• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DISKON DENGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DISKON DENGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Belanja merupakan aktifitas yang menyenangkan bagi banyak orang dan tidak terbatas pada kaum perempuan tetapi laki-laki juga. Hasil survey terbaru dari Nielsen (dalam Viva News) mengenai tren belanja tahun ini. Pada tahun ini, wanita yang berbelanja hanya 74%, sedangkan sisanya 26% dilakukan kaum pria. "Satu dari empat pembelanja utama adalah pria," kata Associate Director Retailer Services di Nielsen, Feby Ramaun, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa, 21 Juni 2011. "Kondisi ini naik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 19%." (Umi, 2011).

(2)

2

Menurut Kotler dan Amstrong (2003:203), perilaku konsumen dapat dipahami melalui rangsangan pemasaran dan lingkungan yang masuk kedalam kesadaran pembeli serta karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya yang kemudian menghasilkan keputusan pembelian tertentu.

Meningkatnya kecenderungan orang untuk berbelanja di supermarket atau mal mendorong terjadinya pembelian secara tiba-tiba atau pembelian impulsif, sebagai contoh, ketika sedang jalan-jalan di mal seseorang melihat ada pakaian model baru yang terpajang bagus di etalase, supaya dirinya dinilai sebagai sosok yang selalu up to date, akhirnya memutuskan membeli meskipun ketika berangkat dari rumah tidak ada rencana untuk membeli pakaian. Kondisi ini menunjukkan bahwa produk-produk yang ditawarkan mampu memberikan pengaruh secara psikologis bagi kehidupan pembelinya.

Pembelian tidak terencana dalam toko merupakan salah satu faktor perhatian para pemasar atau produsen. Loudon dan Bitta (1993:567) membuktikan bahwa di pusat perbelanjaan sedikitnya satu produk dibeli tanpa perencanaan yang disebut dengan pembelian impusif. Para pecandu belanja ini akan membeli dan terus membeli tanpa kontrol sehingga disebut sebagai pembeli yang impulsif.

Kotler dan Amstrong (2001:368) mengungkapkan bahwa dalam supermarket biasa, yang menyimpan 15.000 hingga 17.000 barang, pada umumnya seorang pembeli akan melewati 300 barang per menit dan 53% dari seluruh pembelian dilakukan secara mendadak.

(3)

3

memikirkannya terlebih dahulu, dan memperhitungkan konsekuensi yang diperolehnya.

Sedangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif yaitu: karakteristik produk, karakteristik pemasaran dan karakteristik konsumen yang terdiri dari kepribadian konsumen, sosio-ekonomi dan demografis (Loudon dan Bitta, 1993:569). Hawkkins dkk (1986) menyatakan bahwa kepribadian konsumen mengarahkan dirinya pada perilaku yang berbeda dalam setiap hal sehingga setiap individu cenderung memilih produk yang sesuai dengan kepribadiannya.

Sedangkan karakteristik sosio-ekonomi yang dihubungan dengan tingkat pembelian impulsif salah satunya adalah uang saku. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Djudiyah dan Hadipranata (Jurnal Psikodinamik, vol 3 no 2, 2001) mengenai Hubungan Antara Pemantauan Diri, Harga Diri Dan Uang Saku Dengan Pembelian Impulsif Pada Remaja. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dan positif antara materialisme (rx1y-sisa x = 0,352; p = 0,000) dan uang saku (rx4y-sisa x = 0,107; p = 0,036) dengan pembelian impulsif. Artinya semakin tinggi materialisme maka akan semakin tinggi pula pembelian impulsif. Begitu pula pada uang saku, semakin tinggi uang saku maka semakin tinggi pembelian impulsif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin besar penghasilan atau uang saku yang diterima remaja baik dari orang tua maupun kerja sambilan akan semakin menambah kecenderungan mereka untuk membeli berbagai macam produk bahkan produk dengan harga mahal, sehingga mereka cenderung melakukan pembelian impulsif.

(4)

4

Pada faktor karakteristik pemasaran/marketing yang mempengaruhi adalah distribusi massa pada self service outlet terhadap pemasangan iklan besar-besaran dan material yang akan didiskon dan posisi barang yang dipamerkan serta lokasi toko yang menonjol turut mempengaruhi pembelian impulsif. Hal ini berhubungan dengan ketersediaan informasi pada konsumen termasuk informasi produk yang memberikan potongan harga (diskon), (Loudon dan Bitta, 1993)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2010) dengan judul “Pelaksanaan Discount Dan Pengaruhnya Terhadap Pembelian Impulsif Produk Pakaian Pada Ramayana Departemen Store” diketahui bahwa diskon memberikan pengaruh yang cukup kuat sebesar 59,7% terhadap pembelian impulsif pada Ramayana Departement Store. Dalam proses pembelian, harga memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk. Salah satu strategi menarik konsumen untuk membeli adalah dengan pemberian discount (potongan harga). Discount (potongan harga) adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu, yang biasanya dilakukan oleh Department Store atau perusahaan retail lainnya untuk menarik perhatian calon konsumen supaya datang dan membeli ke Department Store tersebut. Jauh dari itu, discount (potongan harga) dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yakni tercapainya target penjualan.

Diskon (Potongan harga) dapat memunculkan hasrat untuk melakukan pembelian impulsif yakni pembelian yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya. Pembelian yang tidak direncanakan (unplanned buying) atau pembelian impulsif (impulsive buying) merupakan sesuatu yang menarik bagi produsen maupun pengecer, karena merupakan pangsa pasar terbesar dalam pasar modern.

(5)

5

Pernyataan diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zainiyah (2006) “Hubungan antara Persepsi Tentang Diskon dengan Sikap Terhadap Produk yang Dilakukan pada Konsumen Matahari Departement Store dan Ramayana Robinson”, didapat r = 0,597 dan p = 0,000 yang berarti bahwa terdapat hubungan positif dan sangat signifikan antara persepsi tentang diskon dengan sikap konsumen terhadap roduk. Hal ini menunjukkan bahwa apabila persepsi konsumen tentang diskon positif maka sikap konsumen terhadap produk juga positif dan begitu juga sebaliknya apabila persepsi konsumen tentang diskon negatif maka sikap konsumen terhadap produk juga negatif.

Pembelian impulsif merupakan suatu fenomena psikoekonomik yang banyak melanda kehidupan masyarakat terutama yang tinggal di perkotaan. Fenomena ini menarik untuk diteliti mengingat pembelian impulsif juga melanda kehidupan remaja kota-kota besar yang sebenarnya belum memiliki kemampuan finansial untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Johnstone, konsumen remaja mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut : (1) mudah terpengaruh oleh rayuan penjual, (2) mudah terbujuk iklan, terutama pada penampilan produk, (3) kurang berpikir hemat, dan (4) kurang realistis, romantis dan impulsif (dalam Artledia Sihotang, 2009:4).

Pada masa remaja, kematangan emosi individu belum stabil yang mendorong munculnya berbagai gejala dalam perilaku membeli yang tidak wajar. Membeli tidak lagi dilakukan karena produk tersebut memang dibutuhkan, tetapi membeli dilakukan karena alasan-alasan lain seperti sekedar mengikuti arus mode, hanya ingin mencoba produk baru, dan ingin memperoleh fungsi yang sesungguhnya dan menjadi suatu ajang pemborosan biaya karena belum memiliki penghasilan sendiri (Zebua & Nurdjayadi dalam Artledia Sihotang, 2009:4).

(6)

6

pernah menggunakan uang spp-nya untuk membeli barang incarannya ataupun hanya untuk bersenang-senang (Jawa Pos, 2003).

Berdasarkan artikel Dony (2007), dalam pembelian tak terencana, konsumen akan masuk terlebih dahulu ke dalam toko dan mencari kemudian mengevaluasi informasi yang ada didalamnya seperti informasi potongan harga dan produk baru. Kadang konsumen akan mencoba dan membandingkan produk-produk yang menjadi pusat perhatiannya. Dan seiring dengan banyaknya alternatif yang dilihat oleh panca indera, maka konsentrasi yang terfokus pada pembelian yang telah direncakan sebelumnya dan mulai menyusul rasa ketertarikan dengan produk lain yang sebelumnya tidak terencana. Pada saat itu, konsumen sangat dipengaruhi oleh dorongan emosi bahwa secara spontan konsumen memiliki keyakinan bahwa produk yang tidak terencana itu sangat berarti dan menjadi sangat penting dan layak untuk dibeli.

Banyak sekali orang yang berbelanja hanya untuk memenuhi hasrat atau dorongan dari dalam dirinya bahkan tanpa disertai pertimbangan yang matang. Mereka membeli barang-barang yang “menggoda mata”, yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Studi yang telah dilakukan oleh POPAI ( Point of Purchase Advertising Institude) memperlihatkan bahwa lebih setengah dari semua transaksi eceran pada tahun 1987 masuk ke dalam kategori pembelian tidak terencana (Marketing News dalam Engel 1995:202 ). Penelitian oleh Betsy Morris ( The Wall Street Journal dalam Engel 1995:202 ) juga menyatakan kira-kira 53% pembelian bahan pangan dan 47% pembelian di toko besi merupakan tindakan mendadak tanpa dipikir terlebih dahulu.

(7)

7

saat berbelanja. Lebih tinggi dari angka tahun 2003 yang hanya 13%," katanya (Umi, 2011).

Perilaku pembelian impulsif dapat dipahami sebagai suatu proses pengambilan keputusan dimana pelanggan hanya melibatkan sedikit proses kognitif tetapi juga biasanya menunjukkan tingkat emosi yang tinggi. Pembelian impulsif dilakukan tanpa direncanakan dan tanpa membuat suatu evaluasi kebutuhan. Pembelian impulsif sering terjadi dalam situasi dengan stimulasi yang kuat (Assael dalam Esch dkk, 2003).

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:172) faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen diantaranya adalah motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap. Persepsi mampu menggerakkan konsumen untuk melakukan pembelian. Dengan kata lain, persepsi akan terlibat langsung dalam mempengaruhi seseorang untuk memutuskan apakah produk yang akan dibeli tersebut baik atau tidak, oleh karena itu persepsi layak dijadikan bahan kajian.

Menurut Sutisna (2002:62-63) persepsi adalah suatu proses bagaimana stimuli-stimuli diseleksi, diorganisasikan dan diinterpretasikan. Ickbal (2006:53) telah melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Persepsi Promosi Penjualan (Undian Berhadiah) Dengan Keputusan Membeli Pada Konsumen Pasar Swalayan Tom And Jerry Di Madura”. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi promosi penjualan “undian berhadiah” dengan keputusan membeli.

(8)

8

terkontrol. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan Antara Persepsi Terhadap Diskon Dengan Pembelian Impulsif Pada Remaja”.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka perumusan masalah yang dapat diangkat adalah: “apakah terdapat hubungan antara persepsi konsumen terhadap diskon dengan pembelian impulsif pada remaja”.

C.TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian yang ingin diungkap adalah mengetahui hubungan antara persepsi konsumen terhadap diskon dengan pembelian impulsif pada remaja.

D.MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan manfaat bagi ilmu pengetahuan teoritik maupun praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi ilmu psikologi, khususnya pada psikologi industri dan organisasi terutama pada bidang psikologi konsumen.

2. Manfaat Praktis

(9)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DISKON

DENGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA REMAJA

SKRIPSI

Oleh:

Dian Rachmawati

05810201

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(10)
(11)

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warohmatullah wabarokaatuh

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, cinta, kekuatan, dan kebesaran-Nya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsinya. Semoga berkah dan ridho-Nya selalu mengiringi setiap tapak perjalanan hidup penulis. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepana Nabi Muhammad SAW, sebaik-baik makhluk-Nya dan semoga kesejahteraan juga disampaikan kepada seluruh kerabatnya.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tuaku, almarhum Ayahanda H. Budiarto serta Ibunda tercinta Hj. Tri Christina, atas doa yang tidak pernah putus, kesabaran, motivasi, sehinga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Drs. Tulus Winarsunu, M. Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Djudiyah, M. Si dan Bapak Zakarija Achmat, M. Si, selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Yudi Suharsono, M. Si, selaku wali dosen kelas D, terima kasih atas nasihat dan arahannya.

(12)

6. Seluruh keluarga besar Probolinggo Dan Malang, terima kasih atas doa, dukungan dan perhatiannya selama ini.

7. Mas Rudi terima kasih untuk kesabaran dan supportnya.

8. Semua teman-teman baikku, Qnee, Lala, papah (Sandi), Cristian, Esty, terima kasih atas persahabatan yang indah ini. I’ll miss u guys. Mba Ratna, tetep semangat mba, jalan kita masih panjang. Teman-temanku kelas D khususnya dan seluruh anak psikologi angkatan 2005, yang tidak bisa disebut satu persatu, terimakasih sudah mewarnai hidupku dengan mengenal kalian.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikkan karya tulis ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semmoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khusunya dan pembaca pada umumnya.

Wassalaamu’alakum warohmatullah wabarokaatuh

Malang, 17 Februari 2012 Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... A. Pembelian Impulsif (Impulsive Buying) ………... 1. Pengertian Pembelian Impulsif ... 2. Elemen Pembelian Impulsif ...………... 3. Tipe-Tipe Pembelian Impulsif ……...……….. 4. Karakteristik Pembelian Impulsif ... 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif ... B. Persepsi ...………...

1. Pengertian Persepsi ………...………. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ...………. 3. Jenis-Jenis Persepsi …...………... 4. Proses Terjadinya Persepsi ... C. Diskon ... 1. Pengertian Diskon ... 2. Macam-Macam Diskon ... 3. Tujuan Pemberian Diskon ... 4. Karakteristik Diskon ... D. Remaja ... 1. Pengertian Remaja ... 2. Ciri-Ciri Masa Remaja ... E. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Diskon Dengan

Pembelian Impulsif ... F. Kerangka Pemikiran ... G. Hipotesis ...

BAB III METODE PENELITIAN ... A. Rancangan Penelitian ………...

B. Variable Penelitian ………....

C. Definisi Operasional .………... D. Populasi dan Sampel ...………. E. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ...………....……. F. Prosedur Penelitian ...

(14)

G. Validitas dan Reliabilitas ..………... H. Analisa Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... A. Deskripsi Data ... B. Analisa Data ... C. Pembahasan ...

BAB V PENUTUP ... A. Kesimpulan ... B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ……… LAMPIRAN – LAMPIRAN ………..

38 43

45 45 47 48

52 52 52

(15)

DAFTAR GAMBAR

(16)

DAFTAR TABEL

Penilaian Skala Likert ... Blue Print Item Skala Persepsi Terhadap Diskon ... Blue Print Item Skala Pembelian Impulsif ... Hasil Validitas Skala Persepsi Terhadap Diskon ... Hasil Validitas Skala Pembelian Impulsif ... Hasil Reliabilitas Skala Persepsi Terhadap Diskon ... Hasil Reliabilitas Skala Pembelian Impulsif ... Hasil Reliabilitas Persepsi Terhadap Diskon dan

Pembelian Impulsif ... Distribusi Frekuensi Kelompok Pada Skala

Persepsi Terhadap Diskon ... Distribusi Frekuensi Kelompok Pada Pembelian Impulsif ... Rangkuman Analisa Korelasi Antara Persepsi Terhadap Diskon dengan Pembelian Impulsif ...

(17)

DAFTAR LAMPIRAN Data Try Out Skala Persepsi Terhadap Diskon ... Validitas dan Reliabilitas Skala Persepsi Terhadap Diskon .... Data Try Out Skala Pembelian Impulsif ... Validitas dan Reliabilitas Skala Pembelian Impulsif ... Data Penelitian Skala Persepsi Terhadap Diskon ... Data Penelitian Skala Pembelian Impulsif ... Corelasi Skala Persepsi Terhadap Diskon dengan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Assael, H. 1984. Consumer behavior and marketing action. (second edition). New y York University. Boston, Massachussetts: Kent Publishing Company.

Atkinson. Pengantar psikologi jilid satu (Ed. Kedua). Batam: Intiraksa.

Andryani, D. 2007. Hubungan antara pembelian impulsif dengan perilaku berhutang pada wanita karir. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_______. 2004. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chaplin, J. P. 2000. Kamus lengkap psikologi. (Terj. Kartini Kartono). (Ed. Pertama, Cetakan keenam). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Deteksi Jawa Pos. 2003. Buat daftar belanja. (online). Diakses tanggal 21 September 2009 melalui www.jawapos.com/index.php/act=detail_c&id=107303-17k.

Dittamar, H., dkk. 1995. Object, decisions consideration and self-image in men’s and women’s impulse purchases. Diakses melalui

http://www.knet.ac.uk/ESCR/impulse.html.

Djudiyah., & Hadipranata. 2001. Hubungan antara pemantauan diri, harga diri, materialisme & uang saku dengan pembelian impulsif pada remaja. Jurnal Psikodinamik, Vol 3 No 2. Malang.

Dony. 2007. Pembelian terencana dan tak terencana. (online). Diakses tanggal 24 Februari 2008 melalui http://donydw.wordpress.com.

Engel, J. F., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. 1995. Perilaku konsumen jilid dua. (Terj. Drs. Budijanto). (Ed. keenam). Jakarta: Binarupa Aksara.

Esch, Franz-Rudolf., Joern, R., Tobias, L. (2003). Promotion effiency and the interaction between buying behavior type and product presentation format-evidence from an exploratory study.Diakses melalui

http://smib.vuw.ac.nz:8081/WWW/ANZMAC2003/papers/PS03_eschf.pdf.

Evans, J.R and Berman, B. 1997. Marketing seven edition. Prentice Hall International.

(19)

Hatane, S. 2005. Respon lingkungan berbelanja sebagai stimulus pembelian tidak terencana pada toko serba ada (toserba). Diakses melalui

www.prasetya.brawijaya.ac.id.

Hurlock, E. B. 1980. Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. (Ed. Kelima) (Terj. Dra. Istiwidayati & Drs.Soedjarwa, M.) Jakarta: Erlangga.

Hadi, S. 1990. Metodologi research. Yogyakarta: Andi offset.

Ickbal, A. 2006. Hubungan antara persepsi promosi penjualan”undian berhadiah”dengan keputusan membeli. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Irwanto. 2002. Psikologi umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kothler, P., & Amstrong, G. 1984. Manajemen pemasaran analisis, perencanaan & pengendalian jilid dus. (Ed. keempat). Jakarta: Erlangga.

_______________________. 1997. Dasar-dasar pemasaran jilid satu. Edisi Bahasa Indonesia Dari Principles Of Marketing 7e. (Terj. Drs. Alexander Sindoro). Jakarta: Prenhallindo.

_______________________. 2001. Prinsip-prinsip penasaran jilid dua. (Ed. keempat). Jakarta: Salemba.

_______________________. 2008. Prinsip-prinsip pemasaran jilid satu (Terj. Drs. Bob Sabran). (Ed.kedua belas). Jakarta: Erlangga.

Kerlinger, N. F. 2004. Azas-azas penelitian behavioral. Yogyakarta: UGM Press.

Loudon, D. L., & Bitta, D. J. 1993. Consumer behavior: Concept and application. (Fourth Edition). New York: McGraw hill.

Maulidah, T. 2010. Perbedaan persepsi mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan tentang kemampuan perempuan untuk menjadi anggota legeslatif. Skripsi Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Monroe, K. R. 1990. Pricing marketing provitable decision second edition. New York: Mc Graw-Hill Publishing Company.

Mukholifah. 2009. Analisis persepsi konsumen terhadap potongan harga (diskon) di matahari departemen store malang town square. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

(20)

Pratiwi, E. H. 2010. Pelaksanaan diskon dan pengaruhnya terhadap pembelian impulsif produk pakaian pada ramayana departement store – PT. Ramayana Lestari Sentosa, tbk. Bandung (survey pada konsumen ramayana departemen store bandung). UNIKOM.

Poerwanti, E. 1998. Dimensi-dimensi riset ilmiah. Malang: UMM Press.

Salim, P. 1991. The contemporary english-indonesian dictionary. (Sixth Edition). Jakarta: Modern English Press.

Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. 2004. Consumer behavior (eighth edition). Singapura:Prentice Hall.

Sihotang, Artledia. 2009. Hubungan antara konformitas terhadap kelompok teman sebaya dengan pembelian impulsif pada remaja. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Sobur, A. 2003. Psikologi umum. (Cetakan Ketiga). Bandung: CV Pustaka Setia.

Solomom, M. R. 1999. Consumer behavior buying, having and being. New Jersey: Prentice Hall.

Stanton, W. J. 1985. Pemasaran jilid satu. (Terj. Y. Lamarto). (Ed. ketujuh). Jakarta: Erlangga.

Sutisna. 2001. Perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Swasta, B. 2000. Manajemen penjualan. (Ed. ketiga). Yogyakarta: Liberty.

Thoha, M. 2003. Perilaku organisasi konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: Grafindo Persada.

Tjiptono, F. 1995. Strategi pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Umi. 2011. Survey Neilsen. Diakses melalui http://bisnis.vivanews.com

Verplanken, B. A., & Herabadi, A. 2001. Individual difference in impulse buying tendency feeling and no thinking. European Journal Of Personality. Diakses tanggal 22 Februari 2010.

Winardi. 1991. Marketing dan perilaku konsumen. Bandung: Mandar Maju.

Winarsunu, T. 2002. Statistik dalam penelitian: Psikologi dan pendidikan. Malang: UMM press.

(21)

Gambar

Tabel 1 :

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel rekapitulasi akan disajikan rekapan dari hasil penelitian yang menggambarkan ada atau tidaknya perbedaan penggunaan model pembelajaran guided inquiry dengan media papan

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Yosipovitch et al pada siswa siswi SMA di Singapura disebutkan bahwa stres dapat menimbulkan eksaserbasi akne

Penelitian ini bertujuan mendapatkan sistem aplikasi yang paling baik pada deodorisasi limbah lateks dan dekolorisasi limbah cair industri tekstil dengan jamur pelapuk

Dari hasil penelitian membuktikan pendidikan yang tinggi tidak menjamin terbebas dari resiko terserang kanker payudara tanpa diimbangi dengan pola hidup yang sehat sebab

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa siswi kelas X SMA El Shadai Magelang tahun pelajaran 2009/2010 adalah (1) 83 subyek (80%) menyebutkan mereka sangat setuju bahwa

Dampak perubahan massa ekstraksi terhadap nilai heat rate adalah apabila jumlah ekstraksi untuk HPH1 lebih sedikit dan jumlah ekstraksi untuk HPH2 lebih banyak yang

Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS , Edisi kedua, Cetakan pertama, Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.. Penganggaran Korporasi Suatu

The movie focuses more on August’s peculiar kind of brilliant madness and less on the dreary soap opera of his possible reunion with his mother and father,