• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGELASAN YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIK TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KISARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGELASAN YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIK TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 KISARAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGELASAN YANG DIAJAR

DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PRAKTIK TERBIMBING

DAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS XI

SMK NEGERI 2 KISARAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

ARFIAN DARMA

5111521001

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)

i

ABSTRAK

Arfian Darma: Perbedaan Hasil Belajar Pengelasan Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran Praktik Terbimbing dan Direct Instruction Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kisaran. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan. 2015.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pengelasan kelas XI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Praktik terbimbing dengan Direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan Nopember 2015. Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Kisaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-TPM di SMK Negeri 2 Kisaran yang terdiri dari 2 kelas. Dengan teknik random sampling terpilih 2 kelas sebagai kelas Praktik terbimbing dan kelas

Direct instruction dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 66 siswa. Kelas

Praktik terbimbing diberi perlakuan strategi pembelajaran Praktik terbimbing dan kelas Direct instruction diberi perlakuan strategi Pembelajaran direct instruction . Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah soal tes objektif dan observasi teknik pengelasan dengan busur manual.Teknik analisa data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis kesamaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, Strategi pembelajaran Praktik terbimbing dan direct instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan perolehan nilai rata-rata 85,49 pada kelas Praktik terbimbing dan 82,85 pada kelas Direct

instruction. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal

dan berasal dari kelompok yang homogen. Setelah dilakukan uji ‘t’ diperoleh nilai thitung sebesar 2,06 dan ttabel sebesar 1,67 atau thitung > ttabel. Dapat disimpulkan Ha

diterima dan menolak Ho, menyatakan Hasil belajar pengelasan yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran praktik terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran direct Instruction siswa kelas XI SMK Negeri 2 Kisaran T.A 2015/2016

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Praktik Terbimbing, Strategi Pembelajaran

(4)

ii

ABSTRACT

Arfian Darma: The Difference of Welding’s Achievement which teachable with

practice guided learning strategies and Direct instruction of students class XI SMK Negeri 2 Kisaran. Thesis. Engineering Faculty State University of Medan.

2015.

This research was motivated by the lack of student’s achievement in

welding lessons of class XI. The main of this research was to know: 1 ) The

difference of student’s achievement which teachable with practice guided

learning strategies and Direct instruction in welding lessons of material welding manual arc welding technique of class XI-TPM. This research was conducted in the first semester of November 2015. The location of research at SMK Negeri 2 Kisaran . The population of research were all students of class XI - TPM at SMK Negeri 2 Kisaran which consists of two classes. By random sampling technique

was chosen 2 classes as guided practice’s class and instruction direct’s class with

the overall number of students are 66 students. Guided Practice’s class treated

guided practice learning strategy and instruction Direct’s class treated direct

learning strategy instruction . The instrument used to collect data is a matter of objective tests and observation with manual arc welding techniques. Data analysis technique using normality test, homogeneity test, and similarity hypothesis test two averages . Based on this research, guided practice learning strategies and

direct instruction can improve student’s achievement with an average acquisition

value of 85.49 of guided practice’s class and 82.85 of Direct instruction’s class. The analysis showed that both of classes is normally distributed and have

homogenous group. After ‘t’ test the result is tcount 2.06 and ttable 1.67 or tcount >

ttabel. It can be concluded Ha accepted and Ho refused, stating achievement’s

welding teachable using guided practice learning strategies higher than the Direct Instruction learning strategies of students class XI at SMK Negeri 2 Kisaran T.A 2015/2016.

Keywords: Practice Guided Learning Strategies, Direct Instruction Learning

(5)

iii

KATAPENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

Karunia dan Rahmat-Nya yang selalu melindungi dan memberikan yang terbaik

bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Perbedaan hasil

belajar pengelasan yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Praktik Terbimbing

Dan Direct Instruction pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kisaran. Shalawat

beriringkan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan

risalahnya kepada seluruh umat manusia.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima

kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan

berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima

kasih dan pernghargaan kepada Bapak Drs. Husni Wardi Tanjung, M.Pd selaku

dosen pembimbing yang selalu membimbing, membantu, mengarahkan dan

memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud. Ucapan terimakasih juga penulis

tujukan kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta stafnya.

2. Ibu Hj.Rosnelli,M.Pd selaku Plt Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

(6)

iv

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin

Universitas Negeri Medan

6. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan

Teknik Mesin Universitas Negeri Medan

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang telah

mencurahkan ilmu yang dimilikinya

8. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

9. Bapak Kepala Sekolah, guru-guru pengajar dan staff pegawai SMK Negeri

2 Kisaran yang telah memberi izin mulai dari melakukan observasi sampai

penelitian.

10. Bapak Kepala Sekolah, guru-guru pengajar dan staff pegawai SMK Negeri

1 Setiajanji yang telah memberi izin untuk melaksanakan uji instrumen

penelitian.

11. Teristimewa kepada orang tua penulis yang terkasih ayahanda Mahyudidan

ibunda Asmawati serta abangda Andi Saddam dan adinda Alfi noviandi

yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan moril, materil dan do’a

yang tulus serta bimbingan kepada penulis selama perkuliahan sampai

selesainya penulisan skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat terdekat penulis, Ali M Yunus RKT, M.Irfan, Khairuddin

Nst, Reza Taher Pulungan, M.Syafrial Azmi, M. Arifin Afandi, M. Rahmarn

Nursa’ada, , Kustiawan, Dede Ilhamsyah dan yang tercinta dan teristimewa

(7)

v

13. Teman-teman Prodi Pendidikan Teknik Mesin 2011 yang tidak

henti-hentinya memberikan dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis.

Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan Skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik segi isi, maupun

tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran

yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya Skripsi ini.

Medan, Februari 2016 Penulis

(8)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar ... 9

a. Pengertian Hasil Belajar ... 9

(9)

vii

(Las Busur Manual) ... 15

c. Pelajaran Pengelasan ( Las busur manual) ... 16

d. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Proses Dan Hasil Belajar ... 19

2. Strategi Pembelajaran ... 20

a. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran ... 22

b. Strategi Pembelajaran Praktik terbimbing ... ... 24

1). Pengertian strategi Praktik terbimbing... 24

2). Langkah-Langkah strategi Praktik terbimbing... 26

3).Ciri-ciri dan Prinsip Pembelajaran Praktik terbimbing... 29

4). Tujuan dan Kesuksesan teknik Praktik terbimbing... 29

5). Kelemahan dan Kelebihan strategi Praktik terbimbing.. 30

c. Strategi Pembelajaran Direct instruction... 32

1). Pengertian Strategi Pembelajaran Direct instruction... 32

2). Langkah-langkah Pembelajaran Direct instruction... 33

3). Kelebihan Pembelajaran Direct instruction ... 34

4). Kelemahan Pembelajaran Direct instruction ... 35

d. Penggunaan Strategi Pembelajaran Praktik Terbimbing dan Direct Instruction... 35

B. Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan ... 37

C. Kerangka Berfikir ... 39

(10)

viii BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

B. Populasi dan Sampel ... 43

1. Populsai ... 43

2. Sampel ... 43

C. Metode Penelitian ... 44

D. Variabel Penelitian ... 46

E. Defenisi Operasional ... 47

F. Teknik Pengumpulan Data ... 48

G. Instrumen Penelitian ... 49

1. Uji Coba Instrument Penelitian ... 50

2. Uji Validitas Instrument ... 50

3. Uji Reliabilitas Instrument ... 51

4. Uji Tingkat Kesukaran instrument ... 51

5.Uji Daya Beda Instrument... 52

H. Teknik Analisis Data ... 53

1. Uji persyaratan Analisis ... 53

a. Uji Normalitas ... 53

b. Uji Homogenitas ... 54

(11)

ix BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian... 57

1. Deskripsi Hasil ... ... ... 57

a. Deskripsi hasil belajar kelas praktik terbimbing dan direct instruction... 57

B. Pengujian Persyratan Analisis ... ... 59

1. Uji Normalitas ... 59

2. Uji Homogenitas... 60

C. Pengujian Hipotesis ... .... 61

D. Pembahasan ... ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(12)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Mata pelajaran Pengelasan ... 5

Tabel 2. Tahap-Tahap strategi Pembelajaran Praktik terbimbing ... 28

Tabel 3. Pembagian Waktu Praktik terbimbing ... 35

Tabel 4. Pembagian Waktu Direct Instruction ... 36

Tabel 5. Tahap-Tahap Strategi Pembelajaran Praktik terbimbing dan Direct Instruction ... 36

Tabel 6. Rincian Jumlah siswa ... 43

Tabel 7. Desain Penelitian ... 46

Tabel 8. Data Hasil belajar kelas praktik terbimbing dan direct instruction ... 58

Tabel 9. Ringkasan Rata-Rata Hasil Belajar ... 58

Tabel 10. Ringkasan hasil Uji Normalitas ... 60

Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas ... 60

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pendekatan Analisis Sistem ... 19

Gambar 2. Kerangka Berpikir ... 41

(14)

xii

Lampiran 11 Kriteria Penilaian Observasi ... 104

Lampiran 12 Data validitas Instrumen ... 106

Lampiran 13 Perhitungan Validitas Instrumen ... 108

Lampiran 14 Data Reabilitas Instrumen ... 111

Lampiran 15 Perhitungan reabilitas instrumen ... 113

Lampiran 16 Data Tingkat Kesukaran Tes ... 114

Lampiran 17 Perhitungan Tingkat kesukaran tes ... 116

Lampiran 18 Data hasil daya beda tes ... 117

Lampiran 19 Perhitungan Daya Beda Tes... ... 119

Lampiran 20 Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Beda Instrumen ... 120

Lampiran 21 Hasil Tes eksperimen 1... 121

(15)

xiii

Lampiran 23 Hasil Penilaian Observasi eksperimen 1 ... 125

Lampiran 24 Hasil Penilaian Observasi Eksperimen 2 ... 127

Lampiran 25 Hasil Akhir kelas Eksperimen 1 ... 129

Lampiran 26 Hasil Akhir kelas Eksperimen 2 ... 130

Lampiran 27 Perhitungan Normalitas,Homogenitas,Hipotesis... 131

Lampiran 28 Tabel F ... 142

Lampiran 29 Tabel uji liliefors,normalitas dan t ... 145

Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian ... 148

Lampiran 31 Surat Penugasan Dosen Pembimbing ... 154

Lampiran 32 Surat Permohonan Izin Observasi ... 155

Lampiran 33 Surat Balasan Izin Observasi ... 156

Lampiran 34 Surat Permohonan Izin Uji Coba Instrumen Penelitian ... 157

Lampiran 35 Surat Balasan Izin Uji Coba Instrumen Penelitian ... 158

Lampiran 36 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 159

Lampiran 37 Surat Balasan Izin Penelitian ... 160

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

berkualitas dan berguna bagi kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu,

pendidikan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah untuk berusaha

ditingkatkan mutunya. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam

meningkatkan mutu pendidikan seperti peningkatan mutu para guru, pembaharuan

kurikulum, penyelenggaraan berbagai jenis perlombaan ilmiah, penambahan

berbagai fasilitas belajar, pengadaan beasiswa dan sebagainya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) teknik adalah salah satu lembaga

pendidikan formal yang memberikan bekal pengetahuan teknologi, keterampilan,

sikap disiplin dan etos kerja. SMK teknik sebagai salah satu sumber penghasil

tenaga kerja tingkat menengah yang terampil di berbagai jenis keterampilan

teknik. Terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan berkualitas

akan dapat mengisi berbagai lapangan kerja di dunia usaha dan industri. Hal ini

sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis, berkepribadian, dan beretos kerja, serta

(17)

2

Menurut Undang-undang No.20 tahun 2003 pasal 15, SMK sebagai bagian

dari pendidikan menegah di dalam Sistem Pendidikan Nasional mempunyai

tujuan khusus, yaitu : Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif,

mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha

sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam bidang

keahlian yang dipilihnya;. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier,

ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan

mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya;.

Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar

mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;. Membekali peserta didik dengan

kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan bidang Keahlian yang dipilih.

Lulusan SMK diharapkan menguasai materi pelajaran baik secara teori maupun

secara praktik, supaya dapat mandiri dengan penerapan ilmu yang diperolehnya

sesuai dengan bidangnya di lapangan kerja.

Mata pelajaran praktik adalah kelompok mata diklat yang berfungsi

membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai dengan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi yang

disepakati oleh lembaga yang mewakili dunia usaha atau industri. Pelajaran

praktik diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.

Pelajaran produktif (praktik) mempunyai jumlah jam yang banyak dibandingkan

dengan jumlah jam pelajaran normatif atau adaptif (teori) (GBPP,2004;8).

(18)

3

dan hanya 30 % teori, dikarenakan lulusan SMK dituntut memiliki keahlian

tertentu. Mata pelajaran produktif lebih menekankan pada aspek psikomotor

peserta didik. Psikomotor adalah kemampuan yang menekankan kepada

keterampilan motorik atau gerakan motorik, keterampilan otot, dan beberapa

kegiatan yang menghendaki koordinasi syaraf otot sebagai hasil belajar.

Hasil belajar merupakan perwakilan dari penguasaan pengetahuan dan

keterampilan yang dikembangkan peserta didik setelah melalui proses

pembelajaran secara teori dan praktik. Hasil belajar tidak hanya dilihat dari nilai

akhir yang diperoleh siswa, melainkan juga proses pembelajaran itu sendiri. Hasil

belajar yang maksimal dapat diupayakan melalui faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Setiap kegiatan evaluasi pembelajaran harus memperhatikan

faktor isi pembelajaran dan proses pembelajaran (Purwanto 2009:12).

Bidang mengelas adalah salah satu bidang keahlian yang sangat potensial

yang dibutuhkan di dunia kerja maupun dalam berwiraswasta. Oleh karena itu, di

dalam Kurikulum SMK, semua Bidang Keahlian pada Program Studi Teknik

Permesinan dibekali Mata Pelajaran Pengelasan. Dengan mata pelajaran

pengelasan, siswa lulusan SMK diharapkan menguasai segala sesuatu yang

relevan dengan bidang pengelasan sehingga dapat dijadikan modal dalam

memenuhi tuntutan di dalam dunia kerja dan industri maupun dalam membuka

usaha (berwiraswata). Mata pelajaran pengelasan diajarkan dengan teori dan

praktik, sehingga siswa dapat mengusai kompetensi yang di harapkan baik secara

(19)

4

Berdasarkan hasil observasi, wawancara peneliti kepada guru dan

beberapa siswa di SMK Negeri 2 Kisaran pada saat pelajaran pengelasan,

bawasannya siswa kurang mengerti tentang materi yang disampaikan pada saat

teori dikelas dan tidak bersemangat juga pembagian waktu teori dan praktik tidak

sesuai dimana semestinya 70 % diisi dengan praktik dan hanya 30 % teori bahkan

terkadang hampir satu semester pembelajaran dilakukan secara teori tanpa adanya

praktik. Tentu hal ini berpengaruh pada hasil belajar siswa, dimana siswa dituntut

tidak hanya berprestasi pada saat teori saja tetapi juga pada pembelajaran praktik.

Hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran pengelasan masih

tergolong rendah, meskipun ada beberapa siswa yang mencapai kriteria

ketuntasan minimum (KKM) yaitu 75 dilihat dari nilai rata-rata mata pelajran

pengelasan pada tahun 2014/2015 hanya mencapai nilai 67,58. Siswa

beranggapan mata pelajaran pengelasan yang diajarakan secara teori sulit di

pahami karena siswa tidak melihat dan memperagakan langsung tentang apa yang

di sampaikan guru. Siswa kurang bersemangat pada saat pembelajaran teori,

berbanding terbalik pada saat siswa melakukan praktik, siswa terlihat sangat

serius dan bersemangat karena mereka dapat mempraktikkan langsung dan

mempelajari nya secara bersamaan. Kondisi dan situasi tersebut, sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Siswa yang berprestasi pada saat teori

belum tentu berprestasi pada saat praktik, begitupun sebaliknya. Untuk lebih jelas

dampak dari hal ini di SMK Negeri 2 Kisaran pada pelajaran pengelasan pada

(20)

5

Tabel 1

Rekapitulasi Nilai Mata Pelajaran Pengelasan

Sumber: Daftar Kumpulan Nilai Guru Mata Pelajaran Pengelasan Nilai Ujian Semester Ganjil T.A 2014/2015)

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai kompetensi pengelasan T.A.

2014/2015 kelas XI-TPM 1, terdapat 22 siswa (64,7%) yang tidak mencapai nilai

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan dinyatakan tidak lulus. Sedangkan 12

siswa (35,3%) lainnya mencapai nilai KKM atau dinyatakan lulus. Pada kelas

XI-TPM 2, terdapat 18 siswa (56,2%) yang tidak mencapai nilai KKM atau

dinyatakan tidak lulus. Sedangkan 14 siswa (43,8%) lainnya mencapai nilai KKM

atau dinyatakan lulus dimana nilai KKM itu sendiri adalah 75.

Strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru agar menciptakan

suasana belajar yang menarik dan menghasilkan hasil belajar siswa secara teori

dan praktik yang baik diantaranya adalah dengan Strategi pembelajaran

pembelajaran praktik terbimbing dan Direct instruction.

Strategi pembelajaran praktik terbimbing merupakan upaya untuk

memberi kesempatan kepada peserta mendapatkan pengalaman langsung. Ide

dasar belajar berdasarkan pengalaman mendorong peserta pelatihan untuk

merefleksi atau melihat kembali pengalaman-pengalaman yang mereka pernah

(21)

6

Strategi pembelajaran direct instruction dirancang secara khusus untuk

mengembangkan belajar siswa baik menyangkut pengetahuan prosedural maupun

pengetahuan deklaratif dan Pembelajaran ini berpusat pada guru, tetapi tetap harus

menjamin terjadinya keterlibatan siswa.

Berdasarkan uraian masalah-masalah yang diperoleh, penulis melihat

bahwa keterkaitan Strategi Pembelajaran praktik terbimbing dan direct instruction

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Pengelasan Yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran Praktik Terbimbing Dan Direct Instruction Pada

Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kisaran.”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian ini

adalah :

1. Hasil belajar pengelasan masih rendah.

2. Siswa kurang mengerti tentang materi yang di ajarkan saat teori di kelas.

3. Siswa lebih bersemangat belajar pada saat praktik dari pada teori.

4. Guru lebih sering melakukan teori dari pada praktik.

C. Batasan Masalah

Agar lebih fokus pada permasalahan yang akan diteliti, penulis membatasi

permasalahan dalam penelitian ini yaitu pada siswa yang diajarkan dengan

Strategi Pembelajaran praktik terbimbing dan direct instruction pada mata

pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual pada

(22)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

masalah maka rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan

hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran

praktik terbimbing dan direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi

belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM SMK Negeri 2

Kisaran ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitin ini yaitu untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

praktik terbimbing dan direct instruction pada mata pelajaran pengelasan materi

belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas XI-TPM SMK Negeri 2

Kisaran.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti tentang

penggunaan strategi pembelajaran praktik terbimbing mata pelajaran

pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual kelas

XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran.

2. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti tentang

penggunaan menggunakan strategi pembelajaran direct instruction pada mata

pelajaran pengelasan materi belajar teknik pengelasan dengan busur manual

(23)

8

3. Untuk memperkenalkan kepada siswa variasi strategi pembelajaran, sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengelasan.

4. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi para guru berkaitan dengan strategi

pembelajaran yang dapat dipilih dan dimanfaatkan dalam pembelajaran.

5. Sebagai bahan referensi dan sebagai bahan masukan bagi rekan-rekan

mahasiswa calon guru atau peneliti lain yang bermaksud mengadakan

(24)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan penelitian

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas XI-TPM SMK Negeri 2 Kisaran T.A 2015/2016

pada materi teknik pengelasan dengan busur manual yang diajar dengan

strategi pembelajaran praktik terbimbing lebih tinggi yang memiliki nilai

rata-rata 85,495 dari pada yang diajar dengan strategi pembelajaran direct

instruction yang memiliki nilai rata-rata 82,85.

B. Saran

1. Guru hendaknya menggunakan strategi pembelajaran praktik terbimbing

maupun strategi pembelajaran direct instruction sebagai alternatif guna

meningkatkan hasil belajar khususnya pada pelajaran pengelasan.

2. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan strategi pembelajaran praktik

terbimbing ataupun strategi pembelajaran direct instruction pada pelajaran

pengelasan diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut terhadap materi

dalam pembelajaran pengelasan.

3. Mengingat hasil penelitian ini sangat sederhana, sehingga apa yang didapat

dari hasil penelitian ini bukanlah hasil akhir. Adanya keterbatasan dan

kelemahan dalam penelitian ini yaitu keterbatasan jumlah populasi dimana

(25)

67

pengelasan sehingga dapat dijadikan dasar untuk diadakan penelitian lebih

(26)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdorrakman Ginting. (2008). Esensi Praktis Belajar Mengajar. Bandung: PT Humaniora.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Daryanto. (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2003). Undang-undang, Nomor 20, tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Djamarah, S.B dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Roesdakarya

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Hamzah B. Uno. (2011). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Istarani dan Muhammad Ridwan. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan : Media Persada

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.

Made, W. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Mudjiono dan Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Ngalim Purwanto. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya.

Poerwadarminto W.J.S. (2003).Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Pupuh Fathurrohman. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Aditama

(27)

69

Rachmat Syahni. (2006). Eksistensi SMK di Persimpangan Jalan utara. http:dikmentidki.go.id.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan

PenelitiPemula. Bandung: Alfa Beta.

Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ruseffendi. (2005). Dasar-Dasar penelitian Pendidikan Dan Bidang Non-Eksakta

Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu

Memcahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sevilla, Consuelo.Dkk. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sri Widharto. (2003). Petunjuk Kerja Las. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Roesdakarya.

Sudjana.(2005).Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka.

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya.

Gambar

Gambar 1. Pendekatan Analisis Sistem
Tabel 1 Rekapitulasi Nilai Mata Pelajaran Pengelasan

Referensi

Dokumen terkait

Pada kenyataannya ketela pohon kurang begitu dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat hal ini sangat disayangkan, oleh karena itu sangat menguntungkan apabila dapat

Selain itu, sistem informasi akan sangat membantu para manajer untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat mengenai besarnya Biaya Pokok (BP). Berpijak dari masalah ini

Percobaan dilakukan dengan mengoperasikan proses ultrafiltrasi selama 30 menit hingga keadaan tunak dicapai. Waktu ketika fluksi mulai mengalami kondisi tunak, maka dapat

Diagnosis paling tepat pada anak adalah dengan ditemukannya kuman TB Paru pada bahan yang diambil dari penderita, misal dahak dan bilasan lambung dan sebagian besar diagnosis TB

Variasi yang diberikan pada benda uji adalah variasi campuran yaitu beton ringan dan beton ringan berserat aluminium dan variasi perawatan setelah pembakaran yaitu tanpa

kecerdasan emosi yang baik dapat berperilaku asertif, karena remaja tersebut mampu. mengendalikan emosi dan mampu menempatkan diri dimana remaja

This social phenomenon of discrimination of Immigrant shown in Gangs of New York movie makes the researcher interested in analyzing it by using the sociological

Dari hasil penelitian, aktivitas membungkuk dan memutar didalam tempat kerja saat melakukan MMH seharusnya dikurangi atau bahkan jika memungkinkan aktivitas ini