• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMAN 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMAN 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA

KELAS X SMAN 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR SEMESTER GANJIL TAHUN

PELAJARAN 2012/2013

Oleh

MERLYN WIDALISMANA 0913031091

Hasil belajar merupakan suatu pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan disekolah untuk ketercapaian tujuan pembelajaran. Penilaian yang dilakukan oleh guru ini adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa mengikuti belajar yang dilaksanakan disekolah. Hasil belajar bergantung pada siswa bagaimana proses belajar dan perhatian orang tua sangat berperan penting dalam proses pembelajar. Selain itu, orang tua adalah mengawasi dan

membimbing dalam bentuk usaha-usaha belajar dan memenuhi kebutuhan disekolah. Kasih sayang orang tua untuk mendorong kearah perkembangan pribadi anak yang mandiri dan memiliki sifat-sifat terpuji. Hasil belajar juga sangat berhubungan dengan cara belajar karena setiap masing-masing siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Dengan demikian cara-cara belajar yang efektif maka siswa dapat memaksimalkan hasil belajarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya minat baca siswa dan pemanfaatan media pembelajaran terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur tahun pelajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif asosiatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur yang berjumlah 174 siswa, dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 118 siswa yang dihitung denga menggunakan rumus Cochran. Data yang terkumpul melalui angket, diolah dengan komputer melalui program SPSS versi 16. Penguji hipotesis

(2)

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur tahun pelajaran 2012/2013 yang ditunjukan. Hal ini ditunjukan dengan t hitung > t tabel yaitu 6,054 > 1,98.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara cara belajar dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur tahun pelajaran 2012/2013 yang ditunjukan. Hal ini ditunjukan dengan t hitung > t tabel yaitu 6,069 > 1,98.

(3)

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA

KELAS X SEMESTER GANJIL PADA SMAN 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(Skripsi)

Oleh

Merlyn Widalismana

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA

KELAS X SEMESTER GANJIL PADA SMAN 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

Merlyn Widalismana

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

Judul Skripsi : HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL PADA SMAN 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama : Merlyn Widalismana

Nomor Pokok Mahasiswa : 0913031091

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. I Komang Winatha, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP. 19600808 198603 1 003 NIP. 19600817 198603 1 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,

(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. I Komang Winatha, M.Si. ...

Sekretaris : Drs. Hi. Nurdin, M.Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Erlina Rufaidah, SE, M. Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP: 196003151985031003

(7)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Merlyn Widalismana

NPM : 0913031091

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 09 Februari 2013

(8)

Penulis di lahirkan di Seputih Raman pada tanggal 12 Mei 1990 dengan nama lengkap Merlyn Widalismana. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, Putri dari pasangan Bapak Drs. M. Junaidi, M.Pd.I. dan Ibu Dewiyanti, S.Pd.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. SDN 3 Labuhan Ratu Satu diselesaikan pada tahun 2002

2. SMP Muhammadiyah Way Jepara diselesaikan pada tahun 2005 3. SMA Kartikatama Metro diselesaikan pada tahun 2008

(9)

Motto

“Barang siapa yang keadaannya yang hari ini lebih baik dari pada hari

kemarin dia adalah orang yang beruntung”

(Riwayat Samalik)

“untuk mencapai tempat yang paling tinggi itu tidak mudah, untuk

menjalankan begitu banyak rintangan yang harus di lewati begitu juga pada saat kita di bawah hanya kepada Engkau kami meminta dan petunjukmu Lah

kami melangkah untuk tempat yang lebih baik.”

(10)

P

ERSEMBAHAN

Alhamdulliahirobbil’alamiin dengan segenap rasa syukur kepada Allah SWT kupersembahkan

karya sederhana ku ini untuk orang-orang yang selalu kusayangi dengan segenap hatiku:

Papa dan Mama tercinta yang senantiasa berjuang tak kenal lelah, memberi semangat,

perhatian, pengorbanan dan senantiasa tulus mendoakan di setiap langkah hidupku.

Saudara-saudaraku Abang dan adikku tersayang io

Buat sahabatku yopyo-yopyo, teman-teman seperjuanganku dan seseorang yang selalu

memberi motivasi, dan dukugan. Terimaksaih atas cinta, kasih sayang, dukungan, do’a

dan keceriaan yang mewarnai sepanjang perjalananku hingga kini dan mendatang.

Seluruh keluarga besar yang senantiasa turut memberi semangat dan motivasi, serta doa

untuk keberhasilanku.

(11)

SANWACANA

Segala pujian dan syukur keharibaan Allah Subhanallahu Wataala atas segala rahmat, kasih sayang, dan kemurahan yang tiada pernah putus, hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya sederhana ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah perbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa-masa mendatang.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M. S, selaku Pembantu Dekan I FKIP Unila. 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Unila. 4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Unila. 5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

(12)

Ekonomi dan selaku penguji yang telah membantu mengarahkan serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. I Komang Winatha, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Pembimbing II dan Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terimah kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

10. Selaku kepala sekolah SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur dan Ibu/Bapak guru yang telah membantu mengumpulkan data penelitian serta staf pengajar SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur.

11. Papa dan mama tersayang, terimakasih atas semua yang telah diberikan untukku, doa, senyum, airmata, bahagia, kasih sayang, dan semua pengorbanan mu untukku yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun. Semoga kelak Allah menyediakan jannahnya untuk papa dan mama. Amin Allahumma Amin .

(13)

13. Teman-teman semua angkatan 2009 terimakasih atas kebersamaannya selama ini dan teman-teman KKN di Margodadi terima kasih untuk kebersamaannya. Kakak tingkat 2006, 2007, 2008 yang telah memberikan masukan dan informasi dalam penyelesaian skripsi ini serta adik tingkat angkatan 2010 dan 2011.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Bandar Lampung, Februari 2013 Penulis,

(14)

DAFTAR ISI

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 13

1. Hasil belajar... 13

2. Perhatian Orang Tua... 20

3. Cara Belajar ... 23

(15)

Halaman

C. Definisi Oprasional Variabel ... 41

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Ganbaran Umum Tempat Penelitian ... 53

1. Sejarah Berdirinya SMAN 1 Labuhan Ratu ... 53

2. Letak Sekolah... ... 54

B. Uji Persyaratan InstrumenAnalisis Data ... 63

(16)

E. Pembahasan ... 74 1. Hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar

ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu ... 75 2. Hubungan antara cara belajar dengan hasil belajar ekonomi

siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu ... 78 3. Hubungan antara perhatian orang tua dan cara belajar dengan

hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu 80

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 83 B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Mid Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester

Ganjil di SMAN 1 Labuhan Ratu Tahun Pelajaran 2012/2013……….. 5

2. Hasil Penetian yang relevan …….………. 31

3. Jumlah Siswa Kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Tahun Pelajaran 2012/2013 ………... 38

4. Proposi sampel penelitian siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Tahun Pelajaran 2012/2013………. 41

5. Indikator, Sub Indikator, dan Skala Pengukuran Variabel ... .. 42

6. Hasil Analisis Uji Validitas Tes Untuk Variabel X1 ... .. 46

7. Hasil Analisis Uji Validitas Tes Untuk Variabel X2 ... .. 47

8. Interprestasi Reliabilitas Instrumen ... .. 48

9. Sarana dan Prasarana SMAN 1 Labuhan Ratu ... .. 54

10. Saran penunjang/pendukung lain yang dimiliki SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur.. ... 57

11. Tebel Distribusi Frekuensi Perhatian Orang Tua X1 ... .. 59

12. Kategori Variabel Perhatian Orang Tua X1 ... .. 60

13. Tebel Distribusi Frekuensi Cara Belajar X2 ... .. 61

14. Kategori Variabel Cara Belajar X2 ... .. 61

15. Tebel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Y ... .. 62

16. Kategori Variabel Hasil Belajar Y ... .. 60

17. Hasil Perhitungan Normalitas X1 ... .. 63

18. Hasil Perhitungan Normalitas X2 ... .. 64

19. Hasil Perhatungan Normalitas Y... .. 66

20. Uji Homogenitas ... .. 67

21. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Perhatian Orang Tua ... .. 68

22. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi Variabel Cara Belajar ... .. 69

23. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... .. 70

24. Hasil Uji Hipotesis Kedua ... .. 72

25. Korelasi antara Perhatian Orang Tua dan Cara Belajar dengan Hasil Belajar Ekonomi ... .. 73

(18)
(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Paradigma Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dan Cara Belajar

(20)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara dekat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 3). Melalui pendidikan ini dapat menghasilkan generasi-generasi penerus bangsa yang cerdas yang dapat membawa pada perubahan suatu bangsa ke arah yang lebih baik. Pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia, pendidikan dalam perkembangan bangsa dan negara merupakan salah satu sektor penting. Dengan demikian pendidikan terjadi karena adanya poroses pembelajaran (Margono, 2007: 2).

Perhatian dari orang tua dan cara belajar setiap individu juga berbeda-beda. Kualitas cara belajar akan menentukan hasil belajar yang di peroleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan hasil belajar yang baik, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan hasil yang kurang optimal (Slameto, 2010: 73).

(21)

2

ekonomi. Begitupun dalam mencapai tujuan pembelajaran ada saatnya tidak berhasil atau gagal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Faktor – faktor yang mempengaruhi dalam belajar dapat berupa faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang bersal dari dalam diri siswa terdiri dari faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor jasmani seperti faktor kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bebas dari penyakit, dan cacat tubuh. Sehingga jika siswa kondisi kurang baik maka belajarnya akan tidak sempurna begitu sebaliknya apabila kondisi badan sehat siswa akan sempurna mengikuti pelajarannya.

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga seperti cara orang tua mendidik besar pengaruhnya terhadap belajar. Orang tua yang kurang perhatian tentang pendidikan kepada anaknya dapat menyebabkan anak tidak berhasil dalam belajarnya walaupun sebenarnya anak itu pandai (Slameto, 2010: 54).

Salah satu pendidikan pada umumnya mengkaitkan dengan masalah sekolah arti pertemuan guru dan murid. Sehingga orang tua merasa berkewajiban untuk mendidik anaknya baik secara langsung maupun tidak langsung lewat

persekolahan. Sedangkan menurut Henry N Siahaan (1986) pendidikan adalah karena dorongan orang tua yaitu hati nuraninya yang terdalam yang mempunyai sifat untuk mendidik anaknya baik dalam segi phisik, sosial, emosi, maupun inteligensinya agar memperoleh keselamatan, kepandaian, agar mendapat

(22)

cukup hanya dipelajari secara ilmiah teoritis dengan sasaran kecerdasan

intelektual saja. Pendidikan kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung di segala jenis, bentuk, dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong

pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu. Pendidikan yang diperoleh anak yang pertama kali adalah pendidikan di dalam keluarga. Di dalam keluarga inilah anak mendapatkan didikan dan bimbingan. Lingkungan keluarga yang baik, aman, tentram, selalu memberikan perhatian yang cukup, dorongan, serta memberikan batasan-batasan tertentu akan membantu anak merasa nyaman dan terarah hidupnya sehingga cita-cita, harapan dan prestasi yang diinginkan akan diraih.

Untuk dimengerti oleh setiap keluarga bahwa anak dilahirkan di dalam lingkungan yang tumbuh dan berkembang sampai anak melepaskan diri dari ikatan keluarga. Karena suasana dan lingkungan keluarga menentukan

pertumbuhan anak. Di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur proses belajar siswa juga harus didukung dengan minat terhadap pelajaran yang akan

dipelajarinya. Apabila siswa mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu maka ia fokus dan semangat dalam menirima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam perorganisasian kelas, penggunaan metode, strategi belajar mengajar yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang tepat.

(23)

4

pokok karena mempunyai peran penting pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini bahwa pelajaran ekonomi di sekolah yang bersifat monoton dimana siswa hanya duduk diam mendengarkan guru menjelaskan materi ekonomi sesuai target dalam kurikulum.

Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan kelanjutan dari pendidikan menengah pertama (SMP) yang bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan kepada peserta didik untuk mempersiapkan kejenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini lembaga pendidikan yang diharapkan menyukseskan program pendidikan dan menghasilkan lulusan untuk bisa bersaing di era globalisasi ialah SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.

Berdasarkan penelitian pendahuluan terhadap kelas X semester ganjil SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Hasil Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013

Sumber : Daftar nilai Mid Semester ganjil guru bidang studi Ekonomi Siswa Kelas X di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013

(24)

yang mencapai nilai adalah 27 siswa dengan persentase 15, 52% dan siswa yang memperoleh nilai yaitu sebanyak 147 siswa dengan persentase

84, 48 %. Hal ini disebabkan siswa kurang menyadari pentingnya memahami dan menguasai materi yang telah disampaikan, dan juga dalam pelajaran guru hanya menyampaikan materi dan siswa mendengarkan, mencatat, dan mengerjakan latihan soal.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang bersumber dari guru mata pelajaran ekonomi yang bersangkutan terhadap siswa kelas X Semester Ganjil SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013. Kerena tidak semua siswa memiliki buku pelajaran, sehingga siswa tidak memiliki buku acuan untuk belajar dirumah hal ini disebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap aktivitas belajar anak. Hal ini menyebabkan kurang efektifnya, tujuan dari efektifnya adalah cara belajar yang tidak tepat dimana siswa yang kurang aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung mengakibatkan hasil belajar ekonomi tersebut rendah. Hal tersebut terlihat pada saat guru menyampaikan materi, siswa kurang memperhatikan, malas mencatat, siswa malas menanyakan yang belum jelas sehingga apabila guru memberi tugas siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi.

Selain masalah yang telah diuraikan di atas, proses pembelajaran ekonomi yang selama ini dilakukan oleh guru di SMAN1 Labuhan Ratu Lampung Timur yaitu dengan cara aktivitas siswa selama proses pembelajaran terbatas pada mencatat, mendengarkan penjelasan guru, dan mengerjakan LKS. Untuk aktivitas

(25)

6

lakukan. Akibatnya, nilai rata-rata siswa kelas siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013 terkategori rendah. Perbedaan hasil belajar ekonomi tersebut diduga karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, sehinga terlihat perbedaan hal-hal yang secara

mendasar hasil belajar tersebut. Berdasarknan hasil belajar ekonomi kelas X semester ganjil SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran

2012/2013 tergolong rendah karena disebabkan oleh beberapa faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar dan perhatian orang tua.

Faktor pertama orang tua siswa yang kurang memberikan dorongan belajar dan pengawasaan pada waktu belajar anaknya sehingga waktu yang belajar sering dipergunakan untuk bermain dan menonton tv akibatnya anak akan malas untuk belajar. Hal ini juga dipengaruhi perhatian orang tua kepada anaknya mengenai perkembangan belajar anak dari pergaulan anak di keluarga maupun

dimasyarakat, karena keluarga merupakan tempat pertama bagi anak memperoleh kasih sayang, cinta kasih, perhatian, dan pendidikan mental. Hal ini adalah

keikutsertaan orang tua dalam keaktifan belajar adalah dukungan baik yang bersifat partisipasinya aktivitas belajar siswa, keikut sertaan orang tua ini akan menorong anak supaya bersemangat dalam mengikuti pelajaran disekolah.

(26)

belajar. Akibat ketidak pahaman ini banyak siswa berpengaruhi terhadap hasil belajar hal ini terlihat dari cara belajar siswa dalam membagi waktu belajar seperti dari sekolahan anak tersebut dari guru diberikan tugas rumah tapi mereka tidak mengerjakan melainkan hanya menyalin pekerjaan teman yang lain. Ini

mengakibatkan kurangnya anak untuk mengulangi kembali pelajaran yang telah guru berikan disekolah. Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas, maka penulis

akan melakuakan penelitian yang berjudul : “ Hubungan Antara Perhatian Orang

Tua dan Cara Belajar dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil Pada SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran

2012/2013”.

B. Identifikas Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan dalam hal ini penelitian adalah sebagai berikut.

1. Rendahnya hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur.

2. Kurangnya perhatian orang tua mengenai kebutuhan belajar sehingga tidak menunjang peningkatan mutu belajar anak

3. Cara belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran ekonomi kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur yang kurang efektif dan efisien. 4. Rendahnya perhatian orang tua kepada anaknya mengenai perkembangan

belajar anak maupun pergaulan didalam keluarga dan masyarakat

(27)

8

6. Kurangnya perhatian orang tua mengenai perkembangan belajar anak. 7. Orang tua siswa kurang memberi bimbingan dan motivasi ketika anak

mendapat masalah belajar.

8. Ketidakpahaman siswa tentang cara belajar yang baik mengakibatkan hasil belajar anak rendah.

9. Kurangnya kesadaran siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur untuk mengulangi kembali pelajaran yang telah dipelajari disekolah.

10. Tanggung jawab yang kurang dari siswa terhadap pelaksanaan jadwal belajar yang telah mereka buat.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini mengkaji tentang hubungan antara perhatian orang tua dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka penelitian ini dibatasi pada perhatian orang tua ( ) dan cara belajar ( ) dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur tahun pelajaran 2012/2013 (Y).

D. Rumusan Masalah

(28)

1. Apakah ada hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Apakah ada hubungan antara cara belajar dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013. 3. Apakah ada hubunga antara perhatian orang tua dan cara belajar dengan hasil

belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang: 1. Hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar ekonomi siswa

kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Hubungan antara cara belajar dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Hubungan antara perhatian orang tua dan cara belajar dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

(29)

10

1. Bagi Peneliti diadakan penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan dalam meningkatan kualitas pembelajaran yang baik diterapkan pada peserta didik.

2. Dapat meningkatkan dan membangkitkan minat serta keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.

3. Dapat memberikan masukan kepada guru untuk meningkatkan memilih metode pembelajaran yang tepat dan efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

4. Dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil pembelajaran khususnya di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur.

5. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah terutama SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur, dengan adanya informasi yang diperoleh sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Subjek Penelitian

(30)

2. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian adalah perhatian orang tua, cara belajar dan hasil belajar.

3. Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur.

4. Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/2013.

5. Ilmu Penelitian

(31)

12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar

Setiap siswa yang melakukan kegiatan belajar akan selalu ingin mengetahui hasil belajarnya selama ini. Untuk mendapatkan mengetahui hasil dari proses belajar tersebut, dapat dilakukan dengan cara penilain terhadap hasil belajar yang telah dilakukan oleh siswa.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mangalami aktivitas belajar (Tri Anni, 2004:4). Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar (Nashar,

2004:77). Seseorang dapat dikatakan telah belajar semua perubahan apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan terjadi. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasi belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar.

(32)

seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunngannya (Slameto, 2003:3)

Belajar merupakan tindakan perilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Menurut Skinner dalam Modjiono (2006:9), berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku, pada saat orang pelajar maka responnya akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar sedangkan maka responnya menurun. Sedangkan menurut Gagne dalam Mudjiono (2006:10), mengatakan bahwa belajar adalah kegiatan yang kompleks.

Proses belajar yang dialami oleh siswa ditandai dengan terjadinya perubahan perilaku dalam diri siswa, baik dalam aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), maupun psikomotor (perbuatan atau kemampuan melakukan sesuatu) yang tercermin dalam hasil belajar siswa. Keberhasilan proses pembelajaran secara garis besar dipengaruhi oleh faktor ekstern dan interen, seperti dikemukakan Dalyono (2005:55-60) :

a. Faktor ekstern yaitu faktor yang ada diluar individu. Faktor ekstern yang terdiri dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

b. Faktor intern yaitu faktor yang ada pada diri individu yang sedang belajar. Faktor intern yang terdiri dari kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar.

Menurut Sudjana (2005:3), mengemukakan pendapatnya mengenai hasil belajar yaitu merupakan perubahan tingkah laku siswa yang terjadi melalui proses

(33)

14

Berdasarkan pendapat tersebut, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau peroses dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti setelah mengikuti kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa berupa tambahan pengetahuan baru, pengalaman, dan latihan yang diwujudkan dalam bentuk nilai dari guru kepada muridnya dalam jangka waktu tertentu.

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar-mengajar yang optimal cendrung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut :

a. Kepuasan dan kembanggan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrisik pada diri siswa

b. Menambah keyakinan atau kemampuan dirinya

c. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti akan tahan mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri, dan mengembangkan kreativitasnya.

d. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yaitu mencakap ranah kognitif, pengetahuan, atau wawasan; ranah afektif atau sikap dan apresiasi; serta rendah psikomotoris; keterampilan atau perilaku. e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan

dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya (Sudjana, 1990:56)

Bagi siswa hasil belajar dapat memberikan informasi tentang sejauh mana mereka menguasai bahan pelajaran yang disampaikan guru. Bagi guru, hasil belajar dapat digunakan sebagai petunjuk efektif tidaknya metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian dapat dijadikan umpan balik pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran semakin baik dan optimal.

Hasil belajar ekonomi dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam proses pembalajaran ekonomi yang

(34)

dinilai oleh guru untuk mengetahui penguasaan pengetahuan yang dijadikan sebagai ukuran pencapaian hasi belajar siswa.

Peroses belajar yang dialami oleh siswa ditandai dengan terjadinya perubahan perilaku dalam diri siswa, baik dalam aspek kognitif (pengatahuan), afektif

(sikap), maupun psikomotor (perbuatan atau kemampuan melakukan sesuatu yang tecermin dalam hasil belajar siswa.

Keberhasilan pembelajaran secara garis besar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti dilakukan Dalyono (2005: 55-60):

1. Faktor intern, yaitu faktor yang ada pada diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari:

a. Kesehatan

b. Intelegensi dan bakat c. Minat dan motivasi d. Cara belajar

2. Faktor ekstern, yaitu faktor yang ada diluar individu. Faktor ekstern terdiri dari:

a. Keluarga b. Sekolah c. Masyarakat

d. Lingkungan sekitar

(35)

16

Menurut Oemar Hamalik (2001: 30) bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadi perubahan tingkah laku orang tersebut. Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek, hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut dimana ada pengetahuan, pengertian, kebiasaan, dan sikap.

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan kegiatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa ( Omar Hamalik, 2008: 15)

Sedangkan menurut Dimyati dan Muljiono (2006: 3-4), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar. Dari sisi guru, tingkat mengajar diakhir dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak belajar.

Seperti yang disampaikan oleh Usman, Syaiful Bahri Djamarah (2006: 105) juga berpendapat bahwa hasil belajar erat kaitannya dengan tujuan instruksional khusus. Menurutnya suatu proses belajar mengajar tentang suatu proses

pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional khusus dapat tercapai. Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan kedalam jenis penelitian sebagai berikut:

a. Tes formatif

(36)

b. Tes subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa.

c. Tes sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu.

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku pada diri seseorang dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Di dalam belajar terdapat prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan, Dalyono (2005: 51-54) menemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:

a. Kematangan jasmani dan rohani

Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya.

Kematangan jasmani yaitu setelah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah kuat untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar.

b. Memiliki kesiapan

Setiap orang yang hendak belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup, baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar. c. Memiliki kesungguhan

Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang

(37)

18

d. Ulangan dan latihan

Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai sepenuhnya dan sukar diperlukan.

e. Memahami tujuan

Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, kemana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya dapat selesai dan berhasil.

2. Perhatian Orang tua

Berdasarkan beberapa pendapat diatas diambil suatu pengertian tentang bentuk – bentuk perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anak, yaitu dengan adanya pengawasan dan bimbingan dalam bentuk usaha-usaha pemenuhan berbagai kebutuhan dan pemberian kasih sayang serta dorongan kearah perkembangan pribadi anak yang mandiri dan memiliki sifat-sifat terpuji.

Slameto (2003 : 61) mengemukakan pendapat sebagai berikut :

orang tua yang kurang atau tidak pernah memperhatiakan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan dalam belajar, mengatur kebutuhan belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar apa tidak, tidak mau tau bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang diambil dalam belajar menyebabkan anak tidak tau atau kuarang berhasil dalam belajarnya.

(38)

rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup, kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak –anaknya, dan tenang atau tidakanya situasi didalam rumah.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa berhasil atau tidaknya pendidikan anak turut dipengaruhi oleh keikutsertaan orang tua didalamnya. Hal ini disebabkan karena hubungan orang tua dan anak merupakan suatu keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan, tanpa keikutsertaan orang tua yang aktif maka pendidikan anak yang tengah dijalaninnya tidak akan berarti apa-apa. Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungan (Slameto dalam Heri, 2008 : 12).

Menurut Kartono, (2001: 91) perhatian orang tua adalah pemusatan tenaga psikis atau banyak sedikitnya kesadaran yang meyertai suatu aktifitas yang dilakukan orang tua terhadap pendidikan anaknya, antara lain dalam bentuk.

1. Menyedikan fasilitas belajar 2. Mengawasi waktu belajar anak 3. Mengawasi kegiatan sekolah anak 4. Mengenal kesulitan belajar anak 5. Membantu kesulitan belajar anak

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa penelitian itu merupakan pemusatan kegiatan yang ditujukan pada suatu objek. Juga diartikan sebagai kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang sedang dilakukan. Perhatian juga merupakan tempat anak memperoleh pemenuhan kebutuhan dan kasih sayang dalam perhatia orang tua.

(39)

20

dilakukan. Ahmadi (1998: 145) mengatakan bahwa, “Perhatian adalah keaktifan

jiwa yang diarahkan kepada suatu objek, baik didalam maupun diluar dirinya”.

Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. Sedangkan orang tua dalam pengertiannya adalah ayah, ibu kandung (orang tua), orang yang dianggap tua. Pendidikan dalam keluarga anak biasanya menghadapi hambatan-hambatan antara lain.

a. Anak kurang mendapat perhatian dan asih sayang kurang dari orang tua. b. Pigur orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak. c. Social ekonomi keluarga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bias

menunjang keluarga.

d. Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan orang tua yang terlalu tinggi.

e. Kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga cenderung memanjakan anak.

f. Orang tua yang tidak bias membangkitkan inisiatif dan kreatifitas kepada anak.

Ketika seorang anak memasuki pendidikan formal disekolah tanggung jawab mendidik anak tidak dilimpahkan begitu saja ke lembaga sekolah baik itu

(40)

Berdasarkan uraian di atas maka perhatian orang tua sangat berperan penting dalam usaha meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Karena perhatian orang tua yang cukup akan menumbuhkan semangat, dorogan keberhasilan disekolah itu semua karena anak ingin membahagiakan kedua orang tuanya.

3. Cara Belajar

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu kewaktu makin pesat. Arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena tersebut muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, terutama lapangan pekerjaan. Untuk

menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan sumber daya yang berkualitas. Sumber daya yang berkualitas tidak lepas dari belajar dan pembelajaran.

Cara belajar dilihat dari sisi orang yang belajar merupakan upaya belajar yang efektif sehingga dapat menyerap semua materi pelajaran. Sehingga banyak siswa yang belum mencapai belajar yang secara optimal dalam belajar. Namun tidak juga siswa yang mengalami kejenuhan dalam kegiatan belajar.

Menurut Hamalik dalam Nurbayanti (2008: 23), cara belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu. Menurut Uno (2005: 67) perbedaan gaya belajar menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya.

(41)

22

belajar mereka cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyababkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebebkan kurang berhasil atau gagalnya belajar. Ada juga beberapa cara yang efesien yang dapat dilakukan siswa antara lain :

a. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya

Supaya belajar dapat berjalan lancar, baik dan berhasil seseorang perlu membuat jadwal belajar dan melaksanakannya dengan teratur dan disiplin. Jadwal adalah pembagian waktu yang dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Jadwal juga berpengaruh terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil perlu mempunyai jadwal yang baik dan melaksanakannya dengan teratur/disiplin (Slameto, 2003 : 82). Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik ialah :

a. Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan tidur, makan, mandi, olah raga, dan lain-lain.

b. Menyelidiki dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap hari. c. Merencanakan penggunaan belajar itu dengan cara menetapkan jenis-jenis

mata pelajarannya dan urutan-urutan yang harus dipelajari.

d. Menyelidiki waktu-waktu mana yang dapat diperguanakan untuk belajar dengan hasil terbaik. Sesudah waktu itu diketahui, kemudian dipergunakan untuk mempelajari pelajaran yang dianggap sulit. Pelajaran yang dianggap mudah dipelajari pada jam belajar yang lain.

(42)

b. Cara membaca dan membuat catatan

Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar dapat belajar dengan baik maka perlulah membaca dengan baik pula karena membaca adalah alat belajar. Kebiasaan membaca yang baik adalah memperhatikan kesehatan membaca, ada jadwal, membuat tanda-tanda/catatan –catatan,memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh-sungguh semua buku-buku yang perlu untuk setiap mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan konstrasi penuh.

Membuat catatan besar pengaruhnya dalam membaca. Dalam membuat catatan sebaiknya tidak semua dikatakan oleh guru itu ditulis, tetapi diambil intisarinya saja. Tulisan harus jelas dan teratur agar mudah dipelajari. Salah satu cara untuk meningkatkan efesien belajar adalah dengan membuat rangkuman. (Menurut Slameto, 2010 :83)

Merangkum adalah menyatakan suatu maksimal pendapat dalam suatu minimal kata-kata. Untuk merangkum suatu bahan pelajaran dibutuhkan penangkapan dan pengertian dari apa yang dirangkum itu. Membuat rangkuman menolong

pekerjaan, pikiran menjadi lebih tangkas dan cepat dalam menampung materi lebih banyak dalam waktu relative singkat. Dalam rangkuman suatu buku hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Perhatikan urutan gagasan dari penulis b. Sebutkan ide-ide pokok penulis

c. Koreksilah catatan yang dibuat dan pertimbangkan mana yang penting dan selalu aktual

(43)

24

(44)

c. Mengulangi Bahan Pelajaran

Mengulangi besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan pengulangan (review), bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan akan tetap tertanam dalam otak. Mengulang dapat secara berlangsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting, adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari.

Cara ini dapat ditempuh dengan cara membuat ringkasan, kemudian untuk mengulang cukup belajar dari ringkasan atau dapat dari mempelajari soal jawab yang sudah pernah dibuat. Agar dapat mengulang dengan baik maka perlu disediakan waktu untuk mengulang dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, untuk menghafal dengan bermakna dan memahami bahan yang diulang secara sungguh-sungguh.

Agar dapat menghafal bahan dengan baik hendaklah diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Menyadari sepenuhnya tujuan belajar

2. Mengetahui betul-betul tentang makna bahan yang dihafal 3. Mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu menghafal

4. Menghafal secara teratur sesuai kondisi badan, yang sebaik-baiknya serta daya serap otak terhadap bahan yang harus dihafal.

(45)

26

d. Konsentrasi

konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua

hal lainnya yang tidak berhubungan. Menyatakan konsentrasi berarti pemusatan pikiran

terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak

berhubungan dengan pelajaran. (Menurut Slameto, 2010 :86)

Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar. Juga seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia karena hanya membuang tenaga, waktu dan biaya. Seseorang yang dapat belajar dengan baik adalah orang yang dapat konsentrasi. Jadi kebiasaan untuk memusatkan pikiran ini mutlak perlu dimiliki oleh setiap anak didik yang belajar. Dalam kenyataan seseorang sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, hal ini disebabkan karena : kurang berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan lingkungan (bising, keadaan yang tidak mendukung, cuaca buruk, dan lain-lain), pikiran kacau dengan banyak urusan/masalah-masalah kesehatan (jiwa dan raga) yang terganggu (badan lemah), bosan terhadap pelajaran atau sekolah.

Menurut Gie, (1984: 12) membagi fase belajar kedalam dua fase yaitu: 1. Fase persiapan belajar

Fase ini merupakan fase sebelum belajar, landasan utama sebelum

pembentukan cara belajar yang baik, yaitu sikap mental yang ditumbuhkan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya agar siswa mempunyai kesadaran berupa kesediaan mental. Sikap mental yang perlu diusahakan oleh setiap siswa dalam rangka persiapan belajar sekurang-kurangnya mencakup epat segi, yaitu:

a. Tujuan belajar

b. Minat terhadap mata pelajaran c. Kepercayaan terhadap diri sendiri d. keuletan

(46)

Fase ini sangat menentukan seorang siswa berhasil tidaknya disekolah, pada fase proses belajar ini dituntut kepada siswa untuk menerapkan cara-cara belajar yang sebaik mungkin. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam fase ini adalah:

a. Pedoman dalam belajar b. Cara mengikuti pelajaran

c. Cara mengulangi materi pelajaran / membaca buku

Selanjutnya agar dapat berkonsetrasi dengan baik (untuk mengembangkan kemampuan konsentrasi lebih baik) perlulah diusahakan sebagai berikut : pelajar hendaknya berminat atau punya motivasi yang tinggi, ada tempat belajar tertentu dengan meja belajar yang bersih dan rapi, mencegah timbulnya

kejemuan/kebosanan, menjaga keselamatan dan memperhatikan yang

mengganggu dan bertekad untuk mencapai tujuan/hasil terbaik setiap kali belajar. Bagi pelajar yang sudah biasa berkonstrasi akan dapat belajar sebaik-baiknya kapan dan dimana pun juga. Bagi yang belum perlulah mengadakan latihan-latihan, karena kemampuan berkonsentrasi adalah kunci untuk berhasil dalam belajar. Jadi kemampuan untuk konsentrasi akan menentukan hasil belajarnya. (Slameto, 2003 : 26)

e. Mengerjakan Tugas

Dala prinsip belajar adalah ulangan dan latihan-latihan. Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes/ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga

(47)

28

mengerjakan PR, jawaban soal latihan buatan sendiri, soal dalam buku pegangan, tes/ulangan harian, ulangan umum, dan ujian. (Slameto 2003, 87)

Djamarah dan Zain (2006: 44) mengatakan sebagai berikut:

“Cara belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar, atau cara

yang digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang mempelajarinya (belajar). Penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentuakan oleh relevansi penggunaan suatu cara

atau metode yang tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan”.

Cara belajar itu bersifat individual (suatu cara yang tepat bagi seseorang belum tepat pula bagi orang lain) dalam arti yang berhubungan dengan aspek khusus tertentu. Misalnya, kebiasaan membaca, waktu belajar, dan hal lain yang bersifat teknis. Tetapi untuk sesuatu yang menyangkut metode umum, dapatlah dijumpai hal-hal yang dapat dipraktekkan oleh siapapun.

Siswa memiliki berbagai macam cara belajar dan antara siswa yang satu dengan yang lain tidak sama cara belajarnya, karena ada sebagian siswa tidak

menggunakan cara belajar yang kurang tepat. Apabila seseorang mencita-citakan sesuatu hal, maka ia harus berusaha dengan langkah awal sesuatu gerakan ke arah cita-cita atau tujuan itu. Demikian pula apabila seseorang ingin memiliki

(48)

Oleh karena itu, cara belajar yang baik bukanlah bakat sejak lahir tetapi suatu kecakapan yang dapat dimiliki oleh setiap siswa dengan jalan latihan. Keteraturan barulah dapat dimiliki oleh setiap siswa.

4. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dan Cara Belajar Dengan Hasil Belajar

1. Hubungan cara belajar dengan hasil belajar

Keberhasilan dalam hasil belajar dipengatuhi oleh beberapa faktor. Kecakapan dan ketangkasan belajar berbeda secara individual walaupun demikian kita dapat membantu siswa dengan memberi petunjuk-petunjuk umum tentang cara-cara belajar yang efesien. Ini tidak berarti bahwa mengenal petunjuk-petunjuk itu dengan sendirinya akan menjamin sukses siswa. Sukses hanya tercapai berkat usaha keras. Tanpa usaha tak akan tercapai sesuatu. Sehingga memberi petunjuk-petunjuk tentang cara-cara belajar, baik pula siswa diawasi dan dibimbing sewaktu mereka belajar. Hasilnya lebih baik lagi kalau cara-cara belajar dipraktekkan dalam tiap pelajaran yang diberikan. Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan intruksional yang ingin dicapai.

Oleh karena itu untuk mencapai hasil belajar yang tinggi dalam mata pelajaran ekonomi, siswa perlu untuk belajar menerapakan cara belajar yang tepat. Karena cara belajar yang tepat akan mengantarakan siswa meraih prestasi yag baik, dan sebaliknya cara belajar yang buruk hasilnya tidak terlalu baik.

(49)

30

Keberhasilan belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh belajar dirumah. Orang tua berperan untuk membentuk perilaku anak dalam proses perkembangannya. Macam-macam perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya ialah

menyediakan fasilitas belajar, mengawasi waktu belajar anak, mengawasi

kegiatan sekolah anak, mengenal kesulitan belajar anak, dan membantu kesulitan anak dalam belajar. Jadi perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap hasil belajar anak.

Faktor orang tua sangat besar pengaruhya terhadap keberhasilan anak dalam belajar cukup dan kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anaknya, dan tenang atau tidaknya situasi didalam rumah.

Ihsan, (2008: 38) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Hambatan yang mungkin dialami oleh anak dalam lingkungan pendidikan ini antara lain perhatian orang tua kepada anak kurang, kasih sayang kurang, tidak ada rasa aman dalam keluarga, kepercayaan orang tua kepada anak kurang, inisiatif dan kreativitas anak tidak bisa dikembangkan, dan figur orang tua tidak bisa membangkitkan semangat bagi anak.

Oleh karena itu, keberhasilan belajar siswa disekolah sangat sipengaruhi oleh belajar dirumah. Dimana orang tua sangat berperan didalam membentuk perilaku anak dalam proses perkembangannya. Macam-macam perhatian orang tua

(50)
(51)

32

B. Hasil penelitian yang relevan

Hasil penelitian yang relevan dijadikan titik tolak penelitian kita. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang oleh penulis dijadikan penelitian yang relevan. Ketiga penelitian tersebut dilakukan ditemapat penelitian yang berbeda dan dengan jumlah populasi serta sampel yang berbeda-beda pula.

Tabel 2. Hasil penelitian yang relevan

Tahun Nama Judul Hasil

2009 Marlia Pengaruh lingkungan belajar di sekolah dan cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMK Arjuna Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009

Dalam penelitian ini

menunjukkan ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar, dengan r sebesar 0,701. Selain persamaan kedua variabelnya, persamaan lain penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada metode penelitian yaitu metode deskriptif

verifikasi dengan pendekatan ex post facto dan surve. Sedangkan perbedaannya terletak pada penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilanny yaitu menggunakan rumus T. Yamane dengan teknik simple random sampling. Sementara penelitian yang akan penulis lakukan menggunakan rumus Cochran dengan teknik

proporsional random sampling 2006 Nurma

Yunita

Pengaruh nilai ujian nasional (SD), aktifitas belajar dan pertian orang tua terhadap prestasi belajar IPS ekonomi siswa kelas VIII semester 1 SMP Mitra Bhakti Bandar Sribawono

Dalam penelitian ini

menunjukkan ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar, dengan r² sebesar 0,709. Selain persamaan salah satu

(52)

Lampung Timur tahun pelajaran 2005/2006

yang akan penulis lakukan terletak pada metode penelitian yaitu ex post facto dan survey. Sedangkan perbedaannya terletak pada penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilannya yaitu menggunakan rumus T. Yamane dengan teknik simple random sampling. Sementara penelitian yang akan penulis lakukan menggunakan rumus Cochran dengan teknik

proporsional random sampling dan pada metode penelitiannya yaitu menggunakan penelitian asosiatif sedangkan pada penelitian yang penulis lakuakan menggunakan verifikatif

2010 Yunila Sari Hubungan antara

kesiapan belajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA 7 Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010

Dalam penelitian ini

menunjukkan ada pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar, dengan r sebesar 0,712. Persamaan pada penelitian ini terdapat pada kedua

variabelnya. Sedangkan perbedaannya terletak pada penentuan besarnya sampel dan teknik pengembaliannya yaitu menggunakan rumus T. Yamane dengan teknik random sampling. Sementara penelitian yang penulis lakukan

menggunakan rumus Cochran dengan teknik proporsional random sampling dan pada metode penelitiannya yaitu menngunakan penelitian ex post facto dan tergolong sebagai penelitian asosiatif sedangkan metode pada penelitian yang penulis

(53)

34

pendekatan ex post facto dan survey

C. Kerangka pikir

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka bahwa proses pembentukan pengetahuan pada pembelajaran menekankan pada keaktifan siswa secara fisik dan emosional. Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan harapan proses belajar dapat berjalan efektif. Sebelum melaksanakan kegiatan

pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu kesiapan siswa. Pemberian tugas akan menjadi bekal bagi siswa untuk mengikuti materi pembelajaran selanjutnya. Dalam kenyataannya, banyak siswa yang dalam mengerjakan tugas hanya menyalin pekerjaan temannya tanpa memahami tugas tersebut. Untuk mengurangi kebiasaan tersebut maka siswa dilatih untuk

mempertanggungjawabkan (resitasi) tugas yang dikerjakan melalui diskusi atau tanya jawab. Dengan demikian siswa dapat bebas mengemukakan pendapatnya, berlatih berpikir kritis, siap mengemukakan pendapat dengan tepat, berpikir secara obyektif dan menghargai orang lain.

Perhatian orang tua dengan adanya pengawasan dan bimbingan, keteladanan dan bantuan terhadap anaknya yang bisa diwujudkan dalam bentuk usaha-usaha pemenuhan berbagai kebutuhan dan pemeberian kasih sayang serta dorongan kearah perkembangan anak yang mandiri dan memiliki sifat-sifat terpuji.

(54)

orang tua dalam pendidikan sangatlah berpengaruh dengan hasil belajar yang di capai oleh anaknya.

Berdasarkan uraian pemikiran diatas, maka diduga adanya hubungan antara perhatian orang tua (X 1) dan cara belajar (X 2) terhadap hasil belajar ekonomi (Y) dapat digambarkan sebagai berikut :

r 1

R

r 2

Gambar 1. Model teoritis pengaruh variabel X1, dan X2 terhadap Y (Sugiyono, 2010)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi, hipotesis dapat juga dikatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data (Sugiono, 2010: 96). Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Ada hubungan antara cara belajar dengan hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.

Perhatian Orang Tua (X1)

Cara Belajar (X2)

(55)

36

(56)

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai hubungan antara perhatian orang tua dan cara belajar dengan hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lamung Timur. Metode yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat – alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan, mengumpulkan data serta bagaimana penelitian dilapangan.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif asosiatif dengan metode pendekatan ex post facto dan survey. Metode deskriptif diartikan sebagai penelitian yang bertujuan

untuk menggambarkan atau menlukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya Sugiyono, (2005: 11).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representative. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengatahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel ataupun (independen) tanpa membuat perbandingan, atau

(57)

36

Sedangkan asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Pendekatan ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang terjadi dan kemudian menurut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika x maka y, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel independen. Sedangkan survey mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologi maupun psikologis. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang reprensentatif (Sugiono, 2005 : 7)

Penelitian ini bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data di lapangan. Untuk

(58)

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi menurut Rianto (2001 : 63) dapat didefinisikan sebagian suatu himpunan yang terdiri dari orang, hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda, yang mempunyai

kesamaan sifat. Menurut Sugiono (2010 : 117) “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang dimiliki kualitas dan krakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah sekelompok orang, kegiatan atau kejadian segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002 : 115). Populasi dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 174 siswa yang terbagi dalam enam kelas, seperti yang terlihat pada Tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3. Jumlah Siswa Kelas X Semester Ganjil SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013

No Kelas Jumlah siswa

(59)

38

2. Sampel

Menurut Arikunto (2007 : 131) sampel adalah sebagaian atau wakil populasi yang

diteliti. Sugiyono (2010 : 118) mengemukakan “Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumus Cochran, karena dengan menggunakan rumus Cochran sampel yang diambil dapat mewakili populasi sebab rumus Cochran berdasarkan jenis kelamin, sehingga sampel laki-laki dan perempuan bisa sama rata sesuai dengan porsinya, tidak hanya perempuan atau laki-laki semua yang akan dijadikan sampel, yaitu

keterangan :

n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi

T = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)

p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1 – p

1 = Bilangan konstan (Sudarmanto,2011).

Berdasarkan rumus di atas, besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung sebagai berikut:

p = = 0,39 ; (Proporsi untuk laki-laki)

q = 1 – 0,39 = 0,61 ; (Proporsi untuk siswa perempuan) t².p.q = 1,96² x 0,39 x 0,61 = 0,9139

(60)

n =

n =

=

118,11 dibulatkan menjadi 118

Jadi, besarnya sampel dalam penelitian adalah 118 siswa.

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel adalah proportional random sampling yaitu pengambilan sampel dengan memperhatikan proporsi jumlah sub-sub populasi. Karena ada beberapa kelas dimana setiap kelas tidak ada yang diunggulkan jadi kelas itu homogen (Sugiono, 2005: 73). Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional. Obyek penelitian adalah kelas X semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur. Agar sampel yang diambil lebih proposional. Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : Jumlah sampel tiap kelas = jumlah sampel x jumlah siswa setiap kelas

jumlah populasi

(61)

40

Untuk lebih jelasnya sampel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4 sebagai berikut.

Tabel 4. Proposi sampel penelitian siswa kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur

No Kelas Jumlah siswa Sampel

1 X 1 31 siswa 21

2 X 2 32 siswa 22

3 X 3 30 siswa 20

4 X 4 30 siswa 20

5 X 5 26 siswa 18

6 X 6 25 siswa 17

Jumlah 174 siswa 118

Sumber : Tata Usaha SMAN 1 LABUHAN RATU TAHUN 2012

C. Definisi Operasional Variabel

Devinisi variabel secara oprasional adalah mendeskripsikan variabel penelitian sedemikian rupa, sehingga variabel tersebut spesifik dan terukur. Menurut Basrowi dan Kasinu, (2007: 79) definisi operasional variabel berarti

mendefinisikan secara operasional suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep, dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur.

(62)

Tabel 5. Indikator, sub indikator, dan skala pengukuran variabel

Variabel Indikator Sub Indikator Skala Perhatian

 Menyediakan alat tulis dan perlengkapan sekolah

 Memberikan penerangan dan tempat belajar yang baik

 Memenuhi keperluan sekolah anak

 Suasana rumah yang kondusif untuk belajar anak

 Membantu kesulitan pada saat belajar anak

 Mengizinkan anak belajar kelompok

 Bertanya pengalaman pada saat disekolahan

 Mengetahui

perkembangan dan masalah anak pada saat disekolah

 Memberikan teguran kepada anak saat membolos sekolah

 Disiplin pada waktu pulang sekolah

 Memberi tau kepada anak agar tidak pulang sekolah terlambat

 Memberi peraturan waktu untuk belajar

 Membatasi menonton tv dan belajar

 Membuat jadwal pelajaran

 Melaksanakan jadwal secara teratur, disiplin,

(63)

42

 Tehnik yang digunakan dalam membuat dan mecatat materi pelajaran

 Membuat catatan dalam membaca

 Kegiatan untuk mengulangi pelajaran yang sudah lewat agar pada saat mengahadapi pelajaran ekonomi kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur mata pelajaran 2012/2013

Interval

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

(64)

melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui keadaan sekolah dan lingkungan belajar di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010 :199). Angket/kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan data tentang perhatian orang tua dan cara belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semeter ganjil SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah siswa dan nilai semester ganjil kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur tahun pelajaran 2012/2013 serta pendapat teori-teori yang diperlukan dalam penelitian ini.

4. Wawancara

Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interview) untuk

(65)

44

E. Uji Persyaratan Instrumen

1. Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan suatu alat pengukuran cukup akurat stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total. Metode uji kevaliditas yang digunakan dalam penelitian ini (Arikunto, 2006 : 170).

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur secara tepat untuk mengetahui tingkat validitas alat ukur maka terlebih dahulu dilakukan uji coba dan hasilnya dianalisis untuk menguji tingkat validitas angket atau alat pengukur data dapat digunakan teknik korelasi Product Moment, sebagai berikut :

=

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara X dan Y N = Jumlah responden yang diteliti X = Skor butir soal

Y = Skor soal

(66)

Berikut disajikan tabel hasil validitas tes pada 20 orang responden dengan 16 item pertanyaan.

Tabel 6. Hasil Analisis Uji Validitas Tes Untuk Variabel X1

Item Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

1 0,503 0,44 Valid

Sumber : Hasil Pengolongan Data 2012

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua item soal yang diujikan terdapat satu buah soal yang tidak valid, ini diketahui dari nilai rhitung dari butir soal nomor 6 yaitu 0,285 lebih kecil dari rhitung yaitu 0,44. Untuk soal-soal yang tidak valid tersebut selanjutnya dibuang atau di drop.

(67)

46

Tabel 7. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 Item Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

1 0,655 0,44 Valid

Sember : hasil Pengolahan Data 2012

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua item soal yang diujikan terdapat satu buah soal yang tidak valid, ini diketahui dari nilai rhitung dari butir soal nomor 6 yaitu 0,214 lebih kecil dari rhitung yaitu 0,44. Untuk soal-soal yang tidak valid tersebut selanjutnya dibuang atau di drop. Sebab kita dapat membuang item atau soal yang tidak valid ini dan melakukan proses pembuatan karya ilmiah dengan menggunakan soal-soal pada instrument yang valid saja.

2. Uji Realibilitas Angket

(68)

Keterangan :

r11 : Reliabilitas instrumen

2

i : Skor tiap-tiap item n : Banyaknya butir soal

2

t : Varians total

(Suharsimi Arikunto, 2002: 193)

Tabel 8. Interprestasi Reliabilitas Instrumen

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 − 1,00

Dengan kriteria uji adalah jika ฀ dengan taraf signifikan 0,05 maka alat ukur tersebut reliabel dan sebaliknya, jika < maka item

pertanyaan tersebut tidak reliabel.

Apabila ternyata data yang diperoleh dinyatakan reliabel, maka criteria penafsiran indeks korelasinya ( r ) dapat dilihat sebagai berikut:

0, 800 sampai dengan 1, 000 = sangat tinggi 0, 600 sampai dengan 0, 799 = tinggi

0, 400 sampai dengan 0, 599 = cukup 0, 200 sampai dengan 0, 399 = rendah

Gambar

Tabel
Tabel 1. Hasil Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa
Tabel 2. Hasil penelitian yang relevan
Gambar 1. Model teoritis pengaruh variabel X1 , dan X2 terhadap Y       (Sugiyono, 2010)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMA Negeri 21 Bandar Tahun Pelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk apakah ada pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua, cara guru mengajar, dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas

variabel keadaan ekonomi orang tua siswa, disiplin belajar dan perhatian orang tua, dan judul penelitian yang diajukan adalah: &#34; Pengaruh Keadaan Ekonomi Orang Tua dan

dengan judul: “H ubungan Antara Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 1 Medan T.P 2013/2014 ”... Bagaimana

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara cara belajar dan perhatian orang tua secara bersama-sama dengan prestasi

Saran Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara tingkat perhatian orang tua dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar siswa, maka

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara perhatian orang tua dan kemandirian belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X SMAN 1 Basa Ampek Balai hal ini di tunjukan pada nilai koefisien