• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP (Studi dilakukan di RSI Aisyiyah Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP (Studi dilakukan di RSI Aisyiyah Malang)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

M U L I Y A N I

STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL PADA

PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP

(Studi dilakukan di RSI Aisyiyah Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL

PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP

(Studi dilakukan di RSI Aisyiyah Malang)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi Pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2012

Oleh :

M U L I Y A N I NIM : 08040003

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Dra. Lilik Yusetyani., Apt,. SpFRS

NIP. UMM. 114. 0704. 0450

Pembimbing II

Drs. Didik Hasmono., MS,. Apt

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur tercurahkan hanya kepada Allah Swt, tuhan semesta alam

karena berkat rahmat dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul Studi Penggunaan Captopril Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap (Studi

Dilakukan di RSI Aisyiyah Malang)

Penulis sangat menyadari bahwa tidak akan terselesaikan dan berhasil tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan segala

kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

membantu menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat. selaku Dekan fakultas ilmu kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan

penulis belajar di fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Uswatun Hasanah, Apt. selaku Ketua Program studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberi motifasi dan kesempatan penulis

belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,Sp.FRS selaku Dosen Pembimbing I yang dengan

tulus dan ikhlas penuh kesabaran, membimbing, mengarahkan dan

memberikan kemudahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Drs. Didik Hasmono, MS., Apt selaku Dosen Pembimbing II. Disela kesibukan

bapak masi bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi

pengarahan dan dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi ini.

5. Ibu Nailis Syifa, S.Farm. MSc., Apt. selaku Dosen Penguji I yang telah banyak

memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Annisa Farida Muti, S.Farm. MSc., Apt. selaku Dosen Penguji II yang

telah banyak memberikan saran dan motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Bunda Hidajah Rachmawati, Apt.,Sp.FRS selaku Dosen wali. Terima kasih

(4)

8. Pak Lukman, Pak Agus, Mbak Yuli, Mbak Susi, selaku tata usaha Program

Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

9. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt selaku Dosen Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah susah payah membantu jalanya ujian

skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.

10.Ibu Marti’ah beserta staf-staf Rekam Medik Rumah Sakit Islam Aisyiyah

Malang yang banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi serta

pengalaman dan pengetahuan selama di RSI Aisyiyah Malang.

11.Melani Naurita, S.Si., Apt sebagai apoteker Rekam Medik Rumah Sakit Islam

Aisyiyah Malang yang banyak memberikan arahan, bimbingan, pengetahuan

serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

12.Mama tercinta & tersayang Ani Rohlia yang selalu ada dihati ananda dan

selalu jadi motivasi untuk menjadi sukses buat kebahagiaan mama. Banyak

linangan air mata untukmu mama namun semata-mata bukan suatu keluhan

tapi semangat yang begitu dalam ketika aku ingat mama.

13.Abah tercinta dan tersayang H. Abdus Samad yang diam-diam sangat peduli

akan masa depan yang terbaik buat ananda. Ananada tidak akan melupakan

perjuangan abah dan tiada hentinya memotivasi dalam segala hal dan sabar

mendoakan sehingga pada akhirnya skripsi ini selesai tepat waktu dengan

motivasi yang tinggi.

14.Nenek ku tersayang Siti Zubaidah yang begitu mulia hatinya yang selalu tulus

& ikhlas melakukan hal yang terbaik buat yaya dan mama. Perjuangan besar

yang tidak akan pernah saya lupakan serta doa, nasehat-nasehatnya yang

selalu menyertai serta memberikan dukungan agar skripsi ini selesai tepat

pada waktunya. Begitu juga kakekku sayang Yulius Rantung yang juga turut

mendoakan dan memotivasi agar terselesainya skripsi ini.

15.Nenek dan Kakek H. Baderun yang selalu mendoakan dan mengajarkan

pentingnya usaha, doa dan tawakkal sebagai ujung tombak untuk meraih suatu

keberhasilan.

16.Aunty ku tersayang Siti Zulaikha dan Om Irin yang memberikan motivasi

(5)

yang memberikan dukungan penuh dan pemberian bekal doa buat skripsinya

terimakasih.

17.Sepupu-sepupu yang lucu – lucu Azka Keandra Alfatih, Aufa, Nailan, Doha,

Kautsar, Hanin, Nabila, Salsabila membuat terhibur dengan keceriaan wajah

imutnya.

18.Julak H. Huday & Julak H. Yana bersama Ka Liesna, Ka Agustina, Ka Yazid

yang juga serta membantu yaya dan mama, demi kuliah yaya hingga skripsi

ini selesai.

19.My Guardian Angel M. Ulul Azmi, S.E yang selalu menemani saya,

mendukung saya dan sabar menghadapi sikap saya & keluh kesah saya hingga

skripsi saya tercapai tepat waktu.

20.Sahabat seperjuanganku Pasukan Gerilya trio RSIA (Aya, Pede, Tuty), Anna

& semua anak farmasi 2008 atas kebersamaan, bantuan, motivasi, solidaritas

yang tinggi serta kegilaan & kegokilan kita bersama yang menghilangkan

stressnya skripsi sehingga skripsi ini dapat terwujud.

21. Sahabat-sahabatku AWEN (zha-zha lophe pink, Malika, Nyopii, Pdew,

MeLLa, Tuty, Rati) kegilaan, kegokilan, kecantikan & keceriaan serta

semangat kalian selama ini sebagai sahabat yang membantu dan mendukung

saat senang maupun susah.

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis

tidak mampu mebalas dengan apapun. Semoga amal soleh semua pihak mendapat

imbalan dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat

berguna bagi penelitian berikutnya, amiin.

Wassalamu’alaikum warohmayullohi wabarokatuh

Malang, Juli 2012

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1. Bagi Peneliti ... 5

1.4.2. Bagi Rumah Sakit ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Studi Penggunaan Obat ... 6

2.2 Tinjauan Hipertensi ... 7

2.2.1 Definisi ... 7

(7)

2.2.3 Epidemologi ... 8

2.2.4 Etiologi & Patofisiologi ... 8

2.2.5 Manifestasi Klinik ... 12

2.2.6 Tujuan Terapi ... 12

2.2.7 Komplikasi Penyakit yang Menyertai ... 13

2.2.8 Terapi Hipertensi ... 15

2.2.9 Tinjauan Terapi Captopril ... 26

2.2.10 Pemilihan Obat Hipertensi pada Kondisi Tertentu .. 27

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 32

3.2 Kerangka Konseptual Studi Penggunaan Obat Captopril pada Pasien Hipertensi ... 33

3.3 Kerangka Operasional Studi Penggunaan Obat Captopril pada Pasien Hipertensi ... 34

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian... 35

4.2 Populasi dan Sampel ... 35

4.2.1 Populasi ... 35

4.2.2 Sampel ... 35

4.2.3 Kriteria Data Inklusi... 35

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ... 36

4.3 Bahan Penelitian ... 36

4.4 Instrumen Penelitian ... 36

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

4.6 Definisi Operasional ... 36

4.8 Metode Pengumpulan Data ... 37

4.9 Analisis Data ... 38

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Demografi Pasien ... 39

(8)

5.1.2 Usia ... 40

5.1.3 Profil Tekanan Darah ... 40

5.1.4 Klasifikasi Hipertensi ... 41

5.1.5 Komplikasi Penyakit ... 41

5.2 Profil Penggunaan Captopril pada Pasien Hipertensi ... 41

5.2.1 Penggunaan ACE Inhibitor pada Pasien Hipertensi ... 42

5.2.2 Penggunaan Monoterapi & Kombinasi Captopril pada Pasien Hipertensi ... 42

5.2.3 Regimen Dosis Captopril ... 42

5.3 Penggunaan Obat Hipertensi di RSI Aisyiyah Malang ... 43

5.3.1 Profil Penggunaan Terapi Utama dan terapi Penyerta 43 5.3.2 Interaksi Obat Potensial Captopril ... 45

5.4 Lama Perawatan Pasien ... 46

5.5 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien ... 46

BAB 6 PEMBAHASAN ... 47

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 59

7.2 Saran ... 59

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klasifikasi Hipertensi ... 7

II.2 Modifikasi Gaya Hidup ... 16

II.3 Golongan dan dosis Obat Antihipertensi ... 26

II.4 Pemilihan Terapi Antihipertensi pada Pasien Dengan Kondisi Khusus ... 31

V.1 Distribusi Jenis Kelamin ... 39

V.2 Distribusi Usia ... 40

V.3 Distribusi Profil Tekanan Darah ... 40

V.4 Klasifikasi Hipertensi ... 41

V.5 Distribusi Komplikasi Penyakit ... 41

V.6 Penggunaan Jenis ACE inhibitor ... 41

V.7 Penggunaan Monoterapi & Kombinasi Captopril ... 42

V.8 Regimen Dosis Captopril... 42

V.9 Pola Penggunaan Terapi Utama ... 43

V.10 Pola Penggunaan Terapi Penyerta ... 44

V.11 Interaksi Potensial Obat Captopril ... 45

V.12 Lama Perawatan ... 46

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Patofisiologi terjadinya hipertensi pada RAA system ... 9

2.2 Mekanisme Patofisiologi terjadinya Hipertensi ... 11

2.3 Alogaritme Penggunaan Obat Untuk Hipertensi ... 18

2.4 Mekanisme kerja ACE Inhibitor sebagai antihipertensi ... 23

2.5 Struktur Captopril ... 26

2.6 Pemilihan Obat Hipertensi pada Kondisi tertentu……… ... 31

3.1 Kerangka Konseptual ... 33

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 64

2 Surat Pernyataan ... 65

3 Surat Keterangan Rumah Sakit ... 66

4 Tabel Data Induk ... 67

5 Lembar Pengumpulan Data ... 72

6 Harga Normal Data Laboratorik ... 95

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad S.M., Suseno U., 2009. Hasnawati, Sugito, Purwanto B., Brahim R., Profil Kesehatan Indonesia 2008, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 29.

Anggraini D. A., Waren A., Situmorang E., Asputra H., Siahaan S. S., 2009. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode januari sampai juni 2008 ,Faculty of Medicine – University of Riau.

Anonim, 2007 . Kejadian Hipertensi dan Dislipidemia. Rabu, 11 Mei 2011. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25616/5/Chapter%20I.pdf. Diakses tanggal Sabtu 9 Juni 2012.

Aziza Lucky, 2007. Peran Antagonis Kalsium Penatalaksanaan Hipertensi. Majalah Kedokteran, vol.57 no.8 hal 260-263.

Benowitz, N.L., 2001. Obat Antihipertensi. In : B.G. Katzung. Farmakologi Dasar dan Klinik, Jakarta: Salemba Medika., pp. 269-310.

Birkett D., Sjoqvist F., 2003. Drug Utilization, Department of Clinical Pharmacology, Australia pp. 76-84.

Chobanian A., 2003. Seven Report of the Joint National Committee on the Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), Departement of health and human service, America pp. 19-40.

Chu ng K. E., 2 002 . Penyakit Kardio va sk ula r, Ed isi 3 , Ind eks d etail,

Corwin, Elizabeth. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

Coylewright Megan, Reckelhoff F. Jane and Pamela Ouyang, 2008.

Menopause and Hypertension : An Age-Old Debate. Hypertension. Vol. 51, p. 952-959

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular. Jakarta.

(13)

Finkel S.M., Fischbach S.P., Fleetwood J., Friedman A. P., Fleming W. W, Gangarosa M.L, Grandis R. J., Graumlich F. J., Gross G., Haddox D., 2008. Craig Charles R. , Stitzel E. Robert, Modern Pharmacology With Clinical Applications, 6 th, New York pp. 206 -217.

Gama H., 2008. Drug Utilization Studies vol 22, pp. 69-73.

Gray H.H, Dawkins K.D., Morgan J.M., et al, 2005. Lecture Notes Kardiologi, Edisi ke-empat Erlangga, Jakarta pp. 57-69.

Greene J. R., Harris D. N., 2007. Pathology and Therapeutics for Pharmacist A basis for clinical pharmacy practice, 3th, Pharmaceutical Press, London pp. 208-234.

Goodman and Gilman, 2008. In : Hardman G. Joel and Limbirt E. Lee Manual of Pharmacology and Therapeutics, Edisi 10 , Jakarta : EGC., pp. 867-869.

Hansson L., Lindholm L.H., Niskanen L., Hedner T., Niklason A., Luomanmaki K., Dahlof B., Morlin C., Kalberg. B.E., Wester P.O., Bjorck J.E., 1999. Effect of angiotensin-converting-enzyme inhibition compared with conventional therapy on cardiovascular morbidity and mortality in hypertension: the Captopril Prevention Project (CAPPP) Randomised trial,

Depatement of Public Health and Social Sciences.

Harsono Arianto, 2006. Sindroma Steven Johnson: Diagnosis dan

Penatalaksanaan. Surabaya: Ilmu Kesehatan Anak XXXIV Kapita

Selekta Ilmu Kesehatan Anak VI. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.

Jones Lloyd M. Donald and Levy Daniel, P.K., 2007. Initial Evaluation and

Approach to the patient with Hypertension. In: E.M.Antman.

Cardiovaskular Therapeutics a Companion to Braunwald’s Heart Disease, Ed. 3th, Philadelphia: Saunders Elsevier, pp.567-594.

Khalilullah Alfin Said,2011. Penggunaan antiplatelet (aspirin) pada akut stroke iskemik, Co-ass Clinical at neurology departement dr. Zainoel Abidin Teaching Hospital, Faculty of Medicine University of Syiah Kuala

201,

http://alfinzone.files.wordpress.com/2011/10/penggunaan-antiplatelet.pdf, Diakses tanggal 30 Juni 2012.

Katzung, Bertram G., 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik,edisi ke X. Jakarta. EGC.

(14)

Linn D. W., Wofford R. M., O’Keefe E. M., Posey M., 2009. Mulrow Cynthia, Pharmacotherapy in Primary Care , The McGraw-Hill Companies, San Antonio, Texas pp. 23- 36.

Lullmann H., 2005. Mohr Klaus, Hein L., Heinz L. ,Bieger D., Color Atlas of Pharmacology, 3rd edition, Georg Thieme Verlag, Rudigerstrasse 14, 70469 Stuttgart, Germany pp. 142.

Martin Jhon, 2009. British National Formulary 58. London : Pharmaceutical Press, pp.93-110.

Massie, B.M., 2002. Hipertensi Sistemik. In : L.M. Tierney, S,J. McPhee, M.A. Papadakis (Eds.). Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam), Jakarta: Salemba Medika, pp. 381-413.

Nafrialdi, 2008. Antihipertensi. In : S.G. Gunawan. Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Jakarta : Balai Penerbit FKUI, pp. 344-359.

Neal M..J, 2006. Safitri A., At a Glance Farmakologi Medis ,edisi 5, penerbit Erlangga, Jakarta pp.36-37.

Nurrahmani Ulfah, 2012. In : Qoni. Stop Hipertensi. Yogyakarta : Familia Pustaka Keluarga, hal 15-16.

Priyanto, 2009. Farmakoterapi dan Terminology Medis, Leskonfi, Depok, pp. 194-207

Rahajeng E., Tuminah S., 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia , Maj Kedokteran Indonesia, Volume: 59, Nomor: 12, pp. 3.

Rahardjo R., 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi ,Ed 2, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG, pp. 181-193.

Reboldi, G., Gentile, G., Angeli, F., Verdecchia, p., 2009. Choice of ACE inhibitor combinations in hypertensive patients with type 2 diabetes: update after recent clinical trials. PubMed Central. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2686259/. Diakses tanggal 26 Juni 2012.

Riaz K.,2011. Batuman Vecihi,Hypertension, pp.1.

Setyopranoto Ismail, 2011. Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan, Vol.38 no.4, Yogyakarta : Continuing Medical Education, hal. 247-250.

Stockley, L.H., 2010. Baxter K. (Eds), Drug Interactions,9th Edition, Pharmaceutical Press, London pp. 12-39.

(15)

Martindale, Ed.36th , Pharmaceutical Press, London.

Talbert, R.L., 2008. J.T Dipiro, R.L Talbert G.C Yee, G.R Matzke, B.G Wells, and L.M Posey (Eds.) Pharmacotherapy : A Patophysiologic Approach, Ed 7th , USA: McGraw-Hill Companies, pp. 139-172.

Tanzil, S., 2009. Raharjo, R., Kumpulan Kuliah Farmakologi. Edisi 2, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp. 182-193.

Tjay,H.T., Rahardja, K., 2002. Obat-obat penting khasiat, Penggunaan dan Efek – efek sampingnya,Edisi ke 5, Jakarta: Elex Media Komputindo, pp. 508-511.

World Health Organization, (2011) ,Hypertension fact sheet, Department of Sustainable Development and Healthy Environments, South-East Asia pp. 1-2.

Israr. A Yayan, 2008. Stroke, Faculty of Medicine – University of Riau Arifin

Achmad General Hospital of Pekanbaru.

http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/01/case-s-t-r-o-k-e.pdf. Diakses tanggal 10 Juni 2012.

Yogiantoro, M., Irwandi,P.C., Santoso, D., Mardiana, N., Thaha, M., Widodo, Soewanto, 2007. Hipertensi. In: A. Tjokroprawiro, P.B. Setiawan, Santoso (Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Surabaya: Airlangga University Press, pp.210-216.

Yunus Faisal, 2008. Edema Paru Menyerang Usia Lanjut. Jakarta : Continuing Profesional Development Dokter Indonesia

Zavitsanou A., Babatsiko F., 2010. Epidemiology of Hypertension in the Elderly, Health Sciene Journal, 41, pp. 24-28.

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang paling umum melanda dunia.

Hipertensi merupakan tantangan kesehatan masyarakat, karena dapat

mempengaruhi resiko penyakit kardiovaskuler yang menyebabkan peningkatan

morbiditas dan mortalitas. Data terakhir dari Framingham Heart Study

menunjukkan bahwa individu yang normotensif pada usia 55 tahun memiliki masa

hidup 90 % resiko hipertensi (Chobanian et al, 2003).

Hipertensi merupakan suatu penyakit kardiovaskuler karena meningkatnya

tekanan darah arteri di atas normal yang sifatnya permanen. Hipertensi esensial

atau primer penyebabnya tidak diketahui kira-kira terdapat 90 % kasus. Banyak

faktor yang mempengaruhi seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas sistem

syaraf simpatis dan faktor-faktor resiko lain seperti obesitas, alkohol, merokok,

dan polisitemia. Hipertensi sekunder terdapat 5% kasus yang penyebabnya

diketahui, seperti penggunaan hormon estrogen, penyakit ginjal,

hiperaldosteronisme primer, dan kehamilan. Hipertensi sekunder juga bisa terjadi

karena penggunaan obat-obat seperti amfetamin, siklosporin, NSAID, kontrasepsi

oral (Priyanto, 2009).

Sebuah survei tahun 2005 di Amerika Serikat menemukan bahwa dalam

populasi berusia 20 tahun atau lebih, diperkirakan 41,9 juta pria dan 27,8 juta

wanita memiliki prehipertensi, 12,8 juta pria dan 12,2 juta perempuan memiliki

hipertensi stage 1, dan 4,1 juta pria dan 6,9 juta perempuan memiliki hipertensi

stage 2. Di berbagai negara, 50% dari populasi yang lebih tua dari 60 tahun

memiliki hipertensi. Secara keseluruhan, sekitar 20% untuk hipertensi

didefinisikan sebagai tekanan darah lebih dari 140/90 mm Hg (Riaz et al, 2011).

Di Indonesia menurut hasil (Riskesdas) riset kesehatan dasar 2007 pada

penelitian di 33 provinsi terdapat 5 provinsi yang mempunyai prevalensi

hipertensi tertinggi yaitu Kalimantan Selatan (39,6%), Jawa Timur (37,4%),

Bangka Belitung (37,2%), Jawa Tengah (37,0%), dan Sulawesi Tengah (36,6%)

(Rahajeng dkk, 2009) . Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2008

(17)

2

oleh pasien rawat jalan yaitu stroke (15,4%), tuberkolosis (7,5%), hipertensi

(6,8%) dan cidera (6,5%). Untuk mengatasi masalah diatas maka perlu terapi dan

pengendalian hipertensi agar dapat menurunkan prevalensi hipertensi serta

mencegah komplikasi di masyarakat (Depkes, 2009).

Tujuan utama terapi hipertensi adalah untuk menurunkan angka morbiditas

dan mortalitasnya penderita kardiovaskuler serta meningkatkan kualitas hidup

pasien. Pengobatan antihipertensi awal harus mempertimbangkan penentuan

pemilihan obat antihipertensi yang tepat terkait dengan outcome klinik, keamanan

dan toleransi terhadap obat, biaya pengobatan, perbedaan respon akibat faktor

demografi, kondisi medik lain yang menyertai serta gaya hidup dan tergantung

pada tingginya tekanan darah serta kondisi khusus tertentu yang akan

mempengaruhi pemilihan obat (compelling) ( Priyanto,2009). Strategi pengobatan

dilakukan dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis berupa diet

rendah garam, mengurangi konsumsi alkohol, aktivitas fisik yang teratur, dan

penurunan berat badan bagi pasien dengan berat badan berlebih. Selain dapat

menurunkan tekanan darah, perubahan gaya hidup juga terbukti meningkatkan

efektivitas obat hipertensi dan menurunkan resiko kardiovaskular (Nafrialdi,

2008).

Apabila terapi non farmakologis tidak berhasil maka diberikan terapi

farmakologis meliputi ACE (Angiotensin Converting Enzyme) inhibitor, diuretik, β-blocker, Ca chanel blocker, angiotensin reseptor blocker (ARB), antagonis adrenoreseptor α, obat-obat dengan simpatolitik sentral (Antagonis Andrenergik

Perifer), dan penghambat simpatik perifer (Rahardjo, 2009). ACE inhibitor

mempunyai peran sebagai alternatif pengobatan setelah diuretik thiazid pada

hipertensi ringan sampai sedang. Mekanisme kerjanya dengan menghambat sistem

renin-angiotensin sehingga obat ini akan menghambat enzim pengkonversi

angiotensin yang mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II, menurunkan

sekresi aldosteron sehingga mengurangi retensi natrium dan air serta menghambat

degradasi badikinin sehingga bersifat vasodilator, menstimulasi sintesis zat

vasodilatasi termasuk prostaglandin E2 dan prostasiklin (Saseen & Maclaughlin,

(18)

3

ACE inhibitor efektif pada hipertensi dengan kondisi gagal jantung yang

mempunyai kadar renin dan angiotensin II tinggi, tetapi obat ini dapat

mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan hipertensi memburuk pada pasien

renovaskular (Tanzil, 2009). Salah satu obat yang termasuk golongan ACE

inhibitor adalah captopril. Keuntungan penghambat ACE adalah relatif bebas dari

efek samping yang mengganggu serta penurunan tekanan darah yang tidak terlalu

signifikan sehingga kecil resiko terjadinya hipotensi berat. Namun batuk kering

sering terjadi dengan insiden 5-20% dan bersifat reversibel bila obat dihentikan

(Massie et al, 2002).

Pada studi CAPPP (the Captopril Prevention Project ) yang merupakan

salah satu studi tentang penggunaan captopril. Menurut Studi CAPPP yang

dilakukan adalah untuk membandingkan efek dari ACE inhibitor dengan terapi

konvensional (diuretik, beta blocker) pada morbiditas kardiovaskular dan

mortalitas pasien dengan hipertensi. Pada 10.985 pasien hipertensi ,dipilih acak

5.492 pasien yang menggunakan captopril dan 5.493 pasien sebagai kelompok

pengobatan konvensional. Hasil dari penelitian tersebut dinyatakan captopril dan

pengobatan konvensional tidak berbeda dalam keberhasilan dalam mencegah

morbiditas dan mortalitas kardiovaskular. Namun, resiko mortalitas

kardiovaskular lebih rendah dengan captopril dibandingkan dengan pengobatan

konvensional (Hansson et al, 1999).

Dengan adanya studi tentang penggunaan captopril sebagai antihipertensi,

serta permasalahan yang terjadi terkait pola penggunaan hipertensi, dapat

dilakukan manajemen sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas

pelayanan pada pasien . Hal tersebut bisa dilihat dari perbaikan vital sign pasien

seperti : heart rate, tekanan darahnya dan data laboratorium (tes urinalisis, jumlah

sel darah lengkap ,dan elektrokardiogram 12 lead (EKG) untuk mengembangkan

pemantauan penggunaan obat (Saseen & Maclaughlin, 2009).

Berdasarkan dari permasalahan di atas dilakukan penelitian deskriptif

dengan pengambilan data secara retrosfektif tentang pola penggunaan captopril

pada penderita hipertensi di RSI. Aisyiyah Malang, salah satu rumah sakit swasta

yang mempunyai kapasitas lebih dari 100 bed sehingga diharapkan prevalensi

(19)

4

dapat memenuhi jumlah sampel untuk dilakukannya penelitian ini. Harapan dari

penelitian ini dapat membantu Rumah Sakit Islam Aisyiah Malang untuk

mengevaluasi penggunaan obat antihipertensi khususnya captopril ditinjau dari

aspek tepat indikasi, tepat pasien, tepat dosis dan frekuensi pemberian obat yang

tepat pada pasien penderita hipertensi agar dapat meningkatkan pelayanan

Instalasi Farmasi di Rumah Islam Sakit Aisyiyah Malang.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu

permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana pola penggunaan obat captopril pada pasien hipertensi di instalasi

Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang selama periode Januari 2011 – Desember

2011.

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat captopril

(ACE-inhibitor) pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Inap RSI. Aisyiyah

Malang periode Januari 2011 – Desember 2011.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang dapat diperoleh dari penelitian ini, antara lain :

1. Mengetahui pola penggunaan obat captopril yang digunakan diinstalasi rawat

inap RSI Aisyiyah Malang.

2. Mengetahui rute, dosis, dan kombinasi captopril yang digunakan diinstalasi

(20)

5

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

1. Sebagai studi pendahuluan untuk pertimbangan pada penelitian selanjutnya.

2. Mengetahui penatalaksanaan terapi captopril sebagai antihipertensi yang

diteliti di Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang.

1.4.2 Bagi Rumah Sakit

1. Sebagai bahan masukan bagi komite medik farmasi dan terapi dalam

merekomendasikan penggunaan obat di RSI Aisyiyah Malang.

2. Memberikan masukan informasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

pasien dan untuk lebih meningkatkan peran apoteker dalam pelayanan

kefarmasian serta meningkatkan kemampuan apoteker menilai kondisi pasien

secara komprehensif untuk mengatasi Drug Related Problems (DRPs) di

Rumah Sakit Islam Aisyiah Malang.

3. Memberikan gambaran tentang penggunaan captopril sebagai data awal DUS

(Drug Utilization Study) yang bermanfaat untuk instalasi farmasi berkaitan

Gambar

Tabel Halaman

Referensi

Dokumen terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI METILDOPA PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar Malang) dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini diajukan

STUDI PENGGUNAAN CAPTOPRIL PADA PASIEN STROKE ISKEMIK (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo).. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar

Evaluasi ketepatan pemilihan obat adalah proses untuk menganalisis dan menilai kesesuaian penggunaan semua obat antihipertensi pada pasien hipertensi dengan gagal ginjal di

Profil Penggunaan Obat Kategori Tidak Tepat Penggunaan Obat Kategori Ketepatan Pasien Antihipertensi pada Penderita Hipertensi dengan Komplikasi di Instalasi Rawat InapRSUD

Kontra indikasi: hipersensitivitas cephalosoprin Kontraindikasi : aritmia jantung, Pasien - Nebu ventolin angina, hipersensitif/ obat sesak, golongan adrenoreseptor beta pneomunia,

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kerasionalan penggunaan obat antihipertensi yang meliputi ketepatan pasien, indikasi, obat, dan dosis pada

Penelitian ini didasarkan pada Rekam Medik Kesehatan (RMK) pasien infark miokard akut yang didapat dan diolah dari Instalasi Rawat Inap RS Islam Aisyiyah Malang periode Juli 2016

Profil Penggunaan Obat Kategori Tidak Tepat Penggunaan Obat Kategori Ketepatan Pasien Antihipertensi pada Penderita Hipertensi dengan Komplikasi di Instalasi Rawat InapRSUD