• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.): PENGARUH KADAR NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.): PENGARUH KADAR NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi dan perdagangan bebas, harga obat menjadi sangat mahal karena hampir semua bahan baku obat diimpor dari luar negeri. Sebenarnya potensi alam Indonesia sangat melimpah dan baru sekitar 2% tanaman yang telah diteliti dan dimanfaatkan (Hariana, 2007). Sebagian besar sumber daya alam yang melimpah tersebut dapat diperoleh sepanjang tahun. Kekayaan alam seperti ini justru tidak dimiliki oleh negara-negara maju. Apabila dikelola dengan baik, maka Indonesia akan mampu menguasai pasar obat berbasis bahan alam (herbal medicines). Di tingkat nasional, minat masyarakat Indonesia untuk menggunakan obat tradisional sebagai alternatif utama dalam pengobatan, pemeliharaan kesehatan, maupun pencegah penyakit semakin meluas. Hal ini disebabkan obat tradisional lebih murah dan memiliki efek samping yang relatif lebih ringan dibanding obat sintetik.

Salah satu tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia yaitu tanaman kemangi (Ocimum sanctum L). Secara empiris masyarakat Indonesia memanfaatkan kemangi untuk menghilangkan rasa tidak sedap di dalam mulut, melancarkan air susu ibu, penurun panas, memperbaiki pencernaan (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991), melebarkan pembuluh darah dan sariawan (Hariana, 2007). Sementara di India dan China, kemangi digunakan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stess (Maimes, 2004).

(2)

2

terbukti mampu mencegah katalepsi yang merupakan efek samping pemakaian obat neuroleptik secara in vivo (Pemmineti et al., 2007) dan memperbaiki kondisi retina pada diabetic retinopathy secara in vivo (Eshrat dan Mukhopadhyay, 2006). Aktivitas antioksidan yang tinggi dari daun kemangi telah dibuktikan baik melalui mekanisme penangkapan radikal (antiradikal) (Cholisoh dan Hanwar, 2006), atau menghambat peroksidasi lipid (Getha et al., 2004; Reddy et al., 2007).

Secara tradisional daun kemangi biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai lalapan atau direbus dengan air (Hariana, 2007). Sayangnya daun kemangi segar akan cepat layu dan membusuk jika tidak cepat dimakan, sehingga akan mempengaruhi khasiat dari kemangi itu sendiri (Kicel, 2005). Selain itu cara perebusan dipandang kurang efisien dari segi waktu dan tidak praktis dibawa. Oleh karena itu diperlukan upaya mengoptimalkan khasiat, menutupi rasa yang kurang enak, sekaligus memformulasi daun kemangi dalam bentuk sediaan yang lebih efisien dan praktis.

Ekstraksi senyawa aktif dari daun kemangi merupakan cara agar khasiat daun kemangi dapat terjaga dalam waktu yang lama (stabil). Selain itu bentuk ekstrak lebih praktis, karena jumlah yang dikonsumsi lebih sedikit (Anonim, 1986), dan lebih menjamin ketepatan dosis (Voigt, 1984). Tablet hisap merupakan bentuk sediaan yang cocok untuk ekstrak daun kemangi karena mempunyai rasa aromatik yang enak sehingga menutupi rasa ekstrak daun kemangi yang kurang enak. Di samping itu tablet hisap lebih disukai pasien yang kesulitan dalam menelan tablet biasa atau kapsul, karena cukup dengan mengulum dan mengisapnya pelan-pelan (Banker dan Anderson, 1994). Bentuk sediaan ini juga sangat cocok untuk pengobatan antibakteri lokal karena melarut perlahan-lahan pada mulut sehingga senyawa aktif bekerja lebih efektif.

(3)

3

tablet hisap dengan tingkat kekerasan yang baik karena Na CMC memiliki kecenderungan untuk mengeras pada penyimpanan (Lachman dkk, 1994).

(4)

41

DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh, 2000, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik, Cetakan ke sembilan, 211, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Anief, Moh, 2003, Ilmu Meracik Obat, 168-169, Gadjah Mada University Press, Yogyakarata.

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 7, 265, 338, 354, 591, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 10-12, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 448-449, 515, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan I, 10, 17-19, Dirjen POM, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Ansel, H.C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi IV, 255-271, 607-608, UI Press, Jakarta.

Banker, G.S. dan Anderson, N.R., 1994, Tablet In The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Ed III, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, UI Press, Jakarta.

Cholisoh, Z., dan Hanwar, D., 2006, Aktivitas Antiradikal Ekstrak Etanol Daun, Bunga, dan Biji Selasih (Ocimum sanctum) serta Hubungannya dengan Karakteristik Kandungan Polifenol, J Pharmacon, Vol 7 No 1.

Dharmani, P., and Palit, G., 2006, Exploring Indian Medical Plants for Antiulcer Activity, Central Drug Research Institute, (online) www.medind.inc.in, diakses 7 Februari 2008.

Eshrat, Halim M. and Mukhopadhyay, A.K, 2006, Effect of Ocimum sanctum (Tulsi) and Vitamin E on Biochemical Parameters and Retinopathy in Streptozotocin Induced Diabetic Rats., Indian Journal of Clinical Biochemistry, 21 (2):181-188

(5)

42

Fassihi, A.R., and Kanfer., 1986, Effect of Compressibility and Powder Flow Properties on Tablet Weight Variation in Drug Development and Industrial Pharmacy, 11-13, Marcel Dekker Inc.

Fudholi, A., 1983, Metodologi Formulasi dalam Kompresi Direct, 586-593, Majalah Medika, No. 7, Tahun 9.

Getha, R. K., and Vasudevan, D.M., 2004, Inhibition of Lipid Peroxidation by Botanical Extracts of Ocimum sanctum: in vivo and in vitro Studies, Life Sci., 76(1), 21-28.

Gupta, S.K., Srivastava, S., Trivedi, D, Joshi, S., Halder, N., 2005, Ocimum sanctum Modulates Selenite-Induced Cataractogenic Damage and Prevents Rat Lens Opacification, Curr Eye Res., 30(7):583-591.

Hariana, A., 2007, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Hiltunen, R., and Holm, Y., 1999, Basil The Genus Ocimum, 69, OPA (Overseas Publishers Association) NV published, Netherlands.

Kicel, A., Kurowska, A., Kalemba, D., 2005, Composition of the Essential Oil of Ocimum sanctum L, Grown in Poland During Vegetation, Journal of Essential Oil Research, (online) www.jeor.org, diakses tanggal 28 Januari 2008.

Lachman, L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J.L., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Ed. III, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Iis Arsyah, UI Press, Jakarta.

Maimes, S., Maimes Report on Holy Basil Ocimum sanctum-Tulsi, (online) www.holybasil.com, diakses 15 Januari 2008.

Mohrle, R., 1989, Effervescent Tablets, In Lieberman, H.A., Lachman, L., and Schwartz, J.B., (editors), Pharmaceutical Dosage Forms, Tablets, Vol. I, 2nd Ed, 225-255, Marcel Dekter Inc, New York.

Parrott, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, 3rd Ed, Burgers Publishing Company, Minneapols.

Pemmineti, S., Nair, P., Dorababu, P., Gopalakhrisna, H.N., and Pai, M.R.S.M., 2007, Effect of Ethanolic Leaf Extract of Ocimum sanctum on Haloperidol Induced Catalepsy in Albino Mice, Indian J Pharmacol, 39(2):87-89. Peters, D., 1989, Medical Lozenges in Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L

(6)

43

Reddy, L.S.S.V.P., Thangavel, A., Leela, V., and Raju, K.V.S.N, 2007, Effect of Dietary Supplementation of Tulasi (Ocimum Sanctum) and Selenium on Lipid Peroxidation Levels and Growth Rate in Broiler Chickens, Tamilnadu J. Veterinary & Animal Sciences, 3(3):144-149.

Rowe, C.R., Sheskey, J.P., and Weller, J.P., 2006, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, 731-732, American Pharmaceutical Association, London.

Stahl, E., 1985, Analisis Obat secara Kromatografi dan Mikroskopi, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Sudiro, Penerbit ITB, Bandung.

Syamsuhidayat, S.S., dan Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1), 186, Badan Litbangkes, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani Noerono Soewandhi, Ed. V, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Yanpallewar, S.U., Raj, S., Kumar, M., Achary, A., 2004, Evaluation of

(7)

i LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KEMANGI

(Ocimum sanctum L.): PENGARUH KADAR NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK

TABLET

Oleh :

Setyo Nurwaini, S.Farm NIK. 100.1051

Erindyah Retno Wikantyasning, S.Si., M.Si., Apt NIK. 868

DIBIAYAI DIPA KOPERTIS VI NOMOR: 019/O06.2/PP/KT/2009

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RI

FAKULTAS FARMASI

(8)
(9)

iii RINGKASAN

Salah satu tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia yaitu tanaman kemangi (Ocimum sanctum L). Kandungan yang terdapat pada daun kemangi adalah saponin, flavonoid dan tannin (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991). Flavonoid yang terisolasi dalam daun kemangi tersebut antara lain vicenin, galutenolin, cirsilineol (Hiltunen dan Holm, 1999).

Berbagai penelitian telah membuktikan tanaman kemangi (Ocimum sanctum L) potensial untuk dikembangkan sebagai herbal medicines. Daun kemangi memiliki aktivitas neuroprotektif (Yanpallewar et al., 2004), hipoglikemik (Eshrat et al., 2001), antioksidan (Getha et al., 2004), antibakteri dan antiinflamasi (Dharmani dan Palit, 2006). Ekstrak etanol daun kemangi juga terbukti mampu mencegah katalepsi yang merupakan efek samping pemakaian obat neuroleptik secara in vivo (Pemmineti et al., 2007) dan memperbaiki kondisi retina pada diabetic retinopathy secara in vivo (Eshrat dan Mukhopadhyay, 2006). Aktivitas antioksidan yang tinggi dari daun kemangi telah dibuktikan baik melalui mekanisme penangkapan radikal (antiradikal) (Cholisoh dan Hanwar, 2006), atau menghambat peroksidasi lipid (Getha et al., 2004; Reddy et al., 2007).

(10)

iv juga sangat cocok untuk pengobatan antibakteri lokal karena melarut perlahan-lahan pada mulut sehingga senyawa aktif bekerja lebih efektif.

Bahan pengikat yang digunakan dalam pembuatan tablet hisap diantaranya adalah gula dan jenis pati, turunan selulosa, gom arab, tragakan dan gelatin (Voigt, 1984). Penggunaan bahan pengikat Na CMC diharapkan menghasilkan tablet hisap dengan tingkat kekerasan yang baik karena Na CMC memiliki kecenderungan untuk mengeras pada penyimpanan (Lachman dkk, 1994).

Tablet dibuat dengan granulasi basah menggunakan bahan pengikat Na CMC dengan sebagai solutio dengan kadar 1.5%, 3%, 4.5% dan 6%. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah. Granul yang dihasilkan kemudian diuji sifat fisik granul dan ditablet menjadi tablet hisap. Tablet hisap yang dihasilkan diuji sifat fisik dan uji respon rasa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa granul yang dihasilkan dari proses granulasi ini memiliki sifat alir yang baik (Tabel 1).

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Granul Ekstrak Kemangi dengan Variasi Bahan Pengikat Karboksimetilselulosa Natrium (CMC-Na)

Parameter F I F II F III F IV F V

(11)

v semakin meningkat, dan berakibat pada semakin rendahnya nilai kerapuhan tablet dan semakin lama waktu yang dibutuhkan tablet untuk melarut (Tabel 2).

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Hisap Ekstrak Kemangi dengan Bahan Pengikat CMC-Na

Parameter F I F II F III F IV F V

Keseragaman bobot tablet (mg)

X 662,4 657,85 658,4 660,05 659,45

SD 8,13 7,33 6,07 5,56 5,28

CV (%) 1,23 1,11 0,92 0,84 0,8

Kekerasan (kg) X 5,73 8,47 9,29 9,75 10,74

SD 0,63 0,71 1,12 0,70 1,41

Kerapuhan (%) X 4,2 0,87 0,75 0,58 0,49

SD 0,38 0,07 0,03 0,04 0,05

Waktu Melarut (menit)

X 8,00 9,2 11,2 12,2 12,8

SD 1,23 0,45 0,45 0,84 0,45

Berdasarkan uji tanggapan rasa, responden paling banyak menyukai tablet hisap dengan pengikat yang paling rendah (1.5%), karena tablet ini yang paling banyak mengandung bahan pemanis (manitol).

(12)

vi ABSTRACT

Kemangi plant (Ocimum sanctum L.) was used by the society as salad as a mean to overcome the problem of mouth aroma. Ethanol extract of kemangi can pursue the growth of bacterium pathogen of mouth. This research aimed to formulate the lozenges of kemangi extract with the various of CMC-Na concentration as binder that influent physical characteristic of the lozenges.

Kemangi extract was made by maceration using ethanol 70% as solvent. The lozenges were made with wet granulation method with the variation of CMC-NA 0% for the formula I; 1,5% for the formula II; 3% for the formula III; 4,5% for the formula IV; and 6% for the formula V. the granule were produced by using machine of single punch tablet (650 mg for each tablet). The granule and the tablet were tested its physical characteristic. The data was analyzed theoretically and statistically approach by using variant analysis (ANAVA) one way with the trust level 95% continued with the t test (LSD).

The obtained result indicates that the usage of CMC-NA in formulation of kemangi lozenges results good lozenges. Results of research also indicate that there are differences having a meaning (of) at all of formula on test of physical characteristic of granule and lozenges, except uniformly of the weight. Formula II has the coziest taste. Increase of binder concentration marginally will increase the hardness of lozenges, reduce friability of lozenges, and also increase dissolve time of lozenges.

(13)

vii PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan rizqi yang diberikan sehingga penelitian dengan judul “Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.): Pengaruh Kadar Natrium Karboksimetil Selulosa Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Tablet” ini dapat diselesaikan.

Penelitian yang dikerjakan ini merupakan sedikit upaya untuk menemukan formula tablet hisap kemangi yang baik. Hal ini diharapkan dapat berperan dalam penyediaan sediaan farmasi yang dibutuhkan masyarakat.

Selesainya penelitian ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional melalui DIPA Kopertis VI atas bantuan dana penelitian.

2. Rektor dan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Radityo Taufan P yang telah membantu penelitian ini di laboratorium. 5. Staf dan karyawan Laboratorium Tehnologi Farmasi UMS.

6. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas segala amal dan kebaikannya.

Akhir kata penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan penelitian selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

(14)
(15)

ix Tambahan Pembuatan Tablet Hisap ... 8

6.

...

Monografi Bahan Tambahan ... 9

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 12

(16)

x

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN... 20

1.

...

Determinasi Tanaman ... 20

2.

...

Hasil Pengolahan Simlisia Kemangi ... 20

3.

...

Hasil Identifikasi Serbuk Kemangi ... 21

4.

...

Hasil Pemeriksaaan Mutu Ekstrak Kental ... 22

5.

...

Hasil Pemeriksaan Ekstrak Kering ... 23

6.

...

Hasil Uji Sifat Fisik Granul ... 24

7.

...

Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Hisap Kemangi ... 30

8.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

(17)

xi DAFTAR TABEL

(18)

xii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman kemangi (Ocimum sanctum L.) ... 5

Gambar 2. Struktur kimia Na CMC ... 10

Gambar 3. Skema Jalannya Penelitian ... 19

Gambar 4. Serbuk Kemangi (Ocimum sanctum L.) ... 21

Gambar 5. Ekstrak Kental Kemangi (Ocimum sanctum L.) ... 22

Gambar 6. Histogram Hubungan antara Formula dengan Waktu Alir Granul ... 25

Gambar 7. Histogram Hubungan antara Formula dengan Sudut Diam ... 27

Gambar 8. Histogram Hubungan antara Formula dengan Pengetapan ... 28

Gambar 10. Tablet Hisap Ekstrak Kemangi (Ocimum sanctum L.) 31

Gambar 11. Histogram Hubungan antara Formula dengan CV 32

Gambar 12. Histogram Hubungan antara Formula dengan Kekerasan Tablet 33

Gambar 13. Histogram Hubungan antara Formula dengan Kerapuhan 34

Gambar 14. Histogram Hubungan antara Formula dengan Waktu Melarut 36

Gambar 15. Histogram Tanggapan Responden terhadap Rasa 37

Gambar 16. Histogram Tanggapan terhadap Formula yang Diterima 38

Gambar 17. Kromatogram Tablet Hisap Ekstrak Kemangi 39

Gambar

Tablet Hisap ................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan pengaruh pembangunan jalan tol terhadap mata pencaharian pokok 0,5% dan mata pencaharian sampingan sebesar 3% maka kesimpulanya tidak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies kutudaun, tanaman inang, kepadatan populasi, ukuran koloni, dan semut yang berasosiasi dengan kutudaun

komunikasi dengan membuka Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) membuka beberapa

dengan hanya memanfaatkan gaya drag dari aliran udara yang melalui rotor atau.. memanfaatkan gaya lift yang dihasilkan dari aliran udara yang melalui

Berdasarkan jawaban produsen tentang indikator hak-hak konsumen dalam Islam dapat dilihat dan disimpulkan bahwa produsen makanan ringan industri rumah tangga

tidak dibersihkan, maka hamburan kertas tersebut (berupa kertas, kerdus, bahkan.. kawat pengikat) akan masuk ke dalam gear pada konveyor dan akan merusak konveyor sehingga

Sementara itu, Abas Nurga- ha, aktivis muda Partc:!.i Golkar Jabar mengatakan, masalah yang terjadi di tubuh Golkar Jabar yaitu kemandekan ka- derisasi karena Golkar merasa..

BAPETEN sebagai badan pengawas yang memiliki tujuan untuk menjamin keselamatan pekerja, masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup memiliki beberapa