• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh bauran pemasaran dan faktor sosial terhadap keputusan pembalian konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh bauran pemasaran dan faktor sosial terhadap keputusan pembalian konsumen"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN FAKTOR SOSIAL

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

(Studi kasus konsumen Pocari Sweat pada masyarakat Ciputat)

SKRIPSI

Oleh

S u k a r m a n 103081029321

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

(2)

Hari ini tanggal 15 April 2008. telah melakukan ujian skripsi atas nama : Sukarman, NIM

103081029321. Dengan judul skripsi ”ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN”

(Studi kasus konsumen Pocari Sweat pada masyarakat Ciputat), memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung maka skripsi ini suadah sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 April 2008

Tim Penguji Skripsi

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Heryanto. SE. M.Si

NIP : 131. 474.891 NIP : 131. 569.931

Penguji Ahli

(3)

Hari ini tanggal 15 April 2008. telah melakukan ujian skripsi atas nama : Sukarman, NIM

103081029321. Dengan judul skripsi ”ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN”

(Studi kasus konsumen Pocari Sweat pada masyarakat Ciputat), memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung maka skripsi ini suadah sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 April 2008

Tim Penguji Skripsi

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Heryanto. SE. M.Si

NIP : 131. 474.891 NIP : 131. 569.931

Penguji Ahli

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Akhir-akhir ini minuman isotonik mempunyai pelanggan yang makin banyak dan

meningkat dari tahun ketahun, hal itu di antaranya bisa dilihat dari makin mudahnya ditemukan

penjual yang memasarkan produk isotonik itu sendiri, dengan gampang bisa kita jumpai

penjual minuman isotonik itu di setiap sudut tempat belanja kebutuhan sehari-hari, mulai dari

pedagang kaki lima yang menjajakan dipinggiran jalan, kios-kios dan toko-toko kecil di pasar

sampai pusat pembelanjaan mewah berupa mal.

Masyarakat semakin banyak yang tahu, paham dan mengerti akan perlunya pengganti

cairan dan elektrolit yang hilang karena berbagai aktifitas yang dilakukan. Minuman isotonik

menjadi salah satu jawaban karena minuman isotonik membantu menggantikan cairan dan

elektrolit yang hilang, minuman isotonic dengan cepat meresap ke dalam tubuh karena

osmolaritasnya yang baik dan terdiri dari elektrolit- elektrolit untuk membantu mengganti

cairan tubuh.

Permintaan pasar minuman isotonik dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal itu juga

membuat perkembangan produsen minuman isotonik dari tahun ke tahun terus bertambah.

Tapi berkembangnya produsen minuman isotonik setiap perusahaan berbeda tergantung dari

(5)

Minuman dengan rasa khas yang mengandung isotonik yang dikemas dalam kaleng

kian banyak macamnya, di anataranya Pocari sweat. Pocari Sweat sangat cepat

perkembangannya dan sekarang menjadi market leader di pasar mimunan isotonik di

Indonesia.

Pocari Sweat mulai memasuki pasar Indonesia tahun 1990. Pertama kali masuk ke

Indonesia hanya 30.000 kaleng setahun, Ini pun harus didatangkan dari pabrik minuman Pocari

Sweat di Korea Selatan.

Pada tahun 1991, PT Amerta Indah Otsuka perusahaan yang memproduksi Pocari

Sweat mendirikan pabrik di Lawang kabupaten Malang Jawa Timur, memproduksi minuman

Pocari Sweat Pada waktu itu pabrik memiliki kapasitas produksi 7 juta kaleng per bulan.

Pabrik di Lawang beroperasi selama 13 tahun (1991- 2004), pada bulan Januari 2004

diputuskan memindahkan pabrik ke Sukabumi. Pertimbangannya untuk lebih menekan biaya

produksi dan transportasi serta memberikan kemudahan penyediaan bahan baku. Pabrik

penghasil minuman Pocari Sweat di Sukabumi saat ini telah mampu memproduksi 14 juta

kaleng per bulan..

Melihat pasar Indonesia menjadi pasar yang potensial untuk minuman isotonik,

sehingga saat ini, telah banyak pemain yang masuk di pasar minuman isotonik. Mulai dari

Kino Sweat dari Gorup Kino, X-Ion dari PT Dankos Laboratories, Zporto dari PT Triusaha

Mitraharja, Vita Zone dari Mayora, Mizone dari Aqua-Danone, sampai dengan Pocari Sweat

dari PT Amerta Indah Otsuka (AIO) yang saat ini menjadi pemimpin pasar. Namun, seiring

dengan ketatnya kompetisi, maka satu-persatu hilang begitu saja. Dan sampai saat ini, tinggal

(6)

pocari sweat cegah penyumbatan pembuluh darah

bandara internasional di jepang paling waspada terhadap penumpang pesawat jarak jauh yang mungkin mengalami sindrom deep vein thrombosis (dvt).

dokter di bandar udara itu, dilengkapi peralatan yang memadai, selalu siaga setiap kali ada penerbangan jarak jauh mendarat maklum dvt yaitu penggumpalan darah pada pembuluh darah balik (vena) bisa mematikan bila ada gumpalan darah yang terhanyut di pembuluh vena tersebut dan kemudian menyumbat paru-paru yang membuat orang jadi terganggu pernapasannya.

dvt atau vte (venous thrombo embolic) dulu banyak terjadi pada penumpang pesawat jarak jauh kelas ekonomi yang selama perjalanan kesulitan atuu tidak banyak bergerak sehingga sindrom ini juga dikenal sebagai economic class syndrome. gangguan inilah yang beberapa waktu lalu divonis sebagai penyebab meninggalnya seorang wanita inggris setelah terbang selama 24 jam dari australia ke london.

bila tidak meninggal penderita gangguan ini bisa mengalami pembengkakan di kaki, kram atau pegal pegal. kondisi ini bahkan bisa berlangsung sampai berhari-hari setelah turun dari pesawat antara lain untuk membantu mencegah terjadinya gangguan tersebut

saga nutraceuticals research institute (snri) lembaga penelitian milik otsuka pharmaceutical, produsen minuman isotonik pocari sweat melakukan suatu penelitian. dalam penelitian yang dilakukan bekerjasama dengan japan air line (jal) tersebut menurut masao sakurai kepala peneliti di snri sebanyak 12 pria berusia 24 - 38 tahun diminta duduk diam (seperti naik pesawat terbang) selama empat jam.

(7)

menggantikan cairan tubuh yang hilang tetapi tak sanggup mempertahankan jumlah plasma darah dan kekentalan darah. efektivitas air mmnum itu akan hilang bersama terbuangnya cairan tubuh baik melalui urin maupun pernapasan.

sebaliknya volume plasma darah pada mereka yang minum pocari sweat tetap terjaga selama dua jam. tingkat kenaikan kekentalan darah pun bisa dicegah oleh cairan tersebut. demikian pula ketika penelitian dilanjutkan dengan mengadakan penerbangan selama 9 jam dari jepang ke amerika. dari total sampel 40 orang pria berusia di bawah 40 tahun yang diperlakukan seperti pada penelitian sebelumnya diperoleh kesimpulan bahwa konsumsi pocari sweat dalam penerbangan panjang mampu menjaga terjadinya hypovolemia, yaltu kondisi penurunan volume plasma darah.

sebab umum terjadinya hypovolemia adalah dehidrasi, perdarahan, luka bakar, atau penggunaan obat-obatan. pengobatan bisa dilakukan dengan istirahat selama 30 menit, konsumsi cairan dengan tingkat gula sedang, minum jus buah, dan pada kasus parah bahkan juga dianjurkan untuk transfusi darah.

menurut masao sakurai kandungan elektrolit pada pocari sweat menjadi kunci mengapa kekentalan dan volume plasma darah bisa terjaga pada mereka yang banyak mengeluarkan cairan tubuh. “kalau diganti dengan air minum biasa, cairan tubuh memang bisa tergantikan, tetapi elektrolitnya tidak. jadi, ketika air minum pengganti cairan tubuh itu dikeluarkan lagi, baik lewat urin maupun pernapasan, efektivitasnya ikut hilang,” katanya.

(8)

penjualannya meningkat 50%, dan berdasarkan data yang sudah masuk hingga September diperkirakan meningkat minimal 80%.

Bagaimanapun, prestasi yang dicapai Pocari luar biasa. Di tengah persaingan sektor minuman yang sangat ketat, bisa meraih peningkatan penjualan tahunan sebesar 50% tentu menakjubkan. Dari data Indocommercial, rata-rata peningkatan produk minuman energi dan minuman kesehatan di Indonesia hanya 28,6% per-tahun. Berarti, Pocari bisa tumbuh jauh mengungguli industrinya. Bagi manajemen AIO, kinerja sekarang ini merupakan jerih payah dan ketersendatan yang pernah dialami pada tahun-tahun pertama mengenalkan Pocari.

Pada awal penetrasi, persepsi masyarakat di Indonesia terhadap Pocari masih kabur. Salah persepsi ini tidak hanya datang dari konsumen, melainkan juga pedagang dan pengecer. Terbukti Pocari Sweat masih sering dipajang bersebalahan dengan minuman ringan seperti Coca-cola, Sprite dan Fanta. Bahkan juga dengan minuman air mineral seperti Aqua, Vit dan 2 Tang. Padahal Pocari merupakan minuman isotonik yang jelas berbeda dari minuman ringan, minuman energi ataupun minuman mineral. Perbedaan ini yang belum dimengerti oleh sebagian konsumen dan penjual.

Sebagai minuman isotonik, fungsi Pocari adalah menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat olah raga atau dehidrasi. Komposisinya sengaja dibuat mirip dengan cairan yang ada dalam tubuh manusia. Jadi, dengan minum Pocari bukan bertambah tenaganya seperti pada minuman energi (energy drink), melainkan membuat tenaga cepat pulih seperti sediakala. Fungsi minuman isotonic hanya memulihkan, tidak menambah tenaga. Nasib Pocari yang terseok-seok di Indonesia sebenarnya mirip dengan yang terjadi di Jepang. Di Jepang, awalnya Pocari juga susah, tidak laku.

Strategi Pemasaran

Segmen pasar yang ingin dibidik Pocari adalah masyarakat umum yang beranggapan bahwa minuman isotonik ini dapat memulihkan tenaga. Oleh karena itu manajemen AIO membentuk

tim detailer (semacam medical representative pada produk obat-obatan). Mereka ditugasi para

(9)

Kemudian AIO pun melakukan presentasi untuk mengedukasikan Pocari di berbagai forum, misalnya acara-acara seminar. AIO memiliki tim-tim khusus yang disiapkan untuk melakukan presentasi. Para salesman Pocari adalah marketer yang sekaligus berfungsi untuk memberikan edukasi dan penjelasan.

Promosi juga dilakukan melalui kegiatan sampling di berbagai target pasar potensial seperti sport center dan spa. Selain itu, sampling juga dilakukan di sekolah-sekolah sembari memberi penjelasan kepada siswa tentang manfaat Pocari. Mereka berprinsip, jika konsumen tidak diberi kesempatan mencoba gratis, mungkin mereka tak akan pernah mencoba selamanya.

Promosi lain yang dilakukan Pocari adalah melalui kegiatan periklanan yang lumayan gencar, seperti melalui endorser Mia Audina, pemain bulu tangkis Indonesia yang kini telah pindah ke Belanda. Selain itu juga dikeluarkan iklan versi mumi. Terakhir kali, Pocari mengeluarkan iklan terbaru versi astronot dengan tema POCARI SWEAT GOES TO SPACE. Iklan versi ruang angkasa tersebut bekerja sama dengan pesawat luar angkasa Rusia, Soyuz. Konon iklan ini merupakan iklan komersial pertama yang dibuat di luar angkasa yang pembuatannya diserahkan kepada Dentsu, Inc, Jepang berkerja sama dengan National Space Development of Japan, Russian Aviation, dan Space Agency. Dari seluruh aktivitas periklanan itu, Nielsen Media mencatat, iklan Pocari tiap tahun terus meningkat.

Positioning yang dikehendaki

Produk : Minuman isotonic (health drink)

Target pasar : Olahragawan, para pasien di rumah sakit atau klinik, pelajar Keuntungan : Minuman yang bisa di pakai kapan saja dan dalam kondisi apa saja

Proporsi nilai : Memulihkan tenaga, Mencegah dehidrasi, Minuman kesehatan baik di kala sehat atau sakit.

Strategi Pocari Sweet

(10)

edukatif kepada konsumen. Hal ini sudah dijalankan Pocari Sweat yang sudah membentuk armada detailer dan sampling program.

Ada beberapa strategi pemasaran yang tepat dijalankan untuk produk Pocari Sweat di tengah-tengah kompetitor yang mulai bermunculan :

1. Iklan di media cetak maupun televisi dengan jalan endors terhadap tokoh terkemuka yang kompeten terhadap produk minuman ini

2. Pembuatan iklan yang lain dari yang lain seperti yang sudah pernah diluncurkan Pocari (Pocari Sweat Goes to Space).

3. Menekankan positioning bahwa Pocari bukan semata-mata minuman untuk orang sakit, tapi minuman yang bisa dipakai kapan saja dan dalam kondisi apa saja.

4. Penambahan varian kemasan bukan pada rasa ataupun ingredient, dengan jalan meluncurkan kemasan sachet isi 15 gram yang harga ritelnya hanya Rp. 1.500,-. Dengan demikian, hal ini dapat memperluas Pocari ke segmen-segmen konsumen yang lebih rendah.

Yang jelas kini di pasar Pocari bak pemain yang bermain sendirian, karena para competitor di pasar minuman isotonic relatif diam dan pasarnya belum signifikan. Pocari hadir sebagai

health drink yang dikaitkan dengan dunia olah raga. Produk ini mendapat sambutan cukup bagus, karena Pocari memang dibutuhkan untuk mengisi penyerapan cairan tubuh. Sehingga bila olahragawan minum Pocari sehabis olah raga tidak akan terjadi dehidrasi.

Sampai saat ini, telah banyak pemain yang masuk di pasar minuman isotonik. Mulai dari Kino Sweat dari Gorup Kino, X-Ion dari PT Dankos Laboratories, Zporto dari PT Triusaha Mitraharja, Vita Zone dari Mayora, Mizone dari Aqua-Danone, sampai dengan Pocari Sweat dari PT Amerta Indah Otsuka (AIO) yang saat ini menjadi pemimpin pasar. Namun, seiring dengan ketatnya kompetisi, maka satu-persatu hilang begitu saja. Dan sampai saat ini, tinggal beberapa merek saja yang masih bertahan.

(11)

merek yang terus berusaha untuk menyalipnya, Mizone. Lebih jelas dapat dilihat di tabel di bawah ini (hubungi riset MARS 021-4753080).

Data tersebut memperlihatkan bahwa saat ini Pocari Sweat masih menjadi Top of Mind di bisnis kategori minuman isotonik. Namun kalau melihat dari sisi iklan, ternyata iklan Mizon lebih disukai konsumen. Lalu yang menjadi pertanyaan, apa yang menyebabkan Pocari Sweat tetap menjadi Top of Mind? Ataukah iklan sudah tidak lagi mempengaruhi penjualan dan Top of Mind bagi konsumen?

Mengacu pada konsep Hierarchy of effect, bahwa untuk sampai pada proses ‘adoption’ atau kondisi dimana konsumen telah menjadi pelanggan setia maka perusahaan tidak hanya perlu meningkatkan awareness melalui iklan. Tetapi juga perlu ada transfer product knowledge kepada konsumen. Artinya, perusahaan harus mampu membuat konsumen benar-benar memahami apa benefit yang diterimanya. Nah, Pocari Sweat telah melakukan transfer knowledge mengenai manfaat minuman isotonik sejak enam tahun lalu. Jadi, sangat wajar bila konsumen masih banyak yang lebih percaya terhadap merek Pocari Sweat.

Namun, efek dari gencarnya iklan-iklanya yang menarik yang dilakukan Mizone tetap sangat ampuh dalam meningkatkan awareness dan penjualan. Buktinya, saat ini Mizone telah menjadi pesaing terberat di pasar ini. Berbeda dengan merek lainnya yang bernasib kebalikannya. Sehingga, di pasar ini tinggal Mizone dan Pocari Sweat yang terus bersaing memperebutkan tempat pertama.

(12)

Tapi Focari Sweat tetap sampai saat ini masih menjadi leader market, mengapa

konsumen bisa terus menjatuhkan pilihannya tetap di Focari Sweat belum bisa diketahui secara

pasti, oleh karena itu penulis mencoba menelitinya pada kasus skripsi yang berjudul.

” ANALIS PENGARUH BAURAN PEMASARA N DAN FAKTOR SOSIAL

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN ”

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Mengetahui faktor apa yang mempengaruhi seorang konsumen, sehingga seorang

konsumen menjatuhan pilihan pada produk Pocari Sweat.

2. Mengetahui mengapa konsumen minuman isotonik tetap memilih Pocari Sweat

padahal banyak minuman isotonik yang lain yang memberikan kelebihan tersendiri.

3.

C. PEMBATASAN MASALAH

Supaya tulisan ini terarah dan tercapai tujuan yang diharapkan, maka penulis

membatasi permasalahan pada analisis pengaruh bauran pemasaran dan pengaruh factor sosia

terhadap keputusan pembelian Pocari Sweat di lingkungan masyarakat Ciputat baik penduduk

asli maupun pendatang.

(13)

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalah sebagai berikut :

Apakah strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh Pocari Sweat mempunyai

dampak yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, dari perumusan tersebut

dapat diturunkan beberapa penelitian yaitu:

1. Apakah ada pengaruh produk, harga, distribusi, promosi dan factor sosial terhadap

keputusan pembelian

2. Faktor manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian di

antara produk, harga, distribusi, promosi dan factor sosial

E. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh produk, harga, distribusi, promosi

dan factor sosial terhadap keputusan pembelian pocari sweat

b. Untuk mengetahui factor yang paling dominan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian

2. Manpaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari Skripsi ini adalah:

1. Bagi konsumen

Bisa menjadi informasi dan menambah wawasan bagi konsumen minuman

isotonik khususnya konsumen pocari sweat.

(14)

Bagi PT Amerta Indah Otsuka sebagai produsen Pocari Sweat, hasil penelitian

ini di harapkan bisa menjadi sumber informasi, masukan serta saran untuk

kemajuan PT Amerta Indah otsuka di masa mendatang..

3. Bagi akademisi

Tulisan ini diharapkan bias bermanpaat dan menjadi sumber reperensi dan

kontribusi pemikiran bagi pihak akademis

4. Peneliti

Tulisan ini pun diharapkan menjadi penunjang bagi pihak peneliti dalam

penelitian selanjutnya.

.

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen adalah proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan

kegiatan-kegiatan kerja agar di selesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melaui orang

lain. (Stephen P Robbin dan Mary Coulter, 1999: 8).

Menurut Boone dan Kurtz (2002) mendefinisikan manajemen sebagai proses

untuk mencapai tujuan organisasi melalui manusia dan sumber daya yang ada (dalam

jurnal inovasi Manajemen Vol 1, no 2, 2005).

Menurut Richard L Daft (2002) mendefinisikan manajemen adalah pencapaian

sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi (dalam

jurnal inovasi Manajemen Vol 1, no 2, 2005).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan alat yang

penting dalam proses pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien melalui

fungsi manajemen dengan memanfaatkan dan mendayagunakan sumber daya yang

dimiliki.

Pemasaran adalah proses manajerial dalam mengidentifikasi kebutuhan

pelanggan dan memuaskan mereka dengan cara memberikan produk dan layak dalam

usaha mencapai tujuan perusahaan (Kamus lengkap ekonomi, Christoper Pass, Bryan

(16)

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak

lain (Philip kotler, 2002 : 9).

Definisi ini berdasarkan konsep inti : kebutuhan, keinginan, permintaan, produk,

nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran transaksi dan hubungan pasar, pemasaran serta

pasar.

B. MARKETING MIX

Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang

merupakan inti dari sistem pemasaran, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi

dan system distribusi (Basu Swasta, 1995 : 78).

Sedangkan Sofyan Sauri mendefinisikan bauran pemasaran sebagai berikut : “

kombinasi variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, varaiabel

yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau

konsumen ( Sofyan sauri, 2004, 198).

Istilah bauran pemasaran mengacu pada strategi terpadu yang memadukan

produk, harga, promosi dan distribusi. Masing-masing unsur dari dari bauaran tersebut

memerlukan masukan dari penelitian konsumen (James F Engel, 1994, 15).

Apabila pasar sasaran telah ditentukan melalui riset pemasaran, maka

perusahaan harus menyusun rencana untuk memasuki pangsa pasar yang telah dipilih,

(17)

Strategi Produk (Product), Strategi Harga (Price), Strategi Distribusi (Place), Strategi

Promosi (Promotion) (Murti Suimarni, 2002, 246).

C. PRODUK (PRODUCT)

Produk adalah suatu istilah umum yang meliputi barang-barang (goods), jasa

(service), aktiva (asset), atau masukan factor(factor infut).

Adapun pendapat lain adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu

yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan

kapasitas organisasi serta daya beli pasar (fandy Tjiptono, 2000, 95).

Produk yang dihasilkan oleh dunia usaha pada umumnya berbentuk dua macam,

yaitu produk yang berwujud dan produk yang tidak berwujud. Produk yang berwujud

adalah berupa barang yang dapat dilihat, dipegang dan dirasa secara langsung sebelum

dibeli, produk yang tidak berwujud adalah berupa jasa dimana tidak dapat dilihat atau

dirasa sebelum dibeli.

Tujuan utama dari pemasaran produk adalah bagaimana produk yang dibuat

dapat laku dipasaran, untuk mencapai tujuan tersebut maka sebuah produk haruslah

diciptakan dengan memperhatikan tingkat kualitas yang sesuai dengan keinginan

konsumen. Oleh karena itu sebuah produk yang berkualitas tinggi mempunyai nilai

yang lebih dibandingkan produk lainnya, hal ini yang biasa disebut dengan produk plus.

Ada beberapa keuntungan atau manfaat dari yang dapat dipetik dengan adanya

(18)

a. Untuk meningkatkan penjualan. Dalam hal ini produk yang dimiliki akan

menjadi pembicaraan dari mulut ke mulut antara konsumen.

b. Menimbulkan rasa bagi konsumennya. Hal ini disebabkan produk yang dijual

memiliki keunggulan dibandingkan produk pesaing

c. Menimbulkan kepercayaan. Dalam hal ini akan memberikan keyakinan kepada

konsumen akan kesenangan dari pasilitas yang diberikan

d. Menimbulkan kepuasan. Pada akhirnya konsumen akan mendapatkan kepuasan

dari produk atau jasa yang dijual sehingga kecil kemungkinan pindah ke produk

lain.

Dalam menciptakan produk plus tidaklah mudah, untuk itu diperlukan

kondisi-kondisi yang satu sama lainnya saling mendukung. Kondisi-kondisi-kondisi untuk menciptakan

produk-produk plus tersebut sangat tergantung dari :

a. Pelayanan yang prima

b. Pegawai yang profesional

c. Sarana dan prasarana yang dimiliki haruslah dapat memberikan pelayanan yang

cepat dan tepat

d. Lokasi dan layout gedung dan ruangan

e. Nama baik yang ditunjukan dari citra dan prestasi perusahaan

Persaingan bisnis atau usaha dewasa ini sangatlah ketat, maka jika suatu

perusahaan tidak mampu bersaing terutama dalam strategi produk, perusahaan tersebut

(19)

mempertahankan dan meningkatkan penjualan, perlu mengadakan usaha

penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik,

sehingga dapat memberikan kegunaan dan kepuasan serta daya tarik konsumen yang

lebih besar.

Pada dasarnya, seorang pembeli suatu produk karena produk tersebut

merupakan sebuah kebutuhan. Namun seorang pembeli suatu produk bukan karena fisik

semata, melainkan juga manfaat yang timbul dari produk tersebut, setidaknya ada tiga

tingkatan produk yang dibeli oleh konsumen, yaitu:

a. Produk inti (care product) merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya

dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang konsumen

dari produk tersebut.

b. Produk normal (formal produk), yang merupakan bentuk, model, kualitas

atau mutu dan kemasan yang menyertai produk tersebut.

c. Produk tambahan (augemanted product), adalah tambahan produk formal

dengan berbagai jasa yang menyertainya.

Sebuah perusahaan yang bergerak dalam dunia usaha dan bisnis dituntut untuk

dapat bertahan hidup di tengah persaingan dengan perusahaan lain

Bagi sebuah perusahaan yang memproduksi suatu produk tidak akan terlepas

dari beberapa hal di bawah ini :

a. Penentuan logo dan motto

Logo merupakan ciri khas suatu perusahaan sedangkan motto serangkaian

(20)

masyarakat. Logo dan moto juga sering disebut sebagai ciri produk. Baik logo

maupun motto harus dirancang dengan benar, pertimbangan logo dan motto

adalah sebagai berikut :

1) Memiliki arti (dalam arti positif)

2) Menarik perhatian

3) Mudah diingat

b. Menciptakan merek

Karena jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus memiliki nama.

Tujuan agar mudah dikenal dan diingat pembeli. Namun inti kita kenal dengan

merek. Untuk berbagai jenis produk perlu diberikan merek tertentu. Penciptaan

merek harus harus mempertimbangkan factor-faktor sebagai berikut :

1) Mudah diingat

2) Terkesan hebat dan modern

3) Memiliki arti (dalam arti positif)

4) Menarik perhatian

c. Menciptakan kemasan

Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perusahaan

kemasan lebih diartikan kepada memberikan pelayanan atau jasa kepada

(21)

d. Keputusan Label

Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan yang

merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label dijelaskan siapa yang

membuat, dimana dibuat, cara menggunakan, waktu kadaluarsa, komposisi, dan

informasi lainnya.

Selain hal-hal diatas, diatur daur hidup produk juga harus mendapatkan

perhatian karena jika tidak diperhatikan maka bisa berakibat gagalnya

pemasaran secara umum. daur hidup produk dibagi dalam lima tahap, yaitu :

1. Tahap perkenalan (Introduction)

Tahap ini perusahaan belum memperoleh laba, dan tingginya biaya

promosi, untuk keluar dari tahap ini terkadang diperlukan waktu yang

lama.

Ciri-ciri tahap ini :

a. Biaya tinggi

b. Volume penjualan rendah

c. Merugi dan saluran distribusi terbatas

d. Penuh resiko

e. Program promosi di rancang untuk merangsang permintaan primer

f. Tipe produk yang ditawarkan bukan merk pabrik

(22)

Pada tahap ini produk sudah diterima oleh pasar, kemudian penjualan

sudah semakin besar dan laba pun sudah mulai dipetik, adanya

peningkatan permintaan dan masuknya satu persatu pesaing yang

mungkin dapat menjadi ancaman untuk tahap selanjutnya

Ciri-ciri tahap ini :

a. Penjualan dan laba meningkat dengan cepat

b. Promosi mulai di tekan, bukan pada tipe produk

c. Distribusi meningka

3. Tahap kedewasaan

Pada tahap ini penjualan terus meningkat dan akan mencapai puncak

kemudian turun secara perlahan akbiat mulai gencarnya pesaing masuk.

Dalam tahap ini laba relatif stabil.

Ciri-cirinya tahap ini :

a. Volume penjualan tetap naik, akan tetapi sudah menurun demikin

pula keuntungan yang diperoleh.

b. Persaingan harga mulai tajam

c. Upaya promosi harus intensif

(23)

Pada tahap ini penjualan menurun dengan cepat dan seiring dengan

menurunnya penjualan, maka laba pun semakin menurun dan pada

akhirnya akan rugi.

Ciri-ciri :

a. Permintaan produk merosot

b. Para pesaing mulai mundur dari pasar, karena tidak sanggup

bertahan dengan kemunduran atau kemerosotan penjualan, ada pula

yang tukar haluan.

D. HARGA (PRICE)

Harga dapat dikatakan sebagai titik pertemuan antara kurva penawaran dan

kurva permintaan, harga adalah jumlah uang (ditambah jumlah produk kalau mungkin)

yang dibutuhkan untuk menciptakan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya

( Basu Swasta, 1997, 241). Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau

jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat.

Harga meruapakan satu-satunya marketing mix yang memberikan pemasukan

atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi

dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).

Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya iuran, tarif, sewa,

(24)

Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan suatu moneter atau ukuran

lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan

atau penggunaan suatu barang atau jasa.

Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak

menentukan harga pokoknya. Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

penetapan harga tersebut antara lain : biaya, keuntuntungan, praktek persaingan dan

perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan

jumlah potongan, mark up, mark down dan sebagainya.

Harga dalam sebuah perusahaan harus ditentukan, penetuan harga oleh suaru

perusahaan dimaksudkan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai.

1. Tujuan penetapan harga secara umum :

a. Bertahan hidup (Survival)

Artinya dalam kondisi tertentu, terutama dalam kondisi persaingan yang

tinggi, dalam hal ini perusahaan menetukan harga semurah mungkin

dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran.

b. Untuk memaksimalkan laba

Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat

sehingga laba ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan

dengan harga murah atau tinggi

(25)

Penentuan harga ini dengan harga yang murah, sehingga diharapkan

jumlah konsumen meningkat dan diharapkan pula konsumen pesaing

beralih ke produk yang kita tawarkan

d. Mutu Produk

Tujuan dalam hal suatu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa

produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan

biasanya harga ditentukan setinggi mungkin

e. Karena pesaing

Dalam hal ini, penentuan harga produk atau jasa yang kita tawarkan

dengan melihat harga pesaing kita.

2.Pentingnya menetapkan harga

a. Dalam perekonomian

1. Harga sebagai landasan penentuan biaya produksi

2. Harga sebagai alat pengukur dasar dalam sebuah sistem

ekonomi

3. Harga sebagai kunci dalam perdagangan

4. Penting pada masa Inflasi dan resesi, karena secara

psikologis akan mempengaruhi konsumen

b. Dalam perusahaan perorangan

1. Mempengaruhi posisi perusahaan di pasar

(26)

3. Mempengaruhi pendapatan dan laba perusahaan

4. Mempengaruhi program pemasaran perusahaan

3. Metode Penetapan harga

Ada tiga variasi yang dipergunakan dalam penetapan harga

a. Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan.

Metode ini menyatakan bahwa penetapan harga satu unit produk sama

dengan biaya total unit ditambah dengan laba yang diinginkan dari setiap

unit produk.

b. Harga didasarkan pada keseimbangan antara perkiraan permintaan pasar

dengan suplai

Metode penetapan harga ini paling cocok bagi perusahaan yang tujuan

penetapan harganya memaksimalkan laba, bagi perusahaan lain, metode

ini juga penting untuk diketahui sebagai perbandingan metode atau dapat

didayagunakan di dalam situasi khusus

Dalam proses penetapan harga berdasarkan keseimbangan dan suplai ini,

diasumsikan bahwa perusahaan akan terus menjual dan memproduksi

jumlah unit yang lebih banyak selama jumlah pendapatan yang diperoleh

dari hasil penjualan unit terakhir lebih besar dari biaya marginal.

c. Harga didasarkan pada kondisi-kondisi pasar yang bersaing.

Metode penetapan harga ini berorientasi pada kekuatan pasar, di mana

harga jual bisa sama dengan produk pesaing, bisa diatas, dan bisa juga di

(27)

Metode ini bisa dipakai apabila terjadi persaingan yang sangat tajam dan

produk tidak terlihat perbedaannya dengan produk pesaing, dan adanya

pasar oligopoli.

Penetapan harga di atas harga pesaing biasanya dilakukan perusahaan

apabila produk yang dimilikinya benar-benar unik dibandingkan produk

pesaing, atau adanya reputasi yang sangat baik.

4. Kebijakan dan strategi harga

Kebijakan harga merupakan keputusan-keputusan mengenai harga yang

ditetapkan oleh manajemen. Kebijakan harga dilakukan bilamana situasi atau

strategi tertentu menuntutnya. Potongan harga dan kelonggaran merupakan

salah satu cara yang ditawarkan perusahaan untuk mencapai kenaikan hasil atau

penjualan.

A. Potongan harga

Potongan harga terdiri dari :

1. Potongan kuantitas (Quantity Discount), yaitu pengurangan harga

jual bagi pembeli yang telah membeli dalam jumlah besar.

2. Potongan kumulatif (Cumulatif Discount), yaitu potongan yang

diberikan atas dasar volume total pembelian yang dilakukan pada

suatu periode tertentu.

3. Potongan dagang (Trade discount), yaitu potongan yang dilakukan

oleh produsen kepada saluran distribusinya bila mereka ikut berperan

(28)

disebut juga potongan fungsional, yaitu potongan yang diberikan

kepada perantara karena menjalankan fungsi pemasaran.

4. Potongan Rabat Tunai (cash discount), yaitu potongan atau

pengurangan harga jual bagi pembeli yang membayar hutangnya

tepat atau mendahului waktu yang telah ditentukan.

5. Potongan musiman (Seasional discount), yaitu pengurangan harga

bagi siapa saja yang membeli barang pada musim-musim sepi.

Potongan ini memungkinkan penjual menjaga stabilitas produksinya

selama periode itu.

6. Kelonggaran promosi (Promotion Allawances), yaitu potongan harga

atau pembayaran yang digunakan untuk memberi imbalan kepada

dealer yang berperan dalam iklan atau promosi.

B. Penetapan harga promosi

Yaitu penetapan di bawah daptar harga bahkan dibawah harga pokok,

yang dilakukan pada saat tertentu dalam rangka promosi

C. Penetapan harga diskriminasi

Terjadi bila perusahaan menjual barang atau jasa yang berbeda-beda

meskipun perbedaan biaya produk tersebut tidak proporsional dengan perbedaan

harga.

Terdiri dari empat dasar penetapan harga diskriminasi :

1. Konsumen, yaitu pembayaran yang berbeda-beda bagi

(29)

Misal : Anak-anak dan dewasa membayar karcis yang berbeda

kalau masuk kolam renang.

2. Bentuk produk, produk yang sedikit berbeda diberi harga yang

berlainan dan tidak proporsional dengan perbedaan biayanya.

Misal : sabun mandi LUX dijual lebih mahal daripada sabun

madi Lifebuoy.

3. Tempat, produk yang dipasarkan di pasar yang berbeda akan

ditawarkan dengan harga yang berbeda pula, walaupun biaya

pemasaran di tempat-tempat yang berbeda tersebut tidak berbeda

sebesar perbedaan harga jual.

Misal : bioskop memasang tarif yang berbeda untuk kursi depan,

tengah dan belakang.

4. Waktu, harga ditetapkan menurut musim, hari, bahkan jam.

Misal : Harga telepon berbeda siang hari dibanding dengan

malam hari sampai jam 06.00.

D. Penetapan harga produk baru

Penetapan harga di mana perusahaan membedakan antara penetapan

harga inovasi produk asli yang di lindungi hak paten dan penetapan harga

produk yang sudah ada.

(30)

Dalam hal ini perusahaan dapat memilih antara penetapan harga lintas

pasar (market skimming pricing) dan penetapan harga tembus pasar (market

penetration pricing)

a. penetapan harga lintas pasar

Perusahaan menetapkan harga tinggi dengan hak paten baru yang

dilakukan pada permulaan melintas pasar, maksudnya, untuk

penemuan-penemuan baru, produknya itu diberi hak paten baru, selanjutnya

dilempar ke pasar dengan harga yang tinggi. Karena perusahaan tahu

bahwa produk itu benar-benar baru di pasar dan belum ada perusahaan

lain yang memproduksinya.

Strategi penetapan harga lintas pasar ini dalam keadaan :

Terdapat cukup banyak pembeli dengan permintaan tinggi

Biaya perunit untuk memproduksi dan menyalurkan tidak terlalu

banyak, atau masih dalam jumlah terbatas.

Harga jual perdana yang tinggi tidak atau belum akan

merangsang para pengusaha lain akan masuk.

Harga jual tinggi mengandung citra produk tersebut istimewa.

b. Penetapan harga untuk penetrasi pasar

Perusahaan mencoba menetapkan harga yang lebih rendah bagi produk

inovasi mereka, dengan harapan dapat menarik pembeli lebih banyak.

(31)

Pasar sangat peka terhadap perubahan harga, dan harga yang

lebih rendah mendorong pasar untuk berkembang

Biaya produksi dan distribusi makin rendah

Harga yang rendah, dapat mengurangi persaingan yang ada dan

potensial

2. Penetapan harga produk baru tiruan

Untuk penetapan harga produk baru tiruan ini, perusahaan harus

memutuskan ke mana menempatkan produk tersebut, berdasarkan kualitas

dan harga.

2. Strategi penetrasi 3. strategi nilai Istimewa

(32)

Pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha

memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsn kepada

konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperkenalkan (jenis, jumlah,

harga, tempat dan saat dibutuhkan (Fandy Tjiptono, 2000 :185).

Setelah produk diciptakan dan harga produk telah ditetapkan, setiap perusahaan

akan melakukan kegiatan penyaluran pada tahap berikutnya, kegiatan ini dilakukan

disuatu tempat atau lokasi yang sesuai dan tepat dimana antara penjual dan pembeli

dapat bertemu langsung. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai

ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan

penyaluran merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup

penentuan saluran pemasaran (marketing channel) dan distribusi fisik (physical

distribution)

Proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu

Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang

dapat merealisasikan kegunaan (utilitas, tempat, waktu dan kepemilikan)

Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel low) secara

fisik dan non fisik. Yang dimaksud arus saluran pemasaran adalah aliran

kegiatan yang terjadi di lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam

proses pemasaran. Arus pemasaran tersebut meliputi arus barang fisik,

arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus negosiasi, arus

pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan resiko dan arus

(33)

1. Memilih saluran distribusi

Tingkatan saluran pemasaran atau saluran distribusi, pada dasarnya ada dua

macam, yaitu :

Saluran langsung (direct distribution), yaitu produsen menjual

langsung produknya kepada konsumen.

Ada tiga cara :

- penjualan dari rumah ke rumah

- lewat pos

- lewat tok—toko perusahaan

Saluran tidak langsung (indirect distribution), yaitu produsen

menjual barangnya dengan menggunakan perantara.

2. Insensitas distribusi

a Distribusi Insentif

Produsen menyalurkan barang-barangnya dengan menggunakan

sebanyak mungkin outlet atau tempat-tempat yang cocok bagi konsumen

atau pelanggan, dan biasanya berupa barang-barang kebutuhan

sehari-hari, dan jenis barang-barang industri yang sering di pakai (pensil, clips,

dan lain-lain) barang-barang ini harus mempuinyai guna tempat (place

utility).

(34)

Penyaluran dengan menggunakan lebih dari satu perantara untuk suatu

daerah penjualan dan lebih selektif, biasanya berlaku untuk penyaluran

barang-barang yang memerlukan pelayanan khusus, seperti pakaian,

mesin-mesin kantor dan lain-lain.

Strategi distribusi selektif ini digunakan dengan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

Modal yang dimilki oleh para penyalur

Reputasi penyalur

Letak, besar, dan strategisnya tempat pengecer tersebut

Cukup atau tidak pengalaman-pengalaman penyalur dalam

memasarkan produk tersebut

c. Distribusi ekslusif

Penyaluran barangnya hanya menggunakan satu pedagang atau perantara

saja dalam suatu daearh geografis tertentu. Maksudnya agar tidak saling

bersaing satu sama lainnya.

Perusahaan dalam mengambil keputusan untuk memilih penyalur yang akan

memasarkan produknya, perlu mempertimbangakn sebagai berikut :

a. Pola saluran distribusi

b. Banyaknya atau jumlah penyalur

c. Lokasi atau daerah penyalur

d. Bonafiditas para penyalur

(35)

f. Kemampuan menjual dan jaringan distribusi yang luas

g. Mempunyai tenaga penjual yang terlatih dan sarana serta pasilitas yang

memadai.

F. PROMOSI (PROMOTION)

Promosi adalah suatu bentuk aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan

dan produknya agar bersedia menerima pada produk yang di tawarkan perusahaan yang

bersangkutan (Fandy Ciptono, 2000 : 219)

Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang di tujukan untuk

mendorong permintaan. (Basu Swasta dan Irawan, 1997, hal 349)

Pengertian promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang di buat

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran (Basu Swasta dan Irawan, 1997:349)

Promosi merupakan suatu kegiatan yang di tujukan untuk mempengaruhi

pembeli sehingga pembeli akan melakukan pembelian terhadap produk atau barang

yang di tawarkan ( Mc Cathy, 1996 : 12)

Berdasarkan definisi di atas dapatlah di tarik kesimpulan bahwa promosi adalah

usaha-usaha yang di lakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen agar

(36)

tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para konsumen yang sipatnya

membujuk.

Promosi merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program

pemasaran. Betapa pun berkualitasnya suatu produk, bila suatu konsumen belum pernah

mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka

tidak akan membelinya

Sarana promosi

Setiap perusahaan memiliki suatu produk yang ditawarkan, di kenal oleh

konsumen dan lebih menarik perhatian, maka diperlukan promosi dengan alat-alat dan

dengan teknik tertentu. Perusahaan menggunakan macam-macam bentuk promosi,

bentuk promosi yang dikenal dapat dikombinasikan sehingga dapat menghasilkan

manfaat yang paling baik dan cocok untuk kebutuhan perusahaan.

Secara garis besar ada empat macam sarana promosi yang biasa digunakan oleh

perusahaan yaitu :

1. Periklanan (Advertising)

Iklan adalah sasaran promosi yang digunakan oleh perusahaan guna

menginformasikan segala sesuatu produk yang dihaslkan oleh perusahaan, Informasi

yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungan-keuntungan

produk dibandingkan pesaing.

Periklanan Merupakan salah satu bentuk pomosi yang paling banyak di gunakan

(37)

langsung, yang di dasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu

prduk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang

mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian

Tujuan periklanan secara keseluruhan mempengaruhi tingkat penjualan agar

tingkat keuntungan perusahaan meningkat sedangkan tujuan periklanan secara khusus

menurut Assaury (Assaury, 1995, hal 247) sebagai berikut :

a. Memperhatikan para pelanggan yang setia dengan membujuk langganan

agar tetap membeli.

b. Menarik kembali pelanggan yang hilang atau lari, dengan menarik atau

mengarahkan arus langganan secara secara perlahan-lahan kearah produk

yang dihasilkan perusahaan dari merek produk saingan.

c. Menarik langganan baru, dengan menarik arus pembeli kearah produk yang

iklankan perusahaan, serta memperluas pasar secara keseluruhan.

Ada lima langkah dalam program periklanan (dikenal dengan 5 M) :

1. Mission (menetapkan tujuan periklanan)

2. Money (Menetapkan anggaran periklanan)

3. Message (Menetapkan pesan yang akan disampaikan)

4. Media (Menetapkan media yang akan dipakai)

5. Measurement (Menetapkan atau mengevaluasi hasil yang dicapai).

macam-macam periklanan

(38)

Dalam periklanan produk, para pengiklan memberi informasi atau menstimulasi

pada pasar tentang produk.

Periklanan produk ada dua macam yaitu :

a. Periklanan tidak langsung ( Direct action advertising)

Dalam bentuk ini para penjual mencari respon atau tanggapan yang cepat

atas iklan tersebut. Contoh : dengan memberikan kupon dan nanti

dikembalikan untuk diberi hadiah.

b. Periklanan tidak langsung ( Indirect action advertising)

Periklanan yang dirancang untuk memberikan stimulasi dalam jangka

panjang, periklanan dalam bentuk stimulasi ini memberikan informasi yang

mengingatkan konsumen tentang produk atau keuntungan yang bisa

diperoleh konsumen.

2. Periklanan lembaga

Ada dua macam periklanan kelembagaan, yaitu :

a. Periklanan layanan kepada konsumen

Memberikan informasi tentang operasi-operasi yang dilakukan para penjual

Misal iklan yang menggambarkan aneka ragam suku cadang dan bentuk

pelayanan yang dilakukan pada sebuah toko.

(39)

Periklanan yang di rancang dengan memperagakan kualitas dan kegunaan

suatu barang, sehingga merangsang untuk memiliki barang tersebut, dan

bagaimana masyarakat menghindarkan dari pencemaran yang mungkin

terjadi.

Misal : Iklan memperagakan sebuah mesin tekstil dengan segala kelebihan,

dan menunjukan pada masyarakat usaha untuk menghindarkan pencemaran

penggunaan mesin tersebut (Djaslim saladin :1994 :166).

Periklanan mempunyai sifat ekspresif, karenanya memungkinkan perusahaan

untuk mendramatisasi produk-produknya melalui penggunaan suara dan warna yang

mempesona. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi

suatu produk dan untuk memicu penjualan, periklanan dapat menjangkau masa yang

amat luas secara geografis tersebar dengan biaya yang rendah.

Periklanan mempunyai beberapa kelemahan, meskipun dengan cepat dan

menjangkau banyak orang, akan tetapi periklanan mempunyai sifat infersonal sehingga

tidak memiliki sifat memaksa seperti hanya dengan wiraniaga perusahaan, karena

hanya merupakan sebuah komunikasi satu arah dengan pembeli, pembeli tidak merasa

untuk memberikan perhatian atau tanggapan. Yang termasuk media iklan adalah surat

kabar, majalah, televisi dan radio. Karena banyaknya ragam dan penggunaan iklan

maka sukar sekali membuat generalisasi menyeluruh mengenai kualitas khusus dan

iklan sebagai komponen promosi (Irawan, 1999 : 45)

Namun kualitas iklan perlu dicatat yaitu :

(40)

Penampilan produk adalah model komunikasi yang paling memasyarakat

(Irawan : 1999 : 46 ) sipat publik iklan menghasilkan pengesahan terhadap produk yang

diiklankan dan juga penawaran standar.

2) Daya serap iklan

Daya serap iklan adalah media yang dapat meresap karena penjual bisa

mengulang-ulang pesan mereka ( Irawan : 1999: 47) ini juga memungkinkan pembeli

menerima dan membandingkan pesan berbagai pesaing.

3) Ungkapan perasaan yang diperjelas

Ungkapan perasaan yang diperjelas adalah iklan yang mampu mendramatisasi

perusahaan dan produknya melalui lukisan indah, bunyi dan warna.

4) Tidak ada hubungan tatap muka

Tidak ada hubungan tatap muka adalah kegiatan periklanan tidak begitu

memaksa seperti tenaga penjualan perusahaan ( Irawan : 1999 : 48) para khalayak

sasaran tidak merasa wajib memperhatian atau memberikan tanggapan.

5) Meningkatkan citra

Selain itu juga iklan bisa digunakan menampakan citra jangka panjang dari

suatu produk, iklan juga merupakan cara efisien untuk mencapai sejumlah pembeli

yang terpencar.

Ciri-ciri periklanan

(41)

a. Persepsi publik : iklan merupakan model komunikasi yang sangat

bermasyarakat, sipat mudah memasyarakatnya memberikan legitimasi pada

produk dan juga menunjukan suatu penawaran terstandarisasi, karena

banyak individu menerima untuk membeli produk itu akan di mengerti

secara umum.

b. Daya serap yang tinggi : iklan merupakan sebuah alat yang pervasive

(berdaya serap tinggi) sehingga memudahkan penjual mengulang

berkali-kali, juga iklan ini memungkinkan pembeli menerima dan membanidngkan

pesan dari berbagai pesaing, iklan berskala besar yang dibuat penjual

mengisyaratkan hal positif mengenai ukuran penjual.

c. Ungkapan yang diperbesar : iklan merupakan kesempatan untuk

mendramatisasikan suatu perusahaan dan produknya melalui media cetak,

media elektronik dan warna artistik. Tetapi kadang kala alatnya sangat

ekspresif bisa atau mengalihkan konsumen tidak merasa dari pesan yang

disampaikan.

d. Tidak pribadi : Iklan tidak sama mendesak seperti tenaga penjual

perusahaan, karena konsumen tidak merasa berkewajiban atau merespon,

iklan hanya mampu menawarkan monolog, bukan dialog dengan konsumen.

2. Promosi penjualan (Salespromotion)

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan

berbagai insentif yang dapat di atur untuk merangsang pembelian produk dengan

(42)

Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokan berdasarkan

tujuan yang ingin dicapai, pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :

b. Costumer promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

merangsang/mendorong pelanggan untuk membeli.

c. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

mendorong/merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk

memperdagangkan barang /jasa dari sponsor.

d. Sales-force promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk

memotivasi armada penjual

e. Business promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh

pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan,

memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan

mendidik pelanggan.

Tujuan promosi penjualan adalah menigkatkan penjualan, promosi penjualan dapat

dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon atau sampel produk. Dengan

menggunakan alat tersebut akan mmberikan tiga manpaat bagi promosi penjualan,

yaitu :

1. Komunikasi, yaitu memberikan informasi yang dapat menarik perhatian

konsumen untuk membeli.

2. Intensif, yaitu memberikan dorongan dan semangat kepada konsumen untuk

(43)

3. Invitasi, yaitu mengharapkan segera konsumen membeli produk yang

diharapkan

3. Publisitas (Publicity)

Publisitas merupakan bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa

secara non personal yang mana orang atau organisasi yang di untungkan tidak

membayar untuk itu, di bandingkan dengan iklan, publisias mempunyai kredibilitas

yang lebih baik, karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan

oleh pihak lain selain pemilik iklan.

Publisitas merupakan bagian dari pungsi yang lebih luas, di sebut hubungan

masyarakat dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan

hubungan yang menguntungkan antara organisasi dan masyarakat, termasuk pemilik

perusahaan, karyawan, lembaga pemerintah, penyalur, serikat buruh. Disamping itu

juga calon pembeli. Komunikasi dengan masyarakat luas melalui hubungan

masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah organisasi maupun produk

atau jasa yang ditawarkan.

Keuntungan publisitas :

a. Biaya lebih rendah dibandingkan dengan advertising dan personal selling.

b. Kebutuhan akan kredibilitas lebih baik dalam menyampaikan pesan

c. Lebih meningkatkan daya baca masyarakat melalui surat kabar atau editorial

d. Memberikan lebih banyak informasi

(44)

f. Memudahkan pengontrolan pesan-pesan yang akan disampaikan

g. Adanya keterbatasan dalam mengekspos berita (Djaslim Saladin:1994:182)

Agar menarik konsumen kegiatan publisitas dapat dilakukan melalui :

a. Ikut pameran

b. Ikut kegiatan amal

c. Ikut bakti sosial

d. Sponsorship kegiatan

4. Personal selling

Personal Selling adalah komunikasi (tatap muka) antara penjual dan calon

pelanggan untuk memperhatikan suatu produk kepada calon pelanggan dan bentuk

pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan

membelinya. ( Fandy Tjiptono, 2000, hal 224)

Sipat-sipat Personal Selling antara lain :

Personal conprantation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung dan interaktif

antara dua orang atau lebih.

Cultivation, yaitu sipat yang memungkinkan berkembangnya segala macam

hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan

yang lebih akrab.

Response, Yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk

mendengar, memperhatikn dan menanggapi.

Penjualan secara personal selling akan memberikan beberapa keuntungan antara

(45)

1. Perusahaan dapat bertatap muka langsung dengan konsumen atau calon

konsumen. Sehingga dapat langsung menjelaskan tentang produk

perusahaan kepada konsumen secara rinci.

2. Dapat memperoleh informasi secara langsung dari konsumen tentang

kelemahan produk kita, terutama keluhan yang konsumen sampaikan

termasuk informasi tentang produk lain.

3. Pihak perusahaan bisa langsumg mempengaruhi konsumen dengan berbagai

argumen yang dimiliki

4. Memungkinkan hubungan terjalin dengan akrab antara pihak perusahaan

dengan konsumen.

Hal-hal yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut Kotler

(46)
(47)

Sumber: Philip Kotler : 2001:74

G. FAKTOR – FAKTOR SOSIAL

Perilaku konsumen juga di pengaruhi oleh factor-faktor sosial seperti kelompok

referensi, keluarga, status dan peranan sosial

(48)

1. Kelompok reperensi

Perilaku seorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok reperensi, sebuah

kelompok reperensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang memberi

pengaruh langsung atau tidak langsung, sikap atau perilaku seseorang. Para pemasar

berusaha mengidentifikasi kelompok reperensi dari para konsumen sasaran mereka.

Kelompok reperensi menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup

baru, mereka juga mempengaruhi sikap dan gambaran diri seseorang, karena secara

normal orang menginginkan untuk menyesuaikan diri.

Pengaruh kelompok akan semakin besar pada produk yang akan menampak

pada orang-orang yang dihormati oleh pembeli, minat seseorang terhadap sebuah

televisi dalam pilihannya dalam berbagai merek akan sangat dipengaruhi oleh beberapa

anggota kelompok, rekan-rekannya dalam pekerjaan, semakin bersatu kelompok akan

semakin efektif proses komunikasinya, semakin tinggi anggota menghargai

kelompoknya maka semakin besar pengaruh kelompok itu dalam membentuk pilihan

produk dan merk anggotanya.

2. Keluarga

Para anggota keluarga dapat memberi pengaruh yang kuat terhadap perilaku

(49)

memperoleh suatu orientasi terhadap agama, politik dan ekonomi juga ambisi pribadi

harga diri dan cinta kasih

Suatu pengaruh yang lebih langsung terhahap perilaku pembeli sehari-hari

adalah keluarga sebagai sumber keturunan yakni pasangan suami istri beserta

anak-anaknya, keluarga adalah organisasi konsumen pembeli yang terpenting dalam

masyarakat.

3. Peranan dan Status

Sepanjang kehidupannya, seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu

keluarga, klub dan organisasi. kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat

dijelaskan dalam pengertian peranan dan status, sebuah peranan terdiri dari aktifitas

yang diperkirakan oleh seseorang sesuai dengan orang-orang lain yang ada

disekelilingnya. Setiap peranan akan mempengaruhi pembelian, setiap peranan

membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum yang diberikan oleh

masyarakat, perananan seorang mahkamah agung membawa status yang lebih tinggi

dari peranan manajer merek, peranan manajer merek membawa status yang lebih tinggi

dari karyawan kantor. Seseorang sering memilih produk untuk menyatakan peranan dan

status mereka dalam masyarakat

Gambar : 2.3

Model Faktor Sosial yang mempengaruhi Pembeli

(50)

Sumber: Philip Kotler : 2001:74

H. STUDI MENGENAI PEMBELIAN

1. Perilaku konsumen

Dalam ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok atau

organisasi memilih, membeli atau memakai, serta memanpaatkan barang, jasa, gagasan, atau

pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka, memahai perilaku

konsumen dan mengenal pelanggan tidak pernah sederhana, pelanggan mungkin menyatakan

kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya. Pelanggan juga mungkin tidak

memahami motivasi mereka yang lebih dalam. Pelanggan mungkin menaggapi pengaruh yang

mengubah pikiran mereka menit-menit terakhir.

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam

pendapatan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan

yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (dalam Milany Santi Pratiwi, 2006)

Menurut mowan dan minor (2002 :6) perilaku konsumen adalah studi tentang unit

pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan

pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (dalam milana santy pratiwi, 2006)

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku konsumen

(51)

psikologis (kejiwaan) serta faktor dari luar yang mengarahkan mereka untuk memilih,

mendapatkan dan menggunakan produk barang maupun produk jasa yang diinginkannya.

2. Jenis perilaku pembelian

Menurut Asael dalam kotler (2002:202) jenis perilaku pembelian konsumen

berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat diferensiasi ada 4 yaitu sebagai berikut :

a. Perilaku pembelian yang rumit, terdiri dari proses 3 (tiga )langkah:

(1) pembeli mengembangkana keyakinan tentang produk tersebut, (2) ia membangun

pendirian tentang produk tersebut, dan (3) ia membuat pilihan pembelian yang cermat.

b. Perilaku pembelian pengurang disonansi/ketidaknyamanan. Dalam hal ini, komunikasi

pemasar haruslah mengarah untuk menyediakan kepercayaan dan evaluasi yang akan

membantu konsumen merasa puas atas pilihan mereknya.

c. Perilaku pembelian karena kebiasaan. Banyak produk yang dibeli dibawah tingkat

keterlibatan yang rendah dan tidak terdapat perbedaan yang jelas antara merek yang

ada, bila mereka membeli produk yang sama, ini timbul karena kebiasaan dan bukan

karena timbul kesetiaan terhadap merek.

d. Perilaku pembelian yang mencari variasi, dalam situasi ini, konsumen sering

melakukan perpindahan merek, konsumen mengambil merek lain mungkin karena

bosan atau ingin mencari rasa yang berbeda.

(52)

Hampir setiap hari, bahkan dalam hitungan waktu (menit dan jam) kita selalu

melakukan pengambilan keputusan. Hanya saja tanpa disadari ternyata proses

pengambilan keputusan itu berjalan sedemikian rupa. Pengambilan keputusan dapat

diartikan sebagai sutu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai

dengan kepentingan tertentu, dengan menetapkan pilihan yang dianggap paling

menguntungkan. Proses pemilihan dan penilaian itu biasanya diawali dengan

mengidentifikasikan masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun,

menganalisis, dan memilih berbagai alternatif serta mengambil keputusan yang

dianggap paling baik.

Kalau ada dua atau lebih alternatif, dan dari dua pilihan konsumen harus

memilih salah satunya, maka pemilihan adalah tidak lain proses pengambilan keputusan

(desision making proses). Oleh karena itu, mempelajari konsumen akan memberikan

petunjuk bagi perumusan kebijakan pemasaran suatu perusahaan.

4. Proses Keputusan Pembelian konsumen

Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen meliputi lima tahap, yaitu

pemahaman atau pengenalan adanya masalah, pencarian alternatif pemecahan, evaluasi

alternatif pembelian, penggunaan pasca pembelian, dan evaluasi ulang alternatif yang

dipilih.

Gambar : 2.4

(53)

Sumber : Philip kotler , 2002 :204

Philip Kotler (2002 : 204) mendefinisikan proses pengambilan keputusan pembelian adalah

sebagai berikut :

a. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan.

Yang dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.

b. Pencarian informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi

yang lebih banyak. Kita dapat membaginya kedalam dua tingkat, situasi pencarian

informasi yang lebih ringan di namakan perhatian yang menguat. Pada tingkat

selanjutnya, orang itu mungkin memasuki pencarian aktif informasi : mencari bahan

bacaan, menelpon teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk. Sumber

Pengenalan masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan pembelian

(54)

informasi konsumen di golongkan kedalam empat kelompok yaitu : 1) sumber

pribadi (keluarga, teman, tetangga dan kenalan), 2) sumber komersial (iklan,

wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko), 3) sumber publik (media masa,

organisasi penentu tingkat konsumen), dan 4) sumber pengalaman (penanganan,

pengkajian dan pemakaian produk).

c. Evaluasi alternatif

Bagaimana konsumen memproses informasi merek yang bersaing dan membuat

penilaian akhir? Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh

semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian.

Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model yang terbaru

memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang bereorientasi kognitif.

Yaitu, model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk

terutama secara sadar dan rasional.

d. Keputusan pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam

kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk

yang paling disukai, namun dua faktor berikut dapat berada di antara niat

pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain.

Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan

(55)

yang disukai konsumen, dan (2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan

orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat

muncul dan mengubah niat pembelian.

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan

tertentu. Jadi, pemasar kan terus menyelidiki hingga periode waktu pasca pembelian. Jika

konsumen merasa puas, dia akan menunjukan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli

produk itu lagi dan ada kecenderungan mengatakan hal-hal yang baik tentang produk,

sedangkan konsumen yang merasa tidak puas akan mengambil tindakan seperti berusaha

mengurangi ketidakpuasan dengan membuang atau mengembalikan produk atau berusaha

mengurangi ketidakpuasan dengan berbagai cara

I. PENELITIAN TERDAHULU

Beberapa penelitian terdahulu mengenai bauran pemasaran yang berpengaruh terhadap

keputusan pembelian saya suguhkan sebagai berikut

1. Irman Triana dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian ” dengan studi kasus pada konsumen Mie Kare pada

masyarakat Cibiru Bandung, penelitian dilakukan tahun 2006. Pepen Ependi adalah

adalah alumnus Universitas Padjajaran

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan

parsial dari bauran pemasaran yang meliputi variabel produk (X1), harga (X2), Saluran

Gambar

Gambar 2.1  Model Perilaku Pembeli
Tabel  4. 39  Tabel klasifikasi nilai d
Tabel 4.41  Coefficients (a)  Collinearity Statistics Model  Tolerance  VIF  1  (Constant)  Product  0,870  1,150  Price  0,886  1,128  Place  0,924  1,082  Promotion   0,997  1,024  Social factor  0,896  1,116
Tabel 4.48                           Coefficients (a)  Unstandardized  Coefficient  Standardized Coefficients Model

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisa terhadap proses bisnis, kondisi sistem dan teknologi saat ini, maka kebutuhan “X” adalah melakukan integrasi terhadap aplikasi yang ada ( legacy ),

Kebijakan anggaran UPT BIT-LIPI menganut prinsip perencanaan sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah dan kerjasama. UPT BIT-LIPI mengantisipasi ketersediaan anggaran

Kegiatan Lomba Penulisan Kisah dan Photo Inspiratif Madrasah tahun 2013 (LPKPIM 2013) yang diadakan oleh Unit Pelaksana Program Akreditasi Madrasah (UPPAM) yang mengambil

Sehubungan dengan pembatasan pengertian tersebut maka hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) menyediakan informasi yang lengkap tentang kondisi sumberdaya lahan hutan rakyat di lokasi penelitian yang sesuai bagi tanaman pertanian

Hasil penelitian menunjukan bahwa sinkritisme budaya merupakan percampuran budaya baru dan budaya lokal, atau percampuran aktivitas budaya yang terdiri dari bentuk pertunjukan

Lakes Environmental sebuah perusahaan penghasil perangkat lunak menawarkan aplikasi WRPLOT (Wind Rose Plot) yang dapat melakukan perhitungan dalam menghasilkan

✭❇✮ Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia memerlukan beberapa komponen, antara lain guru yang berkualitas, sarana dan prasarana yang lengkap, metode pembelajaran yang bervariasi,