ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SAMBUNG 只要…就…
ZHIYAO…JIU… DAN 只有…才… ZHIYOU…CAI… DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN
关联词“只要…就…” 与“只有…才…”的偏误分析
(Guānliáncí “Zhǐyào…Jiù…” yǔ “Zhǐyǒu…Cái…” de piān wù fēnxī)
SKRIPSI
Oleh:
DEASY ANASTASIA PUTRI
NIM : 090710009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
MEDAN
ABSTRACT
The tittle of this thesis is “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只有...才... Zhiyou...Cai...”. Zhiyao…Jiu… and Zhiyou…Cai… are conjuctions which state requirements.
“Zhiyao…jiu…” indicates sufficient conditions (in the logic form known as
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan masa perkuliahan dan tugas akhir
semester berupa skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…”. Skripsi ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Program Sarjana di
Departemen Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, semangat, doa dan
materi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. T. Thyrahaya Zein, M.A., selaku Ketua Program Studi Sastra
Cina, Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi
Sastra Cina Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Pembimbing
I yang telah meluangkan waktu nya dan banyak membantu
memberikan kritik dan saran yang berguna kepada penulis dalam
4. Laoshi Cao Xia, M.A., selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah
banyak membantu penulis dalam proses penulisan skripsi bahasa
Mandarin dari awal hingga selesai. Kepada Laose Shen Mi, M.A.,
selaku dosen pengajar pada semester VIII ini, beliau sedikit banyak
juga memberikan banyak motivasi kepada penulis agar dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Rahmadsyah Rangkuti, Ph.D, selaku dosen penguji pada ujian
seminar proposal yang mana telah memberikan banyak masukan yang
berguna untuk penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya khususnya
Program Studi Sastra Cina, Universitas Sumatera Utara yang telah
mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama di perkuliahan.
7. Seluruh dosen Jinan University(暨南大学)dari semester awal
hingga akhir perkuliahan, yaitu Zhu Xiao Hong, M.A, Ph.D, Yu Xin, M.A,
Wu Qiao Ping, M.A, Liu Jin Feng, M.A, Cao Li Min, M.A, Liang Yun
Chuan, M.A, Yu Xue Ling, M.A, dan Chen Shu Shu, M.A.
8. Kedua Orangtua penulis, H. Muhammad Adi dan Hj. Sari Komala Dewi
berserta kakak dan adik penulis , Ferina Raisa Saskia dan Alvin Aulia
Muhammad yang selama ini selalu mendukung penulis untuk tetap
semangat menyelesaikan skripsi ini.
9. Dan yang terakhir, kepada seluruh mahasiswa Sastra China Stambuk
2009 yang telah selama empat tahun lebih bersama-sama melalui
bersama-sama menyelesaikan skripsi akhir ini. Semoga pertemanan kita bisa
tetap terjaga dengan baik selamanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis menerima
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Disamping itu,
penulis juga berharap agar peneliti berikutnya yang melanjutkan penelitian ini
dapat menulis jauh lebih baik dari ini.
Demikianlah kata pengantar dari penulis, semoga Tuhan selalu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Batasan Masalah ... 7
1.3Rumusan Masakah ... 8
1.4Tujuan Penelitian ... 8
1.5Manfaat Penelitian ... 9
1.5.1 Manfaat Teoritis ... 9
1.5.2 Manfaat Praktis ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1Tinjauan Pustaka ... 11
2.2Konsep... 13
2.2.1 Analisis Kesalahan ... 13
2.2.2 Kata Sambung atau Conjuctions ... 14
2.3Landasan Teori ... 16
2.3.1 Tata Bahasa Mandarin ... 16
2.3.2 Analisis Kesalahan Dalam Berbahasa ... 18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Pendekatan ... 21
3.2Lokasi Penelitian ... 22
3.3Teknik Pengumpulan Data ... 23
3.3.1 Teknik Wawancara ... 23
3.3.2 Teknik Dokumentasi ... 23
3.3.3 Studi Lapangan ... 24
3.4Data dan Sumber Data ... 26
3.4.1 Data ... 26
3.4.2 Sumber Data ... 27
BAB IV ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA SAMBUNG “只要…就…”
ZHIYAO…JIU… DAN “只有…才…” ZHIYOU…CAI… DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN
4.1Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只要…就…
Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan
Kondisi pada Klausa Pertama ... 30 4.1.1 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi
Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 要… 就…
Zhiyao…Jiu… ... 31 4.1.2 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi
Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 有… 才…
Zhiyou…Cai… ... 36 4.1.3 Terdapat Kalimat Tambahan yang Menjelaskan
Keadaan pada Suatu Kondisi ... 41
4.2Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只要…就…
Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan
Pemikiran Si Pengguna Kalimat ... 46 4.2.1 Penggunaan Kata Sambung 只 要 … 就 …
Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… pada Kalimat yang Sama dengan Makna yang Berbeda... 51 4.3Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2
Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只要…就…
Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan
Adverb yang Mengikuti yaitu “就”Jiu dan “才”Cai ... 54 4.4Hasil Kuesioner Mengenai Kata Sambung 只 要…就…
Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… yang Dikerjakan
oleh Siswa-siswi Kelas XI W.R. Supratman 2 ... 56 4.5Analisis Penyebab Kesalahan Siswa-siswi Kelas XI W.R.
Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只
4.5.3 Ketidaktahuan akan Batas-batas Aturan Suatu
Bahasa atau Error ... 66 4.5.4 Materi dan Metode Pengajaran Kata Sambung
只 要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只 有...才...
Zhiyou...Cai... ... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan ... 69 5.2Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 72
ABSTRACT
The tittle of this thesis is “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要...就... Zhiyao...Jiu... dan 只有...才... Zhiyou...Cai...”. Zhiyao…Jiu… and Zhiyou…Cai… are conjuctions which state requirements.
“Zhiyao…jiu…” indicates sufficient conditions (in the logic form known as
Bahasa adalah satu komponen yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan
manusia bisa saling berinteraksi. Gorys (1994: 1) memberikan pengertian bahasa
sebagai berikut,
“Bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.”
Fungsi bahasa menurut Ramlan (2007: 2-3) adalah, “Alat komunikasi
antar anggota masyarakat Indonesia. Bahasa juga menunjukkan perbedaan antara
satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat
kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan
dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat.”
Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa juga mengalami
perkembangan dan perubahan sesuai situasi dan kondisi masyarakat. Pada zaman
sekarang, kita tidak hanya harus menguasai bahasa ibu tetapi untuk berkomunikasi
dengan bangsa lain, kita juga dituntut untuk menguasai bahasa internasional
seperti bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Perancis, dan sebagainya.
Pada umumnya, pembelajar bahasa asing sering kali melakukan kesalahan
dalam penggunaan suatu kalimat. Dalam mempelajari bahasa Mandarin,
pembelajar asing sering melakukan kesalahan dalam menggunakan kata-kata yang
kurang tepat di dalam suatu kalimat. Oleh karena itu, pemahaman dan penguasaan
dapat dikurangi atau dihindari. Pentingnya pemahaman dan penguasaan tata
bahasa dari suatu bahasa yang dipelajari diungkapkan oleh Suparto (2003: 3)
sebagai berikut, “Tata bahasa adalah kaidah atau aturan-aturan penyusunan kata,
gabungan kata, dan kalimat”. Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa
penguasaan tata bahasa akan memampukan seorang pembelajar bahasa asing
untuk menggunakan bahasa yang dipelajari secara baik dan benar.
Kata adalah bentuk bebas dalam tutur. Bentuk bebas secara morfologis
adalah bentuk yang dapat berdiri sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain
yang digabung dengannya, dan dapat dipisahkan bentuk lain yang digabungkan
didepan dan dibelakangnya dalam tuturan (Verhar, 2001).
Secara tata bahasa, bahasa Mandarin memiliki beberapa jenis kata, yaitu
Kata Benda, Kata Bilangan, Kata Kerja, Kata Sifat, Kata Keterangan, Kata Ganti,
Kata Depan, Kata Sambung, dan Kata Bantu (Zhao dan Budianto: 2005). Dari
sekian banyak jenis kata yang telah disebutkan di atas, Kata Sambung atau Kata
Penghubung yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai conjunctions adalah salah
satu jenis kata yang sangat berperan dalam pembentukan suatu kalimat, terlebih
dalam pembentukan kalimat majemuk. Suparto (2003: 171) menjelaskan definisi
kata sambung sebagai berikut, “Kata sambung adalah kata yang digunakan untuk
menyambungkan kata, gabungan kata, atau bagian kalimat. Selain itu, untuk
menyatakan hubungan di antara kata atau gabungan kata atau bagian kalimat yang
disambungkan”.
Kata sambung merupakan objek kajian penulis dalam penelitian skripsi
Zhiyao…Jiu… dan 只有…才... Zhiyou…Cai… dalam Kalimat Bahasa Mandarin”
ini. Penulis memilih menulis kata sambung menyatakan persyaratan 只要…就…
Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… karena kedua kata sambung
menyatakan persyaratan ini merupakan dua kata sambung yang penggunaannya
mirip atau bahkan sama, namun perbedaannya terletak pada makna kalimat yang
terletak pada klausa pertama yang menyatakan syarat dan klausa kedua yang
menyatakan hasil atau akibat. Jika kedua kata sambung ini digunakan dalam satu
kalimat yang sama, maka makna atau arti dari kalimat tersebut menjadi berbeda,
tergantung dari kondisi keadaan kalimat tersebut.
Pada umumnya, ketika proses belajar mengajar bahasa Mandarin, tenaga
pengajar tidak menjelaskan secara terperinci perbedaan dari kedua kata sambung
只 要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… ini, sehingga
pembelajar bahasa Mandarin cenderung hanya mengetahui bahwa kedua kata
sambung ini termasuk jenis kata sambung yang menyatakan persyaratan, namun
tidak paham dimana letak perbedaan dan bagaimana penggunaan kedua kata
sambung ini secara baik dan benar dalam kalimat bahasa Mandarin. Oleh karena
itu, ketika menggunakan kedua kata sambung ini dalam suatu kalimat, kalimat
tersebut menjadi rancu. Inilah salah satu hal yang menyebabkan pembelajar
bahasa Mandarin sering melakukan kesalahan ketika menggunakan kedua kata
sambung menyatakan persyaratan ini.
Bentuk kesalahan yang dilakukan pembelajar bahasa Mandarin dalam
menggunakan kata sambung 只 要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才…
siswa-siswi kelas XI SMA W.R. Supratman 2. Berikut adalah contoh kalimat yang salah
dalam penggunaan Kata Sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…
Zhiyou…Cai… :
只有放了糖才甜。 (×)
Zhi you fang le tang cai tian.
Jika ditambah gula maka akan menjadi manis.
Klausa pertama pada kalimat diatas adalah “ditambah gula” dan klausa
kedua adalah “menjadi manis”. Tetapi “ditambah gula” pada suatu makanan,
bukan satu-satunya cara yang menjadikan masakan menjadi manis. Masih ada
penyebab lain yang menjadikan makanan menjadi manis tanpa harus
menambahkan gula pada suatu masakan. Dapat diartikan bahwa, “ditambah gula”
pada kalimat tersebut merupakan syarat yang cukup terpenuhi, sebab masih ada
syarat lain yang dapat menjadikan masakan “menjadi manis”. Dengan demikian,
kalimat diatas seharusnya adalah :
只要放了糖就甜。 (√)
Zhi yao fang le tang jiu tian.
Jika ditambah gula maka akan menjadi manis.
Kesalahan juga terdapat pada kalimat berikut:
只要年满了17岁就有选举权。 (×)
Zhi yao nian man le 17 sui jiu you xuan ju quan.
Klausa pertama pada kalimat di atas yaitu, “sudah berusia 17 tahun”
merupakan syarat yang menghasilkan akibat pada klausa kedua yaitu
“mendapatkan hak pilih”. Kalimat diatas adalah salah, karena pada hakikatnya
seseorang yang “sudah berusia 17 tahun” akan secara otomatis “mendapatkan hak
pilih” , namun hal syarat lain yang harus dicapai untuk seseorang “mendapatkan
hak pilih”, seperti tidak sakit jiwa, dan bukan pelaku pelanggaran hukum atau
tidak dijatuhi hukuman pidana yang berat. Semua syarat tersebut adalah syarat
yang wajib terpenuhi, karena jika semua syarat ini telah terpenuhi, barulah
seseorang bisa mendapatkan hak pilih. Dengan demikian, kata sambung yang
tepat pada contoh kalimat diatas adalah:
只有年满了17岁才有选举权。 (√)
Zhi you nian man le 17 sui cai you xuan ju quan.
Jika sudah berusia 17 tahun, baru akan mendapatkan hak pilih.
Dari contoh kalimat di atas, dapat diketahui bahwa salah satu perbedaan
yang terdapat dalam penggunaan kata sambung menyatakan persyaratan 只要…
就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… adalah terletak pada kondisi
klausa pertama yang merupakan syarat terjadinya suatu keadaan yang dapat
mewujudkan kondisi di klausa kedua pada suatu kalimat, jika hanya satu syarat
yang dapat terpenuhi dalam klausa pertama maka kalimat tersebut menggunakan
kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu…, namun jika semua syarat yang terletak
pada klausa pertama merupakan syarat yang wajib terpenuhi maka kalimat
Perlu diketahui bahwa sumber data penelitian skripsi ini adalah
siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2. Penulis tertarik mengadakan penelitian di
sekolah Wage Rudolf Supratman 2 atau W.R. Supratman 2 Medan adalah
dikarenakan bahasa Mandarin yang menjadi salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah ini berkembang dengan baik. Siswa-siswi SMA W.R.
Supratman 2 Medan sering memenangkan beberapa pertandingan lomba pidato
bahasa Mandarin yang diselenggarakan di kota Medan maupun di luar kota
Medan. Selain itu, Kata Sambung juga merupakan salah satu bagian yang
diajarkan dalam proses belajar-mengajar siswa-siswi kelas XI SMA W.R.
Supratman 2 Medan berdasarkan silabus mata pelajaran bahasa Mandarin pada
tahun 2012/2013. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui apakah siswa-siswi
SMA W.R. Supratman 2 Medan ini melakukan kesalahan dalam menggunakan
kata sambung menyatakan persyaratan 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…
才… Zhiyou…Cai…Inilah salah satu alasan mengapa penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian di sekolah SMA W.R. Supratman 2 Medan.
Siswa-siswi SMA W.R. Supratman 2 Medan mendapatkan pelajaran
bahasa Mandarin dua kali tatap muka perminggu. Pengajar bahasa Mandarin di
sekolah adalah dua orang tenaga pengajar native speaker dan mata pelajaran
bahasa Mandarin telah diberikan sejak kelas X. Buku-buku bahasa Mandarin yang
dipakai oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 adalah buku yang diterbitkan
oleh penerbit Singapura pada tahun 2010 yaitu, 新加坡教育部 Xin Jia Po Jiao Yu
Dengan waktu pembelajaran selama dua tahun tentunya diharapkan
siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 telah memahami bahasa Mandarin dengan baik
dan benar, walaupun pada kenyataanya masih terdapat banyak
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2 dalam
menjawab soal-soal yang diberikan penulis mengenai kata sambung yang
menyatakan persyaratan 只 要 … 就 … Zhiyao…Jiu… dan 只 有 … 才 …
Zhiyou…Cai… di dalam kalimat. Inilah yang mengindikasikan bahwa penggunaan
kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… cukup
sulit dipahami. Tentu saja banyak faktor lainnya yang dapat menyebabkan
kesalahan tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan penulis untuk
meneliti penggunaan kata sambung tersebut di dalam kalimat.
Untuk menganalisis rumusan masalah di dalam penelitian ini, penulis akan
menggunakan teori analisis kesalahan dengan pendekatan tata bahasa Mandarin,
khususnya yang berhubungan dengan penggunaan kata sambung.
Sesuai dengan tujuan dari analisis kesalahan tata bahasa, maka penelitian
ini diharapkan nantinya akan berguna sebagai referensi bagi tenagapengajar
bahasa asing umumnya, khususnya tenaga pengajar bahasa Mandarin sehingga
dapat membantu pembelajar bahasa Mandarin dalam mengatasi kesulitan yang
dihadapi dalam penggunaan Kata Sambung, khusus nya pada Kata Sambung yang
menyatakan persyaratan 只 要 … 就 … Zhiyao…Jiu… dan 只 有 … 才 …
Zhiyou…Cai… Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran dan pengajaran
1.2Batasan Masalah
Setiap penulisan karya ilmiah selalu memiliki masalah yang harus diteliti
untuk dipecahkan. Agar tidak keluar jalur dari permasalahan yang akan diteliti
dan agar lebih terarah dalam memecahkan masalah tersebut, maka peneliti fokus
untuk meneliti kesalahan penggunaan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu…
dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan
oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 dan mengambil sampel pada kelas
XI IPS 1, dengan jumlah 48 sampel sesuai dengan rumus Slovin yang dipaparkan
pada Studi Lapangan di bagian Teknik Pengumpulan Data.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya di atas, maka
rumusan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan kata sambung 只 要…就…
Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa
Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R Supratman 2?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata
sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…
dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI
W.R Supratman 2?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan kata sambung 只 要…
就… Zhiyao…Jiu… dan 只 有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat
bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R
Supratman 2.
2. Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata
sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…
dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI
W.R Supratman 2.
1.5Manfaat Penelitian
Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang, batasan masalah,
rumusan masalah dan tujuan masalah, maka manfaat penelitian yang dapat
diperoleh sebagai berikut :
1.5.1 Manfaat Teoritis
Sesuai dengan tujuan teori Analisis Kesalahan yakni untuk membantu tenaga
pengajar bahasa asing melancarkan program pengajaran yang dilaksanakan agar
dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi dan menghindari kesalahan yang
dilakukan oleh pembelajar asing, maka penulis berharap penelitian ini
memberikan manfaat kepada tenanga pengajar bahasa Mandarin sebagai bahasa
kedua agar lebih memahami metode pengajaran yang tepat, terlebih pada saat
merancang silabus pengajaran bahasa Mandarin sehingga pembelajar bahasa
Mandarin dapat memahami dan menguasai penggunaan penggunaan kata
persyaratan 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam
kalimat bahasa Mandarin secara baik dan benar.
1.5.2 Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini penulis berharap para pembelajar bahasa Mandarin
dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai kata sambung secara lebih
luas, dan kata sambung yang menyatakan persyaratan只要…就… Zhiyao…Jiu…
dan 只有…才… Zhiyou…Cai… secara khusus, dan diharapkan pula kiranya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya di Cina yang meneliti mengenai kata sambung yang menunjukkan
persyaratan, antara lain ditulis oleh Wang Huan (2001), beserta Wang Xiao Chen
dan Meng Zhi Tian (2005) dan buku yang berjudul 现代汉语语法教程 Xiandai
Hanyu Yufa Jiaocheng yang ditulis oleh Ding Chong Ming (2009) . Namun
penulis belum menemukan ada peneliti di Indonesia yang menulis mengenai
kesalahan penggunaan dari kedua kata sambung tersebut.
Wang Huan (1989) dalam skripsi nya yang berjudul “只有…才… 和 只
要…就…” Zhiyou…Cai... He Zhiyao…Jiu… menjelaskan bahwa 只有…才…
Zhiyou…Cai… dan 只 要…就… Zhiyao…Jiu… adalah kata sambung yang
menyatakan persyaratan. Kata yang mengikuti yaitu “就” Jiu dan “才”Cai adalah
kata yang menunjukkan akibat. 只有…才… Zhiyou…Cai… menunjukkan syarat
mutlak yang wajib terpenuhi, jika tidak maka tidak akan terjadi akibat. Oleh
ini cenderung lebih tinggi. Sedangkan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu…
menunjukkan syarat yang cukup terpenuhi. Harapan atau permintaan pada klausa
pertama cenderung lebih rendah.
Selain itu Wang Xiao Chen dan Meng Zhi Tian (2005) dalam skripsi yang
berjudul 从“就”和“才”的预设区别 “只要”句和“只有”句 “Cong “Jiu” he “Cai”
de Yu She Qu Bie “Zhi Yao” Ju he “Zhi You” Ju” menjelaskan bahwa perbedaan
penggunaan kata sambung 只 要 Zhiyao dan 只 有 Zhiyou dapat dilihat dari
perbandingan pemikiran si pengguna kalimat ketika menggunakan kata sambung
ini. Pada kalimat “只要 A 就 B” A bukan satu-satu nya syarat yang dapat
mewujudkan B, A hanya syarat yang jika “cukup” terpenuhi maka akan terjadi B
dengan kata lain, jika syarat A terpenuhi maka akan ada B. Sedangkan pada
penggunaan kata sambung “只有A才B ” A merupakan syarat mutlak dan
satu-satunya yang dapat mewujudkan B, dengan kata lain jika tidak ada A maka tidak
ada B. Berarti dua bentuk kata sambung ini memiliki nilai dan makna yang
berbeda.
Ding Chong Ming dalam buku yang berjudul现代汉语语法教程 Xiandai
Hanyu Yufa Jiaocheng (2009) pada bab 7 复句 Fuju mengungkapkan bahwa
“Zhiyao” menunjukkan syarat yang cukup terpenuhi yang memjelaskan bahwa
semua syarat yang terjadi akan mengakibatkan suatu hasil, namun pada syarat
yang lain juga bisa menghasilkan hasil yang sama. Sedangkan “Zhiyou”
menunjukkan syarat yang wajib terpenuhi, dalam mewujudkan hasil tidak boleh
ada syarat yang kurang, karena jika tidak ada syarat tersebut makan tidak akan
Penelitian-penelitian sebelumnya yang telah diuraikan di atas memiliki
kontribusi yang sangat penting bagi penelitian skripsi ini, sebab dari kedua
penelitian ini sangat jelas diuraikan perbedaan kata sambung 只 要…就…
Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… yang sangat membantu penulis
untuk lebih memahami perbedaan penggunaan kata sambung tersebut, dan sebagai
salah satu sumber pendukung pada penyusunan soal-soal atau
pertanyaan-pertanyaan yang dibagikan kepada siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan.
2.2 Konsep
Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588) merupakan,
“Gambaran mental dari objek, proses ataupun yang ada di luar bahasa, yang
digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.” Sejalan dengan
pengertian tersebut, Rosser dalam Dahar (1994: 80) mengemukakan konsep
adalah, “Suatu abstrak yang mewakili suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian,
kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.”
Konsep yang akan dijelaskan penulis di dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai
berikut:
2.2.1 Analisis Kesalahan
Crystal dalam Pateda (1989: 32) menjelaskan bahwa, “Analisis kesalahan
adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan, mengklasifikasikan, dan
menginterpretasikan secara sistematis kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa
yang sedang belajar bahasa kedua atau bahasa asing dengan menggunakan
Analisis kesalahan berbahasa, ditujukan kepada bahasa yang sedang
dipelajari atau ditargetkan sebab analisis kesalahan dapat membantu dan bahkan
sangat berguna sebagai kelancaran program pengajaran yang sedang dilaksanakan.
Maksudnya, dengan analisis kesalahan para guru dapat mengatasi kesulitan yang
dihadapi siswa. Kesalahan itu biasanya ditentukan berdasarkan kaidah atau aturan
yang berlaku dalam bahasa yang sedang dipelajari. Jika kata atau kalimat yang
digunakan siswa atau pembelajar tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku, maka
pembelajar bahasa dikatakan membuat kesalahan.
Tarigan (1998: 68) menjelaskan, “Analisis kesalahan sebagai prosedur
kerja memiliki langkah-langkah sebagai berikut (1) mengumpulkan data
kesalahan, (2) mengidentifikasi kesalahan, (3) menjelaskan kesalahan, (4)
mengklasifikasi kesalahan, (5) mengevaluasi kesalahan.”
Selain itu Tarigan (1998: 71) juga mengajukan langkah-langkah prosedur
kerja dalam analisis kesalahan yang merupakan modifikasi dari langkah-langkah
analisis kesalahan yang diajukan oleh Ellis dan Sridhar, yaitu sebagai berikut,
1. Mengumpulkan data; berupa kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa. 2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan: mengenali dan
memilah-milah kesalahan berdasarkan kategori berbahasa.
3. Memperingatkan kesalahan; mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi keseringannya.
4. Memprakirakan atau memprediksi daerah atau butir kebahasaan yang rawan.
5. Mengkoreksi kesalahan; memperbaiki dan bila dapat menghilangkan kesalahan melalui penyusunan bahan yang tepat, buku pegangan yang baik, dan teknik pengajaran yang serasi.
Zhao dan Budianto (2005: 43) memberikan definisi kata sambung sebagai
berikut, “Kata sambung adalah kata semu yang menyambungkan kata, frasa, atau
klausa. Kata sambung tidak bisa menjabat satuan kalimat, terutama menyatakan
hubungan tertentu dari kata, frasa atau klausa.”
Suparto (2003: 173) memaparkan ciri-ciri kata sambung dan fungsinya.
Ciri-ciri dari kata sambung adalah:
1. Kata sambung tidak dapat berdiri sendiri penggunaannya dan tidak dapat
berdiri sendiri menjawab pertanyaan.
2. Kata sambung tidak bisa direduplikasi.
3. Dalam kalimat, kata sambung hanya berfungsi sebagai penghubung.
4. Tidak berfungsi untuk membatasi atau menerangkan.
5. Saat menghubungkan kalimat, biasanya kata sambung digunakan secara
berpasangan. Pemakaiannya tidak boleh ditukar sembarangan.
Fungsi nya adalah:
1. Kata sambung tidak bisa berdiri sendiri menjadi bagian kalimat.
2. Kata sambung menghubungkan kata, gabungan kata atau anak kalimat
untuk menyatakan makna tata bahasa. Contoh :
a. Menghubungkan kata benda.
b. Menghubungkan kata kerja.
c. Menghubungkan gabungan kata.
Rong (2003: 15) menuliskan bahwa ada 8 jenis kata sambung dalam
bahasa Mandarin, yaitu :
1. Menyatakan setara, contoh: 又…又… you…you… ,既…又/也… ji…you/ye,
一边…一边…yibian…yibian…, dsb.
2. Menyatakan penguatan, contoh: 不但budan, 甚至shenzhi, dsb.
3. Menyatakan pilihan, contoh: 或 huo, 或者huozhe, 还是 haishi,要么…要么…
yaome…yaome…, 不是…就是… bushi…jiushi…
4. Menyatakan urutan, contoh: 首先 …然后 … shouxian …ranhou…, dsb.
5. Menyatakan kausalitas, contoh:因为…所以… yinwei…suoyi…, 由于…
以… youyu…suoyi…, dsb.
6. Menyatakan pertentangan, contoh: 虽然…但是… suiran…danshi…, 尽管…
是… jinguan…danshi…, dsb.
7. Menyatakan persyaratan, contoh: 只要…就… zhiyao…jiu…, 只有…才…
zhiyou…cai…, 不管…也…buguan…ye..dsb.
8. Menyatakan seandainya, contoh: 如果…就… ruguo…jiu…, 要是…就…
yaoshi…jiu…,假如…就… jiaru…jiu…, dsb.
2.3 Landasan Teori
Dalam penelitian ini penulis menggunakan landasan teori analisis
kesalahan dalam berbahasa dengan pendekatan pada tata bahasa Mandarin.
Tata bahasa digunakan untuk melihat bagaimana penggunaan bahasa yang
dipelajari secara benar menurut tata bahasanya. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan pendekatan tata bahasa Mandarin untuk melihat bagaimana
penggunaan kata sambung dalam bahasa Mandarin menurut teori tata bahasanya.
Dalam tata bahasa Mandarin, bagian dari tata bahasa adalah morfem, kata,
gabungan kata, dan kalimat. Penggunaan kata sambung yang menjadi salah satu
jenis kata dalam bahasa Mandarin juga memiliki aturan-aturannya tersendiri. Kata
sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… adalah kata
sambung yang menyatakan persyaratan, dan apabila diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia, kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… sama artinya dengan
“ Jika….maka….” atau “Asalkan….maka….” dan kata sambung 只有…才…
Zhiyou…Cai… sama artinya dengan “Hanya dengan…barulah…”. Dalam kalimat
bahasa Mandarin, kedua kata sambung ini memiliki arti dan makna yang berbeda.
Contoh kalimat yang benar dalam penggunaan kata sambung 只要…就…
Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… adalah:
1. 只要你不安心工作,工作干就不好。
Zhi yao ni bu an xin gong zuo, gong zuo jiu gan bu hao.
Jika kamu tidak hati-hati dalam bekerja, maka pekerjaan yang kamu lakukan akan buruk.
2. 他只有开开房门,才能看见明亮的阳光。
Ta zhi you kai kai fang men, cai neng kan jian ming liang de yang guang.
2.3.2 Analisis Kesalahan dalam Berbahasa
Analisis kesalahan berbahasa merupakan satu tindakan dan studi secara
formal dan sistematis untuk mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan,
hambatan-hambatan dan kendala-kendala dalam proses pembelajaran bahasa bagi mereka
yang berbeda latar belakang kebahasaan. Melalui analisis kesalahan berbahasa,
dapat diungkap berbagai hal mengenai kesalahan berbahasa yang dibuat oleh para
pembelajar bahasa yaitu latar belakang, sebab kesalahan dan ragam kesalahan.
Tujuan dari analisis kesalahan berbahasa adalah meningkatkan dan memperbesar
keberhasilan pembelajaran dan pengajaran berbahasa (Parera, 1997).
Kesalahan berbahasa sering terjadi karena perbedaan antara sistem bahasa
pertama atau bahasa ibu pembelajar dengan sistem tata bahasa kedua atau bahasa
asing yang dipelajari. Kesalahan menurut Corder (1971)dapat dibedakan menjadi:
1. Salah (mistake): penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang tepat sesuai dengan situasi yang ada.
2. Selip (lapses): penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topik pembicaraan secara sesaat, selain itu kelelahan tubuh juga bisa menimbulkan selip bahasa.
Menurut Richard dalam Parera (1997: 138) sumber utama dari penyebab
kesalahan bahasa yang dilakukan pembelajar terutama pembelajar yang sedang
belajar bahasa asing yaitu:
1) Transfer Interlingual
Kesalahan karena transfer interlingual disebabkan karena pengaruh atau
penggunaan unsur atau kaidah bahasa ibu pada bahasa kedua. Pengaruh
bahasa ibu pada bahasa kedua yang sedang dipelajari merupakan hal yang
sering terjadi pada tahap permulaan pembelajaran bahasa kedua.
2) Transfer Intralingual
Kesalahan transfer intralingual adalah kesalahan yang terjadi dalam bahasa
target itu sendiri (bukan pengaruh dari bahasa lain). Kesalahan ini
biasanya berupa:
a. Generalisasi berlebih
Generalisasi berlebih meliputi fakta dan kebiasaan dari pembelajar
bahasa membentuk bentuk-bentuk yang ia ketahui dalam bahasa yang
sedang dipelajarinya. Pembelajar bahasa menyamaratakan semua
kaidah dalam bahasa tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesalahan
generalisasi berlebih terjadi perasaan serba tahu menempatkan sesuatu.
b. Ketidaktahuan akan batas-batas aturan suatu bahasa
Pembelajar membentuk kalimat atau bentuk bahasa yang lainnya
berdasarkan analogi. Siswa tidak mengetahui bahwa ada kaidah lain.
pembelajar menerapkan suatu aturan bahasa ke bagian lain atau tidak
menggunakan aturan bahasa tersebut.
c. Penerapan kaidah secara tidak lengkap
Jika suatu saat pembelajar menerapkan kaidah secara berlebihan pada
saat yang lain pembelajar cenderung tidak lengkap menerapkan kaidah.
Hal ini mungkin disebabkan sikap menghindarkan beban linguistik
yang terlalu besar.
Melalui pendekatan analisis kesalahan seperti yang diuraikan di atas, maka
untuk menganalisis kesalahan penggunaan kata sambung 只 有 … 就 …
Zhiyao…Jiu… 只 有 … 才 … Zhiyou…Cai… penulis juga berharap akan
mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas
XI W.R. Supratman 2 Medan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian dijelaskan Sugiono (2004: 1) sebagai berikut, “Metode
penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.”
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian yang berjudul
“Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan
只 有…才… Zhiyou…Cai…” adalah dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif.
Penelitian deskriptif kualitatif termasuk salah satu jenis penelitian yang
bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena
yang terjadi ketika penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya. Pada
umumnya penelitian deskriptif kualitatif meliputi pengumpulan data, analisis data,
interpretasi data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada
penganalisisan data tersebut (Winarno, 1994).
Untuk lebih memahami penelitian deksriptif kualitatif, kita perlu
mengetahui apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif atau apa yang
dimaksud dengan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Moleong
(2002: 3) mengatakan bahwa, “Metodologi kualitatif merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar
dan individu secara holistik (utuh).”
Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian
yang beroriantasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya
tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus terjun di lapangan. Oleh
sebab itu, penelitian semacam ini disebut dengan field study. (Nasir, 1986).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode penelitian deksriptif dengan melakukan pendekatan
kualitatif, yaitu dengan mengumpukan beberapa data yang berupa tanggapan,
pendapat, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian yang
semuanya berhubungan dengan judul penelitian. Kemudian, penulis akan
menyajikan hasil penelitian tersebut dengan seadanya, sesuai dari hasil analisis
yang dilakukan penulis.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada penelitian skripsi ini adalah Perguruan Wage
Rudolf Supratman 2 (W.R. Supratman 2) yang berada di Jalan Brigjend Zein
Hamid No. 33 Medan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
Sebelum menyebarkan kuesioner atau soal-soal mengenai penggunaan
kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam
kalimat bahasa Mandarin, penulis mengajukan beberapa pertanyaan dan
mengadakan wawancara kepada responden yaitu siswa-siswi kelas XI IPS 1 W.R.
Supratman 2 mengenai teknik pengajaran yang diberikan tenaga pengajar bahasa
Mandarin dan tingkat pemahaman mereka terhadap kata sambung tersebut. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kesalahan dan membantu penulis untuk
menyusun soal-soal mengenai kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只
有…才…Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa-siswi tersebut.
Penulis mengumpulkan data-data dan teori-teori yang berasal dari buku
buku Hàn Yǔ Jiào Chéng 汉语教程,Liú Xué Shēng Hàn Yǔ Xiě Zuò Jìn Jiē 留
学生汉语写作进阶,Xiàn Dài Hàn Yǔ Yǔ Fǎ Jiào Chéng 现代汉语语法教程, Hàn Yǔ Jīng Dú Kè Běn 汉语精读课本, beberapa artikel-artikel yang diperoleh
dari internet, dan beberapa buku tentang tata bahasa Mandarin yang berkaitan
dengan judul yang diteliti. Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk memperkaya
pengetahuan penulis dalam mengembangkan penelitian ini, sehingga penulis bisa
menjabarkan kalimat yang benar dalam menggunakan kata sambung只要…就…
Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dan meneliti jenis-jenis kesalahan
serta faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa
3.3.3 Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan penulis untuk mendata jumlah keseluruhan
siswa-siswi kelas XI Sekolah W.R. Supratman 2 Medan. Adapun alasan penulis
meneliti kelas XI adalah dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dan silabus
mata pelajaran bahasa Mandarin tahun ajaran 2012/2013 di sekolah W.R.
Supratman 2 Medan, siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan telah
mempelajari kata sambung menyatakan persyaratan 只要…就… Zhiyao…Jiu…
dan 只有…才… Zhiyou…Cai… ini sesuai dengan pelajaran yang terdapat dalam
buku-buku Bahasa Mandarin yang digunakan oleh siswa-siswi kelas XI W.R.
Supratman 2 yaitu, 新加坡教育部 Xin Jia Po Jiao Yu Bu dan 课程规划与发展词
Ke Cheng Gui Hua Yu Fa Zhan Ci. Kemudian, penulis memilih kelas XI IPS 1
sebagai sampel adalah karena dari beberapa kelas XI di W.R. Supratman 2 , kelas
XI IPS 1 adalah salah satu kelas yang diizinkan pihak sekolah untuk diteliti,
sebagian besar siswa-siswi kelas XI IPS 1 ini telah mempelajari bahasa Mandarin
antara kurun waktu dua tahun sampai lima tahun, sebab ada yang mempelajari
bahasa Mandarin semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Siswa-siswi kelas XI IPS 1 terdiri dari keturunan Tionghoa dan Nontionghoa dengan
persentase yang hampir merata yaitu 55% dan 45%.
Setelah mengetahui jumlah keseluruhan siswa-siswi pada kelas XI IPS 1
W.R Supratman 2 Medan, maka penulis menghitung sampel dengan
menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut :
n = number of sampel (jumlah sample)
N = total population (jumlah seluruh anggota populasi)
e = error tolerance (toleransi terjadi kesalahan kegagalan, pada lazimnya hanya diperbolehkan 0.05)
^2 = pangkat 2
Populasi siswa-siswi kelas XI IPS 1 Sekolah W.R. Supratman 2 Medan
sebanyak 55 orang dan taraf signifikannya adalah 0.05, maka jumlah sampel
menurut Slovin ini akan menjadi :
n = N/(1+Ne^2)
n = 55/(1+(55 x 0.05 x 0.05))
n = 55/(1+(0.1375)
n = 55/1.1375
n = 48 sampel
3.4 Data dan Sumber Data
3.4.1 Data
Data dalam penelitian ini berupa jawaban dari para siswa-siswi kelas XI
W.R. Supratman 2 yang menjadi responden berdasarkan soal-soal atau
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang diajukan peneliti. Adapun pertanyaan yang
diajukan peneliti adalah mengenai penggunaan kata sambung yang menyatakan
persyaratan sesuai dengan judul penelitian yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan
dalam kuesioner yang diberikan berupa essay (mengisi) dengan jumlah total
1. Bagian pertama berupa soal dengan mengisi pertanyaan dengan
menggunakan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…
Zhiyou…Cai… sebanyak 5 soal.
2. Bagian kedua berupa soal true or false sebanyak 10 soal.
3. Bagian ketiga berupa soal menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke dalam
bahasa Mandarin dengan memakai kata sambung yang menyatakan
persyaratan sebanyak 5 soal.
Semua pertanyaan yang dijabarkan di atas merupakan
pertanyaan-pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang standart, sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan. Penulis
memberikan pertanyaan sebanyak 20 soal karena soal-soal tersebut disusun
berdasarkan bentuk-bentuk kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只
有…才… Zhiyou…Cai… yang selalu ditemukan dalam kalimat bahasa Mandarin.
Kemudian penulis membaginya menjadi bentuk-bentuk pertanyaan-pertanyaan
tersebut menjadi tiga bagian. Hal ini dikarenakan dengan membagi
pertanyaan-pertanyaan menjadi tiga bagian seperti yang telah dijabarkan di atas, penulis dapat
lebih mudah menganalisis kesalahan-kesalahan apa saja yang responden lakukan
saat menggunakan kata sambung tersebut. Selain itu, sebelum menjawab
kuesioner responden terlebih dahulu mengisi data pribadi yaitu umur, lama belajar
bahasa Mandarin dan apakah keturunan Tionghoa atau tidak. Hal ini untuk
mengetahui berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang dilakukan responden, akan
terlihat terlihat bagian mana dari responden yang paling menguasai penggunaan
3.4.2 Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI W.R.
Supratman 2. Selain itu penulis juga menggunakan beberapa buku, jurnal-jurnal,
dan artikel-artikel dari internet yang berkaitan dengan kata sambung pada bahasa
Mandarin sebagai sumber data pendukung.
3.5 Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menganalisis data adalah:
1. Penulis akan memeriksa soal-soal yang telah diisi oleh responden.
2. Kemudian penulis akan melihat dan meneliti kesalahan-kesalahan yang terjadi
pada penggunaan dua kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…
才… Zhiyou…Cai… serta melihat kesalahan-kesalahan lainnya yang dilakukan
oleh responden. Peneliti akan membagi kesalahan menjadi dua bagian, yaitu
dari jenis kesalahan dan letak kesalahan.
3. Setelah itu penulis akan memperingkatkan kesalahan yang diperoleh, yaitu
dengan mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi atau keseringannya
dalam menggunakan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…
才… Zhiyou…Cai…
4. Setelah memeriksa dan mengurutkan kesalahan, penulis akan mengelompokkan
kesalahan yang dilakukan siswa berdasarkan siswa keturunan Tionghoa atau
Nontionghoa, dan membaginya lagi berdasarkan lama belajar bahasa Mandarin,
yaitu kurang dari 2 tahun sampai 2 tahun dan lebih dari 2 tahun. Hal ini
kesalahan dan paling sedikit melakukan kesalahan dalam penggunaan kata
sambung menyatakan persyaratan只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…
Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin.
5. Melalui jawaban yang diberikan dari responden melalui wawancara, maka
penulis mulai menganalisis faktor penyebab terjadinya kesalahan yang
dilakukan responden dalam penggunaan kata sambung 只 要 … 就 …
Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai…
6. Langkah terakhir, penulis akan membuat kesimpulan berdasarkan bentuk dan
faktor kesalahan apa saja yang dilakukan oleh responden dalam menjawab
soal-soal mengenai penggunaan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan
只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin.
BAB IV
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA
SAMBUNG “只要…就…” ZHIYAO…JIU… DAN “只
有…才…” ZHIYOU…CAI… DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN
Bab ini berisi tentang analisis kesalahan penggunaan kata sambung 只
要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa
Mandarin. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dipaparkan
pada bab I dalam skripsi ini, maka pada tahap pertama, penulis menjelaskan
bentuk kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan
dalam menggunakan kata sambung menyatakan persyaratan 只 要…就…
yang benar dari penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只
有…才… Zhiyou…Cai…. Analisis terakhir adalah meneliti faktor penyebab
terjadinya kesalahan penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan
只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin berdasarkan jawaban
siswa-siswi SMA kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam menjawab kuesioner
mengenai penggunaan kata sambung tersebut.
Kata sambung 只 要 … 就 … Zhiyao…Jiu… dan 只 有 … 才 …
Zhiyou…Cai… adalah kata sambung yang menyatakan persyaratan dalam kalimat
bahasa Mandarin. Keduanya merupakan kata sambung yang sering digunakan
pada kalimat Mandarin yang kondisinya menyatakan persyaratan. Perbedaan
kedua kata sambung ini sangat unik, yaitu terletak pada klausa pertama yang
merupakan syarat terjadinya suatu keadaan dan klausa kedua yang merupakan
akibat atau hasil yang terjadi dari klausa pertama. Selain itu, tinggi rendahnya
harapan si pengguna kalimat pada suatu kondisi juga menjadi hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan kata sambung ini. Dengan kata lain,
penggunaan kedua kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…
Zhiyou…Cai… ini terletak pada logika manusia yang menyatakan suatu kalimat
pada klausa pertama apakah mengandung syarat yang cukup terpenuhi atau syarat
mutlak.
4.1 Analisis Kesalahan Siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… Berdasarkan Kondisi pada Klausa Pertama
Dalam menganalisis kesalahan kata sambung yang menyatakan
membaginya ke dalam dua kelompok, yaitu jenis kesalahan penggunaan kata
sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dan faktor
penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata sambung 只 要 … 就 …
Zhiyao…Jiu… dan 只有…才… Zhiyou…Cai… dalam kalimat bahasa Mandarin.
4.1.1 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 要…就… Zhiyao…Jiu…
Pada dasarnya kata sambung menyatakan persyaratan 只 要…就…
Zhiyao…Jiu… adalah kata sambung subordinat yang menyambungkan klausa
pertama dan klausa kedua dalam suatu kalimat, jika diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia sama artinya dengan Asalkan…maka… atau Jika…maka...
Klausa pertama merupakan syarat, dan klausa kedua merupakan hasil atau akibat
dari terjadinya klausa pertama. Pada kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu…
klausa pertama merupakan syarat yang cukup terpenuhi, maksudnya syarat yang
terjadi bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya hasil di klausa kedua, masih
banyak kemungkinan lain yang terjadi atau kondisi lain yang menyebabkan hasil
yang serupa. Selain itu, pengguna kalimat yang menggunakan kata sambung ini
menganggap bahwa suatu kondisi memiliki pengharapan yang cenderung rendah.
Hua dan Yu (2011: 354) memberikan penjelasan mengenai kata sambung
只要…就… Zhiyao…Jiu… sebagai berikut, ““只要”常与副词“就”搭配,
构成“只要 A,就 B”的格式。这个格式表示:如果 A 条件存在,就有
B…….可 以 看 出 “ 只 要 ” 后 面 引 出 的 条 件 是 充 分 的 , 不 是 唯 一 的 。 ”
“zhǐyào” hòumiàn yǐnchū de tiáojiàn shì chōngfèn De, bùshì wéiyī de.” Terjemahan: “Kata “Zhiyao” selalu dikombinasikan dengan adverbial “Jiu”,
sehingga membentuk format “Zhiyao A, Jiu B”. Pada bentuk ini, jika syarat A ada,
maka akan ada B. Dapat dilihat, syarat yang berada dibelakang Zhiyao merupakan
syarat yang cukup terpenuhi, bukan merupakan satu-satunya hal yang penyebab
terjadinya suatu kondisi.
Struktur kalimat yang menggunakan kata sambung 只 要 … 就 …
Zhiyao…Jiu… adalah sebagai berikut,
Struktur 1 :
Struktur 2 :
Struktur (1) merupakan struktur kalimat penggunaan kata sambung 只
要…就… Zhiyao…Jiu… yang memiliki dua anak kalimat yang subjeknya
berbeda. Kata 只要 Zhiyao diletakkan sebelum subjek pada klausa pertama, lalu
diikuti predikat dan objek, kemudian pada klausa kedua, kata 就 Jiu diletakkan
setelah subjek lalu diikuti oleh predikat dan objek. Struktur (2) adalah struktur
kalimat penggunaan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… yang memiliki satu
subjek. Subjek tersebut diletakkan sebelum kata 只要 Zhiyao dan 就 Jiu. Tetapi 只要 Zhiyao + Subjek Klausa I + Predikat I + Objek I + Subjek Klausa
II + 就 Jiu + Predikat II + Objek II
adakalanya di dalam satu kalimat yang menyatakan persyaratan, tidak ditemukan
adanya subjek. Jika demikian, kata 只要 Zhiyao diletakkan di awal kalimat dan
kata 就 Jiu diletakkan setelah predikat dan objek klausa pertama. Berikut adalah
kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan
dalam menggunakan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… :
Data 1 :
你 只有 不 安心 工作, 工作 才
Nǐ zhǐyǒu bù ānxīn gōngzuò, gōngzuò cái
Kamu asalkan tidak hati-hati bekerja, bekerja barulah
干 不 好。 (×)
gān bù hǎo.
melakukan tidak baik.
Jika kamu tidak hati-hati dalam bekerja, maka pekerjaan yang kamu lakukan barulah akan buruk.
Pada Data (1) “tidak hati-hati dalam bekerja” merupakan syarat yang
terjadi pada klausa pertama, dan “pekerjaan yang kamu lakukan akan buruk”
adalah hasil yang terjadi pada klausa kedua. Pada kondisinya, pekerjaan yang
dilakukan dengan tidak hati-hati akan menghasilkan pekerjaan yang buruk.
Namun, banyak hal yang menyebabkan pekerjaan menjadi buruk selain tidak
berhati-hati dalam bekerja. Dengan kata lain, syarat pada klausa pertama
merupakan syarat yang cukup dipenuhi dan kalimat tersebut lebih tepat
menggunakan kata sambung 只要…就… Zhiyao…Jiu… Berikut adalah kalimat
yang benar :
你 只要 不 安心 工作, 工作 就
Nǐ zhǐyào bù ānxīn gōngzuò, gōngzuò jiù
Kamu asalkan tidak hati-hati bekerja, bekerja maka
干 不 好。 (√)
gān bù hǎo.
dilakukan tidak baik.
Jika kamu tidak hati-hati dalam bekerja, maka pekerjaan yang kamu lakukan akan buruk.
Data 2 :
只有 不 吃 东西 才 会 死。 (×) Zhǐyǒu bù chī dōngxi cái huì sǐ.
Hanya dengan tidak makan barang barulah akan mati Hanya dengan tidak makan, barulah akan mati.
Data (2) diatas merupakan kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi
kelas XI W.R. Supratman 2 Medan. Dalam kalimat ini dijelaskan bahwa klausa
pertama “tidak makan” adalah syarat yang cukup terpenuhi, sedangkan “akan mati”
pada klausa kedua merupakan hasil dari klausa kedua. Selain “tidak makan”,
tentunya banyak hal yang menyebabkan seseorang “akan mati”, seperti sakit parah,
mengalami kecelakaan, dll. Oleh karena itu kata sambung yang benar pada
kalimat diatas adalah:
Data 2 :
只要 不 吃 东西 就 会 死。 (√) Zhǐyào bù chī dōngxi jiù huì sǐ.
Data 3 :
只有 放了 糖 才 甜。 (×) Zhǐyǒu fàngle tang cái tián.
Hanya dengan diletakkan gula barulah manis. Hanya dengan ditambah gula barulah menjadi manis.
Data (3) di atas adalah salah, karena syarat yang terletak di klausa pertama
bukan satu-satu nya penyebab terjadinya hasil di klausa kedua. “ditambah gula”
bukan satu-satunya penyebab makanan “menjadi manis”, masih ada hal lain yang
bisa menyebabkan menjadi manis selain menambahkan gula pada suatu masakan.
Oleh karena itu, kalimat yang benar adalah:
Data 3 :
只要 放了 糖 就 甜。 (√) Zhǐyào fàngle táng jiù tián.
Jika diletakkan gula akan manis.
Jika ditambah gula maka akan menjadi manis.
4.1.2 Bentuk Kesalahan yang Dilakukan Siswa-siswi Kelas XI W.R. Supratman 2 Medan dalam Menggunakan Kata Sambung 只 有…才… Zhiyou…Cai…
Kata sambung yang menyataakan persyaratan 只有…才… Zhiyou…Cai…
merupakan kata sambung yang syarat di klausa pertama merupakan syarat mutlak
atau syarat yang wajib terpenuhi. Syarat tersebut merupakan satu-satunya
penyebab terjadinya hasil di klausa kedua. Sekalipun ada syarat lain yang bisa
menunjang terjadinya hasil yang serupa. Pada kata sambung ini, si pengguna
kondisi. Kata sambung ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sama
artinya dengan Hanya dengan…..barulah….
Wang Huan (2001: 69) menjelaskan kata sambung 只 有 ...才 …
Zhiyou…Cai… sebagai berikut, “只有表示必需的条件,而只要所引进的是充
足条件。所谓必须的条件是非有不可的,没有这个条件就不会有后面的结果。
至于还要不要别的条件,这句话没有涉及” “Zhǐyǒu biǎoshì bìxū de tiáojiàn, ér zhǐyào suǒ yǐnjìn de shì chōngzú tiáojiàn. Suǒwèi bìxū de tiáojiàn shìfēi yǒu bùkě de, méiyǒu zhège tiáojiàn jiù bù huì yǒu hòumiàn de jiéguǒ. Zhìyú hái yào bùyào bié de tiáojiàn, zhèjù huà méiyǒu shèjí.” Terjemahan: “Zhiyou…
menunjukkan syarat yang wajib dipenuhi, sedangkan Zhiyao merupakan syarat
yang cukup terpenuhi. Pada syarat yang wajib terpenuhi, tidak boleh ada syarat
yang kurang, Karena jika tidak ada syarat tersebut, maka tidak akan terjadi hasil
yang dibelakang. Adapun tidak berkaitan dengan syarat yang lain.”
Struktur 3 :
Struktur 4 :
Struktur kalimat yang menggunakan kata sambung 只 有 … 才 …
Zhiyou…Cai… memiliki dua struktur yang berbeda. Struktur (3) digunakan jika 只有 Zhiyou + Subjek Klausa I + Predikat I + Objek I + Subjek Klausa
II + 才Cai + Predikat II + Objek II
satu kalimat memiliki dua subjek, maka kata 只有 Zhiyou diletakkan sebelum
subjek di klausa pertama dan kata 才 Cai diletakkan sesudah subjek di klausa
kedua. Struktur (4) adalah struktur kalimat yang memiliki satu subjek, kata只有
Zhiyou bisa diletakkan setelah subjek. Sedangkan pada kalimat yang tidak
memiliki subjek, kata 只有 Zhiyou dapat diletakkan diawal kalimat dan kata 才
Cai sebelum predikat dan objek klausa kedua. Berikut adalah kesalahan yang
dilakukan oleh siswa-siwi kelas XI W.R. Supratman 2 dalam mengerjakan
soal-soal mengenai kata sambung 只有…才… Zhiyou…Cai… :
Data 4 :
只要 年 满了 17岁, 就 有 选举权。 (×) Zhǐyào nián mǎnle 17 suì, jiù yǒu xuǎnjǔquán
Jika usia genap 17 tahun, maka punya hak pilih.
Jika telah berusia genap 17 tahun, maka akan mendapatkan hak pilih.
Dari data (4) di atas “telah berusia genap 17 tahun” adalah syarat yang
terletak di klausa pertama, sedangkan “mendapatkan hak pilih” adalah akibat dari
klausa pertama. Untuk mendapatkan hak pilih, selain harus berusia 17 tahun,
seseorang wajib tidak sedang menjalani hukuman pidana yang berat, waras, dsb.
Jika semuanya telah terpenuhi, maka seseorang barulah bisa mendapatkan “hak
pilih”. Oleh karena itu, dapat kita lihat bahwa “telah berusia genap 17 tahun”
adalah syarat yang wajib terpenuhi, jika tidak maka seseorang tidak berhak
“mendapatkan hak pilih”. Kalimat yang benar adalah :
Data 4 :
Zhǐyǒu nián mǎnle 17 suì, cái yǒu xuǎnjǔquán.
Jika usia genap 17 tahun, maka punya hak pilih. Jika telah berusia genap 17 tahun, maka akan mendapatkan hak pilih.
Data 5 :
他 只要 开开 房门, 就 能 看见
Tā zhǐyào kāikāi fángmén, jiù néng kànjiàn
Dia asalkan membuka pintu kamar, maka bisa melihat
明亮 的 阳光。 (×)
míngliàngde yángguāng.
sinar matahari.
Asalkan membuka pintu kamar, maka dia bisa melihat sinar matahari.
Dari data (5) di atas dapat kita lihat pada klausa pertama “membuka pintu
kamar” merupakan syarat yang wajib dilakukan agar dia “bisa melihat sinar
rembulan”. Jika dia tidak membuka pintu kamar, maka dia tidak bisa melihat sinar
rembulan. Maka, kalimat di atas lebih tepat menggunakan kata sambung 只有…
才… Zhiyou…Cai… :
Data 5 :
他 只有 开开 房门, 才 能
Tā zhǐyǒu kāi kāi fáng mén, cái néng
Dia hanya dengan membuka pintu kamar, barulah bisa
看见 明亮 的 阳光。 (√)
kànjiàn míngliàng de yángguāng.
melihat sinar matahari.
Data 6 :
这 类 数学 问题, 只要 用 电子
Zhè lèi shùxué wèntí, zhǐyào yòng diànzǐ
Ini jenis matematika soal, jika menggunakan kalkulator
计算 就 能 解出 结果。 (×)
jìsuàn jiù néng jiě chū jiéguǒ.
menghitung maka bisa mengeluarkan hasil.
Jenis soal matematika seperti ini, jika dengan menggunakan kalkulator maka bisa mengetahui hasilnya.
Pada data (6) di atas dapat diketahui, menggunakan kalkulator adalah
satu-satunya cara agar dapat mengetahui hasil dari soal matematika tersebut. Oleh
karena itu, menggunakan kalkulator merupakan syarat mutlak yang wajib
terpenuhi pada kondisi tersebut. Kalimat di atas lebih tepat menggunakan kata
sambung 只有…才… Zhiyou…Cai…
Data 6 :
这 类 数学 问题, 只有 用
Zhè lèi shùxué wèntí, zhǐyǒu yòng
Ini jenis matematika soal, hanya dengan menggunakan
电子 计算 才 能 解出 结果。 (√)
diànzǐ jìsuàn cái néng jiě chū jiéguǒ.
kalkulator menghitung maka bisa mengeluarkan hasil.
Berikut adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R.
Supratman 2 Medan pada bagian menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa
Mandarin :
Data 7 :
Hanya hari minggu kami bisa beristirahat di rumah.
只要 星期天 我们 就 能 在 家 里 休息。 (×) Zhǐyào xīngqítiān wǒmen jiù néng zài jiā lǐ xiūxí.
Kalimat pada data (7) di atas memiliki syarat “hari minggu” dan hasil
“kami bisa beristirahat di rumah”. “hari Minggu” adalah satu-satu nya hal yang
bisa mewujudkan “kami bisa beristirahat di rumah”, selain hari Minggu tidak ada
syarat lain untuk mewujudkan hasil di klausa kedua. Dengan kata lain, selain hari
Minggu maka tidak ada hari lain agar kami bisa beristirahat di rumah. Oleh karena
itu, kalimat di atas lebih tepat menggunakan kata sambung 只 有…才…
Zhiyou…Cai…
Data 7 :
Hanya hari minggu kami bisa beristirahat di rumah.
只有 星期天 我们 才 能 在 家 里 休息。 (√) Zhǐyǒu xīngqítiān wǒmen cái néng zài jiā lǐ xiūxí.
4.1.3 Terdapat Kalimat Tambahan yang Menjelaskan Keadaan pada Suatu Kondisi
Selain memiliki anak kalimat, yaitu klausa pertama dan klausa kedua pada
kalimat yang menyatakan persyaratan, biasanya terdapat satu kalimat tambahan
mendukung atau lebih memperkuat apakah kondisi yang terjadi merupakan syarat
yang cukup terpenuhi saja atau syarat yang wajib terpenuhi. Berikut adalah
kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI W.R. Supratman 2 Medan
dalam menggunakan kata sambung只要…就… Zhiyao…Jiu… dan 只有…才…
Zhiyou…Cai… pada kalimat yang didalamnya terdapat kalimat tambahan yang
menjelaskan keadaan pada suatu kondisi :
Data 8 :
他 是 很 有 钱的 人, 他 认为
Tā shì hěn yǒu qián de rén, tā rènwéi
Dia adalah sangat punya uang orang, dia mengira
只有 有 钱, 什么 东西 才 会
zhǐyǒu yǒu qián , shénme dōngxi cái huì
hanya dengan punya uang, apapun barang barulah bisa
买到的 (×)
mǎi dào de.
dibeli.
Dia adalah orang yang memiliki banyak uang,menurutnya hanya dengan memiliki uang, barulah semuanya bisa dibeli.
Kalimat tambahan pada data (8) di atas adalah “Tā shì hěn yǒu qián de rén”, yang artinya “dia adalah orang yang memiliki banyak uang”. Kalimat ini
memberitahukan kita bahwa bagi orang yang memiliki banyak uang, uang
bukanlah hal yang susah untuk didapatkan. Maka syarat “memiliki uang”
merupakan syarat yang hanya cukup terpenuhi saja. Kata sambung yang tepat
pada kalimat yang menyatakan persyaratan pada data (8) di atas adalah dengan
Data 8 :
他 是 很 有 钱的 人, 他 认为
Tā shì hěn yǒu qián de rén, tā rènwéi
Dia adalah sangat punya uang orang, dia mengira
只要 有 钱, 什么 东西 就 会
zhǐyào yǒu qián , shénme dōngxi jiù huì
jika punya uang, apapun barang maka bisa
买到的 (√)
mǎi dào de.
dibeli.
Dia adalah orang yang memiliki banyak uang,menurutnya jika memiliki uang, maka semuanya bisa dibeli.
Data 9 :
他 是 我的 好 朋友, 只要 他 去
Tā shì wǒde hǎo péngyǒu, zhǐyào tā qù
Dia adalah aku baik teman asalkan dia pergi
我 就 去。 (×)
wǒ jiù qù.
aku baru pergi.
Dia adalah teman baikku, asalkan dia pergi aku juga akan pergi.
Data (9) di atas adalah salah, sebab kata sambung yang lebih tepat
digunakan adalah 只 有…才… Zhiyou…Cai… Kalimat tambahan yaitu “dia
adalah teman baikku” memberikan pengertian bahwa si pengguna kalimat
memiliki pengharapan yang tinggi untuk diwujudkan. Dapat diartikan, jika dia
Dengan demikian, “dia pergi” adalah satu-satunya syarat agar bisa mewujudkan
hasil di klausa kedua, yaitu “aku juga akan pergi”. Kalimat yang benar adalah
sebagai berikut :
Data 9 :
他 是 我的 好 朋友, 只有 他 去
Tā shì wǒde hǎo péngyǒu, zhǐyǒu tā qù
Dia adalah aku baik teman hanya jika dia pergi
我 才 去。 (√)
wǒ cái qù.
aku baru pergi.
Dia adalah teman baikku, jika dia pergi barulah aku juga akan pergi
Data 10 :
这个 问题 很 难, 只要 老师 就 能 答。 (×)
Zhè ge wèntí hěn nán, zhǐyào lǎoshī jiù néng dá.
Ini soal sangat susah, asalkan guru