• Tidak ada hasil yang ditemukan

Trend Mobilitas Pekerjaan Wanita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Trend Mobilitas Pekerjaan Wanita"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TREN D M OBI LI TAS PEKERJAAN W AN I TA

JAN I AN TON D AM AN I K

Pr ogr a m St u di Ke se j a h t e r a a n Sosia l Fa k u lt a s I lm u Sosia l da n I lm u Polit ik

Un iv e r sit a s Sum a t e r a Ut a r a

I . PEN D AH ULUAN

Set iap analisis t ent ang pekerj a wanit a selalu m engandung pandangan yang um um berlaku, yakni apakah pekerj aan ‘dom est ik’ m asih dianggap sebagai sat u- sat unya t ugas at au ‘karir’ bagi w anit a, at au pekerj aan publik sudah layaknya bagi m erek a. Dari dat a- dat a em pirik dan berbagai krit ik yang dit uj ukan t erhadap diskrim inasi seks dalam pekerj aan, pada akhirnya m em bawa im plikasi bahwa sudah saat nya dihent ikan pandangan yang m erem ehkan pekerj aan dom est ik wanit a, dan sebaliknya agar dilakukan form alisasi t erhadap pekerj aan t anpa upah it u.

Bagi kalangan akadem is, segregasi peker j aan wanit a di berbagai sekt or ekonom i m erupakan sum ebr perbedaan st at us w anit a dengan pria. Segregasi pekerj aan dan t anggung j awab ut am a dalam pengasuhan anak m engakibat kan rendahnya st at us dan pengalam an kerj a yang bisa dicapai oleh w anit a. Mem ang st at us m at ernit as ( keibuan) bisa m em perk uat pelindungan t erhadap pekerj a w anit a, m eskipun t idak j arang hal it u dihubung- hubungkan dengan pekerj aan ‘asli’ m erek a sebelum nya, yakni t ugas- t ugas rum ah t angga.

Sudah banyak bukt i- bukt i yang m enunj ukkan perbedaan upah wanit a dengan pria di dalam dan ant ar skt or pekerj aan. Yang m asih sulit dibukt ikan adalah soal pengelom pokan m ereka ke dalam pekerj aan sej enis sem asa hidup, pola- pola pengalam an kerj a, m obilit as peker j aan yang berkait an dengan m asa-m asa asa-m elahirkan, at au st rat egi peasa-m ilihan pekerj aan ant ar periode yang bisa m em adukan t ugas dom est ik dengan pekerj aan publiknya.

I I . D I STRI BUSI PEKERJAAN

Dat a yang t ersedia m enunj ukkan bahw a um um nya w anit a m enduduki pekerj aan kant or, pekerj aandom est ik sem t eram pil, dan pekerj aan pabrik sem i-t eram pil. Pada i-t ahun 1980 perseni-t ase m ereka pada m asing- m asing j enis ii-t u adalah 30, 11 dan 10 persen. Dit unj ukkan pula bahwa m engelom pok pada j enis-j enis pekerenis-j aan t ert ent u.

I ni dapat dipandang sebagai indikat or adanya segregasi pekerj aan wanit a. Banyak penelit i m engakui penggolongan pekerj aan yang ‘t ipikal’ wanit a dan st ereot ipe pekerj aan laki- laki. Jusenius ( 1976) m enyebut pekerj aan yang t ipikal wanit a j ika sekurang- kurangnya 41,3 persenpem egang j abat an adalah wanit a. Hakim ( 1979) m enyebut adanya segregasi vert ikal dan horizont al. Yang pert am a ialah pekerj aan yang sebagian besar pria bekerj a pada pekerj aan t ingkat yang kedua t erj adi apabila wanit a dan laki- laki sam a- sam a m enduduki pekerj aan yang berbeda. Segregasi ini dapat t erj adi ant ar dan int er pekerj aan ( Blau, 1975) .

Unt uk m em udahkan penyelidikan segresi pekerj aan t adi dapat diident ifikasi berdasark an: a) proporsi pekerj aan dim ana proporsi wanit a yang m enduduki lebih besar daripada proporsi m ereka dalam seluruh j um lah penduduk, c) indeks segregasi berdasarkan indeks kesam aan dan ket idaksam aan dalam m obilit as sosial, dan d) proporsi pekerj aan dengan persent ase t ert ent u pem egang j abat an adalah wanit a.

(2)

m em asuki ‘pekerj aan at au kedudukan laki- laki’, khususnya yang bersifat profesional dan m anagerial nam un segregasi t ersebut selalu m enam pakkan diri. Berdasarkan dat a WES t adi, di I nggris t erdapat 63 persen wanit a yang m enduduki pekerj aan ‘khas’ w anit a, dan 80 persen angkat an kerj a laki- lak i m enem pat i pekeerj aan ‘khas’ laki- laki pula. Segresasi it u sem akin j elas set elah berkem bangnya t ak penuh ( part t im e) yang diduduki oleh wanit a.

A. Se gm e nt a si Pa sa r Te na ga Ke r j a

Analisa dist ribusi pekerj aan dan lapangan kerj a berdasarkan penggolongan j enis kelam in diuraikan dengan baik m elalui t eori segm ent asi psar t enaga kerj a. Teori ini m erupakan pem urnian pendekat an neo- klaik ( Nasikun, 1990) unt uk m enj elaskan lat ar belakang perbedaan upah, segregasi pekerj aan, kem iskinan dan diskrim inasi ras sert a t enaga kerj a yang berbeda, yakni sekt or prim er yang dilindungi ( Mazum dar, 1981) dans ekt or sekunder yang t idak dilindungi, dim ana upah pekerj a pada kedua sekt or it u berbeda, m eskipun kualit as pekerj anya relat if sam a.

Hipot esis dasar pasar t enaga kerj a ganda ini ialah bahwa t erdapat dua sekt or yang berbeda. Yang pert am a m enawarkan pekrj aan deeengan upah relat if t inggi, kondisi kerj a y ang baik, peluang unt uk prom osi, perat uran kerj a, dan pekerj aan yang st abil at au t et ap. Sebaliknya pada sekt or sekunder, upah dibayar lebih rendah, kondisi kerj a buruk, peluang prom osi kecil, hubungan pribadi yang sangat dekat ant ara pekerj a dengan m andor sehingga t erbuka peluang unt uk m encipt akan favorit ism e pekerj a dan disiplin kerj a yang rendah sert a kest abilan pekerj aan, m aupun perpindahan ( t urnover) pekerj a yang t inggi.

Pekerj aan di sekt or prim er adalah j enis pekerj aan yang m enunt ut keahlian t ert ent u ( firm - specific) . St abilit as t enaga kerj a yang m ant ap pent ing art inya. Oleh kaena pekerj a wanit a biasanya ( dipandang) t idak bekerj a st abil karena alasan- alasanm enst ruasi, ham il, m elahirkan, m aka m ereka sering t erdesak kedalam pekerj aan di sekt or sekunder t adi ( Nasikun, 1990) . Dengan alasan it u pula sebagian besar pekerj a wanit a dibayar dengan gaj i rendah. Dan sekali m ereka m asuk ke sekt or sekunder, m aka sulit unt uk m elakukan m obilit as ke sekt or prim er. Dengan kat a lain, ham pir t idak t erj adi m obilit as pek erj aan ant ar sekt or t ersebut ( Manning, 1979; 1980) .

B. An a lisa Ke la s

Dalam pandangan sosiologi, wanit a digolongkan sebagai kelas m enengah baru, yang dalam kelas pekerj a t er diri dari t enaga penj ual, t enaga adm inist rasi, pendidik, dan t eknisi rendahan, w alaupun t idak j elas bagaim ana pem bagian sepert i it u m em pengaruhi st rukt ur m asyarakat : apakah m ereka akan berafiliasi ke dalam kelas borj uis baru at au bahkan m asuk m enj adi kelas prolet ariat . Giddens m enyat akan bahwa ket ergant ungan wanit a pada laki- laki di dalam keluarga m enem pat kan m ereka pada t ingkat keluarga m aupun m asyarakat m enj adi kecil/ lem ah.

Posisi pinggiran yang dim iliki oleh wanit a j uga t erbent uk m elalui penent uan laki- laki sebagai kepala keluarga. Oleh sebab it u, t anpa ada usaha m enghilangkan pengakuan dem ikian, m aka selain hak- hak yang m akin t erbat as, persam aan hak wanit a dengan laki- laki pun sem akin sulit t erj adi.

I I I . PROFI L PEKERJAAN

Tinj auan secara cross- sect ional t erhadap dist ribusi pekerj aan wanit a hanya m em berikan gam baran sepint as t ent ang kedudukan m ereka dalam sekt or-sekt or pekerj aan. Sekiranya t elah t erj adi perubahan kedudukan t ersebut , sulit dipast ikan apakah kedudukan sekarang ini m erupakan karir at au bukan.

(3)

dalam konsep ini ialah apakah pekerj aan yang diduduki it u berart i at au t idak bagi diri sendir i at aupun orang lain. Sebuah karir bisa disebut m em berikan art i j ika ia berkem bang ke t ingkat hirarki yang lebih t inggi dan m aj u.

Dengan konsep sepert i it u w anit a bisa saj a m em ilik i karir dengan dorongan keluarga at aupun m enaikkan karirnya ke j enj ang yang baru. Tet api secara um um sebenarnya m asalah karir w anit a cenderung diabaikan dalam analisis sosiologis at as pekerj aan. Ada kalanya j ika karir wanit a berada pada lint asan ant ar lem baga, at au j ika gerak m aj u m ereka lebih lam bat , m aka hal it u dipandang dengan sepele. Dan di luar krit eria karir yang dit et apkan t adi, perkem bangan kedudukan wanit a t idaklah dianggap sebagai bagian dari karir, karena alasana bahwa m ereka bukanlah berfungsi sebagai pekerj a ut m a.

Dat a dari WES m enunj ukkan hanya 17% pekerj a wanit a yang punya alasan bekerj a unt uk “ m elanj ut kan karir” , 24% unt uk bekerj a penuh dan 7% unt uk bekerj a part - t im e. I ni m enunj ukkan bahwa m ereka t idak t ert arik pada suat u karir. Barangkali j uga hal it u m erupakan pencerm inan dari pandangan realit as m ereka at as kesem pat an kerj a yang t erbat as, fungsi sebagai pengasuh anak, dan gangguan kerj a khususnya dalam part - t im e. Wanit a m em andang sebuah pekerj aan sebagai karir j ika yang bersifat profesional; suat u hal yang m em ang hanya sedikit t erj adi. ( Dex, 1987) .

Pe n e n t ua n Je n is Pe k e r j a a n

Pem ilihan pekerj aan at au j abat an bukanlah persoalan y ang m udah bagi w anit a, karena it u sangat bergant ung pada kondisi obj ekt if dan subj ekt ifnya. Di I nggris, Dex m enem ukan berbagai variabel yang m em pengaruhi pilihan t ersebut . Yang paling berpengaruh kuat ialah lat ar belakang et nis, daerah asal, dan pendidikan; sedangkan yang relat if lem ah pengaruhnya m eliput i fakt or- fakt or t ert ent u dalam keluarga. Pada t ingkat individu variabel pok ok m encakup int elegnsia, kepribadian, kepent ingan, nilai- nilai, penget ahuan t ent ang pekerj aan, dn dalam beberapa hal j uga soal perbedaan j enis kelam in. ( Dex, 1987)

Berdasarkan dat a WES, ada 12 kom ponen pekerj aan yang diduduki oleh wanit a sej ak m ereka m eninggalkan bangku sekolah. Bert urut - t urut adalah t enaga profesional, pendidik, peraw at , pekerj aan non- m anual m enengah, t enaga adm inist rasi, pram uniaga, pekerj aan yang m em erlukan keahlian, pengasuh anak, pekerj a pabrk set engah t eram pil, pekerj aan dom est ik set engah t erlat ih, pekerj aan lainnya yang sedikit m em er lukan ket ram pilan ket ram pilan dan pekerj aan kasar.

Te na ga Pr ofe sion a l

Dari sam pel sej um lah 5.320 wanit a, hanya 33 orang at au 0,6% saj a yang berhasil m eraih j abat an profeisonal selam a m asa kerj a m ereka. Menarik unt uk diket ahui, bahw a yang t et ap m enduduki j abat an it u ialah w anit a yang secara t erus m enerus bekerj a di t em pat yang sam a, apakah m ereka t idak kawin at au m em iliki anak, at au karena kurang m engut am akan hal- hal yang berhubungan dengan fungsinya sebagai wanit a. Tet api m ereka bisa j uga m asuk ke dalam st at us pekerj aan yang lebih rendah set elah berhent i bekej a sebagai t enaga profesional, akibat pekerj aan suam i ( “ pindah t ugas” ) , lalu m asuk ke dalam pekerj aan lain sepert i guru. Ada pula diant aranya yang m eninggalkan j abat an it u secara sukarela karena m erasa t idak puas, at au karena harus m elanj ut kan pendidikan. Bukt i- bukt i ini cukup m enunj ukkan bahw a ada kecenderungan wanit a unt uk lebih m enyukai pekerj aan yang lebih ‘t ipikal’ wanit a yang bisa akom odat if t erhadap t ugas ‘asli’nya.

Te n a ga Se m i Pr ofe sion a l

(4)

perawat cenderung lebih t inggi dibanding guru, khususnya dari pekerj aan ket at ausahaan at au pengasuh anak sert a pekerj aan set engah t eram pil lainnya. Set elah m enj adi perawat pun pergant ian pekerj aan t et ap berlangsung karena m elanj ut kan pendidikan sej enis, sifat pekerj aan yang t em porer, at au perpindahan t ugas suam i.

Pergant ian pekerj aan dari sem i profesional ke t ingkat yang lebih rendah t erj adi ak ibat t ugas suam i ( pindah kerj a) at au karena m asa keham ilan dan m elahirkan. Biasanya m em ang wanit a m em punyai pekerj aan rangkap sebelum nya. Tet api begit u ikut suam i yang pindah t ugas, m aka pekerj aan t adi t erhent i sam pai akhirnya t ersedia pekerj aan yang lebih cocok, sesuai dengan flukt uasi pekerj aan suam i.

Te na ga a dm in ist r a si

Penerim aan j enis pekerj aan ini biasanya karena sebelum it u wanit a m engalam i kendala dalam pekerj aan t erdahulu, m isalnya karena keham ilan dan m elahirkan. Di sisni m ereka bekerj a seusai m enam at kan pendidikan sekolah t ert ent u, dan bert ahan sam pai 10 t ahun. Pergant ian pekerj aan dari j enis non-adm inist rasi ke t enaga non-adm inist rasi hant ya t erj adi j ika m ereka sukses dalam pekerj aan t erdahulu.

Jabat an ini t erhent i j ika ada pem ecat an at au kelebihan pekerj a, perubahan st at us kawin, suam i pindah t ugas, at au karena sakit . Yang paling um um adalah alasan suam i pindah t ugas. Mereka yang sebelum nya bekerj a di sini dan kem udian karena alasan di at au cenderung m engalam i m obilit as pekerj aan ke t ingkat yang lebih rendah. Kalaupun t erj adi m obilit as ke t ingkat lebih t inggi, j enis pekerj aannya t et ap di sekit ar pekerj aan non- m anual m enengah. Menj adi pekerj a t et ap j ika t idak m em punyai anak m em perbesar peluang wanit a m em asuki j enis pekerj aan yang lebih bergengsi, m eskipun hal ini j arang t erj adi.

Pe k e r j a a n t e r a m pil da n se t e nga h t e r a m pil

Wanit a yang bekerj a pada j enis pekerj aan yang m enggunakan ket eram pilan khusus j arang dit em ukan. Kalaupun ada, hal it u sem at a- m at a karena kesediaan m ereka bekerj a full- t im e seusai m elahirkan. Adapun pekerj aan set engah t eram pil, biasanya dit erim a set elah pekerj aan sebelum nya t erhent i akibat fakt or- fakt or yang disebut di at as. Pada um um nya pekerj aan sepert i ini t erdapat dalam pabrik t ekst il. Mereka cenderung bert ahan, t erut am a wanit a yang pada m ulanya m em ang sudah dit em pat kan pada posisi yang sam a. Perkecualian lain adalah j ika sebelum m enghabiskan m asa m elahirkan, pekerj a wanit a t ersebut m em punyai dua at au lebih pekerj aan sej enis. Di sini m obilit as pekerj aan t erj adi secara horizont al, yakni ant ar perusahaan sej enis. Sedangkan m obilit as vert ikal m enurun t erj adi dari pek erj aan pabrik set engah t eram pil k e pekerj aan dom est ik set engah t eram pil, dan dari pekerj aan kasar ke pelayan t oko.

Dalam beberapa hal t erdapat kesam aan bukt i- bukt i t ersebut dengan pekerj aan wanit a di I ndonesia. Manning ( 1979) m enem ukan bahwa t ingkat labour t urnover dalam berbagai indust ri, khususnya indust ri t ekst il dan rokok kret ek, cukup t inggi. Tet api goal upah dan m obilit as pekerj aan m ereka relat if rendah karena dikondisikan oleh pasar t enaga kerj a yang t erbagi ( segm ent ed) . Penet apan upah dan t erbent uknya m obilit as dem ikian erat j uga kait annya dengan anggapan bahwa wanit a hanya sebagai pelengkap pencari nafkah dalam keluarga, khususnya di Jaw a.

H u bun ga a n Rum a h Ta n gga

Sering t erj adi bahwa wanit a m engalam i gangguan dalam pekerj aan ket ik a m ereka m em ut uskan unt uk kawin at au ikut suam i. Menurut penelit ian Robert dan Mart in ( 1984) , 3 persen wait a yang t idak bekerj a m enyebut alasan ikut suam i sebagai penyebabnya.

(5)

pada pekerj aan wanit a it u m enggam barkan keadaan set elah m ereka m engikut i kepindahan suam inya. Dengan dem ikian dapat disebut di sini bahw a besar kem ungkinan w anit a m engalam i m obilit as pekerj aan ke st at us yang lebih rendah set elah m er eka berhent i dari peker j aan sem ula akibat keharusan ikut suam i. Jadi t et ap posisi w anit a j auh lebih lem ah.

Agaknya wanit a dikondisikan unt uk m em ilih pekerj aan t ert ent u ( t enaga adm inist rasi, t enaga t eram pil, set engah t eram pil dan sem i profesional) yang t erus t erganggu karena, berbagai fakt or. Nam un dem ikian j elas akan keliru j ika ket ent uan dan kom it m en m ereka at as pekerj aan it u dianggap hanya karena kebet ulan saj a, at au m urni dit ent ukan oleh perm int aan pasar. Selam a pekerj aan t ersebut m erupakan t uj uan yang dikej ar secara sadar, m aka ia t et ap dianggap sebagai suat u karir, t idak goal apakah it u sem i profesional at au pekerj aan yang bersifat non- m anual.

I V . M OBI LI TAS PEKERJAAN

Set elah disinggung ham bat an yang dihadapi w anit a unt uk m em pert hankan at au m eningkat kan st at us pekerj aannya, di sini ak an diket engahkan beberapa bukt i- bukt i em piris yang m enarik dibahas dalam kait annya dengan m obilit as pekerj aan.

M obilit a s Pe k e r j a a n Se ca r a V e r t ik a l

Mobilit as sepert i ini ker apkali t erj adi pada j enis pekerj aan klerikal m enuj u pekerj aan yang bersifat set engah t eram pil. Tet api ada pula bukt i yang m enunj ukkan t erj adinya m obilit as vert ikal dari guru dan perawat ke t enaga adm inist rasi dan pekerj aan yang bersifat set engah t eram pil lainnya. Menarik unt uk dicat at bahwa yang sering m engalam i pergeseran t ipe pekerj aan ke st at us yang lebih rendah adalah w anit a yang m em punyai anak dan relat if berusia t ua, sedangkan m ereka y ang t idak m em iliki anak dan berusia m uda cenderung m engalam i m obilit as pekerj aan ke t ingkat yang lebih t inggi. I ni perlu dit afsirkan hat i- hat i karena seolah- olah kelahiran anak m enj adi penyebab t urunnya st at us pekerj aan wanit a. Dat a yang diperoleh m em perlihat kan bahw a set elah dikont rol dengan w akt u ket ika m engalam i m obilit as m enurun it u, t ernyat a pengaruh pem ilikan anak sangat kecil, sekali. Sebagai cont oh, m obilit as ke bawah dialam i oleh 50 persen wanit a berusia 16- 19 t ahun ket ika m enj elang kelahiran anak pert am a, m asing- m asing 25% hal it u t erj adi pada w akt u kelahiran anak pert am a dengan anak kedua, dan sesudah anak kedua.

Ala sa n M e n in gga lk a n Pe k e r j a a n

Rasa t idak puas t erhadap pekerj aan, keham ilan, ( m asing- m asing pada 28 dan 19 persen wanit a) m erupakan alasan ut am a m ereka m eninggalkan pekerj aannya sebelum m engalam i m obilit as ke st rat a pekerj aan lebih rendah. Sedangkan m ereka yang sebelum m elakukan m obilit as ke at as, m enyebut ket idakpuasan dan pergant ian m aj ikan ( m asing- m asing 40 persen dan 20 persen) sebagai alasan pokok.

Pengaruh pem bent ukkan keluarga t erhadap m obilit as vert ikal t idak t erj adi pada sem ua t ipe pekerj aan. Terbukt i bahwa 85 persen wanit a yang sebelum nya berst at us sebagai guru, t et ap m enduduki posisi it u set elah m ereka kaw in dan m elewat i m asa m elahir kan. Dem ikian j uga dengan w anit a yang m em punyai t ipe pekerj aan yang bersifat sem i t eram pil di pabrik.

(6)

V . KESI M PULAN

1. Sem akin pent ing keberadaan pekerj aan dom est ik wanit a unt uk m elakukan m obilit as pekerj aan ke t ingkat yang lebih t inggi. Pekerj aan dom est ik ini pun sudah m ulai dikat egorikan sebagai bagian dari karir wanit a.

2. ( m eskipun dem ikian) t ernyat a j um lah w anit a yang m enduduki pekerj aan dan j abat an yang bergengsi sangat kecil, dan lebih t erkonsent rasi pada pekerj aan yang berciri sem i- t eram pil dan sem i profesional.

3. Mobilit as pekerj aan wanit a sangat t inggi baik ant ar m aupun int er lapangan pekerj aan yang ada.

4. Mobilit as yang t inggi it u lebih berorient asi ke pekerj aan- pekerj aan yang berst at us lebih rendah.

5. Menurunnya st at us pekerj aan t adi m asih didom inasi oleh akibat yang dit im bulkan oleh keluarga, sepert i perkaw inan, pengasuhan anak, dan t erut am a kerena suam i pindah t ugas.

D AFTAR PUSTAKA

Manning, Chris, 1979, Wage Different ials and Labour Market Segm ent at ion in I ndonesian Manufact uring, ( Disent ralisasi Dokt or) Aust ralian Nat ional Universit y.

- - - , 1980. " Segm ent asi Pasar Tenaga Kerj a di Sekt or I ndust ri di Jawa; Beberapa I m plikasi dar i St udi Kasus I ndust ri Tenun dan Kret ek" , dalam : Prism a, 11, halam an 85- 92.

Mazum dar, Dipak, 1981. The Urban Labour Market and I ncom e Dist ribut ion; A St udy of Malaysia., New York: Oxford Universit y Press.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis paj anan ini t erj adi pada pert am bangan bij ih m erkuri, produksi logam m erkuri pada m et alurgi, produksi nat rium dan kalium hidroksida, pew arna, lam pu

Diare y ang t erj adi pada I BD peny ebabny a adalah k erusak an absorbsi perm uk aan epit el dan pelepasan k edalam sirkulasi oleh sek ret agogue sepert i leukot riens,

Pada l emparan pert ama agar hal t ersebut t erj adi maka sisi koin yang muncul harusl ah t erdapat t epat sat u sisi angka dan sat u sisi bukan angka at au kedua sisi

Berdasarkan Berit a Acara Evaluasi Kelompok Kerj a (Pokj a) Jasa Konsult ansi dan Pembangunan Pust u Kolo t erhadap Dokumen Penawaran Pekerj aan Peningkat an Pust u Kolo Menj

Jika dalam syst em cat at an t erj adi peruj ukan lanj ut an yang meruj uk pada sumber yang sama, digunakan singkat an yang berasal dari bahasa Lat in unt uk meruj uk pada sumber

bahw a Keput usan Ment er i t ent ang Jenis, Mat er i Muat an, dan Wew enang Penet apan Pr oduk Hukum Depar t em en Pekerj aan Um um sudah t idak sesuai lagi dengan Undang-

( 1) Dalam hal t erj adi gangguan yang m engakibat kan t erganggunya proses pelim pahan Penerim aan Negara dan/ at au penyam paian LHP Elekt ronik sebagaim ana dim aksud dalam

Me nari k pe mi kiran yang ada sert a meli hat kenyat aan yang t erj adi dil apangan, ma ka peneliti menga mbil suat u st udi unt uk menget ahui sej auh mana pengar uh dari