• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anotasi Automatis Citra menggunakan Statistical Machine Translation untuk Temu Kembali Citra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Anotasi Automatis Citra menggunakan Statistical Machine Translation untuk Temu Kembali Citra"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

& # #$#

# & &

( (

(3)
(4)

9

9 <648040/1

&

% 9

"

(

"

(

&

( ! ! (

!

(

!$

" 82113166/

" 828/.330/

9

=

"

"

(

" 828/.3306

(5)

/ 0

" # 1. ' 8:3/ # ! 7 %

" # # 1004 # !

8 " & ( # # # "

# " ! # % ! " * ! +

% % % # !8

! " ( # ) # 7

# 7 # * > ' + # 100/?1006 " 100.

# # 7 # " & ( %

" > # > " *> " + # ; 100.

(6)
(7)
(8)
(9)

8

& *1002+

# & #

! &

& *1002+

(10)
(11)

2

3 4

& *1002+

& *1002+ # #

*< 1001+

(12)
(13)
(14)
(15)

.

& & 152(

456( 3581 " & ,

& &

(16)
(17)

:

& &

(18)
(19)
(20)

/

& &

# #

$ ( 29880.A882/( 1002

( & "( < ( < "(

(21)

82

X8 1003Y

< 777 ?V ?

11*3+9333A:0/( 1000

; 1003 $

' % $ $ X Y = $ & )

( !$ $ $ (

!$ ) $ $ #

(22)
(23)

8/

(24)
(25)

8.

> # 2

9

9

9

(26)

> # 4

9 0641 %# 9 3581

*/+9 9;*==<AC?7

9;*>;>A?A7

9;*;BG>AC7

9;*;G>>>B7

9;*;A>;;G7

(27)
(28)

ABSTRAK

IMAM ABU DAUD. Anotasi Automatis Citra menggunakan Statistical Machine Translation untuk Temu Kembali Citra. Dibimbing oleh YENI HERDIYENI dan SRI NURDIATI.

Penelitian ini melakukan implementasi anotasi automatis citra menggunakan statistical machine translation untuk temu kembali citra. Penerjemahan citra ke kata dianalogikan seperti menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lainnya. Objek untuk penerjemahan diperoleh dari koleksi citra yang telah dianotasi secara manual. Pertama, citra disegmentasi menjadi beberapa region berukuran sama menggunakan segmentasi grid. Region tersebut kemudian direpresentasikan oleh ciri citra yang telah didefinisikan sebelumnya. Kedua, region seluruh citra dikelompokkan menjadi kelompok blob yang berukuran lebih kecil menggunakan algoritme k-means. Ketiga, hubungan antara blob dengan kata

dicari menggunakan algoritme expectation maximization. Hubungan yang terbentuk digunakan untuk memprediksi kata yang berhubungan dengan sebuah citra (anotasi automatis).

Evaluasi kualitas anotasi automatis dilakukan menggunakan algoritme normalized score (ENS).

Variasi ukuran grid saat segmentasi diberikan kepada seluruh citra latih dan uji. Hasil percobaan terhadap 750 citra latih dan 250 citra uji berukuran 384 × 256 piksel menunjukkan bahwa nilai ENS

terbaik diperoleh oleh model yang dibentuk oleh data latih dengan ukuran grid pada segmentasi sebesar 2×3, dengan rataan ENS sebesar 0.4608 dan ukuran grid 8×12 untuk citra uji saat evaluasi

dengan rataan ENS sebesar 0.4862.

Temu kembali citra dilakukan menggunakan latent semantic indexing untuk mengeksploitasi makna semantik dari anotasi automatis seluruh citra. Dimensi latent semantic indexing diperoleh dari hasil dekomposisi matriks anotasi automatis seluruh citra. Rataan recall dan precision dihitung untuk dua jenis kueri: klausa dan teks. Hasil penelitian menunjukkan kueri berbentuk klausa memberikan rataan precision yang lebih tinggi dibandingkan kueri teks. Rataan precision kueri klausa untuk setiap tingkat recall yaitu sebesar 0.5442, sedangkan rataan precision untuk kueri teks bernilai 0.2509. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode latent semantic indexing dapat memunculkan makna semantik dari citra sehingga citra hasil temu kembali lebih relevan terhadap kueri yang diberikan.

(29)

8

& *1002+

# & #

! &

& *1002+

(30)

# ! &

& *1002+

# & #

! &

& *1002+

(31)
(32)

3 4 & *1002+

& *1002+ # #

*< 1001+

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

.

& & 152(

456( 3581 " & ,

& &

(38)
(39)
(40)

& 83000 (

& &

(41)
(42)
(43)

81

& &

# #

$ ( 29880.A882/( 1002

( & "( < ( < "(

(44)

/

& &

# #

$ ( 29880.A882/( 1002

( & "( < ( < "(

(45)

82

X8 1003Y

< 777 ?V ?

11*3+9333A:0/( 1000

; 1003 $

' % $ $ X Y = $ & )

( !$ $ $ (

!$ ) $ $ #

(46)
(47)

8/

(48)
(49)

8.

> # 2

9

9

9

(50)

> # 4

9 0641 %# 9 3581

*/+9 9;*==<AC?7

9;*>;>A?A7

9;*;BG>AC7

9;*;G>>>B7

9;*;A>;;G7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap evaluasi penelitian ini, dilakukan beberapa perbandingan hasil temu kembali pada kueri uji berdasarkan metode pembobotan TF- IDF, TF-RIDF dan TF-F1. Kueri yang

Penelitian ini mengimplementasikan sistem temu kembali citra berbasiskan isi citra atau content-based image retrieval (CBIR) dengan menggunakan ciri wama dan bentuk

Sedangkan presisi hasil temu kembali multimodal data (PLSA- WORD ) menggunakan data visual dan teks dihasilkan berdasarkan kedekatan distribusi topik dalam citra

Ruang lingkup percobaan dibatasi pa&amp; citra fotografi dengan obyek utama tunggal dan memiliki latar belakang yang cenderung berbeda untuk tiap obyek yang

Metode temu kembali informasi yang digunakan adalah LSI (Latent Semantic Indexing), LSI digunakan untuk memodelkan dan menganilisis informasi semantik antara kode sumber

Pada tahap evaluasi penelitian ini, dilakukan beberapa perbandingan hasil temu kembali pada kueri uji berdasarkan metode pembobotan TF- IDF, TF-RIDF dan TF-F1. Kueri yang

Untuk menemukan citra yang dibutuhkan dalam basis data citra skala besar, digunakan metode temu kembali citra berbasis fitur menggunakan algoritma SIFT dan SURF [8].. Algoritma SIFT

Hasil Temu Kembali Fitur Kombinasi HW dan DWD Pada Pengukuran Jarak Minkowski Distance Hasil temu kembali citra termal payudara menggunakan penggabungan fitur deskriptor warna