• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只有...才... Zhiyou...Cai...Dalam Kalimat Bahasa Mandarin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只有...才... Zhiyou...Cai...Dalam Kalimat Bahasa Mandarin"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SAMBUNG 只要…就…

ZHIYAO…JIU… DAN 只有…才… ZHIYOU…CAI… DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN

关联词“只要…就…” 与“只有…才…”的偏误分析

(Guānliáncí “Zhǐyào…Jiù…” yǔ “Zhǐyǒu…Cái…” de piān wù fēnxī)

SKRIPSI

Oleh:

DEASY ANASTASIA PUTRI

NIM : 090710009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

MEDAN

(2)

ABSTRACT

The tittle of this thesis is “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只有...才... Zhiyou...Cai...”. Zhiyao…Jiu… and Zhiyou…Cai… are conjuctions which state requirements.

“Zhiyao…jiu…” indicates sufficient conditions (in the logic form known as

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan masa perkuliahan dan tugas akhir

semester berupa skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要…就… ZhiyaoJiu dan 只有…才… ZhiyouCai”. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Program Sarjana di

Departemen Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, semangat, doa dan

materi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. T. Thyrahaya Zein, M.A., selaku Ketua Program Studi Sastra

Cina, Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi

Sastra Cina Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Pembimbing

I yang telah meluangkan waktu nya dan banyak membantu

memberikan kritik dan saran yang berguna kepada penulis dalam

(4)

4. Laoshi Cao Xia, M.A., selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah

banyak membantu penulis dalam proses penulisan skripsi bahasa

Mandarin dari awal hingga selesai. Kepada Laose Shen Mi, M.A.,

selaku dosen pengajar pada semester VIII ini, beliau sedikit banyak

juga memberikan banyak motivasi kepada penulis agar dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Rahmadsyah Rangkuti, Ph.D, selaku dosen penguji pada ujian

seminar proposal yang mana telah memberikan banyak masukan yang

berguna untuk penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya

Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah

mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama di perkuliahan.

7. Seluruh dosen Jinan University(暨南大学)dari semester awal

hingga akhir perkuliahan, yaitu Zhu Xiao Hong, M.A, Ph.D, Yu Xin, M.A,

Wu Qiao Ping, M.A, Liu Jin Feng, M.A, Cao Li Min, M.A, Liang Yun

Chuan, M.A, Yu Xue Ling, M.A, dan Chen Shu Shu, M.A.

8. Kedua Orangtua penulis, H. Muhammad Adi dan Hj. Sari Komala Dewi

berserta kakak dan adik penulis , Ferina Raisa Saskia dan Alvin Aulia

Muhammad yang selama ini selalu mendukung penulis untuk tetap

semangat menyelesaikan skripsi ini.

9. Dan yang terakhir, kepada seluruh mahasiswa Sastra China Stambuk

2009 yang telah selama empat tahun lebih bersama-sama melalui

(5)

bersama-sama menyelesaikan skripsi akhir ini. Semoga pertemanan kita bisa

tetap terjaga dengan baik selamanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan masih

banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis menerima

saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Disamping itu,

penulis juga berharap agar peneliti berikutnya yang melanjutkan penelitian ini

dapat menulis jauh lebih baik dari ini.

Demikianlah kata pengantar dari penulis, semoga Tuhan selalu

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Batasan Masalah ... 7

1.3Rumusan Masakah ... 8

1.4Tujuan Penelitian ... 8

1.5Manfaat Penelitian ... 9

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 9

1.5.2 Manfaat Praktis ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1Tinjauan Pustaka ... 11

2.2Konsep... 13

2.2.1 Analisis Kesalahan ... 13

2.2.2 Kata Sambung atau Conjuctions ... 14

2.3Landasan Teori ... 16

2.3.1 Tata Bahasa Mandarin ... 16

2.3.2 Analisis Kesalahan Dalam Berbahasa ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Pendekatan ... 21

3.2Lokasi Penelitian ... 22

3.3Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.3.1 Teknik Wawancara ... 23

3.3.2 Teknik Dokumentasi ... 23

3.3.3 Studi Lapangan ... 24

3.4Data dan Sumber Data ... 26

3.4.1 Data ... 26

3.4.2 Sumber Data ... 27

(7)

BAB IV ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SAMBUNG “只要…就…”

ZHIYAO…JIU… DAN “只有…才…” ZHIYOU…CAI… DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN

4.1Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan

Kondisi pada Klausa Pertama ... 30 4.1.1 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi

Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 要… 就…

Zhiyao…Jiu… ... 31 4.1.2 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi

Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 有… 才…

Zhiyou…Cai… ... 36 4.1.3 Terdapat Kalimat Tambahan yang Menjelaskan

Keadaan pada Suatu Kondisi ... 41

4.2Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan

Pemikiran Si Pengguna Kalimat ... 46 4.2.1 Penggunaan Kata Sambung 只 要 … 就 …

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… pada Kalimat yang Sama dengan Makna yang Berbeda... 51 4.3Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2

Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan

Adverb yang Mengikuti yaitu “就”Jiu dan “才”Cai ... 54 4.4Hasil Kuesioner Mengenai Kata Sambung 只 要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… yang Dikerjakan

oleh Siswa-siswi Kelas XI W.R. Supratman 2 ... 56 4.5Analisis Penyebab Kesalahan Siswa-siswi Kelas XI W.R.

Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只

(8)

4.5.3 Ketidaktahuan akan Batas-batas Aturan Suatu

Bahasa atau Error ... 66 4.5.4 Materi dan Metode Pengajaran Kata Sambung

只 要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只 有...才...

Zhiyou...Cai... ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan ... 69 5.2Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(9)

ABSTRACT

The tittle of this thesis is “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只有...才... Zhiyou...Cai...”. Zhiyao…Jiu… and Zhiyou…Cai… are conjuctions which state requirements.

“Zhiyao…jiu…” indicates sufficient conditions (in the logic form known as

(10)

Bahasa adalah satu komponen yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan

manusia bisa saling berinteraksi. Gorys (1994: 1) memberikan pengertian bahasa

sebagai berikut,

“Bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.”

Fungsi bahasa menurut Ramlan (2007: 2-3) adalah, “Alat komunikasi

antar anggota masyarakat Indonesia. Bahasa juga menunjukkan perbedaan antara

satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat

kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan

dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat.”

Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa juga mengalami

perkembangan dan perubahan sesuai situasi dan kondisi masyarakat. Pada zaman

sekarang, kita tidak hanya harus menguasai bahasa ibu tetapi untuk berkomunikasi

dengan bangsa lain, kita juga dituntut untuk menguasai bahasa internasional

seperti bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Perancis, dan sebagainya.

Pada umumnya, pembelajar bahasa asing sering kali melakukan kesalahan

dalam penggunaan suatu kalimat. Dalam mempelajari bahasa Mandarin,

pembelajar asing sering melakukan kesalahan dalam menggunakan kata-kata yang

kurang tepat di dalam suatu kalimat. Oleh karena itu, pemahaman dan penguasaan

(11)

dapat dikurangi atau dihindari. Pentingnya pemahaman dan penguasaan tata

bahasa dari suatu bahasa yang dipelajari diungkapkan oleh Suparto (2003: 3)

sebagai berikut, “Tata bahasa adalah kaidah atau aturan-aturan penyusunan kata,

gabungan kata, dan kalimat”. Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa

penguasaan tata bahasa akan memampukan seorang pembelajar bahasa asing

untuk menggunakan bahasa yang dipelajari secara baik dan benar.

Kata adalah bentuk bebas dalam tutur. Bentuk bebas secara morfologis

adalah bentuk yang dapat berdiri sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain

yang digabung dengannya, dan dapat dipisahkan bentuk lain yang digabungkan

didepan dan dibelakangnya dalam tuturan (Verhar, 2001).

Secara tata bahasa, bahasa Mandarin memiliki beberapa jenis kata, yaitu

Kata Benda, Kata Bilangan, Kata Kerja, Kata Sifat, Kata Keterangan, Kata Ganti,

Kata Depan, Kata Sambung, dan Kata Bantu (Zhao dan Budianto: 2005). Dari

sekian banyak jenis kata yang telah disebutkan di atas, Kata Sambung atau Kata

Penghubung yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai conjunctions adalah salah

satu jenis kata yang sangat berperan dalam pembentukan suatu kalimat, terlebih

dalam pembentukan kalimat majemuk. Suparto (2003: 171) menjelaskan definisi

kata sambung sebagai berikut, “Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk

menyambungkan kata, gabungan kata, atau bagian kalimat. Selain itu, untuk

menyatakan hubungan di antara kata atau gabungan kata atau bagian kalimat yang

disambungkan”.

Kata sambung merupakan objek kajian penulis dalam penelitian skripsi

(12)

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才... Zhiyou…Cai… dalam Kalimat Bahasa Mandarin”

ini. Penulis memilih menulis kata sambung menyatakan persyaratan 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… karena kedua kata sambung

menyatakan persyaratan ini merupakan dua kata sambung yang penggunaannya

mirip atau bahkan sama, namun perbedaannya terletak pada makna kalimat yang

terletak pada klausa pertama yang menyatakan syarat dan klausa kedua yang

menyatakan hasil atau akibat. Jika kedua kata sambung ini digunakan dalam satu

kalimat yang sama, maka makna atau arti dari kalimat tersebut menjadi berbeda,

tergantung dari kondisi keadaan kalimat tersebut.

Pada umumnya, ketika proses belajar mengajar bahasa Mandarin, tenaga

pengajar tidak menjelaskan secara terperinci perbedaan dari kedua kata sambung

只 要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… ini, sehingga

pembelajar bahasa Mandarin cenderung hanya mengetahui bahwa kedua kata

sambung ini termasuk jenis kata sambung yang menyatakan persyaratan, namun

tidak paham dimana letak perbedaan dan bagaimana penggunaan kedua kata

sambung ini secara baik dan benar dalam kalimat bahasa Mandarin. Oleh karena

itu, ketika menggunakan kedua kata sambung ini dalam suatu kalimat, kalimat

tersebut menjadi rancu. Inilah salah satu hal yang menyebabkan pembelajar

bahasa Mandarin sering melakukan kesalahan ketika menggunakan kedua kata

sambung menyatakan persyaratan ini.

Bentuk kesalahan yang dilakukan pembelajar bahasa Mandarin dalam

menggunakan kata sambung 只 要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才…

(13)

siswa-siswi kelas XI SMA W.R. Supratman 2. Berikut adalah contoh kalimat yang salah

dalam penggunaan Kata Sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… :

只有放了糖才甜。 (×)

Zhi you fang le tang cai tian.

Jika ditambah gula maka akan menjadi manis.

Klausa pertama pada kalimat diatas adalah “ditambah gula” dan klausa

kedua adalah “menjadi manis”. Tetapi “ditambah gula” pada suatu makanan,

bukan satu-satunya cara yang menjadikan masakan menjadi manis. Masih ada

penyebab lain yang menjadikan makanan menjadi manis tanpa harus

menambahkan gula pada suatu masakan. Dapat diartikan bahwa, “ditambah gula”

pada kalimat tersebut merupakan syarat yang cukup terpenuhi, sebab masih ada

syarat lain yang dapat menjadikan masakan “menjadi manis”. Dengan demikian,

kalimat diatas seharusnya adalah :

只要放了糖就甜。 (√)

Zhi yao fang le tang jiu tian.

Jika ditambah gula maka akan menjadi manis.

Kesalahan juga terdapat pada kalimat berikut:

只要年满了17岁就有选举权。 (×)

Zhi yao nian man le 17 sui jiu you xuan ju quan.

(14)

Klausa pertama pada kalimat di atas yaitu, “sudah berusia 17 tahun”

merupakan syarat yang menghasilkan akibat pada klausa kedua yaitu

“mendapatkan hak pilih”. Kalimat diatas adalah salah, karena pada hakikatnya

seseorang yang “sudah berusia 17 tahun” akan secara otomatis “mendapatkan hak

pilih” , namun hal syarat lain yang harus dicapai untuk seseorang “mendapatkan

hak pilih”, seperti tidak sakit jiwa, dan bukan pelaku pelanggaran hukum atau

tidak dijatuhi hukuman pidana yang berat. Semua syarat tersebut adalah syarat

yang wajib terpenuhi, karena jika semua syarat ini telah terpenuhi, barulah

seseorang bisa mendapatkan hak pilih. Dengan demikian, kata sambung yang

tepat pada contoh kalimat diatas adalah:

只有年满了17岁才有选举权。 (√)

Zhi you nian man le 17 sui cai you xuan ju quan.

Jika sudah berusia 17 tahun, baru akan mendapatkan hak pilih.

Dari contoh kalimat di atas, dapat diketahui bahwa salah satu perbedaan

yang terdapat dalam penggunaan kata sambung menyatakan persyaratan 只要…

就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… adalah terletak pada kondisi

klausa pertama yang merupakan syarat terjadinya suatu keadaan yang dapat

mewujudkan kondisi di klausa kedua pada suatu kalimat, jika hanya satu syarat

yang dapat terpenuhi dalam klausa pertama maka kalimat tersebut menggunakan

kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu…, namun jika semua syarat yang terletak

pada klausa pertama merupakan syarat yang wajib terpenuhi maka kalimat

(15)

Perlu diketahui bahwa sumber data penelitian skripsi ini adalah

siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2. Penulis tertarik mengadakan penelitian di

sekolah Wage Rudolf Supratman 2 atau W.R. Supratman 2 Medan adalah

dikarenakan bahasa Mandarin yang menjadi salah satu mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah ini berkembang dengan baik. Siswa-siswi SMA W.R.

Supratman 2 Medan sering memenangkan beberapa pertandingan lomba pidato

bahasa Mandarin yang diselenggarakan di kota Medan maupun di luar kota

Medan. Selain itu, Kata Sambung juga merupakan salah satu bagian yang

diajarkan dalam proses belajar-mengajar siswa-siswi kelas XI SMA W.R.

Supratman 2 Medan berdasarkan silabus mata pelajaran bahasa Mandarin pada

tahun 2012/2013. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui apakah siswa-siswi

SMA W.R. Supratman 2 Medan ini melakukan kesalahan dalam menggunakan

kata sambung menyatakan persyaratan 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…

才… Zhiyou…Cai…Inilah salah satu alasan mengapa penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian di sekolah SMA W.R. Supratman 2 Medan.

Siswa-siswi SMA W.R. Supratman 2 Medan mendapatkan pelajaran

bahasa Mandarin dua kali tatap muka perminggu. Pengajar bahasa Mandarin di

sekolah adalah dua orang tenaga pengajar native speaker dan mata pelajaran

bahasa Mandarin telah diberikan sejak kelas X. Buku-buku bahasa Mandarin yang

dipakai oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 adalah buku yang diterbitkan

oleh penerbit Singapura pada tahun 2010 yaitu, 新加坡教育部 Xin Jia Po Jiao Yu

(16)

Dengan waktu pembelajaran selama dua tahun tentunya diharapkan

siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 telah memahami bahasa Mandarin dengan baik

dan benar, walaupun pada kenyataanya masih terdapat banyak

kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2 dalam

menjawab soal-soal yang diberikan penulis mengenai kata sambung yang

menyatakan persyaratan 只 要 … 就 … Zhiyao…Jiu… dan 只 有 … 才 …

Zhiyou…Cai… di dalam kalimat. Inilah yang mengindikasikan bahwa penggunaan

kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… cukup

sulit dipahami. Tentu saja banyak faktor lainnya yang dapat menyebabkan

kesalahan tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan penulis untuk

meneliti penggunaan kata sambung tersebut di dalam kalimat.

Untuk menganalisis rumusan masalah di dalam penelitian ini, penulis akan

menggunakan teori analisis kesalahan dengan pendekatan tata bahasa Mandarin,

khususnya yang berhubungan dengan penggunaan kata sambung.

Sesuai dengan tujuan dari analisis kesalahan tata bahasa, maka penelitian

ini diharapkan nantinya akan berguna sebagai referensi bagi tenagapengajar

bahasa asing umumnya, khususnya tenaga pengajar bahasa Mandarin sehingga

dapat membantu pembelajar bahasa Mandarin dalam mengatasi kesulitan yang

dihadapi dalam penggunaan Kata Sambung, khusus nya pada Kata Sambung yang

menyatakan persyaratan 只 要 … 就 … Zhiyao…Jiu… dan 只 有 … 才 …

Zhiyou…Cai… Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran dan pengajaran

(17)

1.2Batasan Masalah

Setiap penulisan karya ilmiah selalu memiliki masalah yang harus diteliti

untuk dipecahkan. Agar tidak keluar jalur dari permasalahan yang akan diteliti

dan agar lebih terarah dalam memecahkan masalah tersebut, maka peneliti fokus

untuk meneliti kesalahan penggunaan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu…

dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan

oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 dan mengambil sampel pada kelas

XI IPS 1, dengan jumlah 48 sampel sesuai dengan rumus Slovin yang dipaparkan

pada Studi Lapangan di bagian Teknik Pengumpulan Data.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya di atas, maka

rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan kata sambung 只 要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa

Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2?

2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata

sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…

dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI

W.R Supratman 2?

1.4 Tujuan Penelitian

(18)

1. Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan kata sambung 只 要…

就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat

bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R

Supratman 2.

2. Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata

sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…

dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI

W.R Supratman 2.

1.5Manfaat Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang, batasan masalah,

rumusan masalah dan tujuan masalah, maka manfaat penelitian yang dapat

diperoleh sebagai berikut :

1.5.1 Manfaat Teoritis

Sesuai dengan tujuan teori Analisis Kesalahan yakni untuk membantu tenaga

pengajar bahasa asing melancarkan program pengajaran yang dilaksanakan agar

dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi dan menghindari kesalahan yang

dilakukan oleh pembelajar asing, maka penulis berharap penelitian ini

memberikan manfaat kepada tenanga pengajar bahasa Mandarin sebagai bahasa

kedua agar lebih memahami metode pengajaran yang tepat, terlebih pada saat

merancang silabus pengajaran bahasa Mandarin sehingga pembelajar bahasa

Mandarin dapat memahami dan menguasai penggunaan penggunaan kata

(19)

persyaratan 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam

kalimat bahasa Mandarin secara baik dan benar.

1.5.2 Manfaat Praktis

Melalui penelitian ini penulis berharap para pembelajar bahasa Mandarin

dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai kata sambung secara lebih

luas, dan kata sambung yang menyatakan persyaratan只要…就… Zhiyao…Jiu…

dan 只有…才… Zhiyou…Cai… secara khusus, dan diharapkan pula kiranya

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya di Cina yang meneliti mengenai kata sambung yang menunjukkan

persyaratan, antara lain ditulis oleh Wang Huan (2001), beserta Wang Xiao Chen

dan Meng Zhi Tian (2005) dan buku yang berjudul 现代汉语语法教程 Xiandai

Hanyu Yufa Jiaocheng yang ditulis oleh Ding Chong Ming (2009) . Namun

penulis belum menemukan ada peneliti di Indonesia yang menulis mengenai

kesalahan penggunaan dari kedua kata sambung tersebut.

Wang Huan (1989) dalam skripsi nya yang berjudul “只有…才… 和 只

要…就…” Zhiyou…Cai... He Zhiyao…Jiu… menjelaskan bahwa 只有…才…

Zhiyou…Cai… dan 只 要…就… Zhiyao…Jiu… adalah kata sambung yang

menyatakan persyaratan. Kata yang mengikuti yaitu “就” Jiu dan “才”Cai adalah

kata yang menunjukkan akibat. 只有…才… Zhiyou…Cai… menunjukkan syarat

mutlak yang wajib terpenuhi, jika tidak maka tidak akan terjadi akibat. Oleh

(21)

ini cenderung lebih tinggi. Sedangkan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu…

menunjukkan syarat yang cukup terpenuhi. Harapan atau permintaan pada klausa

pertama cenderung lebih rendah.

Selain itu Wang Xiao Chen dan Meng Zhi Tian (2005) dalam skripsi yang

berjudul 从“就”和“才”的预设区别 “只要”句和“只有”句 “Cong “Jiu” he “Cai”

de Yu She Qu Bie “Zhi Yao” Ju he “Zhi You” Ju” menjelaskan bahwa perbedaan

penggunaan kata sambung 只 要 Zhiyao dan 只 有 Zhiyou dapat dilihat dari

perbandingan pemikiran si pengguna kalimat ketika menggunakan kata sambung

ini. Pada kalimat “只要 A 就 B” A bukan satu-satu nya syarat yang dapat

mewujudkan B, A hanya syarat yang jika “cukup” terpenuhi maka akan terjadi B

dengan kata lain, jika syarat A terpenuhi maka akan ada B. Sedangkan pada

penggunaan kata sambung “只有A才B ” A merupakan syarat mutlak dan

satu-satunya yang dapat mewujudkan B, dengan kata lain jika tidak ada A maka tidak

ada B. Berarti dua bentuk kata sambung ini memiliki nilai dan makna yang

berbeda.

Ding Chong Ming dalam buku yang berjudul现代汉语语法教程 Xiandai

Hanyu Yufa Jiaocheng (2009) pada bab 7 复句 Fuju mengungkapkan bahwa

Zhiyao” menunjukkan syarat yang cukup terpenuhi yang memjelaskan bahwa

semua syarat yang terjadi akan mengakibatkan suatu hasil, namun pada syarat

yang lain juga bisa menghasilkan hasil yang sama. Sedangkan “Zhiyou

menunjukkan syarat yang wajib terpenuhi, dalam mewujudkan hasil tidak boleh

ada syarat yang kurang, karena jika tidak ada syarat tersebut makan tidak akan

(22)

Penelitian-penelitian sebelumnya yang telah diuraikan di atas memiliki

kontribusi yang sangat penting bagi penelitian skripsi ini, sebab dari kedua

penelitian ini sangat jelas diuraikan perbedaan kata sambung 只 要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… yang sangat membantu penulis

untuk lebih memahami perbedaan penggunaan kata sambung tersebut, dan sebagai

salah satu sumber pendukung pada penyusunan soal-soal atau

pertanyaan-pertanyaan yang dibagikan kepada siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan.

2.2 Konsep

Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588) merupakan,

“Gambaran mental dari objek, proses ataupun yang ada di luar bahasa, yang

digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.” Sejalan dengan

pengertian tersebut, Rosser dalam Dahar (1994: 80) mengemukakan konsep

adalah, “Suatu abstrak yang mewakili suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian,

kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.”

Konsep yang akan dijelaskan penulis di dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai

berikut:

2.2.1 Analisis Kesalahan

Crystal dalam Pateda (1989: 32) menjelaskan bahwa, “Analisis kesalahan

adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan, mengklasifikasikan, dan

menginterpretasikan secara sistematis kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa

yang sedang belajar bahasa kedua atau bahasa asing dengan menggunakan

(23)

Analisis kesalahan berbahasa, ditujukan kepada bahasa yang sedang

dipelajari atau ditargetkan sebab analisis kesalahan dapat membantu dan bahkan

sangat berguna sebagai kelancaran program pengajaran yang sedang dilaksanakan.

Maksudnya, dengan analisis kesalahan para guru dapat mengatasi kesulitan yang

dihadapi siswa. Kesalahan itu biasanya ditentukan berdasarkan kaidah atau aturan

yang berlaku dalam bahasa yang sedang dipelajari. Jika kata atau kalimat yang

digunakan siswa atau pembelajar tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku, maka

pembelajar bahasa dikatakan membuat kesalahan.

Tarigan (1998: 68) menjelaskan, “Analisis kesalahan sebagai prosedur

kerja memiliki langkah-langkah sebagai berikut (1) mengumpulkan data

kesalahan, (2) mengidentifikasi kesalahan, (3) menjelaskan kesalahan, (4)

mengklasifikasi kesalahan, (5) mengevaluasi kesalahan.”

Selain itu Tarigan (1998: 71) juga mengajukan langkah-langkah prosedur

kerja dalam analisis kesalahan yang merupakan modifikasi dari langkah-langkah

analisis kesalahan yang diajukan oleh Ellis dan Sridhar, yaitu sebagai berikut,

1. Mengumpulkan data; berupa kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa. 2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan: mengenali dan

memilah-milah kesalahan berdasarkan kategori berbahasa.

3. Memperingatkan kesalahan; mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi keseringannya.

4. Memprakirakan atau memprediksi daerah atau butir kebahasaan yang rawan.

5. Mengkoreksi kesalahan; memperbaiki dan bila dapat menghilangkan kesalahan melalui penyusunan bahan yang tepat, buku pegangan yang baik, dan teknik pengajaran yang serasi.

(24)

Zhao dan Budianto (2005: 43) memberikan definisi kata sambung sebagai

berikut, “Kata sambung adalah kata semu yang menyambungkan kata, frasa, atau

klausa. Kata sambung tidak bisa menjabat satuan kalimat, terutama menyatakan

hubungan tertentu dari kata, frasa atau klausa.”

Suparto (2003: 173) memaparkan ciri-ciri kata sambung dan fungsinya.

Ciri-ciri dari kata sambung adalah:

1. Kata sambung tidak dapat berdiri sendiri penggunaannya dan tidak dapat

berdiri sendiri menjawab pertanyaan.

2. Kata sambung tidak bisa direduplikasi.

3. Dalam kalimat, kata sambung hanya berfungsi sebagai penghubung.

4. Tidak berfungsi untuk membatasi atau menerangkan.

5. Saat menghubungkan kalimat, biasanya kata sambung digunakan secara

berpasangan. Pemakaiannya tidak boleh ditukar sembarangan.

Fungsi nya adalah:

1. Kata sambung tidak bisa berdiri sendiri menjadi bagian kalimat.

2. Kata sambung menghubungkan kata, gabungan kata atau anak kalimat

untuk menyatakan makna tata bahasa. Contoh :

a. Menghubungkan kata benda.

b. Menghubungkan kata kerja.

c. Menghubungkan gabungan kata.

(25)

Rong (2003: 15) menuliskan bahwa ada 8 jenis kata sambung dalam

bahasa Mandarin, yaitu :

1. Menyatakan setara, contoh: 又…又… you…you… ,既…又/也… ji…you/ye,

一边…一边…yibian…yibian…, dsb.

2. Menyatakan penguatan, contoh: 不但budan, 甚至shenzhi, dsb.

3. Menyatakan pilihan, contoh: 或 huo, 或者huozhe, 还是 haishi,要么…要么…

yaome…yaome…, 不是…就是… bushi…jiushi…

4. Menyatakan urutan, contoh: 首先 …然后 … shouxian …ranhou…, dsb.

5. Menyatakan kausalitas, contoh:因为…所以… yinwei…suoyi…, 由于…

以… youyu…suoyi…, dsb.

6. Menyatakan pertentangan, contoh: 虽然…但是… suiran…danshi…, 尽管…

是… jinguan…danshi…, dsb.

7. Menyatakan persyaratan, contoh: 只要…就… zhiyao…jiu…, 只有…才…

zhiyou…cai…, 不管…也…buguan…ye..dsb.

8. Menyatakan seandainya, contoh: 如果…就… ruguo…jiu…, 要是…就…

yaoshi…jiu…,假如…就… jiaru…jiu…, dsb.

2.3 Landasan Teori

Dalam penelitian ini penulis menggunakan landasan teori analisis

kesalahan dalam berbahasa dengan pendekatan pada tata bahasa Mandarin.

(26)

Tata bahasa digunakan untuk melihat bagaimana penggunaan bahasa yang

dipelajari secara benar menurut tata bahasanya. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan pendekatan tata bahasa Mandarin untuk melihat bagaimana

penggunaan kata sambung dalam bahasa Mandarin menurut teori tata bahasanya.

Dalam tata bahasa Mandarin, bagian dari tata bahasa adalah morfem, kata,

gabungan kata, dan kalimat. Penggunaan kata sambung yang menjadi salah satu

jenis kata dalam bahasa Mandarin juga memiliki aturan-aturannya tersendiri. Kata

sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… adalah kata

sambung yang menyatakan persyaratan, dan apabila diterjemahkan ke dalam

bahasa Indonesia, kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… sama artinya dengan

“ Jika….maka….” atau “Asalkan….maka….” dan kata sambung 只有…才…

Zhiyou…Cai… sama artinya dengan “Hanya dengan…barulah…”. Dalam kalimat

bahasa Mandarin, kedua kata sambung ini memiliki arti dan makna yang berbeda.

Contoh kalimat yang benar dalam penggunaan kata sambung 只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… adalah:

1. 只要你不安心工作,工作干就不好。

Zhi yao ni bu an xin gong zuo, gong zuo jiu gan bu hao.

Jika kamu tidak hati-hati dalam bekerja, maka pekerjaan yang kamu lakukan akan buruk.

2. 他只有开开房门,才能看见明亮的阳光。

Ta zhi you kai kai fang men, cai neng kan jian ming liang de yang guang.

(27)

2.3.2 Analisis Kesalahan dalam Berbahasa

Analisis kesalahan berbahasa merupakan satu tindakan dan studi secara

formal dan sistematis untuk mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan,

hambatan-hambatan dan kendala-kendala dalam proses pembelajaran bahasa bagi mereka

yang berbeda latar belakang kebahasaan. Melalui analisis kesalahan berbahasa,

dapat diungkap berbagai hal mengenai kesalahan berbahasa yang dibuat oleh para

pembelajar bahasa yaitu latar belakang, sebab kesalahan dan ragam kesalahan.

Tujuan dari analisis kesalahan berbahasa adalah meningkatkan dan memperbesar

keberhasilan pembelajaran dan pengajaran berbahasa (Parera, 1997).

Kesalahan berbahasa sering terjadi karena perbedaan antara sistem bahasa

pertama atau bahasa ibu pembelajar dengan sistem tata bahasa kedua atau bahasa

asing yang dipelajari. Kesalahan menurut Corder (1971)dapat dibedakan menjadi:

1. Salah (mistake): penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang tepat sesuai dengan situasi yang ada.

2. Selip (lapses): penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topik pembicaraan secara sesaat, selain itu kelelahan tubuh juga bisa menimbulkan selip bahasa.

(28)

Menurut Richard dalam Parera (1997: 138) sumber utama dari penyebab

kesalahan bahasa yang dilakukan pembelajar terutama pembelajar yang sedang

belajar bahasa asing yaitu:

1) Transfer Interlingual

Kesalahan karena transfer interlingual disebabkan karena pengaruh atau

penggunaan unsur atau kaidah bahasa ibu pada bahasa kedua. Pengaruh

bahasa ibu pada bahasa kedua yang sedang dipelajari merupakan hal yang

sering terjadi pada tahap permulaan pembelajaran bahasa kedua.

2) Transfer Intralingual

Kesalahan transfer intralingual adalah kesalahan yang terjadi dalam bahasa

target itu sendiri (bukan pengaruh dari bahasa lain). Kesalahan ini

biasanya berupa:

a. Generalisasi berlebih

Generalisasi berlebih meliputi fakta dan kebiasaan dari pembelajar

bahasa membentuk bentuk-bentuk yang ia ketahui dalam bahasa yang

sedang dipelajarinya. Pembelajar bahasa menyamaratakan semua

kaidah dalam bahasa tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesalahan

generalisasi berlebih terjadi perasaan serba tahu menempatkan sesuatu.

b. Ketidaktahuan akan batas-batas aturan suatu bahasa

Pembelajar membentuk kalimat atau bentuk bahasa yang lainnya

berdasarkan analogi. Siswa tidak mengetahui bahwa ada kaidah lain.

(29)

pembelajar menerapkan suatu aturan bahasa ke bagian lain atau tidak

menggunakan aturan bahasa tersebut.

c. Penerapan kaidah secara tidak lengkap

Jika suatu saat pembelajar menerapkan kaidah secara berlebihan pada

saat yang lain pembelajar cenderung tidak lengkap menerapkan kaidah.

Hal ini mungkin disebabkan sikap menghindarkan beban linguistik

yang terlalu besar.

Melalui pendekatan analisis kesalahan seperti yang diuraikan di atas, maka

untuk menganalisis kesalahan penggunaan kata sambung 只 有 … 就 …

Zhiyao…Jiu… 只 有 … 才 … Zhiyou…Cai… penulis juga berharap akan

mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas

XI W.R. Supratman 2 Medan.

BAB III

METODE PENELITIAN

(30)

Metode Penelitian dijelaskan Sugiono (2004: 1) sebagai berikut, “Metode

penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.”

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian yang berjudul

“Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan

只 有…才… Zhiyou…Cai…” adalah dengan menggunakan metode deskriptif

kualitatif.

Penelitian deskriptif kualitatif termasuk salah satu jenis penelitian yang

bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena

yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya. Pada

umumnya penelitian deskriptif kualitatif meliputi pengumpulan data, analisis data,

interpretasi data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada

penganalisisan data tersebut (Winarno, 1994).

Untuk lebih memahami penelitian deksriptif kualitatif, kita perlu

mengetahui apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif atau apa yang

dimaksud dengan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Moleong

(2002: 3) mengatakan bahwa, “Metodologi kualitatif merupakan prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar

dan individu secara holistik (utuh).”

Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian

yang beroriantasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya

(31)

tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus terjun di lapangan. Oleh

sebab itu, penelitian semacam ini disebut dengan field study. (Nasir, 1986).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode penelitian deksriptif dengan melakukan pendekatan

kualitatif, yaitu dengan mengumpukan beberapa data yang berupa tanggapan,

pendapat, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian yang

semuanya berhubungan dengan judul penelitian. Kemudian, penulis akan

menyajikan hasil penelitian tersebut dengan seadanya, sesuai dari hasil analisis

yang dilakukan penulis.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian pada penelitian skripsi ini adalah Perguruan Wage

Rudolf Supratman 2 (W.R. Supratman 2) yang berada di Jalan Brigjend Zein

Hamid No. 33 Medan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

(32)

Sebelum menyebarkan kuesioner atau soal-soal mengenai penggunaan

kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam

kalimat bahasa Mandarin, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan

mengadakan wawancara kepada responden yaitu siswa-siswi kelas XI IPS 1 W.R.

Supratman 2 mengenai teknik pengajaran yang diberikan tenaga pengajar bahasa

Mandarin dan tingkat pemahaman mereka terhadap kata sambung tersebut. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kesalahan dan membantu penulis untuk

menyusun soal-soal mengenai kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只

有…才…Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa-siswi tersebut.

Penulis mengumpulkan data-data dan teori-teori yang berasal dari buku

buku Hàn Yǔ Jiào Chéng 汉语教程,Liú Xué Shēng Hàn Yǔ Xiě Zuò Jìn Jiē

学生汉语写作进阶,Xiàn Dài Hàn Yǔ Yǔ Fǎ Jiào Chéng 现代汉语语法教程, Hàn Yǔ Jīng Dú Kè Běn 汉语精读课本, beberapa artikel-artikel yang diperoleh

dari internet, dan beberapa buku tentang tata bahasa Mandarin yang berkaitan

dengan judul yang diteliti. Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk memperkaya

pengetahuan penulis dalam mengembangkan penelitian ini, sehingga penulis bisa

menjabarkan kalimat yang benar dalam menggunakan kata sambung只要…就…

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dan meneliti jenis-jenis kesalahan

serta faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa

(33)

3.3.3 Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan penulis untuk mendata jumlah keseluruhan

siswa-siswi kelas XI Sekolah W.R. Supratman 2 Medan. Adapun alasan penulis

meneliti kelas XI adalah dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dan silabus

mata pelajaran bahasa Mandarin tahun ajaran 2012/2013 di sekolah W.R.

Supratman 2 Medan, siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan telah

mempelajari kata sambung menyatakan persyaratan 只要…就… Zhiyao…Jiu…

dan 只有…才… Zhiyou…Cai… ini sesuai dengan pelajaran yang terdapat dalam

buku-buku Bahasa Mandarin yang digunakan oleh siswa-siswi kelas XI W.R.

Supratman 2 yaitu, 新加坡教育部 Xin Jia Po Jiao Yu Bu dan 课程规划与发展词

Ke Cheng Gui Hua Yu Fa Zhan Ci. Kemudian, penulis memilih kelas XI IPS 1

sebagai sampel adalah karena dari beberapa kelas XI di W.R. Supratman 2 , kelas

XI IPS 1 adalah salah satu kelas yang diizinkan pihak sekolah untuk diteliti,

sebagian besar siswa-siswi kelas XI IPS 1 ini telah mempelajari bahasa Mandarin

antara kurun waktu dua tahun sampai lima tahun, sebab ada yang mempelajari

bahasa Mandarin semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.

Siswa-siswi kelas XI IPS 1 terdiri dari keturunan Tionghoa dan Nontionghoa dengan

persentase yang hampir merata yaitu 55% dan 45%.

Setelah mengetahui jumlah keseluruhan siswa-siswi pada kelas XI IPS 1

W.R Supratman 2 Medan, maka penulis menghitung sampel dengan

menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut :

(34)

n = number of sampel (jumlah sample)

N = total population (jumlah seluruh anggota populasi)

e = error tolerance (toleransi terjadi kesalahan kegagalan, pada lazimnya hanya diperbolehkan 0.05)

^2 = pangkat 2

Populasi siswa-siswi kelas XI IPS 1 Sekolah W.R. Supratman 2 Medan

sebanyak 55 orang dan taraf signifikannya adalah 0.05, maka jumlah sampel

menurut Slovin ini akan menjadi :

n = N/(1+Ne^2)

n = 55/(1+(55 x 0.05 x 0.05))

n = 55/(1+(0.1375)

n = 55/1.1375

n = 48 sampel

3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data

Data dalam penelitian ini berupa jawaban dari para siswa-siswi kelas XI

W.R. Supratman 2 yang menjadi responden berdasarkan soal-soal atau

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang diajukan peneliti. Adapun pertanyaan yang

diajukan peneliti adalah mengenai penggunaan kata sambung yang menyatakan

persyaratan sesuai dengan judul penelitian yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan

dalam kuesioner yang diberikan berupa essay (mengisi) dengan jumlah total

(35)

1. Bagian pertama berupa soal dengan mengisi pertanyaan dengan

menggunakan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… sebanyak 5 soal.

2. Bagian kedua berupa soal true or false sebanyak 10 soal.

3. Bagian ketiga berupa soal menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke dalam

bahasa Mandarin dengan memakai kata sambung yang menyatakan

persyaratan sebanyak 5 soal.

Semua pertanyaan yang dijabarkan di atas merupakan

pertanyaan-pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang standart, sesuai dengan kemampuan

yang dimiliki siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan. Penulis

memberikan pertanyaan sebanyak 20 soal karena soal-soal tersebut disusun

berdasarkan bentuk-bentuk kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只

有…才… Zhiyou…Cai… yang selalu ditemukan dalam kalimat bahasa Mandarin.

Kemudian penulis membaginya menjadi bentuk-bentuk pertanyaan-pertanyaan

tersebut menjadi tiga bagian. Hal ini dikarenakan dengan membagi

pertanyaan-pertanyaan menjadi tiga bagian seperti yang telah dijabarkan di atas, penulis dapat

lebih mudah menganalisis kesalahan-kesalahan apa saja yang responden lakukan

saat menggunakan kata sambung tersebut. Selain itu, sebelum menjawab

kuesioner responden terlebih dahulu mengisi data pribadi yaitu umur, lama belajar

bahasa Mandarin dan apakah keturunan Tionghoa atau tidak. Hal ini untuk

mengetahui berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang dilakukan responden, akan

terlihat terlihat bagian mana dari responden yang paling menguasai penggunaan

(36)

3.4.2 Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI W.R.

Supratman 2. Selain itu penulis juga menggunakan beberapa buku, jurnal-jurnal,

dan artikel-artikel dari internet yang berkaitan dengan kata sambung pada bahasa

Mandarin sebagai sumber data pendukung.

3.5 Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menganalisis data adalah:

1. Penulis akan memeriksa soal-soal yang telah diisi oleh responden.

2. Kemudian penulis akan melihat dan meneliti kesalahan-kesalahan yang terjadi

pada penggunaan dua kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…

才… Zhiyou…Cai… serta melihat kesalahan-kesalahan lainnya yang dilakukan

oleh responden. Peneliti akan membagi kesalahan menjadi dua bagian, yaitu

dari jenis kesalahan dan letak kesalahan.

3. Setelah itu penulis akan memperingkatkan kesalahan yang diperoleh, yaitu

dengan mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi atau keseringannya

dalam menggunakan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…

才… Zhiyou…Cai…

4. Setelah memeriksa dan mengurutkan kesalahan, penulis akan mengelompokkan

kesalahan yang dilakukan siswa berdasarkan siswa keturunan Tionghoa atau

Nontionghoa, dan membaginya lagi berdasarkan lama belajar bahasa Mandarin,

yaitu kurang dari 2 tahun sampai 2 tahun dan lebih dari 2 tahun. Hal ini

(37)

kesalahan dan paling sedikit melakukan kesalahan dalam penggunaan kata

sambung menyatakan persyaratan只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin.

5. Melalui jawaban yang diberikan dari responden melalui wawancara, maka

penulis mulai menganalisis faktor penyebab terjadinya kesalahan yang

dilakukan responden dalam penggunaan kata sambung 只 要 … 就 …

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…

6. Langkah terakhir, penulis akan membuat kesimpulan berdasarkan bentuk dan

faktor kesalahan apa saja yang dilakukan oleh responden dalam menjawab

soal-soal mengenai penggunaan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan

只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin.

BAB IV

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA

SAMBUNG “只要…就… ZHIYAO…JIU… DAN “只

有…才…” ZHIYOU…CAI… DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN

Bab ini berisi tentang analisis kesalahan penggunaan kata sambung 只

要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa

Mandarin. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dipaparkan

pada bab I dalam skripsi ini, maka pada tahap pertama, penulis menjelaskan

bentuk kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan

dalam menggunakan kata sambung menyatakan persyaratan 只 要…就…

(38)

yang benar dari penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只

有…才… Zhiyou…Cai…. Analisis terakhir adalah meneliti faktor penyebab

terjadinya kesalahan penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan

只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin berdasarkan jawaban

siswa-siswi SMA kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam menjawab kuesioner

mengenai penggunaan kata sambung tersebut.

Kata sambung 只 要 … 就 … Zhiyao…Jiu… dan 只 有 … 才 …

Zhiyou…Cai… adalah kata sambung yang menyatakan persyaratan dalam kalimat

bahasa Mandarin. Keduanya merupakan kata sambung yang sering digunakan

pada kalimat Mandarin yang kondisinya menyatakan persyaratan. Perbedaan

kedua kata sambung ini sangat unik, yaitu terletak pada klausa pertama yang

merupakan syarat terjadinya suatu keadaan dan klausa kedua yang merupakan

akibat atau hasil yang terjadi dari klausa pertama. Selain itu, tinggi rendahnya

harapan si pengguna kalimat pada suatu kondisi juga menjadi hal yang perlu

diperhatikan dalam menggunakan kata sambung ini. Dengan kata lain,

penggunaan kedua kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… ini terletak pada logika manusia yang menyatakan suatu kalimat

pada klausa pertama apakah mengandung syarat yang cukup terpenuhi atau syarat

mutlak.

4.1 Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan Kondisi pada Klausa Pertama

Dalam menganalisis kesalahan kata sambung yang menyatakan

(39)

membaginya ke dalam dua kelompok, yaitu jenis kesalahan penggunaan kata

sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dan faktor

penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata sambung 只 要 … 就 …

Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin.

4.1.1 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 要…就… Zhiyao…Jiu…

Pada dasarnya kata sambung menyatakan persyaratan 只 要…就…

Zhiyao…Jiu… adalah kata sambung subordinat yang menyambungkan klausa

pertama dan klausa kedua dalam suatu kalimat, jika diterjemahkan kedalam

bahasa Indonesia sama artinya dengan Asalkan…maka… atau Jika…maka...

Klausa pertama merupakan syarat, dan klausa kedua merupakan hasil atau akibat

dari terjadinya klausa pertama. Pada kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu…

klausa pertama merupakan syarat yang cukup terpenuhi, maksudnya syarat yang

terjadi bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya hasil di klausa kedua, masih

banyak kemungkinan lain yang terjadi atau kondisi lain yang menyebabkan hasil

yang serupa. Selain itu, pengguna kalimat yang menggunakan kata sambung ini

menganggap bahwa suatu kondisi memiliki pengharapan yang cenderung rendah.

Hua dan Yu (2011: 354) memberikan penjelasan mengenai kata sambung

只要…就… Zhiyao…Jiu… sebagai berikut, ““只要”常与副词“就”搭配,

构成“只要 A,就 B”的格式。这个格式表示:如果 A 条件存在,就有

B…….可 以 看 出 “ 只 要 ” 后 面 引 出 的 条 件 是 充 分 的 , 不 是 唯 一 的 。 ”

(40)

“zhǐyào” hòumiàn yǐnchū de tiáojiàn shì chōngfèn De, bùshì wéiyī de.” Terjemahan: “Kata “Zhiyao” selalu dikombinasikan dengan adverbial “Jiu”,

sehingga membentuk format “Zhiyao A, Jiu B”. Pada bentuk ini, jika syarat A ada,

maka akan ada B. Dapat dilihat, syarat yang berada dibelakang Zhiyao merupakan

syarat yang cukup terpenuhi, bukan merupakan satu-satunya hal yang penyebab

terjadinya suatu kondisi.

Struktur kalimat yang menggunakan kata sambung 只 要 … 就 …

Zhiyao…Jiu… adalah sebagai berikut,

Struktur 1 :

Struktur 2 :

Struktur (1) merupakan struktur kalimat penggunaan kata sambung 只

要…就… Zhiyao…Jiu… yang memiliki dua anak kalimat yang subjeknya

berbeda. Kata 只要 Zhiyao diletakkan sebelum subjek pada klausa pertama, lalu

diikuti predikat dan objek, kemudian pada klausa kedua, kata 就 Jiu diletakkan

setelah subjek lalu diikuti oleh predikat dan objek. Struktur (2) adalah struktur

kalimat penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… yang memiliki satu

subjek. Subjek tersebut diletakkan sebelum kata 只要 Zhiyao dan 就 Jiu. Tetapi 只要 Zhiyao + Subjek Klausa I + Predikat I + Objek I + Subjek Klausa

II + 就 Jiu + Predikat II + Objek II

(41)

adakalanya di dalam satu kalimat yang menyatakan persyaratan, tidak ditemukan

adanya subjek. Jika demikian, kata 只要 Zhiyao diletakkan di awal kalimat dan

kata 就 Jiu diletakkan setelah predikat dan objek klausa pertama. Berikut adalah

kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan

dalam menggunakan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… :

Data 1 :

你 只有 不 安心 工作, 工作 才

zhǐyǒu bù ānxīn gōngzuò, gōngzuò cái

Kamu asalkan tidak hati-hati bekerja, bekerja barulah

干 不 好。 (×)

gān bù hǎo.

melakukan tidak baik.

Jika kamu tidak hati-hati dalam bekerja, maka pekerjaan yang kamu lakukan barulah akan buruk.

Pada Data (1) “tidak hati-hati dalam bekerja” merupakan syarat yang

terjadi pada klausa pertama, dan “pekerjaan yang kamu lakukan akan buruk”

adalah hasil yang terjadi pada klausa kedua. Pada kondisinya, pekerjaan yang

dilakukan dengan tidak hati-hati akan menghasilkan pekerjaan yang buruk.

Namun, banyak hal yang menyebabkan pekerjaan menjadi buruk selain tidak

berhati-hati dalam bekerja. Dengan kata lain, syarat pada klausa pertama

merupakan syarat yang cukup dipenuhi dan kalimat tersebut lebih tepat

menggunakan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… Berikut adalah kalimat

yang benar :

(42)

你 只要 不 安心 工作, 工作 就

zhǐyào bù ānxīn gōngzuò, gōngzuò jiù

Kamu asalkan tidak hati-hati bekerja, bekerja maka

干 不 好。 (√)

gān bù hǎo.

dilakukan tidak baik.

Jika kamu tidak hati-hati dalam bekerja, maka pekerjaan yang kamu lakukan akan buruk.

Data 2 :

只有 不 吃 东西 才 会 死。 (×) Zhǐyǒu bù chī dōngxi cái huì sǐ.

Hanya dengan tidak makan barang barulah akan mati Hanya dengan tidak makan, barulah akan mati.

Data (2) diatas merupakan kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi

kelas XI W.R. Supratman 2 Medan. Dalam kalimat ini dijelaskan bahwa klausa

pertama “tidak makan” adalah syarat yang cukup terpenuhi, sedangkan “akan mati”

pada klausa kedua merupakan hasil dari klausa kedua. Selain “tidak makan”,

tentunya banyak hal yang menyebabkan seseorang “akan mati”, seperti sakit parah,

mengalami kecelakaan, dll. Oleh karena itu kata sambung yang benar pada

kalimat diatas adalah:

Data 2 :

只要 不 吃 东西 就 会 死。 (√) Zhǐyào bù chī dōngxi jiù huì sǐ.

(43)

Data 3 :

只有 放了 糖 才 甜。 (×) Zhǐyǒu fàngle tang cái tián.

Hanya dengan diletakkan gula barulah manis. Hanya dengan ditambah gula barulah menjadi manis.

Data (3) di atas adalah salah, karena syarat yang terletak di klausa pertama

bukan satu-satu nya penyebab terjadinya hasil di klausa kedua. “ditambah gula”

bukan satu-satunya penyebab makanan “menjadi manis”, masih ada hal lain yang

bisa menyebabkan menjadi manis selain menambahkan gula pada suatu masakan.

Oleh karena itu, kalimat yang benar adalah:

Data 3 :

只要 放了 糖 就 甜。 (√) Zhǐyào fàngle táng jiù tián.

Jika diletakkan gula akan manis.

Jika ditambah gula maka akan menjadi manis.

4.1.2 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 有…才… Zhiyou…Cai…

Kata sambung yang menyataakan persyaratan 只有…才… Zhiyou…Cai…

merupakan kata sambung yang syarat di klausa pertama merupakan syarat mutlak

atau syarat yang wajib terpenuhi. Syarat tersebut merupakan satu-satunya

penyebab terjadinya hasil di klausa kedua. Sekalipun ada syarat lain yang bisa

menunjang terjadinya hasil yang serupa. Pada kata sambung ini, si pengguna

(44)

kondisi. Kata sambung ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sama

artinya dengan Hanya dengan…..barulah….

Wang Huan (2001: 69) menjelaskan kata sambung 只 有 ...才 …

Zhiyou…Cai… sebagai berikut, “只有表示必需的条件,而只要所引进的是充

足条件。所谓必须的条件是非有不可的,没有这个条件就不会有后面的结果。

至于还要不要别的条件,这句话没有涉及 “Zhǐyǒu biǎoshì bìxū de tiáojiàn, ér zhǐyào suǒ yǐnjìn de shì chōngzú tiáojiàn. Suǒwèi bìxū de tiáojiàn shìfēi yǒu bùkě de, méiyǒu zhège tiáojiàn jiù bù huì yǒu hòumiàn de jiéguǒ. Zhìyú hái yào bùyào bié de tiáojiàn, zhèjù huà méiyǒu shèjí.” Terjemahan: “Zhiyou…

menunjukkan syarat yang wajib dipenuhi, sedangkan Zhiyao merupakan syarat

yang cukup terpenuhi. Pada syarat yang wajib terpenuhi, tidak boleh ada syarat

yang kurang, Karena jika tidak ada syarat tersebut, maka tidak akan terjadi hasil

yang dibelakang. Adapun tidak berkaitan dengan syarat yang lain.”

Struktur 3 :

Struktur 4 :

Struktur kalimat yang menggunakan kata sambung 只 有 … 才 …

Zhiyou…Cai… memiliki dua struktur yang berbeda. Struktur (3) digunakan jika 只有 Zhiyou + Subjek Klausa I + Predikat I + Objek I + Subjek Klausa

II + 才Cai + Predikat II + Objek II

(45)

satu kalimat memiliki dua subjek, maka kata 只有 Zhiyou diletakkan sebelum

subjek di klausa pertama dan kata 才 Cai diletakkan sesudah subjek di klausa

kedua. Struktur (4) adalah struktur kalimat yang memiliki satu subjek, kata只有

Zhiyou bisa diletakkan setelah subjek. Sedangkan pada kalimat yang tidak

memiliki subjek, kata 只有 Zhiyou dapat diletakkan diawal kalimat dan kata 才

Cai sebelum predikat dan objek klausa kedua. Berikut adalah kesalahan yang

dilakukan oleh siswa-siwi kelas XI W.R. Supratman 2 dalam mengerjakan

soal-soal mengenai kata sambung 只有…才… Zhiyou…Cai… :

Data 4 :

只要 年 满了 17岁, 就 有 选举权。 (×) Zhǐyào nián mǎnle 17 suì jiù yǒu xuǎnjǔquán

Jika usia genap 17 tahun, maka punya hak pilih.

Jika telah berusia genap 17 tahun, maka akan mendapatkan hak pilih.

Dari data (4) di atas “telah berusia genap 17 tahun” adalah syarat yang

terletak di klausa pertama, sedangkan “mendapatkan hak pilih” adalah akibat dari

klausa pertama. Untuk mendapatkan hak pilih, selain harus berusia 17 tahun,

seseorang wajib tidak sedang menjalani hukuman pidana yang berat, waras, dsb.

Jika semuanya telah terpenuhi, maka seseorang barulah bisa mendapatkan “hak

pilih”. Oleh karena itu, dapat kita lihat bahwa “telah berusia genap 17 tahun”

adalah syarat yang wajib terpenuhi, jika tidak maka seseorang tidak berhak

“mendapatkan hak pilih”. Kalimat yang benar adalah :

Data 4 :

(46)

Zhǐyǒu nián mǎnle 17 suì, cái yǒu xuǎnjǔquán.

Jika usia genap 17 tahun, maka punya hak pilih. Jika telah berusia genap 17 tahun, maka akan mendapatkan hak pilih.

Data 5 :

他 只要 开开 房门, 就 能 看见

zhǐyào kāikāi fángmén, jiù néng kànjiàn

Dia asalkan membuka pintu kamar, maka bisa melihat

明亮 的 阳光。 (×)

míngliàngde yángguāng.

sinar matahari.

Asalkan membuka pintu kamar, maka dia bisa melihat sinar matahari.

Dari data (5) di atas dapat kita lihat pada klausa pertama “membuka pintu

kamar” merupakan syarat yang wajib dilakukan agar dia “bisa melihat sinar

rembulan”. Jika dia tidak membuka pintu kamar, maka dia tidak bisa melihat sinar

rembulan. Maka, kalimat di atas lebih tepat menggunakan kata sambung 只有…

才… Zhiyou…Cai… :

Data 5 :

他 只有 开开 房门, 才 能

zhǐyǒu kāi kāi fáng mén, cái néng

Dia hanya dengan membuka pintu kamar, barulah bisa

看见 明亮 的 阳光。 (√)

kànjiàn míngliàng de yángguāng.

melihat sinar matahari.

(47)

Data 6 :

这 类 数学 问题, 只要 用 电子

Zhè lèi shùxué wèntí, zhǐyào yòng diànzǐ

Ini jenis matematika soal, jika menggunakan kalkulator

计算 就 能 解出 结果。 (×)

jìsuàn jiù néng jiě chū jiéguǒ.

menghitung maka bisa mengeluarkan hasil.

Jenis soal matematika seperti ini, jika dengan menggunakan kalkulator maka bisa mengetahui hasilnya.

Pada data (6) di atas dapat diketahui, menggunakan kalkulator adalah

satu-satunya cara agar dapat mengetahui hasil dari soal matematika tersebut. Oleh

karena itu, menggunakan kalkulator merupakan syarat mutlak yang wajib

terpenuhi pada kondisi tersebut. Kalimat di atas lebih tepat menggunakan kata

sambung 只有…才… Zhiyou…Cai…

Data 6 :

这 类 数学 问题, 只有 用

Zhè lèi shùxué wèntí, zhǐyǒu yòng

Ini jenis matematika soal, hanya dengan menggunakan

电子 计算 才 能 解出 结果。 (√)

diànzǐ jìsuàn cái néng jiě chū jiéguǒ.

kalkulator menghitung maka bisa mengeluarkan hasil.

(48)

Berikut adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R.

Supratman 2 Medan pada bagian menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa

Mandarin :

Data 7 :

Hanya hari minggu kami bisa beristirahat di rumah.

只要 星期天 我们 就 能 在 家 里 休息。 (×) Zhǐyào xīngqítiān wǒmen jiù néng zài jiā lǐ xiūxí.

Kalimat pada data (7) di atas memiliki syarat “hari minggu” dan hasil

“kami bisa beristirahat di rumah”. “hari Minggu” adalah satu-satu nya hal yang

bisa mewujudkan “kami bisa beristirahat di rumah”, selain hari Minggu tidak ada

syarat lain untuk mewujudkan hasil di klausa kedua. Dengan kata lain, selain hari

Minggu maka tidak ada hari lain agar kami bisa beristirahat di rumah. Oleh karena

itu, kalimat di atas lebih tepat menggunakan kata sambung 只 有…才…

Zhiyou…Cai…

Data 7 :

Hanya hari minggu kami bisa beristirahat di rumah.

只有 星期天 我们 才 能 在 家 里 休息。 (√) Zhǐyǒu xīngqítiān wǒmen cái néng zài jiā lǐ xiūxí.

4.1.3 Terdapat Kalimat Tambahan yang Menjelaskan Keadaan pada Suatu Kondisi

Selain memiliki anak kalimat, yaitu klausa pertama dan klausa kedua pada

kalimat yang menyatakan persyaratan, biasanya terdapat satu kalimat tambahan

(49)

mendukung atau lebih memperkuat apakah kondisi yang terjadi merupakan syarat

yang cukup terpenuhi saja atau syarat yang wajib terpenuhi. Berikut adalah

kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan

dalam menggunakan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…

Zhiyou…Cai… pada kalimat yang didalamnya terdapat kalimat tambahan yang

menjelaskan keadaan pada suatu kondisi :

Data 8 :

他 是 很 有 钱的 人, 他 认为

Tā shì hěn yǒu qián de rén, tā rènwéi

Dia adalah sangat punya uang orang, dia mengira

只有 有 钱, 什么 东西 才 会

zhǐyǒu yǒu qián , shénme dōngxi cái huì

hanya dengan punya uang, apapun barang barulah bisa

买到的 (×)

mǎi dào de.

dibeli.

Dia adalah orang yang memiliki banyak uang,menurutnya hanya dengan memiliki uang, barulah semuanya bisa dibeli.

Kalimat tambahan pada data (8) di atas adalah “Tā shì hěn yǒu qián de rén”, yang artinya “dia adalah orang yang memiliki banyak uang”. Kalimat ini

memberitahukan kita bahwa bagi orang yang memiliki banyak uang, uang

bukanlah hal yang susah untuk didapatkan. Maka syarat “memiliki uang”

merupakan syarat yang hanya cukup terpenuhi saja. Kata sambung yang tepat

pada kalimat yang menyatakan persyaratan pada data (8) di atas adalah dengan

(50)

Data 8 :

他 是 很 有 钱的 人, 他 认为

Tā shì hěn yǒu qián de rén, tā rènwéi

Dia adalah sangat punya uang orang, dia mengira

只要 有 钱, 什么 东西 就 会

zhǐyào yǒu qián , shénme dōngxi jiù huì

jika punya uang, apapun barang maka bisa

买到的 (√)

mǎi dào de.

dibeli.

Dia adalah orang yang memiliki banyak uang,menurutnya jika memiliki uang, maka semuanya bisa dibeli.

Data 9 :

他 是 我的 好 朋友, 只要 他 去

Tā shì wǒde hǎo péngyǒu, zhǐyào tā qù

Dia adalah aku baik teman asalkan dia pergi

我 就 去。 (×)

jiù qù.

aku baru pergi.

Dia adalah teman baikku, asalkan dia pergi aku juga akan pergi.

Data (9) di atas adalah salah, sebab kata sambung yang lebih tepat

digunakan adalah 只 有…才… Zhiyou…Cai… Kalimat tambahan yaitu “dia

adalah teman baikku” memberikan pengertian bahwa si pengguna kalimat

memiliki pengharapan yang tinggi untuk diwujudkan. Dapat diartikan, jika dia

(51)

Dengan demikian, “dia pergi” adalah satu-satunya syarat agar bisa mewujudkan

hasil di klausa kedua, yaitu “aku juga akan pergi”. Kalimat yang benar adalah

sebagai berikut :

Data 9 :

他 是 我的 好 朋友, 只有 他 去

Tā shì wǒde hǎo péngyǒu, zhǐyǒu tā qù

Dia adalah aku baik teman hanya jika dia pergi

我 才 去。 (√)

cái qù.

aku baru pergi.

Dia adalah teman baikku, jika dia pergi barulah aku juga akan pergi

Data 10 :

这个 问题 很 难, 只要 老师 就 能 答。 (×)

Zhè ge wèntí hěn nán, zhǐyào lǎoshī jiù néng dá.

Ini soal sangat susah, asalkan guru

Referensi

Dokumen terkait

In this thesis with a title “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata “X 然 rán” Sebagai Keterangan, Sifat dan Konjungsi Dalam Kalimat Mandarin oleh Pelajar Kursus Bahasa

melakukan kesalahan karena pembelajar terpengaruh dengan perubahan kata kerja kanou dooshi (bentuk potensial) dalam kalimat bahasa Jepang, sehingga

Pertanyaan nomor 3, 5, dan 9 dengan tingkat kesalahan yang sangat rendah menandakan mahasiswa STBA-PIA menguasai bagian tata bahasa pada kalimat tersebut yaitu : kata 往往 w ǎngwǎng

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Menjelaskan bentuk kesalahan penggunaan kata

penelitian yang dilakukan oleh Andriani (2017) dengan judul “Kesalahan Penggunaan Kata Penghubung 因 此 yĭnci dan 所 以 suŏyĭ dalam Kalimat Bahasa Mandarin

Kesalahan salah susun ditandai dengan penyusunan kalimat yang tidak tepat. Dalam penelitian ini salah susun adalah kesalahan penempatan kata “突然” dan “忽然”

v Universitas Widya Kartika Universitas Widya Kartika ABSTRAK Nela Rosalina Skripsi Analisa Kesalahan Berbahasa Dalam Penggunaan Kata Keterangan “就 要”dan“快 要”Pada Mahasiswa Bahasa

Alasan peneliti mengambil tema morfem dalam penelitian ini, dikarenakan banyaknya kesalahan yang terjadi pada suatu kata atau morfem pada membuat kalimat sederhana bahasa Mandarin yang