• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Prinsip Transparansi Dalam Pelayanan Informasi Publik (Studi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Prinsip Transparansi Dalam Pelayanan Informasi Publik (Studi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara)"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

TABEL TRANSPARANSI DALAM PELAYANAN

INFORMASI PUBLIK DI KANTOR DINAS KOMINFO

Indikator Dalam Transparansi Kriteria Penilaian Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Sudah baik

Prosedur Pelayanan Baik

Persyaratan Teknis dan administratif pelayanan Baik Rincian Biaya Pelayanan Tidak Ada Pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab Baik

Lokasi Pelayanan Cukup

Janji pelayanan Baik

Standar pelayanan publik Sudah baik

Waktu pelayanan Baik

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Boediono, B. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Jakarta: Rineka Cipta. Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui

Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Lijian Poltak Sinambela, dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebjakan, dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi

Moenir, H.A.S. 1992. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sedarmayanti. 2003. Good Governance Dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju.

Singarimbun, Masri. 2008. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Peneltian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada Media.

Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Grassindo.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Sumber Undang-Undang:

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, Standar Pelayanan Publik.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 26/KEP/M.PAN/2/2004

Buku Pedoman Penguatan Pengamanan Program Pembangunan Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional & Departemen Dalam Negeri. 2002.

Sumber Internet:

(3)

BAB III

DESKRIPSI PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara

Sebelum terbentuknya Dinas Komunikasi dan Informasi Propinsi Sumatera Utara, lembaga ini tidak terlepas dari sejarah berdirinya negara Republik Indonesia yaitu tahun 1945 dimana pada tahun itu tentu suatu lembaga yaitu Lembaga Kementerian Penerangan yang berkedudukan di Jakarta. Kemudian sesuai dengan perkembangan situasi dan keadaan, Kementerian tersebut berubah menjadi Departemen Penerangan pada tahun 1974 dan selanjutnya pada tahun itu terbentuklah perwakilan di setiap Propinsi di Indonesia yang disebut Kantor Wilayah Departemen Penerangan Propinsi Sumatera Utara. Kantor wilayah tersebut berjalan hingga tahun 1998 dimana pada tahun itu terjadi pergerakan reformasi dan jatuhnya pemerintahan Orde Baru sehingga roda pemerintahan pun berjalan tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat Republik Indonesia sehingga tujuan pertukaran kepemimpinan maupun struktur pemerintahan termasuk lembaga-lembaga yang ada di tingkat Propinsi yakni lahirnya Badan Komunikasi dah Informasi Propinsi Sumatera Utara.

(4)

daerah Propinsi Sumatera Utara yang dipimpin oleh Gubernur Propinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 44 tahun 2011 dibentuk Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara sesuai dengan fungsi, tugas, dan uraian tugasnya sekaligus diberikan tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara.

Perlu ditambahkan bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Propinsi Sumatera Utara merupakan institusi baru di Era Kabinet Indonesia Bersatu Hasil Pemilihan Presiden secara langsung pada tahun 2004. DISKOMINFO yang terbentuk dari pengintegrasian dari 3 (tiga) institusi yaitu :

1. Kementrian Komunikasi dan Informasi

2. Lembaga Informasi Nasional dan Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi

3. Dinas Perhubungan.

(5)

Informatika (DISKOMINFO) yang semakin kompleks sehingga berpengaruh kepada kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika.

Di waktu lalu, ketika organisasi kelembagaan yang mengenai fungsi komunikasi dan informasi masih berbentuk Kementrian, tugas dan fungsinya masih berbentuk fasilitasi dan koordinasi saja. Dengan struktur yang baru sebagai “ Dinas ”, maka tugas dan fungsinya juga berubah menjadi luas dan semakin kompleks, karena mencakup instruktur telekomunikasi, penyiaran, konten, dan aplikasi serta diseminasi informasi peran yang dimiliki menjadi semakin luas, karena berperan sebagai Pembuat Kebijakan (Policy Making), Pengatur (Regulator), Fasilisator, dan Implementasi (agen pembangunan khususnya untuk program-program bangunan komunikasi di pedesaan, dan komunikasi di daerah perbatasan).

(6)

Informasi Nasional, dan Kementrian Komunikasi dan Informasi, pada tahun 2005 yang lalu.

3.2 Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara

3.2.1 Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara

Pelayanan informasi publik merupakan operasional Komunikasi dan Informasi menyentuh kepentingan masyarakat dan menyentuh kepentingan pemerintah dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan. Operasional ini akan “memudahkan“ Pemerintah dalam menjalankan fungsinya sebagai pengayom, pengatur dan pendorong kemajuan masyarakat.

Untuk menjalankan pelayanan yang optimal kepada masyarakat yang mengharapkan informasi yang transparan, akuntabel dan jelas sumber informasinya, institusi Komunikasi dan Informasi harus memanfaatkan sistem jaringan informasi yang terkoordinasi antar institusi.

Dengan dasar pemikiran di atas, maka dirumuskan Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT INFORMASI YANG MAJU

DAN SEJAHTERA DALAM HARMONI KEBERAGAMAN”

Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara tersebut di atas didefenisikan sebagai berikut :

(7)

1. Masyarakat mampu memilih, memilih dan memanfaatkan informasi guna meningkatkan perubahan sosial dan pembangunan ekonomi. 2. Masyarakat yang memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap

informasi.

3. Memiliki akses informasi sampai ke rumah-rumah penduduk dan membuka akses informasi ke pulau-pulau terdepan.

“MAJU DAN SEJAHTERA DALAM HARMONI KEBERAGAMAN”

Artinya : Masyarakat Sumatera Utara yang terdiri dari berbagai etnis dan agama, hidup secara demokratis, menunjang fungsi HAM dan dengan informasi mampu meningkatkan taraf hidup secara layak dan bermartabat serta mampu mendorong tercapainya sasaran masyarakat tidak bodoh dan tidak punya masa depan.

3.2.2 Misi Dinas Komunikasi dan Informatika

Misi Dinas Komunikasi dan Informatika adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kapasitas layanan informasi dan pemberdayaan potensi masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat budaya informasi.

(8)

3. Mendorong peningkatan aplikasi layanan publik dan industri aplikasi telematika dalam rangka meningkatkan nilai tambah layanan dan industri aplikasi.

4. Mengembangkan standarisasi dan spesifikasi dalam rangka menciptakan iklim usaha yang kostruktif dan kondusif di bidang industri komunikasi dan informatika.

5. Meningkatkan kerja sama dan kemitraan serta pemberdayaan lembaga komunikasi dan informatika pemerintah dan masyarakat. 6. Mendorong peranan media massa dalam rangka meningkatkan

informasi yang beretika dan bertanggung jawab serta memberikan nilai tambah pembangun bangsa.

7. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan dalam rangka menciptakan kemandirian dan daya saing bidang komunikasi dan informatika.

8. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang komunikasi dan informatika dalam rangka meningkatkan literasi dan profesionalisme

(9)

3.3 Logo dan Makna Logo Dinas Komunikasi dan Informatika

Arti Visualisasi Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika menurut KEMENKOMINFO No. 144/KEP/M.KOMINFO/4/2007 tentang Penetapan Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah sebagai berikut :

1. Bentuk dasar mengambil dari unsur-unsur sebagai berikut :

a. Secara menyeluruh bentuk logo ini terbentuk dari susunan tiga huruf C yang merupakan singkatan dari Communication, Content and Computer, yang merupakan bidang utama tugas Kementerian Komunikasi dan Informatika.

(10)

peningkatan litbang dan industri. Bentuk ini secara garis besar membentuk lingkaran, menyiratkan kemandirian.

c. Secara sepintas bentuk logo ini menyerupai sebuah kerang, terinspirasi oleh Nafiri, alat komunikasi tradisional yang sering dipakai leh leluhur bangsa Indonesia untuk berkomunikasi.

2. Warna

a. Merupakan kombinasi warna biru yang mempunyai karakter, lugas, kokoh, teknologis, dinamis, optimis dan profesionalisme.

b. Aksen warna biru muda, selain menambah kesan estetis juga menyiratkan pengertian “perlindungan terhadap kepentingan publik” (digambarkan dengan bidang biru muda yang dipayungi oleh dua bidang biru).

3. Tipography

Logotype menggunakan tipe huruf FUTURA MD Bt, yang mempunyai karakter lugas, berwibawa, dan modern.

3.4 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

(11)

rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan dijelaskan pemisahan tugas dari para pegawai atau staf tersebut.

Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Provinsi Sumatera Utara adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalatm pembuatan keputusan yang menunjukkan suatu kelompok kerja.

Adapun tujuan dari struktur organisasi lini dan staf di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Provinsi Sumatera Utara adalah, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia tanggal 31 Januari 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2005 tanggal 7 Februari 2005, dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 25/P/M.KOMINFO/7/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika unsur kantor pusat terdiri dari :

a. Sekretariat Jenderal

b. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi c. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika

d. Direktorat Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi e. Inspektorat Jenderal

(12)

h. Staf Ahli Menteri Bidang Hukum

i. Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kementerian

j. Staf Ahli Menteri Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat k. Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Internasional dan Kesenjangan

Digital

l. Staf Ahli Menteri Bidang Media Massa m. Pusat Data

n. Pusat Sarana Teknik Telematika

o. Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat p. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.

(13)
(14)

3.5 Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun 2011 bahwa tugas Dinas Komunikasi dan Informatika adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah/kewenangan Provinsi di bidang kebijakan teknis aplikasi telematika, pendapat umum, hubungan kelembagaan, sarana komunikasi, desiminasi, pos, telekomunikasi, data informasi dan bina media massa serta tugas pembantuan. Selanjutnya Dinas membawahi 1 Sekretariat, 4 bidang, 3 sub bagian, 12 seksi dan beberapa jabatan fungsional (lihat Gambar 2 struktur organisasi). Selanjutnya Sekretariat, bidang subbag maupun seksi mempunyai tugas dan fungsi masing-masing antara lain :

1. Sekretariat, yaitu sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas antara lain :

a. menyelenggarakan perencanaan operasional pelaksanaan kegiatan program kerja pada Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara.

b. menyelenggarakan pembagian tugas kepada Kepala Sub Bagian Umum, Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepala Sub Bagian Program, sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

c. menyelenggarakan pengarahan pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan. d. menyelenggarakan kegiatan di bidang kerumahtanggaan/umum,

(15)

organisasi ketatalaksanaan, hukum dan penyusunan program, monitoring dan evaluasi.

e. menyelenggarakan penyiapan bahan/data untuk menyusun dan menyempurnakan kebijakan di bidang kerumahtanggaan/umum, surat-menyurat, pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, kelembagaan, ketatalaksanaan dan produk-produk hukum.

f. menyelenggarakan koordinasi penyusunan program jangka menengah, tahunan Dinas, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan.

g. menyelenggarakan koordinasi Penyusunan bahan dan penyiaran anggaran dinas

h. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan penatausahaan keuangan i. menyelenggarakan koordinasi pelayanan dan penyaiapan bahan atas

pengawasan

j. menyelenggarakan administrasi keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

k. menyelenggarakan peningkatan mutu dan profesionalisme sumber daya manusia bidang komunikasi dan informatika sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan

l. menyelenggarakan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika

(16)

Sub Bagian Umum mempunyai tugas yaitu :

a) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat

b) melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian

c) melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas /izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis

d) melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub bagian umum

e) melaksanakan penyusunan/penyiapan bahan pembinaan disiplin pegawai, pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai f) melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan

pegawai dan jabatan di lingkungan dinas g) melaksanakan pembinaan tenaga fungsional

h) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatausahaan kepada unit di lingkungan dinas

i) melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan

j) melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip

k) melaksanakan penggandaan naskah dinas

(17)

m)melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak dan barang tidak bergerak

n) melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan rumah tangga pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan keamanan dan layanan kantor

o) melakanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring kegiatan Sub Bagian Umum

p) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

q) melaksanakan penyerasian ketikan naskah dinas

r) melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada unit pelaksana teknis dinas

s) melaksanakan pembinaann kearsipan dinas dan unit pelaksana teknis dinas

t) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait u) melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya • Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas yaitu :

a. melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat

b. melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub bagian keuangan

(18)

d. melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada dinas dan unit pelaksana teknis

e. melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan

h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya • Sub Bagian Program mempunyai tugas antara lain :

a. melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat

b. melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja sekretaiat dan sub bagian program

c. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub bagian program yang meliputi pengembangan komunikasi dan informasi

d. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

e. melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah,LKPJ dan LPPD Dinas f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

(19)

Kepala Bidang Aplikasi Telematika mempunyai tugas yaitu :

a. menyelengagarakan penyusunan rencana kerja bidang Pusat Informasi Publik, e-Governance dan Aplikasi serta Pemberdayaan Telematika b. menyelenggarakan perumusan kebijakan di bidang informasi publik,

e-governance dan aplikasi serta pemberdayaan telematika

c. menyelenggarakan penyiapan terhadap perumusan pengaturan, pedoman dan prosedur di bidang aplikasi telematika

d. menyelenggarakan bimbingan teknis bidang aplikasi telematika

e. menyelenggarakan analisa dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan di bidang aplikasi telematika

f. menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan terhadap kabupaten dan kota dan unit terkait

Kepala Bidang Aplikasi Telematika dibantu oleh 3 seksi antara lain : A. Seksi Pusat Informasi Publik

Kepala Seksi Pusat Informasi Publik mempunyai tugas antara lain :

a. melaksanakan pengumpulan bahan untuk penyusunan pedoman, standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang pelayanan informasi publik

b. melaksanakan peningkatan kemampuan teknologi informasi untuk mengolah, mengelola dan mendistribusikan informasi dan pelayanan publik

c. melaksanakan peningkatan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi

(20)

e. melaksanakan peningkatan pemanfaatan agar pelayanan informasi publik dapat diakses secara mudah dan mudah oleh masyarakat

f. melaksanakan pemberdayaan dan pelayanan fasilitas melalui audio visual, media cetak, layanan informasi/media centre dan bank data

g. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala bidang aplikasi telematika

i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

j. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada kepala bidang aplikasi telematika

k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang aplikasi telematika

l. melaksanakan pengembangan dan pemuktahiran data website sumut online

B. Seksi Pelayanan e-Governance Standarisasi dan Aplikasi

Kepala Seksi Pelayanan e-governance standarisasi dan aplikasi mempunyai tugas :

a. melaksanakan penyusunan program kerja tahunan pelayanan e-governance dan standarisasi aplikasi

b. melaksanakan pengembangan penyelenggaraan kepemerintahan berbasis elektronik untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

(21)

d. melaksanakan peningkatan pelayanan e-governance dengan merata sistem manajemen dan proses kerja dilingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi

e. melaksanakan pembakuan sistem manajemen dokumen elektronik, standarisasi dan sistem pengamanan informasi untuk menjamin kelancaran dan keandalan transaksi informasi antar lembaga

f. melaksanakan penyediaan informasi dan pelayanan publik secara online g. melaksanakan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan keputusan

h. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Aplikasi Telematika

j. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Aplikasi Telematika

k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang aplikasi telematika

C. Seksi Pemberdayaan Telematika

Kepala Seksi Pemberdayaan Telematika mempunyai tugas yaitu :

a. melaksanakan penyusunan program kerja tahunan pemberdayaan telematika

(22)

c. melaksanakan pemberdayaan telematika untuk meningkatkan peran serta dunia usaha

d. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

e. melaksanakan koodinasi dengan unit kerja terkait

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala bidang Aplikasi Telematika

g. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Aplikasi Telematika

h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang aplikasi telematika

3. Bidang Pendapat Umum dan Hubungan Kelembagaan

Kepala Bidang Pendapat Umum dan Hubungan Kelembagaan mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan perencanaan operasional kegiatan program kerja bidang pendapat umum dan hubungan kelembagaan

b. menyelenggarakan pembagian tugas bidang pendapat umum dan hubungan kelembagaan kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

c. menyelenggarakan pengarahan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan

(23)

tugas-tugas dinas di bidang bina pendapat umum, dokumentasi dan perpustakaan serta hubungan lembaga dan kemitraan

e. menyelenggarakan pengkoordinasian dan mengendalikan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan dinas, sesuai dengan ketentuan dan standar yang telah ditetapkan

f. menyelenggarakan pelaporan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, sesuai standar yang ditetapkan

Kepala Bidang Pendapat Umum dan Hubungan Kelembagaan dibantu oleh 3 seksi yaitu :

A. Seksi Bina Pendapat Umum

Kepala Seksi Bina Pendapat Umum mempunyai tugas yaitu :

a. melaksanakan penanganan Apresiasi Publik, Jumpa Publik/Forum Dialog, Polling, Penanganan Unjuk Rasa, Pengumpulan Isu-isu dari media massa, cetak maupun elektronik, melaksanakan analisis dan pengkajian atas isu krusial dan mengeluarkan draf informasi aktual class action dan hak jawab atas isu krusial bekerjasama dengan Perguruan Tinggi

b. melaksanakan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya dan sesuia dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan

(24)

d. melaksanakan pemeriksaan hasil pelaksanaan tugas bawahan dan membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang

e. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang pendapat umum dan hubungan kelembagaan

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

h. melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala bidang pendapat umum dan hubungan kelembagaan

i. melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pendapat umum dan hubungan kelembagaan.

B. Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan

Kepala Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas antara lain : a) melaksanakan pendokumentasian seluruh kegiatan Dinas Komunikasi

dan Informatika termasuk produk dari setiap Bidang dan Sekretariat b) melaksanakan pelayanan informasi perpustakaan dengan

produk-produk yang dihasilkan oleh seluruh Bidang dan Sekretariat

c) melaksanakan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya dan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan

(25)

e) melaksanakan pemeriksaan hasil pelaksanaan tugas bawahan dan membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang

f) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

g) melaksanakan penyusunan bahan masukan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

h) melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pendapat Umum dan Hubungan Kelembagaan

i) melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pendapat umum dan hubungan kelembagaan

C. Seksi Hubungan Lembaga dan Kemitraan

Kepala Seksi Hubungan Lembaga dan Kemitraan mempunyai tugas antara lain :

a) melaksanakan Operasional Bakohumas

b) melaksanakan coffee morning dengan Lembaga dan Mitra lainnya c) melaksanakan kerjasama dengan lembaga Pers dan Penertiban Media d) melaksanakan kerjasama dengan instansi informatika dan komunikasi

di Kabupaten/Kota

e) melaksanakan pembagian tugas kepada bawahan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya dan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan

(26)

g) melaksanakan pemeriksaan hasil pelaksanaan tugas bawahan dan membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang

h) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

j) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendapat Umum dan Hubungan Kelembagaan

k) melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pendapat Umum dan Hubungan Kelembagaan

l) melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan di Bidang Pendapat Umum dan Hubungan Kelembagaan

4. Bidang Sarana Komunikasi Diseminasi dan Informasi

Kepala Bidang Sarana Komunikasi Diseminasi dan Informasi mempunyai tugas yaitu :

a. menyelenggarakan standarisasi pergurusan izin penyiran, pameran komunikasi sosial dan media luar ruang

b. menyelenggarakan fasilitasi sarana sosialisasi dan diseminasi

c. menyelenggarakan perencanaan program kerja jangka pendek dan jangka panjang pada Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

(27)

e. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan stakeholder dalam penetapan materi sosialisasi

f. menyelenggarakan pemberian saran dan pendapat kepada Kadis Kominfo dalam rangka penyelenggaraan kegiatan

g. menyelenggarakan pembentukan Tim kerja pada Bidang Sarana Komunikasi Informasi

h. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas staf

i. menyelenggarakan kegiatan sosialisasi melalui media cetak/surat kabar, media penyiaran dan media luar ruang

j. menyelenggarakan pelaporan pelaksanaan kegiatan pada bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi dibantu oleh 3 seksi yaitu :

A. Seksi Komunikasi Sosial

Kepala Seksi Komunikasi Sosial mempunyai tugas antara lain : a) melaksanakan kegiatan pertunjukan media tradisional di televisi

b) melaksanakan koordinasi dan kelompok informasi masyarakat dengan lembaga-lembaga informasi lainnya dalam rangka penyebaran informasi

c) melaksanakan pemberian pembinaan kepada kelompok informasi dan lembaga informasi lainnya dalam rangka pemberdayaannya untuk meneruskan informasi kepada masyarakat lingkungannya

(28)

e) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

f) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

h) melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Sarana komunikasi dan Diseminasi Informasi

i) melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan di Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

B. Seksi Penerbitan, Publikasi dan Pameran

Kepala Seksi Penerbitan, Publikasi dan Pameran mempunyai tugas antara lain :

a) melaksanakan berbagai penerbitan untuk sosialisasi informasi b) melaksanakan penerbitan kalender Pemprovsu

c) melaksanakan penerbitan tabloid pemerintah

d) melaksanakan kegiatan dukungan dan keikutsertaan dalam PRSU

e) melaksanakan kegiatan publikasi melalui media luar ruang (baliho,spanduk, banner, billboard)

f) melaksanakan kegiatan publikasi melalui ruang dalam (in door)

g) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

h) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

(29)

j) melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

k) melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegaiatan di Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

C. Seksi Penyiaran

Kepala Seksi Penyiaran mempunyai tugas antara lain :

a) melaksanakan diseminasi informasi melalui sarana radio, televisi dan surat kabar yang ada di Sumatera Utara

b) melaksanakan dialog interaktif di televisi siaran dan radio siaran

c) melaksanakan koordinasi dengan Dinas/Badan/Instansi yang akan menjadi narasumber dan moderator pada kegiatan dialog interaktif

d) melaksanakan jumpa pers

e) melaksanakan koordinasi dengan lembaga penyiaran

f) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

h) melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan langsung i) melaksanakan ekspos kegiatan APBD Provinsi Sumatera Utara

j) melaksanakan pemberian laporan dan saran kepada Kepala atasan langsung menyangkut kegiatan kepada atasan langsung

5. Bidang Pos, Telekomunikasi, Informasi dan Media Massa

(30)

a. menyelenggarakan perumusan kebijakan-kebijakan untuk penyusunan rencana, evaluasi dan petunjuk teknis pada Bidang Pos, Telekomunikasi, Informasi dan Media Massa

b. menyelenggarakan perumusan kebijakan kebijakan untuk pemberian ijin kantor cabang dan loket pelayanan operator

c. menyelenggarakan perumusan kebijakan kebijakan untuk pemberian ijin jasa titipan untuk kantor madang

d. menyelenggarakan perumusan kebijakan kebijakan untuk pemberian ijin galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi lintas kabupaten/kota atau jalan provinsi

e. menyelenggarakan perumusan kebijakan kebijakan untuk penertiban jasa titipan untuk kantor cabang

f. menyelenggarakan perumusan kebijakan kebijakan untuk pengawasan terhadap penerapan standar teknis dan standar pelayanan dalam bentuk sertifikat dan label yang dikeluarkan oleh Ditjen Postel untuk alat/perangkat pos dan telekomunikasi skala provinsi

g. menyelenggarakan perumusan kebijakan kebijakan untuk pengawasan layanan jasa telekomunikasi

h. menyelenggarakan perumusan kebijakan untuk pengawasan/pengendalian terhadap penyelenggaraan telekomunikasi

yang cakupan areanya provinsi

(31)

j. menyelenggarakan perumusan kebijakan untuk pemetaan jaringan telekomunikasi

k. menyelenggarakan perumusan kebijakan untuk pemetaan pembangunan dan penataan Menara Telekomunikasi Bersama

l. menyelenggarakan perumusan kebijakan untuk koordinasi Wilayah Pelayanan Univesal Telekomunikasi (WPUT) dan pengawasan dalam rangka pembangunan kewajiban pelayanan universal Service Obligation di Bidang telekomunikasi

m. menyelenggarakan perumusan kebijakan untuk pemberian rekomendasi persyaratan administrasi dan kelayakan data teknis terhadap permohonan ijin penyelenggaraan media massa televisi

n. menyelenggarakan perumusan kebijakan untuk koordinasi dan konsultasi dengan Pemerintah Kabupaten/kota untuk bidang pos, telekomunikasi dan media massa penyiaran

o. menyelenggarakan perumusan kebijakan untuk pemberian rekomendasi terhadap permohonan ijin penyelenggaraan jaringan tetap lokal wireline, TV Cable, cakupan provinsi

p. menyelenggarakan perumusan kebijakan untuk pelayanan informasi pos, informasi telekomunikasi melalui media massa

Kepala Bidang Pos, Telekomunikasi, Informasi dan Media Massa dibantu oleh 3 seksi yaitu :

(32)

a) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk penyusunan rencana, evaluasi dan petunjuk teknis kegiatan pada seksi pos dan telekomunikasi

b) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk pemberian ijin jasa titipan untuk kantor cabang

c) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk pemberian ijin kantor cabang dan loket pelayanan operator

d) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk penertiban jasa titipan untuk kantor cabang

e) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk pemberian bimbingan teknis di bidang standar pos dan telekomunikasi

f) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk pengawasan layanan jasa telekomunikasi

g) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk pemberian bimbingan teknis di bidang sarana telekomunikasi, pelayanan telekomunikasi, kinerja operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal skala wilayah

h) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagi bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

i) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

j) melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan langsung

(33)

a) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk penyusunan rencana, evaluasi dan petunjuk teknis kegiatan pada seksi Analisis Data dan Informasi

b) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk pemetaan jaringan telekomunikasi

c) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk pemetaan pembangunan dan penataan Menara Telekomunikasi Bersama

d) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi dan pengawasan dalam rangka pembangunan kewajiban pelayanan universal dan universal service obligation di bidang telekomunikasi

e) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk pengawasn pembangunan dan penataan Menara Telekomunikasi Bersama

f) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

g) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

h) melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan langsung

i) melaksanakan pelaporan dan saran kepada atasan langsung menyangkut kegiatan atasan langsung

C. Kepala Seksi Bina Pemberdayaan Media Massa, mempunyai tugas yaitu :

(34)

b. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk evaluasi persyaratan administrasi dan data teknis terhadap permohonan ijin penyelenggaraan media massa penyiaran

c. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk pemberian rekomendasi terhadap permohonan ijin penyelenggaraan jaringan tetap lokal wireline, TV Cable, cakupan provinsi

d. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk koordinasi dan konsultasi dengan Pemerintah kabupaten/kota untuk Bidang pos, telekomunikasi dan media massa penyiaran

e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data untuk penyiaran informasi pos, telekomunikasi melalui media massa

f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebgai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

h. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan langsung i. melaksanakan pelaporan dan saran kepada atasan langsung menyangkut

kegiatan kepada atasan langsung. 6. Kelompok Jabatan Fungsional

(35)

a. Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior.

b. Jumlah jabatan fungsional tersebut ditentukan berdasarkan kebutuhan daerah.

c. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3.6 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin

No Golongan Jenis Kelamin LK PR

Jumlah

1 IV 6 6 12

2 III 70 54 124

3 II 21 4 25

4 I 2 - 2

(36)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Setelah diadakan penelitian dan pengumpulan data di lapangan, baik melalui wawancara dan pengamatan langsung maupun beberapa peraturan dan keputusan pemerintah maka diperoleh berbagai data dan informasi dari leading sektor atau Sekretaris Dinas dan beberapa pejabat eselon yang ada kaitannya dengan transparansi pelayanan informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara. Data yang diperoleh selama penelitian disajkan dalam bentuk analisis data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang kemudian akan diimplementasikan.

Adapun penyajian data berisikan tentang data leading sektor maupun pejabat-pejabat lainnya serta data variabel penyajian data mengenai leading sektor maupun pejabat struktural lainnya adalah untuk mengetahui spesifikasi (ciri-ciri khusus) yang dimiliki leading sektor, yaitu umur, pendidikan, dan pengalaman pekerjaan. Sedangkan penyajian data tentang variabel penelitian adalah untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam penelitian.

(37)

4.1 Penyajian Data Tentang Transparansi Informasi Berdasarkan Hasil

Wawancara dengan Informan

Berdasarkan UU RI No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, bahwa transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan (Pasal 14 butir h). Sementara informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan baik data, fakta maupnun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajkan dalam berbagai kemasan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik maupun non elektronik (Pasal 1).

Adapun penyajian data berdasarkan wawancara dengan leading sektor maupun pejabat struktural dan pejabat fungsional antara lain sebagai berikut :

1. Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Informasi

Transparansi manajemen dan pelayanan informasi kepada publik di Dinas Komunikasi dan Informatika khususnya dalam memperoleh atau mengakses informasi yang diperlukan berjalan baik dan siap setiap saat karena manajemen dan penyelenggaraan informasi disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan.

(38)

memberikan penjelasan tentang manajemen dan penyelenggaraan pelayanan informasi publik atau masyarakat. Pelayanan informasi publik ini diklasifikasikan menjadi: Pertama, pelayanan informasi kepada masyarakat secara umum misalnya kepada mahasiswa, pelajar, organisasi kemasyarakatan. Kedua, pelayanan informasi kepada masyarakat pers misalnya wartawam media cetak dan wartawan media elektronik.

2. Prosedur Pelayanan

Berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat pelayanan informasi bahwa prosedur yang dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara sebenarnya sudah berjalan baik sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Namun belum berjalan seperti yang diharapkan. Dalam hal-hal tertentu misalnya Dinas Pertanian ingin menyampaikan informasi tentang perkembangan produksi padi di Sumatera Utara pada waktu tertentu, tentunya Dinas ini harus menyampaikan melalui Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika dalam bentuk temu pers yang dihadiri para wartawan media cetak oleh atasannya. Demikian juga dalam hal ini Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) telah diberikan wewenang menolak memberikan informasi yang dikecualikan dan menentukan atau menerapkan suatu informasi dapat atau tidaknya diakses oleh publik.

3. Biaya Pelayanan Informasi

(39)

penelitian dari hasil wawancara Pejabat Pelayanan Informasi menyediakan informasi secara gratisn, sedangkan untuk penggandaan atau perekaman, pemohon atau pengguna informasi publik dapat melakukan penggandaan atau fotokopi sendiri di gedung Dinas Komunikasi dan Informatika atau dengan menyediakan CD kosong untuk perekaman data dan informasinya.

4. Waktu Penyelesaian Pelayanan

Dari hasil wawancara bahwa jangka waktu penyelesaian untuk memenuhi permintaan pemohon dilaksanakan paling lambat 10 hari kerja sejak diterimanya permintaan permohonan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

5. Pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab

Berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan bahwa dalam memberikan pelayanan informasi kepada publik, yang wajib memberikan adalah Kepala Dinas, Sekretaris, dan pejabat pelayanan yang ditunjuk oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6. Lokasi Pelayanan

(40)

7. Janji Pelayanan

Berdasarkan dari hasil pengamatan bahwa dalam pelayanan informasi sudah merupakan suatu komitmen yang dianjurkan dari pusat yaitu memberikan pelayanan yang terbaik dan tidak mengecewakan kepada masyarakat. Hal ini bisa terwujud apabila ada suatu tekad atau motivasi kerja kepada pegawai Dinas dalam memberikan pelayanann yang sebaik-baiknya.

8. Standar Pelayanan

Berdasarkan dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan pada Dinas ini sudah memberikan strandar pelayanan yang baik hal itu terlihat dari kemampuan pegawai ataupun pejabat yang sudah ditunjuk dalam melayani publik, termasuk dengan adanya fasiilitas dan sarana yang mendukung, waktu penyelesaian serta hasil penyelesaian yang sudah diberikan kepada publik.

9. Informasi Pelayanan

(41)

cukup puas dengan mendapatkan informasi dari pejabat khususnya dalam melengkapi referensi penulisan saya.

4.2 Penyajian Data tentang Transparansi dalam Pelayanan Informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika

Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis, yaitu teknik wawancara, maka berikut akan disajikan hasil pengumpulan data tentang Transparansi dalam Pelayanan Informasi Di Dinas Komunikasi dan Informatika. Hasil wawancara akan penulis sajikan dalam bentuk narasi deskriptif. Hasil wawancara dengan Kepala Dinas yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Bapak Ayub, SE bahwa hambatan yang dihadapi dalam menerapkan prinsip transparansi dalam pelayanan informasi adalah :

a. Terbatasnya Dana

Yang dimaksudkan terbatasnya dalam hal ini adalah dana yang diperlukan untuk misalnya penggandaan informasi yang bersifat insidentil maupun yang cepat. Hal ini bisa terjadi sewaktu-waktu apabila ada suatu kegiatan pelayanan informasi tetapi anggarannya tidak tersedia dalam mata anggaran atau pos anggaran yang telah dianggarkan sebelumnya.

b. Perlunya mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang muda, terampil, dan ahli terutama dalam menggunakan IT untuk mengimbangi arus informasi yang cepat.

(42)
(43)

BAB V

ANALISA DATA

Dalam bab ini, penulis akan mencoba menganalis serta menginterprestasikan seluruh data yang telah dikumpulkan dan disajikan pada bab sebelumnya. Adapun jenis metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dimana data dan fakta yang didapatkan di lapangan dideskripsikan sebagaimana adanya diiringi dengan penafsiran dan analisa yang rasional.

Dari seluruh data yang telah peneliti dapatkan dari lapangan selama penelitian, baik itu melalui studi kepustakaan, wawancara, serta melalui observasi atau pengamatan langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan judul penelitian penulis yaitu “Penerapan Prinsip Transparansi dalam Pelayanan Informasi Publik (Studi Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara)”.

(44)

pelayanan informasi secara transparan antara lain manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik, prosedur pelayanan, rincian biaya pelayanan, waktu penyelesaian pelayanan, pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab, lokasi pelayanan, janji pelayanan, standar pelayanan dan informasi pelayanan.

Dengan indikator di atas akan diketahui bagaimana penerapan transparansi informasi dalam pelayanan kepada masyarakat publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara.

5.1 Transparansi dalam Pelayanan Informasi

Transparansi informasi di dalam penyelenggaran informasi publik perlu dijelaskan pengertian transparansi informasi tersebut agar tidak membingungkan masyarakat pengguna informasi itu. Adapun pengertian transparansi informasi tersebut adalah merupakan pelaksanaan tugas dan kegiatan (informasi) yang bersifat terbuka bagi masyarakat dari proses kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan ataupun pengendaliannya, serta mudah diakses atau diperoleh oleh semua pihak yang memerlukan informasi tersebut.

Adapun transparansi informasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik adalah :

1. Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

(45)

mudah diakses oleh masyarakat sehingga masyarakat memiliki peran aktif dalam hal tersebut. Sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan leding sektor dalam hal ini Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara bahwa dalam mewujudkan transparansi informasi peran serta secara aktif sangat diperlukan dari masyarakat pengguna informasi karena dengan demikian transparansi informasi dapat merupakan ssalah satu untuk mewujudkan good governance. Kegiatan atau kebijakan apa saja yang dilakukan oleh Dinas sebaiknya harus diinformasikan atau disosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat dpat mengetahui dan berperan serta untuk melaksanakan kegiatan khususnya kegiatan informasi tentang pembangunan dan pemerintahan. Hanya saja kadang-kadang kegiatan informasi yang disosialisasikan ataupun diinformasikan banyak masyarakat tidak mengetahuinya tentang kebijakan yang dilaksanakan pemerintah. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen dan penyelenggaraan sosialisasi informasi pembangunan secara transparan tidak berjalan secara efektif sehingga diperlukan manajemen yang lebih baik dan produktif.

2. Prosedur Pelayanan

(46)

mudah dilaksanakan, serta diwujudkan dalam bentuk bagan alir (Flow Chart) yang dipampangkan dalam suatu ruangan informasi. Flow chart itu sangat penting dalam setiap penyelenggaraan pelayanan informasi kepada publik karena merupakan sebagai petunjuk kerja bagi pemberi pelayanan memberikan informasi bagi penerima pelayanan juga sebagai media publikasi yang terbuka yang dapat mendorong terwujudnya sistem dan mekanisme kerja yang efektif dan efisiensi serta sebagai pengendali dan acuan bagi masyarakat maupun aparat, dalam melakukannya pengawasan penilaian. Tetapi dalam kenyataannya di lapangan peneliti masih melihat belum selengkapnya yang diharapkan bagi pengguna informasi.

3. Rincian Biaya Pelayanan

Biaya pelayanan informasi pada Dinas, pada prinsipnya tidak ada tetapi pejabat pengelola informasi menyediakan informasi publik secara gratis (tidak dipungut biaya) sedangkan untuk penggandaan atau perekaman pemohon atau pengguna informasi publik dapat melakukan penggandaan atau fotokopi di sekitar gedung Dinas Komunikasi dan Informatika atau menyediakan CD/DVD kosong atau flasdisk untuk perekaman dan informasi lainnya.

4. Waktu Penyelesaian Pelayanan

(47)

sejak diterimanya permintaan, Pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) akan menyampaikan pemberitahuan yang berisikan informasi yang diminta berada di bawah penguasaannya atau tidak dan PPID dapat memperpanjang waktu paling lambat 7 hari kerja. Selanjutnya penyampaian pendistribusikan atau penyerahan informasi publik kepada pemohon informasi publik dilakukan secara langsung melalui email, fax ataupun jasa Pos. Berdasarkan penglihatan peneliti hal waktu penyelesaian pelayanan informasi telah berjalan dengan baik hal ini terbukti dari sewaktu penulis memperoleh informasi atau data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. Demikian juga pelayanan informasi pada masyarakat umum, contohnya pelajar, mahasiswa dapat mempergunakan secara langsung atau diakses informasi yang diperlukan melalui penyediaan internet di halaman gedung kantor tersebut.

5. Pejabat yang Berwenang dan Bertanggungjawab

Dalam proses pelayanan informasi secara transparan dan bertanggungjawab adalah Kepala Dinas maupun Sekretaris serta dibantu oleh Pejabat Struktural dan pejabat fungsional yang diberikan wewenang untuk melayani pemberian informasi secara terbuka. Namun hal-hal informasi yang dikecualikan atau bersifat rahasia negara itu yang berhak memberikan adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara.

(48)

Tempat dan lokasi pelayanan informasi secara terbuka tetap dilakukan di kantor tersebut yang telah disediakan ruangan khusus untuk memberikan pelayanan informasi, contoh dalam kegiatan temu pers yang dilaksanakan oleh suatu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) misalnya SKPD Pertanian itu harus dilaksanakan satu ruangan pertemuan yang mengundang pejabat yang berwenang untuk memberikan penjelasan dan pengertian serta pemahaman tentang informasi instansi yang bersangkutan yang dihadiri oleh para wartawan media cetak maupun wartawan media elektronik. Hal itu telah berjalan dengan baik sesuai dengan penjelasan oleh leading sektor dalam hal ini Sekretaris.

7. Janji Pelayanan

Akta atau janji pelayanan informasi oleh aparat atau karyawan-karyawan dinas merupakan komitmen tertulis di unit kerja pelayanan instansi pemerintahan dalam menyediakan pelayanan informasi kepada masyarakat. Dapat pula dilakukan suatu kesepakatan melalui motto pelayanan dengan penyusunan dengan kata-kata yang memberi semangat baik kepada pemberi maupun penerima informasi. Berdasakan pengamatan peneliti kesepakatan tersebut telah peneliti temukan pelaksanaannya belum maksimal seperti yang diharapkan. 8. Standar Pelayanan

(49)

kenyamanan dan kepastian bagi penerima pelayanan informasi. Standar pelayanan itu dapat berupa waktu pelayanan, mekanisme dan prosedur pelayanan, dasar hukum dan lain-lain.

9. Informasi Pelayanan

Untuk memenuhi kebutuhan informasi pelayanan kepada masyarakat, Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara melalui setiap unit kerja masing-masing wajib mempublikasikan mengenai cara-cara pelayanan informasi dan setiap pejabat yang berwenang wajib memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat atau publik. Jadi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat harus transparan atau terbuka terkecuali informasi yang bersifat pengecualian maupun yang bersifat rahasia negara.

5.2 Hambatan-Hambatan

Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam menerapkan prinsip transparansi informasi antara lain:

a. Terbatasnya Dana

Yang dimaksudkan terbatasnya dalam hal ini adalah dana yang diperlukan untuk misalnya penggandaan informasi yang bersifat insidentil maupun yang cepat. Hal ini bisa terjadi sewaktu-waktu apabila ada suatu kegiatan pelayanan informasi tetapi anggarannya tidak tersedia dalam mata anggaran atau pos anggaran yang telah dianggarkan sebelumnya.

(50)

Hambatan dalam sumber daya manusia ini terjadi ketika menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia seperti penggunaan website, internet, dan lain-lain. Dimana sumber daya manusia tidak mampu menggunakan alat teknologi yang canggih karena sumber daya manusia pada umumnya telah lanjut usia. Jadi harus diperlukan tenaga sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu dan sanggup menggunakan sarana an prasarana yang disediakan. Dengan kata lain perlunya pengupgrade sumber daya manusia atau tenaga yang mudah dan energik dan mampu bekerja secara profesional.

c. Terbatasnya sarana dan prasarana

Terbatasnya sarana dan prasarana juga dapat menjadi suatu hambatan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan informasi mengingat tugas yang diberikan kepada dinas cukup banyak dan Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara merupakan dapur atau informasi pemerintahan propinsi sumatera utara.

(51)

BAB VI

PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab-bab ini penulis akan mengambil beberapa kesimpulan dari hasil penelitian lapangan yang penulis lakukan selama ini serta memberikan saran sebagai langkah terakhir dalam penulisan hasil penelitian ini.

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Informasi adalah merupakan salah satu kebutuhan masyarakat atau publik yang diperlukan untuk dapat dipergunakan oleh pemakai informasi. Dengan tersedianya informasi yang diperlukan maka segala kegiatan akan dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan atau diharapkan. Untuk itu informasi tersebut dapat diperoleh atau disiapkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara.

(52)

rincian biaya pelayanan, pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab, lokasi pelayanan, janji pelayanan, dan informasi pelayanan.

3. Untuk dapat memberikan pelayanan informasi secara lebih luas dan transparan harus didukung dengan pendanaan yang cukup, pengadaan sumber daya manusia yang berkualitas, energik dan tenaga muda yang profesional dan bertanggungjawab.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan dan dapat menjadi perhatian antara lain:

1. Perlunya pengrekrutan tenaga pegawai yang muda, berpendidikan yang ahli dalam bidang komunikasi dan terampil serta memiliki keahlian (skill) di bidang TI sehingga dapat diharapkan mampu melaksanakan tugas secara maksimal.

2. Pemimpin dapat memberikan perhatian atau motivasi secara berkesinambungan terutama dalam meningkatkan kualitas kerja dan perlunya memberikan apresiasi tentang karir pegawai yang berprestasi. 3. Dalam hal pelayanan informasi kepada masyarakat publik perlu

(53)

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menguraikan bagaimana penerapan prinsip transparansi dalam pelayanan informasi publik (Studi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara). Metode deskriptif dengan pendekatan analisa kualitatif memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat.

Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisa kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

2.2. Lokasi Penelitian

(54)

2.3. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif ini tidak dikenal adanya populasi dan sampel (Bagong Suyanto, 2005:171). Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian ini menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan adalah seseorang yang benar-benar mengetahui suatu persoalan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat, dan terpercaya, baik berupa pernyataan, keterangan, atau data-data yang dapat membantu dalam memahami persoalan atau permasalahan tersebut.

Dalam penelitian penulis menggunakan informan kunci (key informan), dan informan utama. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Sedangkan informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang akan diteliti.

Adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas dan Sekretaris sedangkan yang menjadi informan utama adalah pejabat struktural maupun pejabat fungsional.

2.4. Teknik Pengumpulan Data

(55)

1. Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui :

a. Wawancara, yaitu dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari informan. Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian.

b. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung dan selanjutnya mengadakan pencatatan yang ditemukan terhadap gejala-gejala yang ditemukan dalam penelitian.

2. Pengumpulan Data Sekunder, data ini diperoleh dari :

a. Penelitian Kepustakaan, cara ini ditempuh dengan mempelajari sejumlah buku, tulisan, dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi, cara ini dilakukan dengan jalan melakukan penelaahan terhadap catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian.

2.5. Teknik Analisa Data

(56)

kepada pembaca tentang apa yang hendak dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan, sebagai cara yang nantinya bisa memudahkan peneliti dalam memberi penjelasan dan mencari interprestasi dari responden atau menarik kesimpulan.

(57)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan bergulirnya pemerintahan yang direformasikan dari sistem pemerintahan Orde Baru sebelumnya banyak perubahan tata pengelolaan sistem pemerintahan yaitu menuju pemerintahan yang good governance dan itu sudah lama menjadi mimpi banyak orang di Indonesia. Kendati pemahaman tentang good governance berbeda-beda atau tidak sama satu dengan yang lain, namun sebagian besar di antara mereka membayangkan bahwa dengan good governance, mereka akan dapat memiliki kualitas pemerintahan yang lebih baik. Demikian juga birokrasi pun tak luput dari sasaran reformasi. Hal ini dipertegas dengan bergesernya paradigma pemerintah dari penguasa menjadi pelayan. Oleh karena itu, pemerintah dituntut untuk memberikan pelayanan yang terabaik kepada masyarakat.

(58)

pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan.

Untuk penyelenggaraan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat, harus dijelaskan atau disosialisasikan atau dimasyarakatkan tentang kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang pemerintah untuk kepentingan masyarakat baik secara transparan. Untuk mensosialisasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang pemerintah maupun pembangunan sebaiknya disampaikan informasi secara lengkap dan utuh dan terbuka. Dengan demikian masyarakat merasa memiliki keikutsertaan di bagian dalam proses pembangunan itu sendiri.

Pelayanan informasi yang terbuka atau transparan yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat terus mengalami pembaharuan baik dari sisi paradigma maupun format pelayanan seiring tuntutan rakyat dan perkembangan di dalam pemerintahan itu sendiri. Namun demikian pembaharuan dari kedua sisi tersebut masih belum memuaskan arti posisi negara-masyarakat dan pemerintah-rakyat masih belum menguntungkan di pihak rakyat sebagai pihak yang lemah dan termajinalisasi dalam kerangka pelayanan informasi. Oleh karena itu, dibutuhkan pembaharuan bermakna bahwa pemerintah dibentuk bukan untuk melayani dirinya sendiri ataupun dilayani oleh rakyat melainkan untuk melayani kebutuhan masyarakat atau rakyat.

(59)

yang sulit diakses, prosedur yang berbelit-belit ketika harus mengurus suatu perizinan tertentu, biaya yang tidak jelas. Hal-hal seperti tersebut diatas merupakan indikator rendahnya kualitas pelayanan informasi kepada publik. Untuk itu perlu diadakan atau dilakukan paradigma yang dapat merubah bentuk pelayanan terutama pelayanan informasi secara transparan. Di dalam mewujudkan pelayanan informasi secara transparan maka perlu dibentuk suatu lembaga yang khusus menangani pelayanan informasi secara transparan sehingga masyarakat atau publik dapat memperolehnya secara cepat, mudah dan dapat memuaskan masyarakat atau publik. Melihat dari fungsi utama pemerintah yang merupakan penyelenggara pelayanan publik dan seiring dengan tuntutan perkembangan sudah menjadi seharusnya pemerintah melakukan perbaikan dan pelayanan publik tersebut.

Semangat reformasi telah mewarnai pendayagunaan aparatur negara dengan tuntutan untuk mewujudkan informasi yang transparan sehingga dapat mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintah negara dan pembangunan dengan mempraktekkan prinsip good governance. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat terutama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita bangsa dan negara.

(60)

yang diperlukan. Maka transpansi informasi kepada publik haruslah benar-benar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang diharapkan. Keterbukaan pelayanan informasi kepada publik sesuai dengan Undang-Undang No 14 Tahun 2008 yaitu tentang Keterbukaan Informasi Publik bahwa setiap informasi publik harus bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik terkecuali informasi publik yang bersifat ketat dan terbatas. Setiap informasi publik harus dapat diperoleh setiap pemohon informasi publik dengan cepat, tepat waktu, biaya ringan dan cara sederhana. Informasi publik di samping pengecualian bersifat ketat dan terbatas juga yang bersifat rahasia sesuai dengan Undang-Undang, kepatutan dan kepentingan umum yang didasarkan pada pengajuan tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah diperimbangkan dengan seksama bahwa informasi publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.

(61)

Sumatera Utara yang diberi tugas untuk menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan khususnya di bidang informasi maka dibentuklah struktur organisasi, tugas dan fungsinya serta pejabat yang menangani tugas dan fungsi sesuai dengan klasifikasi tugas masing-masing. Untuk tidak menimbulkan kesimpangsiuran atau overlead tugas dan fungsi melayani informasi secara terbuka juga dibentuk tugas atau aparat yang khusus menangani informasi publik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Aparat yang dimaksud menangani informasi tersebut disebut Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dan pejabat ini juga dibentuk di Dinas-Dinas, Badan Pemerintahan, BUMN, BUMD, TNI, AU. AL, POLRI, dan lembaga lainnya di bawah koordinator Gubernur dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi ini dibentuk di setiap lembaga, Dinas, Badan dan lain-lain untuk bisa menyatukan suatu persepsi di bawah pemerintahan dalam hal ini Gubernur Sumatera Utara sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran atau ketidakjelasan tentang informasi kepada mayarakat atau publik. Jadi PPID yang dibentuk di lembaga-lembaga itu semuanya dikoordinir oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara.

(62)

1.2 Perumusan Masalah

Dalam mengadakan penelitian, perlu dirumuskan masalah secara jelas untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Penerapan Prinsip Transparansi dalam Pelayanan Informasi Publik (Studi Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara)”.

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan terhadap masalah pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip transparansi dalam Pelayanan Informasi Publik pada Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan berpikir melalui penulisan karya ilmiah dan untuk menerapkan teori yang diterima di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(63)

dan kuantitas referensi di bidang ilmu sosial lainnya khususnya dalam bidang ilmu administrasi negara ataupun sebagai masukan perlengkapan referensi.

3. Bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Sumatera Utara, sebagai bahan pertimbangan yang dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat dalam mencapai efektivitas organisasi.

1.5 Kerangka Teori

Untuk memudahkan penelitian diperlukan pedoman dasar berpikir, yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, seorang peneliti perlu menyusun kerangka teori sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana penelitian menyoroti masalah yang telah dipilih. Singarimbun (2008:37) menyebutkan teori adalah serangkaian asumsi, konsep dan konstruksi, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Dalam penelitian ini yang menjadi kerangka teori adalah :

1.5.1 Pengertian Good Governance

(64)

Secara teoritis, good governance sendiri dapat diberi arti sebagai suatu proses yang mengorientasikan pemerintahan pada distribusi kekuatan dan kewenangan yang merata dalam seluruh elemen masyarakat untuk dapat mempengaruhi keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan publik beserta seluruh upaya pembangunan politik, ekonomi, sosial, dan budaya mereka dalam sistem pemerintahan (Sinambela, 2006:47).

Sekitar tahun 1996, menjelang berlangsungnya reformasi politik di Indonesia, beberapa lembaga internasional, seperti UNDP (United Nation Development Program) dan World Bank, memperkenalkan terminologi baru

yang disebut sebagai good publik governance atau good governance. Popularitas terminologi ini mencuat di kalangan pemerintah dan akademisi (Dwiyanto, 2005:78). Good governance juga menjadi isu sentral yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat, selain adanya pengaruh globalisasi. Pola lama penyelenggaraan pemerintah, kini sudah tidak sesuai lagi dengan tatanan masyarakat yang telah berubah. Oleh karena itu, tuntutan ini merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan yang terarah pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Sedarmayanti, 2003:4).

(65)

governance. Berkaitan dengan good governance, Mardiasmo (2002:18)

mengemukakan bahwa orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk menciptakan good governance, di mana pengertian dasarnya adalah kepemerintahan yang baik.

Menurut World Bank, good governance adalah penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab, sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi yang langka, dan pencegahan korupsi, baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha. Menurut UNDP, good

governance adalah hubungan yang sinergis dan konstruktif di antara negara,

sektor swasta dan masyarakat (Sedarmayanti, 2003:7).

Bintoro Tjokroamidjojo memandang Good Governance sebagai suatu bentuk manajemen pembangunan, yang juga disebut administrasi pembangunan, yang menempatkan peran pemerintah sentral yang menjadi Agent of change dari suatu masyarakat berkembang/developing di dalam

Negara berkembang. Agent of change karena perubahan yang dikehendakinya, menjadi planned change (perubahan yang berencana), maka disebut juga Agent of Development. Agent of Development diartikan sebagai pendorong suatu proses pembangunan dan perubahan masyarakat bangsa. Pemerintah mendorong melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-program, proyek-proyek, dan peran perencanaan dalam anggaran

prinsip-prinsip

(66)

Berkaitan dengan good governance, Mardiasmo dalam Tangkilisan, mengemukakan bahwa orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk menciptakan good governance, dimana pengertian dasarnya adalah pemerintahan yang baik. Kondisi ini berupaya untuk menciptakan suatu penyelenggaraan pembangunan yang solid dan bertanggungjawab sejalan dengan prinsip demokrasi, efisiensi, pencegahan korupsi, baik secara politik maupun administrasi (Tangkilisan, 2005:114).

Dari berbagai pengertian tentang Good Governance dapat disimpulkan bahwa suatu konsep tata pemerintahan yang baik dalam penyelengaraan penggunaan otoritas politik dan kekuasaan untuk mengelola sumber daya demi pembangunan masyarakat yag solid dan bertanggungjawab secara efektif melalui pembuatan peraturan dan kebijakan yang absah dan merujuk pada kesejahteraan rakyat, pengambilan keputusan, serta tata laksana pelaksanaan kebijakan.

1.5.2 Prinsip-Prinsip Good Governance

Prinsip-prinsip Good Governance diatas cenderung kepada dunia usaha, sedangkan bagi suatu organisasi publik bahkan dalam skala Negara prinsip-prinsip tersebut lebih luas menurut UNDP melalui LAN yang dikutip Tingkilisan (2005:115) menyebutkan bahwa adanya hubungan sinergis konstruktif di antara Negara, sektor swasta atau privat dan masyarakat yang disusun dalam sembilan pokok karakteristik Good Governance, yaitu:

(67)

Setiap warga Negara mempunyai suara dalam formulasi keputusan, baik secara langsung maupun intermediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti ini dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara secara berpartisipasi secara konstruktif.

b) Penerapan Hukum (Fairness)

Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu, terutama hukum untuk hak azasi manusia.

c) Transparansi (Transparency)

Transparansi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi harus dapat dipahami dan dapat dimonitor.

d) Responsivitas (Responsiveness)

Lembaga-lembaga dan proses-proses kelembagaan harus mencoba untuk melayani setiap stakeholders.

e) Orientasi (Consensus Orientation)

Good Governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan-kebijakan maupun prosedur-prosedur. f) Keadilan (Equity)

Semua warga Negara, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan ataupun menjaga kesejahteraan mereka dan terlibat di dalam pemerintahan.

Gambar

TABEL TRANSPARANSI DALAM PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI KANTOR DINAS KOMINFO
Gambar 2 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan tahap analisis situasi Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung membentuk Unit Pengaduan Pelayanan Masyarakat (UPPM) yang

Dengan komunikasi yang baik pula, maka kualitas pelayanan pegawai pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara. tersebut

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan Wakil Kepala. Dinas, sesuai bidang tugas

Berdasarkan data yang di peroleh kecukupan pelayanan yang diberikan sudah cukup baik tapi perlu peningkatkan lagi biar lebih baik lagi karena masih banyak masyarakat katingan yang

a) Seksi Prasarana dan Sarana mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis serta fasilitasi prasarana dan sarana.. RENSTRA DINAS OLAHRAGA

Kekurangan sarana dan prasarana Puskesmas, maupun dari tenaga, atau anggaran yang digunakan menyebabkan banyak sekali pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu tidak

73 Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2018 Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Komunikasi dan Informatika Prov.Kaltim Tahun 2018 Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika

Konsep - konsep kesiapan, kinerja birokrasi publik maupun pengertian badan publik dipakai untuk menganalisis dalam penelitian ini yang merumuskan masalah Bagaimanakah kesiapan PPID