• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Gairaigo Pada Wago Dan Kango

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penggunaan Gairaigo Pada Wago Dan Kango"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGGUNAAN GAIRAIGO PADA WAGO DAN KANGO

WAGO TO KANGO NI GAIRAIGO NO SHIYOU

DIKERJAKAN

O

L

E

H

DESY HANDAYANI HUTABARAT

122203034

PROGRAM STUDY D-III BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

2

PENGGUNAAN GAIRAIGO PADA WAGO DAN KANGO WAGO TO KANGO NI GAIRAIGO NO SHIYOU

KERTAS KARYA

Kertaskaryainidiajukankepadapanitiauiian Program Pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untukmelengkapisalahsatusyaratujian Diploma III dalam Program StudiBahasaJepang.

NIP. 19670807 2004 01 1 001 NIP.19691011 200212 1 001 Mhd.pujiono,SS.,M.Hum.ph.D

PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

3

PENGESAHAN

DiterimaOleh:

PanitiaUjian Program Pendidikan Non-GelarSastraBudaya FakultasIlmuBudayaUniversitas Sumatera Utara Medan,

Untukmelengkapisalahsatusyarattugasakhir Diploma III dalam program StudiBahasaJepang.

Pada : Tanggal : Hari :

Program Studi D III BahasaJepang Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Dekan,

(4)

4 DisetujuiOleh:

Program Diploma Sastra Dan Budaya FakultasIlmuBudaya

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi D-III BahasaJepang Ketua,

NIP. 19670807 2004 01 1 001 Zulnaidi,SS,M.Hum

(5)

5

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang berjudul “PENGGUNAAN GAIRAIGO PADA WAGO DAN KANGO” ini dengan baik. Serta salawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam zahiliah ke alam yang terang benderang seperti sekarang ini.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa bimbingan maupun bantuan serta arahan dari semua pihak yang telah membantu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukur kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi, S.S., M. Hum, selaku Ketua Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. BapakZulnaidi, S.S., M. Hum, selaku dosen pembimbing yang telah membagi waktu dan pemikirannya serta memberikan arahan yang baik dalam penyelesaian kertas karya ini.

4. BapakMhd. Pujiono, S.S., M. Hum. Ph. Dselaku dosen pembaca yang juga meluangkan waktu dan pemikirannya untuk kesempurnaan kertas karya ini.

(6)

6

5. Seluruh dosen Program Study D-III Bahasa Jepang yang telah memberi pengajaran yang baik, serta memotivasi kami agar kami dapat belajar lebih giat.

6. Kepada Muhibah Sensei, yang dengan sukarela dan ikhlas meminjamkan kamus gairaigonya kepada saya.

7. Orang tua saya yang tercinta, ayahanda Ramadhan Hutabarat dan ibunda Kery Yulisa yang telah menjadi motivasi saya.

8. Kepada teman-teman angkatan 2012 dan teman-teman HINODE.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu sehingga dapat terselesaikan kertas karya ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan yang diberikan dengan tulus dan ikhlas. Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat bermanfaat yang nantinya menjadi bekal untuk dapat lebih menyempurnakan kertas karya ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, July 2015

Penulis,

Desy Handayani Hutabarat

(7)

7 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

...

i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 3

1.3Batasan Masalah ... 3

1.4Metode Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG GAIRAIGO 2.1 Pengertian Gairaigo ... 4

2.2 Karakterisik Gairaigo ... 5

2.3 Aturan Penulisan Gairaigo ... 10

BAB III PENGGUNAAN GAIRAGO PADA WAGO DAN KANGO 3.1 Penggunaan Garaigo pada Wago ... 12

3.2 Penggunaan Gairaigo pada Kango ... 15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 21

(8)

8

4.2 Saran ... 22

DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

(9)

24 ABSTRAK

Bahasa merupakan sistem bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi, berinteraksi, bekerjasama, dan mengidentifikasi diri. Bahasa terdiri dari kosakata-kosakata yang mempunyai makna, yang dirangkum menjadi satu kalimat untuk menyampaikan maksud guna berinteraksi dengan individu lainnya. Setiap bahasa mempunyai sistem aturan tersendiri, baik itu secara pelafalannya,tulisannya ataupun penyampaian.

Jika diambil sebagai contoh, seperti bahasa Jepang. Bahasa yang paling diminati saat ini di seluruh penjuru dunia, baik itu dari anak-anak, pelajar maupun dewasa. ketertarikan itu tentu memicu setiap orang untuk mengetahui, mempelajari, bahkan mendalami bahasa tersebut lebih dalam.

Untuk mengetahui bahasa Jepang ,maka perlu mengikuti dan mempelajari aturan-aturan yang ada dalam bahasa Jepang , seperti linguistic Jepang. Dalam linguistik Jepang banyak yang bisa di pelajari seperti, kosakata, pola kalimat, kelas kata, dan lain-lain. Sebagai contoh kita ambil kosakata dalam bahasa Jepang (goi ). Dalam bahasa Jepang menurut asal-usulnya ada 3 jenis kosakata/goi, yaitu

gairaigo, wago, dan kango. Gairaigo adalah kosakata yang berasal dari

(10)

25

Untuk membedakannya dengan wago dan kango, gairaigo sering di istilah kan dengan yoogo (bahasa yang berasal dari negara barat ) atau shakuyoogo ( kata pinjaman ). Namun, dari data di atas jelas gairaigo berbeda dengan bahasa asing lainnya (gaikokugo ), karena gairaigo adalah bukan hanya sekedar bahasa asing, tapi bahasa asing yang telah disesuaikan oleh sistem bahasa Jepang. Gairaigo memiliki karakteristik dan aturan tersendiri dalam setiap penggunaannya, antara lain; gairaigo indentik ditulis dengan huruf katakana, pemakaiannya cenderung rendah (hanya pada bidang dan lapisan masyarakat yang terbatas), banyak dimulai dengan bunyi dakuon, nomina konkrit relatif banyak, serta ada juga gairaigo berasal dari Jepang. Selain itu ada aturan-aturan lain dalam gairaigo antara lain, pemendekkan gairaigo, perubahan kelas kata pada gairaigo, penambahana sufiks na pada gairaigo kelas kata adjektiva, pergeseran makna gairaigo, serta aturan penulisan gairaigo.

Seiring perkembangan zaman dan berkembangnya bahasa, goi/kosakata jenis

gairaigo meluas penggunaannya. Tidak terbatas pada gairaigo itu saja, gairaigo

(11)

26 要旨

言語は、通信の対話、協力、自分自身を識別するために、コミュニテ

ィが使用されている任意のサウンドシステムである。言語は、他の個人と

対話する意思を伝えるために一つの文章に要約される意味がある語彙、で構成さ

れている。.各言語は、発音も書き込みも方法も独自のシステムがある。

例としては、日本語である。日本語は子供も学生も大人も世界に興味持

って持っている言語である。そのおもしろさはもちろん各人がもっとその

言語をふかく学ぶんで知るためである。

日本語を知るために、日本 の 言語学のように、日本語にあるルール

を学習することが必要である。日本の言語学では語彙、文型、品詞、その

他、のように多く学習することができる。例としては 日本語の彙である。

原点によって、日本語は彙の3種類がある、すなわち、外来語、和語、漢語であ

る。外来語は、日本語に存在したルールに適合しているヨーロッパの国か

ら出て来る語彙である。和語は、日本語から出て来る語彙であり、漢語は

、中国から出て来る語彙である。

和語 と 漢語を区別するために、外来語 は しばしば「洋語」(ヨーロ

ッパの国から派生言語)また は「借用語」(外来語)と呼ばれる。しか

し、上記のデータから外来語は外国語と違う。なぜなら、外来語は外国語

(12)

27

語はは、使用するたびに独自の特性やルールがある。とりわけ、外来語は

カタカナで書かれ、その使用は(フィールドのみと生活の散歩に限定され

ている)低い傾向があり、多いのは、サウンド濁音で始まって、コンクリ

ートの名詞、日本から出て来る外来語がある。その他に、外来語で、他の

ルールがある。とりわけ、短縮外来語、外来語の品詞の変更、外来語の品

詞の形容詞に「な」の接尾辞の増加、外来語の書き込みのルールなどであ

る。

時代と言語の開発としては、外来語の語彙が広く使用されている。そ

のことは、外来語に限定されるものだけではなくて、外来語は和語と漢語

の語彙に統合することができる。これはこんしゅごと呼ばれている。それ

(13)

24 ABSTRAK

Bahasa merupakan sistem bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi, berinteraksi, bekerjasama, dan mengidentifikasi diri. Bahasa terdiri dari kosakata-kosakata yang mempunyai makna, yang dirangkum menjadi satu kalimat untuk menyampaikan maksud guna berinteraksi dengan individu lainnya. Setiap bahasa mempunyai sistem aturan tersendiri, baik itu secara pelafalannya,tulisannya ataupun penyampaian.

Jika diambil sebagai contoh, seperti bahasa Jepang. Bahasa yang paling diminati saat ini di seluruh penjuru dunia, baik itu dari anak-anak, pelajar maupun dewasa. ketertarikan itu tentu memicu setiap orang untuk mengetahui, mempelajari, bahkan mendalami bahasa tersebut lebih dalam.

Untuk mengetahui bahasa Jepang ,maka perlu mengikuti dan mempelajari aturan-aturan yang ada dalam bahasa Jepang , seperti linguistic Jepang. Dalam linguistik Jepang banyak yang bisa di pelajari seperti, kosakata, pola kalimat, kelas kata, dan lain-lain. Sebagai contoh kita ambil kosakata dalam bahasa Jepang (goi ). Dalam bahasa Jepang menurut asal-usulnya ada 3 jenis kosakata/goi, yaitu

gairaigo, wago, dan kango. Gairaigo adalah kosakata yang berasal dari

(14)

25

Untuk membedakannya dengan wago dan kango, gairaigo sering di istilah kan dengan yoogo (bahasa yang berasal dari negara barat ) atau shakuyoogo ( kata pinjaman ). Namun, dari data di atas jelas gairaigo berbeda dengan bahasa asing lainnya (gaikokugo ), karena gairaigo adalah bukan hanya sekedar bahasa asing, tapi bahasa asing yang telah disesuaikan oleh sistem bahasa Jepang. Gairaigo memiliki karakteristik dan aturan tersendiri dalam setiap penggunaannya, antara lain; gairaigo indentik ditulis dengan huruf katakana, pemakaiannya cenderung rendah (hanya pada bidang dan lapisan masyarakat yang terbatas), banyak dimulai dengan bunyi dakuon, nomina konkrit relatif banyak, serta ada juga gairaigo berasal dari Jepang. Selain itu ada aturan-aturan lain dalam gairaigo antara lain, pemendekkan gairaigo, perubahan kelas kata pada gairaigo, penambahana sufiks na pada gairaigo kelas kata adjektiva, pergeseran makna gairaigo, serta aturan penulisan gairaigo.

Seiring perkembangan zaman dan berkembangnya bahasa, goi/kosakata jenis

gairaigo meluas penggunaannya. Tidak terbatas pada gairaigo itu saja, gairaigo

(15)

26 要旨

言語は、通信の対話、協力、自分自身を識別するために、コミュニテ

ィが使用されている任意のサウンドシステムである。言語は、他の個人と

対話する意思を伝えるために一つの文章に要約される意味がある語彙、で構成さ

れている。.各言語は、発音も書き込みも方法も独自のシステムがある。

例としては、日本語である。日本語は子供も学生も大人も世界に興味持

って持っている言語である。そのおもしろさはもちろん各人がもっとその

言語をふかく学ぶんで知るためである。

日本語を知るために、日本 の 言語学のように、日本語にあるルール

を学習することが必要である。日本の言語学では語彙、文型、品詞、その

他、のように多く学習することができる。例としては 日本語の彙である。

原点によって、日本語は彙の3種類がある、すなわち、外来語、和語、漢語であ

る。外来語は、日本語に存在したルールに適合しているヨーロッパの国か

ら出て来る語彙である。和語は、日本語から出て来る語彙であり、漢語は

、中国から出て来る語彙である。

和語 と 漢語を区別するために、外来語 は しばしば「洋語」(ヨーロ

ッパの国から派生言語)また は「借用語」(外来語)と呼ばれる。しか

し、上記のデータから外来語は外国語と違う。なぜなら、外来語は外国語

(16)

27

語はは、使用するたびに独自の特性やルールがある。とりわけ、外来語は

カタカナで書かれ、その使用は(フィールドのみと生活の散歩に限定され

ている)低い傾向があり、多いのは、サウンド濁音で始まって、コンクリ

ートの名詞、日本から出て来る外来語がある。その他に、外来語で、他の

ルールがある。とりわけ、短縮外来語、外来語の品詞の変更、外来語の品

詞の形容詞に「な」の接尾辞の増加、外来語の書き込みのルールなどであ

る。

時代と言語の開発としては、外来語の語彙が広く使用されている。そ

のことは、外来語に限定されるものだけではなくて、外来語は和語と漢語

の語彙に統合することができる。これはこんしゅごと呼ばれている。それ

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Alasan Pemilihan Judul

Menurut kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI ) bahasa merupakan sistem bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk berkomunikasi, berinteraksi, bekerjasama, dan mengidentifikasi diri.

Dalam hidup bahasa tentu sangat diperlukan, karena bahasa adalah alat untuk berinteraksi antara satu individu dengan individu lainnya, satu keluarga dengan keluarga lainnya,satu kelompok masyarakat, dengan kelompok masyarakat lainnya.Tuhan yang Maha Esa menciptakan berbagai macam jenis bahasa di dunia ini. Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan pun tentunya memiliki bahasa tersendiri, yang tidak dapat ditangkap oleh akal pikiran manusia.Begitu juga dengan bahasa manusia.Di seluruh dunia ini, ada berbagai jenis bahasa yang berbeda. Hal ini di sebabkan karena perbedaan wilayah,suku, adat istiadat, kaum, maupun ras .Misalnya, ada bahasa Jepang,Cina,Korea,Taiwan,Vietnam, Mongol, Finlandia, Aborigin, Melayu, Batak, Karo, dan lain-lain.

(18)

2

dengan perkembangan zaman,bahasa pun mengalami perubahan. Misalnya dalam penyerapan bahasa dari luar/ bahasa asing atau sering disebut bahasa serapan, yang dijadikan bahasa nasional ataupun tidak dijadikan sebagai bahasa nasional namun selalu di gunakan. Keduanya tentu menimbulkan bahasa yang baru ketika disatukan dalam suatu kalimat atau digunakan dalam percakapan sehari-hari karena adanya pencampuran dari bahasa luar ke dalam bahasa nasional suatu negara. Dalam penggunaan bahasa serapan ke dalam bahasa nasional tentunnya juga kita tidak boleh asal-asalan, harus ada hal-hal /aturan-aturan yang perlu diperhatikan, baik dari segi penulisan atau pun pelafalannya.Seperti hal nya pada bahasa Jepang yang akan saya bahas ini.

(19)

3 1.2 Tujuan Penulisan

a.) Untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik dan aturan-aturan yang ada pada gairaigo

b.)Untuk mengetahui dan menjelaskanpenggunaan gairaigopada kango

c.)Untuk mengetahui dan menjelaskan penggunaan gairaigo pada wago

d.) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan baik bagi penulis maupun pembaca tentang penggunaan gairaigo dalam kango dan wago

1.3 Batasan Masalah

Gairaigo adalah kosakata bahasa yang berasal dari luar negara Jepang atau

sering disebut dengan kosakata serapan/pinjaman. Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka dalam penulisan kertas karya ini penulis membatasi pembahasan tentang karakteristik dan aturan penulisan gairaigo sertapengunaan gairaigo pada wago dan kango.

1.4 Metode Penulisan

(20)

4 BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG GAIRAIGO

2.1 Pengertian Gairaigo

Menurut asal-usulnya jenis goi/kosakata terbagi atas 3 jenis yaitu;

gairaigo, wago, dan kango.Gairaigo adalah kata-kata yang berasal dari bahasa

asing (gaikokugo ) lalu dipakai sebagai bahasa nasional (kokugo).Kata-kata yang termasuk gairaigo bahasa Jepang pada umumnya adalah kata-kata yang berasal dari bahasa negara-negara Eropa tidak termasuk kango yang terlebih dulu dipakai di dalam bahasa Jepang sejak zaman dulu kala ( Kindaichi dalam Sudjianto dan Dahidi, 2004 : 104). Kata-kata seperti サラリーマン ,カンニング,カンニング

danガソリン sebagainya adalah gairaigo.Gairaigo adalah kata yang diambil dari

bahasa asing lalu dijepangkan dan dipakai dalam kegiatan berbahasa Jepang.Oleh karena gairaigo sudah dijepangkan, maka kata-kata yang termasuk gairaigo berbeda dengan gaikokugo (bahasa asing).Untuk membedakannya dengan kango

dan wago, ada juga yang menyebut gairaigo dengan istilah yoogo (Iwabuchi

(21)

5

Dari tiga defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa gairaigo adalah salah satu jenis kosakata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan aturan-aturan yang ada di dalam bahasa Jepang.

Ada yang menyebutgairaigo dengan istilah yoogo (kata-kata yang berasal dari negara-negara Barat) dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah

shakuyoogo (kata pinjaman). Walaupun gairaigo dikatakan sebagai yoogo, namun

di dalamnya termasuk juga kata-kata yang berasal dari negara-negara lain termasuk Indonesia .

2.2 Karakteristik Gairaigo

Pemakaian gairaigo tentunya tidak sembarang pakai, sebab harus sesuai dengan aturan-aturan yang ada di dalam bahasa Jepang termasuk dalam tatacara pengucapannya. Pada umumnya pengucapan gairaigo terlepas dari bunyi pengucapan kata aslinya karena sudah disesuaikan dengan aturan-aturan bunyi di dalam bahasa Jepang.

Banyak hal yang menjadi ciri khas gairaigo yang membedakannya dengan

wago,kango,dan konshugo. Menurut Ishida dalam Sudjianto dan Dahidi(2004 :

105) Ciri-ciri khusus tersebut antara lain :

a.) Gairaigo ditulis dengan huruf katakana.

b.) Terlihat kecenderungan pemakaian gairaigo pada bidang dan lapisan masyarakat yang cukup terbatas , frekuensi pemakaiannya juga rendah. c.) Nomina konkrit relative banyak.

(22)

6

e.) Banyak kata yang dimulai dengan bunyi dakuon.

Hal lain yang dijadikan karakteristik gairaigo di dalam bahasa Jepang adalah :

a.) Hal-hal yang berhubungan dengan pemendekan gairaigo. b.) Perubahan kelas kata pada gairaigo.

c.) Penambahan sufiks na pada gairaigo kelas kata adjektiva. d.) Pergeseran makna yang terjadi pada gairaigo.

1.)PemendekanGairaigo

Salah satu ciri kata bahasa Jepang adalah silabel pada setiap katanya sebagian besar berbentuk silabel terbuka. Dengan kata lain setiap silabel diakhiri dengan bunyi vokal . Oleh sebab itu, silabel tertutup yang terdapat pada bahasa asing

(gaikokugo) yang akan dijadikan sebagai gairaigo harus diubah terlebih dahulu

menjadi silabel terbuka dengan cara menambahkan bunyi vokal pada setiap konsonan yang ada pada silabel tertutup tersebut. Dengan demikian , maka akan memungkinkan terjadinya penambahan jumlah silabel pada sebuah gairaigo dibanding dengan jumlah silabel pada bahasa aslinya. Sebagai contoh , apabila kata personal computer dalam bahasa inggris yang memiliki sebuah silabel dijadikan gairaigo , maka akan menjadisonarukonpyuutaYang memiliki 8 buah silabel. Hal ini menyebabkan gairaigo-gairago tersebut terasa panjang.Dikarenakan gairaigo tersebut terasa sangat panjang,maka tidak sedikit

gairaigo yang dipendekkan, sehingga terkesan lebih praktis dan mudah

(23)

7 Contoh :

- apartment dipendekkan menjadi apaato(アパート) →apartemen - department store dipendekkan menjadi depaato (デパート) →

toko serba ada

- concentric plug dipendekkan menjadi konseto ( コンセント) →

stop kontak

- collaborationdipendekkan menjadi korabo ( コ ラ ボ ) → kerjasama

- remote controller dipendekkan menjadi rimokon ( リモコン ) →pengendalian jarak jauh

2.)Perubahan Kelas Kata pada Gairaigo

Kelas kata yang paling banyak terdapat di dalam gairaigo adalah nomina. Selain itu ada juga kata-kata yang tergolong adjektiva. Di dalam pemakaian gairaigo ada beberapa kelas kata nomina dan adjektiva yang berubah menjadi verba (kata kerja). Sebagai contoh :

- demo + ru → demoru (でもる ) → demonstrasi

- sabo + ru → saboru(さぼる) → membolos

(24)

8

3.)Penambahan Sufiks na pada Gairaigo Kelas Kata Adjektiva

Di dalam kelas kata bahasa Jepang memiliki dua macam adjektiva yaitu adjektiva-na dan adjektiva- i. Hal yang seperti ini tidak dimiliki oleh bahasa lain sehingga tidak jelas apakah suatu adjektiva dari bahasa asing itu termasuk adjektiva-i atau adjektiva-na. Oleh sebab itu, terjadi proses penambahan sufiks na pada gairaigo kelas kata adjektiva, sehingga menjadi jelas bahwa gairaigo termasuk kelas kata adjektiva-na bukan sebagai ajektiva-i, misalnya :

- Yuniikuyuniikuna

- hansamuhansamuna

4.)Pergeseran Makna pada Gairaigo

(25)

9 Contoh :

-Nau-i(ナウーイ)

Now ketika diserap ke dalam bahasa Jepang menjadi nau-i(ナウーイ). Dalam bahasa Inggris now mempunyai arti 'sekarang'. Tetapisetelah diserap now ini memiliki makna yang berbeda dari makna aslinya yaitu nau-i(ナウーイ) yang memiliki arti 'modern'. Jika dilihat dari artinya sekarang dan modern memiliki perbedaan makna yang sangat jelas sekali yaitu now yang artinya sekarang atau saat ini dan nau-i ( ナ ウ ー イ ) artinya modern atau zaman modern.

-Ku:ra:(クーラ)

Ku:ra:(クーラ)diambil dari kata cooler yang artinya 'pendingin' yang selalu

dibawa-bawa ketika melakukan perjalanan atau piknik, di dalam cooler tersebut diletakkan minuman supaya ketika diminum tetap dingin. Tetapi ketika diserap menjadi ku:ra:(クーラ)maknanya berubah menjadi alat pendingin saja. Alat pendingin disini bisa berupa AC, kulkas dan tidak bisa dibawakemana-mana.

-Suma:to (スマート)

Suma:to(スマート)diambil dari kata smart yang artinya 'cerdas', 'bijak' dan

(26)

10

ketika diserap menjadi suma:to( ス マ ー ト )maknanya berubah menjadi langsing, bahwa orang yang disebut sebagai suma:to(スマート)adalah orang yang memiliki bentuk tubuh yang bagus.

2.2 Aturan Penulisan Gairaigo

Pada prinsipnya, untuk penulisan gairaigo digunakan huruf katakana dengan kaidah-kaidahnya, antara lain :

a.) Konsonan t dan d ditambah vokal o, misalnya :

- card Menjadi kaado (カード) → kartu

-wood menjadiuddo (ウッド) → kayu

-pet menjadi petto (ペット) → hewan peliharaan

-percent menjadipaasento (パーアセンと) → persen

-aid menjadieido (エイド )→ alat bantu

b.) Konsonan c, b, f, g, k, l, m, p, s, dan konsonan lain ditambah vokal u,

seperti :

- cook menjadi kukku (クック) → koki

- check menjadicekku(チェック)→ memeriksa

(27)

11

- mix menjadimikkusu (ミックス) → mencampur

-milk menjadi miruku (ミルク) → susu

c.) Bunyi yang berakhiran Panjang ditulisdengan menggunakan tanda setrip

garis panjang ( - ), misalnya :

- center menjadi sentaa(センター) →pusat

- conventer menjadi konbaata (コンバータ )→pengubah

- elevator menjadi erebeetaa(エレベーター )→lift

- car menjadi kaa(カー) → mobil

d.) Bunyi konsonan rangkap ditulis dengan menggunakan huruf tsu kecil,

seperti :

- dock menjadidokku (ドック) → bebek

- set menjadisetto ( セット) → paket

(28)

12 BAB III

PENGGUNAAN GAIRAIGO DALAM WAGO DAN KANGO

3.1 Penggunaan Gairaigo padaWago

Berbeda dengan kosakata gairaigo,Wago adalah kata-kata bahasa Jepang asli yang sudah ada sebelum kango dan gaikokugo masuk ke Jepang, semua Joshi dan

jodoushi, dan sebagian besar adjektiva, konjungsi, dan interjeksi ( Tanimitsu

dalam Sudjianto dan Dahidi, 2004:99 ). Menurut Tamamura

dalam adalah

kosakata yang berasal dari bahasa Jepang asli. Sering juga disebut koyuunihongo ‘bahasa Jepang asli’ dan Yamato kotoba ‘bahasa Yamato’. Kosakata ini banyak sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari orang Jepang. kata-kata seperti, 書く, 頭 , dan話 adalah kata-kata yang termasuk wago.

Wago dalam bahasa Jepang, selain hiragana juga ditulis dengan menggunakan

huruf katakana dan kanji. Kosakata yang ditulis dengan huruf katakana biasanya hanya gion’go kata yang menirukan bunyigitaigo ‘mimesis’, dan kandoushi ‘kata seru’.Wago yang ditulis dengan huruf kanji lebih banyak daripada yang ditulis dengan katakana tetapi hanya terbatas pada kanji yang dibaca secara kunyomi.

(29)

13

pada zaman dulu seperti kata uma, saga, zeniyang berasal dari Cina. Tera, kasa,

kawara, dan lain-lain merupakan kosakata yang berasal dari bahasa India klasik

(Sudjianto dan Dahidi, 2004:99 ).

Seperti hal nya jenis goi yang lainnya,wago juga memiliki karakteristik sebagai berikut (Ishida dalam Sudjianto dan Dahidi, 2004 : 100 )

a.) Banyak kata yang terdiri dari satu atau dua mora

b.) Terjadi perubahan bunyi pada kata-kata yang di gabungkan ,seperti : - Ame + kasa → amegasa (payung hujan )

- Sake + mori →sakamori ( minuman yang memabukkan ) - Ki + dachi → kodachi ( belukar / hutan kecil )

c.)Tidak ada kata yang memiliki silabel dakuon dan ragyoo’on (bunyi silabel ra,ri,ru,re,ro ) pada awal kata.

d.) Banyak kata-kata yang secara simbolik mengambil tiruan bunyi terutama

gitaigoseperti, ussura, honnori, daraari, dan sebagainya.

e.) Tersebar pada semua kelas kata, terutama kelas kata verba sebagian besarwago.

f.) Banyak kata-kata yang menyatakan benda konkrit, sedangkan kata-kata abstrak sedikit.

g.)Banyak kata-kata yang menyatakan hujan, tumbuhan, binatang, serangga, dan sebagainya.

(30)

14

i.)Tidak mempunyai kekuatan untuk menyatakan sesuatu secara tepat.Oleh karena itu, ada kata-kata yang memiliki carabaca yang sama tetapi mempunyai bentuk kanji yang berbeda seperti kata みる→見る, 観る, 看る,danネ見る.

Ternyata seiring perkembangan zaman dan berkembangnya bahasa,goi jenis

gairaigo meluas penggunaannya. Gairaigo dapat dipadukan dalam goi jenis lain

seperti goi jenis wago ini. Perpaduan ini termasuk pada golongankonshugo (yaitu; penggabungan lebih dari satu goi/jenis kosakata ).Bermunculan koskata-kosakata baru ini, membuat perpaduan bahasa Jepang semakin indah,dan tentu saja tujuan lainnya adalah dapat mempermudah warga negara asing dalam berbahasa Jepang tanpa harus memahami bahasa Jepang sepenuhnya. Kosakata yang merupakan gabungan antara gairaigo dengan wago tersebut sampai sekarang masih dipakai dan digunakan baik dalam tata bahasa maupun percakapan bahasa Jepang bahkan telah masuk di dalam kamus besar bahasa Jepang.

Contoh kosakata penggunaan gairaigo dalam wago :

- tsukiroketto (つきロケット) → roket keberuntungan tsuki(つき) → wago, dan roketto(ロケット)→ gairaigo - supootsugutsu (スポーツ靴 )→ sepatu olahraga

supootsu(スポーツ)→gairaigo, dan gutsu berasal dari kata “kutsu” mengalami perubahan bunyi (靴)→ gairaigo

(31)

15

-uchigeba (内ゲバ ) → perselisihan internal

uchi (内) wago, dan geba (ゲバ) → gairaigo

- beniyaita (ベニヤ板 ) → kayu lapis

beniya (ベニヤ) → gairaigo, dan ta (板) → wago

- oogata purojekuto (大型プロジェクト) → proyek besar

oogata (大型) → wago, dan purojekuto (プロジェクト) → gairaigo

- sutoyaburi (スト破り) → keropeng

suto (スト) → gairaigo, dan yaburi (破り) → wago 3.2 Penggunaan Gairaigo pada Kango

Masih seputar pembahasan tentang penggunaan jenis goi yang satu dengan jenis goi yang lain.Berbeda dengan penggunaan gairaigo pada wago,kango merupakan kosakata yang berasal dari Cina,lalu bangsa jepang memakainya sebagai bahasa sendiri. Di dalam ragam tulisan, kango ditulis dengan huruf kanji yang dibaca dengan cara on’yomi atau dengan huruf hiragana. Pemakaian kango meluas dalam kehidupan sehari-hari bangsa Jepang seiring dengan perkembangan zaman. Dengan melihat jumlah kanji yang dipakai untuk menuliskannya, Kango dapat dibagi menjadi empat kelompok sebagai berikut :

a.) Kango yang terdiri dari satu buah huruf kanji, misalnya文, 本, 会, 金, 茶,

(32)

16

b.) Kango yang terdiri dari dua buah huruf kanji, misalnya今月, 例年, 親愛,

終了, 勉強, 参詣 dan sebagainya.

c.) Kango yang terdiri dari tiga buah huruf kanji, misalnya君子国, 善知識,

万歳楽 dan sebagainya.

d.) Kango yang terdiri dari 4 buah huruf kanji atau lebih, misalnyamisalnya,

有名無実声, 夏炉冬扇, 天香国色, 三千大千世界 dan sebagainya.

Tamamuradal

kango pada awalnya adalah sebutan

orang Cina terhadap bahasa negaranya yaitu bahasa Cina. Di Jepang kango berarti bahasa serapan dari Cina yang masuk sejak abad pertengahan. Tetapi, secara ilmiah kango adalah huruf kanji yang dibaca secara go’on/kan’on/tou’on (呉音 / 漢音 /唐音).

Tidak semua kosakata yang berasal dari bahasa Cina disebut kango. Misalnya pada kata 炒飯(チャーハン) ’nasi goreng’. Kanji tersebut tidak dibaca secara

kunyomi yaitu irimeshi. Hal ini berarti kata tersebut tidak termasuk dalam wago.

(33)

17

Sebenarnya kataチャーハン(chahan) termasuk ke dalam kategori gairaigo. Hal ini dikarenakan kanji 炒飯 dibaca dengan cara baca Cina modern. Selain kata

chahan, ada pula kata-kata yang ditulis dalam huruf kanji yang dirasakan sangat

rumit seperti僕(boku),挨拶(aisatsu), 勿論(mochiron) dan lain-lain, ditulis dengan huruf hiragana ぼく / あいさつ / もちろん. Kata-kata tersebut merupakan kosakata yang sangat akrab dalam bahasa Jepang,namun ada kalanya cara bacanya tidak ada dalam daftar joyo kanji, maka ditulis dengan huruf hiragana.

Di lain pihak, kosakata seperti 返事(henji), 大根(daikon), dan 出張(shucchou) yang awalnya berasal dari bahasa Jepang asli ‘wago’ yaitu か へ り ご と

(kaherigoto), お ほ ね(ohone), dan で ば り(debari) semuanya menjadi kango

setelah cara bacanya diubah ke on’yomi. Kosakata tersebut dinamakan

waseikango. Zaman dinasti Meiji, pada saat ilmu dan teknologi serta pemikiran

Barat masuk ke Jepang, merupakan era dimana waseikango sebagai kata yang sejak awal dibaca secara onyomi dibuat secara besar-besaran.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semua kata yang berasal dari Cina disebut kango, dan kango pun ada kata-kata yang biasanya tidak ditulis dengan huruf kanji. Menurut Ishida Toshiko dalam Dahidi dan Sudjianto (2004:103)Kango juga memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dari

gairaigo sebagai berikut :

a.) Kangoadalah kata-kata yang dibaca dengan cara on’yomi yang terdiri

(34)

18

huruf kanji atau lebih, kata-kata seperti 森, 青空, dan 雨傘 bukan kango.

b.) Oleh karena didalam membaca on’yomi juga ada go’on ( cara pelafalan pada waktu dinasti Wu ), kan’on ( cara pelafalan pada waktu dinasti han ), dan too’on ( cara pelafalan pada waktu dinasti tang ), maka terdapat berbagai macam cara baca, misalnya 学期 / gakki /, 最期 / saigo /.

c.) Pada awal kata banyak yang memakai silabel dakuon, namun tidak ada yang memakai silabel handakuon.

d.) Banyak bunyi yoo’on dan choo’on.

e.) Dapat membuat kata-kata panjang dengan cara menggabungkan berbagaikango,misalnya 対共産圏輸出統制委員会規則違反事件 Sebaliknya, kata yang terlalu panjang dapat disingkat misalnya臨時調

直委員会→臨調

f.) Banyak kelas kata nomina terutama kata-kata mengenai aktivitas manusia dan nomina abstrak.

g.) Bersifat bunshoogo ‘bahasa tulisan / sastra ’

h.) Dipakai secara rinci atau detail berdasarkan objek, misalnya入苑火館 入国入学入室入団

i.) Banyak doo’ongo dan ruigigo.

(35)

19

Sebagaimana dengan wago,ternyata penggunaangairaigo bukan hanya bisa dipadukan dengan goi jenis wago saja, namun dewasa ini telah meluas juga penggunaannya pada goi jenis kango ini .Gairaigo juga dapat dipadukan dengan goi jenis kango , dan hal ini juga disebut dengan istilah konshugo ( penggabungan lebih dari satu jenis goi/ jenis kosakata ).

Bermunculan kosakata-kosakata baru akibat perpaduan gairaigo dengan kango ini, tentunya juga akan membuat perpaduan bahasa Jepang semakin indah, memiliki nilai bahasa yang tinggi dan tentu saja tujuan lainnya adalah dapat mempermudah warga negara asing dalam berbahasa Jepang tanpa harus memahami bahasa jepang sepenuh nya. Kosakata yang merupakan gabungan antara gairaigo dengan kangotersebut pun sampai sekarang masih dipakai dan digunakan baik dalam tata bahasa maupun percakapan bahasa Jepang bahkan telah masuk di dalam kamus besar bahasa Jepang.

Adapun contoh kosakata penggunaan gairaigopada kango sebagai berikut:

(36)

20

tennen ( 天然 ) → kango, dan gasu (ガス ) → gairaigo

- hausu saibai (ハウス栽培) → budaya rumah kaca plastic

hausu (ハウス ) → gairaigo, dan Saibai (栽培 ) → kango

- jetto kiryuu (ジェット気流) → aliran jet

(37)

21 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Menurut asal-usulnya jenis goi/kosakata terbagi atas 3 jenis, yaitu; gairaigo, wago,

dan kango. Gairaigo merupakan bahasa asing yang umumnya berasal

negara-negara Eropa yang sudah dijepangkan dan disesuaikan dengan aturan-aturan yang ada di dalam bahasa Jepang, baik itu secara penulisan atau pun pelafalannya. Oleh karena gairaigosudah dijepangkan, maka kata-kata yang termasuk gairaigo tentunya berbeda dengan gaikokugo (bahasa asing).

Menurut pakar-pakar bahasa Jepang gairaigo juga memiliki karakteristik yang membedakannya dengan goi jenis lain seperti wago dan kango.Gairaigo umumnya ditulis dengan huruf katakana, pemakaiannya cenderung rendah (hanya pada bidang dan lapisan masyarakat yang terbatas), banyak dimulai dengan bunyidakuon, nomina konkrit relatif banyak, serta ada juga gairaigo buatan Jepang sendiri .Selain itu gairaigo juga memiliki aturan-aturan penulisan tersendiri yang tak bisa dianggap asal-asalan.

Ternyata seiring perkembangan zaman dan berkembangnya bahasa, goi jenis

gairaigo meluas penggunaanya. Kini, gairaigo dapat dipadukan dengan goi jenis

(38)

22

tersebut,tentunya membuat bahasa Jepang tersebut terasa semakin indah akan berbagai macam jenis goi/kosakatanya, nilai bahasa pun menjadi tinggi akibat adanya perpaduan tersebut, serta tentunya kita sebagai orang asing juga menjadi semakin mudah untuk mempelajari bahasa Jepang, tanpa harus mengetahui bahasa Jepang sepenuhnya.

4.2 Saran

Kemungkinan banyak orang yang mengetahui gairaigo, namun sedikit yang mengetahui dan memahami aturan-aturan yang ada di dalam gairaigo, baik itu asal-usulnya, aturan perubahannya ke dalam bahasa Jepang, aturan penulisannya, pergeseran maknanya, hingga perluasan penggunaannya pada jenis goi/kosakata lain. Oleh kaena itu, penulis ingin menyarankan agar kiranya kita sebagai pembelajar, pendengar dan pembaca dapat lebih memahami dan menelaah tentang

gairaigo, bagaimana asal-usulnya, serta aturan-aturan yang ada di dalam gairaigo

(39)

23

DAFTAR PUSTAKA

Dahidi, Ahmad & Sudjianto. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.

Jakarta : Kesaint Blanc.

Referensi

Dokumen terkait

Sinonim dalam bahasa Jepang disebut dengan ruigigo. Ruigigo terdapat pada semua kelas kata dalam bahasa Jepang, termasuk pada keiyoushi. Banyak keiyoushi yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan membahas makna atau mengartikan ke dalam bahasa Jepang standar kosakata- kosakata dialek Osaka dan beberapa

Hasil percobaan yang telah dilakukan terhadap 60 pembelajar bahasa Jepang, tentang penguasaan (hafal dan mampu menggunakan) goi baru, baik dalam tes kosakata

Kosakata dalam bahasa Jepang berdasarkan asal katanya diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Wago ( 和語 ), Kango ( 漢語 ) dan Gairaigo ( 外来語 ). Wago adalah kosakata yang

dan ガソリン sebagainya adalah gairaigo.Gairaigo adalah kata yang diambil dari bahasa asing lalu dijepangkan dan dipakai dalam kegiatan berbahasa Jepang.Oleh karena gairaigo

Dari hasil validasi ahli media dan ahli materi serta uji coba produk terbukti bahwa pengembangan media Goi Game berbasis web pada pembelajaran kosakata bahasa

Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan dengan tujuan dapat memberikan manfaat kepada para pembelajar bahasa Jepang untuk mengetahui penggunaan kosakata wago dan

“Pengertian Fukushi dalam Bahasa Jepang”. http://www.bahasajepangbersama.com/2015/03/kumpulan- kosakata-kata-keterangan.html .Diakses