PENGARUH SISTEM KOMPUTERISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN
KABUPATEN LABUHAN BATU
SKRIPSI
Diajukan Untuk :
Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Program Sarjana (S1)
Pada Departemen Ilmu Administrasi Negara
Disusun Oleh :
SYAH NURUL MUNTHE 080921006
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... i
DAFRTAR TABEL ... iv
ABSTRAKSI ... viii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakan Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Kerangka Teori ... 6
1. Sistem Komputerisasi ... 6
a. Pengertian Sistem... 6
b. Komputerisasi ... 7
c. Sistem Komputerisasi... 9
d. Komponen Sistem Komputerisasi ... 10
f. Tujuan dan Kegunaan penerapan Sistem komputerisasi ... 14
2. Efektivitas Kerja ... 15
a. Pengertian Efektivitas ... 15
b. Indikator Efektivitas ... 17
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas ... 18
3. Hubungan antara Sistem komputerisasi dengan Efektivitas Kerja .... 20
F. Defenisi Konsep ... 21
G. Defenisi Operasional ... 21
H. Sistematika Penulisan ... 23
BAB II : METODE PENELITIAN ... 25
A. Bentuk Penelitian ... 25
B. Lokasi Penelitian ... 25
C. Populasi dan Sampel ... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ... 26
E. Teknik Pengukuran Skor ... 27
F. Teknik Analisis Data ... 29
1. Korelasi Product Moment ... 29
BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 33
A. Sejarah singkat KIPP Kab. Labuhan Batu ... 33
B. Visi dan Misi ... 35
C. Tujuan dan Sasaran ... 35
D. Struktur Organisasi ... 38
E. Tugas dan Fungsi Pokok ... 42
F. Jumlah dan Posisi Pegawai ... 42
BAB IV : PENYAJIAN DATA ... 45
A. Identitas Responden ... 45
B. Variabel Penelitian ... 48
1. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan untuk Variabel X (Sistem Komputerisasi) ... 48
2. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan untuk Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai) ... 58
BAB V : ANALISA DATA ... 65
A. Koefisien Korelasi Product Moment ... 65
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
A. Kesimpulan ... 69
B. Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Interpretasi Koefisien Product Moment ... 31
Tabel 3.1 : Jumlah dan posisi jabatan Pegawai KIPP Kab. Lab Batu ... 42
Tabel 4.1 : Distribusi responden menurut jenis kelamin ... 45
Tabel 4.2 : Distribusi responden berdasarkan usia ... 46
Tabel 4.3 : Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir ... 46
Tabel 4.4 : Distribusi responden berdasarkan golongan/pangkat ... 47
Tabel 4.5 : Distribusi responden berdasarkan masa kerja ... 47
Tabel 4.6 : Distribusi jawaban responden mengenai kelengkapan hardware ... 48
Tabel 4.7 : Distribusi jawaban responden mengenai kelengkapan komputer di setiap bagian/seksi ... 49
Tabel 4.8 : Distribusi jawaban responden mengenai kelayakan hardware/komputer ... 49
Tabel 4.9 : Distribusi jawaban responden mengenai frekuensi penggunaan komputer .... 50
Tabel 4.11 : Distribusi jawaban responden mengenai kelengkapan software ... 52
Tabel 4.12 : Distribusi jawaban responden mengenai frekuensi penggunaan software yang
berhubungan dengan pekerjaan ... 52
Tabel 4.13 : Distribusi jawaban responden mengenai dukungan software terhadap pekerjaan
... 53
Tabel 4.14 : Distribusi jawaban responden mengenai kemampuan menggunakan komputer
... 54
Tabel 4.15 : Distribusi jawaban responden mengenai frekuensi bantuan orang lain saat
menggunakan komputer ... 54
Tabel 4.16 : Distribusi jawaban responden mengenai frekuensi penemuan masalah saat
menggunkan komputer ... 55
Tabel 4.17 : Distribusi jawaban responden mengenai minta bantuan saat menggunakan
komputer ... 56
Tabel 4.18 : Distribusi jawaban responden mengenai memberikan pertolongan saat
komputer bermasalah ... 57
Tabel 4.20 : Distribusi jawaban responden mengenai dengan adanya komputer membuat
pekerjaan menjadi tepat waktu ... 59
Tabel 4.21 : Distribusi jawaban responden mengenai dengan adanya komputer membuat
pekerjaan menjadi tepat waktu dan tidak terabaikan pekerjaan lain ... 59
Tabel 4.22 : Distribusi jawaban responden mengenai teguran atasan terhadap hasil kerja
... 60
Tabel 4.23 : Distribusi jawaban responden mengenai bahwa komputer tepat gunanya
terhadap pekerjaan ... 61
Tabel 4.24 : Distribusi jawaban responden mengenai komputer dapat membantu
menyelesaikan pekerjaan ... 61
Tabel 4.25 : Distribusi jawaban responden mengenai frekuensi menggunkan komputer
untuk mencari informasi lain yang mendukung pekerjaan ... 62
Tabel 4.26 : Distribusi jawaban responden mengenai pengkajian, perencanaan, koordinasi,
perumusan kebijakan teknis di bidang pengolahan informasi dan komunikasi
Tabel 4.27 : Distribusi jawaban responden mengenai penyediaan data dan rekomendasi
pembangunan penyuluhan pertanian yang kan dapat diselesaikan dengan
menggunakan komputer ... 63
Tabel 4.28 : Distribusi jawaban responden mengenai pelayanan teknis di bidang
penyuluhan informasi dan komunikasi pembangunan penyuluhan pertanian
yang dapat diselesaikan dengan menggunakan komputer ... 64
ABSTRAK Nama : Syah Nurul Munthe
NIM : 080921006
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Judul : Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu
Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membawa pengaruh terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Salah satu teknologi yang dapat membantu dalam pekerjaan di dalam lingkungan organisasi adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, maka setiap unit pekerjaan kantor dapat meningkatkan efektivitas kerja serta efesiensi waktu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan, pengaruh, dan seberapa erat hubungan Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu.
Dalam penelitian ini, data-data diambil dan diperoleh melalui penyebaran angket, kemudian diolah melalui analisa koefisien korelasi product moment dan analisa koefisien determinant, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk analisa ilmiah.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu berada pada kategori sedang. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan koefisien korelasi product moment sebesar 0.444. Selanjutnya dengan perhitungan korelasi determinan diperoleh hasil 20 %. Yang berarti bahwa peningkatan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu 20 % disebabkan oleh Sistem Komputerisasi, selebihnya 80 % dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
ABSTRAK Nama : Syah Nurul Munthe
NIM : 080921006
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Judul : Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu
Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membawa pengaruh terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Salah satu teknologi yang dapat membantu dalam pekerjaan di dalam lingkungan organisasi adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, maka setiap unit pekerjaan kantor dapat meningkatkan efektivitas kerja serta efesiensi waktu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan, pengaruh, dan seberapa erat hubungan Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu.
Dalam penelitian ini, data-data diambil dan diperoleh melalui penyebaran angket, kemudian diolah melalui analisa koefisien korelasi product moment dan analisa koefisien determinant, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk analisa ilmiah.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu berada pada kategori sedang. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan koefisien korelasi product moment sebesar 0.444. Selanjutnya dengan perhitungan korelasi determinan diperoleh hasil 20 %. Yang berarti bahwa peningkatan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu 20 % disebabkan oleh Sistem Komputerisasi, selebihnya 80 % dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membawa
pengaruh terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Dengan demikian,
kebutuhan akan data dan informasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tujuan
organisasi dapat tercapai. Perkembangan teknologi saat ini, mendorong setiap organisasi
untuk mengolah datanya dengan cepat, lengkap dan akurat. Salah satu teknologi yang dapat
membantu dalam pengolahan data di dalam lingkungan organisasi adalah dengan
menggunakan sistem komputerisasi.
Komputer adalah rangaian peralatan elektronik yang dapat melakukan pekerjaan
secara sistematis berdasarkan instruksi/program yang diberikan, serta dapat menyimpan dan
menampilkan keterangan bilamana diperlukan. Kemudian sistem komputerisasi adalah
sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan
diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan
menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan
lebih cepat, mudah, bervariasi, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang rumit dalam organisasi
banyak mengalami perubahan dan kemudahan dengan menggunakan komputer.
Dengan munculnya teknologi komputer dan perkembangan pemakainya, maka
setiap unit pekerjaan kantor menggunakan bantuan komputer. Penggunaan komputer juga
dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja serta efesiensi waktu. Namun di
dalam karya ilmiah ini penulis lebih memfokuskan kegunaan komputer kepada efektivitas
kerja
Efektivitas merupakan unsur pokok dalam mencapai tujuan atau sasaran yang
telah ditentukan sebelumnya. Efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah
ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang telah
dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif
apabila hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Secara sederhana efektivitas kerja dapat
didefenisikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu tepat pada sasaran (doing the right
things).
Dengan semakin efektifnya kerja para pegawai dapat menjadikan organisasi
semakin tangguh mencapai tujuannya dan berbagai sasaranya. Dengan adanya penggunaan
efektivitas yang tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan data dan informasi untuk
unit-unit fungsional organisasi pemerintah, serta dalam menetapkan berbagai kebijakan
pemerintah dan perencanaan pembangunan, baik pada tingkat konseptual maupun pada
tingkat operasional diperlukan adanya berbagai data dan informasi yang akurat, tepat dan
cepat guna pengambilan keputusan sejalan dengan tingkat perkembangan yang semakin
maju.
Dalam rangka pencapaian efektivitas tersebut, ada berbagai kendala-kendala yang
dihadapi oleh para pegawai dalam pelaksanaan pekerjaannya yang tidak mendukung
terciptanya efektivitas tersebut, misalnya beragamnya tugas yang diemban setiap seksi yang
menyebabkan beragamnya prosedur penyelesaian masing-masing tugas teresebut,
disamping itu juga terdapat kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam
pelaksanaan pekerjaan. Agar semua aktivitasnya berjalan lancar dan tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai dengan mudah dan efektif, maka suatu organisasi harus mampu
menyediakan informasi yang lengkap, benar dan aktual. Untuk itu diperlukan suatu sistem
informasi yang lebih praktis yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi
informasi yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas-tugas organsisasi.
Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu yang mempunyai
bidang penyuluhan pertanian. Pelaksanaan segala aktivitas dan tugas-tugas berhubungan
dengan kepentingan organisasi dalam memberikan pelayanan, baik kedalam maupun
keluar. Adapun tugas-tugas tersebut antara lain :
1. Pengkajian, perencanaan, koordinasi, perumusan kebijakan teknis di bidang
pengolahan informasi dan komunikasi penyuluhan pertanian.
2. Penyediaan data dan rekomendasi pembangunan penyuluhan pertanian.
3. Pelayanan teknis di bidang penyuluhan informasi dan komunikasi pembangunan
penyuluhan pertanian.
Untuk menyeleggarakan tugas-tugas tersebut, Kantor Informasi Penyuluhan
Pertanian memerlukan data dan informasi yang relevan, akurat agar dapat
menyelenggarakan tugas-tugasnya dengan efektif.
Meskipun fasilitas yang canggih telah tersedia, tetapi penggunaan sistem informasi
tradisional yang masih menggunakan tenaga manual dalam setiap pengolahan data ternyata
cukup dominan, misalnya dengan menggunakan mesin tik dan pensil, termasuk di dalam
membuat surat laporan dan dokumen yang mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak efektif
dan efesien. Selain itu terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi kurang efektifnnya
fasilitas seperti komputer, dan masih rendahnya kemauan pegawai untuk bekerja yang
mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak efektif.
Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dalam menjalankan dan menyelenggarakan
tugas dan fungsinya pasti membutuhakn manajemen yang baik dan tepat dalam pengelolaan
organisasi agar dapat berjalan efektif. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem
pendukung yang baik yaitu sistem komputerisasi.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada
Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu”.
B. Perumusan Masalah
Agar penelitian ini menjadi lebih mudah dan memiliki arah yang jelas, maka
terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya.
Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Komputerisasi di Kantor Informasi
Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas
kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan
Batu?
3. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan Sistem Komputerisasi dengan Efektivitas
Kerja Pegawai?
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis
Hasil penelitian ini berguna sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan
dalam bidang penelitian dan penerapan yang didapat di bangku kuliah, serta
menambah pengetahuan yang berkaitan dengan sistem komputerisasi dan efektivitas
2. Sebagai suatu masukan bagi pegawai di Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian
Kabupaten Labuhan Batu khususnya dan Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu
umumnya dalam mengembangkan sistem komputerisasi bagi efektivitas kerja
pegawai.
3. Bagi fakultas
untuk memperbanyak referensi karya ilmiah yang menyangkut Sistem
Komputerisasi dan efektivitas kerja.
4. KegunaanTeoritis
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi
pengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Sistem Informasi Manajemen,
khususnya bidang komputer.
E. Kerangka Teori
Suatu landasan teoritis sangat diperlukan sebagai pedoman dalam menganalisa atau
memecahkan suatu permasalahan. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, defenisi, dan
proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antara konsep-konsep (Singarimbun dan Efendi, 1995:87).
Untuk mempelancar kegiatan komputerisasi, diperlukan penerapan komputerisasi
yang baik untuk mengolah data dengan cepat, lengkap dan akurat. Hal ini akan terlaksana
apabila organisasi melakukan penerapan sistem komputerisasi secara tepat. Untuk
mengenal lebih jauh mengenai pengertian sistem komputerisasi maka terlebih dahulu akan
dijelaskan mengenai pengertian sistem.
a. Pengertian Sistem
Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo (2005:15) mengemukakan pendapatnya sebagai
berikut :
“Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan terhubung satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsure-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemerosesan atau pengolahan yang tertentu.”
Menurut Davis (Gordon B. Davis 1993 : 6) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian
yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau
maksud.
Pengertian lain yang dikemukakan oleh Kumorotomo (Wahyudi Kumorotomo,
1998 :8) secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
Sistem dapat didefenisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau
subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu
sehingga memebentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu
tujuan (Sutanta, 2003 : 4).
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu ( Flippo dalam Paulus, 2005 : 23).
Jadi, kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian sistem di atas adalah
sistem merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang
berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Komputerisasi
Perkataan komputer/computer berasal dari perkataan asing to Compute artinya hitung. Dengan demikian, maka komputer dapat diartikan sebagai alat hitung atau mesin
hitung. Akan tetapi, apabila istilah komputer itu di Indonesiakan menjadi mesin hitung,
maka imajinasi kita akan lain dengan makna dan tujuannya, artinya seolah-olah komputer
Menurut Jhon J. Longkutoy (1989 :24), komputer adalah alat yang memegang
peranan penting di dalam sistem pengolahan data elektronis, maka komputer juga disebut
alat pengolah data.
Menurut buku Computer Annual (Robert H. Blissmer): komputer adalah suatu alat
elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut:
1. Menerima input
2. Memproses input tadi sesuai dengan programnya
3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan
4. Menyediakan output dalam bentuk informasi
Menurut buku Computer Today (Donald H. Sanders) : komputer adalah sistem
elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan
diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input,
memprosesnya, dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah
intruksi-intruksi program yang tersimpan di memori (stored program).
Menurut buku Computer Organization (V. C. Hamacher. Z. G. Vranesic. S. G
Zaky) Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dapat menerima informasi
input digital, memprosesnya sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memorinya
Menurut buku Intruduction to The Computers, The Tool of Business (Wiliam M.
Fuori) : komputer adalah suatu pemeroses data (data prosesor) yang dapat melakukan
perhitungan yang besar dan cepat, termasuk perhitungan aritmatika yang besar atau operasi
logika, tanpa campur tangan dari manusia mengoperasikan selama pemerosesan.
Menurut Zulkifli Amsyah dalam bukunya “Manajemen sistem informasi”
(2003:117) Komputerisasi adalah alat pengolah data elektronik tidak bersifat mekanis
(mesin) dan dapat merekam dan mengolah data dari yang sederhana sampai yang paling
rumit menjadi informasi.”
Menurut Sedarmayanti (2001:68) komputerisasi adalah rangkaian peralatan
elektronik yang dapat melakukan pekerjaan secara sistematis, berdasarkan
instruksi/program yang diberikan serta dapat menyimpan dan menampilkan keterangan
bilamana diperlukan.
Dari beberapa defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komputer adalah alat
elektronik yang dapat menerima input data, mengolah data, memberikan informasi,
menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, menyimpan program
dan hasil pengolahan, dan bekerja secara otomatis.
Setelah diuraikan pengertian sistem dan komputerisasi diketahui, selanjutnya akan dibahas lebih rinci mengenai sistem komputerisasi. Sistem komputerisasi bagian dari
pekerjaan yang sangat penting dalam mengolah dan menyimpan data untuk mempermudah
kerja pegawai/karyawan.
Menurut Tata Sutabri dalam bukunya “Sistem Informasi Manajemen”(2005:106),
sistem komputerisasi adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan
tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data
input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah
instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).
d. Komponen Sistem Komputerisasi
Penggunaan komputer dapat meningkatkan efektivitas kerja dalam rangka
menunjang kegiatan organisasi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagian atau
komponen dari sistem komputerisasi menurut Zulkufli Amsyah (2003:163) dalam
bukunya “Sistem Informasi Manajemen ” yaitu:
1. Perangkat keras (hardware)
Hardware yaitu perlatan dalam bentuk fisik yang menjalankan sistem komputer.
Hardware digunakan sebagai media untuk menjalankan software dan peralatan ini
mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang digunakan oleh manusia untuk
laporan. Perangkat keras teridiri dari :
a. Input device
Merupakan alat yang digunakan untuk memasukkan data atau isntruksi ke dalam
komputer. Input device sesuai dengan namanya hanya digunakan untuk
memasukkan data atau instruksi ke dalam CPU (process device). Contoh :
keyboard, mouse, lightpen, dan joystick.
b. Process device
Merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan kumpulan instruksi yang
akan ditujukan untuk menghasilkan suatu hasil tertentu yang dikehendaki.
Process device dapat melakukan tugasnya jika ada masukan dari input device
baik berupa data atau instruksi. Alat ini disebut CPU (central processing unit).
c. Output device
Merupakan alat yang digunakan untk menampilkan laporan atau informasi hasil
pengolahan dari input, baik ditampilkan pada layar monitor maupun dicetak pada
media lain. Contoh : monitor, printer, dan plotter.
2. Perangkat lunak (Software)
Software yaitu rangkaian prosedur dan dokumentasi program yang berfungsi untuk
pada processing device jika mendapatkan respon masukan dari input device dan hasil
proses yang dilakukan oleh perangkat lunak dikeluarkan dengan output device.
Contoh : DOS, Microsoft Windows, Unix, dan linux.
3. Data Base
File yang berisi program dan data yang dibutuhkan dengan adanya media
penyimpanan secara fisik seperti disket, harddisk, magnetic tape, dan sebagainya.
File juga meliputi pengeluaran dan catatan lain di atas kertas, micro film dan
sebagainya.
4. Prosedur
Merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti
buku panduan dan instruksi. Ada tiga jenis prosedur yang dibutuhkan yaitu :
a. Instruksi untuk pemakai
b. Instruksi untuk penyiapan masukan
c. Instruksi pengoperasian karyawan pusat komputer.
5. Brainware (Perangkat pikir)
Brainware yaitu orang yang menggunakan komputer. Orang tersebut harus
mempunyai kemampuan minimal dapat memasukkan data dan mengeluarkan
informasi. Perangkat pikir sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses
mendapatkan instruksi yang diberikan oleh perangkat pikir. Perangkat pikir terdiri
dari :
a. Operator komputer
Petugas mengoperasikan secara langsung sistem komputer, seperti menyiapkan
perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan media untuk perekaman
data dan pencetakan dokumen.
b. Analisis sitem
Bertugas mempelajari dan menganalisis permasalahan yang tumbuh pada suatu
organisasi / organisasi, baik organisasi bisnis maupun ilmiah serta arah yang baik
bagi pembangunan atau pengembangan suatu informasi.
c. Programmer
Merupakan staf EDP (electronic data processing) yang menangani pembuatan
program dengan menggunakan bahasa program atau package program yang
dikuasainya.
d. Personil data entry
bertugas memasukkan data atau merekam data kedalam komputer (Secondary
storage) sesuai instruksi yang ada.
Merupakan jabatan tertinggi di dalam bidang komputer. Dalam rangka
menjalankan tugasnya, ia harus menyiapkan rencana jangka panjang maupun
janga pendek dan menyiapakan anggaran setiap tahunnya untuk keperluan
pemeliharaan hardware, software, training, maintenance dan lain-lain.
e. Siklus Pengolahan Data
Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 (tiga) tahap dasar yang disebut dengan
siklus pengolahan data (data processing cyle), yaitu input, processing dan output.
Gambar. Siklus Pengolahan Data (Jogiyanto. 2004:2)
Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebih
lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan dapat ditambahkan tiga atau lebih
tahapan lagi, yaitu organization, storage dan distribution.
INPUT PROCESSING OUTPUT
ORGANISATION INPUT PROCESSING OUTPUT DISTRIBUTION
Gambar. Siklus pengolahan data yang dikembangka
Organization ; tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data yang biasanya
merupakan proses pencatatan (recording) data ke dikumen dasar.
Input ; tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan yang
dilakukan oleh alat pemproses, yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan,
mengurutkan, mengendalikan atau mencaari di storage.
Output ; tahap ini merupakan proses menghasilakan output dari hasil pengolahan data ke
alat output yaitu berupa informasi.
Distribution ; tahap ini merupakan proses dari distribusi output kepada pihak yang berhak
dan membutuhkan informasi.
Storage ; tahap ini merupakan proses perekaman dari distribusi pengolahan ke simpanan
luar. Hasil dari pengolahan yang disimpan di storage dapat dipergunakan sebagai bahan
input untuk proses selanjutnya.
f. Tujuan dan Keuntungan Penerapan Sitem Komputerisasi
Adapun tujuan dari penerapan sistem komputerisasi menurut Sedarmayanti (2001 :
69) sebagai berikut :
1. Dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka menunjang
kegiatan organisasi.
3. Dapat menyimpan data dan informasi lebih baik, aman, rapi dan dapat menghemat
ruangan.
Sedangkan keuntungan diterapkan sistem komputerisasi menurut Zulkifli Amsyah
(2003 : 130), antara lain adalah sebagai berikut :
1. Efektivitas dan Efesiensi lebih tinggi
2. Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebih tertib.
3. Biaya lebih rendah.
4. Kesalahan lebih sedikit.
5. Meningkatkan pelayanan pelanggan.
6. Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan
distribusi.
7. Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat.
8. Mengurangi pemakaian ketatausahaan.
2. Efektivitas Kerja
a. Pengertian Efektivitas Kerja
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti terjadinya suatu efek atau akibat
yang dikehendaki dalam sesuatu perbuatan (Ensiklopedi Administrasi, 1989:149). Efektif
Menurut Azhar Susanto (2004 : 41) bahwa efektivitas artinya informasi harus sesuai
dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk di dalamya
informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga
dapat dipahami, konsisten dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat
ini dan lengkap atau sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.
Sedangkan menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 130) bahwa efektivitas adalah kegiatan
mulai dengan adanya fakta kegiatan sehingga menjadi data, baik yang berasal dari
hubungan dan transaksi internal dan eksternal maupun berasal dari hubungan antar unit dan
di dalam unit itu sendiri.
Sedangkan menurut Handoko (1993:7) efektivitas adalah kemampuan untuk
memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Chester I. Barnard (dalam Gibson, 1994:27), mendefinisikan efektivitas sebagai
pencapaian sasaran yang telah disepakati atas usaha bersama. Tingkat pencapaian sasaran
itu menunjukkan tingkat efektivitas.
Definisi lain yang dapat dijadikan acuan ialah menurut Emerson (dalam
Efektivitas ialah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Jelaslah bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, hal ini dikatakan efektif. Jadi apabila tujuan atau sasaran tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka pekerjaan itu dikatakan tidak efektif.
Katz dan Kahn (Richard M. Steers, 1985:48) berpendapat bahwa efektivitas sebagai
usaha untuk mencapai suatu keuntungan bahwa efektivitas sebagai usaha untuk mencapai
suatu keuntungan maksimal bagi organisasi dengan segala cara. Berkaitan dengan konsep
efektivitas, The Liang Gie (1988:34) berpendapat :
Efektivitas merupakan keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki. Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang dikehendaki, maka perbuatan itu dikatakan efektif kalau menimbulkan akibat atau mencapai maksud sebagaimana yang dikehendaki.
Sondang P. Siagian (1981:151) berpendapat bahwa efektivitas terkait penyelesaian
pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya atau dapat dikatakan apakah
pelaksanaan sesuatu tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. M. Manullang
(1986:214) berpendapat :
Menurut Komaruddin (1994 : 269) efektivitas adalah suatu keadaan yang
menunjukkan tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan lebih dahulu.
Ditinjau dari ketetapan waktu, maka menurut Siagian (2002:171) efektivitas adalah
tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya tepat pada waktunya
dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan
berbagai kegiatan.
Dari pengertian diatas, terdapat empat hal yang menonjol dalam unsur efektvitas,
yaitu :
1. Pencapaian tujuan, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat
mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Ketepatan waktu, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian
atau tercapai tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
3. Manfaat, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila tujuan itu memberikan
manfaat bagi masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhannya.
4. Hasil, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut
b. Indikator Efektivitas Kerja
Menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 131), menyebutkan bahwa indikator-indikator
efektivitas kerja sebagai berikut :
1. Volume pekerjaan :
Volume pekerjaan pengolahan data semakin banyak dan meluas, sedangkan
kapasitas pegolahan di banyak organisasi masih terbatas.
2. Akurasi Hasil Pengolahan
Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
3. Informasi tepat waktu
Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan.
4. Peningkatan Biaya
Peningkatan biaya personil dan bahan baku pemakaian komputer adalah sama
dengan pada operasional pengolahan data non komputer.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja. Faktor-faktor tersebut
dapat dipengaruhi oleh faktor internal organisasi maupun faktor eksternal organisasi.
Ronald O’ Reilly (2003 : 119), mengemukakan faktor-faktor efektivitas kerja adalah
sebagai berikut :
1. Rancangan tugas
Tim-tim kerja akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki kebebasan,
kesempatan untuk memanfaatkan keterampilan dan bakat-bakat-bakat yang
berbeda, kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau produk secara
menyeluruh dan sebuah tugas atau proyek yang memiliki dampak yang
subtansial terhadap pihak-pihak lain.
2. Komposisi
Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berkaitan dengan bagaimana
karakter dari para staf tim kerja, bagaimana kemampuan dan kepribadian dari
para anggota tim kerja, ukuran tim kerja, fleksibilitas tim kerja dan preferensi
para anggota untuk bekerja secara tim.
Tiga faktor konseptual yang signifikan berkaitan dengan kinerja tim adalah
kehadiran sumber daya yang mencukupi, adanya kepemimpinan yang efektif
dan sebuah evaluasi kinerja dan sistem imbalan yang menghargai sumbangan
dari tim kerja.
4. Proses
Kategori yang terakhir berkaitan dengan efektivitas adalah variabel proses. Ini
meliputi komitmen anggota terhadap sebuah tujuan bersama, penetapan tujuan
ketetapan waktu dan terakhir adalah kelengkapan. Apabila keempat hal tersebut
telah dilaksankan sesuai standar yang ditetapakan oleh organisasi, maka kualitas
yang akan dicapai terpenuhi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh organisasi.
3. Hubungan antara Komputerisasi dengan Efektivitas Kerja
Hampir semua unit organisasi memerlukan penggunaan alat pengolah informasi
yaitu komputer, seperti akuntansi, penjualan, teknik, personalia, distribusi, pemasaran dan
keuangan. Pada unit-unit kerja tersebut pengolahan data digunakan untuk mendukung
kegiatan transaksi rutin dan proses pekerjaan manajemen dalam pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan. Penerapan sistem komputerisasi sangat berperan besar dan akan
Komputerisasi sebagai peralatan elektronik yang dapat menyediakan informasi yang
akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses
perencanaan, pengendalian dan operasi secara efektif. Peranan komputer dapat membantu
secara maksimal, karena output komputer memang menghasilakan informasi yang
terotomasi dan dapat diinformasikan.
Penggunaan Komputer yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan
secara efektif dan efesien. komputer menyediakan informasi dalam jumlah banyak yang
tepat waktu dan rinci yang diambil dari operasi sehari-hari. Komputerisasi dapat membuat
rencana strategis dan pengendalian manajemen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efektif.
F. Defenisi Konsep
Konsep adalah abstraksi atau gambaran mengenai suatu fenomena yang dirumuskan
atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau
individu tertentu (Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1987:34).
Atas dasar itu, dalam penelitian ini penulis memberikan batasan atau defenisi dari
1. Sistem Komputerisasi merupakan sistem elektronik untuk memanipulasi data yang
cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan
menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah
pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di memori (stored
program).
2. Efektivitas merupakan tercapainya berbagai sasaran atau tujuan yang telah
ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang
telah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan.
G. Defenisi Operasional
Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi (1989 : 23) menyebutkan defenisi
operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur
suatu variabel, sehingga dengan pengukuran ini dapat diketahui indikator-indikator apa saja
yang mendukung untuk dianalisa dari variabel tersebut.
Adapun yang menjadi Variable bebas (X) adalah Sistem Komputerisasi dengan
indikator-indikator sebagai berikut :
1. Perangkat keras (hardware) adalah peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa
a. Jumlah hardware yang dimiliki organisasi.
b. Hardware yang dapat berfungsi.
c. Hardware yang sering digunakan.
2. Perangkat lunak (software) adalah program yang berisi instruksi/perintah untuk
melakukan pengolahan data. Adapun dimensi-dimensi software yaitu :
a. Jenis software yang dimiliki organisasi.
b. Software yang sering digunakan.
c. Software yang sesuai dan benar-benar mendukung pekerjaan.
3. Perangkat pikir (brainware) adalah orang yang mengoperasikan dan
mengendalikan komputer. Adapun dimensi-dimensi brainware yaitu :
a. Kemampuan pegawai dalam mengoperasikan komputer.
Sedangkan yang menjadi Variabel Terikat (Y) adalah Efektivitas Kerja dengan
indikator-indikator sebagai berikut :
1. Tepat waktu, dengan adanya sistem komputerisasi, maka pegawai dapat
menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Tepat guna ; dengan adanya sistem komputerisasi, maka sangat tepat gunanya bagi
3. Tepat sasaran ; dengan adanya sistem komputerisasi, maka tugas atau pekerjaan
pegawai menjadi tepat sasaran.
H. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi
operasional dan sistematika penulisan.
BAB II : METODE PENELITIAN
Bab ini secara umum menguraikan tentang bentuk penelitian, lokasi penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor dan teknik
analisa data.
BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian di Kantor
Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu, sejarah singkat, visi dan
misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi pokok, jumlah dan komposisi pegawai.
Bab ini berisikan penyajian data yang diperoleh dari lapangan atau berupa dokumen
yang akan dianalisa.
BAB V : ANALISA DATA
Bab ini memuat tentang pembahasan atau interprestasi dari data-data yang disajikan
pada bab sebelumnya atau bab IV.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hasil-hasil
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
korelasional dengan analisis kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menjelaskan
hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus statistik.
B. Lokasi Penelitain
Penulis melakukan penelitian di Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten
Labuhan Batu di JL. Prof. H. M. Yamin, SH. Telp : (0624) 5760757. Kode Pos 21422 –
Rantauprapat.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Menurut Hidayat (2002 : 2) sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan
merupakan bagian dari populasi sehingga karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel.
Dengan berpedoman kepada pendapat Suharsimi Arikunto (1996 : 140) yang
mengatakan bahwa “Jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah
sampelnya diambil keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka
bisa diambil 10 – 15 % dari jumlah populasinya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada pada Kantor
Informasi Penyuluhan Pertanian Batu yang berjumlah 37 orang. Karena populasinya tidak
lebih besar dari 100 orang, maka penulis mengambil sampel seluruh pegawai yang ada.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua
cara yaitu :
1. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan, yang diperoleh
melalui :
b. Kuesioner, yaitu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan data yang
relevan dari responden melalui pertanyaan tertutup yang diajukan dan
dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.
2. Data sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang
terdiri dari :
a. Penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku,
dokumen, majalah, dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek
penelitian.
b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian
dan penalaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
E.Teknik Pengukuran Skor
Untuk membantu dalam menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian, maka
penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang akan
digunakan adalah dengan skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden.
Adapaun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah :
2. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4
3. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3
4. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2
5. Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing
alternatif terlebih dahulu skala ordinal ditransformasikan menjadi skala interval, dengan
cara sebagai berikut :
1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.
2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang
disebut sebagai frekuensi.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.
4. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi
secara berurutan perkolom skor.
5. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif
yang diperoleh.
6. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan
menggunakan tabel tinggi densitas).
( )( )
( )
(
∑
∑
−∑
∑
)
(
∑
∑
−( )
∑
)
− = 2 2 2 2 i i i i i i i i xy y y n x x n y x y x n r ) ( ) ( ) ( ) ( Limit Lower Below Area Limit Upper Below Area Limit Upper at Density Limit Lower at Density NS −− =8. Menentukan nilai transformasi dengan rumus :
[
NS
]
NS
Y = −1+ min
F. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan
menggunakan analisa kuantitatif untuk menguji pengaruh antara variabel dan sejauh mana
hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yaitu dengan instrumen :
1. Koefesien Korelasi Product Moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan mentransformasikan skala ordinal
terlebih dahulu menjadi skala interval. Adapun cara perhitungannya dengan menggunakan
Keterangan :
Rxy = koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y
n = jumlah sampel uji coba
x = Variabel bebas
y = Variabel terikat
Dari hasil perhitungan di atas, maka akan menunjukkan tiga kemungkinan, sebagai
berikut :
a. Koefisien Korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti hubungan
antara kedua variabel tidak ada.
b. Koefisien Korelasi yang diperoleh positif (r = +) berarti kenaikan nilai variabel
yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan
positif.
c. Koefisien Korelasi yang diperoleh negatif (r = -) berarti kedua variabel negatif
dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunya variabel
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel
berdasarkan nilai r (koefesien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang
[image:47.612.106.564.206.370.2]dikemukakan oleh Sugiyono (2005 : 149), yaitu :
Tabel 2. 1 Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefesien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan r dalam tabel, maka nilai r
yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya, apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari
nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.
2. Koefesien Determinant
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y), perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai
koefesien korelasi product moment dan dikaitkan dengan 100 %. maka dalam mengujinya
D =
( )
rxy 2 x100%Keterangan :
D = Koefisien Determinant
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian (KIPP) Kabupaten Labuhan Batu
Kabupaten Labuhan Batu adalah salah satu
Labuhan Batu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit, karet dan komoditi
lainnya. Hal ini dapat dilihat dari 58 persen wilayahnya dimanfaatkan sebagai lahan
pertanian, dimana di dalamnya didominasi subsektor perkebunan. Perkebunan sendiri
menyita lahan 424.180 hektar atau 46% luas wilayah Kabupaten Labuhan Batu.
Untuk mengolah hasil pertanian yang dimiliki Kabupaten Labuhan Batu, maka
pemerintah membentuk suatu lembaga teknis daerah yaitu Kantor Informasi
Penyuluhan pertanian untuk memperoleh informasi dan pemeberian penyuluhan
pertanian kepada masyarakat secara akurat.
Sebelum berdiri Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan
Batu, pada awalnya semua dinas atau badan mempunyai penyuluhan masing-masing,
terorganisir. Akibat banyaknya terjadi kerancuan di masayarakat petani, maka diambil
keputusan oleh Menteri Pertanian bahwa penyuluhan harus berdiri sendiri, dibidang
ilmu pertanian secara komprehensif.
Pertama kalinya didirikan Balai Informasi penyuluhan pertanian (BIPP),
kemudian dipertajam SK Bupati No- 05 Tahun 2001 berdiri di Kabupaten Labuhan
Batu Kantor Informasi penyuluhan pertanian (KIPP) yang mengumpulkan seluruh
penyuluh yang mempunmyai keahlian dan ketetrampilan yang direkrut dari seluruh
sektor, PNS fungsional dan kelompok jabatan fungsional. Kemudian didukung
Peraturan Pemerintah (PP) yang diubah menjadi SK No. 44 Tahun 2009 tentang
eksistensi Kantor Informasi penyuluhan pertanian (KIPP) Kabupaten Labuhan Batu.
Awal berdirinya Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan
Batu menangani 22 kecamatan wilayah kerja yaitu
Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 tahun 2008, maka Kabupaten Labuhan Batu
dibagi menjadi tiga yaitu Labuhan Batu (induk), Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu
hanya memiliki 9 kecamatan wilayah kerja yaitu
B. Visi dan Misi KIPP Kabupaten Labuhan Batu 1. Visi
“Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) petani-nelayan yang mandiri, tangguh,
berbudi luhur, mempunyai daya saing tinggi berorientasi agribsnis dan berwawasan
lingkungan”.
2. Misi
a. Penyelenggaraan pendidikan non-formal di bidang pertanian dan kehutanan.
b. Penyelenggaraan ahli teknologi pertanian dan kehutanan.
c. Memperkuat kelembagaan penyuluhan dan pertanian.
C. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan
Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan merupakan sesuatu
(apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1-5 tahun (kapan harus
Misi pertama “Penyelenggaraan pendidikan non-formal di bidang pertanian dan kehutanan” dengan tujuan :
a. Peningkatan Sumber Daya petani.
b. Peningkatan sumber daya penyuluh.
c. Penigkatan kepemimpinan petani.
Misi kedua “Penyelenggaraan ahli teknologi pertanian dan kehutanan” dengan tujuan :
a. Memfasilitasi teknologi dari balai penelitian ke petani.
b. Memfasilitasi arus informasi ke petani.
c. Merekomendasikan teknologi/inovasi spesifik lokakita.
Misi ketiga “Memperkuat kelembagaan penyuluhan dan pertanian” dengan tujuan :
a. Merumuskan kebijaksanaan operasional penyuluhan pertanian.
b. Mengembangkan kemitraan antara pengusaha dan petani.
c. Mengefektifkan kerjasama antara peneliti dengan penyuluh.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara
nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan. Fokus utama sasaran adalah
tindakan alokasi, distribusi dan pemanfaatan sumber daya yang mengarah pada hasil nyata.
Tujuan dari Misi pertama
Tujuan pertama “Peningkatan SDM petani” dengan sasaran :
a. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pada diri petani.
b. Penentuan kelompok tani.
c. Peningkatan kelas kelompok tani.
Tujuan kedua “Peningkatan sumber daya penyuluh” dengan sasaran :
a. Mengefektifkan sistem intensif bagi penyuluh.
b. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh.
c. Meningkatnya intensitas dan keahlian penyuluh.
Tujuan ketiga “Penigkatan kepemimpinan petani” dengan sasaran :
a. Meningkatnya kinerja pengurus kelompok tani dalam mengelola kelompok tani.
b. Timbulnya lembaga ekonomi pesesaan atau kawasan agropolitis.
Tujuan dari Misi kedua
Tujuan pertama “Fasilitas transfer teknologi dari balai penelitian ke petani dengan sasaran :
a. Tumbuhnya usaha tani yang didasar hasil-hasil penelitian.
b. Berkembangnya pola usaha tani skala kecil dan menengah.
c. Berkembangnnya pendayagunaan teknologi tepat guna.
Tujuan kedua “Memfasilitasi arus informasi ke petani” dengan sasaran :
a. Ditetapkannya gugus kendali mutu (GKM) pada hasil-hasil pertanian.
b. Mendekatkan sumber-sumber informasi pasar ke petani atau kelompk tani.
Tujuan ketiga “Merekomendasikan teknologi/inovasi spesifik lokakita” dengan sasaran :
a. Tersedianaya paket teknologi komoditi pertanian.
b. Penyebaarab teknologi hasil rekayasa petani.
Tujuan dari Misi ketiga
a. Tersusunya pedoman penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan kehutanan.
b. Diterapkannya pembaharuan manajemen penyuluhan.
Tujuan kedua “Mengembangkan kemitraan antara pengusaha dan petani” dengan sasaran :
a. Berkembangnya usaha produktif yang berorientasi agribisnis.
b. Tumbuhnya kerjasama usaha antar pengusaha dengan petani.
c. Tumbuh dan berkembangnya agropolitan
Tujuan ketiga “Mengefektifkan kerjasama antara peneliti dengan penyuluh” dengan sasaran :
a. Tersusunya zona penelitian komoditi pertanian dan kehutanan.
b. Tersusunya jadwal pertemuan antara peneliti dan penyuluh secara berkala.
c. Disepakatinya pola kerja sama penelitian antara penyuluh dengan peneliti..
D. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhan Batu No. 05 Tahun 2001
Labuhan Batu, Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu adalah
instansi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Labuhan Batu.
Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu dipimpin oleh
seorang kepala kantor (Eselon IIIa), kepala kantor dibawahnya 4 (empat) orang pejabat
structural (Eselon IVa) dan kelompok jabatan fungsional yaitu :
1. Sub Bagian Tata Usaha yang membawahi 3 (tiga) urusan, yaitu :
a. Urusan umum
b. Urusan keuangan
c. Urusan kepegawaian
2. Sub Seksi Pelayanan dan Komunikasi yang membawahi 4 (empat) urusan, yaitu :
a. Urusan pengembangan informasi dan komunikasi penyuluhan pertanian.
b. Urusan pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi penyuluhan
pertanian.
c. Urusan pengembangan forum informasi dan komunikasi penyuluhan
pertanian.
d. Uurusan pengelolaan perpustakaan.
3. Sub Seksi Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian yang membawahi
a. Urusan pengembangan aparat penyuluh.
b. Urusan pengembangan kelompok tani atau SDM petani
c. Urusan pengembangan dan evaluasi.
d. Urusan undangan dan daftar hadir.
4. Sub Seksi Pengembangan Program Penyuluhan Pertanian yang membawahi 4
urusan, yaitu :
a. Urusan program dan perencanaan.
b. Urusan monitoring dan evaluasi.
c. Urusan kaji terap dan percontohan.
5. Kelompok Jabatan Fungsional (KJF), yang terdiri dari penyuluh ahli dan terampil
sebagagai berikut :
a. Koord. KIF
b. KJF dari KIPP
c. Koord. PPL di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan
d. PPL di WKPP/Desa
Dengan tugas atau urusan :
a. Kegiatan riset.
Bagan Struktur Organisasi Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu
Sumber : Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kab. Labuhan Batu, 2010
Ka. KIPP
Bendahara
Staff
Ka. Urusan Kepegawaian /
A i
Kasie Pelayanan Informasi dan
Komunikasi
KJF Ka. Subag TU / Umum
Kasie Pengemb. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian
Kasie Pengemb. Program Penyuluhan
Pertanian
BPP BPP BPP BPP
Staff Staff
Staff
E. Tugas dan Fungsi Pokok
Berdasarkan Keputusan Bupati No. 05 Tahun 2001 tentang tugas dan fungsi Kantor
Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu mengemban tugas yaitu
membantu Bupati Labuhan Batu dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintah
daerah di bidang informasi dan penyuluhan pertanian dengan fungsi sebagai berikut :
4. Pengkajian, perencanaan, koordinasi, perumusan kebijakan teknis di bidang
pengolahan informasi dan komunikasi penyuluhan pertanian.
5. Penyediaan data dan rekomendasi pembangunan penyuluhan pertanian.
6. Pelayanan teknis di bidang penyuluhan informasi dan komunikasi pembangunan
penyuluhan pertanian.
F. Jumlah dan Posisi Pegawai
Jumlah SDM per 19 Februari 2010 untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
pokok di Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu adalah
Tabel 3. 1
Jumlah dan Posisi Jabatan Pegawai KIPP Kab. Lab. Batu
No Nama Gol Jabatan
I. Kepala Kantor
1 Parenta Hasibuan, SP. Msi IV / a Kepala Kantor
II. Sub. Bag. Tata Usaha
1 Hendri Purnomo III / d Ka. Sub. Bag. Tata Usaha 2 A. Noor Harianto Harahap, SP III / a Staff Administrasi 3 Nurmala Katarina S, Amd II / c Staff Administrasi 4 Wahyuliarni II /a Staff Administrasi 5 Ali Nurdin Honorer APBD Ajudan/Driver 6 Yudi Trianto, SP TKS Non APBD Staff / Konsult. FEATI 7 Roma Hendri Harahap Honorer APBD Petugas Kebersihan 8 A. Bagian Keuangan
9
Ainal, SP III / d
Bendahara Pengeluaran (KJF DPB)
10 Ghozali II / a Staff Administrasi 11 Muaiman Nurholidah Hs TKS Non APBD Staff Administrasi 12 Rahma Yanti Rambe TKS Non APBD Staff Administrasi 13 B. Bag. Kepegawaian / Arsip
14
Syarib Tayeb Daulay, SP III / d
Ka. Urusan Kepegawaian (KJF DPB)
15 Rosmaidayani Hasibuan, SP III / a Staff Administrasi
16 Rusmansyah II / a Staff / Operator Komputer
III Seksi Pengemb. Kelembagaan
Penyuluhan pertanian
1 Pahrul Sanawi Hrp, SP III / d Kasie
2 Lely Yani Sormin, SP III / a Staff (KJF DPB)
IV Seksi Pelayanan Informasi dan
Komunikasi
1 Aidil Mansyhur, SP III / b Kasie 2 Sehati Sitepu III / a Staff
3 Sri Astutin, SP III / a Staff Administrasi 4 M. Yusuf Harahap, Amd II / c Staff
5 Popo Widayanti Siregar TKS Non APBD Staff Administrasi
V Seksi Pengembangan Program
Penyuluhan Pertanian
1 Agus Salim Ritongan, SP IV / a Kasie
2 Hendri Gunawan, ST III / a Staff / Operator Komputer 3 Febrin Atiqa Pratiwi II / a Staff Administrasi
4 Rini Andriani Honorer APBD Staff (DPB FEATI / Input Data)
VI Kelompok Jabatan Fungsional
1 Carles Tampubolon, SST IV / a Koordinator KJF / DPB FEATI 2 Sahid, SP IV / a KJF
3 Pangkat Lubis, SP IV / a KJF
4 Moga Munthe, Amd III / d KJF / DPB FEATI 5 Yusnah Pohan, SP III / d KJF / DPB FEATI 6 Ir. Amir Hamzah III / d KJF
7 Rajimin, SP III / d KJF / DPB FEATI 8 Syarifuddin Harahap, SP III / b KJF / DPB FEATI
9 Andi Berlian M Tampubolon Honorer APBD Staff Uji Coba Perikanan 10 Rosliana Honorer APBD Staff Uji Coba Perikanan
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah
diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner
penelitian kepada 37 responden di Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten
Labuhan Batu. Penyajian data ini terdiri dari identitas responden dan variabel penelitian.
A. Identitas Responden
Data identitas responden mencakup distribusi menurut jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, golongan/pangkat, dan masa kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang
[image:62.612.127.547.427.499.2]dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.1 : Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi
(f)
Persentase (%)
1. Pria 23 62.00
2. Wanita 14 38.00
Jumlah 37 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2010
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa responden pria sebanyak 23 orang (62 %) dan
responden yang wanita sebanyak 14 orang (38 %). Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Tabel 4.2 : Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
(f)
Persentase (%)
1. 20 – 30 11 30.00
2. 31 – 40 13 35.00
3. 41 – 50 9 24.00
4. 51 – 60 4 11.00
Jumlah 37 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2010
Dari tabel 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang berusia 20-30 tahun sebanyak 11
orang (30 %), responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 13 orang (3 %), responden
yang berusia 41-50 tahun sebanyak 9 orang (24 %), sedangkan responden yang berusia
51-60 tahun sebanyak 4 orang (11 %). Jadi, dari tabel 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden adalah berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 13 orang (35 %).
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan terakhir Frekuensi
(f)
Persentase (%)
1. SLTA 13 35.00
2. Akademi/Diploma 5 13.00
3. Sarjana (S1) 18 49.00
4. Magister (S2) 1 3.00
Jumlah 37 100
Sumber : Kuesioner penelitian 2010
Dari tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang bependidikan terakhir SLTA
[image:63.612.129.520.418.523.2]Akademi/Diploma sebanyak 5 orang (13 %), sedangkan responden yang berpendidikan
terakhir Sarjana (S1) sebanyak 18 orang (49 %), dan sedangkan responden yang
berpendidikan terakhir Magister (S2) hanya 1 orang (3 %). Jadi, dari tabel 4.3 diatas dapat
[image:64.612.136.534.229.348.2]disimpulkan bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir yaitu Sarjana (S1) 49 %.
Tabel 4.4 : Distribusi Responden Berdasarkan Golongan / Pangkat No Golongan/pangkat Frekuensi
(f)
Persentase (%)
1. Golongan I 0 0
2. Golongan II 6 16.00
3. Golongan III 17 46.00
4. Golongan IV 5 14.00
5 Honorer/TKS 9 24.00
Jumlah 37 100
Sumber : Kuesioner penelitian 2010
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa responden yang golongan I tidak ada, sedangkan
responden yang golongan II sebanyak 6 orang (16 %), sedangkan responden yang golongan
III sebanyak 17 orang (46 %), sedangkan responden yang golongan IV sebanyak 5 orang
(14 %), dan responden yang honorer atau TKS sebanyak 9 orang (24 %). Jadi, dari tabel 4.4
diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden golongan III yaitu sebanyak 17 orang
Tabel 4.5 : Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa kerja Frekuensi
(f)
Persentase (%)
1. 0 – 5 tahun 21 57.00
2. 6 – 10 tahun 1 3.00
3. 11 – 15 tahun 3 8.00
4. 16 – 20 tahun 1 3.00
5 21 tahun keatas 11 30.00
Jumlah 37 100
Sumber : Kuesioner penelitian 2010
Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki masa kerja 0-5 tahun
sebanyak 21 orang (57 %), sedangkan responden yang memimiliki masa kerja 6-10
tahun hanya 1 orang (3 %), sedangkan responden yang memiliki masa kerja 11-15
tahun sebanyak 3 orang (8 %), sedangkan responden yang memiliki masa kerja 16-20
tahun hanya 1 orang (3 %), dan sedangkan responden yang memiliki masa kerja 21
tahun keatas sebanyak 11 orang (30 %). Jadi, dari tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden telah bekerja 0-5 tahun (57 %).
B. Variabel Penelitian
1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Untuk Variabel X : Sistem Komputerisasi.
Sistem Komputerisasi ditetapkan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini.
Pertanian Kabupaten Labuhan Batu diajukan sebanyak 14 pertanyaan, yang tersusun dari
no. 1 sampai 14. Setiap pertanyaan diberi 5 alternatif jawaban yaitu a,b, c,d dan e.
Dibawah ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan
[image:66.612.131.557.229.346.2]variabel X berdasarkan kuesioner yang disebarkan.
Tabel 4.6 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai kelengkapan Hardware
No Kategori Frekuensi
(f)
Persentase (%)
1. Seluruhnya sudah lengkap 30 81.00
2. Sebagian besar sudah ada 7 19.00
3. Setengah saja yang sudah ada (seimbang) 0 0
4. Masih sebagian kecil saja yang ada 0 0
5. Sama sekali tidak ada 0 0
Jumlah 37 100
Sumber : Kuesioner penelitian 2010
Dari tabel 4.6 diatas dapat diihat bahwa responden yang menjawab “seluruhnya sudah
lengkap” sebanyak 30 orang (81 %), sedangkan yang menjawab “sebagian besar sudah
ada” sebanyak 7 orang (19%), sedangkan yang menjawab setengah saja yang sudah ada
(seimbang), masih sebagian kecil saja yang ada, dan sama sekali tidak ada” tidak ada. Jadi
dari tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa KIPP Kab. Labuhan Batu memiliki hardware
Tabel 4.7 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelengkapan Komputer di Setiap Bagian/Seksi
No Kategori Frekuensi
(f)
Persentase (%)
1. Seluruhnya sudah lengkap 34 92.00
2. Sebagian besar sudah ada 3 8.00
3. Setengah saja yang sudah ada (seimbang) 0 0
4. Masih sebagian kecil saja yang ada 0 0
5. Sama sekali tidak ada 0 0
Jumlah 37 100
Sumber : Kuesioner penelitian 2010
Dari tabel 4.7 diatas dapat diihat bahwa responden yang menjawab “seluruhnya sudah
lengkap” sebanyak 34 orang (92 %), sedangkan yang menjawab “sebagian besar sudah
ada” sebanyak 3 orang (8 %), sedangkan yang menjawab “setengah saja yang sudah ada
(seimbang)”, “masih sebagian kecil saja yang ada”, dan “Sama sekali tidak ada” tidak ada.
Jadi dari tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa setiap bagian/seksi di KIPP Kab.
Labuhan Batu memiliki komputer yang sudah lengkap (92 %).
Tabel 4.8 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelayakan Hardware/Komputer
No Kategori Frekuensi
(f)
Persentase (%)
1. Seluruhnya dapat berfungsi dengan baik 16 43.00
2. Sebagian besar dapat berfungsi dengan baik 21 57.00
3. Setengah saja berfungsi (seimbang) 0 0
4. Sebagian kecil saja yang dapat berfungsi dengan baik 0 0
5. Sama sekali tidak berfungsi 0 0
[image:67.612.129.553.484.601.2]Sumber : Kuesioner penelitian 2010
Dari tabel 4.8 diatas dapat diihat bahwa responden yang menjawab “seluruhnya dapat
berfungsi dengan baik” sebanyak 16 orang (43 %), sedangkan yang menjawab “sebagian
besar dapat berfungsi dengan baik” sebanyak 21 orang (57 %), sedangkan yang menjawab
“setengah saja berfungsi (seimbang)”, “sebagian kecil saja yang dapat berfungsi dengan
baik”, dan “sama sekali tidak berfungsi” tidak ada. Jadi, dari tabel 4.8 diatas dapat
disimpulkan bahwa hardware/komputer yang dimiliki KIPP Kab. Labuhan Batu sebagian
besar dapat berfungsi dengan baik (57 %).
Tabel 4.9 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Frekuensi Penggunaan Komputer
No