• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP STERILITAS PINSET ANATOMIS DENGAN PENGEMASAN POUCHES (Di CSSD Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP STERILITAS PINSET ANATOMIS DENGAN PENGEMASAN POUCHES (Di CSSD Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat kesehatan adalah semua perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam diagnosa, pencegahan, pengamatan dan penanganan penyakit atau luka, serta yang dilakukan dalam investigasi, penggantian atau modifikasi anatomi atau proses fisiologis (Hanlon,2004). Semua alat kesehatan yang dikenakan kontak langsung dengan pasien maupun cairan tubuh dapat menyebabkan infeksi. Oleh karena itu pengadaan barang steril memainkan peran penting dalam mengurangi penyebaran penyakit dalam pelayanan kesehatan (Fluke et al, 1994).

Infeksi dapat terjadi apabila barrier kulit dari tubuh terluka, adanya invasi dari peralatan kesehatan, kekebalan tubuh yang menurun karena sakit, shock, operasi, luka ataupun trauma (Fluke et al, 1994). Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas di rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit (Departemen Kesehatan, 2009).

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh dari rumah sakit dan tidak diderita oleh pasien saat masuk rumah sakit, melainkan setelah 72 jam berada ditempat tersebut . Pada penelitian yang dilakukan tahun 1999-2002 mengenai

surveillance of nosocomial infection in Rumah Sakit dr. Ciptomangunkusumo mengatakan bahwa presentase infeksi nosokomial pada tahun tersebut mencapai 1,1% dan mengalami penurunan sampai 0,4%. Salah satu penyebab infeksi nosokomial adalah luka setelah operasi, hal ini tentunya berkaitan erat dengan sterilitas peralatan di rumah sakit (Astrawinata dan Widodo, 2004).

(2)

2

nosokomial. Maka, disinilah peran CSSD atau Central Sterile Supply Department

dalam menjaga sterilitas baik lingkungan maupun alat-alat kesehatan di rumah sakit yang tujuannya untuk menurunkan angka infeksi nosokomial di setiap rumah sakit.

Sterilitas peralatan rumah sakit khususnya alat-alat operasi merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan, karena peralatan rumah sakit merupakan medium yang sering dijadikan tempat berbagai mikroorganisme yang dapat berkembang biak bahkan dapat masuk kedalam jaringan tubuh pasien. Umur simpan mempengaruhi efisiensi dalam penggunaan sarana dan peralatan, terlebih alat bedah yang penggunaannya dari satu pemanfaatan ke pemanfaatan berikutnya sehingga dapat menghemat biaya investasi operasional di rumah sakit (Darmadi, 2008).

Pengemasan alat kesehatan yang sudah disterilkan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan, pengemasan yang bagus akan meningkatkan jaminan sterilitas suatu instrumen atau alat kesehatan. Bahan kemasan yang baik harus mampu melindungi peralatan medis yang terdapat didalamnya untuk tetap steril. Salah satu bahan pengemasan yang dapat digunakan dalam unit CSSD (Central Sterile Supply Department) adalah Pouches. Pouches adalah salah satu jenis pengemas instrumen-instrumen yang akan disterilisasi, berfungsi untuk menjaga agar instrumen tersebut tetap steril dalam jangka waktu tertentu. Kemasan

Pouches merupakan kemasan sekali pakai, hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga sterilitas suatu alat kesehatan. Secara mendasar dipakainya bahan

pouches sebagai pengemas adalah dikarenakan kemampuan pouches dalam menahan bakteri (bacterial barrier) yang baik dan tidak menimbulkan debu/ lint

(Departemen Kesehatan RI, 2009).

Pinset anatomis merupakan alat kesehatan yang banyak digunakan di rumah sakit, yaitu sebagai alat yang digunakan pada pembedahan, oleh sebab itu sterilitas pinset anatomis harus sangat diperhatikan. Untuk mengetahui peranan penting lamanya sterilitas dan mutu kemasan, maka perlu diadakan suatu penelitian agar dapat mengetahui seberapa lama kemampuan kemasan pouches

(3)

3

tempat penyimpanan di ruang CSSD dalam batas waktu 3 minggu sesuai dengan standar operasional yang telah di tentukan oleh pihak Rumah Sakit.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh waktu penyimpanan terhadap sterilitas pinset anatomis dalam kemasan pouches.

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh lama penyimpanan selama minggu 1, 2, dan ke-3 terhadap sterilitas pinset anatomis yang di kemas dengan kemasan pouches dan di simpan pada ruang CSSD Rumah Sakit Uuniversitas Muhammadiyah Malang.

1.4 Hipotesis

Ada pengaruh lama waktu penyimpanan selama minggu 1, 2, dan ke-3 terhadap sterilitas pinset anatomis yang telah disterilkan dan dikemas dengan pengemasan pouches.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Memperoleh penjelasan tentang seberapa lamanya pengaruh waktu penyimpanan terhadap sterilitas pinset anatomis dalam kemasan pouches. (2) Mengetahui pengaruh lama penyimpanan selama minggu 1, 2 dan

ke-3 di ruang CSSD RS UMM terhadap sterilitas pinset anatomis dan dikemas dengan kemasan pouches

(3) Sebagai masukan tentang lama penyimpanan instrumen bedah di rumah sakit

(4) Sebagai bahan pertimbangan pengemasan dengan menggunakan kemasan

(4)

SKRIPSI

LA ODE HARISMAN TAMIMMEASAN

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP

STERILITAS PINSET ANATOMIS DENGAN

PENGEMASAN

POUCHES

(Di CSSD Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(5)

Lembar Pengesahan

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP

STERILITAS PINSET ANATOMIS DENGAN

PENGEMASAN

POUCHES

(Di CSSD Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2014

Oleh:

LA ODE HARISMAN TAMIMMEASAN NIM: 201010410311076

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Drs. Sugiyartono, MS., Apt.

Pembimbing II

(6)

Lembar Pengujian

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP

STERILITAS PINSET ANATOMIS DENGAN

PENGEMASAN

POUCHES

(Di CSSD Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 30 Agustus 2014

Oleh:

LA ODE HARISMAN TAMIMMEASAN NIM: 201010410311076

Tim Penguji Penguji I

Drs. Sugiyartono, MS., Apt.

Penguji II

Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt.

Penguji III

Drs. H. Achmad Inoni, Apt.

Penguji IV

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya serta kepada junjungan nabi besar kita Muhammad SAW, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan denan sebaik-baiknya. Dengan selesainya skripsi yang berjudul, “Pengaruh Waktu Penyimpanan terhadap Sterilitas Pinset Anatomis dengan Pengemasan Pouches (Di CSSD Rumah Sakit Universitas

Muhammadiyah Malang)” dengan baik. Perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Sugiyartono, MS., Apt., sebagai Pembimbing I dan Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran dalam membimbing, serta selalu meluangkan waktu dan dorongan moral dalam memberikan arahan-arahan terbaik bagi penulis. 2. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. dan Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes.

sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang penulis kerjakan.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., Sp.Kom., atas kesempatan yang telah diberikan. 4. Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc., selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang beserta seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani program sarjana.

5. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt., sebagai Kepala Laboratorium Farmasi serta laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan Laboratorium Biomedik, Laboratorium Sediaan Steril Farmasi: Mas Dani, Mas Ferdi, Mbak Fat, Mbak Evi, Mbak Susi, dan tidak lupa Alm. Mbak Nila yang banyak memberi bantuan kepada penulis.

6. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP., sebagai dosen wali atas bimbingan dan arahannya.

(8)

v

Prabowo Hadi, S.Farm., Apt., sebagai Kepala Instalasi beserta para staf CSSD Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bimbingan dalam melaksanakan penelitian.

8. Mama selaku orang tua tunggal yang selalu memberikan doa, perhatian, kasih sayang, dan dukungan moral maupun materi. Penulis sangat bersyukur dengan selalu adanya doa mama di setiap langkah penulis.

9. Kak Lisma, Kak Sisma, Mas Dani, Mas Roni, dan keluarga. Terima kasih sebesar-besarnya atas doa, perhatian, bantuan dan dukungan moral maupun materi yang telah diberikan.

10.Tunangan penulis Jamila M Natsir, yang selalu sabar, mengingatkan, serta memberi dukungan dan doa. Semoga kedepannya kita bisa menjadi orang yang dapat membahagiakan orang-orang disekitar kita.

11.Sahabat sekaligus keluarga penulis, Mas Wildan. Terima kasih sudah selalu menemani, mengingatkan, memberi masukan, dan semangat selama di Malang.

12.Teman-teman skripsi steril: Desy, Fauzi, Diah, Juju, dan Echa. Terima kasih atas perjuangan kerjasama, suka cita, canda, semangat, masukan, serta doa. Semoga tali silaturahmi kita akan tetap terjaga hingga akhir hayat.

13.Teman-teman angkatan 2010 Farmasi UMM terima kasih atas persahabatan yang tercipta selama 4 tahun ini.

14.Kucing peliharaan penulis, Oreo dan Cleo, yang selalu memberikan hiburan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi.

15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan, semangat, dan doa yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk kita semua. Amin. Terimakasih.

Malang, 15 Juli 2014

(9)

vi

RINGKASAN

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN STERILITAS PINSET ANATOMIS DENGAN PENGEMASAN POUCHES (DI CSSD RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG)

Alat kesehatan adalah semua perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam diagnosa, pencegahan, pengamatan dan penanganan penyakit atau luka. Sebelum alat kesehatan tersebut digunakan dalam penanganan luka terbuka, maka dilakukan proses sterilisasi dan proses penyimpanan. Proses penyimpanan alat kesehatan seperti pinset anatomis tersebut merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga pinset tersebut tetap terjaga sterilitasnya, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi sterilitas alat tersebut seperti keadaan ruangan penyimpanan, orang yang bekerja dalam ruangan sterilisasi tersebut, kemasan yang digunakan, dan juga berfungsinya dengan baik alat sterilisasi yang digunakan. Untuk itulah penelitian ini bertujuan untuk menjamin sterilisasi pinset anatomis dengan menggunakan kemasan pouches yang disimpan selama 21 hari sesuai dengan standar operasional yang ditentukan dari rumah sakit agar tetap terjaga sterilisasinya.

Telah dilakukan penelitian terhadap pinset anatomis yang telah disterilkan sebelumnya dengan menggunakan kemasan pouches, dilakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu sebelum kemasan di simpan pada ruang penyimpanan dengan suhu yang telah ditentukan. Semua perlakuan dilakukan secara aseptik hal itu disebabkan agar mengurangi adanya mikroorganisme pada media maupun pinset anatomi tersebut, uji sterilitas tersebut mengacu pada Farmakope Indonesia edisi IV yaitu dengan menggunakan metode inokulasi langsung.

Sampel uji disimpan selama 21 hari dan akan di ambil pada hari ke-7, 14 dan 21 (replikasi sebanyak tiga kali) untuk dilakukan pengujian sampel, media yang digunakan adalah media Fluid Thiogycollate medium dengan bakteri uji

Staphylococcus aureus dan Soybean-casein digest medium dengan bakteri uji

Candida albicans. Tahap berikutnya adalah pengujian, proses pengujian yang akan dilakukan adalah kontrol lingkungan LAFC agar mengindari terjadinya positif palsu, selanjutnya dilakukan uji fertilitas media, uji sterilitas media, uji sterilitas sampel dan uji validitas metode. Media yang telah diuji akan diinkubasikan selama 14 hari pada media Fluid Thioglycollate medium

diinkubasikan pada suhu 30-35ºC dan pada media Soybean-casein digest medium

diinkubasikan pada suhu 20-25ºC.

(10)

vii

ABSTRAK

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP STERILITAS PINSET ANATOMIS DENGAN PENGEMASAN POUCHES (DI CSSD RUMAH

SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG)

Terjadinya infeksi nosokomial berkaitan erat dengan sterilitas peralatan di rumah sakit, salah satunya adalah sterilitas pinset anatomis. Sterilitas pinset tersebut didukung dengan menggunakan kemasan sekali pakai yaitu kemasan

pouches. Selain itu proses lama penyimpanan juga sangat berperan penting dalam menjaga sterilitas pinset anatomi tersebut sebelum digunakan. Sterilisasi kemasan sekali pakai dan proses penyimpanan dilakukan secara aseptik untuk menurunkan resiko terjadinya infeksi pada saat pinset digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pinset anatomis masih terjamin sterilitasnya dengan menggunakan pengemas pouches setelah disimpan selama dua puluh satu hari.

Metode yang digunakan adalah inokulasi langsung di mana sampel di kemas dengan menggunakan kemasan pouches dan disimpan selama dua puluh satu hari. Sampel akan diambil pada hari ke tujuh, ke empat belas dan ke dua puluh satu dengan tiga kali replikasi. Sampel diambil dan di swab dengan menggunakan cotton swab secara aseptik. Media uji yang digunakan adalah fluid thioglycollate medium dan soybean-casein digest medium. Media tersebut diiinkubasi selama empat belas hari dengan suhu 30-35ºC untuk media fluid thioglycollate medium dan pada suhu 20-25ºC untuk media soybean-casein digest medium. Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penelitian maka dilakukan uji control pada Laminar Air Flow Cabinet serta uji fertilitas media, uji sterilitas media, pemeriksaan sampel, uji sterilitas sampel, dan uji validasi metode. Dari hasil uji sterilitas pinset anatomis di dapatkan hasil yang negatif pada sampel yakni pinset anatomis yang di kemas dengan menggunakan kemasan

pouches dan disimpan selama dua puluh satu hari dapat menjaga sterilitasnya dan aman untuk digunakan.

(11)

viii

ABSTRACT

EFFECT OF STORAGE TIME ON STERILITY OF ANATOMICAL FORCEPS WITH POUCHES PACKAGING (IN CSSD

MUHAMMADIYAH MALANG UNIVERSITY HOSPITAL)

Nosocomial infection is closely related to the sterility of medical equipment in hospitals, one of them is the anatomical forceps. Sterility of forceps is supported by using disposable packaging, that is pouches packaging. Furthermore, the storage time is also very important in order to maintain the sterility of the anatomical forceps before being used. The sterilization of disposable packaging and storage process performed aseptically to reduce the risk of infection when forceps are used. Therefore, this study was conducted in order to determine whether the anatomical forceps sterility is assured by using pouches packaging after being stored for twenty one days.

Method applied in this study was direct inoculation in which the samples packed using pouches packaging and being stored for twenty one days. Samples will be taken on the 7th day, 14th and 21st on three times replication. Then samples taken and swaped with a cotton swab aseptically. Fluid thioglycollate medium and soybean-casein digest medium is being used as a test medium. This medium will be incubated for fourteen days in temperature of 30-35ºC for fluid thioglycollate medium and temperature of 20-25ºC for soybean-casein digest medium. To avoid errors, a control test on Laminar Air Flow Cabinet, medium fertility test, medium sterility test, sample inspection, samples sterility test, and method validation test are applied in this study.

Sterility tests on anatomical forceps shows negative results on samples of the anatomical forceps that packed using pouches packaging and stored for twenty one days that means samples have an ability to maintain its sterility and safe to used.

(12)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesis ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Tinjauan Mengenai Pinset ... 4

2.1.1 Pinset Jaringan ... 4

2.1.2 Pinset Thumb ... 4

2.1.3 Pinset Serpihan ... 4

2.1.4 Pinset dengan Ujung yang Berlubang ... 5

2.1.5 Pinset Pembalut ... 5

2.2 Tinjauan Mengenai Sterilisasi ... 5

2.2.1 Sterilisasi Panas Kering ... 7

2.2.2 Sterrilisasi Gas ... 7

2.2.3 Sterilisasi dengan Radiasi Pengionan ... 8

2.2.4Tinjauan LAFC ... 8

2.2.5 Teknik Aseptik ... 9

2.3 Tinjauan Tentang CSSD ... 10

2.4 Tinjauan Pengemasan Pouches ... 12

(13)

x

2.4.2 Proses Pengemasan ... 13

2.5 Tinjauan Mikrobiologi ... 14

2.5.1 Pengenalan Mikroorganisme ... 14

2.5.2 Jenis-jenis Mikroorganisme yang Umum sebagai Kontaminan ... 15

2.5.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroorganisme ... 16

2.5.4 Sumber-sumber Kontaminasi Mikroorganisme ... 19

2.6 Pengujian Sterilitas ... 22

2.6.1 Metode Uji Sterilitas ... 22

2.6.2 Penafsiran Hasil Uji Sterilitas ... 24

2.6.3 Kontrol Uji ... 24

2.7 Tinjauan Media Uji ... 25

2.7.1 Fluid Thioglycollate Medium ... 25

2.7.2 Soybean-Casein Digest Medium ... 27

2.8 Tinjauan Tentang Kuman dan Jamur Penguji ... 27

2.8.1 Staphylococcus aureus ... 27

2.8.2 Candida albicans ... 28

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 30

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 30

3.2 Bagan Alir Kerangka Konseptual ... 32

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN... 33

4.1 Desain Penelitian ... 33

4.2 Bahan dan Alat ... 33

4.2.1 Bahan-bahan yang Digunakan dalam Penelitian ... 33

4.2.2 Alat ... 33

4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 34

4.4 Prosedur Penelitian... 34

4.4.1 Perlakuan pada Sampel ... 34

4.4.2 Sterilisasi Alat ... 35

(14)

xi

4.4.4 Proses Pengemasan ... 35

4.4.5 Proses Pengemasan ... 36

4.5 Uji Sterilitas ... 37

4.5.1 Penyiapan Media ... 37

4.5.2 Media Thioglikolat ... 37

4.5.3 Media Kasamino ... 37

4.5.4 Uji Fertilitas Media ... 37

4.5.5 Uji Sterilitas Media ... 38

4.5.6 Uji Sterilitas Sampel ... 38

4.5.7 Pengamatan dan Penafsiran Sampel Uji ... 39

4.5.8 Skema Kerangka Operasional ... 40

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 41

5.1 Hasil Uji Fertilitas Media ... 41

5.2 Hasil Uji Sterilitas Media ... 42

5.3 Kontrol Lingkungan LAFC ... 42

5.4 Hasil Uji Validitas Metode Ekstraksi Mikroorganisme yang Menempel di Pinset ... 44

5.5 Hasil Uji Sterilitas Sampel ... 44

BAB 6 PEMBAHASAN ... 46

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

7.1 Kesimpulan ... 51

7.2 Saran ... 51

(15)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Batas mikroba yang disarankan untuk pementauan area

bersih selama kegiatan berlangsung ... 9 II.2 Jumlah sampel yang harus diambil per batch berdasarkan

USP 32 ... 23 V.1 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Fluid Thioglycollate Medium dan Soybean-Casein Digest Medium ... 42 V.2 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Fluid Thioglycollate Medium dan Soybean-Casein Digest Medium ... 42 V.3 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet Sebelum

Penelitian ... 43 V.4 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet Saat

Penelitian ... 43 V.5 Hasil Validasi Metode Fluid Thioglycollate Medium dan

Soybean-Casein Digest Medium ... 44 V.6 Suhu Temperatur Ruangan Central Sterile Supply Department

(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(17)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 54

2 Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ... 55

3 Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian di Instalasi CSSD ... 56

4 Laporan Hasil Uji Staphylococcus aureus ... 57

5 Laporan Hasil Uji Candida albicans ... 58

6 Foto Kegiatan Pencucian dan Pengeringan ... 59

7 Foto Proses Pengemasan dengan Poucches ... 60

8 Foto Hasil Monitoring Proses Sterilisasi Uap ... 61

9 Kontrol Lingkungan Replikasi 1 ... 62

10 Kontrol Lingkungan Replikasi 2 ... 63

11 Kontrol Lingkungan Replikasi 3 ... 64

12 Foto Media Agar saat Uji Sterilitas Replikasi 1 ... 65

13 Foto Media Agar saat Uji Sterilitas Replikasi 2 ... 67

14 Foto Media Agar saat Uji Sterilitas Replikasi 3 ... 69

15 Foto Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomis Replikasi 1 ... 71

16 Foto Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomis Replikasi 2 ... 73

17 Foto Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomis Replikasi 3 ... 75

18 Foto Hasil Validasi Metode Ekstraksi Mikroorganisme ... 77

19 Foto Alat-alat yang Digunakan ... 78

(18)

52

DAFTAR PUSTAKA

Adelberg E.A., Jawetz, E., dan Melnick J.L., 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Penerjemah: Mikrobiologi FKUI, Jakarta: Salemba Medika, hal 2.

Agoes, G., 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4, Bandung: ITB, hal 19-21. Ansel, H.C., 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Penerjemah: Farida Ibrahim, Edisi

keempat, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, hal 410-420.

Astrawinata, D. dan Widodo, D., 2004. Surveillance of Nosocomial Infections in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Jakarta, 1999-2002. Surveillance of Nosocomial Infections, Vol. 13 No. 2, hal. 107-112.

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: BPOM, hal 125-156.

Baird, R.M., dan Denyer, S.P. 2007. Guide to Microbial Control in Pharmaceutical and Medical Devices 2nd ed, New York CRC Press Taylor and Francis Group Boca Raton London.

Darmadi, 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, hal 856-860, 863.

Departemen Kesehatan RI, 2009. Suplemen Farmakope Indonesia. Edisi IV, Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan RI, 2009. Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi (CSSD) di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medis Departemen Kesehatan RI.

Entjang, I., 2003. Mikrobiologi dan parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, hal 12-13.

FKUB, Tim Mikrobiologi, 2003. Bakteriologi Medik. Edisi Pertama, Malang: Bayumedia Publishing, hal 12, 13.

FKUI, 1991. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Bandung: PT Citra Aditya Bukti.

(19)

53

Gunn’s, dan Coopers, 1975. Dispensing for Pharmaceutical Student. Twelfth Edition, Ptman Medical, page: 300-549.

Hadioetomo, R.S.,1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Hanlon, Goeffrey W., 2004. Reuse of Songle-use devices. In Russel, Hugo & Ayliffe’s. Principles and Practice of Disinfection, Presevation, and Sterilization. Edited by Adam P. Fraise, Peter A Lambert, Jean-Yves Mailard 4th ed, Australia: Blackwell Publishing Ltd.

Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan L.N. Ornston. 1995.

Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20 (Alih bahasa: Nugroho & R.F.Maulany). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal.211,213,215.

Lachman, L, and Lieberman, H.L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Jilid III. Edisi ketiga, alih bahasa. Siti Suryatmi. Jakarta: UI Press.

Lachman , L., 1970. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 2nd edition Philadelphia: Lea & Febiger, page: 154-167.

Nealon, Thomas F., 1996. Keterampilan Pokok Ilmu Bedah. 4 nd edition Jakarta: Sugiarto Komala, Agnes Kartini, Linda Chandranata.

Novick .,Fischetti, A.V., J.J. Ferreti, D.A. Portnoy, and J.I. Rood., 2000. Gram Positif. Washington DC: ASM Press. p.315

Pelezar, M.J. et al., 1986. Dasar- dasar Mikrobiologi. Penerjemah: Hadioetomo, Jakarta: Universitas Indonesia press, Hal 5, 101-103, 447-448.

Pratiwi, S.T.,2009. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga, hal 11.

Sugiartono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta, hal 72.

Sujudi, 1994. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara, hal 3, 7, 19, 20.

Voight, R., 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (Alih bahasa: Dr. Soendani Noerono). Edisi ke-5, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, hal 732-772.

Waluyo, L., 2007. Mikrobiologi Umum. Malang: UPT. Penerbitan UMM, hal 203.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi OPZ dilihat dari Regulasi yang mangatur pengelolaan zakat dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 Tentang Pengelola Zakat

Soebowo, Sp.PA (K) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh Program Pendidikan dokter Spesiali I di Bagian Ilmu Penyakit Saraf dan Magister

Dengan menghadirkan perpaduan motif tenun dengan menggunakan Tree Structured Vector Quantization (TSVQ), algoritma sangat sederhana yang efektif menyatukan sesuatu pada sesuatu yang

menyangkut spesifikasi kualitas jasa yang harus diikuti perusahaan dan diimplementasikan dalam penyampaian jasa kepada pelanggan.. Lima gap

MASTERY ON USING PREPOSITION ( IN, ON, AND AT ) (A Study for the Third Semester Students of English Education Department of Teacher Training and Education Faculty of

[r]

Sebagai bahan bakar, sifat termal arang termpurung kelapa adalah penting dan bergantung pada struktur dan komposisinya yang juga dipengaruhi oleh parameter proses pembentukannya

yang dapat diperbaiki agar penutur asing dapat lebih mudah mempelajari bahasa Indonesia adalah perbaikan tata bahasa yang belum taat asas, khususnya pembentukan kata