• Tidak ada hasil yang ditemukan

Osteopontin Sebagai Penanda Ganas Tumor Ovarium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Osteopontin Sebagai Penanda Ganas Tumor Ovarium"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

OSTEOPONTIN SEBAGAI PENANDA GANAS TUMOR OVARIUM

Deri Edianto, Fauzie Sahil, Hotma P Pasaribu, Ichwanul Adenin, Sarah Dina, Riza H Nasution

Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia, 2011

ABSTRAK

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas osteopontin sebagai penanda ganas tumor ovarium epithelial.

Desain Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian uji diagnostik untuk menentukan sensitivitas dan spesifisitas osteopontin sebagai penanda ganas tumor ovarium epithelial.

Materi dan metode : Dilakukan pengambilan darah dari pasien dengan diagnosa tumor ovarium yang direncanakan untuk laparatomi elektif, kemudian dilakukan pengukuran kadar osteopontin dengan menggunakan metode ELISA. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil pemeriksaan histopatologi terhadap spesimen hasil operasi. Data yang diperoleh diolah dengan metode ROC

(Receiver Operating Characteristic) untuk menetapkan “cut off point”, sensitivitas dan spesifisitas

dari kadar osteopontin pada penderita tumor ganas ovarium.

Hasil : Rata-rata kadar osteopontin pada tumor ovarium epithelial yang jinak adalah 97,55 ± 58,13 ng/ml, rata-rata kadar osteopontin pada tumor ovarium epithelial yang ganas adalah 193,5 ± 130,68 ng/ml, dengan cut off point 102,3 ng/ml, sensitivitas 64,7% dan spesifisitas 41,4%.

Kesimpulan : Penggunaan osteopontin sebagai penanda ganas tumor ovarium epithelial dengan cut off 102,3 ng/ml memiliki sensitivitas 64,7% dan spesifisitas 41,4%.

(2)

OSTEOPONTIN AS MARKERS

OG MALIGNANT OVARIAN TUMOURS

Deri Edianto, Fauzie Sahil, Hotma P Pasaribu, Ichwanul Adenin, Sarah Dina, Riza H Nasution

Department Obstetric and Gynecology Faculty of Medicine,University of Sumatera Utara Medan,Indonesia,2011

ABSTRACT

Objective: To determine the sensitivity and specificity of osteopontin as a marker of malignant epithelial ovarian tumors.

Research Design: This study is a diagnostic test to determine the sensitivity and specificity of osteopontin as a marker of malignant epithelial ovarian tumors.

Material and methods: Do blood sample from a patient with a diagnosis of ovarian tumors are planned for elective laparotomy, then osteopontin levels measured by ELISA method. The results obtained were compared with the results of histopathological examination of the specimen results of operations. The data obtained were processed by the method of the ROC (Receiver Operating Characteristic) to establish "cut off point", the sensitivity and specificity of osteopontin levels in patients with malignant ovarian tumors.

Results: Mean levels of osteopontin in epithelial ovarian tumors are benign is 97.55 ± 58.13 ng / ml, the average levels of osteopontin in malignant epithelial ovarian tumors was 193.5 ± 130.68 ng / ml, with the cut off point of 102.3 ng / ml, the sensitivity 64.7% and specificity of 41.4%.

Conclusion: The use of osteopontin as a marker of malignant epithelial ovarian tumors with a cut-off 102.3 ng / ml had a sensitivity of 64.7% and a specificity of 41.4%.

(3)

LATAR BELAKANG

Tumor ganas ovarium adalah penyebab

kematian akibat tumor ginekologi yang

menduduki urutan ke empat di Amerika

Serikat. (1-10) Laporan statistik kanker Amerika

Serikat (USA Cancer Statistic) pada tahun 2006 diperkirakan terdapat 20.810 kasus tumor

ganas ovarium baru dengan 15.310 kematian,

yang mencakup kira-kira 5% dari semua

kematian wanita karena tumor ganas. (1-6,10,11)

Di Inggris dijumpai 7000 kasus baru setiap

tahunnya dengan 5400 kematian. (9,12,13) Dan

tumor ganas ovarium merupakan tumor ganas

ginekologi kedua yang paling sering

ditemukan setelah tumor ganas korpus uteri.

(5,6,14)

Sementara itu laporan lain menyatakan

bahwa resiko tumor ganas ovarium di

negara-negara berkembang sekitar 1,4% dari seluruh

populasi.

Pemeriksaan penapis (screening) yang tepat untuk tumor ganas ovarium tentunya akan

menurunkan angka mortalitas akibat penyakit

ini, namun hingga saat ini belum ditemukan

metode pemeriksaan penapis yang efektif, (15)

(1,18-21) diikuti fakta bahwa hampir sebagian besar

tumor ganas ovarium stadium awal tidak

menunjukkan gejala apapun, (4,5)

Dari beberapa penelitian biomolekuler

terungkap bahwa osteopontin adalah ligand dari integrin α

70% kasus

ditemukan pada keadaan yang sudah lanjut

yakni setelah tumor menyebar jauh di luar

ovarium, atau stadium III dan IV.

vβ3 yang memiliki peran dalam fungsi perlekatan dari sel-sel tumor ganas

terhadap stroma matriks ekstraselular

(extracellular matrix stroma/EMP) dari sel

host yang pada akhirnya dapat mempengaruhi perilaku biologis dari sel tersebut.

Osteopontin memiliki peran yang cukup besar

dalam hal pertumbuhan, angiogenesis,

kelangsungan sel tumor sehingga keberadaan

dari osteopontin dapat digunakan sebagai

penanda ganas (biomarker) dari tumor ovarium.

(33)

Peneliti melihat adanya hubungan yang erat

antara osteopontin dengan tumor ganas

ovarium dari beberapa kepustakaan yang ada.

Selain itu adanya fakta bahwa tumor ganas

ovarium merupakan suatu penyakit yang

relatif sulit dideteksi sehingga sering dijumpai

pada stadium yang lanjut. Hal ini yang

melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini

untuk melihat efektivitas dari osteopontin

sebagai alat deteksi dini terhadap tumor ganas

ovarium dengan pendekatan yang non-invasif.

Penelitian tentang osteopontin belum pernah

dilakukan sebelumnya di Indonesia, disamping

harga pemeriksaan yang lebih murah

dibandingkan dengan penanda tumor terhadap

tumor ganas ovarium yang telah luas

digunakan yaitu CA-125, maka semua kondisi

ini semakin mendorong keinginan peneliti

untuk melakukan penelitian tentang

osteopontin dalam kaitannya sebagai penanda

ganas tumor ovarium.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian uji diagnostik

untuk menentukan apakah osteopontin dapat

digunakan sebagai penentu diagnostik pada

tumor ganas ovarium epithelial Penelitian

dilakukan di Departemen Obstetri dan

(4)

Medan, RSUD Dr. Pirngadi Medan, RS PTP II

Putri Hijau Medan, Rumkit Kesdam Putri

Hijau Medan, RS Haji Mina Medan, RS

Sundari Medan,Rumah Sakit Imelda Medan,

Departemen Patologi Anatomi FK-USU RSUP

H. Adam Malik Medan, dan Laboratorium

Klinik Prodia yang dilakukan mulai dari

Januari – Oktober 2011. Populasi pada

penelitian ini adalah seluruh penderita tumor

ovarium yang memenuhi kriteria penerimaan

yang datang ke poliklinik ginekologi dan

onkologi yang direncanakan untuk laparatomi

elektif, dimasukkan ke dalam penelitian ini

dan memenuhi kriteria penerimaan. Kriteria

Inklusi adalah penderita tumor ovarium yang

dirawat dan akan menjalani laparatomi elektif

di RSUP H. Adam Malik Medan, RSUD Dr.

Pirngadi Medan, RS PTP II Putri Hijau

Medan, RS Kesdam Putri Hijau Medan, RS

Haji Mina Medan, RSU Sundari Medan dan

RS Imelda Medan, tidak menderita keganasan

pada organ tubuh lainnya, dan bersedia

mengikuti penelitian. Kriteria eksklusi adalah

penderita tumor ovarium yang dirawat dengan

kondisi-kondisi yang menyebabkan

kontraindikasi untuk dilakukannya laparatomi,

hasil operasi menunjukkan bahwa ternyata

tumor bukan berasal dari ovarium, hasil

pemeriksaan histopatologi menunjukkan

bahwa jenis tumor ovarium adalah

non-epithelial, dan tidak didapatkan hasil

pemeriksaan histopatologi.

CARA KERJA

Bahan untuk penelitian adalah darah dari

penderita tumor ovarium yang direncanakan

operasi laparatomi elektif dan spesimen hasil

operasi, memenuhi kriteria penerimaan yang

datang ke RSUP H. Adam Malik Medan,

RSUD Dr. Pirngadi Medan, RSU Haji Medan,

RS PTP Tembakau Deli Medan, RSU Sundari

Medan, RSU Kesdam Tk II Medan dan RS

Imelda Medan, serta memberikan persetujuan

tertulis.

a. Anamnesis, pemeriksaan fisik secara

keseluruhan, pemeriksaan laboratorium

(darah lengkap, kadar gula darah, fungsi

hati, fungsi ginjal, elektrolit, hemorrhagic

screening test ) dan USG (diagnostik

untuk menentukan ada tidaknya tumor

ovarium)

b. Setelah ditegakkan diagnosa tumor

ovarium diambil darah pasien dari vena

mediana cubiti dan dimasukkan ke

dalam tabung yang telah diisi

antikoagulan. Kemudian darah

dikirim ke Laboratorium Prodia Medan

untuk pemeriksaan kadar osteopontin

dengan metode pemeriksaan ELISA.

c. Prosedur pemeriksaan osteopontin dengan

metode ELISA

• Pada pemeriksaan ini digunakan reagensia

OPN Microplate (Part 892816), OPN

Conjugate (Part 892817), OPN Standard

(Part 892818), Assay Diluent RD 1-6

(Part895158), Calibrator Diluent RD5-24

(Part895325), Wash Buffer Concentrate

(Part 895003), Color Reagent A (Part

895000), Color Reagent B (Part 895001),

Stop Solution (Part 895032), Plate Covers,

yang diproduksi oleh R&D Systems, Inc.,

McKinley Place NE, Minneapolis, United

(5)

• Sebanyak 20 cc darah dari subjek

penelitian ditambahkan dengan EDTA

sebagai antikoagulan kemudian

disentrifugasi selama 15 menit dengan

kecepatan 1000.

• Sampel plasma membutuhkan

pengenceran minimal 25 kali, kemudian

diambil sebanyak 10µL dan ditambahkan

dengan 240µL Calibrator Diluent RD5-24.

• Disiapkan 7 tabung reaksi, dimana ke

dalam masing-masing tabung reaksi

dimasukkan 200µL gabungan Color

Reagent A dan B, ditambah OPN Standard

dengan konsentrasi yang semakin

berkurang setengahnya mulai dari tabung

reaksi 1 (konsentrasi OPN Standard 20

ng/ml) hingga tabung reaksi 7 (konsentrasi

OPN Standard 0,312 ng/ml).

• Kemudian ditambahkan 100µL Assay

Diluent RD 1-6 dan 50µL sampel plasma

ke masing-masing tabung reaksi dan

diinkubasi selama 2 jam pada suhu kamar,

dilanjutkan dengan washing sebanyak 4

kali.

• Setelah di washing, ke dalam

masing-masing tabung reaksi dimasukkkan 200µL

Conjugate, kemudian diinkubasi selama 2

jam pada suhu kamar, dilanjutkan dengan

washing sebanyak 4 kali.

• Ke dalam setiap tabung dimasukkan

200µL Substrate Solution dan diinkubasi

selama 30 menit, hindari dari cahaya.

• Ditambahkan 50µL Stop Solution pada

setiap tabung, kemudian dibaca pada 450

nm selama 30 menit, koreksi panjang

gelombang antara 540 – 570 nm.

d. Pasca laparatomi, dilakukan pemeriksaan

histopatologi terhadap spesimen hasil

operasi oleh ahli Patologi Anatomi di

Departemen Patologi Anatomi, RSUP H.

Adam Malik, Medan.

ANALISA DATA

Data-data yang diperoleh dari penelitian

ini akan ditabulasi, kemudian disajikan

dalam bentuk tabel, dianalisa berdasarkan

uji diagnostik dengan standar baku emas

pemeriksaan histopatologi.

HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan

darah dan spesimen hasil operasi terhadap 60

orang penderita tumor ovarium yang menjalani

laparatomi elektif di rumah sakit tempat

penelitian. Data yang dapat diikutsertakan

dalam penelitian ini sebanyak 46, oleh karena

14 orang termasuk kriteria eksklusi (1 orang

dengan hasil histopatologi tumor ganas

endometrium, 1 orang dengan hasil

histopatologi sisa konsepsi dan 2 sampel darah

mengalami kerusakan, dan 10 sampel dengan

hasil histopatologi tumor ovarium

(6)

Tabel 1. Sebaran kadar osteopontin tumor ovarium epithelial berdasarkan jinak dan

ganas

HISTOPATOLOGI

OSTEOPONTIN

(ng/ml)

n mean SD

JINAK 29 97,55 58,13

GANAS 17 193,42 130,68

Dari tabel diatas diperoleh kadar rata-rata

osteopontin pada tumor jinak ovarium

epithelial adalah 97,55 ng/ml ( n = 29), lebih

rendah dibandingkan kadar rata-rata

osteopontin pada tumor ganas ovarium

epithelial yaitu 193,42 ng/ml (n = 17).

Kurva “Receiver Operating Characteristic”

Dari metode ROC diatas, diperoleh nilai AUC

(area under curve) sebesar 71,5% dengan

Interval Kepercayaan (IK) 95%, 56,0% - 87%.

Nilai AUC 71,5% artinya apabila osteopontin

pada kadar tertentu digunakan untuk

mendiagnosa tumor ganas ovarium pada 100

orang pasien, maka kesimpulan yang tepat

akan diperoleh pada 71,5 ≈ 71 - 72 orang

pasien. Berdasarkan interval kepercayaannya,

nilai AUC osteopontin pada populasi ini

berkisar antara 56,0% sampai dengan 87%.

Secara klinis, nilai diagnostik osteopontin

yang digunakan pada penelitian ini

memuaskan karena lebih besar dari nilai

minimal AUC yang diharapkan yaitu 70%.

(7)

Coordinates of the Curve

Test Result Variable(s):KadarOsteopontin

Positive if

Greater Than or

Equal Toa Sensitivity 1 – Specificity

36.5000 1.000 1.000

38.7500 1.000 .966

40.6500 1.000 .931

42.6500 .941 .897

45.6000 .941 .862

47.9500 .941 .828

50.2000 .941 .793

54.7500 .941 .759

57.9000 .941 .724

58.2500 .941 .690

60.1000 .941 .655

62.5000 .941 .621

63.6500 .941 .586

64.4000 .882 .586

65.3500 .824 .586

66.1000 .824 .552

68.7000 .765 .552

73.4000 .765 .517

80.3000 .765 .483

85.7000 .706 .483

91.0000 .706 .448

96.9000 .647 .448

102.3000 .647 .414

108.4000 .647 .379

112.6500 .588 .379

116.8500 .588 .310

120.6500 .588 .276

123.4500 .588 .241

125.7500 .588 .207

127.2000 .529 .207

130.3500 .471 .207

136.3000 .471 .172

142.2000 .412 .172

149.6000 .353 .172

154.9000 .353 .138

164.1000 .353 .103

180.4500 .353 .069

203.5500 .294 .069

224.7500 .294 .034

246.0500 .235 .034

272.6000 .176 .034

293.3500 .176 .000

366.1500 .118 .000

433.3000 .059 .000

(8)

Dari tabel koordinat kadar osteopontin dengan

sensitivitas dan spesifisitas, peneliti menetapkan

cut off point” dari kadar osteopontin sebesar

102,3 ng/ml, sehingga didapatkan sensitivitas

sebesar 64,7% dan spesifisitas sebesar 41,4%.

Nilai sensitivitas 64,7% yang diperoleh dari

penelitian ini mengandung arti apabila kadar

osteopontin 102,3 ng/ml digunakan pada 100

orang pasien maka akan diperoleh 65 orang

pasien dengan kadar osteopontin lebih besar atau

sama dengan 102,3 ng/ml yang terbukti

menderita tumor ganas ovarium epithelial

dikonfirmasi dengan baku emas standar yaitu

pemeriksaan histopatologi, sementara nilai

spesifisitas 41,4% yang diperoleh dari penelitian

ini mengandung arti apabila kadar osteopontin

102,3 ng/ml digunakan pada 100 orang pasien

maka akan diperoleh 41 orang pasien dengan

kadar osteopontin dibawah 102,3 ng/ml yang

menderita tumor jinak ovarium epithelial

dikonfirmasi dengan baku emas standar yaitu

pemeriksaan histopatologi.

KESIMPULAN

Dari penelitian ini didapatkan kadar rata-rata

osteopontin pada tumor jinak ovarium adalah

97,55 ng/ml (n=29) lebih rendah dibandingkan

kadar osteopontin rata-rata pada tumor ganas

ovarium yaitu 193,42 ng/ml (n =

17).Berdasarkan kurva ROC (Receiver Operating Characteristic) dari penelitian ini didapatkan “cut off point” kadar osteopontin 102,3 ng/ml dengan sensitivitas 64,7% dan

spesifisitas 41,4%.

SARAN

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar

untuk penelitian lanjutan mengenai osteopontin

sebagai penanda ganas tumor ovarium epithelial,

dapat dikombinasikan dengan modalitas

pemeriksaan lainnya seperti anamnesa,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan ultrasonografi,

ataupun dikombinasikan dengan penanda tumor

lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Busmar, Boy. Tumor ganas Ovarium in

Buku Acuan Nasional Onkologi

Ginekologi ed. M. Farid Aziz,

Andrijono, Abdul Bari Saifuddin.

(Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo, 2006),

468-524.

2. Donato, Michele L.; Xipeng Wang, John

J. Kavanagh, David M. Gershenson.

Chemotherapy for Epithelial Ovarian

Cancer in Gynecologic Cancer ed.

Patricia J. Eifel, David M. Gershenson,

John J. Kavanagh, Elvio G. Silva. (New

York, USA : Springer Science, 2006),

189- 190.

3. Brown, Jubilee; David M. Gershenson.

Treatment of Rare Ovarian

Malignancies in Gynecologic Cancer ed.

Patricia J. Eifel, David M. Gershenson,

John J. Kavanagh, Elvio G. Silva. (New

York, USA : Springer Science, 2006),

(9)

4. Pernoll, Martin L. The Ovary and

Oviducts in Benson and Pernoll’s

Handbook of Obstetrics and

Gynecology Tenth Edition. (New York,

USA : McGraw-Hill, 2001), 651-676.

5. Baker, Vicki V.; Kathleen M. Brennan;

Oliver Dorigo. Ovarian Cancer in

Chapter 52 : Premalignant and

Malignant Disorders of The Ovaries and

Oviducts in Current Diagnosis and

Treatment Obstetrics and Gynecology,

Tenth Edition. (New York, USA :

McGraw Hill Companies, 2003).

6. Coleman, Robert L.; David M.

Gershenson. Neoplastic Diseases of The

Ovary : Screening, Benign and

Malignant Epithelial and Germ Cell

Neoplasms, Sex-cord Stromal Tumors in

Comprehensive Gynecology Fifth

Edition. (Philadelphia, USA: Mosby

Elsevier, 2007).

7. Chappuis, Pierre O.; William D.

Foulkes. Overview of The Clinical

Genetics of Ovarian Cancer in Familial

Breast and Ovarian Cancer, Genetics,

Screening and Management ed. Patrick

J. Morrison, Shirley V. Hodgson, Neva

E. Haites. (Cambride, UK: Cambridge

Universtiy Press, 2002). 43 – 61.

8. Vanderhyden, Barbara C.; Tanya J.

Shaw; Kenneth Garson; Angela M.

Tonary. Ovarian Carcinogenesis in The

Ovary Second Edition ed. Peter C.K.

Leung, Eli Y. Adashi. (California, USA

: Elsevier Science, 2004). 591 – 602.

9. Banks, Emily. The Epidemiology of

Ovarian Cancer in Ovarian Cancer

Methods and Protocols ed. John M.S.

Bartlett (New Jersey, USA : Humana

Press, Inc, 2007). 3 – 10.

10. Berek, Jonathan S.; Sathima Natarajan.

Ovarian and Fallopian Tube Cancer in

Berek and Novak’s Gynecology 14th

Edition ed. Jonathan S.

Berek.(California, USA: Lippincott

Williams and Wilkins, 2007). 1458 –

1531.

11. Marpaung, Johny. Ketepatan Human

Kallikrein 6 Sebagai Prediksi

Keganasan Ovarium Dibandingkan

Dengan CA-125, Tesis. (Departemen

Obstetri dan Ginekologi FK-USU,

Medan, Indonesia, 2007). 1-4, 31-36.

12. Gabra, Hani. Epithelial Ovarian Cancer

in Dewhurst’s Textbook of Obstetrics

and Gynaecology Seventh Edition ed D.

Keith Edmonds. (Oxford, UK:

Blackwell Publisihing, 2007). 625 –

634.

13. Fairley, Diana Hamilton. Carcinoma of

The Ovary in Malignant Gynaecological

Conditions in Lecture Notes Obstetrics

and Gynaecology Second Edition.

(Oxford, UK : Blackwell Publishing,

2004). 272 – 274.

14. Larma, Joel; Ginger J. Gardner. Ovarian

(10)

Gynecology and Obstetrics Third

Edition ed. Kimberly B. Fortner.

(Maryland, USA: Lippincott Williams

and Wilkins, 2007). 508 – 525.

15. Hart, David McKay; Jane Norman.

Carcinoma of The Ovary in Diseases of

The Ovary and Fallopian Tube in

Gynaecology Illustrated Fifth Edition.

(London, UK: Churchill Livingstone,

2000). 265 – 273.

16. Sahil, M. Fauzie. Penatalaksanaan

Tumor ganas Ovarium Pada Wanita

Usia Muda dengan Mempertahankan

Fungsi Reproduksi. (Universitas

Sumatera Utara, Medan, Indonesia,

2007). 3.

17. Siregar, Martin. Angka Kejadian dan

Karakteristik Penderita Kanker

Ginekologi Di RSUP H. Adam Malik

dan RSUD Dr. Pirngadi Medan. (Bagian

Obstetri dan Ginekologi, Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara,

Medan, 2002). 25.

18. Chan, Paul D.; Susan M. Johnson.

Ovarian Cancer in Current Clinical

Strategies, Gynecology and Obstetrics

2004 Edition, New ACOG Treatment

Guidelines.

19. Rosevear, Sylvia K. Ovarian

Malignancies in Handbook of

Gynaecology Management. (London,

UK : Blackwell Science, 2002),

462-473.

20. Lu, Karen H. Prevention and Early

Detection of Endometrial and Ovarian

Cancers in Gynecologic Cancer ed.

Patricia J. Eifel, David M. Gershenson,

John J. Kavanagh, Elvio G. Silva. (New

York, USA : Springer Science, 2006),

15 – 18.

21. Pitkin, Joan; Alison B. Peattie, Brian A.

Magowan. Ovarian Carcinoma in

Obstetrics and Gynaecology, An

Illustrated Colour Text. (Oxford, UK:

Churchill Livingstone, 2003).

22. Deligdisch, Liane. Epithelial Ovarian

Cancer in Diagnosis and Management of

Ovarian Disorders Second Edition ed.

Albert Altchek, Liane Deligdisch,

Nathan Kase. (California, USA: Elsevier

Science, 2003). 84 – 94.

23. Menon, Usha; Ian Jacobs. CA 125 and

Other Tumor Markers in Screening and

Monitoring of Ovarian Cancer in

Diagnosis and Management of Ovarian

Disorders Second Edition ed Albert

Altchek, Liane Deligdisch, Nathan

Kase. (California, USA: Elsevier

Science, 2003). 193 – 198.

24. Laufer, Marc R.; Donald P. Goldstein.

Benign and Malignant Ovarian Masses

in Pediatric and Adolescent Gynecology

Fifth Edition. (Massachussetts, USA :

Lippincott Williams and Wilkins, 2005).

686 – 721.

25. Skates, Steven J.; Ian J. Jacobs, Robert

(11)

for Ovarian Cancer in Ovarian Cancer

Methods and Protocols ed. John M.S.

Bartlett (New Jersey, USA : Humana

Press, Inc, 2007). 61 – 71.

26. Wai, Philip Y.; Paul C. Kuo.

Osteopontin : Regulation in Tumor

Metastasis in Cancer Metastasis Rev

(2008) 27 (Durham, USA: Springer

Science and Business Media, 2008). 103

– 118.

27. Gursoy, Gul; Yasar Acar, Selma

Alagoz. Osteopontin : A Multifunctional

Molecule in Journal of Medicine

Sciences Vol 1 (3) (April,2010) JMMS.

55 – 60.

28. Rodrigues, Ligia R.; Jose A. Teixeira;

Fernando L. Schmitt; Marie Paulsson;

Helena Lindmark-Mansson. The Role of

Osteopontin in Tumor Progression and

Metastasis in Breast Cancer in Cancer

Epidemiol Biomarkers Prev. (2007) Vol

16 (6).

29. Song, Gang; Qiu Feng Cai; Yu-Bin Mao

et al. Osteopontin promotes ovarian

cancer progression and cell survival and

increases HIF-1α expression through the

PI3-K/Akt pathway. The Japanese

Cancer Association (October, 2008) Vol

99 (10) 1901 – 1907.

30. Kim, Jae-Hoon; Steven J. Skates;

Toshimitsu Uede et al. Osteopontin as a

Potential Diagnostic Biomarker for

Ovarian Cancer in JAMA (2002) 287 :

1671 – 1679.

31. Vordermark, Dirk; Harun M. Said;

Astrid Katzer; Thomas Kuhnt; Gabriele

Hansgen; Jurgen Dunst; Michael

Flentje; Mathias Bache. Plasma

osteopontin levels in patients with head

and neck cancer and cervix cancer are

critically dependent on the choice of

ELISA system in BMC Cancer (2006).

32. Brakora K.A.; H.Lee; R.Yusuf; L.

Sullivan; A. Harris; T. Colella; M.V.

Seiden. Utility of osteopontin as a

biomarker in recurrent epithelial ovarian

cancer. Gynecologic Oncology (2004)

93 : 361-365.

33. Tiniakos, D.G.; Helen Yu; Helen Liapis.

Osteopontin expression in ovarian

carcinomas and tumors of low malignant

potential (LMP). Hum. Pathol. (1998)

29 : 1250 – 1254.

34. Harijadi. Effect of Tumor on Host.

Department of Pathology, Gadjah Mada

University, School of Medicine (2009).

35. Perkins, Greg L.; Evan D. Slater;

Georganne K. Sanders; John G.

Prichard. Serum Tumor Markers.

American Family Physician (2003) 68 :

1075 – 1081.

36. Rittling, S.R.; A.F. Chambers. Role of

osteopontin in tumour progression in

British Journal of Cancer (2004) 90,

1877 – 1881.

37. Chan, Daniel W.; Robert C. Bast;

Ie-Ming Shih; Lori J. Sokoll; Gyorgy

(12)

Clinical Biochemistry Laboratory

Medicine Practice Guidelines for Use of

Tumor Markers in Testicular, Prostate,

Colorectal, Breast, and Ovarian Cancers

in Clinical Chemistry (2008) 54 : 12 e11

– e79.

38. Jacobs, Ian J.; Usha Menon. Progress

and Challenges in Screening for Early

Detection of Ovarian Cancer. The

American Society for Biochemistry and

Molecular Biology, Inc. (2004).

39. Dahlan, M.Sopiyudin. Penelitian

Diagnostik, Dasar-dasar Teoritis dan

Aplikasi dengan Program SPSS dan

Stata. Penerbit Salemba Medika (2002).

40. Mor, Gil.; Irene Visitin; Yinglei Lai;

Hongyu Zhao; Peter Schwartz’ Thomas

Rutherford’ Luo Yue; Patricia

Bray-Ward; David C. Ward. Serum protein

markers for early detection of ovarian

cancer in PNAS (May, 2005) Vol 102

(21) 7677 – 7682.

41. Schorge, John O.; Richard D. Drake;

Hang Lee. Osteopontin as an Adjunct to

CA125 in detecting recurrent ovarian

cancer in Clinical Cancer (May,2004)

Gambar

Tabel 1. Sebaran   kadar   osteopontin   tumor  ovarium  epithelial  berdasarkan jinak dan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui besarnya harga jual yang ditetapkan berdasarkan harga pokok produksi menurut perusahaan dan metode full costing, sehingga dapat

Metode yang digunakan oleh Perusahaan dan metode Cost-plus pricing menggunakan informasi biaya yang sama ( BBB, BTKL, BOP, Biaya Administrasi dan Umum, dan Biaya pemasaran ),

Keenam sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 ‒ 2018, yaitu ” Melanjutkan Pembangunan Kota Palembang

Lif Khoiri Ahmadi, (2010), Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif Dalam Kelas , Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, hal.13. Widya Puspita, hal.. a) Asumsi filosofis

[r]

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Keperawatan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi A : masalah Hambatan Mobilitas fisik berhubungan dengan.. ketidaknyamanan nyeri

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik apakah harga saham dan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan dalam melakukan stock split, serta menguji apakah