• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stairway To Heaven Esai Sosio Musikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Stairway To Heaven Esai Sosio Musikologi"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

i

Stairway To Heaven

(Esai Sosio-Musikologi)© Februari 2013

Diterbitkan Oleh CV. R.A.De.Rozarie Jl. Ikan Lumba-Lumba 40

Surabaya, 60177 Jawa Timur

Negara Kesatuan Republik Indonesia Surat Elektronik: penerbit_de.rozarie@yahoo.com

Telepon: 081333330187 Laman: www.derozarie.co.id

Dicetak Oleh Lingkar Graphic Jl. Nangka 1 Maguwoharjo

Yogyakarta

(2)

ii

Stairway To Heaven

(Esai Sosio-Musikologi)© Februari 2013

Penulis: Hardiat Dani Satria

Editor: Tomy M Saragih, S.H., M.H. (www.jii-ces.biz) Tata Letak: Eko Puji Sulistyo

Perancang Sampul: Eko Puji Sulistyo Desain Kode Batang: Eko Puji Sulistyo

Angka Buku Standar Internasional: 97806021728314 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Katalog Dalam Terbitan

Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang digunakan atau direproduksi dengan tujuan komersial dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari CV. R.A.De.Rozarie kecuali

dalam hal penukilan untuk keperluan artikel atau karangan ilmiah dengan menyebutkan judul dan penerbit buku ini secara lengkap sebagai sumber

referensi. Terima kasih

(3)

i

KATA PENGANTAR

Hidup dalam Musik, Musik dalam Hidup

Bagi siapapun yang pernah mengalami di kala tumbuh dewasa, duduk berjam-jam di depan boombox murah, membuka lipatan-lipatan sampul penuh warna, mengeja berulang-ulang potongan-potongan huruf dan kata, serta termangu di depan siraman audio bahkan dengan kualitasnya yang paling terbatas dan menemukan bahwa pengalaman ini lebih transendental daripada keharusan duduk di langgar dan surau mengeja huruf-huruf bahasa asing, jalan hidup mereka sudah jelas. Musik akan menjadi bagian terbesar hidup mereka dan tidak ada hal lain yang bisa menggantikan fungsi musik dalam memberi arti dan definisi bagi hidup mereka. Bisa dipastikan musik telah dan akan menjadi juru selamat mereka.

(4)

ii

Anda mungkin telah lupa tentang hari pertama di sekolah menengah atau kapan misalnya Anda tertarik dengan perempuan di lapangan sekolah, tetapi Anda pasti akan selalu ingat di mana pertama kali

mendengarkan “Electrolite” dari R.E.M, “The Man Who Sold The World” versi Nirvana atau “Black Hole Sun,”

dari Soundgarden. Anda tidak hanya masih ingat, Anda pasti masih ingat warna matahari sore itu, bau rerumputan atau bau serangga yang mulai menyerang malam. Demikian kuatnya musik, sehingga bagi Anda yang kemudian tidak diberkati dengan cukup bakat dan kemampuan untuk memainkan dan menciptakan musik, yang Anda hanya dapat lakukan adalah menulis, menulis dan menulis tentangnya.

(5)

iii

menarik dari hidup Anda dan hidup semua orang di dunia. Dan satu-satunya cara yang membuat saya mau menulis sebagian dari perjalanan hidup saya adalah karena musik yang telah menjadi soundtrack dan lebih dari itu juga telah memberinya arti. Saya tidak tahu apakah Dani sedang melakukan itu, tapi butuh keberanian untuk menulis tentang hidup melalui musik.

Taufiq Rahman Tangerang, 6 Januari 2013

Founder Jakartabeat.Net

(6)

iv

Industri Musik Bagi Kemajuan Bangsa 15 Bab 3

Kuatnya Tenung Suatu Lirik 25 Bab 4

Catatan Petualangan Idealis Taufiq Rahman

Mencari Rock n Roll 30

Lima Album Indonesia Terbaik Tahun 2012 56 Bab 8

Tesis Another Brick In The Wall Secara Amatir 67 Bab 9

OK Computer: Era Labil Menuju Perombakan Rock 81 Bab 10

Homicide, Suara Mahasiswa, Dan Kolom Opini

(7)

1

(8)

2

Stairway to Heaven diilhami dari lagu milik band

Inggris “Led Zeppelin” yang sangat saya gemari. Alasan penggunaan judul ini karena lagu tersebut memiliki dampak besar bagi masyarakat. Berbagai interpretasi atas lagu ini beragam muncul di berbagai kalangan masyarakat. Bisa dikatakan, interpretasi atas lagu ini merangsang masyarakat untuk menganalisanya secara kritis. Dan saya menganggap lagu ini salah satu lagu yang memiliki nilai sosio-musikologi tinggi.

Sosio-musikologi merupakan istilah yang saya ciptakan terkait adanya hal-hal yang berkorelasi dengan musik yang dianalisa dengan perspektif sosiologis. Frase ini juga berarti dampak dari adanya musik tertentu ataupun hal-hal yang berkaitan dengan musik. Tidak bisa dipungkiri memang, banyak pengalaman manusia bisa diceritakan dengan adanya musik. Tidak hanya alunan nada berupa musik saja yang dapat dianalisa dengan menggunakan sosio-musikologi. Akan tetapi, lagu, album, personel band, pencipta lagu, pengalaman musisi, dan buku yang ditulis berdasarkan musik juga menjadi kajian utama dalam aplikasi ini.

(9)

3

(10)

4

BAB 1

(11)

5 A. Senjakala Musik Modern

Industri musik memang suatu arena tersendiri dalam jagat hiburan dunia. Perkembangannya begitu pesat lantaran bertambahnya peminat hiburan jenis ini. Memang, suatu karya seni itu tidak dapat dipisahkan dengan karya seni yang lain. Mereka semua saling berintegrasi sehingga saling mempengaruhi nilai dalam satuan seni.

Sejarah perkembangan musik merupakan cerita yang sudah kuno, dari zaman prasejarah pun telah tumbuh subur. Musik menjadi suatu kebutuhan ketika manusia mengalami kekosongan dalam hidupnya. Maka dari itu untuk menghindari kejenuhan dan kebosanan, manusia menciptakan seni agar hidupnya selalu terisi. Musik bukan suatu seni modern, akan tetapi instrumen serta fungsinya akan semakin kompleks menuju hal yang mutakhir.

(12)

6

sehari-hari seorang budak tersebut. Hanya dengan musik mereka berbicara, mengekspresikan sesuatu serta sebagai teman hidup.

Akibat suatu penindasan yang bertubi-tubi, musik menjadi sebuah karya seni yang bernilai tinggi bagi para pemainnya. Hal ini diungkapkan sendiri oleh budak karena, hanya dengan musik mereka hidup. Mereka memandang sebuah karya telah sereligius tersebut. Sampai saat itu, musik menjadi sebuah hiburan yang cara penyajiannya hanya dipentaskan dalam pertunjukan. Hal ini adalah awal perkembangan musik modern yang menjadi acuan apresiasi karya seni dalam bentuk suara.

B. Apresiasi Musik: Segmentasi Awal Kebutuhan

Industri

(13)

7

pengarsipan. Suatu metode untuk menyimpan hasil karya manusia ke dalam media yang dapat disusun.

Pengarsipan musik pertama kali dilakukan di Amerika pada abad ke-18, yaitu dengan menggunakan perekam pita hitam. Cara ini hanya biasa dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, dan hanya musik tertentu juga yang direkam, seperti lagu kebangsaan. Pada waktu itu, hanya negara yang bisa melakukan rekaman musik lantaran alat-alat seperti itu sangat langka.

Perkembangan selanjutnya adalah ditemukannya alat untuk memproduksi piringan hitam atau cakram hitam secara masal. Komersialisasi ini didorong oleh perkembangan industri yang memiliki alat-alat lebih canggih, serta dapat dijual ke banyak orang. Persebaran informasi ini mengundang minat orang untuk mengabadikan karyanya agar selalu dapat dinikmati setiap saat. Maka dari itu, sebagai pionir yang menjadi musisi adalah orang kaya yang dapat membeli alat musik serta studio tempat rekaman.

(14)

8

perkembangan sosial yang nantinya akan menghapus perbudakan secara konkret karena adanya kerjasama antara orang kaya dengan budak.

C. Wujud Fisik Musik: Pengarsipan Musik Modern

Pengarsipan secara komersial sangat marak ketika abad ke-19 di Inggris dan Amerika. Bermula dari hobi, banyak seniman musik yang membuat lagu-lagu

untuk diperdagangkan.”it‟s about money dan business”

adalah pepatah yang membuat industri musik menjadi terkenal cepat. Pada tahun 1940-an, proses rekaman bukan lagi menjadi hal yang istimewa. Pada akhirnya, persaingan antar musisi untuk mendapatkan profit adalah kompetisi tersendiri di industri musik.

(15)

9

saat ini, pada era abad ke-21 kita sehendaknya melihat bahwa wujud kreativitas yang dapat dikembangkan antara lain musik. Untuk kasus lokal di Indonesia, kita ketahui bahwa pada tahun 2010 kontribusi dari musik untuk PDB mencapai 0,37%. Hal ini menandakan bahwa industri musik merupakan sebuah ladang wirausaha yang patut untuk digeluti. Mengutip perkataan Denny Sakrie, bahwa industri musik tidak akan kiamat, karena musisi dan pihak menajemen akan memutar otak agar musiknya dapat tetap terjual.

Maka dari itu, perlu adanya pengembangan musik ini sebagai ranah industri kreatif yang menjadi sumber utama pendapatan negara. Meskipun tidak dapat menyaingi pendapatan yang lain, segmen musik dapat berkontribusi besar hingga 3% untuk PDB. Sebuah harapan yang visioner lantaran dari pihak masyarakat mulai peduli dengan industri kreatif. Selain itu, kita sebagai mahasiswa juga hendaknya dapat berkontribusi besar juga terhadap industri musik sebagai industri kreatif ini.

D. Pengembangan Industri Kreatif

(16)

10

dan pangan. Persaingan dan kondisi permintaan barang-barang sandang, papan, dan pangan sangatlah besar. Apabila ingin menjadikan industri kebutuhan pokok tersebut bertahan dipasaran, maka dibutuhkan manajemen dan variasi barang yang banyak. Akan tetapi, untuk merealisasikan hal tersebut, dibutuhkan modal yang sangat besar. Dari segi modal tenaga dan modal uang harus tercukupi agar mampu berkompetisi di tengah persaingan pasar. Dengan modal yang kecil, dan tata kelola yang seadanya, akan membentuk industri bahan pokok ini menghasilkan profit yang relatif kecil juga. Apalagi tidak semua orang tidak memiliki modal yang cukup untuk berwirausaha bahan pokok ini. Solusi untuk masalah ini, dibutuhkan ranah pekerjaan wirausaha yang membutuhkan modal relatif kecil dan dapat diterapkan oleh siapa saja.

(17)

11

Selain itu, hal yang perlu dicontoh bagi masyarakat dan pemerintah untuk mengembangkan kreativitas manusia antara lain pemberian alat musik berupa donasi. Seperti yang telah dilakukan oleh Rolling Stone Indonesia dengan kegiatan “1000 Gitar Untuk

Anak Indonesia” dengan tagline uniknya “1 Gitar, 1000

Nada, Sejuta Harapan”. Sebuah langkah konkret yang seharusnya menjadi contoh bagi pemerintah agar selalu memfasilitasi dan memberikan peluang bagi masyarakat secara konkret.

Teringat lagu Iwan Fals yang berjudul Sarjana Muda menandakan bahwa fenomena pencarian pekerjaan bukanlah perkara yang mudah. Bagi mahasiswa pun hal ini menjadi momok yang menakutkan ketika terjun di dunia kerja nanti. Seleksi semakin ketat, sedangkan hal yang dipelajari saat kuliah belum tentu sepenuhnya terpakai saat bekerja. Maka dari itu, pengembangan kreativitas sangatlah diperlukan bagi mahasiswa yang telah dibekali kemampuan akademis dan ilmiah ini.

(18)

12

lulusan dengan keterampilan untuk bekerja dan menjadi pegawai. Lulusan sarjana yang menganggur pada dasarnya memiliki kemampuan logika ilmiah yang sebelumnya ditempa di perguruan tinggi. Sebagian besar perguruan tinggi sudah memberikan softskill bagi mahasiswanya untuk dapat mengelola dan mengatur suatu perencanaan. Selain itu, berkat kemampuan logika tersebut – mahasiswa lulusan sarjana diharapkan memiliki paradigma serta kreativitas dalam menciptakan sesuatu.

Nantinya, jika kita dapat memanfaatkan tenaga lulusan sarjana untuk secara langsung terjun ke industri kreatif, terutama industri musik ini dapat membuat budaya musik semakin kokoh di Indonesia. Selama ini kita selalu menyepelekan bahwa seni dan ilmiah sebagai hal terpisah, padahal apabila diharmonisasikan akan terbentuk berjuta peluang untuk sukses.

(19)

13

berbasis seni, teknologi, dan barang konsumsi. Seakan-akan industri ini memiliki muatan nilai complementer sehingga dapat membuat nilai jual suatu barang dapat meningkat.

Bahkan untuk permasalahan yang menimpa di industri musik dunia, seperti pembajakan akan dapat ditangani dengan mahasiswa yang dibekali kemampuan wirausaha. Mereka akan memutar otak untuk menyelamatkan industri musik ini agar selalu dapat eksis di masyarakat. Dan, musisi pun tidak perlu cemas musiknya akan dibajak, dan tidak terjual. Karena, dengan budaya wirausaha, segala peluang akan tercipta. Bahkan era digital yang konon sangat berbahaya bagi kreativitas pun sangat berpengaruh besar. Yang perlu dilakukan adalah melawan era digital dengan kreativitas pengelola musik berdasarkan semangat wirausaha.

(20)

14

(21)

15

(22)

16

Berbagai alternatif telah dilakukan agar kegiatan perekonomian dapat berkembang. Mulai dari kegiatan penyuluhan tentang pentingnya wirausaha agar minat masyarakat bertambah. Akan tetapi, kita seharusnya memberikan solusi yang sekiranya masyarakat menyukai untuk melakukan wirausaha. Dengan demikian, pilihan usaha akan jatuh pada hobi yang masyarakat sukai dan saat ini berkembang serta sangat digandrungi.

Alternatif usaha yang dapat ditawarkan adalah industri musik. Menjamurnya tayangan televisi yang memuat acara musik menandakan antusiasme masyarakat terhadap dunia olah nada ini. Sebagai contoh, pada acara pagi hari terdapat sebuah tayangan yang menampilkan berbagai macam musik populer saat ini. Acara DahSyat contohnya, mendapatkan sedotan pemirsa luar biasa yang saat ini telah bertahan lebih dari tiga tahun. Jika masyarakat sangat menggandrungi acara ini, menandakan bahwa permintaan akan industri musik populer sangatlah besar. Maka dari itu perlu adanya sumber daya yang akan terus mengembangkan musik populer ini.

(23)

17

adalah musik yang menampilkan dari scene non populer dan lebih terkenal bagi komunitasnya saja. Saat ini, scene indie memuat berbagai unsur wirausaha yang

baik. Mulai dari usaha mendirikan merchandise center yang dapat menunjang penjualan musik mereka selain manggung. Sebagai contoh antusias besar musik indie yang saat ini secara blak-blakan dipasarkan di stasiun televisi komersil antara lain RadioShow.

Dengan adanya RadioShow ini menandakan bahwa tidak hanya musik populer yang dapat dikonsumsi oleh khalayak umum. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sangat menghendaki dan berlomba-lomba untuk mengikuti musik-musik populer dan indie. Hanya saja yang perlu dikembangkan untuk menunjang industri musik ini adalah ketersediaan tempat untuk memproduksi. Seni musik dapat menjadi pondasi perekonomian para remaja dan pemuda. Kita harus sadar dan mengerti keinginan para pemuda, bahwa tidak semua wirausaha adalah berasal dari hal yang itu-itu saja.

(24)

18

melindungi karya di industri musik dengan berbagai kewenangannya. Terus berkarya merupakan modal utama untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dan musik merupakan salah satu jalan keluarnya.

A. Musik: Pemberontakan Dari Pembajakan

Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan sebuah bentuk apresiasi terhadap karya manusia. Karya yang dapat dikategorikan antara lain buah pemikiran, hasil karya seni, hasil penelitian, dan hasil catatan. Dengan adanya sistem paten, akan membuat suatu penghargaan tersendiri kepada penemu dan pencipta suatu karya. Sebelum adanya sistem paten ini, setiap orang berhak menggunakan buah karya orang lain dan menganggapnya hal yang biasa. Hal ini juga sangat erat kaitannya dengan kondisi industri musik di Indonesia.

(25)

19

Era digital dengan segala kemudahan mengakses hasil karya seni, terutama musik menjadi sasaran empuk untuk diunduhnya. Era kaset, piringan hitam, dan CD semakin terpinggirkan lantaran di internet siapapun bisa menikmatinya tanpa harus membeli. Tantangan ini harus dilihat sebagai kondisi bisnis yang harus dilawan dengan kreativitas kita sebagai wirausaha musik. Modal Indonesia sangat besar dari segi penduduk, dan cenderung akan memperkokoh wirausaha musik bisa dapat dimanfaatkan potensinya.

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar. Bahkan memasuki lima besar penduduk dunia, dengan demikian potensi sumber daya manusia juga tergolong besar. Hal ini yang menjadi modal bangsa Indonesia untuk memperkaya HAKI. Akan tetapi, masalah yang sangat krusial terhadap HAKI ini adalah bentuk pembajakan. Mulai dari pembajakan karya-karya produksi tanpa membeli resmi dari penciptanya, hingga membuat karya saingan dengan kualitas yang lebih rendah dengan mengatasnamakan karya asli.

(26)

20

membuat masyarakat cenderung malas untuk membeli karya yang asli. Hal ini dikarenakan kualitas karya asli dan karya bajakan hampir tipis perbedaannya. Akibatnya, pelanggaran HAKI ini membuat para pencipta karya tidak mendapatkan hasil yang optimal dari kerja kerasnya.

Meskipun akibat dari pembajakan tersebut muncul DVD bajakan akan membuat perekonomian bawah menjadi bangkit, sebenarnya akan meningkatkan kemalasan bagi kreativitas. Lapangan pekerjaan yang semakin menipis membuat pembajakan menjadi jalan keluar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari pembajak dan para penjual barang bajakan. Namun, yang dipermasalahkan adalah bahwa pembajakan akan membentuk sikap malas dan sulit bersaing secara kreativitas dan inovatif.

(27)

21

disimpulkan bahwa pada dasarnya musisi harus dibekali secara nyata keterampilan wirausaha.

Bahkan sebenarnya era digital juga merupakan tantangan yang harus didobrak dengan kreativitas berwirausaha. Yang terpenting adalah kreativitas akan terus berproduksi dan kombinasi kemampuan wirausaha musisi. Kombinasi ini akan menghancurkan dan meluluhlantahkan era digital, layaknya musisi terdahulu dalam mencari studio musik. Perjuangan akan selalu ada, dan perlawanan dengan musik tidak akan pernah berakhir.

B. Riset Minggu Ini: The Rain Song* Yang

Seharusnya Tidak Banyak Berubah

Kondisi cuaca yang tidak menentu tidak hanya membuat pola menjemur baju menjadi sulit. Selain itu, tidak hanya membuat sepatu menjadi kebasahan, dan keesokan harinya dipakai sehingga menciptakan efek bau kaki. Banyak hal yang bisa diceritakan dari hujan, seperti kangen, nostalgia, malas, dan marah. Tidak jarang, orang yang beraktivitas dan memiliki mobilitas tinggi benci dengan hujan, bahkan hydrophobia.

(28)

22

terbiasa dengan kondisi sederhana. Bagi yang masih bisa menikmati apapun, termasuk mendengarkan musik selagi hujan, disarankan mencoba playlist yang berisi campuran lagu filosofi hujan ini. Mulai dari hal yang intim-melankolis sampai dengan hal yang politis-nihilis sebagian besar dan general akan disajikan dalam grand mixtape ini.

Alasan saya membuat kompilasi lagu-lagu ini karena kondisi cuaca panas-hujan yang tidak dapat diperkirakan. Maka dari itu saya melakukan riset tentang musik apa saja yang sekiranya cocok untuk merepresentasikan hujan menurut pengalaman pribadi. Kenapa berisi hanya lima lagu?

Pada dasarnya ini lagu utama yang direkomendasikan untuk hal-hal yang berkaitan dengan hujan. Maka terciptalah grand mixtape personal ini, yang bisa kapan saja dibantah dan kapan saja bisa relevan dengan keadaan.

C. Sepanjang Jalan Kenangan – Tetty Kadi

(29)

23

Kalaupun hanya bernostalgia hanya sebantar dan tetap berfokus kepada masa depan, kenapa tidak? Mungkin yang dimaksud Mbah Tejo ini adalah nostalgia yang terlalu berlebihan hingga menganggu aktivitas saat ini.

Pada dasarnya, saya memilih lagu ini karena orang tua saya sering menyetel radio untuk tembang kenangan. Tidak dapat dipungkiri, dampak dari lagu ini sangat besar, bahkan sering menjadi anthem pada acara reuni SMA oleh angkatan yang sudah belasan tahun dan puluhan tahun tidak bertemu. Soundtrack reuni ini menekankan kepada suasana kenangan hujan yang rintik-rintik di awal bulan yang menjadi latar indahnya masa lalu.

(30)

24

D. November Rain– Gun n Roses

Disarankan, jangan melihat video klip lagu ini. Kekuatan mistis lagu ini akan berkurang saat seseorang sudah terkonstruksi melalui indera penglihatan dengan menonton Axl di pelaminan dan Slash bersolo gitar yang pastinya dibuat dengan harga mahal. Seperti biasa, biarkan imajinasi kita kembali bergerilya menikmati dentingan suara piano dan lead-lead gitar yang paling banyak tutorialnya di youtube. Di situ akan terdengar kesedihan Axl Rose yang kehilangan perempuan yang dicintainya (menurut video klip). Saya sendiri menangkapnya intinya akumulasi kesedihan dari sepasang kekasih. Dampak dari lagu ini juga sangat besar untuk anak kosan. Di kosan saya, sontak ketika hujan di bulan November, lagu ini menjadi primadona ulikan gitar kopong. Selain itu, suara MP3 dinyalakan saat hujan, yang juga menjadi ritual manusia dalam memperingati hujan di bulan November ini. Bahkan saat pergantian bulan dari Oktober ke November, trending topic bertemakan November Rain. Berapa manusia

(31)
(32)

25

(33)
(34)

26

A. Hujan Jangan Marah – Efek Rumah Kaca

Lihatkah? aku pucat pasi, sembilu hisapi jemari; setiap ku peluk dan menangisi hijau pucatnya cemara; yang sedih aku letih; dengarkah? Jantungku menyerah, terbelah di tanah yang merah; Gelisah dan hanya suka bertanya pada musim kering; melemah dan melemah; Hujan, hujan jangan marah...

Lirik yang simpel namun dapat meneriakkan gaungnya tanpa bosan kepada hujan di luar jendela. Tidak hanya melulu membicarakan masalah nostalgia dan kesedihan percintaan, Efek Rumah Kaca berbicara lebih fundamental mengenai hujan. Alam yang rusak, mengakibatkan kekeringan dan ketika hujan datang terjadilah bencana. Hal yang menjadi santapan kita di media massa, namun jarang diceritakan dalam sebuah lagu. Menurut saya, ini lagu sangat Efek Rumah Kaca, karena kemarahan hujan dikarenakan adanya efek rumah kaca yang merusak ozon.

(35)

27

berteduh. Mereka ketika itu secara bersama-sama meneriakkan Hujan, hujan jangan marah! sampai lagu selesai bersama Cholil Mahmud. Dan seketika hujan berhenti seakan mengaminkan teriakan para penonton agar hujan jangan marah. So epic...

B. Lullaby– Andre Harihandoyo and Sonic People Saya telah membuktikannya, mendengarkan lima lagu dalam Sons For Rainy Days Andre Harihandoyo and Sonic People di saat hujan dan langsung tertidur. Terlepas saya tipe yang mudah tertidur, lagu ini telah membuat saya terjebak tiga kali ke neverland. Terutama pada lagu terakhir yang sekaliber dengan dongeng fabel. Lullaby mengandung zat penenang yang dibuat dengan bentuk gelombang audiosonik.

Lullaby adalah lagu nina bobo yang kontekstual dengan keadaan hujan di luar rumah. Menurut saya, album Songs For Rainy Days merupakan album musik Indonesia yang didedikasikan untuk hujan. Coba dengarkan “Sleep child, dream on your pillow, Sleep child, the angels are here” yang diulang berkali-kali

(36)

28

berpengaruh berkali-kali lipat membuat relaksasi dibandingkan CD audio hadiah buku ESQ.

C. Paranoid Android– Radiohead

Coba rasakan saat Anda sedang menaiki angkutan umum di siang hari (kondisi sedang panas-panasnya). Lagu ini saya masukkan ke dalam playlist ini karena kejadian di angkot yang luar biasa tidak terduga. Kondisi angkot yang crowd ini bagaikan intro awal lagu Paranoid Andoid yang berkisah tentang keanehan yang

tidak bisa saya terjemahkan. Selanjutnya pada bagian kedua, keadaan mulai aneh dan semakin gila, dan selaras dengan pikiran saya yang semakin panas dipanggang oleh sauna angkot ini.

(37)

29

ini menurut saya adalah sebagai ritual dan doa pemanggil hujan pada era digital dan era filsafat eksistensialis. Simak lirik berikut ini:

Rain down, rain down Come on rain down on me From a great height

From a great height... height... Rain down, rain down

Come on rain down on me From a great height

From a great height... height... Rain down, rain down

Come on rain down on me

(38)

30

BAB 4

Catatan Petualangan Idealis Taufiq Rahman

(39)

31 di jakartabeat.net. Akan tetapi setelah dilihat secara seksama ada kata Syeh Siti Jenar, Sundel Bolong, Mahasiswa, dan Danau Michigan yang saya tebak adalah kisah perjalanan dan pengalamannya dalam penulisan buku ini.

(40)

32

yaitu sangat mendalam (banyak gagasan-gagasan baru). Bagi saya, tulisan semacam inilah yang sangat bagus untuk meningkatkan wawasan, karena dengan bahasa ringan dan pembawaannya seperti bercerita yang membuat tulisan-tulisan tersebut mudah dicerna, meskipun dengan tema berat.

Sebagai anggota baru tentunya saya telah mengutak atik arsip-arsip tulisan lama dan baru, dan melihat berbagai kontributor menulis dengan hal-hal yang disukainya. Salah satunya Taufiq Rahman yang saya lihat kerap menuliskan musik pada aspek politis dan dampak sosialnya. Sedangkan kontributor lainnya ada yang berfokus kepada masalah pluralisme dan agama, skema hip-hop, metal, grunge, dan hobi-hobi yang memiliki gagasan-gagasan baru. Maka dari itu, tidak heran sebagai penggemar baru para kontributor, saya meng-kepo lewat jejaring sosial, dan meng-add facebook para kontributor. Dan ternyata mereka

memiliki kedekatan dan keakraban satu sama lainnya, meskipun kesemuanya berada pada jarak yang jauh.

(41)

33

Pada bulan awal September, saya yang kebetulan telah meng-add facebook Taufiq Rahman, salah satu founder jakartabeat.net mengunggah sampul buku yang saya

sebutkan di atas tadi. Buku dengan sampul hitam yang dibubuhi kata-kata dengan penekanan tebal berwarna merah yang menekankan judul buku tersebut. Tidak main-main, judul yang sangat mengena di kepala

tersebut adalah “Lokasi Tidak Ditemukan: Mencari Rock and Roll Sampai 15.000 Kilometer”.

Sebulan setelah perkenalan sampul buku di facebook tersebut, di situs jakartabeat.net pada awal

(42)

34

Stasiun Universitas Indonesia, saya melihat buku ini terpampang ciamik di Kedai Cak Tarno.

Saya membaca buku tersebut perlahan-lahan satu persatu dan sesekalinya berhenti sejanak untuk berpikir atau sekadar melamun. Buku ini saya selesaikan membacanya seminggu, karena saya juga kebetulan sedang UTS di kampus, jadi lebih memprioritaskan tugas terlebih dahulu. Setelah seminggu selesai membaca buku tersebut, saya mengkonstatir bahwa buku ini lebih menyerupai catatan harian. Buku ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Amarah, Telaah, dan Ziarah. Selain itu buku ini dibuka oleh kata pengantar Harlan Boer yang notabene juga adalah seorang kontributor jakartabeat.net. Harlan Boer menjelaskan mengenai

Segitiga “Selera-Antusiasme-Independesi” Yang Tidak Melulu Sama Sisi, Namun Ekstra Sip!. Kata pengantar ini menjelaskan tentang pandangan Harlan Boer terhadap sosok Taufiq Rahman dalam penulisan buku ini. Hal yang menjadi poin dalam kata pengantar ini dan menarik perhatian saya adalah kalimat terakhirnya.

“Saya bukan penulis kata pengantar profesional, belum pernah pula mewawancarai atau curhat dengan para senior penulis kata pengantar, tetapi tetek-bengek ini sebaiknya Anda simpan

(43)

35

Itu karena tulisan-tulisan di halaman nanti adalah yang dipegang dengan kesungguhannya: menulis musik berarti menulis manusia.”

Kalimat “menulis musik berarti menulis manusia” ini yang saya anggap keren. Karena menulis tentang musik yang berkaitan dengan nada-nada saja merupakan hal yang biasa, maka dari itu fenomena musik sendiri dan dampak secara sosialnya juga seharusnya dituliskan. Saya yakin, menulis musik bukan perkara yang mudah, dan perlu riset yang luas yang mencakup berbagai pengetahuan untuk mempertajam tulisan musik itu sendiri. Dan, Taufiq Rahman berhasil dlaam mengkombinasikan antara selera musik, antusiasme yang tinggi dan didukung oleh independensinya yang sangat subjektif berdasarkan pengalaman Taufiq Rahman.

# Amarah

(44)

Berhala-36

Berhala Rock n Roll Itu, dan Mahakarya Punk Bukanlah Nevermind The Bollocks. Ketiga tulisan tersebut yang

secara tegas merubah pandangan-pandangan mengenai mitos-mitos fenomena musik yang ada di masyarakat. ## Telaah

Jujur saja, saya sebagai pembaca awam masih belum bisa membedakan tentang bagian Amarah dan Telaah ini. Saya hingga bolak-balik membacanya agar bisa menemukan perbedaan kedua bab ini. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki kesamaan yaitu penyangkalan terhadap mitos-mitos dan analisa commonsense dalam masyarakat. Terutama mengenai penyangkalan album terbaik Pink Floyd, yang menurut Taufiq Rahman adalah Piper At This Gates Of Dawn. Mungkin pada hanya artikel ini saya tidak bisa membedakan untuk pada bagian Amarah dan Telaah.

(45)

37

pada Grunge, Gen X, dan Senja Kala Orde Baru yang menuturkan masih dalam musik pembangkangan.

Pada tulisan Master of Reality: Album Relijius(?) ini yang membuat orang penasaran akan mengecek apakah inikah sisi spiritual dari Black Sabbath yang konon sebelumnya adalah penyembah setan. Dan tidak lupa tulisan yang seperti ditekankan pada kata pengantar oleh Harlan Boer mengenai Menulis Musik Adalah Menulis tentang Manusia yang membuka mata

bahwa menulis musik tidak hanya menganalisa nada-nada saja. Dan penelitian secara langsung Taufiq Rahman terhadap anak Punk Marjinal di Jagakarsa yang ternyata tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. Pada artikel Punk, Karang Taruna, dan Soekarno ini yang menjelaskan bahwa anak punk memiliki masa depan suram. Sifat optimis dan bekerja keras dari dalam sendiri inilah yang menjadi pijakan utama anak punk marjinal. ### Ziarah

(46)

38

musiknya diakui dunia internasional, simak tulisan Suarasama: Musik Melayu Mampir Ke Chicago. Bahkan

Neil Strauss mengomentari Suarasama.

“Tidak diragukan lagi bahwa kelompok ini telah

mencapai sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, mencari-cari sesuatu di luar batas-batas dan ke semua arah, mencari dimensi-dimensi kesejatian spiritual melalui

melodi”

Selain itu ulasan menarik yang sangat khas anak muda, dalam tulisan Rage Against The Machine di Lollapalooza 2008 yang bisa saya rasakan

kemeriahannya. Serta perjalanan melelahkan dengan berbagai cerita baru dengan mengendarai Bus Greyhound yang dikaitkan dengan Simon & Garfunkel pada tulisan Hilang di American Midwest dengan Bus Greyhound. Dan tentunya tulisan yang membuat saya sangat iri, ingin pergi kesana, yaitu Rock and Roll Hall of Fame yang sayangnya Taufiq Rahman bukan penggemar

The Beatles. Meskipun demikan, penuturan di Ziarah Ke Kuil Rock n Roll ini bisa dirasakan oleh orang-orang

(47)

39

(48)

40

BAB 5

(49)

41

Sudah terlalu telat mungkin untuk mengulas album ini. Di CD EyeFeelSix sudah terpampang tahun pembuatannya yaitu 2011. Dan sekarang telah memasuki tahun 2013, dan sebagian besar orang pastilah sudah membaca berbagai ulasannya. Tidak ada kata basi untuk kebencian. Kemarahan dan rasa sakit adalah kemutlakan yang tidak pernah habis terkikis ruang dan waktu. Maka dari itu, album ini pastinya juga tidak akan basi diulas berkali-kali selama distribusi kebencian terus ada pada manusia.

Salah satu lagu yang menyebar bagai virus, dan sangat mengena dan tidak terlupakan adalah luapan kemarahan pada sistem industri musik hip-hop. Pertama kali saya mendengarkannya di lewat laman youtube, yang dipampangkan juga liriknya. Saat itu saya baru tahu akan lagu Obituari yang jika diterjemahkan berarti daftar kematian atau berita kematian. Simak potongan rima ini:

“Kolektif deodoran, kotoran kuping sepadan Kalian dan hip-hop adalah Newmont dan air pancuran”

(50)

42

Kolektif Soul Killa, Beat Hustlers, dan Mind Freeza

dalam album Pain Per Hate menampilkan sepuluh lagu apik bagaimana cara marah dengan elegan. Pada sampul artwork, sekilas mirip dengan sampul album band punk Kelelawar Malam. Hanya saja, pada Pain Per Hate menampilkan siluet tengkorak membusuk yang memakai mahkota. Menambah kondisi nihilis pada album ini yang tercermin tidak ada yang bisa dipercayai, bahkan diri sendiri.

A. Intro

Musik pengiring kematian yang dijadikan intro pada labum ini yang menampilkan ilusi dan depresi. Hanya disajikan dalam waktu 2:35 menit saja lagu ini cocok menjadi mukadimah penuh amarah dan sergah. Lagu ini juga salah satu pembukaan album yang megah.

B. Insomnia Tingkat Tinggi

(51)

43

dongeng bagi orang yang sedang insomnia, dan akan membuatnya menjadi insomnia akut.

C. Rajah

Lagu ini dibumbui dengan musik tradisional yang cocok jadi soundtrack film Suzana ini berdurasi 4:12 menit. Selain itu dibumbui suara-suara karinding merinding membuat suasana menjadi lebih mistis pada album ini. Bercerita tentang penguasa atau raja yang telah menciptakan hegemoni bagi masyarakat. Raja yang diibaratkan sebagai arsitek dan pembuat konsepsi dalam tatanan masyarakat. Intinya tidak ada raja, dan hanyalah kita sendiri yang menentukan segala sesuatu tanpa hegemoni.

D. Hampa

“Jiwa-jiwa melayang napas seperti baka, mencari-cari senyawa molekul surga” merupakan

(52)

44

jiwa-jiwa melayang dan kritis sosial. Kehampaan menjadi hal yang dicari-cari yang ditujukan pada surga yang nyatanya adalah kehampaan.

E. Obituari

“Sudah mati, semuanya sudah mati, mikrophonmu sudah mati, tak bernyali-tak bernyali,

takkan mati-takkan mati” penggalan rima inilah yang dinyanyikan oleh ketiga personel EyeFeelSix featuring Morgue Vanguard. Mungkin ini adalah lagu yang paling banyak didengarkan dalam album ini karena kehadiran Ucok yang setiap rilisan rima barunya selalu dikejar-kejar umatnya.

(53)

45 F. Negeri Kutukan

Berkolaborasi dengan Lord Butche of The Cruel, kemarahan terhadap negara ini semakin meledak-ledak. Negara yang sudah terkomersialisasi pada era globalisasi yang membuat para korporasi semakin leluasa melakukan penindasan. Sudah tidak ada mimpi pada negeri ini. Sistem kejahatan yang sudah mengakar pada masyarakat negeri ini mulai dari trafficking oleh para penjual jasa tenaga kerja, sampai kejahatan terorganisir antara korporasi dan negara. Hal inilah yang membuat kesengsaraan akan tetap ada di negeri ini.

G. Lelah

Musik yang suaranya sudah agak obsolet khas radio lawas ini yang menjadi latar lagu ini. Dendam yang sudah mengakar, dan kebencian yang tidak pernah hilang tidak akan membuat lelah para punggawa kebencian. Meskipun Boombox sudah rusak, teriakan mereka akan terus digaungkan tanpa lelah. Mereka meneriakkan dengan nada pelan dan lelah bahwa mereka tidak akan pernah kalah melawan tirani yang telah mengakar.

(54)

46

Dibalik semua nihilis yang ada pada album ini terdapat beberapa hal yang bisa disimpulkan. Kemuakan dan kritikan yang hanya dalam tataran wacana ataupun praktis, adalah bukti social protest. Mungkin sudah banyak album yang memfokuskan pada kondisi protes sosial, namun album ini berprotes secara berdialektika.

Awalnya mereka mengutuk ketidaknyamanan, dan pada saat itu pula kegelapan akan menyelimuti. Keadaan yang cukup gelap akan menyebabkan mata terbiasa dengan kegelapan, dan secara alamiah akan menemukan cahaya sedikitpun. Terlalu bijak? Saya hanya mengutip sampul belakang sampul album ini saja. Dan tetap sepakat bahwa kutipan tersebut adalah dialektika kebencian.

(55)

47

(56)

48

Hobi membaca komik merupakan kebiasaan saya ketika waktu lenggang dan tidak ada kerjaan di kosan. Teman saya banyak merekomendasikan berbagai komik bersambung, dan sebagian besar berkisah pada dunia fantasi saja. Memang, komik fantasi seru untuk diikuti, akan tetapi jalan cerita yang sebagian besar sangat panjang membuat bosan menunggu edisi baru pada bentuk cetak ataupun onlinenya.

Pada suatu hari teman saya merekomendasikan komik dengan latar belakang cerita yang cukup nyata pada kehidupan masyarakat. Meskipun komik tersebut secara gamblang menyebutkan pada halaman depan setelah sampul “cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama, tempat, dan alur cerita, ini hanya

kebetulan saja”. Akan tetapi saya menganggapnya komik tersebut yang cukup real dan tidak terlalu fantasi. Komik tersebut adalah Beck karya Harold Sakushi yang menceritakan seorang remaja yang kehidupannya saat monoton dan pengangguran karena berhenti sekolah.

(57)

49

anjingnya. Ryusuke adalah gitaris yang memiliki kenalan langsung dengan orang Amerika yang bernama Eddie Lee (pentolan grup band terkenal Dying Breed). Ryusuke yang terpengaruh dengan gaya bermain Jimmy Page dan Eric Clapton tersebut merupakan bimbigan dari sahabatya di Amerika, Eddie Lee yang sukses terkenal di seluruh dunia bersama bandnya Dying Breed.

Eddie Lee dalam cerita tersebut diceritakan sebagai sosok icon rock n roll dan menjadi panutan musisi di dunia. Bahkan, Ryusuke yang notabene adalah teman yang pernah diajarinya terketuk hatinya untuk membuat band bernama Beck. Ryusuke merekrut Koyuki sebagai vokalis kedua dan pemain rhythm guitar. Koyuki memiliki kemampuan vokal yang terpengaruh dan sekarismatik John Lennon selalu mendapatkan pujian ketika pita suaranya bergetar untuk para penonton konser. Kemampuan Koyuki inilah yang akhirnya diketahui oleh masyarakat luas melalui debut pertama Beck di album perdananya berjudul Tabasco.

(58)

50

Eddie Lee. Mendengar kemampuan vokal Koyuki pada album tersebut membuat Eddie Lee ingin membuatkan lagu untuk Koyuki. Eddie Lee yang semakin terkenal pada waktu itu adalah peraih berbagai penghargaan Grammy, penulis lagu terbaik, dan gitaris terbaik pula.

Saat menelpon ke Jepang, Eddie Lee menyanyikan lagu ciptaannya khusus untuk Koyuki. Lagu tersebut berjudul Devil‟s Way. Namun, setelah umur Eddie Lee tidaklah panjang karena saat perjalanan ke suatu tempat akhirnya dia terbunuh di tembak di jalanan sepi. Sontak, dunia semakin banyak dipenuhi berita tentang kematian legenda rock, Eddie Lee. Bahkan konser-konser dunia pun menciptakan konser Mourning For Eddie yang berisikan pembawaan lagu ciptaan Eddie Lee yang terkenal tersebut sebagai upaya mengenang kepergiannya.

Dengan kata lain, lagu yang didengarkan Koyuki di telepon ketika Eddie Lee menelepon ke Jepang adalah lagu terakhir ciptaan Eddie. Pada komik tersebut, digambarkan bahwa ketika Koyuki menyanyikan lagu tersebut kepada teman-temannya, langsung membuat temannya takjub. “ini adalah lagu yang terbaik yang

(59)

51 hanya membayangkan kemeriahan konser dan seberapa keren lagu ciptaan Eddie Lee tersebut.

Bahkan lagu terakhir ciptaan Eddie Lee ini menjadi incaran para mafia, karena begitu terkenalnya ia hingga karya terakhirnya menjadi rebutan. Singkatnya, akhirnya karena desakan para personel Beck, lagu

Devil‟s Way diselesaikan oleh Koyuki sebagai lagu miliknya yang diserahkan langsung kepada Koyuki melalui percakapan telepon waktu lalu. Pada saat itu, dunia pun tahu bahwa lagu terakhir milik Eddie Lee diberikan kepada remaja Jepang dengan kemampuan vokal yang karismatik. Selanjutnya, konser terbesar di Inggris meminta Beck untuk menyanyikan lagu Devil‟s Way yang sudah disempurnakan oleh Koyuki. Pada saat

itu, dunia mengenal Beck dan Koyuki sebagai penerima lagu terakhir dari legenda rock.

(60)

52

sendiri hanya membaca versi cetak atau online komiknya. Seperti apa lagunya? Dan bercerita tentang apa lagu Devil‟s Way tersebut menjadi pertanyaan misterius bagi saya. Maka dari itu, saya mencari download gratis mp3 lagu tersebut dan tidak menemukannya. Mungkin itu hanya ilusi saja pada komik Beck tersebut. Saat mencari informasi tentang Devil‟s Way, ternyata Harold Sakushi adalah penggemar Radiohead, Rage Against The Machine dan Red Hot Chilli Peppers. Maka dari itu tidak heran jika format band yang dibawakan ke dalam komik Beck mirip dengan format RATM dan RHCP. Lalu, bagaimana dengan Radioheadnya?.

(61)

53

Jika menilik pada e-chords.com yang mana saya tidak cukup yakin dengan lirik Devil‟s Way yang direquest oleh pembaca. Alasan saya tidak yakin adalah

tidak ada komentar sama sekali pada request lirik tersebut. Selain itu, berbagai versi lirik juga banyak, dan hal ini yang membuat saya tidak yakin. Dan saya lebih mencari di google dengan kata kunci “devil‟s way lyric”. Dan kebetulan yang tidak disangka-sangka kata itu muncul pada lagu Radiohead yang berjudul 2+2=5 yang berada pada album Hail to The Thief.

Menurut arti lagu ini di berbagai internet, sebagian besar sepakat bahwa lagu ini menceritakan tentang keadaan yang sangat politis. Menurut George Orwell, seorang sastrawan Inggris dengan karya Nineteen Eighty-Four dan Animal Farm menyatakan bahwa ungkapan "dua ditambah dua sama dengan lima" adalah slogan yang digunakan sebagai lawan dari “dua ditambah dua sama dengan empat”. Menurut novel karya George Orwell, dalam pemerintahan tidak ada

logika berpikir dan tindakan yang menyatakan “2+2=4”.

(62)

54

Semuanya tidak ada yang linier dan kaku, terutama tidak perlu ada otoritas dari pemerintahan. Paham “2+2=5” lebih banyak dibahas pada bahan bacaan filsafat postmodernis yang membahas permasalahan teori kekacauan. Apapun bisa terjadi dan tidak ada yang bisa menentukan segala sesuatu terjadi secara tepat. Bila melihat cuplikan lirik 2+2=5 dari Radiohead:

Are you such a dreamer? To put the world to rights?

I stay home forever

Where two and two always makes a five

I'll lay down the tracks Sandbag and hide January has April's showers And two and two always makes a five

It's the devil's way now There is no way out

You can scream and you can shout It is too late now

Because You have not been

Paying attention

(63)

55

(64)

56

(65)

57

A. Noah – Seperti Seharusnya

Album yang berisikan 10 lagu ini merupakan album paling terkonsep yang akhir-akhir ini banyak dipromosikan di restoran cepat saji, di iklan, dan dengan konser yang mendapatkan penghargaan dari MURI. Album pertama NOAH yang berjudul Seperti Seharusnya memang membuat daya tarik tersendiri bagi penggemar Ariel. Setelah mendengan hit single “Separuh Aku” yang sering diputar di radio dan televisi, saya juga masih bisa mendengar karya tersebut memang masih terasa Peterpan. Bahkan antara Peterpan dan NOAH memiliki ciri khas nada dan gaya lirik yang hampir sama, bahkan malah tidak ada perubahan antara Peterpan dan NOAH.

(66)

58

Pada lagu yang diciptakan oleh Ariel dan Ryan

D‟masiv yang berjudul “Hidup Untukmu, Mati Tanpamu” juga sangat identik dengan musik-musik khas band yang dilabeli oleh Musica. Bahkan lagu NOAH pada track ini

sangat kental nuansa D‟masiv. Jadi saya pikir bahwa

label Musica merekrut band-bandnya dengan musik-musik dan nada vokal yang cukup identik. Selain itu, lagu terdengar seperti Nidji ketika membawakan “Jika Engkau” dan “Ini Cinta”. Terbersit di kepala saya jika Musica mengkiblatkan musiknya pada Coldplay.

Sembari mendengrakan NOAH, saya juga bergantian mendengarkan track Coldplay pada album Viva La Vida. Bahkan lagu Raja Negeriku sempatnya saya berpikir dapat disandingkan dengan lagu-lagu Speed of Sound pada album Coldplay yang lama. Penelitian terbatas saya ini terkesan sangatlah subjektif sehingga artikel ini akan lebih mirip pada review album ketimbang analisa kritis. Selanjutnya, penelusuran saya berlanjut pada musik-musik anthemic Coldplay seperti

(67)

59

keidentikan album ini dan pencapaian yang telah dibuat Ariel ini sangatlah mirip. Menurut saya, eskplorasi musik dan berkembangnya sound yang mereka pilih bisa diibaratkan kalau album “Seperti Seharusnya” ini adalah Viva La Vida-nya Ariel CS.

B. Seringai – Taring

Album yang paling ditunggu-tunggu bagi para serigala militia dengan berisikan 12 lagu campuran yang tetap brutal. Dibuka dengan mukadimah yang sangat

mengena dikepala berupa “Canis Dirus”. Selanjutnya penekanan secara nyata dengan lagu berjudul “Taring”

dengan lirik yang ditekankan oleh Arian13 “menghajar dunia, dari suasana duka”. “Taringku buktikan, tahun-tahun berlalu, aku sempurnakan”‟ menunjukkan jika dalam membuat album ini sangatlah sulit dan butuh waktu yang lama. Lagu bertema Scifi yang berasal dari film Star Wars juga secara sukses dibawakan. Hal ini menandakan bahwa tema sains fiksi bisa dibawakan dengan balutan musik metal melodic. Lagu “fett, sang pemburu” yang paling unik dan terbaru dari tema Seringai sebelumnya.

(68)

60

nomor “tragedi”. Lagu dengan bassline yang sangat khas dari Sammy Bramantyo ini menjadi anthem bagi album ini. Tidak hanya bersenang-senang dengan tema anti moralitas khas anak muda, lagu ini juga memiliki nomor semangat brutal dalam konser. Simak saja lagu

“Program Party Seringai” yang mengajak mossing seluruh pendengar.

Bisa dikatakan album ini menjadi album wajib yang harus dimiliki, dan sangat anthemic serta isotonik bagi dahaga album yang beredar tahun 2012. Bahkan dengan meng-cover lagu tradisional Batak pun bisa

sebegitu menyenangkan untuk di dengar. “Lissoi” telah mengajak acara mabuk sampai pagi. Diakhiri dengan

lagu “Gaza” dengan melodi gitar yang meraung

bersautan-sautan dengan terompet Ucok The Autentics membuat lagu tanpa lirik ini memiliki makna tersendiri bagi pendengarnya.

C. Ras Muhammad & Daddy T – Berjaya

(69)

61

melengkapinya membuat berjaya benar-benar dibuat serius. Detail dari musik dan liriknya menunjukkan suatu yang “next chapter” dari album Ras Muhammad terdahulu dengan lirik yang lebih emansipatif.

Tidak seharusnya anak reggae terjebak dalam sunset dan sunrises belaka. Apalagi mengulang retorika no woman no cry, teriak dalam lagu berjaya sebagai pembuka. Generasi muda yang lebih emansipatif dalam melihat perkembangan zaman. Seharusnya juga ikut berubah dengan reggae yang modern.selain itu, bentuk perlawanan terhadap keserakahan teknologi juga muncul pada track, Teknologi yang diawali oleh skit dari Bob Marley. Secara keseluruhan ini adalah album wajib tahun ini yang bertemakan tentang emansipasi dengan berbagai latar belakang budaya nasional, ethiophia, dan babylonia.

D. Payung Teduh – Dunia Batas

(70)

62

keroncong yang ada pada album Dunia Batas ini memiliki ciri khas Indonesia dengan lirik sastra yang khas semenanjung malaka. Alhasil benar-benar sebuah penyegaran album Indonesia yang terlalu kebarat-baratan. Bisa dikatakan, keseluruhan dari track pada album ini menunjukkan penulisan sastrawi dalam lirik lagu menjadi poin utama, dan keroncong-jazz pun bisa menjadi alternatif musik keras monoton dengan lirik repetisi belaka.

E. Seperti Seharusnya: Viva La Vida-nya Ariel CS?

(71)

63

Ketika itu Senin tanggal (17/9) sedang panas-panasnya di Depok. Setelah konser 2 Benua 5 Negara tersebut, sontak membuat saya ingin membeli albumnya. Di iklan disebutkan albumnya tersedia di restoran cepat saji, maka dari itu dengan segenap uang yang pas-pasan, saya datang ke restoran cepat saji itu dengan alasan membeli CD dan sekalian mendinginkan badan. Kira-kira seharga Rp 40.000 album ini yang sangat menguras kantong mahasiswa perantauan.

Setelah di rumah, saya mencoba dengarkan apa yang telah mereka persiapkan selama dua tahun ini. Setelah mendengan hit single“Separuh Aku” yang sering diputar di radio dan televisi, saya juga masih bisa mendengar karya tersebut memang Peterpan banget. Bisa dibilang saya sangat sotoy dalam menilai musik, karena memang seperti ini yang saya dengarkan. Mungkin karena keterbatasan referensi musik yang saya dengarkan jadi harap dimaklumi. Bahkan antara Peterpan dan NOAH memiliki ciri khas nada dan gaya lirik yang hampir sama, bahkan malah tidak ada perubahan antara Peterpan dan NOAH.

(72)

64

saja mereka hanya berganti nama dan bertambah perosonil baru. Penambahan personel baru David juga sangat membuat musik NOAH semakin megah dan saya mendengarkannya mirip dengan Coldplay. Suara piano yang merupakan ciri khas Coldplay ini membuat lagu mereka semakin megah. Simak saja lagu “Raja Negeriku” yang dibawakan secara menggema dengan tema nasionalisme melalui pertandingan olah raga.

Pada lagu yang diciptakan oleh Ariel dan Ryan

D‟masiv yang berjudul “Hidup Untukmu, Mati Tanpamu” juga sangat identik dengan musik-musik khas band yang dilabeli oleh Musica. Bahkan lagu NOAH pada track ini

sangat kental nuansa D‟masiv. Jadi saya pikir bahwa

label Musica merekrut band-bandnya dengan musik-musik dan nada vokal yang cukup identik. Selain itu, lagu terdengar seperti Nidji ketika membawakan “Jika Engkau” dan “Ini Cinta”. Terbersit di kepala saya jika Musica mengkiblatkan musiknya pada Coldplay.

Sembari mendengrakan NOAH, saya juga bergantian mendengarkan track Coldplay pada album Viva La Vida. Bahkan lagu Raja Negeriku sempatnya

(73)

65

sehingga artikel ini akan lebih mirip pada review album ketimbang analisa kritis. Selanjutnya, penelusuran saya berlanjut pada musik-musik anthemic Coldplay seperti

“Yellow” dan “Paradise”. Kemudian menemukan kalau NOAH ini menurut saya benar-benar mengkiblatkan kepada Coldplay.

Tulisan ini hanyalah pandangan pertama saya saat mendengar album NOAH ini. Jadi, metode penulisan artikel ini sebenarnya, saat cakram padat ini saya putar, saya sembari menulis dan mendengarkan musik Coldplay yang waktu itu terbersit di kepala saya. Setelah itu, saya dengarkan sampai selesai album NOAH ini, dengan di HP saya memutar full album Viva La Vida. Dan saya melihat keidentikan album ini dan pencapaian yang telah dibuat Ariel CS ini sangatlah mirip. Menurut saya, eskplorasi musik dan berkembangnya sound yang mereka pilih bisa diibaratkan kalu album “Seperti Seharusnya” ini adalah Viva La Vida-nya Ariel CS.

(74)

66

(75)

67

BAB 8

(76)

68

Awalnya saya mengetahui dan mulai mendengar band dari Inggris yang bernama Pink Floyd adalah saat teman saya memasang DP BBM tentang band itu pada awal tahun 2012. Memang sangat telat sekali bagi saya untuk tahu band yang terkenal ini, bahkan saat kuliah tingkat dua pun saya baru mendengarkan salah satu lagu secara utuh milik mereka. Waktu itu teman saya memajang DP BBM dengan gambar segitiga yang membiaskan sinar dan membentuk pelangi. Dengan background yang berwarna hitam, sehingga

memperlihatkan bentuk sampul yang sederhana tapi tegas. Setelah itu, saya lantas melihat teman sekampus saya ada yang memakai kaos dengan logo seperti segitiga itu dan banyak dari teman jurusan saya menggunakan logo itu untuk wallpaper laptop mereka.

(77)

69

sedang memperagakan terbiasnya sinar yang berasal dari cahaya putih. Cahaya putih apabila terbiaskan maka akan tercipta berbagai warna.

Saya pikir dan berandai bahwa lagu-lagu dalam album Dark Side Of The Moon tersebut mencerminkan kondisi seperti itu. Musik-musik mereka seperti menunjukkan kejeniusan Sir Issac Newton sebagai bapak matematika. Yah, mau pikiran ngelantur saya tersebut tidak berbuah apa-apa jika saya tidak mendengarkan lagunya secara langsung. Dan alasan mereka memilih judul Dark Side Of The Moon juga membuat saya tidak mengerti apa maksudnya. Maka dari itu, saya minta lagu mereka dari teman jurusan, karena penasaran kenapa orang-orang begitu mengelu-elukan band bernama Pink Floyd ini.

Setelah tiga hari berselang setelah teman saya memajang DP BBM Dark Side Of The Moon, teman saya

mengganti PM mereka menjadi “Dengerin 1 album Darkside, langsung Giting”. Pikiran saya langsung

(78)

70

Banyak sekali, ternyata dalam 1 album The Wall terdapat 2 CD. Saya mendapatkan lagu tersebut bukan membeli kasetnya atau mengunduh secara legal. Melainkan, saling transfer via bluetooth atau copas ke flashdisk.

Saya dengarkan seluruh album Dark Side Of The Moon secara menyeluruh pada malam hari sambil mengerjakan tugas kuliah. Dominasi suara gitarnya mirip blues yang dibuat dalam format yang berbeda. Mereka

memainkan musiknya dengan detail dan sangat bersih. Sembari saya mendengarkan, saya juga googling tentang kapan dibuatnya album tersebut. ternyata mereka hampir seluruh albumnya dikerjakan dalam waktu yang berdekatan. Menurut saya mereka juga cukup produktif di masa mudanya, karena gambar yang saya temukan di google saat mereka sudah beruban dan cukup tua.

(79)

71

Keesokan harinya saya kuliah pagi, dan tersadar ternyata headset masih menempel di kuping saya. Saat saya bangun ternyata Pink Floyd yang teracak-acak di playlistnya itu masih menyala. Setelah selesai kuliah,

saya makan siang di fakultas sebelah bersama kawan saya. Karena dosen saya selanjutnya tidak bisa mengajar, maka saya bersama teman menghabiskan waktu dengan berdiskusi tentang banyak hal di kantin sampai tengah siang. Setelah lelah berdiskusi dan ketawa tidak jelas, kami pulang dari kantin menuju asal fakultas saya, di FISIP UI.

Saat perjalanan pulang, kami melihat teater dari FIB UI dan mencoba menontonnya. Meskipun ketinggalan cerita, saya cukup antusias menontonnya. Bahkan karena terlambat menonton, saya tidak tahu ceritanya mengenai apa. Yang pasti ada salah satu backsound musik yang tiba-tiba teringat di kepala.

Tiba-tiba saya teringat akan album Pink Floyd yang saya dengarkan semalam itu. Intro lagu Another Brick In The Wall menjadi latar suara teater tersebut. Dan secara

(80)

72

Teman saya yang pulang terlebih dahulu, membuat saya juga kembali ke FISIP karena sedang urusan yang harus dikerjakan. Seperjalanannya saya kembali ke FISIP, saya masih terngiang-ngiang dengan lagu intro Pink Floyd tersebut. kalau tidak salah, itu lagu yang pertama kali saya dengar di album The Wall saat saya masih ada tenaga untuk menikmatinya. Sambil mengerjakan tugas, saya juga mencari tahu lirik lagu tersebut, dan mengunduh kembali lagu Another Brick In The Wall.

Saya menemukan lirik yang termuat antara lain seperti ini.

We don't need no education We don't need no thought control No dark sarcasm in the classroom Teachers leave them kids alone Hey teacher leave them kids alone All in all it's just another brick in the wall All in all you're just another brick in the wall

(81)

73

Sumber yang saya baca ini karena penelusuran di internet selama dua jam di kampus dengan memanfaatkan fasilitas WiFi yang ada.

Pernyataan yang berarti “semua dalam semua itu hanyalah batu bata di dinding” yang masih belum saya mengerti. Karena pemahaman saya mengenai perpolitikan di dunia amatlah sempit, maka saya cari sendiri arti dari pernyataan tersebut. Saya juga menghubungkan antara lirik ini dengan gaya tentara saat teater yang saya lihat tadi, apakah terdapat korelasi atau tidak.

Karena penemuan jawaban tidak terealisasi, maka saya melakukan penelusuran ke berbagai artikel yang menjelaskan bahwa kita bagaikan batu bata dalam sistem sosial yang ada. Kita adalah batu bata, dan sistem sosial adalah sebuah tembok. Maka dari itu, seharusnya sistem dihancurkan apabila ditemukan ketiadaan signifikansi. Hal ini adalah temuan yang saya rangkum menjadi kesimpulan yang sangat sok tahu mengenai pencarian dari arti sebuah lirik Another Brick In The Wall.

(82)

74

Wall di youtube. Dan inilah yang saya cari selama ini,

pemaparan dengan menggunakan film lebih menjelaskan makna dari lirik yang ada. Seperti yang saya duga, di video klip itu terdapat anak-anak yang diajarkan disekolah secara kasar, diperlakukan seperti robot, dan dominasi oleh guru yang mengejek muridnya. Anak-anak yang berjalan dengan berbaris-baris tersebut mengingatkan saya pada teater yang pernah saya tonton di FIB UI tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan yang ada hanyalah sebuah industri dan mencetak anak-anak menjadi bubur sosis. Terlihat dalam video klip tersebut anak-anak digiring ke dalam mesin penggiling daging. Fenomena ini menunjukkan adanya sebuah industrialisasi anak di dalam pendidikan. Sehingga maksid dari lirik Another Brik In The Wall adalah bahwa sistem pendidikan adalah dinding, dengan murid-murid sebagai batu batanya. Penjelasan sederhana ini yang saya tafsirkan setelah melihat lirik, artian lirik, dan video klip yang ada.

(83)

75

juga membakar sekolah. Sekali lagi, bahwa sekolah yang terdapat tindak kekerasan memang ditentang oleh lagu ini. Ini lagu bagi saya yang menentang terhadap sistem pendidikan yang mencetak murid-murid bagaikan bubur sosis atau produk belaka. Selain, lagu “Sarjana Muda” oleh Iwan Fals yang secara terang-terangan menunjukkan bahwa pendidikan tidak menjamin pekerjaan.

(84)

76

semuanya adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.

Perkembangan kompleksitas perekonomian pada abad ini menjadi hal yang dikejar-kejar manusia. Hasrat untuk mendapatkan kecukupan dan bahkan kelebihan ekonomi merupakan tolak ukur kesuksesan manusia. Selain karena kebutuhan manusia semakin meningkat dengan perkembangan teknologi, terdapat juga budaya populer prestis agar tidak terlihat miskin ataupun sederhana. Layaknya rantai makanan dalam kelompok manusia, kita berlomba-lomba dalam mencapai kemapanan ekonomi dalam arena kapitalisasi.

(85)

77

Sejak kecil kita telah diarahkan prospek kedepannya sesuai dengan cita-cita masing-masing, meskipun banyak yang tidak memiliki juga. Hal ini merupakan langkah awal penuntutan kita agar dapat bersaing kedepannya di masa depan dalam usaha mencapai kecukupan ekonomi. Pendidikan yang sesuai dengan bakat kita dinilai dapat mensukseskan kita di masa depan dalam arena persaingan ekonomi. Untuk itu, di ranah pendidikan formal lah sebagian besar harapan peluang sukses dalam perekonomian diletakkan. Pada kenyataannya memang benar, budaya peradaban kita saat ini menuntut akan hal tersebut. Sebuah rasionalisasi yang tidak mudah dirubah hanya dengan revolusi.

(86)

78

sendiri untuk mengalihkan imperialisasi dari ahli luar negeri. Meskipun, asal-usul adanya cendekiawan dalam negeri masih di bawah kekuasaan orang asing.

Saat ini setelah milenium 2000, dunia pendidikan di Indonesia berkembang dengan banyaknya wadah-wadah infrastruktur pendidikan. Menjamur, dan berkembang sesuai dengan upaya pembangunan bangsa. Program-program pemerintah untuk menggalakkan pendidikan merupakan angin segar dalam era kita saat ini. Namun, setelah mengetahui harapan terbesar mencukupi ekonomi adalah dengan pendidikan, masyarakat dengan segala upaya agar masuk ranah pendidikan untuk mengejar status pendidikannya. Nantinya, status pendidikan inilah yang akan digunakan sebagai alat untuk menciptakan uang. Dengan bermodalkan catatan legal hitam di atas putih dari instansi, siapapun berhak mendapatkan kesempatan posisi dalam jabatan. Selanjutnya, muara yang sama juga akan mengalir pada ekonomi.

(87)

79

di dalam dunia pendidikan dalam era industrialisasi muncul. Masyarakat memiliki kecenderungan agar dapat memiliki gelar pendidikan untuk bekerja mencari uang. Tidak peduli bagaimana pola persaingan secara pendidikan, yang terpenting adalah mendapatkan catatan hitam di atas putih instansi pendidikan yang nantinya akan berguna untuk proses mendapatkan pekerjaan. Layaknya robot-robot yang diprogram untuk mengikuti keinginan situasi, gejala kolektif tidak akan berbeda dengan pola kehidupan sebelumnya secara nilai.

(88)

80

(89)

81

BAB 9

(90)

82

Berbagai media mungkin sudah beribu kali mengulas tentang kebaikan Radiohead dan tak jarang beberapa kelompok menganggap mereka tak pernah salah dalam dunia musik. Pada majalah Rolling Stone edisi ke dua di Indonesia yang berjudul The Immortals: 100 artis sepanjang massa tersebut memasukkan nama Radiohead. Saya mendapatkan majalah bekas itu pada tukang jual koran alun-alun kota Kendal. Awalnya saya mau mencari kumpulan lagu-lagu baru yang ada kunci gitarnya agar saya bisa latihan dirumah.

Majalah yang waktu itu bekas seharga Rp 5.000 menceritakan tentang Radiohead tersebut, dikatakan bahwa awalnya Radiohead agak disinggung mengenai album alternatif yang menurut wartawan musik sangat aneh.

(91)

83

saya, dan kebetulan tidak ada yang punya. Keadaan ini membuat saya tertarik untuk mendengarkan Radiohead dan mencari informasi tentang mereka. Saya saat itu masih duduk di SMA kelas 2 ketika mendengarkan Radiohead, karena informasi tentang musik di tempat saya sangatlah terbatas. Sebagai penikmat musik yang sangat awam saya mengakui keterbatasan referensi musik yang saya dengarkan.

(92)

84

Saya dengarkan secara terus menerus setiap hari dalam waktu enam bulan, dan akhirnya cukup kena di kepala saya. Tanggapan saya tentang album ini mungkin sangatlah mainstream dan terlalu awam buat warga kental nuansa grunge, mungkin karena terpengaruh kepada era seattle sound yang waktu itu sangat mendominasi. Pada tahun 1993 lebih tepatnya Pablo Honey sangat kental nuansa british rock dengan distorsi

yang kencang. Yang menjadi primadona saya sewaktu itu adalah Creep, Anyone Can Play Guitar dan Stop Whispering. Album Pablo Honey sangatlah berbeda

(93)

85

Hasilnya, setelah saya dengarkan hasilnya sama saja. masih terdapat nuansa grunge dan masih dengan sound gitar berat dan saya dengar lebih bersih. Akan

tetapi, yang membedakan album The Bends dengan Pablo Honey adalah adanya sedikit eksplorasi musik mengawang pada album The Bends di lagu Planet Telex dan Street Spirit. Inilah yang saya nyatakan sebagai lagu cikal bakal album OK Computer. Musik mengawang, dengan pola lagu yang tidak mengikuti standar intro-bridge-reff, dan cukup bebas.

Eksplorasi saya berlanjut secara mendalam terhadap album setelah OK Computer. Dan masih saya teliti ternyata perbedaannya sangatlah besar, namun masih terdapat nuansa rock pada nomor Airbag, Electioneering dan Lucky. Mereka adalah sisa dari evolusi The Bends yang masih cukup tersisa di album OK Computer. Observasi yang sekarang dipertajam adalah,

apakah itu setelah OK Computer?.

KID A, dengan sound yang tidak menggunakan

(94)

86

lamanya, ataukah mereka gemar bereksplorasi, entahlah itu. Saya hanya mengamati dengan sudut pandang penikmat amatir saja.

Musik yang mengawang seperti serpihan pesan dari galaksi lain, seperti itulah KID A sangat progresif dan dimanakah letak rock-nya?. Sebagai penikmat amatir saya langsung mendefinisikan sendiri berdasarkan satu buah majalah bekas yang saya beli seharga Rp 5.000 tersebut. Peringkat pertama hingga peringkat sepuluh dari artis terbesar sepanjang sejarah adalah mereka yang menjadi pionir dari eranya. Mereka dianggap sebagai dedengkot rock karena yang meletakkan dasar musik bagi pengikut-pengikutnya.

Melihat fenomena album KID A yang sangat eksploratif ini, saya dapat mendefinisikan rock berdasarkan konsep pionir tadi. Awalnya saya menganggap bahwa KID A sangat bukan rock, ternyata rock adalah sebuah kemampuan rombakan secara

menyeluruh. Jika menggunakan konsep dalam teori sosial, konsep rock mungkin sama dengan

Referensi

Dokumen terkait

Gagasan utama yang direpresentasikan melalui Batu dan Täbä adalah pemeliharaan Allah dalam sejarah masyarakat setempat.. Menghidupkan kembali makna inilah yang

Dihadapan saodara tersajikan sirup buah kersen, kesediaan sodara diminta untuk memberikan penilaan terhadap kekentalan sirup buah kersen, sesuwai dengan

menjadi hal yang penting untuk diperhatikan sebagai upaya mempercepat kesembuhan pasien, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait

Sedangkan di bidang keamanan terdapat negara Tiongkok, India, Sri Lanka, Indonesia, dan Perancis melalui segala strateginya berusaha untuk menjaga jalur perekonomian

Hal mengenai orang yang melakukan ini sudah diatur dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang berbunyi,

Relativitas khusus menunjukkan bahwa jika dua pengamat berada dalam kerangka acuan lembam dan bergerak dengan kecepatan sama relatif terhadap pengamat lain, maka kedua

Setiap perangkat telekomunikasi modem broadband over power line untuk keperluan pelanggan yang dibuat, dirakit, dimasukkan untuk diperdagangkan dan/atau digunakan

Tujuan penelitian ini adalah memetakan lokasi dan kapasitas dari informasi inventarisasi mata air di Kecamatan Cidahu, mengkaji variasi dari data deret waktu mata air yang