• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budaya Organisasi yang di Terapkan Pada Bagian PPAK (Pendidikan Profesi Akuntansi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Budaya Organisasi yang di Terapkan Pada Bagian PPAK (Pendidikan Profesi Akuntansi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ndaraha, Taliziduhu. 2005. Budaya Organisasi. Jakarta, Rineka Cipta

Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Indeks, Jakarta

Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta, Kencana

Sobirin, Achmad. 2007. Budaya Organisasi : Pengertian, Makna Aplikasi

dalam Kehidupan Organisasi. Yogyakarta, Unit Penerbit dan Percetakan

Sunarto, 2004. Perilaku Organisasi. Yogyakarta, Penerbit Amus

Tika, Mohammad Parbundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja

(2)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian adalah : Bagian Pendidikan Profesi Akuntansi

(PPAK) Universitas Sumatera Utara, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 03

November sampai dengan 03 Desember 2015.

B. Pengertian Budaya dan Organisasi

Sebelum sampai kepada pengertian budaya organisasi, penulis ingin

menjelaskan terlebih dahulu pengertian budaya dan organisasi itu sendiri.

1. Budaya

Setiap program dalam sebuah perusahaan memerlukan kajian budaya. Jika

ada program perusahaan yang mengalami hambatan, biasanya yang dijadikan

kesalah adalah budaya. “nilai-nilai yang menjadi muatan program belum

membudaya”. (Taliziduhu,2005 : 42)

Menurut Edward Taylor budaya adalah kompleksitas menyeluruh yang

terdiri dari pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat kebiasaan dan

berbagai kapabilitas lainnya serta kebiasaan apa saja yang diperoleh seorang

manusia sebagai bagian dari masyarakat .

Menurut Bronislaw Malinowski budaya adalah keseluruhan kehidupan

manusia yang integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang

konsumen, berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil

(3)

Menurut Hertskovits budaya adalah sebuah kerangka pikir yang

menjelaskan sebuah keyakinan, perilaku, pengetahuan, kesepakatan-kesepakatan,

nilai-nilai tujuan yang kesemuanya itu membentuk pandangan hidup manusia.

(Sobirin, 2007 : 54)

Dari ketiga defenisi diatas, ada tiga hal penting yang perlu memperoleh

laborasi lebih lanjut, yakni:

a. Tentang cakupan budaya. Defenisi diatas mengartikan budaya dalam

perspektif yang cukup luas, mencakup semua aspek kehidupan manusia, yaitu

semua yang berkaitan dengan berbagai macam hasil karya manusia mulai dari

ilmu pengetahuan, keyakinan, seni moral, hukum, adat kebiasaan dan segala

bentuk kapabilitas manusia.

b. Tentang wadah terbentuknya budaya. Hasil kreasi manusia yang dimaksud

bukan sekedar hasil kreasi individual melainkan merupakan kesepakatan dari

sekelompok orang atau masyarakat. Dengan demikian manusia merupakan

wadah terbentuknya budaya, dalam pengertian budaya tidak pernah ada jika

tidak ada masyarakat. Sebaliknya, bahwa sekelompok masyarakat tidak bisa

dikatakan sebagai sebuah kelompok masyarakat apabila tidak memiliki

budaya.

c. Tentang hubungan antara budaya, masyarakat dan peradaban. Karena budaya

dan masyarakat saling berhubungan erat dan saling mengisi, banyak orang

sering menyalah-artikan seolah-olah budaya dan masyarakat memiliki

pengertian yang sama. Masyarakat diartikan sebagai suatu kolektifitas

terorganisasi dari sekelompok orang yang saling berinteraksi, yang memiliki

(4)

yang sama dan melakukan aktivitas-aktivitas yang terpusat pada seperangkat

tujuan umum. (Sobirin, 2007 : 53)

Fungsi Budaya

Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya

kelompok atau budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Dari

berbagai sumber termasuk defenisi diatas dapat di petik beberapa fungsi budaya.

a. Sebagai identitas dan cita suatu masyarakat. Identitas ini terbentuk oleh

berbagai faktor seperti sejarah, kondisi dan posisi geografis, sistem-sistem

sosial, politik dan ekonomi, dan perubahan nilai-nilai di dalam masyarakat.

b. Sebagai pengikat suatu masyarakat. Kebersamaan adalah faktor pengikat

anggota masyarakat yang kuat.

c. Sebagai sumber. Budaya merupakan sumber inspirasi, kebanggan, dan

sumberdaya. Budaya dapat menghasilkan komoditi ekonomi, misalnya wisata

budaya. Benda budaya, produk budaya.

d. Sebagai penguat penggerak dan pengubah. Karena budaya terbentuk melalui

proses belajar- mengajar maka budaya itu dinamis, tidak statis, tidak kaku.

e. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah. Webber mengaitkan

budaya dengan manajemen Kotler dan Heskett menghubungkan budaya

dengan performance, Turner dengan kekuatan organisasional dan keunggulan

bisnis.

f. Sebagai pola perilaku. Budaya berisi norma tingkah laku dan menggariskan

batas-batas toleransi sosial.

g. Sebagai warisan. Budaya disosialisasikan dan diajarkan kepda generasi

(5)

h. Sebagai subtitusi (pengganti) formalisasi.

i. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan. Dilihat dari sudut ini,

pembangun seharusnya merupakan proses budaya.

j. Sebagai proses yang mempersatukan. Melalui proses valuesharing

masyarakat dipersatukan, tidak seperti sapu lidi, melainkan ibarat rantai.

k. Sebagai produk proses usaha mencapai tujuan bersama dan sejarah yang

sama.

l. Sebagai program mental sebuah masyarakat. (Taliziduhu, 2005 : 45)

2.

Organisasi

Secara harfiah, kata organisasi berasal dari bahasa yunani “organon”yang

berarti alat atau instrument. Arti kata ini menyiratkan bahwa organisasi adalah alat

bantu manusia. Jadi, Ketika seseorang mendirikan sebuah organisasi, tujuan

akhirnya bukan organisasi itu sendiri melainkan agar ia dan semua orang yang

terlibat didalamnya dapat mencapai tujuan lain lebih mudah dan lebih efektif.

Itulah sebabnya organisasi sering didefenisikan sebagai sekelompok manusia

(group of people). Defenisi ini menunjukkan adanya dua esensi dasar dari sebuah

organisasi yakni sekelompok manusia dan tujuan bersama yang hendak dicapai.

Selain defenisi diatas, masih ada beberapa unsur penting yang seharusnya

menjadi bagian dari esensi dasar organisasi tetapi belum terungkap dalam defenisi

di atas. Defenisi yang lebih komprehensif misalnya diberikan oleh Robbins (2008)

sebagai berikut :

Karakteristik Organisasi

Berdasarkan defenisi organisasi seperti yang telah disebutkan di atas,

(6)

a. Unit/entitas sosial.

Organisasi adalah rekayasa sosial hasil karya cipta manusia (man-made)

yang bersifat tidak kasat mata dan abstrak sehingga organisasi sering disebut

sebagai artificial being. Karena sifatnya tersebut, organisasi dengan demikian

lebih merupakan realitas sosial ketimbang realitas fisik. Meski bukan realitas

fisik, bukan berarti bahwa organisasi tidak membutuhkan fasilitas fisik. Fasilitas

fisik seperti gedung, peralatan kantor maupun mesin-mesin masih tetap

dibutuhkan ( meski tidak harus dimiliki) karena dengan fasilitas fisik inilah

sebuah organisasi bisa melakukan kegiatannya. Disamping itu dari fasilitas fisik

inilah orang luar mudah mengenali adanya entitas sosial.

b. Beranggotakan minimal dua orang

Sebagai hasil karya cipta manusia, organisasi bisa didirikan oleh seorang

yang mempunyai kemampuan, pengetahuan dan sarana lainnya. Kadang-kadang

juga didirikan oleh dua orang atau lebih yang sepakat dan mempunyai ide yang

sama untuk mendirikan organisasi. Siapapun yang mendirikan atau berapa

banyaknya pendiri sebuah organisasi, yang pasti manusia dianggap sebagai unsur

utama dari organisasi. Sebab tanpa keterlibatan unsur manusia sebuah sebuah

entitas sosial tidak bisa dikatakan sebagai sebuah organisasi.

c. Berpola kerja yang terstruktur

Defenisi organisasi seperti disebutkan di atas menunjukkan bahwa untuk

dikatakan sebagai organisasi, sebuah unit sosial harus beranggotakan minimal dua

orang dimana keduanya bekerja secara terkoordinasi dan mempunyai pola kerja

yang terstruktur. Tanpa koordinasi dan pola kerja terstruktur, kumpulan dua orang

(7)

d. Mempunyai Tujuan

Organisasi didirikan bukan untuk siapa-siapa dan bukan tanpa tujuan.

Manusia adalah pihak yang paling berkepentingan terhadap didirikannya sebuah

organisasi. Organisasi didirikan karena manusia sebagai makhluk sosial, sukar

untuk mencapai tujuan individualnya jika segala sesuatunya harus dikerjakan

sendiri. Kalau dengan bekerja sendiri tujuan individual tersebut bisa dicapai,

tetapi akan lebih efisien dan efektif jika cara peencapaiannya dilakukan dengan

sebuah organisasi adalah agar sekelompok manusia yang bekerja dalam satu

ikatan kerja bisa lebih mudah mencapai tujuannya dibandingkan dengan mereka

yang harus bekerja sendiri-sendiri.

e. Mempunyai identitas diri

Identitas diri sebuah organisasi secara formal misalnya bisa diketahui

melalui akte pendirian organisasi tersebut yang menjelaskan siapa yang menjadi

bagian dari organisasi dan siapa yang bukan, kegiatan apa yang dilakukan,

bagaimana organisasi tersebut diatur atau siapa yang mengaturnya

C. Pengertian Budaya Organisasi

Menurut Kilmann (2010 : 2) budaya organisasi merupakan suatu kekuatan

sosial yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu

organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Secara tidak sadar tiap-tiap orang

didalam suatu organisasi mempelajari budaya yang berlaku didalam

organisasinya.

Menurut Susanto (2007 : 139) budaya organisasi adalah sebagai nilai-nilai

(8)

eksternal dan usaha penyesuaian integritas kedalam perusahaan sehingga

masing-masing anggota perusahaan harus memahami niai-nilai yang ada dan bagaimana

mereka harus bertindak dan berperilaku.

Menurut Taliziduhu Ndraha budaya organisasi merupakan genus dan

budaya perusahaan salah satu spesiesnya. Temuan-temuan kajian budaya

organisasi bisa berlaku untuk budaya perusahaan, tetapi temuan-temuan kajian

dalam budaya perusahaan mungkin tidak seluruhnya berlaku buat budaya

organisasi.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, budaya organisasi dapat

dikatakan aturan main yang ada didalam perusahaan yang akan menjadi pegangan

dari sumber daya manusia dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk

berperilaku dalam organisasi. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam berperilaku dan

sikap mereka sehari-hari selama mereka berada dalam organisasi tersebut dan

sewaktu mewakili organisasi berhadapan dengan pihak luar.

D. Proses Terbentuknya Budaya Organisasi

Moh.Pabundu dan Tika (2006 : 16-17) membagi budaya organisasi atas

beberapa komponen pembentuk, yaitu :

a. Lingkungan Usaha

Kelangsungan hidup berorganisasi (perusahaan) ditentukan oleh

kemampuan perusahaan memberi tanggapan yang tepat terhadap peluang dan

tantangan lingkungan. Lingkungan usaha merupakan unsusr yang menentukan

(9)

usaha yang berpengaruh antara lain meliputi produk yang dihasilkan pesaing,

pelanggan, teknologi, pemasok, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.

b. Nilai-Nilai

Nilai-nilai adalah keyakinan dasar yang dianut oleh sebuah organisasi.

Setiap perusahaan mempunyai niali-niali inti sebagai pedoman berpikir dan

bertindak bagi semua warga dalam mencapai tujuan/misi organisasi. Nilai-nilai

inti yang dianut bersama oleh anggota organisasi antara lain berupa slogan atau

moto yang dapat berfungsi sebagai:

1. Jati Diri

Slogan atau moto dapat berfungsi sebagai jati diri bagi orang yang bekerja

pada perusahaan, rasa istimewa yang berbeda dengan perusahaan lainnya.

2. Harapan Konsumen

Slogan atau moto dapat berupa ungkapan padat yang penuh makna bagi

konsumen dan sekaligus merupakan harapan baginya terhadap perusahaan

tersebut seperti kualitas produk,sistem pelayanan yang baik dan sebagainya.

c. Pahlawan

Pahlawan adalah tokoh yang dipandang berhasil mewujudkan nilai-nilai

budaya dalam kehidupan nyata. Pahlawan bisa berasal dari pendiri perusahaan,

para manajer kelompok organisasi atau perorangan yang berhasil menciptakan

nilai-nilai organisasi.

Beberapa pahlawan lahir/muncul secara alami dan ada pula dibuat oleh

peristiwa-peristiwa tak terlupakan yang terjadi dalam kehidupan organisasi

sehari-hari. Biasanya tokoh pahlawan ini dikenal baik oleh setiap karyawan walaupun

(10)

d. Ritual

Stephen P.Robbins mendefenisikan ritual sebagai deretan berulang dari

kegiatan kegiatan yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai utama

organisasi itu, tujuan apakah yang paling penting, orang-orang manakah yang

penting dan mana yang dapat dikorbankan.

Ritual merupakan tempat dimana perusahaan secara simbolis menghormati

pahlawan-pahlawannya. Karyawan yang berhasil memajukan perusahaan

diberikan penghargaanyang dilaksanakan secara ritual setiap tahunnya. Contoh,

seperti karyawan yang tidak pernah absen, pemberi saran yang membangun,

penjual terbanyak, pelayan terbaik dan sebagainya.

e. Jaringan Budaya

Jaringan budaya adalah jaringan komunikasi informal yang pada dasarnya

merupakan komunikasi primer. Fungsinya menyalurkan informasi dan memberi

intepretasi terhadap informasi. Melalui jaringan informal, kehebatan perusahaan

diceritakan dari waktu ke waktu. Sebagai cara berkomunikasi informal, jaringan

budaya merupakan pembawa nilai-nilai budaya dan mitologi kepahlawanan.

Jaringan komunikasi informal ini dapat dilakukan melalui orang-orang pandai

bercerita, alim ulama, mata-mata, tukang gosip dan sebagainya. Mereka

melakukan jaringan komunikasi dengan efektif untuk menyelesaikan sesuatu atau

(11)

Dari defenisi yang dikemukakan oleh para tokoh budaya organisasi di atas

terkandung unsur-unsur dalam budaya organisasi sebagai berikut

1. Asumsi dasar

Dalam budaya organisasi terdapat asumsi dasar yang dapat berfungsi

sebagai pedoman bagi anggota maupun kelompok dalam organisasi untuk

berperilaku.

2. Keyakinan yang dianut

Dalam budaya organisasi terdapat keyakinan yang dianut dan dilaksanakan

oleh para anggota organisasi. Keyakinan ini mengandung nilai-nilai yang

dapat berbentuk slogan atau logo, asumsi dasar, tujuan umum

organisasi/perusahaan,filosofi usaha, atau prinsip-prinsip menjelaskan

usaha.

3. Pemimpin atau kelompok pencipta dan pengembangan budaya organisasi.

Budaya organisasi perlu diciptakan dan dikembangkan oleh pemimpin

organisasi/perusahaan atau kelompok tertentu dalam organisasi atau

perusahaan tersebut.

4. Pedoman mengatasi masalah.

Dalam organisasi/perusahaan terdapat dua masalah pokok yang sering

muncul, yakni masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal. Kedua

masalah tersebut dapat diatasi dengan asumsi dasar dan keyakinan yang

dianut bersama anggota organisasi.

5. Berbagai nilai (sharing of value)

Dalam budaya organisasi perlu berbagi nilai terhadap apa yang paling

(12)

6. Pewaris (learning process)

Asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota organisasi perlu

diwariskan kepada anggota-anggota baru dalam organisasi sebagai pedoman

untuk bertindak dan berperilaku dalam organisasi/perusahaan tersebut.

7. Penyesuaian (adaptasi)

Perlu penyesuaian anggota kelompok terhadap peraturan atau norma yang

berlaku dalam kelompok atau organisasi tersebut, serta adaptasi

organisasi/perusahaan terhadap lingkungan.

E. Konsep Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah suatu konsep yang sangat bervariasi, terbukti dari

adanya sekian banyak defenisi yang berbeda-beda yang dapat dikemukakan dalam

kepustakaan. Hal ini disebabkan oleh beberapa pandangan, pendekatan, minat

masing-masing yang berkepentingan dari berbagai kalangan akademis maupun

praktisi. Disamping itu, juga karena sumbernya, yaitu disiplin antropologi, hingga

sekarang belum dapat menghasilkan suatu defenisi yang dapat diterima oleh para

pakar dalam bidang ini.

Suatu tinjauan yang kritikal terhadap kepustakaan mengungkapkan bahwa

pengertian budaya yang berdasarkan atas empiri dalam perangkat

organisasi-organisasi masih sangat jarang, dan jika ada ternyata belum memuaskan.

Istilah-istilah yang sama memang sering digunakan, tetapi masih juga berbeda-beda

(13)

Terdapat lima kelompok pendekatan, pandangan atau mazhab dalam

Yang terakhir, yaitu pendekatan idealisme kultur, terdiri atas empat aliran, yaitu:

1. Antropologi psikologikal

2. Etnografi

3. Strukturalisme

4. Antropologi simbolik

Empat aliran tersebut semuanya berpengaruh terhadap kepustakaan

manajemen dan perilaku organisasi, dan menimbulkan tiga pendekatan, perspektif

atau pandangan mengenai budaya organisasi, yaitu:

1. Pandangan pola (pattern) atau pandangan konfigurasionis, yang

kemudiandisebut pandangan holistis. Pandangan holistis adalah

pandangan yang memadukan seluruh aspek kognitif, emosi,

perilaku dan benda-benda ke dalam suatu kesatuan budaya.

2. Totalitas atau keseluruhan, baik mencakup perilaku, pikiran atau

nilai-nalai, dan yang membedakan suatu organisasi terhadap

organisasi lainnya.

3. Pandangan berorientasi manifestasi, termasuk fungsionalisme, yang

(14)

kepustakaan manajemen pandangan variabel disebut juga

pandangan perilaku, lebih memfokuskan pada ekspresi budaya yang

dapat disimak dalam bentuk verbal dan perilaku fisikal atau praktik,

merupakan manifestasi kultur yang tangible.

4. Pandangan idealional termasuk simbolisme, yang kemudian disebut

pandangan kognitif. Pandangan ini digunakan untuk memfokuskan

ide-ide, konsep-konsep, rancangan-rancangan,

keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, atau norma-norma yang dilihat sebagai inti

dari fenomena yang jompleks dan multifaset yang disebut budaya.

(Sutriso 2010:6).

F. Jenis-jenis Budaya Organisasi

Jenis-jenis budaya organisasi dapat ditentukan berdasarkan proses informasi

dan tujuannya.

1. Berdasarkan Proses Informasi

Berdasarkan proses informasi, jenis-jenis budaya organisasi terbagi empat,

yaitu:

a. Budaya rasional

Dalam budaya ini, proses informasi individual (klarifikasi sasaran

pertimbangan logika, perangkat pengarahan) diasumsi sebagai sarana bagi tujuan

(15)

b. Budaya ideologis

Dalam budaya ini, pemrosesan informasi intuitif (dari pengetahuan yang

dalam, pendapatan dan inovasi) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan

revitalisasi (dukungan dari luar, perolehan sumber daya dan pertumbuhan).

c. Budaya konsensus (clan)

Dalam udaya ini, pemrosesan informasi kolektif (diskusi, partisipasi, dan

konsensus) diasumsikan untuk menjadi sarana bagi tujuan kohesi (iklim, moral

dan kerja sama kelompok).

d. Budaya hirarki

Dalam budaya hirarki, pemrosesan informasi formal (dokumentasi,

komputasi, dan evaluasi) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan keseimbangan

(stabilitas, kontrol,, dan koordinasi). (Tika 2006:7)

G. Konsep Budaya Organisasi

Jenis-jenis budaya organisasi dapat ditentukan berdasarkan proses informasi

dan tujuannya.

1. Berdasarkan Proses Informasi

Berdasarkan proses informasi, jenis-jenis budaya organisasi terbagi empat, yaitu :

a. Budaya rasional

Dalam budaya ini, proses informasi invidual (klarifikasi sasaran

pertimbangan logika, perangkat pengarahan) diasumsikan sebagai sarana bagi

tujuan kinerja yang ditunjukkan (efisiensi, produktivitas, dan keuntungan atau

(16)

b. Budaya ideologis

Dalam budaya ini, pemrosesan informasi intuituf (dari pengetahuan yang

dalam, pendapaat dan inovasi) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan revitalisasi

(dukungan dari luar,perolehan sumber daya dan pertumbuhan).

c. Budaya konsensus (clan)

Dalam budaya ini, pemrosesan informasi kolektif (diskusi, partisipasi,

konsensus) diasumsikan untuk menjadi sarana bagi tujuan kohesi (iklim,moral dan

kerja sama kelompok)

d. Budaya hirarki

Dalam budaya hirarki, pemrosesan informasi formal (dokumentasi,

komputasi, dan evaluasi) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan kesinambungan

(stabilitas, kontrol, dan koordinasi). (Tika, 2006 : 7)

Budaya yang dianut oleh Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara ini sendiri adalah jenis organisasi yang

serupa dengan kekeluargaan. Nilai dan tujuan yang dibagi, satupadukan,

kepribadian, partisipasi dan rasa kebersamaan yang diserap. Karakteristiknya

adalah bekerja sebagai tim, program keterlibatan pegawai, dan komitmen institusi

pada pegawai serta konsensus pada prioritas tertinggi. Pemimpin atau kepala

organisasi, dipandang selaku mentor dan mungkin juga figur orang tua.Organisasi

dibangun berdasarkan loyalitas dan tradisi. Komitmen para anggota terhadap

organisasi cukup tinggi. Disamping itu, organisasi menekankan pada keuntungan

jangka panjang dari pertumbuhan dan pembangunan sumber daya manusia dan

sangat memperhatikan kohesi organisasi dan moral. Kesuksesan didefenisikan

(17)

H. Fungsi Budaya Organisasi

Fungsi budaya organisasi adalah sebagai beriktu :

1. Sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun kelompok

lain.

Batas pembedaan ini karena adanyaidentitas tertentu yang dimiliki

organisasi atau kelompok.

2. Sebagai perekat bagi karyawan dalam suatu organisasi.

Hal ini merupakan bagian dari komitmen kolektif dari karyawan. Mereka

bangga sebagai seorang pegawai/karyawan suatu organisasi/perusahaan.

Mereka memiliki rasa partisipasi, rasa memiliki dan rasa tanggung jawab

atas kemajuan perusahaan.

3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial.

Hal ini tergambarkan dimana lingkungan kerja dirasakan positif,

mendukung dan konflik serta perubahan dilakukan secara efektif.

4. Sebagai Mekanisme kontrol dalam memadu dan membentuk sikap dan

perilaku karyawan. Dengan dilebarkannya mekanisme kontrol,

didatarkannya struktur, di perkenalkannya tim-tim dan diberi kuasanya

karyawan oleh organisasi, makna bersama yang diberikan oleh suatu budaya

yang kuat memastikan bahwa semua orang diarahkan kearah yang sama.

5. Sebagai integrator

Kondisi ini biasanya dialami oleh perusahaan besar dimana setiap unit

terdapat sub barunya. Demikian pula dapat mempersatukan kegiatan para

anggota perusahaan yang terdiri dari sekumpulan individu yang mempunyai

(18)

6. Membentuk perilaku bagi karyawan.

Fungsi ini dimaksudkan agar para karyawan dapat memahami bagaimana

mencapai tujuan oorganisasi.

7. Sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok organisasi

baik internal maupun eksternal.

8. Sebagai acuan untuk menyusun perencanaan pemasaran, segmentasi pasar,

penentuan posisi yang akan dikuasai oleh perusahaan tersebut.

9. Sebagai alat komunikasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya, serta

antara anggota organisasi. Budaya sebagai alat komunikasi tercermin pada

aspek-aspek komunikasi yang mencakup kata-kata, segala sesuatu yang

bersifat material dan perilaku.

10. Sebagai penghambat berinovasi.

Hal ini terjadi apabila budaya organisasi tidak mampu mengatasi masalah

yang menyangkut lingkungan ekternal dan integrasi internal.

Perubahan-perubahan terhadap lingkungan tidak cepat dilakukan adaptasi oleh

pemimpin organisasi. ( Tika, 2006 : 14-16)

I.

Nilai-Nilai Budaya Organisasi

Masa mendatang ditandai denagn kompetisi global, dan perusahaan yang

sukses ialah yang mampu mengelola budaya baru dengan nilai-nilai yang

mengembangkan perilaku kearah keberhasilan yang kompetitif. Kita sedang

memasuki era baru dan peradaban baru yang bersifat global, saling tergantung,

(19)

1. Motivasi berdasar atas imbalan materi saja semakin tidak memadai.

Kebutuhan pribadi yang bersifat materi semakin menurun, sedangkan

kebutuhan yang bersifat rohani semakin meningkat.

2. Sifat-sifat pekerjaan menjadi kurang fisikal, dalam arti kurang

menyadarkanpada kekuatan fisik semata-mata, melainkan lebih banyak

bersifat kognitif, karena karyawan dituntut untuk berfikir kreatif, belajar,

dan turut ambil bagian.

3. Pada masa sekarang karyawan mempunyai banyak pilihan yang lebih luas

dari pada sebelumnya. Ia dapat pindah, berlatif, dan berorganisasi.

4. Jumlah manajer akan menurun drastis. Pekerja-pekerja yang

berpengetahuan membutuhkan hanya sedikit pengawasan apabila mereka

dilatih sepenuhnya, dilibatkan, ditugasi, dan diberi imbalan yang layak.

5. Persaingan dunia tidak saja dalam bidang teknologi, tetapi juga dalam

bidang kemampuan manajemen. Kita sedang ditantang, bukan karena

negara lain sedang mengembangkan teknologinya, tetapi karena mereka

menantang kita dalam keterampilan manajemen. (Sutrisno, 2010 : 14-15)

J.

Level Budaya Organisasi

Schein membagi level budaya organisasi menjadi tiga bagian sebagai berikut :

1. Artifak dan Kreasi

Artifak mencakup semua fenomena yang bisa dilihat, didengar dan

dirasakan. Pada tingkat ini, konstruksinya dilakukan secara lingkungan fisik dan

sosial. Pada tingkat ini orang bisa melihat ruang fisik, produk teknologi

(20)

para anggota organisasi. Termasuk dalam hal pakaian, penampilan emosional,

mitos dan sejarah organisasi, nilai-nilai yang muncul dalam komunikasi seperti

ritual, seremonial dan sebagainya.

2. Nilai-nilai

Nilai-nialai adalah solusi yang muncul dari seseorang pemimpin dalam

organisasi dengan maksud memecahkan masalah-masalah rutin dalam organisasi

tersebut. Jika suatu kelompok ingin menciptakan atau dihadapkan pada

tugas-tugas organisasi, masalah-masalah atau isu-isu penting organisasi, maka solusi

yang pertama muncul, datangnya dari individu-individu yang berpengaruh dalam

kelompok tersebut.

3. Asumsi Dasar

Dalam asumsi dasar terdapat petujuk-petunjuk yang harus dipatuhi

anggota organisasi menyangkut perilaku nyata, termasuk menjelaskan kepada

anggota-anggota kelompok bagaimana merasakan, memikirkan segala sesuatu.

Dalam hal ini yang termasuk asumsi dasar adalah hubungan dengan lingkungan,

hakikat mengenai kenyataan, waktu dan ruang, hakikat mengenai sifat manusia,

hakikat aktivitas manusia, dan hakikat hubungan manusia.

Simbolisasi merupakan proses yang menghasilkan realitas, bentu simbolis

adalah organ realitas. Realitas merupakan tindakan dari imajinasi yang dijalani

sebagai cara dan efek yang membawa sesuatu gamblang bagi kehidupan.

Kemudian Schein juga menambahkan persfektif disamping bartifak, nilai

dan asumsi. Perspektif yang dimaksud sebagai norma sosial dan peraturan baik

tertulis atau tidak tertulis yang mengatur bagaimana para anggota organisasi harus

(21)

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa level budaya organisasi terdiri

dari lima dimensi, yaitu:

a. Artifak;

b. Nilai-nilai;

c. Asumsi;

d. Simbol;

(22)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan observasi yang telah dilakukanolehpenulis, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pimpinan PPAK Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

memakai sistem budaya organisasi clan (kekeluargaan). Pimpinan

menerapkan sistem ini agar terjadi kebersamaan, kenyamanan dan dukungan

timbal balik yang baik antara pimpinan dan bawahan.

2. Displin kerja juga diterapkan pimpinan PPAK Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara kepada anggotanya, dimana pimpinan sangat

menghargai waktu. Para anggota karyawan diwajibkan datang tepat waktu

agar mendapatkan hasil kerja yang maksimal.

3. Pimpinan juga menerapkan kebersihan kepada anggota karyawan di PPAK

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(23)

B.

Saran

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, maka saran yang didapat

penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya pimpinan lebih meningkatkan lagi budaya kekeluargaan agar

tercipta keharmonisan antara pimpinan dan pegawai.

2. Ada baiknya pimpinan lebih menerapkan lagi displin waktu agar para

anggota karyawan sadar untuk lebih menghargai waktu dengan menghargai

waktu maka kinerja karyawan lebih tepat waktu.

3. Seharusnya kebersihan harus ditingkatkan agar tercipta kenyamanan antara

pimpinan dan karyawan, dengan adanya kesadaran akan kebersihan didalam

(24)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara diprakarsai oleh pemuka masyarakat

Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan Sumatera Utara dan

mendirikan Fakultas Kedokteran pada 20 agustus 1952 sebagai fakultas pertama.

Kemudian menyusul Fakultas Hukum, Pertanian, dan Teknik. Sementara Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara pertama didirikan oleh yayasan Universitas

Sumatera Utara yang berdiri di KutaRaja (sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun

1959. Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala, pada

tahun 1961. Universitas Sumatera Utara membuka lagi Fakultas Ekonomi yang

berada di Medan. Penetapaan pembukaan dilakukan dengan surat keputusan

Menteri Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No.64/1961 tanggal 24 November

1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.

Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 November diperingati

sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara . Pada tahun 1975 Akademik Administrasi Niaga Medan (AAN)

dipindahkan ke Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi

pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) berdasarkan S.K. Mendikbud

Republik Indonesia No.42/UI1957 tanggal 13 Maret 1957. PAAP kemudian

menjadi program Diploma Tiga (D-III) dengan tiga program studi , yaitu D-III

(25)

Sehubungan dengan pembaharuan yang dilakukan dengan pendidikan

tinggi dengan S.K Dirjen Dikti No.23/Dikti/Kept/ 1987, No.25/Dikti/Kept/1987,

No.25/Dikti/Kept/1987 dan S.K Rektor Universitas Sumatera Utara

No.568/PTO5.h/SK/Q87 tanggal 19 Agustus 1987, pada tanggal 14 September

1987 diadakan serah terima antara Direktur PAAP Universitas Sumatera Utara.

Setelah serah teriman maka nama tersebut berubah menjadi Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Sampai pada saat ini Fakultas

Ekonomi mengelola program S-1 dan program D-III serta Pendidikan Profesi

Akuntansi (PPAK) yang telah menghasilkan tenaga ahli Sarjana Ekonomi yang

baik dan bermutu, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai

menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang

program pendidikan, yaitu program Pendidikan Strata Satu dan Program

Pendidikan Diploma Tiga.

Program pendidikan Strata Satu (S-1) meliputi :

1. Departemen Ekonomi Pembangunan

2. Departemen Manajemen

3. Departemen Akuntansi

Program pendidikan Diploma Tiga (D-III) meliputi:

1. Program studi Keuangan

2. Program studi Akuntansi

3. Program studi Kesekretariatan

Setelah keluar peraturan No.56 tahun 2003 tanggal 11 November 2003

(26)

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan satu dari 10 fakultas

dan Pascasarjana yang ada pada saat Universitas Sumatera Utara menjadi

PT.BHMN, maka terjadilah perubahan nama jurusan yanga ada di Fakultasd

Ekonomi menjadi Departemen, setelah menjadi PT.BHMN, dengan dibentuknya

Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi tahun 2007 Universitas Sumatera Utara

memiliki 12 Fakultas.

B. Visi, Misi dan Tujaun Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara:

Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara:

Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara menjadi

salah satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis terkemuka yang dikenal unggul dan

mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam

bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas belajar dengan pemberdayaan dan meningkatkan

kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dalam penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan keilmuan dan sumber pendanaan

Fakultas dalam status PT.BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku

(27)

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah

serta organisasi profesional serta lembaga lain yang terkait yang bertaraf

Nasional maupun Internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta

menyesuaikan diri terhadap perkembangan Nasional dan Internasional.

b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap

perkembangan/perubahan.

C. Sejarah Singkat Pendirian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Sumatera Utara,berdasarkan

surat keputusan Menteri Keuangan No. 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan

Beregister Negara. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi diberikan gelar

Akuntan setelah mendaftar ke Menteri Keuangan untuk memperoleh Gelar

Akuntan Beregister, memiliki pengalaman kerja 1 tahun, dari persyaratan 3 tahun

yang disyaratkan oleh kementrian Keuangan untuk memperoleh gelar Akuntan

Professional atau CA (Chartered Accountant).

Sesuai SK Mendikbud RI No.036/U/1993 tentang dan sebutan Lulusan

Perguruan Tinggi, dan Naskah Kerjasama IAI dengan Dirjen Dikti, No.

565/D/2002 dan No. 2460/MOV/IA/02, untuk memperoleh gelar Ak seseorang

(28)

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) pada perguruan tinggi penyelenggaraan

yang telah mendapat izin dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti).

Setelah memperoleh ijazah tersebut lulusan PPAK dapat mendaftarkan diri

ke Departemen Keuangan RI, untuk mendapatkan Nomor Registrasi Negara dan

berhak menyandang sebutan profesi “Akuntan” (Ak).

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) telah memperoleh

izin penyelenggaraan program PPAK berdasarkan surat Dirjen Dikti No.

3542/D/T/2003 tanggal 13 November 2003, sejak semester ganjil Tahun

Akademik 2004/2005 PPAK Fakultas Ekonomi USU untuk pertama kali

menerima Mahasiswa.

2.1Ruang Lingkup Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

1) Menjalin hubungan yang erat dengan semua komponen stakeholders

untuk pengembangan aplikasi materi proses belajar mengajar.

2) Mengakomodasikan kebutuhan Stakeholders dengan pemberian jasa

bervariasi.

2.2Visi dan Misi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

Visi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

Visi pendidikan profesi Akuntansi yaitu ingin menjadikan Pendidikan Profesi

Akuntnsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara “ menjadi suatu program pendidikan profesi akuntansi yang unggul dan sesuai dengan

(29)

Misi Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

Misi pendidikan profesi akuntansi adalah mampu mengembangkan dan

meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang ilmu akuntansi dan memiliki

komitmen tinggi dalam menjalankan profesi di bidang akuntansi, dalam

menghadapi persaingan global.

2.3 Tujuan Pendidikan Profesi Akuntansi

Pendidikan profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

bertujuan:

1. Menghasilkan lulusan tenaga profesi akuntansi yang memiliki kompetensi

dan komitmen tinggi dalam menjalankan profesi di bidang akuntansi yang

memantapkan diri dalam meniti karir sebagai Akuntan Intern (Akuntan

Perusahaan), Akuntan Manajemen, Akuntan Pendidik, Akuntan Pajak,

Akuntan Sektor Publik, Akuntan Keuangan Daerah, Akuntan Keuangan.

2. Membimbing lulusan D4/S1/S2/S3 Akuntansi dan Non Akuntansi untuk

mampu memperoleh Gelar Akuntan Professional/ CA(Chartered Accountant)

D. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan satu wadah sekumpulan orang-orang yang bekerja

sama dan terkait dalam hubungan formal pada suatu Hierarki untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Struktur Organisasi adalah satu cara untuk mengetahui

Organisasi serta bentuk Organisasi yang dipergunakan dalam suatu perusahaan

yang bersangkutan.

Demi tercapainya tujuan instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur

(30)

dengan pencapaian instansi yang telah diterapkan sebelumnya. Struktur

Organisasi memiliki tiga fungsi, yaitu:

1. Menciptakan kesuksesan bagi suatu bisnis dengan memiliki struktur

Organisasi kita yang telah berimajinasi seperti apa bisnis kita dimasa yang

akan datang.

2. Memudahkan perkembangan Sumber Daya Manusia dengan Struktur

Organisasi kita mampu melihat bagian-bagian mana saja yang nantinya

membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan dapat menempatkan

sesuai keahliannya.

3. Fungsi delegasi yaitu dengan struktur Organisasi kita bisa dengan mudah

melakukan pelimpahan pekerjaan atau wewenang kepada orang yang

tepat.

Adapun strutur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Dekan

2. Wakil Dekan

Wakil Dekan terdiri dari:

a. Wakil Dekan Bidang Akademik atau disebut Tata Usaha atau disebut

Wakil Dekan I.

b. Wakil Dekan Bidang Administrasi atau Tata Usaha atau disebut Wakil

Dekan II.

(31)

3. Kepala Tata Usaha

Bagian Tata Usaha terdiri dari beberapa sub bagian,yaitu:

a. Sub Bagian Akademik

b. Sub Bagan Umum dan Keuangan

c. Sub Bagian Kepegawaian

d. Sub Bagian Kepegawaian dan Alumni

e. Sub Bagian Perlengkapan

(32)

1. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

Sumber: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (2016)

Gambar 2.1

Strutur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara (2016)

DEKAN

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, AC, AK, CA

(33)
(34)

E. Job Description

Adapun uraian tugas dari setiap bagian struktur organisasi Fakultas Ekonomi

adalah:

1. Bagian Tata Usaha, tugasnya adalah:

a. Menyususn Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) bagian dan

mempersiapkan penyusunan (RKAT) Fakultas.

b. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang

Ketatausahaan Akademik, Administrasi umum dan keuangan,

Kemahasiswaan dan Alumni, Kepegawaian dan Perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan Mengelolah data Ketatausahaan Akademik,

Administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,

kepegawaian dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat Dinas dan uccapan resmi di lingkungan

Fakultas.

f. Melaksanakan administrasi pendidikan,penelitian, dan pengabdian/

pelayanan pada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan Alumni Fakultas.

h. Melaksanakan administrasi pemantauan dan evaluasi kegiatan di

lingkungan Fakultas.

i. Melaksanakan Administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.

j. Melaksanakan Penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan

(35)

k. Menyususn laporan kerja bagian Fakultas dan mempersiapkan penyusunan

laporan Fakultas.

2. Sub Bagian Akademik tugasnya adalah:

a. Menyususn Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sub bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan Mengelolah data dibidang Pendidikan, penelitian, dan

pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi Akademik.

d. Melakukan penyususna rencana kebutuhan Sarana Akademik.

e. Menghimpun dan mengklarifikasikan data pencapaian target kurikulum.

f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat dilingkungan fakultas.

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan,tugasnya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan(RKAT) sub Bagian dan

mempersiapakan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengelolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

c. Melakukan Urusan Persuratan dan kearsiapan di lingkungan Fakultas.

d. Melakukan urusan penerimaan tamu Pimpinan, rapat dinas dan pertemuan

ilmiah di lingkungan fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengelolah data keungan.

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan

(36)

g. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan

dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang

telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoprasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j. Menyususn laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyususnan

laporan bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian, tugasnya adalah:

a. Menyususn Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian.

b. Menyusun konsep juklat/juknis dibidang Kepegawaian

c. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.

d. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.

e. Memverivikasi usulan angka Kredit jabatan fungsional.

f. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan

jabatan fungsional, usul kenaikan jabatan/pangkat, surat keputusan

mengajar, pengangkatan guru besar tetap/tidak tetap/emeritus,izizn dan

cuti.

g. Melakukan pemberian penghargaan pegawai.

h. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.

i. Memproses pelanggaran displin pegawai.

j. Menyususn laporan kerha Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

(37)

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni, tugasnya adalah:

a. Menyususn Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data dibidang Kemahasiswaan dan Alumni.

c. Melakukan Administrasi Kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan pemberian izin/rekomodasi kegiatan Kemahasiswaan.

e. Melakukan usul pemulihan Mahasiswa berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Kemahasiswaan tingkat Universitas.

g. Melakukan pengurus beasiswa, pembinaan karier, dan layanan kesehatan

Mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan Kemahasiswaan.

i. Mengoprasionalkan Sistem Informasi Kemahasiswaan dan Alumni.

j. Melakukan penyajian informasi di bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan Bagian.

6. Sub Bagian Perlengkapan, tugasnya adalah:

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengelolah data perlengkapan.

c. Mengoprasionalkan sistem Informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat dibidang kerumahtanggaan

dan perlengkapan.

e. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan

(38)

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian mempersiapkan penyusunan laporan

bagian.

F. Jaringan Usaha atau Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksanaan Akademik yang melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian, dan pelayanan masyarakat

dan pembinaan Civitas Akademika. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan

non-profil (tidak beriorentasi pada perolehan laba) seperti perusahaan penghasil

pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara lebih

beriorentasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan

penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan

kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma

Tinggi yaitu penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat.

Dengan demikian, harapan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang

baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

G. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan

(39)

juga pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Fakultas

terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Fakultas dapat terwujud.

Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras

yang tinggi, displin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan

kinerja yang bermutu dan tepat. Dengan adanya seorang sekretaris di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis dan setiap Departemen akan membantu meningkatkan

kinerja perusahaan. Karena seorang sekretaris memiliki tugas-tugas yang penting

dam sebuah perusahaan. Jadi usaha kerja terkini yang dijalankan Fakultas adalah

menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa,

melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang

ekonomi yang bermanfaat bagi Universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta

melakukan pengabdian kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat

hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain

sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika

agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar

memiliki kualitas yang baik.

H. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

adalah:

a. Menyususn jadwal perkuliahan semester genap Tahun Ajaran yang akan

datang.

(40)

c. Merancang kegiatan Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil Tahun Ajaran yang

akan datang.

d. Menyusun Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS)

semester ganjil dan genap.

e. Wisuda Mahasiswa.

f. Menyususn jadwal perkuliahan semester genap Tahun Ajaran yang akan

datang.

Untuk mencapai program kerja dan rencana kerja dapat disusun beberapa

langkah berikut:

1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan alat yang

digunakan dapat di tingkatkan.

2. Jumlah lulusan meningkat dan diharapkan lulus tepat waktu, serta indeks

prestasi lebih baik.

3. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan

kurikulum dan harus ada rumpun.

4. Ilmunya meningkatkan kegiatan seminar, lokayra, kuliah umum yang

diadakan pimpinan Fakultas.

5. Memberi bimbingan kepada mahasiswa dan melaksanakan kegiatan

magang/praktek kerja lapangan agar dapat menghasilkan lulusan yang

(41)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Budaya adalah satu set nilai, penuntun, kepercayaan, pengertian, norma,

falsafah, etika, dan cara berfikir. Budaya yang ada di suatu lingkungan sangat

besar pengaruhnya terhadap pembentukan pribadi yang berada di dalam

lingkungan tersebut. Setiap lingkungan tempat kita melakukan pekerjaan memiliki

budaya yang dibuat oleh sang pimpinan akan di turunkan kepada

pegawai-pegawainya untuk dianut dan dilestarikan bersama. Perusahaan adalah sebuah

lembaga yang terdiri dari banyak karyawan yang merupakan individu yang

berasal dari latar belakang yang berbeda, yaitu lingkungan, agama, pendidikan,

dan lain-lain. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perusahaan terdiri dari

individu dan kultur bawaan yang berbeda-beda.

Globalisasi ekonomi dan kedatangan era perubahan dalam menghadapi

perdagangan bebas merupakan tantangan serius bagi para eksekutif dalam

mengelola organisasi. Dalam menghadapi perubahan harus diperlukan ketelitian

untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan sekaligus menjaga

kelangsungan organisasi agar mampu bertahan hidup. Oleh karena itu diharapkan

perusahaan yang ada di dalam negeri dapat mempersiapkan diri untuk membina

organisasinya, terutama sumber daya manusia dan sistem untuk mampu

menghadapi kedatangan pesaing, baik dalam industi sejenis lokal maupun industri

(42)

Menurut Sutrisno ( 2013 : 2-3 ) mengatakan bahwa budaya organisasi

merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan

orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Secara tidak

sadar tiap-tiap orang didalam suatu organisasi mempelajari budaya yang berlaku

didalam organisasinya. Apalagi bila ia sebagai orang baru supaya dapat diterima

oleh lingkungan tempat kerja, ia berusaha mempelajari apa yang dilarang dan apa

yang diwajibkan, apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa yang

salah, dan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan didalam

organisasi tempat bekerja itu. Jadi, budaya organisasi mensosialisasikan dan

menginternalisasi pada para anggota organisasi.

Dengan adanya Budaya Organisasi yang kuat dan sehat di setiap perusahaan

akan berdampak positif bagi perusahaan tersebut yang dapat di fungsikan sebagai

tuntutan yang mengikat para karyawan karena di formulasikan secara formal

kedalam berbagai peraturan dan ketentuan perusahaan, serta dapat eksis dalam

kelangsungan hidup perusahaan. Dalam hal membahas tentang organisasi dan

perilaku anggota-anggota di dalamnya , perlu di perhatikan berbagai macam

masalah, terutama masalah prestasi kerja. Jika karyawan tidak melakukan

pekerjaannya, maka organisasi tersebut pada akhirnya akan mengalami kegagalan.

Maka dari itu Budaya Oranisasi/Perusahaan sangat penting bagi pembentukan

perilaku karyawan dalam meningkatkan kinerja.

Dari Latar Belakang inilah penulis merasa tertarik untuk menulis Tugas Akhir

yang berjudul “BUDAYA ORGANISASI YANG DI TERAPKAN PADA

BAGIAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK) FAKULTAS

(43)

B. Perumusan Masalah

Bagaimana budaya organisasi itu sangat mempengaruhi kinerja Pegawai di

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengarug budaya

organisasi terhadap kinerja Pegawai di Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

D.Manfaat Penelitian

a. Sebagai masukan untuk bagian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA dalam mengolah sumber daya manusia.

b. Bagi penulis, sebagai wadah penulisan yang bersifat ilmiah serta memberikan

kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas wawasan dan pengetahuan

berpikir dal bidang sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan

budaya organisaasi terhadap kinerja pegawai.

c. Sebagai sumber pengetahuan yang penting bagi penulis dimana penulis dapat

membandingkan antara ilmu yang di peroleh selama perkuliahan dan

kenyataan yang dapat dilapangan.

d. Bagi pembaca,kiranya tulisan ini dapat menambah wawasan dan ilmu

(44)

E. Jadwal Kegiatan

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penelitian berlangsung

selama 04 Minggu, yaitu dari tanggal 03 November sampai dengan 03 Desember

2015. Untuk lebih jelasnya,jadwal kegiatan dapat dilihat dari tabel 1.1 dibawah

ini:

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3 4

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data

3. Penulisan Laporan

Sumber: Penulis (2015)

2. Jenis Data

Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian :

a. Data Primer

Data primer merupakan jenis data yang diperoleh langsung dari

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(45)

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan jenis datayang dikumpulkan dari buku

literature, seperti buku bacaan, dan tulisan-tulisan serta hasil-hasil yang

berhubungan dengan titik yang dibahas, seperti :

a). Sejarah Perusahaan.

b). Struktur Organisasi.

F. Sistematika Penelitian

Untuk lebih mempermudahdan dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai isi Tugas Akhir ini, pembahasan dilakukan secara komprehensif dan

sistematika meliputi :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan secara singkat latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II PROFIL INSTANSI

Bab ini menjelaskan sejarah singkat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja

kegiatan terkini, dan rencana kegiatan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(46)

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tempat dan waktu penelitian dilakukan, dan segala yang

berhubungan dengan yang diteliti.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan memberikan kesimpulan dari semua penelitian yang telah dilakukan,

serta memberikan saran kepada pembaca mengenai penelitian yang kiranya dapat

(47)

TUGAS AKHIR

BUDAYA ORGANISASI YANG DITERAPKAN PADA BAGIAN

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK) FAKULTAS EKONOMI

DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh :

NOVITA SIAHAAN

122103029

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(48)
(49)
(50)

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai

sumber segala pengetahuan dan hikmat, atas kasih setia-Nya dan segala

keterbatasan penulis dimampukan untuk menyelesaikan Tuga Akhir ini. Tugas

Akhir dengan judul: “ Budaya Organisasi yang di Terapkan Pada Bagian PPAK

(Pendidikan Profesi Akuntansi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara”.

Penulis banyak menerima dukungan dan bantuan secara moril maupun

material, saran dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala

ketulusan hati penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum sebagai Rektor Universitas

Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA, Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, Selaku Ketua Program

Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara dan juga penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya karena telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh

kesabaran dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Magdalena Leonita Linda Sibarani, SE, M.Si, Selaku Sekretaris Ketua

Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(51)
(52)

(53)

E. Konsep Budaya Organisasi ... 34

F. Jenis-Jenis Budaya Organisasi ... 36

G. Konsep Budaya Organisasi ... 37

H. Fungsi Budaya Organisasi ... 39

I. Nilai-nilai Budaya Organisasi ... 40

J. Level Budaya Organisasi ... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45

(54)
(55)

1. Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas ... 15

Gambar

Gambar 2.1 Strutur Organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Kemajuan teknologi terutama pada bidang teknologi informasi pada satu dasawarsa terakhir ini telah berubah sangat cepat dimana komputer yang pada beberapa dasawarsa lalu hanya

verifikatif dan deskriptif, digunakan dengan melakukan pengumpulan data dilapangan, baik itu data primer dari hasil wawancara, kuesioner maupun data sekunder yang merupakan

Tujuan dari penulisan ini adalah membangun suatu aplikasi telepon selular dengan menggunakan bahasa pemrograman J2ME yang dapat dikoneksikan ke internet dengan menggunakan GPRS

Sebagai masyarakat yang mendominasi pemerintahan, tidak serta merta Nabi mengunggulkan Islam dalam berbagai aspeknya, namun tetap berprinsip pada 6 asas nilai yang

“Faktor -Faktor yang Berhubungan dengan Kesembuhan Penderita TB Paru (Studi Kasus di Puskesmas Purwodadai I Kabupaten Grobongan)”.. Jurnal

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa mayoritas responden menilai Sangat Setuju (SS) pada pernyataan kualitas layanan universitas sebagai berikut: Ruang kuliah nyaman dan tenang

Selama lomba peserta tidak boleh keluar masuk ruangan, kecuali untuk keperluan emergency.. Penilaian dilakukan berdasarkan kesesuaian diagram alur, 2 angka untuk setiap kotak yang

metode titrasi argentometri merupakan metode yang klasik untuk analisis kadar. klorida yang dilakukan dengan mempergunakan AgNO 3 dan indikator K 2 CrO 4