• Tidak ada hasil yang ditemukan

Startegi Pemasaran Produk Pembiayaan KBMT Al-Jibaal Cirendeu Ciputat Timur Tangerang Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Startegi Pemasaran Produk Pembiayaan KBMT Al-Jibaal Cirendeu Ciputat Timur Tangerang Selatan"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Aries Firdaus

NIM : 109053000007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 9 April 2014

(5)

i

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN KBMT AL-JIBAAL CIRENDEU CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN.

Pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh, yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Jika suatu usaha tidak mempunyai keunggulan yang khas dibandingkan dengan rival-rivalnya, ia tidak memiliki alasan untuk tetap berdiri. Maka dalam penelitian ini akan mendeskripsikan alat-alat atau cara-cara apa yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan. Termasuk formula tradisional dari marketing mix (bauran pemasaran).

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan dengan jelas tentang Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh KBMT Al-Jibaal Cirendeu Ciputat Timur Tangerang Selatan, menerangkan Prinsip Pembiayaan yang di praktikan oleh KBMT Al-Jibaal dan menganalisa kekuatan, kelemahan, dan ancaman yang terdapat pada KBMT Al-Jibaal Tangerang Selatan.

Metode Penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang melukiskan keadaan obyek atau peristiwa tanpa suatu maksud untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum, dengan menggunakan jenis penelitian observasi dan wawancara. Cara Teknik Analisisnya diawali dengan proses menyusun data agar data tersebut dapat ditafsirkan. Menyusun data dengan menggolongkan ke dalam kategori tafsiran atau interpretasi kemudian memberikan makna terhadap analisis, menjelaskan kategori dan mencari hubungan antara berbagai konsep.

Hasil penelitian yang didapat (1). Strategi Promosi yang digunakan masih sangat sederhana, dan penyebaran informasinya pun terbatas hanya di area cirendeu (2). Belum adanya media komunikasi elektronik berupa Fans Page FB dan website, padahal identitas perusahaan sangat penting untuk diketahui masyarakat luas. (3). Strategi harga yang dilakukan KBMT mengkuti harga pasar koperasi yang lain dengan margin dan nisbah 2 s.d 2.5 %. (4). Pada prinsip pembiayaan, KBMT AL-Jibaal menggunakan Prinsip 5C, namun ada pengecualian jika si peminjam adalah saudara atau teman dari pengurus KBMT. Maka yang menjadi jaminan boleh pengurus KBMT itu sendiri.

(6)

ii





Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah atas nikmatnya dan dengan nikmatnya kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Shalawat dan salam tetap tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat hingga akhir zaman. Aamiin..

Alhamdulilah pada akhirnya selesai sudah untuk menyelesaikan skripsi dalam tugas akhir pendidikan S1. Penulis menyadari skripsi yang berjudul

“Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Koperasi BMT Al-Jibaal Cirendeu

Tangerang Selatan” ini masih jauh dari kata sempurna, namun ini adalah proses bagian dari pembelajaran, semoga kedepannya penulis bisa menjadi peneliti yang lebih baik lagi. Dan penulis ingin mengucapkan terimakasih dalam proses penyelesaiain skripsi ini kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Akademi, Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi, Drs. Study Rizal LK, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

(7)

iii

kegiatan belajar mengajar di kampus.

4. Dr. Wahyu Prasetyawan, MA, selaku Dosen Pembimbing yang sudah bersabar membimbing kami dan kami pun bersabar dalam proses penyelesaiain Skripsi ini. Semoga penulis bisa mengikuti jejaknya menempuh S2 d japan.

5. Dosen-dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, semoga Allah mencatat amal kebaikannya.

6. Kedua orang tua yang sudah susah payah membesarkan anaknya tanpa pamrih, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan diterima amal kebaikannya.

7. Saudara-saudara tercinta Fitriani Pratiwi dan suami Ready Hardiansyah serta si bungsu Miftahul Ulum semoga ilmunya bertambah.

8. Istri tercinta yang selalu memotivasi penulis, terimakasih sudah berkenan menemani hari-hari suka dan duka

9. KBMT Al-Jibaal, Manager Bapak Abdul Biya, Bendahara Umum H. Wahyudi Sasmito, Teller Ibu Rini dan Marketing Bapak Asep S Amri, semoga kebaikan dunia dan keberkahan di akhirat atas bantuannya.

10.Keluarga besar Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah tempat belajar dan bermain. Semoga Allah memberikan banyak berkah di dalamnya. 11.Rekan seperjuangan di IRMAFA Heri Fajrin selaku Sekretaris Umum dan

(8)

iv

Agus Haflaturrahman, Lia Indah Adhari dan Nina Nurmilah. Semangat berjuang dan terimakasih atas kerjasamanya.

12.Teman-teman seperjuangan kelas MD A & B (Azis, Ridwan, Supardi, Budi, Oji, Noval, Suandi, Indra, Novija, Apip, Deni, Harun, Fatih, Maulana, Rustian, Sufi, Ulumuddin) semoga kesuksesan menyertai kita dunia dan akhirat.

13.Teman-teman KKN Al-Fath semoga Allah memberikan banyak kebaikan. 14.Dan pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah

membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah memberikan kebaikan didunia. Aamiin.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semuanya khususnya bagi Prodi Manajemen Dakwah. Akhir kata sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.

Ciputat, 9 April 2014

(9)

v

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D. Metodologi Penelitian 6

E. Tinjauan Pustaka 9

F. Sistematika Penulisan 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Strategi Pemasaran 13

B. Analisis dan Strategi Pemasaran 17

1. Analisis Peluang 17

2. Analisis Kompetitif 18

3. Target Pemasaran 19

C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 20

1. Produk 21

2. Harga 22

3. Tempat dan Distribusi 22

4. Promosi 23

(10)

vi

3. Badan Hukum BMT 28

4. Produk BMT 30

E. Pembiayaan 31

1. Pengertian Pembiayaan 31

2. Jenis-jenis Pemibiayaan 32

BAB III GAMBARAN UMUM KBMT AL-JIBAAL CIRENDEU CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN A. Sejarah dan Perkembangan KBMT AL-Jibaal 35

B. Visi, Misi KBMT Al-Jibaal 37

C. Struktur Organisasi KBMT Al-Jibaal 38

D. Kegiatan dan Produk KBMT AL-Jibaal 40

E. Pengajuan Pembiayaan dan Penilaian Kelayakan Usaha 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan 49

B. Prinsip Pembiayaan pada KBMT Al-Jibaal 59

C. Analisis SWOT KBMT Al-Jibaal 67

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 69

B. Saran 70

DAFTAR PUSTAKA

(11)

1

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Lembaga Keuangan Syari’ah (Bank Islam) secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan operasional perbankan syari’ah di Indonesia. Sebelum tahun 1992 telah didirikan beberapa lembaga keuangan non bank yang telah menerapkan sistem bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan akan hadirnya lembaga-lembaga keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai dengan syari’ah.

Istilah lain yang digunakan Bank Islam adalah Bank Syari’ah. Secara akademik istilah Islam dan istilah Syari’ah memiliki pengertian yang berbeda, namun secara teknis penyebutan untuk Bank Islam dan Bank Syari’ah memiliki pengertian yang sama 1

Perkembangan Bank Syariah2 diikuti dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah di luar struktur perbankan3, seperti Baitul Maal wat Tamwil (BMT), Asuransi Takaful, Pasar Modal Syariah, dan Lembaga Pegadaian Syariah.

Di samping perkembangan kelembagaan, perekonomian syariah nasional juga ditandai dengan berkembangnya berbagai instrumen pendukung

1

Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait (MBUI dan Takaful) di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 1996), hlm. 5

2

Sutan Remy Syahdaeni. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Perbankan Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1999, hlm. Xvii

3

(12)

seperti Sertifikat Wakaf Tunai, Instrumen obligasi, Pasar Uang Antar Bank berdasarkan Prinsip Syariah.

Keberhasilan perbankan syariah di Tanah air tidak dapat dilepaskan dari peran Lembaga Keuangan Mikro Syariah ( LKMS ). Kedudukan LKMS – yang antara lain dipresentasikan oleh BPRS, BMT dan Koperasi Pesantren (Kopontren)- sangat vital dan menjangkau transaksi syariah di daerah yang tidak bisa dilayani oleh bank umum maupun bank yang membuka unit usaha syariah.4

Pada dasarnya BMT merupakan pengembangan dari konsep ekonomi Islam, terutama di bidang keuangan. Istilah BMT merupakan gabungan dari baitul mal dan baitut tamwil. Baitul mal adalah lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba. Sedangkan baitut tamwil

adalah lembaga keuangan yang kegiatannya berorientasi profit. Penghimpunan dananya diperoleh melalui simpanan dan penyalurannya dilakukan dalam bentuk pembiayaan yang dijalankan berdasarkan prinsip syari’ah 5.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Baitul Maal wat Tamwil

(BMT) merupakan organisasi bisnis yang bergerak dalam bidang sosial. Kalau melihat pemberdayaan ekonomi rakyat dalam arti yang sebenarnya, dapat dilihat dari kiprah BMT. Mulai dari pedagang kecil, bakul sayur, sampai toko – toko kelontong, sembako atau kios sepatu berukuran sedang dan kecil telah sukses bermitra dengan BMT mereka dapat

4

Lutfi Hamid, Jejak – jejak Ekonomi Syariah (Senayan Abadi Publishing. Jakarta. 2003) hlm. 79

5

(13)

memperoleh pendanaan murah lagi berkah dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang kini jumlahnya ditaksir 3.000 tersebar di seluruh Indonesia.6 Data terakhir Departemen Koperasi menyebutkan sudah ada 142.387 BMT yang aktif di 33 Provinsi di Indonesia per 30 Juni 2013.7

Mitra yang sukses bukan cuma menguntungkan dirinya sebagai pengusaha, melainkan akan membangun dan mengembangkan BMT itu sendiri. Ini juga akan mempengaruhi ekonomi masyarakat agar lebih baik lewat penyaluran dana oleh BMT. Dan Peran pemasaran merupakan hal yang paling penting guna memperkenalkan eksistensi BMT ditengah-tengah masyarakat, sehingga bagi mereka yang membutuhkan dana cepat lagi berkah tidak perlu pergi ke bank yang memiliki banyak persyaratan atau mungkin tidak bisa dilayani oleh perbankan, maka datang ke BMT dan persyaratanpun sangat mudah. Itu jika proses pemasaran berjalan dengan baik maka akan berdampak kepada berkembang dan majunya BMT. Tidak jarang BMT mengalami kebangkrutan dikarenakan dalam proses pemasaran tidak berjalan dengan baik.

Semua organisasi baik berorientasi profit maupun non profit harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan konsumen bila ingin tetap dapat beroperasi dan sukses. Kemampuan organisasi yaitu BMT dalam menentukan siapa yang menjadi konsumen dari produk/jasa yang dihasilkan merupakan salah satu kunci keberhasilan organisasi. Berikutnya barulah dapat memfokuskan diri untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, cara-cara

6

Lutfi Hamid, Jejak – jejak Ekonomi Syariah (Senayan Abadi Publishing. Jakarta. 2003), hlm. 83

7

(14)

memenuhi kebutuhan itu dan akhirnya mengusahakan konsumen untuk tetap memakai produk/jasa yang ditawarkan maka BMT harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi kepada konsumen bahwa BMT dapat memenuhi kebutuhan mereka, disinilah fungsi pemasaran, ia menjadi penghubung antara organisasi dan konsumen. Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan pendistribusian gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi tujuan individu dan organisasi.

Berdasarkan uraian diatas, bahwa kesuksesan Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah adalah harapan dari kehadiran BMT itu sendiri yaitu sebagai rumah pembiayaan yang berperan aktif dalam memperbaiki kondisi ekonomi pengusaha, maka dilakukan penelitian sebagai bahan untuk penyusunan Skripsi tentang “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan KBMT Al-Jibaal Cirendeu Ciputat Timur Tangerang Selatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Banyak hal yang bisa kita teliti pada lembaga seperti BMT, namun penulis ingin membatasi masalah ini pada strategi pemasaran produk pembiayaan KBMT Al-Jibaal meliputi (Al-Murabahah, Al-Mudharabah, Al-Musyarakah dan Ijarah).

2. Rumusan Masalah

(15)

sebagai berikut:

a. Bagaimana strategi pemasaran produk pembiayaan Koperasi BMT Al-Jibaal berdasarkan marketing mix? Atau unsur-unsur pemasaran yang meliputi Product (produk) Price (harga), Promotion (promosi), dan Place/distribution (tempat/distribusi)

b. Bagaimana Prinsip Pembiayaan Pada Koperasi BMT Al-Jibaal? c. Apa yang menjadi kekuatan, kelemahan dan ancaman KBMT saat ini?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dengan jelas tentang Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh KBMT Al-Jibaal Cirendeu Ciputat Timur Tangerang Selatan.

b. Untuk mengetahui Prinsip Pembiayaan yang di praktikan oleh KBMT Al-Jibaal.

2. Manfaat Penelitian

a. Akademis, diharapkan dapat menambah informasi dan kontribusi ilmu pengetahuan mengenai strategi pemasaran produk pembiayaan pada KBMT Al-Jibaal Cirendeu Ciputat Timur Tangerang Selatan.

(16)

atau sebagai kegiatan untuk meningkatkan kemakmuran ekonomi masyarakat.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Pendekatan Penelitian

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah pendekatan bersifat kualitatif. Sedangkan, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang melukiskan keadaan obyek atau peristiwa tanpa suatu maksud untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum.8 Dalam penelitian ini penulis menguraikan dan menggambarkan tentang strategi pemasaran produk pembiayaan di KBMT Al-Jibaal.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini terdiri dari:

a. Data Primer; adalah data yang diperoleh dari penelitian langsung di lapangan, yaitu melalui wawancara langsung dengan manajer KBMT atau bagian terkait dalam KBMT.

b. Data Sekunder; adalah data pendukung yang mempunyai hubungan dengan data primer berupa laporan pembiayaan, profil dan dokumen KBMT, bisa juga berupa literature kepustakaan dan buku-buku. 3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam teknis pengumpulan data yaitu melalui penelitian kepustakaan (Library

8

(17)

Research) dan penelitian lapangan (Field Research)9. a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan, yaitu peneliti melakukan penelusuran literature dan buku rujukan yang relevan dengan pembahasan skripsi ini.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan yaitu, melakukan penelitian langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian, dalam hal ini adalah lembaga KBMT. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dilakukan dengan cara:

1) Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan langsung yang dilakukan secara sistematis dari fenomena yang diselidiki.10 Dalam hal ini penulis mengikuti magang di KBMT Al-Jibaal untuk memperoleh data yang valid.

2) Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung antara pewawancara dengan terwawancara11 dalam hal ini dengan Manajer KBMT, pengurus KBMT dll.

3) Studi Dokumen

Yaitu teknik pengumpulan data berdasarkan data-data yang tidak langsung, berupa laporan yang diperoleh dari BMT Al-Jibaal dan laporan yang lainnya berkaitan dengan penelitian.

9

Burhan Ashshofa, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Asdi Mahastya, 2004), hlm. 61

10

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM, th. 1994), hlm 136

11

(18)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pusat KBMT Al-Jibaal, JL. Gunung Raya Cireundeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Telp. : (021) 7419826.

Adapun penelitian ini dimulai pada Oktober s.d Januari 2014. 5. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data adalah proses menyusun data agar data tersebut dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkan ke dalam kategori tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna terhadap analisis, menjelaskan kategori dan mencari hubungan antara berbagai konsep.12

Agar dalam menganalisa data dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus sesuai dengan prosedur atau langkah-langkah, menurut Lexy J. Moleong proses analisa data dimulai adalah :

a. Mencatat sebuah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu: dari wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, documen resmi.

b. Mengumpulkan, memilah-milah data dengan membuat rangkuman yang inti dari hasil wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan lapngan, dokumen resmi.

c. Menyusun dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorikan pada langkah berikutnya

12

(19)

d. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data.

e. Membuat kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan keabsahan data.13

6. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini mengacu pada penulisan skripsi, tesis dan disertasi yang disusun oleh tim Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, diterbitkan Oleh UIN Press tahun 2007, Cetakan ke dua.

E. Tinjauan Pustaka

BMT merupakan salah satu lembaga mikro yang berdasarkan syariah. Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). PINBUK sebagai lembaga primer karena mengemban misi yang lebih luas, yakni menetaskan usaha kecil. Dalam prakteknya PINBUK menetaskan BMT, dan pada gilirannya BMT menetaskan usaha kecil.14

Sejauh pengamatan penulis, terdapat banyak penelitian yang membahas tentang BMT Seperti:

1. Judul Skripsi “Strategi Pemasaran BMT Masjid Al-Azhar terhadap Pembiayaan

UKM Jakarta Selatan” Penulis Arief Rahman, Mahasiswa Jurusan Perbankan

Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada Skripsi ini membahas tentang bagaimana strategi pemasaran berdasarkan

marketing mix, pembahasan ini mencakup seluruh pembiayaan baik profit

13

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2001), hlm. 263

14

(20)

maupun non profit, sedangkan yang akan penulis bahas hanya pembiayaan profit

saja tidak termasuk qardul hasan.

2. Skripsi “Strategi Pemasaran BMT melalui Media Internet” Irwan Siska, Mahasiswi Jurusan Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini membahas bagaimana pelaksanaan pemasaran melalui media internet

dan pengaruh pemasaran melalui media internet. Dengan tujuan

menginformasikan produk yang ditawarkan dan menjaring nasabah baru, serta

mudah dan cepat dalam memberikan informasi. Tidak ada bagian yang sama

dengan apa yang penulis teliti.

3. Skripsi “Strategi Pemasaran berdasarkan Prinsip Syariah dalam meningkatkan Permintaan Produk-produk Koperasi BMT Bintaro”, Nisa’ul Khasanah. Jurusan Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada pembahasan skripsi ini, strategi pemasaran dengan menggunakan marketing

mix atau bauran pemasaran, namun penekanannya lebih kepada syariah yaitu

tidak menjual produk yang mengandung unsur haram, selebihnya sama dalam

isian umumnya bauran pemasaran.

Sampai saat ini sejauh penelusuran penulis belum ada penelitian yang membahas tentang Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan pada Koperasi BMT Al-Jibaal. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan latar belakang masalah di atas.

F. Sistematika Penulisan

(21)

pembahasan skripsi ini terbagi dalam lima bab yang masing-masing terbagi dalam sub-sub bahasan sebagai berikut:.

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang pendahuluan sebagai pengantar skripsi secara keseluruhan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, apa yang menjadi tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang dipakai, serta tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Pengertian Strategi & Pemasaran, Pengertian Strategi Pemasaran, Analisis dan Strategi Pemasaran, (Analisis Peluang, Analisis Kompetitif, dan Target Pemasaran). Bauran Pemasaran, Baitul Maal Wat Tamwil, dan Pembiayaan.

BAB III GAMBARAN UMUM BMT

Bab ini menjelaskan tentang Sejarah dan Perkembangan KBMT, Profil, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Kegiatan dan Produk KBMT, Pengajuan Pembiayaan dan Penilaiaan Kelayakan Usaha.

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

(22)

BAB V PENUTUP

(23)

13

A. Pengertian Strategi Pemasaran

Definisi strategi pertama kali dikemukakan oleh Chandler dalam Freddy Rangkuti menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan dan pendayagunaan serta alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.1

Menurut Stephani K. Marrus, strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2

Menurut kamus manajemen kata strategi diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling hubungan dalam hal waktu dan ukuran.3 Sedangkan dalam kamus Marketing, strategi adalah rencana, kadang-kadang dalam garis besar saja, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, biasanya dikuantifikasi dan lebih sering atas dasar waktu yang relative lama. 4

Strategi juga merupakan suatu kelompok keputusan, tentang tujuan-tujuan apa yang akan diupayakan pencapaiannya, tindakan-tindakan

1

Freddy rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2006) hal. 4

2

Husein Umar, Strategic Manajemen In Action, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31.

3

B. N Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), Cet I hal. 340.

4

(24)

apa yang perlu dilakukan dan bagaimana cara memanfaatkan sumber-sumber daya guna mencapai tujuan-tujuan tersebut. 5

Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi secara umum dapat didefinisikan strategi adalah suatu seni. Walaupun diadakan suatu analisis peralatan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi, tetapi proses perumusan strategi tetap lebih banyak didominasi oleh pemikiran intuisi, perasaan, persepsi dan pendapat individu. 6

Oleh karena itu, strategi merupakan sebuah tindakan yang berupa keputusan besar organisasi dalam mencapai tujuan jangka panjang yang diharapkan, untuk melakukan bisnis. Suatu keputusan besar yang menetukan kegagalan dan kesuksesan sebuah organisasi.

Sedangkan pengertian pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi.7 Pengertian lain mengenai pemasaran adalah segala kegiatan yang terkait dengan iklan atau penjualan secara eceran. Bagi sebagian orang, kegiatan pemasaran mencakup sejumlah kegiatan seperti riset pemasaran, penentuan harga atau perencanaan produk.8

Pemasaran pada dasarnya mencakup segala kegiatan tersebut, namun demikian pemasaran ternyata lebih dari sekadar kegiatan-kegiatan

5

J. winardi, Entrepreneur dan Entrepreneurship (Jakarta: Kencana, 2003), hal. 110

6

Sukristono, Perencanaan Strategis Bank, (Jakarta: PT. Dhasa Warna, 1992) h. 335

7

Carl McDaniel dan Roger Gates, Riset Pemasaran Kontemporer, Edisi bahasa Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2001) hal. 4

8

(25)

tersebut. Berbagai kegiatan seperti pembujukan, promosi, publikasi, semuanya adalah kegiatan pemasaran. Namun begitu, pemasaran bukanlah semata-mata kegiatan seperti menjual dan mempromosikan sesuatu. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental, suatu cara berpikir yang membimbing Anda melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual gagasan-gagasan, karier, tempat (pariwisata, rumah, lokasi indusri), undang-undang, jasa (pengangkutan, penerbangan, pemotongan rambut, kesehatan), hiburan (pertunjukan, pertandingan-pertandingan), dan kegiatan-kegiatan nirlaba seperti yayasan-yayasan social keagamaan.9

Asosiasi Pemasaran Amerika ata AMA (The American Marketing Association) yang anggotanya terdiri atas sejumlah besar professional pemasaran di Amerika Serikat dan Kanada, mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:

The process of planning and executing the conception, pricing, promotion and distribution of ideas, goods and services to create axchanges that satisfy individual and organizational objectives.10

(Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu serta tujuan organisasi.)

9

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targetting, dan Positioning, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2001, hlm, 51

10

(26)

Definisi AMA tersebut meletakkan konsep pertukaran atau

exchange sebagai konsep sentral dalam pemasaran. Harus terdapat tiga hal yang menjadi syarat agar suatu pertukaran dapat terjadi, yaitu: Pertama,

haruslah terdapat dua atau lebih pihak yang memiliki sesuatu yang bernilai untuk dapat saling dipertukarkan; kedua, adanya keinginan dan kemampuan untuk memberikan sesuatu itu kepada pihak lain; dan ketiga,

adanya suatu cara untuk saling berkomunikasi. Dalam hal ini, periklanan dan promosi memainkan peran penting dalam proses pertukaran tersebut, yaitu dengan menginformasikan konsumen mengenai barang atau jasa serta meyakinkan mereka mengenai kemampuan barang dan jasa itu dalam memuaskan kebutuhan atau keinginan mereka.

Strategi Pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh. Terpadu dan menyatu di bidang pemasaran. Yang memberikan panduan kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran. Kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.11

Adapun tujuan strategi pemasaran yaitu.12 1. Menetapkan arah kegiatan perusahaan

11

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi 1, Cet. Ke-7 hlm. 168.

12

(27)

2. Memberikan informasi kepada manajemen puncak dan merumuskan tujuan

3. Sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah dimasa mendatang.

Strategi pemasaran merupakan hasil dari perencanaan pemasaran. Pengembangan strategi pemasaran memerlukan serangkaian tahapan: identifikasi segmen pasar, target pasar, penentuan posisi produk, dan formulasi bauran pemasaran.13

B. Analisis dan Strategi Pemasaran

Setiap organisasi atau perusahaan yang ingin berhasil dalam pemasaran harus terlebih dahulu memiliki suatu rencana pemasaran strategis (strategic marketing plan) yang berfungsi sebagai panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Strategi pemasaran ditentukan berdasarkan analisis situasi, yaitu situasi terperinci mengenai kondisi pasar yang dihadapi perusahaan beserta kondisi produk dan merek yang dimiliki. Berdasarkan analisis situasi ini, perusahaan mencoba memahami pasar yang mencakup segmentasi konsumen dan tingkat persaingan didalamnya.14

1. Analisis Peluang

Analisis yang cermat terhadap pasar akan memberikan peluang bagi setiap produk untuk masuk ke pasar. Peluang pasar (market opportunities) adalah wilayah dimana terdapat kecenderungan

13

Hargo Utomo, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Gunadarma 1993) hlm. 13

14

(28)

permintaan yang menguntungkan, di mana perusahaan percaya kebutuhan konsumen belum terpuaskan dan di mana perusahaan dapat bersaing secara efektif.15 Suatu perusahaan biasanya mengidentifikasi peluang pasar dengan cara memerhatikan pasar secara cermat dan menandai jika terdapat kecenderungan kenaikan permintaan dan juga memerhatikan tingkat kompetisi yang terdapat pada setiap segmen pasar. Suatu pasar tidak dapat dipandang sebagai satu kelompok besar konsumen yang homogen tetapi terdiri dari kelompok-kelompok konsumen yang heterogen.

2. Analisis Kompetitif

Dalam mempersiapkan strategi dan rencana pemasaran, praktisi pemasaran harus melakukan analisis secara cermat terhadap persaingan yang ada pada suatu segmen pasar. Suatu persaingan terdiri atas persaingan langsung (termasuk persaingan di antara sejumlah merek yang dimiliki sendiri) dan persaingan tidak langsung (munculnya produk substitusi). Misalnya suatu perusahaan pembuat makanan ringan memperkenalkan produk baru berupa kentang goreng (chips) rendah kolesterol. Namun sebelumnya perusahaan bersangkutan sudah terlebih dahulu memasarkan produk kentang goreng biasa (regular) yang tidak rendah kolesterol. Hampir seluruh konsumen yang sebelumnya mengonsumsi kentang goreng biasa kemudian berpindah ke kentang goreng rendah kolesterol. Produk lama kehilangan pelanggannya akibat

15

(29)

perusahaan tidak hati-hati memperhitungkan faktor persaingan di antara merek-merek dimilikinya sendiri.16

Salah satu aspek penting dalam perencanaan strategi pemasaran adalah meneliti keuntungan kompetitif (competitive advantage), yaitu

something special a firm does or has that gives it an edge over competitors.17 (suatu hal khusus yang dimiliki atau yang dilakukan perusahaan yang memberikannya keunggulan dibandingkan kompetitor). Contohnya pihak BMT memberikan pinjaman tanpa kolateral, jemput bola bagi nasabah yang menabung, tanpa biaya administrasi untuk menjadi anggota BMT, meringankan simpanan pokok dan wajib. Semua itu dapat dicapai melalui iklan.

3. Target Pemasaran

Mereka yang baru terjun ke bisnis, menjadi pengusaha pada umumnya membidik konsumennya secara intuitif yaitu berdasarkan perkiraan atau naluri mereka saja. Mereka mengira tahu persis siapa konsumennya dan apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Pandangan mereka tentang kosumen cenderung ditentukan oleh kaca matanya sendiri, yaitu membayangkan dirinya sendiri sebagai salah seorang konsumen dari produk yang dibuatnya. Untuk jangka waktu tertentu cara ini mungkin berhasil, tetapi tidak untuk jangka panjang.

Suatu ketika konsumen tentu akan berubah. Generasi baru datang, pesaing baru bermunculan, persaingan semakin tajam, sementara berbagai produk menawarkan gaya hidup baru. Dengan demikian

16

Morissan, M.A, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, hal 53.

17

(30)

konsumen bisa berubah. Perkembangan telah menimbulkan globalisasi, pembangunan ekonomi, dan perbaikan kesejahteraan sehingga melahirkan kelompok-kelompok baru dalam masyarakat.

Praktisi pemasaran yang baik tidak akan pernah mau memasuki keseluruhan segmen pasar hanya dengan mengandalkan satu produk, satu merk dan satu jasa. Mereka akan menggunakan produk yang berbeda dan strategi yang berbeda pula. Pasar dibagi-bagi kedalam sejumlah segmen yang kemudian dipilih untuk dijadikan target pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran dan promosi. Target atau sasaran setiap segmen tentu saja tidak sama, ini berarti praktisi pemasaran harus menyediakan anggaran yang berbeda serta strategi bauran promosi yang berbeda juga.

C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

(31)

elemen-elemen, yaitu product, price, place (distribution) dan promotion, yang disingkat dengan ‘empat’ P’.18

Tahap selanjutnya dari proses pemasaran adalah menggabungkan berbagai elemen yang terdapat pada marketing mix atau bauran pemasaran ke dalam program pemasaran yang kohesif dan efektif. Setiap elemen yang terdapat pada bauran pemasaran adalah bersifat multidimensional yang memerlukan pengambilan keputusan dalam berbagai bidang.

Berikut ini empat elemen pokok yang terdapat dalam marketing mix, yaitu:

1. Product (Produk)

Dalam strategi marketing mix, langkah yang pertama dilakukan adalah strategi produk. Hal ini penting karena yang pertama di jual adalah produk dan konsumen akan mengenal perusahaan melalui produk yang ditawarkan. Dalam strategi produk yang perlu diingat adalah yang berkaitan dengan produk secara utuh, mulai dari nama produk, bentuk, isi atau pembungkus. Dalam artian sederhana produk dikatakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sementara itu, pengertian produk menurut Philip Kotler adalah:

“sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi

keinginan dan kebutuhan.”

18

(32)

Dari pengertian ini dapat dijabarkan bahwa produk merupakan sesuatu,

baik berupa barang maupun jasa, yang ditawarkan ke konsumen agar

diperhatikan, dan dibeli oleh konsumen. Tujuan menawarkan produk ke pasar

adalah untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.19

2. Pricing (Harga)

Setelah produk berhasil diciptakan dengan segala atributnya, langkah selanjutnya adalah menentukan harga produk. Pengertian harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal dalam produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut di pasar.20

3. Place (Tempat dan Distribusi)

Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan barangnya, mulai dari perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir. Distribusi dapat pula diartikan sebagai cara menentukan metode dan jalur yang akan dipakai dalam menyalurkan produk ke pasar. Pendek dan panjangnya jalur yang digunakan perlu dipertimbangkan secara matang. 21

Distribusi termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Setiap perusahaan haruslah memiliki

19

Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) ed. revisi, hlm. 188-189

20

Kasmir, Kewirausahaan hlm. 191

21

(33)

pandangan saluran distribusi keseluruhan terhadap masalah distribusi dari produknya ke pemakai akhir. Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat.22

4. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini sama pentingnya dengan ketiga kegiatan di atas, baik produk, harga, maupun distribusi. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha mempromosikan seluruh produk jasa yang dimilikinya, baik langsng maupun tidak langsung.

Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan produknya, baik barang maupun jasa.23 Keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan adalah:

a. Periklanan (advertising)

Merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat nonpersonal. Media yang sering digunakan dalam

22

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian), (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 1993), Vol. II ed. Ke-7., hlm. 181

23

(34)

advertensi iniadalah radio, televise, majalah, surat kabar dan billboard.

b. Penjualan Pribadi (personal selling)

Yang merupakan penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.

c. Promosi Penjualan (sales promotion)

Merupakan segala kegiatan pemasaran selain personal selling,

advertensi dan publisitas, yang merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti pameran, pertunjukan, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak dilakukan secara teratur atau kontinyu.

d. Publisitas (publicity)

Merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara nonpersonal dengan membuat, baik berupa berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media tercetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.24

D.Baitul Maal Wattamwil

1. Pengertian BMT

Baitul Maal Wa at-Tamwil (BMT) adalah lembaga swadaya masyarakat, dalam artinya, didirikan dan dikembangkan oleh masyarakat.

24

(35)

Terutama sekali pada awal pendiriannya, biasanya dilakukan dengan menggunakan sumber daya, termasuk dana atau modal, dari masyarakat setempat itu sendiri. 25 Pendirian BMT memang cukup banyak yang dibantu oleh pihak luar masyarakat lokal. Tetapi hal itu lebih bersifat bantuan teknis. Bantuan dari pihak luar sering bersifat konsepsional atau stimulant, umumnya dari lembaga atau asosiasi yang peduli BMT atau masalah pemberdayaan ekonomi rakyat.

Baitul Maal Wattamwil (BMT) merupakan suatu lembaga yang terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang nonprofit, seperti; zakat, infaq, dan sedekah. Adapun baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan islam. Lembaga ini didirikan dengan maksud untuk memfasilitasi masyarakat bawah yang tidak terjangkau oleh pelayanan bank islam atau BPR islam, prinsip operasinya didasarkan atas prinsip bagi hasil, jual beli (ijarah), dan titipan (wadiah). Karena itu, meskipun mirip dengan bank islam, bahkan boleh dikata menjadi cikal bakal dari bank islam, BMT memiliki pangsa pasar tersendiri, yaitu masyarakat kecil yang tidak terjangkau layanan perbankan serta pelaku usaha kecil yang mengalami hambatan “psikologis” bila berhubungan dengan pihak bank. 26

25

M. Amin Azis, Pedoman Pendirian BMI (Jakarta: PINBUK, 2004), hlm. xii. Lihat juga M. Amin Azis, Kegigihan Sang Perintis (Jakarta: MAA Institute, 2007), hlm. 4

26

(36)

2. Fungsi dan Peranan BMT

Baitul Maal Wat Tamwil memiliki beberapa fungsi yaitu :

a. Penghimpun dan penyalur dana, dengan menyimpan uang di BMT, uang tersebut dapat ditingkatkan utilitasnya, sehingga timbul unit surplus (pihak yang memiliki dana berlebih) dan unit deficit (pihak yang kekurangan dana).

b. Pencipta dan pemberi likuidita, dapat menciptakan alat pembayaran yang sah yang mampu meberikan kemampuan untuk mememnuhi kewajiban suatu lembaga/perorangan.

c. Sumber pendapatan, BMT dapat menciptakan lapangan kerja dan memberi pendapatan kepada para pegawainya.

d. Pemberi informasi, memberi informasi kepada massyarakat mengenai resiko keuntungan dan peluang yang ada pada lembaga tersebut.

e. Sebagai suatu lembaga keuangan mikro islam yang dapat memberikan pembiayaan bagi usaha kecil, mikro, menengah dan juga koperasi dengan kelebihan tidak meminta jaminan yang memberatkan bagi UMKM tersebut.

Adapun fungsi BMT dimasyarakat, adalah :

(37)

b. Mengorganisasi dan memobilisasi dana sehingga dana yang dimiliki oleh masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal didalam dan diluar organisasi untuk kepentingan rakyat banyak.

c. Mengembangkan kesempatan kerja.

d. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-produk anggota. Memperkuat dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga ekonomi dan sosial masyarakat banyak.

Selain itu BMT juga memiliki beberapa peranan, diantaranya adalah : a. Menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi yang bersifat non

islam. Aktif melakukan sosialisasi ditengah masyarakat tentang arti penting system ekonomi islami.

b. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus bersikap aktif mejalankan fungsi sebagai lembaga keuangan mikro. c. Melepaskan ketergantungan kepada rentenir, masyarakat yang masih

tergantung pada rentenir disebabkan rentenir mampu memeuhi keinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera.

d. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata. Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat yang kompleks dituntut harus pandai bersikap.

Selain itu peran BMT dimasyarakat adalah :

a. Motor penggerak ekonomi dan social masyarakat banyak. b. Unjung tombak pelaksanaan ekonomi islam.

(38)

d. Sarana pendidikan informal untuk mewujudkan prinsip hidup yang barakah, ahsanu ‘amala, dan salaam melalui spiritual communication dengan dzikir qalbiyah ilahiah.27

3. Badan Hukum BMT

BMT dapat didirikan dalam bentuk Kelompok Swadaya Masyarakat atau Koperasi.

a. KSM adalah kelompok Swadaya Masyarakat dengan mendapat Surat Keterangan Operasional dan PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil)

b. Koperasi serba usaha atau koperasi syariah c. Koperasi simpan pinjam syariah (KSP-S)28

BMT dapat didirikan dan dikembangkan dengan suatu proses legalitas hukum yang bertahap ; pertama dapat dimulai sebagai KSMS/LKMS, dan jika telah mencapai nilai asset tertentu segera menyiapkan diri ke dalam badan hukum koperasi syariah;

a. KSMS/LKMS : kelompok swadaya masyarakat syariah/lembaga keuangan mikro syariah dengan mendapat sertifikat operasional/kemitraan pemberdayaan dari LAZNAS BMT.

b. Jika mencapai keadaan dimana para anggota dan pengurus telah siap, maka BMT dapat dikembangkan menjadi badan hukum koperasi jasa

27

Nurul Huda & Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoretis dan Praktis, hlm. 364-365.

28

(39)

keuangan syariah (KJKS) sesuai keputusan Menteri No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004.

c. BMT yang telah memiliki kekayaan Rp. 75 juta atau lebih dimintakan, dan diharuskan untuk mempersiapkan proses administrasi untuk menjadi koperasi syariah yang sehat dilihat dari segi pengelolaan koperasi dan baik, thayyiban, dianalisa dari segi ibadah, ‘amalan shlihah’, yang harus mempertanggungjawabkan kinerjanya tidak saja pada anggota dan masyarakat, tetapi juga kepada allah SWT. Karena seharusnya BMT berbadan hukum koperasi ini dikelola secara syariat islam yang sarat dengan nilai-nilai etika dan islami. Sesuai dengan surat edaran direktur jendral pembinaan koperasi perkotaan nomor 538/PPK/IV/1997 tanggal 14 April 1997, maka BMT, baik diperkotaan maupun dipedesaan dapat mengajukan badan hukum koperasi kepada kadinas koperasi dan PKM kabupaten/kota setempat dengan alternative sebagai berikut : 1) Koperasi jasa keuangan syariah (KJKS), misalnya disebut dengan

“brand name”

Koperasi jasa keuangan syariah BMT “……….” Badan hukum No. ……….., tanggal ……….. 2) Koperasi serba usaha syariah, misalnya disebut

(40)

d. BMT yang telah berkembang sehingga memenuhi syarat sebagai BPR syariah dapat diajukan ijin kepada bank Indonesia menjadi BPR syariah juga dapat berbadan hukum perseroan terbatas.29

4. Produk BMT

Dalam menjalankan usahanya, berbagai akad yang ada pada BMT mirip dengan akad yang ada pada bank pembiayaan masyarakat islam. Adapun akad-akad tersebut adalah : system operasional BMT, pemilik dana menanamkan uangnya di BMT tidak dengan motif mendapatkan bunga, tetapi dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi hasil. Produk penghimpunan dana lembaga keuangan islam adalah (Himpunan Fatwa DSN-MUI, 2003) :

a. Giro Waidah, adalah produk simpanan yang bisa ditarik kapan saja. Dana nasabah dititipkan di BMT dan boleh dikelola. Setiap saat nasabah berhak mengambilnya dan berhak mendapatkan bonus dari keuntungan pemanfaatan dana giro oleh BMT. Besarnya bonus tidak ditetapkan dimuka tetapi benar-benar merupakan kebijaksanaan BMT. Sungguhpun demikian nominalnya diupayakan sedemikian rupa untuk senantiasa kompetitif (Fatwa DSN-MUI No. 01/DSN-MUI/IV/2000).

b. Tabungan mudharabah, dana yang disimpan nasabah akan dikelola BMT, untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diberikan kepada nasabah berdasarkan kesepakatan nasabah. Nasabah

29

(41)

bertindak sebagai shahibul mal dan lembaga keuangan islam bertindak sebagai mudharib (fatwa DSN-MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000).

c. Deposito mudharabah, BMT bebas melakukan berbagai usaha yang tidak bertentangan dengan islam dan mengembangkanya. BMT bebas mengelola dana (mudharabah mutaqah). BMT berfungsi sebagai mudharib sedangkan nasabah juga shahibul maal. Ada juga dana nasabah yang dititipkan untuk usaha tertentu nasabah memberi batasan pengguna dana untuk jenis dan tempat tertentu. Jenis ini disebut mudarabah muqayyadah.30

E. Pembiayaan

1. Pengertain Pembiayaan

Pembiayaan adalah aktivitas menyalurkan dana yang terkumpul kepada anggota pengguna dana, memilih jenis usaha yang akan dibiayai agar diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh anggota yang jujur dan bertanggung jawab. 31

Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah:

Pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama permodalan antar koperasi dengan anggota, calon

30

Nurul Huda & Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoretis dan Praktis, hlm. 364-366.

31

(42)

anggotanya, yang mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasai pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad diserta pembayaran sejumlah bagi hasil dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.

Menurut Syafi’I Antonio, pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.32 Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah suatu aktifitas penyaluran dana kepada pihak yang membutuhkan, untuk dipergunakan dalam aktifitas yang produktif sehingga anggota dapat melunasi pembiayaan tersebut.

2. Jenis-jenis pembiayaan

Secara garis besar produk pembiayaan syariah terdiri dari 3 kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaanya, yaitu sebagai berikut :

a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang dilakukan dengan prinsip jual beli.

b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa yang dilakukan dengan prinsip sewa-menyewa.

32

(43)

c. Transaksi pembiayaan untuk kerjasama yang ditujukan untuk mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.33

Berikut ini jenis-jenis pembiayaan oleh bank syariah : a. Al-Musyarakah

Yaitu pembiayaan yang berdasarkan prinsip bagi hasil, merupakan akad kerja dua pihak atau lebih untuk untuk melakukan usaha bersama. Masing-masing pihak memberikan dana dengan kesepakatan keuntungan dan resiko ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

b. Al-Mudharabah

Yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal artinya akad kerja sama dimana bank syariah membiayai seluruh modal dan nasabah sebagai pengelola. Pembagian keuntungan dituang dalam kontrak yang disepakati sebelumnya.

c. Baial’Murabahah

Yaitu kegiatan jual beli barang. Pembiayaan ini meliputi penentuan harga pokok ditambah keuntungan yang diharapkan oleh nasabah dan dibiayai oleh bank. Pembayaran oleh nasabah dilakukan secara cicilan sesuai dengan jangka waktu usaha.

d. Ijarah

Yaitu pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas

33

(44)

barang yang disewa dari pihak bank oleh phak lain yang disebut ijarah wa iqtina.34

3. Prinsip-Prinsip Pembiayaan

Prinsip pembiayaan adalah pedoman-pedoman yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis kelayakan usaha35. Secara umum prinsip tersebt berdasarkan pada 5C, Antara lain:

a. Character adalah sifat atau karakter dari pihak pengelola usaha. Analisis sering kali dilakukan dengan metode wawancara langsung kepada mudharib dan orang-orang disekitar lingkungannya.

b. Capacity adalah kemampuan mudharib dalam menjalankan usaha dan mengembalikan modal yang diberikan shahibul maal.

c. Capital adalah modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha tersebut. Terdiri dari tangible asset seperti dana dan material pendukung usaha. Tapi terdapat intangible asset yang penting untuk dimiliki pengusaha yanitu manajemen, keahlian dan system teknologi.

d. Collateral adalah jaminan yang akan diberikan mudharib kepada shahibul maal. Jaminan tersebut biasanya senilai atau lebih besar dari modal usaha.

e. Condition adalah keadaan usaha mudharib yang dilihat dari pangsa pasar, trend, prospek usaha bank dan kondisi politik dan ekonomi.

34

Kasmir, Kewirausahaan, h. 131-132

35

(45)

35

TANGERANG SELATAN

A. Sejarah dan Perkembangan KBMT Al-Jibaal

Ketika ada berita bahwa Yayasan Amanah Ummat (YAU) akan menyelenggarakan Program Pelatihan Pengelola BMT, maka dikirimkan utusan dari Ta’lim Khusus Bangok (TKB) 2 orang dan dari Majelis Taklim Al-Huda 2 orang. Penyelenggara pelatihan tersebut adalah YAU bekerjasama dengan Yayasan Bina Pembangunan (YBP) dan Majalah Panji Masyarakat sedangkan fasilitatornya dari Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK).

Pelatihan diadakan di Cisaat Sukabumi selama 15 hari dari tanggal 19 Juni sampai dengan 03 Juli 1997 serta diikuti oleh 29 peserta dari berbagai daerah se-Jabotabek (17 BMT/Calon BMT). Pada waktu penutupan Pelatihan, masing-masing Calon BMT oleh YAU diberi pinjaman modal sebesar Rp. 5.000.000 yang diangsur setiap bulan selama 24 bulan dengan tenggang waktu 4 bulan.

Tapi untuk Daerah Cirendeu sendiri, karena mengirimkan 2 Majelis Ta’lim akhirnya sepakat hanya dibuat 1 BMT sehingga pinjaman modal yang diberikan YAU menjadi Rp. 10.000.000,-. Dari sini para pengurus Majelis Ta’lim sepakat untuk menamakan BMT di Jl. Gunung Raya dengan nama KBMT Al-Jibaal.

(46)

yang dibutuhkan. Juga melakukan sosialisasi dan memperkenalkan BMT kepada tokoh masyarakat dan Majelis Ta’lim yang ada di wilayah Kampung Gunung, dan penyebaran Brosur. Akhirnya dengan membentuk satu BMT yang diberi nama Al-Jibaal yang artinya gunung karena domisili terletak di Kampung Gunung dan dengan izin serta restu Kepala Desa pada tanggal 1 September 1997 KBMT Al-Jibaal mulai beroperasi. Untuk sementara waktu, wilayah kerjanya meliputi dua RW yaitu RW 03 dan 11, berkantor di rumah salah satu pengurus sampai September 2012.

Pada tahun 1998 KBMT Al-Jibaal telah berbadan hukum Koperasi. Badan Hukumnya disahkan dan terdaftar di Dinas Koperasi Kabupaten Tangerang (sekarang Kota Tangerang Selatan) pada tanggal 9 Desember 1998 dengan No. 243/BH/KDK.10.4/XXI/1998, dengan nama Koperasi BMT Al-Jibaal.

Setelah reorganisasi, pada tanggal 01 Desember 2012 KBMT Al-Jibaal menyewa salah satu kantor yang beralamat di Jl. Gunung Raya Rt. 005/011 Cirendeu Ciputat Timur Tangerang Selatan1. Nomor Telepon : (021) 741 9826. KBMT Al-Jibaal telah memiliki 111 Anggota (per 31 Desember 2012) dengan 3 orang pengelola (Manajer, Operasional dan Kabag. Marketing).

Dengan disahkan menjadi Koperasi, bidang usaha BMT diperluas (tidak hanya simpan pinjam). Karena langkahnya SDM dan modal/dana maka perluasan usaha tidak dapat dilakukan.

1

(47)

Para pendiri KBMT Al-Jibaal, yaitu: 1. Drs. H. Aman Nadir Saleh (Alm) 2. Ir. H. Sukardi

3. M. Adi Musthofa 4. H. Moh. Saleh 5. Kasito Purnomo 6. H. Aseni Muhayar 7. H. Wahyudi 8. Sukiman 2

B. Visi dan Misi KBMT Al-Jibaal

Visi : Mewujudkan BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang profesional dalam menumbuh kembangkan produktivitas usaha anggota dan dapat meningkatkan kualitas ibadah anggota dalam segala aspek kehidupan.

Misi : Membangun dan mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil, berkemakmuran dan berkemajuan berdasarkan syariah dan ridha Allah SWT.3

2

Laporan Keuangan Tahun Buku 2007 Milad ke x 1997 – 2003. h, 24

3

(48)

C. Struktur Organisasi Koperasi Baitul Maal Wattamwil

KBMT Al-Jibaal mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, di dalamnya orang-orang bekerja dan berhubungan satu sama lain dengan suatu cara yang terkoordinasi, kooperatif, dan dorongan-dorongan guna mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi KBMT Al-Jibaal

Keterangan:

Garis Kordinasi

Garis Komando

Garis Pelayanan

Sumber : Proposal Pembiayaan LPDB-KUMKM Koperasi BMT Al-Jibaal. 2013. h. 10

Rapat Anggota

Pengurus

M anajer

Pengaw as Syariah & M anajemen

M aal Operasional M arketing

SDM & Umum

Kasir CS Akunting / Pembukuan

AO ADM & P

(49)

Tugas-tugas dalam Stuktur Organisasi KBMT: 1. Rapat Anggota.

Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi didalam memutuskan kebijakan-kebijakan makro KBMT Al-Jibaal.

2. Pengurus.

Bertugas menjalankan amanat Rapat Anggota dan pembuat kebijakan-kebijakan mikro dalam hal ini adalah operasional KBMT Al-Jibaal. 3. Pengawas Syariah dan Manajemen.

Bertugas untuk mengawasi kinerja pengurus dan mengesahkan produk-produk KBMT sesuai dengan hokum-hukum syariah.

4. Manajer.

Bertugas sebagai pelaksana harian tugas pengurus dan memimpin jalannya operasional KBMT Al-Jibaal sesuai dengan instruktur pengurus.

5. Maal.

Mewakili manajer untuk melakukan penghimpunan dan penyaluran dana social KBMT Al-Jibaal yakni berupa dana ZIS (zakat, infak dan shadaqah dll)

6. Operasional

(50)

7. Marketing

Bertugas melakukan kegiatan marketing dan collecting terhadap produk-produk KBMT Al-Jibaal. Marketing dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh funding officer (AO), Account Officer (AO) dan Colector.

8. Anggota

Merupakan pemilik dan pengguna jasa dari KBMT Al-Jibaal

Saat ini Al-Jibaal baru memiliki 3 orang karyawan yaitu sebagai Manajer, Operasional dan marketing. Bagian operasional masih merangkap sebagai kasir, akunting dan customer sercice.

D. Kegiatan dan Produk KBMT Al-Jibaal

Kegiatan KBMT Al-Jibaal adalah menghimpun dan menyalurkan dana dari anggota/nasabah, memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan sosial yang dananya berasal dari zakat, infaq dan sedekah.. Secara umum sumber dana KBMT Al-Jibaal dklasifikasikan sebagai berikut:

(51)

partner saling menanggung satu sama lain dalam hak dan kewajiban, serta tidak dibolehkan salah seorang memasukkan modal yang lebih besar dan memperoleh keuntungan yang lebih besar disbanding dengan anggota lainnya.

2. Simpanan Wajib. Simpanan wajib juga termasuk modal dari KBMT seperti halnya simpanan pokok. Besar kewajiban tersebut diputuskan berdasarkan hasil syuro (musyawarah) anggota dan penyetorannya dilakukan secara berturut-turut setiap bulannya hingga seseorang dinyatakan keluar dari keanggotaan Koperasi Baitul Maal Wattamwil. 3. Simpanan Sukarela. Yaitu merupakan bentuk investasi dari anggota atau

calon anggota yang memiliki kelebihan dana dan kemudian menyimpannya di KBMT. Bentuk simpanan sukarela memiliki dua jenis karakter, antara lain:

a. Dana simpanan tersebut berupa titipan (wadiah) dan dapat diambil sewaktu-waktu. Titipan wadiah terbagi menjadi 2 macam, yaitu wadiah amanah (titipan yang tidak boleh dipergunakan baik untuk kepentingan KBMT sampai diambil oleh pemiliknya) dan wadiah yad dhamanah (dana titipan anggota KBMT yang diizinkan untuk dikelola dalam usaha riil sepanjang dana tersebut belum diambil oleh pemiliknya, biasanya pihak KBMT memberikan bonus kepada pemilik dana yang tidak dipersyaratkan di awal).

b. Dana simpanan tersebut bersifat investasi yang ditujukan untuk kepentingan usaha dengan mekanisme bagi hasil (mudharabah) baik

(52)

simpanan yang dipakai adalah simpanan berjangka mudharabah mutlaqah (kerjasama anatara pemilik dana dengan KBMT yang cakupan usahanya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah usaha) serta simpanan berjangka mudharabah muqayyadah (kerjasama antara pemilik dana dengan pihak KBMT selaku pengusaha, yang penggunanan dananya dibatasi oleh ketentuan yang dipersyaratkan oleh pemilik dana.

4. Berinvestasi pihak lain. Dalam operasioanlnya KBMT selalu membutuhkan dana segar untuk bisa mengembangkan usahanya secara maksimal, sementara simpanan anggotanya masih sedikit dan terbatas. Oleh karena itu KBMT diharapkan bekerjasama dengan bank syariah maupun program-program pemerintah. Investasi pihak lain ini menggunakan prinsip mudharabah (bagi hasil) maupun prinsip musyarakah (suatu perkongsian atau kerjasama dua orang atau lebih yang masing-masing pihak memberikan kontribusinya baik sebagian modal maupun keterampilan usaha, dengan batas waktu yang ditentukan dan disepakati oleh kedua pihak).

(53)

Produk-produk dalam KBMT Al-Jibaal merupakan kegiatan layanan kepada anggota maupun masyarakat. Layanan yang bisa diterapkan di KBMT Al-Jibaal antara lain.

1. Produk Penyaluran Dana a. Jasa pembiayaan Murabahah

Jasa ini digunakan sebagai modal usaha untuk para nasabah dengan prinsip jual beli.

b. Jasa Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan yang seluruh pemodalannya dibiayai oleh KBMT yang pengelolanya diserahkan kepada anggota dan pihak KBMT berhak ikut campur dalam mengurus manajemen.

c. Jasa Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan berupa penyertaan modal oleh KBMT yang diberikan kepada anggota dari jumlah keseluruhan.

d. Jasa Ijarah Multijasa

Jasa pembiayaan ini diberikan kepada nasabah yang tidak memiliki

cash in hand tetapi punya keperluan mendesak, misalnya untuk pengobatan, pedidikan dan lain-lain.

e. Jasa Qardul Hasan

Qardul hasan diberikan kepada anggota yang betul-betul tidak mampu sehingga pengembalian yang diharapkan adalah poko pembiayaan.

(54)

bentuk hibah atau qardul hasan). Qardul hasan merupakan pinjaman lunak yang diberikan oleh KBMT dan harus dikembalikan sesuai sejumlah dana yang diterima tanpa adanya tambahan kecuali jika anggota mengembalikan lebih tanpa persyaratan dimuka. Kelebihan dana tersebut diperbolehkan diterima oleh KBMT dan dimasukkan ke dalam kelompok dana qardh (baitul maal ZIS).

Di bawah ini skema kegiatan KBMT pada umumnya.

Gambar 3.1 Skema Skema Kegiatan KBMT

Sumber : Proposal Pembiayaan LPDB-KUMKM Koperasi BMT Al-Jibaal. 2013. h. 5

(55)

Komite

Pembiayaan

Survei

Tempat Ak ad

E. Pengajuan Pembiayaan dan Penilaian Kelayakan Usaha

1. Prosedur Pengajuan pembiayaan

Gambar 3.2 Pengajuan Pembiayaan

Gambar diatas menjelaskan bahwa untuk dapat mengajukan pembiayaan maka harus mendaftarkan diri sebagai anggota Koperasi BMT Al-Jibaal Cirendeu, kemudian anggota harus mengisi formulir pembiayaan yang sudah disediakan dan disertai syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pihak KBMT. Apabila sudah terpenuhi syarat-syaratnya atau termasuk sudah melampirkan data, maka selanjutnya pihak KBMT akan datang ke lokasi / mensurvei tempat usaha untuk melihat jenis-jenis usahanya. Jika usahanya terlihat baik dengan kriteria yang sudah KBMT tetapkan maka selanjutnya pihak marketing akan melaporkan berkasnya kepada komite agar nantinya segera di acc. Jika syarat-syarat sudah memenuhi kriteria maka disetujui dan langkah berikutnya melakukan akad sesuai waktu yang disepakati, apabila kelengkapan atau syarat tidak terpenuhi maka tidak bisa diberikan pembiayaan harus segera dilengkapi atau ditolak.

Menjadi

Anggota

Mengisi

Formulir

Melampirk an

(56)

Persyaratan pengajuan produk pembiayaan pada KBMT Al-Jibaal adalah sebagai berikut:

a. Menjadi Anggota KBMT Al-Jibaal

b. Memiliki pengalaman usaha/pegawai min. 1 tahun c. Mengisi Formulir Pembiayaan dengan melampirkan:

1) Foto Copy KTP Suami & Istri, KK Surat Nikah 2) Pas Photo 3x4 suami & Istri

3) Bagi Karyawan: Fc. Slip Gaji Terakhir

4) Pembiayaan Diatas Rp. 5 Juta melampirkan Fc. Jaminan (BPKB/ Surat Tanah)4.

2. Penilaian Kelayakan Usaha

Adapun cara penilaian Kelayakan Usaha Anggota antara lain:

a. Anggota harus melengkapi persyaratan Pembiayaan misalnya: KTP, KK, Pas Photo.

b. Lama Usaha/ Kerja minimal 1 tahun hal ini bisa ditanyakan langsung pada saat wawancara pembiayaan dan bertanya kepada tetangga anggota tersebut.

c. Usaha/pekerjan yang dilakukan tidak bertentangan dengan Hukum RI dan Hukum Agama Islam (Halal)

d. Usaha/pekerjaan anggota harus mempunyai cashflow yang jelas hal ini dapat dilihat dari transaksi Pembeli setiap hari atau dari slip gaji untuk karyawan.

4

(57)
(58)

48

AL-JIBAAL CIRENDEU CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan bila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan serta usaha menguasai pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan. 1

Pemasaran merupakan proses kegiatan usaha untuk melaksanakan rencana strategis yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan konsumen melalui pertukaran dengan pihak lain.

Menurut M Syakir Sula, pemasaran merupakan sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value

dari satu inisiator kepada stake holders-nya dan dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad serta prinsip muamalah dalam Islam. Allah menngingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan zalim dalam berbisnis termasuk dalam proses penciptaan, penawaran dan proses perubahan nilai dalam pemasaran.2

1

Sofyanfi Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, hlm. 167-168

2

(59)

A. Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan

1. Berdasarkan Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang dan mampu bersaing. Dalam rangka inilah maka setiap perusahaan selalu menetapkan dan menerapkan strategi dan cara pelaksanaan kegiatan pemasaran. Salah satu unsur dalam strategi pemasaran adalah Strategi Acuan/Bauran Pemasaran, merupakan strategi yang telah dilakukan oleh KBMT Al-Jibaal. Berikut ini antara lain:

a. Strategi Produk

Strategi produk pembiayaan yang di aplikasikan adalah sebagai berikut. 1) Murabahah

Akad jual beli barang seharga perolehan ditambah margin keuntungan yang disepakati oleh kedua pihak (FATWA DSN MUI NO: 04DSN-MUI/IV/200). Murabahah adalah jual beli barang pada harga awal dengan tambahan yang disepakati3. KBMT Al-Jibaal dalam produk pembiayaan Murabahah (jual beli), bertindak sebagai penjual, sementara anggota/nasabah sebagai pembeli. Barang/jasa yang diperjual belikan dalam produk pembiayaan murabahah pada KBMT Al-Jibaal ialah seperti pembelian motor, barang-barang elektronik dll. Ilustrasinya KBMT Al-Jibaal akan membeli motor dari pemasok, kemudian nasabah akan membelinya kepada KBMT Al-Jibaal dengan selisih keuntungan (margin) yang disepakati.

3

Gambar

GAMBARAN UMUM KBMT AL-JIBAAL CIRENDEU
gambaran tentang isi skripsi secara garis besar. Dalam sistematika
GAMBARAN UMUM BMT
Gambar 3.2 Struktur Organisasi KBMT Al-Jibaal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Reni (2001) juga menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk mencapai taraf prestasi setinggi mungkin, sesuai

Dua tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1913, Niels Bohr menyempurnakan model atom Rutherford, secara umum, atom tersusun dari inti atom yang berisi proton,

Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh antara ketepatan terapi obat antidiabetes oral dengan glukosa darah darah puasa pada pasien DM tipe 2 di

Perceived reality adalah suatu respon, pendapat, pandangan atau tanggapan seseorang yang berasal dari dirinya sendiri mengenai tingkat kesamaan suatu objek atau

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel kecerdasan spiritual dan kepuasan kerja secara parsial terhadap komitmen organisasi digunakan Uji t, sedangkan untuk melihat

Begitupun dalam pembelajaran pasti adanya komunikasi antar pendidik dan peserta didik yang bertujuan agar proses pembelajaran dalam kelas bisa berjalan dengan lancar. Kegiatan

Sementara, kelompok kegiatan pembinaan kualitas kesehatan (APBD) cenderung menyasar pada edukasi masyarakat agar mandiri sehingga mampu mendeteksi gejala dini untuk

Juga di tahun 2008, majalah Investor memberikan penghargaan Bank Syariah Terbaik 2008 kepada Danamon, dalam kategori Bisnis Unit Syariah Terbaik dengan aset