• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SISTEM KOMPUTERISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN

KABUPATEN LABUHAN BATU

SKRIPSI

Diajukan Untuk :

Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi Program Sarjana (S1)

Pada Departemen Ilmu Administrasi Negara

Disusun Oleh :

SYAH NURUL MUNTHE 080921006

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... i

DAFRTAR TABEL ... iv

ABSTRAKSI ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakan Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Kerangka Teori ... 6

1. Sistem Komputerisasi ... 6

a. Pengertian Sistem... 6

b. Komputerisasi ... 7

c. Sistem Komputerisasi... 9

d. Komponen Sistem Komputerisasi ... 10

(3)

f. Tujuan dan Kegunaan penerapan Sistem komputerisasi ... 14

2. Efektivitas Kerja ... 15

a. Pengertian Efektivitas ... 15

b. Indikator Efektivitas ... 17

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas ... 18

3. Hubungan antara Sistem komputerisasi dengan Efektivitas Kerja .... 20

F. Defenisi Konsep ... 21

G. Defenisi Operasional ... 21

H. Sistematika Penulisan ... 23

BAB II : METODE PENELITIAN ... 25

A. Bentuk Penelitian ... 25

B. Lokasi Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Pengukuran Skor ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 29

1. Korelasi Product Moment ... 29

(4)

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 33

A. Sejarah singkat KIPP Kab. Labuhan Batu ... 33

B. Visi dan Misi ... 35

C. Tujuan dan Sasaran ... 35

D. Struktur Organisasi ... 38

E. Tugas dan Fungsi Pokok ... 42

F. Jumlah dan Posisi Pegawai ... 42

BAB IV : PENYAJIAN DATA ... 45

A. Identitas Responden ... 45

B. Variabel Penelitian ... 48

1. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan untuk Variabel X (Sistem Komputerisasi) ... 48

2. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan untuk Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai) ... 58

BAB V : ANALISA DATA ... 65

A. Koefisien Korelasi Product Moment ... 65

(5)

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Interpretasi Koefisien Product Moment ... 31

Tabel 3.1 : Jumlah dan posisi jabatan Pegawai KIPP Kab. Lab Batu ... 42

Tabel 4.1 : Distribusi responden menurut jenis kelamin ... 45

Tabel 4.2 : Distribusi responden berdasarkan usia ... 46

Tabel 4.3 : Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir ... 46

Tabel 4.4 : Distribusi responden berdasarkan golongan/pangkat ... 47

Tabel 4.5 : Distribusi responden berdasarkan masa kerja ... 47

Tabel 4.6 : Distribusi jawaban responden mengenai kelengkapan hardware ... 48

Tabel 4.7 : Distribusi jawaban responden mengenai kelengkapan komputer di setiap bagian/seksi ... 49

Tabel 4.8 : Distribusi jawaban responden mengenai kelayakan hardware/komputer ... 49

Tabel 4.9 : Distribusi jawaban responden mengenai frekuensi penggunaan komputer .... 50

(7)

Tabel 4.11 : Distribusi jawaban responden mengenai kelengkapan software ... 52

Tabel 4.12 : Distribusi jawaban responden mengenai frekuensi penggunaan software yang

berhubungan dengan pekerjaan ... 52

Tabel 4.13 : Distribusi jawaban responden mengenai dukungan software terhadap pekerjaan

... 53

Tabel 4.14 : Distribusi jawaban responden mengenai kemampuan menggunakan komputer

... 54

Tabel 4.15 : Distribusi jawaban responden mengenai frekuensi bantuan orang lain saat

menggunakan komputer ... 54

Tabel 4.16 : Distribusi jawaban responden mengenai frekuensi penemuan masalah saat

menggunkan komputer ... 55

Tabel 4.17 : Distribusi jawaban responden mengenai minta bantuan saat menggunakan

komputer ... 56

Tabel 4.18 : Distribusi jawaban responden mengenai memberikan pertolongan saat

komputer bermasalah ... 57

(8)

Tabel 4.20 : Distribusi jawaban responden mengenai dengan adanya komputer membuat

pekerjaan menjadi tepat waktu ... 59

Tabel 4.21 : Distribusi jawaban responden mengenai dengan adanya komputer membuat

pekerjaan menjadi tepat waktu dan tidak terabaikan pekerjaan lain ... 59

Tabel 4.22 : Distribusi jawaban responden mengenai teguran atasan terhadap hasil kerja

... 60

Tabel 4.23 : Distribusi jawaban responden mengenai bahwa komputer tepat gunanya

terhadap pekerjaan ... 61

Tabel 4.24 : Distribusi jawaban responden mengenai komputer dapat membantu

menyelesaikan pekerjaan ... 61

Tabel 4.25 : Distribusi jawaban responden mengenai frekuensi menggunkan komputer

untuk mencari informasi lain yang mendukung pekerjaan ... 62

Tabel 4.26 : Distribusi jawaban responden mengenai pengkajian, perencanaan, koordinasi,

perumusan kebijakan teknis di bidang pengolahan informasi dan komunikasi

(9)

Tabel 4.27 : Distribusi jawaban responden mengenai penyediaan data dan rekomendasi

pembangunan penyuluhan pertanian yang kan dapat diselesaikan dengan

menggunakan komputer ... 63

Tabel 4.28 : Distribusi jawaban responden mengenai pelayanan teknis di bidang

penyuluhan informasi dan komunikasi pembangunan penyuluhan pertanian

yang dapat diselesaikan dengan menggunakan komputer ... 64

(10)

ABSTRAK Nama : Syah Nurul Munthe

NIM : 080921006

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu

Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membawa pengaruh terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Salah satu teknologi yang dapat membantu dalam pekerjaan di dalam lingkungan organisasi adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, maka setiap unit pekerjaan kantor dapat meningkatkan efektivitas kerja serta efesiensi waktu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan, pengaruh, dan seberapa erat hubungan Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu.

Dalam penelitian ini, data-data diambil dan diperoleh melalui penyebaran angket, kemudian diolah melalui analisa koefisien korelasi product moment dan analisa koefisien determinant, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk analisa ilmiah.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu berada pada kategori sedang. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan koefisien korelasi product moment sebesar 0.444. Selanjutnya dengan perhitungan korelasi determinan diperoleh hasil 20 %. Yang berarti bahwa peningkatan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu 20 % disebabkan oleh Sistem Komputerisasi, selebihnya 80 % dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

(11)

ABSTRAK Nama : Syah Nurul Munthe

NIM : 080921006

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu

Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membawa pengaruh terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Salah satu teknologi yang dapat membantu dalam pekerjaan di dalam lingkungan organisasi adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, maka setiap unit pekerjaan kantor dapat meningkatkan efektivitas kerja serta efesiensi waktu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan, pengaruh, dan seberapa erat hubungan Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu.

Dalam penelitian ini, data-data diambil dan diperoleh melalui penyebaran angket, kemudian diolah melalui analisa koefisien korelasi product moment dan analisa koefisien determinant, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk analisa ilmiah.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu berada pada kategori sedang. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan koefisien korelasi product moment sebesar 0.444. Selanjutnya dengan perhitungan korelasi determinan diperoleh hasil 20 %. Yang berarti bahwa peningkatan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu 20 % disebabkan oleh Sistem Komputerisasi, selebihnya 80 % dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membawa

pengaruh terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Dengan demikian,

kebutuhan akan data dan informasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tujuan

organisasi dapat tercapai. Perkembangan teknologi saat ini, mendorong setiap organisasi

untuk mengolah datanya dengan cepat, lengkap dan akurat. Salah satu teknologi yang dapat

membantu dalam pengolahan data di dalam lingkungan organisasi adalah dengan

menggunakan sistem komputerisasi.

Komputer adalah rangaian peralatan elektronik yang dapat melakukan pekerjaan

secara sistematis berdasarkan instruksi/program yang diberikan, serta dapat menyimpan dan

menampilkan keterangan bilamana diperlukan. Kemudian sistem komputerisasi adalah

sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan

diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan

menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan

(13)

lebih cepat, mudah, bervariasi, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang rumit dalam organisasi

banyak mengalami perubahan dan kemudahan dengan menggunakan komputer.

Dengan munculnya teknologi komputer dan perkembangan pemakainya, maka

setiap unit pekerjaan kantor menggunakan bantuan komputer. Penggunaan komputer juga

dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja serta efesiensi waktu. Namun di

dalam karya ilmiah ini penulis lebih memfokuskan kegunaan komputer kepada efektivitas

kerja

Efektivitas merupakan unsur pokok dalam mencapai tujuan atau sasaran yang

telah ditentukan sebelumnya. Efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah

ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang telah

dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif

apabila hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan

tepat pada waktu yang telah ditentukan. Secara sederhana efektivitas kerja dapat

didefenisikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu tepat pada sasaran (doing the right

things).

Dengan semakin efektifnya kerja para pegawai dapat menjadikan organisasi

semakin tangguh mencapai tujuannya dan berbagai sasaranya. Dengan adanya penggunaan

(14)

efektivitas yang tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan data dan informasi untuk

unit-unit fungsional organisasi pemerintah, serta dalam menetapkan berbagai kebijakan

pemerintah dan perencanaan pembangunan, baik pada tingkat konseptual maupun pada

tingkat operasional diperlukan adanya berbagai data dan informasi yang akurat, tepat dan

cepat guna pengambilan keputusan sejalan dengan tingkat perkembangan yang semakin

maju.

Dalam rangka pencapaian efektivitas tersebut, ada berbagai kendala-kendala yang

dihadapi oleh para pegawai dalam pelaksanaan pekerjaannya yang tidak mendukung

terciptanya efektivitas tersebut, misalnya beragamnya tugas yang diemban setiap seksi yang

menyebabkan beragamnya prosedur penyelesaian masing-masing tugas teresebut,

disamping itu juga terdapat kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam

pelaksanaan pekerjaan. Agar semua aktivitasnya berjalan lancar dan tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai dengan mudah dan efektif, maka suatu organisasi harus mampu

menyediakan informasi yang lengkap, benar dan aktual. Untuk itu diperlukan suatu sistem

informasi yang lebih praktis yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi

informasi yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas-tugas organsisasi.

Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu yang mempunyai

(15)

bidang penyuluhan pertanian. Pelaksanaan segala aktivitas dan tugas-tugas berhubungan

dengan kepentingan organisasi dalam memberikan pelayanan, baik kedalam maupun

keluar. Adapun tugas-tugas tersebut antara lain :

1. Pengkajian, perencanaan, koordinasi, perumusan kebijakan teknis di bidang

pengolahan informasi dan komunikasi penyuluhan pertanian.

2. Penyediaan data dan rekomendasi pembangunan penyuluhan pertanian.

3. Pelayanan teknis di bidang penyuluhan informasi dan komunikasi pembangunan

penyuluhan pertanian.

Untuk menyeleggarakan tugas-tugas tersebut, Kantor Informasi Penyuluhan

Pertanian memerlukan data dan informasi yang relevan, akurat agar dapat

menyelenggarakan tugas-tugasnya dengan efektif.

Meskipun fasilitas yang canggih telah tersedia, tetapi penggunaan sistem informasi

tradisional yang masih menggunakan tenaga manual dalam setiap pengolahan data ternyata

cukup dominan, misalnya dengan menggunakan mesin tik dan pensil, termasuk di dalam

membuat surat laporan dan dokumen yang mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak efektif

dan efesien. Selain itu terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi kurang efektifnnya

(16)

fasilitas seperti komputer, dan masih rendahnya kemauan pegawai untuk bekerja yang

mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak efektif.

Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dalam menjalankan dan menyelenggarakan

tugas dan fungsinya pasti membutuhakn manajemen yang baik dan tepat dalam pengelolaan

organisasi agar dapat berjalan efektif. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem

pendukung yang baik yaitu sistem komputerisasi.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada

Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu”.

B. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih mudah dan memiliki arah yang jelas, maka

terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya.

Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Informasi

(17)

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Komputerisasi di Kantor Informasi

Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas

kerja pegawai pada Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan

Batu?

3. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan Sistem Komputerisasi dengan Efektivitas

Kerja Pegawai?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis

Hasil penelitian ini berguna sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan

dalam bidang penelitian dan penerapan yang didapat di bangku kuliah, serta

menambah pengetahuan yang berkaitan dengan sistem komputerisasi dan efektivitas

(18)

2. Sebagai suatu masukan bagi pegawai di Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian

Kabupaten Labuhan Batu khususnya dan Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

umumnya dalam mengembangkan sistem komputerisasi bagi efektivitas kerja

pegawai.

3. Bagi fakultas

untuk memperbanyak referensi karya ilmiah yang menyangkut Sistem

Komputerisasi dan efektivitas kerja.

4. KegunaanTeoritis

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi

pengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Sistem Informasi Manajemen,

khususnya bidang komputer.

E. Kerangka Teori

Suatu landasan teoritis sangat diperlukan sebagai pedoman dalam menganalisa atau

memecahkan suatu permasalahan. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, defenisi, dan

proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara

merumuskan hubungan antara konsep-konsep (Singarimbun dan Efendi, 1995:87).

(19)

Untuk mempelancar kegiatan komputerisasi, diperlukan penerapan komputerisasi

yang baik untuk mengolah data dengan cepat, lengkap dan akurat. Hal ini akan terlaksana

apabila organisasi melakukan penerapan sistem komputerisasi secara tepat. Untuk

mengenal lebih jauh mengenai pengertian sistem komputerisasi maka terlebih dahulu akan

dijelaskan mengenai pengertian sistem.

a. Pengertian Sistem

Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo (2005:15) mengemukakan pendapatnya sebagai

berikut :

“Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan terhubung satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsure-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemerosesan atau pengolahan yang tertentu.”

Menurut Davis (Gordon B. Davis 1993 : 6) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian

yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau

maksud.

Pengertian lain yang dikemukakan oleh Kumorotomo (Wahyudi Kumorotomo,

1998 :8) secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling

(20)

Sistem dapat didefenisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau

subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu

sehingga memebentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu

tujuan (Sutanta, 2003 : 4).

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu ( Flippo dalam Paulus, 2005 : 23).

Jadi, kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian sistem di atas adalah

sistem merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang

berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Komputerisasi

Perkataan komputer/computer berasal dari perkataan asing to Compute artinya hitung. Dengan demikian, maka komputer dapat diartikan sebagai alat hitung atau mesin

hitung. Akan tetapi, apabila istilah komputer itu di Indonesiakan menjadi mesin hitung,

maka imajinasi kita akan lain dengan makna dan tujuannya, artinya seolah-olah komputer

(21)

Menurut Jhon J. Longkutoy (1989 :24), komputer adalah alat yang memegang

peranan penting di dalam sistem pengolahan data elektronis, maka komputer juga disebut

alat pengolah data.

Menurut buku Computer Annual (Robert H. Blissmer): komputer adalah suatu alat

elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut:

1. Menerima input

2. Memproses input tadi sesuai dengan programnya

3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan

4. Menyediakan output dalam bentuk informasi

Menurut buku Computer Today (Donald H. Sanders) : komputer adalah sistem

elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan

diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input,

memprosesnya, dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah

intruksi-intruksi program yang tersimpan di memori (stored program).

Menurut buku Computer Organization (V. C. Hamacher. Z. G. Vranesic. S. G

Zaky) Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dapat menerima informasi

input digital, memprosesnya sesuai dengan suatu program yang tersimpan di memorinya

(22)

Menurut buku Intruduction to The Computers, The Tool of Business (Wiliam M.

Fuori) : komputer adalah suatu pemeroses data (data prosesor) yang dapat melakukan

perhitungan yang besar dan cepat, termasuk perhitungan aritmatika yang besar atau operasi

logika, tanpa campur tangan dari manusia mengoperasikan selama pemerosesan.

Menurut Zulkifli Amsyah dalam bukunya “Manajemen sistem informasi”

(2003:117) Komputerisasi adalah alat pengolah data elektronik tidak bersifat mekanis

(mesin) dan dapat merekam dan mengolah data dari yang sederhana sampai yang paling

rumit menjadi informasi.”

Menurut Sedarmayanti (2001:68) komputerisasi adalah rangkaian peralatan

elektronik yang dapat melakukan pekerjaan secara sistematis, berdasarkan

instruksi/program yang diberikan serta dapat menyimpan dan menampilkan keterangan

bilamana diperlukan.

Dari beberapa defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komputer adalah alat

elektronik yang dapat menerima input data, mengolah data, memberikan informasi,

menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, menyimpan program

dan hasil pengolahan, dan bekerja secara otomatis.

(23)

Setelah diuraikan pengertian sistem dan komputerisasi diketahui, selanjutnya akan dibahas lebih rinci mengenai sistem komputerisasi. Sistem komputerisasi bagian dari

pekerjaan yang sangat penting dalam mengolah dan menyimpan data untuk mempermudah

kerja pegawai/karyawan.

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya “Sistem Informasi Manajemen”(2005:106),

sistem komputerisasi adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan

tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data

input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah

instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).

d. Komponen Sistem Komputerisasi

Penggunaan komputer dapat meningkatkan efektivitas kerja dalam rangka

menunjang kegiatan organisasi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagian atau

komponen dari sistem komputerisasi menurut Zulkufli Amsyah (2003:163) dalam

bukunya “Sistem Informasi Manajemen ” yaitu:

1. Perangkat keras (hardware)

Hardware yaitu perlatan dalam bentuk fisik yang menjalankan sistem komputer.

Hardware digunakan sebagai media untuk menjalankan software dan peralatan ini

(24)

mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang digunakan oleh manusia untuk

laporan. Perangkat keras teridiri dari :

a. Input device

Merupakan alat yang digunakan untuk memasukkan data atau isntruksi ke dalam

komputer. Input device sesuai dengan namanya hanya digunakan untuk

memasukkan data atau instruksi ke dalam CPU (process device). Contoh :

keyboard, mouse, lightpen, dan joystick.

b. Process device

Merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan kumpulan instruksi yang

akan ditujukan untuk menghasilkan suatu hasil tertentu yang dikehendaki.

Process device dapat melakukan tugasnya jika ada masukan dari input device

baik berupa data atau instruksi. Alat ini disebut CPU (central processing unit).

c. Output device

Merupakan alat yang digunakan untk menampilkan laporan atau informasi hasil

pengolahan dari input, baik ditampilkan pada layar monitor maupun dicetak pada

media lain. Contoh : monitor, printer, dan plotter.

2. Perangkat lunak (Software)

Software yaitu rangkaian prosedur dan dokumentasi program yang berfungsi untuk

(25)

pada processing device jika mendapatkan respon masukan dari input device dan hasil

proses yang dilakukan oleh perangkat lunak dikeluarkan dengan output device.

Contoh : DOS, Microsoft Windows, Unix, dan linux.

3. Data Base

File yang berisi program dan data yang dibutuhkan dengan adanya media

penyimpanan secara fisik seperti disket, harddisk, magnetic tape, dan sebagainya.

File juga meliputi pengeluaran dan catatan lain di atas kertas, micro film dan

sebagainya.

4. Prosedur

Merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti

buku panduan dan instruksi. Ada tiga jenis prosedur yang dibutuhkan yaitu :

a. Instruksi untuk pemakai

b. Instruksi untuk penyiapan masukan

c. Instruksi pengoperasian karyawan pusat komputer.

5. Brainware (Perangkat pikir)

Brainware yaitu orang yang menggunakan komputer. Orang tersebut harus

mempunyai kemampuan minimal dapat memasukkan data dan mengeluarkan

informasi. Perangkat pikir sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses

(26)

mendapatkan instruksi yang diberikan oleh perangkat pikir. Perangkat pikir terdiri

dari :

a. Operator komputer

Petugas mengoperasikan secara langsung sistem komputer, seperti menyiapkan

perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan media untuk perekaman

data dan pencetakan dokumen.

b. Analisis sitem

Bertugas mempelajari dan menganalisis permasalahan yang tumbuh pada suatu

organisasi / organisasi, baik organisasi bisnis maupun ilmiah serta arah yang baik

bagi pembangunan atau pengembangan suatu informasi.

c. Programmer

Merupakan staf EDP (electronic data processing) yang menangani pembuatan

program dengan menggunakan bahasa program atau package program yang

dikuasainya.

d. Personil data entry

bertugas memasukkan data atau merekam data kedalam komputer (Secondary

storage) sesuai instruksi yang ada.

(27)

Merupakan jabatan tertinggi di dalam bidang komputer. Dalam rangka

menjalankan tugasnya, ia harus menyiapkan rencana jangka panjang maupun

janga pendek dan menyiapakan anggaran setiap tahunnya untuk keperluan

pemeliharaan hardware, software, training, maintenance dan lain-lain.

e. Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 (tiga) tahap dasar yang disebut dengan

siklus pengolahan data (data processing cyle), yaitu input, processing dan output.

Gambar. Siklus Pengolahan Data (Jogiyanto. 2004:2)

Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebih

lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan dapat ditambahkan tiga atau lebih

tahapan lagi, yaitu organization, storage dan distribution.

INPUT PROCESSING OUTPUT

ORGANISATION INPUT PROCESSING OUTPUT DISTRIBUTION

(28)

Gambar. Siklus pengolahan data yang dikembangka

Organization ; tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data yang biasanya

merupakan proses pencatatan (recording) data ke dikumen dasar.

Input ; tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan yang

dilakukan oleh alat pemproses, yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan,

mengurutkan, mengendalikan atau mencaari di storage.

Output ; tahap ini merupakan proses menghasilakan output dari hasil pengolahan data ke

alat output yaitu berupa informasi.

Distribution ; tahap ini merupakan proses dari distribusi output kepada pihak yang berhak

dan membutuhkan informasi.

Storage ; tahap ini merupakan proses perekaman dari distribusi pengolahan ke simpanan

luar. Hasil dari pengolahan yang disimpan di storage dapat dipergunakan sebagai bahan

input untuk proses selanjutnya.

f. Tujuan dan Keuntungan Penerapan Sitem Komputerisasi

Adapun tujuan dari penerapan sistem komputerisasi menurut Sedarmayanti (2001 :

69) sebagai berikut :

1. Dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka menunjang

kegiatan organisasi.

(29)

3. Dapat menyimpan data dan informasi lebih baik, aman, rapi dan dapat menghemat

ruangan.

Sedangkan keuntungan diterapkan sistem komputerisasi menurut Zulkifli Amsyah

(2003 : 130), antara lain adalah sebagai berikut :

1. Efektivitas dan Efesiensi lebih tinggi

2. Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebih tertib.

3. Biaya lebih rendah.

4. Kesalahan lebih sedikit.

5. Meningkatkan pelayanan pelanggan.

6. Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan

distribusi.

7. Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat.

8. Mengurangi pemakaian ketatausahaan.

2. Efektivitas Kerja

a. Pengertian Efektivitas Kerja

Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti terjadinya suatu efek atau akibat

yang dikehendaki dalam sesuatu perbuatan (Ensiklopedi Administrasi, 1989:149). Efektif

(30)

Menurut Azhar Susanto (2004 : 41) bahwa efektivitas artinya informasi harus sesuai

dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk di dalamya

informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga

dapat dipahami, konsisten dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat

ini dan lengkap atau sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.

Sedangkan menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 130) bahwa efektivitas adalah kegiatan

mulai dengan adanya fakta kegiatan sehingga menjadi data, baik yang berasal dari

hubungan dan transaksi internal dan eksternal maupun berasal dari hubungan antar unit dan

di dalam unit itu sendiri.

Sedangkan menurut Handoko (1993:7) efektivitas adalah kemampuan untuk

memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Chester I. Barnard (dalam Gibson, 1994:27), mendefinisikan efektivitas sebagai

pencapaian sasaran yang telah disepakati atas usaha bersama. Tingkat pencapaian sasaran

itu menunjukkan tingkat efektivitas.

Definisi lain yang dapat dijadikan acuan ialah menurut Emerson (dalam

(31)

Efektivitas ialah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Jelaslah bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, hal ini dikatakan efektif. Jadi apabila tujuan atau sasaran tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka pekerjaan itu dikatakan tidak efektif.

Katz dan Kahn (Richard M. Steers, 1985:48) berpendapat bahwa efektivitas sebagai

usaha untuk mencapai suatu keuntungan bahwa efektivitas sebagai usaha untuk mencapai

suatu keuntungan maksimal bagi organisasi dengan segala cara. Berkaitan dengan konsep

efektivitas, The Liang Gie (1988:34) berpendapat :

Efektivitas merupakan keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki. Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang dikehendaki, maka perbuatan itu dikatakan efektif kalau menimbulkan akibat atau mencapai maksud sebagaimana yang dikehendaki.

Sondang P. Siagian (1981:151) berpendapat bahwa efektivitas terkait penyelesaian

pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya atau dapat dikatakan apakah

pelaksanaan sesuatu tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. M. Manullang

(1986:214) berpendapat :

(32)

Menurut Komaruddin (1994 : 269) efektivitas adalah suatu keadaan yang

menunjukkan tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan lebih dahulu.

Ditinjau dari ketetapan waktu, maka menurut Siagian (2002:171) efektivitas adalah

tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya tepat pada waktunya

dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan

berbagai kegiatan.

Dari pengertian diatas, terdapat empat hal yang menonjol dalam unsur efektvitas,

yaitu :

1. Pencapaian tujuan, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat

mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Ketepatan waktu, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian

atau tercapai tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

3. Manfaat, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila tujuan itu memberikan

manfaat bagi masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhannya.

4. Hasil, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut

(33)

b. Indikator Efektivitas Kerja

Menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 131), menyebutkan bahwa indikator-indikator

efektivitas kerja sebagai berikut :

1. Volume pekerjaan :

Volume pekerjaan pengolahan data semakin banyak dan meluas, sedangkan

kapasitas pegolahan di banyak organisasi masih terbatas.

2. Akurasi Hasil Pengolahan

Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

3. Informasi tepat waktu

Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan.

4. Peningkatan Biaya

Peningkatan biaya personil dan bahan baku pemakaian komputer adalah sama

dengan pada operasional pengolahan data non komputer.

(34)

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja. Faktor-faktor tersebut

dapat dipengaruhi oleh faktor internal organisasi maupun faktor eksternal organisasi.

Ronald O’ Reilly (2003 : 119), mengemukakan faktor-faktor efektivitas kerja adalah

sebagai berikut :

1. Rancangan tugas

Tim-tim kerja akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki kebebasan,

kesempatan untuk memanfaatkan keterampilan dan bakat-bakat-bakat yang

berbeda, kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau produk secara

menyeluruh dan sebuah tugas atau proyek yang memiliki dampak yang

subtansial terhadap pihak-pihak lain.

2. Komposisi

Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berkaitan dengan bagaimana

karakter dari para staf tim kerja, bagaimana kemampuan dan kepribadian dari

para anggota tim kerja, ukuran tim kerja, fleksibilitas tim kerja dan preferensi

para anggota untuk bekerja secara tim.

(35)

Tiga faktor konseptual yang signifikan berkaitan dengan kinerja tim adalah

kehadiran sumber daya yang mencukupi, adanya kepemimpinan yang efektif

dan sebuah evaluasi kinerja dan sistem imbalan yang menghargai sumbangan

dari tim kerja.

4. Proses

Kategori yang terakhir berkaitan dengan efektivitas adalah variabel proses. Ini

meliputi komitmen anggota terhadap sebuah tujuan bersama, penetapan tujuan

ketetapan waktu dan terakhir adalah kelengkapan. Apabila keempat hal tersebut

telah dilaksankan sesuai standar yang ditetapakan oleh organisasi, maka kualitas

yang akan dicapai terpenuhi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh organisasi.

3. Hubungan antara Komputerisasi dengan Efektivitas Kerja

Hampir semua unit organisasi memerlukan penggunaan alat pengolah informasi

yaitu komputer, seperti akuntansi, penjualan, teknik, personalia, distribusi, pemasaran dan

keuangan. Pada unit-unit kerja tersebut pengolahan data digunakan untuk mendukung

kegiatan transaksi rutin dan proses pekerjaan manajemen dalam pemecahan masalah dan

pembuatan keputusan. Penerapan sistem komputerisasi sangat berperan besar dan akan

(36)

Komputerisasi sebagai peralatan elektronik yang dapat menyediakan informasi yang

akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses

perencanaan, pengendalian dan operasi secara efektif. Peranan komputer dapat membantu

secara maksimal, karena output komputer memang menghasilakan informasi yang

terotomasi dan dapat diinformasikan.

Penggunaan Komputer yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan

secara efektif dan efesien. komputer menyediakan informasi dalam jumlah banyak yang

tepat waktu dan rinci yang diambil dari operasi sehari-hari. Komputerisasi dapat membuat

rencana strategis dan pengendalian manajemen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai

dengan efektif.

F. Defenisi Konsep

Konsep adalah abstraksi atau gambaran mengenai suatu fenomena yang dirumuskan

atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau

individu tertentu (Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (1987:34).

Atas dasar itu, dalam penelitian ini penulis memberikan batasan atau defenisi dari

(37)

1. Sistem Komputerisasi merupakan sistem elektronik untuk memanipulasi data yang

cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan

menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah

pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di memori (stored

program).

2. Efektivitas merupakan tercapainya berbagai sasaran atau tujuan yang telah

ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang

telah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan.

G. Defenisi Operasional

Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi (1989 : 23) menyebutkan defenisi

operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur

suatu variabel, sehingga dengan pengukuran ini dapat diketahui indikator-indikator apa saja

yang mendukung untuk dianalisa dari variabel tersebut.

Adapun yang menjadi Variable bebas (X) adalah Sistem Komputerisasi dengan

indikator-indikator sebagai berikut :

1. Perangkat keras (hardware) adalah peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa

(38)

a. Jumlah hardware yang dimiliki organisasi.

b. Hardware yang dapat berfungsi.

c. Hardware yang sering digunakan.

2. Perangkat lunak (software) adalah program yang berisi instruksi/perintah untuk

melakukan pengolahan data. Adapun dimensi-dimensi software yaitu :

a. Jenis software yang dimiliki organisasi.

b. Software yang sering digunakan.

c. Software yang sesuai dan benar-benar mendukung pekerjaan.

3. Perangkat pikir (brainware) adalah orang yang mengoperasikan dan

mengendalikan komputer. Adapun dimensi-dimensi brainware yaitu :

a. Kemampuan pegawai dalam mengoperasikan komputer.

Sedangkan yang menjadi Variabel Terikat (Y) adalah Efektivitas Kerja dengan

indikator-indikator sebagai berikut :

1. Tepat waktu, dengan adanya sistem komputerisasi, maka pegawai dapat

menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Tepat guna ; dengan adanya sistem komputerisasi, maka sangat tepat gunanya bagi

(39)

3. Tepat sasaran ; dengan adanya sistem komputerisasi, maka tugas atau pekerjaan

pegawai menjadi tepat sasaran.

H. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi

operasional dan sistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini secara umum menguraikan tentang bentuk penelitian, lokasi penelitian,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor dan teknik

analisa data.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian di Kantor

Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu, sejarah singkat, visi dan

misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi pokok, jumlah dan komposisi pegawai.

(40)

Bab ini berisikan penyajian data yang diperoleh dari lapangan atau berupa dokumen

yang akan dianalisa.

BAB V : ANALISA DATA

Bab ini memuat tentang pembahasan atau interprestasi dari data-data yang disajikan

pada bab sebelumnya atau bab IV.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hasil-hasil

(41)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

korelasional dengan analisis kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menjelaskan

hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus statistik.

B. Lokasi Penelitain

Penulis melakukan penelitian di Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten

Labuhan Batu di JL. Prof. H. M. Yamin, SH. Telp : (0624) 5760757. Kode Pos 21422 –

Rantauprapat.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

(42)

Menurut Hidayat (2002 : 2) sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan

merupakan bagian dari populasi sehingga karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel.

Dengan berpedoman kepada pendapat Suharsimi Arikunto (1996 : 140) yang

mengatakan bahwa “Jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah

sampelnya diambil keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka

bisa diambil 10 – 15 % dari jumlah populasinya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada pada Kantor

Informasi Penyuluhan Pertanian Batu yang berjumlah 37 orang. Karena populasinya tidak

lebih besar dari 100 orang, maka penulis mengambil sampel seluruh pegawai yang ada.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua

cara yaitu :

1. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan, yang diperoleh

melalui :

(43)

b. Kuesioner, yaitu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan data yang

relevan dari responden melalui pertanyaan tertutup yang diajukan dan

dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.

2. Data sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang

terdiri dari :

a. Penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku,

dokumen, majalah, dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek

penelitian.

b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian

dan penalaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

E.Teknik Pengukuran Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian, maka

penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang akan

digunakan adalah dengan skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden.

Adapaun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah :

(44)

2. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4

3. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3

4. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2

5. Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing

alternatif terlebih dahulu skala ordinal ditransformasikan menjadi skala interval, dengan

cara sebagai berikut :

1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang

disebut sebagai frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi

secara berurutan perkolom skor.

5. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif

yang diperoleh.

6. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan

menggunakan tabel tinggi densitas).

(45)

( )( )

( )

(

)

(

( )

)

− = 2 2 2 2 i i i i i i i i xy y y n x x n y x y x n r ) ( ) ( ) ( ) ( Limit Lower Below Area Limit Upper Below Area Limit Upper at Density Limit Lower at Density NS −− =

8. Menentukan nilai transformasi dengan rumus :

[

NS

]

NS

Y = −1+ min

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan

menggunakan analisa kuantitatif untuk menguji pengaruh antara variabel dan sejauh mana

hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yaitu dengan instrumen :

1. Koefesien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan mentransformasikan skala ordinal

terlebih dahulu menjadi skala interval. Adapun cara perhitungannya dengan menggunakan

(46)

Keterangan :

Rxy = koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y

n = jumlah sampel uji coba

x = Variabel bebas

y = Variabel terikat

Dari hasil perhitungan di atas, maka akan menunjukkan tiga kemungkinan, sebagai

berikut :

a. Koefisien Korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti hubungan

antara kedua variabel tidak ada.

b. Koefisien Korelasi yang diperoleh positif (r = +) berarti kenaikan nilai variabel

yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan

positif.

c. Koefisien Korelasi yang diperoleh negatif (r = -) berarti kedua variabel negatif

dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunya variabel

(47)

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel

berdasarkan nilai r (koefesien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang

[image:47.612.106.564.206.370.2]

dikemukakan oleh Sugiyono (2005 : 149), yaitu :

Tabel 2. 1 Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan r dalam tabel, maka nilai r

yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya, apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari

nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.

2. Koefesien Determinant

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y), perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai

koefesien korelasi product moment dan dikaitkan dengan 100 %. maka dalam mengujinya

(48)

D =

( )

rxy 2 x100%

Keterangan :

D = Koefisien Determinant

(49)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian (KIPP) Kabupaten Labuhan Batu

Kabupaten Labuhan Batu adalah salah satu

Labuhan Batu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit, karet dan komoditi

lainnya. Hal ini dapat dilihat dari 58 persen wilayahnya dimanfaatkan sebagai lahan

pertanian, dimana di dalamnya didominasi subsektor perkebunan. Perkebunan sendiri

menyita lahan 424.180 hektar atau 46% luas wilayah Kabupaten Labuhan Batu.

Untuk mengolah hasil pertanian yang dimiliki Kabupaten Labuhan Batu, maka

pemerintah membentuk suatu lembaga teknis daerah yaitu Kantor Informasi

Penyuluhan pertanian untuk memperoleh informasi dan pemeberian penyuluhan

pertanian kepada masyarakat secara akurat.

Sebelum berdiri Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan

Batu, pada awalnya semua dinas atau badan mempunyai penyuluhan masing-masing,

(50)

terorganisir. Akibat banyaknya terjadi kerancuan di masayarakat petani, maka diambil

keputusan oleh Menteri Pertanian bahwa penyuluhan harus berdiri sendiri, dibidang

ilmu pertanian secara komprehensif.

Pertama kalinya didirikan Balai Informasi penyuluhan pertanian (BIPP),

kemudian dipertajam SK Bupati No- 05 Tahun 2001 berdiri di Kabupaten Labuhan

Batu Kantor Informasi penyuluhan pertanian (KIPP) yang mengumpulkan seluruh

penyuluh yang mempunmyai keahlian dan ketetrampilan yang direkrut dari seluruh

sektor, PNS fungsional dan kelompok jabatan fungsional. Kemudian didukung

Peraturan Pemerintah (PP) yang diubah menjadi SK No. 44 Tahun 2009 tentang

eksistensi Kantor Informasi penyuluhan pertanian (KIPP) Kabupaten Labuhan Batu.

Awal berdirinya Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan

Batu menangani 22 kecamatan wilayah kerja yaitu

Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 tahun 2008, maka Kabupaten Labuhan Batu

dibagi menjadi tiga yaitu Labuhan Batu (induk), Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu

(51)

hanya memiliki 9 kecamatan wilayah kerja yaitu

B. Visi dan Misi KIPP Kabupaten Labuhan Batu 1. Visi

“Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) petani-nelayan yang mandiri, tangguh,

berbudi luhur, mempunyai daya saing tinggi berorientasi agribsnis dan berwawasan

lingkungan”.

2. Misi

a. Penyelenggaraan pendidikan non-formal di bidang pertanian dan kehutanan.

b. Penyelenggaraan ahli teknologi pertanian dan kehutanan.

c. Memperkuat kelembagaan penyuluhan dan pertanian.

C. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan

Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan merupakan sesuatu

(apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1-5 tahun (kapan harus

(52)

Misi pertama “Penyelenggaraan pendidikan non-formal di bidang pertanian dan kehutanan” dengan tujuan :

a. Peningkatan Sumber Daya petani.

b. Peningkatan sumber daya penyuluh.

c. Penigkatan kepemimpinan petani.

Misi kedua “Penyelenggaraan ahli teknologi pertanian dan kehutanan” dengan tujuan :

a. Memfasilitasi teknologi dari balai penelitian ke petani.

b. Memfasilitasi arus informasi ke petani.

c. Merekomendasikan teknologi/inovasi spesifik lokakita.

Misi ketiga “Memperkuat kelembagaan penyuluhan dan pertanian” dengan tujuan :

a. Merumuskan kebijaksanaan operasional penyuluhan pertanian.

b. Mengembangkan kemitraan antara pengusaha dan petani.

c. Mengefektifkan kerjasama antara peneliti dengan penyuluh.

(53)

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara

nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan. Fokus utama sasaran adalah

tindakan alokasi, distribusi dan pemanfaatan sumber daya yang mengarah pada hasil nyata.

Tujuan dari Misi pertama

Tujuan pertama “Peningkatan SDM petani” dengan sasaran :

a. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pada diri petani.

b. Penentuan kelompok tani.

c. Peningkatan kelas kelompok tani.

Tujuan kedua “Peningkatan sumber daya penyuluh” dengan sasaran :

a. Mengefektifkan sistem intensif bagi penyuluh.

b. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh.

c. Meningkatnya intensitas dan keahlian penyuluh.

Tujuan ketiga “Penigkatan kepemimpinan petani” dengan sasaran :

a. Meningkatnya kinerja pengurus kelompok tani dalam mengelola kelompok tani.

b. Timbulnya lembaga ekonomi pesesaan atau kawasan agropolitis.

(54)

Tujuan dari Misi kedua

Tujuan pertama “Fasilitas transfer teknologi dari balai penelitian ke petani dengan sasaran :

a. Tumbuhnya usaha tani yang didasar hasil-hasil penelitian.

b. Berkembangnya pola usaha tani skala kecil dan menengah.

c. Berkembangnnya pendayagunaan teknologi tepat guna.

Tujuan kedua “Memfasilitasi arus informasi ke petani” dengan sasaran :

a. Ditetapkannya gugus kendali mutu (GKM) pada hasil-hasil pertanian.

b. Mendekatkan sumber-sumber informasi pasar ke petani atau kelompk tani.

Tujuan ketiga “Merekomendasikan teknologi/inovasi spesifik lokakita” dengan sasaran :

a. Tersedianaya paket teknologi komoditi pertanian.

b. Penyebaarab teknologi hasil rekayasa petani.

Tujuan dari Misi ketiga

(55)

a. Tersusunya pedoman penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan kehutanan.

b. Diterapkannya pembaharuan manajemen penyuluhan.

Tujuan kedua “Mengembangkan kemitraan antara pengusaha dan petani” dengan sasaran :

a. Berkembangnya usaha produktif yang berorientasi agribisnis.

b. Tumbuhnya kerjasama usaha antar pengusaha dengan petani.

c. Tumbuh dan berkembangnya agropolitan

Tujuan ketiga “Mengefektifkan kerjasama antara peneliti dengan penyuluh” dengan sasaran :

a. Tersusunya zona penelitian komoditi pertanian dan kehutanan.

b. Tersusunya jadwal pertemuan antara peneliti dan penyuluh secara berkala.

c. Disepakatinya pola kerja sama penelitian antara penyuluh dengan peneliti..

D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhan Batu No. 05 Tahun 2001

(56)

Labuhan Batu, Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu adalah

instansi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Labuhan Batu.

Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu dipimpin oleh

seorang kepala kantor (Eselon IIIa), kepala kantor dibawahnya 4 (empat) orang pejabat

structural (Eselon IVa) dan kelompok jabatan fungsional yaitu :

1. Sub Bagian Tata Usaha yang membawahi 3 (tiga) urusan, yaitu :

a. Urusan umum

b. Urusan keuangan

c. Urusan kepegawaian

2. Sub Seksi Pelayanan dan Komunikasi yang membawahi 4 (empat) urusan, yaitu :

a. Urusan pengembangan informasi dan komunikasi penyuluhan pertanian.

b. Urusan pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi penyuluhan

pertanian.

c. Urusan pengembangan forum informasi dan komunikasi penyuluhan

pertanian.

d. Uurusan pengelolaan perpustakaan.

3. Sub Seksi Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian yang membawahi

(57)

a. Urusan pengembangan aparat penyuluh.

b. Urusan pengembangan kelompok tani atau SDM petani

c. Urusan pengembangan dan evaluasi.

d. Urusan undangan dan daftar hadir.

4. Sub Seksi Pengembangan Program Penyuluhan Pertanian yang membawahi 4

urusan, yaitu :

a. Urusan program dan perencanaan.

b. Urusan monitoring dan evaluasi.

c. Urusan kaji terap dan percontohan.

5. Kelompok Jabatan Fungsional (KJF), yang terdiri dari penyuluh ahli dan terampil

sebagagai berikut :

a. Koord. KIF

b. KJF dari KIPP

c. Koord. PPL di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan

d. PPL di WKPP/Desa

Dengan tugas atau urusan :

a. Kegiatan riset.

(58)

Bagan Struktur Organisasi Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu

Sumber : Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kab. Labuhan Batu, 2010

Ka. KIPP

Bendahara

Staff

Ka. Urusan Kepegawaian /

A i

Kasie Pelayanan Informasi dan

Komunikasi

KJF Ka. Subag TU / Umum

Kasie Pengemb. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian

Kasie Pengemb. Program Penyuluhan

Pertanian

BPP BPP BPP BPP

Staff Staff

Staff

(59)

E. Tugas dan Fungsi Pokok

Berdasarkan Keputusan Bupati No. 05 Tahun 2001 tentang tugas dan fungsi Kantor

Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu mengemban tugas yaitu

membantu Bupati Labuhan Batu dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintah

daerah di bidang informasi dan penyuluhan pertanian dengan fungsi sebagai berikut :

4. Pengkajian, perencanaan, koordinasi, perumusan kebijakan teknis di bidang

pengolahan informasi dan komunikasi penyuluhan pertanian.

5. Penyediaan data dan rekomendasi pembangunan penyuluhan pertanian.

6. Pelayanan teknis di bidang penyuluhan informasi dan komunikasi pembangunan

penyuluhan pertanian.

F. Jumlah dan Posisi Pegawai

Jumlah SDM per 19 Februari 2010 untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

pokok di Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhan Batu adalah

(60)
[image:60.612.114.547.157.607.2]

Tabel 3. 1

Jumlah dan Posisi Jabatan Pegawai KIPP Kab. Lab. Batu

No Nama Gol Jabatan

I. Kepala Kantor

1 Parenta Hasibuan, SP. Msi IV / a Kepala Kantor

II. Sub. Bag. Tata Usaha

1 Hendri Purnomo III / d Ka. Sub. Bag. Tata Usaha 2 A. Noor Harianto Harahap, SP III / a Staff Administrasi 3 Nurmala Katarina S, Amd II / c Staff Administrasi 4 Wahyuliarni II /a Staff Administrasi 5 Ali Nurdin Honorer APBD Ajudan/Driver 6 Yudi Trianto, SP TKS Non APBD Staff / Konsult. FEATI 7 Roma Hendri Harahap Honorer APBD Petugas Kebersihan 8 A. Bagian Keuangan

9

Ainal, SP III / d

Bendahara Pengeluaran (KJF DPB)

10 Ghozali II / a Staff Administrasi 11 Muaiman Nurholidah Hs TKS Non APBD Staff Administrasi 12 Rahma Yanti Rambe TKS Non APBD Staff Administrasi 13 B. Bag. Kepegawaian / Arsip

14

Syarib Tayeb Daulay, SP III / d

Ka. Urusan Kepegawaian (KJF DPB)

15 Rosmaidayani Hasibuan, SP III / a Staff Administrasi

16 Rusmansyah II / a Staff / Operator Komputer

III Seksi Pengemb. Kelembagaan

Penyuluhan pertanian

1 Pahrul Sanawi Hrp, SP III / d Kasie

2 Lely Yani Sormin, SP III / a Staff (KJF DPB)

(61)

IV Seksi Pelayanan Informasi dan

Komunikasi

1 Aidil Mansyhur, SP III / b Kasie 2 Sehati Sitepu III / a Staff

3 Sri Astutin, SP III / a Staff Administrasi 4 M. Yusuf Harahap, Amd II / c Staff

5 Popo Widayanti Siregar TKS Non APBD Staff Administrasi

V Seksi Pengembangan Program

Penyuluhan Pertanian

1 Agus Salim Ritongan, SP IV / a Kasie

2 Hendri Gunawan, ST III / a Staff / Operator Komputer 3 Febrin Atiqa Pratiwi II / a Staff Administrasi

4 Rini Andriani Honorer APBD Staff (DPB FEATI / Input Data)

VI Kelompok Jabatan Fungsional

1 Carles Tampubolon, SST IV / a Koordinator KJF / DPB FEATI 2 Sahid, SP IV / a KJF

3 Pangkat Lubis, SP IV / a KJF

4 Moga Munthe, Amd III / d KJF / DPB FEATI 5 Yusnah Pohan, SP III / d KJF / DPB FEATI 6 Ir. Amir Hamzah III / d KJF

7 Rajimin, SP III / d KJF / DPB FEATI 8 Syarifuddin Harahap, SP III / b KJF / DPB FEATI

9 Andi Berlian M Tampubolon Honorer APBD Staff Uji Coba Perikanan 10 Rosliana Honorer APBD Staff Uji Coba Perikanan

(62)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah

diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner

penelitian kepada 37 responden di Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten

Labuhan Batu. Penyajian data ini terdiri dari identitas responden dan variabel penelitian.

A. Identitas Responden

Data identitas responden mencakup distribusi menurut jenis kelamin, usia,

pendidikan terakhir, golongan/pangkat, dan masa kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang

[image:62.612.127.547.427.499.2]

dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.1 : Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi

(f)

Persentase (%)

1. Pria 23 62.00

2. Wanita 14 38.00

Jumlah 37 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa responden pria sebanyak 23 orang (62 %) dan

responden yang wanita sebanyak 14 orang (38 %). Jadi, dapat disimpulkan bahwa

(63)
[image:63.612.129.527.110.212.2]

Tabel 4.2 : Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

(f)

Persentase (%)

1. 20 – 30 11 30.00

2. 31 – 40 13 35.00

3. 41 – 50 9 24.00

4. 51 – 60 4 11.00

Jumlah 37 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang berusia 20-30 tahun sebanyak 11

orang (30 %), responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 13 orang (3 %), responden

yang berusia 41-50 tahun sebanyak 9 orang (24 %), sedangkan responden yang berusia

51-60 tahun sebanyak 4 orang (11 %). Jadi, dari tabel 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden adalah berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 13 orang (35 %).

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan terakhir Frekuensi

(f)

Persentase (%)

1. SLTA 13 35.00

2. Akademi/Diploma 5 13.00

3. Sarjana (S1) 18 49.00

4. Magister (S2) 1 3.00

Jumlah 37 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2010

Dari tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang bependidikan terakhir SLTA

[image:63.612.129.520.418.523.2]
(64)

Akademi/Diploma sebanyak 5 orang (13 %), sedangkan responden yang berpendidikan

terakhir Sarjana (S1) sebanyak 18 orang (49 %), dan sedangkan responden yang

berpendidikan terakhir Magister (S2) hanya 1 orang (3 %). Jadi, dari tabel 4.3 diatas dapat

[image:64.612.136.534.229.348.2]

disimpulkan bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir yaitu Sarjana (S1) 49 %.

Tabel 4.4 : Distribusi Responden Berdasarkan Golongan / Pangkat No Golongan/pangkat Frekuensi

(f)

Persentase (%)

1. Golongan I 0 0

2. Golongan II 6 16.00

3. Golongan III 17 46.00

4. Golongan IV 5 14.00

5 Honorer/TKS 9 24.00

Jumlah 37 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2010

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa responden yang golongan I tidak ada, sedangkan

responden yang golongan II sebanyak 6 orang (16 %), sedangkan responden yang golongan

III sebanyak 17 orang (46 %), sedangkan responden yang golongan IV sebanyak 5 orang

(14 %), dan responden yang honorer atau TKS sebanyak 9 orang (24 %). Jadi, dari tabel 4.4

diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden golongan III yaitu sebanyak 17 orang

(65)
[image:65.612.147.534.108.229.2]

Tabel 4.5 : Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja

No Masa kerja Frekuensi

(f)

Persentase (%)

1. 0 – 5 tahun 21 57.00

2. 6 – 10 tahun 1 3.00

3. 11 – 15 tahun 3 8.00

4. 16 – 20 tahun 1 3.00

5 21 tahun keatas 11 30.00

Jumlah 37 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2010

Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki masa kerja 0-5 tahun

sebanyak 21 orang (57 %), sedangkan responden yang memimiliki masa kerja 6-10

tahun hanya 1 orang (3 %), sedangkan responden yang memiliki masa kerja 11-15

tahun sebanyak 3 orang (8 %), sedangkan responden yang memiliki masa kerja 16-20

tahun hanya 1 orang (3 %), dan sedangkan responden yang memiliki masa kerja 21

tahun keatas sebanyak 11 orang (30 %). Jadi, dari tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden telah bekerja 0-5 tahun (57 %).

B. Variabel Penelitian

1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Untuk Variabel X : Sistem Komputerisasi.

Sistem Komputerisasi ditetapkan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini.

(66)

Pertanian Kabupaten Labuhan Batu diajukan sebanyak 14 pertanyaan, yang tersusun dari

no. 1 sampai 14. Setiap pertanyaan diberi 5 alternatif jawaban yaitu a,b, c,d dan e.

Dibawah ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan

[image:66.612.131.557.229.346.2]

variabel X berdasarkan kuesioner yang disebarkan.

Tabel 4.6 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai kelengkapan Hardware

No Kategori Frekuensi

(f)

Persentase (%)

1. Seluruhnya sudah lengkap 30 81.00

2. Sebagian besar sudah ada 7 19.00

3. Setengah saja yang sudah ada (seimbang) 0 0

4. Masih sebagian kecil saja yang ada 0 0

5. Sama sekali tidak ada 0 0

Jumlah 37 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2010

Dari tabel 4.6 diatas dapat diihat bahwa responden yang menjawab “seluruhnya sudah

lengkap” sebanyak 30 orang (81 %), sedangkan yang menjawab “sebagian besar sudah

ada” sebanyak 7 orang (19%), sedangkan yang menjawab setengah saja yang sudah ada

(seimbang), masih sebagian kecil saja yang ada, dan sama sekali tidak ada” tidak ada. Jadi

dari tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa KIPP Kab. Labuhan Batu memiliki hardware

(67)
[image:67.612.126.553.126.249.2]

Tabel 4.7 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelengkapan Komputer di Setiap Bagian/Seksi

No Kategori Frekuensi

(f)

Persentase (%)

1. Seluruhnya sudah lengkap 34 92.00

2. Sebagian besar sudah ada 3 8.00

3. Setengah saja yang sudah ada (seimbang) 0 0

4. Masih sebagian kecil saja yang ada 0 0

5. Sama sekali tidak ada 0 0

Jumlah 37 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2010

Dari tabel 4.7 diatas dapat diihat bahwa responden yang menjawab “seluruhnya sudah

lengkap” sebanyak 34 orang (92 %), sedangkan yang menjawab “sebagian besar sudah

ada” sebanyak 3 orang (8 %), sedangkan yang menjawab “setengah saja yang sudah ada

(seimbang)”, “masih sebagian kecil saja yang ada”, dan “Sama sekali tidak ada” tidak ada.

Jadi dari tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa setiap bagian/seksi di KIPP Kab.

Labuhan Batu memiliki komputer yang sudah lengkap (92 %).

Tabel 4.8 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelayakan Hardware/Komputer

No Kategori Frekuensi

(f)

Persentase (%)

1. Seluruhnya dapat berfungsi dengan baik 16 43.00

2. Sebagian besar dapat berfungsi dengan baik 21 57.00

3. Setengah saja berfungsi (seimbang) 0 0

4. Sebagian kecil saja yang dapat berfungsi dengan baik 0 0

5. Sama sekali tidak berfungsi 0 0

[image:67.612.129.553.484.601.2]
(68)

Sumber : Kuesioner penelitian 2010

Dari tabel 4.8 diatas dapat diihat bahwa responden yang menjawab “seluruhnya dapat

berfungsi dengan baik” sebanyak 16 orang (43 %), sedangkan yang menjawab “sebagian

besar dapat berfungsi dengan baik” sebanyak 21 orang (57 %), sedangkan yang menjawab

“setengah saja berfungsi (seimbang)”, “sebagian kecil saja yang dapat berfungsi dengan

baik”, dan “sama sekali tidak berfungsi” tidak ada. Jadi, dari tabel 4.8 diatas dapat

disimpulkan bahwa hardware/komputer yang dimiliki KIPP Kab. Labuhan Batu sebagian

besar dapat berfungsi dengan baik (57 %).

Tabel 4.9 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Frekuensi Penggunaan Komputer

No

Gambar

Tabel 2. 1 Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment
Tabel 3. 1
Tabel 4.1 : Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.2 : Distribusi Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka meningkatkan kemampuan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SIMLITABMAS) di perguruan tinggi dalam unggah dan

Buton mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2012, sepertitersebut dibawah ini:. No NAMA PAKET PEKERJMN VOLUME

Untuk setiap molekul glukosa yang masuk jalur glikolisis dibentuk dua molekul. piruvat, dan apabila tersedia oksigen (O 2 ) piruvat dikonversi menjadi dua molekul

mobile untuk client. Aplikasi Mobile untuk admin atau sales digunakan untuk melihat reservasi yang sudah dilakukan oleh client dan melakukan validasi.. Sedangkan

Peningkatan hasil belajar terjadi karena adanya penerapan model PBL melalui 5 fase yang diterapkan selama proses pembelajaran serta fase yang menjadi fokus dalam meningkatkan

Kriptografi merupakan ilmu yang digunakan untuk mengamankan data. Tetapi kriptografi perlu di- update atau dimodifikasi untuk meningkatkan keamanan. Dalam penelitian ini

kedalaman tekstur permukaan benda dapat dketahui. Sudut pantul sinar laser pada berbagai titik scan ditentukan. Selanjutnya dengan program pengolahan citra yang ada dalam

akan dibahas pada Perancangan Kriptografi Block Cipher 64 Bit Berbasis Pola Vertikal dan Horizontal, yaitu: 1) Plaintext dan kunci dibatasi maksimal 32 karakter;