SKRIPSI
BAYU AGUNG SAPUTRO
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL
ASETAT DAUN MAYANA (Coleus scutellarioides)
TERHADAP BAKTERI Escherichia coli
DENGAN
METODE BIOAUTOGRAFI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL
ASETAT DAUN MAYANA (Coleus scutellarioides
)
TERHADAP BAKTERI Escherichia coli
DENGAN
METODE BIOAUTOGRAFI
USULAN SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2016
Oleh :
BAYU AGUNG SAPUTRO NIM : 201210410311215
iv Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh
Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh
keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah membantu perjuangan beliau
dalam mensyiarkan ajaran Islam di muka bumi ini. Sehingga tugas akhir yang
berjudul “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN
Coleus scutellarioides TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat terakhir yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan pada
jenjang Strata Satu (S1), pada Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan kepada penulis. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Ahmad Shobrun
Jamil, S.Si., M.P., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan
penuh kesabaran, membimbing saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.kes.dan Engrid Juni Astuti, M.Farm., Apt.,
sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang membangun
terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.
3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok
Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., atas kesempatan yang diberikan
untuk mengikuti program sarjana.
4. Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi yang
senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan dan nasehat kepada saya
v
Biomedik PPD UMM, yang telah memberikan kesempatan untuk
menggunakan fasilitas laboratorium dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah
memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.
Laboran-laboran Laboratorium program studi farmasi dan Laboratorium
Biomedik, Mbak Bunga, Mba Fat dan Pak Joko atas segala bentuk bantuan
dan kerja samanya selama penelitian.
7. Untuk kedua orang tua tercinta atas doa yang selalu dipanjatkan untuk
kesuksesan anaknya serta segala bentuk motivasi dan dukungan luar biasa
yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan sampai di
tingkat perguruan tinggi.
8. Untuk Seseorang yang spesial “Malika” yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta menemani saya selama proses pembuatan skripsi
sehingga dapat berjalan dengan lancar
9. Untuk adik tersayang Hazza Fitria Aulia yang telah memberikan banyak doa,
dukungan, canda, tawa dalam menyelesaikan skripsi.
10.Untuk teman-teman “Kontrakan Super” Ahya, Brawijaya dan Agung Tri atas segala canda tawa serta bahagia atas rasa kekeluargaan yang begitu besar
selama 4 tahun meski tanpa ada ikatan darah.
11.Untuk teman-teman luar biasa Agung Tri, Agung Permata, Bima, Ahya,
Brawijaya, Tri Restu, Nehar, Arisa, Defry, Wendi, Shyahrul yang tidak bias
saya sebutkan satu per satu yang sudah membuat 4 tahun perkuliahan saya
menjadi luar biasa.
12.Untuk teman-teman skripsi miana Ahya, Tri Restu, Rikke, Nita (Ombob),
Irma, Chycy, Lisa, Ratna , terima kasih karena saya sudah dipertemukan
dengan mereka yang sangat luar biasa tanpa bantuan kalian skripsi ini tidak
dapat terlaksana dengan baik.
13.Teman-teman farmasi angkatan 2012, khususnya Farmasi F 2012 atas
dukungan dan doanya. Semoga kita jadi orang yang sukses dan berguna
vi
Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Aamiin Ya
Rabbal „Alamain
Wassalamu’alaikum, warohmatullahi wabarokaatuh
Malang, 19 Juli 2016
Penulis,
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vii
ABSTRACT ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
DAFTAR SINGKATAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Tinjauan Tanaman Miana (Coleus scutellaroides Linn. Bent) ... 6
2.1.1 Taksonomi ... 6
2.1.2 Morfologi Tumbuhan ... 7
2.1.3 Kandungan dan Kegunaan ... 7
2.1.4 Manfaat ... 8
2.2 Tinjauan Tentang Escherichia coli ... 8
2.2.1 Taksonomi ... 10
2.2.2 Morfologi dan Identifikasi Escherichia coli ... 10
2.3 Tinjauan Umum Infeksi ... 13
2.3.1 Terapi ... 13
2.3.2 Kloramfanikol ... 14
xii
2.3.4 Farmakokinetika ... 16
2.3.5 Penggunaan Klinis ... 16
2.4 Tinjauan Antimikroba ... 17
2.5Aktivitas Antibakteri Senyawa Metabolit Sekunder ... 17
2.5.1 Flavonoid ... 17
2.5.2 Alkaloid ... 18
2.5.3 Polifenol... 18
2.5.4 Saponin ... 19
2.6 Ekstraksi ... 19
2.6.1 Pemilihan Metode Ekstraksi ... 20
2.6.2 Maserasi ... 21
2.6.3 Pemilihan Jenis Pelarut ... 23
2.7 Pengujian Daya Antimikroba ... 23
2.8 Perhitungan Bakteri Dengan Standard McFarland ... 27
2.9 Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 28
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 29
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 29
3.2 Uraian Kerangka Konseptual ... 30
BAB IV METODE PENELITIAN ... 32
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32
4.2 Bahan Penelitian ... 32
4.2.1 Bahan Uji ... 32
4.2.2 Proses Ekstraksi ... 32
4.2.3 Pengujian Bioautografi ... 32
4.2.4 Identifikasi Senyawa dengan KLT ... 33
4.3 Alat Penelitian ... 33
4.3.1 Pembuatan Serbuk Simplisia ... 33
4.3.2 Proses Ekstraksi ... 33
4.3.3 Pengujian Bioautografi ... 33
4.3.4 Identifikasi Senyawa dengan KLT... 34
4.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
xiii
4.4.2 Sampel... 34
4.5 Sterilisasi alat dan bahan ... 34
4.5.1 Sterilisasi Kering ... 34
4.5.2 Sterilisasi Basah ... 35
4.6 Metode Penelitian ... 35
4.6.1 Rancangan Penelitian ... 35
4.6.2 Kerangka Rancangan Operasional ... 36
4.7 Variabel Penelitian ... 36
4.7.1 Variabel Bebas ... 36
4.7.2 Variabel Terikat ... 37
4.8 Definisi Operasional ... 37
4.9 Prosedur Kerja ... 37
4.9.1 Pembuatan Simplisia ... 37
4.9.2 Proses Ekstraksi Bahan Uji Dengan Pelarut Etil Asetat ... 37
4.9.3 Pemisahan Senyawaa Dengan KLT ... 40
4.9.4 Identifikasi Komponen Senyawa ... 40
4.9.5 Preparasi media ... 41
4.9.6 Preparasi Bakteri ... 41
4.9.7 Pengujian Bioautografi ... 42
4.9.8 Pembuatan Larutan Standar McFarland ... 44
4.9.9 Analisis Data... 45
BAB V HASIL PENELITIAN ... 46
5.1 Determinasi Daun Mayana Coleus scutellarioides... 46
5.2 Serbuk Simplisia Daun Mayana ... 46
5.3 Ekstrak Etil Asetat Daun Mayana... 47
5.4 Uji KLT Ekstrak Etil Asetat Daun Mayana ... 47
5.4.1 Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT ... 48
5.4.2 Identifikasi Senyawa Flavonoid dengan KLT... 49
5.4.3 Identifikasi Senyawa Polifenol dengan KLT ... 49
5.4.4 Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT ... 50
xiv
5.5 Uji Antimikroba Fraksi Etil Asetat Daun Mayana dengan
Metode Bioautografi Terhadap Bakeri Escherichia coli ... 52
BAB VI PEMBAHASAN ... 55
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
7.1 Kesimpulan ... 61
7.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ... 68
2. Surat Pernyataan... 69
3. Surat Determinasi Tanaman ... 70
4. Surat Keterangan Pengujian Bakteri ... 71
5. Laporan Hasil Uji Bakteri ... 72
6. Perhitungan ... 73
7. Data Hasil Pengukuran Zona Hambat Uji Bioautografi ... 74
8. Hasil Uji Aktifitas Antibakteri Fraksi Etil Asetat ... 75
9. Percobaan Dengan Konsentrasi 10 µl (2 Kapiler) ... 77
62
Abdallah, E.M. 2015. Antibacterial Properties of Leaf Extracts of Moringa oleifera Lam. Growing in Sundan. Journal of Advantaces in Medical and Pharmacheutical Sciences Vol. 5 No. 1 p. 1-5
Abdul Haris, Arnia, dan Shinta Werorilangi. 2013. Uji Antibakteri Patogen Ekstrak Sponge Menggunakan Metode High Troughput Screening (HTS) dengan indikator MTT (3-[4,5-dimethylthiazol-2-yl
]-2,5-diphenyltetrazolium bromide). Makassar : Jurnal Penelitian
Adams DJ. 2004. Fungal Cell Wall Chitinases and Glucanases. Microbiology.
150: 2024-2035
Anonim, 2008. Farmakope Herbal Indonesia Jilid I. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta
Anonim, 2014. Dalynn Biological. Catalogue No. TM50-TM60. USA
Arista, M., 2013. Aktivitas Antioksidan Esktrak Etanol 80 % dan 96 % Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 2 No. 2, p. 1-14.
Batugal, PA, et al. 2004. Medicinal Plant Research in Asia. Vol. 1: The
Framework and Project Workplans. International Plant Genetic Resource
Institute.
Brooks, G. F., Butel, J. S., Morse, S. A., 2004. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s
Medical Microbiology. Edisi ke-23. Hal. 43.
Brooks, G. F., Butel, J. S., Morse, S. A., 2005. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s
Microbiologi Kedokteran (Medical Microbiology). Alih Bahasa: Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta: Salemba Medika.Edisi pertama. Hal. 353.
Brooks, Geo F; dkk. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta: Salemba Medika
Daglia Maria. 2012. Polyphenols as antimicrobial agents. Current Opinion in Biotechnology, 23:174–181
Davidson,M.W.(2004).Saponin.http://micro.magnet.fsu.edu/phytochemicals/pages /saponin.html. Diakses tanggal 27 September 2015.
Deby A. Mpila, Fatimawali, Weny I.wiyono., 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth ) Teradap
Staphylococcus aureus, Escherichia coli Dan Pseudomonas aeruginosa
Secara In-vitro. Jurnal Penelitian
Departemen Kesehatan RI.2000. Parameter Standart Umum Ekstrak Tumbuhan Obat Cetakan pertama. Jakarta : Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan.
Dewanjee, S., Gangopadhyay, M., Bhattacharya, N., Khanra, R., Dua, T. K., 2014. Review Paper Bioautography and Its Scope in Thefield of Natural Product Chemistry. Journal of Pharmaceutical Analysis. p. 1-4.
Dwidjoseputro. 1978. Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta: Djambatan
Elisabeth Arundhina, C. J. Soegihardjo, B. Boy Rahardjo Sidharta. 2014.
Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.) Sebagai Antijamur Terhadap Candida albicans dan Pityrosporum ovale
Secara IN VITRO. Yogyakarta : Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Fauzana, D.L., 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi
dan Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Bogor : Skripsi
Gascon, Mervin G. 2011. Taditional Ecological Knowledge System Of The Matigsalug Tribel In Mitigating The Effects Of Dengue and Malaria Outbreak. Asian Journal Of Health Ethno Medical Section Vol. 1 No. 1 pp. 160-171.
Harborne, J.B., 1996. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuha. Bandung : ITB Press.
Indah Entjang. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Jafari A., Aslani MM., Bouzari S., 2012. Escherichia coli: a brief review of diarrheagenic pathotypes and their role in diarrheal diseases in Iran.
Jawetz E, Melnick JL., Adelberg EA, 2007. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan,edisi 23, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Katzung, B.G. (2004). Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 3 Edisi 8. Penerjemah dan editor: Bagian Farmakologi FK UNAIR. Penerbit Salemba Medika, Surabaya. Hlm 37-41.
Katzung, G. Bertram, 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi keenam, EGC,Jakarta
Kementrian Kesehatan RI, 2011. Peraturan Menteri Kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kirana, Rahardja. 2008. Obat-Obat Penting Ed. 6. Jakarta : PT. Gramedia. Kusumaningtyas, E., Astuti, E., & Darmono, 2008. Sensitivitas Metode
Bioutografi Kontak dan Agar Overlay dalam Penentuan Senyawa Antikapang. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. Vol. 6 No. 2, p. 75-79. Lestari, E. S., Severin, J. A., Verbrugh, H. A., 2012. Antimicrobial Resistance
Among Pathogenic Bacteria In Southeast Asia. Southeast Asian J. Trop. Med. Public Health. Vol. 43 No. 2, p. 398-400.
Lucky et al., 1994. Batang Gram Negatif. Dalam: Syahrurachman et al. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara. Majidah, D., Fatmawati, D.W.A., Gunadi, A., 2014. Daya Antibakteri Ekstrak
Daun Seledri (Apium graveolens L.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans sebagai Alternatif Obat Kumur. Jember : Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa
Manning, S. D., 2005. Escherichia Coli Infections. Cetakan Pertama. Philadelphia: Chelsea House Publishers, p. 15-23.
Nadia, Husna. 2008. Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Miana ( Coleus blumei ) Terhadap Infeksi Hymenolepis microstoma Pada Mencit ( Mus musculus albinus ). FKH IPB.
Neal, M J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Pp. 1700.
Nester, E. W., Anderson, D. G., Roberts, C. E., Nester, M. T., 2007.
Ngaisah, S., 2010. Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Asal Magelang. Skripsi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Nikiyan, H., Vasilchenko, A. and Deryabin, D. (2010). In Microscopy: Science, Technology, Applications and Education, Vol. 1, Mendez-Vilas, A. and Diaz, J. (Eds.), Formatex Research Center, Badajoz, Spain, p. 523-529
Noer, S. F., 2012. Pola Bakteri Dan Resistensinya Terhadap Antibiotik Yang Ditemukan Pada Air Dan Udara Ruang Instalasi Rawat Khusus Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Majalah Farmasi dan Farmakologi. Vol. 16, No.2, p. 73-78.
Nuria, Cut., 2009, Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) terhadap bakteri staphylococcus aureus , Escherechia coli dan Salmonela typhi , Jurnal uji antibakteri , 5 (2), h 10-12.
Nuria, M.C., Faizatun, A., Sumantri. (2009). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922 dan Salmonella typhi ATCC 1408. Mediagro, Vol. 5, N0. 2, Hal 26 – 37. Nursidika, P., Saptarini, O., Rafiqua, N., 2014. Aktivitas Antimikroba Fraksi
Ekstrak Etanol Buah Pinang (Areca catechu L) pada Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus. MKB, Vol. 46 No. 2, p. 95.
Nurwantoro dan Djarijah, Abbas S. Mikrobiologi Pangan Hewan Nabati. Yogyakarta: Kanisius. 1997
Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga
Priyanto, Batubara, L., 2010. Farmakologi Dasar Untuk Mahasiswa Farmasi & Keperawatan. Edisi ke-2. Jakarta: Leskonfi. Hal. 83.
Purwanti, E., Handijatno, D., Yunus., 2014. Efek Antibakteri Extrak Daun Mangga (Mangifera indica) Terhadap Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli. Veterinaria Medika. Vol. 7 No. 3, p. 266-271.
Putri, Z. M., 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus
Multiresisten. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Ridwan, Yusuf, et al. 2010. Efektivitas Anticestoda Ekstrak Daun Miana (
Coleus blumei Bent ) Terhadap cacing Hymenolepis microstoma pada Mencit.Media Peternakan Vol. 33 No. 1, hlm. 6-11.
Ridwan, Yusuf. 2005. Kandungan Kimia Berbagai Ekstrak Daun Miana (
Coleus blumei Bent ) dan Efek Anthelmintiknya Terhadap Cacing Pita Pada Ayam. J.II.Pert. Indon. Volume 11 (2). 2006
Roslizawaty., Ramadani, N. Y., Fakhrurrazi, dan Herrialfian, 2013. Aktivitas Antibakterial Ekstrak Etanol Dan Rebusan Sarang Semut (Myrmecodia Sp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli.Jurnal Medika Veterinaria,Vol. 7 No. 2, p. 91.
Rosidah N. A., Pujiana E.L., Pudji A. 2014. Daya Antibakteri Ekstrak Daun Kendal (Hippobroma longiflora [L] G. Don) terhadap pertumbuhan
Streptococcus mutans. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa Universitas Jember.
Rostinawati, T., 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi dan
Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar. Penelitian Mandiri, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Rustaman,dkk.2000. Analisis Fitokimia Tumbuhan di Kawasan Gunung Simpang Sebagai Penelaahan Keanekaragaman Hayati. Bandung : Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.
Setiawati, Wiwin, et al. 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati Dan Cara Pembuatannya Untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan ( OPT). Bandung: Prima Tani Balitsa ( Balai Penelitian Tanaman Sayuran ).
Silitonga, Y. W., Jamilah, I., Suryanto, D., 2013. Pengendalian Sel Biofilm Bakteri Patogen Oportunistik Dengan Panas Dan Klorin. P. 46-51. Supardi, dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan Dan Keamanan
Produk Pangan. Bandung: Penerbit Alumni
Suparno, 2013. Hubungan Kondisi Pencetakan dan Kontaminasi Escherichia coli pada Pengolahan Dangke Susu Sapi di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar. Makassar.
Tag, Hui, et al. 2006. Anti-inflamatory Plants Used by the Khamti tribe of Lohit District in Eastern Arunachal Pradesh, India. Natural Product Radince, Vol. 6 (4) 2007, pp. 334-340
Tanaya Vivi, Rurini Retnowati, Suratmo.(2015). Fraksi Semi Polar dari Daun Mangga Kasturi (Mangifera casturi Kosterm). KIMIA.STUDENT JOURNAL, Vol.1, No. 1, pp. 778-784.
Tati Ariyanti, Raden Inna Fazrina, Darmono.(2007). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Iler(Coleus atropurpureus L. BENTH) terhadap Infeksi Salmonella enteritidis pada Mencit (Mus musculus).Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Torres, A. G., Arenas-Hernandes, M. MP, Martines-Laguna, Y., 2010.
Pathogenic Escherichia coli in Latin America. In: Torres, A. G. (Ed.).
Overview of Escherichia coli. United State of America: Bentham e Books, pp. 1.
Utami, E. R., 2012. Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi. Saintis. Vol. 1 No. 1, p. 128.
Wattimena,JR dan Elin Yuilinah S. 1990. Fisiologi Manusia II Sistem Transfort dan Metabolisme. ITB : Bandung.
WHO, 2009. Medicinal Plants in Papua New Guinea. WHO Library Cataloguing in Publication Data. ISBN 978 92 9061 249 0.
World Health Organization (WHO), 2013. Diarrhoeal disease.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/. Diakses tanggal 05 November 2015.
World Health Organization (WHO), 2014. Global Report for Research on Infectious Diseases of Poverty.
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang penting, khususnya dinegara berkembang. Salah satu obat
andalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah antimikroba antara lain anti
bakteri/antibiotik, anti jamur, anti virus, anti protozoa. Penyakit infeksi dapat
disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti bakteri, virus, parasit atau
jamur (WHO,2014).
Penyebab timbulnya penyakit infeksi di indonesia yang dipengaruhi
oleh iklim juga di dukung oleh beberapa faktor lain, misalnya kesadaran
masyarakat akan kebersihan yang kurang, jumlah penduduk yang padat,
kurangnya pengetahuan dan implementasi dan sebagian besar masyarakat
mengenai dasar infeksi, prosedur yang tidak aman (penggunaan antibiotik yang
dipergunakan tidak tepat), serta kurang pedoman dan juga kebijakan dari
pemerintah mengenai penggunaan antibiotik (Nursidika et al, 2014). Selain itu penyakit infeksi juga dapat disebabkan oleh bakteri patogen yang berbahaya
bagi sel inangnya (Ngaisah, 2010). Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit infeksi pada hewan dan manusia adalah Escherichia coli (Roslizawaty
et al, 2013).
Setiap tahun infeksi menyebabkan kematian pada 3,5 juta orang yang
sebagian besar terdiri dari anak-anak miskin dan anak-anak tertinggal di negara
berpenghasilan rendah dan menengah (WHO, 2014). Data lain menyebutkan
bahwa pada tahun 2013, terdapat 6,3 juta anak-anak dibawah 5 tahun
meninggal, dimana setiap harinya terjadi 17.000 kematian. Dari data tersebut
sekitar 83% kematian disebabkan oleh penyakit infeksi, kelahiran dan kondisi
gizi yang didapatkan oleh anak-anak (WHO, 2015)
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (2013) perkembangan
seperti infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) memiliki angka prevalensi sebesar
25% pneumonia memiliki insiden 1,8% dan prevalensi 4,5% hepatitis memiliki
angka prevalensi dua kali lebih tinggi pada tahun 2013 dibandingkan tahun
2007 yakni 1,2% sedangkan untuk diare memiliki insiden dan prevalesi pada
semua umur di indonesia adalah 3,5% dan 7,0%.
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif primer patogen yang
merupakan penyebab kedua penyakit infeksi setelah streptococcus. Meningitis yang disebabkan oleh E. Coli menyebabkan kematian pada 20-40% pada bayi yang terinfeksi (Jafari et al, 2012). Selain meningitis, diare juga menyebabkan salah satu penyebab kedua kematian pada anak dibawah 5 tahun, dan menjadi
penyebab kematian sekitar 760.000 anak setiap tahun. Selama itu terdapat 1,7
miliar kasus diare tiap tahunnya (WHO, 2013)
Obat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah
anti mikroba antara lain antibakteri/antibiotik, antijamur, antivirus,
antiprotozoa. Secara umum penyakit infeksi dapat disembuhkan dengan
mengkonsumsi antibiotik. Lebih dari separuh pasien dirumah sakit menerima
antibiotik sebagai pengobatan atau profilaksis, sekitar 80% konsumsi antibiotik
dipakai untuk kepentingan manusia dan sedikitnya 40% berdasar indikasi yang
kurang tepat, misalnya infeksi firus seperti influenza, hepatitis, atau pun demam
berdarah dengue (Permenkes, 2011; Utami, 2012).
Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan
berbagai permasalahan dan merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama
restensi bakteri terhadap antibiotik. Selain berdampak pada morbiditas dan
mortalitas, juga memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan sosial yang
sangat tinggi. Pada awalnya resistensi terjadi ditingkat rumah sakit, tetapi
lambat laun juga berkembang dilingkungan masyarakat, khususnya
Streptococcus pneumoniae(SP), Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli
(Permenkes, 2011).
golongan β-laktam, fosfomisin, dan golongan kuinolon. Kuman yang resisten terhadap antibiotik terjadi akibat penggunaan antiboitik yang tidak bijak dan
kurangnya pengawasan penggunaan antibiotik pada pasien di rumah sakit
ataupun tempat pelayanan kesehatan lainnya. Selain itu pengetahuan
masyarakat tentang bahayanya antibiotik jika terjadi resistensi masih sangat
kurang (Permenkes, 2011; Nursidika, et al., 2014)
Hasil review yang dilakukan oleh Lestari, et al (2012) menemukan bahwa di Indonesia bakteri Escherichia coli resisten terhadap beberapa antibiotik seperti cefepim (3%), ceftazidime (10%), ceftriaxon (3%), dan
piperacilin (7%) dari bebrapa sampel klinis. Selain antibiotik tersebut ada juga
antibiotik lain seperti ampicillin, siprofloksasin, kloramfenikol dan trimetropim
sulfametoxazol (Radji, et al, 2011). Oleh karna itu perlu ada inivasi baru serta penelitian-penelitian baru untuk menghindari banyaknya resistensi antibiotik.
Masyarakat indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tumbuhan
sebagai obat. Mereka lebih memilih produk bahan alam karena diyakini
memiliki efek samping yang lebih rendah dibanding dengan obat-obat kimia.
Dengan berkembangnya minat masyarakat tersebut, semakin banyak pula
penelitian yang dilakukan dalam menggali senyawa-senyawa dari tumbuhan
yang memiliki potensi sebagai obat atau memiliki aktivitas biologis. Pada
penelitian sebelumnya ditemuan bahwa beberapa tanaman memiliki aktifitas
sebagai anti bakteri untuk bakteri Escherichia coli contohnya pada bunga rosela
(Hibiscus sobdariffa L.) (Rostinawati, 2009), daun mangga (Mangifera indica
L) (Purwanti et al, 2014). Jahe merah (Zingiber officinale varrubrum) (putri, 2014) dan masih banyak lagi yang sudah terbukti memiliki aktivitas sebagai
antibakteri terhadap Escherichia coli. Beberapa tanaman yang sedang dilakukan penelitian terkait aktivitasnya sebagai antibakteri diantaranya adalah ekstrak
kulit manggis (Garcinia mangostana L) dan ekstrak daun mayana (Coleus
scutellarioides).
Menurut penelitian Deby dkk (2012) ekstrak etanol daun mayana
bakteri Staphyococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara in vitro dengan metode difusi agar. Aktivitas ekstrak etanol daun mayana
(Coleus scutellarioides Linn Benth) dalam menghambat pertumbuhan bakteri
gram negatif Escherichia coli lebih peka dibanding dengan Staphylocccus
aureus. Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan struktur dinding sel
bakteri. Hasil dari penelitian tersebut adalah ekstrak etanol daun mayana
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi 5%, 10%, 20%, 40%, dan 80%.
Kandungan senyawa pada daun mayana diantaranya adalah flavonoid,
alkaloid, saponin, polifenol dan minyak atsiri. Senyawa-senyawa tersebut
diduga memiliki aktivitas sebagai antibakteri (Deby dkk, 2012). Selain itu
senyawa lain yang diduga memiliki aktivitas antibakteri adalah senyawa
karvakrol yang terdapat dalam minyak atsri pada daun mayana (Tati dkk,
2007).
Mengacu pada penelitian sebelumnya maka dilakukan penelitian
lanjutan untuk mengetahui komponen senyawa yang terdapat pada daun Coleus
scutellarioides yang diduga memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap
bakteri E.coli. Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan metode bioautografi. Daun Coleus scutellarioides akan diektraksi dengan berbagai macam pelarut berdasarkan kepolarannya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
komponen aktif yang bertanggung jawab sebagai antibakteri.
Pada penelitian ini akan digunakan pelarut etil asetat yang dapat
menarik komponen senyawa yang bersifat semi polar. Ekstrak etil asetat daun
Coleus scutellarioides dipisahkan dengan metode kromatografi lapis tipis.
Komponen senyawa yang terpisah, diamati kemampuannya dalam menghambat
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di atas dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
Bagaimanakah aktivitas antibakteri pada senyawa kimia yang terdapat
pada fraksi etil asetat daun mayana (Coleus scutellarioides) pada
Escherichia coli yang dilihat dari zona hambatnya menggunakan
metode bioatugrafi?
Golongan senyawa aktif apakah yang terdapat pada fraksi etil asetat daun mayana (Coleus scutellarioides) yang memiliki sebagai aktivitas antibakteri Escherichia coli menggunakan metode bioatugrafi?
1.3 Tujuan penelitian
Mengetahui aktivitas antibakteri komponen senyawa kimia ekstrak etil
asetat daun mayana (Coleus scutellarioides) pada Escherichia coli
dengan metode bioautografi yang dilihat dari diameter zona hambatnya Mengetahui golongan senyawa aktif yang terdapat pada ekstrak etil
asetat daun mayana (Coleus scutellarioides) yang memiliki sebagai
aktivitas antibakteri Escherichia coli
1.4 Manfaat penelitian
Memberikan informasi terkait kegunaan dan manfaat tanaman mayana (Coleus
scutellarioides) pada masyarakat, serta mengembangkannya sebagai antibakteri
untuk diproduksi skala besar oleh industri dalam mengatasi permasalahan