• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA ANAK USIA REMAJA DI LP ANAK KELAS (II) KOTA BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA ANAK USIA REMAJA DI LP ANAK KELAS (II) KOTA BLITAR"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

memperihatinkan, berbagai survey mengindikasikan bahwa praktik seks pranikah di

kalangan remaja semakin merebak dan meluas. Seperti survey yang dilakukan oleh

PKBI pada tahun 2007, menyebutkan 63 persen remaja di beberapa kota besar telah

melakukan seks pranikah Jabodetabek 51%; Bandung 54%; Surabaya 47%; dan

Medan 52% (PKBI, 2007). Berdasarkan penelitian diempat SMP Negeri di Mataram

terhadap 1415 siswa 14% telah melakukan masturbasi, 45% siswa telah berpacaran

dan 13% pernah berciuman mulut (Mariani & Bachtiar, 2010). Sedangkan didelapan

SMP di Kota Batu pada bulan Februari 2013 dari 1777 siswa SMP kelas VII dan VIII

usia 12-15 tahun, 8 diantaranya pernah melakukan hubungan seksual pra nikah.

Beberapa penyimpangan perilaku seksual yang pernah dilakukan remaja lainnya yaitu

melihat film khusus orang dewasa 501 siswa atau sekitar 28,28 % siswa dan melihat

gambar atau video porno 327 siswa atau 18,40%, 315 siswa atau 17,72 % pernah

melakukan sentuhan lebih dari pegangan tangan dan sebanyak 219 siswa atau 12,32

% pernah melakukan ciuman dengan pacar dengan intensitas satu kali dalam

seminggu (Sofia, 2013).

Sejalan perkembangan jaman yang semakin pesat, orang tua di tuntut untuk

selalu memberikan pengawasan pada anak-anaknya dalam hal pergaulan dan

seksualitas. Kurangnya pelajaran dan penyuluhan tentang perilaku seksual dan

(2)

2

remaja tidak mendapatkan pemahaman yang benar, serta peran pola asuh dari orang

tua yang baik maka remaja akan terjerumus pada prilaku seks bebas (BKKBN, 2008).

Orang tua adalah pendidik utama dan pertama sebelum anak memperoleh

pendidikan di sekolah, karena dari keluargalah anak pertama kalinya belajar. Jadi

keluarga tidak hanya berfungsi terbatas sebagai penerus keturunan saja, tetapi lebih

dari itu adalah pembentuk kepribadian anak. Pola asuh orang tua merupakan interaksi

antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini

berarti orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak

untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat

(Stewart dan Koch dalam Aisyah, 2010). Orang tua memberikan dasar

pembentukkan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan kepada anak. Pengaruh

pola asuh orang tua dalam pembentukan dan perkembangan kepribadian sangatlah

besar artinya. Orang tua mempunyai berbagai macam fungsi salah satu diantaranya

ialah mengasuh anak-anaknya. Dalam mengasuh anaknya orang tua di pengaruhi oleh

budaya yang ada di lingkunganya. Disamping itu, orang tua juga di warnai oleh

sikap-sikap tertentu dalam memelihara, membimbing dan mengarahkan anaknya. Sikap

tersebut dalam pola pengasuhan kepada anaknya yang berbeda-beda, karena orang

tua mempunyai pola asuh tertentu (Rolas, 2010).

Selain orang tua mempunyai peran sebagai pengasuh, pendidik, dan

pembimbing, orang tua juga mempunyai peranan penting dalam pembentukan

identitas anak. Akan tetapi, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa cara

mereka mendidik membuat anak merasa tidak diperhatikan, di batasi kebebasanya,

bahkan ada yang merasa tidak di sayang oleh orang tuanya. Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Baumrind (Latifah. M, 2010) menunjukkan bahwa: “orang tua yang

(3)

3

tanggung jawab. Sementara, orang tua yang otoriter merugikan, karena anak tidak

mandiri, kurang bertanggung jawab serta agresif, sedangkan orang tua yang permisif

mengakibatkan anak kurang mampu dalam menyelesaikan diri di luar rumah”. Hal

tersebut diperkuat dengan pendapat dari Grotevant & Cooper (dalam Adwiyah,

2010) menyatakan bahwa keluarga dan pola asuh orang tua memiliki peran penting

dalam pembentukan identitas diri anak. Pada kenyataanya, dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak banyak ditemukan juga bahwa

tidak semua hal berjalan sesuai dengan harapan dan rencana apalagi ketika muncul

perilaku-perilaku yang tidak diharapkan seperti perilaku seksual anak yang salah

ataupun menyimpang.

Menurut Sarwono (2011), perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang

didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama

jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam-macam, mulai dari membaca

buku porno, nonton film porno, perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan,

bercumbu, dan bersenggama. Perilaku seksual ini lebih baik diketahui dari orang

tuanya, dari pada si anak mendapatkannya dari pendapat atau khayalan sendiri,

teman, buku-buku, atau pun film-film porno yang kini dapat di akses secara bebas.

Khayalan itu bisa saja membuat mereka menyalahgunakan arti dan fungsi organ

seksualnya, maka salah satu yang mungkin bisa mengontrol perilaku seksual anak saat

beranjak remaja adalah monitoring orang tua. Jadi orang tua mempunyai peranan

penting karena yang pertama sekali saat anak beranjak remaja tumbuh di keluarganya

sendiri. Artinya orang tua harus menyediakan waktu yang ekstra untuk

(4)

4

Masa remaja merupakan masa dimana terjadi transisi masa kanak-kanak

menuju dewasa, berkisar antara usia 13 sampai 20 tahun (Potter &Perry, 2009). Masa

ini tidak hanya menjanjikan kesempatan untuk menuju kehidupan yang berhasil

dimasa depan tetapi juga menawarkan risiko terpaparnya masalah kesehatan.

Perubahan fisik masa remaja terutama ditandai dengan perubahan seks primer dan

perubahan seks sekunder. Perubahan seks sekunder yang terjadi pada masa remaja

berkaitan dengan hormon seksual yang berperan terhadap fungsi reproduksi (Depkes,

2010). Kematangan pada organ-organ reproduksi dan perubahan-perubahan

hormonal menyebabkan munculnya dorongan-dorongan seksual pada masa remaja

(Desmita, 2009). Adanya dorongan-dorongan seksual dan ketertarikannya dengan

lawan jenis kelaminnya menyebabkan perilaku remaja mulai diarahkan kepada minat

terhadap kehidupan seksual (Kusmiran, 2011). Hal ini menjadi titik rawan karena

remaja mempunyai kecenderungan untuk mencoba hal-hal yang belum diketahuinya

berkaitan dengan perubahan yang dialaminya sehingga diharapkan perlu informasi

yang positif ke remaja (Depkes RI, 2011).

Survei yang dilakukan Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI)

pada tahun 2007 mendapatkan data bahwa perilaku seks bebas bukanlah sesuatu yang

aneh dalam kehidupan remaja Indonesia. Pada remaja laki-laki didapatkan data yang

pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah, 6,4 persen remaja laki-laki

dan 1,3 persen remaja perempuan (SKRRI, 2007). Studi pendahuluan yang dilakukan

oleh peneliti pada bulan Juli 2014 di LP Anak Kelas (II) Kota Blitar, terhadap 10

orang remaja dari 104 narapidana anak selaku pidana pelaku pelecehan seksual dari

bulan Januari sampai Mei tahun 2014. Peneliti mencari data tentang latar belakang

permasalahan perilaku seksual si pelaku dan menemukan fenomena mengenai

(5)

5

yang tidak benar. Sepuluh orang remaja yang di wawancarai mengatakan sudah

pernah berciuman pipi, bibir, dan meraba payudara pasangannya, bahkan juga ada

kasus dengan sodomi dan perilaku seksual yang disertai dengan kekerasan.

Dari uraian diatas perilaku seksual pada remaja dapat disebabkan karena

kondisi pengasuhan dari keluarga, khususnya dari pola asuh orang tua. Kesalahan

pengasuhan itu dapat berupa pola asuh yang tidak tepat sehingga berdampak

terhadap perilaku seksual remaja itu sendiri. Melihat kondisi seperti ini peneliti

tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan untuk mengetahui “Hubungan Pola Asuh Orang tua Dengan Perilaku Seksual Remaja.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada hubungan pola asuh orang tua

dengan perilaku seksual pada remaja di LP anak kelas (II) kota blitar?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh

(6)

6

1.3.2 Tujuan Khusus

a) Mengidentifikasi pola asuh orang tua kepada anak usia remaja yang

berada di LP anak kelas(II) kota Blitar

b) Mengidentifikasi perilaku seksual pada anak usia remaja di LP anak

kelas(II) kota Blitar

c) Menganalisis hubungan pola asuh orangtua dengan perilaku seksual

remaja di LP anak kelas(II) kota Blitar

1.4. Manfaat Penelitian

1. Untuk Pelayanan Keperawatan

Dapat mengetahui lebih dalam mengenai perilaku seksual remaja khususnya

kesehatan reproduksi sehingga dapat membantu di dalam pemberian pelayanan

yang tepat apabila berhadapan dengan pengguna jasa pelayanan keperawatan

khususnya remaja.

2. Untuk Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan untuk

persiapan materi penyuluhan yang berguna untuk meningkatkan kualitas

pendidikan keperawatan.

3. Bagi Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan data pada penelitian

(7)

7

4. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran orang tua tentang

bagaimana pola asuh yang baik dan sesuai untuk remaja.

5. Bagi Responden

Penelitian ini diharapakan mampu memberikan gambaran bagi remaja tentang

perilaku seksual yang sesuai dan harus dihindari.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan peran orang tua dalam

memberikan seks edukasi dini dengan perilaku seksual remaja adalah:

1. Hubungan peran dan pengetahuan orang tua dalam pendidikan seks dengan

perilaku seksual remaja di SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya

Metode penelitian yang digunakan oleh Putri Yuli Sapitri (2012) adalah

korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan besar sampel 87 responden

beserta orang tuanya dengan cara simple random sampling. Analisis dengan uji

chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan

dan peran orang tua dalam pendidikan seks dengan perilaku seksual remaja.

Perbedaan penelitian yang dilakukan Putri Yuli Sapitri (2012) yaitu

menggunakan subjek remaja yang ada di SMK Pariwisata Satya Widya Surabaya

sedangkan dalam penelitian ini berbeda dalam subjek yang digunakan, penelitian ini

menggunakan subjek remaja di LP Anak Kelas (II) kota Blitar. Variabel independen

(8)

8

menggunakan variabel independen peran dan pengetahuan orang tua dalam

pendidikan seks.

2. Hubungan pengetahuan dan peran keluarga dengan perilaku seksual pranikah pada

remaja anak jalanan di Kota Surakarta.

Menurut penelitian Maryatun & Wahyu Purwaningsih (2010) penelitian ini

menggunakan metode deskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional.

Pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling, menggunakan instrument

penelitian kuesioner. Analisis dengan menggunakan Uji chi-square test dengan taraf

signifikasi (α = 0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa remaja anak jalan yang

melakukan perilaku seksual pranikah mempunyai pengetahuan rendah dan peran

orang tua kurang baik. Hasil analisis korelasi diperoleh hasil yang signifikan ( P value

< 0,05) yang dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan

dan perilaku seksual pranikah anak jalanan Kota Surakarta.

Perbedaan penelitian yang dilakukan Maryatun & Wahyu Purwaningsih

(2010) dengan penelitian ini adalah subjek penelitian merupakan remaja di LP Anak

Kelas (II) kota Blitar dan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple

random sampling. Selain itu, penelitian ini menggunakan variabel dependen peran

orang tua dalam memberikan seks edukasi dini dan variabel dependen perilaku

(9)

i

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN

PERILAKU SEKSUAL PADA ANAK USIA

REMAJA DI LP ANAK KELAS (II)

KOTA BLITAR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

AGIL SYAHRIAL I NIM. 09060012

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

(10)
(11)
(12)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangandibawahini:

Nama : Agil Syahrial Irwanto

NIM : 09060012

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Seksual

Pada Anak Usia Remaja Di LP Anak Kelas(II) Kota Blitar

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, Juni 2015

Yang membuat pernyataan,

(13)

v

MottO

Be the good, Because God loves goodness

Start with Bissmillah, End with Alhamdulillah.

Patience with SubhanAllah, Promise with

InsyaAllah, and Surprise with

MasyaAllah

DAN

Jika kamu belum bisa membahagiakan orang tuamu,

minimal seenggaknya jangan pernah

menyakiti hatinya.

(14)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang

Tua Dengan Perilaku Seksual Pada Anak Usia Remaja Di LP Anak Kelas(II) Kota Blitar”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Yoyok Bekti Prasetyo, S. Kep., Sp. Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S. Kep, Ns, M. Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Aini Alifatin, S. Kp, M. Kep sebagai dosen pembimbing 1 atas arahan,

bimbingan, dan masukan yang sangat membangun selama bimbingan

berlangsung. Ibu Erma Wahyu M, S. Kep, Ns, M. Si sebagai dosen pembimbing 2

yang dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Imam Setya Gunawan,Bc,IP,SH selaku kepala LP Anak Kelas(II) Kota

Blitar yang telah memberikan ijin untuk melakukan studi pendahuluan dan

penelitian.

5. Seluruh adik-adik narapidana di LP Anak Kelas(II) Kota Blitar yang telah

meluangkan waktu dan tenaga untuk mengisi lembar kuisioner penelitian yang

(15)

vii

6. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu

Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku yang senantiasa kuhormati dalam

setiap kehidupanku, yang selalu siap membantu dan memberikan doa, kasih

sayang, dan dukungan baik moril maupun materil yang tak terhingga kepada

ku. semoga Allah memberikan kalian kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

8. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK A angkatan 2009 yang turut serta

membantu dan memberikan dukungan.

9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bias

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang

bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini

bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan

kesehatan masyarakat.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, Juni 2015

(16)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI LP ANAK KELAS(II) KOTA BLITAR

Agil Syahrial1, Aini Alifatin2, Erma Wahyu M3

Latar Belakang:Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu dan senggama. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual adalah pola asuh. Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara orang tua dengan anaknya selama mengadakan pengasuhan, dan setiap pola asuh member kontribusi terhadap perilaku seksual. Oleh karena itu, pada masing-masing tipe pola asuh terdapat sisi kelemahan dan sisi kelebihannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku seksual pada remaja di lp anak kelas(II) Kota Blitar.

Metode Penelitian:Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Retrospektif. Subyek penelitian ini adalah anak nara pidana di LP anak kelas(II) kota Blitar dengan teknik sampling simple random sampling sebanyak 50 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan taraf signifikasi dengan analisis uji fisher exact.

Hasil:Hasil penelitian dengan menggunakan Uji Fisher Exact dlihat bahwa pola asuh orang tua (X1) memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku seksual pada

remaja. Sedangkan nilai yang di dapat bahwa pola asuh orang tua (X1) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap perilaku seksual remaja dengan nilai probabilitas <0,05 yakni 0,020.

Kesimpulan:Hasil analisa didapatkan H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku seksual pada remaja di LP anak kelas(II) kota Blitar.

Kata Kunci: PolaAsuh Orang Tua, Perilaku Seksual, Keperawatan

(17)

ix ABSTRACT

RELATIONSHIP PARENTING STYLE OF PARENTS WITH ADOLESCENT SEXUAL BEHAVIOR IN CHILDREN GRADERS CLASS

(II) BLITAR CITY

Agil Syahrial1, Aini Alifatin2,

Erma Wahyu3

Background: Sexual behavior is all behavior driven by sexual desire, both with the opposite sex or same sex. The forms of this behavior can be diverse, ranging from feeling attracted to behavior dating, courtship and intercourse. Sexual attraction could be someone else, people in the delusion or self. One of the factors that influence sexual behavior is parenting. Parenting style of parents is an interaction between parents and children during the conduct of parenting, and each parenting style contribute to sexual behavior Therefore, for each type of parenting has weaknesses and strengths side. The purpose of this study was to determine the relationship of parenting style of parents with adolescent sexual behavior in children graders (II) Blitar City

Research Method: Descriptive analytic research with retrospektif approach. This research subjects are behavior in children graders (II) Blitar city with a simple random sampling technique sampling of 50 respondents. Data analysis was performed using level of significance with Fisher’s exact test analysis

Result: The results using Fisher's Exact Test shows that parenting style of parents (X1) has a significant relationship with sexual behavior in adolescents. While the value in the can that parenting style of parents (X1) has a significant influence on adolescent sexual behavior with a probability value of <0.05 was the 0,020.

Conclusion: Statistical analysis available H0 rejected and H1 accepted. It can be concluded that there is a relationship parenting style of parents with adolescent sexual behavior in children graders (II) Blitar City

Keywords: Parenting style of parents, Sexual Behavior, Nursing

(18)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv

MOTTO ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latarbelakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan penelitian ... 5

1.3.1 TujuanUmum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep Pola Asuh Orang Tua ... 9

2.1.1 Pengertian Pola Asuh Orang Tua... 9

2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua ... 9

2.1.3 Jenis Pola Asuh Orang tua ... 12

2.2 Konsep Remaja ... 22

2.2.1 Pengertian Remaja ... 22

2.2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja ... 23

2.2.3 Perkembangan Psikoseksual Anak Hingga Remaja ... 26

2.2.4 Tugas Perkembangan Seksualitas Remaja ... 28

2.3 Konsep Perilaku Seksual Remaja ... 31

2.3.1 Definisi Perilaku Seksual ... 31

2.3.2 Tahapan-tahapan Perilaku Seksual ... 32

2.3.3 Tahapan Perkembangan Perilaku Seksual Remaja ... 34

2.3.4 Perilaku Seksual Remaja ... 35

2.3.5 Perilaku Penyimpangan Seksual Remaja ... 39

2.3.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja ... 42

2.4 Pendidikan Seks ... 46

2.4.1 Pengertian Pendidikan ... 46

2.4.2 Tujuan Pendidikan Seks ... 47

2.4.3 Manfaat pendidikan Seks ... 48

(19)

xi

BAB III KERANGKA KONSEP ... 54

3.1 Kerangka Konseptual ... 54

3.2 Hipotesis Penelitian ... 56

BAB IV METODE PENELITIAN ... 57

4.1 Desain Penelitian ... 57

4.2 Kerangka Penelitian ... 57

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 59

4.3.1 Populasi ... 59

4.3.2 Sampel dan Sampling ... 59

4.4 Variabel Penelitian ... 60

4.4.1 Variabel Independen ... 60

4.4.2 Variabel Dependen ... 61

4.5 Definisi Operasional ... 61

4.6 Tempat Penelitian ... 63

4.7 Waktu Penelitian ... 63

4.8 Instrumen Penelitian ... 63

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas... 65

4.10 Prosedur Pengumpulan ... 66

4.10.1 Tahap Persiapan ... 66

4.10.2 Tahap Pelaksanaan... 67

4.10.3 Tahap Pengumpulan Data ... 67

4.10.4 Tahap Pengelolaan Data ... 68

4.11 Analisa Data ... 69

4.11.1 Univariat ... 69

4.11.2 Bivariat ... 69

4.12 Etika Penelitian ... 70

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 72

5.1 Karakteristik Responden ... 72

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 72

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 73

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku ... 73

5.1.4 Karakteristik Pekerjaan Orang Tua ... 74

5.1.5 Karakteristik Pendidikan Terakhir Orang Tua ... 75

5.1.6 Gambaran Pola Asuh Orang Tua ... 75

5.1.7 Gambaran Perilaku Seksual Remaja ... 76

5.2 Analisa Data ... 77

5.2.1 Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja ... 77

BAB VII PEMBAHASAN ... 79

6.1 Gambaran Pola Asuh Orang Tua di LP Anak Kelas(II) Kota Blitar .... 79

6.2 Gambaran Perilaku Seksual di LP Anak Kelas(II) Kota Blitar... 82

6.3 Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja ... 83

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 85

(20)

xii

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

7.1 Kesimpulan ... 88

7.2 Saran ... 89

7.2.1 Bagi Profesi Keperawatan ... 89

7.2.2 Bagi Orang Tua ... 89

7.2.3 Bagi Peneliti Lain ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(21)

xiii

DAFTAR GAMBAR

3.1 Kerangka Konsep Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Seksual Pada Remaja di Lembaga Permasyarakatan

Anak Kelas(II) Kota Blitar ... 55

4.1 Kerangka Kerja Penelitian ... 58

5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 74

5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku ... 74

5.4 Karakteristik Pekerjaan orang Tua Responden ... 75

5.5 Karakteristik Pendidikan Terakhir Orang Tua ... 76

5.6 Gambaran Pola Asuh Orang Tua ... 76

(22)

xiv

DAFTAR TABEL

(23)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 95

Lampiran 2 Lembar Kuisioner Penelitian... 96

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas ... 101

Lampiran 4 Lembar Total Penilaian Item Pola Asuh ... 105

Lampiran 5 Tabel Perhitungan Data Responden ... 107

Lampiran 6 Lembar Analisa Data ... 110

Lampiran 7 Surat Studi Pendahuluan ... 112

Lampiran 8 Surat Telah Melakukan Peneltian ... 113

Lampiran 9 Log Book Bimbingan Skripsi ... 114

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ... 117

(24)

xvi Daftar Pustaka

Adwiyah, Rabiatul. (2010). Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan Sikap Empati Siswa Kelas II SDN 13 Pontianak Utara. Sekripsi tidak diterbitkan. Pontianak : Universitas Muhammadiyah.

Agustiani, Hendriarti. (2006). Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri & Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung: Refika Aditama

Aisyah, St. (2010). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Agresivitas Anak unm.net/medtek/Jurnal_Medtek_Vol.2_No.1_April_2010/ARTIKEL%20I BU%20ICHA%20PKK.pdf [di akses tanggal 20 mei 2013].

Amrillah, Annadharah Amilia, Prasetyaningrum, Juliani, Hertinjung, Wisnu Sri. (2007). Hubungan antara Pengetahuan Seksualitas dan Kualitas Komunikasi Orang

Tua – Anak dengan Perilaku Seksual Pranikah. Indigeneous, 7 (4). 45-50.

Asrofudin, (2010). Pentingnya Sex Education (Pendidikan Seks).

http:/asrofudin.blogspot.com/2010/06/pentingnya-sex-education-pendidikan.html, diakses tanggal 18 April 2013).

Banun, Fadila Oktavia sari & Setyonegoro, Soedjiono. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa semester STIKes X Jakarta Timur. Jurnal Ilmiah Kesehatan 5(1)

BKKBN, (2008), http:// jatim. Bkkbn.go.id/ berita.php?p=berita_detail.id=738, diakses 28 maret 2013

Dahlan, M. Sopiyudin. (2012). Statistik untuk Kedokteran & Kesehatan Deskriptif, Bivariat & Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS. Jakarta: Salemba Medika.

Darmasih, Ririn. (2009). Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah pada Remaja SMA di Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Depkes. (2011). Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)

http://www.kesehatananak.depkes.go.id/

Depkes, Poltekes. (2010). Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dianawati, Ajen. (2006). Pendidikan Seks untuk Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka.

Edward, Drew, C. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur : Panduan Orang Tua Untuk Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung : PT. Mizan Utama.

Gunarsa, Singgih D. (2008). Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.

(25)

xvii

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hurlock, Elizabet. (2003). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kartini, Kartono. (2007). Psikologi Anak. Bandung : Mandar Maju

Kumalasari, Intan & Andhiyantoro, Iwan. (2012). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Kusmiran, Eny. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita.. Jakarta: Salemba Medika.

Latifah, Melly. (2010). Peranan Keluarga Dalam Pendidikan KarakterAnak. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62267/keluarga%2 0dan%20sekolah.pdf [di akses tanggal 12 mei 2013].

Mariani, Ani & Bachtiar, Imam. (2010). Keterpaparan Materi pornografi dan Perilaku Seksual Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri. Makara, Sosial Humaniora, 14 (2), 83-90

Maryatun, & Purwaningsih, Wahyu. (2012). Hubungan Pengetahuan Dan Peran Keluarga dengan Perilaku Seksual Pra Nikah pada Remaja Anak Jalanan di Kota Surakarta. Gaster,9 (1).

Munawir, Suraji & Rahmawatie., Sofie. (2008). Pendidkan Seks Badi Anak Panduan Keluarga Muslim. Yogyakarta: Pustaka Fahima.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RIneka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

PKBI. (2007). Modul Pendidikan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : PKBI DIY.

Potter, Patricia A & Perry, Anne G. (2009). Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku 1. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, Patricia A & Perry, Anne G. (2009). Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Salemba Medika.

(26)

xviii

Respati, Winarti Siswi. (2006). Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Akhir

http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Psi/article/download/48/47 [di akses tanggal 26 juli 2013].

Rolas. (2010). Pola Pengasuhan Anak Di Kalangan Perempuan Pedagang Medan. Jurnal. FISIP USU: Medan.

Ronisulistyo, Hanny., Mulyadi, Seto., & Mulawati, Lia. (2009). Ketika Anak Bertanya Seks. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sekarini, Loveria. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Seksual remaja di SMK kesehatan di kabupaten Bogor Tahun 2011. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Sadarjoen, Sawitri Supardi. (2005). Bunga Rampai Kasus Gangguan Psikoseksual. Bandung: Refika Aditama.

Santrock, W. John . (2007). Perkembangan Anak, edisi ke-11 jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Sarwono, Sarlito W. (2011). Psikologi Remaja. Edisi Revisi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Santrock, John W. (2003). Adolenscence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Santrock, John W. (2011). Masa Perkembangan Anak Edisi 11 – Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Sofia. (2013). Hubungan Peran Orang tua dalam Pendidikan Seks Sejak Dini dengan Perilaku Seksual Pada Remaja. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang : UMM.

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

The Internet is at the forefront of the evolving public sphere, and if the dispersion of public spheres generally is contributing to the already destabilized political

menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

Kegiatan usahatani padi yang diawali dengan kegiatan tanam di kedua lokasi penelitian belum ada yang menggunakan alat dan mesin pertanian. Sehingga partisipasi

The proportion of parental expenditure on education consumed by schools fees, defined as any contribution paid directly to the schools or school committees,

Bahwa Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah salah satu intervensi yang dapat dilakukan dalam mengurangi kematian neonatal pada bayi dengan Berat Badan

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perbandingan terigu dengan buah lindur berpengaruh sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap rasa donat (uji hedonik).. Hasil analisis

Dari tabel 5.6 menunjukkan hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kemampuan psikomotor keluarga dalam merawat klien HIV-AIDS

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran secara simultan terhadap keputusan pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar, untuk