`
SKRIPSI
PENGARUH PENGAWASAN DAN EVALUASI
TERHADAP EFISIENSI KERJA KARYAWAN
PADA CV. AULIA KARYA UTAMA
SIBOLGA
DRAFT SKRIPSI
OLEH :
AULIA RAHMAT 060521050 MANAJEMEN
PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pengawasan dan evaluasi terhadap efisiensi kerja karyawan CV. Aulia Karya Utama Sibolga. Pengawasan adalah suatu proses pemantauan aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Evaluasi adalah proses penilaian, baik itu penilaian yang bersifat netral, negatif, maupun bernilai positif. Sedangkan efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang di dapat dari questioner yang disebar kepada 33 responden, yaitu kepada keselurahan pegawai CV. Aulia Karya Utama. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode statistik dengan menggunakan metode regresi linear berganda yang dihitung dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 17.0 pada komputer.
Hasil dan uji F dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yakni Pengawasan dan evaluasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yakni efisiensi kerja karyawan pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga.
ABSTRACT
Aim to undertake this work is to investigate and analyze the influence of supervision and evaluation of employee work efficiency CV. Aulia Karya Utama Sibolga. Supervision is a process of monitoring employee activity, keeping the organization in order to keep walking towards the achievement of targets, and make corrections if necessary for the implementation of tasks in accordance with the original plan.Evaluation is the process of assessment, both assessments are neutral, negative, or positive value. While the work efficiency is the ratio between a job best done with the results achieved by the employment is in accordance with well targeted in terms of quality results which include optimal use of time and the quality of the workings of the maximum.
Data used in this study are primary and secondary data obtained from a questionnaire distributed to 33 respondents, namely to the whole staff CV.Aulia Karya Utama Sibolga. The analytical method used is descriptive method and statistical method using multiple linear regression method which is calculated by using SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 17.0 on the computer.
And F test results from this study indicate that the independent variable that is monitoring and evaluation jointly have a positive and significant influence on the dependent variable ie the working efficiency of employees at CV. Aulia Karya Utama Sibolga.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan kasih Karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai. Salawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, dan para sahabat juga keluarganya.
Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Pengawasan Dan Evaluasi Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga ” Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas dan tak terhingga kepada orang tua tercinta Ayahanda H. Janwar Tanjung dan Ibunda Hj. Masdalifah Lubis yang telah banyak memberikan bantuan moril dan spiritual. Penulis juga telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini telah menyampikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie MSi., selaku sekretaris Departemen Manajemen Falkutas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan ... 7
1.4 Manfaat Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Uraian Teoritis ... 8
2.1.1Pengawasan ... 8
2.1.2Evaluasi ... 15
2.1.3Efisiensi Kerja ... 18
2.1.4Hubungan Pengawasan Dengan Efisiensi Kerja ... 22
2.2 Penelitian Terdahulu... 23
2.3 Kerangka Konseptual ... 23
2.4 Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
3.2 Batasan Operasional ... 26
3.3 Definisi Operasional ... 26
3.4 Skala Pengukuran Variabel ... 28
3.5 Populasi dan sampel ... 30
3.6 Jenis Data ... 30
3.7 Metode Pengumpulan Data ... 30
3.8 Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34
4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 34
4.1.1Sejarah Singkat Perusahaan ... 34
4.1.2Latar Belakang Perusahaan ... 36
4.1.3Struktur Organisasi ... 37
4.1.4Kegiatan operasional... 41
4.1.5Visi dan misi perusahaan ... 42
4.1.6Kendala ... 42
4.2.1Analisis dan Evaluasi ... 43
4.2.2Analisis dan Evaluasi Efisiensi Kerja Karyawan ... 45
4.2.3Data Responden ... 45
4.2.4Analisis Terhadap Data-Data Questioner Pengawasan .... 49
4.2.5Analisis Terhadap Data-Data Questioner Evaluasi ... 60
4.2.6Analisis Terhadap Data-Data Questioner Efisiensi Kerja... 66
4.2.7Uji Validitas dan Reliabilitas ... 76
4.3 Pembahasan………... 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87
5.1 Kesimpulan ... 87
5.2 Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA……….90
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Perbandingan Total Hasil Laba Bersih Pertahun ... 5
Tabel 1.2 : Jumlah Armada dan Biaya Sewa-menyewa ... 6
Tabel 3.1 : Alternatif Jawaban Responden ... 28
Tabel 3.2 : Operasional Variabel ... 29
Tabel 4.1 : Jumlah Armada Perusahaan ... 38
Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin .... 46
Tabel 4.3 : Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin ... 47
Tabel 4.4 : Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja dan Jenis Kelamin ... 47
Tabel 4.5 : Proyek-proyek yang Dikerjakan Selama 2004-2009 ... 49
Tabel 4.6 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda masuk kerja tepat pada waktunya?” ... 50
Tabel 4.7 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Pernahkah anda tidak masuk kerja dengan izin?” ... 51
Tabel 4.8 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Pernahkah anda tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak direkayasa?” ... 52
Tabel 4.9 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah perusahaan melakukan pengawasan selama anda bekerja?” ... 53
Tabel 4.10 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda diberi sanksi bila terlambat masuk kerja?” ... 54
Tabel 4.11 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda mempergunakan waktu istirahat sesuai dengan waktu yang ditetapkan perusahaan?” ... 55
Tabel 4.12 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda di tempat kerja selama waktu jam bekerja?”... 56
Tabel 4.14 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah anda pulang kerja sesuai dengan waktu yang ditetapkan
perusahaan?” ... 58
Tabel 4.15 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah
perusahaan memperhatikan tingkat absensi anda?” ... 59
Tabel 4.16 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah hasil evaluasi kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan target perusahaan?”... 60
Tabel 4.17 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah evaluasi yang dilakukan perusahaan sesuai dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan selama ini?” ... 61
Tabel 4.18 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah evaluasi yang dilakukan perusahaan berdampak baik bagi
pekerjaan karyawan yang bersangkutan?” ... 62
Tabel 4.19 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah perusahaan merasa puas terhadap hasil kerja para karyawan yang bersangkutan setelah di evaluasi?” ... 63
Tabel 4.20 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah evaluasi yang dilakukan perusahaan sesuai dengan tingkat
pengawasan di lapangan sewaktu bekerja?” ... 64
Tabel 4.21 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah perusahaan memberikan perbaikan dan teguran setelah
dilakukan evaluasi terhadap karyawan yang bersangkutan?” ... 65
Tabel 4.22 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah
efisiensi kerja berpengaruh baik pada target perusahaan?” ... 66
Tabel 4.23 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Bagaimanakah penilaian perusahaan terhadap karyawan yang bersangkutan?” .... 67
Tabel 4.24 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah tingkat efisiensi kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan target efesiensi yang ditetapkan perusahaan?” ... 68
Tabel 4.26 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah tingkat efisiensi kerja karyawan yang bersangkutan sesuai
dengan target waktu yang ditetapkan perusahaan?” ... 70
Tabel 4.27 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah perusahaan memperhatikan efisiensi kerja karyawan yang bersangkutan?” ... 71
Tabel 4.28 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah perusahaan puas dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan?” ... 72
Tabel 4.29 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Bagaimanakah tingkat kuantitas produksi perusahaan selama tiga tahun terakhir? ... 73
Tabel 4.30 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Bagaimanakah tingkat kualitas produksi perusahaan selama tiga tahun terakhir?” ... 74
Tabel 4.31 : Distribusi Jawaban Responden dari Pertanyaan: “Apakah karyawan yang bersangkutan menjalankan perintah sesuai dengan apa yang diberikan oleh perusahaan?” ... 75
Tabel 4.28 : Hasil Perhitungan SPSS: Item-Total Statistics... 77
Tabel 4.33 : Hasil Perhitungan SPSS: Uji Validitas Butir Pertanyaan ... 78
Tabel 4.34 : Hasil Perhitungan SPSS: Reliability Statistics ... 79
Tabel 4.35 : Hasil Perhitungan SPSS: Koefisien X1 dan X2 ... 81
Tabel 4.36 : Hasil Perhitungan SPSS: Adjusted R2 ... 83
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual ... 25
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket Variabel Bebas (Monitoring X1) ………..92
Lampiran 2 : Angket Variabel Bebas (Evaluasi X2)………94
ABSTRAK
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pengawasan dan evaluasi terhadap efisiensi kerja karyawan CV. Aulia Karya Utama Sibolga. Pengawasan adalah suatu proses pemantauan aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Evaluasi adalah proses penilaian, baik itu penilaian yang bersifat netral, negatif, maupun bernilai positif. Sedangkan efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang di dapat dari questioner yang disebar kepada 33 responden, yaitu kepada keselurahan pegawai CV. Aulia Karya Utama. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode statistik dengan menggunakan metode regresi linear berganda yang dihitung dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 17.0 pada komputer.
Hasil dan uji F dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yakni Pengawasan dan evaluasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yakni efisiensi kerja karyawan pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga.
ABSTRACT
Aim to undertake this work is to investigate and analyze the influence of supervision and evaluation of employee work efficiency CV. Aulia Karya Utama Sibolga. Supervision is a process of monitoring employee activity, keeping the organization in order to keep walking towards the achievement of targets, and make corrections if necessary for the implementation of tasks in accordance with the original plan.Evaluation is the process of assessment, both assessments are neutral, negative, or positive value. While the work efficiency is the ratio between a job best done with the results achieved by the employment is in accordance with well targeted in terms of quality results which include optimal use of time and the quality of the workings of the maximum.
Data used in this study are primary and secondary data obtained from a questionnaire distributed to 33 respondents, namely to the whole staff CV.Aulia Karya Utama Sibolga. The analytical method used is descriptive method and statistical method using multiple linear regression method which is calculated by using SPSS (Statistical Product and Service Solution) version 17.0 on the computer.
And F test results from this study indicate that the independent variable that is monitoring and evaluation jointly have a positive and significant influence on the dependent variable ie the working efficiency of employees at CV. Aulia Karya Utama Sibolga.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karyawan adalah asset utama perusahaan yang menjadi pelaku yang
aktif dari setiap aktifitas organisasi. Karyawan memiliki perasaan, pikiran,
keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang
berbeda, yang dibawa kedalam organisasi perusahaan. Karyawan bukanlah mesin,
uang dan materil yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta di atur sepenuhnya
dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan
pengawasan terhadap para karyawannya dalam bekerja, karena terkadang banyak
karyawan yang melakukan pengingkaran dalam bekerja jika tidak diawasi seperti
menunda waktu pekerjaan, bekerja tidak sepenuh hati, melakukan kecurangan
sehingga akan berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan yang efektif dan
efisien.
Pengawasan merupakan suatu hal yang sangat penting dilakukan oleh
perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Daft (2002: 11). Pengawasan adalah
suatu proses pemantauan aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap
berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
Pengawasan merupakan bagian terakhir dari fungsi manajemen karena
akan di tekan sekecil mungkin jika pengawasan yang telah dilakukan pihak
manajemen telah terlaksana dengan baik. Adanya pengawasan diharapkan dapat
memperkecil timbulnya hambatan-hambatan yang terjadi, dapat segera di
antisipasi sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan demi kelancaran
aktifitas perusahaan.
Pengawasan adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran
(awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi
dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan
pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Pengawasan akan memberikan
informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang
diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan
untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk
mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek
tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan
manajemen yang sedang berjalan. Pengawasan, menyediakan data mentah untuk
menjawab pertanyaan sedangkan evaluasi adalah meletakkan data-data tersebut
agar dapat digunakan dan dengan demikian memberikan nilai tambah.
Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab,
rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa
monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk
bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi oleh karena
itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring, “You can't have one without
jelas mengetahui bagaimana data dan informasi akan dievaluasi dan tepat guna
sebab ketidakmampuan dalam mengumpulkan dan menyimpan data yang akan
digunakan. Pengawasan untuk memantau kepentingan adalah pemantauan yang
seharusnya akan menjadi tidak pernah selesai.
Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini biasa menjadi netral,
positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu
dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan
tentang
Menurut Sedarmayanti (2001:112) efisiensi kerja adalah perbandingan
terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh
pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan
hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja
yang maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan dan harus ditempuh untuk
meningkatkan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Efisiensi dapat ditingkatkan
dengan baik jika pengawasan yang di lakukan oleh perusahaan itu maksimal.
Adanya pengawasan diharapkan dapat memperkecil timbulnya
hambatan-hambatan yang terjadi, dapat segera di antisipasi sehingga dapat meningkatkan
efisiensi kerja karyawan demi kelancaran aktifitas perusahaan.
CV. Aulia Karya Utama Sibolga merupakan perusahaan swasta yang
bergerak dibidang, General Contractor, General Trade, Supplier parts, Engine
Diesel & menyewakan alat-alat berat yang didirikan pada Tahun 1997 oleh
Bapak H. Janwar Tanjung di Sibolga. Pada awalnya perusahaan seperti ini bisa
juga akan tetapi tidak memiliki alat-alat berat sendiri yang akan disewakan, oleh
karena itulah sangat prospek sekali pada saat itu untuk membangun perusahaan
seperti ini.
Alat-alat berat sangat dibutuhkan bagi kota yang sedang berkembang
dan membangun, sementara jarak tempuh kota Medan ke Sibolga sangat jauh dan
makan waktu apabila dibutuhkan alat-alat berat yang menopang keadaan kota dan
sekitarnya. Sibolga yang sangat dekat dengan perairan laut dan pegunungan
sangatlah bagus untuk usaha seperti ini.
CV. Aulia Karya Utama Sibolga awalnya hanya mempunyai 1 (satu) alat
berat dan beberapa dumptruck untuk pelengkap bagi alat berat tersebut, namun
seiring berkembangnya kota Sibolga dan semakin dibutuhkannya alat-alat ini
untuk pembangunan, maka membuat pendiri perusahaan ini untuk menambah unit
alat-alat beratnya karena dibutuhkan, sehingga membuka peluang kerja juga bagi
masyarakat umum lainnya.
Perusahaan ini cenderung memakai pekerja pada lapangan, bukan di
kantor pada umumnya, karena perusahaan yang bergerak dibidang yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Sehingga pengawasan untuk para pekerja sangatlah
dibutuhkan. Pengawasan yang sejalan dengan evaluasi ini sering mendapatkan
kecurangan kecurangan dan pergantian para karyawan dikarenakan hal yang
melanggar dari sebuah perjanjian kerja dan kewajiban karyawan tersebut kepada
perusahaan. Tim yang mengawasi para karyawan di lapangan cenderung di
percayakan kepada saudara dekat dari pimpinan perusahaan sendiri, faktor
pimpinan perusahaan mengambil langkah untuk mempercayakan pengawasan
kepada kerabat sendiri. Menurut data yang ada peningkatan dan penurunan laba
yang dialami perusahaan sangat signifikan yaitu:
Tabel 1.1
Perbandingan Total Hasil Laba Bersih Pertahun Yang Diperoleh Dari Tahun 2004 – 2009 Pada
CV. Aulia Karya Utama Sibolga
Tahun Laba Bersih
2004 Rp.400.000.000
Sumber: Data Internal CV. Aulia Karya Utama Sibolga 2010
Tingginya tingkat laba dan rentan nya persaingan yang dialami oleh perusahaan
memerlukan tingkat pengawasan yang intensif dan evaluasi yang dilakukan secara
terus menerus.
CV. Aulia Karya Utama Sibolga mempunyai asset sebagai berikut:
1. Dam Truck = 7 unit
Tugas nya: untuk membuang dan mengangkat material
Biaya sewa: 350 ribu/ hari/bln 10 juta
2. Excavator/ Beko = 5 unit
Tugas nya untuk: mengangkat, meratakan materil seperti tanah pasir batu dsb
Biaya sewa: per 1 jam= Rp. 175000, perbulan dengan kontrak
Jumlah Armada Dan Biaya Sewa - Menyewa Pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga
ARMADA JUMLAH BIAYA
SEWA/JAM HARI BULAN
Truck 7 - 350.000 10.000.000
Excavator 5 175.000 - 35 juta (200 jam)
Total 12
Sumber: data internal CV. Aulia Karya Utama Sibolga 2010
Pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan ini sudah cukup baik,
namun berdasarkan hasil pra survei terhadap beberapa orang karyawan di CV.
Aulia Karya Utama Sibolga, mereka berpendapat bahwa berkurangnya tingkat
kehadiran para karyawan dikarenakan adanya masalah- masalah yang sifatnya
pribadi seperti adanya keperluan mendadak, sakit, tidak ada keterangan,
kemalangan, terlambat dan sebagainya. Dalam hal ini pimpinan menanggapi hal
tersebut dengan memberikan peringatan dan sanksi, akan tetapi para karyawan
belum juga sadar dan memahami keinginan pimpinan agar tingkat kehadiran
mereka lebih baik dari sebelumnya.
Berdasarkan uraian masalah diatas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul skripsi ”Pengaruh Hubungan Monitoring dan Evaluasi Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga”.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Pengawasan dan
Evaluasi berpengaruh secara positif terhadap efesiensi kerja karyawan pada CV.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Pengaruh Pengawasan dan evaluasi terhadap efisiensi kerja karyawan
CV. Aulia Karya Utama Sibolga.
1.4 Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat :
a. Bagi perusahaan yang diteliti, penelitian ini dapat memberikan
masukan kepada perusahaan, untuk mengetahui seberapa jauh
hubungan pengawasan terhadap efisiensi kerja karyawan pada
CV. Aulia Karya Utama Sibolga.
b. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dengan menghubungkan
teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataannya serta
dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen
sumber daya manusia.
c. Bagi peneliti lanjutan, diharapkan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Uraian Teoritis 2.1.1Pengawasan
a) Pengertian Pengawasan
Perusahaan melakukan perekrutan, penempatan dan memperkerjakan
karyawan maka selanjutnya adalah melakukan pengawasan. Ini penting bagi
perusahaan agar kegiatan operasionalnya dapat terlaksana dengan baik.
Pengawasan sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan
operasionalnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan dengan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan
tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
sebelumnya.
Menurut Harahap (2001 : 14) Pengawasan adalah keseluruhan sistem,
teknik, cara yang mungkin dapat digunakan oleh seorang atasan untuk menjamin
agar segala aktivitas yang dilakukan oleh dan dalam organisasi benar-benar
menerapkan prinsip efisiensi dan mengarah pada upaya mencapai keseluruhan
tujuan organisasi. Sedangkan menurut Maringan (2004 : 61) Pengawasan adalah
proses dimana pimpinan ingin mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan,kebijakan yang telah
ditentukan. Sementara itu menurut Terry dalam Hasibuan (2001 : 242)
yang harus dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu
melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana
yaitu selaras dan standar.
Berdasarkan penjelasan para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pengawasan merupakan suatu tindakan pemantauan atau pemeriksaan
kegiatan perusahaan untuk menjamin pencapaian tujuan sesuai dengan rencana
yang ditetapkan sebelumnya. Pengawasan yang efektif membantu usaha dalam
mengatur pekerjaan agar dapat terlaksana dengan baik.
b) Fungsi Pengawasan
Menurut Ernie dan Saefulah (2005 : 12) fungsi pengawasan adalah :
a. Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target sesuai
dengan indikator yang di tetapkan.
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan.
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan perusahaan.
Menurut Maringan (2004 : 62) fungsi pengawasan adalah :
a. Mempertebal rasa dan tanggung jawab pekerja yang diserahi tugas
dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Mendidik para pekerja agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa pengawasan adalah mengevaluasi hasil dari aktifitas pekerjaan
yang telah dilakukan dalam perusahaan dan melakukan tindakan koreksi bila
diperlukan.
c) Langkah-Langkah dalam Pengawasan
Menurut Silalahi (2002: 396) langkah-langkah dalam pengawasan adalah
sebagai berikut:
a. Tetapkan standar
Standar adalah kriteria dari hasil yang diinginkan atau peristiwa yang
diharapkan dalam melaksanakan kegiatan, pelaksanaan dan hasil kerja atau
perubahan yang terjadi dalam mencapai tujuan. Menetapkan suatu standar
akan memberikan suatu nilai atau petujuk yang menjadi ukuran sehingga
hasil-hasil yang nyata dapat dibandingkan. Ada dua tipe standar yang diakui
yaitu : Standar keluaran dan standar masukan. Standar keluaran mengukur
hasil kerja berupa kuantitas dan kualitas. Sedangkan standar masukan
mengukur usaha-usaha kerja.
b. Monitor dan Ukur Kinerja
Agar pelaksanaan pengukuran kinerja berlangsung dengan tepat, maka
perlu dikumpulkan data dan mendeteksi permasalahan. Untuk
mengumpulkan data tentang kinerja dapat dilakukan dengan metode
observasi, wawancara atau angket, pengamatan atas laporan, baik laporan
lisan maupun laporan tertulis. Jika data atau informasi sudah dikumpulkan
validitasnya. Sebab ada kemungkinan karyawan akan memberikan data palsu
dapat dihindarkan.
c. Bandingkan Hasil Aktual dengan Standar
Tahap ketiga dalam proses pengawasan ini ialah membandingkan hasil
kinerja aktual dengan standar. Untuk itu dibutuhkan standar yang jelas dan
pasti yang digunakn sebagai ukuran yang diperbandingkan. Perbandingan ini
untuk mengetahui apakah ada perbedaan dan ini menentukan kebutuhan untuk
tindakan.
Hasil dari perbandinga kinerja aktual dan standar mengarah kepada dua
kemungkinan yaitu secara sinifikan berbeda dengan standar. Tetapi ketika
membandingkan hasil actual dengan standar perlu menentukan batas yang
dapat diterima tentang derajad penyimpangan.
d. Ambil Tindakan Perbaikan
Tindakan korektif atau penyesuaian biasanya mengambil satu dari tiga
bentuk, yaitu : Maintain Current Status jika hasil akhir konsisten dengan
standar; make adjustment jika hasil menyimpang dari standar karena
pelaksanaan tidak tepat; change the standard jika hasil secara signifikan
menyimpang dari standar karena standar yang digunakan tidak tepat. Hasil
kinerja yang sesuai dengan standar maka respon yang tepat dari manajer
adalah mengakui kinerja dapat diterima dan memelihara status quo dan
kemudian melakukan monitor dan mengukur pelaksanaan hasil kerja, namun
mencapai standar yang ditentukan maka atasan melakukan tindakan perbaikan
atau penyesuaian hingga mengubah standar yang digunakan.
d) Jenis-jenis Pengawasan
Menurut Maringan (2004 : 62) pengawasan terbagi 4 (empat) yaitu:
1) Pengawasan dari dalam perusahaan
Pengawasan yang dilakukan oleh atasan untuk mengumpul data atau
informasi yang diperlukan oleh perusahaan untuk menilai kemajuan
dan kemunduran perusahaan
2) Pengawasan dari luar perusahaan
Pengawasan yang dilakukan oleh unit diluar perusahaan . Ini untuk
kepentingan tertentu.
3) Pengawasan Preventif
Pengawasan dilakukan sebelum rencana itu dilaksakaan. Dengan
tujuan untuk mengacah terjadinya kesalahan/kekeliruan dalam
pelaksanaan kerja.
4) Pengawasan Represif
Pengawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan
agar hasilnya sesuai dengan yang direncanakan.
Menurut Ernie dan Saefullah (2005 : 327) jenis pengawasan terbagi
atas 3 (tiga) yaitu:
Pengawasan yang dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan
dalam pelaksanaan perkerjaan.
2) Pengawasan Proses
Pengawasan dilakukan pada saat sebuah proses pekerjaan tengah
berlangsung untuk memastikan apakah pekerjaan tengah berlangsung
untuk memastikan apakah pekerjaan yang dilaksanakan sesuai
dengan tujuan ang ditetapkan.
3) Pengawasan Akhir
Pengawasan yang dilakukan pada saat akhir proses pengerjaan
pekerjaan.
e) Tujuan Pengawasan
Secara filosofis dikatakan bahwa pengawasan sangat penting karena
manusia pada dasarnya mempunyai sifat salah atau khilaf, sehingga manusia
dalam organisasi perlu diawasi, bukan untuk mencari kesalahannya kemudian
menghukumnya tetapi untuk mendidik dan membimbingnya. Husnaini (2001:400)
menyatakan bahwa tujuan pengawasan adalah sebagai berikut:
1) Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan, pemborosan, dan hambatan
2) Mencegah terulang kembalinya kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan, pemborosan, hambatan.
3) Meningkatkan kelancaran operasi perusahaan
5) Melakukan tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang
dilakukan dalam pencapaian kinerja yang baik.
Menurut Maringan (2004:61) tujuan pengawasan adalah sebagai berikut:
1) Mencegah dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan,
ketidaksesuaian dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan.
2) Agar pelaksanaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan perusahaan dapat tercapai, jika fungsi pengawasan dilakukan
sebelum terjadinya penyimpangan-penyimpangan sehingga lebih bersifat
mencegah (prefentive control).
Dibandingkan dengan tindakan-tindakan pengawasan sesudah terjadinya
penyimpangan, maka tujuan pengawasan adalah menjaga hasil pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan rencana. Ketentuan-ketentuan dan infrastruktur yang telah
ditetapkan benar-benar diimplementasikan. Sebab pengawasan yang baik akan
tercipta tujuan perusahaan yang efektif dan efisien.
f) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengawasan.
Fakor-faktor yang mempengaruhi pengawasan, berikut akan
dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
Reksohadiprojo (2000:152) mengemukakan beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi pengawasan antara lain:
1) Perubahan yang selalu terjadi baik dari luar maupun dari dalam
2) Kompleksitas organisasi memerlukan pengawasan formal karena
adanya desentralisasi kekuasaan.
3) Kesalahan/Penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi
memerlukan pengawasan.
g) Teknik-Teknik Pengawasan
Menurut Siagian (2003:112) proses pengawasan pada dasarnya
dilakukan dengan mempergunakan 2 (dua) macam teknik yaitu:
1) Pengawasan Langsung
Yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan. Dalam hal
ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang
dijalankan oleh bawahan.
Pengawasan langsung dapat berbentuk:
- Inspeksi langsung
- On-the-Spot observatiton
- On-the-spot report
2) Pengawasan tidak langsung
Pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan dilakukan melalui laporan
yang disampaikan oleh para bawahan. Baik itu tertulis maupun lisan.
2.1.2Evaluasi
Proses terakhir dalam kegiatan organisasi adalah penilaian atau evaluasi.
Dengan melakukan penilaian, dapat diketahui efektivitas setiap kegiatan
organisasi serta dapat diketahui kelemahan dan kelebihan selama berlangsungnya
dapat dipertahankan. Selain itu, dapat diketahui apakah rangkaian seluruh
kegiatan dalam organisasi telah sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Penilaian atau yang biasa juga disebut dengan pengukuran adalah upaya
sistematis mengumpulkan, menyusun, mengolah dan menafsirkan data, fakta dan
informasi (yang dapat dipertanggung jawabkan) dengan tujuan menyimpulkan
nilai atau peringkat kompetensi seseorang dalam satu jenis atau bidang keahlian
keprofesian berdasarkan norma kriteria tertentu, serta menggunakan kesimpulan
tersebut dalam proses pengambilan keputusan kinerja yang direkomendasikan
(Sagala : 2007).
Menurut Suharsimi Arikunto, mengukur adalah membandingkan sesuatu
dengan satu ukuran, yang bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah
mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran relatif baik dan buruk,
penilaian ini bersifat kualitatif. Lalu yang dikatakan mengadakan evaluasi adalah
meliputi kedua langkah tersebut, yaitu mengukur dan menilai.
Penilaian merupakan metode yang digunakan untuk menilai kinerja
individu atau kelompok atau program. Menurut Griffin dan Nix (1991), penilaian
adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan
karakteristik seseorang atau sesuatu.
Jadi secara sederhana dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan
penilaian dan pengukuran yang berupa kegiatan mengumpulkan dan mengolah
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut
digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil suatu
a) Tujuan Evaluasi
Dalam pelaksanaan evaluasi, bukan hanya sekadar melaksanakan
tahapan akhir suatu proses atau kegiatan. Tetapi yang akan diketahui adalah
tujuan dari pelaksanaan evaluasi tersebut, yaitu mengukur sejauh mana hasil
pencapaian dari target tujuan organisasi tersebut. Yang tentunya hasil dari proses
evaluasi tersebut yang sangat berguna bagi kemajuan atau peningkatan mutu suatu
organisasi.
Penilaian sebaiknya dilakukan secara berkala dan menyeluruh sehingga
dapat dijadikan landasan untuk melakukan perbaikan pada semua bidang.
Penilaian juga harus didukung oleh data-data yang dapat membawa ke arah
perubahan yang positif serta memberikan cara terbaik untuk membuat keputusan.
Setiap tahapan proses hendaknya dilakukan penilaian agar untuk tahapan
berikutnya sudah dapat memberikan kontribusi peningkatan efektivitas, efisiensi
dan produktivitas.
Beberapa tahap dalam penilaian adalah menentukan aspek-aspek yang
akan dinilai, menentukan kriteria penilaian, kemudian mengumpulkan data-data
yang berhubungan dengan kriteria tersebut. Semua data yang terkumpul
diakumulasikan sehingga diperoleh kesimpulan yang akhirnya dapat menjadi
suatu keputusan. Pada umumnya akan ditemui tiga jenis hasil penilaian yaitu:
1) Hasil yang dicapai melebihi harapan dan target.
2) Hasil yang dicapai sama dengan harapan dan target.
Tindak lanjut yang dilakukan disesuaikan dengan hasil penilaian
tersebut. Semua informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi harus dijadikan
umpan balik. Sehingga tercipta suatu sistem umpan balik yang harus melibatkan
seluruh komponen organisasi, agar keberhasilan organisasi bisa terwujud dengan
total, bukan parsial.
b) Sasaran Evaluasi
Secara sederhana sasaran evaluasi adalah pada masukan, proses dan
keluaran. Semua proses kegiatan organisasi selalu melalui ketiga tahapan tersebut.
Dalam perusahaan yang termasuk obyek dari masukan adalah pekerja/pegawai
dari perusahaan tersebut, yang merupakan bahan mentah sewaktu akan memasuki
proses pekerjaan di kantor ataupun lapangan.
2.1.3Efisiensi Kerja
1) Pengertian Efisiensi Kerja
Secara umum efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu
pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut
sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya.
Menurut Miraza (2004: 87) efisiensi adalah pemakaian biaya atau bentuk
pengorbanan lainnya dari setiap komponen pada setiap aktivitas usaha yang
berjalan secara wajar. Komponen tersebut meliputi biaya, waktu, dan tenaga kerja.
Sedangkan Menurut Siagian (2003: 113) efisiensi adalah perbandingan yang
negatif antara input dan output. Negatif karena sumber, alat dan tenaga kerja yang
Dan menurut Sedarmayanti (2001:112) efisiensi kerja adalah
perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang
dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal
mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan
kualitas cara kerja yang maksimal.
Perbandingan ini dilihat dari:
a. Segi waktu,
Suatu pekerjaan disebut lebih efisien bila hasil kerja berdasarkan
patokan ukuran yang diinginkan untuk memperoleh sesuatu yang baik
dan maksimal.
b. Segi kinerja,
Yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan.
Berdasarkan uraian diatas bahwa perbandingan terbaik antara usaha dan
hasilnya dalam setiap pekerjaan terutama ditentukan oleh bagaimana pekerjaan
itu dilakukan. Jika efisiensi kerja pada umunya merupakan hasil dari cara-cara
kerja yang sesuai dengan prosedur kerja.Cara kerja yang efisien adalah cara yang
tanpa sedikitpun mengurangi hasil yang hendak dicapai seperti : cara termudah,
tercepat, termurah, teringan, dan terpendek.
2) Sumber-Sumber Efisiensi Kerja
Menurut Sudarmayanti (2001: 118) sumber utama efisiensi kerja adalah
menciptakan cara kerja yang efisien. Unsur efisien yang melekat pada manusia
adalah:
a. Kesadaran
Kesadaran manusia akan sesuatu merupakan midal utama bagi
keberhasilannya.Dalam hal ini efisiensi ini, kesadaran akan arti dan makna efisien
sangat membantu usaha-usaha kearah efisiensi. Efisiensi sesungguhnya berkaitan
erat dengan soal tingkah laku dan sikap hidup seseorang. Artinya bahwa tingkah
laku dan sikap hidup seseorang dapat mengarah perbuatan yang efisien atau
sebaliknya. Adanya kesadaran mendorong orang untuk berkeinginan
mambangkitkan semangat atau kehendak untuk melakukan sesuatu yang sesuai
dengan kesadarannya.
b. Keahlian
Sesuatu yang dikerjakan oleh orang yang ahli hasilnya akan lebih baik
dan lebih cepat dari pada apabila sesuatu itu dikerjakan oleh orang yang bukan
ahlinya. Unsur keahlian dalam efisiensi, melekat juga pada manusia. Keahlian
manusia akan sesuatu perlu ditunjang dengan adanya peralatan, supaya efisiensi
yang dicapai dapat lebih tinggi dari pada tanpa menggunakan alat. Sebab keahlian
tanpa disertai dengan adanya fasilitas, tidak mungkin dapat diterapkan guna
menghasilkan sesuatu yang terbaik dan selancar seperti kalau disertai dengan
fasilitas. Dengan demikian keahlian merupakan unsur jaminan akan dapat hasil
c. Disiplin
Kedua unsur termasuk belum akan menjamin hasil kerja yang baik,
kalau tidak disertai dengan unsur disiplin. Oleh karena itu dalam efisiensi
termasuk faktor waktu, sedangkan disiplin adalah satu unsur penting dalam
efisiensi. Unsur disiplin sesungguhnya berkaitan erat dengan unsur kesadaran,
sebab disiplin ini timbul juga dari kesadaran. Hanya bedanya kalau kesadaran
timbulnya atau prosesnya dapat memakan waktu lama dan sulit dilaksanakan
sedangkan disiplin dapat dipaksakan dengan menggunakan suatu aturan, apabila
disiplin dapat diwujudkan dengan baik maka semua pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan hasil yang baik.
3) Syarat Dapat Dicapainya Efisiensi Kerja
Syarat dapat dicapainya hasil efisiensi kerja antara lain:
a. Berhasil guna atau efektif kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat,
artinya target tercapai sesuai denganwaktu yang ditetapkan.
b. Ekonomis usaha pencapaian tujuan yang efisien termasuk biaya,
tenaga kerja, material, waktu, dan lain-lain.
c. Pelaksanaan kerja yang dapat di pertanggung jawabkan
membuktikan bahwa didalam pelaksanaan kerja, sumber-sumber
telah dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya dan dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab sesuai dengan yg telah ditetapkan.
d. Pembagian kerja yang nyata. Berdasarkan pemikiran bahwa tidak
mungkin manusia seorang diri mengerjakan segala macam pekerjaan
berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja, dan waktu yg
tersedia.
e. Prosedur kerja yang praktis pekerjaan yang dapat
dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan yang
merupakan kegiatan operasional dapat dilaksanakan dengan lancar.
2.1.4 Hubungan Pengawasan Dengan Efisiensi Kerja
Banyak cara yang dapat dilakukan dan harus ditempuh untuk
meningkatkan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Efisiensi dapat ditingkatkan
dengan cara yang baik. Efisiensi dapat ditingkatkan melalui organisasi yang
sederhana, efisiensi dapat tercapai apabila kesimpangsiuran wewenang dan
tanggung jawab dapat dicegah serta ada pendelegasian wewenang yang sistematis.
Efisiensi juga dapat dicapai melalui sistem pergerakan yang dapat merangsang
para bawahan bekerja dengan ikhlas, jujur, loyal. Singkatnya efisiensi dapat
ditingkatkan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi organik dan fungsi pelengkap
dengan setepat-tepatnya.
Salah satu sasaran pokok manajemen dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi ialah efisiensi yang semaksimal-maksimalnya.
Seperti halnya Siagian (2003:113) yang menyatakan bahwa fungsi organik
pengawasan harus dilaksanakan dengan seefektif mungkin, karena pelaksanaa
fungsi pengawasan dengan baik akan memberikan sumbangan yang besar pula
2.2Penelitian Terdahulu
a. Hasil penelitian Harahap (2005) tentang “Pengaruh pengawasan terhadap
efisiensi kerja pada PT. Sunindo Varia Motor Gemilang Medan.
Menggunakan metode analisis regresi linier sederhana dan hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap efisiensi kerja dengan koefisien determinasi sebesar 16,56%.
b. Hasil penelitian Rahman (2006) tentang ”Pengaruh pengawasan terhadap
produktivitas kerja karyawan pada PT. Satuan Harapan. Hasil penelitian
ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi
linier sederhana dan menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh positif
terhadap produktivitas kerja karyawan dengan koefisien determinasi
41,6%.
2.3 Kerangka Konseptual
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang menempati urutan
paling bawah, tetapi bukan berarti bahwa fungsi ini kurang penting dari
fungsi-fungsi lain karena pengawasan justru sudah ada sejak penetapan struktur
perusahaan itu sendiri. Di dalam teknik atau cara pengawasan, terdapat dua bentuk
yang tidak terpisahkan satu sama lain dalam mencapai efisiensi kerja karyawan
didalam perusahaan yakni pengawasan secara langsung dan pengawasan secara
tidak langsung (Siagian, 2003:114).
Pengawasan secara langsung yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri
oleh pimpinan. Dalam hal ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan
Pengawasan dari jarak jauh. Di mana pengawasan ini dilakukan melalui laporan
yang disampaikan oleh para bawahan. Baik itu tertulis mau pun lisan.
Perlu adanya pengawasan atasan langsung/pimpinan yang mendidik dan
membimbing dan mengarahkan pencapaian hasil, agar pencapaian hasil bisa di
dapat kan secara maksimal. Dalam memaksimalkan pengawasan, perlu ada nya
diadakan evaluasi terhadap sub sub bagian pekerjaan tersebut, sehingga mendapat
panel standarisasi dalam melakukan evaluasi.
Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab,
rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa
monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk
bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi oleh karena
itu pengawasan dan evaluasi harus berjalan seiring. seperti pada sebuah program
monitoring tidak boleh dirancang tanpa jelas mengetahui bagaimana data dan
informasi akan dievaluasi dan tepat guna sebab ketidakmampuan dalam
mengumpulkan dan menyimpan data yang akan digunakan.
Menurut Sedarmayanti (2001 : 112) efisiensi kerja adalah perbandingan
terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh
pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan
hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja
yang maksimal. Jika suatu perusahaan melakukan pengawasan baik itu
pengawasan langsung maupun tidak langsung dengan maksimal maka akan
semakin tinggi pula tingkat efisiensi waktu dan juga kinerja karyawan pada
Berdasarkan uraian di atas maka dibuat kerangka konseptual sebagai
berikut:
Sumber: Siagian (2003:114) dan Sudarmayanti (2001 : 112) diolah.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Menurut Sumarsono (2004 : 30), hipotesis adalah pernyataan dugaan
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih dengan kata lain hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, berdasarkan
teori yang ada. Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Pengawasan dan Evaluasi berpengaruh positif terhadap Efisiensi kerja karyawan pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga”.
Efisiensi Kerja (Y)
Evaluasi (X2)
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di CV. Aulia Karya Utama Sibolga Jalan. SM.
Raja Km. 4,5 Sarudik.
b. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2010 sampai Maret 2011.
3.2 Batasan operasional
Penelitian ini membahas tentang hubungan pengawasan dan evaluasi
yang merupakan variabel bebas (independent) dengan efisiensi kerja sebagai
variabel terikat (dependent) di CV. Aulia Karya Utama Sibolga.
3.3 Definisi operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
a. Pengawasan (X1)
Pengawasan adalah memantau aktivitas/pekerjaan karyawan untuk
menjaga perusahaan agar tetap berjalan kearah pencapaian tujuan perusahaan.
Pengawasan sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan
operasionalnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan dengan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan
tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapan oleh perusahaan
sebelumnya (Siagian, 2003 : 112).
1) Pengawasan langsung
Yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan. Dalam hal
ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang
dijalankan oleh bawahan.
2) Pengawasan tidak langsung
Yaitu pengawasan dari jarak jauh. dimana pengawasan ini dilakukan
melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan. Baik itu
tertulis mau pun lisan.
b. Evaluasi (X2)
Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab,
rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa
monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk
bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi oleh karena
itu Pengawasan dan Evaluasi harus berjalan seiring seperti pada sebuah
program pengawasan tidak boleh dirancang tanpa jelas mengetahui bagaimana
data dan informasi akan dievaluasi dan tepat guna sebab ketidak mampu dalam
mengumpulkan dan menyimpan data yang akan digunakan.
c. Efisiensi Kerja (Y)
Menurut Sedarmayanti (2001 : 112) Efisiensi Kerja adalah
perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang
dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal
mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan
kualitas cara kerja yang maksimal.
1) Waktu
Yaitu hasil kerja berdasarkan patokan ukuran yang diinginkan untuk
memperoleh sesuatu.
2) Kinerja
Yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan.
3.4 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian menggunakan skala likert sebagai alat ukur. Skala likert
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004:86)
untuk keperluan analisis kuantitatif maka diberi lima alternatif jawaban kepada
responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5.
Adapun skor yang diberikan dapat dilihat dari Tabel 1.3 sebagai berikut :
Tabel 3.1
Alternatif Jawaban Responden 1
Sumber : Sugiyono, 2004 : 86
Berdasarkan uraian di atas, maka secara keseluruhan variabel, indikator
variabel, definisi operasional variabel, dan skala pengukurannya dapat dilihat dari
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel Indikator Definisi Operasional Variabel Skala Pengukuran
a. Pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan
b. Pengawasan yang dilakukan dari jarak jauh oleh pimpinan
Skala Likert
a. Apakah evaluasi penting bagi kerja anda
b. Kinerja anda meningkat setelah dilakukan evaluasi akhir
c. Bekerja lebih baik setelah dievaluasi.
d. Lebih bertanggung jawab
dengan pekerjan anda Skala Likert
Variabel Efisiensi Kerja (Y)
a. Waktu
b. Kinerja
a. Hasil kerja berdasarkan patokan ukuran yang
diinginkan untuk
memperoleh sesuatu
b. Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
Skala Likert
Sumber : Siagian (2003 : 113) dan Sedarmayanti (2001 : 112) diolah
3.5 Populasi dan sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan CV. Aulia Karya
masing-penulis memasukkan semua anggota populasi menjadi sampel, karena jumlah
populasi relatif kecil. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2004 : 73).
3.6 Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Data Primer
Data yang diperolah langsung dari responden malalui kuisioner atau
pertanyaan tentang variabel yang diteliti dan wawancara langsung dengan
atasan.
b) Data Skunder
Data yang diperoleh dari buku pedoman dari perusahaan (sejarah
perusahaan, struktur organisasi, dan lain-lain), buku ilmiah dan literatur
lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah penelitian.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
a) Daftar Pertanyaan (kuesioner)
Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan atau pernyataan sistematis dan tertulis kepada responden
untuk dijawab.
b) Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan
mendapatkan data-data yang akurat seperti masalah pengawasan di
perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan lain-lain.
c) Studi Dokumentasi,
Yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara membaca,
mempelajari dokumen, buku-buku, literature yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknis analisis data yang peneliti gunakan berpedoman pada
(Sugiyono 2004 : 181) bahwa, untuk menguji hipotesis dan menganalisis data
penelitian yang bersifat hubungan (associative) maka dapat dianalisis dengan
metode sebagai berikut:
a) Metode Analisis Deskriptif
Metode penganalisisan data dengan cara menyusun data,
mengelompokkannya selanjutnya menginterprestasikannya sehingga
diperoleh gambaran sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.
b) Analisis Statistik Metode Regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas dan variabel
tidak bebas dengan menggunakan metode regresi berganda (Multiply
Regression) dengan menggunakan bantuan SPSS versi 12.0.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Yi = Efesiensi Kerja
a = Konstanta
b1,b2 = Koefesien regresi
X1 = Monitoring
X2 = Evaluasi
e = Standart Error
c) Pengujian Hipotesis
1) Uji t (Uji Parsial)
Dilakukan uji t, yaitu secara parsial untuk membuktikan
hipotesis awal tentang hubungan pengawasan sebagai variabel bebas
terhadap efisiensi kerja sebagai variabel terikatnya.
Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap (Y).
Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%
Uji F stastistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari
seluruh variabel bebas (Xi) secara bersama-sama (serentak) terhadap
variable tidak bebas (Yi).
H0 : b1, b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak
bebas (Yi).
Ha : b1, b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara
bersama-sama dari seluruh variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas
(Yi).
Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
Ho diterima jika F hitung < F tabel
Ha diterima jika F hitung > F tabel
Pada tingkat kepercayaan 95%
3) Identifikasi Determinan (R²)
Untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam
menerangkan variabel terikat. Jika (R²) semakin besar atau mendekati
satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah
besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang
digunakan semakin mengecil atau mendekati nol maka dapat dikatakan
bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1Sejarah singkat perusahaan
Untuk membangun suatu usaha tentunya memerlukan modal serta waktu
yang tidak sedikit, diperlukan suatu keberanian untuk mengambil suatu resiko
dalam setiap membuka ataupun merealisasikan suatu usaha baru apalagi dimana
orang yang akan membukanya belum memiliki pengalaman sama sekali dalam
bidang usaha tersebut. Berdasarkan hal tersebut Bapak H. Janwar Tanjung
memulai merintis usaha yang dilakoni nya hingga saat ini. Usaha yang dirintis
Bapak H. Janwar Tanjung dimulai dari keahliannya mengenai mesin-mesin.
Beliau memulai usaha bengkel mobil di Sibolga pada awal tahun 80-an dan sangat
menekuni keahlian dan usahanya tersebut untuk pengembangan ke depannya.
Seiring mulai ramainya aktivitas antar kota dan kabupaten pada saat itu,
maka usaha yang dirintis bapak H. Janwar Tanjung mulai mengalami kenaikan,
pada awal tahun 1985 Beliau mulai mengembangkan usahanya dengan membuka
toko spareparts mobil, truk dan sebagainya dibidang otomotif. Alasan beliau
untuk membuka toko karena sebagai pelengkap dari usaha bengkel beliau
sehingga orang yang datang ke bengkel tidak perlu lagi untuk membeli suku
cadang dari toko lainnya diluar Sibolga, dan tingkat pendapatan daerah juga
meningkat pada tahun tersebut sehingga tingginya permintaan
masyarakat sibolga dan sekitarnya pada suku cadang dan perbaikan mobil-mobil
tersebut.
Beliau terus menekuni dan mengembangkan usahanya tersebut, karena
semakin banyak juga permintaan akan mobil ke kota Sibolga, beliau juga akhirnya
menemukan relasi dari Medan untuk mejualkan mobil-mobil bekas ke Sibolga
melalui Bapak H. Janwar Tanjung. Akhirnya ada 3 (tiga) jenis usaha yg dilakoni
oleh beliau pada saat itu bengkel mobil, toko spareparts, dan agen jual beli mobil
baru dan bekas.
Seiring bertambahnya penduduk dan ekonomi, pada tahun-tahun
berikutnya semakin banyak juga orang yang melakoni usaha tersebut, mulai
banyak bermunculan bengkel-bengkel baru dan took-toko baru, persaingan usaha
pun semakin ketat pada awal tahun 1990.
Dari tahun 1990 beliau mulai mengumpulkan dana dengan tidak lagi
menambah barang dan pasokan pada bengkel dan toko sparepartsnya, beliau
mulai mendekati dan belajar untuk ikut serta pada proyek-proyek pembangunan di
Sibolga dan proyek-proyek yang datangnya dari pemerintah.
Berdasarkan pengalaman dan relasi yang dianggap cukup, pada tahun
1997 Bapak H. Janwar Tanjung mendapat suntikan motivasi dari saudara beliau
Alm. H. Rusmin Tanjung untuk membuka usaha sewa menyewa alat-alat berat.
Saudara beliau tersebut sudah lama terlebih dahulu berkecimpung pada usaha alat
menjual 1 (satu) unit Excavator-200 Hitachi miliknya kepada beliau
untuk bisa memulai usahanya, dan tidak terlalu terbebani masalah pembayarannya
karena mendapatkan alat tersebut dari saudara kandung sendiri diman usaha
cantractor seperti ini masih baru sekali pada kota Sibolga pada tahun 1997
tersebut, dan akhirnya Bapak H. Janwar Tanjung memberi nama usahanya CV.
Aulia Karya Utama Sibolga. Dimana CV. Aulia Karya Utama ini merupakan
perusahaan swasta yang pertama di Sibolga dan bergerak dibidang, General
Contractor, General Trade, Supplier parts, Engine Diesel & menyewakan
alat-alat berat yang didirikan pada Tahun 1998 oleh Bapak H. Janwar Tanjung di
Sibolga.
4.1.2Latar Belakang Perusahaan
Adapun latar belakang pendirian usaha CV. Aulia Karya Utama Sibolga
ini adalah:
a. Belum adanya perusahaan sejenis di kota sibolga, namun permintaan
akan penggunaan jasa sangat tinggi, pangsa pasar juga mempunyai
prospek yang baik.
b. Alasan lain nya adalah, semakin berkembang nya suatu daerah
dipastikan akan melakukan pembangunan pembangunan di daerah
terkait, sehingga penggunaan sewa alat-alat berat akan banyak
digunakan.
c. Belum ada nya alat-alat berat tersebut di pemerintahan kota Sibolga di
d. Jauhnya jarak tempuh Sibolga – Medan dan kondisi jalan yang sangat
jelek pada saat itu, sehingga bila memerlukan alat berat tersebut sangat
makan waktu juga biaya.
e. Lokasi Kota Sibolga yang berdekatan dengan laut dan gunung sangat
menjanjikan untuk pembangunan ke depannya menggunakan alat-alat
berat seperti ini.
4.1.3Struktur Organisasi
Usaha CV. Aulia Karya Utama Sibolga merupakan usaha yang masih
bersifat sederhana, namun perusahaan ini memiliki sistem manajemen yang cukup
baik. Meskipun struktur organisasi tidak yang tertulis, namun usaha ini dapat terus
berjalan. Struktur organisasi perusahaan ini dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:
Pembayaran
Struktur manajemen perusahaan belum melakukan manajemen secara
maksimal, umumnya pemilik terjun langsung didalam operasional perusahaan
sehari-hari, sub pembagian tugas karyawan juga mengalami timpang tindih di
dalam melaksanakan tugasnya.
CV. Aulia karya Utama dalam perkembangannya bermula dengan
fasilitas dan asset yang belum sempurna namun berkat kemauan serta keyakinan
pemilik perusahaan serta karyawan maka CV. Aulia Karya Utama Sibolga mulai
menambah armada yang telah dimiliki sebelum nya dengan penambahan armada
dan penggantian armada yang lama menjadi terbaru maka hingga sekarang ini
perusahaan masih dapat kepercayaan dari pelanggan pelanggan yang notabene nya
melaksanakan proyek proyek yang berskala menengah dan besar seperti
pengerjaan lahan perkebunan, pembuatan jalan, pembuatan jembatan dan
sebagainya.
Jumlah armada dan tenaga kerja yang di miliki perusahaan sekarang ini adalah: Tabel 4.1
Jumlah Armada pada CV. Aulia Karya Utama Sibolga
Sumber: Data Internal CV. Aulia Karya Utama Sibolga
ARMADA JUMLAH
Dump Truck 7
Excavator 5
Proses pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh tenaga operator, yang di
dukung oleh asisten/kernet dan tenaga teknis. Untuk pengoperasian 1 dump truck,
yang berfungsi untuk mengangkat material-material pekerjaan, umumnya
dilakukan oleh 2 orang, 1 orang sebagai supir dan 1 orang lagi sebagai kernek.
Untuk operasional excavator, tenaga operasional yang dibutuhkan juga
tidak terlalu berbeda dengan operasional dump truck, namun untuk tenaga kernek
digantikan oleh tenaga teknis dalam mendukung pekerjaan-pekerjaan yang
dilakukan.
Penyewaan umum nya dilakukan dengan metode sewa per bulan atau
sama dengan maksimal 200 jam dan minimal seminggu atau 50 jam untuk
excavator. Dikarenakan umumnya pelaksanaan pekerjaan memerlukan waktu
yang lebih panjang ,sedangkan untuk penyewaan dump truck, penyewaannya
berdasarkan harian,minggua n, dan bulanan.
Dump truck berfungsi sebagai pengangkat material-material yang telah
di bersihkan oleh excavator, umumnya material tersebut bersifat batuan keras,
pasir, dan sebagainya. CV Aulia Karya Utama Sibolga memiliki keunggulan
perlengkapan peralatan di bandingkan dengan perusahaan sejenis pada tahun 1999
- 2002. Umumnya perusahaan sejenis hanya memiliki 1 jenis peralatan, yaitu
excavator saja ataupun dump truck saja.
Pelaksaan kegiatan setiap karyawan telah dibagi menurut kemampuanya
1. Tenaga operator (operator excavator), yang bertugas untuk
mengoperasikan alat-alat berat seperti excavator.
2. Tenaga supir (dump truck), yang bertugas untuk menjalankan dump truck
dan merawat mesinnnya.
3. Asissten (asissten/kernet), yang bertugas untuk membantu mengamankan,
melancarkan pengoperasian alat-alat berat dan dump truck selama dalam
pekerjaan dan di daerah sekitar wilayah operasi alat-alat berat bekerja.
4. Tenaga mekanik, yang bertugas untuk memperbaiki alat-alat berat dan
dump truck apabila rusak pada saat bekerja, di mana mekanik disini harus
siap kapan diperlukan.
5. Pengawas lapangan, yang bertugas untuk mengawasi jam kerja dan
melancarkan pekerjaan alat-alat berat juga dump truck dalam penyelesaian
pekerjaannya.
6. Konsultan
Untuk proyek besar seperti dari Pemerintah Kota setempat, dimana
konsultan disini bertugas untuk membuat proposal penawaran kerja dan
maket juga hitungan jam dan kubikasi untuk diajukan kepada Pemko
setempat, dan menyusun laporan akhir dari pekerjaan yang dikerjakan.
7. Sekretaris, yang bertugas mendata dan melaporkan hasil kerja semua
karyawan kepada pimpinan setelah menerima laporan penyelesaian dari
pengawas lapangan.
8. Staff Administrasi, yang bertugas mengerjakan perihal surat menyurat,
berkas-berkas perusahaan, pajak usaha, gaji pegawai, dan sebagainya yang
berhubungan dengan data-data perusahaan.
4.1.4Kegiatan operasional
a) Karyawan
Usaha ini memiliki 33 orang karyawan. Terdiri dari:
• Tenaga operator = 5 orang
• Tenaga supir = 8 orang
• Tenaga kernek = 13 orang
• Tenaga mekanik = 2 orang
• Pengawas lapangan = 2 orang
• Konsultan = 1 orang
• Sekretaris = 1 orang
• Staff Administrasi = 1 orang
Total karyawan yang dimiliki adalah 33 orang. Dan dikarenakan
perusahaan yang bergerak dibidang sewa menyewa alat-alat berat maka
kebanyakan pekerja yang dimiliki adalah merupakan pekerja lapangan.
b) Kegiatan Usaha
Dalam melaksanakan operasional, setiap karyawan melakukan
tugas-tugas berdasarkan keahliannya masing-masing, 1 orang tenaga supir untuk
pengoperasiannya selalu di dampingi oleh 1 orang tenaga kernet. 1 orang
operator excavator, di dampingi oleh 1 orang kernek dan 1 orang mekanik selalu
siap di tempat. Sebagai contoh : penyewaan 2 buah dump truck dan 1 buah
satu perusahaan menggunakan 2 orang supir, 3 orang kernet, 1 orang
operator , 1 mekanik dan 1 orang pengawas lapangan total = 8 orang.
c) Waktu
Waktu operasional di dalam melaksanakan pekerjaan umumnya
tergantung pada kesepakatan kedua belah pihak, terkadang ada pengerjaan yang
dilakukan pada malam hari (lembur), namun umumnya pekerjaan dilaksanakan
dari jam 08.00 s/d 16.00 WIB.
4.1.5Visi dan misi perusahaan
Visi dan misi perusahaan ini adalah untuk mengembangkan perusahaan
di kota Sibolga dan meluaskan jaringan ke luar daerah Sibolga, untuk
meningkatkan taraf hidup keluarga pemilik perusahaan, dan para pekerja
perusahaan, juga untuk membuka lowongan pekerjaan dan meningkatkan
pembangunan kota Sibolga.
4.1.6Kendala
Operasional perusahaan rentang terhadap tindakan manipulasi, baik
dilakukan secara internal maupun eksternal, penghitungan pekerjaan umumnya
dilaksanakan berdasarkan jam, untuk itu, pelaksanaan operasional yang baik
sangat di perlukan di dalam membangun kepercayaan yang dibangun antara
kedua belah pihak, hal lain nya yang sangat perlu di perhatikan adalah,
operasional peralatan, didalam pelaksanaan, minyak yang digunakan serta
peralatan lainnya rentan terhadap manipulasi oleh tenaga teknis dan operator,
dikarenakan setiap peralatan di berikan jatah minyak yang sesuai dalam