Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya Buku Pintar Kepegawaian ini dapat diterbitkan. Hadirnya buku ini sebagai sumber informasi terkait proses tata laksana administrasi kepegawaian yang selama ini berjalan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
Buku Pintar Kepegawaian ini berisikan informasi lugas, singkat, dan padat tentang administrasi kepegawaian yang lazim dilakukan khususnya terkait persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi guna pengajuan suatu proses administrasi kepegawaian.
Diharapkan Buku Pintar Kepegawaian ini dapat bermanfaat bagi seluruh pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, sebagai media publikasi yang informatif serta dapat menjadi referensi dalam pengajuan proses administrasi kepegawaian.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu demi terbitnya Buku Pintar Kepegawaian ini. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, maka kami harapkan kritik saran yang membangun demi penyempurnaan Buku Pintar Kepegawaian ini di masa mendatang.
Jakarta, September 2013 Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan,
v
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
DAFTAR ISI
Kata Sambutan Ditjen Bina Upaya Kesehatan ... iii
Kata Pengantar Setditjen Bina Upaya Kesehatan ... iv
Bab I Pengangkatan Pegawai ... 1
1 Penyelesaian SK CPNS Pelamar Umum ... 2
2 Proses Diklat Prajabatan ... 4
3 Peningkatan Status CPNS Menjadi PNS <2 Tahun... 5
4 Proses Revisi SK CPNS/PNS ... 7
5 Usul Pembuatan Karpeg ... 8
6 Usul Karis/Karsu ... 9
7 Usul Kepesertaan Taspen ... 10
Bab II Kesejahteraan Pegawai ... 12
1 Penerbitan Surat Izin Cuti Tahunan ... 13
2 Penerbitan Surat Izin Cuti Sakit ... 14
3 Penerbitan Surat Izin Cuti Bersalin ... 15
4 Penyelesaian Uzul Izin Cuti Besar ... 16
5 Penyelesaian Usul Izin Cuti Alasan Penting ... 17
6 Penyelesaian Uzul Izin Cuti di Luar Tanggungan Negara ... 18
7 Kenaikan Gaji Berkala ... 19
8 Usul Tugas Belajar ... 20
9 Proses Izin Belajar Dalam Negeri ... 22
10 Usul Ujian Dinas Tingkat I dan II ... 23
11 Usul Ujian Penyesuaian Ijasah ... 24
vii
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
13 Poses Penyelesaian SK dan Piagam Ksatria Bakti
Husada (Individu) ... 28
14 Proses Penyelesaian SK dan Piagam Manggala
Karya Bakti Husada (Institusi/Lembaga) ... 29
15 Proses Penyelesaian Piagam dan SK Bakti Karya
Husada (Dwi Windu dan Tri Windu) ... 30
16 Proses Penyelesaian Usul Penetapan Penerima
Penghargaan PNS Kementerian Kesehatan
Berprestasi ... 31
Bab III Pengembangan Pegawai ... 32
1 Proses Diklat Kepemimpinan Tingkat I, II, III, dan IV .. 33
2 Proses Pengangkatan Jabatan Struktural ... 34
3 Proses Kenaikan Jabfung Jenjang Utama (untuk
Naik Pangkat) ... 36
4 Proses Kenaikan Jabfung ... 37
6 Proses Inspassing Dokter Pendidik Klinis ... 39
7 Proses PAK ... 41
8 Proses Pengangkatan Pertama ... 42
9 Proses Pembebasan Sementara tidak Memenuhi
Angka Kredit ... 44
10 Proses Pembebasan Sementara karena Tugas
Belajar Lebih dari 6 Bulan ... 45
11 Proses Pembebasan Sementara karena Ditugaskan
Secara Penuh di Luar Jabfung ... 46
12 Proses Pembebasan Sementara karena CLTN ... 47
13 Proses Pembebasan Sementara karena Diberhentikan
Sementara sebagai PNS ... 48
14 Proses Pembebasan Sementara karena Diberhentikan
Sementara sebagai PNS ... 49
15 Proses Pengangkatan Kembali karena Telah
ix
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
16 Proses Pengangkatan Kembali karena telah Selesai
Tugas Belajar ... 51
17 Proses Pengangkatan Kembali karena telah Selesai
Ditugaskan secara Penuh di Luar Jabfung ... 52
18 Proses Pengangkatan Kembali karena Telah Selesai
CLTN ... 53
19 Proses Pengangkatan Kembali karena Telah Selesai
Menjalani Hukuman Disiplin ... 54
20 Proses Pengangkatan Kembali karena Dinyatakan
Tidak Bersalah/Pidana Percobaan ... 55
21 Proses Pemberhentian Jabfung karena Angka Kredit .. 56
22 Proses Pemberhentian Jabfung karena Dijatuhi
Hukuman Disiplin Berat ... 57
23 Proses Pemberhentian Jabfung Atas Permintaan
24 Proses Usul SK Pemberian Tunjangan Jabatan
Fungsional ... 59
25 Proses Usul SK Pemberian Tunjangan Bahaya Radiasi ... 60
26 SK Inspassing Tunjangan Jabatan Fungsional ... 61
27 Usulan PPDS/PPDGS Regular Status PNS ... 62
Bab IV Mutasi Pegawai ... 64
1 Kenaikan Pangkat Reguler Golongan Tetap ... 65
2 Alur Proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional ... 66
3 Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional ... 67
4 Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Tugas Belajar . 69 5 Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Izin Belajar ... 70
6 Kenaikan Pangkat Prestasi Kerja Luar Biasa ... 71
7 Usul Peninjauan Masa Kerja ... 72
xi
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
9 Pemindahan ke Dalam Kementerian Kesehatan ... 74
10 Pemindahan ke Instansi Lain ... 75
Bab V Permasalahan Pegawai ... 76
1 Penyelesaian SK Pemberian/Penolakan Izin untuk
Beristri Lebih Dari Satu Orang ... 77
2 Proses Penyelesaian SK Pemberhentan PNS karena
Melakukan Pelanggaran Tindak Pidana ... 78
3 Proses Penyelesaian SK Pemberhentian PNS karena
Tidak Melapor Setelah CLTN ... 79
4 Proses Penyelesaian SK Pemberhentian PNS karena
Menjadi Anggota atau Mengurus Parpol ... 80
5 Proses Penyelesaian SK Pemberhentian Sementara
Pegawai ... 81
7 Proses Pemberian Izin Cerai (Untuk Golongan II ke
Bawah) ... 83
8 Proses Usul Cerai (Untuk Golongan III ke Atas) ... 87
Bab VI Pemberhentian Pegawai ... 91
1 Proses Pemberhentian CPNS ... 92
2 Proses Batas Usia Pensiun ... 94
3 Proses Pensiun Janda/Duda/Anak ... 96
4 Proses Pensiun Anumerta (Meninggal dalam Tugas) ... 97
5 Proses Pensiun karena Cacat Jasmani/Rohani (Uzur) . 99 6 Proses Pensiun Cacat karena Dinas ... 100
7 Proses Pensiun Atas Permintaan Sendiri (APS/Pensiun Dini) ... 102
8 Proses Masa Bebas Tugas/Masa Persiapan Pensiun (MPP) ... 103
xiii
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
Jadwal Tentative Pelaksanaan Kegiatan Administratif Rutin
Kepegawaian... 105
Alamat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI ... 109
ii
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI TIM PENYUSUNPengarah:
• Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SP U(K) Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Penasehat:
• Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada, Msc.
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
• drg. Risma Sitorus, MPPM
Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum Setditjen Bina Upaya Kesehatan
Redaksi:
• Eko Heppy Purwanto, SKM, MM, MARS
• Tim Kreaif Subbagian Kepegawaian, Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya kita semua masih diberikan kesempatan untuk beribadah dan berkarya bagi kemajuan agama, bangsa, dan Negara ini.
Dengan penuh suka cita saya selaku Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan sangat menyambut baik terbitnya Buku Pintar Kepegawaian.
Informasi yang disampaikan dalam buku ini sangatlah bermanfaat dan berharga bagi para pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Khususnya terkait masalah kepegawaian yang begitu kompleks. Dimana diperlukan keseragaman dan keteraturan dalam hal pengajuan proses administrasi kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Sehingga prosesnya menjadi lancar dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk kedepannya, saya berharap Buku Pintar Kepegawaian ini dapat diterbitkan secara berkesinambungan dengan peningkatan kualitas dan kuantitasnya. Akhirnya saya ucapkan selamat kepada Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada, M.Sc atas terbitnya Buku Pintar Kepegawaian ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, September 2013
• Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SP U(K)
• Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada, Msc. • drg. Risma Sitorus, MPPM
Redaksi:
• Eko Heppy Purwanto, SKM, MM, MARS
• Tim Kreaif Subbagian Kepegawaian, Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya kita semua masih diberikan kesempatan untuk beribadah dan berkarya bagi kemajuan agama, bangsa, dan Negara ini.
Dengan penuh suka cita saya selaku Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan sangat menyambut baik terbitnya Buku Pintar Kepegawaian.
Informasi yang disampaikan dalam buku ini sangatlah bermanfaat dan berharga bagi para pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Khususnya terkait masalah kepegawaian yang begitu kompleks. Dimana diperlukan keseragaman dan keteraturan dalam hal pengajuan proses administrasi kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Sehingga prosesnya menjadi lancar dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk kedepannya, saya berharap Buku Pintar Kepegawaian ini dapat diterbitkan secara berkesinambungan dengan peningkatan kualitas dan kuantitasnya. Akhirnya saya ucapkan selamat kepada Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan Dr. drg. Nurshanty S. Andi Sapada, M.Sc atas terbitnya Buku Pintar Kepegawaian ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, September 2013
Dirjen Bina Upaya Kesehatan
Prof.Dr.dr. Akmal Taher, Sp U(K)
iv
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIKATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya Buku Pintar Kepegawaian ini dapat diterbitkan. Hadirnya buku ini sebagai sumber informasi terkait proses tata laksana administrasi kepegawaian yang selama ini berjalan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
Buku Pintar Kepegawaian ini berisikan informasi lugas, singkat, dan padat tentang administrasi kepegawaian yang lazim dilakukan khususnya terkait persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi guna pengajuan suatu proses administrasi kepegawaian.
Diharapkan Buku Pintar Kepegawaian ini dapat bermanfaat bagi seluruh pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, sebagai media publikasi yang informatif serta dapat menjadi referensi dalam pengajuan proses administrasi kepegawaian.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu demi terbitnya Buku Pintar Kepegawaian ini. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, maka kami harapkan kritik saran yang membangun demi penyempurnaan Buku Pintar Kepegawaian ini di masa mendatang.
Jakarta, September 2013 Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya Buku Pintar Kepegawaian ini dapat diterbitkan. Hadirnya buku ini sebagai sumber informasi terkait proses tata laksana administrasi kepegawaian yang selama ini berjalan di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
Buku Pintar Kepegawaian ini berisikan informasi lugas, singkat, dan padat tentang administrasi kepegawaian yang lazim dilakukan khususnya terkait persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi guna pengajuan suatu proses administrasi kepegawaian.
Diharapkan Buku Pintar Kepegawaian ini dapat bermanfaat bagi seluruh pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, sebagai media publikasi yang informatif serta dapat menjadi referensi dalam pengajuan proses administrasi kepegawaian.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu demi terbitnya Buku Pintar Kepegawaian ini. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, maka kami harapkan kritik saran yang membangun demi penyempurnaan Buku Pintar Kepegawaian ini di masa mendatang.
Jakarta, September 2013 Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan,
DAFTAR ISI
Kata Sambutan Ditjen Bina Upaya Kesehatan ... iii
Kata Pengantar Setditjen Bina Upaya Kesehatan ... iv
Bab I Pengangkatan Pegawai ... 1
1 Penyelesaian SK CPNS Pelamar Umum ... 2
2 Proses Diklat Prajabatan ... 4
3 Peningkatan Status CPNS Menjadi PNS <2 Tahun... 5
4 Proses Revisi SK CPNS/PNS ... 7
5 Usul Pembuatan Karpeg ... 8
6 Usul Karis/Karsu ... 9
7 Usul Kepesertaan Taspen ... 10
vi
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIBab II Kesejahteraan Pegawai ... 12
1 Penerbitan Surat Izin Cuti Tahunan ... 13
2 Penerbitan Surat Izin Cuti Sakit ... 14
3 Penerbitan Surat Izin Cuti Bersalin ... 15
4 Penyelesaian Uzul Izin Cuti Besar ... 16
5 Penyelesaian Usul Izin Cuti Alasan Penting ... 17
6 Penyelesaian Uzul Izin Cuti di Luar Tanggungan Negara ... 18
7 Kenaikan Gaji Berkala ... 19
8 Usul Tugas Belajar ... 20
9 Proses Izin Belajar Dalam Negeri ... 22
10 Usul Ujian Dinas Tingkat I dan II ... 23
11 Usul Ujian Penyesuaian Ijasah ... 24
13 Poses Penyelesaian SK dan Piagam Ksatria Bakti
Husada (Individu) ... 28
14 Proses Penyelesaian SK dan Piagam Manggala
Karya Bakti Husada (Institusi/Lembaga) ... 29
15 Proses Penyelesaian Piagam dan SK Bakti Karya
Husada (Dwi Windu dan Tri Windu) ... 30
16 Proses Penyelesaian Usul Penetapan Penerima
Penghargaan PNS Kementerian Kesehatan
Berprestasi ... 31
Bab III Pengembangan Pegawai ... 32
1 Proses Diklat Kepemimpinan Tingkat I, II, III, dan IV .. 33
2 Proses Pengangkatan Jabatan Struktural ... 34
3 Proses Kenaikan Jabfung Jenjang Utama (untuk
Naik Pangkat) ... 36
4 Proses Kenaikan Jabfung ... 37
viii
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI 6 Proses Inspassing Dokter Pendidik Klinis ... 397 Proses PAK ... 41
8 Proses Pengangkatan Pertama ... 42
9 Proses Pembebasan Sementara tidak Memenuhi
Angka Kredit ... 44
10 Proses Pembebasan Sementara karena Tugas
Belajar Lebih dari 6 Bulan ... 45
11 Proses Pembebasan Sementara karena Ditugaskan
Secara Penuh di Luar Jabfung ... 46
12 Proses Pembebasan Sementara karena CLTN ... 47
13 Proses Pembebasan Sementara karena Diberhentikan
Sementara sebagai PNS ... 48
14 Proses Pembebasan Sementara karena Diberhentikan
Sementara sebagai PNS ... 49
15 Proses Pengangkatan Kembali karena Telah
16 Proses Pengangkatan Kembali karena telah Selesai
Tugas Belajar ... 51
17 Proses Pengangkatan Kembali karena telah Selesai
Ditugaskan secara Penuh di Luar Jabfung ... 52
18 Proses Pengangkatan Kembali karena Telah Selesai
CLTN ... 53
19 Proses Pengangkatan Kembali karena Telah Selesai
Menjalani Hukuman Disiplin ... 54
20 Proses Pengangkatan Kembali karena Dinyatakan
Tidak Bersalah/Pidana Percobaan ... 55
21 Proses Pemberhentian Jabfung karena Angka Kredit .. 56
22 Proses Pemberhentian Jabfung karena Dijatuhi
Hukuman Disiplin Berat ... 57
23 Proses Pemberhentian Jabfung Atas Permintaan
x
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI 24 Proses Usul SK Pemberian Tunjangan JabatanFungsional ... 59
25 Proses Usul SK Pemberian Tunjangan Bahaya Radiasi ... 60
26 SK Inspassing Tunjangan Jabatan Fungsional ... 61
27 Usulan PPDS/PPDGS Regular Status PNS ... 62
Bab IV Mutasi Pegawai ... 64
1 Kenaikan Pangkat Reguler Golongan Tetap ... 65
2 Alur Proses Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional ... 66
3 Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional ... 67
4 Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Tugas Belajar . 69 5 Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Izin Belajar ... 70
6 Kenaikan Pangkat Prestasi Kerja Luar Biasa ... 71
7 Usul Peninjauan Masa Kerja ... 72
9 Pemindahan ke Dalam Kementerian Kesehatan ... 74
10 Pemindahan ke Instansi Lain ... 75
Bab V Permasalahan Pegawai ... 76
1 Penyelesaian SK Pemberian/Penolakan Izin untuk
Beristri Lebih Dari Satu Orang ... 77
2 Proses Penyelesaian SK Pemberhentan PNS karena
Melakukan Pelanggaran Tindak Pidana ... 78
3 Proses Penyelesaian SK Pemberhentian PNS karena
Tidak Melapor Setelah CLTN ... 79
4 Proses Penyelesaian SK Pemberhentian PNS karena
Menjadi Anggota atau Mengurus Parpol ... 80
5 Proses Penyelesaian SK Pemberhentian Sementara
Pegawai ... 81
xii
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI 7 Proses Pemberian Izin Cerai (Untuk Golongan II keBawah) ... 83
8 Proses Usul Cerai (Untuk Golongan III ke Atas) ... 87
Bab VI Pemberhentian Pegawai ... 91
1 Proses Pemberhentian CPNS ... 92
2 Proses Batas Usia Pensiun ... 94
3 Proses Pensiun Janda/Duda/Anak ... 96
4 Proses Pensiun Anumerta (Meninggal dalam Tugas) ... 97
5 Proses Pensiun karena Cacat Jasmani/Rohani (Uzur) . 99 6 Proses Pensiun Cacat karena Dinas ... 100
7 Proses Pensiun Atas Permintaan Sendiri (APS/Pensiun Dini) ... 102
8 Proses Masa Bebas Tugas/Masa Persiapan Pensiun (MPP) ... 103
Jadwal Tentative Pelaksanaan Kegiatan Administratif Rutin
Kepegawaian... 105
Alamat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI ... 109
xiv
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIKesuksesan
kita hari ini
tidak berarti
besok kita
akan meraih
sukses
lagi. Tanpa
kesiapan
dan berjuang
lebih keras,
kesuksesan
sulit kita
pertahankan!
-Andrie
BAB I
2
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI1
PENYELESAIAN SK CPNS PELAMAR UMUM
Persyaratan Umum:
1. Warga Negara Indonesia.
2. Berusia 18≥ atau ≤35 tahun.
3. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri maupun tidak dengan hormat.
4. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan.
5. Tidak berkedudukan sebagai Calon/ PNS/ Anggota TNI/ Polri/ Pegawai Swasta.
6. Sehat jasmani dan rohani.
Persyaratan Berkas:
1. Surat lamaran harus ditulis tangan dengan tinta hitam dan ditandatangani sendiri serta ditujukan kepada Menteri Kesehatan RI.
2. Fotocopy ijazah yang disahkan (dilegalisir dan dicap basah) oleh pejabat berwenang.
Tidak usah kecewa dan frustasi jika hasil akhir usaha kita tidak maksimal. Lebih baik cari kelemahan dan kesalahan kita; pelajari
dan perbaiki, lalu ber-juang lagi! -Andrie
Wongso-3
3. Daftar riwayat hidup sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara No. 11 Tahun 2002 tanggal 17 Juni 2002. 4. Surat pernyataan sesuai dengan keputusan Kepala BKN Nomor 11
Tahun 2002 yang ditandatangani di atas materai Rp6.000,-
5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dikeluarkan oleh pihak yang berwajib (POLRI) dan masih berlaku.
6. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter pemerintah. 7. Surat keterangan bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
yang dikeluarkan unit pelayanan kesehatan pemerintah.
8. Kartu tanda pencari kerja (AK.1) yang dikeluarkan dinas tenaga kerja. 9. Foto hitam putih yang terbaru ukuran 3x4 cm sebanyak 5 (lima) lembar. 10. Fotocopy sah surat keterangan dan bukti tentang pengalaman kerja
bagi yang telah mempunyai pengalaman bekerja.
2. Berusia 18≥ atau ≤35 tahun.
3. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri maupun tidak dengan hormat.
4. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan.
5. Tidak berkedudukan sebagai Calon/ PNS/ Anggota TNI/ Polri/ Pegawai Swasta.
6. Sehat jasmani dan rohani.
1. Surat lamaran harus ditulis tangan dengan tinta hitam dan ditandatangani sendiri serta ditujukan kepada Menteri Kesehatan RI.
2. Fotocopy ijazah yang disahkan oleh pejabat berwenang.
3. Daftar riwayat hidup sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara No. 11 Tahun 2002 tanggal 17 Juni 2002. 4. Surat pernyataan sesuai dengan keputusan Kepala BKN Nomor 11
Tahun 2002 yang ditandatangani di atas materai Rp6.000,-
5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dikeluarkan oleh pihak yang berwajib (POLRI) dan masih berlaku.
6. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter pemerintah. 7. Surat keterangan bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
yang dikeluarkan unit pelayanan kesehatan pemerintah.
8. Kartu tanda pencari kerja (AK.1) yang dikeluarkan dinas tenaga kerja. 9. Foto hitam putih yang terbaru ukuran 3x4 cm sebanyak 5 (lima) lembar. 10. Fotocopy sah surat keterangan dan bukti tentang pengalaman kerja
bagi yang telah mempunyai pengalaman bekerja.
11. Surat pernyataan rencana penempatan dari pejabat struktural Eselon II.
Kalau hanya fokus ke kelebihan orang lain dan kelemahan diri sendiri, keper-cayaan diri kita sulit berkembang. Maka: fokus pada kekuatan
Wongso-4
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI2
PROSES DIKLAT PRAJABATAN
Persyaratan umum:
Status peserta adalah CPNS.
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy surat keputusan calon pegawai negeri sipil yang telah dilegalisir.
2. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) sebagai CPNS dari unit kerja masing-masing.
3. Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah. Masalah itu “adil”, ia datang kepada semua orang, tetapi
tidak dengan jalan keluar. Jalan keluar hanya datang kepada
mereka yang men-carinya. – Andrie
Wongso-5
1. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan.
2. Telah mencapai masa kerja sebagai CPNS minimal 1 (satu) tahun. 3. Sehat jasmani dan rohani
4. Telah lulus diklat prajabatan.
1. Fotocopy Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STPPL) yang telah dilegalisir.
2. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter penguji tersendiri atau Tim Penguji Kesehatan (TPK).
3. Surat Pernyataan Melakukan Tugas (SPMT).
Status peserta adalah CPNS.
1. Fotocopy surat keputusan calon pegawai negeri sipil yang telah dilegalisir.
2. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) sebagai CPNS dari unit kerja masing-masing.
3. Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah.
3
PENINGKATAN STATUS CPNS MENJADI PNS <2 TAHUN
Persyaratan Umum:
1. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan.
2. Telah mencapai masa kerja sebagai CPNS minimal 1 (satu) tahun. 3. Sehat jasmani dan rohani (dibuktikan dengan surat sehat dari Rumah
Sakit/Puskesmas rujukan).
4. Telah lulus diklat prajabatan.
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STPPL) yang telah dilegalisir.
2. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter penguji tersendiri atau Tim Penguji Kesehatan (TPK).
3. Surat Pernyataan Melakukan Tugas (SPMT).
4. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik.
Kesuksesan kita hari ini tidak ber-arti besok kita akan meraih sukses lagi. Tanpa kesiapan dan berjuang lebih keras, kesuksesan sulit kita
Wongso-6
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIJangan beri ke-sempatan pada diri sendiri untuk
menunda-nunda sesuatu yang harus
dilakukan. Pasti-kan untuk segera
bertindak seperti yang telah Anda putuskan! ACTION
IS POWER! -Andrie
5. Bagi calon pegawai negeri sipil yang memiliki masa kerja lebih dari 2 (dua) tahun melampirkan fotokopy Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang telah dilegalisir dalam 2 (dua) tahun terakhir dan sekurang-kurangnya bernilai baik.
6. Fotocopy surat keputusan pengangkatan CPNS (dilegalisir).
7
1. Fotocopy surat keputusan pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil
2. Fotocopy nota BKN tentang penetapan NIP 3. Ijasah legalisir.
5. Bagi calon pegawai negeri sipil yang memiliki masa kerja lebih dari 2 (dua) tahun melampirkan fotokopy Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang telah dilegalisir dalam 2 (dua) tahun terakhir dan sekurang-kurangnya bernilai baik.
6. Fotocopy surat keputusan pengangkatan CPNS
Sebuah prestasi yang telah kita raih,
tanpa didukung dan dipelihara oleh
karakter dan men-tal positif, maka prestasi itu akan rapuh dan mudah
runtuh! -Andrie
4
PROSES REVISI SK CPNS / PNS
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy surat keputusan pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil (dilegalisir).
2. Fotocopy nota BKN tentang penetapan NIP (dilegalisir).
3. Ijasah legalisir.
8
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI8
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI8
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI5
USUL PEMBUATAN KARPEG
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy surat keputusan pengangkatan CPNS (dilegalisir).
2. Fotocopy surat keputusan pengangkatan PNS (dilegalisir).
3. Surat pernyataan melaksanakan tugas (dilegalisir).
4. Foto hitam putih/berwarna terbaru berukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
Orang bilang, kalo tidak ada HOKI, biar kerja keras bagaimana pun tidak akan sukses. Bagi saya, SUKSES harus selalu dimulai dengan memban-gun sikap mental
yang positif. =Andrie Wongso=
1. Fotocopy surat keputusan pengangkatan PNS
2. Laporan perkawinan pertama diketahui oleh atasan langsung
3. Daftar keluarga diketahui oleh atasan langsung
4. Foto hitam putih/berwarna terbaru suami/istri dari PNS yang berukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
1. Fotocopy surat keputusan pengangkatan CPNS 2. Fotocopy surat keputusan pengangkatan PNS 3. Surat pernyataan melaksanakan tugas
4. Foto hitam putih/berwarna terbaru berukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
Duniawi selalu tunduk dan patuh serta memberi tem-pat yang layak bagi
orang-orang yang memiliki kekayaan mental dan
spiri-tual. =Andrie Wongso=
6
USUL KARIS/KARSU
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy surat keputusan pengangkatan PNS (dilegalisir).
2. Laporan perkawinan pertama diketahui oleh atasan langsung (sesuai form BKN).
3. Daftar keluarga diketahui oleh atasan langsung (sesuai form BKN).
4. Foto hitam putih/berwarna terbaru suami/istri dari PNS yang berukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
10
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RICukup satu SMS saja bisa mengubah
orang gagal jadi sukses! Orang miskin jadi kaya! Orang kaya, makin
kaya! -Andrie
7
USUL KEPESERTAAN TASPEN
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy surat keputusan pengangkatan CPNS (dilegalisir).
2. Fotocopy surat keputusan pengangkatan PNS (dilegalisir).
3. Surat pernyataan melaksanakan tugas (dilegalisir).
4. Fotocopy Karpeg.
1. Formulir isian dari Bapetarum.
2. Rekomendasi dari pejabat yang berwenang. 3. Fotocopy kartu pegawai.
1. Fotocopy surat keputusan pengangkatan CPNS 2. Fotocopy surat keputusan pengangkatan PNS 3. Surat pernyataan melaksanakan tugas
4. Fotocopy Karpeg.
8 PROSES PENYELESAIAN USUL PENGEMBALIAN TAPERUM (KARENA PENSIUN, MENINGGAL DUNIA DAN SEBAB LAIN)
Persyaratan Berkas:
1. Formulir isian dari Bapetarum.
2. Rekomendasi dari pejabat yang berwenang. 3. Fotocopy kartu pegawai.
4. Fotocopy kartu tanda penduduk. 5. Fotocopy surat keputusan pensiun.
6. Fotocopy surat keputusan golongan (periode 1 Januari 1993 sampai dengan pensiun).
Mata kuliah terpenting di kampus kehidupan adalah KESULITAN! Makin tinggi tingkat kesulitannya makin besar NILAI TAMBAH
yang di dapat! Jangan berkelit dari
Wongso-12
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIBAB II
KESEJAHTERAAN PEGAWAI
13
Sudah bekerja selama minimal 1 (satu) tahun sejak pengangkatan CPNS.
1
PENERBITAN SURAT IZIN CUTI TAHUNAN
Persyaratan Umum:
Sudah bekerja selama minimal 1 (satu) tahun sejak pengangkatan CPNS.
Persyaratan Berkas:
Surat permohonan dari yang bersangkutan sesuai dengan Lampiran II Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1977 tanggal 25 Pebruari 1977 yang sudah disetujui atasan langsung.
Biasakan memelihara pikiran positif, sikap
positif, tindakan positif. Maka kita bisa
hidup dengan penuh syukur, semangat dan
Wongso-14
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
2
PENERBITAN SURAT IZIN CUTI SAKIT
Persyaratan Umum:
1. PNS yang sakit sampai dari 14 (empat belas) hari harus melampirkan surat keterangan dokter baik pemerintah maupun swasta.
2. PNS yang sakit lebih dari 14 (empat belas) hari harus melampirkan surat kete-rangan dokter penguji yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. 3. Diberikan untuk paling lama 1 (satu) tahun).
Persyaratan Berkas:
1. Surat keterangan dokter.
2. Surat permohonan dari yang bersangkutan sesuai dengan Lampiran VI Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/ SE/1977 tanggal 25 Pebruari 1977.
Orang “Sukses” bukan karena lebih beruntung, tapi per-juangannya lebih keras dari orang lain! Orang “gagal” bukan karena lebih sial, tapi perjuan-gannya belum se-keras usaha orang
lain. =Andrie Wongso=
15
15
1. Lamanya cuti adalah 3 (tiga) bulan dengan ketentuan 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan.
2. Maksimal diberikan sebanyak 3 (tiga) kali persalinan. Untuk persalinan ke empat diberikan CLTN.
1. Surat keterangan dokter.
1. PNS yang sakit sampai dari 14 (empat belas) hari harus melampirkan surat keterangan dokter baik pemerintah maupun swasta.
2. PNS yang sakit lebih dari 14 (empat belas) hari harus melampirkan surat kete-rangan dokter penguji yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. 3. Diberikan untuk paling lama 1 (satu) tahun).
1. Surat keterangan dokter.
2. Surat permohonan dari yang bersangkutan sesuai dengan Lampiran VI Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/ SE/1977 tanggal 25 Pebruari 1977.
3
PENERBITAN SURAT IZIN CUTI BERSALIN
Persyaratan Umum:
1. Lamanya cuti adalah 3 (tiga) bulan dengan ketentuan 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan.
2. Maksimal diberikan sebanyak 3 (tiga) kali persalinan. Untuk persalinan ke empat diberikan CLTN.
Persyaratan Berkas:
1. Surat keterangan dokter.
2. Surat permohonan dari yang bersangkutan sesuai dengan Lampiran VIII Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1977 tanggal 25 Pebruari 1977.
Ada 2 kata kunci agar kita bisa menjadi mahir di
bidang apapun, yakni BELAJAR dan ULANGI! Jika
kita konsisten menjalaninya setiap waktu, maka
16
Buku PintarBuku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIKepegawaian Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
4
PENYELESAIAN USUL IZIN CUTI BESAR
Persyaratan Umum:
1. Telah bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun 2. Tidak mengambil cuti tahunan pada tahun berjalan.
2. Cuti besar dapat digunakan oleh pegawai negeri sipil yang bersangkutan untuk memenuhi kewajiban agama.
Persyaratan Berkas:
1. Surat permohonan dari yang bersangkutan dengan menyampaikan alasan-alasan sesuai dengan Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1977 tanggal 25 Pebruari 1977. 2. Keputusan calon pegawai negeri sipil dan keputusan kenaikan pangkat
terakhir.
Manusia bijak adalah saat sukses
bisa bersyukur, saat gagalpun tetap
bersyukur, karena sesungguhnya
kekayaan dan kebahagiaan sejati
ada di dalam rasa bersyukur -Andrie
Wongso-17
1. Diberikan untuk paling lama 2 (dua) bulan. 2. Diberikan dengan alasan:
a. Salah satu anggota keluarga meninggal dunia. b. Melangsungkan perkawinan yang pertama.
1. Surat permohonan dari yang bersangkutan dengan menyampaikan alasan-alasan sesuai dengan Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1977 tanggal 25 Pebruari 1977. 2. Keputusan calon pegawai negeri sipil dan keputusan kenaikan pangkat
1. Telah bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun 2. Tidak mengambil cuti tahunan pada tahun berjalan.
2. Cuti besar dapat digunakan oleh pegawai negeri sipil yang bersangkutan untuk memenuhi kewajiban agama.
1. Surat permohonan dari yang bersangkutan dengan menyampaikan alasan-alasan sesuai dengan Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1977 tanggal 25 Pebruari 1977. 2. Keputusan calon pegawai negeri sipil dan keputusan kenaikan pangkat
terakhir.
5
PENYELESAIAN USUL IZIN CUTI ALASAN PENTING
Persyaratan Umum:
1. Diberikan untuk paling lama 2 (dua) bulan. 2. Diberikan dengan alasan:
a. Salah satu anggota keluarga meninggal dunia. b. Melangsungkan perkawinan yang pertama.
Persyaratan Berkas:
1. Surat permohonan dari yang bersangkutan dengan menyampaikan alasan-alasan sesuai dengan Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1977 tanggal 25 Pebruari 1977. 2. Keputusan calon pegawai negeri sipil dan keputusan kenaikan pangkat
terakhir.
Jangan beri kesempatan pada
diri sendiri untuk menunda-nunda sesuatu yang harus dilakukan. Pastikan
untuk segera bertindak seperti
yang telah Anda putuskan! ACTION IS
Wongso-18
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI 6 PENYELESAIAN USUL IZIN CUTI DI LUARTANGGUNGAN NEGARA
Persyaratan Umum:
1. Telah bekerja selama 5 (lima) tahun terus menerus. 2. Terdapat alasan yang penting dan mendesak. 3. Diberikan untuk paling lama 3 (tiga) tahun. 4. Dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun.
Persyaratan Berkas:
1. Surat permohonan dari yang bersangkutan dengan menyampaikan alasan-alasan sesuai dengan Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1977 tanggal 25 Pebruari 1977. 2. Keputusan calon pegawai negeri sipil dan keputusan kenaikan pangkat
terakhir.
3. Surat rekomendasi dari atasan langsung. 4. Bukti alasan cuti di luar tanggungan negara.
Kekuatan dari kebiasaan yang terlatih dan fokus pada tujuan, akan mampu mengubah
apa yang tidak mungkin menjadi mungkin! Apa yang
tidak bisa menjadi bisa! Amiin. -Andrie
Pegawai negeri sipil telah memenuhi masa kerja 2 tahun dari KGB terakhir.
1. Telah bekerja selama 5 (lima) tahun terus menerus. 2. Terdapat alasan yang penting dan mendesak. 3. Diberikan untuk paling lama 3 (tiga) tahun. 4. Dapat diperpanjang maksimal 1 (satu) tahun.
1. Surat permohonan dari yang bersangkutan dengan menyampaikan alasan-alasan sesuai dengan Surat Edaran Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 01/SE/1977 tanggal 25 Pebruari 1977. 2. Keputusan calon pegawai negeri sipil dan keputusan kenaikan pangkat
terakhir.
3. Surat rekomendasi dari atasan langsung. 4. Bukti alasan cuti di luar tanggungan negara.
7 KENAIKAN GAJI BERKALA
Persyaratan Umum:
Pegawai negeri sipil telah memenuhi masa kerja 2 tahun dari KGB terakhir.
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy keputusan kenaikan pangkat terakhir, atau 2. Fotocopy KGB (Kenaikan Gaji Berkala) terakhir.
Miliki keberanian menetapkan target!
yakini dan percaya bahwa anda bisa SUKSES! Wujudkan
melalui perjuangan nyata! Anda bisa menjadi seseorang
Wongso-20
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
8
USUL TUGAS BELAJAR
Persyaratan Umum:
1. PNS yang telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 1 tahun setelah pengangkatan sebagai PNS dan bagi peserta tugas belajar lanjutan setelah kembali bertugas minimal 2 tahun setelah tugas belajar terdahulu.
2. Batas maksimal usia: Program studi S-1: 25 tahun, Program studi S-2: 37 tahun, Program studi S-3: 40 tahun.
3. Bagi tugas belajar luar negeri, calon peserta telah memiliki nilai kemampuan Bahasa Inggris TOEFL minimal 500 (paperbased) atau 213 (computerbased) atau IELTS dengan nilai rata-rata 6.
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy ijazah terakhir dan daftar nilai transkrip yang telah dilegalisasi. 2. Fotocopy SK PNS dan SK pangkat terakhir.
3. DP3 tahun terakhir. 4. Daftar riwayat hidup.
”NILAI PERSAHABATAN
SEJATI” tidak dibangun sekadar dari ucapan saja; tetapi dikembangkan dan dipelihara melalui kejujuran, saling pengertian, dan kepercayaan yang tulus. =Andrie Wongso=
5. Surat pernyataan rencana penempatan kembali oleh pimpinan unit kerja.
6. Surat pernyataan bermaterai bersedia kembali ke unit kerja/organisasinya setelah selesai pendidikan minimal selama dua kali masa studi. 7. Surat pernyataan bermaterai yang isinya menyatakan bersedia mematuhi
semua ketentuan program tugas belajar SDM kesehatan.
8. Bagi calon peserta tugas belajar ke luar negeri, sertiikat kemampuan Bahas Inggris.
9. Persyaratan kesediaan mendanai dari sponsor/ penyandang dana.
10. Surat keterangan lulus seleksi akademik dari universitas/institusi pendidikan.
1. PNS yang telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 1 tahun setelah pengangkatan sebagai PNS dan bagi peserta tugas belajar lanjutan setelah kembali bertugas minimal 2 tahun setelah tugas belajar terdahulu.
2. Batas maksimal usia: Program studi S-1: 25 tahun, Program studi S-2: 37 tahun, Program studi S-3: 40 tahun.
3. Bagi tugas belajar luar negeri, calon peserta telah memiliki nilai kemampuan Bahasa Inggris TOEFL minimal 500 atau 213 atau IELTS dengan nilai rata-rata 6.
1. Fotocopy ijazah terakhir dan daftar nilai transkrip yang telah dilegalisasi. 2. Fotocopy SK PNS dan SK pangkat terakhir.
3. DP3 tahun terakhir. 4. Daftar riwayat hidup.
5. Surat pernyataan rencana penempatan kembali oleh pimpinan unit kerja.
6. Surat pernyataan bermaterai bersedia kembali ke unit kerja/organisasinya setelah selesai pendidikan minimal selama dua kali masa studi. 7. Surat pernyataan bermaterai yang isinya menyatakan bersedia mematuhi
semua ketentuan program tugas belajar SDM kesehatan.
8. Bagi calon peserta tugas belajar ke luar negeri, sertiikat kemampuan Bahas Inggris.
9. Persyaratan kesediaan mendanai (letter of Guarantee) dari sponsor/ penyandang dana.
10. Surat keterangan lulus seleksi akademik dari universitas/institusi pendidikan.
11. Surat pernyataan bermeterai yang isinya menyatakan bersedia memenuhi masa bakti setelah selesai mengikuti pendidikan.
Berani menghadapi kehidupan! Apapun yang telah
terjadi,kita harus bisa (belajar) menerimanya dengan jiwa besar.
Dan jika kita memang ingin mengubah keadaan itu,ubahlah dengan
cara-cara yang positif. =Andrie Wongso=
22
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIKasih dan perhatian adalah kekuatan! Jika setiap hari kita
mau memberikan kasih dan perhatian kepada orang-orang sekeliling kita, hidup akan terasa bahagia dan lebih bermakna.
–Andrie
9
PROSES IJIN BELAJAR DALAM NEGERI
Persyaratan Umum:
1. Berstatus pegawai negeri sipil.
2. Pendidikan diselenggarakan di luar jam kerja.
Persyaratan Berkas:
1. Surat pengantar dan persetujaun ijin kuliah dari unit kerja dan unit utama.
2. Fotocopy surat keputusan pangkat terakhir. 3. DP3 tahun terakhir.
4. 2 (dua) lembar pas foto berwarna terbaru ukuran 4x6. 5. Jadwal perkuliahan dari institusi pendidikan.
6. Surat bukti penerimaan dari institusi pendidikan.
23
1. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun memiliki pangkat: a. Pengatur Tk. I, golongan ruang II/d untuk ujian dinas Tk. I. b. Penata Tk. I, golongan ruang III/d untuk ujian dinas Tk. II. 2. Tidak sedang dalam keadaan:
a. Diberhentikan sementara dari jabatan negeri/PNS. b. Menerima uang tunggu.
1. Berstatus pegawai negeri sipil.
2. Pendidikan diselenggarakan di luar jam kerja.
1. Surat pengantar dan persetujaun ijin kuliah dari unit kerja dan unit utama.
2. Fotocopy surat keputusan pangkat terakhir. 3. DP3 tahun terakhir.
4. 2 (dua) lembar pas foto berwarna terbaru ukuran 4x6. 5. Jadwal perkuliahan dari institusi pendidikan.
6. Surat bukti penerimaan dari institusi pendidikan.
Tekad merupakan sumber motivasi
bagi kemajuan dan kesuksesan!
Mereka yang memiliki tekad yang kuat, Dia bisa menciptakan
apa yang TIDAK MUNGKIN menjadi
MUNGKIN! -Andrie Wongso-
10
USUL UJIAN DINAS TINGKAT I DAN II
Persyaratan Umum:
1. Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun memiliki pangkat: a. Pengatur Tk. I, golongan ruang II/d untuk ujian dinas Tk. I. b. Penata Tk. I, golongan ruang III/d untuk ujian dinas Tk. II. 2. Tidak sedang dalam keadaan:
a. Diberhentikan sementara dari jabatan negeri/PNS. b. Menerima uang tunggu.
24
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIDi balik setiap batu penghalang pasti ada hikmah yang tersembunyi,
dan selalu ada pelajaran yang kita dapat mematangkan
mental kita. Hadapi dengan berani setiap
batu penghalang. -Andrie
11
USUL UJIAN PENYESUAIAN IJASAH
Persyaratan Umum:
1. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun sejak diangkat sebagai pegawai negeri sipil.
2. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir. 3. Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/
keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh.
4. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
5. Bagi pejabat fungsional yang memiliki ijazah sarjana (D-IV, S1, dan S2) diluar bidang profesinya dapat mengikuti ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijasah setelah diberhentikan dari jabatan fungsionalnya.
25
1. Print out usul yang telah ditandatangani dan distempel dinas. 2. Fotocopy surat keputusan pangkat terakhir.
3. Fotocopy ijazah terakhir yang diperoleh dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan/atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang diakreditasi dan/atau telah mendapat ijin penyelenggaraan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan
1. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun sejak diangkat sebagai pegawai negeri sipil.
2. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir. 3. Diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan/
keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh.
4. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
5. Bagi pejabat fungsional yang memiliki ijazah sarjana (D-IV, S1, dan S2) diluar bidang profesinya dapat mengikuti ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijasah setelah diberhentikan dari jabatan fungsionalnya.
Selama kita memiliki kemauan, keuletan, dan keteguhan hati, besi batangan pun bila di gosok terus-menerus, pasti akan
menjadi sebatang jarum ... miliki keteguhan hati! -Andrie Wongso-
Persyaratan Berkas:
1. Print out usul online yang telah ditandatangani dan distempel dinas. 2. Fotocopy surat keputusan pangkat terakhir.
3. Fotocopy ijazah terakhir yang diperoleh dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan/atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang diakreditasi dan/atau telah mendapat ijin penyelenggaraan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berwenang menyelenggarakan pendidikan (sistem penyelenggaraan pendidikan bukan kelas jauh atau kelas Sabtu-Minggu, kecuali Universitas Terbuka/ UT).
26
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI5. Uraian tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian sesuai dengan ijazah yang diperoleh, ditandatangani sekurang-kurangnya oleh pejabat Eselon II.
6. Surat pernyataan kebutuhan tenaga dengan pengetahuan/keahlian sesuai dengan ijazah yang diperoleh pegawai negeri sipil yang bersangkutan, ditandatangani sekurang-kurangnya oleh pejabat Eselon
II.
7. DP3 tahun terakhir.
8. 2 (dua) lembar foto berwarna terbaru ukuran 4x6.
Orang yang sukses adalah orang yang memiliki keteguhan hati yang luar biasa.
-Andrie Wongso-
27
1. PNS yang dalam melaksanakan tugasnya telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan kedisiplinan.
2. Satyalancana Karya Satya X/XX/XXX tahun apabila telah bekerja secara terus-menerus sekurang-kurangnya 10/20/30 tahun.
3. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Fotocopy SK pengangkatan calon pegawai negeri sipil. 2. Fotocopy SK kenaikan pangkat terakhir.
3. Fotocopy SK menduduki jabatan terakhir
5. Uraian tugas yang memerlukan pengetahuan/keahlian sesuai dengan ijazah yang diperoleh, ditandatangani sekurang-kurangnya oleh pejabat Eselon II.
6. Surat pernyataan kebutuhan tenaga dengan pengetahuan/keahlian sesuai dengan ijazah yang diperoleh pegawai negeri sipil yang bersangkutan, ditandatangani sekurang-kurangnya oleh pejabat Eselon
7. DP3 tahun terakhir.
8. 2 (dua) lembar foto berwarna terbaru ukuran 4x6. Jangan takut mencoba! Jangan takut memulai! Bila telah diperjuangkan dengan sungguh-sungguh, hasilnya sukses atau gagal,
sesungguhnya semangat perjuangan itu telah memiliki kesuksesan tersendiri jangan pernah menyesal! –Andrie Wongso-
12
PROSES PENYELESAIAN SURAT PENGANTAR
TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA
SATYA (X, XX, DAN XXX TAHUN)
Persyaratan Umum:
1. PNS yang dalam melaksanakan tugasnya telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan kedisiplinan.
2. Satyalancana Karya Satya X/XX/XXX tahun apabila telah bekerja secara terus-menerus sekurang-kurangnya 10/20/30 tahun.
3. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy SK pengangkatan calon pegawai negeri sipil. 2. Fotocopy SK kenaikan pangkat terakhir.
3. Fotocopy SK menduduki jabatan terakhir (bagi yang sedang menduduki jabatan).
28
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIKekayaan manusia yg paling bernilai: WAKTU. Jika mau lebih sukses, harus pandai memanfaatkan
waktu dan potensi kita dgn seefektif
mungkin! -Andrie
13
PROSES PENYELESAIAN SK DAN
PIAGAM KSATRIA BAKTI HUSADA (INDIVIDU)
Persyaratan Umum:
1. Berakhlak dan berbudi pekerti baik.
2. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan kejahatan.
3. Berjasa terhadap nusa dan bangsa secara langsung maupun tidak langsung dalam pembangunan kesehatan.
4. Warga negara Indonesia dan warga negara asing yang telah berjasa terhadap Negara Republik Indonesia dalam pembangunan kesehatan.
Persyaratan Berkas:
1. Daftar riwayat hidup.
2. Pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
3. Surat pernyataan atau rekomendasi dari per orangan atau institusi. 4. Bukti tertulis mengenai prestasi berupa makalah.
5. Tanda penghargaan yang pernah diperoleh. 6. Bukti lain yang dapat memperkuat usulan.
1. Lembaga/institusi berbadan hukum/hukum adat.
2. Mempunyai program kerja khususnya berkaitan dengan program kesehatan.
3. Memiliki sekretariat/alamat yang jelas.
1. Daftar riwayat hidup pimpinan institusi/lembaga. 2. Pas photo pimpinan institusi atau lembaga.
3. Surat pernyataan atau rekomendasi dari perorangan atau institusi. 4. Bukti tertulis mengenai riwayat keberhasilan institusi/lembaga dalam
bidang kesehatan.
1. Berakhlak dan berbudi pekerti baik.
2. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan kejahatan.
3. Berjasa terhadap nusa dan bangsa secara langsung maupun tidak langsung dalam pembangunan kesehatan.
4. Warga negara Indonesia dan warga negara asing yang telah berjasa terhadap Negara Republik Indonesia dalam pembangunan kesehatan.
1. Daftar riwayat hidup.
2. Pas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
3. Surat pernyataan atau rekomendasi dari per orangan atau institusi. 4. Bukti tertulis mengenai prestasi berupa makalah.
5. Tanda penghargaan yang pernah diperoleh. 6. Bukti lain yang dapat memperkuat usulan.
14
PROSES PENYELESAIAN SK DAN PIAGAM
MANGGALA KARYA BAKTI HUSADA
(INSTITUSI/LEMBAGA)
Persyaratan Umum:
1. Lembaga/institusi berbadan hukum/hukum adat.
2. Mempunyai program kerja khususnya berkaitan dengan program kesehatan.
3. Memiliki sekretariat/alamat yang jelas.
Persyaratan Berkas:
1. Daftar riwayat hidup pimpinan institusi/lembaga. 2. Pas photo pimpinan institusi atau lembaga.
3. Surat pernyataan atau rekomendasi dari perorangan atau institusi. 4. Bukti tertulis mengenai riwayat keberhasilan institusi/lembaga dalam
bidang kesehatan.
5. Tanda penghargaan yang pernah diperoleh. 6. Bukti lain yang dapat memperkuat usulan.
Mereka yang “kaya” dan “berbahagia”,
bukanlah orang-orang yang tidak mempunyai masalah. Melainkan orang yang
mau selalu belajar dan tetap bersyukur
dalam kekurangan, serta mampu menikmati proses
30
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
15
PROSES PENYELESAIAN PIAGAM DAN SK BAKTI
KARYA HUSADA (DWI WINDU DAN TRI WINDU)
Persyaratan Umum:
1. Telah bekerja secara terus menerus sekurang-kurangnya 16 tahun (Dwi Windu) dan 24 tahun (Tri Windu).
2. Nilai DP-3 terakhir pegawai yang bersangkutan minimal rata-rata 80 (delapan puluh).
3. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin.
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy SK pengangkatan calon pegawai negeri sipil. 2. Fotocopy SK kenaikan pangkat terakhir.
3. Fotocopy SK menduduki jabatan terakhir (bagi yang sedang menduduki jabatan).
4. Fotocopy Tanda penghargaan yang pernah diperoleh. 5. Fotocopy DP-3 tahun terakhir yang telah dilegalisir. 6. Riwayat hidup singkat calon penerima penghargaan.
Kalau kita selalu bimbang dan takut
gagal sebelum melangkah, mana mungkin kita bisa
sukses! =Andrie Wongso=
31
1. Fotocopy SK pengangkatan calon pegawai negeri sipil. 2. Fotocopy SK kenaikan pangkat terakhir.
3. Fotocopy SK menduduki jabatan terakhir
4. Fotocopy tanda penghargaan yang pernah diperoleh. 5. Fotocopy DP-3 tahun terakhir yang telah dilegalisir. 6. Fas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
1. Telah bekerja secara terus menerus sekurang-kurangnya 16 tahun dan 24 tahun
2. Nilai DP-3 terakhir pegawai yang bersangkutan minimal rata-rata 80
3. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin.
1. Fotocopy SK pengangkatan calon pegawai negeri sipil. 2. Fotocopy SK kenaikan pangkat terakhir.
3. Fotocopy SK menduduki jabatan terakhir
4. Fotocopy Tanda penghargaan yang pernah diperoleh. 5. Fotocopy DP-3 tahun terakhir yang telah dilegalisir. 6. Riwayat hidup singkat calon penerima penghargaan.
16 PROSES PENYELESAIAN USUL PENETAPAN PENERIMA PENGHARGAAN PNS KEMENTERIAN KESEHATAN BERPRESTASI
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy SK pengangkatan calon pegawai negeri sipil. 2. Fotocopy SK kenaikan pangkat terakhir.
3. Fotocopy SK menduduki jabatan terakhir (bagi yang sedang menduduki jabatan).
4. Fotocopy tanda penghargaan yang pernah diperoleh. 5. Fotocopy DP-3 tahun terakhir yang telah dilegalisir. 6. Fas photo 4x6 sebanyak 2 lembar.
7. Bukti lain yang dapat memperkuat usulan.
Kita boleh mengharapkan semua
urusan berjalan lancar, tetapi jauh lebih baik bila kita siap mental dan berani menghadapi semua masalah yang
32
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIBAB III
PENGEMBANGAN PEGAWAI
33
1. Berstatus pegawai negeri sipil.
2. Pangkat/golongan minimal: III/c untuk Diklatpim IV, III/d untuk Diklatpim III, IV/a untuk Diklatpim II, IV/b untuk Diklatpim I.
3. Pendidikan serendah-rendahnya S1.
4. TOEFL minimal: 435 untuk Diklatpim II, 470 untuk Diklatpim I. 5. Diproyeksikan akan menduduki jabatan Eselon I, II, III, dan IV. 6. Sehat isik dan mental.
1. SK pangkat terakhir. 2. Ijazah terakhir. 3. SK jabatan terakhir.
1
PROSES DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT I, II, III,
DAN IV
Persyaratan Umum:
1. Berstatus pegawai negeri sipil.
2. Pangkat/golongan minimal: III/c untuk Diklatpim IV, III/d untuk Diklatpim III, IV/a untuk Diklatpim II, IV/b untuk Diklatpim I.
3. Pendidikan serendah-rendahnya S1.
4. TOEFL minimal: 435 untuk Diklatpim II, 470 untuk Diklatpim I. 5. Diproyeksikan akan menduduki jabatan Eselon I, II, III, dan IV. 6. Sehat isik dan mental.
Persyaratan Berkas:
1. SK pangkat terakhir. 2. Ijazah terakhir. 3. SK jabatan terakhir.
4. Sertiikat Diklatpim terakhir.
“Apa Kabar? Luar Biasa!!” Setidaknya, dari sebuah ucapan, kita berharap itulah
yang akan terjadi. Karena ucapan positif timbul dari pikiran dan wujud cerminan jiwa yang
Wongso-34
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
2
PROSES PENGANGKATAN JABATAN STRUKTURAL
Persyaratan Umum:
1. Berstatus PNS.
2. Serendah-rendahnya memiliki pangkat 1 (satu) tingkat di bawah jenjang pangkat yang ditentukan.
1 I.a Pembina Utama Madya IV/d Pembina Utama IV/e 2 I.b Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama IV/e 3 II.a Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama Madya IV/d 4 II.b Pembina Tk. I IV/b Pembina Utama Muda IV/c
5 III.a Pembina IV/a Pembina Tk. I IV/b
6 III.b Penata Tk. I III/d Pembina IV/a
7 IV.a Penata III/c Penata Tk. I III/d
8 IV.b Penata Muda Tk. I III/b Penata III/c
9 V.a Penata Muda III/a Penata Muda Tk. I III/b
Jenjang Pangkat, Golongan
Nomor
Eselon Terendah Tertinggi
Pangkat Gol. Pangkat Gol.
35
3. Memiliki kualitas dan tingkat pendidikan yang ditentukan.
4. Semua unsur penilaian prestasi kerja (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
5. Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan. 6. Sehat jasmani dan rohani.
1. Senioritas 2. Usia
1. Berstatus PNS.
2. Serendah-rendahnya memiliki pangkat 1 (satu) tingkat di bawah jenjang pangkat yang ditentukan.
1 I.a Pembina Utama Madya IV/d Pembina Utama IV/e 2 I.b Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama IV/e 3 II.a Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama Madya IV/d 4 II.b Pembina Tk. I IV/b Pembina Utama Muda IV/c
5 III.a Pembina IV/a Pembina Tk. I IV/b
6 III.b Penata Tk. I III/d Pembina IV/a
7 IV.a Penata III/c Penata Tk. I III/d
8 IV.b Penata Muda Tk. I III/b Penata III/c
9 V.a Penata Muda III/a Penata Muda Tk. I III/b
3. Memiliki kualitas dan tingkat pendidikan yang ditentukan.
4. Semua unsur penilaian prestasi kerja (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
5. Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan. 6. Sehat jasmani dan rohani.
Faktor lain yang perlu diperhatikan:
1. Senioritas 2. Usia
36
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
3
PROSES KENAIKAN JABFUNG JENJANG UTAMA
(UNTUK NAIK PANGKAT)
Persyaratan Umum:
1. Telah satu tahun dalam jabatan terakhir. 2. DP3 bernilai baik dua tahun terakhir.
3. Memenuhi angka kredit kumulatif yang disyaratkan.
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil (rangkap 4).
2. Fotocopy SK pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil (rangkap 4). 3. Fotocopy SK pangkat terakhir (rangkap 4).
4. Fotocopy SK jabfung terakhir (rangkap 4).
5. Asli (2 lembar) dan fotocopy PAK terakhir (2 lembar).
6. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir (rangkap 2).
Jangan pernah ada niat untuk mengganggu orang lain. Namun
... jangan pernah melepas niat untuk
selalu waspada. -Andrie
Wongso-37
1. Telah satu tahun dalam jabatan terakhir.
2. DP3 bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. 3. Memenuhi angka kredit kumulatif yang disyaratkan.
1. Fotocopy SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil. 2. Fotocopy SK pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil. 3. Fotocopy SK pangkat terakhir.
4. Fotocopy SK jabfung terakhir. 5. Asli dan fotocopy PAK terakhir.
6. Fotocopy sertiikat diklat penjenjangan.
1. Telah satu tahun dalam jabatan terakhir. 2. DP3 bernilai baik dua tahun terakhir.
3. Memenuhi angka kredit kumulatif yang disyaratkan.
1. Fotocopy SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil (rangkap 4).
2. Fotocopy SK pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil (rangkap 4). 3. Fotocopy SK pangkat terakhir (rangkap 4).
4. Fotocopy SK jabfung terakhir (rangkap 4).
5. Asli (2 lembar) dan fotocopy PAK terakhir (2 lembar).
6. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir (rangkap 2).
4
PROSES KENAIKAN JABFUNG
Persyaratan Umum:
1. Telah satu tahun dalam jabatan terakhir.
2. DP3 bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. 3. Memenuhi angka kredit kumulatif yang disyaratkan.
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil. 2. Fotocopy SK pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil. 3. Fotocopy SK pangkat terakhir.
4. Fotocopy SK jabfung terakhir. 5. Asli dan fotocopy PAK terakhir.
6. Fotocopy sertiikat diklat penjenjangan. (untuk Jabfung tertentu).
7. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir (rangkap 2).
Tidak mudah kita memberi tanpa mengharapkan balasan. Maka kita perlu “belajar
Wongso-38
Buku PintarKepegawaian Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RIPenghargaan tertinggi untuk ‘kerja
keras’ bukanlah apa yang dihasilkan,
melainkan bagaimana kita
berkembang karenanya. -Andrie
5
PROSES INPASSING
Persyaratan Umum:
1. Pendidikan sesuai dengan kompetensi jabatan. 2. DP3 baik 1 tahun terakhir.
Persyaratan Berkas:
1. Fotocopy sah ijazah, sesuai kualiikasi yang ditentukan dalam keputusan MENPAN masing-masing jabatan fungsional.
2. Fotocopy SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil.
3. Fotocopy SK kenaikan pangkat terakhir. 4. Fotocopy Kartu Pegawai (KARPEG).
5. Surat pernyataan memilih jabatan fungsional. 6. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT).
7. Surat pernyataan tidak sedang menduduki jabatan struktural atau fungsional lain.
39
1. Pendidikan dokter spesialis/sub spesialis. 2. Pernah menduduki Jabfung dokter. 3. Bekerja di rumah sakit pendidikan. 4. DP3 baik dalam satu tahun terakhir.
1. Asli surat rekomendasi dekan fakultas kedokteran negeri. 2. Asli surat rekomendasi direktur rumah sakit pendidikan. 3. Fotocopy PAK dokter.
4. Fotocopy sah ijazah dokter spesialis. 5. Fotocopy SK jabatan fungsional dokter.
6. Fotocopy SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil.
1. Pendidikan sesuai dengan kompetensi jabatan. 2. DP3 baik 1 tahun terakhir.
1. Fotocopy sah ijazah, sesuai kualiikasi yang ditentukan dalam keputusan MENPAN masing-masing jabatan fungsional.
2. Fotocopy SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil.
3. Fotocopy SK kenaikan pangkat terakhir. 4. Fotocopy Kartu Pegawai (KARPEG).
5. Surat pernyataan memilih jabatan fungsional. 6. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT).
7. Surat pernyataan tidak sedang menduduki jabatan struktural atau fungsional lain.
6
PROSES INPASSING DOKTER PENDIDIK KLINIS
Persyaratan Umum:
1. Pendidikan dokter spesialis/sub spesialis. 2. Pernah menduduki Jabfung dokter. 3. Bekerja di rumah sakit pendidikan. 4. DP3 baik dalam satu tahun terakhir.
Persyaratan Berkas:
1. Asli surat rekomendasi dekan fakultas kedokteran negeri. 2. Asli surat rekomendasi direktur rumah sakit pendidikan. 3. Fotocopy PAK dokter.
4. Fotocopy sah ijazah dokter spesialis. 5. Fotocopy SK jabatan fungsional dokter.
6. Fotocopy SK pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil.
7. Fotocopy SK kenaikan pangkat terakhir. 8. Fotocopy Kartu Pegawai (KARPEG).
Jadilah “orang kecil” yang berpikir
besar! Jangan jadi “orang besar” yang berpikir kecil/