingga bisa diterima oleh publiknya. Citra Serbaneka: Kesan yang berkaitan dengan segala aspek untuk lebih mengenal (awareness) terhadap identitas perusahaan.
G. Tahapan penelitian
1. Pendekatan dan paradigma penelitian
a. Observasi
Merupakan metode pertama yang digunakan dalam melakukan
penelitian ini. teknik observasi atau pengamatan yang peneliti gunakan
adalah bersifat langsung dengan mengamati objek yang diteliti, yakni
bagaimana strategi penyiaran RRI Jakarta dalam mempertahankan
citra lembaganya. Yang penulis lakukan selama sebulan 3 kali.
b. Wawancara
Peneliti melakukan tanya jawab mendalam dengan pak Herman
Zuhdi selaku kepala radio RRI Jakarta, pak Zulham simatupang seksi
pencitraan, ibu Herlina Jabis seksi penjualan, ibu Siti Khatijah seksi
LPU, kak Mariana penyiar Pro 2 RRI Jakarta yang penulis lakukan
selama sebulan 3 kali.
c. Dokumentasi
Proses pengumpulan dan pengambilan data yang berdasarkan
tulisan-tulisan berbentuk catatan, foto-foto,piagam dan piala yang
peneliti lakukan di RRI Jakarta.
2. Pengolahan data
Untuk mendapatkan kejelasan data peneliti menggunakan
tabel-tabel dan bagan struktur organisasi mengenai program, biaya iklan dan
daftar progama acara RRI Jakarta berdasarkan pedoman CEGDA UIN
3. Analisis data
Temuan ditafsirkan sesuai dengan kerangka konsep dan landasan
teori yang peneliti jadikan acuan dan peneliti deskripsikan pada bab IV.
H. Metodologi penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan representatif dalam
penelitian ini, maka penulis menggunakan metode deskriptif analisis
melalui pendekatan kualitatif. Dimana pendekatan deskriptif kualitatif ini
bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat serta hubungan antara
fenomena yang diteliti.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek peneliti adalah kepala stasiun RRI Jakarta, Humas RRI, bagian
penjualan, dan seorang seksi pencitraan.
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian bertempat di RRI Stasiun Jakarta yang berlokasi di
Jl.Medan Merdeka Barat 4-5 Jakarta, 10110. Adapun waktunya yaitu bulan
Maret – Mei 2016.
I. Sistematika penulisan
BAB I PENDUHULUAN yang berisi tentang : Latar Belakang, Batasan dan
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,
Kerangka Konsep, Tahapan Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika
BAB II LANDASAN TEORITIS yang berisi tentang : Strategi Public
Relations, Public Relations, Citra, Perbedaan Radio, Dakwah Profesional.
BAB III PROFIL RRI JAKARTA yang berisi tentang : Sejarah berdirinya
RRI, Profil RRI Jakarta, Tarif Iklan RRI Jakarta, Visi dan Misi RRI Jakarta,
Program Siaran RRI Jakarta, Penghargaan RRI Jakarta, Struktur Organisasi
RRI Jakarta, Sarana dan Prasarana RRI Jakarta.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN yang berisi tentang : Strategi
Public Relations RRI Jakarta dalam Meningkatkan Citra Lembaga, Citra
Lembaga RRI Jakarta,
BAB V PENUTUP yang berisi tentang : Kesimpulan, Saran – Saran, Daftar
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Public relations
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa stategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dl perang dan damai8. Ahmad S. Adnanputra, M.A,M.S., pakar public relations dalam naskah workshop berjudul PR strategy (1990), mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen9.
Lembaga atau organisasi yang memiliki public relations di dalamnya, dengan keterbukaan yang terus-menerus diupayakan dan dengan mencermati terjadinya integrasi antara organisasi dengan publik internal, eksternal dan kelompok publiknya, akan dapat meminimalisasi ketegangan dalam organisasi itu sendiri (endogin) atau perubahan yang datang dari luar organisasi (eksogin)10
Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah sekelompok kecil konsumen11.
Sarana strategi public relations ditentukan pada strategi public relations melalui program pendekatan dengan cara:12
a. Membeli (purchasing)
Mengabulkan atau menuruti tuntutan yang diberikan oleh publik eksternal saat terjadinya perundingan atau tawar menawar.
b. Penekanan/kekuasaan (pressure & power)
Digunakan untuk pencegahan penolakan secara langsung, agar publik eksternal bisa berubah sikap untuk menerima keputusan suatu perusahaan atau organisasi
c. Membujuk (persuation)
Digunakan dalam jangka pendek untuk mendapatkan publik eksternal sesuai keinginan perusahaan atau organisasi.
8
Kamus besar bahasa Indonesia , hal.1340
9
Rosady Ruslan,Public relation dan Komunikasi,(Jakarta,PT. Rajagrafindo Persada,2003),h.133.
10
Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-dasar Public relation: teori dan praktik,(Jakarta,PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,2002),h.5
11
Fred R.David,Strategic Management (Manajemen Strategis Konsep)Cet.12,(Jakarta,Salemba Empat,2009),h.231
12
d. Pengampunan/merangkul (patronage)
Digunakan dalam jangka panjang untuk membina atau mempertahankan kerjasama dengan publik eksternal yang sudah ada. B. Public relations
Manusia dalam memenuhi kebutuhan sosialnya harus mengadakan hubungan dengan masyarakat, untuk itu disini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian atau definisi tentang Public relations atau yang lebih dikenal dengan istilah Hubungan Masyarakat (Humas).
Secara harfiah public adalah sekelompok orang yang mempunyai minat dan kepentingan yang sama pada sesuatu hal, sedangkan Relations adalah dalam bentuk jamak memiliki arti hubungan-hubungan. Jefkins mengungkapkan definisi untuk public relations bahwa “public relations” adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antar sesuatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandasan pada saling pengertian”13.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa public relations atau humas/kehumasan adalah tempat mendapatkan informasi sedangkan kehumasan berarti perihal hubungan masyarakat, penjulan jasa
Menurut Jefkins, tujuan dari public relations adalah:
a. Mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b. Meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c. Menyebarluaskan perusahaan kepada masyarkat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
d. Mempersiapkan dan mengondisikan masyarakat untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
e. Memperbaiki hubungan antara perusahaan dan masyarakatnya.
f. Mendidik konsumen agar lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk perusahaan.
g. Meyakinkan masyarkat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
h. Meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi risiko pengambil alihan oleh pihak lain.
i. Mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
j. Memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan atau produk perusahaan yang bersangkutan terhindah dari peraturan.
k. Menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas berbagai hal.
Public relations pemerintah pada umumnya bertempat di departemen-departemen serta badan-badan yang termasuk pemerintah pusat. Tugas public
13
relations pemerintahan pusat adalah menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai.
Berbicara mengenai PR selalu berhubungaan dengan pelanggan atau orang yang memakai jasa. Public relations/humas bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu citra yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap para stakeholdersnya sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal14.
Adapun public relations pemerintahan menurut Chilip bahwa humas pemerintah adalah suatu bagian khusus dari tugas public relations yang membangun dan memelihara hubungan dengan masyarakat lokal dan pemerintahan sekaligus memberikan perintah untuk mempengaruhi kebijakan publik.
Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas humas yang terdapat di instansi pemerintah dengan non-pemerintah adalah tidak adanya unsur komersial walaupun humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi meningkatkan pelayanan umum15. Fungsi Pokok Public relations Pemerintah Indonesia, yaitu:
1. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah.
2. Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada masyarakat.
3. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan publiknya dilain pihak.
4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Public relations pada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Pengertian peran ganda humas instansi pemerintah dan lembaga BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tersebut dalam upaya menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi aparat kehumasan lembaga bersangkutan.
14
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi: Konsepsi & Aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), cet ke-4, h.121
15
C. Citra
Dalam kamus besar bahasa Indonesia bahwa citra adalah rupa, gambaran
yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau
produk.
Menurut Frank Jefkins citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya16.
Citra juga bisa dikatakan sebagai proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas.
Frank Jefkins membaginya dalam enam jenis citra yaitu: 1. Jenis-jenis citra
a. Citra cermin (Mirror Image)
Kesan yang diyakini oleh perusahaan (para pimpinan) terhadap organisasinya secara sepihak tanpa mengacuhkan kesan dari luar.
Yaitu: Citra yang hanya dipercaya oleh perusahaan tanpa memperdulikan pandangan orang lain.
b. Citra Kini (Current Image)
Kesan yang diperoleh dari orang lain tentang perusahaan/organisasi atau hal lain yang berkaitan dengan produknya. Berdasarkan kesan dari eksternalnya.
Yaitu: kesan yang hanya dipercaya berdasarkaan pandangan orang lain terhadap perusahaan tersebut.
c. Citra Keinginan (Wish Image)
Kesan yang memang diharapkan terjadi oleh perusahaan, atau seperti apa yang diinginkan dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga/perusahaan, atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal (good awareness), menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan (take and give) oleh publiknya.
Yaitu: citra yang diberikan orang lain terhadap perusahaan tertentu berdasarkan keinginan perusahaan tersebut.
d. Citra Perusahaan (Corporate Image)
Kesan yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya sehingga bisa diterima oleh publiknya.
Yaitu: citra yang dibentuk oleh perusahaan sehingga dapat diterima oleh orang lain. Contohnya seperti RRI
e. Citra Serbaneka (Multiple Image)
16 Soemiratdan Elvinaro Ardianto,Dasar-dasar
Kesan yang berkaitan dengan segala aspek untuk lebih mengenal (awareness) terhadap identitas perusahaan. Contohnya : atribut logo,
brand’s name, seragam (uniform) para front liner, sosok gedung, dekorasi
lobby kantor, penampilan para profesionalnya.
Yaitu: citra yang dikenal orang lain berdasarkan brand perusahaan tertentu. Contohnya seperti Pertamina
f. Citra Penampilan (Performance Image)
Kesan yang lebih ditunjukan kepada subjeknya,Bagaimana kinerja/penampilan diri (performance image) para professional perusahaan/organisasi yang serba menyenangkan dan selalu baik.
Yaitu: citra yang diberikan oleh orang lain berdasarkan kinerja sebuah perusahaan. Contohnya seperti TVOne atau Metro TV.
D. Perbedaan radio
Penelitian ini fokus pada perbedaan radio komersial, komunitas dan
publik, istilah radio siaran berasal dari kata “Radio broadcast” artinya yaitu
menyampaikan informasi kepada khalayak berupa suara yang berjalan satu
arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media.17
Radio siaran adalah pemancar radio yang langsung ditujukan kepada umum dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai media.18
Manajeman radio dalam bentuk yang “Kontemporer” masih baru di
Indonesia. Kontemporer maksudnya adalah secara teknologi mengadopsi model jaringan (networking) dan ranah digital, radio bebas digunakan untuk pemberdayaan masyarakat (social empowerment) tanpa kontrol dan kendali penguasa. Keberadaan radio kontemporer mulai terasa pascareformasi 1988.19
Tipe-tipe radio dalam literature amat beragam seiring perkembangan teknologi. Menurut Robert McLeish, tipe radio yang popular adalah:20
a. Public service station, yakni radio yang dimiliki dan melayani kepentingan umum secara nasional.
b. Commercial station, yakni radio milik pribadi untuk mencari keuntungan komersial.
c. Government station, yakni radio pemerintah yang digunakan untuk kepentingan umum.
17
Denis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa Mc Quail (Jakarta: Salemba Humanika,2011), edisi ke-6,h.40
18
Peraturan pemerintah No.55 tahun 1997
19
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional (Yogyakarta: PT.LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta,2005),cet ke-2,h.25
20
d. Government owned station, yakni radio milik pemerintah yang sepenuhnya digunakan untuk propaganda.
e. Institutional ownership station, yakni radio yang dimiliki ormas, kampus dan LSM.
f. Community ownership, yakni radio milik komunitas kecil di suatu kelurahan.
Di Indonesia sebelum 1998 hanya dikenal dua tipe radio, yaitu radio pemerintah (government owned station) dan radio komersial, meskipun radio komunitas sudah mulai ada, secara politik dilarang dan dicap sebagai radio gelap.
Perbedaan radio publik, komersial dan komunitas, dijelaskan sebagai berikut:21
tabel 2.1 perbedaan radio
Perihal Radio Komunitas Radio Swasta Radio Publik
Ide/latar
Komunitas Pendiri/pemilik Publik luas
Sasaran siaran Komunitas lokal Seluas-luasnya Seluas-luasnya Strategi
Staffing Kaderisasi & relawan
Karyawan/pekerj a dan professional
Karyawan/pekerj a & professional Peralatan & Dapat dimulai Menuntut Menuntut
21
pemasukan (pendanaan)
mengikat,iuran dan iklan yang terbatas
seluas-luasnya sumbangan,iuran dan iklan
Kriteria & jumlah materi iklan
Terbatas sesuai komunitas
Terbuka luas Melalui lembaga supervisi
Dapat disimpulkan bahwa radio publik tidak jauh berbeda dengan
radio komersial, yang membedakan adalah kepemilikan dan sasaran
penyiarannya. RRI Jakarta dimiliki oleh pemerintah dibawah nama negara
dengan sasaran penyiaran yang melayani seluruh lapisan masyarakat.
E. Dakwah Profesional
Al-qur’an menyebutkan komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia, cara untuk manusia berkomunikasi sudah tertulis jelas di al-qur’an dengan memberikan beberapa kata kunci yang berhubungan dengan hal itu, misalnya
mengartikan kata kunci al-bana sebagai kemampuan berkomunikasi. Allah menciptakan manusia mengajarkan al-bana (pandai berbicara) seperti di dalam surah al-qur’an Ar-rahman ayat 1-4 yang berbunyi:
Artinya : “(1) (Tuhan) yang Maha Pemurah, (2) Yang telah mengajarkan Al
-qur’an, (3) Dia menciptakan manusia, (4) mengajarnya pandai bicara” (Ar
-rahman:1-4)
Di dalam Al-Qur’an Allah SWT, selalu mengingatkan tentang bukti -bukti keagungan ciptaan-Nya, supaya manusia tahu bahwa tidak mungkin itu terjadi tanpa ada yang menciptakannya.
Qaulan balighan yakni komunikasi efektif yang terjadi bila komunikator menyentuh komunikan pada hati dan otaknya sekaligus. Aristoteles pernah menyebut tiga cara efektif untuk memengaruhi manusia yaitu: Ethos, Logos dan Pathos. Dengan Ethos kita merujuk pada kualitas komunikator, dengan Logos kita meyakinkan komunikan tentang kebenaran argumentasi kita dan dengan Pathos kita bujuk komunikan untuk mengikuti pendapat kita.
Kata baligh dari bahasa Arab berarti sampai, mengenai sasaran atau mencapai tujuan. Sedangkan qaul adalah ucapan atau komunikasi, maka baligh artinya fasih atau jelas maknanya. Oleh karena itu, prinsip qaulan balighan dapat diartikan sebagai prinsip komunikasi yang efektif.
Dua hal yang mencakup qaulan balighan menurut Jalaluddin Rahmat:
a. Qaulan Balighan terjadi bila komunikator menyentuh khalayaknya pada hati dengan sifat-sifat khalayak yang dihadapinya
b. Qaulan Balighan terjadi bila komunikator menyentuh khalayaknya pada hati dan otaknya.
Dalam Q.S Annisa : 63
Artinya : “mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka
perkataan yang berbekas pada jiwa mereka” Q.S An-nisa : 63.
Secara umum ayat itu menjelaskan tentang prinsip-prinsip dalam
berdakwah (Perkataan yang penuh makna). Berdasarkan penjelasan di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa qaulan balighan merupakan prinsip
berkomunikasi secara efektif dan tepat sasaran. Penerapan prinsip ini
membutuhkancara pandang yang bijaksana dari komunikator, menyesuaikan
diri dengan orang yang menjadi sasaran dari informasi yang hendak
BAB III PROFIL RRI
A. Sejarah Berdirinya RRI
Sejarah Radio Republik Indonesia bermula sejak pendiriannya secara resmi pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam, Jakarta. Sehingga menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dr.Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional.
Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi. Dewan Pengawas yang berjumlah 5 orang terdiri dari unsur publik, pemerintah dan RRI. Dewan Pengawas yang merupakan wujud representasi dan supervisi publik memilih Dewan Direksi yang berjumlah 5 orang yang bertugas melaksanakan kebijakan penyiaran dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan penyiaran.
Status sebagai lembaga penyiaran publik juga ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005 yang menjelaskan tentang penyelanggaraan penyiaran lembaga penyiaran publik. Diantaranya :
Nomor 11 tahun 2005:
Dunia penyiaran di Indonesia berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi serta dinamika masyarakat. Untuk memberikan keseimbangan dalam memperoleh informasi, pendidikan, kebudayaan dan hiburan yang sehat pada masyarakat. Diperlukan lembaga penyiaran publik yang bersifat independen, netral, tidak komersial yang tidak semata-mata memproduksi acara siaran sesuai tuntutan liberalisasi dan selera pasar, serta bukan pula sebagai corong pemerintah melainkan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
Lembaga penyiaran publik diperlukan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan negara kepulauan, berfungsi sebagai identitas nasional (flag carrier), pemersatu bangsa dan pembentuk citra positif bangsa di dunia Internasional, selain bertugas menyiarkan informasi, pendidikan, budaya, dan hiburan.
Lembaga penyiaran publik mempunyai prinsip:
1. Siarannya harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (general geographical availability)
3. Programnya harus mencerminkan identitas dan budaya nasional 4. Penyajian siarannya hendaknya bervariasi.
Nomor 12 tahun 2005:
Radio Republik Indonesia (RRI) yang merupakan satu-satunya radio yang menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya tanggal 11 September 1945, RRI mengemban tugas sebagai radio perjuangan, bahkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia diketahui secara luas oleh masyarakat baik dalam lingkup nasional maupun internasional melalui RRI.
Sebelum lahirnya UU No.32 tahun 2002 tentang penyiaran, RRI berbentuk perusahaan jawatan di bawah Departemen Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000.
UU No.32 tahun 2002 tentang penyiaran pada pasal 14 mengamanatkan RRI sebagai lembaga penyiaran publik berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral dan tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.
Berdasarkan pasal 5 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi Perkara Nomor 005/PUU-I/2003 tanggal 28 Juli 2004, maka Peraturan Pemerintah ini disusun oleh pemerintah yang dikoordinasikan oleh Menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnnya di bidang komunikasi dan informatika termasuk di dalamnya pengaturan di bidang penyiaran radio dan televisi, dengan materi yang diatur meliputi status kelembagaan, susunan organisasi, pembiayaan, kepegawaian, dan lain-lain sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan RRI guna mencapai tujuan yang diharapkan.
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang Nomor 32/2002 tentang penyiaran yang dijelaskan sebagai berikut:
Bahwa kemerdekaan menyatakan pendapat, menyampaikan, dan memperoleh informasi, bersumber dari kedaulatan rakyat yang merupakan hak asasi manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis. Dengan demikian, kemerdekaan atau kebebasan dalam penyiaran harus dijamin oleh negara. Dalam kaitan ini UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengakui, menjamin dan melindungi hal tersebut. Namun, seusai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, maka kemerdekaan tersebut harus bermanfaat bagi upaya bangsa Indonesia dalam menjaga intergrasi nasional, menegakkan nilai-nilai agama, kebenaran, keadilan, moral, dan tata susila, serta memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini kebebasan harus dilaksanakan secara bertanggung jawab, selaras dan seimbang antara kebebasan dan kesetaraan menggunakan hak berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
umum, perannya makin sangat strategis, terutama dalam mengembangkan alam demokrasi di negara kita. Penyiaran telah menjadi salah satu sarana berkomunikasi bagi masyarakat, lembaga penyiaran, dunia bisnis, dan pemerintah. Perkembangan tersebut telah menyebabkan landasan hukum pengaturan penyiaran yang ada selama ini menjadi tidak memadai.
Undang-undang ini disusun berdasarkan pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
1. Penyiaran harus mampu menjamin dan melindungi kebebasan berekspresi atau mengeluarkan pikiran secara lisan dan tertulis, termasuk menjamin kebebasan berkreasi dengan bertumpu pada asas keadilan, demokrasi dan supremasi hukum.
2. Penyiaran harus mencerminkan keadilan dan demokrasi dengan menyeimbangan antara hak dan kewajiban masyarakat ataupun pemerintah, termasuk hak asasi setiap individu/orang dengan menghormati dan tidak mengganggu hak individu/orang lain.
3. Memperhatikan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, juga harus mempertimbangkan penyiaran sebagai lembaga ekonomi yang penting dan strategis, baik dalam skala nasional maupun Internasional.
4. Mengantisipasi perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya di bidang penyiaran, seperti teknologi digital, kompresi, komputerisasi, televisi kabel, satelit, internet, dan bentuk-bentuk khusus lain dalam penyelenggaraan siaran.
5. Lebih memberdayakan masyarakat untuk melakukan kontrol sosial dan berpartisipasi dalam memajukan penyiaran nasional. Untuk itu, dibentuk Komisi Penyiaran Indonesia yang menampung aspirasi masyarakat dan mewakili kepentingan publik akan penyiaran.
6. Penyiaran mempunyai kaitan erat dengan spectrum frekuensi radio dan orbit satelit geostasioner yang merupakan sumber daya alam yang terbatas sehingga pemanfaatannya perlu diatur secara efektif dan efisien.
7. Pengembangan penyiaran diarahkan pada terciptanya siaran yang berkualitas, bermastabat, mampu menyerap, dan merefleksikan aspirasi masyarakat yang beraneka ragam, untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh buruk nilai budaya asing.
Besarnya tugas dan fungsi RRI yang diberikan oleh negara melalui UU no 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, PP 11 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik, serta PP 12 tahun 2005, RRI dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga penyiaran yang dapat berjaringan secara nasional dan dapat bekerja sama dalam siaran dengan lembaga penyiaran Asing.
3, 14 programa 4 dan 7 studio produksi maka RRI setara dengan 205 stasiun radio.22
RRI sebagai lembaga penyiaran publik harus memiliki prinsip lembaga penyiaran publik, diantaranya:
1. LPP adalah lembaga penyiaran untuk semua warga negara 2. Siarannya harus menjangkau seluruh wilayah negara 3. Siarannya harus merefleksikan keberagaman
4. Siarannya harus berbeda dengan lembaga penyiaran lainnya 5. LPP harus menegakkan independensi dan netralitas
6. Siarannya harus bervariasi dan berkualitas tinggi 7. Menjadi flag carrier dari bangsa indonesia 8. Mencerminkan identitas bangsa
9. Perekat dan pemersatu bangsa
Sebagai sumber informasi terpercaya sesuai dengan prinsip lembaga penyiaran publik, dalam menyelenggaran siaran RRI berpedoman pada nilai-nilai standar penyiaran:
1. Siaran bersifat independen dan netral 2. Siaran harus memihak pada kebenaran 3. Siaran memberi pemahaman
4. Siaran mengurangi ketidakpastian
5. Siaran berpedoman pada pancasila, UUD 1945 dan kebenaran, serta peraturan yang lainnya.
6. Siaran harus memihak hanya kepada kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia
7. Siaran harus menjaga persatuan, kesatuan dan Kedaulatan NKRI Sebagai radio milik Negara RRI memiliki peran tersendiri dalam penyiaran, yaitu:
Peran dalam Pemberdayaan Masyarakat
RRI menyelenggarakan siaran pemberdayaan masyarakat di semua lapisan masyarakat melalui siaran pedesaan, nelayan, wanita, anak-anak, siaran lingkungan hidup, kewirausahaan, teknologi tepat guna, kerajinan, perdagangan, pertanian, koperasi, industri kecil dll.
Peran RRI sebagai Pelestari Budaya Bangsa
Seluruh RRI wajib menyelenggarakan siaran seni dan budaya daerah seluruh indonesia secara konsisten dan tidak pernah berhenti seperti siaran ketoprak,wayang orang, wayang golek, madihin, saluang dan budaya minang lainnya, budaya bugis, dan budaya daerah-daerah lainnya.
Peran RRI sebagai pelestari lingkungan
RRI menyelenggarakan siaran Green Radio untuk penanaman kembali Re Use, Reduce dan Recycling dengan berbagai format dan variasi bentuk acara.
Peran RRI sebagai media pendidikan
RRI menyelenggarakan siaran pendidikan dari Taman Kanak-Kanak sampai Mahasiswa. RRI menyelenggarakan Pekan Kreatif dengan mengadakan
22 http://www.rri.co.id/profil, diakses pada hari Selasa tanggal 12 April 2016 pkl.12.30 PM,
lomba kreatif remaja seperti lomba cipta lagu, lomba cipta design , lomba IT, lomba band indie, bintang radio, pekan tilawatil quran. Disamping itu juga menyelenggarakan siaran pendidikan social masyarakat, seperti siaran wanita, siaran pedesaan, siaran KB dll.
Peran RRI sebagai Media Diplomasi
RRI menyelenggarakan siaran radio diplomasi melalui siaran luar negeri untuk membangun citra positif bangsa didunia internasional bekerjasama dengan kedutaan dan radio luar negeri dengan siaran yang bersifat reciprocal. kerjasama siaran dengan ABC , NHK, RTM, RTB, KBS, RTH, SR, BBC, Radio Jedah, Radio Turki, RCI, DW dll.
Peran RRI sebagai media terdepan tanggap bencana
RRI menyelenggarakan siaran langsung dari tenda darurat melalui Radio Based Disaster Management. Setiap ada bencana dalam waktu tidak lebih dari 24 jam RRI harus sudah melaporkan, kemudian diikuti program Pelipur Lara korban bencana dan trauma healing dengan mendirikan studio darurat.
Peran RRI dalam menghubungkan tenaga kerja di Luar Negeri
RRI menyelenggarakan siaran rutin dan terkoneksi dengan 7 negara yaitu Hongkong, Malaysia, Brunei Darusalam, Jepang, Taiwan, Korea dan Arab Saudi untuk mendekatkan TKI dengan kampung halaman. Pendengar RRI di luar negeri khususnya TKI berjumlah puluhan ribu orang yang mendengar melalui audio streaming. Dalam rangka mewujudkan peran second track diplomacy menyelenggarakan acara Forum Diplomatik.
Peran RRI sebagai media hiburan
RRI menyelenggarakan siaran hiburan berupa siaran musik dan kata, pagelaran musik klasik yaitu orkes symphoni Jakarta dan orkes symphoni yang dimiliki RRI daerah. Pagelaran kesenian dan budaya, lawak, Quiz dll.
Peran RRI dalam sabuk pengaman informasi (Information Safety Belt)
Selama tahun 2009 - 2010 RRI telah mendirikan studio di wilayah perbatasan dan daerah terpencil atau blankspot, antara lain: Entikong, Batam, Nunukan, Putusibaou, Malinau, Atambua, Ampana, Boven Digoel, Kaimana, Skow, Oksibil, Takengon, Sabang dan Sampang. Siaran melalui studio-studio produksi ini ditujukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan memberikan akses informasi yang berimbang bagi masyarakat di daerah perbatasan maupun di daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat menerima siaran RRI atau blankspot. B. PROFIL RRI JAKARTA
a. Profil RRI Jakarta
Jenis: Lembaga Penyiaran Publik Industri/Jasa: Penyiaran Umum Didirikan: 11 September 1945
Kantor Pusat: Jl.Medan Merdeka Barat 4-5, Jakarta Pusat Daerah Layanan: Indonesia, Internasional
Slogan: Sekali di udara, tetap di udara Situs web: www.rri.co.id
b. Format Station
Bahasa Siaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Internasional Panggilan Pendengar: Sahabat RRI
Format Musik: Indonesia pop, Internasional c. Profil Pendengar
Usia: 6 tahun sampai usia lanjut Sex: unisex
Pekerjaan: multi job Pendidikan: TK-Pensiunan C. Tarif Iklan RRI Jakarta
RRI PRO 1
Dalam mendapatkan iklan RRI Jakarta memang tidak diharuskan mencari
sponsor atau pemasukan iklan komersil karena RRI Jakarta sendiri sudah
memiliki iklan layanan masyarakat yang juga bekerjasama dengan
lembaga-lembaga pemerintahan.
Adapun tarif iklan yang diberikan oleh RRI Jakarta pada Pro 1:
Tabel 3.1
Tarif iklan PRO 1 RRI Jakarta
DAFTAR IKLAN BIAYA
Iklan durasi 30” (Direlay 60 St RRI) Rp.2.000.000,-
Iklan Prime time durasi 60” Rp.175.000,-
Iklan regular time durasi 60” Rp.125.000,-
ILM durasi 30” (direlay 60 St RRI) Rp.1.700.000,-
Iklan baca/Adlip durasi 2” Rp.125.000,-
Advertorial durasi 30” Rp.300.000,-
Sponsor acara 30” (2 kali pemutaran iklan) Rp.1.000.000,-
Sponsor acara 60” (4 kali pemutaran iklan) Rp.1.750.000,-
Sponsor acara 3 jam (10 kali pemutaran iklan)
Rp.5.000.000,-
Lintas sektoral 15” (1 kali pemutaran iklan) Rp.1.500.000,-
Lintas sektoral 20” (2 kali pemutaran iklan) Rp.2.250.000,-
iklan)
Pada tarif iklan Pro 1 RRI Jakarta yang termurah terdapat pada iklan
regular time dengan durasi iklan 60” yang merupakan iklan yang dibuat
sendiri oleh RRI Jakarta. Sedangkan yang termahal terdapat pada sponsor
acara 3 jam yaitu iklan komersil yang bekerjasama dengan agency atau
pemerintahan.
RRI PRO 2
Adapun tarif iklan yang diberikan oleh Pro 2 RRI Jakarta yaitu:
Tabel 3.2 Tarif iklan PRO 2
PLATINUM PRIME TIME
(Senin – Jumat, 06.00-11.00 & 15.00-19.00 WIB)
HARGA
talkshow berdurasi 60 menit yaitu iklan komersil yang bekerjasama dengan
agency atau pemerintahan yang biasanya pada saat terdapat narasumber yang
bagus sehingga mendapat pendengar yang banyak juga.
RRI PRO 3
Adapun tarif iklan pro 3 RRI Jakarta:
Tabel 3.3
PRIME TIME (05.00-09.00 & 15.00-19.00) Loose Spot 60”
Commercial Rp.1.500.000,- ILM Rp. 1.250.000,- REGULAR TIME (Loose Spot 60”) Commercial Rp. 1.250.000,-
ILM Rp. 1.000.000,-
ALL TIME (Adlibs 60”) Commercial Rp. 1.250.000, ILM Rp. 1.000.000,--
Terdapat tarif paling murah yaitu dari iklan layanan masyarakat yang
diberikan oleh beberapa lembaga pemerintahan untuk disiarkan di PRO 3
Jakarta. Sedangkan tarif paling mahal ada pada iklan komersial yang
diberikan oleh perusahaan swasta untuk menjual produk.
RRI PRO 4
Adapun tarif iklan yang diberikan oleh RRI Jakarta pada Pro 4: Tabel 3.4
Tarif iklan PRO 4
DAFTAR IKLAN BIAYA
Iklan durasi 30” (direlay 60 St RRI) Rp.2.000.000,-
Iklan prime time durasi 60” Rp.300.000,-
Iklan regular time durasi 60” Rp.220.000,-
ILM durasi 30” (direlay 60 St RRI) Rp.1.700.000,-
Iklan baca/adlib durasi 2” Rp.200.000,-
Advertorial durasi 3” Rp.500.000,-
Time signal 30” (disiarkan di 3 progamma) Rp.1.000.000,-
Varia Nusantara 30” (direlay 58 St RRI) Rp.1.200.000,-
Pengumuman lelang 2 kali siar (sesuai kualifikasi)
Rp.500.000
Sponsor acara 30” (4 kali pemutaran iklan) Rp.1.200.000,-
Sponsor acara 60” (6 kali pemutaran iklan) Rp.1.850.000,-
Sponsor acara 3 jam (10 kali pemutaran iklan) Rp.7.500.000,-
Lintas sektoral 20” (dua kali pemutaran iklan) Rp.3.000.000,-
Lintas sektoral 45”-55” (2 kali pemutaran iklan) Rp.5.000.000,-
Pada tarif iklan Pro 4 RRI Jakarta yang termurah terdapat pada iklan
regular time dengan durasi iklan 60” yang merupakan iklan yang dibuat
sendiri oleh RRI Jakarta. Sedangkan yang termahal terdapat pada sponsor
acara 3 jam yaitu iklan komersil yang bekerjasama dengan agency atau
pemerintahan.
D. Visi dan Misi RRI
Visi dan misi pada suatu perusahaan menjadi tolak ukur untuk
menjalankan perusahaannya. Visi adalah suatu pandangan jauh tentang
perusahaan, tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Sedangkan Misi adalah
pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
mewujudkan Visi.
Adapun visi dan beberapa misi yang terdapat di RRI Jakarta, bertujuan
untuk memajukan RRI Jakarta ke tahap internasional yang dilalui oleh
beberapa misi untuk mendukungnya.
Visi
Menjadikan LPP RRI radio berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa, berkelas dunia.
Misi
1. Memberikan pelayanan informasi terpercaya yang dapat menjadi acuan dan sarana kontrol sosial masyarakat dengan memperhatikan kode etik jurnalistik/kode etik penyiaran.
3. Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.
4. Menyelenggarakan program siaran berperspektif gender yang sesuai dengan budaya bangsa dan melayani kebutuhan kelompok minoritas.
5. Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI
6. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.
7. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program siaran. 8. Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara
nasional dan internasional dengan mengoptimalkan sumberdaya teknologi yang ada.
9. Mengadaptasi perkembangan teknologi penyiaran serta mengefisienkan pengelolaan operasional maupun pemeliharaan perangkat teknik.
10.Mengembangkan organisasi yang dinamis, efektif, dan efisien dengan sistem manajemen sumber daya (SDM, keuangan, asset, informasi dan operasional) berbasis teknologi informasi dalam rangka mewujudkan tata kelola lembaga yang baik ( good corporate governance).
11.Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.
12.Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan asset negara secara profesional dan akuntabel serta menggali sumber-sumber penerimaan lain untuk mendukung operasional siaran dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.23
E. Program siaran RRI Jakarta
RRI sebagai stasiun radio pemerintah memiliki beragam program yang
menjadi andalan yang juga memiliki perbedaan sasaran pendengar di setiap
programnya. Berikut ini penulis uraikan dalam bagan berbagai program
acara yang dimiliki oleh RRI Jakarta.
Pro 1 merupakan progama yang memfokuskan pendengar pada
tingkatan anak TK hingga orang tua lanjut usia namun dalam kelas ekonomi
sosial kebawah yang menyiarkan isi siaran yang ringan dan dapat diterima
dengan mudah juga menyiarkan lagu-lagu lawas yang sangat tepat untuk
23
didengarkan oleh orang tua lanjut usia. Di dalam pro 1 juga menyiarkan
siaran tentang politik dan isu-isu yang terjadi di Negara namun tidak
dijelaskan secara mendetail agar mudah diterima pendengar.
Tabel 3.5
Profil PRO 1 RRI Jakarta
PRO 1
PRO 1 RRI Jakarta FM 91.2 MHz Ragam Musik & Informasi
Detail Program Detail Acara
Coverage Area : Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi Format station : Informasi, Pendidikan,
Budaya dan Hiburan Jam siaran : 05.00 – 24.00 WIB
Segmentasi pendengar
Jenis kelamin : Laki-laki, Perempuan Usia : 4 Tahun ke atas
Strata Ekonomi Sosial : B,C,D,E
Profesi : Pelajar, Mahasiswa, Karyawan & Wiraswasta
Selera musik : Pop, Pop kreatif, Fusion
Program Acara Unggulan :
memiliki sasaran pendengar ibu-ibu dengan isi siaran tentang biografi wanita-wanita
sukses di usia muda, cara mendidik anak, resep-resep masakan dan lain sebagainya,
program unggulan lainnya yaitu panorama musik cantik yang memiliki sasaran
pendengar orang tua usia lanjut menyiarkan lagu-lagu lawas yang seolah membawa
mereka pada masa lalu.
Adapun pro 2 yang memiliki fokus pendengar pada kalangan remaja hingga
pendengarnya, kreatifitas dalam bidang musik, film hingga ilmu pengetahuan.
Dengan isi siaran langsung yang lebih sering mengundang artis sebagai tamu
program acaranya membuat pendengar lebih senang untuk mendengarkan secara
langsung idola mereka.
Tabel 3.6
Profil PRO 2 RRI Jakarta
Pro 2 Jakarta FM 105.0 MHz
Pusat Kreatifitas Anak Muda
Detail Program Detail Acara
Coverage Area : Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi Satalite : Palapa C2 (Coverage Area :
Asia Pasific)
Format station : Profesional Muda Jam siaran : 05.00 – 24.00 WIB
Segmentasi pendengar
Jenis kelamin : laki-laki, Perempuan Usia : 25 – 40 Tahun
Strata Ekonomi Sosial : B – A
Indo Pro
Rabu, Jam 21.00 – 01.00 WIB
Pro Resensi
Minggu, Jam 14.00 – 18.00 WIB
Pada Pro 2 RRI Jakarta memiliki program unggulan pada Jakarta pagi ini
dengan segmen I Challenge You dimana segmen ini bersifat siaran berjaringan
langsung yang mengundang artis-artis ternama untuk menjadi bintang tamunya dan
mengajak pendengar untuk berinteraksi langsung dengan artis tersebut dengan
member mereka beberapa tantangan yang akan langsung dilakukan oleh artis tersebut.
Pusat pemberitaan RRI Jakarta yang berada di Pro 3 berbeda dengan
programa yang lain karena di pro 3 sangat difokuskan untuk pemberitaan saja, isu-isu
dan masalah yang terjadi di Indonesia akan dikupas lebih dalam di pro 3 karena pro 3
dapat mendatangkan sumber terpercaya dalam siaran mereka.
Tabel 3.7
Profil PRO 3 RRI Jakarta
Pusat Pemberitaan RRI Pro 3 FM 88.8 MHz, AM 999 KHz
Detail Acara
Acara Unggulan RRI PRO 3 ASPIRASI MERAH PUTIH
Dialog santai tentang berbagai hal yang berhubungan dengan Masalah sosial, budaya, pendidikan, keamanan dan keagamaan.
Setiap hari mulai pukul 00.00-05.00 WIB. SAMBUNG RASA
Program kerakyatan membahas topik yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil, langsung dari lokasi.
Setiap hari mulai pukul 05.15-06.00 WIB. LINTAS BERITA
Rangkuman hasil liputan terkini dari berbagai daerah di Indonesia
Setiap hari mulai pukul 07.48-07.58 WIB, 09.48-09.58 WIB, 11.48-11.58 WIB, 12.48 12.58 WIB, 14.48-14.58 WIB, 16.48-16.58 WIB, 18.48-18.58 WIB, 19.48-19.58 WIB, 21.48-21.58 WIB.
INDONESIA MENYAPA
Setiap hari Senin-Sabtu, pukul 08.05-09.00 WIB. BUDAYA NUSANTARA
Paket informasi budaya dan pariwisata dari berbagai lokasi di Indonesia yang disampaikan secara menarik dengan instrumen musik setempat.
Setiap hari mulai pukul 09.05-09.12 WIB. BERSAMA WAKIL RAKYAT
Dialog interaktif yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan anggota MPR, DPR,dan DPD RI.
Setiap hari Jum’at pukul 10.05-10.59 WIB. SELEKTA OLAHRAGA
Acara khusus untuk para pecinta olahraga yang menyajikan berbagai info terkini perkembangan olahraga di tanah air dan manca negara serta wawancara khusus dengan pelaku olahraga.
Setiap hari Sabtu pukul 20.05-20.58 WIB INDONESIA MENCENTANG
Acara khusus membahas berbagai hal yang berhubungan dengan tahapan Pemilu, meliputi sosialisasi partai, kampanye partai dan persiapan pemilu. Setiap hari pukul 20.05-20.58 WIB
(Kecuali hari Sabtu)
RUANG KONSULTASI DAN PROFIL SENI
Membuka kesempatan bagi pendengar untuk menyampaikan dan menambah informasi tentang berbagai hal yang berhubungan dengan aktifitas keseharian dan seni.
Setiap hari pukul 22.10-22.58 WIB
Pro 3 RRI Jakarta memiliki fokus pada siaran pemberitaan isu-isu yang ada di
Indonesia, untuk memperkuat fakta-fakta isu tersebut Pro 3 RRI Jakarta selalu
mengundang narasumber yang kompeten untuk berdiskusi dengan masyarakat yang
terdapat pada acara ‘Bersama wakil rakyat’, pada program ini masyarakat dapat
berinteraksi langsung dengan narasumber untuk berdiskusi tentang isu-isu politik
yang simpang siur menjadi isu yang berdasarkan fakta.
Adapun siaran khusus kebudayaan dan acara rohani terdapat di pro 4 yang
memiliki fokus pendengar pada kalangan anak-anak hingga orang dewasa, di pro 4
inilah kelestarian budaya Indonesia mulai dari cerita rakyat, perkembangan musik dan
Tabel 3.8 Profil PRO 4 RRI Jakarta
RRI Pro 4 Jakarta
FM 91.2 MHz, AM 1332 MHz, SW 9680 MHz Hiburan, Pendidikan dan Budaya
Detail Program Detail Acara
Coverage Area : Seluruh Indonesia Format station : Budaya dan Hiburan Jam siaran : 05.00 – 24.00 WIB , 00.00-24.00 WIB (jika ada gelar budaya)
Segmentasi pendengar
Jenis kelamin : Laki-laki, Perempuan Usia : 30 Tahun ke atas
Strata Ekonomi Sosial : C, D, E
Profesi : Pelajar, Mahasiswa, Karyawan & Wiraswasta
Selera music : Pop, Dangdut, Pop Daerah
Program Acara Unggulan Fokus
Pada pro 4 RRI Jakarta yang mengusung tema kebudayaan Indonesia serta
lagu-lagu dalam negeri yang memiliki program unggulan pada apresiasi budaya
Indonesia karena mengangkat tema mengenai kebudayaan Indonesia dan
mengajak masyarakat untuk bergabung dengan penyiar untuk sekedar berbagi
cerita tentang kebudayaan mereka.
Dari ke empat programa yang penulis deskripsikan di atas, penulis
memfokuskan pada progama 2 karena selain isi acara yang lebih banyak
melibatkan pendengar yang ada di programa tersebut juga karena pro 2 memiliki
isi siaran yang juga bisa ditonton pendengar mereka melalui Youtube sehingga
pendengar dapat mendengar dan melihat langsung idola mereka yang menjadi
bintang tamu di pro 2, beberapa pendengar juga memberikan opini mereka bahwa
RRI Pro 2 adalah satu-satunya radio yang menjadikan anak muda sebagai
headline.
Beberapa penghargaan yang diperoleh RRI Jakarta24
1. Kerja sama rancangan radio RTM-RTB-RRI 18-21 Mei 2006 Kuala Lumpur Malaysia
2. Juara I Drama Radio Terbaik 2010
3. Juara Harapan I Kompetisi Simple Broadcast Network Topology Jamsinas 2010 Gorontalo
4. Anugerah Pesona Wisata Indonesia 2010,2011,2013 5. Juara II Kompetisi Reportase Jamsinas 2010 Gorontalo
6. Juara I Kompetisi Liputan Ekspedisi Jamsinas 2010 Gorontalo 7. Juara I Niki Kosasih Award Kategori Drama Radio 2011
8. Lomba Senam Bugar Nusantara Juara II dalam rangka Jambore Siaran Nasional 1-2 dari tanggal 18-22 Mei 2011 Palangkaraya
9. Pemenang II Kompetisi Swara Kencana LPP RRI 2014 Kategori Pelaksanaan Daypart I (Pagi) PRO2
10.Pemenang III Kompetisi Swara Kencana LPP RRI 2014 Kategori Produksi Siaran Dokumenter
11.Penghargaan Adam Malik 2014,2015,2016 dari KEMENLU RI 12.ABU Seoul Prizes Green Radio 2012 di Seoul
13.Anugerah Swara Sarasvati 2014 14.Program Radio Perbatasan Terbaik
15.Peraih Anugerah KPI Khusus Kategori Radio Peduli Perbatasan 16.Juara I Lomba Paduan Suara Antar Kementrian & Pemprov DKI 14
Desember 2015
Penghargaan tersebut didapat dari asosiasi radio di seluruh dunia yang
pernah bekerjasama dengan RRI Jakarta dan beberapa di antaranya
merupakan penghargaan dalam negeri, selama melakukan observasi dan
wawancara terhitung dari bulan Maret-Juni RRI Jakarta belum me-refresh
penghargaan terbaru di tahun 2016.
G. Struktur Organisasi RRI Jakarta
Struktur bagan organisasi RRI Jakarta dibawah ini penulis dapatkan
langsung dari bagian humas RRI Jakarta25
24 Observasi Lapangan langsung di RRI Jakarta pada tanggal 28 April 2016 25