ANALISIS RISIKO PADA TRANSAKSI PASAR UANG DENGAN
METODE VALUE AT RISK (VAR)-HISTORICAL METHOD
SKRIPSI
MULIATI TAMBUSE 030803026
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2007
ANALISIS RISIKO PADA TRANSAKSI PASAR UANG DENGAN
METODE VALUE AT RISK (VAR)-HISTORICAL METHOD
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana
Sains
MULIATI TAMBUSE 030803026
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2007
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS RISIKO PADA TRANSAKSI PASAR
UANG DENGAN METODE VALUE AT RISK
(VAR)-HISTORICAL METHOD
Kategori : SKRIPSI
Nama : MULIATI TAMBUSE
Nomor Induk Mahasiswa : 030803026
Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Medan, September 2007
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Drs Henry R. Sitepu, MSc Drs H. Haluddin Pjt
NIP. 131 283 729 NIP.130 701 888
Diketahui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
Dr Saib Suwilo, MSc NIP. 131 796 149
i
PERNYATAAN
ANALISIS RISIKO PADA TRANSAKSI PASAR UANG DENGAN METODE VALUE AT RISK (VAR)-HISTORICAL METHOD
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, September 2007
MULIATI TAMBUSE 030803026
ii
PENGHARGAAN
Alhamdulillahirabbila’lamin, segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan berbagai rahmat dan nikmat-Nya kepada seluruh makhluk hidup, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Adapun judul yang saya pilih untuk skripsi ini adalah Analisis Risiko pada Transaksi Pasar Uang dengan Metode Value at Risk (VaR)-Historical Method.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar-nya kepada:
1. Bapak Drs H. Haluddin Pjt selaku pembimbing I dan Bapak Drs Henry Rani Sitepu, MSc selaku pembimbing II.
2. Bapak Dr Eddy Marlianto, MSc, dekan FMIPA USU dan Bapak Dr Saib Suwilo, MSc, Ketua Departemen Matematika FMIPA USU
3. Penguji skripsi yaitu Bapak Prof Dr Herman Mawengkang dan Bapak Drs Suwarno Ariswoyo, MSi serta Bapak Drs Marwan Harahap, MEng dan Bapak Syahrial Lubis, MSi atas segala bantuan dan sumbang saran yang diberikan.
4. Kedua orangtua saya Ayahanda Anwar Tambuse dan Ibunda Nurbaiti Harahap, serta saudara-saudara saya: Junita, Hasyim, Habibah, Nismah, Nurlina Tambuse, ST, Rusbina, Dedi Asmara, dan teristimewa buat abang saya Najamuddin, AMd.
5. Sahabat-sahabat saya: Gustus Setiadi, Senama, Jumi, dan Aci. Juga kepa-da seluruh teman-teman saya seangkatan (stambuk 2003) kepa-dan teman-teman di Pers Mahasiswa SUARA USU yang selalu menemani di hari-hari yang saya lalui.
6. Seluruh Staf Pengajar Matematika di FMIPA USU beserta pegawai Admi-nistrasi serta seluruh pihak dan keluarga yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda dan jauh lebih baik dari Allah SWT. Akhir kata, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi perbaikan tulisan ini.
Medan, September 2007
Penulis,
Muliati Tambuse
iii
ABSTRAK
Metode pengukuran VaR-Historical Method merupakan metode yang menggu-nakan sekumpulan data historis aktual dari faktor pasar selama jangka waktu tertentu untuk menentukan aktual distribusi perubahan nilai portofolio. Nilai aktual portofolio yang diperoleh akan menghasilkan nilai positif (gain) atau (loss) sesuai perubahan aktual data yang digunakan. Selanjutnya nilai aktual porto-folio tersebut diurutkan dari positif terbesar sampai negatif terbesar. Sesuai dengan tingkat keyakinan yang dipilih maka akan diperoleh nilai VaR.
Dari nilaiVaRyang diperoleh maka dapat ditentukanCapital at Risk(CaR) dengan formula:
CaR= (99% Conf. Level) 1-day VaR x √10 x multiplication factor
Analisis risiko yang diterapkan untuk pasar uang berupa tingkat suku bu-nga deposito selama 12 bulan menghasilkanValue at Risk (VaR) risiko pasar se-besar Rp 351.942.500,00 dengan menggunakan tingkat kepercayaan 99%. Artinya maksimum potensial kerugian yang dihadapi bank untuk satu tahun ke depan, 99% kesempatannya tidak akan melebihi nilai Rp 351.942.500,00 atau hanya 1% potensial kerugian akan melebihi angka tersebut. Dari nilaiVaRdapat diketahui besarnya Cadangan Modal (Capital at Risk) yang harus disediakan bank untuk satu tahun ke depan adalah Rp 23.518.447.898,00
iv
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK iv
DAFTAR ISI vi
BAB
1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Tujuan Penelitian 3
1.3. Perumusan Masalah 3
1.4. Metode Penelitian 4
1.5. Pembatasan Masalah 4
1.6. Tinjauan Pustaka 4
1.7. Sistematika Penulisan 4
2. LANDASAN TEORI 6
2.1. Manajemen Risiko Pasar 6
2.2. Konsep Dasar Statistik 12
2.3. Pengukuran Risiko Pasar 15
2.4. Analisa Keputusan 24
3. PEMBAHASAN 26
3.1. Pengambilan Data 26
vi
3.2. Menghitung Value at Risk 28
3.3. Menghitung Capital at Risk 31
4. KESIMPULAN DAN SARAN 32
4.1. Kesimpulan 32
4.2. Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 34
vii
ABSTRAK
Metode pengukuran VaR-Historical Method merupakan metode yang menggu-nakan sekumpulan data historis aktual dari faktor pasar selama jangka waktu tertentu untuk menentukan aktual distribusi perubahan nilai portofolio. Nilai aktual portofolio yang diperoleh akan menghasilkan nilai positif (gain) atau (loss) sesuai perubahan aktual data yang digunakan. Selanjutnya nilai aktual porto-folio tersebut diurutkan dari positif terbesar sampai negatif terbesar. Sesuai dengan tingkat keyakinan yang dipilih maka akan diperoleh nilai VaR.
Dari nilaiVaRyang diperoleh maka dapat ditentukanCapital at Risk(CaR) dengan formula:
CaR= (99% Conf. Level) 1-day VaR x √10 x multiplication factor
Analisis risiko yang diterapkan untuk pasar uang berupa tingkat suku bu-nga deposito selama 12 bulan menghasilkanValue at Risk (VaR) risiko pasar se-besar Rp 351.942.500,00 dengan menggunakan tingkat kepercayaan 99%. Artinya maksimum potensial kerugian yang dihadapi bank untuk satu tahun ke depan, 99% kesempatannya tidak akan melebihi nilai Rp 351.942.500,00 atau hanya 1% potensial kerugian akan melebihi angka tersebut. Dari nilaiVaRdapat diketahui besarnya Cadangan Modal (Capital at Risk) yang harus disediakan bank untuk satu tahun ke depan adalah Rp 23.518.447.898,00
iv
ANALISIS RISIKO PADA TRANSAKSI PASAR UANG DENGAN
METODE VALUE AT RISK (VAR)-HISTORICAL METHOD
SKRIPSI
MULIATI TAMBUSE 030803026
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2007
ANALISIS RISIKO PADA TRANSAKSI PASAR UANG DENGAN
METODE VALUE AT RISK (VAR)-HISTORICAL METHOD
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana
Sains
MULIATI TAMBUSE 030803026
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2007
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS RISIKO PADA TRANSAKSI PASAR
UANG DENGAN METODE VALUE AT RISK
(VAR)-HISTORICAL METHOD
Kategori : SKRIPSI
Nama : MULIATI TAMBUSE
Nomor Induk Mahasiswa : 030803026
Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Medan, September 2007
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Drs Henry R. Sitepu, MSc Drs H. Haluddin Pjt
NIP. 131 283 729 NIP.130 701 888
Diketahui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
Dr Saib Suwilo, MSc NIP. 131 796 149
i
PERNYATAAN
ANALISIS RISIKO PADA TRANSAKSI PASAR UANG DENGAN METODE VALUE AT RISK (VAR)-HISTORICAL METHOD
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, September 2007
MULIATI TAMBUSE 030803026
ii
PENGHARGAAN
Alhamdulillahirabbila’lamin, segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan berbagai rahmat dan nikmat-Nya kepada seluruh makhluk hidup, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Adapun judul yang saya pilih untuk skripsi ini adalah Analisis Risiko pada Transaksi Pasar Uang dengan Metode Value at Risk (VaR)-Historical Method.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar-nya kepada:
1. Bapak Drs H. Haluddin Pjt selaku pembimbing I dan Bapak Drs Henry Rani Sitepu, MSc selaku pembimbing II.
2. Bapak Dr Eddy Marlianto, MSc, dekan FMIPA USU dan Bapak Dr Saib Suwilo, MSc, Ketua Departemen Matematika FMIPA USU
3. Penguji skripsi yaitu Bapak Prof Dr Herman Mawengkang dan Bapak Drs Suwarno Ariswoyo, MSi serta Bapak Drs Marwan Harahap, MEng dan Bapak Syahrial Lubis, MSi atas segala bantuan dan sumbang saran yang diberikan.
4. Kedua orangtua saya Ayahanda Anwar Tambuse dan Ibunda Nurbaiti Harahap, serta saudara-saudara saya: Junita, Hasyim, Habibah, Nismah, Nurlina Tambuse, ST, Rusbina, Dedi Asmara, dan teristimewa buat abang saya Najamuddin, AMd.
5. Sahabat-sahabat saya: Gustus Setiadi, Senama, Jumi, dan Aci. Juga kepa-da seluruh teman-teman saya seangkatan (stambuk 2003) kepa-dan teman-teman di Pers Mahasiswa SUARA USU yang selalu menemani di hari-hari yang saya lalui.
6. Seluruh Staf Pengajar Matematika di FMIPA USU beserta pegawai Admi-nistrasi serta seluruh pihak dan keluarga yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda dan jauh lebih baik dari Allah SWT. Akhir kata, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi perbaikan tulisan ini.
Medan, September 2007
Penulis,
Muliati Tambuse
iii
ABSTRAK
Metode pengukuran VaR-Historical Method merupakan metode yang menggu-nakan sekumpulan data historis aktual dari faktor pasar selama jangka waktu tertentu untuk menentukan aktual distribusi perubahan nilai portofolio. Nilai aktual portofolio yang diperoleh akan menghasilkan nilai positif (gain) atau (loss) sesuai perubahan aktual data yang digunakan. Selanjutnya nilai aktual porto-folio tersebut diurutkan dari positif terbesar sampai negatif terbesar. Sesuai dengan tingkat keyakinan yang dipilih maka akan diperoleh nilai VaR.
Dari nilaiVaRyang diperoleh maka dapat ditentukanCapital at Risk(CaR) dengan formula:
CaR= (99% Conf. Level) 1-day VaR x √10 x multiplication factor
Analisis risiko yang diterapkan untuk pasar uang berupa tingkat suku bu-nga deposito selama 12 bulan menghasilkanValue at Risk (VaR) risiko pasar se-besar Rp 351.942.500,00 dengan menggunakan tingkat kepercayaan 99%. Artinya maksimum potensial kerugian yang dihadapi bank untuk satu tahun ke depan, 99% kesempatannya tidak akan melebihi nilai Rp 351.942.500,00 atau hanya 1% potensial kerugian akan melebihi angka tersebut. Dari nilaiVaRdapat diketahui besarnya Cadangan Modal (Capital at Risk) yang harus disediakan bank untuk satu tahun ke depan adalah Rp 23.518.447.898,00
iv
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK iv
DAFTAR ISI vi
BAB
1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Tujuan Penelitian 3
1.3. Perumusan Masalah 3
1.4. Metode Penelitian 4
1.5. Pembatasan Masalah 4
1.6. Tinjauan Pustaka 4
1.7. Sistematika Penulisan 4
2. LANDASAN TEORI 6
2.1. Manajemen Risiko Pasar 6
2.2. Konsep Dasar Statistik 12
2.3. Pengukuran Risiko Pasar 15
2.4. Analisa Keputusan 24
3. PEMBAHASAN 26
3.1. Pengambilan Data 26
vi
3.2. Menghitung Value at Risk 28
3.3. Menghitung Capital at Risk 31
4. KESIMPULAN DAN SARAN 32
4.1. Kesimpulan 32
4.2. Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 34
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar uang merupakan pertemuan antara pihak yang bersuplus dana dengan
pi-hak yang berdefisit dana, dimana dana yang tersedia berjangka pendek. Dengan
demikian pasar uang mempunyai ciri-ciri jangka waktu dana yang pendek, tidak
terikat pada tempat tertentu, pada umumnya supply dan demand bertemu
se-cara langsung. Dengan adanya pasar uang maka pihak yang mendapat manfaat
adalah pihak yang kekurangan dana, pihak yang kelebihan dana, dan pihak
per-bankan. Pihak yang kekurangan dana mendapat manfaat berupa mudah dan
cepat mengatasi kesulitan keuangan dan biaya relatif aman. Sedangkan pihak
yang kelebihan dana mendapat manfaat berupa berpeluang menambah
penda-patan dan dapat mengurangi risiko finansial. Bagi perbankan, manfaat yang
diperoleh ialah membantu melaksanakan kebijakan moneter dan sebagai sarana
pendukung pelayanan kepada masyarakat.
Dengan demikian dapat dikatakan perbankan merupakan suatu industri
yang syarat dengan risiko terutama risiko yang melibatkan pengelolaan uang
masyarakat dalam bentuk berbagai investasi seperti penanaman dana, pembelian
surat-surat berharga, dll. Besar kecilnya risiko yang terjadi tergantung dari besar
kecilnya berbagai faktor terkait misalnya kemampuan dan kejelian manajemen
dalam mengelola semua kegiatan bank.
Untuk meminimalisir risiko-risiko yang terjadi maka manajemen harus
memi-liki keahlian dan keterampilan yang memadai agar risiko yang mungkin terjadi
2
Salah satu upaya yang diterapkan dalam meminimalkan risiko tersebut adalah
pengukuran risiko. Penerapan manajemen risiko ini akan memberikan manfaat,
baik kepada perbankan maupun otoritas pengawasan bank. Bagi perbankan
sendiri penerapan manajemen risiko dapat memberikan manfaat berupa
gam-baran kepada pengelola bank mengenai kemungkinan adanya kerugian di masa
yang akan datang.
Prinsip kehati-hatian oleh bank diantaranya diimplementasikan melalui
ke-mampuan bank untuk mengelola portofolio pasar yang dimiliki sehingga risiko
yang berpotensi untuk terjadi dapat diukur dan dikontrol. Risiko pasar dikelola
dengan melakukan pemantauan, pengukuran, dan penilaian atas berbagai faktor
risiko terkait secara harian.
Untuk melindungi bank dari risiko terjadinya kerugian maka bank harus
mengalokasi modal dalam risiko pasar. Alokasi modal risiko pasar ini disebut
Market Risk Capital Charge(MRCC). Sesuai dengan rekomendasiBasic Comitte
on Banking Supervisionyang tertuang dalam dokumenNew Basle Capital Accord
(NBCA)2001, disebutkan bahwa perhitungan kecukupan modal atau yang biasa
disebut denganCAR(Capital Adequoty Ratio) bank mengalami penyempurnaan
dengan mempertimbangkan lebih dalam perhitungancharge provisionpada risiko
pasar dan risiko operasional. Dengan minimum pencapaian sebesar 8 .Rumusan
Rasio Kecukupan Modal (CAR) menurutNBCA 2001 adalah:
CAR= M odal
Credit Risk Charge +M arket Risk Charge +Operational Risk Charge ≥8
3
Penghitungan CAR dengan rumusan di atas mulai diberlakukan dan
di-terapkan oleh Bank Umum di Indonesia pada tahun 2008.
Untuk meminimumkan risiko pasar dibutuhkan pendekatan statistik yang
dikenal dengan metode Value at Risk (VaR) pada risiko pasar. Oleh sebab itu,
penulis tertarik mengangkat masalah ini untuk dituangkan sebagai Tugas Akhir
II dengan judul Analisis Risiko pada Transaksi Pasar Uang dengan MetodeValue
at Risk (VaR)-Historical Method.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. memanfaatkan suatu model matematika pada transaksi pasar uang dengan
menggunakan metode Value at Risk-Historical Method yang dapat
digu-nakan dalam pengambilan keputusan untuk menjaga agar semua aktifitas
pasar uang di masa yang akan datang tidak menimbulkan kerugian yang
dapat mengancam kelangsungan operasional suatu bank.
2. dapat memberikan kontribusi untuk bahan diskusi apabila ingin
memper-oleh perbandingan antara aplikasi metode yang dipakai penulis dengan
metode-metodeVaR yang lain dalam kasus yang sama.
1.3 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis risiko terhadap portofolio
di pasar uang yaitu tingkat suku bunga deposito agar bank dapat meminimalisir
risiko yang terjadi di masa yang akan datang berdasarkan nilai Value at Risk
yang diperoleh. Adapun analisis risiko pasar yang diterapkan penulis adalah
pengukuran risiko dengan menggunakan metodeVAR(Value At Risk)-Historical
Method.
4
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam tugas akhir ini adalah
pengukur-an risiko pasar dengpengukur-an modelValue at Risk(VaR)-Historical Method. Penerapan
metode tersebut menggunakan studi kasus dan data yang digunakan berupa data
tingkat suku bunga deposito sebuah bank fiktif (sebut saja Bank ABC) selama
1 tahun (penempatan 12 bulan), namun memiliki kesamaan kasus.
1.5 Pembatasan Masalah
Agar masalah ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka dari
be-berapa faktor pasar di dunia perbankan penulis membatasi masalah hanya pada
penganalisaan data tingkat suku bunga deposito Bank ABC selama 1 tahun
(penempatan 12 bulan).
1.6 Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan literatur dari buku-buku
dan jurnal yang berasal dari dosen maupun internet. Dalam sebuah jurnal
dise-butkan bahwa salah satu aspek penting dalam analisis risiko keuangan adalah
perhitunganValue at Risk, yang merupakan pengukuran kemungkinan kerugian
terburuk dalam kondisi pasar yang normal pada kurun waktu Tdengan tingkat
kepercayaan tertentu (Yohannes dan Hokky, 2006).
Umumnya, portofolio dengan hasil volatilitas yang sama mempunyai VaR
yang berbeda. Demikian juga sebaliknya, portofolio dengan VaR yang sama
dapat memiliki nilai volatilitas yang berbeda (Rene M. Stulz, 2003).
1.7 Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini ditulis dalam beberapa bab yang berisikan sub-sub yang telah
disusun sedemikian rupa guna memudahkan pembaca untuk memahami isi tulisan
ini.
5
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, perumusan
masa-lah, metode penelitian, pembatasan masamasa-lah, tinjauan pustaka, dan
sistema-tika penulisan.
2. BAB 2 LANDASAN TEORI
Berisi tentang suatu tinjauan yang merupakan uraian teori dari semua hal
yang dibutuhkan untuk diterapkan dalam pengolahan dan penganalisaan
data.
3. BAB 3 PENGOLAHAN DATA
Berisi pembahasan tentang pengambilan data dan pengolahan data yang
nantinya akan menghasilkan suatu kesimpulan dari hasil pembahasan dan
penganalisaan data yang tersedia.
4. BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini adalah bab penutup yang memuat suatu kesimpulan dari seluruh
pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang
dida-pat.
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK iv
DAFTAR ISI vi
BAB
1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Tujuan Penelitian 3
1.3. Perumusan Masalah 3
1.4. Metode Penelitian 4
1.5. Pembatasan Masalah 4
1.6. Tinjauan Pustaka 4
1.7. Sistematika Penulisan 4
2. LANDASAN TEORI 6
2.1. Manajemen Risiko Pasar 6
2.2. Konsep Dasar Statistik 12
2.3. Pengukuran Risiko Pasar 15
2.4. Analisa Keputusan 24
3. PEMBAHASAN 26
3.1. Pengambilan Data 26
vi
3.2. Menghitung Value at Risk 28
3.3. Menghitung Capital at Risk 31
4. KESIMPULAN DAN SARAN 32
4.1. Kesimpulan 32
4.2. Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 34
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar uang merupakan pertemuan antara pihak yang bersuplus dana dengan
pi-hak yang berdefisit dana, dimana dana yang tersedia berjangka pendek. Dengan
demikian pasar uang mempunyai ciri-ciri jangka waktu dana yang pendek, tidak
terikat pada tempat tertentu, pada umumnya supply dan demand bertemu
se-cara langsung. Dengan adanya pasar uang maka pihak yang mendapat manfaat
adalah pihak yang kekurangan dana, pihak yang kelebihan dana, dan pihak
per-bankan. Pihak yang kekurangan dana mendapat manfaat berupa mudah dan
cepat mengatasi kesulitan keuangan dan biaya relatif aman. Sedangkan pihak
yang kelebihan dana mendapat manfaat berupa berpeluang menambah
penda-patan dan dapat mengurangi risiko finansial. Bagi perbankan, manfaat yang
diperoleh ialah membantu melaksanakan kebijakan moneter dan sebagai sarana
pendukung pelayanan kepada masyarakat.
Dengan demikian dapat dikatakan perbankan merupakan suatu industri
yang syarat dengan risiko terutama risiko yang melibatkan pengelolaan uang
masyarakat dalam bentuk berbagai investasi seperti penanaman dana, pembelian
surat-surat berharga, dll. Besar kecilnya risiko yang terjadi tergantung dari besar
kecilnya berbagai faktor terkait misalnya kemampuan dan kejelian manajemen
dalam mengelola semua kegiatan bank.
Untuk meminimalisir risiko-risiko yang terjadi maka manajemen harus
memi-liki keahlian dan keterampilan yang memadai agar risiko yang mungkin terjadi
2
Salah satu upaya yang diterapkan dalam meminimalkan risiko tersebut adalah
pengukuran risiko. Penerapan manajemen risiko ini akan memberikan manfaat,
baik kepada perbankan maupun otoritas pengawasan bank. Bagi perbankan
sendiri penerapan manajemen risiko dapat memberikan manfaat berupa
gam-baran kepada pengelola bank mengenai kemungkinan adanya kerugian di masa
yang akan datang.
Prinsip kehati-hatian oleh bank diantaranya diimplementasikan melalui
ke-mampuan bank untuk mengelola portofolio pasar yang dimiliki sehingga risiko
yang berpotensi untuk terjadi dapat diukur dan dikontrol. Risiko pasar dikelola
dengan melakukan pemantauan, pengukuran, dan penilaian atas berbagai faktor
risiko terkait secara harian.
Untuk melindungi bank dari risiko terjadinya kerugian maka bank harus
mengalokasi modal dalam risiko pasar. Alokasi modal risiko pasar ini disebut
Market Risk Capital Charge(MRCC). Sesuai dengan rekomendasiBasic Comitte
on Banking Supervisionyang tertuang dalam dokumenNew Basle Capital Accord
(NBCA)2001, disebutkan bahwa perhitungan kecukupan modal atau yang biasa
disebut denganCAR(Capital Adequoty Ratio) bank mengalami penyempurnaan
dengan mempertimbangkan lebih dalam perhitungancharge provisionpada risiko
pasar dan risiko operasional. Dengan minimum pencapaian sebesar 8 .Rumusan
Rasio Kecukupan Modal (CAR) menurutNBCA 2001 adalah:
CAR= M odal
Credit Risk Charge +M arket Risk Charge +Operational Risk Charge ≥8
3
Penghitungan CAR dengan rumusan di atas mulai diberlakukan dan
di-terapkan oleh Bank Umum di Indonesia pada tahun 2008.
Untuk meminimumkan risiko pasar dibutuhkan pendekatan statistik yang
dikenal dengan metode Value at Risk (VaR) pada risiko pasar. Oleh sebab itu,
penulis tertarik mengangkat masalah ini untuk dituangkan sebagai Tugas Akhir
II dengan judul Analisis Risiko pada Transaksi Pasar Uang dengan MetodeValue
at Risk (VaR)-Historical Method.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. memanfaatkan suatu model matematika pada transaksi pasar uang dengan
menggunakan metode Value at Risk-Historical Method yang dapat
digu-nakan dalam pengambilan keputusan untuk menjaga agar semua aktifitas
pasar uang di masa yang akan datang tidak menimbulkan kerugian yang
dapat mengancam kelangsungan operasional suatu bank.
2. dapat memberikan kontribusi untuk bahan diskusi apabila ingin
memper-oleh perbandingan antara aplikasi metode yang dipakai penulis dengan
metode-metodeVaR yang lain dalam kasus yang sama.
1.3 Perumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis risiko terhadap portofolio
di pasar uang yaitu tingkat suku bunga deposito agar bank dapat meminimalisir
risiko yang terjadi di masa yang akan datang berdasarkan nilai Value at Risk
yang diperoleh. Adapun analisis risiko pasar yang diterapkan penulis adalah
pengukuran risiko dengan menggunakan metodeVAR(Value At Risk)-Historical
Method.
4
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam tugas akhir ini adalah
pengukur-an risiko pasar dengpengukur-an modelValue at Risk(VaR)-Historical Method. Penerapan
metode tersebut menggunakan studi kasus dan data yang digunakan berupa data
tingkat suku bunga deposito sebuah bank fiktif (sebut saja Bank ABC) selama
1 tahun (penempatan 12 bulan), namun memiliki kesamaan kasus.
1.5 Pembatasan Masalah
Agar masalah ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka dari
be-berapa faktor pasar di dunia perbankan penulis membatasi masalah hanya pada
penganalisaan data tingkat suku bunga deposito Bank ABC selama 1 tahun
(penempatan 12 bulan).
1.6 Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan literatur dari buku-buku
dan jurnal yang berasal dari dosen maupun internet. Dalam sebuah jurnal
dise-butkan bahwa salah satu aspek penting dalam analisis risiko keuangan adalah
perhitunganValue at Risk, yang merupakan pengukuran kemungkinan kerugian
terburuk dalam kondisi pasar yang normal pada kurun waktu Tdengan tingkat
kepercayaan tertentu (Yohannes dan Hokky, 2006).
Umumnya, portofolio dengan hasil volatilitas yang sama mempunyai VaR
yang berbeda. Demikian juga sebaliknya, portofolio dengan VaR yang sama
dapat memiliki nilai volatilitas yang berbeda (Rene M. Stulz, 2003).
1.7 Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini ditulis dalam beberapa bab yang berisikan sub-sub yang telah
disusun sedemikian rupa guna memudahkan pembaca untuk memahami isi tulisan
ini.
5
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, perumusan
masa-lah, metode penelitian, pembatasan masamasa-lah, tinjauan pustaka, dan
sistema-tika penulisan.
2. BAB 2 LANDASAN TEORI
Berisi tentang suatu tinjauan yang merupakan uraian teori dari semua hal
yang dibutuhkan untuk diterapkan dalam pengolahan dan penganalisaan
data.
3. BAB 3 PENGOLAHAN DATA
Berisi pembahasan tentang pengambilan data dan pengolahan data yang
nantinya akan menghasilkan suatu kesimpulan dari hasil pembahasan dan
penganalisaan data yang tersedia.
4. BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini adalah bab penutup yang memuat suatu kesimpulan dari seluruh
pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang
dida-pat.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Risiko Pasar 2.1.1 Definisi.
Manajemen risiko pasar merupakan serangkaian prosedur dan metodologi yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memantau, dan
mengenda-likan risiko pasar yang timbul dari kegiatan usaha bank.
Bagi perbankan, penerapan manajemen risiko pasar dapat memberikan
gambaran kepada pengelola bank mengenai kemungkinan kerugian bank di masa
yang akan datang, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan
sis-tematis yang didasarkan kepada ketersediaan informasi yang digunakan untuk
menilai risiko yang melekat pada instrumen atau kegiatan usaha bank yang relatif
kompleks serta menciptakan infrastruktur manajemen risiko yang kokoh dalam
rangka meningkatkan daya saing bank.
Bagi otoritas pengawasan bank, penerapan manajemen risiko akan
mem-permudah penilaian terhadap kemungkinan kerugian yang dihadapi bank yang
dapat mempengaruhi permodalan bank dan sebagai salah satu dasar penilaian
dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan bank.
Aktifitas yang terkait dengan risiko pasar antara lain:
1. Aktifitas Pasar Uang.
2. Aktifitas Pasar Modal.
7
2.1.2 Landasan Hukum.
Berkaitan dengan sangat besarnya risiko yang akan dihadapi oleh dunia usaha
khususnya dunia usaha perbankan maka Bank Indonesia telah mengeluarkan
Peraturan Bank Indonesia, antara lain:
1. Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum.
2. Nomor 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Kewajiban
Penyedia-an Modal Minimum BPenyedia-ank Umum dengPenyedia-an MemperhitungkPenyedia-an Risiko Pasar
(Market Risk).
3. Nomor 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Posisi Devisa Netto
Bank Umum.
4. SE BI Nomor 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/15/PBI/2005 tentang Jumlah Modal
Inti Minimum Bank Umum Gubernur Bank Indonesia.
2.1.3 Ruang Lingkup.
Ruang Lingkup Manajemen Risiko meliputi:
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit.
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian
Risiko.
4. Sistem Pengendalian Intern dan Menyeluruh.
8
2.1.4 Proses Manajemen Risiko Pasar.
Dalam melakukan aktifitas pengendalian risiko pasar terdapat 4 (empat) proses
yang harus dilalui oleh bank, yaitu:
1. Proses Mengenali Transaksi.
2. Proses Identifikasi.
3. Proses Pengukuran.
4. Proses Monitor dan Kontrol.
2.1.4.1 Proses Mengenali Transaksi.
Sebelum melakukan pengelolaan dan pengendalian risiko bank, unit yang
bertang-gung jawab terhadap proses tersebut harus mengenali terlebih dahulu
karakter-istik transaksi yang memiliki atau mengandung risiko pasar.
1. Transaksi Pasar Uang (Money Market)
Merupakan pasar transaksi dana dan surat berharga jangka pendek
(ku-rang dari 1 tahun). Transaksi pasar uang ini bertujuan untuk pengelolaan
likuiditas, atau memanfaatkan dana untuk maksimasi keuntungan.
Akti-fitas pasar uang yang dilakukan saat ini meliputi penempatan (placement)
dan peminjaman (borrowing).
2. Transaksi Pasar Valuta Asing (Foreign Exchange)
Merupakan pasar dimana dilakukan jual beli suatu mata uang dengan mata
uang lainnya yang mengakibatkan beralihnya hak milik atas mata uang
yang diperjualbelikan tersebut.
3. Transaksi Pasar Modal (Capital Market)
9
Merupakan tempat baik konkrit maupun abstrak yang mempertemukan
pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang memiliki dana melalui jual
beli surat berharga jangka panjang(lebih dari 1 tahun) baik berupa surat
bukti kepemilikan (saham), surat bukti hutang maupun Unit Penyertaan
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa Dana.
2.1.4.2 Proses Identifikasi Risiko.
Setiap jenis risiko yang melekat pada setiap transaksi yang mengandung risiko
pasar harus dapat diidentifikasikan sebagai dasar untuk memastikan bahwa
peng-ukuran risiko pasar dapat dilakukan secara akurat. Setiap jenis transaksi harus
dianalisis dan dicermati, karena satu transaksi bisa memiliki lebih dari satu jenis
risiko yang akan mempengaruhi besarnya risiko yang dihadapi.
Jenis risiko pasar secara umum dapat dikelompokkan atas:
. Risiko suku bunga . Risiko nilai tukar . Risiko posisi ekuitas . Risiko komoditas
2.1.4.3 Proses Pengukuran Risiko.
Pengukuran risiko pasar yang meliputi transaksi pasar uang, pasar valuta asing
maupun pasar modal dapat dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) pendekatan
yaitu:
1. Pengukuran Probabilitas
Risiko pasar dapat diukur dengan menggunakan pengukuran probabilitas.
10
metode yang ada dalam manajemen risiko pasar. Dari pengukuran ini
akan memberikan gambaran kerugian potensial yang dihadapi dari
porto-folio bank sehingga akan membantu manajemen untuk membuat keputusan
yang lebih baik setelah mengetahui besarnya risiko yang dihadapi, sehingga
bank akan dapat terhindar dari kemungkinan kerugian yang lebih besar.
2. Pengukuran Deterministik
Bank dapat menggunakan analisa penentuan perubahan terhadap jenis
risiko pasar yang mau diukur dengan membuat beberapa skenario
per-ubahan (tingkat suku bunga, nilai tukar, harga sekuritas) dan selanjutnya
menilai kembali nilai aset berdasarkan perubahan tersebut.
2.1.4.4 Proses Monitor dan Kontrol.
Proses monitor dan kontrol mutlak dilakukan dalam rangka memantau hasil
pengukuran yang telah dilakukan. Untuk proses pemantauan dapat dilakukan
dengan cara Valuation yaitu menghitung Market-to-Market (MTM) dari
out-standing portofolio atau membandingkan hasil pengukuran risiko dengan
keterse-diaan modal yang dimiliki bank. Proses monitor dan kontrol perlu dilakukan
un-tuk transaksi pasar uang, transaksi pasar valuta asing maupun transaksi pasar
modal.
2.1.5 Risiko Suku Bunga.
2.1.5.1 Defenisi.
Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku
bunga di pasar berlawanan dengan posisi atau transaksi bank yang mengandung
risiko suku bunga.
11
2.1.5.2 Proses Identifikasi Risiko Suku Bunga.
Bank wajib melakukan identifikasi risiko suku bunga secara tepat yang terdapat
pada aset, transaksi derivatif, dan instrumen keuangan lain baik pada aktifitas
fungsional tertentu maupun aktifitas bank secara keseluruhan.
2.1.5.3 Pengukuran Risiko Suku Bunga.
Bagi bank yang akan mengembangkan model internal (internal model) dalam
rangka kebutuhan intern bank, dapat menggunakana Value at Risk guna untuk
mengukur kerugian maksimum yang diperkirakan akan timbul dari suatu posisi
atau portofolio tertentu akibat perubahan indikator suku bunga di pasar pada
interval tertentu.
Dalam rangka mencegah terjadinya penyimpangan hasil statistik dan
peri-laku suku bunga, bank harus menggunakan sumber data, figur dan kriteria yang
dihasilkan sendiri untuk melakukan pengujian atau tidak didasarkan atas sumber
data yang diperoleh dari pihak lain.
Dalam nilai eksposur risiko suku bunga yang melekat pada beberapa
ak-tifitas fungsional, bank sekurang-kurangnya dapat mengukur beberapa
parame-ter karena fluktuasi suku bunga dan volatilitas suku bunga perjangka waktu.
2.1.5.4 Pemantapan Risiko Suku Bunga.
Bank sekurang-kurangnya mengevaluasi dan mengkalkulasi secara keseluruhan
untuk setiap transaksi agar jumlah keseluruhan eksposur risiko suku bunga dapat
dipantau setiap saat.
Bank harus melakukan pemantauan terhadap kepatuhan secara harian dan
setiap pelampauan limit serta tindak lanjut mengatasi pelampauan tersebut
di-laporkan kepada Direksi atau pejabat terkait, sesuai kewenangan yang diatur
secara intern, secara harian.
12
2.2 Konsep Dasar Statistik
2.2.1 Rata-Rata Hitung.
Rata-rata hitung untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel
dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyak data. Rumus
untuk rata-rata adalah:
X = X1 + X3 + X3 +. . . + Xn n
dengan:
X= data (price) hari ke-n
n = banyak data (price)
2.2.2 Volatilitas.
Volatilitas adalah standard deviasi yaitu penyimpangan dari kumpulan historis
data yang digunakan dalam menghitung VaR. Dari sekumpulan data yang
di-gunakan sebagai historis data akan menghasilkan perubahan pergerakan data
untuk periode tertentu yang akan menghasilkan nilai tukar. Nilai tukar yang
dihasilkan selanjutnya dengan pendekatan statistik yaitu formula perhitungan
standard deviasi maka akan dihasilkan standard deviasi dari nilai tukar. Nilai
standard deviasi tersebut menunjukkan volatilitas dari harga pasar yang kita
hitung.
Nilai tukar (Value change) dapat dihitung dengan rumus:
Value Change (%) = (Xn −Xn−1) x 100
Xn−1
13
dengan:
Xn = data (price) hari ke-n
Xn−1= data (price) hari sebelumnya
Setelah nilai tukar diperoleh kemudian dicari nilai standard deviasi
(volatilitas)-nya dengan rumus:
Standard Deviasi =qP(X −µ)2
n−1
dengan:
X = value changes
µ = rata-rata value changes
n = banyak data
2.2.3 Korelasi.
Adalah hubungan antara satu faktor pasar dengan faktor pasar lainnya. Korelasi
diperlukan untuk menghitung VaR suatu portofolio yang lebih dari 1 jenis aset.
Adapun formula korelasi adalah:
R = √ NPXY−(PX)(PY)
[NPX2
−(PX)2
]√[NPY2
−(PY)2
]
dengan:
X = suku bunga n bulan
14
N = banyak data
Pada dasarnya analisa yang bertujuan untuk mengukur kekuatan atau
de-rajat hubungan di antara dua variabel ini disebut Korelasi Sederhana. Sedangkan
derajat hubungan yang berkaitan dengan tiga atau lebih variabel disebut dengan
Korelasi Berganda.
Analisa Korelasi Sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan
an-tara dua variabel atau lebih tanpa memperhatikan ada atau tidaknya hubungan
kausal di antara variabel-variabel itu. Dengan kata lain Analisa Korelasi adalah
suatu metode statistika yang dipakai untuk menentukan kuatnya hubungan garis
lurus (linier) antara dua variabel atau lebih.
2.2.4 Distribusi Normal.
Distribusi normal merupakan distribusi dengan variabel acak kontinu. Distribusi
normal sering disebut Distribusi Gauss. Distribusi merupakan salah satu
dis-tribusi yang paling sering digunakan.
Tingkat keyakinan menggambarkan peluang bank akan mengalami
keru-gian lebih dari yang diperkirakan. Biasanya tingkat yang digunakan adalah
90% sampai dengan 99%. Setiap tingkat keyakinan yang dipilih diperkirakan
akan memiliki confidence factor (faktor keyakinan). Angka confidence factor
berhubungan erat dengan kurva distribusi normal. Pemilihan suatu tingkat
keyakinan akan memberikanconfidence factor tertentu. Beberapa tingkat
keya-kinan yang umum digunakan sertaconfidence factor-nya adalah:
• Confidence Level : 90%, 95%, 99%
• Confidence Factor: 1,56; 1,65; 2,33
15
2.3 Pengukuran Risiko Pasar
Di dalamAmandement to The Basel Capital Accord to Incorporate Market Risks,
1998 terdapat dua jenis metode yang dapat digunakan dalam mengukur risiko
pasar, yaitu:
2.3.1 Metode Standar (Standard Method).
Pengukuran risiko pasar dengan menggunakan metode standar dapat dilakukan
untuk aset yang memiliki risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
1. Risiko Suku Bunga
Mencakup risiko karena mengambil posisi surat hutang atau instrumen
lain yang terkait dengan suku bunga dalam trading book. Untuk risiko ini
minimum modal yang dibutuhkan dihitung dengan menggunakan dua
per-hitungan yang terpisah yaitu Pengukuran Risiko Khusus dan Pengukuran
Risiko Umum.
2. Risiko Nilai Tukar
Mencakup risiko karena mengambil posisi valuta asing untuk tujuantrading
(trading book) maupun non trading (banking book). Perhitungan alokasi
modal untuk menutupi risiko nilai tukar dilakukan dalam 2 (dua) tahap,
yaitu:
(a) Mengukur eksposur posisi pada satu jenis valuta.
(b) Mengukur risiko yang terdapat dalam gabungan posisilong dan short
dari berbagai valuta.
2.3.2 Metode Internal (Internal Model/Value at Risk).
Model Internal atau yang biasa disebutValue at Risk merupakan metode
16
”Probabilitas maksimum potensial kerugian yang mungkin timbul dari suatu
outstanding portofolio dengan tingkat keyakinan tertentu untuk horizon waktu
yang tertentu”. VaR dapat dimanfaatkan untuk:
(a). mengestimasikan potensial kerugian portofolio yang dikelola bank.
(b). monitoring risiko portofolio.
(c). sebagai alat informasi kepada manajemen.
(d). menentukan modal yang harus disediakan untuk menutupi risiko pasar.
2.3.2.1 Parameter VaR.
Dalam melakukan pengukuran risiko pasar dengan menggunakan Model Internal,
terdapat beberapa parameter yang harus dipenuhi terlebih dahulu, antara lain:
1. Posisi Eksposur
Besarnya eksposur masing-masing instrumen adalah sebesar nilai pasar dari
setiap instrumen risiko pasar.
2. Jumlah Data
Merupakan salah satu data yang memegang peranan penting dalam
peng-ukuranVaR.Bassel Accordmenyarankan untuk menggunakan 60 data pada
kondisi pasar normal. Pasar normal adalah pasar dimana gejolak suku
bu-nga, nilai tukar maupun harga dalam batas yang normal. Sedangkan pasar
yang tidak normal adalah dimana gejolak suku bunga, nilai tukar maupun
harga sangat besar. Dalam kondisi pasar tidak normal maka kebutuhan
data diserahkan kepada kebijakan pimpinan unit terkait.
3. Periode Waktu
17
Pengukuran risiko yang akan dilakukan dapat disesuaikan dengan jangka
waktu yang diinginkan. Pemilihan jangka waktu sangat dipengaruhi oleh
karakteristik transaksi yang akan diukur. Untuk transaksi yang
mengan-dung risiko pasar, terutama portofolio yang dimaksudkan untuk trading
maka waktu yang digunakan adalah 1 hari ke depan (1-day)
4. Distribusi Individual Faktor Pasar
Data historis yang digunakan dalam pengukuran risiko akan terdistribusi
dalam bentuk suatu kurva. Dalam pengukuran VaR data historis tersebut
diasumsikan akan membentuk suatu kurva distribusi normal.
5. Tingkat Keyakinan
Tingkat keyakinan menggambarkan peluang bank akan mengalami
keru-gian lebih dari yang diperkirakan. Biasanya tingkat keyakinan yang
di-gunakan adalah 90% sampai dengan 99%. Bassel Accord
merekomen-dasikan untuk menggunakan tingkat keyakinan 99% yang berarti
pelu-ang terjadinya kerugian melebihi perkiraan hanya 1 persen. Setiap tingkat
keyakinan yang dipilih akan memiliki faktor keyakinan (confidence factor).
Angka faktor keyakinan berhubungan erat dengan kurva distribusi normal.
Pemilihan suatu tingkat keyakinan akan memberikan faktor keyakinan
ter-tentu.
18
2.3.2.2 Metode Pengukuran VaR.
Terdapat 3 (tiga) jenis metode yang dapat digunakan untuk menghitung risiko
pasar dengan menggunakan VaR, yaitu:
1. Metode Historis (Historical Method)
Merupakan metode yang menggunakan sekumpulan data historis aktual
dari faktor pasar selama jangka waktu tertentu untuk menentukan aktual
distribusi perubahan nilai portofolio. Nilai aktual portofolio yang diperoleh
akan menghasilkan nilai positif (gain) atau (loss) sesuai perubahan aktual
data yang digunakan. Selanjutnya nilai aktual portofolio tersebut
diu-rutkan dari positif terbesar sampai negatif terbesar. Sesuai dengan tingkat
keyakinan yang dipilih maka akan diperoleh nilaiVaR.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan nilai
VaR dengan metode ini adalah:
(a) Mengumpulkan data historis berdasarkan jenis faktor pasar dari
transak-si yang matransak-sih outstanding tersebut untuk periode yang telah
diten-tukan.
(b) Menghitung pergerakan perubahan setiap faktor tersebut guna
meng-hasilkan value changes setiap data yang digunakan (berdasarkan
per-hitungan value changes pada cara menghitung volatilitas).
(c) Menghitung portofolio distribusi dengan menghitung kembali nilai
outstanding transaksi (pokok + bunga) dan selanjutnya kalikan
de-ngan setiap perubahan value changes yang telah diperoleh.
(d) Selanjutnya, menyortir nilai portofolio distribusi guna menghasilkan
suatu nilai yang berurutan dari nilai positif terbesar ke negatif yang
terkecil.
19
(e) Berdasarkan tingkat keyakinan yang telah ditentukan maka akan
diper-oleh nilai VaR pada titik yang akan menggambarkan besarnya risiko
yang dihadapi (terlihat pada sisi negatif dari distribusi nilai
portofo-lio).
Contoh:
Pada akhir kerja Bank memiliki outstanding portofolio berupa transaksi
pasar uang dengan kondisi:
- Jenis transaksi : Penempatan (placement)
- Nominal : 5 milyar
- Jangka waktu : 1 minggu
- Suku bunga : 12%
Dari posisi tersebut diperoleh :
FV = Pokok + Bunga = 5 milyar + (5 milyar x 12% x 7/360)
Dengan formula tersebut di atas diperoleh :
FV = Rp 5.011.666.667,00
Dari nilai FV (Future Value) yang diperoleh dapat ditentukan nilai
dis-tribusi portofolio dengan rumus:
Distribusi Portofolio =FV x Value Change
20
xxxxxxx
21
Besarnya risiko /VaR adalah sebagai berikut:
Dari outstanding portofolio bank tersebut, dengan menggunakan tingkat
keyakinan 95%, maka maksimum kerugian potensial VaR berada pada
titik tidak melebihi 5% yaitu sebesar Rp 223.432.630,00. Dengan kata
lain ”Maksimum potensial kerugian yang dihadapi bank untuk 1 (satu)
hari ke depan adalah 95% kesempatannya tidak akan melebihi nilai Rp
223.432.630,00 atau hanya 5% potensial kerugian akan melebihi angka
tersebut”.
2. Metode Analitik (Analytical Method)
Merupakan metode pengukuran VaR yang menggunakan model matriks
korelasi. Sering juga disebut dengan metode Variance Covariance. Bank
biasanya menggunakan metode ini dalam melakukan perhitungan risiko
pasar dari eksposur yang dimiliki baik untuk transaksi pasar uang, pasar
modal maupun pasar valuta asing. Jika aset yang diamati lebih dari 1
(satu) aset maka terlebih dahulu dicari korelasi antara aset yang satu
de-ngan yang lain.
Dalam metode ini formula VaR yang digunakan adalah:
(a) VaR dengan satu asset portofolio.
VaR = Volatilitas x Posisi x Confidence Faktor
(b) VaR dengan 2 (dua) asset portofolio.
(c) VaR dengan 3 (tiga) asset portofolio.
3. Metode Monte Carlo (Monte Carlo Method)
Merupakan metode pengukuran VaR dengan menghasilkan berbagai
al-ternatif skenario yang menghasilkan apa yang sebenarnya diperoleh dari
data yang dimasukkan. Penggunaan metode ini secara umum lebih mudah
22
dilakukan dengan menggunakan piranti, yaitu software khusus yang akan
memudahkan dan mempercepat hasil pengukuran.
23
2.3.3 Alokasi Modal.
Untuk melindungi bank dari kemungkinan terjadinya kerugian, maka bank harus
mengalokasikan modal untuk menutupi risiko pasar. Alokasi modal risiko pasar
ini disebut juga dengan istilahMarket Risk Capital Charge (MRCC).
Besarnya modal untuk risiko pasar merupakan salah satu pembagi dalam
menentukan besarnyaCapital Adequacy Ratio (CAR), yaitu:
CAR= M odal
AT M R+ 12,5 (M RCC)
MRCCdapt diketahui sesuai dengan jenis metode pengukuran yang
digu-nakan. Apabila bank menggunakan pendekatan standar maka MRCC adalah
penjumlahan dari besarnya alokasi modal yang didapat dari perhitungan risiko
pasar secara umum dan secara khusus. Sebaliknya, apabila bank menggunakan
Internal Modelmaka MRCCditentukan dari besarnya Risiko Modal (Capital at
Risk) yang diperoleh dari nilaiVaR.
Bassel Accord menetapkan apabila bank menggunakan Internal Model
ma-ka standar yang harus dipenuhi sebelum menetapma-kan besarnya MRCC harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Frekuensi Pengukuran
VaR harus dihitung setiap hari.
2. Tingkat Keyakinan
Tingkat keyakinan adalah 99% untuk”one tailed”
3. Time Horizon
Asumsi untuk 10 (sepuluh) hari periode posisi.
24
4. Jumlah Data
Minimum data observasi 1 tahun data.
5. Kebutuhan Modal
Bank harus menyediakan modal untuk risiko pasar setiap hari yang
dite-tapkan dari (i)VaRhari sebelumnya atau (ii) rata-rata dari 60 hari terakhir
dan dikalikan dengan suatu angka faktor pengali (multiplication factor).
6. VaR Multiplication Factor
Angka faktor pengali berkisar antara 3-4 tergantung keakuratan model
perhitungan yang digunakan. Untuk angka awal angka faktor pengali
mini-mum 3.
Dengan merujuk ketentuan di atas maka besarnya CaR apabila menggunakan
Internal Modeladalah:
CaR= (99% Conf. Level) 1-day VaR x √10 x multiplication factor
2.4 Analisa Keputusan
Analisa keputusan merupakan prosedur untuk menganalisa suatu persoalan
kepu-tusan. Prosedur ini merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa
langkah-langkah yang penting telah benar-benar dilakukan. Sehingga sebagai suatu
ke-satuan lengkap hasil yang diperoleh dapat diyakini kebenarannya.
Dalam hal ini, pengambilan keputusan lebih ditekankan pada pengelolaan
likuiditas atau memanfaatkan dana untuk memaksimasi keuntungan melalui
pi-lihan apakah dana yang dimiliki oleh pihak perbankan berada pada posisi jenis
transaksi penempatan (placement) atau peminjaman (borrowing).
25
Besar kecilnya keuntungan yang diperoleh serta jumlah cadangan modal
minimal untuk mengatasi risiko yang ada dapat diperoleh hanya dengan
meng-gunakan teori analisa keputusan yang sangat sederhana yaitu membandingkan
nilai nominal dengan besarnya tingkat bunga yang diterima.
Demikian pula halnya dengan hasil yang saya peroleh dari besarnya VaR
dan CaR yang selanjutnya akan saya bahas pada bab 3 dengan menggunakan
formula Historical Method. Dalam tulisan ini saya hanya membahas pada
pro-ses pengukuran suku bunga deposito sedangkan mengenai propro-ses monitor dan
kontrol akan diserahkan kepada organisasi bank.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan adalah data suku bunga deposito yang ditempatkan
oleh sebuah bank fiktif selama jangka waktu 1 tahun yaitu suku bunga deposito
yang diterapkan dengan penempatan 12 bulan karenaVaR-Metode Historislebih
cocok diterapkan untuk satu penempatan saja.
1. Nominal Penempatan
Merupakan besarnya jumlah uang yang ditetapkan oleh Bank ABC. Batas
penempatan yang dibahas dalam tulisan ini adalah Rp 10.000.000.000,00.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan penulis dalam mengolah data.
2. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh Bank ABC merupakan suku
bunga berdasarkan tingkat suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia.
3. Tenor
Merupakan jangka waktu yang ditetapkan oleh Bank ABC. Dalam tulisan
ini penulis hanya menganalisis tingkat suku bunga deposito selama 1 tahun
(penempatan 12 bulan) mengingat kesesuaian dengan metode analisis risiko
yang diaplikasikan.
27
kkkkkkk
28
3.2 Menghitung Value at Risk
29
tabel 3.2
30
tabel 3.3
31
3.3 Menghitung Capital at Risk
1-day VaR = nominal x volatilitas x confidence factor
= 351.942.500,00 x 3,5524 x 2,33
= 2.913.060.451,00
Maka diperoleh:
CaR = 99% x 2,33 x 1-day VaR x 3,5
= 99% x 2,33 x 2.913.060.451,00 x 3,5
= 23.518.447.898,00
Jadi, berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh maka besarnya modal
yang harus dicadangkan oleh Bank ABC untuk meminimalisir risiko yang mungkin
terjadi di tahun yang akan datang untuk adalah Rp 23.518.447.898,00
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan proses identifikasi dan pengukuran risiko pasar terhadap tingkat
suku bunga deposito pada Bank ABC dengan menggunakan modelValue at Risk
-Historical Methodselama penempatan 1 tahun maka diperoleh kesimpulan:
1. Analisis risiko yang diterapkan untuk pasar uang berupa tingkat suku
bu-nga deposito selama 12 bulan menghasilkan Value at Risk (VaR) risiko
pasar sebesar Rp 351.942.500,00 dengan menggunakan tingkat kepercayaan
99%. Artinya maksimum potensial kerugian yang dihadapi bank untuk
satu tahun ke depan, 99% kesempatannya tidak akan melebihi nilai Rp
351.942.500,00 atau hanya 1% potensial kerugian akan melebihi angka
tersebut.
2. Dari nilaiVaR yang diperoleh dapat diketahui besarnya Cadangan Modal
(Capital at Risk) yaitu Rp 23.518.447.898,00. Artinya cadangan modal
yang harus disediakan Bank ABC untuk mengantisipasi risiko kerugian
yang mungkin terjadi di masa yang akan datang adalah sebesar
Rp 23.518.447.898,00.
4.2 Saran
Beberapa saran yang ingin penulis berikan kepada Bank ABC ataupun kepada
pembaca antara lain:
33
1. Bank ABC harus tetap melakukan pengawasan aktif sekalipun risiko yang
dihadapi kecil karena hal ini akan berdampak terhadap tingkat kepercayaan
nasabah.
2. Kepada para pembaca diharapkan untuk mencoba metode pengukuran
risiko pasar yang lain bila ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan
hasil yang diperoleh antara penerapan satu metode manajemen risiko
de-ngan metode lainnya. Hal ini akan dapat menambah wawasan para
pem-baca tentang analisis risiko.
34
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdullah, Drs. M. Faisal, MM. 2005. Manajemen Perbankan. Malang: UMM.
[2] Bessis, Joel. 1998. Risk Management in Banking. Canada: John Wiley and Sons, Inc.
[3] Best, Philip W. 1998. Implementing Value at Risk. Jhon Wiley and Sons, Inc.
[4] http://www.riskglossary.com. Diakses tanggal 5 Mei 2007.
[5] Husein, Umar. 1998.Manajemen Risiko Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[6] John, Mayanard, Keynes. 1991. Kesempatan Kerja, Bunga, dan Uang. Yog-yakarta: Gajah Mada University Press.
[7] Rina, Julika. 2006. Analisis Risiko pada Transaksi Pasar Uang dengan Metode Value at Risk-Analytical Method. Medan: FMIPA USU.
[8] Napa, J. Awat, SU. 1991. Metode Statistik and Ekonometri. Jakarta: Li-berty.
[9] Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Man-ajemen Risiko Bagi Bank Umum.
[10] Sudjana. 1984. Metoda Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito.
[11] Surya, Yohannes dan Hokky Situngkir. 5 Mei 2007. Value at Risk yang Memperhatikan Sifat Statistika Berdistribusi Return. www.google.com.
[12] Walpole, R. F. 1997.Pengantar Statistika. Jakarta: Gramedia Pustaka Uta-ma.